askep pbl 1 kelp.1

26
ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS KELOMPOK 1

Upload: muhammad-erlangga-wicaksono

Post on 08-Feb-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Pbl 1 Kelp.1

ASUHAN KEPERAWATAN

GASTROENTERITISKELOMPOK 1

Page 2: Askep Pbl 1 Kelp.1

KELOMPOK 1…??Dian AgustinMusthika WidaNoorasani MandaDwi CahyaningRasi RahagiaRatna RoesardiatiReni Nur HidayahRudi HeriyantoPanji ArikZaky S.AAfni Aristia F.Agustina Prihastami

Page 3: Askep Pbl 1 Kelp.1

PENGKAJIAN

Page 4: Askep Pbl 1 Kelp.1

PENGKAJIAN1. Identitas klien2. Keluhan utamaAnak Hari dengan keluhan BAB lebih dari 10x setiap hari3. Riwayat penyakit sekarangAnak Hari dengan keluhan BAB lebih dari 10x setiap hari, dengan konsisitensi fese cair, warna kuning, tidak berampas dan berlendir. Anak Hari juga muntah setiap makan, nafsu makan menurun, dan hanya mau minum ASI

Page 5: Askep Pbl 1 Kelp.1

4. Riwayat penyakit dahuluditanyakan pada keluarga

5. Riwayat penyakit keluargaditanyakan pada keluarga

6. Riwayat psikososialspiritualditanyakan pada keluarga

7. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan anakPertumbuhan :• Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-

2,5 kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.

• Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan seterusnya.

• Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah

• Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.

Page 6: Askep Pbl 1 Kelp.1

Perkembangan :Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.• Fase anal :

Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa (meniru dan mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal, bermain).

Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.• Autonomy vs Shame and doundt

Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak toddler dari lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh dari kemampuannya untuk mandiri (tak tergantug).

Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :

• berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2 hitungan (GK)• Meniru membuat garis lurus (GH)• Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)• Melepasa pakaian sendiri (BM)

Page 7: Askep Pbl 1 Kelp.1

POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI Makan dan minum:

Tidak nafsu makan, hanya mau minum ASI, memuntahkan makanan setiap kali makan

Riwayat pemberian makanan sebelum sakit diare meliputi:1. Pemberian ASI penuh pada anak umur 4-6 bulan sangat

mengurangi risiko diare dan infeksi yang serius2. Pemberian susu formula. Apakah dibuat menggunakan air masak

dan diberikan dengan botol atau dot karena botol yang tidak bersih akan mudah menimbulkan pencemaran

3. Perasaan haus. Anak diare tanpa dehidrasi tidak merasa haus (minum biasa0. Pada dehidrasi ringan/sedang anak merasa haus ingin minum banyak. sedangkan pada dehidrasi berat, anak malas minum atau tidak bisa minum.

Page 8: Askep Pbl 1 Kelp.1

Pola eliminasi :BAB > 10x dalam 1 hari, konsistensi feses cair, kuning, tidak berampas dan berlendir

1) Perfusi ginjal dapat menurun sehingga timbul anuria bahkan oligouri2) Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai bau atau berair3) Nyeri tekan abdomen, distensi4) Perubahan pola defekasi5) Bunyi usus menurun, tidak ada peristaltik atau adanya peristaltic yang dapat

dilihat

Pola istirahat tidur :Gelisah dan rewel

1) Insomnia, tidak tidur semalaman karena diare2) Merasa gelisah dan ansietas

Kebersihan diri :Penggunaan jamban di rumah, penggunaan air bersih untuk aktivitas sehari-hari, kebersihan dan penggantian pakaian dan popok sehari-hari

Page 9: Askep Pbl 1 Kelp.1

PEMERIKSAAN FISIK1) Keadaan umum : KU lemah; GCS 4,5,6

Keadaan umum sehat : tanpa dehidrasiGelisah, rewel, atau mudah marah : dehidrasi ringan dan sedangLetargi atau tidak sadar : dehidrasi berat

2) TTV :Nadi : 135x/menitRR : 22x/menitT : 37,5°CTD : ?

3) AntropometriBB = 10 kg Normalnya = 2n + 8 = 2.2 + 8 = 4 + 8 = 12 kg penurunan BB TB = ?Rumus BB anak normal berdasar umur:< 1 tahun: ½n + 4 (n=umur dalam bulan)> 1 tahun: 2n + 8 (n=umur dalam tahun)

Page 10: Askep Pbl 1 Kelp.1

Px Kepala-Leher– Kepala : ubun-ubun cekung– Mata : mata cekung (cowong)– Hidung : -– Mulut : kering– Telinga : -– Leher : -

Derajat Dehidrasi Mata Mulut Air Mata

Tanpa dehidrasi Normal Basah Ada

Dehidrasi ringan/sedang Cekung Kering Tidak ada

Dehidrasi berat Sangat cekung dan kering

Sangat kering Tidak ada

(Nursalam, 2006)

