presentasi fiqh 2

12
© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - © 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta FITK UIN Jakarta Presentasi Ke- Presentasi Ke- 2 2 Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA MA Membahas pengertian Membahas pengertian thaharah, Dasar thaharah, Dasar Hukumnya, Hikmah Hukumnya, Hikmah bersuci, Macam air bersuci, Macam air dan pembagiannya, dan pembagiannya, Macam-macam najis, Macam-macam najis, Istinja’, Wudhu’, Istinja’, Wudhu’, Tayamum, Mandi Wajib Tayamum, Mandi Wajib dan Mustahab, Haid dan Mustahab, Haid dan Nifas, dan Nifas, Mengusap kedua khuf Mengusap kedua khuf F F IQH IQH T T HAHARAH: HAHARAH: D D EFINISI EFINISI D D ASAR ASAR H H UKUM UKUM H H IKMAH IKMAH T T ATACARA ATACARA J J ENIS & ENIS & M M ACAM ACAM

Upload: marhamah-saleh

Post on 14-Jun-2015

6.946 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

Presentasi Ke-2Presentasi Ke-2

Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MAOleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA

Membahas pengertian Membahas pengertian thaharah, Dasar Hukumnya, thaharah, Dasar Hukumnya, Hikmah bersuci, Macam air Hikmah bersuci, Macam air

dan pembagiannya,dan pembagiannya,Macam-macam najis,Macam-macam najis,

Istinja’, Wudhu’, Tayamum, Istinja’, Wudhu’, Tayamum, Mandi Wajib dan Mustahab, Mandi Wajib dan Mustahab,

Haid dan Nifas,Haid dan Nifas,Mengusap kedua khufMengusap kedua khuf

FFIQH IQH TTHAHARAH:HAHARAH:

DDEFINISIEFINISI

DDASAR ASAR HHUKUM UKUM

HHIKMAHIKMAH

TTATACARAATACARA

JJENIS & ENIS & MMACAMACAM

Page 2: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

DEFINISI THAHARAHDEFINISI THAHARAHThaharah Thaharah berasal dari bahasa Arabberasal dari bahasa Arab yang yang berarti berarti nadzafahnadzafah (kebersihan) atau bersuci. (kebersihan) atau bersuci. Secara istilah para fuqaha’, thaharah berarti Secara istilah para fuqaha’, thaharah berarti kebersihan dari sesuatu yang khusus yang kebersihan dari sesuatu yang khusus yang didalamnya terkandung makna didalamnya terkandung makna ta’abbudita’abbudi (menghambakan diri) kepada Allah SWT. (menghambakan diri) kepada Allah SWT. Thaharah juga diartikan dengan Thaharah juga diartikan dengan membersihkan badan, pakaian dan tempat kita membersihkan badan, pakaian dan tempat kita sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat atau thawaf dalam rukun haji.atau thawaf dalam rukun haji.

Dalam banyak literartur fiqh, bab thaharah Dalam banyak literartur fiqh, bab thaharah selalu menjadi awal bahasan para fuqaha, selalu menjadi awal bahasan para fuqaha, karena thaharah merupakan muqaddimah karena thaharah merupakan muqaddimah ibadah ibadah (muqaddimah wajib(muqaddimah wajib = = ma la yatimmul ma la yatimmul wajib illa bihi fahuwa wajibwajib illa bihi fahuwa wajib))..Shalat merupakan ibadah paling awal dan Shalat merupakan ibadah paling awal dan paling agung yang merupakan tiang paling agung yang merupakan tiang penyangga agama, dan syarat pertama dari penyangga agama, dan syarat pertama dari shalat adalah thaharah.shalat adalah thaharah.

Dasar Hukum Thaharah: Dasar Hukum Thaharah: Al-Quran Surat Al-Mudatstsir Al-Quran Surat Al-Mudatstsir ayat 4-5, Al-Baqarah ayat 222. Juga hadis yg diriwayatkan ayat 4-5, Al-Baqarah ayat 222. Juga hadis yg diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa oleh Imam Muslim bahwa “Allah tidak menerima shalat “Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci”.tanpa bersuci”.

