ptk teknik bangunan

73

Click here to load reader

Upload: mas-pram

Post on 22-Nov-2015

250 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user i

    SKRIPSI

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA

    PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X

    TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA

    Skripi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

    Oleh :

    WINARSIH SRI KUSHENYK 1506058

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user ii

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA

    PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X

    TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA

    Disusun Oleh :

    WINARSIH SRI KUSHENYK 1506058

    Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

    PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user iii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Skipsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

    Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta.

    Hari : Rabu

    Tanggal : 2 Desember 2010

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user iv

    PENGESAHAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

    memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

    Hari : Jumat

    Tanggal : 31 Desember 2010

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user v

    ABSTRAK

    Winarsih Sri Kusheny. K 1506058. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA DIKLAT PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN DI KELAS XTEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi. 2010. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran statika dengan menerapkan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta, (2) Efektfitas penerapan model pembelajaran SAVI ( Somatis Auditori Visual Inteliktual ) di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010, berjumlah 30 siswa. Tindakan kelas diawali dengan membuat skenario pembelajaran model SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual), membuat lembarobservasi, membuat pedoman wawancara, membuat alat tes evaluasi serta menyiapkan dokumentasi. Validitas data menggunakan Triangulasi, member chek dan Audit Trail. Teknik analisis menggunakan analisis interaktif. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan alur siklus model spiral, penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, disetiap siklus terdapat beberapa tahapan berupa perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk mengetahui hasil belajar tiap siklus dilaksanakan 2 kali tindakan tes evaluasi. Tahap berikutnya dilakukan observasi berupa data yang akan dikumpulkan, dianalisis, dan direfleksi.

    Berdasarkan hasil penelitian, sebelum tindakan siklus: siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran statika sulit, rumit, banyak rumus, serta penerapan dan manfaatnya sangat sedikit dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Statika. Hal ini tampak dari nilai raport yang dilaksanakan sebelum penelitian yaitu semester gasal tahun 2009/2010. Penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan hasil belajar dengan model SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil tes evaluasi, hasil pengamatan dalam ranah afektif dan psikomotorik pada siklus I ke siklus II, tidak hanya itu peningkatan juga berasal dari dukungan guru dalam pmelaksanakan pembelajaran dengan model SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual).Kesimpulan penelitian adalah penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran statika kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta. Terdapat beberapa hambatan yang dihadapi dalam penerapan metode SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) untuk meningkatkan hasil belajarstatika misalnya: terdapat beberapa kendala diantaranya : masih terdapat sebagian kecil siswa yang belum terfokus pada saat dikelompokkan.

    Kata kunci : Model SAVI , Proses belajar aktif, Hasil belajar siswa meningkat

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user vi

    MOTTO

    Buku adalah lebah yang membawakan tepung sari dari satu pikiran ke pikiran lain

    (james russel rowel)

    Buku adalah pembimbing yang paing bijak dan terbuka serta guru yang paling

    sabar (Charles w eliot)

    Jangan berpikir untuk menjadi yang terbaik, tetapi berbuatlah yang terbaik yang

    kamu bisa (Benjamin Franklin)

    Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan

    kesiapan (Thomas A.Edison)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user vii

    PERSEMBAHAN

    Karya ini dipersembahkan kepada:

    Ibu dan Ayah tercinta yang selalu ada disetiap langkah hidupku dan doaku

    Kakek dan nenekku tersayang Tante dan Omku semua terimakasih

    telah memberi tumpangan selama aku

    kuliah dan maaf kalau merepotkan

    El, sepupuku semoga kita bisa tetap saling mengisi dan melengkapi

    Arina, Ita, Aiomi indahnya kebersamaan kita

    Rekan-rekan PTB angkatan 2006 Almamater

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa

    atas segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

    penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

    Sarjana Pendidikan.

    Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan

    penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

    yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis

    menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang

    terhormat:

    1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Universitas

    Sebelas Maret.

    2. Drs. H. Suwachid, M.Pd, M.T selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

    dan Kejuruan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Sebelas Maret Surakarta.

    3. Drs. AG.Thamrin, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Pendidikan Teknik

    Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta

    4. Bapak Drs. Sutrisno, M.Pd selaku Koordinator Skripsi Pendidikan Teknik

    Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    5. Bapak Drs. H Suhardjono, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

    memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta

    memberikan dorongan dari awal hingga pelaksanaan, dan sampai

    terselesainya penulisan skripsi ini.

    6. Bapak Sukatiman, ST, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta

    memberikan dorongan dari awal hingga pelaksanaan, dan sampai

    terselesainya penulisan skripsi ini.

    7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang

    telah diberikan selama ini.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user ix

    8. Bapak Drs.Sudharto M.A selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Surakarta

    yang telah mengizinkan untuk penelitian di sekolah.

    9. Ibu Elisa Dyah Novita, ST guru mata pelajaran statika sekaligus

    pembimbing pada saat penelitian di SMK Negeri 5 Surakarta.

    10. Teman-teman mahasiswa Program Teknik Bangunan Angkatan Tahun

    2006.

    11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

    memberikan dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya skripsi ini.

    Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

    Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di

    dalam penyusunan Skripsi ini yang sebenarnya tidak dikehendaki. Akhir kata

    penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

    pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang diharapkan

    oleh semua pihak. Semoga Allah Taala selalu membimbing kita semua. Amin.

    Surakarta, Desember 2010

    Penulis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user x

    DAFTAR ISI Halaman

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    JUDUL ........................................................................................................... ii

    PERSETUJUAN............................................................................................. iii

    PENGESAHAN .............................................................................................. iv

    ABSTRAK ...................................................................................................... v

    MOTTO .......................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN........................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

    DAFTAR ISI .................................................................................................. x

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

    BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah .......................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

    1. Manfaat Praktis ............................................................................ 5

    2. Manfaat Teoritis ........................................................................... 6

    BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 6

    A. Kajian Teori ...................................................................................... 6

    1. Hakikat Pembelajaran Statika. ..................................................... 6

    a. Pengertian Pembelajaran.... 6

    b. Pengertian Belajar... ....................... 7

    c. Prestasi Belajar....................................................................... 7

    d. Hasil Belajar........................................................................... 9

    e. Pengertian Perhitungan Statika Bangunan atau Statika.......... 12

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user xi

    Halaman

    2. Model Pembelajaran SAVI........................... ................................ 12

    a. Pengertian SAVI .................................................................... 12

    b. Prinsip Dasar Pembelajaran SAVI ......................................... 14

    c. Karakteristik Pembelajaran SAVI .......................................... 15

    B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 16

    1. Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Model

    Pembelajaran SAVI..................................................................... 16

    2. Penerapan Model Pembelajaran SAVI ....................................... 16

    C. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 19

    BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 20

    A. Perencanaan Penelitian..................................................................... 20

    1. Tempat Penelitian....................................................................... 20

    2. Subyek Penelitian....................................................................... 20

    3. Waktu Penelitian ........................................................................ 20

    B. Prosedur Penelitian........................................................................... 21

    1. Rencana Tindakan Siklus I. 23

    2. Rencana Tindakan Siklus II 25

    C. Instrumen Penelitian ........................................................................ 27

    1. Pedoman Observasi 27

    2. Pedoman Wawancara 27

    3. Tes . 27

    4. Kajian dokumen.. 28

    D. Data dan Sumber Data. 28

    E. Teknik Pengumpulan Data.. . 28

    1. Metode Observasi 28

    2. Metode Wawancara 29

    3. Catatan lapangan. 29

    4. Metode Dokumentasi.. 29

    F. Validitas data 29

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user xii

    Halaman

    G. Analisis data... 30

    H. Tolok Ukur Keberhasilan. 31

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 33

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 33

    1. Sejarah SMK Negeri 5 Surakarta................................................... 33

    2. Denah Gedung SMK Negeri 5 Surakarta....................................... 33

    3. Profil Sekolah................................................................................. 34

    4. Struktur Organisasi ........................................................................ 36

    5. Kurikulum Yang Pernah Diberlakukan Di SMK

    Negeri 5 Surakarta.......................................................................... 39