Page 11: Askep Pbl 1 Kelp.1

Px IntegumenTurgor > 2 detik

< 2 detik : tanpa dehidrasidalam 2 detik : dehidrasi ringan/ sedang> 2 detik : dehidrasi berat

Dada & Thorax: - Payudara: - Abdomen:

Nyeri tekan abdomen, distensiBising usus meningkat

Genetalia:Iritasi, lecet kemerahan pada daerah anal

EkstrimitasSistem muskuloskeletalKelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelahPembatasan aktivitas kerja sehubungan dengan proses penyakit

Page 12: Askep Pbl 1 Kelp.1

ANALISA DATA, DIAGNOSA, INTERVENSI

Page 13: Askep Pbl 1 Kelp.1

ANALISA DATADATA ETILOGI MK

DS : orang tua pasien mengatakan

bahwa pasien BAB > 10x sehari,

konsistensi feses cair, warna

kuning, tdk berampas dan berlendir,

hanya mau minum ASI, nafsu

makan menurun

DO : pasien gelisah dan rewel,

cubitan kulit perut kembalinya

lambat> 2 dtk, mata cekung, dan

mulut kering.

Agen gastroenteritis

Masuk GIT

Marusak mukosa

Malabsorbsi air, elektrolit, dan zatmakanan

Sekresi air meningkat

Keluar bersama feses dgn keenceran yg meningkat

Diare

Deplesi air yg isotonic

Mata cekung, mulut kering, turgor kulit menurun

Kekurangan volume cairan

Page 14: Askep Pbl 1 Kelp.1

Diagnosa : Defisit volume cairan bd kehilangan banyak cairan melalui mual muntah dan defekasi yang seringTujuan : Dalam 1x24 jam setelah intervensi, pasien tidak menunjukkan tanda dehidrasiKriteria Hasil :

- Membran mukosa lembab- Turgor kulit baik- Pengisian kapiler baik- TTV normal

INTERVENSI RASIONALMandiria.Kaji masukan dan keluaran, karakteristik dan jumlah feses, hitung intake dan output, observasi oliguri.

- Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan, fungsi ginjal dan kontrol penyakit usus, juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan.

Page 15: Askep Pbl 1 Kelp.1

b. Kaji TTV (TD, nadi, suhu, RR) c. Observasi kulit kering, membran mukosa, turgor kulit menurun, pengisian kapiler. Ukur BB tiap hari.

d. Pertahankan pembatasan peroral, tirah baring dan hindari aktifitas yang berlebihan.

e. Berikan cairan sering dan dalam jumlah kecil untuk mendorong urinasi terjadi tiap 2 jam.

Kolaborasif. Berikan cairan parenteral, transfusi darah sesuai indikasi

g. Awasi hasil laboratrium, contoh : elektrolit dan gas darah analisa.

- TTV menunjukkan tingkat keparahan dehidrasi yang dialami pasien. - Menunjukkan tanda dehidrasi dan untuk menentukan terapi yang akan dilakukan. - Kolon diistirahatkan untuk penyembuhan dan menurunkan kehilangan cairan usus - Memberikan asupan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan tubuh - Mempertahankan istirahat usus akan memerlukan pergantian cairan untuk rehidrasi- Menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi

Page 16: Askep Pbl 1 Kelp.1

h. Berikan obat sesuai indikasi : anti diare i. Antiemetik, misal trimetobenzamida (Tigan), hidroksin (vistarin). j. Antipiretik, misal asetaminofen (Tyenol) k. Elektrolit, misal tambahan kalium ( LCI-IV, K-Lyte, Slow-K).

- Menurunkan kehilangan cairan - untuk mangontrol mual/muntah - mengontrol demam - Memberikan asupan elektrolit

Page 17: Askep Pbl 1 Kelp.1

Data Etiologi Masalah keperawatan

DS:Anak Hari usia 2 tahunBAB > 10 x sehariKonsistensi feses cair, warna kuning, tidak berampas dan berlendirDO:Anak gelisah dan rewel

Diare

Page 18: Askep Pbl 1 Kelp.1

Diagnosa : Diare b.d. Proses Infeksi dan kelainan absorbsi pada usus

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3 x 24 jam klien menunjukan eliminasi defekasi yang efektif

Kriteria Hasil : •Pola eliminasi dalam rentang yang diharapkan•Diare tidak ada•Darah dan lendir pada feses tidak ada•Nyeri dan kram tidak ada•Kembung tidak ada

Page 19: Askep Pbl 1 Kelp.1

Intervensi Rasional

Mandiri:1.Kaji dan dokumentasikan frekuensi, warna, dan jumlah feses; turgor kulit dan kondisi mukosa mulut.

