tafsir surah al-munafiqun fix oke

217
Pustaka Syiah

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tafsir surah al-munafiqun fix oke

Pustak

a Syia

h

Page 2: tafsir surah al-munafiqun fix oke

Pustak

a Syia

h

Page 3: tafsir surah al-munafiqun fix oke

DI ISI COVER

B/WPus

taka S

yiah

Page 4: tafsir surah al-munafiqun fix oke

Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan (KDT)

Khamene’i, Ali, Sayid

Membongkar ciri kaum muna!k : tafsir Surah Al-Jumu’ah dan

Al-Muna!qun / Sayid Ali Khamene’i, Syekh Nashir Makarim

Syirazi, Syekh Ja’far Subhani ; penerjemah, Musa Muzauwir &

Ety Triana : penyunting, Moha Mahmud. -- Jakarta : Nur Al-

Huda, 2015.

218 hlm. ; 14 x 21 cm.

Judul asli : tafsir surah al-jumu’ah

ISBN 978-602-306-018-4

1.Tafsir Al-Qur’an. 2.Muna!k. I. Judul II. Syirazi, Nashir

Makarim. Syekh. III. Subhani, Ja’far, Syekh. IV. Musa

Muzauwir. V. Ety Triana. VI. Moha Mahmud.

297.13

Membongkar Ciri Kaum Muna!k: Tafsir Surah al-Jumu’ah dan al-Muna!qun

Diterjemahkan dari Tafsir Surah al-Jumu’ah karya Syekh Nashir Makarim Syirazi, dan Tafsir Surah al-Muna!qun karya

Sayid Ali Khamene’i dan A Commentary of the Chapter Hypocrites karya Syekh Ja’far Subhani, t.tp

Penerjemah : Musa Muzauwir & Ety Triana

Penyunting : Moha Mahmud

Pembaca Pruf : Abimanyu

Hak terjemahan dilindungi undang-undang

All rights reserved

Dilarang memperbanyak tanpa seizin penerbit

Cetakan I, Maret 2015/Rabiulakhir 1436

Diterbitkan oleh:

Nur Al-Huda

Jl. Buncit Raya Kav.35 Pejaten

Jakarta 12510

Telp.021-799 6767 Faks.021-799 6777

e-mail : [email protected]

Rancang Kulit : Eja Assegaf

Rancang Isi : MIZA

ISBN : 978-602-306-018-4

Pustak

a Syia

h

Page 5: tafsir surah al-munafiqun fix oke

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta

Pasal 2

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta dan Pemegang Hak Cipta untuk

mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang �mbul secara otoma�s sete-

lah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana

Pasal 72:

1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaiman di-

maksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan

pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan /atau denda paling

sedikit Rp 1.000.000.00 (satu juta), atau pidana paling lama 7 (tujuh) tahu dan/atau

denda paling banyak Rp 5.000.000.000.00 (lima Miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau men-

jual kepada umum suatu Ciptaan atau hasil barang pelanggaran Hak Cipta atau Hak

Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di pidana penjara paling lama 5 tahun

dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah).

Pustak

a Syia

h

Page 6: tafsir surah al-munafiqun fix oke

1

q

PEDOMAN TRANSLITERASI

PENERBIT NUR AL-HUDA

Pustak

a Syia

h

Page 7: tafsir surah al-munafiqun fix oke

Daftar Isi

PRAKATA PENERBIT 11Contoh Perilaku Orang Munafik Menurut Al-Quran 12Tentang Buku Ini 14

6TAFSIR SURAH AL-JUMU’AH Syekh Nashir Makarim Syirazi 17Mukadimah 22Kandungan Surah al-Jumu’ah 22Kebaikan dan Pahala Membaca Surah Al-Jumu’ah 23Surah Al-Jumu’ah 25AYAT 1-4 25Definisi:Tujuan Kedatangan Nabi saw 26AYAT 5-8 36Definisi: Hewan itu Ditunggangi oleh Banyak Buku 37Mengapa Takut Pada Kema!an? 47AYAT 9-11 49Tentang Turunnya Ayat 50Jamaah Salat Terbesar dan Solusi Poli!k 51Kebaikan dan Pahala Ilahi 55Salat Jumat Pertama dalam Islam 57Pen!ngnya Salat Jumat 58Falsafah Poli!k Salat Jumat 60Aturan Salat Jumat dan Kandungan Khotbahnya 64Syarat Salat Jumat Menjadi Wajib 67

TAFSIR SURAH AL-MUNAFIQUN Sayid Ali Khamene’i 73Mukadimah 75Metode Tafsir Al-Quran 77Ar! Tafsir 78Tahapan Memahami Kalam Ilahi 78Perbedaan Antara Tafsir dan Takwil 80Tafsir dengan Pendapat Sendiri 84Pandangan Hidup Islam 89Tafsir Surah al-Munafiqun 92Kemunafikan di Era Awal Islam 94

Pustak

a Syia

h

Page 8: tafsir surah al-munafiqun fix oke

Pendirian Rasulullah saw Terhadap Kaum Munafik 100Tafsir Surah al-Munafiqun 103Klasifikasi Orang-Orang Munafik dan Kemunafikan 109Penjelasan Citra Kaum Munafik 111Tipe Kedua Kaum Munafik 113Ciri-Ciri Orang Munafik 117Dua Poin Prinsipal 121Tips Penyembuhan 121Tindakan Destruk�f 123Siapa yang Mulia dan Siapa yang Hina? 126Poin Pen�ng 128Tafsir Surah al-Munafiqun 131Hukum dan Kewajiban di Depan Kemunafikan 132Ar� Jihad 134Bentuk-Bentuk Jihad Rasulullah saw Melawan Kaum Munafik 136Mengapa Tobat Orang Munafik Tidak Diterima? 145

TAFSIR SURAH AL-MUNAFIQUN Syekh Ja’far Subhani 151Mukadimah 153Dua Surah Khusus 156AYAT 1 159Apa Itu Seorang Munafik? 159Ulasan 166AYAT 2-3 167Musuh Islam Paling Berbahaya 168Ha� Tertutup Rapat 169AYAT 4 172Mereka Memiliki Kemampuan untuk Menyembunyikan Wajah Mereka Sebenarnya 173Mereka adalah Para Pembicara yang Blak-blakan dan Fasih 174Mereka Sama Tidak Berharganya dengan Potongan Kayu Berongga yang Disangga 175Sejarah Berulang 180Teks Perjanjian Damai Hudaibiyah 181Mereka Takut dengan Se�ap Bencana 183Mereka adalah Musuh di Liga Sendiri 184AYAT 5-6 188

Pustak

a Syia

h

Page 9: tafsir surah al-munafiqun fix oke

Permintaan Tobat Nabi Mengakibatkan Ampunan Dosa 189Perintah Al-Quran Kepada Umat Muslim 191Sebuah Kesalahpahaman 193Sebuah Syarat untuk Membuat Tobat dari Orang Lain Efek�f 194Makna Syafaat Secara Harfiah dan Kiasan 195Al-Quran dan Syafaat 199Apa Makna Ayat-Ayat Yang Meniadakan Syafaat? 200AYAT 7-8 203Perang Bani Musthaliq 206Hukuman Al-Quran Terhadap Keyakinan Munafik 208AYAT 9-11 210Apa yang Dianggap Kekayaan Halal dan Apa yang Dianggap Duniawi? 212Kema�an Tidak Dapat Ditunda 213

Pustak

a Syia

h

Page 10: tafsir surah al-munafiqun fix oke

11

PRAKATA PENERBIT

DARI sekian banyak peringatan yang disampaikan oleh al-Quran dan Islam adalah persoalan kemuna�kan, suatu persoalan yang berdimensi akidah. Nifaq atau kemuna�kan dalam istilah berarti manusia secara lahiriah memperkenalkan dirinya seorang muslim dan mengaku beriman, tetapi secara batin dia adalah seorang ka�r dan tidak memiliki keyakinan seperti apa yang diucapkannya.

Gejala kemuna�kan sesungguhnya telah muncul sejak pembentukan masyarakat Islam awal. Yakni, selalu ada sekelompok orang yang tidak mempunyai keyakinan tentang Islam, namun demi melindungi kepentingan dirinya mereka memperkenalkan dirinya secara lahiriah sebagai seorang muslim. Dalam masyarakat Islam yang baru terbentuk menyusul hijrahnya Rasulullah saw dari Mekkah ke Madinah, ada sekelompok manusia yang menyatakan keimanannya secara lahiriah kepada Rasulullah saw demi melindungi kepentingan pribadinya, namun dalam dirinya mereka tidak beriman sama sekali dan tidak percaya Muhammad sebagai utusan Allah Swt (63:1).

Dalam lanskap al-Quran, de�nisi kemuna�kan tidak hanya terbatas disebutkan untuk kelompok ini, melainkan juga mencakup sebagian orang mukmin yang selalu berteman dengan orang-orang ka�r dan menjadikan mereka sebagai pemimpinnya. Dalam ayat 138 surah al-Nisa dikatakan,

Kabarkanlah kepada orang-orang muna!k bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang ka!r menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin.

Pustak

a Syia

h

Page 11: tafsir surah al-munafiqun fix oke

12

Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang ka�r itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.

Kelompok inilah yang membuat banyak masalah bagi Nabi dan masyarakat Islam yang baru berdiri. Allah Swt berkali-kali memperingatkan orang-orang seperti. Salah satu peringatan yang disampaikan adalah tempat abadi mereka adalah neraka yang paling bawah, yang di dalamnya tidak ada teman dan siapa pun yang dapat membantunya. Atau, di dunia Allah menstempel hati mereka dan menutup telinga dan mata mereka. Allah mengambil cahaya dari mereka dan membiarkan mereka kegelapan, sehingga mereka tidak sanggup memilih dan memilah jalan kebahagiaan.

Menyimak peringatan Allah Swt ini akan menjadikan kita memahami bahwa apabila seseorang telah mengidap penyakit kemuna�kan, dia tidak akan dapat melihat kebahagiaan di dunia dan akhirat dan tidak ada yang dapat menyelamatkannya. Karena itu, Allah Swt ber�rman kepada Nabi-Nya, Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (QS. al-Muna�qun [63]: 6)

Contoh Perilaku Orang Munafik Menurut Al-Quran

Ada beberapa ciri khas yang akan disebutkan terkait dengan orang-orang muna�k di masa Nabi Muhammad saw yang kenyataannya menunjukkan semua sifat orang muna�k di setiap masa.

1. Orang muna�k berdusta ketika berbicara dan bersumpah atas dustanya kebohongannya yang diucapkannya (63:1)

Pustak

a Syia

h

Page 12: tafsir surah al-munafiqun fix oke

13

2. Mereka senantiasa menentang Nabi sebagai pemimpin masyarakat Islam dan berusaha menjegal realisasi tujuan beliau (4:61)3. Mereka melakukan salat dengan rasa malas dan sangat sedikit mengingat Allah Swt (4:142)4. Mereka mengejek orang-orang yang bersedekah dari sebagian hartanya karena imannya demi menyukseskan tujuan agama (9:179) serta menilai mereka sebagai orang-orang bodoh yang tidak berakal (2:13) 5. Demi meraih kemuliaan mereka meminta tolong kepada orang lain dan beranggapan dapat meraih kemuliaan selain kepada Allah Swt (4:138-9)6. Mereka ketakutan ketika terjadi peristiwa sulit seperti perang dan jihad, menyebut janji kemenangan dari Allah Swt sebagai kebohongan dan berusaha menyampaikan alasan tak berdasar untuk lari dari kewajiban yang berat (33:12-13; 9:81) 7. Sekalipun mereka adalah perusak, tapi menilai dirinya sebagai pembaharu (2:11). Hal itu membuat mereka tidak sudi memperbaiki pandangan dan keyakinannya. 8. Mereka memiliki tampilan lahiriah yang indah dan ucapan yang menarik tapi menipu (63:4) mereka tidak berasal dari pemahaman dan iman.9. Tidak melaksanakan kewajiban amar makruf dan nahi munkar. Sebaliknya memerintahkan yang munkar dan melarang yang makruf (9:67)10. Mereka tidak mau mengorbankan jiwa dan hartanya di jalan Allah. Bila mereka membelanjakan sesuatu di jalan Allah, pasti dilakukan dengan berat hati (9:54)

Dengan mencermati sepuluh ciri khas orang muna�k, semua ini kembali pada dua prinsip: pertama, perbedaan antara hati dan lisan serta tidak ada keimanan seperti yang diucapkan; kedua, pragmatis dan hanya mencari keuntungan dirinya, tanpa menghisab persoalan akhirat.

Pustak

a Syia

h

Page 13: tafsir surah al-munafiqun fix oke

14

Hanya mencari untung menjadikan seorang muna�k mempunyai sifat kikir dan pembohong.

Tentang Buku Ini

Buku Membongkar Ciri Kaum Muna�k merupakan kumpulan tafsir ringkas namun bernas atas surah Jumu’ah dan al-Muna�qun yang masing-masing ditulis oleh para ulama yang membidanginya yakni Ayatullah Syekh Nashir Makarim Syirazi, Ayatullah Sayid Ali Khamene’i, dan Ayatullah Syekh Ja’far Subhani. Tiga ulama ini memang dekat dengan al-Quran yang re!eksi mereka atas al-Quran sangat kontekstual dengan kehidupan keseharian. Rasanya kami tidak perlu menceritakan kembali kepiawaian masing-masing orang ini dalam hal menafsirkan al-Quran. Yang jelas, pemikiran mereka memberikan warna tersendiri khususnya bagaimana pencermatan Sayid Ali Khamene’i dalam menguraikan karakter kemuna�kan era modern.

Mengapa dua surah ini? Pertama, kandungan dari dua surah ini sedikit banyak menyinggung kaum muna�k dan memiliki suatu hubungan dan kesamaan pesan, yakni:

a) Pada surah al-Jumu’ah Allah menerangkan bahwa orang muslim menjadi mulia karena ajaran Nabi saw sedangkan pada surah al-Muna�qun diterangkan bahwa orang-orang muna�k karena tidak mau menjalankan ajaran Nabi akan menjadi sesat dan hina. b) Pada surah al-Jumu’ah orang disuruh meninggalkan perniagaannya untuk pergi salat Jumu’ah, sedangkan pada surah al-Muna�qun diperingatkan agar harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan orang ingat kepada Allah.

Kedua, penerbit ingin bertabaruk atas pemahaman dari hadis berikut. Diriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq

Pustak

a Syia

h

Page 14: tafsir surah al-munafiqun fix oke

15

bahwa wajib atas setiap mukmin untuk membaca surah al-Jumu’ah dan surah al-A’la (Sabbihisma Rabbika al-a’la) pada malam Jumat serta surah al-Jumu’ah dan surah al-Muna!qun pada hari Jumat (Tafsir Nurul Quran jilid 18 dengan mengutip Majma’ al-Bayan; Tafsir Nur al-Tsaqalain.)

Demikian. Semoga buku tafsir ringkas ini banyak faedahnya bagi kita semua.

Jakarta, Maulid Rasul saw 1436/9 Januari 2015

Pustak

a Syia

h

Page 15: tafsir surah al-munafiqun fix oke

16 Membongkar Ciri Kaum Munafik

“Akhlak disampaikan dengan ilmu, demikian pula ilmu diberikan oleh akhlak”

Pustak

a Syia

h

Page 16: tafsir surah al-munafiqun fix oke

TAFSIR

SURAH AL-JUMU’AH

Syekh Nashir Makarim Syirazi

Pustak

a Syia

h

Page 17: tafsir surah al-munafiqun fix oke

18 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Pustak

a Syia

h

Page 18: tafsir surah al-munafiqun fix oke

19Syekh Nashir Makarim Syirazi

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

وس ماوات وما في الأرض الملك القد يسبح لله ما في السالعزيز الحكيم ( ١).

1. Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

لو عليهم آياته تـ هم يـ عث في الأميين رسولا منـ هو الذي بـبل قـ من وإن كانوا والحكمة الكتاب علمهم ويـ يهم ويـزك

لفي ضلال مبين (٢). 2. Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan

Pustak

a Syia

h

Page 19: tafsir surah al-munafiqun fix oke

20 Membongkar Ciri Kaum Munafik

mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

لحقوا بهم وهو العزيز الحكيم (٣). ا يـ هم لم وآخرين منـ3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

ؤتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم ذلك فضل الله يـ .(٤ )

4. Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar.

الحمار يحملوها كمثل لم ثم وراة التـ لوا الذين حم مثل الله بآيات بوا الذين كذ القوم مثل بئس أسفارا يحمل

المين ( ٥). هدي القوم الظ والله لا يـ5. Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

ها الذين هادوا إن زعمتم أنكم أولياء لله من دون قل ياأيـوا الموت إن كنتم صادقين (٦). تمنـ الناس فـ

6. Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya

Pustak

a Syia

h

Page 20: tafsir surah al-munafiqun fix oke

21Syekh Nashir Makarim Syirazi

kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar.”

المين مت أيديهم والله عليم بالظ ونه أبدا بما قد تمنـ ولا يـ.(٧)

7. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim

ردون قل إن الموت الذي تفرون منه فإنه ملاقيكم ثم تـعملون تـ بما كنتم نبئكم يـ فـ هادة والش الغيب عالم إلى

.(٨)8. Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

الجمعة وم يـ من لاة للص نودي إذا آمنوا الذين ها ياأيـر لكم إن كنتم يع ذلكم خيـ فاسعوا إلى ذكر الله وذروا البـ

علمون (٩). تـ9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Pustak

a Syia

h

Page 21: tafsir surah al-munafiqun fix oke

22 Membongkar Ciri Kaum Munafik

غوا من فضل تـ لاة فانتشروا في الأرض وابـ فإذا قضيت الصفلحون (٠١). الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تـ

10. Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung

ها وتـركوك قائما قل ما وا إليـ وإذا رأوا تجارة أو لهوا انفضر الرازقين ر من اللهو ومن التجارة والله خيـ عند الله خيـ

.(١١)11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki. Mukadimah1

Surah ini diturunkan di Madinah dan memiliki 11 ayat.

Kandungan Surah al-Jumu’ah

Surah ini membahas sekitar dua inti fundamental. Yang pertama adalah perhatian pada keesaan Allah dan sifat-sifat-Nya, tujuan diutusnya Nabi saw dan masalah hari kiamat. Yang kedua adalah program konstruktif salat Jumat dan sebagian karakteristik dari ibadah agung ini.

Kandungan surah ini diringkas dan dibagi ke dalam beberapa bagian.

1 Diambil dari Tafsir-e Namuneh.

Pustak

a Syia

h

Page 22: tafsir surah al-munafiqun fix oke

23Syekh Nashir Makarim Syirazi

1. Memuliakan seluruh makhluk.2. Tujuan kedatangan Nabi suci saw untuk mendidik dan mengasuh [umat].3. Memperingatkan orang-orang mukmin supaya tidak menyimpang dari prinsip-prinsip agama Yang Mahakuasa sebagaimana kaum Yahudi yang keluar dari jalur yang benar. 4. Menunjukkan hukum kematian yang menjadi jendela bagi dunia yang kekal.5. Perintah tegas untuk pelaksanaan salat Jumat dan menghentikan segala aktivitas perdagangan untuk melaksanakannya.Kebaikan dan Pahala Membaca Surah Al-Jumu’ah

Kebaikan ini disebutkan dalam sebagian besar riwayat tentang surah ini, dalam pembacaannya atau dalam melakukan salat Jumat.

bersabda dalam sebuah hadisnya Nabi saw, “Barangsiapa yang membaca surah al-Jumu’ah, Allah Swt menganugerahkan kepadanya kebaikan sepuluh kali jumlah orang yang turut serta dalam salat Jumat dan juga orang yang tidak turut serta dalam salat Jumat di sekitar kota-kota umat muslim.”

Ada dua riwayat lain dari Imam Ja’far Shadiq as bahwa setiap orang mukmin hendaknya membaca surah al-Jumu’ah dan al-A’la pada malam Jumat, sementara pada hari Jumat siangnya [di saat salat Zuhur atau salat Jumat], membaca surah al-Jumu’ah [pada rakaat pertama] dan al-Muna!qun [pada rakaat kedua]. Apabila dia melakukannya seolah-olah dia melakukan perbuatan Nabi saw dan pahalanya di sisi Allah Yang Mahakuasa adalah surga.”

Pustak

a Syia

h

Page 23: tafsir surah al-munafiqun fix oke

24 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Secara khusus ditekankan untuk membaca surah al-Jumu’ah dan surah al-Muna�qun dalam salat Jumat. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa sejauh memungkinkan hendaknya tidak melalaikan untuk membaca surah al-Ikhlas dan surah al-Ka�run dalam salat, daripada membaca surah lain kecuali dalam salat Jumat. Membaca surah lain selain surah al-Ikhlas dan surah al-Ka�run dalam salat Jumat bukan hanya dibolehkan tetapi juga dianjurkan.

Semua ini merupakan tanda-tanda istimewa pentingnya surah al-Jumu’ah dalam al-Quran yang mulia.

Pustak

a Syia

h

Page 24: tafsir surah al-munafiqun fix oke

25Syekh Nashir Makarim Syirazi

Surah Al-Jumu’ah

AYAT 1�4

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

وس ماوات وما في الأرض الملك القد يسبح لله ما في السالعزيز الحكيم ( ١).

(1). Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS. al-Jumu’ah [62]:1)

لو عليهم آياته تـ هم يـ عث في الأميين رسولا منـ هو الذي بـبل قـ من وإن كانوا والحكمة الكتاب علمهم ويـ يهم ويـزك

Pustak

a Syia

h

Page 25: tafsir surah al-munafiqun fix oke

26 Membongkar Ciri Kaum Munafik

لفي ضلال مبين (٢).(2). Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS. al-Jumu’ah [62]:2)

لحقوا بهم وهو العزيز الحكيم (٣). ا يـ هم لم وآخرين منـ(3). dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. al-Jumu’ah [62]:3)

ؤتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم ذلك فضل الله يـ.(٤)

(4). Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. al-Jumu’ah [62]:4)

Definisi:Tujuan Kedatangan Nabi saw

Surah al-Jumu’ah juga diawali dengan pujian kepada Allah Swt dan menunjukkan sebagian dari keindahan, kemegahan dan kebaikan nama-nama Allah, yang sebenarnya adalah pengantar untuk pembahasan berikutnya. Dikatakan bahwa segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi memuliakan Allah dengan bahasanya sendiri-sendiri dan menyucikan-Nya dari segala kelemahan.

Pustak

a Syia

h

Page 26: tafsir surah al-munafiqun fix oke

27Syekh Nashir Makarim Syirazi

ماوات وما في الأرض يسبح لله ما في السTuhan yang berdaulat dan menguasai serta suci dari segala kelemahan.

وس الملك القدTuhan Yang Mahakuasa dan bijaksana

العزيز الحكيمAyat ini terlebih dahulu menekankan pada kekayaan-

Nya dan kekuasaan-Nya, lalu menekankan Wujud-Nya yang suci dari kesalahan dan kelemahan. Dengan memerhatikan kekejian para raja dan penguasa yang tak terbatas, istilah malik diasosiasikan dengan keilahian yang suci dengan istilah quddus.

Selain itu, kekuasaan ini bersandar pada kekuatan dan ilmu yang menjadi dua tiang utama pemerintahan. Karenanya kita melihat sifat-sifat ini bertalian erat dengan pembahasan berikutnya dari surah ini. Ini menunjukkan bahwa disampaikannya sifat-sifat Allah yang Mahakuasa dalam beberapa ayat al-Quran mulia adalah untuk maksud, perintah dan keterkaitan tertentu.

Sebelumnya kita telah membahas secara detail tentang pemujaan [Allah] oleh seluruh makhluk. Setelah menunjukkan dengan singkat dan penuh makna tentang keesaan Yang Mahakuasa dan sifat-sifat-Nya, kemudian membahas tentang kedatangan Nabi saw dan penyebab kenabian agung ini dalam kaitannya dengan Allah Yang Mahakuasa, Mahabijaksana dan Mahabaik, ayat ini

Pustak

a Syia

h

Page 27: tafsir surah al-munafiqun fix oke

28 Membongkar Ciri Kaum Munafik

mengatakan bahwa Dialah yang mengangkat seorang nabi di tengah masyarakat yang buta huruf untuk membaca ayat-ayat Ilahi-Nya bagi mereka.

لو عليهم آياته تـ هم يـ عث في الأميين رسولا منـ هو الذي بـDengan bacaan ini, [Allah] hendak membuat mereka

sempurna, tanpa cela dari setiap kemusyrikan, !tnah, penyimpangan dan amoral serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.

علمهم الكتاب والحكمة يهم ويـ ويـزكWalaupun sebelum itu mereka dalam perbuatan tak

wajar yang nyata.

بل لفي ضلال مبين والحكمة وإن كانوا من قـYang menarik, kedatangan Nabi saw dengan segala

kriteria yang tidak dapat dideskripsikan dengan apa pun selain menyebutnya mukjizat dan semua mukjizat itu dipandang sebagai tanda keagungan Yang Mahakuasa dan maksud dari Eksistensi-Nya dan dikatakan: Allah Yang Mahakuasa adalah Dia yang mengutus rasul ini saw menciptakan kemenangan sedemikian rupa.

”berarti “buta huruf” dan kata umm berarti “ibu الأميينyang berarti Nabi saw tidak mengenyam sekolah kecuali asuhan sang ibu. Sebagian percaya bahwa itu artinya “penghuni Mekkah” seperti sebutan mereka pada tempat itu, ibu kota. Namun dugaan ini jauh dari kenyataan karena Nabi saw bukan hanya diutus untuk misi di kota

Pustak

a Syia

h

Page 28: tafsir surah al-munafiqun fix oke

29Syekh Nashir Makarim Syirazi

Mekkah (melainkan untuk seluruh dunia) dan surah al-Jumu’ah juga tidak turun di Mekkah.

Sebagian mende�nisikan kata umm berarti bangsa Arab di hadapan bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain, seperti yang dikatakan dalam surah Ali Imran ayat 75:

نا في الأميين سبيل ليس عليـ… Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi…

Dalam hal ini, jika kita menerima de�nisi ini dengan alasan bahwa kaum Yahudi percaya bahwa mereka sendiri adalah Ahli Kitab dan melek-huruf dan mereka percaya bahwa bangsa Arab adalah bangsa yang buta huruf, maka de�nisi pertama adalah benar.

Terutama dikatakan bahwa Nabi saw diutus di kalangan golongan masyarakat buta huruf tersebut. Untuk membuktikan kebenarannya, kitab seperti al-Quran dengan kandungannya yang dalam dan agung diturunkan kepada mereka dan budaya seperti Islam mustahil hasil ciptaan pikiran manusia.

Dengan mende�nisikan keagungan kenabiannya sebagai manusia yang buta huruf dan bahkan tidak tumbuh besar di lingkungan ilmu, cahaya terbit dari kegelapan dan kebun yang hijau meregang ke atas kepalanya dari pusat padang pasir. Cahaya ini dengan sendirinya menjadi mukjizat yang nyata sekaligus dokumen optimis bagi kebenaran dan kejujurannya.

Dalam ayat di atas, tujuan kedatangan Nabi diringkas dalam tiga perintah. Pertama adalah pembacaan ayat-

Pustak

a Syia

h

Page 29: tafsir surah al-munafiqun fix oke

30 Membongkar Ciri Kaum Munafik

ayat al-Quran yang mulia, sedangkan yang kedua dan ketiga adalah mende�nisikan perbaikan dan penyucian jiwa serta mengajarkan kitab dan hikmah. Ini terdiri dari dua komitmen besar yang lengkap.

Ya, benar Nabi datang untuk mengurus umat manusia dalam hal ilmu dan juga akhlak serta kehidupan praktis. Hanya dengan pertolongan dua sayap ini maka seorang manusia dapat terbang ke langit kebahagiaan paling tinggi, menempuh jalannya menuju Allah Yang Mahakuasa dan mencapai kedekatan dengan Allah.

Poin penting untuk diperhatikan dan dalam beberapa ayat al-Quran yang terhormat, penyucian adalah lebih dulu daripada pengajaran, dan dalam beberapa ayat, pengajaran adalah lebih dulu daripada penyucian (tazkiyah), yang berarti bahwa tiga dari empat keadaan adalah pengasuhan lebih dulu daripada pengajaran (ta’limiyah), dan dalam satu keadaan, pengajaran adalah lebih dulu daripada pengasuhan.

Penjelasan ini, ketika menyampaikan pengaruh dari dua masalah ini satu sama lain (akhlak disampaikan dengan ilmu, demikian pula ilmu diberikan dengan akhlak), penjelasan ini membuat spesi�kasi realitas pengasuhan, tetapi dengan ilmu tentang fakta-fakta, bukan dengan istilah dalam kiasan ilmu.

Perbedaan antara kitab dan hikmah mungkin saja bahwa kitab mengindikasikan pada al-Quran sedangkan hikmah mengindikasikan pada ucapan Nabi saw dan ajarannya yang disebut sunah (hadis).

Poin ini penting untuk diperhatikan, bahwa hikmah sebenarnya memberi arti “larangan” dan ini bertujuan

Pustak

a Syia

h

Page 30: tafsir surah al-munafiqun fix oke

31Syekh Nashir Makarim Syirazi

untuk koreksi dan perbaikan. Kekuasaan kuda disebut hikmah karena hal tersebut melarang manusia dari jalan yang salah dan membawanya ke jalan yang benar dan menjaganya di jalur yang tepat. Oleh karenanya, makna-makna ini adalah alasan rasional dan dari sini jelaslah bahwa menyebutkan kitab dan hikmah secara berurutan bisa menjadi indikasi terhadap dua arus utama yang deras untuk mengenali wahyu dan hikmah.

Atau dengan kata lain, aturan Ilahi dan ajaran Islam diambil dari sumber wahyu Ilahi utama yang bisa diukur dengan skala hikmah. (Maksudnya adalah untuk membangun keseluruhan kekuasaan dan aturan hukum).

Adapun istilah مبين di (kesesatan yang nyata) ضلال bawah ayat ini dide!nisikan sebagai riwayat sebelumnya dari bangsa Arab dan secara makna dan secara umum menunjukkan periode jahiliah bangsa Arab. Pada periode ini kesesatan merajalela di antara mereka dengan sedemikian buruknya dan itu adalah kesesatan yang nyata sedemikian rupa, sehingga mereka mengukir berhala-berhala dengan kayu dan batu dan menyembahnya serta berlindung kepada benda-benda yang bergerak ini.

Bangsa Arab mengubur anak-anak perempuan mereka hidup-hidup dengan tangan mereka sendiri dan dengan mudah merasa bangga dan berbesar hati dengan kenyataan tersebut dan merasa bahwa mereka telah mencegah anak-anak perempuan mereka dari orang asing. Bahkan kaum wanita pun sepenuhnya telanjang ketika melakukan tawaf seputar Ka’bah dan mereka percaya bahwa itu adalah ibadah.

Berbagai jenis takhayul dan kepercayaan tidak rasional menguasai pikiran mereka. Perang, pertumpahan darah

Pustak

a Syia

h

Page 31: tafsir surah al-munafiqun fix oke

32 Membongkar Ciri Kaum Munafik

menjadi objek kehormatan dan kaum wanita di kalangan mereka menjadi barang yang tak bernilai, bahkan mereka berjudi dengan taruhan wanita. Wanita tidak mempunyai hak, bahkan hak paling sederhana sekalipun.

Mereka mewariskan permusuhan dan kebencian kepada anak-anak mereka sebagai warisan. Karena itulah pertumpahan darah dan pembunuhan menjadi masalah biasa di kalangan mereka. Ya, Nabi saw bangkit dan menyelamatkan mereka dari perilaku menyimpang ini dengan keberkahan dan kemakmuran kitab dan hikmah ini. Tentunya, mengubah masyarakat sesat semacam ini dengan sendirinya menjadi alasan besar dari keagungan Islam, sekaligus menjadi mukjizat nyata dari Rasulullah saw kita yang agung.

Nabi tidak hanya diutus kepada bangsa buta huruf (ummi) itu saja, melainkan juga kepada seluruh umat manusia di seluruh dunia. Pada ayat berikutnya ditambahkan bahwa Nabi saw diutus juga untuk golongan orang-orang mukmin lainnya yang tidak berhubungan dengan mereka.

لحقوا بهم ا يـ هم لم وآخرين منـArtinya ada bangsa lain yang melangkahkan kaki di

dunia ini setelah wafatnya Nabi saw. Mereka dididik dan dilatih dalam sekolah al-Quran mulia dan hadis-hadis Nabi saw serta menyegarkan dahaganya dari mata air utama yang sebening kristal. Ya, mereka juga termasuk dalam umat besar yang diseru oleh Nabi saw.

Demikian pula, ayat di atas meliputi seluruh bangsa yang hadir di dunia ini setelah periode kekuasaan para

Pustak

a Syia

h

Page 32: tafsir surah al-munafiqun fix oke

33Syekh Nashir Makarim Syirazi

sahabat Nabi, yang berasal dari bangsa Arab maupun bukan bangsa Arab. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa, ketika Nabi saw membaca ayat di atas, orang-orang bertanya kepadanya, “Siapakah mereka?” Nabi saw meletakkan tangannya di atas bahu Salman Farisi dan berkata, “Seandainya iman itu berada di bintang Tsurayya (sebuah bintang yang sangat jauh dan dikutip sebagai perumpamaan), kaum wanita dan kaum pria golongan ini (bangsa Iran) akan mencapainya.”

Segala urusan muncul dari aliran utama kekuasaan dan hikmah Yang Mahakuasa. Pada bagian akhir ayat ini menyatakan bahwa Dia Mahakuasa dan Bijaksana.

وهو العزيز الحكيم Lalu menunjuk pada karunia besar ini, yaitu

kedatangan Nabi saw dan misinya untuk mengajarkan dan menyicikan jiwa, ditambahkan bahwa Yang Mahakuasa memberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan Dia perkirakan mampu. Allah adalah Pemilik karunia yang besar.

ؤتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم ذلك فضل الله يـSebenarnya, ayat ini sama dengan ayat 164 surah Ali

Imran yang menyatakan:

من رسولا فيهم عث بـ إذ المؤمنين على الله من لقد الكتاب علمهم ويـ يهم ويـزك آياته عليهم لوا تـ يـ فسهم أنـ

بل لفي ضلال مبين والحكمة وإن كانوا من قـ

Pustak

a Syia

h

Page 33: tafsir surah al-munafiqun fix oke

34 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Ali Imran [3]:164)

Segala sesuatu dari ayat ini sama dengan ayat yang sedang dibahas.

Sebagian mengira ذلك فضل الله (karunia ini dari Allah) menunjukkan posisi kenabian yang sesungguhnya. Allah Yang Maha Pemurah, manakala memperhitungkan seseorang itu mampu untuk mencapai hal tersebut, maka dia akan mewujudkannya.

Namun de!nisi yang pertama lebih tepat walaupun kedua de!nisi di atas sama-sama mungkin.

Posisi terdepan Nabi saw adalah karunia bagi umat dan demikian pula kedudukannya di dunia kenabian.

Tanpa mende!nisikannya, istilah من يشاء (barangsiapa yang Dia kehendaki) sudah jelas dan artinya bahwa Allah Yang Maha Pengasih mengaruniakan berkah dan kebaikan yang tak terbatas pada orang yang Dia kehendaki. Saat itulah kehendak terkait dengan kebijaksanaan. Demikian pula Tuhan dalam de!nisinya digambarkan sebagai Yang Mahakuasa dan Bijaksana.

Amirul Mukminin Ali as, dalam penjelasan tentang karunia besar ini dalam Nahj al-Balaghah, berkata, “Kalian menyadari karunia Yang Mahakuasa atas umat ini, ketika Dia mengutus Rasul-Nya saw kepada mereka dan menarik perhatian mereka untuk taat pada agama mereka dan

Pustak

a Syia

h

Page 34: tafsir surah al-munafiqun fix oke

35Syekh Nashir Makarim Syirazi

mempersatukan mereka. Lihatlah bagaimana karunia besar ini membentangkan sayapnya yang pemurah atas mereka dan memancarkan mata air nikmat-Nya terhadap mereka dan agama Allah yang Maha Pemurah dengan segala nikmat-Nya telah memangku mereka. Mereka tenggelam dalam karunia-Nya dan sangat berbahagia dalam kehidupan yang bahagia itu.”

Intinya, karunia Ilahi dikaruniakan untuk itu.

Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa segolongan orang yang ditimpa kemiskinan pergi ke hadapan Nabi saw dan berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang kaya memiliki uang untuk disedekahkan, sedangkan kami tidak mempunyai apa pun untuk diberikan. Mereka mempunyai kendaraan untuk pergi haji. Mereka mempunyai kemampuan untuk memerdekakan seorang budak, sedangkan kami tidak memilikinya.”

Nabi saw berkata, “Barangsiapa yang membaca takbir seratus kali, mempunyai kebajikan yang lebih besar daripada membebaskan seorang budak. Barangsiapa yang membaca nama Yang Mahakuasa 100 kali memiliki jauh lebih banyak kebajikan daripada menyiapkan 100 sadel di atas kuda-kuda untuk melakukan jihad. Barangsiapa yang membaca laa ilaaha illa Allah 100 kali, perbuatannya lebih baik daripada semua perbuatan baik orang-orang, lebih baik lagi jika dia membaca lebih.”

Pernyataan ini sampai ke telinga orang-orang kaya. Mereka juga mulai membaca bacaan-bacaan ini. Orang-orang miskin mendekati Nabi saw dan berkata, “Ucapan anda sampai kepada mereka dan sekarang mereka juga sibuk dengan memuliakan Allah Yang Maha Pemurah.” Nabi saw berkata, “ؤتيه من يشاء ”ذلك فضل الله يـ

Pustak

a Syia

h

Page 35: tafsir surah al-munafiqun fix oke

36 Membongkar Ciri Kaum Munafik

“Inilah berkah Allah Yang Mahabesar, barangsiapa Dia kehendaki, diberkahi oleh-Nya. (Ini menunjukkan bahwa inilah karunia bagi umat seperti kalian yang ingin bersedekah tetapi tidak punya sumber apa pun untuk itu. Tetapi bagi orang-orang kaya, cara untuk mendapatkan karunia Ilahi hanyalah dengan jalan memberikan sedekah dari kekayaan mereka).

AYAT 5-8

الحمار يحملوها كمثل لم ثم وراة التـ لوا الذين حم مثل الله بآيات بوا الذين كذ القوم مثل بئس أسفارا يحمل

المين (٥). هدي القوم الظ والله لا يـPerumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. al-Jumu’ah [62]:5)

ها الذين هادوا إن زعمتم أنكم أولياء لله من دون قل يا أيـوا الموت إن كنتم صادقين (٦). تمنـ الناس فـ

Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (QS. al-Jumu’ah [62]:6)

Pustak

a Syia

h

Page 36: tafsir surah al-munafiqun fix oke

37Syekh Nashir Makarim Syirazi

المين مت أيديهم والله عليم بالظ ونه أبدا بما قد تمنـ ولا يـ.(٧)

Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim. (QS. al-Jumu’ah [62]:7)

ردون قل إن الموت الذي تفرون منه فإنه ملاقيكم ثم تـعملون (٨). نبئكم بما كنتم تـ يـ هادة فـ إلى عالم الغيب والش

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. al-Jumu’ah [62]:8)

Definisi: Hewan itu Ditunggangi oleh Banyak Buku

Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa kaum Yahudi berkata, “Kalau Muhammad saw diutus sebagai nabi, itu bukan untuk kami.” Karenanya ayat ke-5 yang sedang dibahas menunjuk kepada mereka, yang berarti, “Jika kalian membaca kitab Ilahi kalian dengan saksama dan mempraktikkannya, kalian tidak akan pernah berkata seperti itu, karena berita gembira kedatangan Nabi Islam disebutkan dalam kitab Ilahi tersebut.”

Dikatakan pula bahwa kepada siapa Taurat itu diturunkan, maka mereka bertanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya, tetapi mereka tidak

Pustak

a Syia

h

Page 37: tafsir surah al-munafiqun fix oke

38 Membongkar Ciri Kaum Munafik

melakukannya dan mereka tidak mempraktikkan ayat-ayatnya. Mereka seperti keledai yang ditunggangi kitab-kitabnya sendiri.