Hikmah Thaharah: Hikmah Thaharah: Islam Islam memiliki konsern yang sangat tinggi memiliki konsern yang sangat tinggi terhadap bersuci dan penyucian, terhadap bersuci dan penyucian, baik bersifat baik bersifat hissiyahhissiyah (bisa diindera) (bisa diindera) atau maknawi. Bahkan, Islam atau maknawi. Bahkan, Islam memerintahkan manusia untuk memerintahkan manusia untuk berhias diri, khususnya setiap kali berhias diri, khususnya setiap kali hendak ke mesjid.hendak ke mesjid.Thaharah merupakan urusan yang Thaharah merupakan urusan yang penting dalam Islam, boleh penting dalam Islam, boleh dikatakan bahwa tanpa ada dikatakan bahwa tanpa ada thaharah ibadah kita tidak akan thaharah ibadah kita tidak akan diterima. Thaharah juga mendidik diterima. Thaharah juga mendidik manusia agar hidup bersih, sebagai manusia agar hidup bersih, sebagai sarana sarana taqarrub ilallahtaqarrub ilallah, serta , serta mendidik manusia berakhlak mulia.mendidik manusia berakhlak mulia.

““Barangsiapa yang tidak tahu hikmah, Barangsiapa yang tidak tahu hikmah, maka dia berada di atas fondasi maka dia berada di atas fondasi keimanan yang goyah.”keimanan yang goyah.”

Page 3: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

PEMBAGIAN THAHARAHPEMBAGIAN THAHARAH

THAHARAHTHAHARAH

Khabats(thaharah hakiki)

Hadats(thaharah hukmi)

Hadats kecil Hadats besar

THAHARAH HAKIKI = bersuci dari kotoran (khabats) atau najis yg bisa dilihat THAHARAH HAKIKI = bersuci dari kotoran (khabats) atau najis yg bisa dilihat dan dirasa, baik itu mengenai badan, pakaian atau tempat. Najis seperti ini dan dirasa, baik itu mengenai badan, pakaian atau tempat. Najis seperti ini memiliki rasa, warna dan bau. Cara thaharah hakiki tergantung level najis, jika memiliki rasa, warna dan bau. Cara thaharah hakiki tergantung level najis, jika najisnya ringan, cukup dengan memercikkan air. Tapi jika najisnya berat seperti najisnya ringan, cukup dengan memercikkan air. Tapi jika najisnya berat seperti air liur anjing, harus dicuci dengan air 7x dan salah satunya dicampur tanah.air liur anjing, harus dicuci dengan air 7x dan salah satunya dicampur tanah.

THAHARAH HUKMI = bersuci dari hadats yang tidak terlihat kotorannya secara THAHARAH HUKMI = bersuci dari hadats yang tidak terlihat kotorannya secara fisik. Seperti orang yg tertidur batal wudhu’nya, atau orang dalam keadaan fisik. Seperti orang yg tertidur batal wudhu’nya, atau orang dalam keadaan junub wajib mandi. Thaharah secara hukmi dilakukan dengan berwudhu’ junub wajib mandi. Thaharah secara hukmi dilakukan dengan berwudhu’ (hadats kecil) atau mandi jinabah (hadats besar). (hadats kecil) atau mandi jinabah (hadats besar).

URGENSI THAHARAH :URGENSI THAHARAH :

Islam adalah agama kebersihanIslam adalah agama kebersihan

Islam memperhatikan Islam memperhatikan pencegahan penyakitpencegahan penyakit

Orang yg menjaga kebersihan Orang yg menjaga kebersihan dipuji oleh Allahdipuji oleh Allah

Kesucian itu sebagian dari imanKesucian itu sebagian dari iman

Kesucian adalah syarat ibadahKesucian adalah syarat ibadah

Page 4: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

JENIS-JENIS JENIS-JENIS AIRAIR

1. Air suci dan 1. Air suci dan mensucikan mensucikan (air Muthlaq)(air Muthlaq)

2. Air suci tapi 2. Air suci tapi tidak tidak

mensucikanmensucikan

Air MUSTA’MAL (yg sudah dipakai

untuk bersuci, volume air kurang dari 2 qullah= 270

liter). Kopi, teh, nira, kelapa.

