asuhan keperawatan keluarga dengan pra sekolah,,by kelompok 4

Upload: wendy-goxil

Post on 03-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    1/29

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN TAHAP

    PERKEMBANGAN PRA-SEKOLAH

    D

    IS

    U

    S

    U

    N

    Oleh : KELOMPOK 4

    *Umi Kalsum *Yuniman Nazara

    *Ahmad Priyani * Doniman Jaya Gulo

    *Natalia Siregar * Immanuel Bulolo

    *Yuni Maria Turnip *Dani Franseda Marpaung

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

    UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

    MEDAN

    2013/2014

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    2/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan

    aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian

    dari keluarga (Friedman: 1998).

    Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri

    perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian

    merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan

    makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh kembang

    anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan

    empati.

    Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambaran

    dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak merupakan individu

    tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usia

    bertambah.

    Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.

    Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini

    sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang

    muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakit dan

    menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan

    anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah

    yang tetap paling baik dilakukan.

    Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai kemampuan dalam

    menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga dalam

    memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga yang optimal.Suatu

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    3/29

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    4/29

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Definisi keluarga

    1. Friedman (1998)Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan

    aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan

    bagian dari keluarga.

    2. Sayekti (1994)Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang

    dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan

    yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal

    dalamsebuah rumah tangga.

    B. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah

    Definisi tumbuh kembang pada anak.

    Pertumbuhan (Growth):

    Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,

    organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang

    (meter/centimeter)(Soetjiningsih : 1998). Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan

    ukuran tertentu dalam kedewasaan

    Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau ukuran sel

    tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh

    (Supartini, Yupi : 2004).

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    5/29

    Perkembangan (Development):

    Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang

    terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan

    kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).

    Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih

    komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan (

    Soetjiningsih : 1998).

    Mencakup aspek-aspek lain dari deferensiasi bentuk termasuk perubahan emosi atau sosial

    yang sangat ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan

    Perkembangan :

    1. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapatmengembangkan pola sosialisasinya.

    2. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum,menggosok gigi, BAK, dan BAB.

    3. Mulai memahami waktu.4. Penggunaan tangan primer terbentuk.

    Perkembangan psikososial ( Eric Ericson ):

    Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs rasa

    bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan

    bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi

    lingkungan.Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya.Kemampuan anak berbahasa

    meningkat.Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas.Hasil akhir yang diperoleh adalah

    menghasilkan suatu prestasinya.

    Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasa bersalah

    dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali

    ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    6/29

    Perkembangan kognitif ( Jean Piaget ):

    Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional.

    Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di

    dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.

    Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:

    Prokonseptual ( 2- 4 tahun )Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan

    bermasyarakat.Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan

    menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbulkata-kata, mengingat masalalu, sekarang dan yang akan datang.

    Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik.Anak

    biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan

    yang dilakukan.

    Perkembangan Moral ( Kahlberg ):

    Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase prekonvensional.

    Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya sebagai dasra peletakan nilai

    moral.

    Fase ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:

    1. Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan2. Orientasi hukuman dan ketaatan

    Baik dan buruk sebagai konsekuensi dari tindakan.Jika anka berbuat salah, orang tua

    memberikan hukuman dan jika anak berbuat benar maka orang tua memberikan hukuman. Anak

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    7/29

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    8/29

    Pelatihan Buang Air (Toileting):

    Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun,

    sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun.Pada umur 5 tahun,

    kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri,

    membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai

    pakaian dalamnya sendiri. Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 th dan 10% anak berusia 6 th masih

    mengompol pada malam hari.

    Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah dengan

    mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari kesiapan anak adalah:

    1. Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.2. Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.3. Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair (pispot khusus untuk

    anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).

    4. Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.Kesiapan anak biasanya terjadi pada usia 24-36 bln.

    Metode toilet training yang banyak digunakan adalah metode timing.Anak yang

    tampaknya sudah siap diperkenalkan kepada potty chair dan secara bertahap diminta untuk

    duduk diatasnya sebentar saja dalam keadaan berpakaian lengkap.Kemudian anak diminta untuk

    melepaskan pakaian dalamnya sendiri, lalu duduk di atas potty chair selama tidak lebih dari 5-10

    mnt.Hal itu dilakukan sambil ibu memberikan penjelasan bahwa swkarang sudah saatnya anak

    untuk melakukan BAB/BAK ditempatnya (maksudnya pada potty chair/kloset) buka di pakaian

    dalam atau popok.Jika Anak sudah bisa melakukannya, ibu boleh memberikan pujian ataupu

    hadiah. Tetapi jika anak belum bisa melakukannya, ibu sebaiknya tidak memarahi ataupun

    menghukum anak. Metode timing efektif untuk anak-anak yang memiliki jadwal BAB/BAK

    yang teratur.

