resume mikrokontrol

45
RESUME SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROPROSESOR DISUSUN OLEH: FAIRUS JAZILAH (5115 10 2599) MUHAMAD IRFAN (5115 10 0201) A.AJI PAMUNGKAS (5115 10 1596) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Upload: muhammad-irfan-ardiansyah

Post on 01-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume Mengenai Mikrokontrol yang akan mengubah dunia kecil menjadi dunia yang luar biasa

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Mikrokontrol

RESUME

SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROPROSESOR

DISUSUN OLEH:

FAIRUS JAZILAH (5115 10 2599)

MUHAMAD IRFAN (5115 10 0201)

A.AJI PAMUNGKAS (5115 10 1596)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2013

Page 2: Resume Mikrokontrol

BAB I

MENGENAL ATMEGA16

1.1. Pengenalan Mikrokontroler AVR

ATMEGA16 merupakan salah satu jenis mikrokontroler AVR. MirkokontrolerAVR (Alf and

Vegadr’s Risc processing) standar memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam

kode 16-bit, dan sebagian besar intruksi dieksekusi dalam 1(satu) siklus clock. AVR berteknologi

RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan MCS51 berteknologi CISC (Complex

Intruction Set Computing).

AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga Attiny, keluarga AT902xx,

keluarga Atmega, dan keluarga AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas

adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Silahkan buka www.atmel.com untuk informasi lebih

lanjut tentang berbagai variasi AVR. Untuk mikrokontroler AVR yang berukuran lebih kecil, dapat

menggunakan Atmega8, Attiny2313 dengan ukuran Flash Memory 2KB dengan dua input analog.

Mikrokontroler pada dasarnya diprogram dengan bahasa assembler. Tetapi Saat ini

mikrokontroler dapat diprogram dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi sepert BASIC, PASCAL

atau C. Bahasa tingkat tinggi tersebut memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan bahasa

asembler :

Lebih mudah membangun program dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi

Perbaikan program lebih mudah jika program dibangun menggunakan bahasa

tingkat tinggi

Testing program didalam bahasa tingkat tinggi lebih mudah

Bahasa tingkat tinggi lebih banyak dikenal dan error program yang dibuat dapat

dihindari

Mudah mendokumentasikan sebuah program tingkat tingggi

Meskipun demikian, bahasa tingkat tinggi juga memiliki beberapa kelemahan, contohnya

ukuran kode memori biasanya besar, dan program yang dibangun menggunakan bahasa asembler

biasanya bekerja cepat dibangdingkan dengan program yang dibangun menggunakan bahasa tingkat

tinggi.

1.2 Fitur ATMEGA16

ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem

untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses. Beberapa keistimewaan dari AVR

ATMega16 antara lain:

Page 3: Resume Mikrokontrol

Arsitektur RSIC

- 130 intruksi yang umumnya hanya membutuhkan 1 siklus clock.

- 32x8 general purpose register.

- Troughput hampir mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16 MHz.

- CPU yang terdiri dari 32 register.

Nonvolatile Program and Data Memories

- Memory Flash sebesar 16KB dengan kemampuan Read While Write.

- Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits

- EEPROM sebesar 512 byte dapat diprogram saat operasi.

- Internal SRAM sebesar 1KB.

Peripheral Features

- Dua buah timer/counter 8 bit dengan prescaler terpisah dan mode compare

- Satu buah timer/counter 16 bit dengan prescaler terpisah, mode compare dan mode capture

- Real Time Counter with Separate Oscillator

- 4 chanel PWM

- ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.

- Port antarmuka SPI.

- Port USART programmable untuk komunikasi serial.

- Watchdog Timer dengan oscilator internal.

Fitur spesial mikrokontroler

- Power-on Reset and Programmable Brown-out Detection

- Internal Calibrated RC Oscillator

- Unit interupsi internal dan eksternal.

- Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby and Extended

Standby

Saluran I/O

- Saluran I/O ada 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D

- 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and 44-pad MLF

Tegangan operasi

- 2.7 - 5.5V untuk Atmega16L

- 4.5 - 5.5V untuk Atmega16

Spedd grade

- 0 - 8 MHz untuk ATMEGA16L

- 0 - 16 untuk ATMEGA16

Page 4: Resume Mikrokontrol

1.3 Pin ATMEGA16

Atmega 16 memepunyai kaki standart 40 pin yang mempunyai fungsi sendiri - sendiri. Untuk

lebih jelas tentang konigurasi Pin Atmega 16 bisa di lihat pada gambar berikut:

Berikut penjelasan umum susunan kaki Atmega16 tersebut:

VCC merupakan pin masukan positif catudaya.

