skripsi_ayu ashari nur_e311 08 851.docx

168
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN OLEH: AYU ASHARI NUR JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Upload: vina-indah

Post on 25-Oct-2015

237 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

TRANSCRIPT

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP

BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI

ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

OLEH:

AYU ASHARI NUR

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP

BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI

ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

OLEH:

AYU ASHARI NUR

E311 08 851

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SarjanaPada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.

Nama Mahasiswa : Ayu Ashari Nur

Nomor Pokok : E311 08 851

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Makassar, Mei 2012

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. Andi Subhan Amir, S.Sos.,M.Si. NIP. 19620118198702001 NIP. 197705252003121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin

Dr. H. Muhammad Farid, M.Si.NIP. 19610716987021001

HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI

Talah diterima oleh Tim Evaluasi Skripsi Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna

memperoleh gelar kesarjanaan dalam Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi

Public Relations Pada Hari Selasa, Tanggal 22 Mei 2012

Makassar, 29 Mei 2012

TIM EVALUASI

Ketua : Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. ( )

Sekretaris : Andi Subhan Aamir, S.Sos., M.Si. ( )

Anggota : 1. Dr. H. Muhammad Farid, M.Si. ( )

2. Drs. Sudirman Karnay, M.Si. ( )

3. Drs. Abd. Gaffar, M.Si. ( )

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Puji syukur hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semeste alam, atas karunia-

Nya selalu dicurahkan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan pada Nabi besar junjungan kita, Muhammad SAW yang telah

menyampaikan risalah dan syari’at Islam kepada umat manusia.

Atas rahmat dan petunjuk Allah SWT. Akhirnya penulis bisa menyelesaikan

skripsi yang berjudul: Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group

Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiwi Ilmu Komunikasi

Universitas Hasanuddin. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relation, pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah ambil peduli dan membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Penulis mendedikasikan skripsi ini kepada kedua orang tua tercinta,

ayahanda Nur Aman Syam dan ibunda Hasni Syam. Terima kasih atas

doa tulus yang tiada henti diberikan, perhatian dan cinta yang

senantiasa menjadi kekuatan terbesar bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. dan Andi Subhan Amir, S.Sos.,

M.Si. selaku dosen pembimbing atas waktu, masukan, dan nasehat

kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

3. Pejabat Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin beserta staf

pegawai, terkhusus kepada Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Dr. H.

Muhammad Farid, M.Si. dan Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi

Drs. Sudirman Karnay, M.Si. yang membantu secara administratif

proses perkuliahan dan penyelesaian studi penulis.

4. Dosen-dosen pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas

Hasanuddin, terkhusus kepada Muliadi Mau, M.Si. dan kanda Riza

Darma Putra, S.Sos., M.Si, atas referensi tentang materi penelitian dan

motivasinya untuk terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Syam’s Generation, keluarga besar penulis. Terima kasih atas

dorongan semangat serta doa yang tulus, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Kebersamaan keluarga ini LUAR BIASA!

6. Terima kasih pula kepada kakak dan adik-adik penulis: Erwin Eka

Saputra, Resky Sri Ramadani, dan Arwini Putri Nur yang telah

memberikan perhatian, semangat dan doa selama penulis

menyelesaikan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada Siti Azizah Hudzon, partner penulis, dari awal

penyusunan sampai terselesaikannya skripsi ini atas segala masukan,

semangat dan doa yang diberikan. Heart you, Chaaaaa!

8. Terima kasih kepada Dwi Astuti Hardiningrum yang telah

meluangkan waktu dan bersedia membantu penulis dalam

menjalankan program SPSS.

9. Excellent Communication Society (EXIST 08) untuk semua suka dan

duka yang telah dilewati bersama. You guys such an awesome family,

I love you all!

10. Adik – adik Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009, 2010, dan

2011. Terima kasih telah membantu penulis dalam memudahkan

pengisian kuesioner penilitian.

11. Pihak-pihak yang telah membantu penulis selama ini, yang tidak dapat

penulis jabarkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih dan jauh dari

kesempurnaan. Namun penulis sudah berusaha menyusun skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Penulis berharap semoga skripsi ini tidak hanya menjadi catatan

yang lapuk termakan usia tapi ada manfaatnya bagi penulis dan juga pembacanya.

Amin Ya Rabbal Alamin...

Makassar, Mei 2012

Penulis

AYU ASHARI NUR

ABSTRAK

AYU ASHARI NUR. Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita Di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.(Dibimbing oleh Alimuddin Unde dan Andi Subhan Amir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.

Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan yakni bulan Maret hingga Mei 2012 yang dilaksanakan di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Makassar. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011. Besaran sample yang digunakan yaitu 109 orang (survei langsung) dari total mahasiswi yaitu 147 orang. Teknik sample yang digunakan yaitu teknik sampling berstrata (stratified sampling).

Pengumpulan data melalui kuesioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisi regresi linear sederhana. Dari hasil analisi regresi linear sederhana diperoleh hasil bahwa pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli adalah potongan harga, gratis biaya pengiriman, kualitas produk, merk produk, serta model produk yang lebih update.

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ........................................................................................ i

Halaman Pengesahan .............................................................................. ii

Halaman Penerimaan Tim Evaluasi ....................................................... iii

Kata Pengantar ........................................................................................ iv

Abstraksi ................................................................................................. vii

Daftar Isi ................................................................................................. viii

Daftar Tabel ............................................................................................. x

Dafttar Gambar ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 7

D. Hipotesis ................................................................................. 8

E. Kerangka Konseptual .............................................................. 9

F. Definisi Operasional ............................................................... 16

G. Metode Penelitian ................................................................... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 20

A. Komunikasi .............................................................................. 20

B. Komunikasi Massa ................................................................... 25

C. Komunikasi Pemasaran ............................................................ 30

D. Promosi Penjualan .................................................................... 31

E. Model Komunikasi Online ....................................................... 32

F. Minat Beli ................................................................................ 32

G. Teknologi Komunikasi ............................................................ 34

H. Perkembangan Smartphone Blackberry .................................. 36

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...................... 46

A. Sejarah Universitas Hasanuddin .............................................. 46

B. Sejarah dan Perkembangan FISIP ........................................... 58

C. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Komunikasi ........................ 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ...................... 72

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 72

B. Analisis Data ............................................................................ 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 88

A. Kesimpulan .............................................................................. 88

B. Saran ........................................................................................ 89

Daftar Pustaka .......................................................................................... 90

Lampiran .................................................................................................. 92

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Usia Responden 72

Tabel 4.2. Angkatan Responden 73

Tabel 4.3. Pekerjaan Orang Tua Responden 73

Tabel 4.4. Penghasilan Orang Tua Responden 74

Tabel 4.5. Uang Saku (per Hari) Responden 75

Tabel 4.6. Jumlah Group Online-Shop Responden 75

Tabel 4.7. Berbelanja Melalui Group Online-Shop BBM Responden 76

Tabel 4.8. Pemilik Online-Shop Melakukan Promosi di BBM 77

Tabel 4.9. Kesan Pemilik Online-Shop Ditunjukkan kepada Responden 77

Tabel 4.10. Pengaruh Promosi Terhadap Responden 78

Tabel 4.11. Bentuk Promosi Pemilik Group Online-Shop BBM 79

Tabel 4.12. Meyakinkan Responden dalam Memproduksikan Produk 80

Tabel 4.13. Pendapat Responden Terhadap Group Online-Shop BBM 80

Tabel 4.14. Minat Beli Responden 81

Tabel 4.15. Pertimbangan Membeli Produk Pada Responden 82

Tabel 4.16. Keuntungan yang Diperoleh Responden 83

Tabel 4.17. Jenis Pakaian yang Dibeli Responden 83

Tabel 4.18. Kepuasan Responden Terhadap Produk 84

Tabel 4.19. Transaksi Responden 85

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 4

Gambar 1.2. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 4

Gambar 1.3. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 5

Gambar 1.4. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 5

Gambar 1.5. Kerangka Pikir Penelitian 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan komunikasi telah mempengaruhi perkembangan

ekonomi. Transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan secara

langsung maupun tidak langsung (telepon) menjadi sesuatu yang sangat

konservatif dengan adanya media komunikasi seperti media massa, yaitu

media elektronik dan media cetak.

Khusus untuk media elektronik, ditandai dengan semakin

berkembangnya dunia teknologi informasi. Saat ini dikenal adanya

socialnetwork dimana chatting (obrolan) menjadi salah satu pilihan cara

berkomunikasi. Hal ini pula yang membuat komunikasi menjadi lebih

bervariatif sehingga banyak orang mencoba untuk memanfaatkannya.

Salah satu pemanfaatannya antara lain pada bidang promosi penjualan

(marketing promotion). Banyaknya pilihan media promosi saat ini membuat

persaingan usaha semakin ketat. Hal ini dimanfaatkan oleh pengusaha baru

(newcomer) untuk mempromosikan produk atau jualan mereka diantaranya

dengan memanfaatkan socialnetwork.

Blackberry (smartphone) sebagai salah satu alat komunikasi yang

mendukung sarana komunikasi dimana salah satu fasilitas utama Blackberry

yaitu Group Blackberry Messenger banyak digunakan untuk melakukan

kegiatan jual beli produk. Berbagai macam jualan ataupun produk telah

dipromosikan melalui salah satu fitur yang ada pada smartphone blackberry

trersebut. Mulai dari promosi barang elektronik, aksesoris olahraga, hingga

barang yang merupakan kebutuhan primer manusia yaitu makanan dan

pakaian, serta berbagai macam produk atau jualan lainnya.

Salah satu yang menjadi promosi utama melalui group blackberry

messenger adalah pakaian, khususnya pakaian wanita yang banyak diminati

oleh para pengguna smartphone Blackberry. Pengguna blackberry wanita

umumnya tertarik untuk membeli pakaian wanita melalui group blackberry

messenger karena adanya kemudahan dalam bertransaksi, tanpa perlu ke mall

atau butik. Pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Dalam kehidupan

sehari-hari, manusia selalu mengenakan pakaian dalam setiap aktivitas.

Pakaian berfungsi untuk menutupi aurat, memberi kenyamanan, melindungi

tubuh dari panas atau dingin. Sebagai tambahannya, pakaian digunakan untuk

mempercantik diri. Berbeda dengan tas atau sepatu yang berfungsi sebagai

kebutuhan pelengkap. Tas atau sepatu ini disebut sebagai pelengkap karena

manusia bisa saja beraktivitas tanpa keduanya.

Seseorang dapat dikenal karena penampilan, tingkah laku, suara, cara

berpakaian, kesukaan dan lain sebagainya. Pemilihan busana yang tepat

disertai pelengkap busana yang sesuai mempunyai arti besar dalam

penampilan seseorang. Busana yang serasi dan menarik dapat menambah

simpati dan rasa kagum dari orang-orang di sekelilingnya. Berbusana tidak

sekadar mengenakan pakaian, pemilihan busana yang tepat sesuai untuk

kesempatan dan sesuai pula dengan kepribadian pemakainya, menjadikan

penampilan seorang wanita sangat mengesankan.

Antara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, dua hal ini yang

saling berkaitan untuk menuju suksesnya pemasaran. Di sini harus ada

keseimbangan, produk baik, sesuai dengan selera konsumen, dibarengi

dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha

marketing. Teknik promosi yang digunakan ketika melakukan kegiatan

promosi penjualan di group blackberry messenger, yaitu dengan sering update

status yang isinya menawarkan atau tentang promo yang sedang berjalan

seperti diskon 10%, harga lebih murah, dan promo lainnya; share picture

kedalam group blackberry messenger; membuat tampilan produk yang

menarik seperti menggunakan model yang cantik atau background foto yang

menarik; keterangan produk dibuat secara detail seperti bahan produk, warna,

panjang, ukuran pinggang, stok produk yang masih tersedia, dan masih

banyak lagi; menggunakan kalimat-kalimat yang menarik dan terkesan akrab

serta kekeluargaan seperti misalnya menggunakan kata “sis” (dimaksud

sister), “say” (dimaksud sayang), “bu.” Di bawah ini contoh gambar promosi

penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger.

GAMBAR 1.1. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM

GAMBAR 1.2. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM

GAMBAR 1.3. Contoh Produk Penjualan di Group BBM

GAMBAR 1.4. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM

Dari beberapa gambar di atas kita dapat melihat teknik promosi

penjualan pakaian wanita ini bertujuan untuk menarik perhatian dan

menumbuhkan minat beli para member dalam Group Blackberry messenger

yang menjadi sasaran promosi penjualan. Minat membeli merupakan rasa

ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau

jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen dan di dalam konsumen

itu sendiri. Jika diulas mengenai timbulnya suatu minat, dapat juga dipahami

bahwa minat beli merupakan pertemuan antara stimulus (pemasaran) dan

respon konsumen. Ketika sebuah stimulus bisa memberikan daya tarik pada

konsumen, maka akan tercipta sebuah respon positif. Seberapa kuat minat

beli sangat tergantung pada kuat lemahnya sebuah stimulus dalam

memberikan daya tarik pada konsumen yang berimplikasi pada sebuah

keputusan pembelian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, minat beli adalah suatu hasrat atau

keinginan pembeli yang muncul dalam pribadi seseorang untuk membeli

beberapa jumlah atau unit-unit produk atau merek tertentu, dalam periode

waktu tertentu pula, di mana rencana tersebut terbentuk melalui proses

keputusan atau pemilihan. Dari keterangan di atas, peneliti tertarik dengan

maraknya penjualan atau promosi pakaian wanita di group blackberry

messenger. Ketertarikan peneliti lebih ke arah penelitian tentang pengaruh

promosi penjualan dan minat beli konsumen.

Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud untuk meneliti minat

beli mahasiswi dikalangan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin melalui

group Blackberry messenger, karena mayoritas mahasiswa pada jurusan ilmu

komunikasi Universitas Hasanuddin adalah wanita atau mahasiswi. Beberapa

dari mahasiswi ilmu komunikasi Universitas Hasanuddin merupakan pelaku

transaksi melalui group blackberry messenger, baik sebagai pembeli ataupun

sebagai penjual (seller). Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul “Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry

Messenger terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas

Hasanuddin”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group

Blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi

Universitas Hasanuddin ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu

Komunikasi Universitas Hasanuddin terhadap promosi penjualan pakaian

wanita di group Blackberry messenger ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group

Blackberry messenger.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli

mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin terhadap promosi

penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger.

Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Untuk menerapkan ilmu yang diterima penulis selama menjadi

mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar, serta

menambah wawasan dan pengetahuan penulis terhadap promosi

penjualan melalui group Blackberry messenger.

