teori model keperawatan doretea orem

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan. Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 13-Apr-2017

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori model keperawatan doretea orem

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar

keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,

dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-

bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien,

antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan

tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan

diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu

pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan

tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat

dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.

Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam

keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self

Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai

pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan

sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham

Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima

dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri

dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri

sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self Care (perawatan diri)

merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas

pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan

individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar

menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika

kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga

menentukan relationship (hubungan). 

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di lingkungan

rumah sakit?

2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau agama

seseorang?

Page 2: Teori model keperawatan doretea orem

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu

Keperawatan Dasar 2  di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar.

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam praktik klinik

dengan adanya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teory dari self care ini mahasiswa

keperawatan dapat lebih mengerti terhadapa pasien dengan kebuthan yang khusus.

Page 3: Teori model keperawatan doretea orem

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Dorothea Orem

Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem

Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan

pada tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja

sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan,

perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota

subkomite kurikulum di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan

perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya

dalam “keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan

yang terakhir pada tahun 1995.

Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan

yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar

fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim

Meleis, 1997).

Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan

dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan

untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori

keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup

keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan

mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.

Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan

pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap

bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan

meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan

dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu

pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien

dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena

self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.

Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena

termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis

Page 4: Teori model keperawatan doretea orem

tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik

keperawatan.

2.2 Pengertian Keperawatan Menurut Orem

Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan

manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat

menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan

menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

2.3 Keyakinan dan Nilai-Nilai

Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus

mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau

coping dan efeknya.

2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang

berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan

perkembangan.

3. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan

keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik

4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan

untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam

mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan

perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s

mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan.

2.4 Tujuan Keperawatan pada Model Orem

Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum adalah :

Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini

berarti menghilangkan self care deficit.

Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self

care.

Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan

dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun

dihilangkan.

Page 5: Teori model keperawatan doretea orem

Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan

keluarga/ komunitas adalah :

1) Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik

2) Menolong klien bergerak kearah tindakan- tindakan asuahan mandiri

3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya yang mengalami

gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem’s yang diterapkan

pada praktek keperawatan kelurga/ komunitas adalah:

- aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga

- aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.

- aspek prosedural ; melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu

mengantisipasi perubahan yang terjadi

- aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang dilakukan di

rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

2.5 Konsep Keperawatan Dorothe Orem

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan

perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem

mengembangkan teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori

“Self Care”, dan teori “Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia

menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri

mereka sendiri

1. Teori Self care Deficite

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana

segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.

Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk

melakukan self carenya secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan 

manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan

keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai

dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat

ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri

menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan

tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari

kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri 

Page 6: Teori model keperawatan doretea orem

2. Teori Self Care

Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang

mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki

agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi

dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk

mengontrol atau faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang

untuk menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.

Teori self care meliputi :

A. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh

individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan

serta kesejahteraan.

B. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan

perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan,

sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.

C. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri

yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk

perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang

tepat.

D. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan

pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan

dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh.

Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites

(kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental

Self Care  Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan

Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi

pasien).

3. Teori Nursing Sistem

Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan

perawatan yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:

a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu

tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien

dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara

mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan ambulansi

serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.

b. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste dalam

pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien

Page 7: Teori model keperawatan doretea orem

yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post

operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan

perawatan luka.

c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada

pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu

memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu

melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh:

pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada

pengaturan kelahiran.

2.6 Hubungan Teori Orem dengan Keperawatan

1.    Manusia 

Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial serta

berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan

kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait

dengan:

1.    Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida

2.    Air 

3.    Makanan 

4.    Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui sekresi urin

(air kencing) dan feses.

5.    Kegiatan dan istirahat 

6.    Interaksi sosial 

7.    Pencegahan terhadap bahaya kehidupan 

8.    Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

2.    Masyarakat/lingkungan 

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif

(iteraksi). 

3.    Kesehatan 

Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan

berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan

sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu

terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman

yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan

untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan.

Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang

Page 8: Teori model keperawatan doretea orem

memadai.

4.    Keperawatan 

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian

pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa

lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi

mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong

sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai

tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang

memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.

2.7 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem

Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang

mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu

memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal

dengan teori self care (perawatan diri).

Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit

membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem

mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:

1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang

umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan

fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi,

aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia

untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya

yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

2. evelopment self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan

yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya,

kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal,

bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap

perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang

siklus hidup.

3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan

kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan

struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan

fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur

beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang

untuk melakukan self care.

Page 9: Teori model keperawatan doretea orem

Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:

A. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan

pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi

kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas

structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.

B. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke

dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan

proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.

C. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal

dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa

persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol

perluasan dan mengurangi dampaknya. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan

dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan

klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:

1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan

dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti

keseluruhan).

2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem

pengganti sebagian).

3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem

dukungan/pendidikan

2.8 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik

Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga

kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.

1.    Kategoi Bantuan 

a. Wholly Compensatory   Bantuan secara  keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak

mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.

b.    Partially Compensatory  Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami

keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.

c.    Supportive Education   Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang

memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

2.    Metode  Bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang

meliputi :

a.    Acting atau melakukan sesuatu untuk klien

b.    Mengajarkan klien

Page 10: Teori model keperawatan doretea orem

c.    Mengarahkan klien

d.    Mensupport klien

e.    Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan

sebagai berikut :

a.    Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga

atau kelompok sampai klien  dapat diizinkan pulang dari perawatan.

b.    Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.

c.    Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan

perawat dan asisten.

Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien,

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan

yang dibutuhkan atau yang diterima.

Page 11: Teori model keperawatan doretea orem

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus

memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat

memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan

pemilihan model konsep yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan

asuhan keperawatan yang relevan.

Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai

kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya

sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi

klien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya

dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk

dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan

ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh

kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.

3.2  Saran

Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi

pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini

mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.

Page 12: Teori model keperawatan doretea orem

DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta:

EGC

2. Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk

perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.

3. Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi

VI, Volume II. Jakarta: EGC.

4. Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta

(tidak dipublikasikan)

5. Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan.

Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember

6. Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital

library.com diakses Juni 2009).

7. Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC

Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online), 

8. tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010

dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/

9. Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari

http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html

Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

10. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba

Medika.

11. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

Page 13: Teori model keperawatan doretea orem

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2

2.1. Latar Belakang Dorothea Orem ................................................................3

2.2 Keyakinan dan nilai-nilai.............................................................................3

2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Dorothea Orem....................................3

2.4 Konsep Keperawatan Dorothea Orem........................................................4

2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem..........................................5

2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem...........................................7

2.7 Pengetahuan dan keterampilan Untuk praktek...........................................7

2.8 Deskripsi Konsep sentral Dorothea Orem..................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

Page 14: Teori model keperawatan doretea orem

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan

tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman

bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau

menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, September 2013

"Penulis"

Page 15: Teori model keperawatan doretea orem

MAKALAHTEORI KEPERAWATAN

MENURUT DOROTHEA OREM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1. FITRI DIANA ASTUTI 2. SARDINA NDOLIFI 3. HASKI 4. WA ODE UMA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASSAR

2013