GND sebagai PIN ground.

Port A (PA0 ... PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram sebagai pinmasukan

ADC.

Port B (PB0 ... PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaituTimer/Counter,

Komparator Analog, dan SPI.

Port C (PC0 ... PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaituTWI,

komparator analog, dan Timer Oscilator.

Port D (PD0 ... PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitukomparator

analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.

Reset merupakan pin yang digunakan untuk mereset ke kondisi semula.

XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock eksternal.

AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC.

AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.

Page 5: Resume Mikrokontrol

BAB 2

SOFTWARE

1. SOFTWARE COMPILER CODEVISION AVR

1.1 PENGENALAN

CodeVisionAVR merupakan salah satu software gratis yang berfungsi sebagai text editor

dalam menulis baris perintah sekaligus sebagai compiler yang dapat mengubah file sumber

menjadi file hexa. Software CodeVisionAVR versi demo dapat di unduh dari

http://www.hpinfotech.ro/html/cvavr.html.

CodeVisionAVR menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan pengguna. Salah

satunya adalah CodeWizardAVR yang memberikan kemudahan dalam melakukan konfigurasi

fungsi-fungsi pin dan fitur yang yang ingin digunakan. Pengguna dapat membuat dan

menjalankan program yang ditulis, kemudian mengujinya langkah demi langkah sehingga

pengguna dapat mengamati perubahan data pada setiap register dan port I/O.

Selain itu juga CodeVisionAVR menyediakan toolbar yang memudahkan pengguna

untuk melakukan berbagai interaksi yang diinginkan dan juga memiliki arena kerja yang cukup

leluasa.

1.2 INSTALASI

Agar pengguna dapat menggunakan software CodeVisionAVR maka para pengguna

harus meng-instal-nya terlebih dahulu. Adapun proses instalasi software CodeVisionAVR ini

cukup mudah.

1. Klik dua kali master program CodeVisionAVR yang ada di komputer.

2. Ikuti langkah-langkah yang diminta dan lakukan perubahan seperlunya.

3. Setelah selesai, program dapat langsung dijalankan.

Page 6: Resume Mikrokontrol

1.3 MEMBUAT PROGRAM BARU

Membuat program baru menggunakan CodeVisionAVR tidaklah sulit. Adapun langkah-

langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Jalankan program CodeVisionAVR. Dengan cara klik dua kali pada Icon

CodeVisionAVR seperti pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Icon CodeVisionAVR

2. Pada saat jalankan program CodeVisionAVR maka layar kosong tampak seperti pada gambar

1.2.

Gambar 1.2 Tampilan CodeVisionAVR

3. Klik Menu File dan pilih New, maka tampil jendela pilihan seperti pada gambar 1.3.

Page 7: Resume Mikrokontrol

Gambar 1.3 Jendela Pilihan Tipe File

4. Untuk membuat program baru pilihlah Project kemudian klik OK, maka muncul

pertanyaan yang menanyakan apakah kita ingin menggunakan CodeWizardAVR seperti

pada gambar 1.4 berikut, kemudian pilih Yes.

Page 8: Resume Mikrokontrol

Gambar 1.4 Jendela Confirm CodeWizardAVR

5. Pilih chip yang akan digunakan. Di sini kita menggunakan ATMEGA16dengan harga

clock 16 Mhz.

Page 9: Resume Mikrokontrol

6. Klik tab Ports, pilih tab Port C seperti pada gambar, ubah setting bit 0 – bit 7 sebagai

out.

Hasil setting ini berpengaruh pada nilai register DDRxn, dan PORTxn.

Page 10: Resume Mikrokontrol

7. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih Program>> Generate, Save, and Exit.

