tgs.6 makalah optimalisasi multi kecerdasan

25
Tugas : Individu 6 Mata Kuliah : Psikologi Pembelajaran MAKALAH OPTIMALISASI MULTI KECERDASAN NURFAJRIN MULYADI 102514025 S1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK

Upload: nue-apa

Post on 01-Dec-2015

124 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

Tugas : Individu 6

Mata Kuliah : Psikologi Pembelajaran

MAKALAH

OPTIMALISASI MULTI KECERDASAN

NURFAJRIN MULYADI

102514025

S1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2013

Page 2: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDulu keberhasilan seseorang untuk masa depan diukur dari

tingkat kecerdasan. Padahal dulu kecerdasan hanya ditinjau dari aspek intelektual. Padahal di otak kita terdapat beberapa kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ), kecerdasan kreatif (CQ), dan kecerdasan advertizing (AQ).

Dengan adanya kekeliruan tentang kecerdasan yang hanya mencakup dua aspek yaitu matematika (logika) dan bahasa. Sebaiknya selain dari aspek tersebut harus juga meliputi beberapa aspek yang lain yaitu kinetis, musical, visual-spatial, interpersonal, dan naturalis. Jenis-jenis kecerdasan tersebut disebut dengan kecerdasan jamak (multiple intelligences) yang diperkanalkan oleh Howard Gardner tahun 1983. Menurut Gardner sebaiknya harus memperhatikan orang-orang yang memiliki talenta (gift) di dalam kecerdasan seseorang. Misalnya arsitek, musikus, ahli alam, designer, penari, terapis, dan lain-lain.

Para ahli melihat bakat seseorang dari tes intelegensi (IQ) yang berasal dari kecerdasan. Tapi sekarang tidak para ahli memaparkan anak berbakat meliputi beberapa ciri yaitu kemampuan di atas rata-rata, kreativitas, pengikatan diri (tanggung jawab terhadap tugas). Masing-masing ciri ini memiliki penjabaran tersendiri misal kemampuan di atas rata-rata mencakup beberapa antara lain mempunyai abstraksi, kemampuan penalaran, dan kemampuan memecahkan masalah. Akan tetapi, kecerdasan yang cukup tinggi belum menjamin keberbakatan seseorang. Kreatifitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, adalah sama pentingnya. Demikian juga berlaku bagi pengikatan diri terhadap tugas yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet meskipun mengalami macam-macam rintangan dan hambatan, melakukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, karena ia telah mengikatnya diri terhadap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.

Page 3: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

B. Definisi optimalisasi multi kecerdasanOptimalisasi multi kecerdasan adalah hal yang terjadi ketika

seseorang mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya untuk mempelajari atau memecahkan problem dalam situasi baru. Jadi, apabila seseorang mempelajari suatu konsep matematika dan kemudian menggunakan konsep ini untuk memecahkan problem sains.

Optimalisasi multi kecerdasan pembelajaran ke situasi yang sangat berbeda dari situasi pembelajaran sebelumnya, misalnyajika murid mendapat tugas paruh waktu di perusahaan arsitektur dan mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di pelajaran geometri di sekolah untuk membantu asitek menganalisis problem spasial yang sangat berbeda dengan apa yang murid temui di pelajaran geometri di sekolah.

Optimalisasi multi kecerdasan adalah studi tentang ketergantungan perilaku manusia, belajar, atau kinerja pada pengalaman sebelumnya. Gagasan ini awalnya diperkenalkan sebagai transfer praktek oleh Edward Thorndike dan Robert S. Woodworth. Mereka mengeksplorasi bagaimana individu akan mentransfer pembelajaran dalam satu konteks ke konteks yang berbagi karakteristik yang sama atau lebih formal bagaimana "perbaikan dalam satu fungsi mental" dapat mempengaruhi satu lagi yang terkait. Potensi diri psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari daan dilatih dengan baik. Bentuk potensi diri psikis yang dimiliki setiap orang, yaitu:

1. Intelegent Quotient (IQ)Kecerdasan intelektual adalah bentuk kemampuan individu

untuk berfikir,mengolah dan berusaha untuk menguasai untuk lingkungannya secara maksimal secara terarah. Menurut Laurel Schmidt dalam bukunya Jalan pintas menjadi 7 kali lebih cerdas (Dalam Habsari 2004 : 3) membagi kecerdasan dalam tujuh macam,antara lain adalah sebagai berikut:a) Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) b) Kecerdasan veerbal / linguistik (kecerdasan Berbicara.c) Kecerdasan musik

Page 4: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

d) Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka, Kecerdasan interpersonal)

e) Kecerdasan intrapersonal (cerdas bergaul)2. Emotional Quotient (EQ)

Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh orang lain.Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka kecakapan ini, yaitu:a) Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri

sendiri.b) Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui

kondisidiri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.c) Pengaturan diri, yaitu bentuk kecakapan dalam

mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dapat dipercaya , kewaspadaan, adaptabilitas, dan inovasi.

d) Motivasi, yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi, berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.

e) Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.

f) Empati, yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengembangkan orang lain. Mengatasi keragaman orang lain dan kesadaran politis.

g) Keterampilan social, yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain. kecakapan ini meliputi pengaruh, komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaborasi dan koperasi serta kemampuan tim.

3. Adversity Quotient ( AQ)Adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan

dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat  :

a) Tingkat quitrers (orang yang berhenti). Quiters adalah orang yang paling lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi berbagai kesulitan hidup ,ia berhenti dan langsung menyerah.

b) Tingkat Campers (Orang yang berkemah). Campers adalah orang yang memiliki AQ sedang.Ia puas dan cukup atas apa yang telah dicapai dan enggan untuk maju lagi.

Page 5: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

c) Tingkat Climbers (orang yang mendaki). Climbers adalah orangyang memiliki AQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.

4. Spiritual Quotient (SQ)Adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan

semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:

a) Memiliki prinsip dan visi yang kuat.b) Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.c) Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.d) Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan

penderitaan.5. Creative Quotient

Adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.Tony Buzan (2003: xix) dalam bukunya yang berjudul Head First  mengatakan bahwa,” Kreativitas dahulu dianggap sebagai”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.

Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki semua orang. Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya.”

Sebagai manusia kita harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk mengembangkan apa yang dianugrahkan kepadanya. Ary Ginanjar (2002: 139) dalam bukunya ESQ mengatakan bahwa,” Dalam God Spot (titik tuhan) bersemayam dorongan (drive) seperti mencipta, kreatif, inovatif,dll. milik TuhanTetapi potensi-potensi dahsyat spiritual manusia itu  sering kali tertutup atau tercover ”. Itulah yang dimaksud tertutup atau terbelenggu, yakni ketika manusia menutupi dirinya sendiri.

Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk anak berbakat. Jika kita tinjau program atau sasaran belajar siswa, kreativitas biasanya disebut sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha

Page 6: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/ diwariskan oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius. Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.

BAB IITEORI KECERDASAN

1. Teori Howard garnerdBerdasarkan pengertian tradisional kecerdasan identik dengan

seberapa tinggi Intelligent Quotient (IQ) yang biasanya meliputi kemampuan membaca, menulis, berhitung. Hal ini sebagai jalur sempit ketrampilan kata dan angka yang menjadi fokus di dalam pendidikan formal (sekolah). Sehingga ketika seorang mengikuti tes IQ dan mendapatkan nilai yang tinggi akan dikatakan sebagai orang yang cerdas.

