ptk matematika

45
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA UNTUK MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI TUGAS DAN LATIHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ANDAPRAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : ELIN KURAESIN, S.Pd.SD NIP. 195909041979122006 i

Upload: budir06

Post on 14-Apr-2017

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK Matematika

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA UNTUK MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI

TUGAS DAN LATIHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1

ANDAPRAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :ELIN KURAESIN, S.Pd.SDNIP. 195909041979122006

SD NEGERI 1 ANDAPRAJAUPTD PENDIDIKAN KECAMATAN RAJADESA

2014

i

Page 2: PTK Matematika

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHANLaporan Penelitian Tindakan Kelas

Judul Laporan : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk

Menyelesaikan Operasi Hitung Pecahan Melalui Tugas Dan

Latihan Pada Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas V SD

Negeri 1 Andapraja Tahun Pelajaran 2013/2014

Nama : ELIN KURAESIN, S.Pd.SD

NIP : 195909041979122006

Pangkat / Golongan : Pembina / 4A

Jabatan : Guru Kelas 5

Unit Kerja : SD NEGERI 1 ANDAPRAJA UPTD KECAMATAN

RAJADESA KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT

Tanggal pelaksanaan mata pelajaran Matematika :

Siklus I, hari Rabu 12Februari2014

Siklus II, hari Kamis06 Maret 2014

Mengetahui

Kepala SD Negeri 1 Andapraja

Tatang S, A.Ma.Pd

NIP. 195408091977031004

i

Page 3: PTK Matematika

“Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Menyelesaikan Operasi Hitung Pecahan Melalui Tugas Dan Latihan Pada Pembelajaran Matematika Bagi Siswa

Kelas V SD Negeri 1 Andapraja

Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Elin Kuraesin

ABSTRAKAdapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan kemampuansiswaUntuk Menyelesaikan Operasi Hitung Pecahan Melalui Tugas Dan Latihan Pada Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Andapraja. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Februari2014 sampai dengan bulan Maret2014. Penelitian dilakukan pada waktu itu karena materi yang berhubungan dengan permasalahan tentang kemampuanmenyelesaikanoperasihitungpecahanmelaluitugasdanlatihanpadapembelajaranMatematika. Yang menjadi subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Andapraja, UPTD Pendidikan Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, dengan jumlah siswa 14 yang terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan. Prosedur peneilitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yatu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Analisis data kualitatif model pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskritif kualitatif dengan membandingkan siklus I dan siklus ke II sedangkan data yang berupa angka (kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan nilai tes siklus II kemudian difleksi. Hasil penelitian melalui Metode tugasdanlatihan dapat meningkatkan proses belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Andapraja UPTD Pendidikan Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis dari siklus I ke siklus II dalam aktivitas proses pembelajaran. Nilai yang diperoleh adalah pada tes awal nilai rata-rata 60,7 , pembelajaran siklus I naik dengan nilai rata-rata 71,78 dan pembelajaran siklus II mengalami kenaikan dengan nilai rata-rata 79,64 , ini membuktikan bahwa pembelajaran mengalami peningkatan

Kata Kunci : Pecahan decimal, Metode tugasdanlatihan

ii

Page 4: PTK Matematika

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini

dengan judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Menyelesaikan

Operasi Hitung Pecahan Melalui Tugas Dan Latihan Pada Pembelajaran Matematika

Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 AndaprajaTahun Pelajaran 2013/2014.

Dalam menyelesaikan laporan ini penulis mengalami kesulitan dan hambatan,

serta berbagai dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan

laporan ini dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan penelitian ini, belumlah

sempurna dan masih banyak kekurangannya, maka untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya amiin.

Andapraja, 16Februari2014

Penulis

iii

Page 5: PTK Matematika

DAFTAR ISI

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN............................................................iABSTRAK....................................................................................................................iiKATA PENGANTAR..................................................................................................iiiDAFTAR ISI................................................................................................................ivDAFTAR TABEL.........................................................................................................vBAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1B. Rumusan Masalah..............................................................................................3C. Tujuan Penelitian...............................................................................................3D. Manfaat Penelitian.............................................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................5A. Operasi Hitung Pecahan....................................................................................5B. Metode Tugas dan Latihan................................................................................7C. KerangkaPemikiran.........................................................................................13D. Hipotesis Tindakan..........................................................................................14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................15A. Setting dan Subjek Penelitian..........................................................................15B. Prosedur pelaksanaan......................................................................................15C. Metode Pengumpulan Data.............................................................................16D. Metode Analisis Data......................................................................................17E. Indikator Keberhasilan....................................................................................17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................18A. Deskripsi Setting dan Subjek Penelitian..........................................................18B. Hasil Penelitian................................................................................................20C. Pembahasan dari setiap siklus.........................................................................20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................22A. Kesimpulan......................................................................................................22B. Saran-saran......................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23LAMPIRAN - LAMPIRAN........................................................................................24

iv

Page 6: PTK Matematika

DAFTAR TABELTabel Kegiatan persiklus.............................................................................................15Rekapitulasi nilai tes akhir sebelum penelitian pembelajaran dan setelah penelitian pembelajaran mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 1 Andapraja...............18Rekap nilai hasil pembelajaran Matematika sebelum penelitian.................................19Rekap nilai hasil pembelajaran Matematikasiklus I....................................................19Rekap nilai pembelajaran Matematikasiklus II...........................................................19

v

Page 7: PTK Matematika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha

esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk mengemban fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem Pendidikan Nasional sebagaimana

tercantum dalam undang-undang nomor 20 tahun2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.

pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9

tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah piker, olah rasa, dan olahraga agar

memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi

pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan

kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi

manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah

dan pembaharuan pengolahan pendidikan secara terencana terarah dan

berkesinambungan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tingkat pendidikan dasar dan

menengah di kembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar

kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat

oleh BSNP. Struktur kurikulum standar SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam suatu jenjang pendidikan selama 6 tahun, mulai kelas I sampai

dengan kelas VI. struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Mata pelajaran Matematika di dalam struktur kurikulum SD/MI alokasi waktu 6

jam pelajaran perminggu di kelas IV, V dan VI bertujuan untuk memiliki kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Matematika adalah suatu alat

1

Page 8: PTK Matematika

untuk mengembangkan cara berfikir sehingga matematika sangat dibutuhkan dalam

memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya pelajaran matematika

harus sudah diberikan sejak dini kepada anak yaitu sejak anak duduk dibangku

sekolah dasar.

Kouba, dkk dalam Idris Harta (2002 : 461) mengatakan bahwa para siswa

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, dan yang memerlukan

beberapa operasi hitung. Berdasarkan data siswa kelas V SD Negeri 1 Andapraja kec.

Rajadesa Kab. Ciamis Semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan sekitar

50% siswanya belum data menyelesaikan operasi hitung pecahan dengan baik yang

ditunjukan dengan hasil belajar siswa pada soal operasi hitung pecahan matematika

rata-rata nilai hanya 60,7.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti berusaha memberikan alternatif solusi dalam

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada operasi hitung pecahan yaitu

dengan melalui metode tugas dan latihan.

1. Identifikasi Masalah

Yang dimaksud dengan identifikasi masalah secara sederhana dapat penulis

rumuskan yaitu proses mencari dan menentukan akar permasalahan yang dihadapi

dalam pembelajaran, dengan cara merefleksi diri yaitu mengingat-ingat kembali /

merenungkan kegiatan dalam pembelajaran, yang telah dilaksanakan, khususnya

dalam pembelajaran Matematika tentang operasi hitung perkalian pembagian pecahan

desimal.

1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa antara pecahan dan decimal.

2. Kurangnya pemahaman siswa cara mendapatkan koma dalam perkalian

decimal.

3. Siswa masih mengalami kesulitan dalam membagi decimal.

2. Analisis Masalah

Yang dimaksud dengan analisis masalah, secara sederhana dapat penulis

rumuskan yaitu proses mencari dan menentukan faktor penyebab munculnya

permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, dengan cara merefleksi diri yaitu

mengingat-ingat kembali / merenungkan kejadian-kejadian dalam pembelajaran yang

telah dilaksanakan, khususnya dalam pembelajaran Matematika tentang perkalian

pembagian pecahan decimal. Dari berbagai penyebab yang ditemukan, di tentukan

penyebab yang paling dominan terhadap munculnya akar masalah untuk dicari dan

ditentukan langkah langkah tindakannya.

2

Page 9: PTK Matematika

1. Guru kurang memperhatikan hasil pekerjaan secara individu saat kegiatan

belajar mengajar.

2. Guru kurang memberikan kesempatan untuk melakukan latihan dalam

pembelajaran sehingga anak kurang bergairah.

3. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan hasil uraian diatas, maka permasalahan dalam peneletian ini adalah :

Apakah tugas dan latihan pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung pecahan ?.

C. Tujuan PenelitianPenelitian tindakan kelas ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui efektifitas metode tugas dan latihan dalam meningkatkan

kemampuan siswa menyelesaikan operasi hitung pecahan.

2. Untuk mengetahui hasil belajara siswa dengan metode tugas dan latihan untuk

menyelesaikan operasi hitung pecahan.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan metode tugas dan latihan

dalam menyelesaikan operasi hitung pecahan.

D. Manfaat PenelitianDalam buku Penelitian Tindakan Kelas karangan Dr. I.G.A.K. Wardhani, dkk.

yang diterbitkan pusat penerbitan universitas terbuka 2004 halaman : 116 sampai 122,

diuraikan bahwa manfaat penelitian tindakan kelas terbagi 3 bagian, yaitu :

1. Manfaat PTK bagi guru sebagai peneliti adalah sebagai berikut

a. Untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena sasaran PTK

adalah perbaikan pembelajaran.

b. Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan

bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya.

c. PTK membuat guru lebih percaya diri. jika PTK mampu membuat guru

lebih berkembang sebagai pekerja profesional, maka sebagai

konsekuensinya PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri.

d. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan sendiri.

2. Manfaat PTK Bagi Pembelajaran Siswa

3

Page 10: PTK Matematika

Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan dapat dianalisis

dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut. Sebaliknya jika

kesalahan dalam proses pembelajaran dibiarkan berlarut-larut, maka guru akan tetap

mengajar dengan cara yang sama sehingga hasil belajar siswa pun tetap sama, bahkan

mungkin menurun. Dengan demikian ada hubungan timbal balik antara pembelajaran

dan perbaikan dengan hasil belajar siswa. Di samping meningkatkan hasil belajar

siswa,PTK yang dilaksanakan guru juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru yang

terampil melaksanakan PTK akan selalu kritis terhadap hasil belajar siswa, sehingga

siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru.