3. Air Makruh 3. Air Makruh (Musyammas)(Musyammas)

4. Air yang 4. Air yang bercampur bercampur benda suci benda suci

(sabun, cuka)(sabun, cuka)

5. Air 5. Air MutanajjisMutanajjis

(air yg terkena (air yg terkena najis)najis)

Air hujanAir Es/Salju

EmbunAir Laut

Air Zam-zamAir sumur/Mata Air

Air sungai

Jika sedikit dan tidak mengubah

nama air, maka ia suci mensucikan

(Hanafi), dantidak mensucikan (Syafi’i & Malik).

Bila telah berubah rasa, bau dan warna, maka

tidak boleh dipakai untuk

bersuci.

JENIS AIR SECARA JENIS AIR SECARA FIQHFIQH

AS-SU’RUAS-SU’RU = sisa yg = sisa yg tertinggal pada sebuah tertinggal pada sebuah wadah air setelah wadah air setelah seseorang atau hewan seseorang atau hewan meminumnya.meminumnya.

Sisa anak Adam Sisa anak Adam (manusia) hukumnya (manusia) hukumnya suci, meskipun ia suci, meskipun ia seorang kafir, junub, seorang kafir, junub, atau haidh.atau haidh.

Sisa kucing dan hewan Sisa kucing dan hewan yang halal dagingnya, yang halal dagingnya, hukumnya suci.hukumnya suci.

Sisa keledai dan Sisa keledai dan binatang buas, juga binatang buas, juga burung, hukumnya burung, hukumnya suci menurut Hanafi.suci menurut Hanafi.

Sisa anjing dan babi, Sisa anjing dan babi, hukumnyahukumnyanajis menurutnajis menurutjumhur ulama jumhur ulama

Page 5: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

MACAM-MACAM-MACAM MACAM NAJISNAJIS

MughalladhahMughalladhah (berat).(berat).

Air liur anjingAir liur anjing

MutawassitahMutawassitah (sedang).(sedang).

Kencing yg Kencing yg sudah keringsudah kering

MukhaffafahMukhaffafah (ringan).(ringan).

Kencing anak Kencing anak laki2 yg belum laki2 yg belum makan-minummakan-minum

NAJIS DAN NAJIS DAN PEMBAGIANNYAPEMBAGIANNYA

AN-NAJASAH AN-NAJASAH (najis),(najis), mengandung arti mengandung arti sesuatu yg kotor. Secara syara’ ialah sesuatu yg kotor. Secara syara’ ialah sesuatu yg dapat mencegah sahnya shalat. sesuatu yg dapat mencegah sahnya shalat.

Dalam bahasa ArabDalam bahasa Arab ada 2 penyebutannya. ada 2 penyebutannya. NajasNajas, maknanya adalah benda yang , maknanya adalah benda yang hukumnya najis. hukumnya najis. NajisNajis, maknanya adalah , maknanya adalah sifat najisnya.sifat najisnya.

NAJIS HAKIKI DAN HUKMINAJIS HAKIKI DAN HUKMI Najis HakikiNajis Hakiki yaitu najis yang berbentuk benda yang hukumnya najis. Misalnya darah, yaitu najis yang berbentuk benda yang hukumnya najis. Misalnya darah, kencing, tahi (kotoran manusia), daging babi. kencing, tahi (kotoran manusia), daging babi. Najis HukmiNajis Hukmi maksudnya adalah hadats yang maksudnya adalah hadats yang dialami oleh seseorang. Misalnya, seorang yang tidak punya air wudhu itu sering disebut dialami oleh seseorang. Misalnya, seorang yang tidak punya air wudhu itu sering disebut dengan dalam keadaan hadats kecil. Dan orang yang dalam keadaan haidh, nifas atau keluar dengan dalam keadaan hadats kecil. Dan orang yang dalam keadaan haidh, nifas atau keluar mani serta setelah berhubungan suami istri disebut dengan berhadats besar. mani serta setelah berhubungan suami istri disebut dengan berhadats besar.

