racun dalam asap rokok

Upload: nita-pratiwi

Post on 19-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG Dewasa ini di Negara berkembang telah menjadi sasaran reklame rokok guna memasarkanya. Negara majupun di kalangan remaja dan dewasa mudah cenderung meningkat dalam kebiasaan merokok. Laporan WHO juga menyebutkan jumlah perokok meningkat 2,1% pertahun di Negara berkembang. Negara maju angka ini menurun sekitar 1,1% pertahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia diatas 13 tahun adalah perokok. Bahkan pada kelompok remaja 49% pelajar pria dan 8,8% wanita di Jakarta sudah merokok. Jumlah penduduk indonesia pada tahun 2011 berjumlah kurang lebih 228.000.000 Perokok : 73,60% dari jumlah penduduk Remaja Laki-laki : 65,90% Wanita : 4,50% Data dari rumah sakit Indonesia menunjukkan bahwa merokok menunjukkan factor resiko pertama dan tertinggi bagi serangan jantung. Usia muda di bawah 40 tahun merokok merupakan factor resiko pertama bagi penyakit jantung koroner dan di temukan pula bahwa sebagian besar (62-83%) yang terkena serangan jantung dibawah umur 40 tahun adalah perokok berat dan sedang. Banyak penelitian dilakukan bhawa merokok mengganggu kesehatan tubuh. Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardio vaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga mulut. Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut, misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi gan langit-langit. Asam rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida.

TUJUAN Memperoleh informasi tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok. Mengidentifikasikan pengetahuan tentang : 1. Pengertian. 2. Kandungan. 3. Bahaya. 4. Dampak. 5. Efek. 6. Pengaruh. 7. Pencegahan. 8. Fatwa. MANFAAT Menambah wawasan tentang pengetahuan bahaya rokok dan pencegahannya. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pengetahuan tentang penyakit yang diakibatkan oleh rokok di kalangan masyarakat.

BAB II GAGASAN A.PENGERTIAN ROKOK Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran panjang antara 70 hingga 120 dengan diameter 10 mm berwarna putih dan coklat biasa berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah ditambah sedikit racikan-racikan seperti cengkeh,saus rokok,serta racikan lainya.(Sugeng D.Triswanto,2007) Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di dunia,kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik di lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial. (www.depkes.ri.com,2004) Dibandingkan dengan yang bukan perokok,rokok juga dapat menyebabkan kanker. (Bina Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2001) Mereka yang tidak merokok tetapi terkena asap rokok dari mereka yang merokok juga akan mengalami gangguan dengan resiko yang sama. (Hawari,2001) Penelitian menunjukkan bahwa tiap satu batang rokok mengandung kurang lebih 4.000 elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin,dan karbonmonoksida. (www.republikonline.com,2003)

KANDUNGAN ZAT-ZAT PADA ROKOK TAR Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. (www.republikonline.com,2003) Kebanyakan bahan kimia (termasuk tar) yang terkandung di dalam rokok akan tertinggal atau menempel di paru-paru, sehingga lambat laun akan menyebabkan masalah pernapasan. Semakin banyak Anda menghirupnya, maka kerusakkan di paru-paru Anda akan semakin besar. Rokok memiliki kadar tar yang berbeda-beda. Kandungan rokok dengan kadar tar yang tinggi memiliki lebih dari 22 mg tar di masing-masing rokok, sedangkan kandungan rokok dengan kadar yang rendah memiliki kurang dari 7 mg saja. Tar dalam rokok akan meninggalkan noda pada gigi perokok dan mengubahnya menjadi kuning dan kecoklatan. Selain merubah warna gigi, zat racun ini juga dapat mengakibatkan berbagai masalah gigi dan mulut lainnya, seperti periodontitis, penyakit gusi, serta mengakibatkan kanker mulut. Bahaya tar lainnya adalah dapat menyebabkan kanker yang dapat merusak paru-paru dan penyakit bronkitis yang biasanya dialami oleh para perokok. Racun dari zat ini dapat merusak sel-sel yang berfungsi untuk menjaga paru-paru dari pembentukan tumor. Bahan berbahaya ini dapat menyebabkan masalah pernapasan yang dikenal sebagai emfisema, yang secara perlahan-lahan membuat jaringan paru-paru membusuk. Selain itu, ia juga dapat membakar silia (struktur kecil mirip rambut) pada saluran pernapasan (bronchial tubes), yang mana berfungsi untuk menangkap partikel berbahaya agar tidak masuk ke paru-paru. Ketika zat ini berhasil merusak silia, maka zat berbahaya lainnya pun akan dengan mudah masuk dan menempel pada paru-paru, serta kemudian merusaknya. Tidak hanya dalam rokok biasa saja, tar juga terkandung di dalam rokok herbal. Zat berbahaya ini biasanya muncul dari pembakaran tumbuhan herbal yang merupakan bahan baku rokok tersebut. Sama halnya dengan rokok biasa, asap (mengandung tar dan karbon monoksida) yang keluar dari rokok akan masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah.