Sikap kritis ini dapat menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerja

nya dengan melakukan analisis seperti yang dilakukan oleh gurunya. Meskipun siswa

tidak paham dan mungkin tidak tahu bahwa guru sedang melakukan PTK disamping

mengajar tetapi perilaku guru yang juga berperan sebagai peneliti dapat menjadi

model yang bagus bagi para siswa sehingga diharapkan para siswa, juga dapat

berperan sebagai peneliti bagi hasil belajar nya sendiri.

3. Manfaat PTK Bagi Sekolah

sebagaimana yang diamanatkan oleh Hargreaves (dalam Hopkins, 1993), sekolah

yang berhasil mendorong terjadinya inovasi diri para guru telah berhasil pula

meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa. Dalam Hopkins, 1993, halaman

218 menunjukkan betapa eratnya hubungan perkembangan sekolah dengan

perkembangan kemampuan guru sekolah tidak akan berkembang atau hanya sedikit

sekali berkembang tanpa berkembangnya kemampuan guru, demikian pula

sebaliknya guru tidak akan berkembang tanpa berkembangnya sekolah.

Lebih khususnya lagi tujuan penelitian yang dilakukan penulis pada mata

pelajaran Matematika (eksak) adalah :

a. Bagi guru yang sekaligus berfungsi sebagai peneliti adalah dalam usaha

meningkatkan profesionalisme dan mengembangkan pengetahuan serta

keterampilan dalam refleksi diri demi perbaikan pembelajaran di dalam kelas,

baik itu mata pelajaran eksak maupun non eksak

b. Siswa sebagai penerima informasi terkadang hanya dijadikan sebagai objek

dalam pembelajaran. Padahal siswa seharusnya menjadi subjek dalam

pembelajaran. Sehingga siswa akan merasa nyaman, tenang, semangat, dan

termotivasi dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung, baik di dalam

kelas maupun di luar kelas.

4

Page 11: PTK Matematika

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Operasi Hitung Pecahan

HakikatBelajar1. Pengertian belajar

Bentuk-bentuk belajar mempunyai kaitan dengan proses untuk memperoleh hasil

belajar. Oleh sebab mengajar merupakan serangkaian upaya untuk memberi

kemudahan bagi siswa agar terjadi proses belajar.

Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang

terjadi dari adanya interaksi antara seorang dengan lingkungannya (Muhammad Ali,

1989 : 62).

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa proses belajar itu terdiri dari tiga unsur

penting yang mempengaruhi terhadap keberhasilan nya yaitu :

a. Pengalaman belajar yang dimiliki sebelum melakukan proses belajar

tertentu.

b. Situasi lingkungan yang memberi rangsangan untuk terjadinya proses

belajar.

c. respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan tersebut.

d. Rangsangan yang disajikan dalam proses pengajaran disesuaikan dengan

bentuk bentuk belajar tertentu diantaranya belajar konsep dan prinsip juga

belajar pemecahan masalah.

2. Pengertian Belajar Konsep

konsep adalah hasil pengumpulan tentang sesuatu hal yang berdasarkan atas

adanya ciri-ciri yang sama pada hal tersebut. Konsep adakalanya berkaitan dengan

suatu objek, suatu peristiwa, atau berkaitan dengan manusia.

Adapun yang dimaksud dengan prinsip ialah suatu pernyataan yang menjelaskan

tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Istilah prinsip kadang kadang disebut

juga dengan aturan atau generalisasi. Contoh konsep adalah bilangan prima, bilangan

rasional.

Bentuk belajar yang lain adalah belajar pemecahan masalah belajar pemecahan

masalah dapat berlangsung dalam proses belajar berkaitan dengan ilmu-ilmu

kealaman, maupun dalam Matematika. Keberhasilan belajar pemecahan masalah

memiliki nilai transfer yang cukup tinggi serta memiliki tingkat retensi yakni dapat

diingat dalam jangka waktu lama oleh siswa.

5

Page 12: PTK Matematika

Oleh sebab itu, belajar pemecahan masalah menekankan pada kegiatan belajar

siswa yang bersifat optimal dalam upaya menemukan jawaban atau

pemecahanterhadap suatu permasalahan. Dengan demikian diharapkan siswa pun

menguasai prosedur melakukan penemuan ilmiah, dan mampu melakukan proses

berfikir analitis.

Mata PelajaranMatematika di SDBelajar Matematika itu didasarkan pula pada tujuan agar siswa dapat

menggunakan Matematika dan pola pikir Matematikadalam kehidupan sehari-hari

dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

1. Perkalian dan pembagian pecahan desimal

Perkalian 2 bilangan desimal

Contoh :

0.6 x 0.3 = 0.18

Cara :

0.6

0.3 x

0.18

Keterangan :

Pada bilangan 0.6 banyak angka dibelakang koma adalah satu angka

sedangkan pada 0.3 banyak angka dibelakang koma adalah satu angka.

Sehingga banyak angka dibelakang koma semua ada dua angka. Sehingga

pada jawaban kita tentukan letak koma dua angka dari belakang.

Perkalian tiga bilangan desimal secara berturut-turut

Contoh :

0.5 x 0.2 x 0.6 = 0.060

Cara :

Langkah 1 Langkah 2

0.5 0.10

0.2 x 0.6 x

0.10 0.060

Pembagian bilangan desimal

a. Pembagian suatu bilangan desimal dengan bilangan desimal

3 : 0.2 = 15

Cara :

3 : 0.2 = 3 : 2/10 = 3 x 10/2

6

Page 13: PTK Matematika

= 30/2 = 15

b. Pembagian bilangan dua desimal dengan bilangan desimal yang lain.

