vegetarian .docx

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu kala, pola hidup vegetarian sudah dilaksanakan dan dilakukan oleh parakeluhhur. Mereka melakukan vegetarian rata-rata bertujuan untuk menyempurnakan ilmu yang sedang dipelajarinya. Sampai sekarang pun, masih banyak orang yang beranggapan negatif tentang vegetarian. Diamna orang-orang ini beranggapan bahwa vegetaian adalah hal bodoh yang dilakukan sebagiann orang hanya untuk menyempurnakan ilmunya. Dalam masyarakah Hindu khususnya,masih belum banyak yang mengerti arti dari vegetarian itu sendiri. Walaupun telah banyak berkembang ajaran-ajaran yang mengharuskan umatnya untuk vegetarian. Sebagian orang- orang yang tergabung dalam kelompok ini hanya beranggapan bahwa vegetaian adalah sebuah syarat untuk menyemournakan ajaran-ajaran tersebut tanpa mengetahui artinya lebih dalam. Keutamaan dalam hal makan sangat ditekankan dalam agama Hindu. Makan bukan hanya bertujuan memelihara dan menjaga kesehatan badan tetapi makan juga adalah sebuah sadhana bagi umat Hindu dalam rangka mengamalkan ajaran-ajaran suci untuk mencapai tujuan hidup yang sejati, bebas dari kesengsaraan duniawi (moksa). 1

Upload: trisnaulandari

Post on 09-Aug-2015

135 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pandangan agama hindu tentang vegetarian

TRANSCRIPT

Page 1: VEGETARIAN .docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak dahulu kala, pola hidup vegetarian sudah dilaksanakan dan dilakukan

oleh parakeluhhur. Mereka melakukan vegetarian rata-rata bertujuan untuk

menyempurnakan ilmu yang sedang dipelajarinya. Sampai sekarang pun, masih

banyak orang yang beranggapan negatif tentang vegetarian. Diamna orang-orang

ini beranggapan bahwa vegetaian adalah hal bodoh yang dilakukan sebagiann

orang hanya untuk menyempurnakan ilmunya.

Dalam masyarakah Hindu khususnya,masih belum banyak yang mengerti

arti dari vegetarian itu sendiri. Walaupun telah banyak berkembang ajaran-ajaran

yang mengharuskan umatnya untuk vegetarian. Sebagian orang-orang yang

tergabung dalam kelompok ini hanya beranggapan bahwa vegetaian adalah sebuah

syarat untuk menyemournakan ajaran-ajaran tersebut tanpa mengetahui artinya

lebih dalam.

Keutamaan dalam hal makan sangat ditekankan dalam agama Hindu. Makan

bukan hanya bertujuan memelihara dan menjaga kesehatan badan tetapi makan

juga adalah sebuah sadhana bagi umat Hindu dalam rangka mengamalkan ajaran-

ajaran suci untuk mencapai tujuan hidup yang sejati, bebas dari kesengsaraan

duniawi (moksa).

Mengenai cara hidup vegetarian sekarang ini masih menjadi polemik di

masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa vegetarian itu berdampak positif bagi

pelakunya, baik itu balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, ataupun orang tua.

Dengan bervegetarian tidak akan menyebabkan kekurangan energi dan lemas.

Sedangkan beberapa orang beranggapan pelaku vegetarian akan kekurangan gizi

dan dapat mempengaruhi pertumbuhan khusunya bagi anak-anak dan balita.

Berbagai pertentangan tentang hidup vegetarian inilah yang membuat saya

tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah makalah. Di sini saya akan lebih

menjelaskan tentang pandangan vegetarian dari sdut agama dan ilmu gizi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu vegetarian?

1

Page 2: VEGETARIAN .docx

2. Apa saja jenis-jenis vegetarian?

3. Bagaimana pandangan Agama Hindu tentang vegetarian?

4. Bagaimana dampak vegetarian bagi status gizi?

5. Siapa saja yang boleh menjalankan vegetarian?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan vegetarian.

2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis vegetarian.

3. Mahasiswa mengetahui pandangan Agama hindu tentang vegetarian.

4. Mahasiswa mengetahui bagaimana dampai vegetarian bagi status gizi.

5. Mahasiswa mengetahui siapa-siapa saja yang dapat melakukan

vegetarian.

1.4 Manfaat

Tulisan ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mereka yang ingin

melakukan vegetarian tetapi tetap dengan status gizi yang baik.

