rumah bebas asap rokok.pptx

Upload: dea-prista-agatha

Post on 10-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rumah Bebas Asap Rokok.pptx

TRANSCRIPT

Slide 1

KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK

Perlindungan Terhadap Paparan AsapRokok Orang LainRacun pada Rokok

22RACUN UTAMATar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah (menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah). Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Zat radioaktif : pencetus kanker

Apakah rokok menyebabkan penyakit?rokokMerusak hampir semua organ tubuhMenyebabkan kanker paru-paru yang mematikanMeningkatkan kemungkinan terkena serangan jantungMeningkatkan kemungkinan terkena strokeMeningkatkan kemungkinan terkena infeksi saluran nafasMeningkatkan kemungkinan menderita diabetesMeningkatkan kemungkinan menderita TBCMenyebabkan gangguan ereksi

Dampak Rokok Pada Organ Tubuh

Kanker ParuKanker BibirKanker GigiKanker LidahKanker Tenggorokan Kanker mulut

Dampak Kesehatan Akibat Paparan AROLmenyebabkan penyakit jantung dan meningkatkan resiko kematian akibat penyakit ini sebesar kira-kira 30%. Dampak pada kehamilan dapat menyebabkan (1) berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan bayi lahir prematur; (2) Sindroma Kematian Bayi Mendadak (Sudden Infant Death Syndrome [SIDS], dan (3) efek pada bayi berupa pertumbuhan janin dalam rahim terhambat dan keguguran spontan[i],[ii]. Dengan kumulasi bukti-bukti ilmiah yang ada, maka sejak tahun 1986, Amerika Serikat telah menyimpulkan: AROL memperlambat pertumbuhan dan menurunkan fungsi paru pada masa anak-anak. Ada hubungan antara ibu yang merokok pada masa hamil dengan akibatnya setelah melahirkan. [i] California Environmental Protection Agency 2005, Proposed Identification of Environmental Tobacco Smoke as a Toxic Air Contaminant, SRP Approved Version. Part B: Health Effects, viewed 4 January 2007 [ii] Smoking and Womens Health: A Report of the Surgeon General 2001, United States Department of Health and Human Services, Public Health Service, Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Office on Smoking and Health, Atlanta 6Paparan Asap Rokok Orang Lain (AROL)Paparan Asap Rokok Orang Lain (AROL) adalah asap yang keluar dari ujung rokok yang menyala atau produk tembakau lainnya, yang biasanya merupakan gabungan dengan asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok. Asap rokok terdiri dari asap utama (main stream) yang mengandung 25% kadar bahan berbahaya dan asap sampingan (side stream) yang mengandung 75% kadar bahan berbahaya. Perokok pasif mengisap 75% bahan berbahaya ditambah separuh dari asap yang dihembuskan keluar oleh perokok. Asap Rokok mengandung 4000 bahan kimia beracun dan tidak kurang dari 69 diantaranya bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.Perempuan bukan perokok yang menikah dengan suami perokok memiliki resiko terkena kanker paru 30% lebih tinggi dibandingkan bila menikah dengan suami bukan perokok[i]. [i] International Agency for Research on Cancer 2004, Tobacco Smoke and Involuntary Smoking: Summary data reported and Evaluation, IARC Monographs, Vol. 831 7PEROKOK PASIF DI INDONESIAMenghisap asap rokok orang lain (menjadi Perokok Pasif) sangat berbahaya.

Pada tahun 2001 diperkirakan di Indonesia ada 40134 kematian akibat menjadi perokok pasif.

(Kosen et.al., 2004)

88Lebih dari separuh (57%) rumah tangga di Indonesia mempunyai sedikitnya satu orang perokok dan hampir semua perokok (91,8%) merokok di rumah

Data terakhir menunjukkan total perokok aktif di Indonesia mencapai 70% dari total penduduk, atau 141,44 juta orang dan 30% nya berasal dari ekonomi lemah9Perokok Pasif dan Anak-AnakAnak-anak lebih sensitif terhadap efek pernafasan akibat asap rokok pasif

Penyakit saluran pernafasan bawah (bronkitis, pneumonia).Serangan asma Gejala pernafasan kronis : batuk, dahak, sesak nafas. Penurunan fungsi paru.

