acara 3 mesran

30
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah terdapat dimana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu- batunya dinamakan tanah. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu-batu di permukaannya agar menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari- hari tanah diartikan sebagai wilayah darat dimana diatasnya dapat digunakan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain- lain. Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup diatasnya atau didalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Banyak orang mengamati keadaan tanah dalam suatu keadaan berbeda. Mengapa demikian? Jawaban yang benar

Upload: yarsitri

Post on 20-Sep-2015

44 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangTanah terdapat dimana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu-batunya dinamakan tanah. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu-batu di permukaannya agar menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat dimana diatasnya dapat digunakan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain.

Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup diatasnya atau didalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air.

Banyak orang mengamati keadaan tanah dalam suatu keadaan berbeda. Mengapa demikian? Jawaban yang benar adalah ketika seseorang mengamati tanah dengan inderanya sendiri. Jadi disuatu sisi, bahwa tanah itu memiliki profil tanah yang berbeda dengan indera orang satu dengan orang lainnya. Dengan mengamati profil tanah, kita dapat menganalisa tekstur, struktur, konsistensi, warna tanah, bahan organik, perakaran yang terdapat dalam tanah, dan sebagainya. Pengamatan pada profil tanah tidak dapat dilakukan secara individual. Dikarenakan dalam suatu pengamatan, setiap orang akan berbeda dalam mengkelaskan, misal (tekstur dan warna tanah).Dengan meningkatnya pengetahuan manusia tentang tanah, maka ilmu tanah menjadi ilmu yang sangat luas, sehingga untuk dapat mempelajari dengan baik perlu pengelompokkan lebih lanjut ke dalam bidang-bidang yang lebih khusus.

B. Tujuan

1. Menetapkan warna dasar beberapa jenis tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil Color Chart.

2. Menentukan tekstur tanah.

3. Menentukan struktur tanah.

4. Menetapkan konsistensi berbagai jenis tanah dalam keadaan basah, lembab, dan kering.

II. TINJAUAN PUSTAKAa. Warna Tanah

Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan di lapang. Warna mencerminkan beberapa sifat tanah. Kandungan bahan bahan organik yang tinggi pada tanah akan menimbulkan warna lebih gelap. Tanah dengan drainase yang jelek atau sering jenuh air berwarna kelabu. Tanah yang mengalami dehidratasi senyawa besi akan berwarna merah.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pengaruh warna akan berpengaruh pada keseimbangan panas dan kelembaban tanah. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, aktivitas mikroorganisme, dan struktur tanah. Selain itu warna tanah dapat untuk menaksir:

1) Tingkat pelapukan atau proses pembentukan tanah, semakin merah berarti semakin lanjut pelapukannya.

2) Menilai kandungan bahan organik tanah.

3) Mengetahui drainase tanah. Warna merah atau kecoklatan berdrainase baik, sedangkan warna kelabu menunjukkan drainase yang jelek.

4) Mengetahui adanya horison pencucian atau pengendapan. Warna putih menunjukkan horison pencucian, sedang warna merah gelap menunjukkan horison pengendapan.

5) Menaksir jenis mineral. Warna pucat banyak mengendung kuarsa, kapur, merah banyak mengandung besi, warna gelap kemungkinan banyak senyawa boron atau mangan.

Warna tanah dibedakan atas (a) warna dasar tanah (matriks) dan warna karatan sebagai proses oksidasi dan reduksi dalam tanah.

Penetapan warna tanah digunakan MUNSELL SOIL COLOR CHART, dimana penetapan warna harus dicatat HUE, VALUE, CHROMA.

1) Hue : warna dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Dimulai warna merah (5R) dan warna paling kuning (5Y), untuk tanah tereduksi (gley) yaitu 5G, 5GY, 5BG, dan N (netral).

2) Value : merupakan kartu warna kearah vertikal yang menunjukkan warna tua-muda atau hitam sampai ke putih. Ditulis dibelakang nilai HUE.

3) Chroma : merupakan kartu warna yang disusun horisontal yang menunjukkan intensitas cahaya. Ditulis dibelakang Value yang dipisahkan dengan garis miring.

