referat obgyn afiq

Upload: muhammad-afiq-husin

Post on 07-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

OBGYNB

TRANSCRIPT

PENDAHULUANAlat kontrasepsi dalam rahim/ Intra Uterine Device (AKDR / IUD) merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik dan kondom. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari plastik elastik, dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan waktu penggunaan dapat mencapai 2-10 tahun, dengan metode kerja mencegah masuknya spermatozoa ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga medis (dokter atau bidan terlatih).1,2AKDR merupakan metode kontrasepsi yang reversibel, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun, tidak perlu diganti), dan merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif dengan 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam satu tahun pertama, atau 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan.3Pasien yang hamil dengan IUD di dalam rahim, memiliki kemungkinan peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi saat kehamilan. Pelepasan IUD juga memiliki risiko untuk terjadinya keguguran. Akan tetapi hampir 50 % kehamilan dengan IUD yang tertinggal dirahim mengalami keguguran jika IUD tidak dilepas.4

ALAT KEHAMILAN DALAM RAHIM (AKDR)

Pengertian AKDRMenurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Keluarga Berencana, pengertian keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.Keluarga Berencana adalah suatu usaha yang mengatur jumlah kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarga yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki, untuk membina kesehatan seluruh anggota keluarga dengan sebaik-baiknya.Faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program keluarga berencana adalah pemilihan alat kontrasepsi. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan, upaya itu dapat bersifat sementara atau bersifat permanen.4Salah satu alat kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor KB adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethylene). Alat kontrasepsi AKDR berbentuk alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan kedalam rongga rahim oleh petugas kesehatan yang terlatih Kontrasepsi AKDR berasal dari bahan inersintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektifitas) dengan berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif.1,2Alat kontrasepsi AKDR dikenal oleh masyarakat awam sebagai kontrasepsi spiral. Alat kontrasepsi AKDR adalah alat kontrasepsi yang relatif aman, mudah dan murah.2

. Jenis Jenis AKDR

a. Lippes LoopAKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah AKDR jenis ini.2

Gambar 1 Lippes Loop

b. Copper-TAKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. AKDR bentuk T yang baru. AKDR ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.2

Gambar 2 Copper T

c. Copper-7AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.2

Gambar 3 Copper-7

d. Multi LoadAKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.2

Gambar 4 Multi Load

Cara Kerjaa. AKDR non hormonal (IUD)1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri3) AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.5

b. AKDR hormonal (Mirena) Cara kerja mirena ini adalah dengan mengeluarkan hormon progestin sintetis bernama Levonorgestrel sebanyak 20 mikrogram setiap harinya. Hormon ini selanjutnya akan memberikan pengaruh terhadap lendir rahim sehingga lebih kental. Akibatnya sel sperma yang masuk ke dalam rahim akan mengalami kesulitan untuk bergerak karena suasana lendir rahim yang lebih mampat. Hal ini lebih mirip seperti cara kerja implant yang juga sama-sama mempengaruhi suasana lendir rahim menjadi lebih kental.5

Mekanisme Kerja Akdr

Bagaimana mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, tetapi kerjanya bersifat lokal.1) AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi benda asing dengan timbunan leokosit, makrofag, dan limposit.2) AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan, prostaglandin, yang menghalangi kapasitas spermatozoa.3) Pemadatan endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan blastokis mungkin dirusak oleh makrofag dan blastokis tidak mampu melaksanakan nidasi.4) Ion Cu yang dikeluarkan AKDR dengan Cupper menyebabkan gangguan gerak spermatozoa sehingga mengurangi kemampuan untuk melaksanakan konsepsi.1

Indikasi1) Usia reproduktif2) Keadaan nulipara3) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang4) Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui6) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi7) Risiko rendah dari infeksi menular seksual8) Tidak menghendaki metoda hormonal9) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari10) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama11) Gemuk ataupun kurus2

