tanggapan laporan masyarakat kepulan asap dari dalam tanah...

9
Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah di Gedangsari GunungKidul Bersama ini kami sampaikan tanggapan atas laporan masyarakat adanya kepulan asap di Desa Sampang, Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul. Informasi awal adanya fenomena tersebut berasal dari Babinsa Sampang, Bpk. Sertu Sri Haryoto, serta pengecekan lapangan telah dilakukan oleh Pasopati 13 bersama TRC BPBD Gunung Kidul, Bpk. Kusmiyanto. Berdasarkan laporan tersebut maka Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi membentuk tim untuk melakukan tinjauan lapangan. Berdasar hasil penyelidikan di lapangan oleh tim penyelidikan lapangan dan hasil analisis laboratorium BPPTKG-PVMBG, Badan Geologi melaporkan sebagai berikut: 1. Lokasi dan waktu kejadian Semburan uap panas terjadi di pekarangan BapakTrisno Wiyono, Dusun Kayeng, Desa Sampang, Gedangsari, Kabupaten GunungKidul. Semburan bermula pada saat Bapak Trisno Wiyono menggali lubang di halamannya untuk menanam suatu tanaman. Uap panas muncul dari lubang tersebut pada pukul 5.30 Kamis 16 Februari 2017. Posisigeografi: S 07°.48'.413" dan E 110°.33'. 328" dengan tinggi tempat sekitar ± 247 m dpl. 2. Dampak semburan uap panas Area yang terkena sekitar 3 m dari titik munculnya uap panas. 3. Hasil tinjauan lapangan a. Kegiatan lapangan yang dilakukan Tim sampai di lapangan pada hari Jum’at tanggal 17 Februari 2017, sehari setelah kejadian semburan uap panas. Tim melakukan pengamatan di tempat titik keluarnya uap panas dan lingkungan yang ada disekitarnya. Selain itu tim juga melakukan pengukuran suhu, gas serta pengambilan sampel air dan gas, sebagaimana gambar terlampir. Pengukuran suhu dilakukan pada titik semburan dan beberapa titik secara menjauh dari titik semburan tersebut. Pengukuran dan sampling gas dilakukan pada titik semburan dan area yang ada disekitarnya, sedangkan sampel air diambil dari kondensasi uap yang disemburkan serta sumur terdekat yang akan digunakan sebagai pembanding air hasil semburan.

Upload: doankhanh

Post on 03-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah di Gedangsari GunungKidul

Bersama ini kami sampaikan tanggapan atas laporan masyarakat adanya kepulan asap di Desa

Sampang, Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul. Informasi awal adanya fenomena tersebut

berasal dari Babinsa Sampang, Bpk. Sertu Sri Haryoto, serta pengecekan lapangan telah

dilakukan oleh Pasopati 13 bersama TRC BPBD Gunung Kidul, Bpk. Kusmiyanto. Berdasarkan

laporan tersebut maka Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

(BPPTKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi

membentuk tim untuk melakukan tinjauan lapangan. Berdasar hasil penyelidikan di lapangan

oleh tim penyelidikan lapangan dan hasil analisis laboratorium BPPTKG-PVMBG, Badan Geologi

melaporkan sebagai berikut:

1. Lokasi dan waktu kejadian

Semburan uap panas terjadi di pekarangan BapakTrisno Wiyono, Dusun Kayeng, Desa

Sampang, Gedangsari, Kabupaten GunungKidul. Semburan bermula pada saat Bapak

Trisno Wiyono menggali lubang di halamannya untuk menanam suatu tanaman. Uap

panas muncul dari lubang tersebut pada pukul 5.30 Kamis 16 Februari 2017.

Posisigeografi: S 07°.48'.413" dan E 110°.33'. 328" dengan tinggi tempat sekitar ± 247 m

dpl.

2. Dampak semburan uap panas

Area yang terkena sekitar 3 m dari titik munculnya uap panas.

3. Hasil tinjauan lapangan

a. Kegiatan lapangan yang dilakukan

Tim sampai di lapangan pada hari Jum’at tanggal 17 Februari 2017, sehari setelah

kejadian semburan uap panas.

