resume asma bronchialis

22
RESUME ASMA BRONCHIALIS A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa meningkatnya reaktivitas trachea dan bronchus terhadap berbagai rangsangan sehingga terjadi penyempitan saluran nafas yang dapat hilang dengan atau tanpa pengobatan. Peningkatan reaktivitas tersebut dihubungkan dengan proses inflamasi. 2. Etiologi Penyakit asma selalu dihubungkan dengan bronkospasme yang reversibel sebagai faktor pencetusnya adalah: Asma alergis disebabkan oleh alergan yang diketahui misalnya: - Serbuk - Debu - Binatang - Makanan

Upload: fahrul-milevsky-somu

Post on 15-Apr-2016

103 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

resume asma

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Asma Bronchialis

RESUME ASMA BRONCHIALIS

A. KONSEP DASAR

1. Pengertian

Penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa meningkatnya reaktivitas

trachea dan bronchus terhadap berbagai rangsangan sehingga terjadi

penyempitan saluran nafas yang dapat hilang dengan atau tanpa pengobatan.

Peningkatan reaktivitas tersebut dihubungkan dengan proses inflamasi.

2. Etiologi

Penyakit asma selalu dihubungkan dengan bronkospasme yang reversibel

sebagai faktor pencetusnya adalah:

Asma alergis disebabkan oleh alergan yang diketahui misalnya:

- Serbuk - Debu

- Binatang

- Makanan

- Bulu-bulu binatang

Asma idiopati atau non-alergi, tidak berkaitan dengan alergan spesifik.

Misalnya:

- Infeksi pernafasan dan iritasi

- Latihan

- Emosional

- Perubahan lingkungan dan suhu

Page 2: Resume Asma Bronchialis

3. Patofisiologi

Faktor Instrinsik Faktor ekstrinsik

Infeksi kuman Alergen + faktor genetik

Infeksi saluran pernafasan

Pengaktifan respon imun(sel mast)

Pengaktifan mediator kimiawiHistamin, serotinin, kinin

Bronchospasme edema mukosa sekresi inflamasi

Penyempitan jalan nafas

Pola nafas tidak efektif

Serangan paroksimal

Dispnea, wheezingBatuk, sputum

Anoreksia Inefektif bersihan ancamanjalan nafas kehidupan

Defisit volume cair KecemasanGangguan nutrisi, kurang Susah Tidurdari kebutuhan

4. Manifestasi Klinik

Gangguan pola istirahat tidur

Page 3: Resume Asma Bronchialis

Gejala-gejala umum:

1. Batuk

2. Dispnea

3. Mengi

Serangan asma

1. Seringkali terjadi pada malam hari

2. Mulai serangan mendadak dengan batuk dan sensasi sesak dada

3. Kemudian pernafasan lambat, lobarius, mengi

4. Ekspirasi lebih kuat dan lama dari inspirasi

5. Obstruksi jalan nafas membuat sensasi dispnea

6. Batuk sulit dan kering pada awalnya; diikuti dengan batuk yang lebih kuat

dengan sputum yang berbeda dari lendir encer.

7. Total serangan dapat berlangsung selama 30 menit sampai beberapa jam

dan dapat menghilang secara spontan.

Tanda-tanda lanjut:

1. Sianosis sekunder akibat hipoksia berat

2. Gejala-gejala retensi karbon monoksida (misalnya: berkeringat, takikardia,

dan desakan nadi melebar)

Reaksi yang berhubungan:

1. Eksem

2. Urtikaria

3. Edema angioneurotik

Page 4: Resume Asma Bronchialis

5. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Sputum

- Netrofil dan eosinofil yang terdapat pada sputum umumnya bersifat

mukoid dengan viskositas yang tinggi dan kadang-kadang terdapat

mukus plug.

b. Pemeriksaan darah

- Analisis gas darah umumnya normal, akan tetapi dapat pula terjadi

hipoksemia, hiperkapnia atau asidosis.

- Kadang terdapat peningkatan SGOT dan LDH

- Hiponatremia dan kadar leukosit kadang di atas 15.000/mm3.

- Terjadi peningkatan IGE pada waktu serangan.

- Terjadi peningkatan eosinofil

c. Pemeriksaan Radiologi

Gambaran radiologi pada asma umumnya normal. Pada waktu serangan

menunjukkan gambaran hiperinflasi pada paru-paru, yakni radiolusen yang

bertambah dan pelebaran rongga intercostals, serta diafragma yang

menurun.

d. Uji Tusuk Kulit (Prick Test)

Pemeriksaan pada kulit dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan

berbagai alergan yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma.

