presentasi agama kelompok 3 xii ka-1

Upload: hermawan-dwi-afandi

Post on 17-Jul-2015

138 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUKUM WARISAN HARTAOleh Kelompok III kelas XII KA-1 Ayu Wulandari Diya Ainun Ulfa Gita Novia Rahmawati Hermawan Dwi Afandi Irza Farobi NurdiansyahSTART

(07) (15) (25) (28) (32)

PENGERTIAN

KETENTUAN

SEBAB

LAIN-LAIN

PENGERTIAN WARISAN

PEWARIS

AHLI WARIS

HARTA WARISAN

HARTA SEBELUM DIWARIS BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN MEMBAYAR HUTANG MAYIT MELAKSANAKAN WASIAT MEMBAYAR ZAKATHIKMAH MEMPELAJARI HUKUM WARISAN HARTA

WarisanAdalah harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris kepada ahli waris. Warisan berasal dari bahasa Arab Al-miirats, dalam bahasa arab adalah bentuk masdar (infinititif) dari kata waritsa- yaritsuirtsan- miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain. Atau dari suatu kaum kepada kaum lain.

PewarisPewaris adalah orang yang meninggal dunia, baik laki-laki maupun perempuan yang meninggalkan sejumlah harta benda maupun hak-hak yang diperoleh selama hidupnya, baik dengan surat wasiat maupun tanpa surat wasiat.

Ahli warisAdalah orang-orang yang berhak menerima harta peninggalan (mewarisi) orang yang meninggal, baik karena hubungan keluarga, pernikahan, maupun karena memerdekakan hamba sahaya (wala).

Harta WarisanHarta Warisan yang dalam istilah faraid dinamakan tirkah (peninggalan) adalah sesuau yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal, baik berupa uang atau materi lainyayang dibenarkan oleh syariat Islam untuk diwariskan kepada ahli warisnya.

Adapun orang-orang yang berhak menerima bagian dari harta yang ditinggalkan oleh seseorang yang sudah meninggal dunia itu ada 25 orang, yaitu 15 orang yang berhak menerima harta warisan dari pihak laki-laki dan 10 orang dari pihak perempuan. Berikut ini adalah RinciannyaKETENTUAN PIHAK LAKI-LAKIPIHAK PEREMPUAN

15 orang atau ahli waris dari pihak laki-laki adalah: 1. Anak laki-laki 2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan seterusnya 3. Bapaknya 4. Kakek dari bapaknya bapak dan seterusnya 5. Saudara laki-laki sekandung 6. Saudara laki-laki sebapak 7. Saudara laki-laki seibu8. Anak laki-laki dari saudara lakilaki sekandung 9. Anak laki-laki dari saudara lakilaki seayah 10. Saudara laki-laki bapak yang sekandung 11. Saudara laki-laki bapak yang seayah (paman) tiri 12. Anak laki-laki dari saudara lakilaki bapak yang sekandung 13. Anak laki-laki dari saudara lakilaki bapak seayah 14. Suaminya 15. Laki-laki yang memerdekakan mayat.

Sedangkan ahli waris dari pihak wanita ada 10, yaitu: 1. Anak perempuan2. Anak perempuan dari anak laki-laki dan seterurnya 3. Ibunya 4. Ibunya bapak 5. Ibunya ibu dan seterusnya keatas 6. Saudara perempuan sekandung 7. Saudara perempuan sebapak 8. Saudara perempuan seibu 9. Istrinya 10. Wanita yang memerdekakan mayat

Sebab-sebab hak warisAda 3 hal yang menjadi sebab munculnya hak waris menurut yang disepakati oleh para Ulama, yaitu :

1. Hubungan Nasab, bentuk hubungan ini ada tiga :

a. Ushuul b. Furuu c. Hawaasyi 2. Hubungan Pernikahan 3. Hubungan Walaa

HARTA BENDA SEBELUM DIWARIS.Sebelum harta benda dibagi kepada ahli waris selesaikan terlebih dahulu hal-hal berikut : Zakat; bila harta peninggalan belum dikeluarkan zakatnya. Biaya pengurusan pewaris sejak dari sakit sampai selesai pemakaman jenazahnya. Hutang; jika pewaris meninggalkan hutang. Wasiat ; jika pewaris berwasiat untuk diserahkan pada seseorang atau lembaga guna kepentingan syiarul Islam, wasiat tidak boleh lebih dari sepertiga dari seluruh harta warisan, kecuali para ahli waris sepakat melebihkannya. Dan wasiat tidak boleh ditujukan pada ahli waris, kecuali disetujui seluruh ahli warisnya.

BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN Semua keperluan dan pembiayaan pemakaman pewaris hendaknya menggunakan harta miliknya, dengan catatan tidak boleh berlebihan. Keperluan-keperluan pemakaman tersebut menyangkut segala sesuatu yang dibutuhkan mayit, sejak wafatnya hingga pemakamannya.

Membayar Hutang MayitDi dalam kehidupan sehari-harinya seseorang tidak terlepas dari beban dan tanggungan. Di antara tanggungan yang mungkin menimpanya ialah hutang. Terutama ketika kondisi yang mendesak dan amat membutuhkan, atau kondisi-kondisi lainnya. Baik hutang tersebut terkait dengan hak manusia ataupun yang terkait dengan hak Allah. Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur masalah ini, sebagaimana telah tertuang dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Melaksanakan WasiatKata wasiat diambil dari kata, ( aku menyampaikan sesuatu yang dipesankan kepadaku). Maka, setelah orang yang berwasiat wafat, ia telah menyampaikan apa yang dulu akan disampaikan semasa hidupnya.Adapun secara syara wasiat berarti penyerahan barang, hutang, atau kemanfaatan kepada orang lain agar diberikan kepada orang yang diwasiati setelah orang yang berwasiat meninggal. Hukum Wasiat Wasiat wajib bagi orang yang memiliki harta untuk diwasiatkan.

MEMBAYAR ZAKATHarta peninggalan si mayat sebelum diwariskan, hendaklah dikeluarkan zakatnya terlebih dahulu. Zakat yang berkaitan disini adalah zakat mal. Apabila zakat mal ini belum dikeluarkan, maka si mayat mempunyai utang atau tanggung jawab yang besar di hadapan Allah swt.

HIKMAH MEMPELAJARI HUKUM WARISAN HARTA

1. Untuk menunjukkan ketaatan kita kepada Allah. 2. Untuk menegakkan keadilan. 3. Untuk tetap mengharmoniskan hubungan antar kerabat. 4. Untuk lebih menyejahterakan keluarga yang ditinggal. 5. Untuk kemaslahatan masyarakat. 6. Mengangkat martabat dan hak kaum wanita sebagai ahli waris.