presentasi fiqh 3

14
Presentasi Ke- Presentasi Ke- 3 3 Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA MA Membahas pengertian, Membahas pengertian, dasar hukum atau dalil dasar hukum atau dalil berkenaan dengan shalat, berkenaan dengan shalat, hukum shalat, rukun dan hukum shalat, rukun dan syarat sahnya shalat, syarat sahnya shalat, hikmah menegakkan shalat, hikmah menegakkan shalat, jenis-jenis shalat jenis-jenis shalat tathawwu’, tatacara tathawwu’, tatacara shalat wajib dan sunnah, shalat wajib dan sunnah, sujud sahwi, sujud sujud sahwi, sujud syukur, sujud tilawah, syukur, sujud tilawah, shalat jama’ dan qashar. shalat jama’ dan qashar. F F IQH IQH S S HALAT: HALAT: D D EFINISI, EFINISI, H H UKUM, UKUM, M M ACAM- ACAM- M M ACAM, ACAM, T T ATACARA, ATACARA, H H IKMAH IKMAH S S HALAT HALAT

Upload: marhamah-saleh

Post on 21-Jun-2015

7.682 views

Category:

Spiritual


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Fiqh 3

Presentasi Ke-3Presentasi Ke-3

Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MAOleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA

Membahas pengertian, dasar Membahas pengertian, dasar hukum atau dalil berkenaan hukum atau dalil berkenaan

dengan shalat, hukum shalat, dengan shalat, hukum shalat, rukun dan syarat sahnya shalat, rukun dan syarat sahnya shalat,

hikmah menegakkan shalat,hikmah menegakkan shalat,jenis-jenis shalat tathawwu’, jenis-jenis shalat tathawwu’,

tatacara shalat wajib dan sunnah, tatacara shalat wajib dan sunnah, sujud sahwi, sujud syukur, sujud sujud sahwi, sujud syukur, sujud tilawah, shalat jama’ dan qashar.tilawah, shalat jama’ dan qashar.

FFIQH IQH SSHALAT:HALAT:DDEFINISI,EFINISI,

HHUKUM,UKUM,

MMACAM-ACAM-MMACAM, ACAM,

TTATACARA, ATACARA,

HHIKMAH IKMAH SSHALATHALAT

Page 2: Presentasi Fiqh 3

PENGERTIAN SHALAT Secara etimologi, SHALAT adalah do’a.Secara terminologi, shalat merupakan ibadah yang terusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat-syarat tertentu.

: عدم عدمه من يلزم ما هو الشرطعدم وجوده من يلزم وال المشروط

لذاته وجود .وال : شئت وإن الماهية جزء هو والركن

والسجود كالركوع الذات جزء . للصالة بالنسبة

عن خارج الشرط أن بينهما والفرق : قال منها جزء6 والركن الماهية

ولجا === قد ماهية في والركن . خرجا قد ماهية عن والشرط

PENGERTIAN SYARAT DAN RUKUN

SYARAT adalah apa-apa yang ketiadaannya menyebabkan ketidakadaan (tidak sah), tetapi adanya tidak mengharuskan (sesuatu itu) ada (sah). Atau, perkara yang keberadaan suatu hukum tergantung dengannya. Contoh: jika tidak ada thaharah maka shalat tidak ada (yakni tidak sah), tetapi adanya thaharah tidak berarti adanya shalat (belum memastikan sahnya shalat, karena masih harus memenuhi syarat-syarat yang lainnya, rukun-rukunnya, hal-hal yang wajib dan menghindari hal-hal yang membatalkannya.RUKUN adalah unsur fardhu / bagian dari perbuatan itu sendiri, seperti ruku’ dan sujud dalam shalat. Sedangkan syarat, diluar bagian dari inti perbuatan.

بالتكبير مفتتحة وافعال اقوالبها يتعبد بالتسليم مختتمة

مخصوصة بشرائط

Page 3: Presentasi Fiqh 3

SYARAT-SYARAT SYARAT-SYARAT SHALATSHALAT

Syarat-syarat WAJIB shalat yaitu syarat-syarat diwajibkan nya seseorang mengerjakan shalat. Jika seseorang tidak memenuhi syarat-syarat itu

maka ia tidak diwajibkan mengerjakan shalat.