الحمار يحملوها كمثل لم ثم وراة التـ لوا الذين حم مثل يحمل أسفار

Hewan berkaki empat tidak merasakan apa pun dari kitab tersebut kecuali keberatan muatan.

Tidak ada beda bagi binatang berkaki empat itu apakah binatang itu memuat kayu, batu ataukah buku-buku yang berisi tentang program kehidupan dan rahasia-rahasia ilmu tentang penciptaan yang paling berharga.

Bangsa yang merasa puas dengan dirinya sendiri ini, yang hanya senang dengan nama Taurat atau dengan membacanya tanpa memerhatikan kandungannya dan mempraktikannya, mereka itu seperti hewan berkaki empat.

Hewan ini umumnya dianggap oleh siapa saja sebagai makhluk yang amat sangat tolol. Bisa dikatakan contoh yang paling nyata adalah seorang ulama yang tidak mengamalkan apa yang dia khotbahkan. Dia memiliki tanggung jawab terhadap ilmu yang ada di pundaknya tanpa memperoleh berkahnya. Orang-orang yang hanya mengerti bacaan al-Quran mulia tetapi tidak menyadari tentang kandungannya dan program praktisnya (jumlah mereka sangat besar dalam jajaran umat muslim), mereka juga termasuk dalam ayat ini.

Ada pemikiran lain bahwa ketika kaum Yahudi mendengar ayat pertama dan serupa dengan ayat Allah

Pustak

a Syia

h

Page 38: tafsir surah al-munafiqun fix oke

39Syekh Nashir Makarim Syirazi

Ta’ala yang menyebutkan karunia dari Nabi saw atas kedatangannya, mereka hendak mengatakan bahwa mereka juga Ahlulkitab dan mereka juga bangga dengan kedatangan Musa kalimullah as. Al-Quran menjawab pernyataan mereka, [yang artinya adalah] apa gunanya itu? Kalian mengabaikan perintah Taurat. Kalian tak pernah melaksanakannya secara praktis.

Yang jelas, ayat ini adalah peringatan bagi seluruh umat muslim agar berhati-hati supaya tidak menjadi seperti itu. Diturunkannya al-Quran kepada mereka merupakan suatu karunia besar yang tidak boleh dilalaikan di rumah-rumah yang hanya menjadi tertutup debu. Atau sekadar dipakai sebagai jimat untuk menghilangkan pandangan jahat. Atau melintas di bawah al-Quran mulia untuk menjauh dari insiden-insiden ketika dalam perjalanan, atau untuk pertanda baik, mengirim al-Quran ke rumah baru bersama dengan cermin dan pembersih untuk menghangatkan rumah, menjadikan al-Quran hingga sedemikian rupa. Mereka berusaha keras untuk membacanya dengan tartil dalam suara yang indah atau mereka membacanya dengan tajwid (Ha!z membaca al-Quran sesuai aturannya). Tetapi dalam kehidupan pribadi dan sosial, reaksinya dalam iman dan praktik terlihat sangat minimalis.

Dalam melanjutkan contohnya, al-Quran menambahkan [yang artinya], bangsa yang mengingkari tanda-tanda Ilahi sesungguhnya mereka adalah contoh-contoh yang buruk.

بوا بآيات الله بئس مثل القوم الذين كذBagaimana bisa mereka tidak dibandingkan

dengan keledai yang dimuati dengan beban? Mereka

Pustak

a Syia

h

Page 39: tafsir surah al-munafiqun fix oke

40 Membongkar Ciri Kaum Munafik

mengingkari tanda-tanda Ilahi bukan hanya dengan perbuatan mereka, tetapi juga dengan ucapan mereka. Karenanya, ayat 87 surah al-Baqarah tentang bangsa Yahudi dikatakan:

رتم أنفسكم استكبـ هوى تـ بما لا أ فكلما جاءكم رسول لون قتـ تم وفريقا تـ بـ فريقا كذ فـ

Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (QS. al-Baqarah [2]:87)

Pada akhir ayat ini dengan penuh makna dan singkat dinyatakan [yang artinya] bahwa Allah Yang Mahakuasa tak pernah memberi petunjuk kepada bangsa yang tirani.

المين هدي القوم الظ والله لا يـMemang benar bahwa memberi petunjuk adalah

tugas Allah Yang Mahakuasa, tetapi hal tersebut memerlukan syarat-syarat [untuk terjadinya itu]. Syarat-syaratnya adalah spirit keadilan dan mencari kebenaran, dan hal tersebut harus berawal dari batin manusia itu sendiri. Namun orang-orang yang zalim jauh dari mendapat petunjuk ini.

Sebagaimana kita katakan, bangsa Yahudi percaya bahwa mereka adalah bangsa terpilih dan menganggap diri mereka sendiri seperti sutra berkilau, yang dijalin secara terpisah dan mereka adakalanya berpura-pura dan menyatakan diri mereka sebagai putra-putra Allah

Pustak

a Syia

h

Page 40: tafsir surah al-munafiqun fix oke

41Syekh Nashir Makarim Syirazi

Yang Maha Pengasih. Maka dalam surah al-Maidah ayat 18 dikatakan:

ناء الله وأحباؤه هود والنصارى نحن أبـ وقالت اليـOrang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”….

Walaupun yang mereka maksud itu salah.

Al-Quran mulia menentang sifat tinggi hati yang tidak rasional ini dari golongan yang juga memiliki kitab Ilahi, tetapi mereka tidak berbuat sesuai kitab tersebut. Dinyatakan:

Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar”.

ها الذين هادوا إن زعمتم أنكم أولياء لله من دون قل يا أيـوا الموت إن كنتم صادقين تمنـ الناس فـ

Sebagaimana seorang teman (kekasih dalam ayat di atas – penerj.) selalu merasa rindu untuk bertemu dengan teman, maka kita tahu bahwa pertemuan spiritual akan terjadi pada Hari Pembalasan. Ketika tirai dunia ini disingkapkan dan debu hasrat dan nafsu tak bergejolak, hijab-hijab diikat, dan dengan pandangan hatinya, manusia memandang jiwa yang memancarkan keindahan kekasihnya dan melangkah sedekat mungkin, untuk memberikan makna sesungguhnya dari kalimat ayat di atas.

Pustak

a Syia

h

Page 41: tafsir surah al-munafiqun fix oke

42 Membongkar Ciri Kaum Munafik

في مقعد صدق عند مليك مقتدرdi tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa. (QS. al-Qamar [54]:55)

dan menemukan jalannya di hadapan kekasihnya.

[Yang dimaksud]:

Jika kalian benar dan merasa bahwa kalian berada di antara para kekasih-Nya yang luar biasa, lantas mengapa kalian mencintai kehidupan dunia ini sedemikian rupa? Mengapa kalian sangat ketakutan terhadap kematian? Karena itulah kalian tidak jujur pada klaim kalian.

Al-Quran mulia menyampaikan makna yang sama dalam pernyataan lain dalam surah al-Baqarah ayat 96:

أشركوا الذين ومن حياة على الناس أحرص هم ولتجدنـمن بمزحزحه هو وما سنة ألف ر عم يـ لو أحدهم ود يـ

عملون ر والله بصير بما يـ عم العذاب أن يـDan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Anda akan menjumpai mereka sebagai orang-orang yang paling rakus dalam kehidupan dunia ini. Bahkan mereka lebih rakus daripada kaum musyrik sedemikian

Pustak

a Syia

h

Page 42: tafsir surah al-munafiqun fix oke

43Syekh Nashir Makarim Syirazi

rupa sehingga mereka menginginkan hidup ribuan tahun, sementara umur yang panjang itu tidak akan pernah menghalangi mereka dari menerima azab Ilahi. Allah Yang Mahabesar melihat perbuatan mereka.

Kemudian ayat ke-7 surah al-Jumu’ah menunjukkan alasan sesungguhnya dari ketakutan mereka terhadap kematian dan menambahkan: “Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri.”

مت أيديهم ونه أبدا بما قد تمنـ ولا يـDan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang

zalim.

المين والله عليم بالظKenyataannya, rasa takut manusia terhadap kematian

disebabkan dua faktor, yakni mereka tidak percaya pada kehidupan setelah kematian dan mereka menganggap kematian sebagai monster kebinasaan, ketiadaan dan imperium kegelapan. Secara alami manusia itu akan lari dari menginginkan ketiadaan dan kebinasaan.

Walaupun dia percaya pada kehidupan setelah kematian, tetapi karena dia melihat perbuatannya gelap dan hitam, maka dari itulah dia merasa ketakutan untuk hadir dalam pengadilan besar nanti.

Karena bangsa Yahudi percaya pada Hari Pembalasan, maka kehidupan setelah kematian tentunya menjadi faktor kedua penyebab rasa takut mereka terhadap kematian.

Pustak

a Syia

h

Page 43: tafsir surah al-munafiqun fix oke

44 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Istilah المين ,memiliki makna yang sangat luas الظmeliputi semua pembunuhan zalim terhadap para nabi Allah oleh bangsa Yahudi dan perbuatan mereka terkait dengan karakter mereka yang zalim, merampas hak orang lain, penjarahan dan menghancurkan kekayaan mereka serta mereka telah tercemar dengan berbagai kejahatan yang tak bermoral.

Namun tentu saja rasa takut dan kecemasan ini tak pernah menyelesaikan masalah apa pun. Kematian itu ibarat seekor unta yang tertidur di setiap pintu. Maka al-Quran mengatakan:

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, “.

قل إن الموت الذي تفرون منه فإنه ملاقيكمkemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.

بما كنتم نبئكم يـ فـ هادة والش الغيب عالم إلى ردون تـ ثم عملون تـ

Kematian adalah salah satu hukum yang paling umum dan tersebar luas di dunia ini. Nabi-nabi Allah yang agung dan para malaikat yang mulia, semua akan mati. Hanya entitas suci Allah yang akan tetap di dunia ini.

ها فان كل من عليـ

Pustak

a Syia

h

Page 44: tafsir surah al-munafiqun fix oke

45Syekh Nashir Makarim Syirazi

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. al-Rahman [55]:26)

قى وجه ربك ذو الجلال والإكرام بـ ويـDan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. al-Rahman [55]:27)

Kematian merupakan salah satu hukum pasti dari dunia ini dan akan dihadirkan ke hadapan pengadilan Ilahi Allah Yang Mahakuasa, untuk memperhitungkan amal perbuatan manusia. Allah Yang Maha Pengasih mengetahui segala perbuatan manusia.

Oleh karenanya Dia akan mengakhiri rasa takut ini. Orang yang hisabnya baik, tidak akan ada rasa takut baginya saat diperhitungkan perbuatannya. Dalam kondisi ini, kita bisa mengatakan seperti yang dikatakan oleh Ali as, “Aduhai, usai banyak peperangan dan musibah, demi Allah Yang Mahakuasa, putra Abu Thalib lebih menyukai kematian lebih daripada anak bayi yang melekat pada dada ibunya.”

Ketika dahinya yang suci terkoyak oleh pukulan pedang beracun orang yang keji, Imam berkata, “Aku bersumpah demi Tuhan Ka’bah, aku menang dan aku telah mencapai keselamatan.”

Intinya: Orang berilmu yang berdakwah tanpa amal.

Sesungguhnya memperoleh ilmu itu memiliki banyak kesulitan. Tetapi apa pun kesulitannya, itu tak berarti tatkala berkah ilmu tanpa batas tercapai. Manusia menjadi tak tertolong pada hari ketika dia telah melunakkan kesulitan-kesulitan itu untuk mendapatkan

Pustak

a Syia

h

Page 45: tafsir surah al-munafiqun fix oke

46 Membongkar Ciri Kaum Munafik

ilmu, tetapi ternyata tidak dapat memperoleh apa pun dari ilmu tersebut. Dia seperti seekor binatang yang membawa muatan berat buku-buku di punggungnya dan tidak mengetahui apa-apa tentang isinya.

Ada beberapa istilah tentang orang berilmu yang berkhotbah tetapi tidak mengamalkannya. Mereka disebut sebagai pohon tanpa buah, awan tanpa hujan atau seperti sebuah lilin yang nyalanya membuat sekitarnya terang dan bercahaya, tetapi dirinya sendiri binasa atau ibarat seekor lembu yang diikatkan ke penggilingan air, terus-menerus merasakan sakit dan bergerak, tetapi berputar-putar seputar dirinya sendiri dan tak pernah sampai pada tujuan apa pun. Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang menggambarkan sudut kehidupan seorang berilmu yang tak menguntungkan apabila dia berkhotbah tanpa mengamalkannya.

Dalam paparan Islam pun ada riwayat-riwayat yang mengejutkan dalam mencela ulama semacam ini. Misalnya, dikutip dari Nabi Allah saw yang berkata, “Barangsiapa yang ilmunya bertambah tetapi dia tidak menguatkan petunnjuknya, ilmu semacam ini tidak memberinya apa pun kecuali kesesatan.”

Di bagian lain kita membaca dari Amirul Mukminin as, “Ilmu itu terkait dengan amal. Barangsiapa yang mengetahui sesuatu harus mengamalkannya dalam kehidupan praktis. Ilmu menyeru dan memanggil pada amal. Jika dia tidak memberi jawaban positif pada seruan ini, ilmu itu akan meninggalkannya dan berlalu.”

Pada dasarnya, dari beberapa riwayat dikutip bahwa ulama yang berkhotbah tanpa amal, dia tidak patut disebut ulama. Nabi saw berkata, “Seorang ulama harus mengamalkan apa yang dia ucapkan.”

Pustak

a Syia

h

Page 46: tafsir surah al-munafiqun fix oke

47Syekh Nashir Makarim Syirazi

Di atas semua itu, dia mempunyai tanggung jawab di atas pundaknya tanpa menikmati manfaat dari ilmunya. Karenanya, dalam sebuah hadis dari Amirul Mukminin as kita membaca, “Hai umat, apabila kalian mengetahui sesuatu, amalkanlah supaya kalian mencapai petunjuk. Karena seorang berilmu yang berbuat bertentangan dengan ilmunya, dia seperti seorang bodoh yang berkeliaran, yang tak pernah akan terjaga dari kebodohannya. Aku merasa argumen itu lebih baik daripada orang berilmu itu dan penyesalan itu lebih terus-menerus daripada dia.”

Sesungguhnya, keberadaan para ulama dan kaum intelektual seperti ini adalah musibah terbesar bagi suatu masyarakat. Masa depan dari orang-orang yang para ulamanya memiliki adat semacam ini memiliki nasib yang sangat membahayakan. Seperti yang dikatakan oleh seorang penyair:

Penggembala menyelamatkan domba dari cakar serigala

Tetapi celakalah domba itu yang penggembalanya adalah

serigala

Mengapa Takut Pada Kematian?

Umumnya kebanyakan orang takut pada kematian. Hanya sebagian kecil orang yang tersenyum di hadapan kematian dan memeluknya dengan erat. Mereka memberinya jubah penuh warna dan di tempatnya mereka mengambil tempat yang kekal. Tetapi kita melihat kematian dan wajahnya, bahkan namanya bagi segolongan orang, menyedihkan. Kebanyakan karena mereka tidak percaya pada kehidupan setelah kematian. Atau boleh jadi mereka percaya, tetapi keyakinan itu tidak menembus ke kedalaman hatinya dan tidak menguasai pikiran dan perasaannya.

Pustak

a Syia

h

Page 47: tafsir surah al-munafiqun fix oke

48 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Ketakutan manusia pada kematian bersifat alami dan harus dihapuskan. Bahkan sekalipun dia merasa takut terhadap kegelapan, tidak adanya cahaya dan adakalanya dia takut pada mayat. Karena tubuh ini dalam posisi menuju kehancuran.

Apabila manusia itu mulai percaya sepenuh hati bahwa dunia ini adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang ka�r, jika dia percaya bahwa tubuh yang tinggal di bumi adalah sangkar bagi burung jiwa, maka tatkala dia mematahkan sangkar ini dan dia membebaskan dirinya, dia akan terbang menuju tempat tinggal kekasihnya.

Apabila dia percaya bahwa dirinya adalah hijab pada dirinya yang sesungguhnya dan tubuhnya adalah debu atas jiwanya, pastinya dia akan merindukan saat hijab itu disingkap dari wajahnya. Kalau dia percaya bahwa dia adalah burung dari negeri malaikat dan dia bukan berasal dari dunia bumi, maka dia menganggap tubuhnya adalah sangkar baginya. Ya, apabila pandangan manusia tentang kematian adalah seperti ini, dia tak akan pernah takut pada kematian dan dia akan selalu melangkah menuju kesempurnaan.

Karenanya pada hadis Asyura kita membaca, “Ketika lingkaran blokade musuh kian mempersempit dan tekanan musuh kian bertambah terhadap Husain as dan para sahabatnya, wajah mereka menjadi semakin terang pada pagi hari Asyura. Ketika ditanya alasannya, mereka menjawab, ‘Karena datangnya saat-saat kami akan meminum dari cawan kesyahidan dan memeluk hurul ain (bidadari surga).’”

Alasan lain dari rasa takut pada kematian adalah cinta yang sangat kepada dunia. Ketika kematian

Pustak

a Syia

h

Page 48: tafsir surah al-munafiqun fix oke

49Syekh Nashir Makarim Syirazi

memisahkan dia dengan kekasihnya (kekayaan dunia) dan mengalihkan dia dari segala fasilitas semacam ini yang dia usahakan demi kehidupan mewah, berlebihan dan nyaman, itu sangat menyakitkan bagi dia.

Faktor ketiga [yang menyebabkan rasa takut mati] adalah tidak adanya perbuatan baik dan banyaknya perbuatan buruk dalam kehidupan. Dalam sebuah hadis kita membaca:

Seseorang datang menemui Nabi saw dan berkata, “Hai Nabi

Allah, mengapa aku tidak suka dengan kematian? Nabi saw

bertanya, “Apakah kau memiliki kekayaan?” Dia menjawab,

“Ya.” Nabi saw bertanya, “Apakah kau menafkahkan sebagian

kekayaan sebelumnya?” Orang itu menjawab, “Tidak.” Nabi

saw berkata, “Karena itulah kau tidak menyukai kematian

(karena perbuatannya hampa akan kebaikan).”

Orang lain datang kepada Abu Dzar Gha�ari (ra) dan

bertanya, “Mengapa kami benci pada kematian?” Dia

menjawab, “Karena kalian memperkaya dunia ini dan

menghancurkan akhirat kalian, tentu saja kalian tidak

suka meninggalkan tempat yang kaya dan menuju tempat

tinggal yang binasa.”

AYAT 9-11

الجمعة وم يـ من لاة للص نودي إذا آمنوا الذين ها أيـ يا ر لكم إن كنتم يع ذلكم خيـ فاسعوا إلى ذكر الله وذروا البـ

علمون تـ

Pustak

a Syia

h

Page 49: tafsir surah al-munafiqun fix oke

50 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. al-Jumu’ah [62]:9)

غوا من فضل تـ لاة فانتشروا في الأرض وابـ فإذا قضيت الصفلحون الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تـ

Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS. al-Jumu’ah [62]:10)

ها وتـركوك قائما قل ما وا إليـ وإذا رأوا تجارة أو لهوا انفضر الرازقين ر من اللهو ومن التجارة والله خيـ عند الله خيـ

Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan», dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki (QS. al-Jumu’ah [62]:11)

Tentang Turunnya Ayat

Tentang turunnya ayat ini atau khususnya ayat وإذا رأوا mereka mengutip berbagai riwayat, yang semuanya , تجارةmemberitakan tentang suatu tahun di kota Madinah yang saat itu tengah dilanda kekeringan, kelaparan dan harga barang-barang melambung tinggi. Ka!lah Dahya tiba di Madinah dari Suriah dan membawa serta bahan-bahan makanan. Saat itu hari Jumat dan Nabi saw sedang menyampaikan khotbah pada salat Jumat. Seperti

Pustak

a Syia

h

Page 50: tafsir surah al-munafiqun fix oke

51Syekh Nashir Makarim Syirazi

biasa, penduduk Madinah menabuh genderang untuk mengumumkan kedatangan rombongan dan bahkan mereka memainkan alat-alat musik lainnya untuk itu. Orang-orang berdesakan untuk sampai ke bazar, guna memenuhi kebutuhan mereka. Hanya tinggal 12 orang dan 1 wanita di masjid itu. (Ayat ini turun dan menegur mereka. Nabi saw diberitahu, “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”).

Jamaah Salat Terbesar dan Solusi Politik

Pada ayat-ayat sebelumnya, ada pembahasan tentang ketauhidan, kenabian, hari kiamat dan mencela kaum Yahudi yang cinta dunia. Ayat yang sedang dibahas ini menyebutkan tentang tanggung jawab agama yang paling penting, yang memiliki efek luar biasa dalam memperkuat iman dan menunjukkan tujuan utama surat ini. Inilah salat Jumat dan beberapa aturannya.

Pertama, ayat ke-9 ini menyeru seluruh umat muslim dan berbunyi:

الجمعة وم يـ من لاة للص نودي إذا آمنوا الذين ها أيـ يا ر لكم إن كنتم يع ذلكم خيـ فاسعوا إلى ذكر الله وذروا البـ

علمون تـHai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. al-Jumu’ah [62]:9)

Istilah نودي diambil dari kata utama ندا yang memiliki arti “berseru” dan di sini memiliki arti “azan”. Karena dalam

Pustak

a Syia

h

Page 51: tafsir surah al-munafiqun fix oke

52 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Islam tidak ada seruan lain untuk salat selain azan, maka dalam ayat 58 surah al-Maidah kita juga membaca:

هم لاة اتخذوها هزوا ولعبا ذلك بأنـ تم إلى الص وإذا ناديـعقلون وم لا يـ قـ

Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) salat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (QS. al-Maidah [5]:58)

[Dengan kata lain]:

Apabila Anda menyeru orang-orang untuk salat (melalui dikumandangkannya azan), mereka meremehkannya dan mengejeknya. Itu karena mereka adalah orang-orang yang tidak waras.

Demikian pula apabila panggilan azan untuk salat Jumat dikumandangkan, orang-orang seharusnya meninggalkan aktivitas perdagangan mereka dan bersegera menunaikan salat, yang merupakan sumber paling penting untuk mengingat Allah Yang Maha Pemurah.

Istilah لكم ر خيـ berarti “inilah panggilan azan ذلكم untuk salat maka tinggalkanlah pekerjaan”. Azan ini bermanfaat bagi umat muslim apabila mereka memikirkannya dengan tepat. Allah Yang Mahakuasa tidak membutuhkan siapa pun dan Dia baik kepada siapa pun. Kalimat ini adalah petunjuk singkat terhadap falsafah dan manfaat dari salat Jumat yang insya Allah akan kita bahas nanti dalam pembahasan poin-poinnya. Tentu

Pustak

a Syia

h

Page 52: tafsir surah al-munafiqun fix oke

53Syekh Nashir Makarim Syirazi

saja, mengenai diperintahkannya untuk meninggalkan aktivitas perdagangan, ini memiliki arti luas yang meliputi setiap jenis aktivitas yang mengganggu.

Tetapi mengapa disebut “Jumu’ah”? Itu karena mengumpulkan orang-orang pada hari itu untuk menunaikan salat. Hal ini ada sejarahnya yang akan dibahas dalam pembahasan poin-poinnya.

Yang menarik, dalam sebagian riwayat Islam disebutkan tentang salat-salat harian:

Apabila salat harian akan ditunaikan, jangan terburu-buru

untuk turut serta dalam jamaahnya dan melangkahlah

dengan pelan.

Tetapi tentang salat Jumat, ayat ini mengatakan:

(bersegeralah) …فاسعوا

Ini membuktikan luar biasa pentingnya salat Jumat. Arti ذكر الله yang pertama adalah ‘salat’. Arti yang lain adalah kita mengetahui bahwa khotbah salat Jumat bercampur dengan mengingat Allah. Kenyataannya, mengingat Allah adalah bagian dari salat Jumat. Karenanya kita harus bersegera untuk mengikuti jamaahnya.

Pada ayat berikutnya ditambahkan:

Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS. al-Jumu’ah [62]:10)

Istilah غوا من فضل الله تـ atau istilah (carilah karunia Allah) وابـyang sama dalam al-Quran seringkali disajikan sebagai

Pustak

a Syia

h

Page 53: tafsir surah al-munafiqun fix oke

54 Membongkar Ciri Kaum Munafik

arti mencari nafkah, pendapatan atau perdagangan. Tetapi jelaslah bahwa makna dari kalimat ini sangat luas, di mana pendapatan dan perdagangan termasuk di dalamnya. Sebagian menafsirkan mengunjungi orang sakit, bertemu orang mukmin atau mencari ilmu, walaupun tidak terbatas sampai di situ.

Tak perlu dikatakan lagi, jelaslah bahwa perintah untuk bertebaran di muka bumi dan mencari kebutuhan sehari-hari bukanlah hal yang esensial [daripada salat Jumat], tetapi setelah diperintahkan untuk dihentikan [karena salat Jumat], hal tersebut diperintahkan untuk dilakukan lagi. Namun sebagian orang percaya bahwa istilah ini berarti mencari nafkah usai salat Jumat memiliki berkah dan hal yang diinginkan. Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Nabi saw mengunjungi bazar seusai salat Jumat.

Ayat كثيرا الله berarti berzikir mengingat واذكروا Allah Swt atas segala karunia yang Dia berikan kepada manusia. Sebagian ahli tafsir mende!nisikan kata memiliki arti “berpikir”. Diriwayatkan sedemikian واذكرواrupa bahwa berpikir selama satu jam adalah lebih baik daripada ibadah selama satu tahun. Sebagian ahli tafsir yang lain mende!nisikan kata ini sebagai perhatian yang dikaruniakan oleh Allah Sang Pencipta pada saat orang-orang berdagang, dan tidak melampaui batas-batas aturan kebenaran dan keadilan. Namun jelaslah bahwa ayat ini memiliki makna yang sangat luas, yang meliputi segala urusan yang disebutkan di atas. Tentunya juga termasuk juga jiwa dari pembacaan [zikir] itu adalah pikiran manusia itu. Pembacaan tanpa pikiran tak lebih dari lidah yang meracau. Perbuatan yang menjadi sumber keadaan yang baik dan keselamatan adalah pembacaan yang disertai dengan pemikiran tentang segala sesuatu di atas.

Pustak

a Syia

h

Page 54: tafsir surah al-munafiqun fix oke

55Syekh Nashir Makarim Syirazi

Pada dasarnya, kesinambungan pembacaan menyebabkan pikiran untuk mengingat Allah itu merasuk kepada manusia tersebut. Pikiran ini membakar akar kelalaian dan kebodohan yang menjadi penyebab dari setiap dosa dan membawa manusia itu ke jalan yang benar dan keselamatan untuk mencapai kebenaran dari ayat فلحون لعلكم تـ

(agar kalian berhasil)

Ayat terakhir yang sedang dibahas adalah tentang orang-orang yang meninggalkan Nabi saw sendiri dan berdesakan menuju bazar untuk membeli dari rombongan yang baru saja datang. Ayat ini mencela dengan keras dan mengatakan:

ها وتـركوك قائما وا إليـ وإذا رأوا تجارة أو لهوا انفضDan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah).

ر خيـ والله التجارة ومن اللهو من ر خيـ الله عند ما قل الرازقين

Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki. (QS. al-Jumu’ah [62]:11)

Kebaikan dan Pahala Ilahi

Keberkahan, kebajikan dan pahala mengikuti salat Jumat dan mendengarkan khotbah Nabi saw serta pelatihan spiritual yang kita peroleh tidak dapat

Pustak

a Syia

h

Page 55: tafsir surah al-munafiqun fix oke

56 Membongkar Ciri Kaum Munafik

dibandingkan dengan apa pun di dunia ini. Kalau Anda takut rezeki Anda akan terputus, Anda salah. Allah Yang Mahakuasa adalah Pemberi rezeki yang paling baik.

Istilah اللهو yakni “sesuatu yang menyenangkan” merujuk pada genderang dan alat-alat musik lainnya yang menyenangkan yang biasa dimainkan pada saat kedatangan rombongan yang baru tiba di Madinah. Ini semacam pengumuman dan sumber hiburan serta iklan produk. Seperti halnya di dunia zaman sekarang yang juga bisa Anda lihat di mal-mal yang dibangun dengan gaya Barat.

Kata وا berarti bubar dan meninggalkan salat serta انفضmenuju ke ka!lah yang dimaksudkan dalam turunnya ayat ini, yaitu ketika ka!lah Dahya memasuki Madinah (dia tidak memeluk Islam) dengan suara genderang dan alat-alat musik lainnya memanggil orang-orang untuk datang ke bazar. Penduduk Madinah, bahkan kaum muslim yang sibuk mendengarkan khotbah salat Jumat pun, berlari ke arahnya, sehingga hanya tertinggal 13 orang di masjid.

Kata benda dalam ها merujuk pada perdagangan إليـyang berarti mereka bergegas menuju barang-barang yang diperdagangkan. Karenanya maksud sesungguhnya bukanlah hiburan, melainkan pengantar masuknya rombongan tersebut, hiburan dan iklan untuk barang yang ada bersama rombongan itu.

Istilah قائما menunjukkan bahwa Nabi saw berdiri dan memberikan khotbah salat Jumat. Karenanya dalam sebuah hadis dari Jabir bin Samra dikutip bahwa dia berkata, “Aku tak pernah melihat Nabi saw duduk saat menyampaikan khotbah Jumat dan barangsiapa yang mengatakan bahwa dia menyampaikan khotbah Jumat dengan duduk, kau mengingkarinya.”

Pustak

a Syia

h

Page 56: tafsir surah al-munafiqun fix oke

57Syekh Nashir Makarim Syirazi

Diriwayatkan bahwa seseorang bertanya kepada Abdullah bin Mas’ud, “Apakah Nabi saw berdiri ketika menyampaikan khotbah Jumat?” Abdullah bin Mas’ud menjawab, “Bukankah kau mendengar bahwa Yang Mahakuasa ber�rman قائما yang berarti ‘mereka تـركوك meninggalkanmu dalam posisi berdiri’.”

Dalam tafsir (de�nisi al-Quran) Durr-e Mansur diriwayatkan bahwa orang pertama yang memberikan khotbah salat Jumat dalam posisi duduk adalah Muawiyah bin Abu Sufyan.

Salat Jumat Pertama dalam Islam

Dalam beberapa riwayat Islam disebutkan bahwa kaum muslim Madinah, sebelum hijrahnya Nabi saw, berdiskusi sendiri dan berkata, “Kaum Yahudi sekali dalam seminggu (hari Sabtu) berkumpul bersama dan kaum Nasrani juga berkumpul bersama sekali seminggu (pada hari Minggu) untuk berjamaah. Alangkah baiknya kita memutuskan hari khusus untuk jamaah kita, untuk berkumpul pada hari itu guna salat dan bersyukur kepada Yang Mahakuasa.”

Karena itulah mereka memilih hari sebelum hari Sabtu yang kemudian disebut hari Aruba. Mereka mendekati As’ad bin Zararah, salah seorang pemuka Madinah. Dia menunaikan salat jamaah bersama mereka dan menasihati mereka. Hari itu disebut hari Jumu’ah, karena hari itulah hari اجتماع (berkumpulnya) kaum muslim.

As’ad memerintahkan untuk menyembelih seekor domba dan mereka memakan daging dari satu ekor domba itu juga untuk makan siang dan makan malam karena jumlah kaum muslim sangat sedikit. Itulah hari Jumat pertama yang dikenal oleh kaum muslim.

Pustak

a Syia

h

Page 57: tafsir surah al-munafiqun fix oke

58 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Tetapi Jumat pertama yang ditetapkan oleh Nabi saw dan para sahabatnya adalah ketika mereka hijrah ke Madinah dan memasuki kota itu. Hari itu adalah hari Senin, tanggal 12 Rabiulawal, tepat siang hari. Kemuliaannya tersisa di Quba dan menjadi fondasi Masjid Quba. Lalu pada hari Jumat, mereka memulai perjalanannya menuju Madinah (jarak antara Madinah daan Quba sangat dekat, dan sekarang Quba menjadi bagian dalam kota Madinah). Pada saat siang di hari Jumat, mereka tiba di wilayah Bani Salim. Mereka menyelenggarakan salat Jumat di sana. Inilah hari Jumat pertama yang pada hari itu Nabi saw menyelenggarakan salat Jumat dan kaum muslim menunaikan salat berjamaah. Nabi saw menyampaikan khotbah kepada jamaah usai salat Jumat yang menjadi khotbah pertama Nabi saw di Madinah.

Salah seorang perawi, Abdurrahman bin Ka’ab, mengutip bahwa ayahnya apabila mendengarkan suara azan, dia menyampaikan berkah kepada As’ad bin Zarara. Ketika Abdurrahman bertanya alasannya, dia berkata, “Karena dia adalah orang pertama yang menyelenggarakan salat Jumat berjamaah bersama kami.” Abdurrahman bertanya, “Berapa orang yang ikut dalam salat itu?” Ayahnya menjawab, “Hanya empat puluh orang.”

Pentingnya Salat Jumat

Alasan utama pentingnya menunaikan tanggung jawab besar Islam ini di atas segalanya. Ayat dari surat ini memerintahkan kaum muslim dan orang-orang mukmin agar segera setelah mereka mendengar panggilan azan hari Jumat, mereka harus memenuhi panggilannya dan meninggalkan segala jenis urusan dan acara apa pun yang dia ikuti. Jika orang-orang itu akan pergi karena

Pustak

a Syia

h

Page 58: tafsir surah al-munafiqun fix oke

59Syekh Nashir Makarim Syirazi

kekurangan pangan dan rombongan yang datang membawa barang-barang yang mereka butuhkan itu baru saja tiba, mereka tetap tidak punya hak untuk menuju rombongan dagang tersebut sebelum salat Jumat dan mereka harus khusuk dalam menunaikan salatnya.

Dalam riwayat-riwayat hadis, mereka menekankan sangat pentingnya masalah ini. Dalam sebuah khotbah yang dikutip dari Nabi saw disebutkan, “Allah Yang Mahakuasa mewajibkan salat Jumat atas kalian. Barangsiapa yang meninggalkannya karena meremehkannya dan menolaknya pada masa hidupku atau setelah kematianku, Allah Yang Maha Pengasih akan membuatnya kecewa. Zakatnya tidak akan diterima, ibadah hajinya tidak akan diterima dan perbuatan baiknya tidak akan diterima sampai dia bertobat karena perbuatan ini kepada Allah Yang Maha Pengasih.”

Dalam sebuah hadis yang lain dari Imam Muhammad Baqir kita membaca, “Salat Jumat itu wajib dan mengikutinya bersama Imam maksum (pemimpin spiritual) adalah wajib. Kapan pun, bila seseorang itu tanpa alasan meninggalkan tiga kali salat Jumat berjamaah yang diwajibkan, dia termasuk orang muna�k.”

Dalam hadis yang lain dari Rasulullah saw, kita membaca, “Barangsiapa yang karena keimanannya dengan setia mengikuti salat Jumat, seluruh dosanya akan diampuni dan amal perbuatannya akan dimulai dari awal.”

Ada banyak riwayat tentang pokok bahasan ini sehingga pembahasannya akan menjadi panjang. Dengan merujuk pada sebuah hadis, kita akan mengakhiri topik ini sampai sini.

Pustak

a Syia

h

Page 59: tafsir surah al-munafiqun fix oke

60 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Seseorang datang kepada Nabi saw dan berkata, “Ya Rasulullah, berkali-kali saya menyiapkan diri untuk pergi haji, saya tidak mampu untuk menunaikan ibadah haji.” Rasulullah saw menjawab, “Salat Jumat berjamaah adalah haji bagi orang miskin (menunjukkan keberkahan haji terbesar, majelis Islam terbesar ada pada salat Jumat berjamaah).”

Tentu saja, kita juga harus memerhatikan bahwa mencela berlebihan untuk perbuatan meninggalkan salat Jumat berjamaah juga dosa. Orang-orang yang meninggalkan salat Jumat berjamaah terhitung dalam barisan kaum muna�k. Ini dalam kondisi yang wajib (bila ada Imam – penerj.). Artinya dalam periode Imam maksum. Oleh karenanya, dalam periode tidak adanya Imam maksum, hukum wajib tersebut menjadi pengecualian [yakni wajib ikhtiyari, yakni seorang boleh memilih salat Zuhur atau salat Jumat khususnya dalam mazhab Syi’ah]. (Akan tetapi, pemilihan antara salat Jumat dan salat zuhur) tidak boleh menjadi alasan untuk meremehkan atau mengingkari salat Jumat, karena itu akan dianggap mencela. Walaupun keagungan salat Jumat berjamaah dan keutamaannya sangat jelas, penjelasan tentang topik ini lebih banyak lagi bisa dibaca dalam kitab-kitab hukum �kih.

Falsafah Politik Salat Jumat

Salat Jumat itu di atas segalanya. Salat Jumat adalah suatu jamaah besar yang memiliki pengaruh umum. Salat Jumat itu melembutkan jiwa dan perasaan dan menghanyutkan kotoran-kotoran hati serta membersihkan karat dosa-dosa dari hati. Secara spesi�k ia memiliki dua khotbah utama yang meliputi berbagai khotbah dan perintah ketakwaan dan kebajikan.

Pustak

a Syia

h

Page 60: tafsir surah al-munafiqun fix oke

61Syekh Nashir Makarim Syirazi

Salat Jumat ini secara sosial dan politik merupakan sebuah majelis mingguan yang besar setelah majelis haji tahunan dan merupakan majelis Islam terbesar. Karenanya dikutip dalam riwayat dari Nabi saw bahwa salat Jumat adalah haji bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk menunaikannya. Kenyataannya, Islam menekankan pentingnya tiga macam majelis, yakni majelis harian dalam salat berjamaah, majelis mingguan pada saat salat Jumat bersama dan majelis haji di Baitullah yang terjadi sekali setahun. Peran salat Jumat adalah yang paling penting. Salah satu jadwal para juru khotbah dalam salat Jumat berjamaah adalah membahas masalah politik, sosial dan ekonomi. Dengan demikian, majelis besar ini dapat menjadi sumber berkah yang disebutkan di bawah ini:

a. Memberikan kesadaran kepada umat tentang latar belakang pendidikan Islam, peristiwa-peristiwa sosial dan politik yang penting.b. Menciptakan lebih banyak lagi ikatan dan solidaritas dalam barisan umat muslim, sedemikian rupa sehingga menciptakan rasa takut di hati musuh dan membuat mereka bergetar.c. Memperbarui kekuatan hidup agama dan kegembiraan spiritual dalam massa umat.

Karena itulah salat Jumat juga selalu menjadi kendali politik kekuasaan di tangan para penguasa. Namun para penguasa yang adil, seperti kekuasaan Nabi besar saw, memberikan banyak dan banyak manfaat untuk kebaikan mereka sendiri, tetapi para penguasa Bani Umayah yang keji, demi membangun basis kekuatannya, menyalahgunakan kekuasaan tersebut.

Sepanjang sejarah, kita melihat contoh-contoh bahwa siapa saja yang ingin bangkit melawan pemerintah, dia

Pustak

a Syia

h

Page 61: tafsir surah al-munafiqun fix oke

62 Membongkar Ciri Kaum Munafik

terlebih dahulu menghindari untuk ikut dalam salat Jumat berjamaah. Karenanya kita membaca dalam sejarah Asyura bahwa sekelompok orang Syi’ah berkumpul di rumah Sulaiman bin Sard Khazai dan mengirim surat kepada Imam Husain as dari Kufahh. Dalam surat itu disebutkan bahwa Nu’man bin Basyir, gubernur Kufah, yang berasal dari Bani Umayah, telah mengundurkan diri:

Kami tidak mengikuti salat Jumat berjamaahnya. Segera setelah kami mengetahui bahwa kau berjalan menuju kami, kami akan mengeluarkannya dari Kufah.

