6 penatalaksanaan lklkkllk
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 6 Penatalaksanaan lklkkllk
1/2
6 Penatalaksanaan
Status epileptikus merupakan salah satu kondisi neurologis yang membutuhkan anamnesa
yang akurat, pemeriksaan fisik, prosedur diagnostik, dan penanganan segera mungkin dan
harus dirawat pada ruang intensif (ICU). Protokol penatalaksanaan status epileptikus pada
makalah ini diambil berdasarkan konsensusEpilepsy Foundation of America (E!). "ini
pertama dalam penanganan status epileptikus menggunakan #en$odia$epin.
#en$odia$epin yang paling sering digunakan adalah %ia$epam (Valium), "ora$epam
(Ativan), dan &ida$olam (Versed). 'etiga obat ini bekera dengan peningkatan inhibisi
dari g-aminobutyric acid(!#!) oleh ikatan pada #en$odia$epin*!#! dan kompleks
+eseptor*#arbiturat.
#erdasarkan penelitian Randomized Controlled Trials(+C) pada -/ pasien yang
mengalami status epileptikus yang dibagi berdasarkan empat kelompok (pada tabel di
bawah), dimana "ora$epam /,0 mg1kg merupakan obat terbanyak yang berhasil
menghentikan keang sebanyak 2- persen.
Nama obat Dosis (mg/kg) Persentase
0. "ora$epam /,0 2- 3
4. Phenobarbitone 0- -5 3
6. %ia$epam 7 enitoin /.0- 7 08 -2 3
9. enitoin 08 99 3
"ora$epam memiliki :olume distribusi yang rendah dibandingkan dengan %ia$epam dan
karenanya memiliki masa kera yang panang. %ia$epam sangat larut dalam lemak dan akan
terdistribusi pada depot lemak tubuh. Pada 4- menit setelah dosis awal, konsentrasi
%ia$epam plasma atuh ke 4/ persen dari konsentrasi maksimal. &ula kera dan ke;epatan
depresi pernafasan dan kardio:askuler (sekitar 0/ 3) dari "ora$epam adalah sama.
Pemberian antikon:ulsan masa kera lama seharusnya dengan menggunakan
#en$odia$epin. enitoin diberikan dengan 08 sampai 4/ mg1kg dengan ke;epatan tidak
lebih dari -/ mg dengan infus atau bolus. %osis selanutnya -*0/ mg1kg ika keang
berulang. Efek samping termasuk hipotensi (48*-/ 3), aritmia antung (43). enitoin
parenteral berisi Propilen glikol, !lkohol dan
-
7/25/2019 6 Penatalaksanaan lklkkllk
2/2
Pasien dengan keang yang rekuren, atau berlanut selama lebih dari 2/ menit. >alaupun
dengan obat lini pertama pada 5*9/ 3 kasus. 'eang berlanut dengan alasan yang ;ukup
banyak seperti, dosisnya di bawah kadar terapi, hipoglikemia rekuren, atau hipokalsemia
persisten. 'esalahan diagnosis kemungkinan lain*tremor, rigor dan serangan psikogenik
dapat meniru keang epileptik. &ortalitas pada status epileptikus refrakter sangat tinggi
dibandingkan dengan yang berespon terhadap terapi lini pertama.
%alam mengatasi status epileptikus refrakter, beberapa ahli menyarankan menggunakan
?alproat atau Phenobarbitone se;ara intra:ena. Sementara yang lain akan memberikan
medikasi dengan kandungan anestetik seperti &ida$olam, Propofol, atau iofenton.
Penggunaan ini dimonitor oleg EE, dan ika tidak ada kati:itas keang, maka dapat
ditapering. %an ika berlanut akan diulang dengan dosis awal.