Padahal jika dicermati tolak ukur yang dijadikan tes IQ hanya kemampuan logika matematika dan kemampuan berbahasa. Sehingga sebenarnya tidak dapat dipakai sebagai penjamin masa depan seseorang.Howard Garnerd mengemukakan bahwa skala kecerdasan yang dipakai secara umum yaitu IQ memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang karena IQ tidak boleh dianggap sebagai gambaran mutlak sepertinya halnya tinggi, berat dan tekanan darah

Gardner memimpin kelompok penelitian untuk mencermati tentang kecerdasan. Dia mencari jawaban dari beberapa pertanyaan. Apakah melatih seseorang dalam ketrampilan A akan menular ke ketrampilan B? Misal: apakah pelatihan matematika meningkatkan kemampuan bermain musik atau sebaliknya? Mengapa orang-orang dengan IQ di atas 140 bekerja pada seseorang dengan IQ 100? Mengapa  orang menonjol seperti grandmaster catur, dirijen orkestra atau atlet tak dapat diidentifikasi melalui tes IQ?

2. Charles SpearmanSeorang pakar Psikologi Inggris Charles Spearman (1863-1945),

mendapati bahawa kecerdasan boleh dibahagikan kepada dua kumpulan berdasarkan kepada dua faktor, iaitu faktor-G dan faktor-S.

Page 7: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

Konsep Spearman disebut sebagai kecerdasan umum atau faktor G dapat menentukan sama ada seseorang itu pandai atau bodoh. Setelah menggunakan teknik yang dikenali dengan analisis faktor untuk menyemak sejumlah ujian bakat mental.

Spearman 5 menyimpulkan bahwa skor ujian yang sangat mirip. Orang yang menjalani ujian kognitif dengan baik cenderung mempunyai prestasi yang baik pada ujian lain, sementara mereka yang menunjukkan keputusan buruk pada satu ujian skor akan cenderungmenjadi buruk pada ujian yang lain. Spearman membuat kesimpulan bahawa kecerdasan adalah kemampuan umum kognitif yang dapat diukur dan dinyatakan secara numerik (Spearman, 1904).

Charles Spearman "Model Teori Intelligence". Pada awal 1900-an Charles Spearman membuat sebuah pengamatan yang masuk akal terus mempengaruhi banyak teori-teori kecerdasan pada masa itu. Dalam pengamatan ini, Spearman mencatat bahawa semua ujian kemampuan mental berkorelasi positif. Spearman mendapati bahawa orang yang mendapat skor tinggi pada ujian IQ atau ujian kemampuan mental selalunya akan mempunyai skor lebih tinggi pada jenis ujian yang lain manakala orang yang mendapat skor yang lebih rendah umumnya mempunyai skor rendah juga pada ujian lain.

Faktor kedua Charles Spearman dikenalpasti adalah faktor khusus. Faktor khusus ini yang berkaitan dengan kemampuan unik yang memerlukan ujian tertentu yang berbeza-beza dalam ujian untuk mengujinya. Spearman dan para pengikutnya menyatakan kecerdasan umum jauh lebih penting daripada faktor tertentu. 3. Louis L. Thurstone - Primary Mental Abilities

L. L. Thurston tidak menerima wujudnya faktor-G. Beliau tidak

menerima wujudnya kecerdasan umum tetapi yang ada hanyalah

faktor yang pelbagai. Melalui monografnya yang bertajuk Primary

Mental Abilities (1938), beliau telah mengugat pengertian yang

monolistik apabila beliau mengemukakan konsep kecerdasan yang

pelbagai. Pengertian kecerdasan yang pelbagai yang dibawa oleh

Thurston ini telah memberi laluan kepada kemunculan pendapat

bahwa di dalam dunia intelek, manusia boleh mempunyai pelbagai

kekuatan di samping pelbagai kelemahan. Thurston telah

menyenaraikan beberapa jenis kecerdasan, yaitu :

Page 8: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

i. Kefahaman verbal

ii. Kelancaran kata

iii. Kemampuan mengira

iv. Perhubungan ruang

v. Ingatan gabungan

vi. Kecepatan persepsi

vii. Kemampuan menalar

Ilsina Jatiputra (1986, 82-83) telah menghuraikan kecerdasan-

kecerdasan yang dikemukakan oleh Thurston seperti berikut :

i. Kefahaman verbal – kemampuan untuk memahami bahan

verbal, berfikir verbal dan menangkap hubungan antara konsep.