Page 5: Resume Asma Bronchialis

6. Penyulit:

1. Pneumotoraks

2. Gagal nafas

3. PPOK

7. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan non farmakologik

- Oksigen bila diperlukan

- Hindari faktor pencetus

- Fisioterapi bila perlu

- Penyuluhan untuk pasien dan keluarga

b. Terapi obat

1. Agonis beta

2. Metil santin

3. Anti kolinergik

4. Kortikosteroid

5. Inhibitor sel mast

Page 6: Resume Asma Bronchialis

B. ANALISA KASUS

1.Identitas Klien

a. Nama : “Ny N”

b. Umur : 34 Tahun

c. Alamat : Makassar

d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Pekerjaan : PNS

f. No. RM :

g. Tgl Masuk RS : 5 Juli 2011

h. Tgl Pengkajian : 5 Juli 2011

2. Tindakan Pre-Hospital

a. Oksigen

b. Infus

3. Pengkajian Primer

a. Airway : Menilai jalan nafas klien, dimana klien tidak dapat

memposisikan kepala/leher terlentang. Klien merasa nyaman

dengan posisi duduk

b. Breathing : Menilai pernafasan klien, dimana klien tampak sangat sesak,

dengan pernafasan 48x/menit.

c. Circulation : Tidak ada hipotensi, tidak ada hipovolemia, tidak ada cedera

Page 7: Resume Asma Bronchialis

4. Triage

a. Keluhan Utama : klien mengeluh sesak nafas

5. Pengkajian Sekunder

a. Riwayat penyakit: klien sudah mengalami sesak nafas sejak kecil bila

terpajan/kontak dengan debu disertai dengan keluhan batuk produktif

yang susah keluar, mengi. Klien bernafas dengan menggunakan

bantuan/sokongan pada lutut.

b. Riwayat Kesehatan Masa lalu

Klien punya riwayat alergi debu, cuaca dingin. Klien pernah sudah

pernah di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan yang sama

c. Riwayat Keluarga

Ibu klien juga menderita asma.

d. Riwayat Psikososial

Kondisi rumah

- Tinggal di daerah perkotaan

- Terpapar dengan asap rokok ; suami klien merokok

- Binatang peliharaan: kucing

6. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

- Kelemahan

- Tampak sesak

- Pernafasan cuping hidung/penggunaan otot tambahan

Page 8: Resume Asma Bronchialis

- Tampak gelisah, berkeringat dingin

- Batuk produktif

- Bibir kering

b. Auskultasi

Bunyi nafas mengi dan ronchi sepanjang area paru pada ekspirasi,

penurunan/tidak ada bunyi nafas saat inspirasi.

c. Palpasi

- Kulit teraba dingin

- Takikardi

7. Pemeriksaan Diagnostik

Belum dilakukan pemeriksaan diagnostic, klien masih di observasi.

8. Asuhan Keperawatan

Identifikasi Data

a. DS:

- Klien mengeluh sesak nafas

- Klien mengatakan cemas terhadap penyakitnya

- Klen mengatakan dadanya tertekan

- Klien mengatakan ibunya juga menderita penyakit asma

- Klien mengatakan takut tidak dapat menyelesaikan pekerjaan kantor jika

kondisinya tidak membaik

b. DO

- Klien tampak lemah

Page 9: Resume Asma Bronchialis

- Tampak sesak

- Pernafasan cepat, 49 x /menit

- Klien gelisah dan keringat dingin

- Penggunaan otot bantu pernafasan: meninggikan bahu dan retraksi fosa

supraklavikula.

- Batuk

- Bunyi nafas mengi dan ronchi pada ekspirasi dan selama inspirasi

terjadi penurunan bunyi nafas.

C. Diagnosa Keperawatan

Analisa Data

No. Data Penyebab Masalah1. DS:

- Klien

mengeluh sesak nafas

- Klien

mengatakan dadanya tertekan

DO:

- Klien tampak

lemah

- Tampak sesak

- Pernafasan

cuping hidung

- Penggunaan

Penyempitan jalan

nafas

Pola nafas tidak

efektif

Page 10: Resume Asma Bronchialis

otot bantu pernafasan

- Gelisah dan

keringat dingin

- Pernafasan : 49

x / menit

2. DS:

- Klen

mengatakan cemas terhadap

penyakitnya

- Klien

mengatakan ibunya juga

menderita penyakit asma

- Klien

mengatakan takut tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan

kantor jika kondisinya tidak

membaik

DO:

- Gelisah

- Batuk

- Ekspresi wajah

cemas

- Klien

menangis

- Klien panic

- Klien susah di

ajak berkolaborasi

-

Proses Penyakit Kecemasan

Page 11: Resume Asma Bronchialis

Prioritas Masalah

1. Pola nafas tidak efektif

2. Kecemasan

III. Rencana Asuhan Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan jalan nafas

ditandai dengan:

DS :

- Klien mengeluh sesak nafas

- Klien mengatakan dadanya tertekan

DO :

- Klien tampak lemah

- Tampak sesak

- Pernafasan cuping hidung

- Penggunaan otot bantu pernafasan

- Gelisah dan keringat dingin

- Pernafasan : 49 x / menit

Tujuan: pola nafas dapat efektif dengan kriteria:

- Klien tidak sesak

- Klien tampak tenang

Intervensi:

Page 12: Resume Asma Bronchialis

1) Auskultasi bunyi nafas

Rasional: derajat spasme bronchus dengan obstruksi jalan nafas

dapat/tak dimanifestasikan adanya bunyi nafas adventisius misalnya

tidak adanya bunyi nafas oleh mengi’.

2) Kaji frekuensi nafas

Rasional:

3) Atur Posisi pasien supaya lebih nyaman

Rasional: peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi

pernafasan dengan menggunakan gravitasi, tapi pasien dengan distress

berat akan mencari posisi yang mudah untuk bernafas, misal: sokongan

tangan atau kaki di meja, bantal, lutut, dapat membantu menurunkan

kelemahan otot dan sebagai alat dispansi dada.

4) Pertahankan polusi udara minimum misal: debu, asap dan bulu bantal

yang berhubungan dengan kondisi individu

Rasional: Merupakan faktor pencetus alergi pernafasan, dan dapat

memperberat sesak..

Kolaborasi:

5) Beri O2 sesuai indikasi

Rasional: dapat memperbaiki/mencegah terjadinya hipoksia.

6) Beri obat sesuai indikasi:

Bronchodilator

Page 13: Resume Asma Bronchialis

Rasional: merilekskan otot pernafasan dan menurunkan kongesti

lokal, menurunkan spasme jalan nafas, mengi dan produksi mukosa.

2. Kecemasan berhubungan dengan efek proses penyakit ditandai dengan :

DS :

- Klen mengatakan cemas terhadap penyakitnya

- Klien mengatakan ibunya juga menderita penyakit asma

- Klien mengatakan takut tidak dapat menyelesaikan pekerjaan kantor

jika kondisinya tidak membaik

DO :

- Gelisah

- Batuk

- Ekspresi wajah cemas

- Klien menangis

- Klien panic

- Klien susah di ajak berkolaborasi

- Cemas skala 4

Tujuan: dengan kriteria:

- Klien mengungkapkan kecemasan berkurang

Keterangan skala :

1 = Tidak pernah menunjukkan

2 = Jarang menunjukkan

3 = Kadang menunjukkan

4 = Sering menunjukkan

5 = Selalu menunjukkan

Page 14: Resume Asma Bronchialis

- Klien dapat memahami dan menerima kondisi penyakitnya

- Klien tampak tenang

- klien mau berpartisipasi dalam setiap tidakan yang dilakukan

Intervensi:

1) Kaji dan identifikasi serta luruskan informasi yang dimiliki klien

mengenai penyakit asma bronchialis

Rsional : Untuk mengatahui persepsi klien tentang peenyakit asma

bronchialis

2) Berikan informasi yang akurat tentang penyebab asma bronchialis

Rasional : Informasi yang akurat dapat membantu merubah persepsi

klien yang salah tentang penyakit asma bronchialis sehingga dapat

mengurangi kecemasan klien.

3) Validasi perasaan klien dan yakinkan klien bahwa kecemasan

merupakan respon yang normal

Rasional : Membantu untuk meyakinkan klien bahwa reaksi cemas

adalah hal yang wajar bagi pasien.

4) Anjurkan keluarga untuk menemani/mendampingi klien

Rasional : Keluarga dapat memberikan klien rasa aman dan tenang

Page 15: Resume Asma Bronchialis

LAPORAN PENDAHULUANDIABETES MELLITUS

OLEHRESKIATI APRIANTI

98.1101.247

CI LAHAN CI INSTITUSI

____________________ _____________________

Page 16: Resume Asma Bronchialis

PRAKTEK PROFESI NERS UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

MAKASSAR 2011