Kemudian menyumbat aliran darah dan oksigen ke kulit, sehingga kulit menjadi kebiruan. Paru-paru pun tidak berfungsi dengan normal dan akhirnya menyebabkan gangguan pernapasan, seperti TBC dan asma. NIKOTIN Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah (zat ini bersifat karsinogen dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan).

(www.republikonline.com,2003) Nikotin merupakan zat sangat adiktif yang terjadi secara alami di tembakau. Nikotin adalah bahan aktif dalam asap tembakau. Memiliki bau menyengat dan rasa yang tajam. Nikotin didefinisikan sebagai zat beracun, berminyak, kuning pucat yang berubah warna menjadi coklat setelah terpapar udara. Dalam bentuk terkonsentrasi, nikotin digunakan sebagai insektisida yang kuat. Jumlah nikotin yang terjadi pada daun tembakau berkisar dari 2% sampai 7%. Nikotin berdampak bagi terutama pada sistem saraf otonom. Dengan demikian, bisa berbahaya. Nikotin dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kelumpuhan pada dosis kurang dari 50 mg. Jumlah yang kecil dapat menyebabkan mual, pusing, menurunkan tekanan darah, dan jantung berdebar-debar. Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2105946-pengertiannikotin/#ixzz1jbFTrZZW

KARBONMONOKSIDA

Karbonmonoksida (CO) merupakan gas beracun yang tidak bau sama sekali. Karbondioksida yang terdapat dalam asap rokok dapat mengikat dirinya pada hemoglobin (Hb) darah yang mengakibatkan oksigen (O2) tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Efek selanjutnya adalah jaringan pembuluh darah akan menyempit dan mengeras sehingga akhirnya dapat menyebabkan penyumbatan. Satu batang rokok yang dibakar mengandung 3-6% karbonmonoksida. Satu batang rokok dari pipa mengandung

karbonmonoksida,asap rokok dari pipa mengandung karbonmonoksida 2 kali dan asap dari cerutu mengandung karbonmonoksida 5-6 kali dibandingkan dari asap rokok sigaret kretek. (Dep.Kes.RI.,1992).

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru erat hubungannya dengan kebiasaan merokok, terutama sigaret kretek. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Bahaya lain akibat rokok: 1. Menurunkan kadar HDL (kolestrol baik) 2. Dapat menyebabkan keguguran bagi ibu hamil yang merokok. 3. Gangguan pada pembentukan dan perkembangan bayi yang sedang di kandung. 4. Merokok menurunkan kualitas hidup seseorang karena : Tulang menjadi tidak kuat dan rapuh. Memudahkan mendapat penyakit tulang belakang. Membuat hormon menjadi abnormal. Membuat kehilangan tenaga dan gampang capek. Mempercepat pengerutan kulit. Membuat sukar Memicu ketuaan dan kehilangan kegesitan. Melemahkan organ-organ lain dalam fungsinya.

Dampak negatife pada perokok: 1. Merokok adalah penyebab penyakit yang utama disemua Negara dimana penduduknya merokok. 2. Yang dirugikan bukan saja yang merokok itu sendiri, tetapi juga anak, isteri dan orang lain yang menghirup asap rokok tersebut ( second hand smokers) karena sudah di tambah dengan CO2. Sisa pembakaran O2 (oksigen). Efek racun pada rokok membuat penghisap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak menghisap asap rokok) yaitu: 1. 14 kali menderita kanker paru-paru, mulut, dengan juga tenggorokan. 2. 4 kali menderita kanker oesophagus 3. 2 kali menderita kanker kandung kemih 4. 2 kali menderita serangan jantung. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita p-neumonia dan gagal juntung serta tekanan darah tinggi.

Merokok juga menimbulkan kelainan-kelainan pada rongga mulut misalnya pada lidah,gusi,mukosa mulut,gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur.

1. Pengaruh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut Gigi dapat berubah warna karna tembakau. Noda ini pada mulanya dianggap disebabkan oleh nikotin tetapi sebetulnya disebabkan oleh hasil pembakaran tembakau yang berupa tar,nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut. Warna coklat pada gigi perokok biasa,sdangkan warna hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi kesehtan mulut terutama perubahan mukosa. Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit ( lesi pra ganas ) sehingga tidak diperhatikan oleh si penderita sampai keadaan menjadi lanjut.

