akut abdomen print.pptx
TRANSCRIPT
ACUTE ABDOMEN
Oleh : Yoga Wijaya
Pembimbing:dr. Abdi Gunawan Sp.Bdr. David I Tambun Sp.B
Akut AbdomenDefinisi
Akut abdomen adalah suatu keadaan klinis akibat kegawat daruratan
di rongga perut, timbul mendadak, dengan nyeri sebagai keluhan
utama dapat berakhir dengan kematian sehingga memerlukan
penanggulangan segera yang pada umumnya dengan tindakan bedah.
Bedah peritonitis (proses dari luar maupun dalam abdomen).
Proses dari luar : karena suatu trauma
proses dari dalam : apendisitis perforasi.
Non Bedah pankreatitis akut, ileus paralitik, dan kolik abdomen.
Etiologi
Epidemiologi
Kasus abdominal pain tercatat 5% sampai 10% dari semua
kunjungan gawat darurat atau 5 sampai 10 juta pasien di USA.
Menurut survei World Gastroenterology Organization, diagnosis
akhir pasien dengan nyeri akut abdomen adalah apendisitis (28%),
kolesistitis (10%), obstruksi usus halus (4%), keadaan akut
ginekologi (4%), pancreatitis akut (3%), colic renal (3%), perforasi
ulkus peptic (2,5%) atau diverticulitis akut (1,5%).
Patofisiologi
Keluhan yang menonjol pada akut abdomen adalah nyeri perut. Nyeri
perut ini dapat berupa nyeri visceral maupun nyeri somatik.
• Letak Nyeri perut
Nyeri viseral biasanya sulit untuk menentukan lokasi nyeri sedangkan letak nyeri
somatik biasanya dekat dengan organ sumber nyeri
• Sifat Nyeri Nyeri Alih, Nyeri Proyeksi, Hiperestesi, Nyeri Kontinyu, Nyeri
Kolik, Nyeri Iskemik, Nyeri Pindah
• Onset dan progresifitas nyeri
Mendadak (beberapa detik atau menit), memberat cepat ( dalam 1-2 jam) dan
gradual (beberapa jam).
• Karakteristik
Menyebar dan terlokalisir.
Gejala yang berhubungan dengan nyeri abdomen:
• Mual dan Muntah
• Konstipasi
• Diare
• Gejala lain:
Hematemesis
Hematuria dll
Diagnosa:
Anamnesis
• Onset : mendadak
• Letak : menetap/beralih
• Sifat : ditusuk, tekanan, terbakar,
irisan, atau kolik
• Faktor yang mempengaruhi :
sikap tubuh, makanan, minuman,
nafas dalam, batuk, bersin,
defekasi, miksi
• Gejala penyerta : muntah,
konstipasi, diare, hematuri dll
• Riwayat nyeri yg sama sebelumnya
& riwayat pengobatan dahulu,
penggunaan narcotic, NSAID, obat-
obatan imunosupresan, alkoholik
kronis
• Riwayat ginekologis pd wanita
perlu ditanyakan, terutama riw.
menstruasi penting utk keluhan
nyeri perut bawah pd wanita muda,
misal: KET, PID (pelvic
inflamatory diseases),
endometriosis.
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik perlu diperhatikan keadaan umum,
wajah, denyut nadi, pernafasan, suhu badan dan sikap
berbaring.
• Gejala dan tanda dehidrasi, perdarahan, syok dan infeksi atau
sepsis juga perlu diperhatikan.
• Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi dan
palpasi.
Inspeksi• Distensi abdomen: gas/cairan usus karena ileus paralitik atau
obstruksi• Pelebaran vena: penyakit liver• Peristalsis usus yang terlihat: obstruksi• Cullen’s sign, Grey Turner’s sign: pankreatitis
Auskultasi• Seluruh kuadran abdomen: frekuensi dan nada bising usus
Perkusi
• Dimulai dari daerah bebas nyeri, dilakukan secara hati-hati
• Nyeri ketok dan bunyi timpani karena meteorismus disebabkan
distensi usus yang berisikan gas karena ileus obstruksi letak rendah.
• Pekak hepar menghilang pneumoperitoneum/ perforasi organ
berongga
Palpasi
• Dimulai dari daerah bebas nyeri, sampai lokasi nyeri maksimal,
dilakukan secara hati-hati
Tanda Khusus
• Rovsing’s sign
• Murphy sign
Rectal Toucher
Dapat membedakan antara obstruksi usus dengan paralisis usus
karena pada paralisis dijumpai ampula rekti yang melebar
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium• Hb- perdarahan?• Leukosit- infeksi?• Serum amilase - trauma pankreas atau perforasi usus halus?• Transaminase - trauma pada hepar?• Pemeriksaan urine rutin- Hematuria – Trauma saluran kemih?
Radiologi• Foto thoraks• Foto abdomen• Intravenous Pyelogram - trauma ginjal?• Pemeriksaan Ultrasonografi dan CT-scan• Abdominal paracentesis- pendarahan peritonium• Pemasangan nasogastric tube (NGT)- cairan lambung
Penatalaksanaan Akut abdomen antara lain, adalah :
1) Tindakan penanggulangan darurat
– Berupa tindakan resusitasi untuk memperbaiki sistem pernafasan dan
kardiovaskuler yang merupakan tindakan penyelamatan jiwa penderita.
– Restorasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
– Pencegahan infeksi dengan pemberian antibiotika.
2) Tindakan penanggulangan definitif Tujuan pengobatan di sini adalah :
Penyelamatan jiwa penderita dengan menghentikan sumber perdarahan &
meminimalisasi cacat yang mungkin terjadi. Tindakan untuk mencapai tujuan
ini dengan laparotomi
Indikasi Laparatomi
1. Pemeriksaan fisik
• Defans muskuler, khususnya jika meluas
• Nyeri tekan, terutama jika meluas
• Distensi abdomen, terutama jika ketegangan meningkat
• Adanya massa pada abdomen atau rektum dgn demam tinggi dan hipotensi
• Perdarahan rektum dengan syok atau asidosis
Tanda yang meragukan disertai dengan :
• Tanda sepsis seperti panas tinggi, takikardi, takipneu, leukositosis, perubahan
mental (takut, gelisah, atau somnolen)
• Perdarahan (syok yang tidak jelas sumbernya, hematokrit yang menurun)
• Dicurigai iskemia (asidosis, demam, tachycardia)
• Perburukan pada terapi konservatif
2. Pemeriksaan radiologik
• Pneumoperitoneum
• Distensi usus progresif
• Ekstravasasi bahan kontras
• Adanya massa di abdomen disertai suhu tinggi
• Oklusi vena atau arteri mesenterika pada angiografi
3. Pemeriksaan endoskopi
• Perforasi saluran cerna
• Perdarahan saluran cerna yang tidak teratasi
4. Hasil parasentesis atau laparoskopi
• Darah segar, empedu, nanah, isi usus, atau urin.
Kesimpulan
Gawat abdomen memerlukan penanggulangan segera yang
pada umumnya berupa tindakan bedah, misalnya pada obstruksi,
perforasi, atau perdarahan masif di rongga perut maupun disaluran
cerna.
Keputusan untuk melakukan tindakan bedah harus segera
diambil karena setiap keterlambatan akan menimbulkan penyakit
yang berakibat meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Ketepatan
diagnosis dan penanggulangannya tergantung pada kemampuan
melakukan analisis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.