sce 3110
DESCRIPTION
Tutorial 6TRANSCRIPT
http://www.met.gov.my/index.php?option=com_content&task=view&id=66&Itemid=1136
TOLOK HUJAN (TIPPING BUCKET)
Tolok hujan mempunyai corong penerima yang akan membawa air hujan kepada
dua bucket. Apabila bucket telah mengumpul sebanyak 0.2mm air hujan, jisim air
tersebut akan menyebabkan bucket tersendeng ke bawah dan mengosongkan
ruangnya. Setiap kali bucket tersendeng ke bawah, ia akan menghantar isyarat
elektrik dan ini membolehkan jumlah air hujan direkodkan mengikut masa.
Maksimum air hujan yang dapat dikesan adalah sebanyak 200mm/jam.
BAROMETER
Barometer alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum
digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan
cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan
kemungkinan badai.
Alat yang di pakai untuk mengukur tekanan udara dinamakan barometer Barometer
umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi
menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah
menandakan kemungkinan badai.
Istilah 'barometer' diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam dari
Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari istilah Yunani báros
yang berarti 'berat, bobot' dan métron yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran
berat udara.
Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi
kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara.barometer termasuk
peralatan metereologi non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar
mendapat data yang diinginkan.Barometer baik raksa maupun aneroid dipengaruhi
oleh ketinggian, mengingat tekanan udara akan berkurang seiring pertambahan
ketinggian, sehingga perlu selalu pensetting awal.
Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan stick barometer.Prinsip
kerja wheel barometer adalah peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada
kolom merkuri menyebabkan ketinggian raksa di tuba sebelah kiri meningkat
disebelah kanan menurun.Terdapat pemberat kecil yng mengapung di atas
merkuri,yang mengikuti pergerakan turun naik merkuri ini menyebabkan darongan
yang terhubung pada pointer dimana akan mengidentifikasi kenaikan tekanan.Jika
terjadi penurunan tekanan maka akan terjadi proses sebaliknya,barometer jenis ini
sebaiknya diguncang dulu sebelum digunakan.
Stik barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut : Barometer jenis ini
dirancang untuk dapat membaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsung
dibaca oleh pengguna pada skala yang biasanya tercatat pada stick barometer
tersebut,sehinngga memerlukan pengaturan yang lebih rumit disbanding wheel
barometer untuk menyesuaikan dengan ketinggian.Prinsip kerjanya hampir sama
dengan wheel barometer karena sama-sama menggunakan air raksa.
Intinya barometer didasarkan pada pemahaman bahwa tekanan udara akan
berkurang dengan menambah ketinggian.
Sebuah diagram menunjukkan barometer air raksa sederhana, tekanan udara
atmosfir akan menekan permukaan cairan di bawah sehingga tinggi cairan dalam
tabung naik.
HYGROMETER
Prinsip Kerja Hygrometer
Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer.
Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang
kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab (bagian bawah thermometer
diliputi kain/kapas yang basah). Thermometer Bola Kering: tabung air raksa
dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah
suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat
berkondensasi.
Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan
mempergunakan Psychrometer ialah :
1. Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer
2. Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah
3. Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
4. Letak bola kering atau bola basah
5. Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain
Fungsi Hygrometer
Hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara relative (RH)
Proses Pengukuran
Higrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu
menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang
akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala
kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat
celcius.
Ada bentuk higrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yang
dipasang didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada raksanya di
termometer satu yang untuk mengukur kelembaban dan satu lagi yang mengukur
suhu. yang bundar ya dibaca skalanya.
Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan hygrometer selama pembacaan
haruslah diberi aliran udara yang berhembus kearah alat tersebut, ini dapat
dilakukan dengan mengipasi alat tersebut dengan secarik kertas atau kipas.
Sedangkan pada slink, alatnya harus diputar.
Kalibrasi
Sebuah sistem kalibrasi higrometer telah dirancang dan dibuat dalam rangka
peningkatan kemampuan kalibrasi higrometer untuk menghasilkan sebuah sistem
kalibrasi yang dapat memberikan kemampuan ukur terbaik di bawah 2,5%. Sistem
yang dibangun memanfaatkan prinsip kerja divided flow atau aliran terbagi.
Pengujian dilakukan terhadap sistem tersebut pada rentang kelembaban relative
yang biasa dipakai untuk melakukan kalibrasi, yaitu dari 10% hingga 95%.
Pengukuran ketidakseragaman test chamber telah dilakukan pada rentang
kelembaban tersebut dengan menggunakan dua buah sensor. Hasil akhir pengujian
menunjukkan sistem yang dibangun mampu memberikan kemampuan ukur terbaik
masing-masing adalah 0,62% pada RH 10% dan 0,51% pada RH 60% dan 95%.
PENUNJUK ARAH DAN KELAJUAN ANGIN
Arah angin ditentukan mengikut arah tiupan angin. Ia dipaparkan dalam betuk darjah
yang diukur mengikut arah jam dari utara. Penunjuk arah angin (wind vane)
digunakan untuk menunjukkan atau merekodkan arah angin permukaan. Sekiranya
kelajuanangin kurang daripada satu metre per saat atau dua knot, penunjuk angin
hanya akan memberikan bacaan tenang (calm).
