3 - asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan pra sekolah
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
1/20
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN PRE-SCHOOL / PRA-SEKOLAH
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
2/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai
pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian
baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak
kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang,
selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain
dalam memfasilitsi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur
seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian
karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara
unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.
Anak usia prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati dirinya.
Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini
adalah usia yag rentan berbagai penyakitbdan menimbulkan masalah yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani
secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang
tetap paling baik dilakukan.
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga
mempunyai kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
Perawat dapat menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya
sehingga mencapai keadaan keluarga yang optimal.
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah
peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
3/20
keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau
suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman
sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan
suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit, keluarga punya
tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola kondisi anak, memnuhi
kebutuhan perkembangan anak, memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga,
menghadapi stressor dengan positif, membatu keluarga untuk mengelola
perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang lain tentang kondisi anak yang
sedang sakit, dan mengembangkan sisitem dukungan social keluarga dengan anak
prasekolah.
B. Tujuan
Tujuan Intruksional Umum :
Mahasiswa mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan
anak prasekolah.
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keluarga.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia
prasekolah.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah
4. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anka usia
prasekolah.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah.
C. Ruang lingkup penulisan
Ruang lingkup penulisan makalah ini yaitu konsep dasar penyakit dan
asuhan keperawatan perawat pada klien dengan gangguan sistem endokrin
terutama kanker tiroid
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
4/20
D. Metode penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriftif yaitu dengan
penjabaran masalah masalah yang ada dan menggunakan studi kepustakaan
literatur yang ada baik di perpustakaan maupun di media internet sebagai
pelengkap baik itu media blog, web, maupun artikel.
E. Sistematika penuisan
Makalah ini terdiri dari 4 bab yang disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I :Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,
ruang lingkup penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II :Tinjauan teoritis yang terdiri dari konsep dasar asuhan
keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah
BAB III : Asuhan Keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah
BAB IV : Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
5/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi keluarga
1. Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga.
2. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah tangga.
3. Sumardjan (1993)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter ikat dengan jalur
keturunan.
4. Peraturan Pemerintah no.21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunan
keluarga sejahtera
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau
suami, istri dan anaknya, suami dan anaknya, atau istri dengan anaknya.
5. Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat oleh
perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam kasus
keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.
B. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah
1. Definisi tumbuh kembang pada anak
a. Pertumbuhan (Growth)
Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter)(Soetjiningsih : 1998). Perubahan
ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
6/20
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan
jumlah atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan
ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004).
b. Perkembangan (Development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada
perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat
yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (
Supartini, Yupi: 2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998). Mencakup aspek-aspek lain dari
deferensiasi bentuk termasuk perubahan emosi atau sosial yang sangat ditentukan
oleh interaksi dengan lingkungan
2. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah
a. Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah.
Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit mendekati
90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata
95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata
pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir.
Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat
panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang
tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang
lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang
tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-
laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak.
Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun
adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan
lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang berlemak bisa
menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalm kondisi sangat
lapar. Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
7/20
membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan
mencegah defisiensi dan kelebihan.
b. Perkembangan
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan
dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam
merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan
BAB, Mulai memahami waktu, Penggunaan tangan primer terbentuk.
1) Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase falik.
Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif.
Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya
perbedaan jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Positif : Egosentris: sosial interaksi , Mempertahankan keinginan
2) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs rasa
bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui
kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan
diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman
sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut
untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu
prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasa
bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami
regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan
menghisap jempol.
3) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional.
Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris.
Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman
lainnya.
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
8/20
Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan
menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbulkata-kata,
mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
b) Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik.
Anak biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi sudah bisa memberi
alasan pada tindakan yang dilakukan.
4) Perkembangan Moral ( Kahlberg )
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase
prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya
sebagai dasra peletakan nilai moral.
Fase ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:
a) Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan
b) Orientasi hukuman dan ketaatan
Baik dan buruk sebagai konsekuensi dari tindakan. Jika anak berbuat salah, orang
tua memberikan hukuman dan jika anak berbuat benar maka orang tua tidak
memberikan hukuman
c) Anak berfokus pada motif yang menyenangkan sebagai suatu kebaikan Anak
menjalankan aturan sebagai sesuatu yang memuaskan mereka sendiri.
C. Tugas perkembangan anak usia prasekolah
1. Personal / sosial
a. Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
b. Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
c. Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak
d. Keluarga merupakan kelompok utama
e. Kelompok meningkat kepentingannya
f. Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
g. Agrsif
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
9/20
h. Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga
3) Melempar bola, tetapi silit uintuk menangkapnya
i. Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Ketrampilan bahsa makin baik
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
4) Pemecahan masalah sedarhana; menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah.
j. Ketakutan
1) Pengrusakan diri
2) Dikebiri
3) Gelap
4) Ketidaktahuan
5) Objek bayangan, tak dikenal.