1010Health Effect of Tobacco Use10

Perokok Pasif dan Kesakitan Pada DewasaAkibat perokok pasif pada dewasa : Wanita Indonesia yang memiliki suami perokok:Rokok biasa risiko kanker paru meningkat lebih dari 279%Rokok kretek risiko kanker paru lebih dari 300% Penyakit jantung koroner Penyakit paru obstruktif kronik Asma Stroke

Taufik, 2000; Gan et.al., 2007; Yin et.al., 2007, Jindaland Gupta, 2004; Anderson et,al, 2004) 1111Health Effect of Tobacco Use11Taufik 2000. Hubungan Kanker Para dengan Merokok PAsif pada Perempan [The Connection between Lung Cancer and Passive Smoking in Females] Dept. of Pulmonary Faculty or Medicine, University of Indonesia, Jakarta. Thesis.Efek Asap Rokok Terhadap JaninKarbon MonoksidaMengakibatkan penurunan pengangkutan oksigen kepada janin pertumbuhan janin terganggu.NikotinMenurunkan aliran darah ke rahim sampai 38% pertumbuhan janin terganggu.Racun dalam asap dapat masuk ke tubuh janin.BMJ 1972; Am Ob Gyn 1977; J Appl Physiol 1977;J Clin Invest 1979

1212Health Effect of Tobacco Use121)-3)Astrup P. Some physiological and pathological effects of moderate carbon monoxide exposure. Br Med J 1972;4:447.Longo LD. The biological effects of carbon monoxide on the pregnant woman, fetus, and newborn infant. American Journal of Obstetrics and Gynecology 1977;129:69-103.Longo LD, Ching KS. Placental diffusing capacity for carbon monoxide and oxygen in unanesthetized sheep. J Appl Physiol 1977;43:885.Manning FA, Feyerabend C. Cigarette smoking and fetal breathing movements. Br J Obstet Gynaecol 1976;83:262-70.Suzuki K, Minei LJ, Johnson EE. Effect of nicotine upon uterine blood flow in the rhesus monkey. Am J Obstet Gynecol 1980;136:1009.

4)Resnik R, Brink GW, Wilkes M. Catecholamine-mediated reduction in uterine blood flow after nicotine infusion in the pregnant ewe. Journal of Clinical Investigation 1979;63:1133-1136.Perokok Pasif dan KehamilanMeningkatkan risiko berat badan lahir rendah sampai 240%Meningkatkan risiko untuk:Kelahiran prematur sampai 600%Kelahiran sangat prematur sampai 530% Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menjadi perokok pasif meningkatkan risiko keguguran dan kelainan janin.Hruba D. Cent. European J Health, 2000; Dejmek J. Environ. Health Perspect. 2002; Windham GC. Paediatric and Perinatal Epi. 1999; Ahluwalia IB. Am J Epi 1997.

1313Health Effect of Tobacco Use131)Hruba D. Kachlik P. Influence of maternal active and passive smoking during pregnancy on birthweight in newborns. Central European Journal of Public Health. 8(4):249-52, 2000 Nov. Dejmek J. Solansk y I. Podrazilova K. Sram RJ. The exposure of nonsmoking and smoking mothers to environmental tobacco smoke during different gestational phases and fetal growth. Environmental Health Perspectives. 110(6):601-6, 2002 Windham GC. Eaton A. Hopkins B. Evidence for an association between environmental tobacco smoke exposure and birthweight: a meta-analysis and new data. Paediatric and Perinatal Epidemiology. 13(1):35-57, 1999 Jan.

2)Ahluwalia IB. Grummer-Strawn L. Scanlon KS. Exposure to environmental tobacco smoke and birth outcome: increased effects on pregnant women aged 30 years or older. American Journal of Epidemiology. 146(1):42-7, 1997 Jul 1.

3)Windham GC. Hopkins B. Fenster L. Swan SH. Prenatal active or passive tobacco smoke exposure and the risk of preterm delivery or low birth weight. Epidemiology. 11(4):427-33, 2000 Jul.

Windham GC. Eaton A. Hopkins B. Evidence for an association between environmental tobacco smoke exposure and birthweight: a meta-analysis and new data. Paediatric and Perinatal Epidemiology. 13(1):35-57, 1999 Jan.