Jadi, yang perlu dicatat dalam penetapan warna tanah adalah notasi warna dan nama warna. Contoh notasi warna : 10 YR

Nama warna : reddis brownSelain pengertian warna tanah, keunggulan warna tanah dan sebagainya. Selanjutnya kita memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi warna tanah, sebagai berikut :1) Kadar bahan organik : Semakin gelap/hitam warna tanah semakin subur dan mudah diolah tanah tersebut. Bahan organik di dalam tanah cenderung berwarna gelap.

2) Drainase : Warna tanah akan dipengaruhi oleh senyawa yang terbentuk.

Contoh, a. Fe (Besi) :

Fe2O3 (Hematit)= Merah

2Fe2O3 . H2O = Cokelat Kemerahan

Fe2O3 . H2O

= Kuning Kecokelatan

b. Mn (Mangan) :

Mn2O3 (Mangani)= Gelap

MnO (Mangano)=Hijau

3) Tingkat Pelapukan : tingkat pelapukan dibagi menjadi 2

a. Muda Umur Tanah : mempunyai ciri-ciri warna gelap/cokelat dan tanah ini mempunyai kesuburan yang bagus.

b. Lanjut Pelapukan : mempunyai ciri-ciri warna kuning/merah dan fisik tanah ini kurus atau miskin akan bahan organik.

4) Kesuburan Kimia : kesuburan tanah dapat diamati dengan melihat gelapnya warna tanah. Semakin gelap warna tanah, semakin subur tanah yang mengandung zat kimia.

5) Derajat Erosi : tanah yang mengandung derajat erosi ini cenderung mempunyai warna yang pucat. Sehingga tingkat erosi yang diperoleh semakin banyak dibanding dengan warna-warna gelap.

Gambar 1. Buku Munsell Soil Color Chart yang digunakan sebagai standar warna untuk penetapan warna tanah.

Gambar 2. Lembaran warna standar dari buku Munsell Soil Color Chart yang terdiri dari tiga variable, yaitu: hue, value, dan chroma. Nilai hue tertera sebelah kanan paling atas (10 YR). Nilai value tertera secara vertical disebelah kiri dengan nilai: 2; 3; 4; 5; 6; 7; dan 8 dari bawah ke atas. Nilai chroma tertera secara horisontal paling bawah dengan nilai: 1; 2; 3; 4; 6; dan 8 dari kiri ke kanan.b. Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu dan liat dalam suatu massa tanah. Definisi ini dapat diartikan secara kualitatif atau kuantitatif. Secara kualitatif, tekstur menggambarkan halus tidaknya tanah. Semakin halus tekstur tanahnya menunjukkan bahwa tanah dapat menahan air yang tinggi, plastis, lengket, drainasenya jelek, berat pengolahannya. Sebaliknya tanah ringan mempunyai daya menahan air yang rendah, aerasi baik, mudah meloloskan air, mudah pengolahannya. Secara kuantitatif menunjukkan prosentase masing-masing fraksi tanah.

Ada 3 (tiga) dasar tekstur tanah yaitu tekstur pasir (sand), lempung (loam), dan liat (clay). Perlu diketahui terjemahan loam di UGM adalah geluh. Tanah dikatakan pasir jika kandungan pasirnya > 70%, sedangkan tanah liat, jika kandungan liatnya >35%,. Tekstur lempung (loam) merupakan peralihan dari tanah pasir ke tanah liat dan mengandung relatif antara fraksi pasir, debu, dan liat yang seimbang.

Menurut cara penetapan tekstur tanah dikenal dua cara yaitu (1) penetapan tekstur di lapang (kualitatif) dan (2) penetapan di laboratorium (kuantitatif) dengan metode pipet.