Najis Berat dan Ringan Najis Berat dan Ringan Ada najis yang berat seperti daging babi. Tetapi ada juga najis yang ringan seperti air kencing Ada najis yang berat seperti daging babi. Tetapi ada juga najis yang ringan seperti air kencing bayi laki-laki yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibunya. Dan diantara keduanya, ada bayi laki-laki yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibunya. Dan diantara keduanya, ada najis sedang. Dalam mazhab Asy-Syafi`iyah, najis berat itu hanya bisa dihilangkan dengan najis sedang. Dalam mazhab Asy-Syafi`iyah, najis berat itu hanya bisa dihilangkan dengan mencucinya sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan tanah. Sedangkan najis yang mencucinya sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan tanah. Sedangkan najis yang ringan bisa dihilangkan dengan memercikkan air ke tempat yang terkena najis, sesuairingan bisa dihilangkan dengan memercikkan air ke tempat yang terkena najis, sesuai

hadishadis يغسل الجارية وبول عليه، ينضح الغالم يغسل بول الجارية وبول عليه، ينضح الغالم Untuk najis yang sedang, bisa Untuk najis yang sedang, bisa . . بولdihilangkandihilangkandengan mencucinya dengan air hingga hilang rasa, warna dan aromanya. dengan mencucinya dengan air hingga hilang rasa, warna dan aromanya.

Page 6: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

BENDA-BENDA BENDA-BENDA NAJISNAJIS

Yang DISEPAKATI oleh para UlamaYang DISEPAKATI oleh para Ulama adalah Daging Babi, Air Liur Anjing, adalah Daging Babi, Air Liur Anjing, Bangkai Binatang, Potongan Tubuh Dari Bangkai Binatang, Potongan Tubuh Dari

Hewan Yang Masih Hidup,Hewan Yang Masih Hidup, Kotoran Kotoran Keledai, Darah, Nanah, Muntah, Segala Keledai, Darah, Nanah, Muntah, Segala sesuatu yg keluar dari qubul dan dubur sesuatu yg keluar dari qubul dan dubur (kencing, tahi, madzi, wadi).(kencing, tahi, madzi, wadi).

Benda Yang Kenajisannya tidak disepakati UlamaBenda Yang Kenajisannya tidak disepakati Ulama (IKHTILAF): (IKHTILAF): Khamar,Khamar, hukumnya haram diminum. hukumnya haram diminum. Jumhur ulama mengatakan khamar itu juga najis, Jumhur ulama mengatakan khamar itu juga najis, namun ada sebagian yang mengatakan khamar bukan namun ada sebagian yang mengatakan khamar bukan termasuk najis. Istilah najis yang ada dalam ayat Al-termasuk najis. Istilah najis yang ada dalam ayat Al-Quran Al-Kariem tentang khamar, bukanlah bermakna Quran Al-Kariem tentang khamar, bukanlah bermakna najis hakiki, melainkan najis secara maknawi. najis hakiki, melainkan najis secara maknawi. Susu Susu binatang yang dagingnya tidak dimakan,binatang yang dagingnya tidak dimakan, seperti seperti susu keledai dan susu binatang buas yang haram susu keledai dan susu binatang buas yang haram dimakan, juga diperselisihkan kesucian dan dimakan, juga diperselisihkan kesucian dan kenajisannya. kenajisannya. Air maniAir mani, meskipun diwajibkan mandi, , meskipun diwajibkan mandi, mazhab hanafi menyatakan bahwa mani adalah najis, mazhab hanafi menyatakan bahwa mani adalah najis, tetapi ada juga yg mengatakan suci seperti halnya tetapi ada juga yg mengatakan suci seperti halnya ingus dan ludah.ingus dan ludah.

Istinja` dan Adabnya Istinja` : (Istinja` : (اسنتجاءاسنتجاء) ) artinya bersuci artinya bersuci sesudah keluar kotoran dari qubul sesudah keluar kotoran dari qubul (kemaluan) dan dubur (pantat), yaitu (kemaluan) dan dubur (pantat), yaitu dengan cara menggunakan air atau dengan cara menggunakan air atau dengan 3 buah batu jika tidak dengan 3 buah batu jika tidak terdapat air.terdapat air.