(www.depkes.RI.com,2004) 2. Pengaruh merokok terhadap lidah

Perokok berat, merokok dapat menyebabkan rangsangan pada papila filifornzis ( tonjolan atau juntaian pada lidah bagian atas ) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit,asin dan manis karena rusaknya ujung sensorik dari alat perasa. (www.depkes.RI.com,2004) 3. Pengaruh merokok terhadap gusi Jumlah karang gigi pada rokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingifitis atau gusi berdarah. Hasil pembakaran rokok dpat menyebabkan gangguan sirkulasi predaran darah ke gusi sehingga dapat mudah terjangkit penyakit. 4. Penebalan mukosa akibat merokok Merokok merupakan salah satu faktor penyebab leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini dapat dijumpai pada usia 30-70 tahun yang mayoritas penderitanya perokok. Cara berhenti merokok : 1. Tetap bertekat dan memutuskan untuk berhenti merokok sekarang juga. 2. Membuang jauh-jauh semua rokok dan yang ada kaitanya dengan rokok dan baunya. 3. Gerak badan (exersice) setiap hari. 4. Mengambil waktu tidur lebih banyak. 5. Jauhi: kopi, alcohol, makanan berat, dan berbumbu banyak. 6. Percaya bahwa orang lain akan setuju kalau anda berhenti merokok.

Gejala-gejala yang dialami oleh orang yang berhenti merokok 1. Keinginan keras untuk merokok kembali. 2. Sakit kepala. 3. Rasa cemas dan gusar. 4. Mudah tersinggung dan marah. 5. Sukar konsentrasi. 6. Sukar tidur. 7. Rasa lapar dan selera makan meningkat.

Fatwa haram merokok Menurut muhammadiyah merokok termasuk kategori perbuatan melakukan khabaaits (kotor atau najis) yang di dalam al-quran surah alaraf ayat 157. Perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena paparan asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif plus mengandung 4000 zat kimia diantaranya adalah karsinogenik atau pencetus kanker (Fact Sheet TC SC-AKM fakta tembakau di indonesia). Sebagaimana telah disepakati para ahli medis. C.SOLUSI MENGHILANGKAN KEBIASAAN MEROKOK DARI TEORI GLEN MORGAN 1. Tentukan target tanggal berhenti. "Tetapkan satu atau dua pekan," ujar pakar psikologis klinis dari Institut Kanker Nasional dari Cabang Riset Tembakau, Glen Morgan. "Berpikirlah tentang tantangan yang mungkin akan Anda hadapi. 2. Singkirkan semua rokok. "Jangan ada rokok di sekitar Anda, di rumah Anda," ujar Morgan. "Itu penting jika Anda ingin menyingkirkan godaan." 3. Beritahu keluarga dan teman. Anda pasti ingin mereka tahu, sehingga mereka dapat mendukung upaya Anda. 4. Berbicaralah pada dokter Anda tentang pengobatan anti-rokok. "Dapatkan panduan dari mereka," ujar Morgan."Mereka bisa jadi menyarankan pengobatan tertentu alihalih mengubah perilaku." 5. Jika perlu gunakan produk pengganti Nikotin, seperti Nicorette dan Commit, dan obat-obat tanpa nikotin.

D.KONDISI PEROKOK PADA MASA KINI Pertambahan penduduk sangat mempengaruhi jumlah pengkonumsi rokok. Sebagai contoh pada tahun 2011 ditemukan balita berusia sekitar 4 tahun sudah terbiasa menghisap rokok, selain itu banyak siswa-siwa menengah pertama maupun menengah atas, pria maupun wanita terbiasa menghisap rokok. E.PIHAK-PIHAK YANG MENGIMPLEMENTASIKAN BAHAYA ROKOK 1. Republik online Penelitian menunjukkan bahwa tiap satu batang rokok mengandung kurang lebih 4.000 elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin,dan karbonmonoksida.

2. Departemen Kesehatan RI 2004 Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi kesehtan mulut terutama perubahan mukosa. Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit ( lesi pra ganas ) sehingga tidak diperhatikan oleh si penderita sampai keadaan menjadi lanjut.

3. Masyarakat Mendukung kegiatan anda dan menfasilitasi semampunya dan berupaya sebaikbaiknya demi kelancaran dan keberhasilan sosialisasin atau promosi kesehatan yang dilakukan agar tercapai semaksimal mungkin.

