asuhan keperawatan hipertensi

24
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI OLEH : KELOMPOK III NURRAHMATUL HIKMAH ERMA ERVIANA AGUSTINA RUSDI ISMA OKTAVIANI NELLY ARYANI A, EVI LESTARI FAHRUL RIJAL AKADEMI KEPERAWATAN BULUKUMBA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 i

Upload: akbarefendi

Post on 15-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hipertensi

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

OLEH :

KELOMPOK III

NURRAHMATUL HIKMAH

ERMA ERVIANA

AGUSTINA

RUSDI

ISMA OKTAVIANI

NELLY ARYANI

A, EVI LESTARI

FAHRUL RIJAL

AKADEMI KEPERAWATAN BULUKUMBA

TAHUN AKADEMIK 2014/2015KATA PENGANTAR

i

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho dan

rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ HIPERTENSI

ATAU PENYAKIT  DARAH TINGGI”

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan tugas ini

dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak.

Penulis berharap semoga tugas makalah ini bermanfaat begi penulis dan khususnya

pembaca pada umumnya. Terima kasih

Bulukumba, 11 desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI

ii

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................2

C. TUJUAN PEMBELAJARAN....................................................................................2

TINJAUAAN TEORI.............................................................................................................3

A. KONSEP DASAR MEDIS........................................................................................3

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................7

PENUTUP............................................................................................................................12

A. KESIMPULAN........................................................................................................12

B. KRITIK DAN SARAN............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................13

iii

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar kata Hipertensi. Hipertensi

merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat, dan merupakan penyakit

yang terkait dengan sistem kardiovaskuler. Hipertensi memang bukan penyakit menular,

namun kita juga tidak bisa menganggapnya sepele,selayaknya kita harus senantiasa waspada.

Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arterosclerosis (pengerasan arteri) adalah dua

kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler.

Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal.

Sampai saat ini, usaha-usaha baik untuk mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi

belum berhasil sepenuhnya, hal ini dikarenakan banyak faktor penghambat yang

mempengaruhi seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, klasifikasi, tanda

dan gejala, sebab akibat, komplikasi) dan juga perawatannya.

Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi merupakan

penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni  mencapai 6,7% dari

populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem

peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90

mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukan

prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7% (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia).

Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada

jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat, hipertensi justru banyak

menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu diadakan upaya-upaya untuk menekan angka

1

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

peyakit hipertensi terlebih bagi penderita hipertensi perlu diberikan perawatan dan

pengobatan yang tepat agar tidak menimbukan komplikasi yang semakin parah. Selain itu

pentingnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien hipertensi juga sangat diperlukan

untuk melakukan implementasi yang benar pada pasien hipertensi.

Diharapkan dengan dibuatnya makalah tentang asuhan keperawatan klien dengan

gangguan hipertensi ini dapat memberi asuhan keperawatan yang tepat dan benar bagi

penderita hipertensi dan dapat mengurangi angka kesakitan  serta kematian karena hipertensi

dalam masyarakat.

2. Rumusan Masalah.

1. Bagaimana pengertian hipertensi ?

2. Bagaimana faktor penyebab dan gejala terjadinya penyakit hipertensi atau darah

tinggi ?

3. Bagaimana penatalaksanaan penyakit hipertensi atau darah tinggi ?

4. Bagaimana konsep asuhan keperawatan penyakit hipertensi atau darah tinggi ?

3. Tujuan Pembelajaran.

1. Untuk mengetahui definisi hipertensi

2. Untuk mengetahui faktor penyebab dan gejala penyakit hipertensi atau darah tinggi

3. Untuk mengetahui penatalaksaan penyakit hipertensi atau darah tinggi

4. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan penyakit hipertensi atau darah tinggi

  

2

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Medis

1. Pengertian

Hipertensi  adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih

dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan

tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik

140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara

Hearrison 1997)

2. Etiologi

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi

sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.

Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.

Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah

meningkat.

Stress Lingkungan.

Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran

pembuluh darah.

3

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

Hipertensi Esensial (Primer)

Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika,

lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek

dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.

Hipertensi SekunderDapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal.

Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.

3. Patofisiologi 

Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke seljugularis.

Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal,

maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen.

Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi

pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat

meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan

berakibat pada peningkatan tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan

menimbulkan kerusakan pada organ organ seperti jantung.

4. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :

Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg

Sakit kepala

Epistaksis

Pusing / migraine

Rasa berat ditengkuk

Sukar tidur

4

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Mata berkunang kunang

Lemah dan lelah

Muka pucat

Suhu tubuh rendah

5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laborat

Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan

dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.

BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh

pengeluaran kadar ketokolamin.

Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.

CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P

adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal

Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.

6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Non Farmakologis

Diet Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat

menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam

plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

Aktivitas

Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan

5

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,

jogging,bersepeda atau berenang.

Penatalaksanaan Farmakologis Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:

Mempunyai efektivitas yang tinggi.

Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

Tidak menimbulakn intoleransi.

Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi sepertigolongan

diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin

angitensin.

6

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.

1. Pengkajian

Aktivitas/ Istirahat

Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

Sirkulasi

Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan

penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.

Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis,

tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis,

suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisiankapiler mungkin lambat/ bertunda.

Integritas Ego

Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple(hubungan,

keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan

meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

Eliminasi

Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit

ginjal pada masa yang lalu).

Makanan/cairan

Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak

serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun)

Riowayat penggunaan diuretic

Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.

Neurosensori

7

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Genjala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,subojksipital

(terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam)

Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,epistakis).

Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek,

proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.

Nyeri/ ketidaknyaman

Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.

Pernafasan

Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea,

batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.

Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi nafas

tambahan (krakties/mengi), sianosis.

Keamanan

Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.

2. Diagnosa Keperawatan yang Muncul

1) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan

afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.

2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan

antara suplai dan kebutuhan O2.

3) Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan

tekanan vaskuler serebral.

4) Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan

gangguan sirkulasi.

8

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

3. Intervensi

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan

afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.

Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia

miokard.

Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah /

bebankerja jantung , mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapatditerima,

memperlihatkan norma dan frekwensi jantung stabil dalam rentangnormal pasien.

Intervensi :

1. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat.

2. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.

3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas.

4. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler.

5. Catat edema umum.

6. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.

7. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi

8. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan

9. Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher

10. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan

11. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah

12. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi

13. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan O2.

Tujuan : Aktivitas pasien terpenuhi.

9

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Kriteria Hasil : Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan /

diperlukan,melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur.

Intervensi :

1. Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunkan parameter :frekwensi

nadi 20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatanTD, dipsnea, atau

nyeridada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat,pusig atau pingsan.

(Parameter menunjukan respon fisiologis pasienterhadap stress, aktivitas dan

indicator derajat pengaruh kelebihan kerja/ jantung).

2. Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas contoh : penurunan kelemahan /

kelelahan, TD stabil, frekwensi nadi, peningkatan perhatian padaaktivitas dan

perawatan diri. (Stabilitas fisiologis pada istirahatpenting untuk memajukan tingkat

aktivitas individual).

3. Dorong memajukan aktivitas / toleransi perawatan diri. (Konsumsioksigen

miokardia selama berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada.

Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatantiba-tiba pada kerja jantung).

4. Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat

gigi / rambut dengan duduk dan sebagainya. (teknik penghematan energi

menurunkan penggunaan energi dan sehingga membantu keseimbangan suplai dan

kebutuhan oksigen).

5. Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih periode aktivitas.(Seperti jadwal

meningkatkan toleransi terhadap kemajuan aktivitas danmencegah kelemahan).

3. Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan

tekanan vaskuler serebral

Tujuan: Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat.

Kriteria Hasil :Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman.

10

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Intervensi :

1. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan

2. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.

3. Batasi aktivitas.

4. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin.

5. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan.

6. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi

nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.

4. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan

gangguan sirkulasi.

Tujuan: Sirkulasi tubuh tidak terganggu.

Kriteria Hasil :Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti

ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala,

pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.

Intervensi :

1. Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur.

2. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau

tekanan arteri jika tersedia.

3. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan.

4. Amati adanya hipotensi mendadak.

5. Ukur masukan dan pengeluaran.

6. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan.

7. Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan.

11

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan sistolik sedikitnya 140 mmHg dan diastolik

sedikitnya 90 mmHg.

Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Faktor genetik, Usia, keadaan emosi

seseorang, konsumsi Na terlalu tinggi, Obat, Hormonal, Neurologik ,dll.

Orang yang sugah terkena hipertensi dapat juga mengalami banyak komplikasi yang

diderita, diantaranya Stroke, kebutaan, angina pectoris, CHF, gagal ginjal, infark miokard.

B. Kritik dan Saran.

Untuk menghindari terjadinya hipertensi, maka sebaiknya kita selaku petugas medis

sebaiknya memberi contoh masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,

dan juga tidak mengkonsumsi makanan sembarangan yang belum teruji kesehatannya.

12

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000

Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001

Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta, Penerbit

Hipokrates, 1999

Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 2003

Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?, Jakarta,

Penerbit Arcan, 1995

Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit Arcan,

1996

Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002

Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh

Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995

http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/03/kumpulan-asuhan-keperawatan-

askep.html

13