2

Page 3: VEGETARIAN .docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Vegetarian

Vegetarian adalah orang yang hidup dari mengonsumsi produk nabati

dengan atau tanpa susu dan telur, tetapi menghindari konsumsi daging, unggas

dan hewan laut. Vegetarian yang hanya mengonsumsi makanan nabati disebut

Vegan, sedangkan vegetarian yang mengonsumsi makanan nabati, susu dan

produk olahannya disebut Vegetarian lakto. Vegetarian yang mengonsumsi

makanan nabati, susu dan telur serta produk olahannya disebut Vegetarian lakto

ovo. Beberapa alasan mengapa orang memilih menjadi vegetarian, antara lain

karena ingin hidup sehat, ajaran agama, kepedulian akan hewan dan lingkungan.

Hasil Survei tahun 1997 melaporkan terdapat 1% penduduk Amerika

Serikat adalah vegetarian. Angka ini meningkat menjadi 2,5% pada tahun 2000

dan 2,8% tahun 2003. Penduduk Inggris yang bervegetarian pada tahun 1987

sebanyak 3%, meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 1997 menjadi 5,4%.

Newspoll Survei pada tahun 2000 melaporkan terdapat 2% penduduk Australia

adalah vegetarian dan 18% penduduk lebih menyukai makanan vegetarian,

sedangkan di India pada tahun 2003 terdapat lebih dari 50% penduduknya adalah

vegetarian. Jumlah vegetarian yang terdaftar pada Indonesia Vegetarian Society

(IVS) saat berdiri pada tahun 1998 sekitar lima ribu orang dan meningkat menjadi

enam puluh ribu anggota pada tahun 2007. Angka ini merupakan sebagian kecil

dari jumlah vegetarian yang sesungguhnya karena tidak semua vegetarian

mendaftar menjadi anggota.

Ada berapa alasan mengapa orang menjadi vegetarian. Pertama. Kesehatan.

Mungkin ini alasan yang utama saat ini. Orang menjadi vegetarian bisa jadi

karena mengidap penyakit seperti jantung, darah tinggi, kolesterol, kanker.

Sebagian menjadi vegetarian ketika mengetahui bahwa peternakan yang

memproduksi daging, ikan dan udang menggunakan bahan kimia berupa hormon,

antibiotik, pestisida, pengawet dan penggemuk. Bahan kimia tersebut tersisa

3

Page 4: VEGETARIAN .docx

dalam daging yang kemudian dimakan manusia. Ancaman penyakit seperti sapi

gila, flu burung dan flu babi juga membuat orang menghindari makan daging.

Banyak orang mulai sadar bahwa pola  makan vegetarian meningkatkan

kekebalan tubuh, sehingga tidak sering sakit.

Kedua. Pelestarian lingkungan menyebabkan banyak aktivis lingkungan

menjadi vegetarian. Pada era 1980an, ada kampanye selamatkan hutan Amazon,

yang memicu gerakan anti daging sapi, terutama hambur-ger dari gerai cepat saji.

Alasannya: ratusan ribu hektar hutan Amazon ditebang untuk dijadikan padang

rumput bagi peternakan sapi; dagingnya dikirim ke Amerika Serikat untuk dibuat

hamburger. Karena itu, banyak aktivis lingkungan memboikot gerai hamburger.

Diperlukan 13 kalori input untuk menghasilkan 1 kalori dari daging

sementara diperlukan hanya 6 kalori input untuk menghasilkan 1 kalori dari

pangan nabati. Diperlukan 25 gallon air untuk menghasilkan satu pon gandum,

tapi diperlukan 5,000 gal lon air untuk menghasilkan satu pon daging sapi

Kalifornia. Artinya, peternakan hewan amat boros sumber daya dan energi..

Ketiga . Pemanasan global . Vegetarianianisme juga dianggap sebagai cara

untuk mengatasi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Produksi

daging menimbulkan emisi gas rumah kaca (penyebab pemanasan global) berupa

metana. Operasi peternakan dan pengangkutan daging menggunakan bahan bakar

fosil cukup besar yang memicu pemanasan global. pabrik. Laporan Inter-

governmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebutkan salah satu solusi

mengatasi perubahan iklim adalah mengurangi konsumsi daging.

Keempat. Keadilan dan etika. Setiap tahun 800 juta orang kelaparan di

dunia, dan 20 juta orang meninggal karena kekurangan gizi. Jika orang Amerika

mengurangi makan daging 10% saja, maka seratus juta orang bisa diberi makan

dari lahan peternakan yang diubah menjadi ladang pangan. Peternakan modern

memberi makan jagung dan kedelai pada hewan, yang kemudian disembelih untuk

menghasilkan daging bagi orang kaya, dengan harga yang disubsidi pemerintah.

Ini adalah ketidakadilan. Lebih banyak pangan yang bisa dihasilkan bila orang

tidak menghabiskan sumberdaya untuk memproduksi daging.