    Metode toilet training lainnya menggunakan boneka sebagai alat bantu. Kepada anak

    yang sudah siap diajarkan cara-cara toilet training dengan menggunakan boneka sebagai

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    9/29

    model.Ibu memberikan pujian kepada boneka karena pakaian dalamnya kering dan telah berhasil

    melewati setiap proses toilet training. Kemudian ibu meminta anak untuk menirukan proses toliet

    training dengan bonekanya secara berulang-ulang, anak juga diajari untuk memuji bunekanya.

    Selanjutnya anak menirukan apa yang telah dilakukan oleh bonekanya dan ibu memberikan

    pujian kepada anak. Jika anak tetap bertahan duduk di toilet sebaiknya diangkat dan toilet

    training dicoba kembali setelah anak makan.Tetepi jika hal ini berlangsung selama beberapa hari

    sebaiknya tolet traing ditunda selama beberapa minggu.

    Sangat penting untuk memberika pujian kepada anak yang telah berhasil melakukan toilet

    training.Setelah pola BAB/BAK stabil secara perlahan pujian mulai dikurangi.Memaksa anak

    untuk BAB/BAK di toilet dengan kekerasan tidak efektif dan bisa menyebabkan ketegangan

    pada hubungan ibu-anak.

    D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah

    1. Membantu anak untuk bersosialisasi2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain

    (tua) juga harus dipenuhi.

    3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluargalain dan lingkungan sekitar)

    4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    10/29

    BAB III

    ASKEP KELUARGA PADA KELUARGA TAHAP PRA-SEKOLAH

    Tinjauan kasus

    Tuan A dan Nyonya D datang ke puskesmas membawa anaknya yang sakit, Khayla (3

    tahun) .Nyonya B mengatakan anaknya sudah 3 hari ini mengalami mencret,dalam sehari

    anaknya bisa 6 kali buang air besar,An.K juga malas minum. Nyonya D juga mengatakan BAB

    anaknya cair seperti air anaknya juga terlihat lemas. Nyonya D juga mengeluh bahwa Anaknya

    sering ngompol di celana,apalagi saat malam hari dan masih meminta di temani saat mau

    BAB/BAK.

    1. PENGKAJIAN

    A. Data umuma. Nama kepala keluarga : Tn A

    b. Usia : 27th

    c. Alamat : Jln. Bakti Luhur,gg Mangga

    d. Pekerjaan kepala keluarga : Wiraswasta

    e. Pendidikan kepala keluarga : SMA

    Komposisi keluarga :

    N

    o

    Nama JK Hub dg

    KK

    Umur Pendid

    ikan

    Pekerjaan Status

    kesehatan

    1

    23

    TN.A

    NY.DAn. Bintang Kejora

    L

    PL

    Suami

    IstriAnak

    27 th

    23 th3 th

    SMA

    SMK-

    Wiraswasta

    IRT-

    Sehat

    sehatsakit diare

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    11/29

    Genogram

    80 th

    56 th 60 th 52 th

    27 th 23 th 19 th

    29 th 15 th

    3 th

    Keterangan:

    : Perempuan : Meninggal perempuan

    : laki-Laki : meninggal Laki-Laki

    : Sakit : Keluarga yang tinggal di rumah

    1. Tipe Keluarga : nuclear Family yang terdiri dari Ayah,Ibu,anak2. Warga Negara : Indonesia3. Agama : Islam4. Status social ekonomi keluarga : penghasilan keluarga perbulan Rp.2.800.0005. Aktifitas rekreasi keluarga : kegiatan yang di lakukan untuk rekreasi yaitu menoton

    TV,kadang-kadang berkumpul dengan sanak saudara atau tetangga dekat. Jika hari besar

    keluarga biasanya pergi ke kebun binatang.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    12/29

    B. Riwayat Perkembanagan Keluarga1.Tahap poerkembangan keluarga saat ini

    Tahap perkembangan keluarga TN.A saat ini adalah tahap perkembangan keluarga

    dengan anak pra sekolah yaitu anak pertama dengan usia 2,5 5 tahun, dengan tugas

    perkembangan keluarga sebagai berikut:

    a. memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan

    rasa aman da membantu anak untuk bersosialisasi.

    b. mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga

    2.Riwayat kesehatan keluarga

    Anak Ny.D si Khayla menderita Diare setelah di periksa di puskesmas pada tanggal 15

    juli 2014.