Syarat-syarat SAH Shalat yaitu syarat-syarat yang harus

dipenuhi apabila seseorang hendak melakukan shalat. Apabila salah satu syarat

tidak dipenuhi maka tidak sah shalatnya.- Islam (al-Taubah: 7).

- Suci dari Haid & Nifas- Berakal Sehat (orang gila, mabuk, pingsan tidak wajib shalat)- Baligh. Untuk mumayyiz (anak yang sudah dapat membedakan antara yang baik dan buruk, usia tujuh tahun diperintahkan shalat, tapi belum wajib).- Telah sampai da'wah kepadanya.- Sadar atau jaga (orang yang sedang tertidur tidak wajib mengerjakan shalat)

- Masuk waktu shalat- Suci dari hadats besar dan - hadats kecil- Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis - Menutup aurat - Menghadap kiblat

ن�ي�ن� • ؤ�م� ال�م ع�ل�ى ك�ان�ت� ال�ة� الص� إ�ن� . ت�ا و� و�ق م� 103النساء ك�ت�اب�ا

تم� ي�ا• م� ق إ�ذ�ا نوا آم� ال�ذ�ي�ن� ا �ي&ه� ألوا اغ�س� ف� ال�ة� الص� إ�ل�ى

كم� و�ه� 6المائدة ... وج•. ر� ف�ط�ه0 ث�ي�اب�ك� 4المدثر و�ت�ى • ح� د�ث� أ�ح� م�ن� ال�ة ص� ب�ل تق� ال�

أ� ي�ت�و�ض�كل0 • ن�د� ع� ي�ن�ت�كم� ز� ذوا خ آد�م� ب�ن�ي ي�ا

Cد ج� 31األعراف . م�س�د� • ج� ال�م�س� ط�ر� ش� ك� ه� و�ج� و�ل0 ف�

ام� ر� 144 البقرة. ال�ح�

Page 4: Presentasi Fiqh 3

RUKUN DANHIKMAH SHALAT

PERBUATAN / MAZHAB Hanafi MalikSyafi`

iAhmad

1. Niat x rukun rukun x

2. Takbiratul Ihram rukun rukun rukun rukun

3. Berdiri rukun rukun rukun rukun

4. Membaca Al-Fatihah rukun rukun rukun rukun

5. Ruku` rukun rukun rukun rukun

6. I`tidal/ Bangun Dari Ruku` x rukun rukun rukun

7. Sujud rukun rukun rukun rukun

8. Duduk Antara Dua Sujud x rukun rukun rukun

9. Duduk Tasyahhud Akhir rukun rukun rukun rukun

10. Membaca Tasyahhud Akhir x rukun rukun rukun

11. Membaca Shalawat Nabi x rukun rukun rukun

12. Salam x rukun rukun rukun

13. Tartib x rukun rukun rukun

14. Tuma`ninah x rukun x rukun

HIKMAH SHALAT

1. Mengingatkan kita kepada Allah, menimbulkan rasa takut dan tunduk kepada-Nya, menumbuhkan rasa kebesaran dan ketinggian Allah di dalam jiwa. Shalat menyuburkan dasar-dasar tauhid, menghaluskan budi pekerti, sarana berzikir kepada Allah. . لذكري الصالة طه أقم142. Mendidik dan melatih diri menghadapi segala kesulitan dengan hati mantap & tenang.

اذا هلوعا خلق االنسان انمسه واذا جزوعا الشر مسه

منوعا الخيرالمصلين 22-19المعارج. اال

3. Menjadi penghalang untuk mengerjakan perbuatan keji dan mungkar.4. Sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT, sebagai sarana berdo’a, membentuk jiwa yang disiplin, pengobatan rohaniyah.

Page 5: Presentasi Fiqh 3

DALIL-DALIL TENTANG DALIL-DALIL TENTANG KEWAJIBAN SHALATKEWAJIBAN SHALAT

al-Baqarah, 43: Gالص HوIمH KقJي K الوKا ك Gالز HوI وKآت KاةKة KعKامHوIعK ك HارKو

KنH JعJي اك Gالر al-Baqarah, 110:

IقKدNمIوHا وKمKات KوةK ك GالزHوI وKآت KةHوK الصGل HوIمH KقJي وKا Kالله GنJ ا JاللهIدH ن Jع IهHوIدJجK ت OرH ي Kخ HنNم HمI ك JسIفH JKن ال