Dalam Shahifah al-Sajjadiyah oleh Imam Ali Zainal Abidin, kita membaca:

Ya Tuhan Yang Maha Pemurah (merujuk pada tempat salat

Jumat dan salat untuk Idul Adha) katakanlah, ini adalah

tempat khusus bagi para penguasa dan gubernur yang

bermartabat (sedangkan para penguasa Bani Umayah telah

merampasnya dengan kekuasaannya dari para penguasa

yang saleh).

Seringkali terjadi bahwa musuh-musuh Islam di sepanjang minggu, siang dan malam, menyebarkan racun terhadap Islam. Namun dengan satu khotbah dalam salat Jumat berjamaah yang agung dan dinamis, rencana mereka seketika menjadi nihil dan hembusan semangat baru dalam tubuh dan darah segar mulai mengalir dalam pembuluh darah.

Harus diperhatikan bahwa menurut mazhab Syi’ah, salat Jumat tidak boleh diselenggarakan dalam batas 1 farsakh (6,24 km) dengan 1 farsakh. Bahkan mereka yang berada di tempat dalam dua farsakh (hampir 11 km) dari tempat salat Jumat berjamaah, mereka harus menghadiri salat tersebut. Jelaslah bahwa secara praktis di setiap

Pustak

a Syia

h

Page 62: tafsir surah al-munafiqun fix oke

63Syekh Nashir Makarim Syirazi

kota besar, kota kecil atau daerah sekitarnya, tidak lebih dari satu salat Jumat bisa dilaksanakan. Karenanya salat Jumat itu menjadi majelis yang besar di area tersebut.

Namun sayangnya, majelis sosial dan politik ini, bukannya menjadi sumber gerakan besar dalam masyarakat Islam, malah menjadi tanpa nyawa dan tidak ada semangat disebabkan pengaruh pemerintahan kotor di beberapa negara. Secara politik, tidak ada pengaruh positif yang bisa diperoleh dari salat Jumat ini. Salat Jumat hanya menjadi aspek formalitas. Sungguh, kita harus meneteskan air mata atas sumber kekayaan besar ini yang akan terlepas dari genggaman.

Salat Jumat paling penting dalam setahun adalah salat Jumat berjamaah yang diselenggarakan sebelum menuju pada Arafah, di mana pada akhir haji, seluruh peziarah haji dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah. Sebenarnya mereka adalah perwakilan dari seluruh umat Islam di dunia ini. Sangat penting untuk menyiapkan khotbah salat Jumat yang sensitif semacam ini (salat Jumat berjamaah di Arafah). Segolongan besar ulama harus membaca selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan dan memaparkan hasilnya sebagai khotbah bersejarah pada hari yang sensitif tersebut. Tentunya, dengan berkah salat berjamaah tersebut, mereka bisa memberikan informasi penting kepada umat Islam dan menyelesaikan masalah-masalah besar mereka.

Namun sayangnya, sekarang ini para khatib hanya menyoroti masalah-masalah usang dan mengulasnya di hadapan orang-orang, padahal setiap orang sudah mengetahui soal itu. Tetapi mengenai masalah aturan mendasar, tak seorang pun mengetahuinya. Bukankah perlu meneteskan air mata disebabkan kehilangan

Pustak

a Syia

h

Page 63: tafsir surah al-munafiqun fix oke

64 Membongkar Ciri Kaum Munafik

peluang berharga sekaligus kekayaan berlimpah ini dan siap untuk perubahannya?

Aturan Salat Jumat dan Kandungan Khotbahnya2

Salat Jumat hukumnya wajib bagi laki-laki sehat dan dewasa yang mampu mengikutinya, tetapi tidak wajib bagi orang lanjut usia dan para musa!r walaupun dibolehkan bagi mereka mengikutinya. Wanita pun boleh mengikuti salat Jumat berjamaah walaupun tidak wajib bagi mereka.

Jumlah orang yang paling sedikit untuk menyelenggarakan salat Jumat berjamaah adalah lima laki-laki. Salat Jumat terdiri dari dua rakaat dan dikerjakan pada waktu salat Zuhur. Ada dua khotbah yang disampaikan sebelum salat Jumat, dan diperhitungkan sebagai dua rakaat salat Zuhur yang tersisa.

Salat Jumat itu didirikan seperti salat subuh dan salat mustahab (yakni hanya dua rakaat). Surah al-Fatihah dan surah pendek dianjurkan dibaca secara nyaring (jahr) dalam salat ini. Dalam rakaat pertama pelaku salat membaca surah al-Jumu’ah dan dalam rakaat kedua membaca surah al-Muna!qun.

Ada dua kunut dalam salat Jumat dan sifatnya mustahab. Satu kunut sebelum rukuk dalam rakaat pertama dan satu kunut lagi setelah rukuk dalam rakaat kedua.

Wajib untuk menyampaikan dua khotbah sebelum salat Jumat dan khatib wajib berdiri ketika menyampaikan khotbah. Orang yang memberikan khotbah itu juga harus memimpin salat Jumat berjamaah.

2 Berdasar pada fikih sang penulis tafsir, yakni mazhab Ja’fari—peny.

Pustak

a Syia

h

Page 64: tafsir surah al-munafiqun fix oke

65Syekh Nashir Makarim Syirazi

Khatib harus menjaga suaranya tetap keras sedemikian rupa sehingga semua orang yang hadir di situ dapat mendengarkan isi khotbahnya. Ketika khatib berbicara, orang-orang harus diam dan mendengarkan ucapan khatib. Semua wajah para jamaah harus menghadap ke khatib.

Perlu diperhatikan bahwa sang khatib harus seseorang yang berilmu dan pandai berkhotbah, yang memahami seagala keadaan, kondisi dan kepentingan umat muslim, serta pemberani, bicara blak-blakan dan teguh dalam menyampaikan kebenaran. Perbuatan dan perilakunya harus menciptakan pengaruh besar dalam khotbahnya dan hidupnya menarik banyak orang untuk mengingat Allah Yang Maha Pemurah.

Sangat patut baginya untuk mengenakan pakaian yang paling rapi dan harum-haruman dan berjalan dengan penuh martabat dan rasa percaya diri. Dia harus menyampaikan salam segera setelah dia berdiri di atas mimbar dengan menghadap kepada para jamaah. Dengan bertelekan pada pedang, busur atau tongkat, dia harus duduk di atas mimbar sampai azan selesai. Ketika azan selesai, setelah semua orang merasa nyaman, dia harus memulai khotbahnya.

Isi khotbah harus terlebih dahulu dimulai dengan memuji Allah Yang Mahakuasa dan menyampaikan salawat kepada Nabi saw (lebih baik dalam bahasa Arab, tetapi isi khotbah harus ditujukan dengan menggunakan bahasa para jamaah sendiri). Lalu menasihati orang-orang untuk menjadi takwa dan dia harus membaca salah satu surah dari al-Quran serta melakukan hal ini dalam kedua khotbah. Dalam khotbah kedua, setelah menyampaikan salawat kepada Nabi saw dan para pemimpin spiritual

Pustak

a Syia

h

Page 65: tafsir surah al-munafiqun fix oke

66 Membongkar Ciri Kaum Munafik

[Imam], memohon ampunan bagi kaum laki-laki dan perempuan yang beriman.

Dalam dua khotbah tersebut harus dibahas masalah-masalah penting terkait dengan agama dan urusan-urusan duniawi dari umat muslim di dunia ini. Apa saja yang dibutuhkan oleh umat muslim, di dalam atau di luar negeri, masalah politik, sosial, ekonomi dan agama, harus diperhatikan. Yang utama adalah harus memberitahu kepada umat tentang persekongkolan para musuh. Mengingatkan umat terhadap program jangka panjang dan jangka pendek demi keselamatan umat Islam dan membinasaka rencana lawan-lawan.

Singkatnya, sang khatib harus sangat cerdas, waspada, penuh perhatian dan berilmu dalam masalah Islam. Dia harus memanfaatkan acara besar ini demi kemajuan umat muslim dan Islam.

Dalam sebuah hadis dari Imam Ali Ridha as kita membaca:

Khotbah salat Jumat dilakukan sedemikian rupa sehingga

salat Jumat berjamaah menjadi acara bagi orang biasa. Allah

Yang Mahakuasa hendak memberi kesempatan kepada

pemimpin umat muslim untuk mengilhami mereka agar taat.

Dan takutlah berbuat dosa di hadapan Allah dan buatlah

mereka memahami urusan agama dan dunia. Beritahulah

mereka tentang berita dan peristiwa penting dari berbagai

belahan dunia yang efektif untuk membuahkan hasil dan

menghindari kerugian di masa yang akan datang. Ada dua

khotbah. Dalam satu khotbah puja dan pujilah Allah. Dalam

satu khotbah lagi, kebutuhan dan peringatan terhadap

mereka harus disampaikan dan harus diperhatikan oleh

para jamaah. Sampaikanlah segala urusan, perintah dan

Pustak

a Syia

h

Page 66: tafsir surah al-munafiqun fix oke

67Syekh Nashir Makarim Syirazi

masalah yang langsung berkaitan dengan keuntungan dan

kerugian umat Islam dan beritahulah mereka.

Syarat Salat Jumat Menjadi Wajib

Imam yang memimpin salat harus seorang imam yang adil seperti halnya imam yang lain. Tak perlu ragu lagi tentang hal ini. Akan tetapi hal yang harus kita ketahui adalah, adakah syarat-syarat lain ataukah tidak?

Mereka percaya bahwa menjadi imam dari salat ini adalah tugas wajib dari Imam maksum atau wakilnya. Dengan kata lain, tugas ini terkait dengan periode hadirnya Imam maksum.

Sementara sebagian besar ulama meyakini bahwa syarat ini secara objektif perlu bagi salat Jumat berjamaah. Tetapi untuk hukum wajib opsional, syarat ini tidak perlu. Dalam periode ketidakhadiran Imam maksum, salat Jumat berjamaah dapat dilaksanakan atau dapat diganti dengan salat zuhur. Hukum wajib berlaku apabila pemerintahan Islam dengan segala syaratnya ditentukan oleh wakil umum dari Imam maksum, dengan kehati-hatian (ihtiyath), Imam (pemimpin spiritual) dari salat Jumat harus diangkat oleh Imam maksum dan umat muslim harus menghadiri salat Jumat tersebut.

Mengenai soal ini terkait dengan masalah-masalah lainnya, ada banyak argumen yang untuk itu tidak ada ruang untuk membahasnya lebih lanjut di sini. Ini semua harus dicari dalam kitab-kitab hukum !kih dan hadis.

Wahai Allah Yang Maha Pengasih, berilah kami kemampuan untuk mendapatkan manfaat sebanyak mungkin dari majelis agung ini untuk persiapan jiwa dan pembebasan umat muslim dari cengkeraman musuh.

Pustak

a Syia

h

Page 67: tafsir surah al-munafiqun fix oke

68 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Wahai Allah yang Maha Pemberi, jadikanlah kami berada di antara orang-orang yang rindu bersua dengan-Mu dan tidak takut dengan kematian.

Wahai Allah Yang Mahakuasa, jangan pernah hilangkan dari kami keberkahan iman, pendidikan dan pemeliharaan yang diberikan kepada kami oleh para rasul.

Amin. Wahai Pemelihara seluruh alam semesta.

سورة المنافقون

قالوا المنافقون جاءك .إذا الرحيم الرحمان الله بسم والله لرسوله إنك علم يـ والله الله لرسول إنك نشهد

يشهد إن المنافقين لكاذبون (١).1. Apabila orang-orang muna!k datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang muna!k itu benar-benar orang pendusta.

هم ساء ما وا عن سبيل الله إنـ هم جنة فصد اتخذوا أيمانـعملون (٢). كانوا يـ

2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

Pustak

a Syia

h

Page 68: tafsir surah al-munafiqun fix oke

69Syekh Nashir Makarim Syirazi

لا هم فـ لوبهم قـ على فطبع ثم كفروا آمنوا هم بأنـ ذلك فقهون (٣). يـ

3. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka�r (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

قولوا تسمع لقولهم عجبك أجسامهم وإن يـ هم تـ تـ وإذا رأيـهم عليهم صيحة يحسبون كل مسندة خشب هم كأنـ

ؤفكون (٤). لهم الله أنى يـ العدو فاحذرهم قاتـ4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

غفر لكم رسول الله لووا رءوسهم عالوا يستـ وإذا قيل لهم تـون وهم مستكبرون (٥). هم يصد تـ ورأيـ

5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.

Pustak

a Syia

h

Page 69: tafsir surah al-munafiqun fix oke

70 Membongkar Ciri Kaum Munafik

غفر غفر لهم لن يـ غفرت لهم أم لم تستـ سواء عليهم أاستـهدي القوم الفاسقين (٦). الله لهم إن الله لا يـ

6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

نفقوا على من عند رسول الله حتى قولون لا تـ هم الذين يـماوات والأرض ولكن المنافقين وا ولله خزائن الس فض نـ يـ

فقهون (٧). لا يـ7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar), “Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang muna!k itu tidak memahami.

ها الأذل قولون لئن رجعنا إلى المدينة ليخرجن الأعز منـ يـعلمون ولله العزة ولرسوله وللمؤمنين ولكن المنافقين لا يـ

.(٨)8. Mereka berkata, “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya.” Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang muna!k itu tiada mengetahui.

Pustak

a Syia

h

Page 70: tafsir surah al-munafiqun fix oke

71Syekh Nashir Makarim Syirazi

لهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر ها الذين آمنوا لا تـ ياأيـفعل ذلك فأولئك هم الخاسرون (٩). الله ومن يـ

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

أحدكم الموت يأتي أن بل ناكم من قـ وأنفقوا من ما رزقـوأكن ق د فأص قريب أجل إلى رتني أخ لولا قول رب يـ فـ

الحين (٠١). من الص10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”

عملون فسا إذا جاء أجلها والله خبير بما تـ ر الله نـ ولن يـؤخ .(١١)

11. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.

***

Pustak

a Syia

h

Page 71: tafsir surah al-munafiqun fix oke

72 Membongkar Ciri Kaum Munafik

“Modal manusia adalah usia yang mau tidak mau terus menguap dan akan segera berakhir dan habis”

Pustak

a Syia

h

Page 72: tafsir surah al-munafiqun fix oke

TAFSIR

SURAH AL-MUNAFIQUN

Sayid Ali Khamene’i

Pustak

a Syia

h

Page 73: tafsir surah al-munafiqun fix oke

74 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Pustak

a Syia

h

Page 74: tafsir surah al-munafiqun fix oke

75Sayid Ali Khamene’i

Mukadimah

Seiring dengan kejayaan dan terlaksananya suatu ideologi beserta seluruh hukum dan perintah yang terkandung di dalamnya peningkatan potensi adanya dualisme dan hibridisasi menjadi keniscayaan. Akan tetapi, itu tentunya terjadi ketika ideologi itu tidak membicarakan isu-isu kekinian atau tidak merespon kebutuhan masyarakat. Dalam kondisi demikian, penyimpangan dalam berpikir, kekeliruan pemahaman, tendensi, dependensi, subjektivitas, hawa nafsu dan semisalnya memengaruhi interpretasi, persepsi dan pemahaman terhadap suatu ideologi atau ajaran serta memicu perselisihan pendapat. Sedangkan jika ideologi itu tanggap terhadap isu kekinian dan dapat merespon kebutuhan masyarakat, maka hal itu tidak akan terjadi, sebagaimana akan dibahas nanti.

Bagaimana hibridisasi pemikiran dapat terjadi?

Tema seperti “ekonomi Islam” ketika baru sebatas teori, tidak berupa program yang diterapkan di tengah publik, tidak direalisasikan untuk pengelolaan dan penataan aktivitas sehari-hari masyarakat, maka tidak banyak mengalami benturan. Kalaupun terjadi benturan, semua pihak yang terlibat dalamnya tidak akan terlalu jauh bersikeras pada pendirian masing-masing karena tidak berpengaruh apa-apa di tengah masyarakat sehingga tendensi, ketamakan, hawa nafsu, ambisi dan lain-lain menjadi minim.

Namun berbeda halnya apabila di bidang ekonomi ternyata agama Islam memberikan respon terhadap apa yang menjadi kebutuhan sah umat manusia.

Pustak

a Syia

h

Page 75: tafsir surah al-munafiqun fix oke

76 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Apakah ekonomi itu? Bagaimana perekonomian dapat ditata dan diatur? Bagaimana konsep ekonomi Islam dapat diterapkan?

Mengenai kepemilikan tanah, misalnya, apakah dalam Islam terdapat kepemilikan tanah dalam skala besar? Jawaban untuk pertanyaan ini tentu sangat besar pengaruhnya bagi negara dan seluruh dunia. Ketika itulah akan ada pula oknum-oknum atau kelompok-kelompok yang berselisih satu sama lain dalam menjelaskan masalah ini.

Dulu, ketika masalah ini baru sebatas teori pengaruhnya tentu tidak seberapa signi�kan. Tapi ketika sekarang hendak diterapkan berkat kejayaan revolusi Islam di Iran masalah ini menjadi sangat berpengaruh dan determinan. Harapan para tuan tanah serta ketakutan mereka akan risiko kehilangan modal ilegalnya di depan harapan dan aspirasi warga pedesaan dan para petani, demikian pula reaksi para pemikir dalam persoalan demikian yang notabene respon terhadap suatu pertanyaan dan kebutuhan sosial tak pelak menimbulkan fenomena hibridisasi pemikiran.

Hibridisasi tidak selalu berupa kombinasi antara konsep Marxisme dan konsep Islam, melainkan juga bisa berupa pencomotan pandangan yang ada dalam ajaran dan ideologi apa pun untuk kemudian disisipkan dalam ajaran Islam.

Dengan demikian, kemungkinan terjadinya hibridisasi pemikiran serta penyimpangan dan kekeliruan pemahaman selalu membesar pada suatu ajaran setiap kali ajaran itu memberikan respon konseptual dan aktual bagi kebutuhan masyarakat. Di sinilah kemudian

Pustak

a Syia

h

Page 76: tafsir surah al-munafiqun fix oke

77Sayid Ali Khamene’i

terlihat pentingnya peranan teks-teks orisinal Islam serta pemahaman dan penafsiran al-Quran secara akurat. Saat itulah pemahaman yang benar terhadap al-Quran dan kepiawaian di bidang tafsir terasa semakin urgen.

Metode Tafsir Al-Quran

Bagaimana cara menafsirkan al-Quran dan darimana tafsiran bisa diperoleh dan dapat diyakini kebenarannya? Apakah ada ayat al-Quran yang berbicara tentang ini?

Semua ayat yang berbicara tentang tadabbur dan tafakkur adalah ayat-ayat yang memerintahkan kepada kita supaya berpikir dan menggunakan akal sehat.

Ayat-ayat itu antara lain ialah:

الحات كالمفسدين الص عملوا و وا آمنـ الذين نجعل أم ار في الأرض أم نجعل المتقين كالفج

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. Shaad [38]:29)

لوب أقفالها رون القرآن أم على قـ تدبـ أفلا يـMaka apakah mereka tidak memerhatikan al-Quran ataukah hati mereka terkunci? (QS. Muhammad [47]: 24)

Masih banyak lagi ayat al-Quran yang berbicara tentang keberpikiran, perenungan dan pendalaman terhadap kalam suci ilahi. Jelas bahwa ada banyak tahapan dalam pemahaman dan pengetahuan terhadap

Pustak

a Syia

h

Page 77: tafsir surah al-munafiqun fix oke

78 Membongkar Ciri Kaum Munafik

kalam suci. Dengan pemahaman dan pengetahuan itulah arti penafsiran juga akan menjadi jelas. Dengan demikian, penafsiran al-Quran bukanlah bidah dan sesuatu yang baru. Tidaklah benar apa yang dikatakan oleh sementara orang bahwa kita tidak boleh mencari penafsiran kecuali tafsir dengan riwayat (tafsir bil ma’tsur).

Arti Tafsir

Tafsir ialah “menyingkap tabir yang menutup makna yang terkandung dalam al-Quran.” Kalam Ilahi ini bersumber pada al-Quran sendiri, dan al-Quran memerintahkan kepada kita supaya kita berenung dan menyingkap tabir yang menyelimuti makna al-Quran.

Tahapan Memahami Kalam Ilahi

Memahami kalam Ilahi memiliki beberapa tahap sebagai berikut.

1. Pemahaman dengan benar arti setiap kosakata. Orang Arab atau orang-orang yang tidak mengerti bahasa Persia sama sekali tidak bisa memahami isi buku koleksi syair Golestan karya Sa’di, termasuk syair-syair yang paling sederhana sekalipun. Tidak sulit untuk memahami buku itu karena bagaimanapun juga syair-syair itu adalah perkataan manusia, namun untuk memahami muatannya tentu harus memahami arti kosakata yang terkandung di dalamnya.

2. Penguasaan dan pemahaman dengan baik bahasa dan arti kosakata yang dimaksud. Penjelasannya ialah bahwa orang yang tidak menguasai bahasa Inggris, misalnya, tidak dapat memahami materi sebuah buku berbahasa Inggris dengan semata-mata merujuk ke kamus bahasa Inggris dan menemukan 10-15 kosakata darinya. Bisa

Pustak

a Syia

h

Page 78: tafsir surah al-munafiqun fix oke

79Sayid Ali Khamene’i

saja kita beruntung memahami kosakata yang ada, tapi arti yang sesungguhnya dari kalimat yang ada ternyata tidak kita mengerti sama kali karena kita tidak mengetahui intisari perkataan, tata bahasa dan rumus-rumus penggunaannya. Kita harus menguasai tata bahasa dan rumus-rumus itu. Sungguhpun demikian, ini masih baru merupakan tahapan untuk memahami arti suatu perkataan secara har�ah. Ini ibarat anak kecil pengguna bahasa Persia yang masih berusia 10-12 tahun ketika membaca syair Sa’di:

عمربرف است و آفتاب تموز

اندکی مانده خواجه غره هنوزUsia adalah hamparan salju

Matahari adalah musim panas

Sedikit sudah yang tersisa

Kebanggaan Sang Khawajah

Secara garis besar anak itu mengerti arti “usia”, “musim panas”, “matahari” dan “Khawajah”, namun dia tidak mengetahui misteri pengibaratan usia dengan hamparan salju yang sudah mencair dan hanya tersisa sedikit di depan sengatan matahari musim panas. Semula orang mengira hamparan salju yang melimpah itu akan bertahan untuk selamanya dan dengan itu dia bersuka dan berbangga ria. Dia tidak sadar bahwa sengatan matahari akan segera melenyapkannya dalam sekejap. Anak kecil itu tidak tahu menahu ke dalam metafora ini kecuali setelah dia belajar dengan baik rahasia dan misteri pengibaratan itu.

Dengan demikian, jika perkataan dan syair Sa’di sedemikian dalam maka kalam Ilahi dan al-Quran al-

Pustak

a Syia

h

Page 79: tafsir surah al-munafiqun fix oke

80 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Karim tentu saja jauh lebih dalam sehingga untuk memahaminyapun jelas diperlukan ketajaman dan pendalaman yang optimal. Semakin jauh Anda tenggelam di dalamnya semakin mendalam pula pemahaman demi pemahaman yang akan Anda dapatkan darinya. Hasil dari pendalaman dan “tadabbur” inilah yang disebut penyingkapan, sedangkan orang yang melakukan tadabbur dan pendalaman disebut “mufasir” (penafsir). Jika hasil penyingkapan dan pendalaman itu dijelaskan kepada orang lain untuk memahamkan kalam Ilahi dan al-Quran al-Karim kepadanya, maka proses ini disebut penjelasan tafsir (bayan al-tafsir).

Perbedaan Antara Tafsir dan Takwil

Dari keterangan tadi jelas sudah makna tafsir. Sedangkan takwil secara har!ah berarti “perujukan” dan “pengembalian”. Dengan kata lain, kita merujuk, mengacu dan kembali kepada arti yang secara har!ah dan tekstual tidak ada hubungannya dengan lafaz-lafaz yang ada dengan tujuan mencari makna baru.

Suatu ayat al-Quran ketika kita hadapkan dengan ayat-ayat lain lalu kita renungkan terkadang menghasilkan dua pemahaman dan makna yang berbeda. Contohnya adalah ayat suci, Maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang ka!r itu. (QS. al-Taubah [9]: 12).

Siapakah para pemimpin orang-orang ka!r itu dan bagaimana keadaan mereka? Rasulullah saw ketika membebaskan suatu kota tidak memerangi rakyat jelata yang notabene korban (akibat), melainkan terlebih dahulu mencari, mendatangi dan menumpas para pemimpin mereka yang menjadi sebab dan biang kesesatan. Inilah makna har!ah ayat tersebut dan makna ini pula yang

Pustak

a Syia

h

Page 80: tafsir surah al-munafiqun fix oke

81Sayid Ali Khamene’i

dapat dimengerti dengan bantuan arti kosakata yang ada padanya. Namun, dengan pendalaman lebih jauh kita dapat mengungkap suatu makna yang juga berkaitan dengan kandungan ayat tersebut dengan penjelasan sebagai berikut.

Pertama, kita mengetahui bahwa eksistensi keka!ran (kufur) bertumpu pada para pegiat dan pemimpinnya sehingga jika mereka terbasmi maka kufur itu praktis juga akan terbasmi. Dengan demikian, merekalah yang harus dibasmi terlebih dahulu, sedangkan orang-orang yang lain dengan sendirinya akan ikut terbasmi karena mereka adalah akibat.

Kedua, melalui pendalaman kita dapat mengetahui bahwa tatanan yang hak memiliki rancangan yang fundamental dan harus menggeser rancangan yang batil. Langkah awal yang mesti ditempuh ialah memberantas asal muasal kebatilan dan biang kufur. Dengan demikian, sasaran yang harus senantiasa diperangi adalah para pemuka kufur, bukan tetek bengeknya.

Di Iran, misalnya, biang dan pokok kebobrokan adalah rezim Pahlevi, sedangkan tetek bengeknya adalah Bahaisme, musik-musik dan !lm-!lm amoral, dan lain-lain yang merupakan cabang kufur. Jadi, sasaran pertama untuk diperangi adalah pokok dan biang kufur agar dengan demikian maka semua cabang dan akibatnya akan ikut terberantas dengan sendirinya.

Patut disebutkan bahwa kami tidak menentang pemberantasan komunisme, Bahaisme dan kelompok-kelompok menyimpang lainnya, demikian pula budaya-budaya amoral. Kami hanya mengatakan bahwa penumpasan yang diutamakan al-Quran ialah terhadap

Pustak

a Syia

h

Page 81: tafsir surah al-munafiqun fix oke

82 Membongkar Ciri Kaum Munafik

pokok, asas dan para pemuka kufur. Nabi Ibrahim as dan Imam Ali as dalam penghancuran berhala sasaran yang pertama kali didatangi adalah berhala besar.

Pemahaman terhadap ayat ini membukakan jalan operasi dan memberikan perencanaan yang matang kepada kita. Bisa jadi banyak orang lain yang membaca ayat ini tidak memahami makna demikian. Dalam banyak hadis dan riwayat juga demikian. Ayat ini membukakan jalan dan memberikan banyak pelajaran. Orang yang mengerti betul perjuangan melawan para pemimpin kufur dan memahami peran mereka di tengah masyarakat tentu memahami makna ini ketika melakukan pendalaman terhadap ayat tersebut. Tafsiran yang benar ini masuk dalam metode penafsiran.

Lantas bagaimana pengertian takwil? Takwil ialah pemahaman terhadap ayat al-Quran dengan makna yang berbeda dengan maknanya secara tekstual. Untuk menjelaskan masalah ini kami ambil contoh mengenai penumpasan kaum muna�k yang secara lahiriah bukanlah para pemimpin kufur dan sudah ada sejak awal periode keislaman. Apa kaitan masalah ini dengan ayat tersebut?

Ketika menjawab pertanyaan mengenai dalil perang melawan kaum muna�k yang terjadi pada masa itu Imam Ja’far Shadiq as mengutip ayat al-Quran, Maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang ka�r itu, padahal kaum muna�k secara lahiriah adalah bagian dari umat Islam dan tidak terhitung sebagai kaum ka�r. Ini merupakan satu contoh takwil dalam perkataan para Imam maksum as yang dimuat dalam berbagai kitab tafsir.

Pustak

a Syia

h

Page 82: tafsir surah al-munafiqun fix oke

83Sayid Ali Khamene’i

Contoh lain ialah Zurarah bertanya kepada Imam Shadiq as, “Bagaimana engkau dapat mengetahui bahwa usapan (dalam tatacara berwudu) adalah untuk sebagian kepala?” Beliau menjawab dengan mengutip penggalan ayat, Dan usaplah kepalamu ...(wamsahû biru’ûsikum) (QS. al-Maidah [5]: 6). Zurarah berkata, “Bukankah arti ayat ini ialah ‘usaplah kepalamu’, yakni mutlak sehingga untuk hati-hati sebaiknya semua bagian kepala diusap?” Beliau menjawab, “Karena ada huruf ba. Ayat ini tidak mengatakan wamsahu ru’ûsakum yang berarti mencakup semua bagian kepala. Huruf ba di sini memberikan arti sebagian, yakni “Usaplah sebagian kepalamu.”

Ini merupakan tafsiran dan penjelasan atas penyingkapan makna yang sesungguhnya dari ayat tersebut. Makna ini sebenarnya dapat dimengerti dengan sedikit renungan yang tentunya harus didukung pengetahuan terhadap bahasa Arab. Imam Shadiq as telah menjelaskan makna itu dan menyingkap makna baru dalam pemahaman terhadap al-Quran. Ini masuk dalam kategori penafsiran. Namun tidak demikian dengan beberapa hadis lain. Contohnya adalah hadis mengenai al-muttaqî n (orang-orang yang bertakwa) atau al-muhtadîn (orang-orang yang mendapat petunjuk) atau ayat, Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi...

Dalam menakwilkan ayat-ayat itu Imam as berkata, “Kamilah orang-orang yang mendapatkan petunjuk, kamilah orang-orang yang bertakwa, dan kami pula orang-orang yang tertindas (mustadh’afīn).” Ini masuk dalam kategori takwil.

Pustak

a Syia

h

Page 83: tafsir surah al-munafiqun fix oke

84 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Dengan demikian, takwil ialah arti dan makna yang tidak terjangkau oleh pikiran manusia biasa, karena itu harus ada orang-orang tertentu yang dapat menakwilkan ayat-ayat itu dan menjelaskannya kepada umat. Penafsiran dan pemahaman terhadap al-Quran bisa dilakukan oleh setiap orang yang menguasai bahasa Arab dan melakukan perenungan dan pendalaman terhadap kalimat-kalimat dalam al-Quran, sedangkan untuk penakwilan al-Quran tidak semua orang dapat melakukannya walaupun melalui perenungan dan pendalaman. Karena itu, takwil al-Quran hanya dikhususkan untuk Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya (Rasulullah saw dan para Imam maksum as), sebagaimana disebutkan dalam ayat, Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya.. (QS. Ali Imran [5]: 7).

Tafsir dengan Pendapat Sendiri

Penafsiran dengan pendapat sendiri (tafsir bi al-ra’y) pada prinsipnya boleh atau tidak? Bagaimanakah cara membedakan tafsir bi al-ra’y dengan penafsiran selainnya?

Pertama patut diketahui bahwa di kalangan ulama Syi’ah tidak ada perselisihan mengenai ketidakbolehan penggunaan tafsir bi al-ra’y. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

من فسرالقرآن برأيه فليتبوء مقعده فی النار.

“Barangsiapa menafsirkan al-Quran dengan pendapat sendiri, maka siapkanlah tempatnya di neraka.”

Sedangkan di kalangan Ahlusunnah ada dua pendapat: satu membolehkan dan yang lain tidak membolehkan.

Pustak

a Syia

h

Page 84: tafsir surah al-munafiqun fix oke

85Sayid Ali Khamene’i

Naifnya, ada sebagian cendekiawan muslim mencoba menerapkan pendapatnya sendiri pada al-Quran atau membuka peluang untuk memaknai al-Quran sekehendak hatinya dengan mengatakan bahwa pengharaman tafsir bi al-ra’y berlaku hanya pada periode para khalifah, yakni ketika para khalifah Bani Umayah dan Bani Abbasiyah berusaha menyesuaikan al-Quran dengan pendapat mereka, sehingga para Imam maksum as mengharamkan tafsir bi al-ra’y dengan tujuan semata-mata untuk membendung praktik para khalifah itu dan orang-orang semisalnya. Para Imam mengharamkannya demi mencegah penyalahgunaan al-Quran oleh para ulama istana dinasti Umayah dan Abasiyah untuk kepentingan para penguasa.

Pernyataan demikian jelas lemah dan tidak berdasar sama sekali. Pasalnya, hukum itu sudah keluar pada zaman Rasulullah saw dan sebelum era kekhalifahan. Hukum itu bahkan merupakan hadis dari beliau sendiri. Kita juga tidak dapat mengatakan bahwa maksud beliau tidak mutlak melainkan haram untuk era tertentu karena seandainya memang demikian, tidak ada halangan bagi beliau untuk berkata, “Barangsiapa menafsirkan al-Quran demi kepentingan penguasa, maka tempat persemayamannya adalah api neraka.” Tidak perlu beliau bertaqiyah. Mengapa beliau harus berkata sedemikian mutlak dan umum padahal tidak ada suatu apa pun yang membuat beliau harus khawatir?

Atas dasar ini, tafsir bi al-ra’y yang tidak beliau perbolehkan itu bersifat mutlak dan mencakup penafsiran al-Quran atau suatu ajaran yang dilakukan oleh sebagian orang demi kepentingan dan paham yang dianut oleh penguasa.

Pustak

a Syia

h

Page 85: tafsir surah al-munafiqun fix oke

86 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Tafsir bi al-ra’y terjadi apabila Anda mengatakan sesuatu kemudian saya hendak memahami perkataan Anda. Ketika ternyata saya kesulitan memahami perkataan Anda dan saya tidak menyingkap maksud Anda, saya lantas menyesuaikan perkataan Anda dengan apa yang terbersit di benak saya sendiri. Ketika itulah saya mengatakan bahwa inilah maksud perkataan Anda.

Al-Quran adalah kalam Allah Swt yang dengannya Dia ber!rman kepada kita, lalu kitapun berusaha mengetahui dan memahami dengan benar maksud al-Quran dan Zat Yang ber!rman. Dengan demikian, tafsir bi al-ra’y ialah pemberian makna pada !rman Allah dan al-Quran sesuai kehendak kita sendiri, bukan sesuai maksud yang Dia kehendaki. Ini mirip dengan taqiyah yang diartikan dengan seenaknya oleh sebagian orang, yakni mereka memaknai taqiyah semata-mata demi kepentingannya sendiri atau untuk lari dari kewajiban berjuang melawan mungkar dan tagut.

Di era rezim Syah Iran dulu, misalnya, sebagian orang sama sekali tidak ikut andil dalam perjuangan. Ketika mereka ditanya, “Mengapa Anda tidak ikut berjuang sedangkan Anda adalah sosok ulama?” Mereka lantas mengangkat masalah taqiyah sebagai alasan untuk lari dari perjuangan. Mereka mengatakan bahwa agama kita memerintahkan taqiyah. Dalam hadis disebutkan bahwa:

التقية جنة المومن

“Taqiyah adalah perisai orang beriman...”

Yakni, taqiyah adalah perisai tapi bukan bagi bukan sembarang orang, apalagi orang yang hanya duduk di rumah atau berdamai dengan para tagut. Tafsiran mereka

Pustak

a Syia

h

Page 86: tafsir surah al-munafiqun fix oke

87Sayid Ali Khamene’i

untuk taqiyah adalah tafsir bi al-ra’y dan pembenaran sekehendak hati untuk berlepas tangan dari tanggung jawab. Kita mengetahui bahwa perisai digunakan di medan pertempuran, bukan di rumah dan tempat tidur. Taqiyah menjadi tidak berfungsi ketika tidak ada pertikaian dan perjuangan.

Contoh lain adalah ketika sekelompok orang atau beberapa oknum mengemukakan pendapat-pendapat tersendiri di bidang ekonomi sembari memaknai suatu ayat atau beberapa ayat sesuai pendapat mereka sendiri, sebagaimana akan kami jelaskan nanti untuk contoh-contoh tafsir bi al-ra’y.

Dalam sejarah juga ada kasus-kasus demikian. Kaum Khawarij, misalnya, menjadikan ayat al-Quran, Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah sebagai slogan. Mereka menafsirkannya dengan pendapat sendiri kemudian memerangi Imam Ali bin Abi Thalib as. Ayat ini memang memiliki satu makna, yakni bahwa pemerintahan adalah milik Allah Swt, tapi Allah memiliki para amil (petugas) di muka bumi, dan pemerintahan Imam Ali as tak lain adalah perpanjangan dari pemerintahan Allah, dan ini justru menjadi dalil bahwa ketaatan kepada beliau merupakan kewajiban. Ini merupakan satu versi tafsiran, sedangkan tafsiran versi lainnya ialah bahwa pemerintahan Imam Ali as berseberangan dengan pemerintahan Allah sehingga menjadi dalih untuk tidak lagi bersama beliau, tidak menaati beliau dan bahkan malah memerangi beliau. Tafsiran versi kedua ini adalah tafsiran sekehendak hati mereka, yakni bahwa pemerintahan semata-mata milik Allah dan tidak ada hubungannya dengan Imam Ali as sehingga beliau harus diperangi.

Pustak

a Syia

h

Page 87: tafsir surah al-munafiqun fix oke

88 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Demikianlah tafsir bi al-ra’y. Dengan tafsiran demikian, tidak perlu lagi kita mengatakan haram hukumnya menafsirkan ayat sesuai kepentingan penguasa. Tapi kenyataannya ialah bahwa haram hukumnya tafsiran yang tidak sesuai dengan maksud dan kehendak Allah, atau tafsiran sesuai pendapat pribadi. Sebab keharamannya pun jelas, yakni karena tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah dan hanya sesuai dengan pendapat, selera dan kemauan pribadi.

Selanjutnya, bagaimana kita dapat membedakan antara tafsir bi al-ra’y dan tafsir yang sahih? Untuk mengetahuinya tentu diperlukan:

Pertama, keterlatihan dan keakraban dengan al-Quran serta pengetahuan terhadap kandungan dan makna-makna yang ada dalamnya, dan ini memang menjadi bagian dari syarat bagi seorang mufasir. Al-Quran harus dipahami dan ditafsirkan dengan benar.

Kedua, mengetahui hadis-hadis yang menjelaskan makna dan tafsiran ayat-ayat al-Quran. Setidaknya ada dua kitab tafsir yang telah disusun panjang lebar dalam beberapa abad terakhir, selain Tafsir al-Ayyasyi, untuk menafsirkan ayat-ayat al-Quran dengan hadis-hadis yang ada. Dua kitab itu ialah Tafsir al-Burhan dan Tafsir Nur al-Tsaqalain yang merupakan kitab tafsir karya kalangan Syi’ah. Di kalangan Ahlusunnah, kitab tafsir yang juga menafsirkan ayat-ayat al-Quran dengan hadis adalah al-Durr al-Mantsur karya Jalaluddin Suyuthi.

Layak diingat bahwa mengetahui dan meninjau hadis-hadis yang berkenaan dengan ayat-ayat al-Quran sangat membantu upaya kita mendapatkan garis yang lurus, tafsiran yang benar atas ayat-ayat al-Quran, dan

Pustak

a Syia

h

Page 88: tafsir surah al-munafiqun fix oke

89Sayid Ali Khamene’i

patokan untuk mendeteksi tafsir bi al-ra’y.

Beberapa waktu lalu ada satu sarjana muda memberikan kepada saya makalah 10-20 halaman yang, menurutnya, tafsir untuk suatu surah al-Quran supaya saya baca dan komentari. Beberapa hari kemudian ketika makalah itu saya serahkan lagi kepadanya, saya mengatakan, “Saudaraku yang mulia, coba Anda hapus “bismillah” dan ayat-ayat al-Quran dari makalah ini, kemudian Anda camkan sekali lagi sisa tulisan yang ada, niscaya Anda tidak akan melihat perbedaan tafsir Saudara Yang Mulia ini dengan makalah-makalah materialistik Dr. Arani dan lain-lain. Setelah Anda mencamkan sedemikian rupa tapi ternyata masih ada perbedaan dengan makalah-makalah tersebut, walaupun hanya separuhnya, maka saya akan mengakui karya ini sebagai karya tafsir Anda.”