Istijmar (Istijmar (استجماراستجمار) ) adalah adalah menghilangkan sisa buang air menghilangkan sisa buang air dengan menggunakan batu atau dengan menggunakan batu atau

benda-benda yang semisalnya.benda-benda yang semisalnya. Istibra` (Istibra` (استبراءاستبراء) ) : maknanya : maknanya menghabiskan sisa kotoran atau air menghabiskan sisa kotoran atau air seni hingga yakin sudah benar-benar seni hingga yakin sudah benar-benar keluar semua.keluar semua.ADAB ISTINJA’:ADAB ISTINJA’: Menggunakan Menggunakan tangan kiri dan dimakruhkan dengan tangan kiri dan dimakruhkan dengan tangan kanan, tangan kanan, IstitarIstitar atau memakai atau memakai tabir penghalang agar tidak terlihat tabir penghalang agar tidak terlihat orang lain, tidak membaca tulisan orang lain, tidak membaca tulisan yang mengandung nama Allah SWT, yang mengandung nama Allah SWT, tidak menghadap Kiblat atau tidak menghadap Kiblat atau membelakanginya, tdk sambil membelakanginya, tdk sambil berbicara, masuk tempatberbicara, masuk tempatbuang air dengan kaki kiribuang air dengan kaki kiri& keluar dg kaki kanan. & keluar dg kaki kanan.

Page 7: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

WUDHU’ dan WUDHU’ dan TAYAMMUMTAYAMMUM

Wudhu' adalah sebuah ibadah ritual untuk Wudhu' adalah sebuah ibadah ritual untuk mensucikan diri dari hadats kecil dengan mensucikan diri dari hadats kecil dengan menggunakan media air. Hukumnya bisa wajib menggunakan media air. Hukumnya bisa wajib dan bisa sunnah, tergantung konteks untuk apa dan bisa sunnah, tergantung konteks untuk apa kita berwudhu`. kita berwudhu`. WAJIB WUDHU’WAJIB WUDHU’ ketika akan ketika akan melakukan shalat wajib maupun shalat sunnah, melakukan shalat wajib maupun shalat sunnah, ketika akan Thawaf Di Ka`bah, dan menyentuh ketika akan Thawaf Di Ka`bah, dan menyentuh mushhaf. mushhaf. SUNNAH WUDHU’SUNNAH WUDHU’ ketika akan ketika akan berzikir, hendak tidur, sebelum mandi janabah, berzikir, hendak tidur, sebelum mandi janabah, bagi orang junub jika hendak makan-minum bagi orang junub jika hendak makan-minum atau mengulangi jima’,atau mengulangi jima’,ketika marah, ketika melantunkan azan dan ketika marah, ketika melantunkan azan dan iqamat, memperbarui wudhu’ untuk setiap iqamat, memperbarui wudhu’ untuk setiap shalat, saat wuquf di Arafah, melakukan sa’i.shalat, saat wuquf di Arafah, melakukan sa’i.

YANG MEMBATALKAN WUDHU’:YANG MEMBATALKAN WUDHU’: Keluar Keluar sesuatu dari qubul dan dubur meskipun hanya sesuatu dari qubul dan dubur meskipun hanya angin, hilang akal karena gila, pingsan, sakit angin, hilang akal karena gila, pingsan, sakit (seperti kesurupan, ayan) atau tidur nyenyak, (seperti kesurupan, ayan) atau tidur nyenyak, Menyentuh kemaluan (qubul dan dubur) dengan Menyentuh kemaluan (qubul dan dubur) dengan telapak tangan atau jari tanpa penutup, telapak tangan atau jari tanpa penutup, bersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan bersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya dan tidak memakai yang bukan muhrimnya dan tidak memakai penutup (meskipun ada perbedaan pendapat penutup (meskipun ada perbedaan pendapat ulama).ulama).