    3. Riwayat keluarga sebelumnya.

    Tidak ada masalah serius yang sampai harus di bawa ke rumah sakit, hanya sakit batuk

    pilek (kadang-kadang) .

    C. Keadaan Lingkungan.1.Karakteristik Rumah

    Luas bangunan rumah yang di tempati sekitar : 4 m x 12 m terdiri dari 1 ruang tamu,satu

    kamar tidur,1 ruang dapur dan 1 kamar mandi lalu di depan ada teras rumah. Lantai

    rumah terbuat dari keramik dengan keadaan cukup bersih.Sumber air dan air minum

    adalah :airsumur dan jaraknya dari septic Tank sekitar 3 m,ventilasi dan penerangan

    kamar juga bagus.WC meggunakan septic tank yang terletak di belakang rumah.

    2.Karakteristik tetangga dan komunitas RWKeluarga Tn.A tinggal di lingkungan kota,interaksi dengan tetangga biasanya sore hari.

    3.Mobilitas geografis keluargaKeluarga Tn.A sudah menempati rumah ini semenjak berumah tangga sampai sekarang,

    tempat tinggalnya berdampingan dengan keluarga lainnya.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    13/29

    D. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluarga

    Antara keluarga terbina hubunga yang harmonis,dalam menghadapi suatu masalah

    biasanya dilakukan musyawarah terhadap permasalahan.

    2. Struktur kekuatan keluarga

    Keluarga merupakan keluarga yang nuclear yang terdiri dari suami istri dan seorang

    anak.

    3.Struktur peran keluarga

    (a). TN.A sebagai kepala rumah tangga dan bertanggung jawab atas keluarganya

    (b). Ny.D sebagai istri sebagai ibu rumah tangga

    (c). Khayla sebagai anak pertama yang masih berumur 3 tahun.

    E. fungsi keluarga dan tugas keluarga dibidang kesehatan

    1. kemampuan keluarga mengenal masalah

    Keluarga Tn.A tidak mampu mengenal masalah, kenapa diare bisa terjadi pada anak Tn.A

    keluarga masih tidak tau dan bagaimana seharusnya perkembangan pada anak pra

    sekolah,khususnya stimulasi toilet training

    2. kemampuan keluarga mengambil keputusan

    Keluarga mampu mengambil keputusan,Tn.A selalu memusyawarahkan masalah yang ada

    dalam keluarga Tn.A. Tn.A sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan.

    3 Kemampuan keluarga merawat orang sakit

    Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sedang sakit,yaitu diare.

    4 kemampuan keluarga dalam pengelolaan lingkungan

    Keluarga mampu mengelola lingkungan rumah dan sekitarnya.

    5 kemampuan keluarga memanfaatkan sarana kesehatan.

    Keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia karena keluarga

    mengatakan berobat sekarang lebih mudah karena menggunakan BPJS.Jadi setiap ada

    keluhan di antara keluarga maka keluarga langsung pergi ke puskesmas/RS.

    F. Stressor dan koping keluarga

    1. Stressor yang dimiliki

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    14/29

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    15/29

    2. ANALISA DATA

    NO Symptom Etiologi Problem

    1. DS:Ny.D mengatakan tidak

    mengetahui kenapa diare bisa

    terjadi pada anaknya.

    DO: keluarga bingung saat

    ditanya apa yang menyebabkan

    anak mereka diare

    Ketidak mampuan

    keluarga dalam

    mengenali masalah dan

    penyebabnya

    Kurang

    pengetahuan

    keluarga

    2 DS: Ny.D mengatakan anaknyaBAB lebih dari 6 kali sehari,

    kemudian BAB nya seperti

    air,An.K malas minum.

    DO: BAB tak berampas,cair.

    Turgor kulit mulai jelek,An.K

    tampak lemas,TD 90/60

    Ketidak mampuankeluarga merawat an.K

    yang sakit diare

    Defisite volumecairan pada An.K

    3 DS: Ny.D mengatakan anaknya

    aini masih saja mengompol di

    celana dan harus di temani saat

    kekamar mandi.

    DO: An.K masih meminta di

    temani saat mau toileting.

    Ketidak mampuan

    keluarga menstimulasi

    toilet training pada An.K

    Keterlambatan

    perkembangan

    anak tentang toilet

    training

    3. Rumusan Diagnosa Keperawatan Kurang penegetahuan oleh keluarga b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah

    d/d keluarga bingung saat ditanya tentang diare da penyebab.