2. Kegunaan Praktis

Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para

pengusaha yang berbisnis melalui group Blackberry messenger dalam

meningkatkan promosi penjualannya.

D. Hipotesis

1. Hipotesis Nol

Promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak

berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas

Hasanuddin.

2. Hipotesis Alternatif

Promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger

berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas

Hasanuddin.

E. Kerangka Konseptual Penelitian

Definisi konseptual adalah definisi akademik atau mengandung

pengertian yang universal untuk suatu kata atau kelompok kata. (Kriyantono,

2007). Definisi ini biasanya bersifat abstrak dan formal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi

sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan

teknologi komunikasi seakan-akan tidak dapat dipisahkan. Perpaduan

keduanya semakin berkembang cepat dengan adanya media internet.

Teknologi internet telah merubah cara orang berkomunikasi termasuk dalam

proses jual-beli.

Salah satu dampak perkembangan teknologi komunikasi didalam proses

jual-beli adalah dengan adanya penjualan dengan menggunakan media

smartphone (blackberry). Segala bentuk perkembangan teknologi komunikasi

dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai peluang bagi para pebisnis, dalam

hal ini online-shopping dalam group blackberry messenger. Selain itu, kita

dapat mengikuti berbagai model komunikasi. Beberapa model komunikasi

yang dimaksud, yaitu:

1. Forum.

2. Milis/Group (group blackberry messenger).

3. Situs jejaring sosial.

4. Blog.

5. Situs sharing file.

6. E-learning menggunakan teleconference.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah

berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam

media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih

modern ini memiliki ciri-ciri seperti:

1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima

(misalnya melalui SMS atau internet).

2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun

juga oleh individual.

3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu.

4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam.

5. Penerima yang menentukan waktu interaksi.

Salah satu media yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam hal

memperlancar sebuah komunikasi adalah internet. Internet dapat

digambarkan seperti sebuah jaringan global yang dapat memungkinkan

komunikasi antara orang ke orang yang berlainan tempat, kota dan bahkan

antar negara. Penngguna internet juga dapat mengirim surat elektronik (e-

mail), ngobrol (chatting), mendengarkan radio (streaming) juga mencari

informasi (browsing).

Kemunculan internet telah mengubah pola interaksi masyarakat baik itu

interaksi pendidikan, bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah

memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan /

industri maupun pemerintah. Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi

dalam kehidupan masyarakat. Terutama peran internet sebagai sarana

komunikasi dalam mendapatkan informasi.

Selain internet, salah satu yang merupakan perkembangan dalam bidang

teknologi komunikasi adalah meningkatnya pertumbuhan produksi

handphone . Handphone saat ini menawarkan begitu banyak fitur-fitur baru

untuk menarik perhatian masyarakat. Adanya persaingan jual yang sangat

kompetitif, mendorong produsen handphone untuk membuat inovasi dalam

memproduksi handphone mereka. Meningkatnya produksi handphone,

dikarenakan adanya kesadaran bahwa handphone saat ini menjadi barang

yang begitu penting bagi masyarakat.

Betapa pentingnya fungsi handphone dan internet dalam kehidupan

manusia, muncul suatu inovasi baru dalam teknologi komunikasi yakni

smartphone yaitu suatu alat komunikasi layaknya handphone namun memiliki

kegunaan yang hampir menyamai fungsi komputer. Sehingga smartphone

biasa diistilahkan sebagai komputer kecil. Sejak kemunculannya smartphone

begitu menarik perhatian masyarakat. Karena fungsi yang didapatkan dari

smartphone memudahkan masyarakat dalam berinteraksi tidak hanya

memudahkan dalam berkomunikasi juga memudahkan untuk mengakses

internet.

Terciptanya smartphone tidak hanya berdasar akan kebutuhan

masyarakat akan internet, namun adanya kesadaran bahwa handphone saat ini

menjadi barang penting bagi masyarakat bahkan menjadi kebutuhan

kehidupan masyarakat yang semakin mobilitas. Mobilisasi masyarakat pun

semakin praktis dengan kehadiran smartphone lebih memudahkan masyarakat

dalam melakukan komunikasi atau mengakses internet.

Di Indonesia smartphone yang paling berkembang dan populer

dikalangan masyrakat adalah Blackberry (BB). Blackberry merupakan

smartphone yang banyak diminati oleh masyarakat, bentuknya yang elegan

dan juga menyediakan berbagai fitur yang menarik yakni tersedianya

blackberry message service (BBM) yang bisa mengirim pesan text,

suara ,gambar dan juga lagu secara gratis yang tidak bisa didapatkan pada

smartphone lainnya. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat kita rela

merogoh kocek yang lumayan untuk memiliki benda ini. Beragam golongan

maupun kalangan bersedia menggunakannya, mulai dari kalangan pelajar,

mahasiswa, pekerja, sdan berbagai profesi lainnya.

Mewabahnya blackberry kemudian memunculkan suatu fenomena

demam blackberry artinya ketergantungan akan smartphone blackberry.

Istilah ini mendeskripsikan suatu kecenderungan pengguna BB berkutat

dengan smartphonenya. Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur yang menarik

dalam BB tersebut. Ini dimulai dengan penggunaan internetnya untuk

browsing, mendownload berbagai macam video dan musik, eksis dalam sosial

media yakni facebook, twitter dan sebagainya sampai dengan obrolan BBM

(blackberry messanger).

Pemasaran (marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu

yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa

dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau meningkatkan pasar sasaran

atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia

kepada produk yang ditawarkan produsen.

Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran, selain

penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang

pembelian konsumen dan efektivitas dealer. Promosi penjualan biasanya

merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk merangsang

peningkatan permintaan secepatnya (Lamb, Hair, McDaniel, 2001). Promosi

penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain daripada periklanan,

penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, di mana insentif jangka pendek

memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang

atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan

menaikkan nilai tambah.

Minat beli merupakan kecenderungan yang menetap dalam subyek

untuk merasa tertarik pada suatu produk tertentu (Winkell, 1999). Sedangkan

Poerwadarminto (1995), mendefenisikan minat sebagai kecenderungan yang

tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. Dalam melakukan segala kegiatan,

individu sangat dipengaruhi oleh minat terhadap kegiatan tersebut sehingga

dengan adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk

lebih mencurahkan perhatiannya (Rustam, 1987). Minat adalah motif yang

menunjukkan arah perhatian individu kepada obyek yang menarik serta

menyenangkan (Woodworth & Marquis, 1961). Sedangkan menurut

Shalahuddin (1991), minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur

perasaan, maka minat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang

berbuat aktif dalam suatu pekerjaan, dengan kata lain bahwa minat dapat

menjadi sebab dari suatu kegiatan. Minat membeli merupakan rasa

ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau

jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalamnya

konsumen itu sendiri. Menurut jurnal yang ditulis oleh Triatmanto (2003),

mengatakan bahwa promosi juga mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen, hal ini dikarenakan promosi menjadi sarana pengenal produsen

terutama mengenai produk-produk dan fasilitas yang dimiliki produsen.

Selain itu, promosi juga merupakan media komunikasi antara produsen

dengan konsumen, seorang konsumen memutuskan untuk membeli apabila

mengetahui informasi lengkap yang bisa didapat melalui berbagai program

promosi.

Hardjono (1998), menyatakan bahwa minat dibedakan menjadi dua

bagian yaitu minat subyektif dan minat obyektif. Minat subyektif adalah

perasaan senang atau tidak senang pada obyek yang didasarkan pada

pengalaman, sedangkan minat obyektif merupakan reaksi menerima atau

menolak pada obyek atau kegiatan di sekitarnya.

Kerangka Pikir Penelitian

GAMBAR 1.5.

Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah

aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate.

Dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap

komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat

berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.

Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta

Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang

menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel

penting, yaitu:

a. Perhatian

b. Pengertian

c. Penerimaan

STIMULUS(Promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry

messenger)

ORGANISMMahasiswi Ilmu

Komunikasi Unhas• Perhatian• Pengertian• Penerimaan

RESPONSE(Minat Beli)

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin

diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada

perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti.

Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah

komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk

mengubah sikap.

F. Definisi Operasional

1. Pengaruh merupakan respon yang baik secara langsung maupun tidak

langsung mengakibatkan perubahan kognisi, afeksi dan psikomotorik.

2. Promosi Penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain daripada

periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, di mana insentif

jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk

membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah

atau dengan menaikkan nilai tambah

3. Pakaian wanita merupakan kebutuhan primer manusia yang berfungsi

untuk menutupi aurat, memberi kenyamanan, melindungi tubuh dari panas

atau dingin dan pakaian digunakan untuk mempercantik diri (gaun, rok,

celana, jilbab, dsb.)

4. Minat merupakan kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah

keinginan.

5. Minat beli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen

terhadap suatu produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap

diluar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri.

6. Group Blackberry Messenger adalah sebuah aplikasi yang terdapat

didalam smartphone Blackberry, berfungsi sebagai tempat untuk berbagi

informasi (pesan) serta mengunduh gambar/foto.

G. Metode Penelitian

1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah berlangsung selama bulan Maret hingga Mei 2012.

Berlokasi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

2. Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dengan

menggunakan teknik survey.

3. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Ilmu

Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2008 – 2011 yang

berjumlah 147 orang.

Sampel

Dari populasi yang ada penulis menarik sampel sebanyak 109

mahasiswi yang menggunakan blackberry dan tergabung dalam group

online-shopping blackberry. Sehingga peneliti menggunakan teknik

sampling berstrata (stratified sampling). Teknik sampling berstrata adalah

populasi yang dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang

disebut strata (dalam hal ini adalah angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011).

Angkatan Populasi Sampel

2008 45 35

2009 25 21

2010 23 20

2011 54 33

Jumlah 147 109

Tabel 1.1. Populasi dan Sampel

4. Teknik Pengumpulan Data

Primer

Data primer diperoleh dari pengumpulan kuisioner yang telah

dijawab oleh responden. Instrumen penelitian yaitu kuisioner yang akan

dibagikan kepada responden dan diisi sesuai data yang sebenarnya. Setelah

pengisian data tersebut, instrumen penelitian dikumpul.

Sekunder

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari referensi buku, internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan

penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara peneliti berada diluar dari objek

penelitian dan menjaga prinsip objektif, serta analisis datanya

menggunakan uji statistik.

Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah

analisis regresi linear sederhana untuk melihat seberapa besar pengaruh

antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan bantuan program

SPSS.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan

sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat

atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat

dalam komunikasi.

1. Pengertian Komunikasi

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk

memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai

dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi

tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan

tujuan mereka masing-masing. Hovland, Janis dan kelley mengatakan bahwa,

“communication is the process by which an individual transmits stimuli

(usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata-

kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang

biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada

definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan

suatu hal. (dalam Arni, 2007: 2) Menurut Louis Forsdale (1981), ahli

komunikasi dan pendidikan, “communication is the process by which a

system is established, maintained and altered by means of shared signals that

operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan

signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat

didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga

dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang

berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan

adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah

mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang

diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai aturan tertentu baik bahasa

lisan, bahasa tulisan maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim signal

menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang menerima, maka si

penerima akan dapat memahami maksud dari signal tersebut, tetapi kalau

tidak, mungkin dia tidak dapat memahami maksudnya. Brent D. Ruben

(1988) dalam Arni, 2007: 2-3, memberikan definisi mengenai komunikasi

manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut: komunikasi manusia

adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam

kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan,

mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi

lingkungannya dan orang lain. Pada definisi inipun, komunikasi juga

dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas yang mempunyai

beberapa tahan yang terpisah satu sama lain, tetapi berhubungan. William J.

Seller (1988) dalam Arni, 2007: 3-4, memberikan definisi komunikasi yang

lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan

mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.

Kelihatannya dari definisi ini proses komunikasi yang sangat sederhana, yaitu

mengirim dan menerima pesan tetapi sesungguhnya komunikasi adalah suatu

fenomena yang kompleks yang sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan

komponen yang penting dari komunikasi tersebut. Menurut dr. Arni

Muhammad (1989) dalam Arni, 2007: 4-5, komunikasi adalah pertukaran

pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dan si penerima pesan

untuk mengubah tingkah laku.

2. Proses Komunikasi

Proses komunikasi ini dikategorikan dengan peninjauan dari dua

perspektif, antara lain:

a. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis.

Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan

komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan

suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses.

Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan dan lambang. Isi

pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah

bahasa. Walter lippman menyebut isi pesan itu “picture in our head”,

sedangkan Walter Hagemann menamakan “das bewustseininhalle”.

Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang

dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan

encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau

operkan atau kirimkan kepada komunikasi. Dalam Onong, 2003: 31-32,

Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi interpersonal.

Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka

kemasan atau bungkusan pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi

bungkusan tadi adalah pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi.

Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun

tidak terjadi.

b. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis

Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau

“melemparkan” dengan bibir, kalau lisan atau tangan jika tulisan

pesannya sampai ditangkap komunikan. Penangkapan pesan dari

komunikator oleh komunikan itu dapat dilakukan dengan indera telinga

atau indera mata, atau indera-indera lainnya. Proses komunikasi dalam

perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan menjadi proses komunikasi

secara primer dan secara sekunder. (dalam Onong, 2003: 32)

Proses Komunikasi secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran oleh

komunikator kepada kepada komunikan dengan menggunakan suatu

lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya

bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang

yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture), yakni gerak angggota

tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. (dalam Onong, 2003: 33)

Proses Komunikasi secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media

pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan

yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak

jumlahnya atau kedua-duanya, jauh dan banyak. Kalau komunikan jauh,

dipergunakanlah surat atau telepon; jika banyak dipakailah perangkat

pengeras suara; apabila jauh dan banyak; dipergunakan surat kabar, radio

atau televisi. Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama

semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi

yang semakin canggih, yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi

lainnya yang bukan teknologi komunikasi. (dalam Onong, 2003: 37-38)

B. Komunikasi Massa

Proses komunikasi pada awalnya dibagi menjadi dua kategori, yakni

komunikasi antarpesona dan komunikasi massa (Blake & Haroldsen, 1979:

32). Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi

massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang

lebih dari masa-masa sebelumnya, terutama dalam hal menjangkau

komunikan. Sebagaimana dikemukakan Marshall Mcluhan, kita sekarang

hidup dalam desa dunia (global village), karena media massa modern

memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh dunia untuk berkomunikasi ke

hamper setiap pelosok dunia.