    6. Bidang Studi Keahlian Dan Program Studi Keahlian

    Di SMK Negeri 5 Surakarta........................................................... 39

    B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 40

    1. Perencanaan Penelitian Siklus I .................................................... 40

    2. Pelaksanaan Siklus I....................................................................... 40

    a. Tahap Perencanaan................................................................... 40

    b. Proses Pelaksanaan Tindakan .................................................. 41

    c. Tahap Pengamatan ................................................................... 42

    d. Hasil Evaluasi Siklus I. ............ 42

    e. Refleksi. ................................... 42

    3. Perencanaan Penelitian Siklus II ................................................... 43

    4. Pelaksanaan Siklus II ..................................................................... 44

    a. Tahap Perencanaan................................................................... 44

    b. Tahap Pelaksanaan................................................................... 45

    c. Tahap Pengamatan ................................................................... 46

    d. Hasil Evaluasi siklus II. 47

    e. Refleksi .................................................................................... 49

    C. Pembahasan.......................................................................................... 49

    BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI ................................ 54

    A. Kesimpulan ......................................................................................... 54

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user xiii

    Halaman

    B. Saran ........ 54

    C. Implikasi Penelitian.............................................................................. 55

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 57

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian.............................................................. 20

    Tabel 2 Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta.................................. 36

    Tabel 3 Hasi Belajar SAVI Siswa Siklus I .................................................... 42

    Tabel 4 Hasil Belajar SAVI Siswa Siklus II... ........... 46

    Table 5 Ringkasan Hasil Belajar Kongnitif Siswa

    Sebelum dan sesudah Penerapan SAVI.. 47

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian.............................................. 19

    Gambar 2 Modifikasi Model Penelitian Tindakan Kelas

    Kemmis & Mc Taggart ................................................................. 22

    Gambar 3 Model Analisis Interaktif ............................................................... 31

    Gambar 4 Denah Lokasi Penelitian................................................................. 34

    Gambar 5 Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa .............................................. 48

    Gambar 6 Grafik Hasil Belajar SAVI Siswa................................................... 48

    Gambar 7 Grafik Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ..................................... 49

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Daftar Nama Kelas Penelitian Siswa X Teknik

    Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta ............................... 59

    Lampiran 2 Daftar Nilai Ulangan harian Sebelum Tindakan .......................... 60

    Lampiran 3 Daftar Nama Kelompok................................................................ 62

    Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan 1............................................................. 63

    Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1................................... 67

    Lampiran 6 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Peserta Didik

    Siklus I Pertemuan 1..................................................................... 71

    Lampiran 7 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik

    Siklus I Pertemuan 1..................................................................... 74

    Lampiran 8 RPP Sisklus I Pertemuan 2............................... 76

    Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2................................... 80

    Lampiran 10 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Siklus I Pertemuan 2 ..... 87

    Lampiran 11 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik

    Siklus I Pertemuan 2..................................................................... 90

    Lampiran 12 Kisi- Kisi Soal Evaluasi Siklus I ................................................ 92

    Lampiran 13 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ................................................ 93

    Lampiran 14 Daftar Nilai Siklus I................................................................... 96

    Lampiran 15 RPP Siklus II Pertemuan 1 ........................................................ 98

    Lampiran 16 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1............................... 102

    Lampiran 17 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Peserta Didik

    Siklus II Pertemuan 1.................................................................. 108

    Lampiran 18 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik

    Siklus II Pertemuan 1 ................................................................ 111

    Lampiran 19 RPP Siklus II Pertemuan 2 ........................................................ 113

    Lampiran 20 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Peserta Didik

    Siklus II Pertemuan 2................................................................. 117

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user xvii

    Halaman

    Lampiran 21 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik

    Siklus II Pertemuan 2 ................................................................ 120

    Lampiran 22 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................... 122

    Lampiran 23 Lembar Evaluasi Siswa Siklus II............................................... 123

    Lampiran 24 Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus II ........................................ 127

    Lampiran 25 Pedoman Wawancara Untuk Peserta Didik............................... 129

    Lampiran 26 Pedoman Wawancara Untuk Pendidik ............................ 131

    Lampiran 27 Catatan Lapangan Hasil Wawancara ..... 133

    Lampiran 28 Siabus . 146

    Lampiran 29 Dokumentasi Pengamatan .. 153

    Lampiran Surat surat Izin Penelitian

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah Mewujudkan masyarakat cerdas harus dilakukan secara berkesinambungan

    , karena tidak semua masyarakat Indonesia mau dan mampu menyerap seluruh

    bidang pendidikan dengan mudah. Sistem pendidikan nasional harus mampu

    menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi

    dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan

    tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukn

    pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

    Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam

    melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif,

    maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain

    dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-

    sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai

    adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung,

    komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan

    oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target

    kurikulum. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu upaya guru adalah

    menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalam

    pembelajaran.

    Jenis pendidikan kejuruan di Indonesia adalah Sekolah Menengah

    Kejuruan (SMK).SMK merupakan wahana pendidikan di Indonesia yang yang

    mencetak lulusan tenaga siap pakai serta memiliki keahlian dan keterampilan

    sesuai kebutuhan dunia kerja.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyiapkan

    siswanya menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan (knowledge),

    keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Sebagai landasannya adalah peraturan

    pemerintah nomor 29/1990 : tentang pendidikan kejuruan yang menyatakan

    bahwa, Tujuan pendidikan kejuruan mengutamakan penyiapan siswa memasuki

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.. Dengan adanya hal

    tersebut maka diharuskan suatu SMK yang mempunyai jurusan tentang konstruksi

    bangunan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman bidang

    konstruksi bangunan gedung.

    Berdasarkan pengamatan awal di SMK Negeri 5 Surakarta dikelas X

    Teknik Gambar Bangunan dengan jumlah siswa 30 anak yang terdiri dari 28 anak

    laki-laki dan 2 anak perempuan, dalam mata diklat statika cenderung guru yang

    aktif dan siswa pasif. Mata diklat Perhitungan Statika Bangunan atau Statika

    merupakan salah satu pelajaran produktif kelas X Teknik Bangunan SMK Negeri

    5 Surakarta. Tujuan utama mempelajari Statika adalah untuk mempelajari

    kekuatan-kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan bagian-bagian

    bangunan.

    Batas nilai tuntas dalam setiap mata diklat produktif adalah 75. Dalam

    ujian statika, siswa yang tuntas mengerjakan ujian atau yang mendapatkan nilai

    lebih dari 75 hanya ada sekitar 4-5 orang anak, dan yang lain harus mengikuti

    ujian revisi untuk memperbaiki nilai tersebut. Guru selalu berusaha meningkatkan

    motivasi siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran supaya hasil setiap ujian

    siswa akan mendapatkan nilai baik dan hasilnya akan selalu meningkat.

    Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran statika sulit, rumit,

    banyak rumus, serta penerapan dan manfaatnya sangat sedikit dalam kehidupan

    manusia yang mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran

    Statika. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar statika siswa rendah yaitu

    faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi

    belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal

    adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti guru sebagai pembina kegiatan

    belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.

    Pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara aktif dapat

    menghambat kemampuan berpikir siswa dan keterampilan pemecahan masalah

    sehingga perlu dipilih dan diterapkan suatu model pembelajaran untuk

    mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam pengajaran statika

    diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga akan berdampak pemahaman siswa

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3tentang apa yang dipelajari akan bertahan lama. Dalam hal ini hendaknya seorang

    guru dapat membantu siswanya dalam membangun keterkaitan antara

    pengetahuan dengan pengalaman lain guna memecahkan permasalahan

    pembelajaran.

    Pengembangan pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran

    yang inovatif dan kreatif yang memberikan iklim kondusif dalam pengembangan

    daya nalar dan kreatifitas siswa. Dalam proses pembelajaran sering kali dijumpai

    adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya pada guru meskipun

    sebenarnya belum mengerti materi yang diajarkan oleh guru. Strategi yang sering

    digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam

    diskusi dengan seluruh siswa. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif walaupun

    guru sudah mendorong siswa untuk berpartisipasi. Namun, kegiatan kelompok

    tersebut cenderung hanya menyelesaikan tugas. Siswa yang berkemampuan

    rendah kurang berperan dalam mengerjakan tugas. Sedangkan pada pembelajaran

    kooperatif tujuan kelompok tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan,

    tetapi juga memastikan bahwa setiap kelompok menguasai tugas yang

    diterimanya.