Banyak orang di Barat berhenti makan daging setelah melihat kekejaman

terhadap hewan di peternakan dan rumah jagal. Bayangkan anak sapi yang tidak

4

Page 5: VEGETARIAN .docx

mendapatkan susu karena induknya harus memenuhi produksi susu untuk

manusia. Di timur, etika tindakan non-kekerasan (ahimsa) merupakan alasan

untuk menjadi vegetarian.

Kelima. Agama dan spiritualitas. Banyak pemeluk agama Hindu, Buddha

dan Jain menjadi vegetarian karena mengikuti anjuran agama. Banyak keluarga di

India, adalah vegetarian secara turun temurun. Ada pula orang atau sekte dari

agama lain yang menjadi vegetarian karena alasan spiritualisme, yaitu sikap anti

kekerasan dan sayang pada semua makhluk ciptaan Tuhan

2.2 Status Gizi

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam  pemenuhan nutrisi untuk anak

yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga

didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara

kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran

yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit (Beck,

2000: 1).

2.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

a. Faktor External

Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:

1) Pendapatan

Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf

ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang

dimiliki keluarga tersebut (Santoso, 1999).

2) Pendidikan

Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah

pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat

untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik (Suliha,

2001).

3) Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya

merupakan kegiatan yang  menyita waktu. Bekerja bagi ibu-

5

Page 6: VEGETARIAN .docx

ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga

(Markum, 1991).

4) Budaya

Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah

laku dan kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).

b. Faktor Internal

Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :

1) Usia

Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang

dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita

(Nursalam, 2001).

2) Kondisi Fisik

Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang

lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena

status kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang

kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode

hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan

cepat (Suhardjo, et, all,  1986).

3) Infeksi

Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu

makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna

makanan (Suhardjo, et, all,  1986).

2.2.2 Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi secara langsung menunit Supariasa (2001) dapat  

dilakukan dengan:

a. Antropometri

Antropometri adalah ukuran tubuh manusia.

Sedangkan antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai

macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan tingkat

umur dan tingkat gizi. Antropometrisecara umum digunakan untuk

melihat keseimbangan asupan protein dan energi.

b. Klinis

6

Page 7: VEGETARIAN .docx

Pemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi

berdasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan

dengan ketidakcukupan zat gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan

mukosa oral atau organ yang dekat dengan permukaan tubuh

seperti kelenjar tiroid.

c. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen

yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam

jaringan. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urine,

tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

d. Biofisik

Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status

gizi dengan melibat kemamapuan fungsi dan melihat perubahan

struktur dari jaringan.

Penilaian status gizi secara tidak Iangsung menurut Supariasa, IDN 

(2001)  dapat dilakukan dengan:

a. Survey Konsumsi Makanan

Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi

secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat dan gizi

yang dikonsumsi.

Kesalahan dalam survey makanan bisa disebabkan oleh perkiraan

yang tidak tepat dalam menentukan jumlah makanan yang

dikonsumsi balita, kecenderungan untuk mengurangi makanan

yang banyak dikonsumsi dan menambah makanan yang sedikit

dikonsumsi ( The Flat Slope Syndrome ), membesar-besarkan

konsumsi makanan yang bernilai sosial tinggi, keinginan

melaporkan konsumsi vitamin dan mineral tambahan kesalahan

dalam mencatat (food record).

b. Statistik Vital

Yaitu dengan menganalisis data beberapa statistik kesebatan seperti

angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian

7

Page 8: VEGETARIAN .docx

karena penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan

dengan gizi.

c. Faktor Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi

antara beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya.

Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dan keadaan

ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain.

8

Page 9: VEGETARIAN .docx

BAB III

METODE PENULISAN

Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Dimana data, fakta dan

informasi di kumpulkan melalui jurnal ilmiah dan artikel ilmiah dari situs-situs

terpecaya. Sebagian besar jurnal dan artikel ilmiah ini diperoleh dari internet.

Untuk menjaga kebenaran data, fakta atau informasi maka hanya sumber-sumber

bacaan dalam rentang waktu lima tahun terakhir yang dijadikan acuan dalam

penulisan karya ilmiah ini.

Agar tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan

berdasarkan topik dan permasalah yang ada. Kemudian data dikumpulkan,

disarikan, disusun, diolah dan ditafsirkan. Hasil tafsiran kemudian dianalisis dan

disintesis kemuadian disimpulakan. Analisis dan sintesis berisi gagasan baru

untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan.