1. Pengertian Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner (Rakhmat, 2003: 188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass

communication is message communicated through a mass medium to a large

number of people).

Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and

institutionally based production and distribution of the most broadly shared

continuous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi massa

adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari

arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat

industry (Rakhmat, 2003: 188). Dari definisi Gerbner tergambar bahwa

komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan

komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak

luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap. Proses memproduksi

pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga,

dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan

banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

2. Media Massa Modern

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah

berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam

media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih

modern ini memiliki ciri-ciri seperti:

a. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima

(misalnya melalui SMS atau internet).

b. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun

juga oleh individual.

c. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu.

d. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam.

e. Penerima yang menentukan waktu interaksi. (Bungin, 2008: 107-108)

Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan

komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya

adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari

sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun,

sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat

cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya.

Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya

sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Menurut

Laquey, internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan

mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai

suatu peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung, sehingga

membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif. Banyak sekali

forum yang tersedia untuk tujuan istimewa ini.

3. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (2001) terdiri dari:

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (a)

warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (b) instrumental

surveillance (pengawasan instrumental). (Elvinaro, 2007: 15) Fungsi

pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang

ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang

memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi

pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi

yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan

sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop,

bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide

tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh

pengawasan instrumental.

b. Interpretation (Penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa

tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran

terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih

dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan

penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk

memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi

antarpersona atau komunikasi kelompok. (Elvinaro, 2007: 15-16)

c. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,

sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat

yang sama tentang sesuatu. (Elvinaro, 2007: 16) Contoh kasus di indonesia

adalah kasus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelumnya menjabat

menko polkam dalam jajaran kabinet gotong royong presiden Megawati

Soekarnoputri. Ketika beliau jarang diajak rapat kabinet dan kemudian

mengundurkan diri, maka tayangan beritanya di televisi, radio siaran dan

surat kabar telah menaikkan pamor partai demokrat yang mencalonkan sby

sebagai presiden. Dalam pemilu 2004 lalu, perolehan suara partai demokrat

mencuat dan mengalahkan partai besar sebelumnya. Masyarakat yang

tersebar telah dipertalikan oleh media massa untuk memilih partai demokrat.

Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah

secara geografis dipertalikan atau dihubungkan oleh media.

d. Transmission of Value (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut

sosialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu ke pada cara, di mana individu

mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili

gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa

memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang

mereka harapkan. Dengan kata lain media mewakili kita dengan model peran

yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Sebuah penelitian

menunjukkan bahwa banyak remaja belajar tentang perilaku berpacaran dari

menonton film dan acara televisi yang mengisahkan tentang pacaran,

termasuk pacaran yang agak liberal atau bebas. (Elvinaro, 2007: 16-17)

e. Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media

menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang

mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi

setiap hari berupa tayangan hiburan. Begitu pula radio siaran, siarannya

banyak memuat acara hiburan. Memang ada beberapa stasiun televisi dan

radio siaran yang lebih mengutamakan tayangan berita. Demikian pula halnya

dengan majalah. Tetapi, ada beberapa majalah yang lebih mengutamakan

berita seperti Time, Tempo dan Gatra. (Elvinaro, 2007: 17)

C. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan

pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima,

membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. (Lamb, Hair,

McDaniel, 2001) Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui

bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya

produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan

aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi

tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang

produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana

dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada mereka. Meskipun telah mengetahui

informasi (well informed), belum tentu konsumen akan memilih atau membeli

kembali produk perusahaan (karena belum bersedia membeli sekarang,

adanya produk lain yang sejenis, adanya barang pengganti, merasa harga

terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.). Produsen dapat

membujuk dan mengingatkan selalu mereka agar bersedia membeli maupun

memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen perlu

melakukan kegiatan promosi dengan berkomunikasi kepada konsumen.

Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara

produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen

sangat diperlukan. Agar komunikasi pemasaran efektif, perlu

dipertimbangkan:

a. Penetapan tujuan dan respons komunikasi

b. Penentuan sasaran komunikasi (target audiens)

c. Rancangan pesan dan media komunikasi

d. Pengembangan promotional mix

e. Penyusunan anggaran

Evaluasi dan pengendalian komunikasi. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001)

D. Promosi Penjualan

Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran, selain

penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang

pembelian konsumen dan efektivitas dealer. Promosi penjualan biasanya

merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk merangsang

peningkatan permintaan secepatnya (Lamb, Hair, McDaniel, 2001). Sasaran

promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan

dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan,

terlepas bentuk apa pun yang diambil. Karena itulah, kelihatannya lebih

masuk akal ketika merencanakan suatu kampanye promosi penjualan untuk

target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum.

E. Model Komunikasi Online

Berbagai mode komunikasi adalah sebuah aspek yang besar dalam

internet. Langkah pertama bagi seorang pemasar online adalah menghargai

mode komunikasi yang berbeda ini. Item (produk atau jasa) dapat dipasarkan

melalui informasi. Item yang dapat dijual dengan baik di internet dapat

dijelaskan lebih dalam; konsumen telah terbiasa melalukan pembelian

berdasarkan deskripsi, konsumen membaca deskripsi produk, melihat

gambar, dan menggunakan informasi itu untuk membuat keputusan. Tingkat

pertama dari interaksi adalah satu ke banyak orang (one to many). Walaupun

tidak cukup identitas pelanggan, situs menyediakan informasi mendalam yang

sama mengenai produk kepada seluruh pengunjung. Ketika pengguna mampu

mengikuti jalan unik melalui internet, semuanya menerima “siaran” yang

sama. Komunikasinya langsung tetapi tidak interaktif, dialog interaktif one to

one adalah langkah trakhir. Sementara sebagian besar informasi masih

mengalir dari pemasaran ke pelanggan, umpan balik dan dialog masih

memungkinkan. (Ward Hanson, 2000: 98)

F. Minat Beli

Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu

merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang

diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian

(Asssael, 2001).

Mehta (1994: 66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan

konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang

berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan

konsumen melakukan pembelian.

Pengertian minat beli menurut Howard dalam Durianto dan Liana, 2004:

44, minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana

konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk

yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli

merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana

pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan

oleh para pemasar untuk mengetahui minta beli konsumen terhadap suatu

produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel

minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.

Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam

Thamrin, 2003: 142 adalah merupakan bagian dari komponen perilaku

konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Rossiter

dan Percy (1998: 126) mengemukakan bahwa minat beli merupakan instruksi

diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan

perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti

mengusulkan (pemrakarsa), merekomendasikan (influencer), memilih, dan

akhirnya mengambil keputusan untuuk melakukan pembelian.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan

bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang

memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai

motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk

berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah,

maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan.

Implilasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut

berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau

tidak.

G. Teknologi Komunikasi

Kata teknologi dalam Wijaya (2008: wordpress.com) secara harfiah

berasal dari bahasa Latin “texere” yang berarti meyusun atau membangun.

Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin,

meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan

sehari-hari.

Agoeng Nugroho (2010: 3) menjelaskan bahwa teknologi selalu memiliki

dua aspek, yaitu hardware (yang terdiri dari objek material atau fisik) dan

software (terdiri dari informasi untuk mengoperasikan hardware). Hardware

bersifat visible (dapat dilihat). Hal ini yang biasa membuat persepsi tentang

teknologi selalu pada aspek hardware, berdiri sendiri dan terpisah dengan

fenomena sosial kemasyarakatan.

Sedangkan komunikasi menurut De Vito dalam Nugroho (2010: 3)

adalah proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan di antara dua orang

atau kelompok kecil, dengan efek dan feed back langsung.

Proses komunikasi terjadi melalui komunikator, pesan, media lalu ke

komunikan dan membentuk efek. Tujuan utama dari komunikasi adalah untuk

mengubah pikiran dan tingkah laku komunikannya.

Teknologi komunikasi menurut Rogers dalam Nugroho (2010: 3)

mendefinisikan bahwa teknologi sebagai perlengkapan hardware, struktur

organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu mengumpulkan,

memproses dan tukar-menukar informasi dengan individu-individu lain.

Pada dasarnya, teknologi komunikasi merupakan sarana dalam

penyebaran informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui perangkat

telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik lainnya).

Informasi tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar

(telegraf), data (komputer), dan wireless (tanpa kabel) teknologi yang tren

saat ini.

Bentuk-bentuk teknologi komunikasi menurut Kadir dan Triwahyuni

dalam Yudidisastra (2010: worpress.com) mencakup telepon, radio dan

televisi. Bentuk-bentuk teknologi komunikasi ditampilkan dalam tingkat

antarpersona, kelompok, organisasional, dan publik. Pada tingkat kelompok

yaitu kenferensi telepon, telekomunikasi komputer, dan surat elektronik. Pada

tingkat organisasional yaitu intercom, konferensi telepon, surat elektronik,

manajemen dengan bantuan komputer, sistem informasi, dan faksimili.

Sedangkan pada tingkat publik yaitu televisi, radio, film, videotape,

videodisk, TV kabel, TV satelit langsung, video dengan teks, teleteks, dan

sistem informasi digital.

Pada saat ini telepon merupakan alat komunikasi yang banyak ditemukan

dalam dunia bisnis. Bahkan setiap hari sekitar lebih dari 500 juta panggilan

telepon dilakukan diseluruh dunia. Menurut Gouzali Saydam dan

Yudidisastra (2010: wordpress.com), istilah telepon pada awalnya merupakan

suara dari jarak jauh. Selain itu keberadaan telepon itu sendiri dibagi menjadi

dua, yaitu telepon biasa (fix telephone) dan telepon bergerak.

H. Perkembangan Smartphone BlackBerry

Handphone keluaran pabrikan Research in Motion (RIM) Kanada ini

merupakan handphone jenis qwerty pertama yang pernah ada. Qwerty sendiri

adalah sebutan atau istilah untuk key pad di ponsel yang menggunakan papan

ketik seperti papan ketik pada mesin ketik atau komputer. Salah satu ciri

menonjol adalah huruf Q, W, E, R, T, Y ada pada baris pertama sisi kir pada

papan ketik handphone.

Nama BlackBerry itu sendiri berasal dari sebuah firma California

Lexicon Branding yang awalnya memberi nama “PocketLink”, sebuah nama

yang fungsional namun membosankan. Lalu mempertimbangkan memberi

nama “Stroberry” karena bentuknya yang mirip, namun terdengar sangat

jinak. Akhrinya mereka memutuskan memberi nama BlackBerry, sebuah

nama yang cerdas dan akrab.

Perusahaan yang didirikan oleh Mike Lizaradis ini pada dasarnya ingin

menciptakan sebuah handphone yang cara kerjanya mencontohkan pada

“pager” akan tetapi memiliki kemampuan diatasnya, sehingga dapat

digunakan bebas kapan saja, real time dan selalu tersambung.

Di Indonesia BlackBerry diperkenalkan pertama kali pada pertengahan

Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Tidak

berselang lama, pasar BlackBerry diramaikan oleh dua operator besar lainnya

yakni Exelcom dan Telkomsel. Pemain terbaru Natrindo Telepon Selular

(Axis) baru menjajakan layanannya pada pertengahan tahun tersebut.

Pertumbuhan layanan BlackBerry di Indonesia terus meningkat sangat

signifikan akhir-akhir ini. Informasi dari Research in Motion (RIM) selaku

penyedia teknologi BlackBerry, juga menyatakan bahwa pertumbuhan

penggunaan layanan tersebut di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara

negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Saat ini saja diperkirakan ada

sekitar tiga ratus ribuan jumlah pengguna layanan BlackBerry dari tiga

operator yang menyediakan layanannya di Indonesia, yaitu Indosat,

Telkomsel, serta Exelcomindo Pratama (XL). Sungguh suatu jumlah yang

sangat mencengangkan, mengingat harga handset yang relatif lebih mahal

dibandingkan dengan perangkat handset lainnya.

Merebaknya pengguna layanan BlackBerry tentunya juga tidak terlepas

dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut. Tingginya

minat konsumen pada BlackBerry didorong langkah operator yang mengobral

produknya pada momentum tertentu. Seperti jelang lebaran beberapa operator

mengobral produknya. Indosat menyediakan paket handset hemat BlackBerry

dengan harga khusus selama Ramadhan. Handheld BlackBerry ditawarkan

dengan potongan harga hingga 20% dari harga normal. Indosat menawarkan

BlackBerry Storm 9500 Rp 6,2 juta, BlackBerry 9000 Bold Rp 5,9 juta dan

BlackBerry Curve 8900 Rp 4,9 juta. Telkomsel juga melakukan langkah

serupa dengan menawarkan diskon paket bundling BlackBerry Bold, Javelin,

Storm. Termasuk handset yang dijualnya secara eksklusif Iphone 3G 16 GB

ditawarkan dengan harga lebih murah Rp 7,5 juta. Tidak hanya dari sisi

fungsionalnya saja, tetapi juga bagaimana menjadikan penggunaan

BlackBerry sebagai bagian dari gaya hidup.

Tumbuhnya BlackBerry tersebut juga tidak terlepas dari kurangnya

pemahaman daei calon pengguna mengenai karakteristik layanan BlackBerry

sendiri. Calon pengguna yang masih awam rata-rata berpikiran bahwa

pemakaian layanan BlackBerry dianggap sama saja dengan menggunakan

layanan telepon biasa. Cukup beli perangkat handset, beli kartu/SIM card dari

salah satu operator, kemudian dinyalakan, dan siap digunaka, selesai.

Dianggap sesederhana itu prosesnya. Bahkan banyak yang tidak mengetahui

adanya unique identity yang disebut dengan PIN dan IMEI. Kalaupun mereka

tahu mengenai PIN dan IMEI, rata-rata hanya tahu dari sisi istilahnya saja

karena sering mendengar dari teman, relasi atau saudaranya yang terlebih

dahulu menggunakan layanan BlackBerry. Banyak di antara calon pengguna

yang tidak mengetahui atau memahami bahwa di dalam penyediaan layanan

BlackBerry ada keterkaitan beberapa pihak diantaranya operator selaku

penyedia jaringan, penggunanya sendiri serta tentunya RIM selaku penyedia

teknologi layanan BlackBerry.

