asuhan keperawatan gangguan sistem integumen (luka bakar

Upload: sus-susanti

Post on 18-Oct-2015

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lka bkr

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN (LUKA BAKAR)

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN (LUKA BAKAR)Kelompok 1:Epi MaesarohSusantiAhmad MusafakLeade HPosmahoniDody YosepPuspitasariCecep DeviHendro LFitrianiErlan YSari R

Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalamDefinisi Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn) GasCairanBahan padat (Solid)Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn) Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn) Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)

Etiologi Fase AkutDisebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething (mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi). Gnagguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma. Fase Luka BakarFase Sub AkutLuka yang terjadi menyebabkan:Proses inflamasi dan infeksi.Problempenuutpan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ organ fungsional.Keadaan hipermetabolisme.

NextFase LanjutFase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

NextNy. O usia 40 tahun tersetrum listrik, bagian yang terkena ekstremitas atas bagian dekstra, genital, dada, punggung dan ekstremitas bawah sinistra. Tidak tampak adanya sumbatan jalan napas, darah (-), muntahan (-), corpus alienum/jelaga/arang (-), lidah tidak terlipat ke belakang, suara napas tidak mengorok.Kasus Kedua dinding thoraks tampak simetris pada pergerakan, napas spontan, tidak ada jejas maupun vulnus pada dinding thoraks, suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-), pasien tidak tampak pucat, sianosis (-), nadi carotis dan radialis teraba cukup isi, 100x/menit reguler, Glasgow Coma Scale (GCS): 15NextKeadaan Umum: Tampak sakit beratKesadaran: ComposmentisTekanan Darah: 150/100 mmHgNadi: 100x/menit, reguler, cukup isiSuhu: 37,9CPernapasan (frekuensi dan tipe): 28x/menit-pernapasan torakoabdominalTB: 170cmBB: 85kgNextHasil LabHb: 14,5 g/dlLeukosit: 16.100/mmTrombosit: 257.000/mm (n)Ht: 44% (n)LED: 6 (n)MCV: 27 (n)MCH: 27 (n)MCHC: 32g/uL (n)NextFungsi GinjalKreatinin: 1,3 mg/dl (n)Ureum: 39 mg/dl (n)

ElektrolitNa: 133 mmol/Lt K: 3,68 mmol/Lt (n)Cl: 112 mmol/LtNextPemeriksaan Hitung Jenis LeukositBasofil: 0% (0-1%)Eosinofil:0% (1-4%)Segment neutrofil: 86% (35-70%)Neutrofil: 1% (3-5%)Limfosit: 6% (20-40%)Monosit: 7% (2-10%)NextGangguan pola napas berhubungan dengan trauma pada dadaResti devisit vlum cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui rute abnormalGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringanGangguan eliminasi urine : retensi urine berhubungan dengan trauma pada genitalResti infeksi berhubungan dengan kerusakan kulitGangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidaknyamanan

Asuhan KeperawatanDiagnosa