8. Buat direktori dengan nama io1.

9. Save file CV AVR dengan nama io1.cwp pada direktori io1.

10. Save file .C dengan nama io1.c pada direktori io1.

11. Save file project dengan nama io1.prj pada direktori io1.

1.4 LISTING PROGRAM

1. Sekarang perhatikan kode bahasa C pada bagian setting register DDRxn, dan PORTxn,

tampak sebagai berikut :

DDRC = 0xFF yang berarti 8 bit port C difungsikan sebagai output. PORTC = 0x00

berarti nilai awalan output adalah 0(low).

2. Nilai register PORTC diatas adalah nilai awalan pada saat mikrokontroller start-up, kita

bisa mengubah nilai output port C dengan mengubah nilai register PORTC pada looping

while.

3. PORTC = 0xCD, nilai output port C adalah CD dalam bentuk hexa atau 11001101 dalam

bentuk biner.

4. Program chip dengan memilih menu Project >> Compileatau dengan menekan F9. Jika

pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.

Page 11: Resume Mikrokontrol

5. Setting port ini dapat dilakukan bebas sesuai dengan keinginan programer dalam

membuat program.

- APLIKASI : INPUT

• Programming:

1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.

2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.

3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA16dengan harga clock 16 Mhz.

4. Setting port C sebagai output (out).

5. Setting port B sebagai Input (in) dan aktifkan pull-up resistor. (lihat gambar)

Page 12: Resume Mikrokontrol

6. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.

7. Buat direktori dengan nama io2.

8. Save file CV AVR dengan nama io2.cwp pada direktori io2.

9. Save file .C dengan nama io2.c pada direktori io2.

10. Save file project dengan nama io2.prj pada direktori io2.

• Listing Program

1. Perhatikan setting register port B dan port C.

2. Port B difungsikan sebagai input (DDRB = 0x00) dengan 8 bit pull-up resistor

diaktifkan (PORTB=0xFF). Port C difungsikan sebagai output (DDRC=0xFF)

dengan nilai awalan pada tiap bit 1 (high).

Page 13: Resume Mikrokontrol

3. Pada listing kode diatas kita telah men-set port B sebagai input dengan pull-up resistor

dan port C sebagai output. Untuk dapat menunjukkan funggsi input mikrokontroller

tambahkan listing kode berikut pada bagian looping while.

4. Listing program diatas adalahscan register PINB terus menerus dari PINB.0 – PINB.7.

Perhatikan bahwa untuk membaca perubahan keadaan input dari push-button dibaca

pada register PINxn bukan pada register PORTxn maupun DDRxn.

5. Program chip dengan memilih menu Project >> Compileatau dengan menekan F9.

Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.

Page 14: Resume Mikrokontrol

6. Kemudian pilih menu File lalu pilih Generat, Save and Exit. Lalu kita diminta

menyimpan tiga jenis file secara berurut. Dianjurkan simpan ketiga file tersebut dalam

sebuah folder yang sama.

7. Setelah selesai, maka program CodeVisionAVR akan tampak seperti gambar 1.7 yang

menunjukan bahwa sudah terdapat program yang telah dikonfigurasi dan siap

digunakan atau disisipkan program tambahan.

Page 15: Resume Mikrokontrol

Gambar 1.7 Program CodeVisionAVR yang terkonfigurasi

Langlah-langkah diatas adalah proses untuk menghasilkan file dengan bahasa mesin yaitu file

dengan ekstensi hexa (*.hex). File ini dibutuhkan untuk diisi (download) ke IC mikrokontroler,

karena mikrokontroler hanya mengerti bahasa mesin. Tahap-tahap ini akan terus dilakukan setiap

membuat program baru.

Page 16: Resume Mikrokontrol

2. SOFTWARE PROTEUS 7 PROFESSIONAL

2.1 PENGENALAN

Pada umumnya setiap pegguna yang baru mulai belajar mengalami kesulitan

untuk mempelajari mikrokontroler apabila tidak ada pendukung secara langsung seperti

pengajar dan peralatan yang memadai. Untuk itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat

digunakan untuk mencoba suatu rangkaian mikrokontroler. Salah satunya adalah software

Proteus 7 Professional.

Software Proteus terdiri dari dua program utama yaitu ARES dan ISIS. Dimana

masing-masing program memiliki fungsi yang berbeda. ARES biasa digunakan untuk

membuat layout PCB (Printed Circuit Board), sedangkan ISIS biasa digunakan untuk

menggambar schematic rangkaian serta mensimulasikan program.