Gambar 3. Segitiga tekstur untuk menentukan kelas tekstur

Dari gambar 3 diatas dapat disimpulkan bahwa :

1). Tekstur pasir- Kandungan pasir > 70 %

- Kemampuan menahan air dan hara rendah- Aerasi baik- Permeabilitas baik dan cepat- Tidak mengembang dan mengempis2). Tekstur liat- Kandungan liat> 35 %

- Kemampuan menahan air dan hara tinggi- Aerasi buruk- Mempunyai sifat mengembang dan mengempis- Kohesi tinggi3). Tekstur lempung- Merupakan sifat peralihan

- Kemampuan menahan air dan hara sedang- Aerasi sedang- Permeabilitas sedang- Kehesi sedang.

Gambar 4. Penetapan kelas tekstur tanah di lapang

c. Struktur Tanah

Struktur tanah adalah penyusunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) membentuk agregat-agregat yang satu agregrat dengan lainnya dibatasi oleh bidang belah secara alami.

Struktur tanah terbentuk akibat penggabungan butir-butir primer tanah oleh adanya koloid tanah, humus atau bahan kimia membentuk agregat primer. Agregat primer ini disebut sebagai struktur mikro, sedangkan agregat sekunder yang merupakan struktur pada lapisan tanah atas/lapisan olah disebut sebagai struktur makro (agregat makro).

Agregat mikro yang terbentuk disebut sebagai ped yang

sebenarnya merupakan ukuran/ kelas struktur tanah.

Pengamatan struktur tanah di lapang terdiri dari : (1) pengamatan bentuk struktur/tipe struktur, (2) besarnya agregat tanah (ped) yang dinyatan sebagai kelas struktur dan (3) pengamatan kuat-lemahnya agregat tanah yang terbentuk yang dinyatakan sebagai derajat struktur tanah.

Struktur tanahpun mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain :

1) Bahan penyusun tanah liat :muka liat bermuatan negatif diikat oleh ion H+ atau Ca+2

2) Jasad mikro : dibagi menjadi langsung dan tidak langsung. (1) langsung, maksudnya partikel tanah akan menjadi agregasi pembentukan struktur (2) tidak langsung, jasad mikro+bahan organik akan menjadi polisakarida dan akhirnya akan menjadi bahan semen pembentuk agregat.

3) Tanaman : (1) secara fisik, lebih condong di bagian akar tumbuhan. (2) kimia, sekresi tumbuhan yang mengandung bahan semen yang akhirnya akan membentuk strukturnya.4) Hewan tanah : hewan tanah dan bahan organik akan membentuk struktur tanah.

5) Iklim : lebih kearah pembasahan dan pengeringan yang selanjutnya tanah akan mengembang dan mengkerut yang akhirnya membentuk struktur tanah beraneka ragam.

Gambar 5. Bentuk struktur tanah.

Gambar 6. Tabel kelas bentuk struktur tanah.

d. Konsistensi

Konsistensi tanah adalah derajat kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan-perubahan bentuk oleh tekanan berbagai bentuk yang mempengaruhinya. Tanah-tanah yang mempunyai konsistensi yang baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Konsistensi tanah dapat diamati pada kondisi basah, lembab, dan kering.

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Munsell Soil Color Chart

2. Diktat Praktikum

3. Air

4. Ultisol

5. Vertisol

6. Inceptisol

7. Entisol

8. Andisol

B. Cara Kerja

1. Pengamatan warna tanah

Mengambil sedikit tanah gumpal yang lembab secukupnya (permukaannya tidak mengkilap), menaruh dibawah lubang kertas buku Munsell Soil Color Chart, tidak terkena cahaya matahari langsung.

2. Pengamatan tekstur tanah

Mengambil sebongkah tanah kira-kira sebesar kelereng, membasahi dengan air hingga tanah dapat ditekan. Memijit contoh tanah, kemudian membuat benang dan sambil merasakan kasar halusnya tanah.

