stabilit as

6
BAB I PENDAHULUAN Stabilitas produk farmasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (Vadas, 2000). Banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas produk farmasi, seperti stabilitas dari bahan aktif, interaksi antara bahan aktif dan bahan tambahan, proses pembuatan, proses pengemasan, dan kondisi lingkungan selama pengangkutan, penyimpanan, dan penanganan, dan jangka waktu produk antara pembuatan hingga pemakaian (Vadas, 2000). Stabilitas produk obat dibagi menjadi stabilitas secara kimia dan stabilitas secara fisika. Faktor-faktor fisika seperti panas, cahaya, dan kelembapan, mungkin akan menyebabkan atau mempercepat reaksi kimia, maka setiap menentukan stabilitas kimia, stabilitas fisika juga harus ditentukan (Vadas, 2000). Stabilitas fisika adalah mengevaluasi perubahan sifat fisika dari suatu produk yang tergantung waktu

Upload: timothy-olson

Post on 16-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jhgt

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Stabilitas produk farmasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (Vadas, 2000). Banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas produk farmasi, seperti stabilitas dari bahan aktif, interaksi antara bahan aktif dan bahan tambahan, proses pembuatan, proses pengemasan, dan kondisi lingkungan selama pengangkutan, penyimpanan, dan penanganan, dan jangka waktu produk antara pembuatan hingga pemakaian (Vadas, 2000). Stabilitas produk obat dibagi menjadi stabilitas secara kimia dan stabilitas secara fisika. Faktor-faktor fisika seperti panas, cahaya, dan kelembapan, mungkin akan menyebabkan atau mempercepat reaksi kimia, maka setiap menentukan stabilitas kimia, stabilitas fisika juga harus ditentukan (Vadas, 2000). Stabilitas fisika adalah mengevaluasi perubahan sifat fisika dari suatu produk yang tergantung waktu (periode penyimpanan). Contoh dari perubahan fisika antara lain migrasi (perubahan) warna, perubahan rasa, perubahan bau, perubahan tekstur atau penampilan. Evaluasi dari uji stabilitas fisika meliputi: pemeriksaan organoleptis, homogenitas, pH, bobot jenis (Vadas, 2000). Stabilitas kimia suatu obat adalah lamanya waktu suatu obat untuk mempertahanakan integritas kimia dan potensinya seperti yang tercantum pada etiket dalam batas waktu yang ditentukan. Pengumpulan dan pengolahan data merupakan langkah menentukan baik buruknya sediaan yang dihasilkan, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya parameter lain yang harus diperhatikan. Data yang harus dikumpulkan untuk jenis sediaan yang berbeda tidak sama, begitu juga untuk jenis sediaan sama tetapi cara pemberiannya lain. Jadi sangat bervariasi tergantung pada jenis sediaan, cara pemberian, stabilitas zat aktif dan lain-lain (Attwood dan Florence, 1988).Data yang paling dibutuhkan adalah data sifat, kimia, kimia fisik, dan kerja farmakologi zat aktif (data primer), didukung sifat zat pembantu (data sekunder). Secara reaksi kimia zat aktif dapat terurai karena beberapa faktor diantaranya ialah oksigen (oksidasi), air (hidrolisa), suhu (oksidasi), cahaya (fotolisis), karbondioksida (turunnya pH larutan), sesepora ion logam sebagai katalisator reaksi oksidasi. Jadi jelasnya faktor luar juga mempengaruhi ketidakstabilan kimia seperti, suhu, kelembaban udara dan cahaya (Attwood dan Florence, 1988). Stabilitas mikrobiologi suatu sediaan adalah keadaan tetap di mana sediaan bebas dari mikroorganisme atau memenuhi syarat batas miroorganisme hingga batas waktu tertentu. Stabilitas mikrobiologi diperlukan oleh suatu sediaan farmasi untuk menjaga atau mempertahankan jumlah dan menekan pertumbuhan mikroorgansme yang terdapat dalam sediaan tersebut hingga jangka waktu tertentu yang diinginkan (Attwood dan Florence, 1988).Sebagai pedoman untuk penetapan satbilitas suatu sediaan maka diperlukanlah sutau guideline yang berisikan studi mengenai stabilitas obat yang berisikan data cara penetepan stabilitas serta pertimbangan ilmiah dalam stabilitas obat. Salah satu guideline yang ada adalah Asean Guideline On Stability Study Of Drug Product yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

BAB IIASEAN GUIDELINE ON STABILITY STUDY OF DRUG PRODUCT

Pada awal guideline terdapat terdapat intoduction, objective, dan scope yang berisikan tentang pendahuluan dan kepentingan guideline ini dibuat. Disebutkan juga tujuan dari pembuatan guideline ini adalah sebagai acuan untuk penentapan self-life dan waktu lama penyimpanan pada kondisi spesifik. Kondisi umum untuk uji stabilitas di ASEAN menggunakan zona IVb (30oC/75% RH).

2.1 Rancangana. Ketentuan UmumDesain studi stabilitas produk harus didasarkan pada pengetahuan tentang kondisi dan sifat bahan obat dan bentuk sediaan.

b. Uji Stabilitas CahayaJika produk yang di uji sesuai. Kondisi standar untuk pengujian stabilitas cahaya dijelaskan dalam ICH Q1B.

c. Pemilihan BatchPada saat penyerahan, data stabilitas harus disediakan untuk batch dengan formulasi dan bentuk sediaan yang sama dalam sistem tertutup yang diusulkan untuk pemasaran. Untuk bentuk sediaan konvensional (misalnya, sediaan lepas cepat dan larutan) dan ketika zat obat yang dikenal stabil, data stabilitas di setidaknya diambil dari dua batch skala pilot. Untuk bentuk sediaan kritis (misalnya, sediaan lepas lambat) atau ketika obat zat yang diketahui tidak stabil, pengambilan data stabilitas dilakukan pada tiga batch utama. Dua dari tiga batch setidaknya dari skala pilot; batch ketiga lebih kecil, jika dibenarkan.

Pada bagian ini juga dijelaskan bahwa penggunaan batch utama sebelum digunakan harus dilakukan simulasi terlebih dahulu dan harus menghasilkan kualitas produk yang sama dan spesifikasi yang sama untuk keperluan pemasaran. Dan jika memungkinkan untuk setiap bahan yang berbeda, digunakan pula batch yang berbeda.

d. SpesifikasiSpesifikasi yang dimaksudkan merupakan daftar dari beberapa tes yang merefrensikan untuk prosedur-prosedur analisis dan kriteria yang dapat diterima serta termasuk konsep kriteria yang berbeda untuk rilis dan spesifikasi dan masa kadaluwarsa.Kriteria masa kadaluwarsa yang dapat diterima harus berdasarkan semua informasi stabilitas yang tersedia.