Dampak Ekonomi Paparan AROLBeban ekonomi pada tingkat individu, pelaku bisnis maupun masyarakat. Biaya ekonomi tersebut meliputi biaya medis langsung dan tidak langsung serta hilangnya produktivitasPerlunya Kawasan Tanpa Asap Rokok karena Tidak ada batas aman terhadap Asap Rokok Orang Lain sehingga sangat penting untuk menerapkan 100% Kawasan Tanpa Asap Rokok untuk dapat menyelamatkan kehidupan.Menurut estimasi International Labor Organization (ILO) tahun 2005 tidak kurang dari 200.000 pekerja yang mati setiap tahun karena paparan asap rokok orang lain di tempat kerja. Kematian karena paparan asap rokok orang lain merupakan 1 dari 7 penyebab kematian akibat kerja. 100% kawasan yang bebas dari asap rokok merupakan satu-satunya cara efektifdan murah untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok orang lain.Menurut WHO cost effectiveness akan naik apabila kawasan tanpa asap rokok dilaksanakan secara komprehesif dengan strategi pengendalian tembakau lainnya.Larangan merokok di tempat kerja memberikan dampak kesehatan bagiperokok maupun bukan perokok. Larangan ini akan (1) mengurangi paparan bukan perokok pada asap tembakau lingkungan, dan (2) mengurangi konsumsi rokok di antara para perokok. Penelitian dengan jelas menyimpulkan bahwa larangan atau pembatasan yang ketat terhadap merokok di tempat kerja memberikan keuntungan ekonomis. Hal ini mencegah tuntutan hukum bukan perokok/perokok pasif serta mengurangi biaya-biaya lainnya, termasuk diantaranya biaya untuk kebersihan, pemeliharaan peralatan dan fasilitas,disamping risiko kebakaran, absensi pekerja, dan kerusakan harta benda. KEUNTUNGAN BERHENTI MEROKOK DIMULAI SEJAK 20 MENIT PERTAMA20 menit12 jam48 jam2 12 minggu Tekanan darah, denyut jantung, aliran darah tepi membaik Tingkat karbon monoksida di dalam darah kembali ke normalSistem aliran darah membaik, dan fungsi jantung dapat meningkat1 9 bulan1 tahun10 tahun15 tahunRisiko untuk terjadinya jantung koroner berkurang setengahnya dibandingkan dengan perokokNafas pendek (sesak) dan batuk-batuk berkurangRisiko kanker paru setengahnya dibandingkan perokokSource : American Cancer Society. Guide to Quit Smoking. Available online at URL:http://www.cancer.org.Nikotin tereliminasi dari sistem, indera pengecap dan penciuman membaikRisiko serangan jantung dan stroke turun ke tingkat yang sama dengan yang bukan perokok16161616Key PointThe health benefits of quitting smoking start immediately and are sustained such that 15 years after quitting smoking, the coronary heart disease risk of a former smoker is equal to that of a nonsmoker.

BackgroundWhen gauging the health benefits from smoking cessation one is encouraged to assess both the short-term and long-term improvements. Within 2 weeks to 3 months lung function may begin to improve and there may be notable decreases in coughing, sinus congestion, fatigue and shortness of breath.

Around the year mark, coronary heart disease risk, the leading cause of death in the United States, improves with smoking cessation to a point where excess risk is reduced by 50% and continues to decline thereafter. Within the 5-15 year range, the risk of stroke for smoking cessators returns to the level of a person who has never smoked.

Other potential long-term benefits include: the risk of lung cancer, the most common cause of cancer death in the United States, declines steadily after smoking cessation; and by 10 years after cessation, the risk of lung cancer is 30-50% that of continuing smokers. And beyond this, smoking cessation may also reduce the risk of cancers of the larynx, oral cavity, esophagus, pancreas, urinary bladder and of developing ulcers of the stomach or duodenum. Other long-term benefits include the rate of decline in lung function among former smokers returns to that of never smokers, reducing the risk of COPD. And, the risk of coronary heart disease, after 15 years of abstinence, becomes similar to that of a person who has never smoked. Clearly, a patient has health benefits to gain if they successfully cessate.

References1. CDC. Surgeon Generals 2004 Report. The Health Consequences of Smoking on the Human Body. Online slides. http://www.cdc.gov/tobacco/sgr/sgr_2004/sgranimation/flash/index.html Accessed on April 15, 2006.2. American Cancer Society. Guide to Quitting Smoking. Available at: http://www.cancer.org. Accessed June 2006. 3. US Department of Health & Human Services. The Health Benefits of Smoking Cessation: A Report of the Surgeon General. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Office on Smoking and Health. 1990. Available at: http://profiles.nlm.nih.gov/NN/B/B/C/T/. Accessed July 2006.