    Gambaran permasalahan-permasalahan di atas perlu diperbaiki guna

    meningkatkan motivasi, perhatian, pemahaman dan prestasi belajar siswa. Oleh

    karena itu guru mampu menawarkan metode dalam mengajar yang lebih efektif

    yang dapat membangkitkan perhatian siswa sehingga siswa menjadi aktif dan

    termotivasi untuk belajar, serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam

    menguasai metode tersebut. Ada satu pendekatan pembelajaran yang bisa

    dijadikan acuan guru dalam menumbuh kembangkan kreativitas siswa.

    Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan SAVI (Somatis, Audiotori,

    Visual, Intelektual).

    B. Perumusan Masalah Berdasarka Latar Belakang, Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

    yang dikemukakan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini dapat

    dituliskan sebagai berikut:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    1. Apakah model Pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    dalam mata pelajaran statika di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK

    N 5 Surakarta?

    2. Bagaimana efektivitas penerapan model Pembelajaran SAVI dalam mata

    pelajaran statika di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 5

    Surakarta?

    C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam

    perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

    1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

    statika dengan menerapkan model pembelajaran SAVI di kelas X Teknik

    Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta.

    2. Untuk mengetahui efektivitas penerapan model Pembelajran SAVI dalam

    mata pelajaran statika di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5

    Surakarta.

    D. Manfaat Hasil Penelitian Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

    untuk :

    1. Manfaat Praktis : a. Bagi Kepala Sekolah

    Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan

    kualitas pendidikan.

    b. Bagi Guru

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan atau

    referensi tentang model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan

    motivasi dan hasil belajar siswa.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    c. Bagi Siswa

    Dapat menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa agar

    meningkatkan motivasi dan menciptakan daya tarik serta rasa senang belajar

    statika selama pelajaran berlangsung.

    d. Bagi Peneliti

    Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti

    khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan model

    pembelajaran kooperatif SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

    2. Manfaat Teoritis : a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis dan

    relevan.

    b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Pendidikan Teknik Sipil/

    Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori 1. Hakekat Pembelajaran Statika

    a. Pengertian Pembelajaran Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.

    Pengajaran mempunyai arti cara atau perbuatan mengajar atau mengajarkan

    (Purwadarminta, 1976:22).

    Menurut Gagne (Benny A. Pribadi, 2005:15) Pembelajaran adalah

    serangkaian aktivitas yang sengaja diciptkana dengan maksud untuk

    memudahkan terjadinya proses belajar.

    Nana Sudjana (1996:7) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah

    kegiatan mengatur dan mengorganisasi lingkungan disekitar siswa yang dapat

    mendorong dan memudahkan minat siswa melakukan kegiatan belajar.

    Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:27) Pembelajaran

    merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk

    membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyedia sumber

    belajar.

    Yusufhadi Miarso dalam Benny A. Pribadi (2005 : 15) Pembelajaran

    sebagai aktivitas atau kegiatan yang berfokus pada kondisi dan kepentingan

    pembelajar. Istilah pembelajaran digunakan untuk menggantikan istilah

    pengajaran yang lebih bersifat sebagai aktivitas yang berfokus pada guru

    (teacher centered).

    Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas maka pembelajaran atau

    instruksional/pengajaran mempunyai pengertian sebagai usaha sadar dan aktif

    dari guru terhadap siswa, agar siswa berkeinginan untuk belajar yaitu

    terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan keadaan dan kemampuan

    siswa.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7b. Pengertian Belajar

    Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

    latihan (Djamarah, 2002:11). Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan

    tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

    Bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar

    mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan

    belajar mengajar, menilai proses hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam

    cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan.

    Pengertian belajar : (1) Memodifikasi atau memperteguh kelekuan melalui pengalaman, (2) Suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkunganya, (3) Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi, (4) Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. (Uno, 2007:7). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

    sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

    (Slameto, 2003:2).

    Tujuan belajar merupakan komponen yang sangat penting, karena

    semua komponen yang dalam sistem pembelajaran dilaksanakan atas dasar

    pencapaian tujuan belajar.

    Berdasarkan pendapat di atas maka ada 3 ciri yang khas pada aktivitas

    manusia, sehingga aktivitas tersebut disebut sebagai kegiatan belajar, yakni :

    1. Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri

    pelajar (individu yang belajar) baik actual maupun potensial.

    2. Perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yang

    berlaku dalam waktu yang lama.

    3. Perubahan itu terjadi karena usaha.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8c. Prestasi Belajar

    Kata prestasi menurut Poerwadarminta (2002:768) adalah hasil yang

    telah dicapai atau dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Menurut Winkel

    (1991:162) prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai.

    Belajar menurut Natawidjaja dan Moleong (1985:7) adalah suatu

    proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang. Hamalik

    (2003:52) mengatakan belajar adalah modifikasi untuk memperkuat tingkah

    laku melalui pengalaman dan latihan serta suatu proses perubahan tingkah

    laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.

    Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

    suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh beberapa perubahan

    tingkah laku tang relatif tetap sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman

    dengan lingkungannya.

    Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa setelah

    mengikuti pelajaran di sekolah sehingga terjadi perubahan dalam dirinya

    dengan melihat hasil penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang

    dikembangkan oleh guru setelah mengikuti asessment atau penilaian dan

    evaluasi. Penilaian dan evaluasi ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar

    siswa yang merupakan tujuan dari pembelajaran.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ad dua yaitu faktor

    intern dan eksetern :

    1) Faktor Intern

    a) Jasmani

    Prestasi belajar ditentukan adanya struktur tubuh, panca indra (indra

    penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indera peraba, dan

    indera perasa), dan lain sebagainya.

    b) Psikologis

    Kecerdasan, bakat, minat, kecakapan, sikap, dan motivasi juga

    menentukan prestasi belajar.

    c) Kematangan Fisik dan Psikis.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    Prestasi belajar dan kemampuan belajar seseorang juga ditentukan oleh

    kematangan fisik dan psikis orang tersebut.

    2) Faktor Ekstern

    a) Lingkungan Keluarga

    Prestasi belajar dipengaruhi oleh cara mendidik orangtua di rumah, latar

    belakang pendidikan orang tua, tingkat ekonomi keluarga, dan

    sebagainya.

    b) Lingkungan Sekolah

    Di sekolah, prestasi belajar dipengaruhi oleh cara belajar, metode

    mengajar yang diterapkan oleh guru, kurikulum yang berlaku, sikap

    guru, evaluasi dan penilaian yang diterapkan, dan lain-lain.

    c) Lingkungan Masyarakat

    Prestasi belajar dipengaruhi oleh budaya yang berlaku, pergaulan dalam

    masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.

    d. Hasil Belajar Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan

    tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari

    tidak mengerti menjadi mengerti ( Oemar Hamalik, 2006 : 30 ).

    Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran ( Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 250 - 251).

    Benyamin Bloom ( Nana Sudjana, 2009 : 22) mengklasifikasikan kemampuan belajar menjadi tiga kategori, yaitu:

    1. Ranah kognitif, meliputi kemempuan intelektual yang terdiri dari pengetahuan/ ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

    2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan minat yang terdiri penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri atas gerakan reflek, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan komplek, dan gerakan ekpresif dan interpretative.

    Berdasarkan dari berbagai pendapat dari para ahli maka dapat disimpulkan

    bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada 2 yaitu faktor dari dalam

    dan faktor dari luar siswa :

    1) Faktor dari dalam

    a) Sikap terhadap belajar

    Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang

    membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu,

    mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan.

    b) Motivasi belajar

    Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya

    proses belajar. Motivasi belajar yang kuat dari diri siswa dapat menciptakan

    suasana belajar yang menggembirakan.

    c) Konsentrasi belajar

    Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada

    pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar

    maupun proses memperolehnya.

    d) Mengolah bahan belajar

    Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi

    dan cara pemerolehan bahan belajar, sehingga menjadi bermakna bagi siswa.

    e) Menyimpan perolehan hasil belajar

    Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi

    pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat

    berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang lama.

    f) Menggali hasil belajar yang tersimpan

    Menggali hasil belajar merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah

    diterima. Pesan yang baru akan diperkuat dengan cara mengaitkan atau

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11

    mempelajari dengan bahan yang lama. Siswa akan memanggil pesan dan

    pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar.

    g) Kemampuan berprestasi

    Kemampuan berprestasi belajar merupakan suatu puncak proses belajar.