Pandangan Hidup Islam

Pandangan hidup Islam secara prinsipal berbeda dengan pandangan hidup materialisme. Materialisme memandang dunia tanpa tujuan dan hampa makna, sedangkan Islam meyakini adanya makna dan tujuan Sang Maha Pencipta alam semesta serta meyakini adanya asal muasal (mabda) dan tempat kembali (ma’ad). Islam meyakini bahwa Allah Swt menciptakan alam semesta disertai rencana dan tujuan serta mengakhirinya dengan tujuan pula. Keyakinan bahwa segala sesuatu diciptakan sesuai perencanaan dan undang-undang sehingga semua bergerak dengan tujuan dan akhir yang jelas adalah bagian akidah dan pandangan hidup Islam. Seperti halnya gerakan mesin, pabrik, dan pendulum lonceng, pergerakan jagad raya juga terjadi dengan suatu kehendak yang cermat, terencana dan teratur. Zat yang menggerakkan alam semesta ini tak lain adalah Allah

Pustak

a Syia

h

Page 89: tafsir surah al-munafiqun fix oke

90 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Swt, sebagaimana disebutkan dalam �rman-Nya, Musa berkata, “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.” (QS. Thaha [20]: 50)

Penciptaan dan pemberian petunjuk tidaklah terpisah satu sama lain, dan dengan demikian maka segala sesuatu diciptakan sekaligus diberi petunjuk dan diarahkan oleh Allah Swt. Inilah pandangan hidup dan keyakinan Islam, dan ini bertolak belakang sepenuhnya dengan materialisme.

Atas dasar ini jika ada orang mengatakan ada kesamaan dalam dua pandangan hidup ini, atau kesamaannya sampai 80-90 persen dalam tema-tema pembahasan keduanya, maka yakinlah bahwa dia tidak memahami dengan baik paham materialisme atau tidak memahami keduanya. Akibat kesalahan inilah ayat-ayat al-Quran lantas ditafsirkan dengan makna yang bermuara pada materialisme sehingga dikatakan, misalnya, bahwa ekonomi, pemerintahan, dan sosiologi keduanya serupa satu sama lain. Ini jelas tidak benar. Ini terjadi karena ketidaktahuan terhadap materialisme atau terhadap keduanya karena keduanya secara prinsipal memang bertolak belakang.

Lantas bagaimana caranya supaya dapat menemukan jalan menuju al-Quran dan dapat memahaminya?

Ini sekadar tema praktis, bukan tema ilmiah. Berdasarkan pengalaman saya pribadi yang sekian lama berkecimpung di bidang al-Quran dan tafsir al-Quran, patut saya katakan bahwa untuk memahami al-Quran diperlukan beberapa hal sebagai berikut.

Pustak

a Syia

h

Page 90: tafsir surah al-munafiqun fix oke

91Sayid Ali Khamene’i

Pertama, menguasai bahasa Arab. Percuma melakukan pendalaman (tadabbur) tanpa didukung penguasaan bahasa Arab, karena terjemahan saja dengan bahasa Persia atau bahasa apa pun tidak akan menghasilkan pandangan dan tafsiran yang sesungguhnya. Kebanyakan orang yang keliru dalam menafsirkan ayat-ayat al-Quran adalah karena tidak menguasai bahasa al-Quran. Contohnya adalah kelompok Furqan ketika memberikan tafsiran-tafsiran sesuai hasrat kejahatan mereka. Betapa banyak penyimpangan dan aksi teror akibat kecacatan dan penyimpangan pemahaman mereka.

Orang yang tidak memahami bahasa al-Quran terkadang menjadikan subjek (fa’il) sebagai objek (maf’ul), sumber (mubtada’) sebagai predikat (khabar) dan lain sebagainya. Jadi, untuk dapat memahami dan mendalami suatu surah setidaknya harus terlebih dahulu memahami dengan sempurna kosakata yang ada dalam surah itu. Akar kata dan derivasinya harus diketahui dengan cermat. Ini tidak berarti bahwa semua orang harus berbahasa Arab, melainkan bahwa orang yang ingin menafsirkan dan memahami al-Quran, maka mau tidak mau harus menguasai bahasa Arab dan mengerti arti kosakata yang ada dalam al-Quran. Misalnya, untuk memahami ayat “innâ a’thainâka al-kautsar” (Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak [QS. al-Kautsar [108]: 1]) dan merenungkan arti “al-kautsar” (nikmat yang banyak) secara leksikal kemudian berpikir bagaimana pengertian “innâ a’thainâka”, menguasai bahasa Arab dan mengetahui kosakata al-Quran jelas sangat diperlukan.

Kedua, kecermatan dan pendalaman terhadap semua bagian al-Quran. Tidak benar anggapan sementara orang bahwa dengan menelaah dan menghafal sebagian atau

Pustak

a Syia

h

Page 91: tafsir surah al-munafiqun fix oke

92 Membongkar Ciri Kaum Munafik

satu juz al-Quran atau pembagian satu juz menjadi beberapa bagian maka dia akan mampu menafsirkan al-Quran dengan benar. Cara demikian tidak cukup dan siapa pun di antara mereka sudah pasti tidak sanggup memahamami al-Quran dengan utuh dan benar. Al-Quran hanya bisa kita pahami apabila kita masuk dalam keseluruhan cakrawala al-Quran. Karena itulah dalam hadis diperintahkan supaya al-Quran dibaca dari awal hingga akhir. Imam Ali Zainal Abidin al-Sajjad as, misalnya, sebagaimana yang sudah masyhur, setiap tiga hari sekali selalu khatam al-Quran.

Tafsir Surah al-Munafiqun

Menurut saya, bagus sekali usulan kawan-kawan bahwa untuk memulai tafsir al-Quran sebaiknya saya memilih suatu surah yang di dalamnya Allah Swt ber!rman secara detail tentang suatu tema tertentu. Karena itu kawan-kawan lantas mengusulkan supaya saya memilih surah al-Muna!qun untuk ditafsirkan. Ini karena, pertama, surah ini merupakan surah tersendiri; kedua, surah ini menjelaskan perihal kaum muna!k secara relatif detail, walaupun bukan berarti semua ayat yang berbicara tentang kaum muna!k ada dalam surah ini, melainkan ada sekitar 40 tempat lain dalam al-Quran yang berbicara tentang kaum yang keji ini.

Untuk memahami surah al-Muna!qun dan tema kemuna!kan dalam al-Quran, perlu saya sebutkan dua poin: pertama, kejelasan arti kemuna!kan; kedua, kejelasan mengenai kasus dan sebab turunnya ayat-ayat ini.

Pustak

a Syia

h

Page 92: tafsir surah al-munafiqun fix oke

93Sayid Ali Khamene’i

1. Arti Kemuna�ikan

Secara leksikal nifâq (نفاق) berasal dari kata nafq (نفق)dengan wazan dharb (ضرب ). Memang, ada keterangan mengenai nifaq yang menjelaskan mengapa muna!k disebut muna!k, dan tentang ini Anda dapat mengetahui artinya dalam kamus-kamus bahasa Arab. Namun, nafq secara terminologi berarti tikus mondok atau tikus sawah yang suka membuat lobang-lobang atau terowongan (nafq) di tanah. Celakanya, petani ketika mengairi sawahnya air yang dialirkan bukannya membasahi sawah melainkan malah terbuang dan mengalir keluar sawah melalui lobang-lobang itu. Selain itu, tikus sendiri merupakan binatang pengerat, sedangkan hasil tanaman di sawah adalah santapan yang sangat empuk baginya. Tanaman itu semula terlihat subur dengan batang yang tinggi dan daun yang besar dan segar. Namun, di kemudian hari tikus-tikus itu menyantap akar-akarnya dari dalam terowongan-terowongan yang mereka buat. Akibatnya, petani lantas menyadari betapa tanamannya yang semula bagus perlahan-lahan layu kemudian mengering. Seperti perbuatan hewan inilah praktik kemuna!kan. Gerilya misterius orang muna!k sangat berbahaya bagi setiap masyarakat.

Satu hal lagi yang patut kami ingatkan mengenai makna kemuna!kan ialah bahwa kemuna!kan merupakan sebentuk perbuatan, yaitu perbuatan yang menyalahi keyakinan pelakunya, atau tindakan yang tidak sesuai dengan niat dan apa yang ada di hati pelakunya, atau berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya. Dari de!nisi ini dapat dipahami dengan mudah bahwa muna!k adalah “orang yang berkata sesuatu yang tidak dia yakini dan dalam pratiknya pun

Pustak

a Syia

h

Page 93: tafsir surah al-munafiqun fix oke

94 Membongkar Ciri Kaum Munafik

dia berbuat sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia katakan”.

Kemuna�kan termotivasi bisa jadi oleh faktor terselubung. Mungkin Anda bertanya mengapa seorang muna�k bertindak dan memilih modus demikian? Jawaban ialah bisa jadi dia terdorong oleh beberapa faktor sebagai berikut.

Pertama, kelemahan mental sehingga berlindung pada praktik kemuna�kan. Pada kasus demikian tidak terlalu ada tendensi dan tujuan yang jelas.

Kedua, bukan lagi sekadar lemah mental, melainkan bergerak memburu sasaran dan tujuan tertentu dimana kemuna�kan menjadi pilihan cara yang jitu untuk mencapainya.

Kemunafikan di Era Awal Islam

Untuk mengetahui kasus kemuna�kan di era awal keislaman diperlukan penjelasan dan penafsiran lebih jauh. Ketika dalam suatu masyarakat atau negara terdapat suatu kelompok arus utama (mainstream) biasanya hal ini menimbulkan adanya kelompok bukan-arus utama. Di tengah masyarakat selalu ada pihak-pihak yang tidak dapat berdampingan dengan kelompok arus utama. Dari hati yang terdalam mereka tidak menerima kelompok arus utama, tapi bisa jadi mereka tidak berani mengungkapkan penolakan itu secara terbuka. Interes mereka tidak memungkinkan mereka untuk menampakkan penolakan. Karena itu mereka memendam permusuhan dalam batin dan menjalankan rencana-rencananya dengan berpura-pura sejalan dan sepakat.

Pustak

a Syia

h

Page 94: tafsir surah al-munafiqun fix oke

95Sayid Ali Khamene’i

Islampun ketika berubah menjadi kelompok arus utama di Semenanjung Arab juga menimbulkan adanya kelompok muna�k. Karena itu di tahap paling awal periode keislaman ketika Rasulullah saw ada di Mekkah dan Islam masih belum menjadi kelompok yang dominan sama sekali sekali tidak ada kasus kemuna�kan, karena apa yang dialami oleh setiap orang yang bergabung dengan beliau di Mekkah tak lain adalah gangguan, penganiayaan dan siksaan. Kelompok muna�k muncul baru ketika ketika Islam sudah menjadi sebuah kekuatan besar dan tatanan pemerintahan yang berbasis di kota Madinah.

Patut dingat bahwa kemuna�kan orang-orang yang menolak kekuasaan Islam yang baru muncul di Madinah dipicu bukan oleh satu faktor yang sama, tapi mereka sepakat dalam satu hal, yakni penolakan terhadap Islam dan kekuasaannya yang baru muncul dan tiba-tiba dominan di tengah masyarakat. Karena itu, kelompok muna�k di Madinah terbentuk dari berbagai elemen dan dengan berbagai motivasi tapi tersentral pada satu sosok yang bernama Abdullah bin Ubay.

Menurut data-data sejarah, Abdullah bin Ubay termasuk salah satu pemuka masyarakat Madinah. Sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah, Abdullah sudah mengondisikan suku Aus dan suku Khazraj supaya mengangkatnya sebagai raja sebagaimana bangsa-bangsa lain non-Arab memiliki raja agar kedua suku yang lama berseteru itu bersatu di bawah pimpinan Abdullah.

Dengan hijrahnya Nabi saw ke Madinah yang disusul dengan gencarnya dakwah Islam dan al-Quran beliau di sana lambat laun orang-orang dari kedua suku itu dalam kurun waktu 2-3 tahun mulai mengenal al-Quran dan

Pustak

a Syia

h

Page 95: tafsir surah al-munafiqun fix oke

96 Membongkar Ciri Kaum Munafik

ajaran Ilahi serta menemukan makna persatuan yang sejati dalam ajaran Islam bagi segenap umat manusia. Akibatnya, kepemimpinan Abdullah bin Ubay menjadi teranulir sepenuhnya. Karena dia tak sanggup melawan Islam secara terbuka dia terpaksa menampakkan diri menyerah dan menerima kekuasaan kelompok Islam yang tangguh. Perjalanan waktu rupanya tak dapat menyembuhkan luka lama yang dideritanya. Ambisi yang masih menyala dalam dirinya membuatnya berpikir untuk melancarkan upaya-upaya terselubung untuk merongrong barisan umat Islam.

Disebutkan bahwa istilah “islam” dalam al-Quran memiliki dua arti sebagai berikut.

Pertama, kepasrahan diri. Yakni bahwa manusia harus berpasrah diri di hadapan Sang Mahakuasa. Islam dalam pengertian demikian jenjangnya lebih tinggi dan penting dari jenjang keimanan. Contohnya adalah ayat:

قوا االله حق تقاته و لا تموتن إلا و وا اتـ ها الذين آمنـ يا أيـتم مسلمون أنـ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berpasrah diri. (QS. Ali Imran [3]:102)

Kedua, ketundukan kepada tatananan Islam yang sudah dominan. Keberserahan ini tingkatnya berada di bawah jenjang iman. Contohnya ialah seperti disebutkan dalam ayat,

Pustak

a Syia

h

Page 96: tafsir surah al-munafiqun fix oke

97Sayid Ali Khamene’i

ؤمنوا ولكن قولوا أسلمنا و قالت الأعراب آمنا قل لم تـلوبكم و إن تطيعوا االله و رسوله ا يدخل الآيمان في قـ لم

لا يلتكم من أعمالكم شيئا إن االله غفور رحيمOrang-orang Arab Badui itu berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah, “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu.” (QS. al-Hujurat [49]:14)

Keislaman Abdullah bin Ubay adalah jenis yang kedua, yakni ketundukan kepada pemerintahan Islam, bukan keimanan kepada ajaran Islam.

Dalam surah al-Taubah kita dapat melihat sebagian aktivitas kaum muna�k terkait kasus “Masjid Dhirar” (kemudaratan):

ين بـ فريقا تـ و و كفرا ضرارا مسجدا اتخذوا الذين و بل و المؤمنين و إرصادا لمن حارب االله و رسوله من قـهم لكاذبون ليحلفن إن أردنا إلا الحسنى و االله يشهد إنـ

Dan (di antara orang-orang muna!k itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk keka!ran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu... (QS. al-Taubah [9]:107)

Dalam beberapa ayat lain disebutkan bahwa kaum muna�k berusaha melancarkan tekanan mental terhadap

Pustak

a Syia

h

Page 97: tafsir surah al-munafiqun fix oke

98 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Rasulullah saw dan umat Islam, menakut-nakuti mereka dan menebar isu mengenai akibat buruk yang dikatakan akan menimpa mereka.

Dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah... (QS. al-Ahzab [33]:60)

Mereka mengatakan, “Kalian jangan berperang.” Mereka sendiri juga berusaha sedapat mungkin untuk tidak ikut ke medan jihad. Kalaupun mereka terpaksa ikut ke medan laga demi menutupi kemuna!kan mereka maka di medan itu mereka masih akan berusaha menciptakan perpecahan di tengah barisan prajurit Islam.

Di masa kinipun modus-modus yang sama persis juga dilakukan oleh kaum muna!k dalam dan luar negeri terhadap revolusi Islam (Iran), seperti menebar Islamfobia, revolusifobia, Syi’ahfobia dan lain-lain. Cara-cara demikian memang sudah pernah dilakukan oleh kaum muna!kin di era awal-awal keislaman, sebagaimana terlihat jelas dalam ayat-ayat al-Quran berkenaan dengan kaum muna!k.

Kita kembali ke kisah kemuna!kan di era periode awal Islam. Walaupun Abdullah bin Ubay menjadi tokoh sentral kemuna!kan, tidak semua orang yang berada dalam kubunya memburu tujuan yang sama dengan tujuan Abdulllah. Sebagian di antara kaum muna!k adalah orang-orang yang bermental kerdil, tidak betah berada di bawah tatanan dan peraturan pemerintahan Islam yang tak sesuai dengan selera mereka. Mereka semula beriman kepada Islam, tetapi kemudian berbalik setelah berhadapan dengan berbagai ketentuan dan undang-undang Islam. Mereka mengikuti jejak dan terpengaruh oleh orang-orang muna!k.

Pustak

a Syia

h

Page 98: tafsir surah al-munafiqun fix oke

99Sayid Ali Khamene’i

Di tengah kaum muna�k ada orang-orang yang sama sekali tidak pernah beriman kepada Allah barang sekejap mata, dan ada pula, Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka�r (lagi). (QS. al-Muna�qun [63]:3)

Karena keimanan maupun keka�ran kelompok ini tidak didasarkan pada tujuan yang jelas, melainkan semata-mata karena faktor kelemahan akidah, kelemahan mental ataupun egoisme sehingga mereka dikategorikan sebagai kaum muna�k dan mendapat peringatan keras dari al-Quran al-Karim, Maka Allah menimbulkan kemuna�kan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah (QS. al-Taubah [9]:77).

Dalam rangka mengenal lebih jauh kaum muna�k, saya sengaja menekankan poin ini supaya: pertama, kita tidak kebingungan mengenai muatan ayat-ayat al-Quran; kedua, di masa kinipun kita, insya Allah, dapat menerapkanayat-ayat al-Quran berkenaan dengan kelompok-kelompok muna�k yang ada di sekitar kita.

Berbagai jenis kubu yang disebutkan dalam al-Quran al-Karim telah menghadang Rasulullah saw dapat terulang lagi pada zaman-zaman lain. Keterampilan kita dalam hal ini ialah kemampuan menyingkap kedok kemuna�kan. Di zaman Rasulullah saw ada kubu ka�r Quraisy, kubu Romawi, kubu Majusi Iran, kubu Yahudi Bani Quraizhah, Bani Nadhir, dan Bani Qainuqa’, kubu Nasrani Najran hingga kemudian kubu muna�k yang lebih berbahaya daripada kubu-kubu lain. Sekarangpun kubu-kubu demikian dengan berbagai label dan taktik baru juga ada dan berbaris menghadang Islam dan pemerintahan Islam. Semua ini adalah bagian dari persoalan yang justru dapat memperkuat keimanan kita

Pustak

a Syia

h

Page 99: tafsir surah al-munafiqun fix oke

100 Membongkar Ciri Kaum Munafik

kepada prinsip kesolidan sunah Allah dan sejarah serta kemungkinan terulangnya kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu. Pada pengalaman kitapun di masa permulaan revolusi Islam, periode perjuangan, dan kontinuitas perjuangan berkenaan dengan mekanisme untuk meraih kemenangan dan bahkan mengenai berbagai persoalan pascakemenangan, kita menyaksikan aneka persoalan yang sama persis dengan apa yang terjadi pada periode awal keislaman.

المكر يحيق لا و يئ الس مكر و الأرض في استكبارا لن تجد نظرون إلا سنة الأولين فـ هل يـ يئ إلا بأهله فـ الس

بديلا ولن تجد لسنة االله تحويلا لسنة االله تـMaka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu (QS. Fathir [35]:43)

Pendirian Rasulullah saw Terhadap Kaum Munafik

Terdapat perbedaan nada dalam ayat-ayat al-Quran berkenaan dengan kaum muna!k. Sebagian ayat sangat tegas dan mengancam mereka dengan azab dan kekerasan.

و مرض لوبهم قـ في الذين و المنافقون نته يـ لم لئن ها نك بهم ثم لا يجاورونك فيـ غريـ المرجفون في المدينة لنـ

إلا قليلا

Pustak

a Syia

h

Page 100: tafsir surah al-munafiqun fix oke

101Sayid Ali Khamene’i

Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang muna�k, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka (QS. Al-Ahzab [33]: 60)

Di dua tempat lagi, satu di surah aL-Taubah dan yang lain surah al-Tahrim Allah Swt ber�rman kepada Rasul-Nya, “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang ka�r dan orang-orang muna�k itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. (QS. al-Taubah [9]: 74; al-Tahrim [66]: 9)

Tapi di ayat lain ada perintah yang lebih lunak.

ل على ولا تطع الكافرين و المنافقين و دع أذاهم و تـوكاالله و كفى باالله وكيلا

“Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang ka�r dan orang- orang muna�k itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka...” (QS. Al-Ahzab [33]: 48)

Atau mengenai sebagian kaum muna�k Allah Swt ber�rman, Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang muna�k jika dikehendaki-Nya, atau menerima tobat mereka. (QS. Al-Ahzab [33]: 24).

Dua sikap yang disebutkan dalam al-Quran adalah karena satu di antara dua faktor. Pertama, karena kaum muna�kin satu sama lain tidaklah sama; Kedua, ada strategi tertentu sehingga Rasulullah saw mengambil sikap mendua berdasar petunjuk ilahiah dan dengan suatu tujuan tertentu. Bisa jadi beliau tidak selalu bersikap keras terhadap semua kaum muna�k, melainkan

Pustak

a Syia

h

Page 101: tafsir surah al-munafiqun fix oke

102 Membongkar Ciri Kaum Munafik

menempuh metode bertahap. Pada tahun 6 Hijriah misalnya beliau berdamai dengan kaum ka�r Quraisy sehingga sebagian sahabat besar beliau menyangsikan perdamaian tersebut. Demikian pula sikap beliau terhadap kaum Yahudi Bani Quraizhah dan Bani Qainuqa’. Mereka berusaha menimbulkan kekacauan, baik secara terbuka maupun tersembunyi dan bahkan berkomplot dengan kaum musyrik Quraisy untuk merongrong Islam. Namun beliau masih bersedia berdampingan dengan mereka karena ini ternyata adalah metode beliau dalam mengatur strategi dan merupakan metode Islam yang tidak boleh diabaikan.

Kita memandang kemuna�kan bukan sebagai karakteristik individual melainkan sebagai sebuah fenomena sosial dan politik. Kemuna�kan pada masa kemunculan kekuasaan dan pemikiran Islam terjadi dalam bentuk gerakan di tengah masyarakat. Karena itu, kita harus dapat mengenalnya dalam berbagai dimensinya dan melacak beberapa contohnya di tengah masyarakat.

Pustak

a Syia

h

Page 102: tafsir surah al-munafiqun fix oke

103Sayid Ali Khamene’i

Tafsir Surah al-Muna�iqun

Dalam menafsirkan surah yang mulia ini, pertama kita akan membacakan beberapa ayat dan terjemahan, karena hal ini memberikan dua manfaat. Pertama, kita dapat mengenal suasana dan atmosfer dalam surah ini; kedua, kita akan dapat memahami dengan baik terjemahannya.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

الله والله لرسول إنك نشهد قالوا المنافقون جاءك إذا علم إنك لرسوله والله يشهد إن المنافقين لكاذبون.(١) يـ

1. Apabila orang-orang muna!k datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang muna!k itu benar-benar orang pendusta.

Pustak

a Syia

h

Page 103: tafsir surah al-munafiqun fix oke

104 Membongkar Ciri Kaum Munafik

هم ساء ما وا عن سبيل الله إنـ هم جنة فصد اتخذوا أيمانـعملون.(۲) كانوا يـ

2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

لا هم فـ لوبهم قـ على فطبع ثم كفروا آمنوا هم بأنـ لك ذفقهون.(٣) يـ

3. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka!r (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

قولوا تسمع لقولهم عجبك أجسامهم وإن يـ هم تـ تـ وإذا رأيـهم عليهم صيحة يحسبون كل مسندة خشب هم كأنـ

ؤفكون.(٤) لهم الله أنى يـ العدو فاحذرهم قاتـ4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

Pustak

a Syia

h

Page 104: tafsir surah al-munafiqun fix oke

105Sayid Ali Khamene’i

غفر لكم رسول الله لووا رءوسهم عالوا يستـ وإذا قيل لهم تـون وهم مستكبرون.(۵) هم يصد تـ ورأيـ

5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.

Ayat-ayat ini hampir terfokus sepenuhnya pada satu aspek pola kaum muna!k, yaitu aspek penampilan dan kebohongan yang disebutkan sebagai ciri khas pokok dan bagian dari unsur eksistensial kaum muna!k. Ketika mereka berhadapan dengan Rasulullah saw, mereka mengatakan, “Kami bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Tapi hati mereka tidak meyakini demikian, dan mereka tidak menghendaki keyakinan mereka yang sesungguhnya itu terungkap. Bisa jadi mereka ingin mengekspresikan ketundukan dan komitmen mereka terhadap pemerintahan Islam dengan suatu cara tertentu.

Rasulullah saw sendiri memiliki dua dimensi: pertama, kepemimpinan intelektual dan kalbu; kedua, kepemimpinan sosial dan aspek pemerintahan. Kaum muna!k tidak ingin mengaku hanya menerima keterhubungan dengan Allah dan kenabian beliau, melainkan juga dengan pemerintahan dan kekuasaan beliau, atau boleh dikata mereka menyerah.

Dalam revolusi kitapun juga ada kasus-kasus demikian. Partai Tudeh (Rakyat) yang dikenal sebagai partai komunis serta memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga yang jelas menerima paham Marxisme ikut menyerukan kepada orang-orang lain supaya mengikuti garis Imam Khomeini. Mereka memberi tulisan pada

Pustak

a Syia

h

Page 105: tafsir surah al-munafiqun fix oke

106 Membongkar Ciri Kaum Munafik

poster beliau dengan warna hijau yang merupakan warna sakral bagi umat Islam: “Kami menerima garis pemikiran Imam Khomeini.” Mereka mencetak dan memublikasikannya.

Al-Quran merespons, menyalahkan, dan mendustakan kaum muna�k dan menegaskan bahwa lawan bicara mereka, Rasulullah saw, adalah sosok yang lebih bermental dan penuh percaya diri. Karena itu Allah Swt ber�rman, Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya, lalu ber�rman bahwa Dia mengetahui mereka hanyalah para pendusta belaka.

Disebutkan bahwa kedustaan di sini memiliki dua makna: pertama, pertentangan perkataan lisan dengan keyakinan hati; kedua, pertentangan perkataan lisan dengan realitas. Dua makna ini dapat kita bayangkan.

Ayat kedua tidak menjelaskan dimensi ini, melainkan menjelaskan suatu hal yang bergantung pada dimensi ini. Karena menunjukkan penampilan yang bertentangan dengan keyakinannya kaum muna�k terhitung sebagai bahaya besar dan di sinilah letak bahaya mereka. Karena itu, ayat kedua menerangkan sesuatu yang hingga batas tertentu dapat melindungi kita dari bahaya mereka serta menyingkap cara misterius dan tak terpuji mereka, yaitu bersumpah atas nama Allah Swt. Mereka menyalahgunakan sumpah, dan sangat menarik ketika dalam ayat ini al-Quran menggunakan kata “junnah” (perisai). Mereka yang tidak berperang itu seharusnya tidak memerlukan perisai. Perisai digunakan oleh orang yang bermaksud menyerang. Perisai digunakan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Al-Quran mengatakan bahwa seperti inilah kalian harus memandang kaum muna�k. Satu tangan mereka memegang perisai sementara satu

Pustak

a Syia

h

Page 106: tafsir surah al-munafiqun fix oke

107Sayid Ali Khamene’i

tangan lainnya menghunus pedang dan juga tidak ada niat pada mereka untuk mundur. Jadi, penggunaan kata “junnah” dan bukan kata seperti “hijab” adalah untuk supaya lebih mudah tertanam dalam benak bahwa mereka sebenarnya berada di medan pertempuran dan sedang memerangi kalian.

Kalimat “lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah” menunjukkan bahwa walaupun sosok muna!k menggunakan pendapatnya sendiri tetapi tindakan merupakan bagian dari sebuah gerakan yang holistik. Selain itu juga menunjukkan bahwa perbuatan sosok muna!k adalah dalam rangka melawan arah pergerakan dan revolusi Islam. Al-Quran tidak akan sedemikian serius berbicara tentang ini andaikan masalahnya tidak demikian.

Kalimat “mereka hendak menipu Allah” (QS. al-Baqarah [2]: 9, al-Nisa’ [4]: 142) yang disebutkan dalam beberapa ayat lain berkenaan dengan kaum muna!k mengacu pada mentalitas dan kepribadian mereka yang kotor. Mereka menampilkan satu hal dan menyembunyikan lain hal dalam dirinya. Di depan kelicikan itu Allah Swt balik menipu dan memerdayai mereka, sebagaimana disebutkan dalam !rman-Nya, Dan Allah membalas tipuan mereka, dan, Mereka membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. (QS. Ali Imran [3]: 54)

Hanya saja, dari kalimat “dan Allah membalas tipuan mereka” patut diketahui bahwa “membalas” berarti jangan sampai menggunakan cara-cara yang kasat mata dan bahkan sewenang-wenang. Kita harus lebih pintar dan cerdik bermain untuk menjatuhkan orang-orang yang mencoba menggunakan cara-cara tipu daya untuk menjatuhkan kita. Jangan hadapi mereka dengan

Pustak

a Syia

h

Page 107: tafsir surah al-munafiqun fix oke

108 Membongkar Ciri Kaum Munafik

slogan dan kepalan tinju, karena amarah dan kepalan tinju terhadap orang yang tidak menunjukkan amarah dan tinjunya adalah cara yang tidak tepat. Sebaliknya, harus ditunjukkan perilaku yang serupa dengan perilaku mereka. Aib kita umat Islam yang berpikiran sederhana terletak pada masalah ini, dan ini tentu harus dibenahi. Aib kita ialah menempuh cara-cara kekerasan ketika berhadapan dengan permainan dan tipu daya musuh. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa salah satu keistimewaan para Imam maksum as ialah amarah mereka menampak pada praktik dan langkah-langkah strategis perlawanan, bukan pada lisan.

Dengan demikian, dalam konteks inilah ayat-ayat al-Quran seperti, Mereka membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu, dan, Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar (QS. al-Baqarah [2]: 9).

Ayat-ayat berikutnya dalam surah al-Muna!qun menyinggung beberapa dimensi lain gerakan dan mentalitas kemuna!kan yang masing menjelaskan aspek tersendiri dalam masalah kemuna!kan.

Di bagian terakhir kajian kita hari ini saya ingin menyinggung satu poin, yaitu bahwa surah-surah dalam al-Quran, terutama yang singkat, memiliki satu inti. Yakni ada suatu kalimat yang menjadi pokok pembicaraan masing-masing surah, sedangkan kalimat-kalimat lain adalah pendahuluan atau penghabisan dari kalimat pokok itu. Karena itu, harus direnungkan dalam-dalam mana inti persoalannya agar selanjutnya kita dapat mudah menentukan persoalan-persoalan sampingannya dalam surah yang menjadi bahan kajian.

Pustak

a Syia

h

Page 108: tafsir surah al-munafiqun fix oke

109Sayid Ali Khamene’i

Klasifikasi Orang-Orang Munafik dan Kemunafikan

Untuk memahami dengan benar surah ini harus diketahui arti dan makna yang sesungguhnya dari ayat-ayatnya. Hal ini tentu berkenaan tidak hanya dengan surah ini saja, melainkan berlaku untuk semua surah dalam al-Quran.

Ada beberapa klasi�kasi untuk kaum muna�k sebagai berikut.

Pertama, muna�k karena secara politik bersaing dengan Rasulullah saw, seperti Abdullah bin Ubay.

Kedua, muna�k akibat lemah mental dan iman, atau karena dikalahkan hawa nafsu sehingga kembali cenderung kepada kufur sesudah beriman kepada Rasulullah saw.

Ketiga, muna�k akibat ketidakpuasan sehingga terseret kepada kufur namun tidak berani menampakkan kekufurannya.

Kaum muna�k ada yang baru aktif dan ada yang sudah lama aktif dengan segala siasatnya. Dalam surah ini kelompok muna�k manakah yang dijadikan topik pembicaraan? Apakah kaum muna�k lama yang sejak awal memang tidak pernah beriman? Ataukah orang-orang yang baru menjadi muna�k sesudah mereka beriman?

Masalah ini akan jelas melalui kajian tentang makna kemuna�kan dan banyak hal lain. Setiap kalimat dan ayat terkadang memiliki pengertian dan pelajaran terpisah, dan keseluruhannya pun memberikan pelajaran

Pustak

a Syia

h

Page 109: tafsir surah al-munafiqun fix oke

110 Membongkar Ciri Kaum Munafik

tersendiri bagi kita. Dalam kajian kita mengenai surah ini kita akan meninjau kaum muna�k dengan mengacu pada �rman Allah Swt. Sebagai contoh:

1. Kaum muna�k yang sejak awal kebangkitan Islam melakukan penentangan dan aksi makar, mengingat masalah kemuna�kan muncul dari Madinah. Sejak berdirinya pemerintahan Islam batin mereka sama sekali tidak beriman kepada Rasulullah saw, melainkan hanya berpura-pura beriman.

2. Kaum muna�k yang pernah beriman namun karena satu dan lain faktor yang muncul akibat aneka peristiwa mereka kehilangan keimanannya, menjadi serba ragu, dan akhirnya menjadi ka�r. Kelompok muna�k ini menjadi demikian akibat kelemahan- kelemahan ini, dan di zaman sekarangpun ada orang-orang yang bertipe demikian. Kelemahan iman membuat mereka terpengaruh oleh orang-orang lain yang tak beriman, atau oleh adanya ketidakpuasan di tengah masyarakat, atau oleh rasa frustasi terhadap revolusi dan pemimpinnya, atau oleh kecintaan yang berlebihan terhadap anak, istri dan harta benda. Di masa lalu maupun sekarangpun semua faktor itu dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap agama, jihad dan perjuangan penuh jerih payah dalam revolusi Islam.

Sekarang kita akan melihat, muna�k jenis manakah yang dibicarakan dalam surah al-Muna�qun. Apakah mereka adalah kelompok politik yang sudah mengakar, ataukah orang-orang muna�k tipe lemah iman sehingga mengekor pada kaum muna�k tipe pertama? Di bagian awal surah al-Baqarah dan surah al-Taubah dan beberapa tempat lain terdapat pembicaraan detail mengenai orang-orang muna�k, namun sasarannya bukan kaum muna�k yang disebutkan dalam surah al-Muna�qun.

Pustak

a Syia

h

Page 110: tafsir surah al-munafiqun fix oke

111Sayid Ali Khamene’i

Lantas kaum muna�k manakah yang dibicarakan dalam surah ini? Semua ini akan jelas melalui uraian dan telaah secara saksama terhadap ayat-ayat dalam surah ini.

والله الله لرسول إنك نشهد قالوا المنافقون جاءك إذا علم إنك لرسوله والله يشهد إن المنافقين لكاذبون. يـ

Apabila orang-orang muna�k datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang muna�k itu benar-benar orang pendusta...

Penjelasan Citra Kaum Munafik

هم ساء ما وا عن سبيل الله إنـ هم جنة فصد اتخذوا أيمانـعملون. كانوا يـ

Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

Ayat pertama tidak menjelaskan apa pun tentang karakteristik dan ciri khas kaum muna�k sehingga kita tidak dapat dengan mudah mengenal tipe kaum muna�k manakah yang dimaksud; tipe pertama atau tipe kedua? Sedangkan pada ayat kedua terdapat satu poin penting, yakni bahwa mereka telah menjadikan sumpah sebagai perisai. Seperti sudah disinggung, perisai digunakan untuk perang, bukan untuk alas tidur. Perisai dan pedang dibawa oleh orang yang hendak berlaga dan berperang, bukan oleh orang yang tidak bermaksud berperang.

Pustak

a Syia

h

Page 111: tafsir surah al-munafiqun fix oke

112 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Kaum muna�k ini ternyata menjadikan sumpah sebagai perisai. Di balik pertanda dan perangkat perang inilah mereka menyembunyikan dirinya. Mereka bermaksud melakukan agresi dan serangan, sebagaimana disebutkan dalam al-Quran,

رضوه رضوكم و االله و رسوله أحق أن يـ يحلفون باالله لكم ليـوا مؤمنين إن كانـ

Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari keridaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin. (QS. al-Taubah [9]: 62)

Lebih jelas lagi adalah ayat ini:

عد يحلفون باالله ما قالوا و لقد قالوا كلمة الكفر و كفروا بـقموا إلا أن أغناهم إسلامهم و هموا بما لم ينالوا و ما نـإن و لهم خيرا يك توبوا يـ فإن فضله من رسوله و االله يا و الآخرة و ما نـ هم االله عذابا أليما في الد بـ عذ ولوا يـ تـ يـ

لهم في الأرض من ولي و لا نصيرMereka (orang-orang muna!k itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan keka!ran. (QS. al-Taubah [9]: 74)

Mereka mengangkat sumpah yang dapat diterima dan menjadikannya sebagai perisai. Mereka sudah mengucapkan perkataan kufur, telah menjadi murtad,

Pustak

a Syia

h

Page 112: tafsir surah al-munafiqun fix oke

113Sayid Ali Khamene’i

keluar dari Islam, dan dikeluarkan oleh Rasulullah saw. Namun mereka berlindung dengan perisai dan bersembunyi di baliknya. Untuk apa? Untuk melancarkan sebentuk perang terhadap kalian; Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Perang dan agresi ini ditujukan untuk mencegah kalian meniti jalan Allah, mengikuti pemerintahan Islam dan al-Quran. Ini merupakan perbuatan keji yang mereka lakukan.

Ayat ini membuka kedok kaum muna!k serta menjelaskan bahwa mereka bukan tipe muna!k yang terpengaruh oleh suatu faktor yang terjadi sesudah mereka beriman, melainkan golongan muna!k yang sejak awal memang sudah memiliki rencana-rencana berbau kemuna!kan serta bermaksud memerangi revolusi dan pemerintahan Islam. Mereka berniat membendung jalan Allah dan menghalangi jalannya revolusi.

Tipe Kedua Kaum Munafik

Ayat ketiga menjelaskan kelompok ini: Bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka!r (lagi). Mereka bukan tipe muna!k seperti Abdullah bin Ubay. Ayat ini menjelaskan bahwa kelompok yang dimaksud bukanlah kelompok muna!k yang pertama. Karena mereka sudah menyatakan keimanannya. Ayat ini menjelaskan adanya jarak antara keimanan dan keka!ran mereka. Dengan demikian, tidak tepat jika ada mufasir yang menerapkan ayat ini pada orang-orang seperti Abdullah bin Ubay, karena berdasarkan riwayat yang tegas dan dalil yang solid, dia sama sekali tidak pernah beriman. Ayat ini berkenaan dengan orang-orang yang beriman ketika Islam muncul, tapi kemudian mereka kendur dan menyimpang. Allah Swt telah mengunci

Pustak

a Syia

h

Page 113: tafsir surah al-munafiqun fix oke

114 Membongkar Ciri Kaum Munafik

mati hati mereka sehingga tidak mampu menangkap, memahami dan merasakan kebenaran sebagai akibat dari kekufuran dan keterpalingan mereka dari jalan Allah; Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka�r (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

Dalam surah al-Hasyr disebutkan,

علمون ؤذونني و قد تـ وم لم تـ و إذ قال موسى لقومه يا قـهم و االله لا لوبـ ا زاغوا أزاغ االله قـ لم أني رسول االله إليكم فـ

هدي القوم الفاسقين يـDan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?” Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. (QS. al-Sha! [61]: 5)

Mereka berbalik dari jalan Allah, maka Allah membalikkan hati mereka. Hal ini didukung oleh ayat,

بوا بآيات االله و وآى أن كذ ثم كان عاقبة الذين أساؤا السهزؤون وا بها يستـ كانـ

Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya. (QS. al-Rum [30]: 10)

Pustak

a Syia

h

Page 114: tafsir surah al-munafiqun fix oke

115Sayid Ali Khamene’i

Semua ini boleh dikata menjelaskan suatu makna, yakni bahwa keberpalingan hati akan mengakibatkan ketidakpedulian kepada ayat-ayat Allah, menimbulkan kemuna�kan, kelalaian, dan ketidakmampuan menangkap dan memahami hakikat dengan benar.