Peningkatan penggunaan BlackBerry yang sangat pesat, yang tidak

diimbangi dengan pemahaman yang cukup dari calon pengguna mengenai

layanan BlackBerry sendiri, pada akhirnya juga terus mendorong keberadaan

pasar gelap atau jalur penjualan BlackBerry tidak resmi. Secara sadar ataupun

tidak, dengan maraknya tren mobile online belakangan ini menjadikan

handphone BlackBerry atau sejenisnya naik pamor, mengapa tidak, karena

fasilitas yang terdapat didalamnya dapat menunjang itu semua. Pada dasarnya

diferensiasi yang dilakukan pada BlackBerry ini menjadikan sebagai

handphone yang memiliki “kharisma” tinggi sehingga mempunyai daya pikat

tersendiri dan pada akhirnya berbagai macam vendor mengikutinya.

I. Fitur – Fitur BlackBerry

1. Jarak Bukan Lagi Penghalang

Dengan perangkat komunikasi BlackBerry ada begitu banyak cara untuk

terus berkomunikasi. Sehingga komunikasi pun menjadi sangat mudah.

Perangkat komunikasi BlackBerry menawarkan berbagai perangkat

komunikasi terbaik kepada penggunanya. Diantaranya:

a. Pesan Teks dan Email

Pengiriman Push Sejati – email sendiri yang menemukan

penggunanya, tanpa memerlukan usaha.

Melihat lampiran format berkas populer dengan mudah.

Navigasi dan pengetikan intuitif yang cepat.

Akun email ganda untuk penggunaan pribadi dan bisnis.

Kirim catatan suara sebagai lampiran email atau pesan multimedia.

Pesan teks SMS dan MMS

Berbagi gambar, video dan berkas.

b. Telepon

Fitur telepon tingkat lanjut yang memberikan pengalaman suara yang

unggul:

Telepon speaker.

Pamanggilan yang diaktifkan dengan suara.

Dukungan bluetooth

Panggilan konferensi

c. Pesan Instan

Aplikasi pesan instan pada smarthphone BlackBerry membuat

penggunanya tetap berhubungan dengan kontak pesan instan, tidak

peduli dimanapun kita berada.

BlackBerry Messenger

Yahoo Messenger

Windows Live Messenger

AOL Instant Messenger

ICQ

Google Talk

d. Jejaring Sosial

Tetap terhubung ke jaringan Anda dengan pemberitahuan otomatis.

Dapat bertukar pesan dengan teman-teman seperti yang bisa dilakukan

pada komputer. Juga dapat mengubah foto-foto dari kamera

smarthphoenn BlackBerry dan ke jejaring sosial.

Facebook

Twitter

MySpace

2. Hiburan

Pengguna BlackBerry dapat menikmati layanan hiburan dengan fasilitas

musik, rekam dan tonton video serta dapat memotret yang dapat diunggah

secara langsung dan dapat dibagikan dengan cepat dan mudah melalui

email atau layanan pesan multimedia (MMS) atau memasangnya di

jejaring sosial. Dengan menggunakan BlackBerry Media Sync untuk

mengisi smarthphone dengan berbagai macam musik, kemudian nikmati

musik pada BlackBerry Anda melalui perangkat stereo rumah atau mobil

Anda dengan BlackBerry Music.

a. Media Player

Media player terpasang mengubah berkas-berkas video menjadi visual

yang hidup dan berkas-berkas musik menjadi suara yang merdu. Kita

dapat melihat klip berita dan mendengarkan daftar lagu pilihan favorit

secara nirkabel dengan headset bluetooth, semua itu bisa dilakukan

sambil terus bergerak dan mengikuti pesan-pesan terbaru. Dengan

BlackBerry Media Sync internal, BlackBerry Desktop Software akan

memudahkan kita dalam mengimpor file musik iTunes dan Windows

Media, di desktop agar dapat mengakses perpustakaan musik desktop

setiap saat. Sinkronisasi dua arah memungkinkan kita dapat

mengunggah foto dan video ke dan dari samrtphone BlackBerry.

b. Kamera dan Video

Banyak smarthphone BlackBerry dilengkapi dengan kamera digital

terpasang yang memungkinkan Anda untuk memotret dan merekam

video. Setelah aksi tersebut diabadikan, bagikan dengan mudahnya

dengan teman-teman, atau tonton sendiri pada tampilan beresolusi

tinggi. Fitur kamera mencakup:

Zoom digital

Lampu kilat terpasang

1,3 MP / 2,0 MP / 3,2 MP

Cermin potret diri

c. Music Apps

Musik yang akan sangat diinginkan pada saat yang dikehendaki di

smarthphone Blackberry download aplikasi musik populer dari

BlackBerry App World ke smartphone BlackBerry.

d. Aksesoris Musik

Dengarkan musik favorit dengan cara yang seharusnya untuk didengar

dan dirasakan dengan aksesoris musik yang dirancang untuk

smarthphone BlackBerry:

Dengarkan musik secara nirkabel melalui hampir semua perangkat

stereo dengan BlackBerry Music Gateway

Hilangkan desah latar belakang ketikan mendengarkan lagu-lagu

pada saat bepergian dengan BlackBerry Stereo Headset

Tingkatkan memori smarthphone BlackBerry dan dengan kartu

microSD

3. Informasi Tambahan (Instan)

Temukan lebih banyak lagi, ketahui lebih banyak lagi dan lakukan lebih

banyak lagi. Dengan smarthphone BlackBerry, akses internet lengkap

memungkinkan untuk melakukan pencarian online, menelusuri situs-situs

berita, olah raga dan hiburan favorit, membuat penanda alamat web,

menyiapkan umpan RSS, dan daoat melihat riwayat. Fungsi pemetaan dan

GPS selalu memberi Anda arahan. Bisnis, restoran, hampir setiap alamat

atau lokasi dapat dicari dan dijangkau dengan rute dan arahan visual.

Organizer pribadi dapat terus mengetahui kabar terbaru dan

mengendalikan kegiatan sehari-hari, sehingga mudah untuk mengelola

kontak, jadwal dan daftar tugas.

a. Peramban (Browsing)

Peramban smarthphone BlackBerry membantu kita terhubung dengan

internet dan menjelajahi web, kapan saja dan dimana saja.

Dioptimalkan untuk jaringan berkecepatan tinggi, dan melayani

pasokan informasi, berita dan hiburan yang tidak terbatas, peramban ini

memungkinkan untuk melihat, mengelola dan memperbarui konten,

semuanya langsung diakses dari smarthphone BlackBerry.

b. GPS (Global Positioning System)

Dalam melakukan perjalanan, kita dapat dibantu dengan GPS (Global

Positioning System / Sistem Posisi Global) terpasang yang ditampilkan

pada smarthphone BlackBerry tertentu. Menunjukkan dengan tepat

lokasi geografis kita, bahkan ketika posisi kita bergeser dan berubah.

c. Mobile Streaming

Akses video, musik atau bahkan klip berita dan olah raga dari situs-

situs web yang mendukung mobile streaming. Konten streaming yang

didukung untuk saat ini berbeda-beda tergantung dari operator layanan

dan smarthphone, tapi YouTube sudah termasuk dalam konten

streaming yang didukung.

d. Organizer

Smarthphone BlackBerry juga menyertakan organizer pribadi, alat

bantu lengkap untuk membuat kita selalu tepat waktu, terus

berkomunikasi, dan selalu mengatur kegiatan.

Kalender: mengatur jadwal saat bepergian.

Buku alamat: menyimpan rincian, panggilan, email atau pesan instan

yang terkait secara langsung dari daftar kontak.

Daftar tugas: tambahkan, sunting, hapus dan tandai sebagai tugas

yang sudah diselesaikan pada daftar kegiatan.

MemoPad: tulis, sunting dan hapus catatan dan memo.

Kalkulator: lakukan pengonversian dan pengoperasian matematika

dasar.

4. BlackBerry App World

Dalam perangkat ini menawarkan berbagai macam aplikasi yang dapat di

download langsung seperti permainan, jaringan sosial, belanja, organisasi,

hiburan, dan aplikasi fungsional lainnya dari satu lokasi yang nyaman.

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Universitas Hasanuddin

Mengawali berdirinya Universitas Hasanuddin secara resmi pada tahun

1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas Ekonomi yang

merupakan cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta

berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda

Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947. Karena ketidakpastian yang berlarut-larut

dan kekacauan di Makassar dan sekitarnya maka fakultas yang dipimpin oleh

Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru dibuka kembali sebagai

cabang Fakultas Ekonomi UI pada 7 Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof.

Drs. G.H.M. Riekerk. Fakultas Ekonomi benar-benar hidup sebagai cikal

bakal Universitas Hasanuddin setelah dipimpin acting ketua Prof. Drs.

Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Muhammad Baga pada tanggal 1 September

1956 sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10

September 1956.

Di saat terjadinya stagnasi Fakultas Ekonomi di akhir tahun 1950,

Nuruddin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E.

Tatengkeng dan kawan-kawan mempersiapkan pendirian Fakultas Hukum

swasta. Jerih payah mereka melahirkan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading

yang di bawah ketuanya Prof. Drs. G.J. Wolhoff tetap berusaha mewujudkan

universitas negeri sampai terbentuknya Panitia Pejuang Universitas Negeri di

bulan Maret 1950. Jalan yang ditempuh untuk mewujudkan universitas

didahului dengan membuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat

cabang Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) yang resmi didirikan

tanggal 3 Maret 1952 dengan Dekan pertama Prof. Mr. Djokosoetono yang

juga sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Dilandasi

semangat kerja yang tinggi, kemandirian dan pengabdian, Fakultas Hukum

yang dipimpin Prof. Dr. Mr. C. de Heern dan dilanjutkan Prof. Drs. G.H.M.

Riekerk, dalam kurun waktu empat tahun mampu memisahkan diri dari

Universitas Indonesia dengan keluarnya PP no. 23 tahun 1956 tertanggal 10

September 1956.

Langkah usaha Yayasan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading untuk

membentuk Fakultas Kedokteran terwujud dengan tercapainya kesepakatan

antara pihak Yayasan dengan Kementerian PP dan K yang ditetapkan dalam

rapat Dewan Menteri tanggal 22 Oktober 1953. Berdasarkan ketetapan

tersebut dibentuklah Panitia Persiapan Fakultas Kedokteran di Makassar yang

diketuai Syamsuddin Daeng Mangawing dengan Muhammad Rasyid Daeng

Sirua sebagai sekretaris dan anggota-anggotanya yaitu J.E. Tatengkeng, Andi

Patiwiri dan Sampara Daeng Lili. Pada tanggal 28 Januari 1956, Menteri P

dan K Prof. Mr. R. Soewandi meresmikan Fakultas Kedokteran Makassar

yang kelak berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

seiring dengan diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10

September 1956.

Perjuangan dan tekad masyarakat Sulawesi Selatan untuk melahirkan

putra bangsa yang berpengalaman teknik mencapai keberhasilannya ketika

menteri P dan K RI mengeluarkan SK No. 88130/S tertanggal 8 September

1960 perihal peresmian Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang

diketuai lr. J. Pongrekun dan sekretaris lr. Ramli Cambari Saka dengan tiga

departemen Sipil, Mesin dan Perkapalan. Pada tahun 1963 menyusul

terbentuk Departemen Elektronika dan Arsitektur dan lengkaplah Fakultas

Teknik sebagai fakultas yang ke-4.

Mendahului SK Menteri PP dan K tanggal 3 Desember 1960 No.

102248/UU/1960 perihal Pembentukan Fakultas Sastra Universitas

Hasanuddin, telah terjadi “peleburan” beberapa unit Program Kursus B.1 dari

Yayasan Perguruan Tinggi Makassar ke Universitas Hasanuddin. Yayasan

yang diketuai oleh Syamsuddin Dg Mangawing beranggotakan antara lain

Prof. G.J. Wolhoff ini adalah pecahan Universitas Sawerigading yang

dipimpin oleh Nuruddin Sahadat. Peristiwa “peleburan” Program Kursus B.1

Paedagogik, Sastra Timur dan Sastra Barat ke UNHAS pada tanggal 2

Nopember 1959 tersebut menjadi cikal bakal Fakultas Sastra yang secara

resmi terbentuk sesuai SK menteri PP dan K tanggal 3 Nopember 1960.

Menyusul “kelahiran” Fakultas Sastra, lahirlah Fakultas yang ke - 6

yakni Fakultas Sosial Politik sesuai dengan SK Menteri P & K tertanggal 30

Januari 1961 No. A. 4692/U.U.41961, berlaku mulai 1 Februari 1961. Pada

awalnya fakultas ini merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang bernama

Fakultas Tata Praja Universitas 17 Agustus 1945 yang didirikan oleh Mr. Tjia

Kok Tjiang yang kelak setelah penegeriannya menjadi pimpinan fakultas

didampingi Mr. Sukamto sebagai sekretaris. Pada tanggal 15 Nopember 1962

Mr. Sukamto diangkat sebagai Dekan dan Abdullah Amu menjadi Sekretaris.

Di masa kepemimpinan Rektor A. Amiruddin berdasarkan SK Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 0266/Q/1977 tanggal 16 Juli 1977 Fakultas

Sastra diintegrasikan ke dalam Fakultas limu Sosial Budaya bersama Fakultas

Ilmu Sosial Politik dan Fakultas Ekonomi. Hal yang sama juga terjadi atas

Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang diintegrasikan menjadi Fakultas

Sains dan Teknologi terkecuali Fakultas Hukum yang tidak “rela”

berintegrasi dengan Fakultas Ilmu - ilmu Sosial Budaya. Berselang enam

tahun kemudian yakni pada tahun 1983 pengintegrasian ini dicabut dengan

keluamya PP No. 5 Tahun 1980 yang disusul dengan SK Presiden RI No. 68

Tahun 1982.

Melalui kerjasama dengan IPB Bogor dan atas permintaan Rektor Prof.

Arnold Mononutu terbentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas

Pertanian yang beranggotakan Prof. Dr. A. Azis Ressang, Dosen Fakultas

Kedokteran Hewan IPB dan lr Fachrudin, asisten Akhli Fakultas Pertanian

IPB. Kerjasama Prof. Ressang dkk dengan Fakultas Pertanian Universitas

Indonesia dan IPB membuahkan SK Menteri PTIP RI Prof. Dr. lr. Toyib

Hadiwidjaya tertanggal 17 Agustus 1962 dan secara resmi Fakultas Pertanian

menjadi fakultas yang ke-7 dalam lingkungan Universitas Hasanuddin.