    Keberhasilan belajar siswa dapat ditunjukkan pada tahap ini. Kemampuan

    berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan,

    pengolahan, penyimpanan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan

    dan pengalaman.

    h) Rasa percaya diri siswa

    Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan

    berhasil. Rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari

    lingkungan.

    i) Intelegensi

    Menurut Wechler intelegensi adalah suatu kecakapan global atau

    rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara

    baik, bergaul dengan lingkungan secara efisien (Dimyati dan Mudjiono,

    2002:245). Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan

    masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.

    j) Kebiasaan belajar

    Kebiasaan belajar yang tidak teratur dan belajar jika akan ada ujian,

    merupakan kebiasaan belajar yang kurang baik. Hal ini dapat diperbaiki

    dengan pembiasaan disiplin membelajarkan diri.

    k) Cita-cita siswa

    Cita-cita siswa sebagai motivasi intrinsik perlu dididikkan.Didikan memiliki

    cita-cita harus dimulai sejak sekolah dasar. Di sekolah menengah didikan

    pemilikan dan dan pencapaian cita-cita sudah semakin terarah.

    2) Faktor dari luar

    a) Guru sebagai pembina belajar

    Guru adalah pengajar yang mendidik. Guru tidak hanya mengajar sesuai

    keahliannya, tetapi juga mendidik generasimuda.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    b) Sarana dan prasarana

    Prasana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruangbelajar, ruang ibadah,

    ruang kesenian, peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku

    pelajaran, buku bacaan, alatdan fasilitas laboratorium dan berbagai media

    pembelajaranyang lain.

    c) Kebijakan penilaian

    Kebijakan penilaian ada 3 jenis, yaitu;

    (1) Kebijakan sekolah

    (2) Kebijakan wilayah

    (3) Kebijakan nasional

    d) Lingkungan sosial siswa di sekolah

    Siswa di sekolah membentuk lingkungan pergaulan yang dikenal sebagai

    lingkungan sekolah. Siswa yang diterima dengan baik di lingkungannya

    akan mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar, sebaliknya jika

    siswa tertolak maka siswa akan merasa tertekan.

    e) Kurikulum sekolah

    Program pembelajaran di sekolah berdasarkan pada suatu kurikulum.

    Kurikulum disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan

    kurikulum sekolah dapat berpengaruh terhadap siswa maupun guru.

    e. Pengertian Perhitungan Statika Bangunan atau Statika Perhitungan statika bangunan atau statika adalah ilmu yang

    mempelajari kekuatan-kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan

    bagian-bagian bangunan. Mata pelajaran ini diberikan kepada siswa SMK

    kelas X jurusan teknik bangunan pada semester genap.

    2. Model Pembelajaran SAVI

    a. Pengertian SAVI

    Metode mengajar banyak sekali tetapi tidak semua metode tersebut

    dapat mewakili wahana pencapaian tujuan pendidikan. Dalam kenyataanya,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    banyak kelemahan dan hambatan pembelajaran dikelas terjadi antara guru

    dengan siswa ataupun antar siswa, misalanya siswa kurang memperhatikan

    dan kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru. Untuk mengatasi

    kelemahan dan hambatan tersebut maka dapat menerapkan pendekatan belajar

    SAVI.

    Bobbi De Porter, dkk (2005:109) dalam bukunya Quantum Learning,

    mengemukakan tiga (3) modalitas belajar yang dimiliki seseorang. Ketiga

    modalitas tersebut adalah modalitas visual, modalitas auditoral, dan modalitas

    kinistetik (somatis). Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat,

    pelajar auditorial melakukan melalui apa yang mereka dengar, dan pelajaran

    kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan.

    Meier (2002:91) Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah

    pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual

    dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada

    pembelajaran.

    Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah belajar Somatis, belajar Auditori,

    belajar Visual, dan belajar Intelektual. Jika keempat unsur SAVI ada dalam

    setiap pembelajaran, maka siswa dapat belajar secara optimal. Unsur-unsur

    dalam metode SAVI :

    1) Somatis (S) : Belajar dengan bergerak dan berbuat

    2) Auditori (A) : Belajar dengan berbicara dan mendengar

    3) Visual (V) : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan

    4) Intelektual (I) : Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung

    Berdasarkan dari berbagai pendapat diatas maka ada beberapa ciri-ciri

    yang mencerminkan gaya belajar SAVI yaitu :

    1) Pembelajaran fisik (somatis) senang pembelajaran praktik supaya bisa

    langsung mencoba sendiri. Selain menulis mereka suka berbuat saat

    belajar, misalnya: menggaris bawahi, mencorat-coret, menggambarkan.

    2) Pembelajaran auditori dengan mendengar informasi baru melalui

    penjelasan lisan, komentar dan kaset. Mereka senang mendengar

    penjelasan langsung atau membaca teks dan merekamnya di kaset.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14

    3) Belajar visual senang menggambar diagram, gambar, dan grafik, serta

    menonton film. Mereka juga suka membaca kata tertulis, buku, poster

    berslogan, bahan belajar berupa teks tertulis yang jelas.

    4) Belajar intilektual dengan cara merenung dan berpikir cara memecahkan

    masalah yang ada atau dengan cara mencari masalah baru dan

    menyelesaikannya. Dalam teks tertulis yang jelas atau dalam kehidupan

    sehari-hari.

    SAVI singkatan dari Somatis, Auditori, Visual dan Intektual. Teori

    yang mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated Learning, teori otak

    kanan/kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial dan

    kinestetik) teori kecerdasan ganda, pendidikan (holistic) menyeluruh, belajar

    berdasarkan pengelaman, belajar dengan symbol. Pembelajaran SAVI

    menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling

    baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap

    kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain

    dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda.

    Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis,

    kreatif dan hidup.

    Pembelajaran statika dengan pendekatan SAVI bisa optimal jika

    keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran perhitungan

    statika. Misalnya, Siswa diberi kesempatan menerapkan konsep-konsep statika

    untuk memecahkan masalah sehari-hari. Siswa akan belajar sedikit tentang

    statika dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar lebih

    banyak jika mereka dapat melakukan sesuatu (S), membicarakan atau

    mendiskusikan apa yang mereka pelajari (A), serta memikirkan dan

    mengambil kesimpulan atau informasi yang mereka peroleh untuk diterapkan

    dalam menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa dapat meningkatkan

    kemempuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika mereka secara

    simultan menggerakan sesuatu (S) untuk menghasilkan diagram, grafik dan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    15

    lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan atau membicarakan apa yang

    sedang mereka kerjakan (A).

    b. Prinsip Dasar Pembelajaran SAVI

    Prinsip Dasar pembelajaran SAVI sejalan dengan gerakan Accelerated

    Learning (AL), maka prinsipnya juga sejalan dengan AL yaitu:

    1) pembelajaran melibatkan seluruh pikiran dan tubuh.

    2) pembelajaran berarti berkreasi bukan mengkonsumsi.

    3) kerjasama membantu proses pembelajaran.

    4) pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.

    5) belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik.

    6) emosi positif sangat membantu pembelajaran.

    7) otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.

    c. Karakteristik Pembelajaran SAVI

    Sesuai dengan singkatan dari SAVI sendiri yaitu Somatis, Auditori,

    Visual dan Intektual, maka karakteristiknya ada empat bagian yaitu:

    1) Somatis

    Somatis berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh soma. Jika

    dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan bergerak dan

    berbuat. Sehingga pembelajaran somatis adalah pembelajaran yang

    memanfaatkan dan melibatkan tubuh (indera peraba, kinestetik, melibatkan

    fisik dan menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung).