Kelajuan angin diukur dalam meter per saat atau knot. Keadaan tenang dilaporkan
apabila kelajuan angin adalah kurangdaripada 0.5 meter per saat atau kurang dari
satu knot. Peralatan yang digunakan untuk mengukur kelajuan angin
dipanggilanemometers, alat yang paling biasa digunakan adalah cup anemometer. Ia
dibentuk daripada tiga cup secara hemisferik.Perbezaan tekanan angin di antara cup
akan menyebabkan cup tersebut berpusing. Kadar pusingan adalah berkadar
langsung dengan kelajuan angin.
ANEMOMETER
Fungsi Anemometer
Pengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim memerlukan alat-alat meteorologi yang
bersifat peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau dari cara pembacaannya, alat
meteorologi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Recording yaitu alat yang dapat mencatat data secara terus-menerus, sejak
pemasangan hingga pergantian alat berikutnya. Contoh : barograf dan
anemograf.
2. Non recording yaitu alat yang digunakan bila datanya harus dibaca pada saat-
saat tertentu untuk memperoleh data. Contoh: barometer, ermometer dan
anemometer.
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan
angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort).
Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 0o – 360o serta arah mata
angin. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.
Pada saat tertiup angin, baling-baling/mangkok yang terdapat pada anemometer
akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-
mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-
mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan
anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung
kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan
dengan Skala Beaufort.c Gambar Anemometer adalah :
Tipe Anemometer
Anemometer sendiri terdapat dua tipe secara umum. Tipe tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari
yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang
pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga
bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor
tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi,
perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin.
Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin
selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat
dibaca dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi
jarak tempuh angin selama waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga
kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulasi jarak tempuh tersebut dibagi
lama selang waktu pengamatannya.
b. Anemometer Termal
Anemometer ini merupakan satu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan
fluida (angin) sesaat. Cara kerja dari sensor ini berdasarkan pada jumlah panas
yang hilang secara konvektif dari sensor ke lingkungan sekeliling sensor. Besarnya
panas yang dipindahkan dari sensor secara langsung berhubungan dengan
kecepatan fluida yang melewati sensor. Jika hanya kecepatan fluida yang berubah,
maka panas yang hilang bisa diinterpretasikan sebagai kecepatan fluida tersebut.
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan
statis dan tekanan kecepatan.
Proses Pengukuran Anemometer
Berikut contoh perhitungan sederhana kecepatan angin yang diukur dengan
anemometer tiga mangkok. Panjang lingkaran susunan mangkok-mangkok adalah 3
m, dan susunan itu pada suatu waktu berputar 20 kali dalam waktu 10 detik, maka
kecepatan angin dapat dihitung : [(20x3)/10 m = 6 m/dt]
Untuk memudahkan menghitung putaran dari pada piringan anemometer maka
salah satu mangkok diberi warna lain.
Sehubungan dengan karena adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai
ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya
disesuaikan dengan tujuan atau kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi
dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah.
Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A,
dipasang anemometer setinggi 0,5 m. Di lapangan terbang pemasangan umumnya
setinggi 10 m. Dipasang didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk
keperluan navigasi alat harus dipasang pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang
seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar Anemometer ini umumnya
tidak dapat merekam kecepatan angin dibawah 1-2 mil/jam karena ada faktor
gesekan apa awal putaran.
Proses Kalibrasi Anemometer
Proses kalibrasi anemometer dilakukan secara periodik agar perfomansi dan hasil
pencatatan tetap stabil dan baik. Berikut urutan proses kalibrasi pada anemometer.
For wind direction calibration, the following method can yield an accuracy of
±5° or better if carefully done. Begin by connecting the instrument to a signal
conditioning circuit which indicates wind direction value. This may be an
indicator which displays wind direction values in angular degrees or simply a
voltmeter monitoring the output. Hold or mount the instrument so the vane
center of rotation is over the center of a sheet of paper which has 30° or 45°
crossmarkings. Position theinstrument so the mounting crossarm is oriented
north-south with the vane on the north and the anemometer on the south.
With the counterweight pointing directly at the anemometer the wind direction
signal should correspond to 180° or due south. Looking from above, visually
align the vane with each of the crossmarkings and observe the indicator
display. It should correspond to vane position within 5°. If not, it may be
necessary to adjust the relative position of the vane skirt and shaft. See step 3
in the MAINTENANCE section under potentiometer replacement.
It is important to note that while the sensor mechanically rotates through 360°,
the full scale wind direction signal from the signal conditioning occurs at 352°.
For example, in a circuit where 0 to 1.00 VDC represents 0° to 360°, the
output must be adjusted for 0.978 VDC when the instrument is at 352° full
scale. (352°/ 360° X 1.00 volts = 0.978 volts).
Wind speed calibration is determined by the cup wheel turning factor and the
output characteristics of the transducer. Calibration formulas showing cup
wheel rpm and frequency output vs. wind speed are included below.
Calibration Formulas for Model 03102 Wind Sentry Anemometer
o WIND SPEED vs CUP WHEEL RPM
m/s = (0.01250 x rpm) + 0.2
knots = (0.02427 x rpm) + 0.4
mph = (0.02795 x rpm) + 0.4
km/hr = (0.04499 x rpm) + 0.7
o WIND SPEED vs OUTPUT FREQUENCY - Hz
m/s = (0.7500 x Hz) + 0.2
knots = (1.4562 x Hz) + 0.4
mph = (1.6770 x Hz) + 0.4
km/hr = (2.6994 x Hz) + 0.7