Tim melakukan pengamatan di tempat titik keluarnya uap panas dan lingkungan

yang ada disekitarnya. Selain itu tim juga melakukan pengukuran suhu, gas serta

pengambilan sampel air dan gas, sebagaimana gambar terlampir. Pengukuran suhu

dilakukan pada titik semburan dan beberapa titik secara menjauh dari titik

semburan tersebut. Pengukuran dan sampling gas dilakukan pada titik semburan

dan area yang ada disekitarnya, sedangkan sampel air diambil dari kondensasi uap

yang disemburkan serta sumur terdekat yang akan digunakan sebagai pembanding

air hasil semburan.

Page 2: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

b. Hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium

Pada saat tim sampai di lapangan, beberapa perangkat desa dan instansi terkait

(Dukuh setempat, Babinsa, BPBD, PLN) sudah melakukan peninjauan di lapangan.

Selain itu juga sudah dilakukan pemasangan pipa kira-kira setinggi 4 meter pada titik

semburan oleh masyarakat bersama-sama aparat setempat.

Hasil pengukuran suhu tanah, di titik semburan sebesar 68 oC. Pengukuran pada

diameter 3 m dari titik semburan suhu terjadi penurunan mulai dari 50 oC sampai 30 oC. Gambar terlampir. Sedangkan hasil pengukuran gas dengan sensor gas “Drager”

menunjukan nilai tertinggi gas CO2 sebesar 1,2%mol.

Berdasar informasi dari penduduk setempat, area tempat keluarnya uap panas

tersebut merupakan area bekas kolam/kubangan yang dulu digunakan untuk

merendam pengawetan bahan bangunan. Karena sudah tidak terpakai lagi, kolam

tersebut kemudian ditimbun dengan berangkal dan tanah bagian permukaan.

Setelah itu pada area tersebut didirikan bangunan dan ada penanaman arde listrik

diarea tersebut. Dalam pemasangan arde ternyata terjadi kekeliruan dalam

interkoneksi yang seharusnya kabel yang ada arusnya terpasang di arde. Akibat

kesalahan pemasangan arde tersebut, arde berubah fungsi menjadi pemanas.

Karean area tersebut merupakan bekas kolam, kemungkinan air permukaan diarea

tersebut terjebak dalam kolam. Banyak kandungan air dalam kolam dan terpanasi

oleh arde yang terpasang, maka kemungkinan panas berasal dari kasus tersebut

diatas. Hal ini terjadi sudah cukup lama yaitu sejak beberapa saat setelah terjadi

gempa tahun 2006. Setelah kejadian tersebut arde yang terpasang langsung dilepas.

Sehingga diharapkan dalam beberapa waktu panas dan uap panas akan menurun.

Air dan gas dari semburan uap panas telah selesai di analisis komposisi dan isotop

air-nya di laboratorium Geokimia BPPTKG. Hasil analisis dan pembahasan terdapat

pada lampiran. Hasil pengukuran parameter fisika yaitu daya hantar listrik

memeberikan nilai yang kecil yaitu sebesar 230,33 µmhos/cm, demikian pula dengan

komposisi anion Cl-, SO42-, dan HCO3-, menghasilkan nilai yang kecil. Berdasar hasil

analisis tersebut uap yang disemburkan merupakan uap air permukaan. Hal ini

diperkuat dengan hasil analisis isotop stabil air(18

O dan 2H). Adapun komposisi gas

semburan uap panas didominasi oleh uap air (H2O), diikuti oleh N2, O2+Ar, CO2, NH3,

dan HCl. Perbandingan gas O2+Ar dan N2 adalah sekitar 1:3,7 yang merupakan

Page 3: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

komposisi udara atmosfer (komposisi di atmosfer N2:78%, O2: 20,95%). Komposisi

CO2 sebesar 5,4% merupakan kadar yang wajar dijumpai di tanah.

4. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

- Berdasar hasil analisis di laboratorium baik sampel air maupun gasnya serta

penyelidikan di lapangan menunjukkan bahwa semburan uap panas berasal dari air

permukaan yang terpanaskan. Bersamaan dengan terlepasnya uap air dan tidak ada

pemanasan lagi, uap panas tersebut akan berhenti dengan sendirinya.

Saran

- Dengan hasil yang menunjukkan bahwa semburan uap panas berasal dari air

permukaan yang terpanaskan, maka masyarakat diharapkan tidak perlu panik.

- Untuk menghindari bahaya uap panas makan tindakan masyarakat dan aparat

setempat sudah tepat, dengan melokalisir semburan panas dengan memasang pipa

keatas, sehingga gas dan uap panas diharapkan akan terencerkan dengan udara

disekitarnya dan mengurangi bahaya yang ada.