Contoh :

0.6 : 0.2 : 0.5 = 6

Cara :

0.6 : 0.2 : 0.5 = 6/10 : 2/10 : 5/10

= 6/10 x 10/2 x 10/5

= 6/10 x 100/10

= 600/100 = 6

B. Metode Tugas dan LatihanMetode Mengajar

Pengertian Metode Mengajar

A.A. Gede Agung (1999 : 1) mengatakan “metode berasal dari kata methodos.

Secara etimologis metodos berasal dari kata metha artinya dilalui dan thodos artinya

jalan. Metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan”.

Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar. Di dalam dunia pendidikan terdapat berbagai jenis metode yang dapat

dimanfaatkan untuk mencapai tujuan di dalam kegiatan belajar mengajar.

“Metode mengajar adalah kegiaran guru untuk mencapai tujuan tertentu”

(Nasution, 1982 : 43). Dalam proses pembelajaran guru melaksanakan kegiatan yang

telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat tersebut

juga didukung oleh Syaiful Bahri Djamalah dan Aswan Zain (1995 : 53) yang

mengatakan bahwa metode mengajar adalah ”strategi pengajaran sebagai alat untuk

mencapai tujuan yang diharapkan”.

Menurut Nana Sudjana (1989 : 76) metode mengajar adalah “cara yang

dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pelajaran” Guru dan siswa mengadakan hubungan pada saat

pembelajaran. Hendaknya guru menggunakan cara-cara yang tepat supaya terjadi

hubungan yang kondusif sehingga tujuan tercapai.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode mengajar

adalah suatu cara yang harus ditempuh atau dilalui di dalam menyampaikan suatu

materi untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Proses belajar

mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik

dalam suatu situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang

ditetapkan. Wujud interaksi pengajaran melalui beberapa pendekatan menghendaki

7

Page 14: PTK Matematika

adanya pertimbangan yang kuat atas keunikan dan keragaman peserta didik. Seorang

guru sudah barang tentu dituntut kemampuannya untuk menggunakan berbagai

metode mengajar secara bervariasi. Metode mengajar merupakan cara-cara yang

ditempuh guru unuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan

dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak

yang memuaskan.

Jenis-Jenis Metode Mengajar

Jenis-jenis metode mengajar menurut Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain

(1995 : 93) adalah 1) Metode Proyek yaitu metode pengajaran yang bertitik tolak dari

suatu masalah dan dipecahkan secara keseluruhan dan bermakna, 2) metode

eksprimen yaitu cara penyajian pelajaran melalui percobaan, 3) metode tugas, yaitu

cara penyajian pelajaran melalui percobaan, 4) metode diskusi yaitu memberian

pertanyaan problematic kepada siswa untuk dibahas dan dipecahkan bersama, 5)

metode sosiodrama yang dilakukan dengan cara mendramatisasikan tingkah laku

dalam hubungannya dengan masalah sosial, 6) metode demonstrasi yaitu cara

penyajian pelajaran dengan cara meragakan kepada siswa tentang suatu proses

disertai penjelasan lisan, 7) metode problem solving dimana siswa mencari jalan

keluar dari suatu masalah, 8) metode karyawisata dengan mengajak siswa meninjau

obyek tertentu, 9) metode tanya jawab dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,

10) metode latihan yang digunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu,

11) metode ceramah yang digunakan untuk menyampaikan

keterangan/informasi/uraian tentang sesuatu secara lisan.

Nana Sudjana (1987 : 76) menambahkan lagi 5 jenis metode mengajar yaitu 1)

metode simulasi yang dilakukan melalui perbuatan yang bersifat pura-pura, 2) metode

survai masyarakat yaitu cara memperoleh informasi dengan jalan observasi dan

komunikasi langsung, 3) metode piersource person (manusia sumber) yaitu dengan

mendatangkan orang luar yang mempunyai keahlian sumber, 4) metode sistem regu

yaitu cara mengajar dimana sebuah kelompok siswa diajar oleh 2 orang guru atau

lebih, 5) metode kerja kelompok yaitu guru memberikan tugas kepada siswa untuk

dikerjakan secara berkelompok.

“Diantara sekian banyak metode mengajar yang dikenal guru, ada 10 metode

mengajar yaitu “metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok pemberian

tugas, demonstrasi, ekperimen, simulasi, inkuiri dan metode pengajaran unit/

pembelajaran teroadu” (Mulyani Sumantri dan Johan Permana, 1998/1999 : 134).

8

Page 15: PTK Matematika

Dari beberapa jenis metode tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan akan dapat tercapai dengan baik sangatlah tergantung pada tepat tidaknya

guru tersebut menggunakan metode pada mata pelajaran tertentu. Tujuan-tujuan

pendidikan pembelajaran dan jenis mata pelajaran menentukan metode apa sebaiknya

digunakan. Setiap mata pelajaran tertentu mempunyai metode tertentu sesuai dengan

kekhususan mata pelajaran tersebut. Oleh sebab itu guru hendaknya dapat

menentukan metode apa yang paling efisien bagi pelajarannya sehingga tujuan

pengajaran tercapai secara baik

Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun metode yang dapat dianggap lebih

sempurna dari pada yang lain. Masing-masing metode memunyai keunggulan dan

kekurangannya. Karena itu dalam proses pembelajaran dapat digunakan lebih dari

satu metode. Dalam penelitian ini metode yang dikaji dibatasi hanya pada metode

tugas dan latihan.