Hر6 KصJي ب KنHوI KعHمKل ت JمKا بal-’Ankabut, 45:

JنKع HهKى Kن ت KوةK الصGل GنJ ا KوةK الصGل J KقJم وKا KرK Hك HمIن وKال Jاء KشHحKفH ال

An-Nur, 56: HوIعH KطJي وKا KوةK ك Gالز HوI وKآت KةK الصGال HوIمH KقJي وKا

KنHوIمKح HرI ت HمI Kك KعKل ل KلHو Iس GاالرYANG MEMBATALKAN SHALAT:YANG MEMBATALKAN SHALAT: Berhadats kecil / besar, meninggalkan salah satu rukun shalat, terkena najis, berkata-kata dengan sengaja selain bacaan shalat, tertawa terbahak-bahak, bergerak 3x berturut-turut, mendahului imam, murtad, makan dan minum dengan sengaja.

TIPS MERAIH KHUSYU’ TIPS MERAIH KHUSYU’ DALAM SHALATDALAM SHALATAnggap Anda berdiri di hadapan Yang Maha Berkuasa untuk bermunajat.

Memahami makna bacaan shalat.

Memanjangkan ruku’ dan sujud.

Tidak mempermainkan anggota tubuh selain untuk gerakan shalat, seperti sering menggaruk.

Tetap memandang ke tempat sujud.

Menjauhkan diri dari segala yang membimbangkan hati. Jika shalat di atas sajadah hendaknya bukan yang bergambar, jangan pula shalat sambil menahan buang air besar atau kecil.

Page 6: Presentasi Fiqh 3

SHALAT

MAKTUBAH (SHALAT-SHALAT FARDHU)

NAFILAH (TATHAWWU’)

NAWAFIL TANPA SEBABNAWAFIL DENGAN ADA

SEBAB (SHALAT GERHANA)

Lebih muakkadah (dikerjakan Rasul meski saat hadhar dan safar, seperti

shalat witir dan 2 raka’at fajar)

Muakkadah (dikerjakan Rasul dalam keadaan hadhar saja, tidak dalam safar: shalat rawatib dan tahajjud).

Ghairu Muakkadah, shalat sunah rawatib yang dibenarkan oleh Rasul.

Page 7: Presentasi Fiqh 3

Shalat RawatibShalat sunah yang dikerjakan menyertai shalat fardhu.

Shalat Rawatib terbagi dua: Shalat sunah QABLIYAH, yaitu shalat sunat yang dilaksanakan sebelum mengerjakan shalat wajib. Dan shalat sunah BA'DIYAH, yaitu shalat yang dikerjakan setelah melakukan shalat wajib.

MU’AKKAD (sangat dianjurkan, sering dilakukan oleh Nabi SAW.) :• dua rakaat qabla subuh• dua rakaat qabla zuhur• dua rakaat ba’da zuhur• dua rakaat ba’da maghrib• dua rakaat ba’da isya

“Ibnu Umar r.a berkata: Aku ingat dari Nabi SAW 10 rakaat yaitu: dua rakaat sebelum Dhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah Isya' di rumahnya, dan dua rakaat sebelum Shubuh. Muttafaq Alaihi. Dalam suatu riwayat Bukhari-Muslim yang lain: Dan dua rakaat setelah Jum'at di rumahnya. (H.R. Bukhari Muslim)

GHAIRU MU’AKKAD (tidak dikuatkan, tidak banyak dikerjakan oleh Nabi):• Sebelum zuhur dua rokaat• Setelah zuhur dua rokaat• Sebelum ashar empat rokaat• Sebelum magrib dua rokaat• Sebelum isya dua rokaat

Page 8: Presentasi Fiqh 3

Shalat Sunah LainnyaShalat Khauf. Shalat yang dilakukan pada saat-saat genting. Shalat ini dapat

dilakukan kapan pun bila kita dalam kondisi merasa takut, misalnya karena perang, bencana alam, ancaman binatang buas, dikejar musuh atau orang jahat, dsb. Syariat shalat khauf ini didasarkan pada surat An-Nisâ: 102.

Shalat Dhuha. Shalat sunah yang dikerjakan pada pagi hari, waktunya dimulai ketika matahari tampak kurang lebih setinggi tombak dan berakhir sampai tergelincir matahari (waktu zuhur). Jumlah rakaat shalat dhuha adalah sekurang-kurangnya 2 rakaat, sebanyak-banyaknya 12 atau 16 rakaat.