Gubernur Andi Pangerang Petta Rani dalam rapat tanggal 11 Maret 1963

menunjuk lr. Aminuddin Ressang sebagai ketua sub - panitia kerja

Pembentukan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) resmi terbentuk

berdasar surat kawat Menteri PTIP tanggal 8 Agustus 1963 No. 59 1

BM/PTIP/63 disusul SK Menteri No. 102 Tahun 1963 berlaku Tanggal 17

Agustus 1963. Pada tahun 1963 dibentuk Panitia Pendiri Fakultas Kedokteran

Hewan dan Peternakan di Makassar yang diketuai Syamsuddin Dg

Mangawing dengan anggota Andi Pangerang Petta Rani, Drh. A. Dahlan dan

Andi Patiwiri. Pada tanggal 10 Oktober 1963 berdiri Fakultas Kedokteran

Hewan dan Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta didekani oleh Drh.

Achmad Dahlan dengan Pembantu Dekan I, II masing - masing Drh. Muh.

Gaus Siregar dan Andi Baso Ronda, B. Agr.Sc. Terhitung mulai tanggal 1

Mei 1964 fakultas swasta tersebut dinegerikan menjadi Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin meialui SK Menteri PTIP No. 37 11964 Tanggal 4

Mei 1964.

Pendidikan Dokter Gigi berdiri pada tanggal 23 Januari 1969 sebagai

hasil kerjasama antara Universitas dengan TNI - AL sebagai hasif rintisan

Laksamana Mursalim Dg Mamanggun, S.H. , Rektor Unhas Let.Kolonel Dr.

M. Natsir Said, S.H. serta Drg. Halima Dg Sikati dan diberi nama Institut

Kedokteran Gigi Yos Sudarso. Pada tahun 1970 lnstitut ini resmi menjadi

Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dan selanjutnya menjadi

Fakultas Kedokteran Gigi Unhas pada tahun 1983.

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) didirikan pada tangggal 5

Nopember 1982 yang pada awalnya menerima mahasiswa tamatan Diploma

Tiga Kesehatan dan nanti pada tahun 1987 FKM Unhas menerima tamatan

SMA. FKM merupakan fakultas yang ke-11 dalam lingkungan Unhas.

Sebagai realisasi dari pengembangan Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang

menjadi rujukan orientasi lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, maka pada

tahun 1988 UNHAS secara resmi membuka program Studi Ilmu Kelautan

dengan SK Dirjen Dikti No.19/Dikti/Kep/1988, tanggal 16 Juni 1988. Pada

awalnya karena belum ada wadah yang tepat program tersebut berstatus lintas

fakultas dan langsung dibawahi rektor. Mengingat sifatnya yang berorientasi

kelautan, program ini pada akhirnya dibentuk menjadi Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan dengan menggabungkan jurusan Perikanan ke

dalamnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

No.036/0/1996, tanggal 29 Januari 1996.

Pada Dies Natalis yang ke - 25, 17 September 1981 Presiden RI Soeharto

meresmikan Kampus Tamalanrea yang pada awalnya dirancang oleh Paddock

Inc., Massachustts, AS dan dibangun oleh OD 205, Belanda yang

bekerjasama dengan PT. Sangkuriang Bandung di atas tanah seluas 220 Ha.

Sejak dikeluarkannya SK Menteri PP dan K No. 3369/S Tanggal 1 1 Juni

1956 terhitung mulai 1 September 1956 dan dengan PP No. 23 Tanggal 8

September 1956, Lembaran Negara No. 39 Tahun 1956 yang secara resmi

dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs. Moh. Hatta pada tangggal 10 September

1956, UNHAS pernah dipimpin oleh sejumlah Rektor yaitu:

1. Prof. Mr.A.G. Pringgodigdo 1956 - 1957

2. Prof. Mr. K.R.M.T. Djokomarsaid 1957 - 1960

3. Prof. Arnold Mononutu 1960 - 1965

4. Let. Kol. Dr. M. Natsir Said, S.H. 1965 - 1969

5. Prof. Dr. A. Hafid 1969 - 1973

6. Prof. Dr. Ahmad Amiruddin 1973 - 1982

7. Prof. Dr. A. Hasan Walinono 1982 - 1984

8. Prof. Dr. Ir. Fachruddin 1984 - 1989

9. Prof. Dr. Basri Hasanuddin, M.A 1989 - 1997

10. Prof. Dr.Ir. Radi A. Gany 1997 - 2006

11. Prof. Dr.dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO 2006 – Sekarang

Visi, Misi dan Tujuan

VISI

Pusat unggulan pengembangan budaya bahari

MISI

1. Menghasilkan alumni bermutu yang mandiri, berakhlak, memiliki rasa

kebersamaan dalam kemitraan dan berwawasan global.

2. Mengembangkan ipteks yang berkaitan dengan pengelola sumber daya.

3. Mempromosikan serta mendorong terwujudnya nilai-nilai budaya,

khusunya budaya bahari dalam masyarakat.

TUJUAN

1. Mampu berperan sebagai pusat konservasi dan pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul.

2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat akademik yang handal,

didukung oleh budaya ilmiah yang menjunjung tinggi kebenaran,

terbuka, kritis, kreatif, inovatif, serta tanggap terhadap dinamika

perubahan regional, nasional maupun global.

3. Mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni yang relevan dengan tujuan pembangunan nasional dan daerah

melalui penyelenggaraan program-program studi, penelitian, pembinaan

kelembagaan serta pengembangan sumber daya manusia akademik yang

berdayaguna dan berhasilguna.

4. Mewujudkan Universitas Hasanuddin sebagai Universitas penelitian

(research university).

5. Meningkatkan mutu prasarana, sarana dan teknologi serta mewujudkan

atmosfir yang kondusif serta bermanfaat bagi masyarakat untuk

mendukung terselenggaranya misi universitas.

6. Meningkatkan produktivitas dan kualitas iuran, khususnya yang

berkaitan dengan kebutuhan pembangunan dan dunia usaha.

7. Memupuk dan mengembangkan kerjasama kemitraan dengan sektor

eksternal seperti pemerintah, dunia usaha dan industri serta dengan

perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ipteks lainnya, baik didalam

maupun diluar negeri.

Struktur Organisasi dan Manajemen

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

0206/0/1995, struktur organisasi Universitas Hasanuddin terdiri atas

komponen-komponen berikut ini:

1. Rektor dan Wakil Rektor

2. Senat

3. Dewan Penyantun

4. Biro Administrasi

5. Program Pascasarjana

6. Fakultas-Fakultas

7. Lembaga-Lembaga

8. Unit-Unit Pelaksana Tugas

Rektor dan Wakil Rektor

Rektor adalah pimpinan tertinggi universitas, rektor dipilih oleh senat untuk

masa bakti lima tahun. Setelah lima tahun pertama, rektor dapat dipilih

kembali untuk masa lima tahun ke depan. Masa bakti maksimum untuk rektor

adalah dua kali lima tahun. Untuk pelaksanaan program, rektor dibantu oleh

wakil-wakil rektor, yakni:

a. Wakil Rektor I Bidang Akademik

b. Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan

c. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan

d. Wakil Rektor IV Bidang Eksternal, Perencanaan dan Pengendalian.REKTOR

SENAT WAKIL REKTOR DEWAN PENYANTUN

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Universitas Hasanuddin

Senat

BIRO

PASCASARJANA FAKULTAS LP UPT

LPM

PROGRAM JURUSAN PUSAT PENELITIAN

PUSAT PENGEMBANGAN

PROGRAM STUDI

LABORATORIUM

Senat adalah lembaga perwakilan para dosen yang anggotanya terdiri atas

dosen-dosen yang bergelar profesor penuh dan dosen-dosen lainnya ditunjuk

untuk mewakili fakultasnya masing-masing. Tugas senat diantaranya memilih

rektor dan memformulasi kenijakan-kebijakan universitas. Untuk

menjalankan program-programnya, para anggota senat dibagi kedalam empat

komisi:

a. Komisi Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat.

b. Komisi Bidang Organisasi dan Kepegawaian.

c. Komisi Bidang Kemahasiswaan dan Kesejahteraan.

d. Komisi Bidang Perencanaan dan Pengembangan Universitas.

e. Komisi Bidang Keuangan dan Aset.

Dewan Penyantun

Dewan penyantun berfungsi sebagai dewan konsultasi yang akan memberikan

pertimbangan-pertimbangan kepada rektor. Anggota-anggota dewan

penyantun terdiri atas para pejabat pemerintahan, pejabat militer, pemuka

agama dan mantan-mantan rektor.

Biro Administrasi

Dibawah rektor dan wakil rektor terdapat lima biro yang berfungsi untuk

mengimplementasikan dan mengkoordinasikan administrasi universitas. Biro-

biro ini adalah sebagai berikut:

1. Biro Administrasi Akademik

2. Biro Administrasi Umum

3. Biro Administrasi Keuangan

4. Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni

5. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi

Fakultas – Fakultas

Fakultas berfungsi untuk mengorganisasikan dan menjalankan proses

pendidikan dan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

menurut bidangnya masing-masing. Setiap fakultas dipimpin oleh seorang

Dekan yang dipilih dan diangkat oleh Senat Fakultas untuk masa bakti empat

tahun. Sama halnya dengan Rektor, Dekan dapat dipilih kembali pada masa

kedua setelag masa bakti pertama selesai.

Saat ini Universitas Hasanuddin memiliki 13 fakultas, yaitu:

1. Fakultas Ekonomi

2. Fakultas Hukum

3. Fakultas Kedokteran

4. Fakultas Teknik

5. Fakultas Sastra

6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

7. Fakultas Pertanian dan Kehutanan

8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

9. Fakultas Peternakan

10. Fakultas Kedokteran Gigi

11. Fakultas Kesehatan Masyarakat

12. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

13. Fakultas Farmasi

Setiap fakultas terdiri atas beberapa jurusan atau bagian. Jurusan atau bagian

dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang dipilih oleh dosen-dosen

pada jurusan atau bagian tersebut untuk masa bakti empat tahun dan dipilih

kembali untuk masa bakti empat tahun berikutnya.

B. Sejarah dan Perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin

Fakultas Sosial Politik sebelum diresmikan sebagai bagian dari salah satu

Fakultas di Universitas Hasanuddin (UNHAS), pada awalnya merupakan

perguruan tinggi swasta yang bernama Fakultas Tata Praja Universitas 17

Agustus 1945 Ujung Pandang, yang didirikan oleh Mr. Tija Kok Tjian

(almarhum) di Ujung Pandang. Fakultas Tata Praja (Public Administration)

tersebut merupakan yang pertama didirikan di kawasan Indonesia Timur.

Dalam perkembangannya, Fakultas Tata Praja tersebut oleh pendirinya

diusahakan lebur kedalam Fakultas Ekonomi Unhas, yang direncanakan

menjadi salah satu jurusan yang ada, dan akan dibuka pada tahun kuliah

1959-1960. Namun disebabkan berbagai kesulitan teknis yang dihadapi,

sehingga realisasinya tak dapat dilaksanakan.

Sebagai tindak lanjut dari perencanaan itu diupayakan lagi

pelaksanaannya, agar fakultas ini dimasukkan dalam lingkungan Unhas

sebagai fakultas yang berdiri sendiri sesuai keinginan semula dari pelopor

pendirinya. Rencana tersebut akhirnya terealisasi pada tanggal 30 Januari

1961, sesuai dengan SK. Menteri Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan

Republik Indonesia No. A/4692/U,u/5/1961 mengenai perubahan status

fakultas tata praja menjadi Fisip. Adapun jurusan publisistik ini merupakan

pengalihan dari perguruan tinggi pers dan publisistik sulawesi, yang

sebelumnya didirikan di Makassar oleh sebuah yayasan atas dorongan da

bantuan penuh panglima M. Yusuf dalam rangka mempertinggi mutu dan

kemampuan tenaga policy man.

Dalam perkembangannya, jurusan tata praja mengalami lagi perubahan

atau penyempurnaan. Hal tersebut disebabkan kesalahan pengertian

sementara pihak yang beranggapan bahwa tata praja dihubungkan atau

diasosiasikan dengan pengertian perguruan tinggi pamong praja. Namun,

setelah Lembaga Administrasi Negara (LAN) diresmikan pemerintah, barulah

nama tata praja disesuaikan pula dan diubah menjadi Jurusan Administrasi

Negara. Sedangkan jurusan Publisistik tetap dipergunakan karena telah

mendapat persetujuan Menteri P&K.

Setelah peresmian itu, maka mahasiswa pun dialihkan menjadi

mahasiswa negeri dengan ketentuan, yaitu harus menempuh ujian negera

yang diselenggarakan oleh satu panitia yang dibentuk Menteri P&K

beranggotakan dosen-dosen Unhas. Perlu diketahui, bahwa dalam rangka

usaha peresmian/penegerian perguruan tinggi dan perkembangan Unhas pada

umumnya dan FISIP pada khususnya, telah turut serta memberikan bantuan

yang besar sekali artinya bagi perkembangan pendidikan, dapat disebutkan

antara lain Pangdam XIV Hasanuddin Brigjen M. Jusuf, Bapak Pangerang

Pettarani dan beberapa pejabat tinggi lainnya.

Pada saat sesudah penegerian maka diangkatlah pimpinan fakultas yaitu

Mr. Tija Kok Tjian sebagai pejabat ketua dan sekretaris diserahkan pada Mr.

Soekanto. Namun, Mr. Tija Kok Tjian hanya sempat memimpin dan

membina perguruan tinggi ini selama kurang lebih 5 bulan, berhubung karena

beliau meninggal dunia tiba-tiba tanggal 3 Mei 1961 pada saat sementara

berlangsung ujian negara bagi mahasiswa dalam rangka persyaratan

pengertian fakultas ini. Dan selanjutnya, sepeninggalan beliau pimpinan

perguruan tinggi dipegang langsung oleh presiden Unhas Prof. Arnold

Mononutu di dampingi Mr. Soekanto sebagai sekretaris hingga 01 Januari

1964.

Tanggal 15 November 1962, Mr. Soekanto diangkat menjadi Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, sedangkan

kedudukan sekretaris dipercayakan kepada Abdullah Amu. Sedangkan Prof.

Arnold Mononutu kembali menjadi dekan, sedangkan E. A. Mokodompit MA

dipercayakan sebagai Kuasa Dekan I bersama Drs. Jonathan Salusu sebagai

Kuasa Dekan II.

Tanggal 11 Januari 1964 struktur pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik kembali berubah dengan diangkatnya E. A.Mokodompit sebagai

dekan, dengan didampingi Pembantu Dekan I Drs. Jonathan Salusu,

Pembantu Dekan II G. R. Pantouw dan Drs. Hasan Walinono sebagai

Pembantu Dekan III. Pada tahun 1967 keadaan mahasiswa tercatat sejumlah

1338 orang.