Pelajaran lain dari ayat ini ialah bahwa keimanan ibarat nyala api yang harus selalu diperkuat dengan amal baik dan ketakwaan. Bahan bakar harus senantiasa dipersiapkan agar api tetap menyala. Keimanan bukan seperti batu yang ketika diletakkan di suatu tempat maka ia akan tetap bertahan di tempat itu, melainkan ibarat kobaran api yang jika tidak kita urus maka lambat laut akan redup kemudian padam.

Allah Swt ber�rman,

عه بـ يناه آياتنا فانسلخ منها فأتـ بأ الذي آتـ و اتل عليهم نـيطان فكان من الغاوين الش

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah (QS al-A’raf [7]: 175)

Allah Swt menghendaki memberi mereka petunjuk, tetapi mereka sendiri tidak menghendakinya. Mereka malah bersikukuh pada dunia dan terkurung oleh hawa nafsunya. Inilah yang menimbulkan kesesatan dan

Pustak

a Syia

h

Page 115: tafsir surah al-munafiqun fix oke

116 Membongkar Ciri Kaum Munafik

kemuna�kan. Bukan tidak mungkin ada orang yang beriman dan bahkan sempat ikut berjihad, tetapi di kemudian hari ternyata malah menjadi muna�k akibat mengikuti hawa nafsu.

Kita kembali ke ayat ketiga dengan kesimpulan bahwa kelompok ini bukanlah kategori kaum muna�k yang sejak awal memang muna�k dan tak beriman, melainkan kategori kaum muna�k yang semula beriman tapi kemudian menjadi muna�k lalu hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti.

Al-Quran tidak mengatakan mereka tidak mengetahui atau tidak berakal, melainkan berkata “lâ yafqahûn”, yakni bahwa mereka tidak dapat mengerti dan tidak memiliki pemahaman yang benar dan akurat, karena demikianlah arti kata !qh. Kata ini dalam al-Quran berarti pemahaman dan kebijaksanaan (hikmah), yakni pemahaman yang bergantung kepada keberhambaan dan kepatuhan kepada Allah Swt.

Allah Swt ber�rman,

أوتي قد الحكمة فـ ؤت يـ من يشاء و من الحكمة ؤتي يـر إلا أولوا الألباب را و ما يذك را كثيـ خيـ

Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. (QS. al-Baqarah [2]: 269)

Untuk kajian lebih jauh tentang ini diperlukan telaah al-Quran berkenaan dengan penggunakan kata !qh dan hikmah.

Pustak

a Syia

h

Page 116: tafsir surah al-munafiqun fix oke

117Sayid Ali Khamene’i

Dengan demikian, orang-orang yang menjadi ka�r sesudah mereka beriman tidak akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang ayat-ayat Allah, karena hikmah ilahiah hanya bisa diperoleh di bawah keteduhan penghambaan kepada Allah.

“Tafaqquh” (pendalaman) ialah ketika orang dusun bernama Abu Dzar dapat memahami sesuatu, sementara seorang ilmuwan Yahudi tidak dapat memahaminya. Ilmuwan Yahudi itu kaya pengetahuan dan bahkan sudah sejak satu abad sebelumnya telah mendapat kabar bahwa Rasulullah saw akan datang, namun dia tidak memiliki bashirah (mata hati) dan tafaqquh.

Ciri-Ciri Orang Munafik

Al-Quran menegaskan,

قولوا تسمع لقولهم عجبك أجسامهم وإن يـ هم تـ تـ وإذا رأيـهم عليهم صيحة يحسبون كل مسندة خشب هم كأنـ

ؤفكون. لهم الله أنى يـ العدو فاحذرهم قاتـDan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka.

Ada lima ciri khas kelompok ini yang disebutkan secara garis besar dalam surah ini.

Pustak

a Syia

h

Page 117: tafsir surah al-munafiqun fix oke

118 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Pertama, penampilan yang memesona: Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Mereka menjaga penampilan sehingga Anda tidak akan berpikir bahwa mereka adalah orang keji. Menariknya, ayat ini menyebutkan “tubuh-tubuh mereka”, bukan pribadi-pribadi mereka, karena mereka tidak memiliki kepribadian dan kehendak. Mereka menarik hanya dari segi jasmani dan penampilan luar karena mereka memang tidak memiliki basis spiritual.

و أن الكافرين لا مولى لهمSesungguhnya orang-orang ka!r itu tidak mempunyai pelindung. (QS. Muhammad [47]: 11)

Yakni mereka tidak memiliki kepribadian. Mereka tidak kontinu dan solid. Sebaliknya, orang yang beriman walaupun bisa jadi secara !sik tidak memiliki apa-apa tetapi sangat resisten di depan tekanan musuh, rela berperang dan solid, karena mereka memiliki keimanan yang mendalam kepada Allah, dan Allahpun menjadi pelindung bagi mereka.

وا و أن الكافرين لا مولى لهم لك بأن االله مولى الذين آمنـYang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang ka!r itu tidak mempunyai pelindung (QS. Muhammad [47]: 11)

Dalam Perang Uhud orang-orang ka!r berkoar dengan slogan,

نحن لنا العزاء و لا عزالکم...

Pustak

a Syia

h

Page 118: tafsir surah al-munafiqun fix oke

119Sayid Ali Khamene’i

“Kami memiliki kehormatan, sedangkan kalian tidak memilikinya...”

Menanggapi slogan ini Rasulullah saw segera bersabda,

االله مولينا و لا ولی لکم.

“Allah pelindung, sedangkan kalian tidak memiliki pelindung.”

Beliau menegaskan bahwa Latta dan Uzza bukanlah pelindung. Allahlah tempat berlindung yang menenteramkan batin. Rezim-rezim tagut Amerika Serikat (AS) dan lain-lain tidak memiliki pelindung. Maka janganlah takut dan gentar menghadapi mereka, karena Allahlah maula dan pelindung kita, sebagaimana telah kita lihat dan alami selama ini.

Kedua, ibarat kayu yang tersandar. Jika al-Quran benar, maka di sinilah letaknya untuk masa kini dan demi nasib kita umat Islam abad ini, dan bukan hanya pada periode awal Islam. Jadi, harus kita ingat bahwa kaum ka!r umumnya tidak memiliki sandaran rohani dan spiritual. Mereka ibarat kayu yang disandarkan, tidak dapat berdiri di atas kaki sendiri sehingga harus bersandar pada sesuatu. Sungguh, mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar.

Ketiga, beranggapan bahwa setiap seruan keras tertuju kepada diri mereka. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Ketika ada seruan penumpasan fasad mereka selalu curiga dan mengatakan, “Orang-orang bermaksud membasmi kita.” Di sisi lain, mereka merasa cemas jika seruan itu seruan

Pustak

a Syia

h

Page 119: tafsir surah al-munafiqun fix oke

120 Membongkar Ciri Kaum Munafik

jihad . Mereka mendekam dalam rumah dan mengatakan bahwa jihad yang berarti perang adalah perang terhadap mereka.

Keempat, musuh terbesar. Al-Quran menegaskan, Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka. Dari nada tegas ayat ini para mufasir berkesimpulan bahwa mereka adalah musuh terbesar. Menariknya, al-Quran tidak secara langsung mengatakan, “Mereka adalah musuh terbesar maka perangilah mereka”, melainkan hanya mengatakan waspadalah terhadap mereka. Ini karena tidak setiap musuh harus dibunuh. Ada berbagai kategori musuh yang masing-masing memiliki hukum tersendiri. Mereka adalah kaum muna!k penakut yang tidak memiliki nyali untuk menyerang, tapi jangan sekali-sekali lalai dan terkecoh oleh aksi makar dan tipu daya mereka. Jangan sampai tertipu oleh penampilan mereka yang tenang, dan jangan menerima saran-saran mereka. Jangan pernah percaya dan yakin kepada mereka karena akan berpengaruh pada diri sendiri dan orang-orang lain.

Kelima, dilaknat dan dimurkai Allah. Allah Swt ber!rman, “Semoga Allah membinasakan mereka.” Yakni Allah memerangi mereka. Mengenai kalimat ini sebagian mufasir mengatakan bahwa memerangi dan memorakporandakan mereka, tapi kenyataannya kita tidak melihatnya demikian dalam sejarah. Allah tidak membinasakan mereka. Dengan demikian, kalimat ini berarti kutukan sehingga sama dengan kalimat “semoga Allah melaknat mereka.” Yakni Allah murka terhadap mereka.

Pustak

a Syia

h

Page 120: tafsir surah al-munafiqun fix oke

121Sayid Ali Khamene’i

Dua Poin Prinsipal

Sampai di sini terdapat dua poin prinsipal. Pertama, mereka bukanlah kaum muna�k di masa awal tersebarnya Islam. Mereka menjadi muna�k akibat berbagai faktor setelah Islam menjadi sebuah tatanan yang efektif di kota Madinah. Kedua, kemuna�kan sudah mendarah daging dalam diri mereka dan tidak tanggung-tanggung lagi. Karena itu mereka pantang berhenti menebar �tnah dan bermuka dua.

Tips Penyembuhan

Pertama, tidak lalai dari mengingat Allah, sebagaimana disebutkan dalam �rman-Nya, Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. al-Muna�qun [63]: 9)

Dari ayat ini dapat kita petik kesimpulan bahwa kelalaian dari mengingat Allah dapat menimbulkan kemuna�kan. Faktor kelalaian itu antara lain ialah kecintaan kepada harta dan anak sehingga harus diseimbangkan agar tidak menyebabkan kelalaian.

Kedua, memberi infak, sebagaimana disebutkan dalam �rman Allah, Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu...(QS. al-Muna�qun [63]: 10).

Infak ibarat perisai yang melindungi diri manusia yang beriman dan merupakan salah satu resep penyembuhan dari virus dan penyakit yang sangat berbahaya ini.

Ayat selanjutnya:

Pustak

a Syia

h

Page 121: tafsir surah al-munafiqun fix oke

122 Membongkar Ciri Kaum Munafik

غفر لكم رسول الله لووا رءوسهم عالوا يستـ وإذا قيل لهم تـون وهم مستكبرون. هم يصد تـ ورأيـ

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu”, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.

Rasulullah saw tidak mengatakan, “Datanglah kepadaku, agar aku memintakan ampunan”, karena beliau mengetahui bahwa hal itu akan sia-sia. Namun, ketika beliau berkata kepada mereka, “Datanglah kepada Rasulullah agar dia memintakan ampunan kepada Allah”, mereka ternyata juga sangat berat, congkak serta tetap enggan mendapat hidayah dan berada di jalan Allah Swt. Mereka tetap tidak mau menyerah. Karena itu, al-Quran lantas menegaskan bahwa air pembersih muka di tangan mereka sudah terbuang sia-sia, Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka.... (QS. Yasin [36]: 10)

غفر غفر لهم لن يـ غفرت لهم أم لم تستـ سواء عليهم أستـهدي القوم الفاسقين. الله لهم,إن الله لا يـ

Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. al-Muna!qun [63]: 6)

Pustak

a Syia

h

Page 122: tafsir surah al-munafiqun fix oke

123Sayid Ali Khamene’i

Allah Swt tidak memberi petunjuk kepada orang-orang merugi, karena hidayah dan mag�rah tidak bisa diperoleh begitu saja, melainkan harus sesuai dengan perilaku, kehendak dan niat, sedangkan mereka adalah orang-orang yang menyombongkan diri.

Selain itu, al-Quran juga menyebut mereka sebagai orang-orang bejat dan fasik (fâsiq) yang telah keluar dari agama. Kata !sq digunakan orang untuk menyebut kulit kurma busuk yang dengan hanya sekali tekan maka kurma akan keluar. Al-Quran menyebut kaum muna�k itu sebagai !sq, yakni keluar dari agama. Mereka keluar dari wilayah keimanan karena pembusukan yang terjadi pada diri mereka akibat dosa, hawa nafsu, egoisme dan takabur sehingga Allah tidak memberi petunjuk bagi mereka. Mereka adalah orang-orang ka�r, Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka!r (lagi) ... (QS. al-Muna�qun [63]: 3)

Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. (QS. Al-Sha! [61]: 5)

Allah Swt tidak menyebut mereka sebagai orang-orang yang zalim karena kata zalim dalam kasus ini tidak memberi makna dan karena kefasikanlah yang relevan dengan keadaan mereka. Setiap kata yang digunakan al-Quran di bagian akhir ayat selalu relevan sepenuhnya dengan konteks yang ada ayat.

Tindakan Destruktif

قولون لا تنفقوا على من عند رسول الله حتى هم الذين يـ

Pustak

a Syia

h

Page 123: tafsir surah al-munafiqun fix oke

124 Membongkar Ciri Kaum Munafik

وا ... ينفض

Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar), “Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)...”

Kaum muna�k ini memiliki satu lagi ciri khas, dan al-Quran menyinggung tindakan konfrontatif dan destruktif mereka.

Ketika Rasulullah saw datang ke Madinah, sebagian besar kaum Muhajirin berada dalam kondisi fakir dan papa. Beliau kemudian menggelar sebuah acara yang di dalamnya beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Beliau bersabda, “Adalah kewajiban bagi kalian untuk bersama-sama menanggung keuangan dan beban hidup kalian.” Hanya saja, persaudaraan ini dijalin tentu setelah kaum Anshar dan penduduk Madinah bersedia berinfak dan memberikan bantuan kepada kaum Muhajirin.

Di pihak lain, kaum muna�k di antara penduduk Madinah berusaha mengacaukan keadaan. Mereka mengatakan kepada kaum Anshar, “Kalian memberikan harta benda kalian kepada mereka, sedangkan mereka adalah orang-orang yang ada di sekitar Rasulullah dan telah memperoleh kekuatan. Jangan membantu mereka, jangan berinfak kepada mereka.” Ini sama persis dengan gerakan yang terjadi sekarang di dunia dengan label sanksi ekonomi.

Mereka berkata kepada kaum Anshar, “Jika kalian tidak membantu kaum Muhajirin, mereka akan buyar dan meninggalkan Rasulullah akibat kebutuhan hidup

Pustak

a Syia

h

Page 124: tafsir surah al-munafiqun fix oke

125Sayid Ali Khamene’i

mereka. Mereka akan pesimis terhadap pemerintahan Islam.” Mereka memahami kehebatan revolusi. Mereka sama persis dengan pasukan SAVAK dinasti Pahlevi yang mengatakan kepada para loyalis revolusi Islam, “Berapa uang yang kalian dapatkan dari Khomeini?” Pasukan SAVAK tidak memahami bahwa dengan keimanan dan keyakinan kepada cita-cita sucinya rakyatlah yang bisa jadi memberikan dana kepada Imam Khomeini, sebagai khumus dan jatah Imam, misalnya. Rakyat menyumbangkan dana sekaligus berjuang melawan rezim korup dan tagut.

Kaum muna�k itu gigih mengembangkan kemuna�kan dan bergerak seperti rayap yang menggerogoti fondasi-fondasi keimanan masyarakat. Allah Swt menampar mulut mereka dengan �rman-Nya,

لا المنافقين ولكن والأرض ماوات الس خزائن ولله فقهون. يـ

Kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang muna�k itu tidak memahami

Allah Swt menegaskan bahwa semua sumber pendapatan dan perbendaharaan langit dan bumi berada di dalam kekuasan-Nya, tetapi mereka tidak memahaminya (lâ yafqahûn) karena mereka tidak menyadari hakikat yang sesungguhnya. Allah Swt tidak ber�rman, “Orang-orang muna�k itu tidak mengetahui (lâ yaalamûn),” karena Rasulullah saw juga gigih bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan argumentasi, dan berkat gerakan inilah umat Islam mengalami kemajuan

Pustak

a Syia

h

Page 125: tafsir surah al-munafiqun fix oke

126 Membongkar Ciri Kaum Munafik

di bidang pertanian, peternakan, keterampilan, industri, ekonomi, kebudayaan dan peradaban serta dapat mandiri berkat kemampuan mereka mengelola sumber daya alam dengan benar.

Kaum muna�k gagal memahami masalah ini, dan sekarangpun banyak contohnya. Kelompok-kelompok kontra dan menyimpang, para agen SAVAK serta orang-orang yang bersedih kehilangan kepentingannya dan melakukan tindakan-tindakan destruktif adalah kaum muna�k. Saat itu mereka juga mengatakan, “Mengapa kalian memberikan bantuan dana, padahal ini merupakan jiwa kalian?” Sekarangpun mereka menggunakan berbagai trik pengkhianatan baru untuk mengganyang revolusi. Mereka berbohong, karena kita menerima revolusi di bawah komando Imam Khomeini. Allah Maha Mengetahui bahwa mereka berbohong dan sama sekali tidak jujur.

Siapa yang Mulia dan Siapa yang Hina?

Ayat selanjutnya,

ها منـ الأعز ليخرجن المدينة إلى رجعنا لئن قولون يـ... الأذل

Mereka berkata, “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang mulia (kuat) akan mengusir orang-orang yang hina (lemah) dari padanya.’”

Ketika pergi berperang orang-orang muna�k berkata, “Jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang yang mulia akan mengusir orang-orang yang hina.” Mereka mengira bahwa Rasulullah saw akan kalah dalam perang sehingga mereka berkata, “Ketika kita pulang nanti kita

Pustak

a Syia

h

Page 126: tafsir surah al-munafiqun fix oke

127Sayid Ali Khamene’i

akan melancarkan serangan �nal dan dia beserta para sahabatnya akan kita usir.”

Orang-orang yang mulia di sini ialah orang-orang yang kuat. Menurut mereka, imperium Romawi yang menjalin kontak rahasia dengan mereka adalah pemerintahan yang paling tangguh. Ayat-ayat al-Quran mengenai Masjid Dhirar adalah berkenaan dengan kelompok dan peristiwa ini.

ين بـ فريقا تـ و و كفرا ضرارا مسجدا اتخذوا الذين و بل و المؤمنين و إرصادا لمن حارب االله و رسوله من قـهم لكاذبون ليحلفن إن أردنا إلا الحسنى و االله يشهد إنـ

Dan (di antara orang-orang muna�k itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk keka�ran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. (QS. al-Taubah [9]: 107)

Ini ibaratnya pilar kelima musuh. Masjid mereka jadikan perangkap untuk melakukan aksi makar, kemuna�kan, adu domba dan konspirasi. Jelas mereka sengaja menggunakan tempat-tempat suci seperti masjid untuk tujuan kotor. Di awal revolusi Islam Iran pun ada sekelompok orang mengatakan, “Jika Jenderal Oveisi datang dan melakukan kudeta, akan terbuka peluang untuk campur tangan AS lalu AS dan para simpatisannya akan menang, kaum revolusioner akan binasa.”

Kelompok ini bukan kaum muna�k tipe kedua ataupun ketiga. Para mufasir mengatakan bahwa muna�k

Pustak

a Syia

h

Page 127: tafsir surah al-munafiqun fix oke

128 Membongkar Ciri Kaum Munafik

yang dimaksud adalah Abdullah bin Ubay, tapi pada hakikatnya sifat-sifat ini menunjukkan bahwa mayoritas kaum muna�k yang setelah berangan-angan akan menang akhirnya bergabung dengan minoritas muna�k yang titik persamaannya dengan mereka ialah penolakan terhadap kebangkitan agama.

Respon al-Quran terhadap mereka menarik, yakni bahwa pihak yang kuat akan mengusir pihak yang lemah. Tapi siapakah yang terkuat di antara mereka? Al-Quran menjelaskan siapa yang terkuat.

علمون. ولله العزة ولرسوله وللمؤمنين ولكن المنافقين لا يـPadahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang muna�k itu tiada mengetahui.

Di sinilah mereka yang pada dasarnya dapat mengetahui ternyata tidak mengetahui. Kekuatan ada tangan Rasulullah saw dan beliaulah yang mulia. Dalam perangpun beliaulah yang tampil sebagai pemenang, dan karena kaum Yahudi Bani Quraizhah, Bani Nadhir dan lain-lain terusir maka kaum muna�k juga akan terusir.

Poin Penting

Sampai di sini kita memahami bahwa ayat-ayat al-Quran tadi tidak semata berbicara tentang muna�k secara mutlak, termasuk muna�k yang sejak awal sudah muna�k, dan tidak pula semata berbicara tentang karakteristik kaum muna�k, melainkan ada satu tujuan lebih penting yang diupayakan oleh al-Quran. Dengan ayat-ayat ini Allah Swt bermaksud mencegah eskalasi kemuna�kan dan ketidakberimanan. Allah Swt menegaskan jangan sampai penyakit yang sangat berbahaya ini mewabah

Pustak

a Syia

h

Page 128: tafsir surah al-munafiqun fix oke

129Sayid Ali Khamene’i

di tengah masyarakat. Karena itu al-Quran mencegat pergerakan mereka.

Setelah menjelaskan ciri-ciri khas kaum muna�k, al-Quran pada ayat-ayat selanjutnya menyebutkan beberapa aspek persoalan serta menjelaskan resep penyembuhannya.

عن أولادكم ولا أموالكم لهكم تـ لا الذين آمنوا ها أيـ يا لك فأولئك هم الخاسرون. فعل ذ ذكر الله ومن يـ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Al-Quran mengingatkan kepada orang-orang yang beriman, “Jika kalian tidak ingin menjadi muna�k sebagaimana mereka yang tidak mengetahui hakikat apa pun itu, tidak ingin terjangkit oleh penyakit yang tiada obatnya, tidak ingin masuk dalam golongan ‘hati mereka dikunci mati’, ‘sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik’, ‘Allah tidak akan mengampuni mereka’, maka waspadalah kalian; “Janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”

Mengenai kerugian besar yang ditegaskan Allah dalam �rman-Nya, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, disebutkan bahwa kerugian di sini ialah kerugian akibat pengeluaran modal secara sia-sia, bukan kerugian berupa tidak adanya laba. Ini jelas kerugian besar.

Pustak

a Syia

h

Page 129: tafsir surah al-munafiqun fix oke

130 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Ada dua jenis untuk kerugian sebagai berikut.

1. Menguapnya semua modal.

2. Modal masih ada tetapi tidak menghasilkan laba.

Kerugian terbesar ialah menguapnya semua modal yang telah disediakan. Fakhrurrazi pernah berkisah bahwa dia pernah melihat seorang pedagang es di pasar berteriak-teriak kepada orang-orang di sekitarnya supaya membeli dagangannya karena jika mereka tidak membeli maka dagangannya itu maka modalnya akan lenyap. Barang dagangan seperti beras dan biji-bijian masih bisa bertahan lama meskipun tidak laku, sedangkan barang seperti es akan segera cair dan musnah jika tidak segera terjual.

Modal manusia adalah usia yang mau tidak mau terus menguap dan akan segera berakhir dan habis. Jika dia beriman dan beramal saleh, usia yang hilang akan ada gantinya, sedangkan jika tidak demikian maka semua modal itu akan menguap sia-sia dan diapun akan menderita kerugian besar.

Di sini ayat al-Quran menegaskan, “Kalian rugi, yakni kalian akan kehilangan keimanan dan menjadi muna�k. Untuk mencegah hal ini maka berinfak dan berkorbanlah.” Allah Swt ber�rman, Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-Taghabun [64]:16 dan al-Hasyr [59]: 9)

Kalian akan beruntung jika kalian berinfak dan menghindari kekikiran.

أحدكم الموت يأتي بل أن ناكم من قـ وأنفقوا من ما رزقـ

Pustak

a Syia

h

Page 130: tafsir surah al-munafiqun fix oke

131Sayid Ali Khamene’i

وأكن ق د فأص قريب أجل إلى رتني أخ لولا قول رب يـ فـالحين. من الص

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”

Dengan demikian, surah yang masih berlanjut dengan satu ayat terakhir ini bertujuan mencegah merebaknya wabah kemuna�kan dan ketidakberimanan.

Tafsir Surah al-Munafiqun

Sampai di sini kita telah mengetahui banyak hal dari surah ini, namun masih ada beberapa hal lagi yang patut diketahui. Tujuan kita ialah memahami konsep-konsep yang terkandung di dalamnya dan memetik kesimpulan darinya, bukan semata-mata membahas kontennya.

Sebagaimana telah disinggung tadi, seperti semua surah lain, surah ini juga memiliki suatu poros yang perlu dicari melalui renungan secara saksama pada suatu ayat kemudian dicari cabang-cabangnya di ayat-ayat lain. Telah kita katakan pula bahwa surah ini bertujuan membasmi penyakit kemuna�kan hingga ke akarnya. Setelah sedikit menjelaskan ciri-ciri kemuna�kan serta cara-cara untuk menanggulangi gelombang dan eskalasi kemuna�kan, surah ini lantas menjelaskan resep penyembuhan penyakit mematikan ini. Berkenaan dengan ayat “Janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah” sudah kita bahas

Pustak

a Syia

h

Page 131: tafsir surah al-munafiqun fix oke

132 Membongkar Ciri Kaum Munafik

sebelumnya bagaimana ayat ini memberi petunjuk mengenai cara penanggulangan itu.

Pertanyaannya sekarang ialah bagaimana taklif Rasulullah saw dan taklif kaum yang beriman di depan fenomena kemuna�kan ini? Apakah semua harus ditumpas sekaligus, ataukah harus dibenahi dengan cara-cara yang simpatik dan damai? Ataukah ada cara lain? Masalah inilah yang akan kita kupas.

Patut diperhatikan dengan saksama bahwa ada kalanya kita melihat diri kita sebagai satu pribadi di depan fenomena ini, dan ada kalanya pula kita memandang masyarakat secara keseluruhan, lembaga pemerintahan, dan sosok Rasulullah saw, yang masing-masing memiliki hukum dan tugas tersendiri. Masalah ini dapat kita ketahui dengan menelaah secara cermat ayat-ayat yang ada dalam surah ini.

Hukum dan Kewajiban di Depan Kemunafikan

Hukum dan kewajiban kita di depan kemuna�kan tersimpulkan dalam empat kategori sebagai berikut.

1. Kewajiban seorang pribadi muslim di depan seorang muna�k.

2. Kewajiban seorang pribadi muslim di depan fenomena kemuna�kan secara umum.

3. Kewajiban masyarakat dan pemerintahan Islam di depan semua fenomena kemuna�kan.

4. Kewajiban masyarakat dan pemerintahan Islam di depan pribadi-pribadi atau seorang muna�k.

Pustak

a Syia

h

Page 132: tafsir surah al-munafiqun fix oke

133Sayid Ali Khamene’i

Semua hukum dan asumsi dalam empat kategori ini akan terlihat jelas dengan menelaah secara saksama pendirian ayat-ayat yang ada. Dari kajian atas surah ini dan berbagai ayat lain yang relevan dapat kita ketahui adanya empat ketentuan dan petunjuk pelaksanaan yang menentukan kewajiban kita, masyarakat Islam, dan pemerintahan Islam di depan kemuna�kan dan orang muna�k sebagai berikut;

Pertama, apa yang kita dapatkan dari surah ini ialah berkenaan dengan ciri-ciri mereka “bermuka dua” dan suka berdusta. Kata kuncinya ada di sini. Artinya, jika sampai lalai dan terkecoh oleh penampilan luar dan sumpah-sumpah bohong mereka, maka keadaan akan terlepas dari kendali kita.

Simaklah dengan baik dan cermat ayat, Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang muna!k itu benar-benar orang pendusta.

Dalam ayat lain surah ini disebutkan, Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka!r (lagi).

Ayat-ayat ini mengungkap karakteristik mereka sebagai pembohong dan bermuka dua.

Kedua, penguatan mental, rohani dan hati. Al-Quran memerintahkan kepada orang-orang yang beriman supaya memperteguh roh dan hati, karena apa yang dilakukan kaum muna�k bukanlah aksi permusuhan dan perang secara �sik dan terbuka, melainkan secara mental, terselubung dan penuh tipu daya untuk membangkitkan keraguan dan perpecahan di antara orang-orang yang

Pustak

a Syia

h

Page 133: tafsir surah al-munafiqun fix oke

134 Membongkar Ciri Kaum Munafik

beriman. Al-Quran memberikan keteguhan kepada kaum beriman, sebagaimana dinyatakan dalam ayat-ayat yang akan kita sebutkan nanti.

Ketiga, perjuangan politik anti-kaum muna!k secara masif. Allah Swt ber!rman, “Hai Nabi, perangilah orang-orang ka!r dan orang-orang muna!k... (QS. al-Taubah [9]: 73 / Al-Tahrim [66]: 9)

Al-Quran secara tegas memerintahkan jihad melawan orang-orang ka!r dan muna!k.

Arti Jihad

Jihad tidak selalu berarti perang dengan mengangkat senjata, melainkan sebuah hakikat syar’iyyah yang dengan pengertian dan konsepnya yang tersendiri telah menjadi ciri khas agama Islam. Dalam bahasa Persia jihad mungkin sepadan dengan kata mubarazeh. Dalam kamus bahasa Persia “mubarazeh” berarti duel satu lawan satu, tapi belakangan sudah jarang dipakai untuk menyebut pertempuran perorangan. Kosakata ini sekarang digunakan untuk segala bentuk upaya, jerih payah dan perjuangan melawan musuh sehingga mencakup perjuangan pemikiran, politik, ekonomi dan militer. Dengan demikian, jihad merupakan kata sempurna yang mencakup segala bentuk perjuangan.

Dewasa inipun, pemerintahan Islam dibentuk dan dipertahankan juga berasaskan visi perjuangan. Kemajuan Republik Islam Iran dan keberhasilan pemerintahan ini di semua periode krusial dan determinan adalah berkat perjuangan, ketulusan dan keberanian pemimpin besar Iran. Visi ini harus dijaga dan dilanjutkan dengan segala karakteristiknya. Penekanan atas keberlanjutan

Pustak

a Syia

h

Page 134: tafsir surah al-munafiqun fix oke

135Sayid Ali Khamene’i

perjuangan ini sama sekali bukan dalam konteks gila perang, melainkan karena akal sehat mengatakan bahwa untuk melintasi samudera yang sarat dengan bajak laut setiap orang memang harus membekali diri dengan motivasi dan kemampuan membela diri.

Dunia zaman sekarang sarat dengan perampok, penjarah dan penista kehormatan dan moralitas insani yang dengan mudahnya berbuat kejahatan dan pengkhianatan terhadap norma-norma kemanusiaan. Mereka gampang sekali mengobarkan perang di semua belahan dunia. Di tengah kondisi demikian tidak ada jalan apa pun kecuali pembekalan diri dengan berbagai jenis sarana berupa sains, kebudayaan, ekonomi, militer dan lain-lain demi kontinuitas perjuangan.

Perjuangan harus menjadi visi besar yang mewarnai segala urusan kita. Kita harus tangguh dan resisten di depan kubu mustakbirin. Inilah arti jihad. Sampai kapan perjuangan ini akan berlanjut? Perjuangan dan jihad tidak kenal batas akhir, karena setan dan kubu setan senantiasa ada. Hanya saja, cara dan metode jihad bisa jadi akan berubah sesuai sesuai kondisi, dan inipun akal sehat pula yang menentukan bahwa manusia harus siap berjuang sesuai dengan kondisi musuh. Perjuangan tentu saja akan berakhir apabila masyarakat manusia dapat membebaskan dirinya dari kekejian kubu mustakbirin yang selama ini mencengkeram jiwa dan pikiran umat manusia, namun ini tentu memerlukan perjuangan yang sangat panjang.

Inilah makna yang terkandung dalam ayat, “perangilah orang-orang ka�r dan orang-orang muna�k. Sebagian mufasir kebingungan berkenaan dengan ayat

Pustak

a Syia

h

Page 135: tafsir surah al-munafiqun fix oke

136 Membongkar Ciri Kaum Munafik

ini, karena Rasulullah saw tidak pernah melancarkan perang terbuka terhadap kaum muna�k. Mereka kebingungan karena jihad mereka artikan semata-mata dengan gerakan bersenjata. Tapi dengan penjelasan tadi maka terjawablah pertanyaan mengapa Rasulullah saw tidak pernah melancarkan perang terbuka terhadap kaum muna�k, padahal telah ada perintah jihad terhadap mereka dalam al-Quran al-Karim.

Jika kita telaah secara cermat niscaya kita dapat mengetahui bahwa sejak awal masuk ke kota Madinah beliau sudah berjuang keras melawan kaum muna�k. Dengan demikian beliau telah berjihad dan berjuang melawan mereka.

Bentuk-Bentuk Jihad Rasulullah saw Melawan Kaum Munafik

Pertama, beliau berjihad melawan kaum muna�k dengan menyingkap kedok mereka, yakni dengan pengenalan dan pendeteksian kaum muna�k sebagaimana telah kita singgung sebelumnya.

Sesungguhnya orang-orang muna!k itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Taubah [9]: 67)

Al-Quran dan Rasulullah saw menjelaskan masalah ini secara gamblang. Penjelasan tentang ini dan penyingkapan niat kotor dan keji kaum muna�k tentu sangat penting. Di awal kemunculan kubu muna�k, sedemikian gamblang Allah Swt dan Rasul-Nya menjelaskan masalah ini sehingga putra Abdullah bin Ubay menyadari bahwa ayahnya masuk dalam kategori muna�k dan ka�r sehingga si anak yang merupakan sosok muslim dan beriman tidak memperkenankan ayahnya itu datang ke Madinah.

Pustak

a Syia

h

Page 136: tafsir surah al-munafiqun fix oke

137Sayid Ali Khamene’i

وم الآخر و ما هم قول آمنا باالله و باليـ و من الناس من يـوا و ما يخدعون بمؤمنين (٨) يخادعون االله و الذين آمنـ

فسهم و ما يشعرون (٩) إلا أنـDi antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman,...” (QS. al-Baqarah [2]: 8-9)

Selain menegaskan bahwa kaum muna�k adalah kaum ka�r, al-Quran juga mengungkap modus-modus yang mereka gunakan dalam menjalankan misinya.

ين بـ فريقا تـ و و كفرا ضرارا مسجدا اتخذوا الذين و بل و المؤمنين و إرصادا لمن حارب االله و رسوله من قـهم لكاذبون ليحلفن إن أردنا إلا الحسنى و االله يشهد إنـ

Dan (di antara orang-orang muna!k itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk keka!ran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu... (QS. al-Taubah [9]: 107)

Ayat ini telah menyingkap niat keji dan rencana-rencana kotor mereka ketika mendirikan sebuah masjid tandingan bagi masjid Nabawi di kota Madinah. Ayat ini memastikan bahwa bahwa masjid itu bukan tempat ibadah, melainkan pangkalan untuk aksi-aksi penyebaran �tnah dan konspirasi.

Pustak

a Syia

h

Page 137: tafsir surah al-munafiqun fix oke

138 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Konspirasi sendiri memiliki beberapa kategori sebagai berikut.

1. Serangan langsung terhadap kaum beriman.

2. Penyebaran penyimpangan dan keka�ran.

3. Penciptaan perpecahan serta pencegahan persatuan dan konsentrasi di Masjid Nabawi.

4. Pengintaian untuk kepentingan kaum ka�r atau jika perlu untuk kaum Yahudi demi merongrong umat Islam.

Kedua, Rasulullah saw memberikan tekanan mental terhadap kaum muna�k. Contohnya adalah apa yang disebutkan dalam ayat, Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): ‘Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)... Ayat ini kemudian menegaskan, Kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang muna!k itu tidak memahami. Sebagai tekanan terhadap mental mereka, ayat-ayat ini menegaskan kepada mereka, “Kalianlah yang tak berdaya. Kemampuan kalianlah yang minim, bukan orang-orang yang beriman, sebab perbedaharaan langit dan bumi ada dalam kekuasaan Allah Swt dan Rasul-Nya.”

Ketika kaum muna�k berkata, Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang mulia (kuat) akan mengusir orang-orang yang hina (lemah) dari padanya,Allah Swt menegaskan kepada mereka, “Kalianlah yang lemah, dan sesungguhnya kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang

Pustak

a Syia

h

Page 138: tafsir surah al-munafiqun fix oke

139Sayid Ali Khamene’i

mukmin, tetapi orang-orang muna�k itu tiada mengetahui.”

Allah Swt ber�rman, Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar...”

Firman ini juga untuk melemahkan nyali mereka. Mereka tidak memiliki tempat berlindung dan bersandar. Mereka hanyalah ibarat kayu-kayu kering yang tak punya akar sehingga tak dapat berdiri sendiri dan harus bersandar pada yang lain sehingga digoyang sedikit saja akan roboh. Allah kemudian ber�rman, Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka waswas dan mudah curiga karena mereka ketakutan dan tak memiliki perlindungan. Semua ini merupakan pukulan telak terhadap nyali mereka dengan tujuan mengantisipasi segala bentuk konspirasi mereka.

Ketiga, Rasulullah saw menghadang gerakan konpirasi mereka, sehingga beliau tidak sebatas menyingkap kedok mereka, memberikan tekanan terhadap mental mereka, dan mencegah keberadaan mereka di basis umat Islam dan kaum beriman. Hal ini dapat kita mengerti dari al-Quran. Kisah Masjid Dhirar mengungkap fakta sejarah betapa Rasulullah saw telah menolak mentah-mentah permintaan mereka supaya beliau meresmikan masjid yang akan mereka jadikan sebagai basis untuk menebar kekejian, konspirasi dan perpecahan itu. Beliau menghancurkan masjid itu. Selanjutnya, sebagai dukungan atas tindakan beliau tersebut serta keputusannya mendirikan Masjid Quba, turunlah ayat al-Quran,

Pustak

a Syia

h

Page 139: tafsir surah al-munafiqun fix oke

140 Membongkar Ciri Kaum Munafik

وم قوى من أول يـ س على التـ قم فيه أبدا لمسجد أس لا تـاالله و تطهروا يـ أن يحبون رجال فيه فيه، قوم تـ أن أحق

هرين يحب المطSesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya.(QS. al-Taubah [9]: 108)

Patut diketahui bahwa peristiwa ini terjadi secara bertahap namun berlangsung dalam kurun waktu yang singkat dan berujung pada pemusnahan pusat kebobrokan.

Dalam ayat lain disebutkan,

بره قم على قـ هم مات أبدا و لا تـ ولا تصل على أحد منـهم كفروا باالله و رسوله و ماتوا و هم فاسقون إنـ

Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah ka!r kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. (QS. al-Taubah [9]: 84)

Ini merupakan tindakan penangkalan yang paling keras terhadap mereka. Mereka diboikot supaya lambat laun mereka tersingkir dari masyarakat. Beliau menyebutkan nama-nama para muna!k kepada Hudzaifah sehingga ketika Hudzaifah tidak ikut menyalati jenazah seseorang, maka dapat dipastikan bahwa jenazah itu adalah jenazah orang muna!k.

Pustak

a Syia

h

Page 140: tafsir surah al-munafiqun fix oke

141Sayid Ali Khamene’i

Pada ayat-ayat lain dalam surah al-Taubah terdapat pesan supaya orang-orang muna�k itu tidak dilibatkan dalam perang,

لو خرجوا فيكم ما زادوكم إلا خبالا و لأوضعوا خلالكم المين اعون لهم و االله عليم بالظ نة و فيكم سم غونكم الفتـ بـ يـ

Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka. (QS. al-Taubah [9]: 47)

Ayat ini merupakan pelajaran bagi kita bahwa gerakan mereka di tengah barisan kita hanya akan menyebabkan perpecahan. Mereka akan menimbulkan �tnah dan melakukan adu domba yang dapat mengacaukan kekuatan kita.

Dalam upaya menyingkirkan mereka, langkah penting yang ditempuh Rasulullah saw adalah perjuangan secara politis. Inilah strategi dan tiga cara yang beliau terapkan dan dapat pula diserap dari al-Quran. Pada ayat-ayat lain juga terdapat beberapa bagian penting yang memperlihatkan taktik Rasulullah saw berkenaan dengan upaya pendeteksian dan pengenalan kaum muna�k.