    2) Auditori

    Belajar dengan berbicara dan mendengar. Pikiran kita lebih kuat dari

    pada yang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan

    informasi bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    berbicara beberapa area penting di otak kita menjadi aktif. Hal ini dapat

    diartikan dalam pembelajaran siswa hendaknya mengajak siswa

    membicarakan apa yang sedang mereka pelajari, menerjemahkan pengalaman

    siswa dengan suara. Mengajak mereka berbicara saat memecahkan masalah,

    membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja,

    menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman belajar, atau

    menciptakan makna-makna pribadi bagi diri mereka sendiri.

    3) Visual

    Belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Dalam otak kita

    terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada

    semua indera yang lain. Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih

    mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan seorang

    penceramah atau sebuah buku atau program computer. Secara khususnya

    pembelajar visual yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia

    nyata, diagram, peta gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar.

    4) Intektual

    Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan

    pembelajar yang melakukan sesuatu dengan pikiran mereka secara internal

    ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan

    menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut.

    Hal ini diperkuat dengan makna intelektual adalah bagian diri yang merenung,

    mencipta, dan memecahkan masalah.

    B. Kerangka Berpikir 1. Meningkatkan Hasil Belajar Statika Melalui Model Pembelajaran SAVI

    Hasil belajar merupakan puncak dari suatu proses pembelajaran.

    Dalam hal ini pembelajaran statika masih banyak ditemukan masalah antara

    lain rendahnya hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran statika strategi guru

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Strategi

    yang digunakan oleh guru adalah model pembelajaran SAVI.

    Hasil belajar statika adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah

    mengikuti proses pembelajaran statika berupa pemahaman dan penguasaan

    materi dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan baik untuk masa kini

    maupun masa yang akan datang. Untuk meningkatkan hasil belajar statika

    dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk

    belajar. Diperlukan model pembelajaran interaktif dimana guru lebih banyak

    memberikan peran kepada siswa sebagai subyek belajar, guru mengutamakan

    proses daripada hasil. Pembelajaran yang menyenangkan, suasana

    pembelajaran yang efektif sehingga hasil belajar statika diharapkan

    meningkat.

    2. Penerapan Model Pembelajaran SAVI Dalam penelitian ini digunakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI

    yaitu pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas

    intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam

    pembelajaran.

    Dalam pembelajaran SAVI, guru menyatukan keempat unsur SAVI

    dalam satu pembelajaran matematika. Pembelajaran dimulai dengan guru

    memberitahukan materi yang akan diajarkan dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran. Guru kemudian membahas materi dengan ceramah dan tanya

    jawab sebagai bentuk dari penerapan belajar Auditori (A). Guru menerangkan

    materi dengan menuliskan dipapan tulis materi titik berat garis dan bidang

    datar sebagai bentuk dari penerapan belajar Visual (V). Selanjutnya, guru

    memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi titik berat gari dan

    bidang datar yang telah diajarkan, untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok,

    yang setiap kelompok terdiri dari lima siswa, kemudian mempresentasikan.

    Secara bersama-sama dengan bimbingan guru, semua kelompok mengevaluasi

    hasil pekerjaan kemudian setelah dikoreksi hasil dikumpulkan, sebagai bentuk

    belajar Somatis (S). Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan latihan soal

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18

    dengan materi titik berat garis dan bidang datar kepada siswa untuk dikerjakan

    secara individu sebagai bentuk belajar Intelektual (I).

    Model pembelajaran SAVI diharapkan dapat membantu siswa dalam

    hal belajar perhitungan statika. Model pembelajaran SAVI dijadikan salah satu

    alternatif karena model pembelajaran SAVI menggunakan masalah dunia nyata

    sebagai suatu konteks untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan

    ketrampilan pemecahan masalah. Alasan lain adalah dilihat dari tujuannya,

    SAVI membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan

    masalah, dan kemampuan intelektual.

    Model pembelajaran SAVI bisa dilakukan oleh siswa dengan

    bekerjasama dalam kelompok kecil. Kerjasama memperbanyak peluang untuk

    berbagi permasalahan yang ditimbulkan dan dialog untuk mengembangkan

    ketrampilan sosial dan ketrampilan berpikir. Siswa dapat saling berkreasi

    dengan cara menyampaikan ide dan bertukar pikiran untuk memecahkan

    masalah. Selain itu siswa diharuskan melakukan penyelidikan untuk mencari

    penyelesaian terhadap masalahnya, mengumpulkan dan menganalisis

    informasi, mengembangkan hipotesis ,melakukan percobaan mengerjakan

    soal-soal dan merumuskan kesimpulan. Dengan saling bertukar pikiran maka

    emosi siswa dapat dilatih dengan baik untuk lebih menghargai pendapat orang

    lain sehingga model pembelajaran ini sesuai untuk meningkatkan hasil belajar

    statika

    Pembelajaran statika dengan menerapkan model pembelajaran SAVI

    berdampak positif bagi siswa yaitu siswa menjadi aktif dalam mengikuti

    pembelajaran, karena pengalaman dan percobaan langsung siswa akan

    berpengaruh besar terhadap hasil belajar, membuat guru untuk lebih

    menguasai materi karena guru sebagai fasilitator harus menguasai materi dan

    mampu mengembangkannya serta guru sebagai motivator yang mampu

    memotivasi siswa untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan

    menyediakan kesempatan dan pengalaman yang mendukung proses belajar.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    Gambar 1. Bagan kerangka berpikir penelitian

    C. Hipotesis Tindakan

    Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka

    hipotesis tindakan adalah: Dengan menerapkan model pembelajaran SAVI dalam

    mata diklat statika dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X Teknik

    Gambar Bangunan SMK N 5 Surakarta.

    Guru menggunakan

    model pembelajaran

    SAVI

    Kondisi Awal

    Melalui model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan

    hasil belajar siswa dalam pembelajaran statika

    Siklus I

    Guru belum menggunakan model pembelajaran SAVI

    Hasil nilai siswa rendah

    Tindakan

    Tes

    Siklus

    I

    Terselesaikan

    Belum

    Terselesaikan

    Tes Siklus II

    Terselesaikan Belum

    Terselesaikan

    Siklus III

    Siklus II

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Perencanaan Penelitian 1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta yang

    beralamat di Jl.LU. Adisucipto No.42 Telp.(0271) 713916 Surakarta Kode Pos

    57143 Alasan mengambil tempat penelitian ini adalah

    a. SMK Negeri 5 Surakarta memerlukan evaluasi kegiatan belajar mengajar

    supaya dapat menigkatkan kualitas hasil belajar statika.

    b. SMK Negeri 5 Surakarta terdapat data yang memadai untuk keperluan

    penelitian untuk menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika.

    2. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 5 Surakarta

    Tahun Pelajaran 2009/2010. Sampel yang diambil adalah siswa kelas X Teknik

    Gambar Bangunan SMK N 5 Surakarta yang berjumlah 30 orang.

    3. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan seperti dibawah ini :

    Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

    No Nama Kegiatan Waktu Kegiatan 1 Pengajuan Judul 14 Februari 2010 23 Februari 2010

    2 Pembuatan Proposal 26 Februari 2010 3 Maret 2010

    3 Seminar Proposal 19 April 2010

    4 Perijinan Penelitian 22 April 2010 28 April 2010

    5 Pelaksanaan Penelitian 3 Mei 2010 30 Juni 2010

    6 Penulisan Laporan Penelitian 1 April 2010 - 2 Desember 2010

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    B. Prosedur Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk

    siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat

    keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari

    satu atau lebih pertemuan. Adapun prosedur penelitian yang dipilih yaitu dengan

    menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart (1998).