2.Pantau nilai laboratorium ( elektrolit , hitung sel darah ) dan laporkan ketidaknormalan3.Evaluasi catatan asupan kandungan nutrisi

4.Pantau adanya iritasi dan ulserasi kulit pada daerah perianal5.Ajarkan keluarga untuk melaporkan tiap kali diare dan mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi feses

1.Mengkaji konsistensi feses, warna dan jumlah feses akan membantu untuk memantau perkembangan diare; turgor kulit dan mukosa mulut merupakan indikator dehidrasi2. Ketidak seimbangan elektrolit dapat terjadi pada klien diare, deteksi dini memungkinkan tindakan secepatnya3. Asupan yang adekuat diperlukan tubuh untuk energi dan pengganti cairan serta elektrolit yang hilang4. Iritasi kulit daerah perianal mungkin terjadi akibat frekuensi BAB yang berlebih dan keasaman feses5. Pengetahuan keluarga tentang ciri-ciri diare akan mempermudah pada pemantauan dan observasi keberhasilan terapi dan perkembangan diare

Page 20: Askep Pbl 1 Kelp.1

Intervensi Rasional

6. Ajarkan keluarga tentang teknik penurunan sress dengan cara yang tepat pada anak

7. Anjurkan keluarga untuk memberi makan anak dalam porsi kecil, sering dan jumlah ditingkatkan secara bertahap

Kolaborasi1. Konsultasikan pada dokter jika tanda

dan gejala diare yang terus-menerus

6. Sress pada anak dapat memperburuk diare

7. Memberi makan dalam porsi kecil tapi sering akan menghindari anak memuntahkan makannya tiap kali makan

1. Diare yang terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi bahkan syok hipovolemik

Page 21: Askep Pbl 1 Kelp.1
Page 22: Askep Pbl 1 Kelp.1

Diagnosa : Nurisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien, asupan makanan tidak adekuat.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria hasil : Menunjukan berat badan yang normal dan tak ada tanda malnutrisi.

Page 23: Askep Pbl 1 Kelp.1

Intervensi Rasional

1) Timbang berat badan tiap hari. Memberikan informasi tentang kebutuhan diet.

2) Dorong tirah baring dan pembatasan aktivitas. Menurunkan kebutuhan metabolik

3) Anjurkan istirahat sebelum maka. Menanangkan peristaltik dan meningkatkan energi untuk makan

4) Berikan kebersihan oral Meningkatkan nafsu makan

5) Ciptakan lingkungan yang nyaman saat makan. Menurunkan stress dan lebih kondusif untuk makan

6) Batasi makanan yang dapat meningkatkan kram abdoman, flatus (misal produk susu)

Mencegah serangan akut

7) Dorong pasien mengungkapkan perasaan Memberikan rasa kontrol pada pasien dan kesempatan memilih makanan yang diinginkan. Istirahat usus menurunkan peristaltik dan diare.

8) Catat masukan dan perubahan simtomatik. Meningkatkan saluran usus untuk mematikan kembali proses pencernaan. Protein perlu untuk penyembuhan jaringan. Rendah bulk menurunkan respon paristaltik terhadap makanan.

9) Pertahankan puasa sesuai indikasi.Tambahkan diet secara bertahap sesuai indikasi, misal cairan jernih maju menjadi menjadi makanan yang dihancurkan, rendah sisa, kemudian tunggi protein, tinggi kalori dan rendah serat

Antikolinergik diberikan 15 – 30 menit sebelum makan untuk memberikan penghilang rasa kram dan diare,menurunkan motilitas usus dan meningkatkan waktu untuk absorbsi nutrien

Page 24: Askep Pbl 1 Kelp.1

ANALISA DATA

data etiologi Masalah keperawatan

DO : luka lecet dan berwarna kemerahan pada daerah anal,gelisah dan rewelDS :BAB > 10x /hari

Diare BAB >10x /hari terdapat luka lecet dan berwarna kemerahan pada daerah anal &Distensi abdomen gelisah dan rewel

Gangguan rasa nyaman

Page 25: Askep Pbl 1 Kelp.1

DIAGNOSA : Gangguan ketidaknyamanan b.d hiperperistaltik,iritasi fisura perektal

Intervensi Rasional

1. atur posisi yang nyaman bagi pasien2. lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase punggung dan kompres hangat abdomen.3. bersihkan anorektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi dan berikan perawatan kulit.4. kolaborasi pemberian obat amilgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi.5. Kaji keluhan nyeri (skala 1-10) perubahan karakteristik nyeri,petunjuk verbal dan non verbal.

1. menurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeri2. meningkatkan relaksasi,mengalihkan fokus perhatian pasien dan peningkatan kemampuan koping.3. melindungi kulit dari keasaman feses,mencegah iritasi.4. analgetik sebagai agent anti nyeri dan antikolinergik untuk menurunkan spasme traktus GI dapat diberikan sesuai indikasi klinis.5. Mengevaluasi perkembangan nyeri untuk menetapkan intervensi selanjutnya

Page 26: Askep Pbl 1 Kelp.1

MATUR SUWUN…