Selanjutnya dalam usaha perkembangannya selama tujuh tahun Fisip

Unhas silih berganti mengalami pergantian pimpinan. Tahun 1965-1969

dijabat kembali oleh Drs. Hasan Walinono dan tahun kemudian 1970-1971

dijabat kembali Drs. Jonathan Salusu dengan sekretaris Saldy AD. Ditahun

1971-1972 jabatan dekan kembali dipegang Hasan Walinono sedang

sekretaris adalah A.S. Ahmad.

Sejalan dengan usaha rencana penataan kampus Unhas di Baraya maka

Fakultas Sosial Politik sebagai fakultas satu-satunya yang berlokasi di luar

kampus juga direncanakan berpindah lokasi ke kampus Baraya. Perpindahan

ini baru terlaksanakan pada tahun 1974 setelah terjadi pergantian pimpinan

dari Prof. Dr. A. Hafid kepada Prof. Dr. A. Amiruddin. Dengan pindahnya

fakultas sosial dan ppolitik ke kampus Baraya dan menempati salah satu

gedung dibelakang fakultas teknik, maka gedung lama yang berlokasi di jalan

Dr. Ratulangi 93 dijual kepada pemerintah daerah tingkat I Sulawesi Selatan

dan merupaka modal pertama pembelian tanah untuk pembangunan kampus

baru Unhas yang saat ini.

Berhubung dalam tahun 1975 Drs. A. S. Ahmad berangkat ke Belanda

untuk memperdalam studi bidang komunikasi pembangunan, maka jabatan

sekretaris yang dipegangnya untuk sementara waktu dijabat kembali oleh

Drs. Anshar Ahmad dan nanti tahun 1967 dijabat kembali oleh Drs. A. S.

Ahmad sampai 1977.

Dengan ditunjuknya Unhas sebagai proyek printis pengembangan

perguruan tinggi untuk jangka waktu 5 tahun sesuai SK Menteri P&K TI No.

08/U/1977 tanggal 10 Januari 1977 Unhas mencoba melakukan usaha

mencari bentuk dan sistem perguruan tinggi yang lebih efisian dan efektif

dalam pengembangan pembangunan. Untuk itu sejak 1 Februari 1977

diberlakukan sistem sosial organisasi matriks di mana fakultas mengalami

perubahan pengertian. Fakultas hanya merupakan wadah sumber daya ilmu

dan pelaksanaan pendidikan sehingga berada pada aliran sumber daya.

Sedangkan untuk mengembangkan program, monitoring dan evaluasi

pendidikan, penelitian pengabdian pada masyarakat dikelola oleh pusat

kajian.

Sebagai tindak lanjut surat keputusan tersebut, maka fakultas sosial

politik yang tadinya berdiri sendiri salah satu wadah fakultas dalam jajaran 9

fakultas yang ada di Unhas. Selanjutnya digabung bersama Fakultas Ekonomi

dan Fakultas Sastra menjadi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya

(FISBUD) dengan dekan pertama dijabat oleh Drs. Lantoro pada masa bakti

1977-1980 dan Dr. Kustiah Kristianto pada masa bakti 1980-1982.

Perlu diketahui bahwa dalam tahun 1977 sistem kurikulum yang

diterapkan sekian lama untuk penyesuaian dua jenjang pendidikan, yaitu

program sarjana muda sekitar 3 tahun dan program sarjana 5 tahun diubah

menjadi kurikulum sistem kredit yang memungkinkan mahasiswa dapat

menyelesaikan studinya lebih cepat. Langkah inilah yang merupakan

persiapan pelaksanaan program pendidikan strata satu (S1) yang mulai dibuka

secara serentak dilingkungan Unhas sejak 1980 dengan selesainya

pembangunan gedung induk. Fakultas-fakultas ilmu-ilmu sosial dan budaya

dikampus baru Unhas.

Perkembangan selanjutnya, setelah terjadi pergantian pimpinan

Universitas dari Prof. Dr. A. Amiruddin kepada Prof. Dr. Hasan Walinono

pada akhir tahun 1982. Organisasi fakultas kembali mengalami perubahan

sejalan dengan diberlakukannya peraturan pemerintah No. 5 tahun 1982 yang

mengatur struktur organisasi perguruan tinggi di Indonesia.

Terhitung sejak 1 Januari 1983 sejalan dengan perubahan struktur Unhas

yang dilaksanakan berdasarkan PP No. 5/1978 dan Kepress No. 62/1982.

Program pendidikan ilmu-ilmu sosial yang dahulu bersumber dari fakultas-

fakultas sosial politik dikembangkan dalam satu fakultas dengan nama

fakultas sosial politik (FISIP) yang dipimpin Prof. Dr. H. M. Syukur

Abdullah (1989) kemudian Prof. H. Sadly AD. Mappa Nasrun MA

melanjutkan sampai tahun 1988 kemudian diganti dengan Dr. H.M. Thair

Kasnawi, SU (1988-2002), selanjutnya Dr. Hafied Cangara, M.Sc., Dr,

Deddy T. Tikson dan sekarang Prof. Dr. Hamka Naping, MS.

Sejarah pergantian kepemimpinan Fisipol di atas, menjadi bukti

keberadaan (eksistensi) dan dinamika kelembagaan Fisipol di lingkungan

Universitas Hasanuddin.

Visi, Misi dan Tujuan Fisipol Unhas

VISI

“Menjadikan Institusi Pendidikan yang unggul dalam pengembangan Ilmu

Sosial di Asia Tenggara”

MISI

1. Memberikan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat, khususnya

yang berkaitan dengan kebijakan dan kelembagaan di bidang Sosial

Politik.

2. Melakukan pengkajian masalah-masalah kemasyarakatan baik dalam

rangka pengembangan ilmu pengetahuan sosial, teknologi dan seni

maupun untuk kepentingan penerapan kebijakan sektoral.

3. Meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan atar institusi dalam

rangka pemanfaatan potensi sumberdaya yang dimiliki oleh masing-

masing pihak.

TUJUAN

Menghasilkan iuran yang memiliki kemampuan konseptual dan keterampilan

aplikasi dalam:

1. Analisis kebijakan dan dinamika kelembagaan sosial politik.

2. Riset tentang masalah-masalah kemasyarakatan untuk memajukan Ilmu

Pengetahuan Sosial, teknologi dan seni untuk kepentingan

pengembangan masyarakat.

3. Kepedulian yang tinggi untuk meningkatkan harkat dan martabat sumber

daya manusia Indonesia sebagai pribadi yang cerdas, bermoral, terampil

dan unggul dalam daya saing.

C. Sejarah dan Perkembangan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas

Hasanuddin

Keberadaan Jurusan Ilmu Komunikasi diawali dengan berdirinya sebuah

Perguruan Tinggi Swasta dengan nama Perguruan Tinggi ‘Pers dan

Publisiteit’ pada tahun 1960-an di Makassar.

Hal ini diawali dengan kekhawatiran mahasiswa yang menjalani studi

pada “Akademi Kewartawanan” yang dikelola oleh Universitas

Sawerigading. Mereka khawatir karena akademi ini, nantinya akan mencetak

wartawan berpendidikan tinggi, memiliki proses belajar mengajar yang

kurang efektif. Antara lain seperti dosen yang tidak pernah hadir, dan

masalah-masalah lainnya.

Permasalahan tersebut akhirnya mencuak melalui gerakan yang

dilakukan mahasiswa dengan keinginan untuk normalisasi akademik.

Gerakan tersebut dipelopori oleh dua orang mahasiswa yaitu A.S. Achmad

dan Abdullah Suara.

Pertanyaan Rektor Universitas Sawerigading yang saaat itu dijabat oleh

Prof. Nurdin Syahadat bersama Dekaan Akademik yang dijabat oleh Idrus

Effendi dalam menanggapi permasalahan tersebut karena tidak adanya dana.

Akhirnya kedua mahasiswa tersebut sepakat mengajukan permintaan

dana pada Panglima Kodam M. Yusuf. Permintaan mereka terpenuhi dengan

syarat dana dalam bentuk uang tersebut harus dikelola secara khusus. Kedua

mahasiswa tersebut akhirnya menghadap kepada rektor untuk menyerahkan

dana beserta persyaratan yang diajukan. Namun ternyata mereka dipecat

melalui keputusan rektor.

Kedua mahasiswa tersebut kemudian menghubungi Idrus Effendi dan

menyampaikan ide dan keinginan mereka untuk mendirikan sebuah

perguruan tinggi swasta baru. Dengan diawali oleh pembentukan yayasan

baru, dengan ketua Idrus Effendi dan disahkan di depan notaris M.

Zulkarnaen. Akhirnya terbentuklah sebuah perguruan tinggi “Pers dan

Publisiteit” Sulawesi. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan kader

wartawan yang berpendidikan tinggi. Jumlah mahasiswanya sebanyak 100

orang. Dengan tempat perkuliahan di sebuah gedung di jalan Riburane

(sekarang Kantor Pembantu Gubernur Wilayah III Makassar).

Tetapi tidak lama kemudian, Panglima M. Yusuf saat itu juga sudah

menyelesaikan izin di pusat untuk membuka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Perguruan Tinggi “Pers dan Publisiteit” akhirnya melebur kedalam

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Publisiteit. Orang pertama kali

memimpin jurusan Publisiteit adalah G.R. Pantou.

Program Studi Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin

Dalam perkembangan selanjutnya, Jurusan Publisiteit kemudian berganti

nama menjadi Jurusan Ilmu Komunikasi. Jumlah program studi yang

dikembangkan telah mengalami penambahan dan pengurangan, sesuai

kurikulum yang dilaksanakan. Untuk saat ini kurikulum yang berlaku adalah

2009/2010. Adapun nama-nama dosen yang mengajar di jurusan Ilmu

Komunikasi antara lain sebagai berikut:

NO Nama NIP

1. Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc. 195204121976031017

2. Dr. Muh. Nadjib, M.Ed., M.lib. 195403061978031002

3. Drs. Abdul Gaffar, M.Si. 195702271985031003

4. Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. 196201181987021001

5. Dr. H. Muhammad Farid, M.Si. 196107161987021001

6. Dr. Jeanny Maria Fatimah, M.Si. 195910011987022001

7. Drs. Kahar, M.Hum. 195910101985031005

8. Dr. Hasrullah, MA. 196203071988111002

9. Drs. Mursalim, M.Si. 196004201989031001

10. Drs. Sudirman Karnay, M.Si. 196410021990021001

11. Dr. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si. 196312101991031002

12. Dr. H. Muh. Akbar, M.Si. 196506271991031004

13. Drs. H. Aswar Hasan, M.Si. 196308171992021001

14. Drs. Syamsuddin Aziz, M.Phil. 196304251993031003

15. Muliadi Mau, S.Sos., M.Si. 197012311998021002

16. Sitti Murniati Mukhtar, S.Sos., S.H. 196610132000032001

17. Alem Febri Sonni, S.Sos., M.Si. 197402232001121002

18. Andi Subhan Amir, S.Sos., M.Si. 197705252003121003

19. Dr. Tuti Bahfiarti, S.Sos., M.Si. 197306172006042001

20. Das’ad Latief, S.Sos., S.Ag., M.Si. 197306172006042001

21. Indrayanti, S.Sos., M.Si. 197603292010122002

Berdasarkan kurikulum tersebut, jurusan Ilmu Komunikasi

mengembangkan misi untuk menghasilkan Sarjana Strata 1 yang memiliki

bekal, kemampuan pengolahan dan pelaksanaan dalam bidang-bidang

jurnalistik (kewartawanan) dan Public Relations (kehumasan). Demikian pula

mampu menghasilakn produktivitas penelitian yang bersifat mengembangkan

aspek teoritis, praktisi dan analisis komprehensif serta pemecahan masalah

berdasarkan bidang masing-masing.

Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada

pemberdayaan masyarakat dalam berbagai dimensi kehidupan sesuai bidang

studi. Saat ini jurusan ilmu komunikasi berdasarkan kurikulum yang berlaku,

mengembangkan 2 konsentrasi, yaitu:

1. Program Studi Jurnalistik (Kewartawanan)

2. Program Studi Public Relations / Kehumasan

Keluaran sarjana S1 Ilmu Komunikasi diharapkan memiliki kemampuan

penguasaan dalam bidang analisis komunikasi, antara lain:

1. Memiliki pengetahuan yang baik tentang kelembagaan (institusional

setting).

2. Mampu menerjemahkan konsep-konsep pembangunan dalam bahasa

yang praktis dan mudah diserap.

3. Mampu memahami tingkah laku manusia, memiliki adaptabilitas,

keluwesan, keinovatifan dalam berfikir dan bersikap.

4. Memiliki pendekatan kreatif dalam pemecahan masalah.

5. Tanggap dan peka terhadap perkembangan lingkungan.

Di atas telah dijelaskan mengenai tujuan-tujuan khusus yang ingin

dicapai oleh Jurusan Ilmu Komunikasi. Berikut ini akan diuraikan mengenai

tujuan program studi pada jurusan ilmu komunikasi sesuai dengan tertulis

pada kurikulum yang berlaku:

1. Jurnalistik

a. Menguasai pengetahuan dan keterampilan khusus dunia

kewartawanan dan komunikasi massa pada umumnya.

b. Memahami dengan baik organisasi dan teknik bekerjanya media

kontemporer (elektronik/cetak) serta perangkat-perangkat kerasnya

(hardware).

c. Mampu menerapkan dan mengembangkan jurnalistik pembangunan

dan jurnalisme lain yang berorientasi terhadap keobyektifan fakta dan

kebenaran.

d. Dapat memimpin dan mengelola organisasi perusahaan siaran (media

massa) khusunya dalam bidang perangkat lunak (software).

e. Menguasai dengan baik berbagai teknik penulisan kreatif (creative

writing) dan pelaporan jurnalistik (jurnal report).

2. Public Relations

a. Memiliki kemampuan analisis kebijaksanaan dan perencanaan public

relations/kehumasan (skill human relation).

b. Menguasai kemampuan human relation.

c. Menguasai penggunaan berbagai saluran komunikasi massa secara

efektif.

d. Mampu menjadi komunikator dan mediator berbagai instansi ke dalam

dan ke luar negeri (internal dan eksternal).

e. Sanggup memimpin dan mengelola sumber-sumber informasi yang

berhubungan bagi kegunaan instansinya.

f. Terampil dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan promosi dan

periklanan.

g. Mampu berperan sebagai Manager Public Relations yang menjunjung

tinggi hak etik.