    Langkah-langkah pada model siklus Kemmis dan Taggart di atas yaitu

    sebagai berikut :

    1. Perencanaan tindakan

    2. Pelaksanaan tindakan

    3. Observasi

    4. Refleksi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Gambar 2

    2. Modifika

    Evaluas

    Evaluasi II

    asi Model P

    (Suhars

    i I

    Penelitian Ti

    simi Arikun

    SIKLUS

    SIKLUS II

    Refleksi I

    Observ

    Observasi

    Refleksi II

    indakan Ke

    nto,2006 : 9

    I

    I

    asi

    i

    I

    las Kemmis

    93)

    Persiapa

    s & Mc Tag

    Belumterselesaik

    Perencan

    Tindaka

    Rencana T

    Tindaka

    TindaLanju

    an

    22

    ggart

    m kan

    naan

    an I

    Terevisi

    an II

    k ut

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23Pada kegiatan siklus akan dilakukan sesuai dengan tahap-tahap sebagai berikut :

    1. Rencana tindakan siklus I a. Perencanaan

    Pada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah

    sebagai berikut :

    1) Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dan analisis

    masalah melalui wawancara dengan guru bidang studi

    2) Berkolaborasi dengan guru menentukan tindakan perbaikkan yaitu dengan

    penerapan model pembelajaran SAVI

    3) Berkolaborasi dengan guru bidang studi untuk menyusun silabus, LKS, dan

    skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran dengan model

    pembelajaran SAVI

    4) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal pretes dan postes beserta kisi-kisinya

    5) Menyusun lembar observasi

    b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu

    pada perencanaan yang telah dibuat yaitu :

    1) Tahap awal pembelajaran :

    a) Guru mengucapkan salam

    b) Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran

    c) Guru mengecek kehadiran siswa.

    2) Tahap Inti Pembelajaran :

    Secara garis besar tahapan pembelajaran SAVI :

    a) Tahap 1. Somatis (S)

    Guru memberikan kegiatan berupa diskusi kelompok. Guru

    mengarahkan siwa supaya duduk bersama dengan kelompoknya.

    Setelah berdiskusi kelompok siswa diharapkan dapat menuliskan

    hasilnya dan mempresentasikan didepan kelas karena inti dari kegiatan

    somatis adalah bergerak.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    24

    b) Tahap 2. Auditori (A)

    Auditori adalah belajar dengan cara berbicara dan mendengar.

    Guru membahas materi dengan metode ceramah dan tanya jawab.

    Kemudian guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan

    supaya ada timbal balik dari siswa kepada guru atau sebaliknya. Siswa

    diajak bersama-sama untuk mengemukakan idenya dalam pembahasan

    soal tersebut.

    c) Tahap 3. Visual (V)

    Visual adalah belajar dengan cara melihat dan menggambarkannya.

    Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan memberikan

    contoh dalam kehidupan sehari-hari.

    d) Tahap 4. Intelektual (I)

    Intelektual adalah belajar dengan cara merenung untuk

    memecahkan masalah. Guru memberikan soal untuk dibahas dalam

    forum diskusi bersam kelompok masing-masing.

    e) Tahap akhir Pembelajaran :

    Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan pada inti

    pembelajaran. Pertemuan berikutnya guru mengadakan evaluasi

    individual siswa dengan mengadakan tes kemampuan kognitif.

    c. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

    berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati

    aktivitas siswa dalam pembelajaran statika dari awal pembelajaran sampai

    akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    25

    siswa sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau

    tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

    d. Refleksi Dari hasil tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Pada tahap ini

    pengajar dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi dan diskusi, untuk

    mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa pada mata pelajaran statika. Hasil refleksi yang ada dijadikan

    bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus

    selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.

    Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan

    memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi yang

    dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1) Mengecek kelengkapan data pengumpulan data yang terjaring selama

    proses tindakan.

    2) Mendiskusikan dan pengumpulan data antara guru, peneliti dan kepala

    sekolah (pembimbing) berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan

    lapangan, dan lain-lain.

    3) Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario

    pembelajaran dengan berdasar pada analisa data dari proses dalam

    tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah

    dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan

    pada siklus II.

    2. Rencana tindakan siklus II a. Perencanaan

    1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada pada siklus I

    2) Menetukan Indikator pencapaian hasil belajar.

    b. Pelaksanaan Pelaksaan program tindkan II mengacu pada identifikasi dan rumusan

    masalah pada siklus I.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    26

    Tahapan pembelajaran SAVI :

    1). Tahap 1. Somatis (S)

    Guru memberikan kegiatan berupa diskusi kelompok. Guru

    mengarahkan siwa supaya duduk bersama dengan kelompoknya.

    Setelah berdiskusi kelompok siswa diharapkan dapat menuliskan

    hasilnya dan mempresentasikan didepan kelas karena inti dari kegiatan

    somatis adalah bergerak.

    2). Tahap 2. Auditori (A)

    Auditori adalah belajar dengan cara berbicara dan mendengar.

    Guru membahas materi dengan metode ceramah dan tanya jawab.

    Kemudian guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan

    supaya ada timbal balik dari siswa kepada guru atau sebaliknya. Siswa

    diajak bersama-sama untuk mengemukakan idenya dalam pembahasan

    soal tersebut.

    3). Tahap 3. Visual (V)

    Visual adalah belajar dengan cara melihat dan menggambarkannya.

    Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan memberikan

    contoh dalam kehidupan sehari-hari.

    4).Tahap 4. Intelektual (I)

    Intelektual adalah belajar dengan cara merenung untuk

    memecahkan masalah. Guru memberikan soal untuk dibahas dalam

    forum diskusi bersam kelompok masing-masing.

    c. Observasi Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan

    mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    27

    tindakan berlangsung. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah

    dikembangkan.

    d. Refleksi

    1) Melakukan evaluasi pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.

    2) Mendiskusikan hasil pengamatan dan hasil evaluasi untuk mendapat

    kesimpulan diharapkan akhir siklus II ini penerapan SAVI dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika.

    3. Rencana tindakan Siklus III (Bila diperlukan)

    C. Instrumen Penelitian 1. Pedoman Observasi

    Pedoman observasi yang dilakukan peneliti, untuk mengamati seluruh

    kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja guru maupun aktivitas siswa, mulai

    dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran Statika. Tujuan tindakan

    observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil

    perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran (lembar observasi

    terlampir).

    2. Pedoman Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

    memperoleh informasi dari terwawancara. Yang diwawancarai oleh peneliti

    adalah guru dan siswa. Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran yang

    telah dilaksanakan. Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh

    data verbal atau konfirmasi dari siswa dan guru mengenai penyebab kesulitan

    siswa dalam memahami pelajaran Statika. (Lembar wawancara terlampir).

    3. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunkan

    untuk mengukur ketrampilan,pengetahuan dan intelegasi kemampuan atau bakat

    yang dimiliki individu atau kelompok ( Suharsimi Arikunto, 1998:25). Tes yang

    digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami

    Statika. Metode tes ada dua yaitu tes tertulis dan tes non tertulis. Tes yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    28dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis bertujuan untuk

    mengetahui peningkatan pemahaman siswa berupa soal- soal yang harus dijawab.

    4. Kajian Dokumen Suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mencari dan mengumpulkan

    data-data yang diperlukan melalui sumber data yang lain. Data ini berupa catatan

    atau arsip SMK N 5 Surakarta yang berkaitan dengan obyek penelitian,misalnya

    Rencana Pelaksanaan Pembelajran(RPP) dan silabus.

    D. Data Dan Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan

    tes yang dilakukan terhadap siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 5

    Surakarta berkaitan dengan pemahaman siswa mengenai mata pelajaran Statika.

    Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan

    SMK N 5 Surakarta dan guru sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen

    sekolah.

    E. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru Statika

    melalui observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Data dalam

    penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran Statika

    dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari

    tindakan yang mengajar. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang

    digunakan adalah :

    1. Metode Observasi

    Metode Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

    mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis. (Suharsimi Arikunto,

    1998:28). Pengumpulan data melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti

    pada kelas yang dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara

    langsung kegiatan belajar siswa dikelas.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    29

    2. Metode Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

    untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Yang diwawancarai oleh

    peneliti adalah guru dan siswa. Pedoman wawancara ini bisa mengenai

    pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuan diadakannya wawancara adalah

    untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari siswa dan guru mengenai

    penyebab kesulitan siswa dalam memahami pelajaran Statika. Pedoman

    wawancara yang digunakan ada;ah pedoman wawancara tidak terstuktur yaitu

    pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang

    ditanyakan.(Suharsimi Ariunto, 2006:227).