Metode Tugas dan Latihan

1. Metode Tugas

Metode ini sangat cocok diberikan untuk mengimbangi bahan pelajaran yang

sangat banyak sementara waktu sedikit.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 96) mengatakan bahwa

“metode tugas adalah cara penyajian bahan dimana guru memberikan tugas

tertentu agar bisa melakukan kegiatan belajar”. Masalah tugas yang dilakukan

oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah di perpustakaan, di

bengkel, di Laboratorium, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat

dikerjakan.

Tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu.

Tugas merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara

berkelompok

Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis, karena itu

tugas sangat banyak macamnya, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti

tugas meneliti, menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas di laboratorium dan lain-

lain. Menurut Nana Sudjana (1987 : 81) mengatakan ada beberapa langkah-

langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas yaitu :

a. Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbang-kan

1. Tujuan yang akan dicapai

9

Page 16: PTK Matematika

2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

ditugaskan tersebt

3. Sesuai dengan kemampuan siswa

4. Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa

5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut

b. Langkah Pelaksanaan Tugas

1. Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru

2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja

3. Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri tidak menyuruh orang lain

4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan

baik dan sistematik

c. Mempertanggungjawabkan tugas

Hal yang harus dikerjakan adalah :

1. Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apad yang telah dikerjakannya

2. Ada Tanya jawab/diskusi kelas

3. Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau

cara lainnya.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 98) mengatakan

metode tugas mempunyai kelebihan dan kekurangan adalah sebagai berikut :

1. Kelebihannya :

a. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual/

kelompok

b. Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar penugasan guru

c. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa

d. Dapat mengembangkan kreativitas siswa

2. Kekuranganya

a. Siswa sulit dikontrol apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah

orang lain

b. Khusus untuk tugas kelompok yang aktif mengerjakan dan menyelesaian

adalah anggota tertentu saja. Sedangkan anggota lainnya tidak

berpartisipasi dengan baik

c. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu

siswa

d. Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan

siswa

10

Page 17: PTK Matematika

Melihat kelebihan dan kekurangan dari metode tugas tersebut, bila dikaitkan

dengan hasil belajar siswa sangatlah mendukung. Dengan metode tugas akan

bisa membangkitkan semangat belajar siswa, mandiri, bertanggung jawab dan

penuh kreatif, hal ini akan bisa memcapai hasil belajar yang baik. Menurut

Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1998/1999 :151) mengatakan ”metode

tugas mempunyai kekuatan dan keterbatasan, yaitu sebagai berikut”.

1. Kekuatan metode tugas :

a. Membuat peserta didik aktif belajar

b. Merangsang peserta didik belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru

maupun pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah

c. Mengembangkan kemandirian peserta didik

d. Lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas pandangan tentang

apa yang dipelajari

e. Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari mengolah sendiri

informasi dan komunikasi

f. Membuat peserta didik dan bergairah belajar karena dapat dilakukan

dengan bervariasi

g. Membina tanggung jawab dan disiplin siswa

h. Mengembangkan kreativitas peserta didik

2. Keterbatasan metode tugas

a. Sulit mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikerjakan

orang lain

b. Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta

didik

c. Tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik

d. Tugas yang banyak sering dapat membuat beban dan keluhan peserda

didik

e. Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta didik yang

rajin dan pintar.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggunaan

metode penugasan adalah untuk merangsang anak untuk aktif belajar baik secara

individual maupun kelompok

Setelah Tanya jawab atau ceramah diketahui bahan-bahan yang perlu

mendapatkan penekanan dan harus dikuasai peserta didik oleh karena itu guru

memberikan tugas dengan alasan agar peserta didik dapat belajar sendiri atau

11

Page 18: PTK Matematika

berkelompok mencari pengayaan atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan

sebelumnya. Metode penugasan menjadi salah satu cara penyampaian pengajaran

untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban-jawaban atau tugas yang

diberikan guru.

2. Metode Latihan

Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga

sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu,

metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,

kesempatan dan keterampilan.

Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak

dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan.

Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya

tidak salah bila memahami karakteritik metode ini

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 108) mengatakan

kelebihan dan kekurangan metode latihan adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan Metode Latihan

1. Untuk memperoleh kecakapan motoris seperti menulis, melafalkan

huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat dan terampil

menggunakan alat olahraga

2. Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian

menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda dll.

3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat,

seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan symbol

membaca peta dan sebagainya

4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan

serta kecepatan pelaksanaan

5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi

dalam pelaksanaannya

6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang

komplek, rumit, menjadi lebih otomatis

b. Kelemahan Metode Latihan

1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena siswa lebih banyak

dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian

2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan

12

Page 19: PTK Matematika

3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang

merupakan hal yang monoton, mudah dan membosankan

4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis

5. Dapat menimbulkan verbalisme

Melihat kelebihan dan kekurangan dari metode latihan tersebut , bila dikaitkan

dengan keaktifan dan hasil belajar siswa sangatlah mendukung. Dengan metode

latihan akan tertanam kebiasaan-kebiasaan yang baik pada diri siswa.

