tugas resume
DESCRIPTION
tegrafTRANSCRIPT
RESUME TEORI GRAF
GRAF EULER DAN GRAF HAMILTON
OLEH:
NUR WAHIDAH ABDURRAUF
(H12113034)
JURUSAN MATEMATIKA
PRODI STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
A. Eulerian Graf
Graf yang memuat sirkuit euler.
Lintasan euler
Lintasan pada graf G dikatakan lintasan euler, ketika melalui setiap sisi di graf tepat
satu kali. Karena melalui setiap sisi tepat satu kali atau melalui sisi yang berlainan,
bisa dikatakan jejak euler. Sehingga lintasan euler sudah tentu jejak euler.
Sirkuit euler
Lintasan euler adalah simpul awal = simpul akhir/lintasan euler (tertutup) yang
merupakan sirkuit berarti sirkuit euler. Sehingga suatu graf yang memiliki sirkuit
euler atau berarti graf tersebut merupakan graf euler.
Teorema 1
Graf terhubung G adalah euler jika dan hanya jika derajat dari masing-masing vertex
adalah genap.
Teorema 2
a. Jika graf G memiliki lebih dari dua vertex berderajat ganjil, maka G adalah
graf non euler.
b. Jika G memiliki dua vertex berderajat ganjil, maka G memiliki lintasan euler
dan ini berlaku juga ketika memiliki satu vertex berderajat ganjil.
Teorema 3
Suatu graf terhubung adalah graf semi euler jika dan hanya jika memiliki tepat dua
vertex yang berderajat ganjil.
Teorema 4
Graf berarah G memiliki sirkuit euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar sama. G memiliki lintasan euler
jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat masuk dan
derajat keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama memiliki derajat keluar satu
lebih besar dari derajat masuk, dan yang kedua memiliki derajat masuk lebih besar
dari derajat keluar.
A
BC
G F
H
DE
(i)
D C
BA
(ii)
C
A
D
B
(iii)
(i) Graf berarah euler
(ii) Graf berarah semi euler
(iii) Graf berarah bukan euler & semi euler
Jadi, dikatakan graf G memiliki sitkuit euler, ada beberapa poin yang harus
diperhatikan :
1. Jika ada vertex yang berderajat nol, maka graf adalah graf tak terhubung dan
tidak memiliki lintasan euler dan sirkuit euler.
2. Jika semua vertex memiliki derajat genap, maka memiliki lintasan euler dan
sirkuit euler.
3. Jika terdapat dua vertex yang memiliki derajat ganjil, maka memiliki lintasan
euler dan tidak memiliki sirkuit euler.
4. Jika terdapat lebih dari dua vertex yang memiliki derajat ganjil, maka tidak
memiliki lintasan euler dan sirkuit euler.
Graf yang hanya memiliki lintasan euler (terbuka) merupakan graf semi euler.
Graf yang tidak memiliki lintasan euler dan sirkuit euler merupakan graf non euler.
Fleury’s algoritm
Menggunakan fleury algoritm untuk mengkontruksi sirkuit euler.
Langkah 1 : pilihlah sebuah simpul sebagai simpul awal, misalnya simpul a.
Langkah 2 : laluilah sebuah sisi yang dapat ditelusuri. Pilihlah sebuah jembatan jika
tidak ada sisi lain sebagai alternatif yang dapat dilewati.
Langkah 3 : setelah melewati setiap sisi tepat satu kali, hapuslah sisi tersebut, hapus
pula simpul yang berderajat nol yang muncul akibat penghapusan sisi
tersebut. Kemudian lewatilah sisi lain yang masih tersedia.
Langkah 4 : stop jika tidak ada sisi lagi. Kalau masih ada sisi yang bisa dilewati,
kembalilah ke langkah 2.
A
B C
D(i)
A
B C
D(ii) (iii)
A
B C
D
Contoh graf untuk fleury’s algoritm.
B. Hamiltonian Graf
Graf hamilton diambil dari nama sir william rowan hamilton.