ii. Kelancaran kata – kelancaran mengutarakan fikiran dengan

kata-kata.

iii. Kemampuan mengira – kemampuan untuk menggunakan fikiran

melalui angka-angka, dan memperhitungkan secara cepat serta

tepat bahan-bahan yang sifatnya kuantitatif.

iv. Perhubungan ruang – kemampuan untuk melihat dimensi,

mengimaginasikan bentuk akhir sesuatu objek dengan melihat

pelannya.

v. Ingatan gabungan – kemampuan untuk mengingati hal-hal yang

dialami atau yang dipelajari sebelumnya.

vi. Kecepatan persepsi – kemampuan untuk mengenali persamaan

dan perbezaan antara objek-objek atau simbol-simbol secara

pantas dan teliti serta dapat menentukan yang paling penting

dan yang tidak penting.

vii. Kemampuan manalar – kemampuan untuk memecahkan

persoalan-persoalan secara logik, kemampuan membuat

abstraksi dan kemampuan menangkap perhubungan di antara

dua hal

4. Alfred Binet dan Theodore Simon

Page 9: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

Kecerdasan semakin mendapat dimensi saintifik apabila terdapat usaha-usaha untuk mengukur kecerdasan. Pada tahun 1905, dua orang pakar psikologi Perancis, iaitu Alfred Binet dan Theodore Simon telah memperkenalkan ujian kecerdasan pertama kepada kanak-kanak. Tujuan mereka iailah untuk mencipta satu cara mengukur yang boleh dijadikan sebagai kayu ukur yang objektif bagi menetukan prestasi kanak-kanak. Dengan ujian tersebut mereka berharap dapat menentukan bentuk pendidikan yang akan ditemui oleh kanak-kanak sama ada dididik di sekolah umum, di institusi yang tertentu ataupun dikelas-kelas tambahan bagi kanak-kanak yang lembab.

Binet menjalankan ujiannya berdasarkan kepada perkara-perkara tertentu mengikut kewajaran umur kanak-kanak itu. Binet mengemukakan konsep usia mental 8 di dalam usahanya untuk mengukur kecerdasan kanak-kanak itu. Misalnya, pada usia enam tahun, kanak-kanak didapati boleh mengenali benda-benda berlainan tetapi serupa kegunaanya. Jika kanak-kanak yang berumur empat tahun (umur jasmani) sudah mampu melakukan kegiatan mental kanak-kanak yang berusia enam tahun seperti mengenali benda-benda berlainan tetapi berhubungan maka umur mental kanak-kanak yang berusia empat tahun itu adalah enam tahun5. Salovey dan Mayer

Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional atau yang sering disebut EQ sebagai : “himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan.” (Shapiro, 1998:8).

Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional.

Keterampilan EQ bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EQ tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan. (Shapiro, 1998-10). Sebuah model pelopor lain tentang kecerdasan emosional diajukan oleh Bar-On pada tahun 1992 seorang ahli psikologi Israel, yang mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan sosial yang mempengaruhi

Page 10: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tututan  dan tekanan lingkungan (Goleman, 2000 :180).

Gardner dalam bukunya yang berjudul Frame Of Mind (Goleman, 2000 : 50-53) mengatakan bahwa bukan hanya satu jenis kecerdasan yang monolitik yang penting untuk meraih sukses dalam kehidupan, melainkan ada spektrum kecerdasan yang lebar dengan tujuh varietas utama yaitu linguistik, matematika/logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal dan intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan oleh Gardner sebagai kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Goleman disebut  sebagai kecerdasan emosional. 

6. Khalil A Khavari, Stephen R. Covey, dan Tony BuzanKecerdasan spiritual menurut Khalil A Khavari di definisikan

sebagai fakultas dimensi non-material kita atau jiwa manusia. Ia menyebutnya sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap insan. Kita harus mengenali seperti adanya, menggosoknya sehingga mengkilap dengan tekat yang besar, menggunakannya  menuju kearifan, dan untuk mencapai  kebahagiaan yang abadi. (Sukidi. Rahasia Sukses Hidup Bahagia, Mengapa SQ Lebih Penting dari pada IQ dan EQ.