3. Penerapan Metode Tugas dan Latihan

Penggunaan metode tugas biasanya diberikan pada saat guru selesai

memberikan materi pelajaran kepada siswa, ada kalanya timbul suatu persoalan/

masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan

melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode tugas sebagai jalan

keluarnya baik tugas-tugas individu maupun tugas kelompok, sehingga siswa

dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.

C. KerangkaPemikiranKerangka berpikir merupakan konsep alur pikir penulis dalam melakukan

penelitianberdasarkan kajian secara keilmuan, maka di susun kerangka berfikir, yaitu

meningkatkan kualitas pembelajaran Matenatika tentang operasi hitung pecahan di

kelas V SDNegeri 1 Andapraja kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis melalui tugas

dan latihan.

a. Metode tugas dan latihan yang merupakan dua diantara sekian banyak metode

yang ada sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar Matematika untuk

menghindari kekurangan waktu dalam proses belajar mengajar.

b. Melalui metode tugas dan latihan siswa akan dapat lebih memahami suatu

proses, karena siswa dirangsang untuk aktif belajar baik secara individual

maupun kelompok. Dengan aktif belajar sendiri akan dapat tertanam

kebiasaan-kebiasaan positif baik dalam ketangkasan, ketetapan, kesempatan

dan keterampilan, sehingga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar.

Masalah kesulitan guru dalam pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode

tugas dan latihan pada materi operasi hitung pecahan dikelas VSDNegeri 1 Andapraja

kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis, akan diatasi dengan melakukan penelitian

tindakan kelas (PTK).

Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti melakukan kegiatan reflektif

dan berdaur, sehingga guru benar benar memiliki kemampuan yang optimal dalam :

13

Page 20: PTK Matematika

1. Menyusun rencana pembelajaran dengan materi operasi hitung pecahan.

2. Membuat indikator keberhasilan belajar siswa .

3. Membuat instrumen untuk mengukur keberhasilan belajar siswa .

4. Menggunakan metode yang relevan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Mengelola pembelajaran melalui tugas dan latihan.

Dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru secara optimal di harapkan hasil

belajar siswa kelas VSD Negeri 1 Andapraja kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis

dalam pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan dapat meningkat

dengan baik.

D. Hipotesis TindakanMenurut Ruseffendi (1994:21),“Hipotesis adalah penjelasan tempat yg sementara

tentang tingkah laku fenomena atau kejadian yang akan terjadibisa mengenai kejadian

yang sedang berjalan”. Bertolak dari pendapat tersebut hipotesis tindakan yang

ditetapkan dalam penelitian ini adalah “Metode tugas dan latihan dapat meningkatkan

hasil belajar siswadalam pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan di

kelas VSDNegeri 1 Andapraja kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis dapat

meningkat”.

14

Page 21: PTK Matematika

BAB III

METODOLOGI PENELITIANA. Setting dan Subjek Penelitian

Penulis memilih tempat penelitian adalah SD Negeri 1 Andapraja yang berada

diwilayah Dusun Pasirjaya Desa Andapraja Kec Rajadesa Kab Ciamis dan

merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah kerja UPTD pendidikan Kec

Rajadesa dinas pendidikan kab ciamis. Sekolah ini mempunyai 6 ruang belajar, 1

ruang kepala sekolah dan guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang gudang, serta memiliki

fasilitas 1 mushola.

Secara geografis SD Negeri 1 Andapraja berada ditengah pemukiman penduduk

dan berada diantara jalan Raya Rancah Panawangan beberapa hal tersebut menjadi

faktor pendukung bagi pengembangan potensi sekolah tempat penulis melakukan

penelitian.

Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1

Andapraja Kec. Rajadesa Kab. Ciamis, subjek penelitian ini komposisinya antara

putra dan putri sebanding jumlah keseluruhan adalah 14 siswa, terdiri dari 7 putra dan

7 putri.

Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 12 februari 2014 sampai 06 maret

2014.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel Kegiatan persiklus.

Siklus Pertemuan SD/Kelas Hari/Tanggal Waktu

I

1 SD N 1 ANDAPRAJA / VRabu, 12 februari

201407.15 – 07.50

2 SD N 1 ANDAPRAJA / VRabu, 12 februari

201407.50 – 08.25

II1 SD N 1 ANDAPRAJA / V Kamis, 6 maret 2014 08.25 – 09.00

2 SD N 1 ANDAPRAJA / V Kamis, 6 maret 2014 09.00 – 09.35

Jadwal dan fokus penelitian pembelajaran matematika

N

oWaktu

Siklu

sFokus penelitian

1Rabu, 12 februari

20141

Penguasaan siswa terhadap soal perkalian dan pembagian

pecahan desimal

2Kamis, 6 maret

20142

Penguasaan siswa terhadap soal perkalian dan pembagian

pecahan desimal

15

Page 22: PTK Matematika

B. Prosedur pelaksanaanProsedur yang ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan

melalui :

a. Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya

b. Menjelaskan materi pembelajaran disertai contoh yang jelas

c. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan hasil hitung

perkalian dan pembagian pecahan desimal

d. Menyimpulkan cara termudah dalam menentukan hasil

e. Memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa

Seuai dengan masalah yang dihadapi yaitu penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran masih rendah dan siswa kurang aktif dalam belajar. Sejalan dengan

kegiatan yang menjadi fokus dalam pembelajaran Matematika adalah pemberian

penggunaan contoh dan latihan. Maka setiap siswa diupayakan untuk memahami

contoh dalam mengerjakan latihan soal, sehingga pada akhirnya setiap siswa mampu

menjawab soal-soal dengan benar.