Sirkuit hamilton
Lintasan Hamilton suatu graf merupakan lintasan yang melalui setiap simpul dalam
graf tersebut tepat satu kali. Jika lintasan tersebut kembali kesimpul awal, sehingga
membentuk lintasan tertutup (sirkuit) maka lintasan ini dinamakan sirkuit Hamilton.
Lintasan hamilton
Lintasan hamilton adalah lintasan yang melalui tiap vertex di dalam graf tepat satu
kali.
Dengan demikian, sirkuit Hamilton merupakan sirkuit yang melewati masing-masing
sisi tepat satu kali. Graf yang memuat sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton
(Hamiltonian graph), sedangkan graf yang memuat lintasan Hamilton dinamakan
graf semi Hamilton (semi- Hamiltonian graph).
(i) Graf yang memiliki lintasan hamilton (misalnya ABCD)
(ii) Graf yang memiliki sirkuit hamilton (misalnya DCBA)
(iii) Graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit hamilton
Misalkan G merupakan graf sederhana dengan jumlah simpulnya adalah n buah
(dimana n paling sedikit tiga buah). Jika derajat setiap simpulnya paling sedikit n/2
simpul maka graf G tersebut merupakan graf Hamilton.
Teorema 1
Syarat cukup (jadi bukan syarat perlu) supaya graf sederhana G dengan n≥ 3 buah
vertex adalah graf hamilton ialah bila tiap vertex paling sedikit n2
(yaitu, d (v)≥n2
untuk setiap simpul v di G).
Teorema 2
Setiap graf lengkap adalah graf hamilton.
Ingat : graf lengkap dengan n buah simpul dilabangkan dengan Kn. Jumlah sisi pada
graf lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah n(n−1)
2.
Teorema 3
Di dalam graf lengkap G dengan n buah vertex (n≥ 3), terdapat (n−1 ) !
2 buah sirkuit
hamilton.
Teorema 4
Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥ 3 dan n ganjil), terdapat (n−1 )
2
buah sirkuit hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan). Jika n genap
dan n ≥4, maka di dalam G terdapat (n−1 )
2 buah sirkuit hamilton yang saling lepas.
Teorema 5
Misalkan G adalah graf terhubung sederhana dengan n titik, dengan n ≥3 dan
deg v+deg w ≥n. Untuk tiap-tiap pasangan titik yang tidak berdekatan v dan w, maka
G adalah graf hamilton.
Teorema 6
Misalkan G adalah graf sederhana dengan n vertex. Jika jumlah dari derajat masing-
masing vertex di G paling sedikit n – 1, maka ada lintasan hamilton di G.
Perbedaan Sirkuit Euler dengan Sirkuit Hamilton :
5
2
4 3
6
1
(a)
3
5
1 2
4
(b)
1. Dalam Sirkuit Euler semua garis harus dilalui tepat satu kali, sedangkan
semua titiknya boleh dikunjungi lebih dari sekali.
2. Dalam Sirkuit Hamilton semua titiknya harus dikunjungi tepat satu kali dan
tidak harus melalui semua garis.
3. Dalam sirkuit Euler, yang dipentingkan adalah garisnya. Sebaliknya dalam
sirkuit Hamilton, yang dipentingkan adalah kunjungan pada titiknya.
Lintasan dan Sirkuit Hamilton/Euler
Beberapa graf dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit Hamilton sekaligus,
mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton, mengandung
sirkuit Euler dan lintasan Hamilton, mengandung lintsan Euler maupun lintasan
Hamilton, tidak mengandung lintasan Euler namun mengandung sirkuit Hamilton,
dan sebagainya.
(a) mengandung sirkuit Hamilton maunpun sirkuit Euler,
(b) mengandung sirkuit Hamilton dan lintasan Euler.
REFERENSI
Ayu. 2013. Sirkuit Euler & Sirkuit Hamilton. Universitas Gunadarma
Tiarindarto. 2012. Eulerian-Graf-Hamiltonian-Graf. UHAMKA.
Wijaya, Adi. 2009. Matematika Diskrit. Bandung: POLITEKNIK TELKOM.