Data dikumpulakan melalui sumber bacaan berupa jurnal dan artikel ilmiah

di internet. Pada tahap ini, data, fakta dan informasi yang terkumpul diseleksi

berdasarkan kesesuaian dengan topik dan permasalahan yang dibahas. Data

kemudian dipisah-pisahkan berdasarkan sub-sub judul dalam kerangka penulisan.

Simpulan dibuat dengan menarik intisari-intisari dari data yang telah

dianalisis, kemudian di rangkaikan ke dalam sebuat tulisan yang lebih ringkas.

Saran dibuat berdasarkan simpulan.

9

Page 10: VEGETARIAN .docx

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Vegetarian

Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan

dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging,

unggas, ikan atau hasil olahannya. Pertama kali istilah Vegetarian digunakan

secara formal pada tanggal 30 September 1847 oleh Joseph Brotherton dan

kawan-kawan di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan

pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.

Kata Vegetarian ini berasal dari bahasa Latin vegetus berarti keseluruhan,

sehat, segar, hidup. Penyebutan secara umum mereka yang tidak makan daging

sebelum tahun 1847 sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean'.

Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk

olahannya. Definisi ini masih digunakan hingga sekarang oleh Vegetarian

Society. 

Sejarah mencatat bahwa pola vegetarian sudah dilakukan oleh sekelompok

orang seperti di Tiongkok dan India yang sudah menerapakan pola ini bahkan

sebelum masehi. Mereka menerapka pola hidup vegetarian untuk menghormati

dan menghargai sesama dan menghormati makhluk hidup.

4.2 Jenis-jenis Vegetarian

Ragam vegetarian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan

tingkat kekuatannya meninggalkan konsumsi produk hewani.  

Pengelompokkan Vegetarian yang lazim dikenal di masyarakat ada 4, yaitu :

1. Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang masih

mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi

meninggalkan kelompok daging merah. 

2. Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi telur

dan produk susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan.

10

Page 11: VEGETARIAN .docx

Penyebutan kelompok yang mengkonsumsi susu tapi tidak mengkonsumsi

telur disebut lacto-vegetarian, sedangkan yang mengkonsumsi telur tapi

tidak mengkonsumsi susu disebut ovo-vegetarian. 

3. Vegan adalah Vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi biji-bijian,

kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kelompok ini sama

sekali tidak mengkonsumsi produk hewani maupun turunannya, termasuk

gelatin, keju, yogurt. Mereka juga menghindari madu, royal-jeli dan

produk turunan serangga. Bahkan sebagian penganut vegan menghindari

penggunaan produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang

mengandung produk hewani.

4. Lakto, adalah vegetarian yang mengonsumsi makanan nabati, susu dan

produk olahannya.

4.3 Pandangan Hindu terhadap Vegetarian

Agama Hindu memandang serius tentang pola hidup vegan, terbukti dengan

adanya sebuah ajaran yang mengajarkan untuk tidak melakukan kekerasan yaitu

Ahimsa Parama Dharma. Ahimsa berarti tanpa kekerasan, dan parama berarti

tertinggi. Sedangkan kata dharma berarti kewajiban-kewajiban suci. Dengan

demikian Ahimsa Paramo Dharmah dapat diartikan sebagai kewajiban suci yang

tertinggi, agama atau pelaksanaan agama yang paling tinggi. Hal ini ditegaskan

berkali-kali di berbagai kitab suci Veda dengan istilah-istilah yang sama atau juga

dengan istilah-istilah yang berbeda, seperti Ahimsayah paro dharmah, Ahimsa

laksano dharmah, Ahimsa parama tapa, Ahimsa parama satya, dan lain-lain. Ini

menunjukkan bahwa agama Hindu kita menaruh perhatian yang sangat penting

pada ajaran tanpa kekerasan dan cara hidup vegetarian.

Selain dari literatur Veda, beberapa lontar juga membhasa tentang Ahimsa,

antaranya dalam Lontar Mahesvari Sastra menyebutkan: "Apan yan tan karaksang

Ahimsa brata, maka nimitta kroddha, moha, mana, mada, matsarya, nguni-unin

makanimittang kama, yeka panten dadanya", sebab jika ajaran-ajaran brata

Ahimsa tidak dipelihara, maka ia akan menyebabkan berkembangnya sifat-sifat

kemarahan, khayalan, kebanggaan, kebingungan, rasa iri hati, dan bahkan ia dapat

menyebabkan tumbuh suburnya hawa nafsu yang menggebu-gebu, yaitu musuh di

11

Page 12: VEGETARIAN .docx

dalam diri setiap makhluk hidup yang paling sulit dikendalikan (kama-rupa

durasadam).