- Warga dihimbau untuk tidak mendekat sampai pada radius 3 m dari titik keluarnya

uap panas.

Page 4: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

Lampiran:

Analisis Kimia Air dan Gas atas laporan semburan uap panas di Gunung Kidul

Analisis terhadap sampel air dan gas telah dilakukan di laboratorium Geokimia Balai

Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi. Analisis sampel air meliputi

analisis kimia anion dan analisis isotop stabil 18O dan 2H menggunakan water stable isotop

analyzer Picarro L-2130-I.Hasil analisis kimia air dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil analisis kimia air

Kode Contoh

Nama Contoh

Cl (mg/L)

SO42-

(mg/L) HCO3- (mg/L)

F- (mg/L)

pH lab DHL (µmhos/cm)

037/A/2017 Gunung Kidul, Sumur P. Trisno

7.54 11.88 247.26 0.36 7.44 361.33

038/A/2017 Gunung Kidul, Semburan Uap GK

29.277 18.48 93.66 1.56 7.27 230.33

Berdasarkan hasil pengukuran, air dari semburan uap Gunung Kidul memiliki pH yang

netral dengan Daya Hantar Listrik (DHL) yang relatif kecil, yakni 230,33 µmhos/cm. Daya hantar

listrik yang relatif rendah ini mengindikasikan kandungan ion terlarut yang kecil pula, yang

wajar dijumlai dalam mata air dingin, sumur, dan sumber air minum. Hasil analisis anion Cl-,

SO42-, dan HCO3

- juga tampak bahwa ion HCO3- memiliki proporsi relatif yang dominan.

Keberadaan HCO3- yang dominan ini mengindikasikan bahwa air tersebut merupakan air

permukaan. Menurut Todd, D.K,2013, fresh groundwater (air tanah tawar) juga dapat terlihat

dari perbandingan klorida terhadap bicarbonat yang memiliki nilai kurang dari 0,51.

Selain analisis kimia anion, dilakukan pula analisis isotop stabil air(18O dan 2H) terhadap

sampel uap air yang keluar dari semburan. Dianalisis pula sampel air sumur penduduk sekitar

sebagai pembanding. Melalui pendekatan metode isotop stabil ar ini dapat digunakan untuk

mempelajari asal/sumber dari air. Hal ini karena komposisi isotop ini memiliki nilai yang khas

dan perubahan komposisinya dapat mengindikasikan proses fisikokimia yang mungkin terjadi.

Hasil dari analisis isotop stabil air terhadap sampel terlihat pada tabel 2 berikut.

1TODD, D. K., Groundwater Hydrology,2nd edition, john Willey & SonsInc., New York (1980).

Page 5: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

Tabel 2. Hasil analisis isotop air

NAMA CONTOH δ18O δD Unit

Gunung Kidul, Sumur P. Trisno -6.5 -40.1 ‰ vs.

VSMOW

Gunung Kidul, Semburan Uap GK -4.8 -33.9 ‰ vs.

VSMOW

Gunung Kidul, Air gas -2.4 -17.2 ‰ vs.

VSMOW

Grafik hubungan antara komposisi isotop 18O dan 2H merupakan pendekatan yang umum

digunakan dalam interpretasi fenomena asal dari air tersebut. Grafik tersebut dapat terlihat

pada gambar 1 berikut.Pada Gambar, titik A, B, dan C merupakan sampel air yang diambil dari

lokasi tanggap darurat. Garis hijau dengan persamaan δD = 7,978δ18O + 8,423 merupakan garis

meteorik lokal Gunung Kidul dari sampel yang telah dikumpulkan oleh Satrio dan Paston

Sidauruk2. Tampak bahwa titik-titik sampel berada di sepanjang garis meteorik lokal, yang

menunjukkan bahwa air semburan merupakan air meteorik.

Gambar 1 Grafik δ18O vs δD sampel air Gunung Kidul

2Satrio dan Paston Sidauruk, 2015, Studi Daerah Imbuh Sistem Air Sungai Bawah TanahGunungkidul—Yogyakarta

Menggunakan Isotop Stabil δ18

Odan δ2H, Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, Vol. 11 No. 2 Desember 2015,

Jakarta,ISSN 1907-0322

Page 6: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

Tabel 3. Hasil analisis Gas

semburan gunung kidul-

tb1 (% mol)

semburan gunung kidul-tb2 (% mol)