3. Pengamatan struktur tanah

Mengambil sebongkah tanah dari lapisan horison, kemudian memecah dengan cara menekan dengan jari atau dengan menjatuhkan dari ketinggian tertentu, sehingga bongkah tanah akan pecah secara alami.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tabel Warna Tanah

Jenis TanahWarna Tanah

Andisol2,5 YR 2/2 (Dusky Red)

Ultisol5 YR 4/6 (Yellow red)

Vertisol5 YR 3/1 (Very dark gray)

Inseptisol2,5 YR 2,5/4 (Dark reddish brown)

Entisol10 YR 3/3 (Dark Brown)

2. Tekstur tanah

Jenis TanahTekstur Tanah

AndisolLempung berpasir

UltisolLiat berdebu

VertisolLempung berat

InseptisolLempung berdebu

EntisolLiat berdebu

3. Struktur tanah

Jenis TanahStruktur Tanah

TypeKelasDerajat

AndisolRemah halusKasaruu= cukupan

UltisolGumpalSangat Halustt= kuat

VertisolMassive--

InseptisolRemahHalusuu= cukupan

EntisolLempengHalus uu= cukupan

4. Konsistensi

Jenis TanahKonsistensi BasahKonsistensi LembabKonsistensi Kering

KelekatanKeliatan

AndisolAgak LekatAgak LiatTeguhLunak

UltisolLekatLiatTeguhSangat Keras

VertisolSangat LekatPlastisSangat TeguhSangat Keras

InseptisolSangat LekatAgak PlastisTeguhKeras

EntisolLekatLiatSangat TeguhKeras

B. PembahasanVariabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dengan demikian, variabel adalah merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Adapun variabel yang terkandung pada praktikum ini adalah variabel bebas, terikat dan variabel kontrol. Yang tergolong variabel bebas pada praktikum ini adalah indra seorang praktikan. Indra yang digunakan adalah indra praktikan kelompok yang menjalankan praktikum dan kelompok lainnya dengan jenis tanah yang berbeda. Setelah mengetahui variabel bebas selanjutnya mencari yang namanya variabel terikat. Adapun yang tergolong variabel terikat pada praktikum ini, antara lain menentukan tekstur tanah, warna tanah, struktur tanah dan konsistensi tanah terhadap jenis-jenis tanah yang meliputi andisol, ultisol, vertisol, inseptisol dan entisol. Selanjutnya mengetahui variabel kontrol, yang meliputi buku Munsell Soil Color Chart, Diktat Praktikum, Air, Ultisol, Vertisol, Inceptisol, Entisol, Andisol dan tempat media pengindraan.Mempelajari variabel memilki nilai yang sangat penting untuk kevalidan dan pertanggungjawaban praktikum. Kesalahan dalam membuat variabel akan membuat praktikum yang dilakukan sia-sia dan ditolak oleh dosen pembimbing, bahkan dapat tertundanya turun nilai Dastan. Maka dari itu bagi praktikan, kesalahan dalam pemilihan variabel akan mengakibatkan hasil praktikum menjadi tidak akuratdan tidak berguna. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempelajari varibel. Seperti yang sudah disinggung sedikit tentang kekurangan dalam menentukan variabel praktikum yang memang menghasilkan praktikum tidak valid dan tidak tepat sasaran. Sehingga fungsi dan kegunaan variabel yang membuat variabel itu yakin akan keberadaan kalau variabel itu penting. Adapun fungsinya, meliputi :

1. Dengan menentukan variabel yang diamati, kita akan memiliki gambaranalat dan cara dalam menentukan pengumpulan data.2. Dengan menentukan variabel, kita bisa memilih metode pengolahan data.3. Untuk pengujian hipotesis.Dalam praktikum mengenai pengamatan tanah dengan indra, kami menggukan sample lima jenis tanah yaitu : Ultisol, Vertisol, Inceptisol, Entisol, dan Andisol.

Dalam pengamatan terhadap warna tanah kami menggunakan buku Munsell Soil Color Chart. Berdasarkan pengamatan menggunakan buku tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Ultisol = 5 YR 4/6

Hue

= 5 YR

Value

= 4Chroma

= 6

Nama Warna= Yellow red2. Vertisol = 5 YR 3/1

Hue

= 5 YR

Value

= 3

Chroma

= 1

Nama Warna= Very Dark Grey3. Inceptisol = 2,5 YR 2,5/4 Hue

= 2,5 YR

Value

= 2,5Chroma

= 4

Nama Warna= Dark Reddish Brown4. Entisol = 10 YR 3/3 Hue

= 10 YR

Value

= 3

Chroma

= 3Nama Warna= Dark Brown5. Andisol = 2,5 YR 2/2

Hue

= 5 YR

Value

= 3

Chroma

= 2Nama Warna= Dusky Red.