    3. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat temuan selama

    pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar

    observasi bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang

    dihadapi selama pembelajaran.

    Catatan lapangan menurut Bagdad dan Biklen (Moleong,1990:153)

    adalah Catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan

    dipikirkan untuk mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam

    penelitian kualitatif. Dalam hal ini catatan lapangan digunakan untuk mencatat

    kejadian-kejadian yang penting pada saat proses pembelajaran Statika

    berlangsung.

    4. Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui

    sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.

    Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa kelas

    X Teknik Gambar Bangunan , serta foto rekaman proses tindakan penelitian.

    F. Validitas Data

    Validasi data yang dipilih peneliti dalam penelitian ini merujuk pada

    pendapat Hopkins (dalam Wiraatmadja, 2005 : 168-171), yaitu :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    30

    a) Member chek, memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi

    yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara

    mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir

    pembelajaran.

    b) Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti

    dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti

    secara kolaboratif oleh sekolah.

    c) Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

    data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

    d) Expert Opinion, pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti

    kepada pakar profesional, dalam hal ini penulis mengkonfirmasikan

    temuan kepada pembimbing atau dosen.

    Berdasarkan validasi di atas, maka validasi data yang akan digunakan oleh

    peneliti yaitu member chek dan Triangulasi. Untuk validasi member chek, setelah

    wawancara dengan guru dan siswa serta observasi terhadap kinerja guru dan

    aktivitas siswa dalam pembelajaran Statika. Peneliti memeriksa hasil wawancara

    dan observasi, apakah sudah tercatat sesuai yang terjadi atau ada yang belum

    tercatat.

    Dalam melakukan triangulasi, setelah observasi dan wawancara terhadap

    kinerja guru dan aktivitas siswa peneliti akan membandingkan serta

    mendiskusikan hasil observasi tersebut dengan guru kelas X pada saat

    pembelajaran Statika.

    G. Analisis Data

    Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang dilakukan secara

    diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan dengan analisis

    interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis

    interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan

    dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses

    siklus.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    31

    Menurut Huberman (2007:20) proses analisis interaktif dapat digambarkan

    dalam skema berikut :

    Reduksi data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta

    transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa

    sekumpulan informasi dalam bentuk naratif yang disusun, diatur dan diringkas

    sehingga mudah dipahami, dilakukan secara bertahap dari kesimpulan sementara

    kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi.

    H. Tolok Ukur Keberhasilan

    Indikator keberhasilan pada penelitian ini tercermin dengan adanya

    peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya berupa kenaikan jumlah siswa

    yang tuntas belajar. Adapun keberhasilan yang harus dicapai sesuai dengan unsur

    SAVI adalah 80%, Berikut unsur pembelajaran SAVI :

    1. Somatis (S)

    a. Kehadiran didalam kelas

    b. Kerjasama dalam kelompok

    c. Kesiapan dalam presentasi

    Pengumpulan Data

    Penarikan Kesimpulan

    Kajian Data Reduksi

    Gambar 3. Model Analisis Interaktif

    (Sumber : Huberman, 2007: 20)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    322. Auditori (A)

    a. Berinteraksi dengan guru

    b. Berinteraksi dengan teman kelompok

    c. Menghargai pendapat orang lain

    3. Visual (V)

    a. Perhatian mengikuti pelajaran

    b. Teliti dan sistematis

    c. Kerapian dalam tugas

    4. Intelektual (I)

    a. Kerjasama dalam memecahkan masalah

    b. Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok

    c. Kejujuran dalam kelompok

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    33

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMK Negeri 5 Surakarta

    Sekolah menengah kejuruan 5 Surakarta, dirintis sejak tahun 1962.

    Sekolah Menengah Kejuruan 5 Surakarta mula-mula berstatus Swasta dan terletak

    di Purwanegaran, dulu Sekolah Teknik Negeri 1 yang sekarang Sekolah Lanjutan

    Tingkat Pertama Negeri 15 Surakarta. Pada saat itu Sekolah Teknologi Menengah

    merupakan Sekolah Teknologi Menengah Persiapan Negeri di Purwanegaran

    berdasarkan SK Menteri Pendidikan RI No.8065/Dirpt/RI tanggal 7 Agustus 65

    Statusnya di Negerikan terdiri dari (Dua) Jurusan, yaitu Mesin dan Bangunan

    Gedung.

    Kemudian setelah adanya pemberontakan G.30 S/PKI maka pada tahun

    1965 Sekolah Tinggi Menengah Negeri Purwanegaran pindah ke Jayanegaran,

    kemudian pada tahun 1966 Sekolah Teknologi Menengah Negeri Purwanegaran

    diubah namanya menjadi Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta yang

    terletak dijalan LU. Adi Sucipto No.10 Surakarta .

    Adanya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

    Indonesia tentang perubahan Nomenklatur SMKTA menjadi SMK serta

    Organisasi dan Tata Kerja SMK, Nomor : 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 yang

    dulunya Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta menjadi Sekolah

    Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta dan Jalannya berubah nomor menjadi 42.

    2. Denah Gedung SMK Negeri 5 Surakarta Gedung SMK Negeri 5 Surakarta terletak di Jln LU. Adi Sucipto no.42

    Surakarta. Dilihat dari keberadaannya, lokasi SMK Negeri 5 Surakarta dekat

    dengan Lembaga Pendidikan lainnya, sehingga dapat dikatakan terletak di

    lingkungan komplek sekolah, baik negeri maupun swasta. Hal ini dapat menjadi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    motivasi t

    mudah dij

    SM

    terdiri dar

    menunjang

    1. Na

    2. No

    3. Pro

    4. Ot

    5. Ke

    6. De

    7. Jal

    No

    tersendiri ba

    angkau, bai

    MK Negeri

    ri gedung d

    g kegiatan b

    ama Sekolah

    omor Statist

    opinsi

    onomi Daer

    ecamatan

    esa/Kelurah

    lan & Nomo

    omor

    agi siswa ka

    ik kendaraa

    5 Surakart

    dan halaman

    belajar men

    Gambar 4

    3PR

    h

    tik Sekolah

    rah

    an

    or

    arena letak

    an umum ma

    ta menempa

    n. Karena l

    ngajar.

    4 . Denah L

    3. Profil SeROFIL SEK

    : SMK

    : 3210

    : Jawa

    : Peme

    : Lawe

    : Kerte

    : L.U A

    : 42

    dipinggir ja

    aupun kend

    ati areal tan

    luasnya yan

    Lokasi Penel

    ekolah KOLAH

    K N 5 Surak

    036101002

    a Tengah

    erintah Kota

    eyan

    en

    Adisucipto

    alan raya, m

    daraan priba

    nah seluas

    ng mencuku

    litian

    karta

    a Surakarta

    maka transp

    adi.

    22530 m2

    upi maka s

    34

    ortasi

    yang

    sangat

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    35

    8. Kode Pos : 57143

    9. Telepon :

    Kode Wilayah : 0271

    Nomor :713916

    10. Faximile :

    Kode Wilayah : 0271

    Nomor : 727068

    11. Daerah : Perkotaan

    12. Status Sekolah : Negeri

    13. Kelompok Sekolah : Teknologi & Industri

    14. Akreditas : A

    Surat Keputusan BAS : No: 018/BASPROP/TU1/2006

    Tgl : 28-01-2006

    15. Penerbit SK BAS ditandatangani oleh: Drs.Sudharto M.A

    16. Tahun Berdiri : 1965

    17. Tahun Perubahan : 1997

    18. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

    19. Bangunan Sekolah : Dinding Batu bata (Permanen)

    20. Lokasi Sekolah : Dalam Kota

    21. Jarak ke pusat Kecamatan : 2 Km

    22. Jarak ke pusat Otoda : 8 Km

    23. Terletak pada lintasan : Kabupaten/Kota

    24. Perubahan Sekolah :

    STM N 2 Surakarta, tgl. 7-8-1965 No.88-65/ Dirpt/Bl SMK N 5 Surakarta, tgl. 7-3-1997 No.036/ O /1997