He: 0.000 0.000

H2: 0.000 0.000

O2+Ar: 5.402 5.866

N2: 20.096 21.666

CH4: 0.000 0.000

CO: 0.000 0.000

CO2: 5.349 5.415

SO2: 0.000 0.000

H2S: 0.000 0.000

HCl: 0.017 0.021

NH3: 0.046 0.035

HF: 0.000 0.000

H2O: 69.089 66.997

Total: 100.000 100.000

Selain sampling air untuk analisis kimia air dan isotop H2O, dilakukan pula sampling gas

untuk mengetahui komposisi gas dalam semburan uap panas. Pengambilan contoh gas

dilakukan sebanyak 2 kali.Hasil analisis gas tampak pada tabel 3. Tampak komposisi gas

semburan uap panas didominasi oleh uap air (H2O), diikuti oleh N2, O2+Ar, CO2, NH3, dan HCl.

Tampak dalam tabel bahwa perbandingan gas O2+Ar dan N2 adalah sekitar 1:3,7 yang

merupakan komposisi udara atmosfer (komposisi di atmosfer N2:78%, O2: 20,95%). Komposisi

CO2 sebesar 5,4% merupakan kadar yang wajar dijumpai di tanah (CO2 dalam udaratanah

biasanya diantara 0.1 dan 5 dan dapat mencapai hampir 20 %).

Kondisi Geologi Area Semburan Uap Panas

Secara administrative lokasi daerah keluarnya air panas terletak di dusun Kayen, Desa

Sampang ,Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul bagian utara-timur yang berbatasan

dengan kabupaten Klaten. Dan secara geografis terletak pada koordinat S 07°.48'.413" dan E

110°.33'. 328". dengan tinggi tempat sekitar ± 247 m dpl.

Geomorfik

Geomorfologi daerah air panas berupa perbukitan Homoklin dan perbukitan Volkanik.

Perbukitan homoklin terletak dibagian utara yang membentuk perbukitan yang memanjang

dengan arah relatif barat timur. Sedangkan perbukitan dengan pola pengaliran yang

Page 7: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

berkembang yaitu dengan pola dendritik dengan stadia geomorfologi yang telah mencapai

muda-dewasa.

Geologi

Dari hasil pengamatan di lokasi air panas batuan penyusun terdiri dari perlapisan

batupasir halus dengan batupasir sedang, membentuk struktur perlapisan, kompak dan massif.

Kemudian secara selaras diatasnya diendapkan batulanau yang cukup tebal, dengan ketebalan

± 3 - 4 meter, struktur massif dan agak kompak (gambar 2)

Gambar 2: Endapan batulanau dengan sisipan batulempung yang telah dipotong untuk lahan rumah dengan arah dan kemiringan N 110° E/12°. ( lokasi dekat pusat air panas)

Kemudian diatas batu lanau diendapkan secara selaras perselingan batulanau dengan

batu lempung dengn tebal batu lanau ± 8-12 cm massif kompak, sedangkan batu lempung tipis

dengan ketebalan dibawah ± 1cm yang membentuk bidang perlapisan batuan. Berdasarkan

hasil pengukuran arah dan kemiringan batuan di lokasi air panas didapat dengan arah secara

umum sekitar N 110° E, sedangakan kemiringan batuan sekitar 12°. Di lokasi air panas pada

bagian permukaan didominasi oleh batuan perselingan batulanau dengan batu lempung,

(gambar 3). Sedangkan struktur geologi yang berkembang adalah struktur kekar dengan arah

umum antar N 115° E - N 135°E (gambar 4).

Page 8: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

Gambar 3: Perselingan batupasir halus dengan kasar, merupakan endapan bagian bawah di daerah keluarnya mata air panas.

Gambar 4:. Struktur kekar dengan arah umum antara N 115° E - N 135°E

Foto-foto kegiatan:

Pengukuran gas dengan Detector Gas “Drager” pada titik semburan uap panas

Pengambilan sampel gas untuk di lakukan analisis komposisi di Laboratorium BPPTKG

Pengukuran suhu disekitar area titik semburan uap panas

Page 9: Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam Tanah ...merapi.bgl.esdm.go.id/pub/folders/2017/02/article228/tanggapan... · Tanggapan Laporan Masyarakat Kepulan Asap dari dalam

Foto pengambilan sampel air gas gas serta pengukuran suhu di area titik semburan uap panas

dan sekitarnya. Analisis air yang di lakukan adalah analisis komposisi dan isotope air untuk

mengetahui jenis air uap yang dikeluarkan.