2/ACS/p 4/1-6.

3/USDHHS 1990/p vi/1,21/CDC/SGR/ p. 2 & 3 of printout 2; 2/ACS/p 3/9,10 2/ACS/p 4/1-6.

3/USDHHS 1990/p vi/1,21/CDC/SGR/p. 2 & 3 of printout Mitos dan FaktaAsap rokok orang lain tidak membahayakan kesehatan. Industri rokok sering melawan bukti ilmiah, yang menganggap asap rokok oranglain sekedar gangguan, bukan masalah kesehatan.Faktanya, penelitian ilmiah sudah sangat jelas bahwa asap rokok orang lain mematikan. Asap yang mengandung 4000 bahan kimia, 69 diantaranya menyebabkan kanker menjadi pemicu kanker paru, penyakit jantung dan penyakit pernapasan pada orang dewasa, sindroma kematian mendadak pada bayi (SIDS) dan penyakit paru pada bayi dan anak. Bukti ilmiah sudahterakumulasi selama lebih dari 40 tahun.Tidak diperlukan Undang Undang (PERDA). Kebijakan yang bersifat sukarela sudah cukup. Industri tembakau menyukai konsep kebijakan yang bersifat kesukarelaan tanpa sanksi hukum daripada Undang Undang (PERDA) karena hal tersebut bisa menjadi alasan tidak perlu tindakan hukum bagi pelanggaran. Skema pilihan bebas yang mengakomodir keinginan perokok dan bukan perokok dengan mempertahankan smoking area dan non smoking area dalam ruang yang sama adalah konsep yang diinginkan industri rokok. Sistem ventilasi akan mengatasi masalah asap rokok orang lain. Baik ruang merokok maupun sistem ventilasi tidak memberikan perlindungan dari pajanan asap rokok orang lain. Studi di Amerika menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat asap tembakau di udara dan jumlah nikotin yang diserap pekerja di ruang merokok dan tanpa asap rokok karena ruang merokok tetap akan mengkontaminasi ruang tanpa asap rokok[i]. Sangat mustahil bahwa ruangan merokok tidak akan dimasuki petugas kebersihan ataupun petugas keamanan, dan ini akan menempatkan mereka pada resiko. Berbagai studi lain menunjukkan zat penyebab kanker pada asap rokok yang disaring sama dengan yang tidak mengalami penyaringan udara[ii], dan ventilasi tidak menghilangkan gas dan partikel beracun dari udara[iii]. Asap tembakau mengandung partikel padat dan gas. Sistem ventilasi tidak dapat menghilangkan partikel dan gas beracun di udara. Berbagai partikel terhirup dan tertinggal di baju, furnitur, dinding, langit-langit dan sebagainya.[i] Truot D, Decker J et al 1998, Exposure of Casino Employees to Environmental Tobacco Smoke, Journal of Occupational andEnvironmental Medicine, 40:270-6 in Global Voices for a Smoke-free World, 2007 Status Report[ii] Kotzias D, et al 2003, Report on Preliminary Results on the Impacts of Various Air Exchange Rates on the Level of Environmental TobaccoSmoke (ETS) Components, Ispra: IHPS Physical and Chemical Exposure Unit in Global Voices for a Smoke-free World, 2007 Status Report[iii] Repace J 2004, Respirable Particles and Carcinogens in the Air of Delaware Hospitality Venues Before and After a Smoking Ban, Journalof Occupational and Environmental Medicine, 46(9):887-905 in Global Voices for a Smoke-free World, 2007 Status Report 18Undang Undang (PERDA) Kawasan Tanpa Rokok melanggar hak azasi. Perokok harus diizinkan mengisap produk legal dan perusahaan harus bisa menentukan akan menerapkan kawasan tanpa rokok atau tidak. Undang-undang Dasar 1945 pasal 28H ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak azasi untuk hidup sehat dan lingkungan sehat. Paparan asap rokok orang lain melanggar hak azasi manusia. Hak bukan perokok untuk mengisap udara bersih melebihi hak perokok untuk mencemari udara yang akan diisap orang lain. Kebijakan kawasan tanpa rokok bukan tentang apakah orang merokok tetapi dimana orang merokok. Mereka meninggalkan resiko kesehatan bagi orang lain yang mengisap asap rokoknya.Undang Undang (PERDA) lingkungan bebas asap rokok tidak populer.Masyarakat pada umumnya tidak menginginkannya. Yang terjadi adalah sebaliknya. Kebijakan ini sangat populer di banyak negara dan semakin banyak orang yang menyadari mereka berhak dilindungi dari paparan asap rokok orang lain.Kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan ini adalah tertinggi di tempat dimana kesadaran akan bahaya kesehatan adalah tinggi. Undang Undang (PERDA) yang melarang orang merokok pada waktu santai tidak bisa diterapkan. Bukti di negara-negara di dunia ini menunjukkan bahwa perokok maupun pelaku bisnis patuh pada Undang Undang (PERDA) Tanpa Rokok. Tingkatkepatuhan rata-rata 90%.Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok tidak tepat untuk negeri ini. Pengalaman di dunia menunjukkan bahwa Undang Undang (PERDA) KawasanTanpa Rokok cukup berhasil diterapkan baik di negara besar atau kecil,perkotaan atau pedesaan, negara kaya ataupun miskin.Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok semakin populer di banyak negara, karena semakin banyak orang menyadari haknya untuk menghirup udara bersih dan sehat.Polling pendapat masyarakat yang dilakukan di 8 kota besar di Indonesia tahun 2008, menyatakan 84% responden menyatakan adalah hak pengunjung dan pekerja untuk menghirup udara bersih dan sehat. Hanya16% responden yang menyatakan bahwa perokok punya hak untuk mengisap rokok di dalam gedung. Kalau orang tidak dibolehkan merokok di tempat umum, mereka akan lebih banyak merokok di rumah masing-masing dan resiko paparan pada anak-anak akan lebih besar. Undang Undang Kawasan Tanpa Rokok mendorong orang dewasa untuk berhenti merokok. Dengan demikian anak-anak yang terpapar asap rokok di rumahpun berkurang. Undang Undang ini membuat perokok meneruskan kebiasaannya di rumah dan membuat rumahnya bebas asap rokok secara sukarela[i]. Di New Zealand dilaporkan bahwa paparan asap rokok orang lain di rumah tangga berkurang 50%,[ii] 3 tahun setelah Undang Undang Tanpa Rokok diberlakukan.[i] Borland R, Yong HH, Cummings KM et al 2006, Determinants and Consequences of Smoke-free Homes: Findings from the InternationalTobacco Control (UTC) Four Country Survey, Tobacco Control 15 Suppl 3:iii42-50 in Global Voices for a Smoke-free World, 2007 StatusReport[ii] Waa A and McGough S 2006, Reducing Exposure to Send Hand Smoke: Changes Associated with the Implementation of the AmendedNew Zealand Smoke-Free Environments Act 1990: 2003-2006, Health Sponsorship Council Research and Evaluation Unit: Wellington inGlobal Voices for a Smoke-free World, 2007 Status Report 21Kalau Undang Undang (PERDA) Kawasan Tanpa Rokok diterapkan, industri jasa dan industri pariwisata akan merugi. Penelitian independen berulang kali membuktikan tidak adanya efek ekonomi yang negatif dari Undang Undang Kawasan Tanpa Rokok padai ndustri jasa dan turisme. Studi yang dilakukan di Kanada, Italia, Norwegiadan beberapa kota seperti El Paso dan New York memperlihatkan bila dilihat secara rata-rata, bisnis tetap seperti biasa bahkan ada yang meningkat setelah diberlakukan pelarangan merokok.Di Australia Selatan pada tahun 1991 2001, ratio omzet restoran terhadap omzet penjualan tetap. Undang-Undang Kawasan Tanpa rokok di AustraliaSelatan diterapkan pada tahun 1999. Di Kota New York, penerimaan pajak bar dan restoran naik 8,7% sementara tenaga kerja sektor jasa naik lebihdari 10.000 orang. Angka Kunjungan hotel (Hotel occupancy rate) di Kota Davao naik 12,59% dalam kurun waktu lima tahun setelah diterapkannya undang-undang Kawasan Tanpa Rokok. Peraturan Kawasan Tanpa Rokok tidak penting karena akan meningkatkan masalah sosial termasuk kekerasan dan keributan di jalanan. Tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut. Seandainyapun ada, maka hal ini relatif kecil dibandingkan dengan dampak resiko kesehatan yang diakibatkan asap rokok orang lain. Hal ini diatasi secara terpisah dengan peraturan yang sesuai. Kebijakan untuk Perlindungan terhadap Asap Rokok Orang Lain Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di tempat tempat umum mencegah bukan perokok dari paparan asap tembakau lingkungan.PP 19/2003 pasal 22 menyatakan bahwa tempat umum, sarana kesehatan,tempat