Kadang-kadang, orang berpendapat bahwa hanya para Vaisnava sajalah

yang melaksanakan vegetarian atau pantangan-pantangan daging, ikan (telor,

terasi, bawang merah, bawang putih dan lain-lain). Dalam lontar Vrhaspati Tattva,

para Saiva pun perlu melaksanakan ajaran Ahimsa, tidak membunuh-bunuh dan

tentu pula tidak memakannya (Ahimsa ngaranya tan pamati-mati).

Dalam bahsa sansekerta, daging dikenal dengan kata Mamsa. Kata Mamsa

berasal dari mam dan sah. Mam berarti aku, dan sah berarti dia. Mamsa berarti dia

yang dagingnya aku makan sekarang akan memakan aku dalam hidup yang akan

datang (mam sah khadati iti mamsah).

Kitab Manu Smrti dan Mahabharata juga memberikan penjelasan yang sama

terhadap kata mamsa yang berarti daging. Hal ini menunjukkan agama Hindu

memandang "serius" masalah Ahimsa dan vegetarian. Manu Smrti menyebutkan

bahwa "Mamsah yang berarti daging, pada hakekatnya dinyatakan oleh orang-

orang bijaksana berarti 'saya dia' yaitu dia yang dagingnya saya telan dalam hidup

ini, menelan saya di kemudian hari".Hal yang sama juga diakui di dalam kitab

Mahabharata: "Sekarang dia menelan saya, nanti saya pun akan memakannya,"

--- mam sa bhaksayate yasmad bhaksayisye tamapyaham.

Selain ajaran Ahimsa, Hindu menyebutkan tiga pola makan yakni, satvika,

rajasika dan tamasika. Pola makan Satvika meningkatkan prana (kehidupan),

kekuatan mental dan menajamkan intelek. Makanan ini bersifat segar dan alami,

direbus, tidak mempunyai rasa tajam, biasanya merupakan sayuran, biji-bijian dan

buah.

Rajasika adalah pola makan yang merangsang orang menjadi aktif secara

fisik. Makanan ini mencakup daging, bumbu tajam, rasa asam, pedas, pahit, asin,

dan digoreng.

Tamasika adalah pola makan yang menimbulkan kemalasan tubuh dan

pikiran. Makanan ini adalah yang busuk, disimpan berhari-hari, dimasak

berulang-ulang, diolah berlebihan.

12

Page 13: VEGETARIAN .docx

Ketiga pola makan ini adalah pilihan, tergantung perilaku dan pikiran serta

aktivitas seseorang. Konsekuensinya juga berbeda dan itu yang perlu kita

dipahami. .

Dalam Weda, setiap bentuk kehidupan dinyatakan mempunyai kesadaran

dan energi. Setiap kehidupan dianggap suci. Bersama dengan pemahaman tentang

karma, pandangan ini melandasi vegetarianisme yang berawal di India. Weda juga

menganjurkan hidup hemat sumberdaya, sebagai bagian dari tugas manusia untuk

memelihara alam.

Yajur Weda mengatakan, “Jangan melukai makhluk yang hidup di bumi, di

udara dan dalam air”. Juga dikatakan “Hendaknya kamu tidak menggunakan

tubuh yang diberikan Tuhan untuk membunuh makhluk Tuhan, apakah itu

manusia, hewan atau apapun” Manu Samhita menganjurkan: “ setelah

mempertimbangkan asal usul daging dan kekejaman menjagal dan membunuh,

biarkanlah orang menghindari makan daging sama sekali”.

Walaupun dalam Hindu ada anjuran menjadi vegetarian, atau setidaknya

menghindari menyakiti makhluk lain, pilihan tetap di tangan masing-masing

orang. Pilihan pola makan mempunyai fungsi dan karma masing-masing. Yang

juga penting adalah menghormati pilihan orang lain. 

Ada beberapa cara pandang yang berpikir bahwa tidak menyakiti makhluk

bukan berarti tidak memakannya. Karena itu merupaka sebuah kodrat bagi hewan-

hewan, tidak menyakiti makhluk lain dalamm konteks ini adalah tidak menyiksa

dan membunuh tanpa alasan yang jelas. Kembali lagi ini ke presepsi masing-

masing orang.

4.4 Dampak Vegetarian bagi Status Gizi

Vegetarian terbukti sangat bermanfaat dalam mencegah munculnya berbagai

gangguan penyakit. Meskipun begitu perlu diingat bahwa makanan hewani seperti

daging, ayam, susu dan telur merupakan makanan kaya zat gizi. Kandungan

protein bahan makanan hewani sangat lengkap. Vitamin dan mineral yang

terkandung dalam bahan makanan hewani berbeda dengan bahan makanan nabati

yang kandungan gizinya cenderung kurang lengkap. Oleh karena itu, sebagai

penganut vegetarian, agar tetap sehat, harus pandai-pandai mengatur dietnya,

13

Page 14: VEGETARIAN .docx

pandai membuat variasi diet, mengkonsumsi makanan yang lebih beragam agar

kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi dengan baik.