Kecerdasan spiritual menurut Stephen R. Covey adalah pusat paling mendasar di antara kecerdasan yang lain, karena dia menjadi sumber bimbingan bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual mewakili kerinduan akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas. (Stephen R. Covey, The8th Habit: Melampaui Efektifitas, Menggapai Keagungan.

Menurut Tony Buzan kecerdasan spiritual adalah yang berkaitan dengan menjadi bagian dari rancangan segala sesuatu yang lebih besar, meliputi “melihat suatu gambaran secara menyeluruh”.( Tony Buzan, Head First, 10 Cara Memanfaatkan 99% Dari Kehebatan Otak Anda Yang Selama Ini Belum Pernah Anda Gunakan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan potensial setiap manusia yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan. Sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.

Page 11: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

7. Alan J. Rowe et allMenurut Alan. J Rowe dalam buku Creative Intelligence,

Creative Intelligence adalah: Creative Intelligence berkaitan dengan cara kita melakukan berbagai hal dan juga hasil yang dicapai. Suatu aktivitas bisa dianggap kreatif kalau melibatkan suatu pendekatan baru atau unik, bagaimanamemecahkan masalah ,dan jika hasilnya dianggap berguna serta dapat di terima.

Creative Intelligence menurut William J.J.Gordon adalah:Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, ekspresi kreatif, empati, dan wawasan relasi-relasi sosial. Kreativitas tidak hanya berkaitan dengan karya-karya besar seni atau musik, atau barangkali dengan penemuan baru yang cerdas.

Menurut Heidenrich dalam buku Psikologi Pendidikan, Creative Intelligence adalah:Creative Intelligence menyangkut kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal, atau dalam pemecahan masalah-masalah. manusia yang belajar sering menghadapi situasi situasi baru serta permasalahan. hal itu memerlukan kemampuan individu yang belajar untuk menyesuaikan diri serta memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi. Jadi, Creative Intelligence (Kecerdasan kreatif) adalah suatu pikiran yang mempunyai ide, dimana ide itu muncul dengan tiba-tiba. Ide itu bias berupa memecahkan masalah apa yang dia hadapi, barang yang tidak manfaat bisa dijadikan menjadi kerajinan jadi barang barang itu bisa digunakan dengan baik, sampah bisa menjadi pupuk tanaman.

Misalnya plastik bekas minuman pop ice bisa dijadikan tas, sampah yang menumpuk bisa dijadikan pupuk tanaman, daun kering bisa dibuat menjadi baju, bingkai foto, dan lain- lain.Kecerdasan kreatif bisa sama sederhananya bila mengetahui bagaimana cara memecahkan persoalan sehari-hari. Kecerdasan kreatif berkaitan dengan cara kita melakukan berbagai hal dan juga hasil yang dicapai.Suatu aktivitas bisa dianggap kreatif kalau melibatkan suatu pendekatan baru atau unik, dan jika hasilnya dianggap berguna serta dapat diterima.Selama bertahun-tahun, kebanyakan deskripsi tentang kreativitas berdasarkan pada pengamatan terhadap individu dan perilakunya. Namun begitu, tidak ada definisi yang sederhana dan mencakup semuanya. Disini,kreativitas dipandang sebagai refleksi dari kecerdasan kreatif siswa. Padagilirannya, kecerdasan kratif siswa menjelaskan bagaimana siswa melihat danmemahami dunia, kepercayaan dasar siswa, dan kepribadian siswa. Kecerdasan kreatif

Page 12: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

berbeda dengan apa yang secara normal dianggap sebagai kecerdasan umum. Kreativitas berfokus pada cara berpikir dan hasrat siswa untuk mencapai sesuatu yang baru atau berbeda.