Kontraindikasi1. Kontraindikasi Absoluta. Diketahui atau dicurigai hamil.b. Alergi terhadap tembaga.c. Memiliki penyakit infeksi menular seksual yang aktif atau baru terjadi dalam tiga bulan terakhir.d. Perdarahan vaginal abnormal yang belum didiagnosis.e. Rongga uterus mengalami distorsi hebat sehingga pemasangan atau penempatan sulit dilakukan, fibroid besar.f. Penyakit trofoblas ganas.g. TBC pelvis1

2. Kontraindikasi Relatifa. Usia pemakai yang masih muda dan sangat rawan terjangkit IMS, karena tingkat aktivitas seksual yang masih sangat tinggi.b. Memiliki banyak pasangan seksual.c. Menorargia dan anemia. ini adalah kontraindikasi relatif untik spiral tembaga tetapi indikasi untuk LNG-IUS.d. Baru mendapat terapi untuk infeksi panggul.e. Penderita penyakit katup jantung memiliki risiko endokarditis bakterialis subakut terutama saat pemasangan spiral.f. Perempuan yang menderita katup jantung prostetik harus diberikan antibiotik disaat pemasangan.g. Baru mengidap penyakit trofoblas jinak. Perdarahan yang tidak teratur bisa mempersulit tindak lanjut dan penatalaksanaan penyakit ini.1h. Sedang mendapat terapi koagulan. Pemakaian spiral dari tembaga bisa memperparah perdarahan. Yang cocok untuk penderita penyakit ini adalah (spiral) LNG-IUS (Uliyah, 2010).i. Kelainan uterus (mioma, polip, jaringan parut bekas SC).j. Insufisiensi serviks.k. Tumor ovarium.l. Gonorea.m. Dismenore.n. Stenosis kanalis servikalis.o. TFU < 6,5 cm (Indonesia < 5 cm) 1

KEHAMILAN DENGAN ALAT KEHAMILAN DALAM RAHIM (AKDR) Faktor Kegagalan AKDRSebuah studi retrospektif terhadap perempuan yang menjadi hamil saat menggunakan perangkat intrauterin menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari AKDR adalah malposisi.

Penatalaksanaan Kehamilan Dengan AKDRDiperlukan identifikasi dini untuk wanita dengan AKDR yang mengalami kehamilan. Sampai dengan 14 minggu, benang AKDR masih akan terlihat dari serviks. Jika terlihat, sebaiknya segera dikeluarkan. Jika AKDR dikeluarkan, maka akan menurunkan kemungkinan komplikasi kehamilan, dibandingkan dengan wanita yang tetap mempertahankan kehamilannya dengan AKDR in situ. Dilaporkan meningkatnya kemungkinan abortus sekitar 50% pada kehamilan dengan AKDR in situ, dibandingkan dengan jika AKDR dikeluarkan. Abortus pada trimester kedua akan menjadi septik, timbul dengan cepat dan seringkali fatal. Dengan AKDR in situ, kemungkinan BBLR yang sering disebabkan oleh kelahiran preterm kemungkinannya meningkat sekitar 20% dibandingkan dengan wanita yang AKDRnya dilepaskan, yaitu sekitar 5%.6Apabila benang AKDR tidak terlihat lagi, tindakan untuk menemukan dan melepaskannya dapat mengakibatkan abortus. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa sonografi dapat membantu melepas AKDR dengan benang yang tak terlihat.6Apabila wanita hamil tersebut memutuskan untuk melanjutkan kehamilan, maka pelepasan AKDR dapat dibatalkan. Wanita hamil dengan AKDR in situ yang menunjukkan gejala infeksi intrauterin sebaiknya diterapi dengan antibiotik intensif, dan dievaluasi kondisi uterusnya. Wanita yang melahirkan dengan AKDR, kelahirannya harus diperhatikan dengan baik, dan setelah bayi lahir AKDR harus segera dikeluarkan.6Dengan resiko seperti yang disebutkan diatas, wanita hamil dengan AKDR diberikan pilihan untuk menghentikan kehamilan. Namun, jika memang tetap ingin mencabut AKDR, harus dilakukan oleh tenaga ahli (dokter ahli kandungan) karena pelepasan AKDR pada saat kehamilan memiliki risiko besar terhadap janin yang dikandung, dan dibutuhkan keahlian, dan pengambilan AKDR membutuhkan alat khusus seperti USG. Posisi AKDR yang terletak di segmen bawah rahim dengan benang yang tidak terlihat bisa dilepaskan tetapi harus dipantau dengan menggunakan USG.6,7Efek Terhadap Janin Dalam Kehamilan Dengan AKDRJika AKDR tidak dapat dilepas saat usia kehamilan lebih dari 14 minggu, tidak akan terjadi kecacatan janin akibat AKDR. Akan tetapi, tidak dilepasnya AKDR dari rahim saat usia kehamilan telah lebih dari 14 minggu, akan meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan keguguran itu sendiri, padahal, pelepasan AKDR secara paksa pada masa masa ini, akan menyebabkan pecahnya selaput ketuban, perdarahan, bahkan risiko kegugurannya lebih besar daripada meninggalkan AKDR dalam rahim. Selain itu AKDR akan berada diluar tubuh janin, karena janin memang terdapat di dalam kantong ketuban (kantong amnion) yang memisahkan janin dengan rahim. Hingga saat ini memang tidak pernah dilaporkan bahwa ada AKDR yang tertanam dalam tubuh bayi yang dilahirkan akibat tidak dicabutnya AKDR saat kehamilan.6,7