Vegetarian murni, yang dikenal sebagai vegan, seringkali mengalami

defisiensi atau kekurangan nutrisi, seperti defisiensi protein, zat besi, kalsium,

seng, vitamin D, riboflavin, B12, Yodium dan asam lemak omega 3. sejumlah

vegetarian ditemukan menderita anemia. Hal itu terjadi karena mereka tidak

pandai mengatur diet.

Defisiensi zat makanan yang sering dialami oleh vegetarian adalah sebagai

berikut :

1. Kekurangan Protein

Meskipun sejumlah kacang-kacangan mengandung protein yang tinggi,

tetapi jenis asam amino yang dibutuhkan tidaklah selengkap yang ada di

sumber hewani. Biasanya, sumber nabati kekurangan satu atau lebih

asam amino esensial yang dibutuhkan. Asam amino esensial adalah

asam amino yang sangat dibutuhkan tubuh untuk membentuk protein

tetapi tubuh tidak dapat memproduksinya dan harus mendapatkannya

dari sumber lain. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan asam amino

esensial, disarankan untuk tidak hanya mengkonsumsi satu jenis pangan

nabati suber protein saja, tetapi beberapa macam jenis.

2. Kekurangan Lemak

Banyak mengkonsumsi lemak akan meningkatkan kolesterol dalam

darah, yang memicu terjadinya penyakit jantung koroner dan

arterosklerosis. Walaupun begitu, lemak juga memiliki poeranan yang

sangat penting bagi tubuh, yakni sebagai sumber kalori dan pembentuk

membran sel. Selain itu, lemak membantu pelarutan vitamin-vitamin

larut lemak seperti A, D, E, dan K. Sehingga, dengan tidaknya adanya

lemak, akan mengganggu penyerapan vitamin ini.

Maka dari itu, bagi para vegan dianjrkan untuk mengatur dietnya secara

benar agar tidak kekurangan lemak. Lemak ada dalam beberapa sumber

nabati, seperti alpukat, dan kacang-kacangan.

3. Kekurangan vitamin B12

14

Page 15: VEGETARIAN .docx

Vitamin B12 sangat penting bagi tubuh. Vitamin ini mampu

meningkatkan nafsu makan dan mencegah terjadinya anemia (kurang

darah). Seseorang yang mengalami defisiensi B12 akan mengalami

gangguan pembentukan sel darah merah.

Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin B12 adalah

makanan yang berasal dari hewan, seperti hati, ikan, kepiting, unggas

dan susu. Jadi defisiensi vitamin B12 ini banyak menimpa mereka yang

menerapkan pola makan vegetarian berjenis vegan. Untuk mereka yang

menerapkan pola makan vegetarian berjenis lacto maupun lacto ovo

masih dapat memperoleh asupan vitamin B12 dari susu dan telur.

Hal yang dapat menyebabkan seseorang vegetarian terserang defisiensi

vitamin B12 juga bisa terjadi karena kelebihan asupan vitamin C,

karena vitamin C dosis tinggi (500mg/hari) justru akan merusak vitamin

B12, mengubah vitamin B12 menjadi bentuk yang tidak aktif atau

analognya yang ternyata justru merupakan antivitamin B12 sehingga

mengakibatkan defisiensi vitamin B12.

4. Kekurangan vitamin A

Pada prinsipnya vitamin A hanya terdapat pada produk hewani.

Tumbuh-tumbuhan hanya mengandung beta karotin yang merupakan

suatu substansi yang didalam tubuh dapat diubah menjadi vitamin A.

vegetarian hanya mendapat vitamin A dari produk nabati. Hal tersebut

sebenarnya tidak betul karena konversi beta karotin menjadi vitamin A

hanya dapat terjadi diempedu. Ini berarti seseorang harus

mengkonsumsi lemak bersama karotin untuk memicu sekresi empedu.

Perlu ditambahkan bahwa orang-orang yang mengalami

hipotiroidismus ataupun diabetes tidak dapat atau kecil kemungkinan

mengubah beta karoten menjadi vitamin A. baik sekali jika seseorang

mau mengkonsumsi mentega. Mentega yang didapatkan dari sapi

mengandung vitamin A yang tinggi dan akan merangsang usus untuk

mengubah vitamin A menjadi vitamin A aktif. Vitamin A sangat

diperlukan oleh tubuh untuk membantu tubuh menggunakan protein

dan mineral.