BAB IIIIMPLEMENTASI PRAKTIS DENGAN OPTIMALISASI MULTI

KECERDASAN DALAM PEMBELAJARAN

A. Implikasi untuk Merancang Mengembangkan, dan Memberikan PelatihanSebagai desainer instruksional implikasi pemahaman bagaimana

transfer belajar terjadi adalah penting untuk pengembangan, desain, dan penyampaian pelatihan. Tetapi bahkan dengan begitu banyak teori tentang bagaimana transfer mengambil tempat, minat saya sebagai profesional L & D lebih lanjut tentang - apa yang bisa saya lakukan untuk melakukan transfer ini terjadi - yang populer diutarakan sebagai bagaimana cara saya mengajar untuk mentransfer?Cara saya melihatnya, memfasilitasi transfer belajar mulai terjadi pada tahap konseptualisasi pelatihan dan terus banyak setelah pelatihan. Berikut adalah beberapa pemikiran saya mengenai pra-pelatihan, selama pelatihan, dan pasca kegiatan pelatihan yang membantu dalam belajar transfer:

Pra-pelatihan:1. Desain pelatihan dengan tujuan khusus di sekitar tugas

yang pembelajar tampil di kehidupan nyata2. Sertakan studi kasus yang relevan dan skenario untuk

membantu membangun hubungan antara lama dan baru belajar.

3. Memasukkan mitos dan kesalahpahaman dalam desain pelatihan yang sama sehingga dapat didiskusikan dan diklarifikasi selama proses pelatihan.

4. Keep it hands-on, sebanyak mungkin.5. Desain alat mendukung kinerja seperti referensi, daftar

periksa, dan pedoman yang pelajar dapat memanfaatkan pelatihan pasca.

6. Menginformasikan terhadap tanggung jawab mereka yang berkaitan dengan pembelajaran mereka sendiri dan mencari komitmen peserta didik Selama pelatihan.

Page 13: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

7. Ahli Undangan untuk berbicara dan membahas tentang bagaimana belajar membantu mereka dalam kehidupan nyata.

8. Carilah contoh on-the-job dari peserta didik.9. Gunakan analogi dari pengalaman Anda sendiri dan bahwa

dari peserta didik.10.Studi kasus dan skenario Diskusikan meminta peserta didik

untuk memilih pendekatan yang tepat dan memprediksi konsekuensi

11.Sertakan kesempatan untuk mempraktekkan belajar dalam situasi yang sama dan berbeda - menggunakan simulasi menarik, permainan peran dan sebagainya.

12.Memberikan umpan balik, bimbingan, dan dukungan selama proses pelatihan.

13.Memungkinkan peserta didik untuk belajar tidak hanya dari isi, tetapi juga lingkungan termasuk rekan-rekan mereka.

14.Kegiatan refleksi Termasuk yang dapat membantu peserta didik berpikir dan menganalisa apa yang telah mereka pelajari.

15.Berbagi praktik terbaik dan tips terhadap penerapan pelatihan.

B. Implikasi untuk Mengembangkan dan Memberikan PelatihanPelatihan:

1. Pembelajar Menilai 'pemahaman konsep dengan memungkinkan mereka untuk menerapkan pembelajaran tanpa umpan balik atau bimbingan.

2. Tanyakan pelajar tentang bagaimana dan di mana mereka akan menerapkan pembelajaran baru, situasi baru, konteks baru, mungkin menarik keluar sebuah rencana aksi.

3. Memperoleh pasca-pelatihan umpan balik pada relevansi dan penerapan pelatihan baik dari peserta didik dan manajer lini.

4. Mintalah peserta didik untuk membangun sebuah studi kasus sekitar bagaimana mereka menerapkan pembelajaran mereka dalam situasi yang baru dan menantang.