Setelah mengenalkan karakteristik kaum muna�k serta memperkuat mental kaum beriman dan melemahkan nyali kaum muna�k maka tibalah tahap perjuangan politik untuk mengenyahkan mereka. Dalam perjuangan ini beliau sama sekali tidak mengobarkan perang secara resmi atau perang sebagaimana lazimnya terhadap kaum muna�k. Beliau tidak membunuh kaum muna�k.

Pustak

a Syia

h

Page 141: tafsir surah al-munafiqun fix oke

142 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Lantas apa kewajiban kita dalam menghadapi kaum muna�k? Apakah boleh membunuh mereka? Dengan dalil apa? Masalah lain yang harus dibahas ialah pertanyaan seputar sebab ketidakbolehan membunuh. Ini karena mereka tidak melancarkan perang secara terbuka, melainkan berusaha menyiasati sentimen publik dan bermuka dua sehingga harus ditumpas dengan cara-cara yang cerdas dan terus diwaspadai. Cara-cara mereka mengesankan diri teraniaya, bersih dan tak berdosa harus dibongkar.

Pembunuhan dalam kondisi sedemikian rupa hanya akan mempertegas kesan keteraniayaan mereka serta menjadi pertanda ketidakseimbangan antara aksi dan reaksi. Karena itu al-Quran dan Rasulullah saw tidak menggunakan cara-cara pembunuhan dan kekerasan. Beliau bahkan memerintahkan pembunuhan terhadap seorang Yahudi, tetapi tidak demikian terhadap seorang muna�k.

Keempat, di bagian ini cara yang diajarkan Rasulullah saw kepada kita untuk mencegah menularnya penyakit kemuna�kan sangat menarik. Para ahli kesehatan sepakat bahwa mencegah penyakit berbahaya lebih efektif daripada mengobatinya. Hal yang sama juga berlaku dalam upaya melawan penyakit rohani dan mental. Sebagaimana sudah disinggung, kemuna�kan bukanlah penyakit yang ada sejak awal, melainkan muncul di kemudian hari akibat ketidakpuasan, krisis, hawa nafsu dan lain sebagainya sehingga lamban laun merasuk dalam jiwa sebagian orang. Dalam kondisi demikian lantas darimana kita harus memulai upaya preventif?

Telah disinggung pula sebelumnya bahwa yang dituju adalah suatu titik substansial. Kemungkinan

Pustak

a Syia

h

Page 142: tafsir surah al-munafiqun fix oke

143Sayid Ali Khamene’i

ketergelinciran pada kemuna�kan dan ketertularan olehnya harus dicegah sejak awal. Ketergelinciran ini terjadi akibat kelalaian dari mengingat Allah Swt, kegandrungan kepada dunia dan lain sebagainya. Dengan demikian, langkah pertama yang harus ditempuh ialah penanaman dalam diri kecenderungan untuk senantiasa mengingat Allah Swt. Langkah berikutnya ialah berinfak supaya semangat pengorbanan yang merupakan hasil dari kecenderungan untuk selalu mengingat Allah swt merasuk kuat dalam jiwa. Jadi, faktor-faktor kebergantungan pada materi harus dienyahkan, dan ini hanya bisa dilakukan dengan infak dan pengorbanan.

Poin lain ialah bahwa al-Quran adalah kitab pembawa petunjuk bagi seluruh umat manusia. Namun apakah kaum muna�k juga harus diberi petunjuk dan pencerahan? Apakah hanya empat cara tadi yang bisa diterapkan? Dapatkah kita memberikan pencerahan dan berupaya merekonstruksi kejiwaan mereka? Mungkinkan perilaku mereka dapat dibenahi dengan pendekatan tablig?

Jawabannya mutlak negatif, karena mereka hidup di tengah lingkungan Islam dan menjadi bagian dari komunitas masyarakat Islam. Mereka keluar masuk masjid, duduk di depan mimbar dan menyimak wejangan-wejangan Nabi saw. Mereka tidak seperti orang-orang ka�r yang berada di luar lingkaran masyarakat Islam. Seperti umat Islam lainya, mereka juga mengakses semua jalur dan menikmati fasilitas yang tersedia untuk mendapatkan petunjuk. Atas dasar ini, Allah Swt memerintahkan kepada kita supaya tidak bertablig dan memberi mereka petunjuk karena hanya akan sia-sia dan membuang-buang waktu. Al-Quran justru

Pustak

a Syia

h

Page 143: tafsir surah al-munafiqun fix oke

144 Membongkar Ciri Kaum Munafik

memberitahukan kepada Nabi saw suatu hal penting, yakni bahwa mereka tidak bisa diberi petunjuk, “Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka.” Ini karena, “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”

Alasan lainnya disebutkan dalam ayat, Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka!r (lagi) lalu hati mereka dikunci mati...

Allah Swt mengunci mati hati orang-orang yang semula beriman tetapi di kemudian hari menjadi ka!r, dan bahkan pada dasarnya mereka sudah tidak bisa lagi memperoleh pemahaman dan kesadaran.

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup.

Dari beberapa ayat ini dapat kita simpulkan bahwa al-Quran tidak memerintahkan kepada kita untuk memberikan mereka pencerahan dan melakukan pendekatan tablig kepada mereka. Mengapa? Karena kemungkinan untuk menerima pencerahan dan petunjuk sudah tidak ada dalam diri muna!k.

Lantas apa yang harus kita lakukan? Apakah harus kita bunuh supaya penyakit kemuna!kan tidak menular? Tidak, melainkan hanya sebatas upaya pencegahan agar penyakit itu tidak merebak dan jangan sampai urusan-urusan penting jatuh ke tangan mereka lalu masyarakat akan binasa dan terseret kepada kesesatan. Lantas dengan cara bagaimana upaya preventif dapat dilakukan? Pertanyaan ini harus dijawab dengan menggali apa yang terkandung dalam ayat-ayat al-Quran.

Pustak

a Syia

h

Page 144: tafsir surah al-munafiqun fix oke

145Sayid Ali Khamene’i

Mengapa Tobat Orang Munafik Tidak Diterima?

Untuk menjawab pertanyaan ini harus dikatakan bahwa sebenarnya tobat mereka bisa diterima, tapi dengan catatan bahwa mereka bertobat dengan arti yang sesungguhnya sehingga mereka harus menjauh dan memisahkan diri dari garis setan, merapat dengan garis al-Quran dan berada di jalan Allah Swt. Sedangkan jika mereka masih saja memelihara mentalitas kemuna�kan, tetap melanjutkan praktik-praktik penuh tipu daya, menimbulkan �tnah dan mafsadat maka seberapa pun banyaknya mereka bertobat tidak mungkin akan diterima.

Al-Quran menegaskan bahwa hati mereka sudah dikunci mati bukan berarti bahwa mereka sudah tidak memiliki hati. Mereka masih memiliki hati, tapi hati dan pemahaman mereka sudah ditutup rapat dan dikunci oleh Allah Swt sehingga tidak dapat menyerap kesucian. Adapun seandainya mereka bersedia mengubah perangainya, benar-benar bertobat dan meniti jalan yang lurus maka Allah Swt tentu akan menerima tobat mereka. Dengan demikian, istigfar tidak akan berpengaruh apa-apa apabila mentalitas kemuna�kan masih tertanam dalam diri mereka.

Ini ibarat luka yang sudah semua bagiannya sudah terinfeksi virus sehingga tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya kecuali virus itu terbasmi terlebih dahulu agar terbuka peluang bagi pemulihan semua sel untuk proses kesembuhan penderita. Setelah itulah baru obat untuk kesembuhan luka itu akan efektif.

Secara garis besar dalam surah al-Baqarah terdapat penjelasan mengenai keka�ran dan keimanan serta

Pustak

a Syia

h

Page 145: tafsir surah al-munafiqun fix oke

146 Membongkar Ciri Kaum Munafik

penerimaan dan penolakan terhadap para nabi as. Ini merupakan satu pembahasan tersendiri yang tidak ada kaitannya dengan tema kita sekarang serta merupakan bagian dari kajian tentang �lsafat sejarah. Tidaklah tepat anggapan bahwa sekelompok orang tertentulah yang menerima seruan para nabi as. Pasalnya, menerima seruan para nabi as secara alamiah tertanam dalam diri manusia pada umumnya. Keberadaan manusia di barisan hak dan batil bergantung pada arah yang diterimanya. Dengan demikian, kita semua secara natural siap menerima seruan para nabi, kecuali orang yang hatinya sudah terkunci mati. Kisah Nabi Musa as, Harun as dan Fir’aun mengisyaratkan hal ini.

ولا لينا لعله قولا له قـ اذهبا إلى فرعون إنه طغى (٤٣) فـر أو يخشى (٤٤) تذك يـ

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha [20]: 43-44)

Al-Quran mengisyaratkan adanya kemungkinan Fir’aun bersedia menerima hidayah sesuai dorongan �trah dan bawaan alamiahnya.

Mengenai hidayah, secara garis besar dalam al-Quran terdapat dua jenis ayat.

Pertama, ayat-ayat yang memerintahkan kita supaya bergerak. Ayat-ayat menegaskan supaya orang-orang seperti Fir’aun dijadikan sasaran dakwah dan diberi wejangan, karena manusia dibekali Allah dengan �trah

Pustak

a Syia

h

Page 146: tafsir surah al-munafiqun fix oke

147Sayid Ali Khamene’i

yang mendorongnya untuk siap menerima wejangan. Manusia tidak siap demikian hanya apabila �trahnya terhalang oleh faktor-faktor lain.

Kedua, ayat-ayat yang mengingatkan kepada kita soal faktor-faktor ketidaksiapan tersebut. Contohnya adalah ayat, Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman, (QS. Yasin [36]: 10) atau ayat, Hati mereka telah dikunci mati” (QS. al-Taubah [9]: 87), atau ayat, Dan mereka berkata: ‘Hati kami tertutup. (QS. al-Baqarah [2]: 88)

Faktor-faktor yang membuat manusia menjadi sedemikian rupa dan tak dapat menerima hidayah ialah takabur, hawa nafsu, egoisme, ambisi dan lain sebagainya, sebagaimana disebutkan dalam ayat,

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.

Atau ayat,

Tetapi dia cenderung kepada dunia.

Dengan demikian, mengenai pencegahan kemuna�kan, al-Quran tidak memerintahkan pembunuhan kaum muna�k maupun upaya pemberian petunjuk kepada mereka karena upaya demikian hanya akan sia-sia belaka, karena mereka sendiri tidak ingin mendapat petunjuk. Meski demikian, al-Quran

Pustak

a Syia

h

Page 147: tafsir surah al-munafiqun fix oke

148 Membongkar Ciri Kaum Munafik

memberikan empat instruksi yang secara garis besar ialah sebagai berikut.

Pertama, perkuatlah ketakwaan dan kerohanian diri kalian dan masyarakat sekitar agar kaum muna!k tidak dapat memanfaatkan kelemahan spiritual kalian.

Kedua, kenalilah kaum muna!k, bongkarlah kedok mereka dan siasati mereka dengan cerdas.

Ketiga, tempuhlah perjuangan politis dengan berbagai bentuk dan cara untuk menumpas mereka.

Keempat, berusahalah dan gerakkan masyarakat untuk mencegah mewabahnya kemuna!kan.

Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya, tugas dan kewajiban pemerintah dan komunitas masyarakat di satu sisi serta warga dan pribadi-pribadi yang ada di sisi lain tentunya jelas terkait empat instruksi tersebut.

Pemerintah harus mendeteksi kaum muna!k dan membongkar kedok mereka. Warga dan pemerintah harus memperkuat ketakwaan dan spiritualitas masyarakat. Namun hati dan kedalaman jiwa pribadi-pribadi yang beriman jangan sampai gentar. Mereka harus tabah dan bersabar serta meningkatkan keimanannya kepada Allah dan optimis kepada pertolongan-Nya. Mereka harus berjuang di gelanggang politik dengan semua aspeknya melawan kemuna!kan.

Pemerintahan maupun pribadi Rasulullah saw berpendirian keras dalam upayanya menumpas kubu muna!k. Namun demikian, sikap keras itu ditunjukkan bukan terhadap pribadi orang muna!k. Terhadap orang muna!k secara pribadi justru terdapat perintah supaya

Pustak

a Syia

h

Page 148: tafsir surah al-munafiqun fix oke

149Sayid Ali Khamene’i

bersikap lebih lunak. Rasulullah saw tidak bersikap keras terhadap Abdullah bin Ubay, dan karena itu anak Abdullah bin Ubay dan bahkan mayoritas kabilah Khazraj memeluk Islam dan setia kepada beliau.

Reaksi yang harus ditunjukkan terhadap orang muna�k oleh pribadi-pribadi yang beriman ialah jangan sampai terkecoh dan terpengaruh oleh orang muna�k. Sedangkan reaksi pemerintah ialah mencegah penyusupan kaum muna�k dalam sensi-sendi pemerintahan, dan ini tugas keempat yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw serta ditunaikan oleh al-Quran dan menjadi kewajiban bagi setiap muslim.

Di bagian akhir, saya berharap dapat melanjutkan kajian tafsir apabila masih dianugerahi umur panjang, insya Allah.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

***

Pustak

a Syia

h

Page 149: tafsir surah al-munafiqun fix oke

150 Membongkar Ciri Kaum Munafik

“Orang yang melihat dunia sebagai sarana untuk memperoleh keberhasilan dalam kedua dunia bisa melihat, dan orang yang berpikir dunia sebagai tujuan akhir adalah buta.”

Pustak

a Syia

h

Page 150: tafsir surah al-munafiqun fix oke

TAFSIR

SURAH AL-MUNAFIQUN

Syekh Ja’far Subhani

Pustak

a Syia

h

Page 151: tafsir surah al-munafiqun fix oke

152 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Pustak

a Syia

h

Page 152: tafsir surah al-munafiqun fix oke

153Syekh Ja’far Subhani

Mukadimah

PERTARUNGAN dalam masyarakat dan ideologi-ideologi yang berlawanan merupakan dasar untuk perkembangan manusia. Ideologi-ideologi yang berlawanan tidak hanya menjadi sumber pembangunan manusia, alih-alih kekuatan yang melawan fondasi tatanan alam semesta, tetapi juga dianggap sebagai sumber bagi kemajuan dunia. Jika kekuatan-kekuatan yang berlawanan di alam tidak ada, tatanan alam semesta akan hancur berantakan.

Keberlawanan dalam sistem tata surya dan bintang-bintang yang saling berotasi merupakan penjaga ketertiban sistem. Daya gravitasi matahari dan daya sentrifugalnya menjadi penyebab harmoni yang ada di dunia. Seandainya perbedaan ini menjadi mati, tidak ada jejak kehidupan yang akan tersisa dan tidak akan mungkin pula ada kemajuan.

Demikian pula halnya dengan mikroba, yang tersebar di lingkungan. Mereka memberikan jasa yang paling berharga bagi manusia, pada saat yang sama juga berperang dengan manusia. Hal ini disebabkan mikroba tersebut memperkuat pertahanan sel darah putih kita terhadap bahaya internal dan eksternal. Jika musuh seperti itu tidak ada di lingkungan kita, jika manusia hidup untuk beberapa waktu bebas dari segala infeksi mikroba, dia akan menjadi sangat rapuh ketika menghadapi kesulitan �sik. Dia akan kehilangan kemampuannya untuk melawan berbagai penyakit yang berbeda. Musuh ini mirip dengan vaksin dalam arti mereka memperkuat sel-sel kita untuk melawan penyakit.

Pustak

a Syia

h

Page 153: tafsir surah al-munafiqun fix oke

154 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Dasar untuk pembangunan manusia adalah polaritas dan kompetisi. Seorang saingan meletakkan semua kesalahan musuhnya di atas meja di depannya, dan, karena kesalahan terkecil akan digunakan untuk keuntungan musuh, manusia dipaksa untuk memperbaiki dan memajukan dirinya.

Para sosiolog percaya bahwa pihak lawan dan kritik adalah faktor yang menyebabkan kemajuan dalam peradaban manusia. Sebuah kritik memperingatkan manusia dan menampilkan kesalahan-kesalahannya. Ini memberi manusia ambisi untuk mengubah hidupnya, untuk membuat hidupnya lebih baik.

Masyarakat tanpa pihak oposisi atau persaingan mirip dengan gelas-gelas air yang diisi sama. Alih-alih membiarkan air mengalir, masyarakat seperti itu memaksa air itu tetap stagnan, air menjadi tidak sehat karena hal itu.

Pabrik dan organisasi budaya yang tidak memiliki pesaing yang tinggal di tempat mereka tidak dapat meningkatkan dan mencapai tingkat keunggulan. Sebaliknya, organisasi yang memiliki pesaing berkonsentrasi untuk memperluas tujuan mereka, ide-ide dan personil-personilnya supaya dapat mengungguli lawan mereka dan mengambil satu langkah, atau bahkan banyak langkah maju.

Kemampuan tidak akan berkembang dalam suatu masyarakat ketika kompetisi yang tepat dan perbedaan mendasar dihapuskan. Kemampuan tidak akan berkembang dalam masyarakat ketika semua kekayaan berada di tangan pemerintah, ketika individu bekerja hanya sebatas kemampuan tubuh dan akal mereka

Pustak

a Syia

h

Page 154: tafsir surah al-munafiqun fix oke

155Syekh Ja’far Subhani

dan ketika gaji mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Semangat inovatif atau aktif secara mental tidak akan berkembang dalam kondisi ini.

Hawa nafsu (nafs ammarah) menjadi dasar bagi perbaikan intelektual dan spiritual. Hawa nafsu menjadi dasar bagi kepekaan manusia terhadap pertahanan diri dan bagi kemajuan spiritualnya. Jika tidak ada hawa nafsu dalam diri manusia, ia tidak akan mampu mencapai peringkat spiritual yang tinggi, memperoleh rida Allah atau mencapai kebahagiaan abadi.

Iblis (setan), yang menggunakan kekuatan jahatnya, sedang menunggu untuk menyergap umat manusia. Inilah cara dia menyesatkan umat manusia. Manusia mengetahui tentang musuh mahir ini dan mempersiapkan jiwanya untuk melawan dia. Manusia berusaha memperkuat spiritualnya dengan kesalehan, kekuatan melawan dan menahan diri, disebabkan pengetahuannya yang komprehensif tentang musuh ini. Kadang-kadang dia mampu mencapai puncak spiritual yang begitu tinggi sehingga dia menjadi kebal dari melakukan dosa.

Seperti yang telah disebutkan, musuh yang dikenal dan lawan yang ditargetkan menjadi dasar bagi kemajuan manusia sepanjang jalan kesempurnaan spiritual dan !sik. Manusia tidak perlu takut akan kehadiran musuh semacam itu, tidak seharusnya pula dia menganggap musuh ini berbahaya. Akal manusia dan cinta-diri manusia itu mempersiapkan dirinya untuk memerangi musuh ini. Dalam pertempuran ini, seseorang tidak boleh merasa cukup diri dengan senjata jasmani dan rohani yang sama dengan senjata musuhnya; sebaliknya dia harus berusaha untuk melengkapi dirinya dengan senjata yang lebih kuat daripada lawannya.

Pustak

a Syia

h

Page 155: tafsir surah al-munafiqun fix oke

156 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Selain musuh ini, ada musuh-musuh asing juga. Mereka adalah para penipu, orang-orang yang berpura-pura menjadi teman seseorang, tetapi di bawah rupa palsu ini mereka lebih berbahaya daripada serigala atau predator lainnya.

Mereka mengambil keuntungan dari kedekatan dan kenyamanan saat dianggap sebagai teman. Secara lahiriah, mereka adalah teman yang peduli, tetapi dalam kenyataannya, mereka adalah musuh. Mereka bersikeras bahwa mereka dapat dipercaya dan mampu untuk menjaga rahasia, tetapi dalam kenyataannya, mereka mata-mata dan para pengkhianat. Mereka sadar akan kekuatan dan kelemahan manusia. Menjauh dari musuh-musuh yang tidak diketahui ini sangat sulit, jika tidak mustahil.

Musuh ini adalah orang-orang muna�k, yang dibahas oleh al-Quran dalam berbagai surah. Sebuah surah tersendiri bahkan diturunkan tentang orang-orang muna�k. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as meriwayatkan berikut ini dari Nabi saw tentang musuh-musuh tersebut, “Aku tidak pernah takut terhadap negara mana pun yang mengambil alih Islam. Aku hanya mengkhawatirkan tentang sekelompok orang, kaum ka�r yang berpura-pura menjadi muslim, kaum muna�k yang bermuka dua. Mereka sangat fasih berbicara, tetapi dalam kenyataannya, mereka adalah musuh umat Islam. Mereka bersamamu dalam ucapan mereka, tetapi pada kenyataannya, mereka tidak akan melangkah bersamamu.”3

Dua Surah Khusus

Penulis telah memutuskan untuk memilih dua surah dari al-Quran untuk sungguh-sungguh, dalam bahasa

3 Nahj al-Balaghah, Abduh, jil.3, hal.33.

Pustak

a Syia

h

Page 156: tafsir surah al-munafiqun fix oke

157Syekh Ja’far Subhani

sederhana, mengulasnya. Dua surah ini dipilih karena peran penting dan istimewa yang dimainkan oleh orang-orang muna�k dalam sejarah Islam. Dua surah ini menjelaskan relevansi dan realitas di balik orang-orang muna�k lebih dari yang dibahas dalam bab lain. Tujuan dari upaya ini adalah supaya anak-anak Islam menjadi lebih memahami terhadap kitab suci dari langit mereka.

Kedua surah ini adalah:

1. Surah al-Taubah (Tobat, surah ke-9). Sebuah ulasan tentang surah ini telah dipublikasikan sebagai rangkaian artikel dalam majalah Darshaye az Maktab Islam (Pelajaran dari Sekolah Islam). Sekarang, insya Allah, sedang diterbitkan sebagai sebuah buku.

2. Surah al-Muna�qun (Orang-Orang Muna�k, Surah ke-63). Surah ini telah mengungkapkan niat dari golongan ini. Surah ini juga menyebutkan setiap jenis musuh lain yang dimiliki oleh Islam.

Topik-topik yang berbeda yang tercakup dalam ulasan tentang al-Quran ini juga telah diterbitkan dalam majalah tersebut di atas. Sekarang, ulasan ini sedang disajikan kepada pembaca, dengan tambahan, dalam bentuk sebuah buku.

Surah al-Muna�qun adalah surah ke-63 dalam al-Quran dan terdiri dari sebelas ayat. Semua ahli tafsir al-Quran yakin bahwa surah ini diwahyukan di Madinah. Pokok bahasan dari surah membuktikan bahwa surah ini diwahyukan di Madinah, karena menggambarkan keadaan orang-orang muna�k.

Golongan berbahaya ini terbentuk ketika Nabi hijrah ke Madinah. Alasan untuk ini akan dijelaskan nanti.

Pustak

a Syia

h

Page 157: tafsir surah al-munafiqun fix oke

158 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Sebelum migrasi tidak ada penyebutan orang-orang muna�k sama sekali. Kaum muna�k ini adalah segolongan minoritas yang tidak senang dan kufur dan berpura-pura menjadi muslim disebabkan takut terhadap mayoritas. Hati mereka tetap teguh pada kekufuran. Penampilan luar mereka berbeda dari keyakinan batin mereka. Fenomena ini terjadi hanya ketika umat Islam berada di Madinah.

Sejumlah ayat penting dalam al-Quran mengacu pada kaum muna�k. Ayat-ayat ini membahas sejarah mereka, bentuk sabotase yang mereka melakukan dan bahaya serius yang mereka timpakan pada umat muslim untuk menanggungnya. Ayat-ayat ini dapat ditemukan dalam surah-surah berikut: Ali Imran, al-Nisa, al-Maidah, al-Anfal, al-Taubah, al-Ankabut, al-Ahzab, Muhammad, al-Fath, al-Mujadalah, al-Hadid, al-Hasyr dan surah yang sedang dibahas. Ini akan sangat membantu bagi Islam jika semua ayat mengenai kaum muna�k dikumpulkan, dan waktu serta alasan diturunkannya diselidiki. Studi ini akan sangat membantu dan bermanfaat jika diorganisasikan dan ditulis dengan baik sebagai satu laporan.

Terserah kepada mereka yang mencintai al-Quran dan sejarah Islam untuk menulis tentang topik sosial yang dibahas dalam al-Quran, seperti topik tentang kemuna�kan. Terserah kepada mereka juga untuk menulis dengan cara yang menarik bagi orang-orang pada zaman sekarang. Terserah mereka juga untuk menghubungkan kaum muna�k di masa lalu dengan kaum muna�k masa kini dan rencana mereka untuk menjelaskan rencana kaum muna�k di kedua zaman tersebut.

Studi ini akan mirip dengan penafsiran tematik (tafsir mau’dhu’i) dari al-Quran yang mulia, tetapi hanya sebagian kecil dari pokok bahasan al-Quran yang akan

Pustak

a Syia

h

Page 158: tafsir surah al-munafiqun fix oke

159Syekh Ja’far Subhani

dibahas. Kebanyakan topik belum dibahas dengan baik. Setiap kali seorang ulama menulis tentang kemuna�kan atau tema al-Quran lainnya, dia telah membayar utangnya kepada al-Quran.

Penulis sangat berharap, dengan rahmat Allah, bahwa selama suasana keilmuan tersedia di tempat-tempat seperti Qom, sebagian kecil dari tugas ini akan tercapai.

AYAT 1

والله الله لرسول إنك نشهد قالوا المنافقون جاءك إذا علم إنك لرسوله والله يشهد إن المنافقين لكاذبون يـ

Apabila orang-orang muna�k datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang muna�k itu benar-benar orang pendusta.

Apa Itu Seorang Munafik?

Kata “muna�k” (muna�q) berasal dari kata Arab nifâq atau kemuna�kan. Istilah “muna�k” merujuk kepada seseorang yang realitas batinnya berbeda dari penampilan luarnya. Dengan kata lain, orang yang bermuka dua. Orang-orang muna�k tidak menggunakan logika atau penalaran rasional untuk mencapai tujuan atau keuntungan pribadi mereka; sebaliknya, mereka menentang kaum mayoritas dengan zalim. Selama kondisi memungkinkan, mereka akan menghambat kaum mayoritas, tetapi disebabkan ketakutan mereka terhadap kaum mayoritas atau cinta mereka terhadap

Pustak

a Syia

h

Page 159: tafsir surah al-munafiqun fix oke

160 Membongkar Ciri Kaum Munafik

keuntungan, mereka berpura-pura berteman dengan kaum mayoritas, bersatu dengan mereka.

Orang-orang muna�k tidak khusus dalam (agama) Islam atau agama lain apa pun, bahkan mereka dapat ditemukan dalam partai politik. Kadang-kadang satu partai politik membahayakan tujuan pihak lain, sedangkan pihak kedua tidak memiliki kemampuan untuk menantang pihak pertama. Apabila ini terjadi, partai politik yang dalam bahaya mungkin mengumpulkan golongan-golongan yang berbagi keyakinan mereka dan menciptakan sebuah partai politik palsu.

Kadang-kadang orang yang bergabung dalam sebuah kelompok dari pihak luar menyebabkan perpecahan dalam kelompok itu dari dalam. Mereka menahan kelompok tersebut dari mencapai tujuannya dengan menyebabkan kekacauan.

Sebagian orang, juga, mungkin akan bergabung dengan suatu fraksi tanpa percaya pada cita-cita fraksi tersebut. Mereka bera�liasi dengan kelompok tersebut hanya dengan harapan menjadi sukses secara �nansial atau melindungi hidup atau properti mereka.

Situasi semacam ini dapat ditemukan dalam partai muna�k di seluruh dunia yang mengandalkan pola pikir orang biasa.

Islam tidak terkecualikan dari hal ini. Sebuah kaum minoritas, yang terdiri dari orang-orang muna�k, terbentuk bersama mayoritas masyarakat Islam, yang didasarka n pada teologi, keadilan sosial dan keunggulan moral. Secara lahiriah mereka menghormati prinsip-prinsip dan hukum Islam, tetapi diam-diam mereka itu

Pustak

a Syia

h

Page 160: tafsir surah al-munafiqun fix oke

161Syekh Ja’far Subhani

musuh gawat Islam.

Mereka akan menguatkan musuh-musuh Islam pada saat-saat yang paling sensitif. Mereka akan berbagi rahasia militer dengan musuh. Mereka akan membawa ketakutan ke dalam hati umat Islam dengan menyebarkan rumor dan kebohongan. Mereka akan mencoba untuk menumbangkan pemerintahan Islam dengan berinteraksi dengan pemerintah yang menentang Islam.

Dampak berbahaya dari orang-orang muna�k tidak terbatas pada masa lalu, melainkan mereka terus menimbulkan kesulitan bagi masyarakat muslim. Ini akan benar-benar dipahami dengan mengacu pada kondisi dan sebab diturunkannya wahyu (asbab al-nuzul) tentang orang-orang muna�k dan dengan mengacu pada sejarah Islam.

Orang-orang muna�k membentuk sebuah kelompok di Madinah. Sebuah minoritas kecil dari orang-orang di Madinah yang tidak menyukai cara kaum mayoritas menyambut hangat Nabi setelah beliau hijrah. Mereka berjuang dengan semangat melawan Islam dalam hati mereka serta memegang teguh keyakinan politeisme mereka. Ada alasan yang berbeda mengapa kelompok ini dibentuk. Alasan-alasan ini akan dijelaskan di bawah ini.

1. Beberapa orang muna�k yang menentang Islam karena keinginan dan keuntungan pribadi mereka. Mereka mengira bahwa Islam akan membahayakannya. Oleh karena itu, minoritas lawan didirikan yang mulai menyerang pemerintahan Islam dengan berbagai cara.

Sebelum Nabi Islam hijrah ke Madinah, dua suku, Aws dan Khazraj, sudah lelah dari perang seratus tahun

Pustak

a Syia

h

Page 161: tafsir surah al-munafiqun fix oke

162 Membongkar Ciri Kaum Munafik

mereka. Mereka memutuskan untuk membentuk pemerintahan di Madinah yang terdiri dari anggota dari kedua suku.

Mereka sepakat untuk menjadikan Abdullah bin Ubay sebagai pemimpin mereka. Ini hampir terjadi ketika cahaya Islam memasuki hati sekelompok pemuda dan pemimpin kabilah yang meminta Nabi untuk hijrah ke Madinah. Sebagian besar penduduk Madinah menyambut Nabi dengan tangan terbuka ketika Nabi memasuki kota Madinah.

Abdullah bin Ubay, yang berpikir bahwa menjadi seorang muslim akan melawan kepentingannya, tidak mampu menyembunyikan rasa cemburu dan sakit hatinya. Dia berpaling kepada Nabi pada hari kedatangannya dan berkata, “Wahai Muhammad, pergilah kepada mereka yang menipumu dan membawamu ke sini. Pergilah kepada mereka dan janganlah menipu kami di tanah kami.”

Pada saat ini, koalisi kaum muna�k dibentuk dan Abdullah bin Ubay menjadi pemimpin mereka. Meskipun masyarakat umum mengira dia menjadi muslim, dan bahkan berpikir dia akan berpartisipasi dalam pertemuan keagamaan, dia tidak menjadi muslim dalam hatinya. Dia terus mempertahankan perjuangan muna�knya secara rahasia dengan bantuan orang-orang yang bersimpati pada tujuannya.

2. Beberapa anggota koalisi kaum muna�k dengan tulus menjadi muslim pada awal hijrah. Mereka bahkan menyebarkan agama. Namun setelah kedatangan Islam karena mereka mulai kehilangan peringkat sosial mereka, keyakinan mereka berubah dan mereka menjadi kaum muna�k. Contoh dari hal ini adalah Ibnu Amir.

Pustak

a Syia

h

Page 162: tafsir surah al-munafiqun fix oke

163Syekh Ja’far Subhani

Sebelum Islam, Ibnu Amir adalah pemimpin dari salah satu agama yang diturunkan di Madinah. Ketika Rasulullah saw terpilih sebagai pemimpin untuk seluruh Madinah, posisi Ibnu Amir runtuh. Dia melarikan diri dari Madinah ke Mekkah karena takut terhadap pembalasan atas sabotase yang dilakukannya. Kemudian, setelah Mekkah ditaklukkan oleh umat Islam, dia melarikan diri ke Roma. Dia adalah pemimpin dari Masjid Dhirar yang disebutkan dalam surah al-Taubah ayat 70.

3. Sekelompok orang bergabung dengan koalisi kaum muna�k setelah penaklukan Mekkah. Ini adalah musuh-musuh Islam yang berpura-pura menjadi muslim ketika Islam menyebar ke seluruh Jazirah Arab. Mereka tidak pernah melepaskan dendam mereka pada Islam. Salah satu pemimpin kelompok ini adalah Abu Sufyan, seorang anggota Bani Umayah.

Pada saat yang strategis, Abu Sufyan mengakui kekufurannya kepada Islam dan mengakui keyakinannya pada kemusyrikan. Abu Sufyan mengatakan dalam sebuah pertemuan Bani Umayah yang diadakan di rumah Usman pada beberapa hari pertama masa pemerintahan Khalifah Ketiga, “Posisi kepemimpinan telah sampai kepadamu setelah Taim dan Uday (suku-suku dua Khalifah Pertama). Permainkanlah seperti bola di bawah kakimu dan berikanlah hanya kepada anggota Bani Umayah. Kekhalifahan ini adalah apa yang dimaksud dengan penguasaan umat manusia. Aku tidak pernah percaya pada surga atau neraka.”4

Pada pemerintahan Usman, Abu Sufyan menendang makam Sayidina Hamzah saat dia melewati makam itu dan berkata, “Hai Abu Amarah (julukan Hamzah)! Pemerintahan yang kami perangi kemarin, pemerintahan yang kami coba untuk menghancurkan dengan pedang,

4 Ibnu Hajar, Al-Asabah, jil. 4, hal. 88.

Pustak

a Syia

h

Page 163: tafsir surah al-munafiqun fix oke

164 Membongkar Ciri Kaum Munafik

kini di tangan pemuda kami. Mereka mempermainkannya seperti mereka mempemainkan bola.”5

Abu Sufyan berusaha menimbulkan perselisihan di antara umat Islam ketika Abu Bakar menjadi khalifah dengan mencoba menghasut Imam Ali as agar berdiri melawan khalifah. Amirul Mukminin menyadari niat jahat Abu Sufyan dan berkata kepadanya, “Engkau telah menjadi musuh Islam dan umat Islam dari hari pertama.” Imam Ali as tidak hanya tidak menjabat tangan Abu Sufyan ketika Abu Sufyan merentangkannya sebagai baiat palsu, tetapi Ali as juga berpaling darinya.

Ibnu Abil Hadid menuliskan, “Ketika kaum muhajirin berkumpul di sekitar Abu Bakar, Abu Sufyan berkata, ‘Islam telah diliputi oleh tornado besar yang tidak akan tenang kecuali dengan pertumpahan darah.’ Dia kemudian mendekati Ali as dan Abbas seraya berkata, ‘Abu Bakar telah menang, meskipun dia berada dalam minoritas.’ Selanjutnya, dia mengulurkan tangannya ke Ali as untuk membaiat dan berkata, ‘Aku akan memenuhi Masjid Madinah penuh dengan tentara melawan Abu Bakar.’ Namun Ali as tidak menerima baiatnya. Ketika Abu Sufyan putus asa, dia mengucapkan baris-baris puisi berikut ini:

Tidak ada orang yang akan menolerir ketidakadilan yang ditujukan kepadanya,

Kecuali dua yang paling dasar, yang tidak memiliki kehidupan dan keberanian,

Orang ini terikat sepenuhnya pada kuku, sementara kepala orang itu retak terbuka, sehingga tidak ada yang akan meratapinya.6

5 Syekh Muhammad Taqi Syustari, Qamus al-Rijal, jil. 10, hal. 89.

6 Ibnu Abi al-Hadid, Nahj al-Balaghah, jil. 1, hal. 2221-222.

Pustak

a Syia

h

Page 164: tafsir surah al-munafiqun fix oke

165Syekh Ja’far Subhani

“Abu Sufyan membacakan puisi berikut ini kepada Amirul Mukminin pada hari Abu Bakar menjadi khalifah:

Hai Bani Hasyim, jangan biarkan orang menginginkan apa yang kalian miliki

Terutama Taim bin Murrah atau Uday

Karena itu (kekhalifahan) adalah milik kalian sendiri dan akan kembali kepada kalian,

dan tidak ada yang (pantas) untuk itu, kecuali Abu Hasan, Ali

“Amirul Mukminin membalas, ‘Kau menginginkan sesuatu yang tidak akan kami lakukan.’ Ketika kehilangan harapan pada Ali as, dia berpaling kepada Abbas dan berkata, ‘Kau, sebagai ahli waris sepupumu, lebih baik daripada orang lain. Jika aku membaiatmu, tak seorang pun akan menentang kepemimpinanmu.’”

“Abbas tertawa dan berkata, ‘Apakah Abbas akan mengejar sesuatu yang dimiliki oleh Ali as?’ Pada saat itu, Abu Sufyan—yang tujuan sesungguhnya dari baiatnya adalah menyebabkan pertengkaran di antara umat muslim yang akan mengarah pada perang saudara—pun pergi.”7

4. Beberapa anggota fraksi kaum muna!k adalah orang-orang yang tidak memiliki tekad apa pun. Mereka tidak tahu mau bergabung ke pihak mana. Mereka memiliki daya spiritual dan hati yang lemah. Mereka bingung karena akal mereka yang lemah. Al-Quran menggambarkan mereka dengan cara sebagai berikut:

7 Sayid Ali bin Ma’sum, Al-Darajat al-Rafi’ah, hal.86-87.

Pustak

a Syia

h

Page 165: tafsir surah al-munafiqun fix oke

166 Membongkar Ciri Kaum Munafik

ين ذلك لا إلى هؤلاء ولا إلى هؤلاء مذبذبين بـMereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau ka�r): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang ka�r), ….8

Ini adalah berbagai golongan kaum muna�k yang berbeda-beda. Bahaya yang mereka timbulkan sebagai musuh internal Islam tak terkira. Mereka lebih berbahaya daripada berbahayanya musuh yang kekal.

Ulasan

Salah satu karakter yang jelas dari seorang muna�k adalah sifat mencari muka. Hal ini bahkan dapat dianggap sebagai dasar kemuna�kan. Seorang muna�k mengatakan sesuatu dengan lidahnya yang tidak dia percaya dalam hatinya. Dalam ayat ini, orang-orang muna�k bersaksi atas kerasulan Nabi akhir dalam ucapan mereka, tetapi mereka tidak mengimaninya dalam hati mereka.

Allah dengan tegas menolak kesaksian (syahadat) mereka dengan ber�rman, “Allah bersaksi bahwa orang-orang muna�k sesungguhnya adalah para pembohong.” Allah menekankan kalimat ini, “Ya, Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya,” untuk menandingi orang-orang muna�k, yang juga menekankan ucapan mereka dengan palsu, “Kami bersaksi, engkau sesungguhnya adalah Rasul Allah.”

8 QS. al-Nisa [4]:143.

Pustak

a Syia

h

Page 166: tafsir surah al-munafiqun fix oke

167Syekh Ja’far Subhani

AYAT 2-3

هم ساء ما وا عن سبيل الله إنـ هم جنة فصد اتخذوا أيمانـعملون كانوا يـ

Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

لا هم فـ لوبهم قـ على فطبع ثم كفروا آمنوا هم بأنـ ذلك فقهون يـ

Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi ka!r (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti..

Secara umum, musuh paling berbahaya adalah orang yang tidak diketahui. Musuh yang diketahui, tidak peduli betapapun kuatnya dia, menyebabkan sedikit kerusakan daripada musuh yang tidak diketahui. Selain itu, kerusakan yang disebabkan oleh musuh yang diketahui dapat ditebus. Alasannya adalah bahwa musuh itu dikenali, niat buruknya jelas, kekuatannya diketahui dan tujuannya diketahui dengan baik.