D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah
1. Membantu anak untuk bersosialis
2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain
(tua) juga harus dipenuhi.
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
E. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu
dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh
interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang, yaitu:
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
10/20
1. Faktor dalam (internal):
a. Genetika
b. Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang Indonesia atau bangsa
lainnya, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan.
c. Keluarga
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendek
d. Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami
pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.
e. Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki
f. Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.
g. Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur
empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang
berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itukelenjar tiroid juga menghasilkan
kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan
otak.
2. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
3. Faktor pranatal
a. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama
trimester akhir kehamilan
b. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan conginetal, misalnya club foot
c. Toksin, zat kimia, radiasi
d. Kelainan endokrin
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
11/20
e. Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual
f. Kelainan imunologi
g. Psikologis ibu
4. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan
trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
5. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap tumbang
anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal, lingkungan fisik dan
kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan
obat-obatan
F. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah
1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar
air, difteri, dan campak.No Masalah/ Penyakit Manajemen Teraupetik Dan
Komplikasi Pertimbangan Keperawatan
a. Diare (Gastroenterologi) Agen pembuka: bakteri dan virus.
b. Varicella ( cacar air )
c. Campak
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota
keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga
anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
a. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namunkecelakaan
dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi
psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi
bisa berkembang menjadi masa malu.
b. Keracunan
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
12/20
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa
mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
4. Bahaya psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa
bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,
mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
5. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM
(rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan
benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-
satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak.
Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan
masalah psikis. Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau
film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal
ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 th, karena
mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam
hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun
dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang
atelah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur
anak bengkit dsari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan
tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan
terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari
beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis
karena nak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada
anak yang berumur 3-8 th.
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
13/20
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
1. Identitas
a. Nama pasien
Dimaksudkan agar dapat mengenali klien sehingga mengurangi kekeliruan dengan
pasien lain.
b. Umur
Mengetahui umur pasien sehingga dapat mengklarifikasi adanya faktor resiko
pada epilepsi karena faktor umur dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
penatalaksanaan untuk epilepsi.
c. Agama dan suku bangsa
Mengetahui kepercayaan dan adat istiadat pasien dan keluarga sehingga dapat
mempermudah dalam melaksanakan tindakan sesuai dengan agama dan
kepercayaan dari pasien dan keluarganya.
d. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari anggota keluarga
terutama orang tua dalam memberi informasi perencanaan pulang bagi anak
sekolah dengan masalah kesehatan epilepsi.
e. Komposisi keluarga
Dimaksudkan untuk mengetahui silsilah dari beberapa generasi, apakah terdapat
anggota keluarga yang terkena penyakit yang serupa/penyakit turunan.
f. Tipe keluarga
Pengkajian tipe keluarga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar perhatian
dan peraswatan yang diberikan pada anggota atau anak yang mengalami sakit.
g. Pekerjaan
Mengetahui tingkat ekonomi keluarga pasien. Hal ini perlu dikaji untuk
mengetahui kesanggupan keluarga untuk memodifikasi proses penyembuhan
penyakit pada anak dan pemanfaatan sarana kesehatan bagi anak yang sakit.
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
14/20
h. Alamat
Untuk megetahui pasien tinggal dimana dan untuk menghindari kekeliruan bila
ada dua orang pasien dengan nama yang sama serta untuk keperluan kunjungan
rumah bila diperlukan.
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Untuk mengetahui seberapa jauh keluarga memenfaatkan aktifitas rekreasi
keluarga yang digunakan untuk menghilangkan kepenatan dalam kehidupan
sehari-harinya.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti.
d. Riwayat keluarga sebelumnya.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah.
b. Karakteristik lingkungan.
c. Mobilitas keluarga.
d. Hubungan keluarga dengan lingkungan.
e. Sistem sosisl yang mendukung.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi.
b. Pengambilan keputusan.
c. Peran anggota keluarga.
d. Nilai-nilai yang berlaku di keluarga.
e. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
1) Identitas anak.
2) Riwayat kehamilan sampai kelahiran.
3) Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
4) Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
5) Tumbang saat ini (termasuk kemampuan yang dicapai).
6) Pemeriksaan fisik.