Apabila menurut referensi itu Penentuan warna tanah digunakan Munsell Soil Color Chart yang terdiri dari 9 kartu dengan hue antara kuning (yellow) dan merah (red) berturut-turut mulai dari 5 Y, 2,5 Y, 10 YR, 7,5 YR, 5 YR, 2,5 YR, 10 %, 7,5 R dan 5 R. Masing-masing kartu disusun dengan interval value mulai dari 1 sampai dengan 8, dan dengan interval chroma mulai dari 2 samapai 8 atau mulai 0 sampai 8 tanpa angka 5. Makin tinggi value makin cerah warnanya, sedangkan makin besar angka chroma makin besar intensitasnya.

Menurut perbandingan tiap perkelompok dan membandingkan pula dengan referensi tanah jenis andisol, ultisol, vertisol, inseptisol dan entisol itu mempunyai ragam yang sama dengan melihat hue, value, chroma dan nama warna. Kesimpulannya semua kelompok dan referensi itu hampir sama bisa dikatakan sama karena kita bisa mentoleransi hal tersebut.

Cara menetapkan tekstur di lapangan pada kelompok per kelompok dengan referensi itu sama, yaitu Penentuan tekstur tanah dapat dilakukan di lapangan (secara perasaan) dan di laboratorium (metode pipet dan hydrometer). Penetapan tekstur di lapangan dilakukan dengan cara : 1) masa tanah kering atau lembab dibasahi, kemudian diprid diantara ibu jari dan telunjuk sehingga memebentuk pita lembab, sambil dirasakan adanya rasa kasar, licin dan lengket; 2) tanah tersebut dibuat bola, digulung dan diamati adanya daya tahan terhadap tekanan dan kelekatan massa tanah sewaktu telunjuk dan ibu jari diregangkan. Dari rasa kasar, licin, pirisan, gulungan dan kelekatannya dapatlah ditentukan klas tekstur lapang (Tabel 1).

Penyipatan strukur tanah meliputi 3 hal yaitu bentuk, tingkat perkembangan dan ukuran.

a. Bentuk struktur

Bentuk struktur tanah dibedakan menjadi :

1. Lempeng (platy) : sumbu vertikal lebih pendek dari sumbu horisontal.

2. Prismatik (prismatic) : sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horisontal. Sisi

atas tidak membulat.

3. Tiang (columnar) : sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horisontal.

4. Gumpal bersudut (angular blocky) : sumbu vertikal sama dengan sumbu

horisontal. Sisi-sisi membentuk sudut tajam.

5. Gumpal membulat (subangular blocky) : sumbu vertikal sama dengan sumbu

horisontal. Sisi-sisi membentuk sudut membulat.

6. Granuler (granular) : membulat, atau banyak sisi. Masing-masing buitr ped

Tidak ada porous.

7. Remah (crumb) : membulat atau banyak sisi, sangat porous.

b. Tingkat Perkembangan atau Kemantapan Struktur

1. Lemah : butir-buitr strukutr dapat dilihat, tetapi sudah rusak dan hancur waktu

diambil dari profil tanah untuk diperiksa.

2. Sedang : butir-buitr struktur agak kuat dan tidak hancur waktu diambil dari

profil untuk diperiksa.

3. Kuat : butir-butir struktur tidak rusak waktu diambil dari profil tanah dan tidak hancur walaupun digerak-gerakkan.

c. Ukuran Struktur

1. Untuk bentuk struktur lempeng, granuler dan remah :

- sangat halus/tipis : < 1 mm.

- halus : 1-2 mm.

- sedang : 2-5 mm.

- kasar/tebal : 5-10 mm.

- sangat kasar : > 10 mm.