Permusuhannya tertulis di dahinya dan segala yang dipersiapkan baginya adalah untuk melakukan semacam kekejaman. Karena alasan inilah manusia selalu siap untuk membela diri terhadap musuh ini. Manusia tidak pernah memberitahukan kepada dia rahasianya. Manusia benar-

Pustak

a Syia

h

Page 167: tafsir surah al-munafiqun fix oke

168 Membongkar Ciri Kaum Munafik

benar siap untuk hati-hati melindungi dirinya terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh musuh ini.

Di sisi lain, musuh yang tidak diketahui, betapapun kecil dan tidak berdayanya dia, dapat menyebabkan kerusakan serius karena dia berpura-pura menjadi seorang teman atau setidaknya berpura-pura menjadi acuh tak acuh. Dia dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat ditebus kembali dan pada saat yang sama dia tidak kehilangan apa-apa.

Musuh semacam ini akan tetap menjadi teman bahkan sekalipun niat buruknya terlihat jelas. Alasan untuk ini karena korban menganggap musuh itu sebagai salah satu miliknya sendiri. Sumpah palsunya akan diterima dan korban akan tertipu oleh alasan-alasannya. Musuh tersebut kemudian akan bertahan dengan perbuatan jahatnya.

Orang-orang muna�k memperoleh cinta dan rasa hormat dari para pemimpin Islam awal dan umat muslim dengan berpura-pura menjadi muslim. Karena mereka dianggap muslim, orang tidak menaruh curiga kepada mereka dan kekejaman yang mereka lakukan tetap terselubung dalam gelap. Jika mereka pernah terkena sorotan, mereka akan bersumpah bahwa mereka tidak bersalah dan dengan demikian tindakan jahat mereka akan ditutup-tutupi. Orang-orang muna�k akan menggunakan sumpah mereka untuk menyembunyikan keka�ran mereka sehingga akan melindungi diri dari hukuman.

Musuh Islam Paling Berbahaya

Nabi Islam saw, dalam salah satu khotbahnya yang berharga, memperkenalkan kaum muna�k sebagai musuh Islam paling berbahaya. Nabi bahkan mengatakan bahwa mereka adalah satu-satunya musuh Islam. Berikut

Pustak

a Syia

h

Page 168: tafsir surah al-munafiqun fix oke

169Syekh Ja’far Subhani

ini adalah teks khotbah Nabi, “Aku tak pernah takut terhadap umat mana pun yang menaklukkan Islam. Aku hanya khawatir tentang satu golongan, orang-orang ka�r yang berpura-pura menjadi muslim, orang-orang muna�k bermuka dua. Mereka bersamamu dalam ucapan mereka, tetapi mereka tak pernah melangkah bersamamu.”9

Murid terbaik Nabi Islam, Amirul Mukminin as, mengatakan hal berikut ini tentang kaum muna�k, “Aku memperingatkan kalian tentang kaum muna�k. Mereka sesat dan menyesatkan juga. Mereka telah muncul di masyarakat dalam berbagai warna dan dengan wajah yang berbeda-beda. Bicara mereka fasih, menguntungkan dan bahkan obat untuk sakit. Namun perbuatan mereka seperti penyakit yang tak tersembuhkan.”10

Dunia Islam harus mengindahkan peringatan ini yang diberikan kepada kita oleh maula kita, Ali as, pada masa awal Islam. Umat muslim harus menerima nasihat ini dan, dengan pengawasan maksimal, menjadi sadar akan kaum muna�k. Kaum muna�k harus dibuang dari masyarakat. Penampilan mereka seharusnya tidak menipu umat Islam dan sumpah mereka tidak boleh diterima. Umat muslim harus tahu bahwa mereka menutupi tindakan jahat mereka dengan ambil bagian dalam upacara keagamaan.

Hati Tertutup Rapat

Para ahli ilmu akhlak mengklaim bahwa ada tiga tahap untuk setiap karakteristik spiritual: tindakan, kebiasaan dan tabiat-kedua. Saya akan menjelaskan hal ini dengan memberikan sebuah contoh.

Seorang pemuda berusia dua puluh tahun telah memperoleh sifat dasar sebagai seorang pembohong.

9 Imam Ali as, Nahj al-Balaghah, jil. 3, hal. 29.

10 Imam Ali as, Nahj al-Balaghah, khotbah 192.

Pustak

a Syia

h

Page 169: tafsir surah al-munafiqun fix oke

170 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Dia berbohong tanpa berpikir tentang hal itu. Seluruh hidupnya dibangun di atas kebohongannya. Dia bahkan berbohong ketika tidak ada keuntungan dalam berbohong. Asal usul sifat ini, yang ditemukan jauh di kedalaman spiritual pemuda ini harus dicari.

Ketika dia berusia empat tahun, atau bahkan enam tahun, tidak mungkin baginya untuk berbohong. Dia hanya akan mampu mengungkapkan apa yang dia lihat atau dengar. Tidak ada pikiran untuk menambah atau menguranginya.

Pikiran yang mungkin untuk mengatakan sebuah ketidakbenaran memasuki kepalanya melalui ayahnya, ibunya, atau teman bermain yang lebih tua. Dari sini, beberapa kesempatan hadir sendiri baginya untuk menggunakan cara baru ini dan kebohongan. Inilah langkah pertama memperoleh sifat yang tidak etis yang diberi label “perbuatan”.

Jika seseorang terus menggunakan kesempatan ini dan bertahan untuk berbohong, orang akan maju ke tingkat kedua, yaitu “kebiasaan”. Pada langkah ini, sifat tidak etis menjadi bagian dari jiwanya. Pengobatan pada tingkat ini masih agak mudah. Pemandu spiritual dapat membersihkan jiwanya dari sifat tidak bermoral ini dengan memberinya nasihat dan memperingatkan dia tentang akibat mengerikan yang ditakdirkan untuk pembohong. Tetapi jika perbuatan ini diulang lagi dan lagi, sifat tersebut akan bergerak dari menjadi kebiasaan untuk menjadi tabiat-kedua, sebagai tahap ketiga. Pengobatan menjadi sulit pada tingkat ini. Tingkatan ini sendiri memiliki tahapan-tahapan. Semakin tindakan itu diulang, semakin tertanamlah sifat itu. Demikian juga,

Pustak

a Syia

h

Page 170: tafsir surah al-munafiqun fix oke

171Syekh Ja’far Subhani

semakin sedikit perbuatan itu diulang, semakin sifat itu menjadi lemah.

Sifat-sifat spiritual terdiri dari sifat tidak bermoral dan sifat bermoral. Contoh sifat tidak bermoral adalah berbohong, pengkhianatan, pembunuhan dan penindasan. Contoh sifat bermoral adalah keadilan, kepercayaan, kesetaraan dan memegang janji. Masing-masing dari ini dapat diperoleh dengan perbuatan yang konsisten dan berulang-ulang dan dengan maju melalui tiga tahap yang disebutkan di atas.

Dari sudut pandang �lsafat Islam,watak spiritual, apakah baik ataukah buruk, adalah hasil dari perbuatan sehari-hari manusia. Pengulangan tindakan menyebabkan kebiasaan terbentuk. Karena itulah dikatakan bahwa setiap orang menciptakan watak spiritual dan akhlaknya sendiri.

Jika seseorang menemukan dalam dirinya sifat atau kebiasaan spiritual, baik itu bermoral atau tidak bermoral, itu karena perbuatan tersebut diulang-ulang. Contohnya adalah orang yang terlalu sering berbohong sehingga menjadi tabiat-kedua sehingga dia tidak mampu mengatakan kebenaran. Orang itu bahkan berbohong ketika berbohong itu tidak bermanfaat.

Saya melihat orang yang tenggelam dalam dosa tetapi tidak pernah menjadi takut atau menyesal terhadap perbuatannya. Orang ini jugalah yang telah penuh dengan sifat tidak bermoral disebabkan pengulangannya dalam melakukan dosa. Hatinya tertutup dan akan seketika tidak dapat menerima cahaya petunjuk. Para mentor spiritual tertinggi dan para psikolog telah menyerah atas dirinya.

Pustak

a Syia

h

Page 171: tafsir surah al-munafiqun fix oke

172 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Al-Quran yang mulia, dalam ayat yang dijelaskan, menyatakan, “… lalu hati mereka dikunci mati….” Ini berarti bahwa hati mereka telah dikunci mati disebabkan perbuatan mereka yang tidak bermoral. Hati mereka dipenuhi dengan sifat-sifat setan sedemikian rupa sehingga tidak ada ruang yang tersisa untuk sifat bermoral.

Berbeda dengan golongan ini, saya melihat dan mengetahui sekelompok orang yang bergetar seolah-olah mereka mengalami kejang tatkala mereka melakukan dosa. Mereka meneteskan air mata karena takut dari hukuman dosa itu.

Jika seseorang merenungkan makna ayat ini, akan menjadi jelas bahwa determinisme tidak bisa eksis. Pada kenyataannya, ini adalah salah satu bukti terkuat bagi [adanya] kehendak-bebas.[]

AYAT 4

قولوا تسمع لقولهم عجبك أجسامهم وإن يـ هم تـ تـ وإذا رأيـهم عليهم صيحة يحسبون كل مسندة خشب هم كأنـ

ؤفكون لهم الله أنى يـ العدو فاحذرهم قاتـDan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka.

Pustak

a Syia

h

Page 172: tafsir surah al-munafiqun fix oke

173Syekh Ja’far Subhani

Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”

Tujuan ayat ini adalah untuk memperjelas tanda-tanda kemuna�kan. Orang dapat membedakan seorang muna�k dari seorang mukmin dengan mencari tanda-tanda ini. Tanda-tanda ini, hingga tingkatan tertentu, bersifat umum dan ada pada kaum muna�k hari ini dan zaman ini. Kami sekarang akan menjelaskan karakteristik-karakteristik ini.

Mereka Memiliki Kemampuan untuk Menyembunyikan Wajah Mereka Sebenarnya

Para ahli tafsir al-Quran mengatakan, “Orang-orang muna�k adalah orang-orang yang tampan pada masa diturunkannya wahyu. Abdullah bin Ubay menjadi pemimpin kaum muna�k dan para pengikutnya semua tinggi dan tampan. Mereka menggunakan ketampanan mereka untuk mendapatkan keuntungan.”11

Karena kondisi sejarah seputar ayat ini, kita tidak bisa menjadikan penampilan menarik dari orang-orang muna�k sebagai prinsip umum.

Barangkali makna kalimat: “Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum,” adalah bahwa orang-orang muna�k menyembunyikan wajah mereka yang sebenarnya di depan orang-orang beriman. Cara mereka berperilaku, dengan kedamaian dan ketenangan, akan menyenangkan siapa saja. Orang-orang beriman mengira mereka adalah orang-orang saleh.

11 Thabarsi, Majma’ al-Bayan, jil.10, dalam tafsir surah al-Munafiqun.

Pustak

a Syia

h

Page 173: tafsir surah al-munafiqun fix oke

174 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Kemungkinan ini mungkin lebih dekat dengan makna sebenarnya dari ayat tersebut daripada apa yang disebutkan oleh para ahli tafsir lainnya. Menurut penafsiran ini, prinsip umum atau setidaknya yang berlaku terbentuk. Kaum muna�k menyembunyikan wajah mereka untuk menutupi kemuna�kannya dan mendapat tempat di kalangan orang-orang mukmin, sementara pada kenyataannya, mereka itu para predator dan memendam permusuhan yang mengakar. Tentu saja, kedamaian dan ketenangan ini tidak mencegah mereka dari menyampaikan pikiran mereka pada saat yang diperlukan.

Mereka adalah Para Pembicara yang Blak-blakan dan Fasih

Hal ini jelas. Orang muna�k tidak beriman kepada apa yang dia berpura-pura untuk beriman kepadanya. Kadang-kadang dia berpikir bahwa orang lain dapat memahami bahwa dia adalah seorang muna�k, sehingga dia mencoba menutupi perasaan ini mereka dengan menjadi blak-blakan dalam berbicara.

Orang muna�k berusaha mendapatkan kepercayaan dengan memerhatikan orang mukmin. Pada periode awal Islam, mereka sangat fasih dalam berbicara sehingga kadang-kadang tampak seolah-olah mereka menarik perhatian Nabi saw sebagai yang dikatakan oleh ayat ini: “Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka.”

Kita tidak boleh tertipu oleh segolongan orang yang berbicara blak-blakan. Paling tidak kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa seseorang yang berbicara dengan cara ini adalah untuk menipu kita, bukan karena mereka peduli pada kita.

Pustak

a Syia

h

Page 174: tafsir surah al-munafiqun fix oke

175Syekh Ja’far Subhani

Mereka Sama Tidak Berharganya dengan Potongan Kayu Berongga yang Disangga

Orang-orang muna�k, pada masa diturunkannya wahyu, akan memasuki masjid dengan duduk bersandar pada dinding di ujung lorong. Mereka tidak mendapatkan apa-apa sedikit pun dari wahyu Ilahi atau ucapan Nabi saw. Mereka tidak mengerti realitas. Mereka seperti tubuh tanpa roh atau tongkat kering yang tidak menunjukkan reaksi terkecil pun terhadap khotbah Nabi saw yang bijaksana dan logis. Biarkan pembaca berpikir: adakah jiwa dalam tubuh mereka?

Kadang-kadang dipahami dari menggambarkan mereka seperti potongan kayu yang bersandar pada dinding sehingga mereka memiliki keberadaan yang tidak berguna. Kayu ini berguna apabila digunakan untuk bekerja atau mengangkat bangunan. Jika tidak sedang digunakan, tidak menguntungkan. Penjelasan ini sedikit terlalu jauh dari makna jelas dan umum dari ayat tersebut.

Ada juga kemungkinan ketiga yang mungkin lebih benar daripada dua kemungkinan yang pertama. Mungkin saja untuk mengatakan bahwa alasan mereka digambarkan seperti kayu yang bersandar pada dinding adalah bahwa mereka seperti kayu kering di hadapan bencana alam. Mereka tidak menunjukkan sedikit pun kasih sayang. Kata bahasa Arab khasyab berarti kayu kering tanpa kelembutan atau, secara metaforis, tanpa belas kasihan.

Menunjukkan simpati yang tepat dalam menghadapi peristiwa adalah tanda keimanan. Contoh tidak menunjukkan simpati yang benar adalah menggunakan sanjungan, oportunisme atau maju-mundur dalam keputusan.

Pustak

a Syia

h

Page 175: tafsir surah al-munafiqun fix oke

176 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Orang oportunistik tidak memiliki tujuan yang jelas dalam hidup. Mereka tidak mempertahankan prinsip apa pun dalam hidup. Mereka membuang seluruh prinsip mereka tatkala berbagai situasi muncul dalam hidup mereka. Orang-orang yang penuh kasih sayang akan berdamai dengan masyarakat dan bahkan dengan musuh-musuh mereka jikalau prinsip-prinsip atau tujuan mereka tidak dalam bahaya. Mereka lebih suka mempertahankan prinsip mereka kemudian membuat sedikit keuntungan ekstra.

Alam mengajarkan kepada kita bahwa angin tornado tidak membedakan antara pohon muda dan pohon tua, bunga, tanaman atau pun lahan pertanian. Ladang gandum dan kebun penuh dengan tanaman dan bunga tidak menunjukkan daya tahan terhadap tornado. Mereka membungkuk sementara tornado lewat. Kemudian, setelah satu menit, tanaman-tanaman ini kembali ke keadaan normal mereka. Berbeda dengan ini, pohon-pohon kering kekurangan �eksibilitas tersebut dan mencoba menolak tornado, tetapi hancur setelah hanya beberapa menit.

Nabi Islam saw menjelaskan realitas sosial ini dalam salah satu khotbahnya, “Seorang mukmin seperti(pohon) gandum. Ketika angin kencang menghantamnya kadang-kadang ia berdiri dan kadang-kadang ia merunduk. Orang-orang ka�r, yang tidak membungkuk dengan kasih sayang dan yang tidak berdamai dengan umat, seperti pohon kokoh yang dihancurkan oleh angin kencang.”12

Karena kurangnya pikiran yang baik dan kecerdasan mereka, kaum muna�k tidak mendengarkan ucapan Nabi ini, meskipun itu akan memberi mereka keuntungan.

12 Ruh al-Bayan, pada penjelasan ayat tersebut.

Pustak

a Syia

h

Page 176: tafsir surah al-munafiqun fix oke

177Syekh Ja’far Subhani

Mereka tidak pernah mau menganalisis prinsip-prinsip dan hukum-hukum Islam karena hati mereka buta. Mereka tidak pernah bersedia untuk bertindak atas prinsip-prinsip yang hanya akan menguntungkan mereka.

Perbuatan dan perkataan kaum muna�k tidak logis disebabkan penyakit kemuna�kan yang ada dalam diri mereka. Contoh pemikiran tidak logis tersebut terjadi ketika Rasulullah saw dan orang-orang beriman dalam agamanya berdamai dengan musuh-musuh Islam yang keras kepala di tanah Hudaibiyah dan sekelompok orang berwawasan sempit karena marah.

Kami sekarang akan menceritakan teladan simpatisan terbesar umat manusia, Nabi Islam saw dan tindakannya dalam Perang Hudaibiyah. Ini akan menjadi jelas bahwa pemimpin agung Islam saw menampilkan tingkatan tertinggi kasih sayang karena prinsipnya tidak dalam bahaya.

Kaum muslim dihadapkan dengan perlawanan kuat dari tentara kaum musyrik Mekkah pada hari-hari Hudaibiyah. Hari-hari Hudaibiyah adalah ketika umat Islam berhenti di sebuah tempat bernama Hudaibiyah untuk melakukan umrah.

Perang besar nyaris dimulai antara kedua belah pihak. Berbagai perwakilan dari Bani Quraisy datang kepada Nabi saw untuk membahas situasi ini. Tak satu pun dari mereka bisa memecahkan situasi ini secara diplomatis. Akhirnya Suhail bin Umar diutus untuk mengakhiri situasi ini dengan membuat perjanjian damai. Nabi melihat Suhail dan berkata, “Suhail telah datang untuk membuat perjanjian damai antara kita dan Bani Quraisy.”

Pustak

a Syia

h

Page 177: tafsir surah al-munafiqun fix oke

178 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Suhail datang dan duduk. Dia berbicara sebagai seorang diplomat dan menghangatkan kemurahan hati Nabi untuk melakukan beberapa tindakan.

Suhail berkata, “Wahai Abal Qasim! Mekkah adalah tanah suci kita dan tempat kehormatan bagi kita. Dunia Arab tahu bahwa engkau telah berjuang melawan kami. Jika engkau memasuki Mekkah dengan paksa dan dengan kekuatan besarmu, engkau akan membuat kelemahan dan ketidakberdayaan kami diketahui oleh seluruh dunia Arab. Besok semua orang Arab akan mengejek tanah kami. Aku bersumpah dengan pikiran yang rida bahwa engkau menuju kami, demi kehormatan Mekkah dan demi tempat kelahiranmu... “

Nabi Islam saw kemudian menyela Suhail dan bertanya, “Apa yang kau maksud?”

Suhail berkata, “Para pemimpin Bani Quraisy ingin kalian semua untuk kembali ke Madinah tahun ini dan meninggalkan haji wajib kalian untuk tahun depan. Tahun depan, kaum muslim akan dapat turut serta dalam semua upacara ziarah seperti setiap suku Arab lainnya, dengan dua syarat bahwa mereka tidak tinggal di Mekkah selama lebih dari tiga hari dan bahwa mereka tidak membawa senjata selain pedang musa�r.”

Percakapan Suhail dengan Nabi saw menghasilkan perjanjian damai yang komprehensif antara kaum muslim dan Bani Quraisy. Suhail yang sangat menuntut adanya spesi�kasi dan syarat-syarat perjanjian damai. Adakalanya perjanjian damai tersebut nyaris tercabik-cabik sebelum ditandatangani, tetapi karena kedua belah pihak menginginkan perdamaian, mereka akan memulainya.

Pustak

a Syia

h

Page 178: tafsir surah al-munafiqun fix oke

179Syekh Ja’far Subhani

Perjanjian damai ditulis, meskipun ada ketidakluwesan Suhail. Diputuskan bahwa perjanjian damai tersebut harus ditulis pada dua lembar kertas dan kedua dokumen itu ditandatangani oleh kedua belah pihak. Menurut sebagian besar ahli sejarah, Nabi saw memerintahkan Ali as untuk menulis perjanjian damai dengan cara berikut:

Nabi saw memerintahkan Amirul Mukminin untuk menuliskan “Dengan nama Allah, Pengasih, Maha Penyayang”, Ali as menuliskan itu. Suhail berkata, “Aku tidak akrab dengan kalimat ini. Jangan menulis Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebaliknya, kau harus menulis: Dengan nama-Mu, ya Allah.”

Nabi Islam saw setuju dan Ali as menuliskannya dengan cara yang Suhail inginkan. Nabi saw kemudian memerintahkan dia untuk menuliskan, “Perjanjian damai ini ditulis oleh Muhammad, Rasulullah.” Suhail keberatan dan berkata, “Kenabianmu bukan bagian dari kebiasaan kami. Jika kami menerima kenabianmu, kami tidak akan pernah datang untuk memerangimu. Kau harus menulisnya dengan namamu dan nama ayahmu saja. Ungkapan ‘Rasulullah’ harus dihapus.”

Beberapa kaum muslim tidak setuju dengan Nabi saw yang banyak menuruti keinginan Suhail itu. Tetapi Nabi saw memikirkan tentang konsekuensi besar dari perjanjian damai ini dan menerima keberatan Suhail. Dia memerintahkan Ali as untuk menghapus kalimat “Rasulullah”. Di sini, Ali as berkata dengan penuh hormat, “Aku tidak memiliki kemampuan untuk menghapus kenabian dari nama sucimu.”

Pustak

a Syia

h

Page 179: tafsir surah al-munafiqun fix oke

180 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Kemudian Nabi saw mengatakan kepada Ali supaya meletakkan jarinya di atas kata-kata “Rasulullah” dan beliau akan menghapusnya sendiri. Ali as melakukan ini dan Nabi menghapus kalimat tersebut.13

Kelenturan yang ditunjukkan oleh pemimpin Islam yang terhormat, saat menulis perjanjian damai tersebut, belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. Hal ini karena beliau tidak tenggelam dengan materialisme atau perasaan pribadinya sendiri. Dia tahu bahwa kebenaran tidak akan berubah dengan menulis atau menghapus sebuah kata. Dia setuju dengan segala sesuatu yang diusulkan oleh lawannya untuk melindungi perjanjian damai.

Sejarah Berulang

Murid pertama dari Nabi Islam saw menghadapi kesulitan ini juga. Jiwa kedua Nabi, Ali as, seperti fotokopi Nabi. Dalam banyak hal, Ali as dihadapkan dengan situasi yang sama dengan yang dihadapi oleh Nabi dan Ali bertindak sebagaimana Nabi. Tatkala Ali as menolak untuk menghapus kata-kata “Rasulullah”, Nabi saw berpaling ke arahnya. Beliau tahu bahwa Ali as akan menghadapi situasi yang sama dengan situasinya, maka dia berkata, “Anak-anak dari orang-orang ini akan mengajakmu untuk melakukan ini dan engkau, yang benar-benar tertindas, akan melakukannya.”14

Kata-kata ini melekat dalam pikiran Ali as sampai Perang Shi!n akhirnya terjadi dengan sendirinya. Pasukan Amirul Mukminin yang mudah tertipu ditipu oleh tentara Syam (Suriah). Tentara Syam dipimpin oleh Muawiyah

13 Syekh Mufid, Irsyad, hal.61; Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, jil.20, hal.368.

14 Ibnu Katsir, Al-Kamil, jil.2, hal.138; Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, jil.20,

hal.353.

Pustak

a Syia

h

Page 180: tafsir surah al-munafiqun fix oke

181Syekh Ja’far Subhani

dan Amr bin Ash. Tentara Ali sendiri memaksanya untuk menyetujui perjanjian damai. Sebuah kelompok dibentuk untuk menyusun perjanjian damai.

Ubaidillah bin Abi Ra�, sekretaris Amirul Mukminin, diperintahkan oleh Ali as menulis, “Inilah yang ditetapkan oleh Amirul Mukminin, Ali, .....”

Pada saat itu, Amr bin Ash, mewakili Muawiyah dan tentara Syam, berpaling kepada sekretaris Ali dan berkata, “Tuliskan nama Ali dan ayahnya. Jika kami resmi menerima dia sebagai Amirul Mukminin, kami tidak akan pernah berperang melawan dia.” Pembicaraan ini panjang, dan Amirul Mukminin tidak ingin memberikan tentaranya yang mudah tertipu alasan. Perjanjian damai diperdebatkan selama satu hari ketika Ali as memberi izin untuk menghapus kalimat “Amirul Mukminin” karena desakan petugasnya sendiri.

Ali as lalu berkata, “Allah adalah Mahaagung, adat ke adat (sunnah bi-sunnah).” Dia kemudian menceritakan kisah Hudaibiyah dan apa yang Nabi saw telah katakan kepada umat.15

Teks Perjanjian Damai Hudaibiyah

*Bani Quraisy dan kaum muslim setuju untuk tidak saling memerangi selama sepuluh tahun, sehingga akan ada perdamaian dan keamanan umum di Jazirah Arab.

*Muhammad harus mengirim kembali setiap orang dari Bani Quraisy jika dia meninggalkan Mekkah, menjadi muslim, dan bergabung dengan umat Islam tanpa izin dari orang tuanya. Tapi tidak perlu bagi Bani Quraisy untuk mengirim kembali seorang muslim yang datang

15 Ibnu Katsir, Al-Kamil, jil.3, hal.162.

Pustak

a Syia

h

Page 181: tafsir surah al-munafiqun fix oke

182 Membongkar Ciri Kaum Munafik

kepada mereka.

*Kaum muslim dan Bani Quraisy dapat membuat perjanjian dan pakta dengan suku lainnya.

* Tahun ini, Muhammad dan pengikutnya harus kembali ke Madinah dari tempat ini. Dalam tahun-tahun mendatang mereka bisa datang dengan bebas ke Mekkah dan mengunjungi rumah Allah, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal selama lebih dari tiga hari di Mekkah dan bahwa mereka tidak membawa senjata, kecuali pedang musa�r.16

*Kaum muslim yang tinggal di Mekkah dapat melakukan upacara keagamaan mereka secara bebas. Bani Quraisy tidak memiliki hak untuk mengganggu mereka atau membuat mereka kembali ke agama mereka sebelumnya. Bani Quraisy juga tidak memiliki hak untuk mengolok-olok agama mereka.17

*Kedua belah pihak setuju bahwa properti masing-masing harus dihormati. Semua penipuan harus dihentikan. Kebencian yang mereka miliki kepada satu sama lain harus dihapus dari hati mereka. Ketika seorang muslim memasuki Mekkah, uang dan harta miliknya harus dihormati.18

Itulah teks perjanjian damai Hudaibiyah. Teks ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber, dan sebagian dari sumber-sumber ini telah disebutkan dalam catatan kaki. Perjanjian damai ini ditulis pada dua lembar kertas dan disetujui oleh para pemimpin dari kedua pihak, Bani Quraisy dan umat Islam. Salah satu dokumen diberikan

16 Halabi, Sirah, jil.3, hal.24.

17 Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, jil.20, hal.353.

18 Syekh Thabarsi, Majma’ al-Bayan, jil.9, hal.117.

Pustak

a Syia

h

Page 182: tafsir surah al-munafiqun fix oke

183Syekh Ja’far Subhani

kepada Suhail dan yang satunya untuk Yang Mulia Nabi saw.19

Perjanjian damai ini dan perjanjian lain-lain yang serupa itu ditulis pada masa hidup Nabi dan para pemimpin Islam lainnya mengungkapkan kelenturan yang mereka tampilkan di hadapan musuh-musuh mereka. Hal ini juga memungkinkan kita untuk menunjukkan kelenturan apabila prinsip dan tujuan kita tidak berada dalam bahaya. Dengan melakukan hal ini, lawan kita akan tertarik pada [sifat] simpati dan amanah kita.

Islam menunjukkan kepada kita, dengan perjanjian dalam sejarah ini, bahwa perang atau cobaan lain dalam hidup adalah tujuan dalam dan dari diri mereka sendiri; perang dan cobaan itu tidak harus dilihat sebagai sarana untuk tujuan yang terpisah.

Mereka Takut dengan Setiap Bencana

Orang-orang muna!k melakukan segala macam kekejaman di balik topeng penampilan baik mereka. Mereka menyembunyikan tindakan mereka di balik rupa palsu licin mereka. Tapi mereka selalu takut bahwa tirai akan disingkap dan kejahatan mereka akan tampak. Awan besar ketakutan telah menyibukkan hati mereka.

Karena itu, mereka takut terhadap apa pun yang mungkin menyingkirkan layar asap yang telah mereka pasang. Kadang-kadang mereka menjadi takut dengan sepucuk surat sederhana atau oleh seseorang yang meminta mereka untuk menjelaskan sebuah hal kecil. Setiap kali mereka dihadapkan dengan perubahan terkecil pun dalam masyarakat, sekalipun itu karena suatu

19 Halabi, Sirah, jil.3, hal.25-26.

Pustak

a Syia

h

Page 183: tafsir surah al-munafiqun fix oke

184 Membongkar Ciri Kaum Munafik

peristiwa yang tak terduga, atau ketika mereka memeriksa masyarakat, mereka berpikir bahwa semua orang telah menemukan rahasia mereka. Mereka membayangkan bahwa mereka akan ditangkap dan dihukum.

Alasan untuk ini adalah karena optimisme, martabat, keberanian dan keteguhan berasal dari orang-orang dari masyarakat yang memiliki hati yang bersih dan menjauh dari dosa dan kemuna�kan. Ketakutan, kecemasan dan hasutan adalah hasil langsung dari dosa dan kemuna�kan. Pepatah Arab, “Orang yang khianat selalu takut” mengungkapkan hal ini.

Al-Quran menyebutkan bahwa rasa takut dan hasutan mendominasi hati orang-orang muna�k. Mereka takut terhadap keributan apa pun, perubahan atau suara apa pun yang mereka anggap merugikan mereka. Hal ini terlihat dalam ayat yang sedang dijelaskan ini, “Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.”

Mereka adalah Musuh di Liga Sendiri

Agama suci Islam mengklaim sebagai agama langit terakhir yang dibawa turun oleh Penutup para nabi saw. Agama ini menyatakan dengan jelas bahwa kekuasaan agama-agama lain telah berakhir. Hanya satu agama, Islam, akan berkuasa atas umat.

Diam-diam, pernyataan bahwa “kekuasaan agama-agama telah berakhir” menciptakan berbagai macam musuh. Para pengikut Gereja, misalnya, menganggap diri mereka musuh-musuh Islam. Dengan semua musuh besar ini, al-Quran masih hanya menyinggung satu musuh, dan menyatakan bahwa musuh ini adalah musuh

Pustak

a Syia

h

Page 184: tafsir surah al-munafiqun fix oke

185Syekh Ja’far Subhani

sesungguhnya dari orang-orang muslim. Musuh lainnya tidak dianggap penting. Diyakini bahwa umat Islam hanya memiliki satu musuh: orang-orang muna�k. Ini jelas disebutkan dalam ayat: Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka;

Pertanyaannya yang mungkin ditanyakan: “Bagaimana Anda mengatakan bahwa orang-orang muna�k adalah satu-satunya musuh-musuh Islam ketika permusuhan dari orang-orang Kristen dan Yahudi masih nyata?” Jawaban atas pertanyaan ini menjadi jelas dengan penjelasan ayat-ayat sebelumnya.

Permusuhan yang dipendam oleh kelompok-kelompok lain terhadap Islam jelas; permusuhan ini tertulis di dahi mereka. Namun kerusakan yang disebabkan oleh orang-orang muna�k, yang berpura-pura menjadi teman dan tidak menunjukkan sedikit pun keinginan buruk, lebih besar daripada kelompok lain. Karena inilah tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa kaum muna�k itu musuh dalam liga mereka sendiri. Baliklah lembaran sejarah dengan tepat, periksalah kerusakan yang disebabkan oleh orang-orang yang berpura-pura menjadi muslim, dan menjadi hakim atas klaimnya sendiri. Pada masa kekhalifahan20, para rabi Yahudi, seperti Ka’ab al-Ahbar, Wahab bin Munabih dan Abdullah bin Salam, yang berpura-pura menjadi muslim, menyebabkan kerusakan yang tidak dapat ditolerir bagi Islam. Mereka adalah para sahabat (sahabah) atau sahabat dari sahabat (tabi’in). Mereka membuat hadis-hadis takhayul dan menyebarkannya di antara umat

20 Ini adalah masa kekhalifahan �ga khalifah pertama, yaitu Abu Bakar, Umar

bin Khaththab, Usman bin Affan. Pada masa tersebut, Islam menyebar luas

ke negeri-negeri yang jauh, dan karena dominasi dari masyarakat dan bu-

daya Islam, semua pihak lawan terpaksa menelan kebencian mereka.

Pustak

a Syia

h

Page 185: tafsir surah al-munafiqun fix oke

186 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Islam. Mereka menulis ulasan tentang al-Quran dan menyampaikan hadis-hadis dari sudut pandang Yahudi.21

Selama berabad-abad, hasil tindakan jahat penipu ini diterima sebagai kebenaran oleh umat Islam.

Samarah bin Jundab, yang dianggap sebagai sahabat Nabi, adalah bagian humas Muawiyah. Dia memalsukan kejadian dan alasan diwahyukannya dua ayat al-Quran untuk harga 1.400 dirham. Dia mengatakan bahwa ayat yang diturunkan berkenaan dengan Ali ketika dia tidur di tempat tidur Nabi pada malam hijrah22 sebenarnya adalah mengenai Abdurrahman bin Muljam, yang membunuh Ali as. Dia juga mengatakan bahwa ayat tentang kaum muna�k itu23 adalah tentang Ali as.

Dia mengatakan kebohongan luar biasa ini di depan ribuan umat Islam Syam yang tidak mengetahui posisi Ali as di hadapan Nabi atau Allah. Dia memancing mereka untuk menumpahkan darah Ali as dan para pengikutnya.

Perang antara kubu Syam dan Ali as terjadi sebagai akibat dari perbuatan orang-orang muna�k ini. Perang berakhir licik setelah Syam kehilangan 125.000 tentara. Selain itu, 65.000 anggota dari pasukan Ali as mati syahid.

Di sinilah kita harus ingat salah satu ucapan Amirul Mukminin yang penting tentang orang-orang muna�k. Dia mengatakan hal berikut tentang sekelompok orang muna�k yang berpura-pura menjadi sahabat Nabi dan menisbahkan banyak kebohongan kepada Nabi untuk keuntungan mereka sendiri,

21 Ibnu Khaldun, Muqadimah, hal.416.

22 QS. al-Baqarah [2]:207.

23 QS. al-Baqarah [2]:204.

Pustak

a Syia

h

Page 186: tafsir surah al-munafiqun fix oke

187Syekh Ja’far Subhani

“Umat tidak akan percaya kepada mereka jika mereka tahu

bahwa mereka adalah orang-orang muna�k dan pembohong.

Tetapi umat telah tertipu dengan persahabatan mereka

dengan Nabi. Mereka mengatakan sendiri bahwa orang-orang

ini melihat Nabi, mendengar dan menerima kebenaran dari

beliau dan bahwa mereka tidak pernah mengatakan apa-apa

yang bertentangan dengan kebenaran, padahal mereka, umat

Islam, tidak mengetahui kondisi orang-orang ini.”24

Abu Hurairah hadir selama tiga tahun pada masa Nabi. Dia membuat banyak hadis yang aneh dan menisbahkannya kepada Nabi. Ini membuat Umar bin Khaththab sangat marah. Umar mencambuknya dan berkata, “Kau tidak berhak meriwayatkan hadis dari Nabi. Jika engkau melakukannya lagi, aku akan mengasingkanmu ke tanah para leluhurmu.”

Suatu hari di hadapan Ali as, nama Abu Hurairah muncul. Ali as berkata, “Dia menisbahkan banyak kebohongan kepada Nabi.”25

Ada beberapa contoh dari kerusakan yang tidak dapat ditolerir disebabkan oleh orang-orang muna�k pada awal Islam. Jika kita melihat kerusakan yang ditimbulkan oleh seluruh orang muna�k pada agama kita yang mulia, kita akan melihat kebenaran di balik �rman Allah, “Mereka itulah musuh.” Kita akan selalu berdoa kepada Allah untuk membersihkan masyarakat kita dari kejahatan mereka.[]

24 Imam Ali, Nahj al-Balaghah, khotbah 205.

25 Syarifuddin Amali, Abu Hurairah, hal.27 (versi bahasa Arab).

Pustak

a Syia

h

Page 187: tafsir surah al-munafiqun fix oke

188 Membongkar Ciri Kaum Munafik

AYAT 5-6

غفر لكم رسول الله لووا رءوسهم عالوا يستـ وإذا قيل لهم تـون وهم مستكبرون هم يصد تـ ورأيـ

Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasululah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri..

غفر غفر لهم لن يـ غفرت لهم أم لم تستـ سواء عليهم أاستـهدي القوم الفاسقين الله لهم إن الله لا يـ

Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik..

Seorang pendosa yang menyadari bahwa dia itu orang yang berdosa dan bahwa dia telah melanggar batas yang ditetapkan untuknya oleh Allah, akan berusaha mencari jalan untuk bertobat. Tetapi orang berdosa yang tidak mengakui bahwa dia berbuat dosa, yang mengira bahwa dosa yang dia lakukan sebenarnya adalah perbuatan baik, tidak akan berusaha mencari jalan untuk bertobat. Jika orang menyarankan kepadanya untuk mengikuti jalan yang benar, jalan yang akan membuat dia sukses, dia dengan angkuh akan menolaknya karena kebodohannya.

Orang-orang muna�k berada pada golongan orang berdosa yang kedua. Mereka berpura-pura menjadi muslim dan memiliki iman. Semua yang mereka lakukan

Pustak

a Syia

h

Page 188: tafsir surah al-munafiqun fix oke

189Syekh Ja’far Subhani

adalah palsu; mereka tidak memiliki iman yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada kenyataannya, mereka melambangkan kebodohan ganda (jahl al-murakkab) yang tidak menyadari kesalahan dan kebodohan mereka.

Disebabkan kebodohan semacam inilah maka setiap kali ada orang muna!k pada masa Nabi didorong untuk pergi ke hadapan Nabi saw dan meminta dia agar meminta maaf, orang muna!k itu akan menolak dan menggeleng dengan angkuh, menunjukkan bahwa dia tidak memerlukan Nabi untuk melakukan itu kepadanya. Alasannya karena orang-orang muna!k itu tidak percaya kepada Nabi atau agamanya.

Perilaku semacam ini tidak khusus pada orang-orang muna!k saja, melainkan juga ditemukan dalam setiap masyarakat yang bodoh, tetapi tidak menyadari terhadap kebodohannya. Masyarakat semacam ini tidak akan pernah melakukan apa pun untuk memperbaiki dirinya sendiri. Karena itulah para ulama mengatakan bahwa membimbing orang-orang yang memiliki kebodohan sederhana (jahl basith), atau orang-orang bodoh yang mengakui bahwa mereka bodoh, itu mudah, sementara membimbing orang-orang yang memiliki kebodohan ganda, orang-orang bodoh yang tidak tahu bahwa mereka bodoh, itu sulit atau bahkan tidak mungkin.

Permintaan Tobat Nabi Mengakibatkan Ampunan Dosa

Dapat dikumpulkan ayat demi ayat tentang para nabi yang memintakan tobat untuk orang berdosa dimana orang-orang akan datang kepada Nabi, karena hubungan dekat yang para nabi miliki dengan Allah, meminta para nabi tersebut untuk memohon ampunan. Dengan kata

Pustak

a Syia

h

Page 189: tafsir surah al-munafiqun fix oke

190 Membongkar Ciri Kaum Munafik

lain, mereka akan meminta para nabi untuk memohon kepada Allah agar mengampuni dosa mereka.