Pada bab ini hanya menggunakan program ISIS yang digunakan untuk

mensimulasikan rangkaian mikrokontroler. Sedangkan untuk membuat layoutnya

silahkan anda pilih sesuai selera mau menggunakan software mana.

2.2 INSTALASI

Untuk instalasi program, tidak jauh berbeda dengan cara menginstal program lain

pada umumnya. Yang diinstal disini adalah software Proteus-nya, namun pada

penggunaannya kita hanya akan menggunakan program ISIS-nya saja yang dapat

digunakan sebagai simulator, agar rangkaian mikrokontrolernya tampak seperti rangkaian

sesungguhnya.

Adapun proses instalasi nya adalah sebagai berikut :

1. Klik dua kali master program Proteus 7 Professional versi Demo yang sudah di

download dari http://www.labcenter.co.uk/download/prodemo_download.cfm

2. Ikuti langkah-langkah yang diminta dan lakukan perubahan seperlunya jika

dibutuhkan.

3. Setelah selesai, program dapat langsung dijalankan.

Page 17: Resume Mikrokontrol

2.3 TAMPILAN PROGRAM

Pada software Proteus, kita menggunakan program ISIS yang berfungsi sebagai

simulator. Pada program ISIS banyak sekali fasilitas yang disajikan dan akan memakan

banyak waktu jika harus menjelaskan semuanya. Oleh karena itu saya hanya akan

menjelas beberapa saja yang diperlukan. Secara umum tampilan program ISIS pada

Software Proteus 7 Professional adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Tampilan Program ISIS

Keterangan :

1. Editing Window.

2. Overview Window.

3. Object Selector.

2.4 MEMBUAT SIMULASI PROGRAM

Dalam membuat simulasi program tidaklah sulit. Namun ada beberapa tahap yang

harus dilalui. Secara garis besar ada 3 tahap, yaitu :

Pemilihan komponen yang akan digunakan.

12

3

Page 18: Resume Mikrokontrol

Peletakan komponen dan penyusunan rangkaian.

Download program pada rangkaian.

Namun sebelum pengguna membuat schematic rangkaian, pengguna harus paham

prinsip kerja dari rangkaian yang ingin dibuat, sehingga pengguna dapat memeriksa

kesalahan sedini mungkin pada rangkaian jika terdapat error atau ketidaksesuaian prinsip

kerja pada rangkaian. Untuk mensimulasikan rangkaian mikrokontroler menggunakan

program ISIS ini, pengguna tidak perlu membuat schematic secara ”lengkap”, tapi cukup

membuat rangkaian input/output-nya saja seperti pada gambar-gambar schematic yang

nanti akan anda temukan pada contoh-contoh rangkaian.

Pada rangkaian sebenarnya kita menggunakan IC mikrokontroler ATMega8535,

tetapi pada simulator tidak terdapat IC ATMega8535, maka kita menggunakan IC

mikrokontroler yang sekelas dengan ATMega8535 yaitu AT90S8535 dan untuk

seterusnya kita akan menggunakan IC tersebut dalam membuat simulasi-simulasi

rangkaian pada buku ini.

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat simulasi program menggunakan

program ISIS :

1. Siapkan gambar rangkaian yang ingin disimulasikan. Contohnya seperti

gambar 2.2 berikut.

Page 19: Resume Mikrokontrol

Gambar 2.2 Rangkaian ATMega8535

2. Jalankan program ISIS dan buka lembar baru. Tampak seperti gambar 2.3

berikut.

Gambar 2.3 Tampilan Jendela baru

Component Mode

Terminal Mode

Page 20: Resume Mikrokontrol

3. Pilih komponen yang akan digunakan, klik Component Mode kemudian

tekan tombol Pick Devices. Seperti gambar 2.4 berikut. Dan cari komponen IC

Mikrokontroler AT90S8535 dan komponen LED.

Gambar 2.4 Tombol Pick Devices

4. Pilih kategori, dan ambil komponen yang dibutuhkan dengan cara klik dua

kali nama komponen yang dipilih seperti gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5 Jendela Pick Devices

5. Setelah semua komponen terkumpul di bagian ObjectSelector, klik OK.

6. Pilih toolbar Terminal Mode, ambil komponen Power dan letakkan pada

rangkaian, atur posisi komponen pada EditingWindow. Seperti gambar 2.6

berikut.