2. Untuk bentuk struktur gumpal membulat dan gumpal menyudut :

- sangat halus : < 5 mm.

- halus : 5-10 mm.

- sedang : 10-20 mm.

- kasar : 20-50 mm.

- sangat kasar : > 50 mm.

3. Untuk bentuk struktur prismatik dan tiang :

- sangat halus/tipis : < 10 mm.

- halus : 10-20 mm.

- sedang : 20-50 mm.

- kasar/tebal : 50-100 mm.

- sangat kasar : > 100 mm.

Dengan melihat hasil struktur tanah di Hasil dengan melihat tabel dibandingkan dengan referensi mempunyai kemiripan yang sama. Hal ini bisa ditoleransikan menjadi sama. Karena memang indra para ahli dengan masing-masing praktikan berbeda.

Selanjutnya adalah konsistensi tanah, antara lain kita ambil dari referensi, meliputi:

1. 0 Lepas - Tanah tidak melekat satu sama lain (misalnya tanah pasir).

2. 1 Sangat gembur - Gumpalan tanah mudah sekali hancur bila diremas.

3. 2 Gembur - Diperlukan sedikit tekanan untuk menghancurkan gumpalan tanah dengan meremas.

4. 3 Teguh - Berturut-turut memerlukan tekanan yang makin besar untuk menghancurkan tanah sampai sama tidak dapat hancur dengan remasan tangan.

5. 4 sangat teguh )

6. 5 Sangat teguh sekali) Tanah kering : Tanah dalam kedaan kering angin.

7. 0 Lepas - Tanah tidak melekat satu sama lain.

8. 1 Lunak - Gumpalan tanah mudah hancur bila diremas.

9. 2 Agak keras ) - Berturut-turut memerlukan tekstur

10. 3 Keras ) yang makin besar untuk menghancurkan

11. 4 Sangat keras ) tanah sampai tidak dapat hancur

12. 5 Sangat keras sekali ) dengan remasan kedua tangan.

Setelah kita mendapatkan variabel, menentukan perbandingan antara per variabel terikat lalu selanjutnya masuk dalam teknis praktikum. Yang dimaksud teknis disini adalah kendala-kendala praktikum itu meliputi apa saja? Jawabannya adalah :

1. Sulit menentukan warna tanah, karena indra penglihatan orang-orang pada kelompok kami berbeda beda.

2. Sulit menentukan tekstur tanah, yang dimaksud disini sulit mebedakan antara liat dan lempung.

3. Indra perasaan dalam menentukan struktur tanah sangat sensitif terhadap hasil pengumpulan data, sehingga kelompok kami hanya menggunakan orang satu saja tanpa ada penilaian dari semua orang dalam kelompok kami.4. Konsistensi tanah pada kelompok kami menilai bahwa kami sulit menentukan konsistensi kering antara sangat keras dan sangat keras sekali.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandunga organik, warna tanah semakin gelap.

2. Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (< 2mm).

3. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.

4. Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hali ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk.

B. Saran

Seharusnya praktikan dapat menentukan indra mereka dalam satu persepsi, bukan berbeda pendapat lalu hanya memakai satu orang untuk menilai. Dalam praktikum ini dimohon kepada asisten membantu kita dalam pelaksanaan praktikum karena kami menilai banyak praktikan kebingingan dalam menentukan warna tanah, tekstur tanah, struktur dan konsistensi.

DAFTAR PUSTAKA

Balai Penelitian Tanah. 2004. Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah. Puslittanak Bogor.

Buol, S.W; F.D. Hole, and R.J. Mc.Cracken. 1980. Soil Genesis and Classification. The IOWA State University Press, Ames.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. CV. Akademika Pressindo, Jakarta.Hardjowigeno, Sarwono. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo.

Time Life. 1996. Bumi dan Permukaanya. Jakarta : Tira Pustaka.

Kingfisher. 1995. Encyclopedia of Lands and Peoples. London : Larousse plc.

Tim Penyusun UNSOED 2012. Penuntun Dasar Ilmu Tanah. Laboratorium Tanah. Purwokerto 2012.