Shalat Istisqa. Shalat sunah yang bertujuan untuk meminta hujan. Biasanya dilaksanakan ketika terjadi kemarau panjang sehingga mata air menjadi kering, tumbuh-tumbuhan mati, manusia dan hewan kekurangan makanan dan air. Bila sudah masuk dalam kondisi ini, dianjurkan pemimpin masyarakat setempat atau ulama mengajak masyarakat untuk bertobat dan berdoa.

Shalat Khusuf. Shalat sunah yang dilakukan karena terjadi gerhana bulan.Waktunya adalah sejak awal gerhana sampai akhir atau tertutupnya bulan tsb.

Shalat Kusuf. Shalat sunah yang dilakukan karena terjadi gerhana matahari. Waktunya adalah sejak awal gerhana sampai selesai atau tertutupnya matahari. Apabila terjadi gerhana, Rasulullah SAW keluar ke mesjid lalu menyuruh seorang pergi berkeliling menyerukan “Ash Shalatul Jami’ah”. Setelah orang-orang berkumpul di mesjid, beliau pun mengerjakan shalat. Baik shalat khusuf dan kusuf, tidak ada azan. Kaifiyat (cara shalat) adalah: dua rakaat dengan 4 ruku’ dan dengan 4 sujud (tiap-tiap rakaat, dua ruku’).

Shalat Istikharah. Shalat sunah dua rakaat yang diiringi dengan doa khusus, dikerjakan untuk memohon petunjuk yang baik kepada Allah SWT sehubungan dengan urusan yang masih diragukan untuk diputuskan akan dikerjakan atau tidak. Urusan yang dimaksud bisa berupa urusan pribadi ataupun yang terkait dengan kepentingan umum. Petunjuk dari Allah SWT ini biasanya akan diperoleh melalui mimpi atau kemantapan hati untuk mengambil keputusan.

Page 9: Presentasi Fiqh 3

Shalat Tahajjud. Shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu, meskipun hanya sejenak, kemudian diiringi dengan doa khusus. Shalat tahajud boleh dilakukan di awal, tengah, atau di akhir malam, asalkan sesudah tidur, namun melakukannya pada sepertiga malam yang terakhir adalah lebih baik, karena pada saat itu terdapat waktu doa para hamba dikabulkan oleh Allah SWT.

Shalat Gaib. Shalat yang dilakukan atas seseorang yang meninggal dunia di suatu tempat atau negeri, baik jauh ataupun dekat dari tempat orang yang melaksanakan shalat, dan mayatnya tidak ada di tempat (di hadapan) orang-orang yang menshalatkan.

Shalat Hajat. Shalat sunah dua rakaat yang dikerjakan seseorang yang mempunyai hajat (keperluan) agar keperluan tsb dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah SWT.

Shalat Tahyatul Masjid. Shalat yang dilakukan sebagai penghormatan terhadap masjid, dilakukan oleh orang yang masuk ke dalam mesjid sebelum ia duduk.

Shalat ‘Idain. Shalat yang dilakukan pada saat dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Idul Fitri dilaksanakan berkaitan dengan selesainya bulan Ramadhan yang jatuh pada tanggal 1 Syawal.Idul Adha dilaksanakan bertepatan dengan selesainya pelaksanaan ibadah haji, yaitu tanggal 10 Zulhijjah, yang biasanya seusai shalat dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu.

Shalat Tarawih. Shalat sunah yang dikerjakan umat Islam setiap malam selama bulan Ramadhan. Ada beberapa pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih, yang pertama adalah 11 rakaat terdiri dari 4 rakaat, kemudian 4 rakaat lagi, dan ditutup dengan 3 rakaat shalat witir. Ada pendapat lain 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir, sehingga seluruhnya adalah 23 rakaat.

Page 10: Presentasi Fiqh 3

Shalat Witir. Witir berarti ganjil, nama bagi shalat yang rakaatnya ganjil (selain shalat Maghrib), yaitu shalat 1, 3, 5, 7, 9 atau 11 rakaat yang bersambungan dan hanya satu kali salam. Waktu pelaksanaannya malam hari, sesudah shalat Isya sampai terbit fajar. Yang paling baik, witir dijadikan sebagai shalat yang paling akhir dikerjakan pada malam hari. Bila seseorang khawatir tidak bangun pada waktu menjelang terbit fajar, ia boleh mengerjakan shalat witir segera setelah shalat fardu dan sesudah Isya.