Putra-putra Ya’qub menyesali perbuatan jahat mereka ketika mereka melihat Yusuf, yang telah mereka lemparkan ke dalam sumur, menjadi wazir dari sebuah bagian tanah Mesir. Mereka pergi ke ayah mereka dan berkata:

نا إنا كنا خاطئين غفر لنا ذنوبـ قالوا ياأبانا استـ“Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)”.26

Ya’qub berkata kepada mereka bahwa dia akan segera melakukannya untuk mereka, yaitu, dia akan memohon pengampunan mereka setelah dia melihat tanda-tanda penyesalan di wajah mereka. Dia berkata,

غفر لكم ربي إنه هو الغفور الرحيم قال سوف أستـ“Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.27

Kadang-kadang para nabi akan berjanji untuk memohon kepada Allah agar mengampuni orang-orang berdosa. Contoh dari ini adalah ketika Abraham (Ibrahim) berjanji seperti itu kepada Azar:

غفرن لك وما أملك لك من الله من شيء لأستـ

26 QS. Yusuf [12]:97.

27 QS. Yusuf [12]:98.

Pustak

a Syia

h

Page 190: tafsir surah al-munafiqun fix oke

191Syekh Ja’far Subhani

“Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah”28

Arti dari kalimat ini, yang menyoroti realitas para nabi dalam melakukan pertobatan bagi orang lain, adalah bahwa para nabi tidak bertanggung jawab untuk mengampuni atau menghukum orang-orang berdosa. Allah tidak memberikan tugas penghakiman kepada mereka. Para nabi tidak lebih dari sarana; jika izin Allah tidak ada, memohonkan pengampunan sedemikian rupa terhadap orang lain tidak akan efektif.

Perintah Al-Quran Kepada Umat Muslim

Dengan jelas al-Quran memerintahkan orang-orang berdosa untuk pergi kepada Nabi dan meminta beliau untuk memohonkan ampunan mereka dari Allah. Tak pelak lagi, al-Quran menyatakan, sekiranya Rasulullah berdoa untuk orang berdosa dan memohon Allah untuk mengampuni dosa-dosanya, niscaya dosa-dosanya akan diampuni. Ayat itu berbunyi sebagai berikut:

إذ هم أنـ ولو الله بإذن ليطاع إلا رسول من أرسلنا وما لهم غفر واستـ الله غفروا فاستـ جاءوك أنفسهم ظلموا

الرسول لوجدوا الله تـوابا رحيماDan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun

28 QS. al-Mumtahanan [60]:4.

Pustak

a Syia

h

Page 191: tafsir surah al-munafiqun fix oke

192 Membongkar Ciri Kaum Munafik

untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang29

Karena itulah umat Islam di masa lalu akan meminta para pemimpin suci untuk bertobat menggantikan mereka. Dengan demikian, para manusia suci memberi syafaat mereka di dunia ini.

Kemampuan ini dan jenis syafaat ini tidak khusus untuk para nabi. Seorang mukmin dapat memohon kepada Allah untuk mengampuni orang-orang mukmin lainnya, yang mengakibatkan pengampunan dosa-dosa mereka. Akan tetapi orang-orang mukmin tidak dapat memohon kepada Allah untuk mengampuni orang-orang musyrik, seperti yang dikatakan dalam al-Quran:

غفروا للمشركين ما كان للنبي والذين آمنوا أن يستـTiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik…30

Kadang-kadang “para pemikul Arasy” (ini adalah para malaikat suci Allah) berdoa untuk mengampuni dosa-dosa orang mukmin, seperti yang disebutkan dalam al-Quran:

ربهم بحمد يسبحون حوله ومن العرش يحملون الذين غفرون للذين آمنوا ؤمنون به ويستـ ويـ

(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya

29 QS. al-Nisa [4]:64.

30 QS. al-Taubah [9]:113.

Pustak

a Syia

h

Page 192: tafsir surah al-munafiqun fix oke

193Syekh Ja’far Subhani

dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman …31

Ayat ini serta ayat-ayat yang disebutkan dalam surah al-Nisa’ dan Yusuf, merupakan bukti pembenaran al-Quran terhadap syafaat. Karena kedudukan dekat para nabi kepada-Nya, Allah menerima syafaat mereka dan mengampuni dosa-dosa orang yang menjadikan nabi sebagai pemberi syafaat.

Sebuah Kesalahpahaman

Sebagian pihak yang tidak percaya pada ajaran Syi’ah mengklaim bahwa konsekuensi yang dimaksud dengan datang kepada Nabi dan memintanya pengampunan adalah bahwa Nabi mengampuni mereka yang telah melanggar hak-hak Nabi sendiri. Alasannya karena orang-orang muna!k adalah orang-orang yang menindas Nabi, dan karena itulah, Nabi memiliki hak atas mereka. Menurut pandangan ini, kedudukan yang dimiliki oleh Nabi, yaitu mampu untuk memohon kepada Allah untuk mengampuni dosa orang lain, bukanlah kedudukan istimewa.

Setiap manusia sama dengan nabi dalam pengertian ini. Siapa pun yang menindas orang lain harus meminta orang itu untuk memaafkannya. Orang-orang yang memegang pendapat ini tidak memerhatikan satu poin: jika maknanya ini, yaitu bahwa Nabi akan memaafkan mereka atas penindasan yang telah mereka lakukan terhadap Nabi, ayat akan berbunyi sebagai berikut: “Pergilah kepada Nabi dan dia akan mengampunimu.” Tetapi dalam ayat istilah ini “memintakan ampunan bagimu” yang digunakan. Perbedaan antara keduanya adalah jelas bagi orang-orang yang bisa melihat.

31 QS. al-Mu’min [40]:7.

Pustak

a Syia

h

Page 193: tafsir surah al-munafiqun fix oke

194 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Sebuah Syarat untuk Membuat Tobat dari Orang Lain Efektif

Al-Quran menyatakan dengan jelas bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, sebagaimana dinyatakan dalam ayat berikut:

غفر ما دون ذلك غفر أن يشرك به ويـ إن الله لا يـSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu...32

Oleh karena itu, politeisme atau kemusyrikan merupakan dosa yang tidak terampuni dan penghalang bagi pengampunan dosa-dosa yang lain.

Permohonan Nabi untuk pengampunan kaum muna!k tidak efektif disebabkan mereka itu orang-orang musyrik. Kemusyrikan adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Hati dari seorang pagan gelap gulita sehingga tidak patut untuk diampuni. Kenyataan ini gamblang dijelaskan dalam al-Quran:

غفر لهم سبعين مرة غفر لهم إن تستـ غفر لهم أو لا تستـ استـهم كفروا بالله ورسوله غفر الله لهم ذلك بأنـ لن يـ فـ

Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka ka!r kepada Allah dan Rasul-Nya. ..”33

32 QS. al-Nisa [4]:48.

33 QS. al-Taubah [9]:80.

Pustak

a Syia

h

Page 194: tafsir surah al-munafiqun fix oke

195Syekh Ja’far Subhani

Karena topik syafaat sudah tiba, kita akan membahasnya untuk menghapus beberapa keraguan. Tetapi hal ini harus dibahas di bagian lain secara lebih rinci.

Kadang-kadang orang berpikir syafaat sebagai pilih kasih atau sebagai alasan untuk menggantikan hukum Ilahi. Hal ini akan mengakibatkan seseorang itu memperoleh balasan yang dia tidak layak.

Harus disadari bahwa syafaat itu bagian yang pasti dari sistem keimanan Islam. Siapa pun yang memiliki bahkan sedikit informasi tentang al-Quran, hadis-hadis Nabi atau sistem keimanan kaum muslim di sepanjang abad dan tempat akan mengetahui bahwa syafaat diberikan hanya kepada mereka yang berhak menerimanya. Hal ini tidak patut diragukan.

Kita harus mende�nisikan hakikat syafaat dan syarat-syaratnya sebelum kita menyampaikan ayat-ayat tentang hal itu. Tujuan melakukan hal ini adalah untuk membedakan antara syafaat sesungguhnya dan syafaat palsu yang beberapa orang katakan bahwa mereka akan menerimanya di masa depan.

Makna Syafaat Secara Harfiah dan Kiasan

Syafaat berasal dari kata Arab syafa’ah yang makna har�ahnya adalah “menempatkan dua hal bersama-sama”, untuk memasangkannya. Dalam terminologi agama, syafaat berarti para kekasih Allah (para nabi, Imam dan orang-orang saleh) menolong mereka yang telah melakukan kesalahan dalam hidup mereka. Ada dua kasus untuk menolong orang yang berdosa. Jenis yang pertama ini mirip dengan pilih kasih, ketika terjadi penindasan dan diskriminasi yang tidak adil. Jenis kedua

Pustak

a Syia

h

Page 195: tafsir surah al-munafiqun fix oke

196 Membongkar Ciri Kaum Munafik

ini mirip dengan reformasi, memberikan harapan dan jalan untuk mencapai kesempurnaan.

Jika seseorang akan membantu orang yang tidak layak dan menempatkan mereka di hadapan orang lain, ini akan menjadi diskriminasi yang tidak adil dan dorongan untuk berbuat dosa. Ini bentuk syafaat yang salah. Orang-orang berdosa yang memiliki harapan syafaat semacam ini tidak akan berhenti melakukan dosa. Jelaslah ini bukan tujuan ayat-ayat tentang syafaat. Akal akan menolak keyakinan semacam itu.

Bukanlah diskriminasi yang tidak adil apabila orang berdosa, yang memiliki hubungan spiritual dengan Allah dan mengimani para kekasih Allah, menerima pertolongan para pemberi syafaat di hari kiamat. Ini bukan sekadar dorongan, tetapi keadilan, cara memperoleh pertumbuhan spiritual dan alasan bagi orang yang berdosa untuk kembali setelah dia berjalan setengah jalan di jalan kehancuran.

Penjelasan untuk ini sama seperti yang ditemukan dalam al-Quran yang mulia – syafaat para kekasih Allah tergantung pada izin Allah. Tidak ada yang bisa memberi syafaat sampai Allah mengizinkannya. Tidak dikatakan bahwa Allah tidak memberikan izin dangkal, atau tanpa hikmah di balik itu. Izin Allah hanya mencakup orang-orang yang pantas mendapatkan pengampunan, yang telah membuat kesalahan dalam hidup mereka, tetapi belum mencapai tingkat penghinaan dan kebiadaban.

Jika hubungan seseorang dengan Allah menjadi lemah pada tingkat tertentu, hubungan itu masih belum benar-benar rusak. Orang-orang seperti itu layak mendapatkan syafaat.

Pustak

a Syia

h

Page 196: tafsir surah al-munafiqun fix oke

197Syekh Ja’far Subhani

Syafaat memiliki syarat yang membuatnya menjadi sebuah tanda peringatan. Ketika seseorang menyadari bahwa dia kadang-kadang melakukan dosa, dia harus berhenti melakukan dosa itu segera. Dia harus berhenti berbuat dosa karena dia tidak ingin pintu syafaat tertutup baginya. Tidak akan ada jalan keselamatan bagi orang terjebak di balik pintu yang tertutup.

Perhatian pada masalah ini telah memengaruhi orang-orang berdosa. Ini membuat mereka kembali ke jalan yang benar dan mengubah gaya hidup mereka yang salah. Pada kenyataannya, hal itu mendorong mereka untuk membersihkan kehidupan mereka.

Pengalaman menunjukkan kepada kita bahwa seorang penjahat akan berbalik dari jalan kehancuran jika diberi harapan. Dia akan berbalik jika dia merasa bahwa ada keselamatan dengan mengubah cara yang salah itu.

Dalam hukum internasional, ada hukum yang mengampuni dan melepaskan tahanan yang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Alasan hukum ini ada adalah untuk memberikan kepada para tahanan harapan, sehingga menghasilkan perubahan gaya hidup. Jika harapan ini tidak ada, tidak akan ada alasan bagi mereka untuk duduk dengan tenang di penjara. Tidak akan ada alasan bagi mereka untuk berhenti melakukan kejahatan, karena tidak ada hukuman yang lebih buruk daripada penjara seumur hidup.

Syafaat adalah harapan yang diberikan kepada orang-orang yang layak mendapatkannya. Hal itu membuat mereka mengubah kehidupan agama dan akhlak mereka. Syafaat ini khusus bagi orang-orang yang telah melindungi hubungan mereka dengan Allah dan

Pustak

a Syia

h

Page 197: tafsir surah al-munafiqun fix oke

198 Membongkar Ciri Kaum Munafik

para sahabat-Nya. Namun, orang yang tidak melakukan perbuatan baik, tidak diuntungkan dengan imannya kepada Allah dan orang yang telah menghabiskan hidupnya dalam dosa dan kerusakan tidak akan pernah menerima syafaat. Perbedaan antara dua kelompok orang dapat dibuat perumpamaan dalam hidup.

Bayangkan bahwa beberapa tentara diperintahkan untuk membangun sebuah pangkalan militer di atas gunung. Membangun pangkalan militer ini sangat penting untuk melindungi negara mereka dari serangan asing. Seorang jenderal mahir memberi mereka alat yang diperlukan untuk membangun pangkalan militer ini. Dia kemudian memberikan perintah. Beberapa tentara yang tidak disiplin dan takut tidak mematuhi perintah sang jenderal dan tetap di bawah gunung. Para tentara ini tidak akan pernah menerima pertolongan sang jenderal. Tetapi, kelompok tentara lainnya mengorbankan diri mereka sendiri dan dengan cepat memanjat gunung. Sang jenderal akan mengurus para tentara lemah dalam kelompok kedua ini apabila mereka gemetar karena takut. Dia juga akan membantu mereka mendaki gunung di bagian yang sulit.

Jenis pertolongan ini merupakan bentuk syafaat yang diberikan kepada mereka yang berjalan di sepanjang jalan tersebut. Tidak ada masalah dengan jenderal yang mengumumkan ini sebelum mendaki gunung dengan mengatakan, “Saya akan menolong kalian jika kalian tidak bisa memanjat bagian yang sulit. Saya akan menggunakan semua kekuatan saya untuk membantu kalian mencapai tujuan ini.”

Pernyataan dari sang jenderal ini akan memotivasi para tentara. Ini akan memberi mereka harapan sekaligus

Pustak

a Syia

h

Page 198: tafsir surah al-munafiqun fix oke

199Syekh Ja’far Subhani

akan meningkatkan kekuatan dan daya tahan mereka. Sesungguhnya inilah cara untuk melatih tentara dan alat bagi mereka untuk mencapai kesempurnaan.

Al-Quran dan Syafaat

Ayat-ayat tentang syafaat dapat dibagi menjadi tiga kategori.

Pertama: Ayat-ayat yang meniadakan syafaat. Sebagai contoh:

ها قبل منـ فس شيئا ولا يـ فس عن نـ وما لا تجزي نـ قوا يـ واتـها عدل ولا هم ينصرون ؤخذ منـ شفاعة ولا يـ

Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.”34

Kedua: Ayat-ayat yang menentukan syafaat hanya bagi Allah. Sebagai contoh:

رون تذك ما لكم من دونه من ولي ولا شفيع أفلا تـ… Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafaat35

Ketiga: ayat-ayat yang menyatakan dengan jelas keberadaan orang-orang yang memberi syafaat dengan izin Allah. Allah juga membatasi penerimaan syafaat ini seperti yang Dia rida. Sebagai contoh:

34 QS. al-Baqarah [2]:48. Juga merujuk pada syrah al-Baqarah ayat 123, 254

dan surah al-Muddatstsir ayat 48.

35 QS. al-Sajdah [32]:4, juga merujuk pada surah al-An’am ayat 51 dan 70,

surah al-Zumar ayat 44, surah al-Mu’min ayat 18.

Pustak

a Syia

h

Page 199: tafsir surah al-munafiqun fix oke

200 Membongkar Ciri Kaum Munafik

من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه“Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya 36

dan:

ولا فاعة إلا من أذن له الرحمان ورضي له قـ ومئذ لا تنفع الش يـPada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya.37

Ayat ini dan ayat-ayat yang disebutkan dalam catatan kaki jelas menyatakan fakta bahwa akan ada pemberi syafaat pada hari kiamat. Mereka akan memberi syafaat, dengan izin Allah, untuk orang-orang yang berdosa dan Allah akan menerima syafaat mereka.

Orang yang meragukan keabsahan syafaat atau benar-benar menolaknya dapat memahami masalah ini dengan jelas dengan mempelajari ayat-ayat yang relevan.

Apa Makna Ayat-Ayat Yang Meniadakan Syafaat?

Tujuan kelompok ayat pertama yang benar-benar meniadakan syafaat menjadi jelas ketika kita melihat kepercayaan takhayul yang dimiliki oleh orang Arab politeistik tentang syafaat. Mereka berkata, “Berhala ini adalah syafaat kita di hadapan Tuhan.” Allah menyampaikan keyakinan ini dalam bab-bab al-Quran yang berbeda. Sebagai contoh:

36 QS. al-Baqarah [2]:255.

37 QS. Thaha [20]:109, juga merujuk pada surah Yunus ayat 3, surah al-Anbiya

ayat 28, surah Maryam ayat 87, surah Saba ayat 23, surah al-Zukhruf ayat

86 dan surah al-Najm ayat 26.

Pustak

a Syia

h

Page 200: tafsir surah al-munafiqun fix oke

201Syekh Ja’far Subhani

قولون هؤلاء شفعاؤنا عند الله ويـ“… Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah…”38

Banyak ayat al-Quran yang meniadakan syafaat adalah yang meniadakan jenis syafaat yang dipercayai oleh orang Arab jahiliah. Karena itu, ketika al-Quran menyebutkan subjek syafaat berhala, al-Quran cepat meniadakan syafaat tersebut, kemudian mengatakan syafaat adalah milik Allah. Al-Quran menyatakan:

أم اتخذوا من دون الله شفعاء قل أولو كانوا لا يملكون فاعة جميعا عقلون . قل لله الش شيئا ولا يـ

Bahkan mereka mengambil pemberi syafaat selain Allah. Katakanlah: “Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?” Katakanlah: “Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. …”39

Apa yang dipahami adalah bahwa tujuan ayat-ayat yang meniadakan syafaat bukanlah untuk meniadakan bentuk syafaat yang benar, sebagaimana yang dinyatakan oleh kelompok ayat ketiga, yang dilakukan dengan izin Allah. Sebaliknya, ayat-ayat ini meniadakan syafaat berhala, yang kepadanya Allah tidak memberikan kewenangan syafaat.

Tujuan beberapa ayat lain yang tampaknya meniadakan syafaat adalah, sebaliknya, untuk mengutuk beberapa gagasan palsu yang dipegang oleh orang-

38 QS. Yunus [10]:18.

39 QS. al-Zumar [39]:43-44.

Pustak

a Syia

h

Page 201: tafsir surah al-munafiqun fix oke

202 Membongkar Ciri Kaum Munafik

orang Yahudi pada zaman R asulullah. Mereka berpikir bahwa mereka akan menerima syafaat dari para nabi, yang dari para nabi itu mereka mewarisi, tanpa memandang dosa-dosa yang mereka lakukan. Mereka berpikir bahwa mereka bisa menghilangkan dosa-dosa mereka, sama seperti mereka menghilangkan kejahatan mereka di dunia ini, dengan suap, pilih kasih, hadiah dan sebagainya. Mereka berpikir bahwa mereka bisa memengaruhi pikiran Hakim.

Al-Quran menyatakan—untuk meniadakan pemikiran semacam ini dan untuk mengumumkan bahwa tidak ada orang yang memiliki hak mutlak untuk (memberi) syafaat—bahwa suap dan hadiah tidak akan diterima, dan bahwa tidak ada yang lain selain tindakan seseorang itu yang akan menjadi sumber keselamatan. Al-Quran menyatakan,

ها قبل منـ فس شيئا ولا يـ فس عن نـ وما لا تجزي نـ قوا يـ واتـها عدل ولا هم ينصرون ؤخذ منـ شفاعة ولا يـ

Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.40

Akibatnya, bila orang memerhatikan keyakinan populer atau keyakinan orang-orang Arab politeistik dan keyakinan Yahudi tentang syafaat dan juga melihat pada ayat-ayat sebelumnya dan selanjutnya, orang menyadari bahwa ayat-ayat yang meniadakan syafaat itu adalah

40 QS. al-Baqarah [2]:48. Ayat ini adalah tentang sejarah Bani Israil. Ayat ini

meniadakan syafaat yang diyakini oleh kaum Yahudi.

Pustak

a Syia

h

Page 202: tafsir surah al-munafiqun fix oke

203Syekh Ja’far Subhani

meniadakan bentuk palsu syafaat yang diyakini oleh kedua kelompok tersebut.

Syafaat palsu ini berbeda dari syafaat yang disebutkan dalam kelompok ayat kedua dan ketiga.

Ayat-ayat yang menyatakan bahwa syafaat hanya untuk Allah dan ayat-ayat yang menyatakan bahwa pemberi syafaat ada dengan izin Allah tidak bertentangan satu sama lain sedikit pun. Alasannya karena syafaat adalah milik Allah dan yang lain hanya memiliki kemampuan ini melalui izin Allah.

AYAT 7-8

نفقوا على من عند رسول الله حتى قولون لا تـ هم الذين يـماوات والأرض ولكن المنافقين وا ولله خزائن الس فض نـ يـ

فقهون لا يـMereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): “Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang muna�k itu tidak memahami.”

ها الأذل قولون لئن رجعنا إلى المدينة ليخرجن الأعز منـ يـعلمون ولله العزة ولرسوله وللمؤمنين ولكن المنافقين لا يـ

Mereka berkata: “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir

Pustak

a Syia

h

Page 203: tafsir surah al-munafiqun fix oke

204 Membongkar Ciri Kaum Munafik

orang-orang yang lemah daripadanya.” Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang muna�k itu tiada mengetahui.”

Embargo ekonomi dan perbuatan zalim dapat digunakan untuk menundukkan gerakan atau kelompok minoritas yang aktif. Individu-individu berpengaruh dari masyarakat memberikan sanksi kepada kelompok yang mereka anggap berbahaya. Mereka membuat kelompok minoritas tunduk dan menghentikan kelompok ini dari mengikuti jalan yang mereka tempuh.

Revolusi dan kemajuan sosial hampir selalu berawal dari beberapa orang-orang yang sedikit, lemah dan miskin. Dalam rangka membungkam dan membubarkan kelompok tersebut, para anggota berpengaruh dari masyarakat hanya perlu menghentikan semua sumber pendanaan dari mencapai mereka. Dengan melakukan ini, kelaparan dan kemiskinan akan berlaku, dan kelompok minoritas akan dipaksa untuk melepaskan milik mereka atau melupakan sepenuhnya tujuan dan ide-ide mereka.

Kaum musyrikin Mekkah menggunakan taktik politik ini dengan cara yang paling parah dan mengerikan pada awal Islam. Mereka memaksa umat Islam untuk hidup di Syi’ib Abu Thalib selama tiga tahun. Selama masa itu umat Islam hidup dalam kemiskinan ekstrem dan dihadapkan dengan kelaparan yang tak tertahankan. Para pemimpin Quraisy, pada awal misi kenabian memberi pengumuman di Ka’bah. Pengumuman ini melarang semua jenis transaksi bisnis dan hak-hak hukum bagi Bani Hasyim.

Semua orang, baik karena takut atau pilihan pribadi, memutuskan semua hubungan ekonomi dan bisnis,

Pustak

a Syia

h

Page 204: tafsir surah al-munafiqun fix oke

205Syekh Ja’far Subhani

bahkan transaksi kecil, dengan keluarga Nabi. Keluarga Nabi dikenai embargo ekonomi yang luar biasa. Tangisan anak-anak mereka dari kelaparan terdengar di malam hari sampai sanksi ditiadakan.41

Para pemimpin banyak negara tidak memiliki pandangan positif tentang agama; mereka melihat agama sebagai penghalang mengesankan, yang menjauhkan para penganutnya dari tujuannya. Karena itu mereka merampas keyakinan dalam berbagai agama dari hak-hak sosial, politik dan budaya tertentu, sehingga generasi berikutnya tidak akan menunjukkan kecenderungan yang sama pada agama dan agar orang-orang beriman akan meninggalkan cara-cara mereka.

Pemimpin orang-orang muna�k, Abdullah bin Ubay, membuat dua rencana berikut untuk menghancurkan Islam. Dia ingin teman-temannya untuk bertindak atas rencana ini:

1) Melarang semua jenis transaksi dengan kaum muhajirin dan semua orang yang bersama Nabi saw, sehingga mereka akan meninggalkan Nabi karena kesulitan yang parah.2) Warga Madinah yang memiliki tanah di Madinah harus mengusir kaum muhajirin dari tanah mereka, sehingga Nabi saw juga akan pergi. Pemimpin orang-orang muna�k menyebutkan rencana ini ketika perdebatan meletus antara dua anggota kaum Anshar dan Muhajirin. Berikut ini menjelaskan peristiwa-peristiwa tertentu yang ditemukan dalam kitab-kitab sejarah dan ayat-ayat tertentu yang ditemukan dalam al-Quran.

41 Ibnu Hisyam, Sirah, jil. 1, hal. 350.

Pustak

a Syia

h

Page 205: tafsir surah al-munafiqun fix oke

206 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Perang Bani Musthaliq

Bani Musthaliq42 menyerah kepada tentara Islam setelah kehilangan sepuluh tentara. Perang berakhir mendukung umat Islam. Setelah perang, dua orang muslim, salah satu dari kaum Muhajirin dan satunya dari kaum Anshar mulai berdebat di atas air. Kedua belah pihak meminta bantuan dari suku masing-masing. Kedua belah pihak berada di ambang peperangan yang akan berujung pada hilangnya perdamaian yang dicapai setelah bertahun-tahun bekerja. Nabi saw menyadari situasi ini dan berpikir teriakan kedua belah pihak itu tidak berdasar. Nabi saw berkata, “Masa jahiliah belum meninggalkan hati kalian.” Beliau kemudian memisahkan kedua belah pihak.

Abdullah bin Ubay (pemimpin kaum muna�k yang pura-pura masuk Islam karena takut opini masyarakat) mencoba menggunakan kesempatan ini untuk keuntungannya. Dia mengatakan kepada orang-orang di sekelilingnya, “Kita harus disalahkan atas musibah yang telah menimpa kita. Kita, orang-orang Madinah, memberikan penampungan bagi kaum muhajirin di tanah kita. Kita melindungi mereka dari musuh-musuh mereka. Situasi kita sekarang seperti pepatah terkenal, ‘Latihlah anjingmu dan dia akan membunuhmu’. Aku bersumpah demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, kita harus memutuskan semua hubungan ekonomi dengan orang-orang yang mengikuti Nabi sehingga mereka akan meninggalkan tanah kita. Orang yang kuat dan terhormat harus mengusir orang yang lemah dan tercela dari tanah mereka”

42 Suku yang memerangi Islam.

Pustak

a Syia

h

Page 206: tafsir surah al-munafiqun fix oke

207Syekh Ja’far Subhani

Orang itu menanamkan kebencian kepada kaum Muhajirin di hati sebagian umat Islam dengan memprovokasi perselisihan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Untungnya, ada seorang pemuda yang cerdas yang duduk di antara kerumunan itu. Dia menjawab pernyataan Abdullah bin Ubay dengan cara sebagai berikut, “Aku bersumpah demi Allah bahwa engkau hina dan celaka. Engkau orang yang tidak memiliki tempat dalam keluargamu sendiri. (Lihat) Muhammad begitu dicintai oleh umat Islam. Hati mereka dipenuhi dengan kasih sayang dan cinta untuknya.”

Pemuda itu pergi ke Nabi saw dan memberitahukan pernyataan beracun Abdullah bin Ubay. Pemuda ini mengusulkan untuk mengeksekusi Abdullah. Tetapi Nabi saw mengatakan, “Tindakan ini tidak akan pernah benar karena orang-orang akan mengatakan bahwa Muhammad membunuh teman-temannya setelah dia berkuasa.”

Asad datang kepada Nabi saw, menghibur Nabi, dan berkata, “Bersabarlah dengan Abdullah. Dia adalah orang yang rendah. Islam telah mengambil status sosialnya di Madinah. Islam menggulingkan pemerintahannya, kediktatorannya yang hampir tercapai.”

Nabi saw memberi perintah kepada umat Islam untuk berbaris dalam keadaan yang keras sehingga kedua belah pihak akan melupakan apa yang telah terjadi dan meninggalkan pikiran setan mereka. Dia tidak mengizinkan beristirahat di sepanjang waktu 24 jam, kecuali pada waktu salat. Pada hari kedua, cuaca begitu panas sehingga tidak ada yang bisa berjalan. Perintah diberikan kepada umat Islam supaya turun dari kuda mereka. Kemudian mereka jatuh menjadi seperti tidur

Pustak

a Syia

h

Page 207: tafsir surah al-munafiqun fix oke

208 Membongkar Ciri Kaum Munafik

nyenyak sehingga semua peristiwa pahit yang terjadi di wilayah Bani Musthaliq terlupakan. Kemudian, semua jejak peristiwa ini dilupakan.43

Hukuman Al-Quran Terhadap Keyakinan Munafik

Kaum muna!k mengklaim bahwa rezeki manusia ada di tangan mereka sendiri. Tetapi mereka lalai terhadap prinsip penting bahwa rezeki manusia berada di bawah kendali Allah. Allah, yang memberikan rezeki kepada musuh-musuh-Nya, tidak akan pernah membiarkan kekasih-Nya sendiri tetap dalam keadaan kelaparan dan kesulitan. Semua harta bumi dan langit berada di bawah kendali Allah.

Sistem agung kehidupan ini, tempat rezeki diberikan kepada segala sesuatu yang ada di setiap sudut dunia ini, dikendalikan oleh Allah dengan bijaksana. Orang-orang beriman akan dibebaskan dari kesulitan ekonomi melalui perlawanan dan keyakinan yang kuat. Hanya golongan yang tidak sabar yang akan jatuh dan akhirnya menyerah pada ide-ide menyimpang dari orang-orang berpengaruh.

Orang-orang saleh dan takwa, dengan kekuatan yang datang dari iman dan kesabaran, menjadikan musuh mereka mengerti bahwa embargo ekonomi pada akhirnya akan terhapus dan bahwa mereka harus mengubah pikiran mereka. Kenyataan ini dibuat jelas pada awal Islam, melalui peristiwa Syi’ib Abu Thalib.

Orang-orang muna!k mengklaim bahwa kehormatan dan kekuatan datang karena memiliki tanah dan air.

43 Ibnu Hisyam, Sirah, jil. 2, hal. 292; Ali bin Ibrahim al-Qumi, Tafsir al-Qumi,

hal. 681.

Pustak

a Syia

h

Page 208: tafsir surah al-munafiqun fix oke

209Syekh Ja’far Subhani

Mereka mengira bahwa kaum Muhajirin dipandang rendah dan celaka karena mereka memiliki sedikit tanah daripada kaum Anshar.

Mereka tidak menyadari fakta bahwa kadang-kadang harta tersebut mengakibatkan kekejian, ketidakberdayaan dan dibenci oleh orang lain. Pada kenyataannya, baik kehormatan dan penghinaan, datang dari dalam. Yang dimaksud di sini dengan “dalam” adalah iman yang membawa manusia dari kedalaman kemalangan menuju puncak kehormatan. Dengan alasan ini, al-Quran menyatakan bahwa kehormatan adalah bagi orang-orang mukmin; kehormatan itu milik orang-orang yang memiliki iman.

Seseorang dengan iman, orang yang percaya pada prinsip-prinsip manusia, nilai-nilai akhlak dan hari kiamat, tidak tertipu oleh banyak tipu muslihat dunia. Kemungkinan keuntungan duniawi tidak dapat memikat dia untuk jatuh ke dalam tipu muslihat tersebut. Dia lebih suka mati melindungi kehormatan dan jiwa sucinya daripada hidup dalam kehinaan. Dia percaya bahwa mati terhormat itu lebih mulia daripada hidup dengan cara hina. Dia menganggap kematian yang terhormat sebagai kemenangan, sementara dia menganggap hidup terhina sebagai bentuk penjara.

Amirul Mukminin as telah menyinggung poin ini dengan berkata, “Mati adalah untuk menjadi benar-benar hidup. Kehidupan sesungguhnya, kehidupan kehormatan, adalah mati syahid.”

Semua orang menyaksikan bagaimana Nabi saw dan orang-orang beriman berperilaku pada sekitar waktu terjadinya peristiwa Bani Musthaliq. Empat belas abad

Pustak

a Syia

h

Page 209: tafsir surah al-munafiqun fix oke

210 Membongkar Ciri Kaum Munafik

telah berlalu, dan umat muslim masih menyebutkan nama Nabi dan nama orang-orang mukmin dengan sangat hormat. Tetapi Abdullah bin Ubay dan para pengikutnya menjalani sisa hidup mereka dalam kehinaan. Aib ini menjadi begitu kuat sehingga anaknya sendiri sudah siap untuk mengeksekusinya, namun Nabi tidak mengizinkan dia untuk melakukannya.44

AYAT 9-11

لهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر ها الذين آمنوا لا تـ ياأيـفعل ذلك فأولئك هم الخاسرون الله ومن يـ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

أحدكم الموت يأتي أن بل ناكم من قـ وأنفقوا من ما رزقـوأكن ق د فأص قريب أجل إلى رتني أخ لولا قول رب يـ فـ

الحين من الصDan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”

44 Ibnu Hisyam, Sirah, jil. 2, hal. 292.

Pustak

a Syia

h

Page 210: tafsir surah al-munafiqun fix oke

211Syekh Ja’far Subhani

عملون فسا إذا جاء أجلها والله خبير بما تـ ر الله نـ ولن يـؤخDan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.

Tidak ada keraguan bahwa kekayaan duniawi dan kemampuan �sik dapat membawa kesuksesan manusia. Dengan ini, adalah mungkin bagi manusia untuk mendapatkan rida Allah dan menyelamatkan diri dari karakteristik yang tidak diinginkan dan perbuatan jahat.

Seseorang yang stabil secara �nansial terbebas dari belenggu kemiskinan. Dia mampu hidup sehat. Dia mampu melindungi kebebasan dan kehormatan disebabkan kemandiriannya.

Kemiskinan dan kemelaratan adalah penyebab paling umum dari kejahatan dan penyimpangan sosial. Misalnya, alasan utama wanita jatuh ke dalam dunia hitam prostitusi adalah kemiskinan. Tentu saja, beberapa bentuk tindakan tidak bermoral memiliki sebab-sebab lain selain kemiskinan dan kemelaratan.

Tentu saja, ada bentuk logika di balik pernyataan al-Quran bahwa kekayaan merupakan salah satu berkah terbesar dari Allah. Disebutkan dalam al-Quran bahwa berbagi kekayaan adalah bentuk terbaik dari amal.

Nabi Mulia saw mengatakan hal berikut kepada sekelompok orang yang berpikir bahwa menjadi miskin adalah lebih baik daripada memiliki kekayaan, “Harta duniawi adalah sarana terbaik untuk mendapatkan ketakwaan.”45

45 Syekh Saduq, Man La Yahdhuruh al-Faqih, hal.353.

Pustak

a Syia

h

Page 211: tafsir surah al-munafiqun fix oke

212 Membongkar Ciri Kaum Munafik

Apa yang Dianggap Kekayaan Halal dan Apa yang Dianggap Duniawi?

Harta yang halal adalah harta yang membawa pada kesuksesan dan memperbaiki lingkungan seseorang, harta yang menyelamatkan orang-orang dari keputusasaan dan kemiskinan. Jenis kekayaan semacam inilah yang Amirul Mukminin jelaskan saat dia melihat kastil megah Ala bin Ziyad, “Kastil ini bisa menjadi sarana bagi keberhasilan, jika tamu dan anggota keluarga diperlakukan dengan keramahan di dalamnya.”46

Tujuan penting manusia akan tetap disalahpahami jika seseorang itu hidup dalam dunia nafsu dan keinginan duniawi, sebuah dunia di mana hanya kesenangan yang [dipandang] penting. Seandainya orang itu hidup di dunia semacam ini, orang itu akan berpikir bahwa satu-satunya tujuan hidup adalah cinta diri sendiri dan kekayaan duniawi. Tentu saja tidak ada masalah jika orang itu mendekati dunia ini dengan cara yang mana harta dan anak-anak tidak menjauhkan orang itu dari mengingat Allah. Selain itu, harta akan menyebabkan kerusakan dan kerugian.

Satu poin yang jelas dari ayat kesembilan dari Surah al-Muna!qun adalah bahwa al-Quran tidak memberikan perintah untuk menjauh dari dunia. Al-Quran tidak mengatakan, “Jangan mencari keuntungan dan nafkah.” Sebaliknya, al-Quran menggunakan kata Arab ‘tulhikum’. Yang dimaksud dengan ini adalah suatu pendekatan terhadap dunia yang tidak menjauhkan orang itu dari mengingat Allah dan tidak membuat orang itu sibuk yang tidak perlu.47

46 Imam Ali bin Abi Thalib, Nahj al-Balaghah, Khotbah 207.

47 Merujuk pada surah al-Nur [24] ayat 37.

Pustak

a Syia

h

Page 212: tafsir surah al-munafiqun fix oke

213Syekh Ja’far Subhani

Alasan dunia ini menyebabkan kerugian karena seseorang itu menghabiskan semua kekuatan �sik dan spiritualnya pada sesuatu yang tidak akan tersisa setelah kematian. Seseorang yang hanya mencari dunia ini tidak akan mendapat manfaat sedikit pun dari berkah-berkah yang disediakan bagi orang-orang beriman.

Amirul Mukminin memiliki kata mutiara yang ringkas dan indah tentang dunia ini, “Orang yang melihat dunia sebagai sarana untuk memperoleh keberhasilan dalam kedua dunia bisa melihat, sedangkan orang yang berpikir dunia sebagai tujuan akhir adalah buta.”48

Orang yang berpikir bahwa emas, perak dan rumah-rumah adalah tujuan hidup tidak akan menghormati prinsip-prinsip moral apa pun. Orang seperti itu akan meninggalkan kebenaran, keadilan, kesetaraan dan kebajikan akhlak lainnya.

Kematian Tidak Dapat Ditunda

Orang-orang yang tujuan tertingginya adalah dunia ini niscaya ingin memperpanjang hidup mereka apabila mereka dihadapkan dengan kematian dan memiliki perasaan bahwa kekayaan yang telah mereka kumpulkan tidak akan menguntungkan mereka lagi. Pada saat-saat terakhir kehidupan, mereka ingin menghabiskan uang mereka di jalan Allah sehingga mereka dapat mengamankan persediaan untuk kehidupan berikutnya.

Mereka lalai terhadap salah satu rahasia Ilahi (sunnah ilahi). Rahasia ini adalah bahwa kematian tidak bisa ditunda. Kematian tiba setelah orang itu mengerahkan segala kemampuannya dan telah menjalani kehidupan sepenuhnya. Seperti halnya buah yang matang harus

48 Imam Ali bin Abi Thalib, Nahj al-Balaghah, Khotbah 80.

Pustak

a Syia

h

Page 213: tafsir surah al-munafiqun fix oke

214 Membongkar Ciri Kaum Munafik

dipetik, jiwa yang telah mencapai kesempurnaan pribadinya harus meninggalkan tubuh dan memasuki kehidupan selanjutnya.

Orang yang jatuh cinta dengan dunia ini bukan sekadar berharap bahwa kematiannya bisa ditunda, tetapi ketika dia memasuki dunia berikutnya serta hijab kebodohan dan kelalaian yang disingkap dari dia, dia ingin dikirim kembali ke dunia. Al-Quran menggambarkan penyesalan besar ini dengan istilah yang sangat kuat:

عمل صالحا إنا موقنون نا أبصرنا وسمعنا فارجعنا نـ ربـ“Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”49

***

49 QS. al-Sajdah [32]:12.

Pustak

a Syia

h

Page 214: tafsir surah al-munafiqun fix oke

215Catatan

Pustak

a Syia

h

Page 215: tafsir surah al-munafiqun fix oke

216 Catatan

Pustak

a Syia

h

Page 216: tafsir surah al-munafiqun fix oke

217Catatan

Pustak

a Syia

h

Page 217: tafsir surah al-munafiqun fix oke

218 Catatan

Pustak

a Syia

h