15

Page 16: VEGETARIAN .docx

5. Kekurangan vitamin D

Seperti halnya kalsium, vitamin D juga banyak terdapat pada berbagai

bahan makanan yang berasal dari hewan. Vegetarian yang tinggal

didaerah subtropis seringkali menderita defisiensi vitamin ini. Sumber

vitamin D adalah minyak ikan, hati, sarden, makarel, tuna, hering,

salmon, kuning telur, susu serta berbagai produk dari hewan.

6. Kekurangan Zat Besi

Zat besi memiliki peran besar dalam transportasi dan metabolisme

oksigen di dalam tubuh, kekebalan, perkembangan kognitif, pengaturan

suhu, metabolisme energi dan performa kerja.

Banyak hal yang dapt menjadikan seseorang vegetarian terserang

defisiensi zat besi, diantaranya:

a) Banyak mengkonsumsi sayuran. Padahal sayuran banyak

mengandung asam fitat dan asam oksalat. Kedua jenis zat ini

bersifat mengikat zat besi. Jadi logis bila seorang vegetarian

menderita defisiensi zat besi mengingat zat besi yang

dikonsumsinya banyak yang diikat oleh asam oksalat dan asam fitat

dan tidak dapat diserap oleh tubuh.

b) Tidak atau kurang mengkonsumsi daging. Padahal daging

merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Jadi sangat logis pula

bila vegetarian yang tidak pandai mengatur dietnya mengalami

defisiensi zat gizi.

7. Kekurangan Kalsium

Mineral kalsium sangat penting bagi tubuh. Kalsium diperlukan dalam

jumlah relatif besar untuk membentuk tulang dan gigi, kontraksi otot,

dan transmisi impuls syaraf, permeabilitas seluler membran, detak

jantung, penyerapan vitamin B12, serta mempengaruhi tekanan darah

arterial. Kadar kalsium yang tepat dalam darah akan mengurangi risiko

penyakit jantung, stroke, kanker usus dan kalkulus renalis.

Jumlah kalsium yang dapat diserap oleh tubuh tergantung komposisi

makanan,serat, dan PH usus. Kalsium mudah diserap bila dalam kondisi

16

Page 17: VEGETARIAN .docx

asam atau diberikan bersama proteinn dan laktosa. Sebaliknya,

penyerapan akan terhambat bila ada bersama asam oksalat.

Sayuran hijau,seperti sawi, bayam dan brokoli cukup kaya akan

kalsium. Namun ada sayuran hijau dan buah tertentuyang mengandung

asam oksalat, seperti belimbing, kol atau kubis. Nasi yang mengandung

asam fitat juga menghalangi penyerapan kalsium.

Untuk menghindari defisiensi kalsium, vegetarian harus menghindari

sayuran dan buah-buahan yang mengandung asam oksalat tinggi seperti

kol dan belimbing.

8. Kekurangan Zink

Mineral ini berperan dalam pembentukan DNA dan RNA protein,

insulin dan sperma, sebagai antioksidan, membantu pertumbuhan

rambut dan kuku, serta berperan dalam metaboilisme karbohidrat,

lemak dan protein.

Sejumlah sayuran memproduksi asam fitat yang mampu mengikat zink

sehingga jumlah zink yang dapat diserap tubuh menjadi sedikit. Orang

yang mengkonsumsi makanan dengan kandungan asam fitat yang tinggi

gampang mengalami defisiensi zink.

Zink banyak terdapat pada daging dan tulang dan hanya ada dalam

jumlah kecil pada makanan nabati. Yang harus diingat adalah bahwa

kalsium juga mengurangi penyerapan zink karena kalsium juga bersifat

mengikat zink. Akibatnya, diet yang mengandung terlalu banyak

kalsium juga akan menurunkan jumlah yang dapat diserap. Karena itu

konsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi juga harus

dibatasi. Jadi baik vegetarian maupun non vegetarian harus pandai

mengatur konsumsi komposisi makanannya agar tidak mengalami

defisiensi zink.

4.5 Kategori Pelaku Vegetarian

Tidak ada ketegori yang pasti dalam pelaksanaan vegetarian. Mulai dari

balita sampai orang tua boleh menjadi seorang vegetarian. Akan tetapi, perlu

diperhatikan kebutuhan gizi masing-masing orang yang menjadi vegan. Karena,

tiap umur memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Seperti halnya balita dan orang

17

Page 18: VEGETARIAN .docx

dewasa di mana kebutuhan energi mereka berbeda. Selain itu, profesi seorang

vegan juga mempengaruhi kebutuhan energinya. Contohnya seorang olahragawan

yang sebaiknya tidak menjadi vegan. Karena daya tahan tubuhnya akan menjadi

lemah, dan mudah lelah karena tidak mendapat asupan gizi dari sumber hewani.