    Deficit volume cairan b/d ketidak mampuan keluarga merawat anak yang sakit diare d/dBAB encer tidak berampas dan lebih dari 6 kali perhari

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    16/29

    Keterlambatan perkembangan anak tentang toilet training An.K b/d Ketidak mampuankeluarga menstimulasi toilet training pada An.K d/d An.K masih mengompol dan tidak

    mandiri dalam toileting.

    Skoring prioritas masalah:

    Kurang penegetahuan oleh keluarga b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalahd/d keluarga bingung saat ditanya tentang diare da penyebab

    N

    O

    KRITERIA SKALA BOBOT SKORI

    NG

    PEMBENARAN

    1 a.sifat masalah:

    -Ancaman kesehatan

    b. kemngkinan masalah

    dapat diubah

    -hanya sebagian

    c.potensial masalah untuk

    di cegah

    -cukup

    d. menonjolnya masalah

    -masalah berat,harus

    segera di atasi

    2

    1

    2

    2

    1

    2

    1

    1

    Total

    2/3x1=2

    /3

    1/2x2=1

    2/3x1=2

    /3

    2/2x1=1

    3 1/3

    Keluarga tidak mampu

    mengenali masalah dan

    penyebab dari diare

    Kondisi pendidikan keluarga

    yang tamatan SMA dan SMK

    yang mempengaruhi

    penyerapan informasi dan dari

    segi ekonomi.

    Keluarga mau di ajak

    kerjasama

    Bila tidak dseera diatasi

    kemungkinan penyembuhan

    lama.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    17/29

    Deficit volume cairan b/d ketidak mampuan keluarga merawat anak yang sakit diare d/dBAB encer tidak berampas dan lebih dari 6 kali perhari

    N

    O

    KRITERIA SKALA BOBOT SKORI

    NG

    PEMBENARAN

    1 a.sifat masalah:

    -Tidak/kurang sehat

    b. kemngkinan masalah

    dapat diubah

    -sebagian

    c.potensial masalah untuk

    di cegah

    -mudah

    d. menonjolnya masalah

    -masalah berat,harus

    segera di atasi

    3

    1

    3

    2

    1

    2

    1

    1

    Total

    3/3x1=1

    1/2x2=1

    3/3x1=1

    2/2x1=1

    4

    An.A mengalami penurunan

    volume cairan akibat diare

    Keluarga membawa An.K

    untuk berobat ke puskesmas

    dan diberikan obat. Menurut

    keluarga berobat jaman

    sekarang sudah lebih mudah

    menggunakan kartu

    BPJS,namun sampai saat ini

    anaknya masih mengalami

    diare

    Keluarga Tn.A kooperatif

    dalam permasalahan diare ini.

    An.K telah mengalami deficit

    volume cairan jadi harus segera

    di tangani

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    18/29

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    19/29

    Kurang penegetahuan oleh keluarga b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalahd/d keluarga bingung saat ditanya tentang diare da penyebab

    4. Rencana KeperawatanNo Diagnosa NOC NIC

    1 Deficit volume cairan b/d

    ketidak mampuan keluarga

    merawat anak yang sakit diare

    d/d BAB encer tidak berampas

    dan lebih dari 6 kali perhari

    Fluid balance

    Hydration balance

    Nutritional Status :

    Food and Fluid Intake

    balance Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan di

    unit kesehatan.

    defisit volume cairan

    teratasi dengan kriteria

    hasil:

    1. BAB An.B tidak cair

    serta berampas

    2. Tekanan darah kembali

    normal 120/803. Tidak ada tanda tanda

    dehidrasi, Elastisitas

    turgor kulit baik, tidak ada

    rasahaus yang berlebihan

    4.Intake oral dan

    intravena adekuat

    Pertahankan catatan

    intake dan output yang

    akurat

    Monitor status hidrasi

    ( kelembaban Membrane

    mukosa,nadi adekuat,

    tekanan darah ortostatik ),

    jikadiperlukan.