Saran Terhadap Ibu Dengan Kehamilan Dengan AKDRJika pasien berencana untuk melanjutkan kehamilan saat IUD tak dapat dilepas, beberapa hal harus diperhatikan, diantaranya adalah: cukup istirahat, apabila muncul gejala seperti flu (demam, badan tidak enak) segera hubungi dokter kandungan, untuk memeriksa kondisi janin, karena bisa saja itu merupakan gejala awal dari aborsi spontan akibat dari infeksi (Septic Spontaneus Abortion), dan makanlah makanan bergizi serta konsumsi suplemen untuk ibu hamil untuk memperkuat kondisi kandungan.6

KESIMPULANAlat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang terdiri dari plastik (polyethylene). Alat kontrasepsi AKDR berbentuk alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan kedalam rongga rahim oleh petugas kesehatan yang terlatih. Kontrasepsi AKDR berasal dari bahan inersintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektifitas) dengan berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif. AKDR merupakan alat kontraseptif yang sangat efektif dengan kemungkinan kegagalan hanya 0,6-0,8%. Kehamilan dengan AKDR, memiliki kemungkinan peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi saat kehamilan sebanyak 50%. AKDR dapat dilepaskn saat usia kehamilan di bawah 14 minggu. AKDR dalam rahim saat usia kehamilan telah lebih dari 14 minggu, akan meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan keguguran itu sendiri, padahal, pelepasan AKDR secara paksa pada masa masa ini, akan menyebabkan pecahnya selaput ketuban, perdarahan, bahkan risiko kegugurannya lebih besar daripada meninggalkan AKDR dalam rahim. Sebaiknya pengeluaran AKDR pada kehamilan dengan AKDR di atas 14 minggu seharusnya dibatalkan. AKDR tidak dapat dilepas saat usia kehamilan lebih dari 14 minggu, tidak akan terjadi kecacatan janin akibat AKDR. Jika pasien berencana untuk melanjutkan kehamilan saat IUD tak dapat dilepas, beberapa hal harus diperhatikan, diantaranya adalah: cukup istirahat, apabila muncul gejala seperti flu (demam, badan tidak enak) segera hubungi dokter kandungan, untuk memeriksa kondisi janin.

6