Untuk anak balita sendiri, balita vegetarian dan non vegetarian tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan. Menurut Susianto dalam penelitiannya,

56% balita vegetarian dan 57,5% non vegetarian berstatus gizi (IMT/U) normal;

25,3% balita vegetarian dan 21,9% non vegetarian berisiko gemuk; 13,3% balita

vegetarian dan 8,2% non vegetarian yang gemuk; 5,3% balita vegetarian dan

12,3% non vegetarian yang sudah obesitas.

BAB V

PENUTUP

18

Page 19: VEGETARIAN .docx

5.1 Kesimpulan

1. Vegetarian adalah orang yang hidup dari mengonsumsi produk nabati

dengan atau tanpa susu dan telur, tetapi menghindari konsumsi daging,

unggas dan hewan laut.

2. Pengelompokan vegetarian dalam masyarakat ada 4, yaitu:

a) Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang

masih mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging

ayam dan ikan tapi meninggalkan kelompok daging merah. 

b) Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi

telur dan produk susu dan menghindari segala jenis daging

termasuk ikan.

c) Vegan adalah Vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi biji-

bijian, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan.

d) Lacto vegetarian, adalah vegetarian yang mengonsumsi makanan

nabati, susu dan produk olahannya.

3. Agama Hindu mendukung adanya vegetarian. Karena dalam ajaran

agama Hindu ada sebuah ajaran yang bernama Ahimsa di mana melarang

uatnya untuk menyakiti dan membunuh. Akan tetapi pilihan pola makan

tetap pada diri masing-masing. Pemilihan pola makan dan karma yang

akan ditanggungnya menjadi resiko pribadi. Walaupun begitu, harus

tetap menghormati pilihan orang lain.

4. Dampak vegetarian bagi status gizi adalah adanya defisiensi zat-zat gizi

akbat vegetarian antaranya, kekurangan lemak, kekurangan protein,

kekurangan vit. A, kekurangan vit. B12, kekurangan vit. D, kekurangan

zat besi, kekurangan zink, dan kekurangan kalsium. Defisiensi ini terjadi

karena kebanyakan zat gizi ini diperoleh dari sumber makanan hewani.

5. Rentang usia untuk melakukan vegetarian tidak ditentukan. Akan tetapi,

kebutuhan akan zat gizi perlu diperhatikan. Karena usia dan pekerjaan

seseorang sangat mempengaruhi kebutuhan zat gizi manusia.

5.2 Saran

19

Page 20: VEGETARIAN .docx

Menjadi seorang vegetarian memiliki dampak baik dan buruk. Ada baiknya

untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan pengetahuan-pengetahuan

mengenai zat gizi dan sumbernya sebelum memutuskan untuk menjadi

seorang vegetarian. Hal ini bertujuan agar dapat menyesuaikan konsumsi

makan tiap hari dengan kebutuhan zat gizi yang dibuthkan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: VEGETARIAN .docx

Susianto. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan IMT/U pada

Balita Vegetarian Lakto Ovo Dan Non Vegetarian Di Dki Jakarta Tahun

2008. http://gizi.depkes.go.id/makalah/download/tesis_susianto.pdf

Ashmad, Ismail. 2010. Status Gizi.

http://creasoft.wordpress.com/2010/01/01/status-gizi/. Diakses pada

tanggal 19 Oktober 2012.

 Anton, Haris. 2012. Pola Hidup Vegetarian.

http://www.siddhi-sby.com/index.php/artikel/artikel-dharma/48-pola-

hidup-vegetarian. diakses tanggal 19 Oktober 2012.

Ghindawani, Hira D. 2010. Vegetarian sebagai Pilihan Hidup.

http://www.mediahindu.net/berita-dan-artikel/artikel-umum/82-

vegetarianisme-sebagai-pilihan-hidup.html

Sudarma, I Wayan. 2012. Pandangan hindu terhadap Vegetarian.

http://ebookbrowse.com/117-pandangan-hindu-terhadap-vegetarian-pdf-

d24552004

Hasannah. 2009. Pengaruh Gizi terhadap Vegetarian.

http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/26/pengaruh-gizi-pada-

vegetarian/. Diakses tanggal 19 oktober 2012.

Zemanta. 2010. Untung Ruginya Menjadi Vegetarian.

http://caradietsehat.com/zmt/untung-ruginya-menjadi-vegetarian.

diakses tanggal 19 Oktober 2012.

21