    Monitor hasil lab yang

    sesuaidengan retensi

    cairan

    (BUN,osmolalitas urin,

    albumin, totalprotein )

    Monitor vital sign setiap15menit 1jam

    Kolaborasi pemberian

    cairan IV,dan anti diuetik

    Monitor status nutrisi

    Berikan cairan oral

    Dorong keluarga untuk

    membantupasien makan

    Monitor intake dan urin

    output

    setiap 8 jam

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    20/29

    No Diagnosa NOC NIC

    2 Keterlambatan perkembangan anak

    tentang toilet training An.B b/d

    Ketidak mampuan keluarga

    menstimulasi toilet training pada An.B

    d/d An.A masih mengompol dan tidak

    mandiri dalam toileting

    An.B bisa mandiri

    dalam toileting.

    KH:

    -Anak tidak

    mengompol lagi di

    dalam celana.

    - Anak bisa

    menggunakan toileting

    dengan benar

    -Ny.D tidak merasa

    kerepotan lagi karena

    anaknya sudah bisa

    memenuhi tugas

    perkembangannya.

    -kaji pengetahuan

    keluarga terhadap

    masalah

    -Memberikan

    penyuluhan kepada

    keluaga Tn.A tentang

    toilet training dengan

    metode timing dan

    metode mengunakan

    boneka peraga pada

    tanggal 18 juli 2014.

    -menganjurkan kepada

    keluarga untuk

    memperhatikan

    tumbang anak.

    3 Kurang penegetahuan oleh keluargab/d ketidak mampuan keluarga

    mengenal masalah d/d keluarga

    bingung saat ditanya tentang diare

    Keluarga mampumengenali masalah

    yang di hadapi dengan

    KH:

    keluarga mampu

    menyebutkan apa itu

    diare

    -berikan penyuluhanke keluarga mengenai

    diare pada tanggal 18

    juli 2014. Cara

    pembuatan cairan

    oralit,cara mencuci

    tangan bersih

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    21/29

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    22/29

    3. DX. 3 29/06/14

    masalah

    -Memberikan

    penyuluhan kepada

    keluara Tn.A tentang

    toilet training dengan

    metode timing dan

    metode mengunakan

    boneka peraga.

    -menganjurkan kepada

    keluarga untuk

    memperhatikan tumbang

    anak.

    mengkaji pengetahuan

    keluarga mengenai diare

    -memberikan penyuluhan

    ke keluarga mengenaidiare,serta mengajarkan

    membuat larutan oralit

    yang benar.

    -menganjurkan keluarga

    untuk membawa An.A

    untuk kembali berobat ke

    puskesmas/RS

    -memberikan kesempatan

    pada keluarga untuk

    meentukan sikap dan

    mengambil keputusan

    yang harus dia

    lakukan untuk

    mengatasi

    masalah

    anaknya.

    O: keluarga

    mampu

    menyebutkan

    defenisi,

    penyebab,

    pencegahan dll.

    A: masalah

    teratasi

    P: dihentiakan

    S: keluarga

    mengatakan

    sudah tau apa

    penyebab daridiare

    O: saat ditanya

    keluarga mampu

    menyebutkan

    penyebab dari

    diare pada

    anaknya.

    A: masalah

    teratasi

    P: dihentikan.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    23/29

    dalam rencana

    pengobatan.

    NB: Toilet training

    Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun,

    sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun.Pada umur 5 tahun,

    kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri,

    membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai

    pakaian dalamnya sendiri. Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 th dan 10% anak berusia 6 th masih

    mengompol pada malam hari.

    Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah denganmmengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari kesiapan anak adalah:

    1. Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.2. Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.3. Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair (pispot khusus untuk

    anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).

    4. Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.Kesiapan anak biasanya terjadi pada usia 24-36 bln.

    Metode toilet training yang banyak digunakan adalah metode timing.Anak yang

    tampaknya sudah siap diperkenalkan kepada potty chair dan secara bertahap diminta untuk

    duduk diatasnya sebentar saja dalam keadaan berpakaian lengkap.Kemudian anak diminta untuk

    melepaskan pakaian dalamnya sendiri, lalu duduk di atas potty chair selama tidak lebih dari 5-10

    mnt.Hal itu dilakukan sambil ibu memberikan penjelasan bahwa swkarang sudah saatnya anak

    untuk melakukan BAB/BAK ditempatnya (maksudnya pada potty chair/kloset) buka di pakaian

    dalam atau popok.Jika Anak sudah bisa melakukannya, ibu boleh memberikan pujian ataupu

    hadiah. Tetapi jika anak belum bisa melakukannya, ibu sebaiknya tidak memarahi ataupun

    menghukum anak. Metode timing efektif untuk anak-anak yang memiliki jadwal BAB/BAK

    yang teratur.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    24/29

    Metode toilet training lainnya menggunakan boneka sebagai alat bantu. Kepada anak

    yang sudah siap diajarkan cara-cara toilet training dengan menggunakan boneka sebagai model.