Page 21: Resume Mikrokontrol

Gambar 2.6 Posisi komponen

7. Hubungkan jalur pada masing-masing komponen sesuai gambar rangkaian

sehingga tampak seperti gambar 2.7.

Gambar 2.7 Hubungan Jalur Komponen

Page 22: Resume Mikrokontrol

8. Gambar rangkaian tidak perlu lengkap seperti aslinya. Yang penting input

dan output rangkaian terhubung dengan komponen yang diinginkan seperti

contoh gambar 2.7. Setelah selesai, rangkaian siap disimulasikan dan lihatlah

tampilan yang dihasilkan pada gambar simulasi.

Gambar 2.8 Jendela Edit Component

9. Klik dua kali IC mikrokontroler pada rangkaian, akan muncul jendela

EditComponent. Pada bagian ProgramFile, klik lambang folder, maka

akan muncul jendela SelectFileName, pilih program LED.HEX yang telah

dibuat dan berhasil di compile sebelumnya. Klik Open, lalu Klik OK.

10. Jalankan simulasi rangkaian dengan cara menekan tombol Play pada bagian

sudut kiri bawah.

11. Jika LED pada rangkaian berkedap-kedip, maka berarti rangkaian anda telah

berhasil disimulasikan.

4. MEMBUAT SISTEM MINIMUM DENGAN SOFTWARE EAGLE

Page 23: Resume Mikrokontrol

3.1 Pengenalan

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana menggambar PCB menggunakan

software EAGLE v.5.11.0 dari CADSoft. Software ini gratis dapat Anda download

pada situs http://www.cadsoft.de, setelah Anda mendownload program Eagle ini

silahkan Anda install dan ikuti petunjuk penginstalannya. Keunggulan software ini,

Anda dapat menggambar skema rangkaian dengan banyak pilihan komponen

elektronika dan dapat langsung mengkonvertnya kedalam Layout PCB dengan mudah

3.2. Instalasi

1. Membuat Schematic.

Pilih file-new-schematics

Kemudian akan tampil area kerja untuk membuat skematik

Page 24: Resume Mikrokontrol

- Membuat pcb system minimum atmega 16 dan converter ttl ke rs232

Page 25: Resume Mikrokontrol

- menambahkan komponen yang digunakan dengan menekan toolbar ADD pada samping kiri.

Pada menu ADD komponen kita dapat mencari komponen yang akan kita gunakan dengan mencari berdasarkan list yang ada atau dengan men-Search pada kolom search, misalnya kita mencari resistor dengan cukup mengetikkan pada kolom search.

- Menambahkan frame untuk schematics.

Pilih toolbar ADD- Pilih list FRAMES – Pilih A4L-LOC

- Menambahkan komponen komponen untuk Membuat pcb system minimum atmega 16 dan converter ttl ke rs232

Untuk mempermudah pembuatan skematik alat ini kita bagi menjadi beberapa blok

1. Blok power supply2. Blok system minimum3. Blok rangkaian led4. Blok rs232.

Page 26: Resume Mikrokontrol

- Membuat blok power supply

Pada toolbar add,ambil dulu komponen komponen yang dipakai

- Mengambil T blok 2 pinAdd-con ptr 500- ak300 2

- Mengambil DIODEADD-discrete-diode 7.5

- Mengambil elcoADD-DISCRETE-ELC 5

- Mengambil regulator 5 vADD-VREG-78MXXS

- Mengambil resistorPada kotak search ketik “resistor”, kemudian pilihR EU-R EU 0207 2V

- Mengambil LEDPada kotak search ketik “LED”, kemudian pilihLED-LED3MM

- Menambahkan VCC dan GND Pada kotak serch ketik vcc kemudian pilih Supply1-vcc

Pada kotak search ketik gnd kemudian pilihSupply1-gnd

Page 27: Resume Mikrokontrol

Perlu diketahui bahwa dalam menggambar pin Power (VCC, GND dll) tidak harus dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan sebuah net. Karena pada akhirnya nanti, dalam Board Editor net-net atau pin-pin yang memiliki nama sama secara otomatis dianggap terhubung

- Mengaktifkan pin symbol skematik pada area kerja

Pilih Toolbar DISPLAY- PINS-OK

- Mengubungkan component menggunakan “NET”

Page 28: Resume Mikrokontrol

Hubung semua komponen dengan menggunakan NET.