5. Follow-up dengan peserta didik untuk mengidentifikasi tantangan dalam aplikasi pelatihan dan meninjau rencana aksi.

6. Memberikan coaching dan mentoring untuk membantu peserta didik mengatasi hambatan dalam penerapan pembelajaran.

Page 14: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

Semakin, transfer belajar sedang didiskusikan dengan titik meta-kognitif pandang. Jadi, belajar dari belajar mungkin lebih penting daripada belajar sendiri! Kedengarannya aneh tapi apa artinya adalah untuk memungkinkan peserta didik untuk berpikir tentang belajar dan karena itu membangun hubungan mereka sendiri antara apa yang telah dipelajari di masa lalu versus apa yang sedang dipelajari pada saat ini. Ini adalah tentang menyadari Anda belajar dan mengambil kendali yang sama. Dalam hal ini, ketika peserta didik mengelola belajar mereka sendiri dan lebih sadar diri, mereka meningkatkan aksesibilitas dari mereka belajar untuk diterapkan dalam situasi yang terjadi di masa depan dan membantu mereka dalam mentransfer pembelajaran mereka! Dalam konteks ini, peran kami sebagai perubahan L & D profesional untuk membantu peserta didik belajar keterampilan meta-kognisi dan strategi Menarik.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan1. Kecerdasan adalah suatu tata kelakuan menusia yang

berbagaimacam untuk berbuat sesuatu yang tepat dalam merespon sesuatuyang Ia terima dari segi berfikir dan bertindak.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan, yaitu faktor bawaan,faktor minat dan bawaan yang khas, faktor pembentukan, faktorkematangan, dan faktor kebebasan

3. Setiap individu memiliki potensi diri dan tentu berbeda setiap apayang dimiliki antara satu orang dengan oarang lain. Potensi diridibedakan menjadi dua bentuk yaitu potensi fisik daN potensi mentalatau psikis. Potensi fisik yang dimaksud adalah menyangkut dengankeadaan dan kesehatan tubuh ,wajah, dan ketahanan tubuh,sedangkan potensi psikis berhubungan dengan IQ (IntelegensiQuotient), EQ (Emotional Quotient), AQ (Advertizing quotient), CQ(Creative Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient

B. Saran dan Implikasi1. Orang tua dan guru sangat berperan dalam

meningkatkankecerdasan anak.2. Sebagai pendidikan, selain memperhatikan potensi fisik juga

harusmemperhatikan potensi psikis pada yang dididik.

Page 15: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

3. Mulai dengan melihat efek samping optimalisasi multi kecerdasandalam hal kinerja kecepatan kriteria umum, dan akurasi – teori transfer membedakan antara dua kelas yang luas yang mendasarisemua klasifikasi lainnya: transfer negatif dan positif.

4. Perspektif situasi didorong pada taksonomi transfer prihatin dengan menggambarkan hubungan antara sumber transfer (yaitu,pengalaman sebelumnya) dan target transfer (yaitu, situasi novel).Dengan kata lain, gagasan baru dari situasi target tidak ada gunanya tanpa menentukan derajat kebaruan dalam kaitannya dengan sesuatu yang ada sebelumnya

Page 16: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan

DAFTAR PUSTAKABUKU Perkins, D. N., & Salomon, G. (2008). optimalisasi multi kecerdasan.

International Encyclopedia of Education (2nd ed.). Oxford, UK: Pergamon Press.

Taufik Fasiak dalam Revolusi IQ/EQ/SQ; Ary Ginanjar Agustian dalam ESQ; Asianbrain.com dalam Otak; Nursyifa.hypermart.net dalam Teknologi Otak Manusia; Nuritaputranti.wordpress.com dalam Kecerdasan Majemuk.

Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT Unnes PressARTIKELhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_emosional. Di akses pada tanggal

25 april 2013.http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_spiritual. Di akses pada tanggal 25

april 2013.http://pengawassmk.wordpress.com/2010/12/04/multi-kecerdasan-dalam-

pembelajaran/. Di akses pada tanggal 25 april 2013. http://blog.tp.ac.id/memahami-kecerdasan-majemuk-manusia. Di akses

pada tanggal 25 april 2013.http://dewasastra.wordpress.com/2012/03/17/kecerdasan-iq-vs-eq. Di

akses pada tanggal 25 april 2013

Page 17: Tgs.6 Makalah Optimalisasi Multi Kecerdasan