    Ibu memberikan pujian kepada boneka karena pakaian dalamnya kering dan telah berhasil

    melewati setiap proses toilet training. Kemudian ibu meminta anak untuk menirukan proses toliet

    training dengan bonekanya secara berulang-ulang, anak juga diajari untuk memuji bunekanya.

    Selanjutnya anak menirukan apa yang telah dilakukan oleh bonekanya dan ibu memberikan

    pujian kepada anak. Jika anak tetap bertahan duduk di toilet sebaiknya diangkat dan toilet

    training dicoba kembali setelah anak makan.Tetepi jika hal ini berlangsung selama beberapa hari

    sebaiknya tolet traing ditunda selama beberapa minggu.Sangat penting untuk memberika pujian

    kepada anak yang telah berhasil melakukan toilet training.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    25/29

    SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

    DIARE PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

    KELOMPOK 5

    Pokok Bahasan : Diare

    Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

    Hari / tanggal : Jumat, 18 juli 2014

    Waktu : 30 menit

    Tempat : Bakti Luhur, gg Mangga

    I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

    Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga

    pasien dapat memahami tentang penyakit Diare.

    II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

    1. Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, serta cara penanganan penyakit Diare.

    2. Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita

    Diare.

    III. MATERI PENGAJARAN

    1. Pengertian diare

    2. jenis-jenis diare

    3. Penyebab terjadinya diare

    4. Tanda dan gejajala diare

    5. Cara mengatasi diare

    6. Tanda-Tanda kekurangan cairan

    7. cara mencegah terjadinya diare

    Cara membuat larutan garam

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    26/29

    IV. METODE

    Ceramah dan tanya jawab.

    Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan memberikan

    pendidikan kesehatan kepada keluarga.Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah

    penyampain materi selesai.

    V. MATERI

    Terlampir

    VI. MEDIA

    Leaflet dan lembar balik.

    VII. KEGIATAN PENYULUHAN

    NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI

    1. Memberi salam, menyakan

    keadaan klien

    5 Klien menjawab salam,

    mempersilahkan masuk.

    2. Menjelaskan maksud

    kedatangan dan membuat

    kontrak waktu

    5 Klien mendengarkan dengan seksama

    dan menyetujui kontrak waktu yang

    ditetapkan bersama3. Melakukan pendidikan

    kesehatan tentang Diare

    10 Klien memperhatikan dengan

    seksama.

    4. Menanyakan kepada klien

    tentang kejelasan materi

    yang disampaikan.

    Mempersilahkan pasien/

    keluarga pasien

    mengajukan pertanyaan

    5 Menanggapi dengan melakukan

    pertanyaan

    Menjawab pertanyaan dari pasien

    atau keluarga.

    5. Mengakhiri kontrak waktu

    dan berpamitan kepada

    pasien dan keluarganya

    5 Klien dan keluarga mempersilahkan

    dengan baik

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    27/29

    VIII. EVALUASI

    1. Evaluasi structural

    a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan

    b. Kontrak waktu sudah tepat dengan keluaraga

    c. Media sudah disiapkan yaitu Leaflet

    2. Evaluasi Proses

    a. Peserta yang hadir

    b. Media dapat digunakan dengan baik

    c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.

    d. Partisipasi peserta yang hadir

    e. Peserta dapat mengikuti sampai selesai

    3. Evaluasi Hasil

    a. Keluaraga dapat menjelaskan tentang pengertian Diare 90 %

    b. Keluaraga dapat menjelaskan tentang penyebab Diare 100 %

    c. Keluaraga dapat menjelaskan tanda dan gejala Diare 100 %

    d. Keluarga dapat menjelaskan tentang cara pencegahan Diare 100%

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    28/29

    DAFTAR PUSTAKA

    Nelson, 2000, ilmu kesehatan anak volume 1,edisi 1,ECG,Jakarta.

    Notoatmojo,sekidjo,2005, metode penelitian kesehatan,Edisi revisi,PT Asdi mahasatya,Jakarta

    Papalia D.E,2008, human Development (psikologi perkembangan) penerbit kencana,Jakarta.hal

    147-300

    Pharasar,Jessica,2007,preschooler attachment to grandparents caregiver,viewed 5 maret 2012.

    Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta.

    EGC,

    Soetjiningsih.(1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.

    Supartini, Y. (2004).Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

  • 8/12/2019 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pra Sekolah,,By Kelompok 4

    29/29