- DELETE COMPONENT

Pilih toolbar delete, kemudian klik di komponen yang akan didelete

Jika sudah selesai membuat blok power supply kita lanjut dengan blok selanjutnya

- MEMBUAT BLOK SISTEM MINIMUM

Pada toolbar add,ambil dulu komponen komponen yang dipakai

- Mengambil ATMEGA16

Page 29: Resume Mikrokontrol

Add-ATMEL-MEGA16 P

- Mengambil XTAL

ADD-CRSTAL-CRYSTAL-CRYSTAL HC49S

- Mengambil c 22pF

ADD-DISCRETE-CAP 2,5

- Mengambil c 100nF

ADD-discrete- cap 5

- Mengambil resistor

Pada kotak search ketik “resistor”, kemudian pilih

R EU-R EU 0207 7V

- Mengambil header 5pin

PINHEAD-PINHD1X5

- Menambahkan VCC dan GND

Pada kotak serch ketik vcc kemudian pilih

Supply1-vcc

Pada kotak search ketik gnd kemudian pilih

Supply1-gnd

Kemudian hubungkan semua component tersebut menggunakan tombol “NET”

- Menyambungkan component dengan menggunakan name.Contoh untuk pin reset.

Page 30: Resume Mikrokontrol

Semua komponen yang dihubungkan dengan name yang sama, maka pada editor board semuanya akan tersambunng.

MEMBUAT BLOK RANGKAIAN LED

Page 31: Resume Mikrokontrol

Pada toolbar add,ambil dulu komponen komponen yang dipakai

- Mengambil resistor

Pada kotak search ketik “resistor”, kemudian pilih

R EU-R EU 0207 7V

- Mengambil LED

ADD-LED-LED3MM

- Menghubungkan component menggunakan BUS

1.KLIK button “BUS”

2. letakan bus pada area kerja schematic

3. Memberi nama BUS tersebut dengan menggunakan tombol name

Page 32: Resume Mikrokontrol

- klik name

- klik pada BUS kemudian beri nama, missal LED[0..7]

- Setelah itu hubungkan semua component ke bus dengan menyesuaikan nama komponennya.

- Menampilkan name pada bus dengan mengklik “LABEL” kemudian klik pada component yang ingin ditampilkan namanya

Hubungkan semua komponen pada blok rangkaian LED.

Page 33: Resume Mikrokontrol

- Membuat blok rangkaian rs 232

Pada toolbar add,ambil dulu komponen komponen yang dipakai

- Mengambil elco 10 uf

ADD-DISCRETE-ELC2.5L

- Mengambil ic max232

Pada kotak search ketik “max232”, kemudian pilih

Maxim-max232

- Mengambil db9 female pcb

Consubd- f09 hp

Kemudian hubungkan semua komponen tersebut.

MENGUBAH DARI SKEMATIK KE BOARD PCB

Setelah beres membuat skematik, cara membuat board pcb nya adalah dengan mengklik

Page 34: Resume Mikrokontrol

Setelah itu component akan tampak , kemudian kita rapihkan dengan cara memindahkan komponen komponen tersebut

ke area kerja menggunakan tombol move .

Rapihkan komponen komponen tersebut seperti gambar dibawah ini

Fungsi tombol route dan ripup

Tombol route berfungsi untuk merouting manual

Tombol rip up berfungsi untuk mengmbalikan wire yang sudah di routing.

Page 35: Resume Mikrokontrol

MENGGUNAKAN FASILITAS AUTOROUTE

- KLIK TOMBOL AUTO

- KEMUDIAN AKAN MUNCUL WINDOW. KEMUDIAN LAKUKAN PENGATURAN

Membuat ground PCB

- Blok area kerja pcb menggunakan tombol polygon

- Kemudian klik ratsnet

- Mengatur jarak antara gnd dengan jalur sinyal

Blok semua area kerja pcb dengan menggunakn “group ”

Kemudian masuk change-isolate-0.05

Kemudian klik kanan.

- Klik tombol name pada gnd pcb kemudian ketik “gnd”

Nantinya jalur gnd component dengan jalur gnd pcb akan nyambung.

Page 36: Resume Mikrokontrol

MENCETAK PCB

- PILIH FILE-PRINT

- Untuk mengatur margin masuk ke page