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
15/20
5. Pengkajian data fokus meliputi:
a. Bagaimana karakteristik teman bermain.
b. Bagaimana lingkungan bermain.
c. Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah.
d. Bagaimana stimulasi terhadap tumbang anak dan adakah sarana yang dimiliki.
e. Bagaimana temperamen anak saat ini.
f. Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu barang.
g. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
h. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
i. Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
j. Sudahkah anak memperoleh imunisasi ulangan selain di sekolah.
k. Pernahkah mendapat kecelakaan selama di sekolah atau di rumah saat bermain.
l. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini.
m. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah, apa jenisnya.
n. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luang.
o. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarganya.
CONTOH KASUS
Seorang ibu ( Ny. R ) membawa anaknya (An. T) yang berusia 5 tahun ke
puskesmas dengan keluhan anak BAB encer dan buang air besar lebih dari 8 kali
dalam 10 jam terakhir dan di sertai gatal gatal anak lemas dan tidak mau makan
dari hasil pemeriksaan di dapat TTV anak tidak normal / kurang dari normal. Dari
penuturan ibu klien , bahwa anaknya hipeeraktif dalam beraktivitas dan
lingukungan rumah dari ibu berada dekat dengan sungai yaitu 50 meter sehingga
sebagian besar aktifitas warga di sekitar termasuk ibu penderita dilakukan di
sungai tersebut seperti menycuci , mandi dll. Ibu klien juga mengatakan tidak
mengetahui penyebab dari penyakit anaknya.
A. DIAGNOSA
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An. T b/d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah diare yang ditandai dengan
Ds :
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB sering dan cair
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
16/20
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB 8 x sehari
Do :
- Klien tampak pucat
- BAB klien tampak cair
- TTV anak kurang dari normal
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi pada
keluarga Ny. R tentang penyebab penyakit
Ds :
- Ibu klien mengatakan tidak tau penyebab penyakit anaknya
Do :
- Ibu klien tampak bingung
B. SKORING:
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat msalah:
Sakala: tidak /kurang
sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
2 Kemungkinan
masalah dapat di
ubah:
Skala: mudah
Sebagian
2
1
0
2
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
17/20
Tidak dapat
3 Kemungkinan
masalah dapat di
cegah:
Skala: tnggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1
4 Menonjolnya
msalah:
Skala: Masalah berat
harus segera di
tangani
Ada msalah tapi
tidak perlu di
tangani.
Msalah tidak di
rasaka
2
1
0
1
Diagnosa I
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada anak b/d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah diare.
Sifat masalah : 2/31=2/3
Kemungkinan msalah dapat di ubah: 2/22=2
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
18/20
Potensi msalah dapat di cegah : 3/31=1
Menonjolnya msalah : 2/21=1
TOTAL= 1+2+2/3+1=11/3=4.7
Diagnosa II
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi pada
keluarga Ny. R tentang penyebab penyakit
Sifat masalah : 3/31=1
Kemungkinan msalah dapat di ubah: 1/22=1
Potensi msalah dapat di cegah : 2/31=2/3
Menonjolnya msalah : 2/21=1
TOTAL= 1+1+2/3+1=11/3=3,7
C. INTERVENSI
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada anak b/d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah diare.
a. Memberikan penjelasan tentang diare kepada keluarga
b. Membantu keluarga dalam mengenal masalah diare
c. Membantu keluarga untuk mengambil tindakan terhadap penanganan diare
d. Membantu keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan untuk mencegah diare
e. Membantu keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan di lingkungan setempat
untuk pengobatan diare
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi pada
keluarga Ny. R tentang penyebab penyakit
a. Membantu keluarga dalam mengenal masalah tentang penyakit
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit pada klien dan keluarga
c. Membantu keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan untuk mengatasi dampak penyakit kulit
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
19/20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun
prasekolah. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi
dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43
inci pada ulang tahun kelima mereka. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang
berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola
sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti
mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB, Mulai memahami
waktu, Penggunaan tangan primer terbentuk.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia pra sekolah yang
diantaranya : Membantu anak untuk bersosialis , Beradaptasi dengan anak yang
baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi,
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar), Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan
anak, Pembagian tanggung jawab anggota keluarga, Merencanakan kegiatan dan
waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
B. Saran
1. Perawat diharapkan dapat mengetahui teori mengenai konsep keperawatan
keluarga dengan anak pra sekolah dan pelaksanaan asuhan keperawatannya pada
keluarga tersebut
2. Institusi pendidikan keperawatan dapat memberikan pendidikan yang mendalam
mengenai gangguan sistem endokrin terutama kanker tiroid sehingga ketika turun
kelapangan mahasiswa dan mahasiswi dapat melakukan perawatan yang baik dan
benar.
-
8/10/2019 3 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah
20/20
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK
Udayana, Jakarta. EGC,
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004).Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.