F.LANGKAH-LANGKAH BERHENTI MEROKOK 1. Tetap bertekat dan memutuskan untuk berhenti merokok sekarang juga. 2. Membuang jauh-jauh semua rokok dan yang ada kaitanya dengan rokok dan baunya. 3. Gerak badan (exersice) setiap hari. 4. Mengambil waktu tidur lebih banyak. 5. Jauhi: kopi, alcohol, makanan berat, dan berbumbu banyak. 6. Percaya bahwa orang lain akan setuju kalau anda berhenti merokok. Gejala-gejala yang dialami oleh orang yang berhenti merokok 1. Keinginan keras untuk merokok kembali. 2. Sakit kepala. 3. Rasa cemas dan gusar. 4. Mudah tersinggung dan marah. 5. Sukar konsentrasi. 6. Sukar tidur. 7. Rasa lapar dan selera makan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, 1992. Pedoman Pelatihan Generasi Muda Dalam Pembangunan Kesehatan, Jakarta. Hawari D., 2001. Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif, Jakarta. Majalah Bina Pendidikan Tenaga Kesehatan, Edisi 42, 2001. Pendidikan Kesehatan Kini dan Masa Depan, Pusat Pendidikan Kesehatan, Jakarta. Sugeng D. Triswanto, 2007, Stop Smooking.

BAB III KESIMPULAN I.GAGASAN Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di dunia,kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik di lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial. (www.depkes.ri.com,2004) II.TEKNIK IMPLEMENTASI KEBIASAAN MEROKOK 1. Awal-awal terapi, ganti rokok dengan permen, ini biasanya membantu sekali mengatasi mulut iseng. 2. Jadilah sukarelawan kampanye anti rokok, karena itu bisa melahirkan tanggung jawab untuk diri sendiri tidak merokok sesuai anjurannya sendiri. 3. Bacalah buku-buku, artikel, konsultasi kesehetan atau surat kabar tentang akibat buruk merokok, sehingga Anda akan menjadi ngeri dan takut akibat yang ditimbulkan dari rokok. 4. Pergilah kerumah sakit, khususnya rumah sakit paru-paru dan lihat mereka apakah kebanyakan merokok atau tidak, dan pastinya jelas mereka kebanyakan adalah para perokok. 5. Usahakan lingkungan Anda selalu be-AC dan ini akan membuat Anda sukar merokok. Kamar tidur, ruang tamu dan ruang kerja semua usahakan ber-AC. 6. Belilah rokok yang murah sehingga selain bisa menghemat pengeluaran, dan bosan merokok, karena rasanya relatif tidak enak. 7. Jauhkan pikiran tentang rokok alihkan pada pekerjaan yang susah jika dipakai sambil merokok, seperti olahraga, kerja di SPBU (karena dilarang gan! dan bisa kebakaran). 8. Rokoknya beri atau oleskan tahi kerbau pada ujungnya sehingga Anda tidak jadi merokok karena jijik. 9. Jangan bawa korek api ke manapun karena bila bawa rokok tanpa korek niat untuk merokok batal. 10. Carilah istri yang anti merokok. 11. Berdoalah harga rokok semakin mahal biar tidak mampu membeli. 12. Tulis pada dahi anda tulisan NO SMOKING! biar ingat terus.

13. Beri mesiu di pangkal rokok Anda, dan pasti Anda akan kapok kalau sampai rokoknya meledak. 14. Jauhi toko yang menjual rokok. 15. Kalau ditawari rokok oleh teman, minta ganti uang saja sehingga Anda tidak tergoda merokok lagi dan bahkan dapat duit.

III. MANFAAT DAN DAMPAK PADA PEROKOK Manfaat kesehatan setelah berhenti merokok 1. Tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi MEMBAIK (20 menit). 2. Tingkat karbon monoksida didalam darah kembali normal (12 jam). 3. Nikotin tereliminasi dari sistem, pengecap dan penciumannya membaik (48 jam). 4. Sistem aliran darah membaik dan fungsi jantung dapat meningkat ( 2-12 minggu). 5. Nafas pendek2 (sesak) dan batuk berkurang (1-9 bulan). 6. Resiko untuk terjadinya jantung koroner berkurang setengahnya dibandingkan dengan perokok (1 tahun). 7. Resiko kanker paru setengahnya dibanding perokok, (10 tahun). 8. Resiko serangan jantung dan stroke turun turun ke levvel yg sama dengan yg bukan perokok (15 thn).

Dampak positif pada perokok: 1. Mempercepat metabolisme karena pengaruh pada nikotin. 2. Merokok dapat menurunkan resiko kanker payudarah yang diakibatkan oleh mutasi genetic (brunet.JS.Journalof the national cancer institute). 3. Pada percobaan yang dilakukan di laboratorium alkotin dosis rendah dapat menghentikan pertumbuhan kuman penyebab TBC (Naser,S,University of central flonda) Dampak negatife pada perokok: 1. Merokok adalah penyebab penyakit yang utama disemua Negara dimana penduduknya merokok. 2. Yang dirugikan bukan saja yang merokok itu sendiri, tetapi juga anak, isteri dan orang lain yang menghirup asap rokok tersebut ( second hand smokers) karena sudah di tambah dengan CO2. Sisa pembakaran O2 (oksigen).