C. Metode Pengumpulan Data1. Tehnik Pengumpulan Data.

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan ada cara yaitu; test unjuk kerja,

observasi, dan wawancara.

a. Test unjuk kerja.

Test adalah ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui

pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang (KBBI, 2001 :

1186).

Yang dimaksud test unjuk kerja dalam penelitian ini yaitu siswa diberi

tugas secara tertulis maupun praktik. Test unjuk kerja dilakukan untuk

mengatahui kemampuan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran pada

setiap siklus.

b. Observasi

Hal yang diamati dalam penelitian ini antara lain kondisi dan partisipasi

siswa saat mengikuti proses pembelajaran dan nilai yang diperoleh siswa.

Selain siswa juga guru terutama persiapan dan kemampuan guru dalam

membelajarkan bahannya.

c. Wawancara

16

Page 23: PTK Matematika

Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa untuk meneliti

bagaimana minat dan pengalaman siswa saat mengikuti pembelajaran.

Wawancara juga dilakukan dengan pengamat (kolaborator) untuk dimintai

pendapat atau informasi tentang proses pembelajaran dan minat siswa selama

mengikuti pembelajaran.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri atas

beberapa instrumen yaitu :

Butir soal tes unjuk kerja.

Berupa test kemampuan awal tentang materi penjumlahan bilangan pecahan.

Soal test di akhir setiap siklus untuk mengetahui kemampuan penguasaan bahan

tersebut setelah diberi tindakan

Lembar observasi

Berupa lembar refleksi siswa dan lembar pengamatan pengamat yang

digunakan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran.

Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara

dengan siswa dan pengamat mengenai proses pembelajaran yang telah

berlangsung.

3. Validasi Data.

Validasi data yang berupa proses pembelajaran dilakukan melalui observasi

dan wawancara kepada siswa dan pengamat (kolaborator) dengan menggunakan

berbagai instrumen. Dengan demikian validasi proses pembelajaran diperoleh

melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode.

D. Metode Analisis DataData yang dianalisis dalam penelitian ini adalah analisis data hasil belajar. Hasil

belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil

kemampuan awal dengan nilai kemampuan setelah mengetahui test pada siklus 1

maupun siklus 2. Analisis data hasil observasi dan wawancara.

Hasil observasi dan wawancara dianalisis dengan deskriptif kualitatif

berdasarkan hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran,untuk mengetahui

tingkat keaktifan siswa secara klasikal.

E. Indikator Keberhasilan

17

Page 24: PTK Matematika

Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah: 75% dari jumlah

siswa telah lulus KKM dengan KKM 66.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting dan Subjek Penelitian

Setelah penulis melaksanakan observasi pada program penelitian pembelajaran

yang ditempuh dalam dua siklus maka diperoleh data sebagai berikut.

Data hasil observasi terhadap kemampuan dan motifasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan materi terhadap pelajaran Matematika yang diajarkan,

menunjukan :

Rekapitulasi nilai tes akhir sebelum penelitian pembelajaran dan setelah

penelitian pembelajaran mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 1 Andapraja

No Nama Nilai

tesakhir

sebelum

penelitian

Nilai tes

akhir siklus

I

Nilai tes

akhir siklus

II

Keterangan

1 Adit 70 80 90

2 Cece 60 65 75

3 Devi 70 75 80

4 Empat 60 65 70

5 Vera 70 80 85

6 Nuri 70 75 80

7 Reza 60 70 80

8 Sursih 50 70 75

9 Sindi 50 70 80

10 Wildan 60 70 85

11 Wiwin 55 70 80

18

Page 25: PTK Matematika

12 Hadis 50 70 75

13 Abdul 65 75 80

14 Toni 60 70 80

Jumlah 850 1005 1115

Rata - rata 60.71 71.78 79.64

Rekap nilai hasil pembelajaran Matematika sebelum penelitian

No Nilai Frekuensi Nilai *

Frekuensi

Prosentase (%)

1 50 3 150 21.4%

2 55 1 55 7.14%

3 60 5 300 35.74%

4 65 1 65 7.14%

5 70 4 280 28.6%

Jumlah 14 850 100%

Dari data diatas nilai rata-rata pembelajaran Matematika sebelum penelitian

adalah 850/14 = 60.71.

Rekap nilai hasil pembelajaran Matematikasiklus I

No Nilai Frekuensi Nilai *

Frekuensi

Prosentase (%)

1 65 2 130 14.28%

2 70 7 140 50%

3 75 3 225 21.4%

4 80 2 160 14.28%

Jumlah 14 1005 100%

Dari data diatas nilai pembelajaran Matematika siklus Iadalah 1005/14=71.78

19

Page 26: PTK Matematika

Rekap nilai pembelajaran Matematikasiklus II

No Nilai Frekuensi Nilai *

Frekuensi

Prosentase (%)

1 70 1 70 7.14%

2 75 3 225 21.4%

3 80 7 560 50%

4 85 2 170 14.28%

5 90 1 90 7.14%

Jumlah 14 1115 100%

Dari data diatas nilai rata-rata pembelajaran Matematika siklus II adalah

1115/14 = 79.64

B. Hasil Penelitian

Data temuan diatas menunjukan, bahwa melalui program perbaikan

pembelajaran diperoleh hasil yang positif dimana tingkat kemajuan siswa dari siklus

ke siklus mengalami peningkatan yang berarti.