Shalat Taubat. Shalat untuk menyatakan bahwa kita bertaubat dari suatu dosa, artinya menyesal atas perbuatan yang dilakukan, dan bertekad kelak tidak akan melakukannya lagi, disertai permohonan ampun kepada Allah.

Shalat Tasbih. Shalat sunah empat rakaat yang setiap rakaatnya membaca tasbih sebanyak 75 kali, sehingga seluruhnya berjumlah 300 kali. Rincian jumlah tasbih untuk setiap rakaat adalah sbg berikut: 15 kali sesudah membaca surat dan sebelum rukuk 10 kali sesudah membaca tasbih rukuk dan sebelum i’tidal 10 kali setelah membaca tahmid i’tidal 10 kali setelah membacab tasbih sujud 10 kali setelah membaca doa duduk diantara dua sujud 10 kali setelah membaca tasbih sujud kedua 10 kali setelah duduk istirahat sesudah sujud kedua. Bagi setiap muslim, dianjurkan mengerjakan shalat tasbih setiap malam, bila tidak mampu maka sekali seminggu, atau sekali sebulan, atau sekali setahun, bila masih tidak bisa, maka sekurang-kurangnya sekali seumur hidup. Waktu pelaksanaannya dapat siang hari atau malam hari, empat rakaat dengan satu atau dua kali salam.

Page 11: Presentasi Fiqh 3

Sujud Sahwi, Tilawah, Syukur

• SUJUD SAHWI adalah sujud karena lupa. Rasul SAW pernah kelupaan dalam shalatnya, beliau bersujud 2 kali untuk menutupi kekurangan itu. Di sebagian kelupaannya, beliau sujud sebelum salam, dan sebagian lagi sesudah salam. Jika dilakukan sesudah salam, maka kaifiah sujud sahwi ialah bertakbir lalu bersujud 2 kali, kemudian bertasyahud lalu salam.Bacaan sujud sahwi: سبحان من ال ينام وال يسهوا

• SUJUD TILAWAH: Rasulullah SAW jika membaca ayat sajadah, beliau bertakbir dan bersujud sekali. Beliau membaca:

سجد وجهي للذي خلقه وصوره وشق سمعه وبصره بحوله وقوته تبارك الله احسن الخالقين

• SUJUD SYUKUR: Rasulullah SAW jika mendapatkan berita gembira beliau bersujud sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Tidak ada nash hadis yang jelas menunjukkan disyariatkannya wudhu’, suci pakaian dan tempat bersujud ketika melakukan sujud syukur. Kalaupun ada yang mensyaratkan demikian, hanyalah berpegang kepada qiyas terhadap shalat.

Page 12: Presentasi Fiqh 3

Jama’ dan Qashar

► Jika seseorang bepergian (safar), ia dapat mengerjakan shalat yang empat raka’at menjadi 2 raka’at saja (qashar).

واذا ضربتم في االرض فليس عليكم جناح ان تقصرو من الصالة. 101 النساء

► Begitu pula shalat dapat di-jama’ taqdim (Ashar ke Zuhur atau Isya ke Magrib), dan jama’ ta’khir (Zuhur ke Ashar atau Magrib ke Isya). Pengertian jama’ shalat adalah mengerjakan dua shalat dalam satu waktu, baik dimajukan atau diakhirkan.

► Beberapa kondisi shalat boleh dijama’ adalah:- Ketika berada di Arafah dan Muzdalifah (saat haji).- Ketika berada dalam keadaan safar- Kondisi hujan (rukhshah ini khusus bagi orang yang bershalat jama’ah di masjid yang datang dari jauh dan mengalami masyaqqah di perjalanan).- Kondisi sakit atau uzur- Jama’ karena hajat (keperluan mendesak), asalkan tidak menjadi kebiasaan.

Page 13: Presentasi Fiqh 3

NEXT WEEK NEXT WEEK FIQH SHAUM (PUASA) FIQH SHAUM (PUASA)

http://marhamahsaleh.wordpress.com/Email: [email protected]: [email protected]

Page 14: Presentasi Fiqh 3

Mohon MaafMohon MaafLahir BatinLahir Batin

Supported by :