kerja, tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok.Sementara itu Dalam Undang Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 Pasal 115dinyatakan bahwa Kawasan Tanpa Rokok antara lain:fasilitas pelayanan kesehatan;tempat proses belajar mengajar;tempat anak bermain;tempat ibadah;angkutan umum;tempat kerja; dantempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Prinsip Kebijakan Kawasan Tanpa RokokKebijakan perlindungan yang efektif mensyaratkan eliminasi total dari asap tembakau di ruangan sehingga mencapai 100% lingkungan tanpa asap rokok. Tidak ada batas aman dari paparan asap rokok ataupun ambang tingkat keracunan yang bisa ditoleransi, karena ini bertentangan dengan bukti ilmiah. Pendekatan lain untuk peraturan 100% lingkungan tanpa asap rokok termasuk penggunaan ventilasi, saringan udara dan pembuatan ruang merokok (dengan ventilasi terpisah ataupun tidak) yang terbukti tidak efektif. Bukti ilmiah menyimpulkan bahwa pendekatan teknik konstruksi tidak mampu melindungi paparan asap tembakau.Semua orang harus terlindung dari paparan asap rokok. Semua tempat kerja tertutup dan tempat umum harus bebas sepenuhnya dari asap rokok. Peraturan harus dalam bentuk legislasi yang mengikat secara hukum. Kebijakan sukarela yang tidak memiliki sanksi hukum terbukti tidak efektif untuk memberikan perlindungan yang memadai. Agar efektif, UU/PERDA harus sederhana, jelas dan dapat dilaksanakan secara hukum.[i]TCSC IAKMI 2008, Paket Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok, Pedoman untuk advocator, Seri 5: Pedoman PenyusunanUndang-Undang / Perda Kawasan Tanpa Rokok 25Perencanaan yang baik dan sumber daya yang cukup adalah esensial untuk keberhasilan pelaksanaan dan penegakan hukum.Lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi memiliki peran sentral untuk membangun dukungan masyarakat umum dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan; karenanya harus dilibatkan sebagai mitra aktif dalam proses pengembangan,pelaksanaan dan penegakan hukum.Pelaksanaan dari peraturan, penegakan hukum dan hasilnya harus dipantau dan dievaluasi terus menerus. Termasuk di dalamnya merespon upaya industri rokok untuk mengecilkan arti ataupun melemahkan pelaksanaan peraturan secara langsung maupun tidak langsung dengan menyebarkan mitos keliru yang menggunakan tangan ketiga (pengusaha restoran,masyarakat perokok, dsb).Perlindungan terhadap paparan asap rokok perlu senantiasa diperkuat dan dikembangkan, bilamana perlu dengan amandemen, perbaikan penegakan hukum atau kebijakan lain menampung perkembangan bukti ilmiah dan pengalaman berdasarkan studi kasus. PRINSIP DASAR KAWASAN TANPA ROKOKAsap rokok orang lain mematikan.Tidak ada batas aman bagi paparan asap rokok orang lain.Setiap warga negara wajib dilindungi secara hukum dari paparan asap rokok orang lain.Setiap pekerja berhak atas lingkungan tempat kerja yang bebas dari asap rokok orang lain.Hanya lingkungan tanpa asap rokok 100% yang dapat memberi perlindungan penuh bagi masyarakat.Pembuatan ruang merokok dengan ventilasi/filtrasi udara tidak efektif. PERGUB NO.42 TAHUN 2009KAWASAN DILARANG MEROKOKKawasan Dilarang Merokok adalah ruang atau area yang dinyatakan dilarang untuk merokok meliputi tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja, dan tempat spesifik sebagai tempat belajar mengajar, area kegiatan anak, tempat ibadah, dan angkutan umum.

Penetapan kawasan dilarang merokok dimaksudkan untuk: melindungi masyarakat dan/atau kelompok rentan (bayi, balita, ibu hamil, dan lansia) terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan akibat asap rokok; dan menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian akibat asap rokok.

Peraturan Gubernur bukan untuk melarang merokok, namun untuk mengatur perilaku merokok dengan tujuan: melindungi kesehatan dari bahaya akibat merokok; membudayakan hidup sehat; menekan perokok pemula; melindungi kesehatan perokok pasif.