Sedangkan mata pelajaran Matematika sebelum perbaikan dengan nilai rata-rata

60.71, perbaikan siklus I dengan nilai rata-rata 71.78, dan perbaikan siklus II naik

dengan nilai rata-rata 79.64. dari hasil diskusi dengan teman sejawat maka perbaikan

pembelajaran mengalami kemajuan.

Dengan demikian, program penelitian pembelajaran memiliki pengaruh yang

sangat besar terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi

pelajaran Matematika, serta menumbuhkan kemampuan dan motivasi bertanya siswa

dengan redaksi dan isi yang relevan dengan materi yang diajarkan.

Keberhasilan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan program perbaikan

pembelajaran yang difokuskan pada titik lemah yang menyebabkan ketidakmampuan

siswa.

C. Pembahasan dari setiap siklus

20

Page 27: PTK Matematika

Pada setiap siklus disajikan data hasil observasi aktivitas-aktivitas perbaikan

pembelajaran yang dilakukan, hasil belajar siswa sesuai dengan hasil tes formatif,

deskripsi pelaksanaan tiap-tiap aktivitas, dan deskripsi hasil belajar siswa.

1. Siklus I

Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan

pembelajaran berjalan dengan cukup baik, dengan nilai rata-rata dan prestasi

belajar siswa cukup, dengan nilai 71,78 (dalam skala 1-100). Hasil belajar

siswa dalam perbaikan pembelajaran matematika di kelas V SDN 1

Andapraja Kec. Rajadesa Kab. Ciamis siklus I dengan rata-rata 71,78

dengan prosentase ketuntasan 85,7 %

2. Siklus II

Hasil belajar siswa dalam perbaikan pembelajaran matematika di Kelas V

SDN 1 Andapraja Kec. Rajadesa Kab. Ciamis siklus II dengan rata-rata

79,64 dan prosentase ketuntasan 100 %

Dari data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil tes formatif

siswa yang ditemukan dalam penelitian di Kelas V SD Negeri 1 Andapraja, dapat

dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran meningkat dan karena itu

prestasi belajar siswa juga meningkat. Pelaksanaan perbaiakan pembelajaran berjalan

dengan cukup baik, prestasi belajar siswa meningkat dari kurang (nilai 60,71)

sebelum perbaikan pembelajaran, menjadi cukup (nilai 71,78) pada perbaikan siklus I

dan baik (nilai 79,64) pada siklus II.

21

Page 28: PTK Matematika

BAB V

KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan dan analisis data selama melakukan kegiatan mengajar di

SD Negeri 1 Andapraja dalam dua kali pertemuan maka dari hasil perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Pada program perbaikan pembelajaran Matematika

a. Menjelaskan materi dengan memberikan contoh-contoh dengan cara :

Memberikan contoh-contoh secara jelas dan singkat

Pemberian acuan

Pemusatan kearah jawaban yang diminta

Pemindahan giliran menjawab

Pemberian waktu berfikir

Pemberian tuntunan

b. Pemberian latihan-latihan mengerjakan soal-soal dengan cara :

Memberikan soal dari yang mudah ke yang sukar

Pemberian tugas secara bergiliran kedepan kelas

Pengerjaan individual

Hasil latihan dinilai

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program penelitian pembelajaran

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan siswa dengan menguasai

materi pembelajaran Matematika hal ini akan tercapai apabila program perbaikan

difokuskan pada masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran sebelumnya.

B. Saran-saran

1. Saran bagi siswa, agar siswa dapat mengikuti dalam proses pembelajaran lebih

aktif dengan suasana yang menyenangkan tanpa rasa takut atau tekanan serta

dapat menumbuhkan kerjasama antara siswa dengan kelompoknya.

2. Saran bagi guru, memberikan bekal dan solusi pemecahan agar dapat

menerapkan dan mengembangkan dalam memilih serta menerapkan metode

pembelajaran inovatif di kelas yang menjadi tanggung jawab profesional

sebagai guru.

22

Page 29: PTK Matematika

3. Saran bagi sekolah, memberikan berbagai alternatif tindakan pembelajaran

dalam mengembangkan metode pembelajaran melalui penelitian tindakan

kelas.

DAFTAR PUSTAKA

A.Syukur, Ghazali. 2002. Metode Pengajaran Sastra dengan Strategi Kooperatif.

Magelang: Indonesia Tera.

Chsplin.J.P. 2000. Dictionary of Psychologiy. New York: Dell Publishing Co, Inc.

Keraf, Gorys. 1993. Kompetensi Ende Flores: Nusa Indah.

Lie Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktekan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Nuriadi. 2008. Teknik jitu Menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunardi. 2005. Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

dalam pembelajaran Menulis Pantun. Jurnal Pendidikan. Vol 2. No 2. Juni

2005.Semarang: LPMP Jawa Tengah

Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Suwarno. Mulyadi. 2013. Pendagogi Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar. UMS:

Panitia Sertifikasai Guru Rayon 41 Surakarta.

23

Page 30: PTK Matematika

LAMPIRAN - LAMPIRAN1. Rencanapembelajaran

2. Instrument penelitian

3. Hasilkerjasiswa

4. Fotokegiatan

24

Page 31: PTK Matematika

25