    25. Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM

    NIP : 19520607 197903 1 012

    Pejabat yang Mengangkat : Walikota Surakarta

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    36

    26. Email dan Website : [email protected]

    www.smkn5solo.net

    27. Program Keahlian :

    1. Teknik Konstruksi Beton

    2. Teknik Perkayuan

    3. Teknik Gambar Bangunan

    4. Teknik LIstrik Industri

    5. Teknik Listrik Pemakaian

    6. Teknik Elektronika Industri

    7. Teknik Pemanfaatan Tenaga

    Listrik

    8. Teknik Permesinan

    9. Teknik Mesin Otomotif

    28. Sertifikasi ISO 9001-2000

    Status : Sudah bersertifikasi

    No : 01 100 065

    Tanggal : 26 Juni 2006

    Lembaga yg mengeluarkan : TUV Rheinland Group

    4. Struktur Organisasi Tabel 2. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta

    No. J a b a t a n N a m a

    1 2

    Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah, a. Waka Kurikulum b. Waka Kesiswaan

    Drs. Sudarto, MM Drs. Widodo Drs. Supartin

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    37

    3

    4 5

    6

    7

    8

    9

    c. Waka Ketenagaan d. Waka Hub. Industri TIM SMM ISO 9001 : 2008 a. QMR b. DQMR c. Anggota Koordinator TU Perencanaan dan Pengembangan a. Koordinator b. Anggota Ketua Program Keahlian a. Kaprog. Bangunan b. Kaprog TEI c. Kaprog. TITL d. Kaprog. Pemesinan e. Kaprog. Otomotif f. Koordinator GNA g. Koordinator BP Ketua Kompetensi Keahlian a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng b. Kompetensi TKB/Kabeng c. Kompetensi TGB/Kabeng Staf Kurikulum a. Urusan KBM Praktek b. Urusan KBM Teori c. Urusan Evaluasi Pendidikan d. Urusan Pengembangan KBM e. Urusan Administrasi f. Perpustakaan - Koordinator

    - Anggota g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB Koordinator Anggota Staf Kesiswaan a. Pembina OSIS b. Pembina STP2K c. Bendahara Kesiswaan d. Pembina Pramuka e. Urusan Upacara Bendera f. Pembina PMR dan UKS g. Pembina Kesenian h. Pembina Koperasi Siswa

    Drs. Sunartono, MM Drs. Sriyadi, MM Drs. Yulisto Drs. Nuryanto Karseno, SPd Zaenal Arifin,S.Sos I Sri Handayani Drs. Rahmad Darmono Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd. Suhari, SPd Drs. Purwanto, ST Edy Mugiyono, SST Drs. Sri Wahono Drs. Heru Purnanto Sarman, SPd Drs. Jarot Mardiyanto Drs. Hermanto Drs. Sukamto Drs. Suprapto Drs. Sri Hardoyo Lari, S.Pd Sugiyoto, S.Pd Drs. Agus Imam AP Drs. Cening Budiada Drs. Haryanto Natalia Kadarini, S.Pd Dra. Nining Sumarsih Agus Maryanto, S.Kom Fendi Prihantono, SPd Sukidi, SPd Drs. Suharyono Ti Wahyuni Lelono, SSi Dra. Umi Wahidatun Sumardi, SPd Agus Satyawan, S.PAk Dra. JD. Dewi Tri U. Drs. Slamet, PD

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    38

    10

    11

    12

    13

    14

    - Ketua - Bendahara - Sie Usaha

    Staf Ketenagaan a. Urusan Sarpras b. Urusan SDM c. Adminstrasi

    Staf Hubungan Industri a. Sekretaris Hub. Industri b. Bendahara Hub. Industri c. Ketua Pokja PSG d. Bursa Kerja Khusus

    - Koordinator - Sekretaris - Bendahara - Anggota

    e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching Factory

    f. Koordinator UPS Ketua Bengkel a. Bengkel Elektronika b. Bengkel Listrik c. Bengkel Mesin Perkakas d. Bengkel KB dan Lafalo e. Bengkel Mekanik Otomotif Ketua Laboratorium a. Lab. Bahasa b. Lab Komputer Bendahara Sekolah a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP b. Bendahara Pembantu Komite

    Dra. Endah Nuningsih Dra. Siti Nuriyah Drs. Sudarsono Masumah S Suci, SSi, MPd Joko Susilo, SPd Eko Sapto Nugroho, S.Pd Slamet Priyadi, S.Pd. Tri Susilowati, S.Pd. Nanang Supriyanto, S.Pd. Candra Denny KD, SPd Setyo Adi , SPd Drs. Suteng Supriyantoro, ST Retnowatik, S.Pd. Drs. Rahmad Darmono Drs. Suparjono, MM Drs. Suprapto Joko Wahyu Riyadi, S.Pd Drs. Suharyatno Drs. Djoko Santoso Slamet, S.Pd Mukri Hartanto, S.Pd Dra. Sri Lasmini Drs. Agus Supratman Annah Dwi Koriawati Drs. Catur Jatmiko

    5. Kurikulum yang Pernah Diberlakukan Di SMK Negeri 5 Surakarta SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum

    selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum

    yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :

    - Kurikulum 1964 - Kurikulum 1976 - Kurikulum 1984 - Kurikulum 1994

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    39

    - Kurikulum 1999 - Kurikulum 2004 (hanya untuk program studi mesin) - Kurikulum Berbasis Kompotensi - KTSP - Kurikulum Spektrum -

    6. Bidang Studi Keahlian Dan Program Studi Keahlian Di SMK Negeri 5 Surakarta

    Program studi yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta ada empat macam

    program studi, yaitu :

    a. Jurusan Bangunan

    1) Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu

    2) Program Keahlian Teknik Konstuksi Batu dan Beton

    3) Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

    b. Jurusan Mesin

    1) Program Keahlian TMO

    2) Program Keahlian TPM

    c. Jurusan Listrik

    1) Program Keahlian TITL

    2) Program Keahlian TPTL

    d. Jurusan Elektronika

    1) Program Keahlian TEI

    B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Perencanaan Penelitian Siklus I

    Atas dasar gagasan yang timbul dari peneliti pada penelitian tindakan

    kelas ini selanjutnya dikembangkan rencana penelitian berupa prosedur kerja yang

    dilaksanakan pada kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta.

    Peneliti pada siklus I melaksanakan pembelajaran dengan standar kompetensi

    menentukan titik berat garis dan bidang datar. Peneliti melaksanakan tahap demi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    40tahap yang telah direncanakan dalam PTK ini. Siklus I terdiri dari dua pertemuan,

    pertemuan kesatu dilaksanakan pada hari jumat tanggal 7 Mei 2010 pada jam ke

    1 3 dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Kemudian pertemuan kedua pada hari

    sabtu tanggal 8 Mei 2010 pada jam 1 3 dengan alokasi waktu 3 x 45 menit.

    Untuk pertemuan siklus I dengan alokasi waktu 6 x 45 menit (jam pelajaran),

    maka untuk siklus I tersedia waktu 6 jam pelajaran (270 menit).

    2. Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Perencanaan

    1) Observer mendokumentasi kondisional siswa yang meliputi jumlah siswa

    dalam kelas, serta nilai ulangan harian Statika sebelum menggunakan

    model pembelajaran SAVI pada kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK

    Negeri 5 Surakarta (lampiran 1 hal 59 dan lampiran 2 hal 60)

    2) Observer mengidentifikasi masalah yang timbul pada siswa dan guru,

    kenyataan yang ada setelah melakukan indentifikasi bahwa siswa kelas X

    Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta tergolong siswa yang

    kurang minat dalam mengikuti pelajaran hal itu berdasarkan pengamatan

    observer yang melihat banyaknya siswa yang tidak memperhatikan

    pelajaran dan cara mengajar guru hanya monoton selalu metode ceramah

    yang digunakan sehingga siswa jenuh dan kreatifitas siswa tidak terasah.

    3) Observer berkolaborasi dengan guru untuk mengembangkan model

    pembelajaran SAVI.

    4) Observer membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru.

    5) Observer membagi siswa dalam 5 kelompok yang dibagi secara acak.