Adapun fasilitas laboratorium jurusan Ilmu Komunikasi FISIP-UNHAS

adalah sebagai berikut:

a. Laboratorium Radio

b. Laboratorium Komputer

c. Laboratorium Produksi Siaran TV

d. Laboratorium Photografi

e. Ruang Baca

f. Pemancar Radio

g. Kamera Video

h. Kamera Foto

i. Komputer : 15 Unit

j. Printer : 2 Unit

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. HASIL PENELITIAN

1. Identitas Responden

Identitas responden dari penelitian ini adalah mahasisiwi jurusan ilmu

komunikasi angkatan 2008-2011 yang menggunakan smarthphone blackberry

dan tergabung dalam group online-shop blackberry messenger. Berikut

merupakan deskripsi identitas responden penelitian yang meliputi usia,

angkatan, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, uang saku (per hari),

dan jumlah group online-shop yang dimiliki dalam blackberry messenger

responden.

a. Usia

Tabel 4.1. Usia Responden

No Usia Frekuensi Persentase

1 17 – 18 Tahun 16 14,7 %

2 19 – 20 Tahun 55 50,5 %

3 21 – 22 Tahun 38 34,9 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa kategori Usia 19 – 20 Tahun

merupakan responden terbanyak dengan frekuensi 55 dengan persentase 50,5

% dan kategori Usia 21 – 22 Tahun dengan frekuensi 38 dengan persentase

34,9%. Sedangkan kategori Usia 17 – 18 Tahun merupakan responden

terkecil dengan jumlah frekuensi 16 dengan persentase 14,7 %.

b. Angkatan

Tabel 4.2. Angkatan Responden

No Angkatan Frekuensi Persentase

1 2008 35 32,1 %

2 2009 21 19,3 %

3 2010 20 18,3 %

4 2011 33 30,3 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.2 . menunjukkan bahwa angkatan 2008 merupakan

responden terbanyak dengan frekuensi 35 dan persentase 32,1% kemudian

disusul angkatan 2011 dengan frekuensi 33 dan persentase 30,3 %.

Sedangkan angkatan 2009 dengan frekuensi 21 dan persentase 19,3 %.

Sementara responden terkecil adalah angkatan 2010 dengan frekuensi 20 dan

persentase 18,3 %.

c. Pekerjaan Orang Tua

Tabel 4.3. Pekerjaan Orang Tua Responden

No Pekerjaan Orang Tua Frekuensi Persentase

1 PNS 42 38,5 %

2 Wiraswasta 43 39,4 %

3 Dosen 24 22 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.3. responden yang pekerjaan orang tuanya sebagai

Wiraswasta lebih banyak dengan frekuensi 43 dan persentase 39,4 %, beda

tipis dengan reponden yang pekerjaan orang tuanya sebagai PNS dengan

frekuensi 42 dan persentase 38,5 %. Kemudian kategori pekerjaan orang tua

responden yang paling kecil adalah Dosen dengan frekuensi 24 dan

persentase 22 %.

d. Penghasilan Orang Tua

Tabel 4.4. Penghasilan Orang Tua Responden

No Penghasilan Orang Tua Frekuensi Persentase

1 Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 16 14,7 %

2 Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000 36 33 %

3 Rp 3.100.000 – Rp 4.000.000 33 30,3 %

4 ≥ Rp 4.100.000 24 22 %

Total 109 100 %

Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat bahwa kategori penghasilan orang

tua responden Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000 lebih banyak dengan frekuensi

36 dan persentase 33 %. Sedangkan terbanyak kedua adalah kategori Rp

3.100.000 – Rp. 4.000.000 dengan frekuensi 33 dan persentase 30,3 %.

Sementara untuk kategori ≥ Rp 4.100.000 dapat dilihat frekuensinya

sebanyak 24 dan persentase 22 % dan kategori penghasilan orang tua

responden terkecil adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dengan frekuensi 16

dan persentase 14,7 %.

e. Uang Saku (per Hari)

Tabel 4.5. Uang Saku (per Hari) Responden

No Uang Saku (per Hari) Frekuensi Persentase

1 ≤ Rp 10.000 7 6,4 %

2 Rp 11.000 – Rp 20.000 56 51,4 %

3 Rp 21.000 – Rp 30.000 36 33 %

4 ≥ Rp 31.000 10 9,2 %

Total 109 100 %

Merujuk pada tabel 4.5. dapat dilihat bahwa responden terbanyak untuk

kategori uang saku (per hari) adalah Rp 11.000 – Rp 20.000 dengan frekuensi

56 dan persentase 51,4 %. Responden dengan kategori Rp 21.000 – Rp.

30.000 dengan frekuensi 36 dan persentase 33 %. Kategori ≥ Rp 31.000

dengan frekuensi 10 dan persentase 9,2 %. Sementara responden terkecil

dengan kategori uang saku (per hari) adalah ≤ Rp 10.000 dengan frekuensi 7

dan persentase 6,4 %.

f. Jumlah Group Online-Shop

Tabel 4.6. Jumlah Group Online-Shop Responden

No Jumlah Group Online-Shop Frekuensi Persentase

1 Satu 18 16,5 %

2 Dua 36 33 %

3 Tiga 34 31,2 %

4 Lebih dari empat 21 19,3 %

Total 109 100 %

Tabel 4.6. memperlihatkan kategori Jumlah Group Online-Shop

Responden terbanyak adalah Dua dengan frekuensi 36 dan persentase 33 %.

Sedangkan untuk kategori Tiga merupakan jumlah responden terbanyak

kedua dengan frekuensi 34 dan persentase 31,2 %. Sementara untuk kategori

Lebih dari empat dengan frekuensi 21 dan persentase 19,3 %. Kemudian

responden terkecil dari kategori ini adalah Satu dengan frekuensi 18 dan

persentase 16,5 %.

2. Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger

(variabel X)

a. Berapa kali Anda berbelanja melalui group online-shop group blackberry

messenger ?

Tabel 4.7. Berbelanja Melalui Group Online-Shop BBM Responden

No Berbelanja Frekuensi Persentase

1 Setiap Hari 0 0 %

2 Setiap Minggu 13 11,9 %

3 Setiap Bulan 46 42,2 %

4 Lainnya (tergantung kondisi) 50 45,9 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.7. responden yang memilih pilihan Lainnya, dalam

hal ini mereka berbelanja tergantung kondisi keuangan mereka sebanyak 50

dengan persentase 45,9 %. Kemudian sebanyak 46 responden memilih Setiap

Bulan untuk berbelanja dengan persentase 42,2 %. Sedangkan untuk Setiap

Minggu sebanyak 13 responden dengan 11,9 %.

b. Berapa kali pemilik online-shop melakukan promosi di group blackberry

messenger dalam seminggu ?

Tabel 4.8. Pemilik Online-Shop Melakukan Promosi di Group BBM

No Intensitas Promosi Frekuensi Persentase

1 Tidak pernah 26 23,6 %

2 1 kali 34 30,9 %

3 2 kali 45 40,9 %

4 ≥ 3 kali 4 3,6 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa responden terbanyak dalam

kategori intensitas pemilik online-shop dalam melakukan promosi setiap

minggunya adalah 2 Kali sebanyak 45 orang dengan persentase 40,9 %.

Kemudian disusul dengan 1 Kali dengan frekuensi 34 dan persentase 30,9 %.

Selanjutnya, 26 responden memilih Tidak Pernah dengan persentase 23,6 %

dan ≥ 3 Kali hanya 4 responden saja dengan persentase 3,6 %.

c. Bagaimana kesan yang ditunjukkan oleh pemilik online-shop dalam

memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan ?

Tabel 4.9. Kesan Pemilik Online-Shop Ditunjukkan Kepada Responden

No Kesan Pemilik Frekuensi Persentase

1 Tidak jujur dan tulus 1 0,9 %

2 Kurang jujur dan tulus 24 21,8 %

3 Jujur dan tulus 61 55,5 %

4 Sangat jujur dan tulus 23 20,9 %

Total 109 100 %

Dapat dilihat pada Tabel 4.9. kesan yang ditunjukkan oleh pemiliki

online-shop kepada responden dengan jumlah terbanyak adalah Jujur dan

Tulus sebanyak 61 orang dengan persentase 55,5 %. Kemudian sebanyak 24

responden memilih Kurang Jujur dan Tulus dengan persentase 21,8 %.

Selanjutnya untuk Sangat Jujur dan Tulus dipilih oleh responden sebanyak 23

dengan persentase 20,9 %. Responden terkecil dengan jumlah 1 orang saja

memilih Tidak Jujur dan Tulus dengan persentase 0,9 %.

d. Menurut Anda seberapa besar pengaruh promosi online-shop di group

blackberry messenger tersebut ?

Tabel 4.10. Pengaruh Promosi terhadap Responden

No Pengaruh Frekuensi Persentase

1 Tidak Berpengaruh 12 10,9 %

2 Kurang Berpengaruh 27 24,5 %

3 Berpengaruh 47 42,7 %

4 Sangat Berpengaruh 23 20,9 %

Total 109 100 %

Merujuk pada Tabel 4.10. responden terbanyak pada kategori pengaruh

promosi adalah Berpengaruh dengan jumlah frekuensi sebanyak 47 dan

persentase 42,7 %. Responden yang Kurang Berpengaruh sebanyak 21

dengan persentase 24,5 %. Kemudian jumlah responden yang Sangat

Berpengaruh adalah 23 dengan persentase 20,9%. Selanjutnya responden

yang paling sedikit adalah Tidak berpengaruh dengan jumlah frekuensi 12

atau 10,9 %.

e. Bentuk promosi seperti apa yang Anda dapatkan dari pemilik group

online-shop blackberry messenger ?

Tabel 4.11. Bentuk Promosi Pemilik Group Online-Shop BBM

No Bentuk Promosi Frekuensi Persentase

1 Potongan Harga 35 32,1 %

2 Gratis biaya pengiriman 45 41,3 %

3 Buy 2 Get 1 Free 29 26,6 %

4 Kartu anggota berlangganan 0 0 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.11. responden terbanyak dari kategori bentuk

promosi dari pemilik online-shop yang didapatkan responden adalah Gratis

Biaya Pengiriman dengan frekuensi 45 dan persentase 41,3 %, kemudian 35

responden memilih Potongan Harga sebagai bentuk promosi yang sering

mereka dapatkan dari pemilik online-shop dengan persentase 32,1 %.

Selanjutnya untuk pilihan Buy 2 Get 1 Free dengan frekuensi 29 dan

persentase 26,6 %. Untuk pilihan Kartu Anggota Berlangganan, tidak terdapat

responden yang pernah mendapatkan promosi dalam bentuk seperti itu.

f. Apakah pemilik online-shop mampu meyakinkan Anda pembeli dalam

memproduksikan produk yang ditawarkan ?

Tabel 4.12. Meyakinkan Responden dalam Memproduksikan Produk

No Keyakinan Frekuensi Persentase

1 Tidak Meyakinkan 1 0,9 %

2 Kurang Meyakinkan 29 26,4 %

3 Meyakinkan 52 47,3 %

4 Sangat Meyakinkan 27 24,5 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.12. responden terbanyak dalam kategori

meyakinkan pembeli dalam memproduksikan sebuah produk adalah

Meyakinkan dengan frekuensi 52 dan persentase 47,3 %. Sebanyak 29

responden memilih Kurang Meyakinkan dengan persentase 26,4 %. Untuk

Sangat Meyakinkan sebanyak 27 responden dengan persentase 24,5 %.

Kemudian untuk Tidak Meyakinkan hanya 1 responden dengan persentase

0,9 %.

3. Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin

(variabel Y)

a. Bagaimana pendapat Anda tentang group online-shop yang terdapat dalam

blackberry messenger Anda ?

Tabel 4.13. Pendapat Responden terhadap Group Online-Shop BBM

No Pendapat Frekuensi Persentase

1 Tidak Menarik 1 0,9 %

2 Kurang Menarik 13 11,8 %

3 Menarik 64 58,2 %

4 Sangat Menarik 31 28,2 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.13. responden terbanyak dalam kategori pendapat

pembeli terhadap group online-shop di blackberry messenger adalah Menarik

dengan jumlah 64 atau 58,2 %. Sebanyak 31 responden memilih Sangat

Menarik atau 28,2 %. Kemudian untuk Kurang Menarik dipilih oleh 13

responden dengan persentase 11,8 % dan responden terkecil dengan 1

responden untuk Tidak Menarik dengan persentase 0,9 %.

b. Bagaimana minat beli Anda setelah melihat promosi yang dilakukan oleh

pemilik group online-shop blackberry messenger ?

Tabel 4.14. Minat Beli Responden

No Minat Beli Frekuensi Persentase

1 Tidak Berminat 5 4,5 %

2 Kurang Berminat 20 18,2 %

3 Berminat 60 54,5 %

4 Sangat Berminat 24 21,8 %

Total 109 100 %

Merujuk pada Tabel 4.14. dapat dilihat bahwa jumlah responden

terbanyak dalam kategori minat beli responden dalam group online-shop

adalah Berninat dengan jumlah frekuensi 60 atau 54,5 %. Sebanyak 24

responden yang Sangat Berminat dengan persentase 21,8 %. Selanjutnya,

jumlah responden untuk Kurang Berminat sebanyak 20 atau 18,2 % dan yang

Tidak Berminat sebanyak 5 responden atau 4,5 %.

c. Apa yang menjadi pertimbangan Anda ketika membeli sebuah produk dari

group online-shop blackberry messenger ?

Tabel 4.15. Pertimbangan Membeli Produk Pada Responden

No Pertimbangan Frekuensi Persentase

1 Harga 27 24,8 %

2 Kualitas 42 38,5 %

3 Merk 15 13,8%

4 Model 25 22,9 %

Total 109 100 %

Berdasarkan tabel 4.15. dapat dilihat bahwa responden terbanyak dalam

kategori yang menjadi pertimbangan dalam membeli sebuah produk adalah

Kualitas dengan jumlah frekuensi 42 dan persentase 38,5 %. Kemudian

sebanyak 27 responden memilih Harga yang menjadi pertimbangan dalam

membeli sebuah produk dengan persentase 24,8 %. Selanjutanya untuk Model

sebanyak 25 responden yang memilih pertimbangan tersebut dengan

persentase 22,9 % dan responden yang memilih Merk sebanyak 15 dengan

persentase 13,8 %.

d. Keuntungan apa yang Anda peroleh dalam group online-shop blackberry

messenger ?

Tabel 4.16. Keuntungan yang Diperoleh Responden

No Keuntungan Frekuensi Persentase

1 Pengiriman barang 20 18,3 %

2 Pembayaran via transfer 45 41,3 %

3 Efisiensi waktu 22 20,2 %

4 Model lebih update 22 20,2 %

Total 109 100 %

Merujuk pada Tabel 4.16. dapat dilihat bahawa responden terbanyak

dalam kategori keuntungan yang diperoleh dalam online-shop adalah

Pembayaran Via Transfer dengan frekuensi 45 dan persentase 41,3 %.

Kemudian keuntungan dalam Efisiensi Waktu dan Model Lebih Update

memiliki jumlah responden yang sama sebanyak 22 dengan persentase 20,2

%. Selanjutnya 20 responden lebih memilih keuntungan yang didapat adalah

dalam bentuk Pengiriman Barang dengan persentase 18,3 %.

e. Pakaian apa yang Anda beli dalam online-shop group blackberry

messenger ?

Tabel 4.17. Jenis Pakaian yang Dibeli Responden

No Jenis Pakaian Frekuensi Persentase

1 T-Shirt 33 30,3 %

2 Gaun 40 36,7 %

3 Rok / Celana 20 18,3 %

4 Lainnya (Jaker, Blazer) 16 14,7 %

Total 109 100 %

Berdasarkan tabel 4.17. jumlah responden terbanyak dalam membeli

jenis pakaian dalam group online-shop adalah Gaun dengan frekuensi 40 dan

persentase 36,7 % sedangkan 33 responden memilih untuk membeli T-Shirt

dalam group online-shop dengan persentase 30,3 %. Kemudian untuk Rok /

Celana sebanyak 20 responden dengan persentase 18,3 %. Selanjutnya untuk

pilihan Lainnya (Jaket, Blazer), dengan jumlah responden lebih sedikit

dengan frekuensi 16 dan persentase 14,7 %.

f. Apakah Anda puas melihat produk yang ditampilkan pada gambar dengan

setelah menerima pesanan yang Anda beli ?

Tabel 4.18. Kepuasan Responden terhadap Produk

No Kepuasan Frekuensi Persentase

1 Tidak Puas 4 3,6 %

2 Kurang Puas 19 17,3 %

3 Puas 57 51,8 %

4 Sangat Puas 29 26,4 %

Total 109 100 %

Berdasarkan Tabel 4.18. jumlah responden terbanyak dalam kategori

kepuasan repsonden terhadap produk yang ditampilkan adalah Puas dengan

frekuensi 57 atau 51,8 %. Kemudian sebanyak 29 responden memilih Sangat

puas dengan persentase 26,4 %. Selanjutnya, untuk Kurang Puas dipilih oleh

19 responden atau 17,3 % dan untuk Tidak Puas hanya 4 responden dengan

persentase 3,6 %.

g. Setelah Anda melakukan transaksi pembelian di group online-shop,

apakah Anda merasa yakin ingin melakukan transaksi berikutnya ?

Tabel 4.19. Transaksi Responden

No Transaksi Frekuensi Persentase

1 Tidak Yakin 4 3,6 %

2 Kurang Yakin 19 17,3 %

3 Yakin 55 50 %

4 Sangat Yakin 31 28,2 %

Total 109 100 %

Berdasarkan pada Tabel 4.19. dapat dilihat bahwa responden terbanyak

pada kategori keyakinan responden dalam melakukan transaksi berikutnya

adalah Yakin dengan jumlah frekuensi sebanyak 55 atau 50 %. Kemudian

untuk Sangat Yakin dipilih oleh 31 responden dengan persentase 28,2 %.

Selanjutnya, sebanyaka 19 responden memilih Kurang Yakin dengan

persentase 17,3 % dan untuk Tidak Yakin dengan jumlah responden 4 atau

3,6 %.

B. ANALISIS DATA

Analisis Regresi

Untuk mengukur pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group

blackberry messenger terhadap minat beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Universitas Hasanuddin. Maka harus dilakukan pengujian melalui analisis

regresi sederhana dengan bantuan komputer (program SPSS 17,0 for

windows). Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho = Tidak ada pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group

blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu

Komunikasi Universitas Hasanuddin.

Ha = Ada pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group

blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu

Komunikasi Universitas Hasanuddin.

Uji Variabel X dan Y

Bagian ini akan menguji variabel promosi penjualan pakaian wanita di

group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi

Universitas Hasanuddin dengan uji regresi linear sederhana, menggunakan

program SPSS 17,0.

Rumus:

Y = a + bX

Dimana:

Y = Minat Beli

X = Promosi Penjualan

a = Nilai Konstan

b = Koefisien Regresi

Berdasarkan hasil regresi linear sederhana menunjukkan bahwa

promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap

minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi didapatkan nilai korelasi R = 0.180,

sedangkan nilai koefisian determinasi R² = O.O32, atau hanya sebesar 3.2 %

promosi penjualan di group blackberry messenger berpengaruh terhadap

minat beli dan dimana 96.8 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Adapun nilai F dalam uji Anova = 3.579 dengan tingkat signifikan

0.061 menunjukkan bahwa sangat kecil pengaruh promosi penjualan pakaian

wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu

Komunikasi. Dari tabel keofisien didapat persamaan sebagai berikut:

Y = 10.053 + 0.192

Pada standardized coefficient beta diketahui angka 0.180, angka ini

menunjukkan tingkat korelasi antara promosi penjualan pakaian wanita di

group blackberry messenger dan minat beli. Sehingga dari pengujian

hipotesis dapat disimpulkan bahwa hasil uji diatas didapat T.hitung = 1.892

sedang T.tabel = 1.982 dengan demikian T.hitung < T.tabel artinya Ho =

diterima dan Ha = ditolak. Tidak ada pengaruh promosi penjualan pakaian

wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu

Komunikasi Universitas Hasanuddin.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil regresi linear sederhana, promosi penjualan pakaian

wanita di group blackberry messenger tidak berpengaruh terhadap minat

beli mahasiswi Ilmu Komunikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima.

2. Berdasarkan asumsi jika T.hitung < T.tabel, maka variabel promosi

penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak

berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi, sehingga

dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak.

3. Variabel promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry

messenger dalam uji Anova berpengaruh sangat kecil terhadap minat beli

mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.

4. Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R²), hanya 3.2 % minat beli

mahasiswi Ilmu Komuniasi Universitas Hasanuddin yang dapat

dipengaruhi oleh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry

messenger.

5. Berdasarkan survei kuesioner diperoleh pula faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi, yaitu:

potongan harga, gratis biaya pengiriman, kualitas produk, merk produk,

serta model produk yang lebih update.

B. SARAN

Adapun saran dalam penelitian ini adalah:

1. Minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi masih kurang dipengaruhi oleh

promosi penjualan yang dilakukan oleh pemilik online-shop di group

blackberry messenger, sehingga untuk menarik minat beli yang lebih

pemilik online-shop tersebut harus meningkatkan kualitas promosi dalam

memproduksikan produk.

2. Pemilik online-shop harus menerapkan strategi penguatan dalam

memproduksikan produk kepada pelanggan. Guna mendorong pelanggan

untuk melakukan transaksi.

3. Untuk peneliti selanjutnya tidak terbatas pada satu jurusan saja, misalkan

dapat melakukan penelitian dibeberapa jurusan di Universitas

Hasanuddin maupun membandingkan antara satu jurusan dengan jurusan

lain.

4. Bagi rekan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, diharapkan dapat

melakukan penelitian mengenai komunikasi persuasive pemilik online-

shop terhadap pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala, 2007, Komunikasi Massa (Suatu Pengantar), Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Bungin, Burhan, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Kencana Media Group, Jakarta.

Diana, Anastasia, 2000, Prinsip & Dinamika Pemasaran, J&J Learning, Yogyakarta.

________. 2001, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Effendy, Onong Uchjana, 2003, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Ellsworth, Jill H. & Matthew V. Ellsworth, 1997, Marketing on the Internet: Pemasaran di Internet, Grasindo, Jakarta.

Hanson, Ward, 2000, Pemasaran Internet, Salemba Empat, Jakarta.

Heri Purwanto, 1998, Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta.

Kotler Philip, 1997, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol: Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, PT. Pabelan, Surakarta.

Lamb, Hair, McDaniel, 2001, Pemasaran Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Lee Monle, Carla Johnson, 2007, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, Kencana, Jakarta.

Mulyana, Deddy, 2007, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nawawi, H, Hadari, 1997, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Nurudin, Msi, 2007, Pengantar Komunikasi Massa, Raja Grafindo Persada, Yogyakarta.

Odang, David, 2008, Being an Internet Marketer: Rahasia Sukses Menjual Dengan Internet, CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Poerwadarminto, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Rachman, 1985, Pembinaan Minat Baca, Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Rakhmat, Jalaluddin, 2004, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survei, PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Wiryanto, 2000, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta.

LAMPIRAN

Regresi

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Xa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .180a .032 .023 1.88197

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 12.678 1 12.678 3.579 .061a

Residual 378.974 107 3.542

Total 391.651 108

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 10.053 1.121 8.968 .000 7.831 12.276

X .192 .101 .180 1.892 .061 -.009 .392

a. Dependent Variable: Y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 11.2029 13.1188 12.1468 .34262 109

Std. Predicted Value -2.755 2.837 .000 1.000 109

Standard Error of Predicted

Value

.180 .544 .243 .076 109

Adjusted Predicted Value 11.3601 13.1655 12.1488 .33966 109

Residual -3.96927 4.22231 .00000 1.87324 109

Std. Residual -2.109 2.244 .000 .995 109

Stud. Residual -2.149 2.266 .000 1.005 109

Deleted Residual -4.16548 4.30813 -.00198 1.91170 109

Stud. Deleted Residual -2.187 2.312 .000 1.013 109

Mahal. Distance .002 8.048 .991 1.475 109

Cook's Distance .000 .140 .010 .021 109

Centered Leverage Value .000 .075 .009 .014 109

a. Dependent Variable: Y

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP

BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI

ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

i. Pengantar

Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas dan kewajiban

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (Strata Satu) dalam

program studi jurusan Ilmu Komunikasindi Universitas Hasanuddin.

Demi tercapainya penelitian ini, maka peneliti mohon kesediaan

saudara (i) untuk mengisi kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah peneliti

susun dan sudilah saudara (i) mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya atas kesediaan saudara (i) yang telah meluangkan

waktu. Peneliti juga memohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak

berkenan dihati.

ii. Petunjuk:

1. Beri tanda centang (√) atau tanda silang (×) pada jawaban yang sesuai

dan benar menurut Anda, serta isi pada tempat yang telah disediakan.

2. Harap dipertanyakan kepada peneliti jika ada poin yang kurang

dipahami.

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. No :

2. Nama :

3. Usia :

1. 17 Tahun - 18 Tahun

2. 19 Tahun – 20 Tahun

3. 21 Tahun – 22 Tahun

4. ≥ 23 Tahun

4. Angkatan :

1. 2008

2. 2009

3. 2010

4. 2011

5. Pekerjaan Orang Tua :

1. PNS

2. Wiraswasta

3. Dosen

4. Lainnya, sebutkan ________________________________

6. Penghasilan Orang Tua :

1. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

2. Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000

3. Rp 3.100.000 – Rp 4.000.000

4. ≥ Rp 4.100.000

7. Uang saku (per hari) :

1. ≤ Rp 10.000

2. Rp 11.000 – Rp 20.000

3. Rp 21.000 – Rp 30.000

4. ≥ Rp 31.000

8. Berapa jumlah group online-shopping yang terdaftar dalam blackberry

messenger Anda?

1. Satu

2. Dua

3. Tiga

4. Lebih dari empat

B. PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP

BLACKBERRY MESSENGER

9. Berapa kali Anda berbelanja melalui online-shop group blackberry

messenger ?

1. Setiap hari

2. Setiap minggu

3. Setiap bulan

4. Lainnya, sebutkan ___________________________________

10. Berapa kali pemilik online-shop melakukan promosi di group blackberry

messenger dalam seminggu ?

1. Tidak pernah

2. 1 kali

3. 2 kali

4. ≥ 3 kali

11. Bagaimana kesan yang ditunjukkan oleh pemilik online-shop dalam

memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan ?

1. Tidak jujur dan tulus

2. Kurang ujur dan tulus

3. Jujur dan tulus

4. Sangat jujur dan tulus

12. Menurut Anda seberapa besar pengaruh promosi blackberry messenger

tersebut ?

1. Tidak berpengaruh

2. Kurang berpengaruh

3. Berpengaruh

4. Sangat berpengaruh

13. Bentuk promosi seperti apa yang Anda dapatkan dari pemilik group

online-shopping blackberry messenger ?

1. Potongan harga (discount)

2. Gratis biaya pengiriman

3. Buy 2 Get 1 Free

4. Kartu anggota berlangganan

14. Apakah pemilik online-shop mampu meyakinkan Anda pembeli dalam

mempromosikan produk yang ditawarkan ?

1. Tidak meyakinkan

2. Kurang meyakinkan

3. Meyakinkan

4. Sangat meyakinkan

C. MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS

HASANUDDIN

15. Bagaimana pendapat Anda tentang group online-shopping yang terdapat

dalam blackberry messenger Anda ?

1. Tidak menarik

2. Kurang menarik

3. Menarik

4. Sangat menarik

16. Bagaimana minat beli Anda setelah melihat promosi yang dilakukan oleh

pemilik group online-shopping blackberry messenger ?

1. Tidak berminat

2. Kurang berminat

3. Berminat

4. Sangat berminat

17. Apa yang menjadi pertimbangan Anda ketika membeli sebuah produk

dari group online-shopping blackberry messenger ?

1. Harga

2. Kualitas

3. Merk

4. Model

18. Keuntungan apa yang Anda peroleh dalam group online-shopping

blackberry messenger ?

1. Pengiriman barang

2. Pembayaran via transfer

3. Efisiensi waktu

4. Model lebih update dan tidak pasaran

19. Pakaian apa yang Anda beli dalam online-shoppping group Blackberry

Messenger ?

1. T-Shirt

2. Gaun

3. Rok / Celana

4. Lainnya, sebutkan ________________________________________

20. Apakah Anda puas melihat produk yang ditampilkan pada gambar

dengan setelah menerima pesanan yang Anda beli ?

1. Tidak puas

2. Kurang puas

3. Puas

4. Sangat puas

21. Setalah Anda melakukan transaksi pembelian di group online-shop,

apakah Anda merasa yakin ingin melakukan transaksi berikutnya ?

1. Tidak yakin

2. Kurang yakin

3. Yakin

4. Sangat yakin

TERIMA KASIH