TAYAMMUMTAYAMMUM adalah adalah pengganti wudhu` dan pengganti wudhu` dan mandi janabah sekaligus. mandi janabah sekaligus. Yaitu pada saat air tidak Yaitu pada saat air tidak ditemukan, atau ada air tapi ditemukan, atau ada air tapi sulit dijangkau, atau kondisi sulit dijangkau, atau kondisi cuaca yg sangat dingin, atau cuaca yg sangat dingin, atau tidak mungkin bersentuhan tidak mungkin bersentuhan dengan air (karena dengan air (karena penyakit). Dibolehkan penyakit). Dibolehkan bertayammum dengan bertayammum dengan menggunakan tanah yang menggunakan tanah yang suci dari najis, dan semua suci dari najis, dan semua yang sejenis dengan tanah yang sejenis dengan tanah seperti batu, pasir atau seperti batu, pasir atau kerikil. kerikil.

CARA TAYAMMUMCARA TAYAMMUM cukup cukup dengan niat, lalu dengan niat, lalu menepukkan kedua tapak menepukkan kedua tapak tangan ke tanah yang suci tangan ke tanah yang suci dari najis, kemudian dari najis, kemudian meniupnya, lalu diusapkan meniupnya, lalu diusapkan ke wajah dan kedua tangan ke wajah dan kedua tangan sampai batas pergelangan.sampai batas pergelangan.Bila halangan untuk Bila halangan untuk mendapatkan air sudahmendapatkan air sudahtidak ada, maka batallahtidak ada, maka batallahtayammum.tayammum.

Page 8: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

MANDI MANDI JANABAHJANABAH

Mandi wajib disebut juga mandi janabah/junub. Mandi wajib disebut juga mandi janabah/junub. Mandi ini merupakan tatacara/ritual yang Mandi ini merupakan tatacara/ritual yang bersifat ta`abbudi dan bertujuan menghilangkan bersifat ta`abbudi dan bertujuan menghilangkan hadats besar.hadats besar.SEBAB-SEBABSEBAB-SEBAB Yang Yang MEWAJIBKANMEWAJIBKAN Mandi Mandi Janabah: Keluarnya Mani/Sperma, Jima’, Janabah: Keluarnya Mani/Sperma, Jima’, Meninggal, Haidh/Menstruasi, Nifas, Meninggal, Haidh/Menstruasi, Nifas, Melahirkan. Melahirkan. TATA CARATATA CARA Mandi Janabah: Mandi Janabah:1. 1. NiatNiat, Mencuci kedua tangan dengan sabun , Mencuci kedua tangan dengan sabun lalu mencucinya sebelum dimasukan ke tempat lalu mencucinya sebelum dimasukan ke tempat airair2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke 2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri tangan kiri 3. Mencuci kemaluan dan dubur. 3. Mencuci kemaluan dan dubur. 4. 4. Menghilangkan najis yang ada di badanMenghilangkan najis yang ada di badan. . 5. Berwudhu sebagaimana untuk sholat, dan 5. Berwudhu sebagaimana untuk sholat, dan menurut jumhur disunnahkan untuk menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki.mengakhirkan mencuci kedua kaki.6. Memasukan jari-jari tangan yang basah 6. Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, lalu menyiram dengan air ke sela-sela rambut, lalu menyiram kepala dengan 3 kali.kepala dengan 3 kali.7. 7. Membasuh badan, menyampaikan air ke Membasuh badan, menyampaikan air ke seluruh tubuh, dan membersihkan seluruh seluruh tubuh, dan membersihkan seluruh anggota badananggota badan. . 8. Mencuci kaki.8. Mencuci kaki.

MANDI JANABAHMANDI JANABAH bersifat bersifat SUNNAHSUNNAH -bukan kewajiban- -bukan kewajiban-untuk dikerjakan (meski untuk dikerjakan (meski tidak berhadats besar), tidak berhadats besar), terutama pada keadaan terutama pada keadaan berikut: berikut: 1. Shalat Jumat 1. Shalat Jumat 2. Shalat Idul Fitri dan Idul 2. Shalat Idul Fitri dan Idul Adha Adha 3. Shalat Gerhana Matahari 3. Shalat Gerhana Matahari (Kusuf) dan Gerhana Bulan (Kusuf) dan Gerhana Bulan (Khusuf) (Khusuf) 4. Shalat Istisqa` (minta 4. Shalat Istisqa` (minta hujan)hujan)5. Sesudah memandikan 5. Sesudah memandikan mayat mayat 6. Masuk Islam dari 6. Masuk Islam dari kekafiran kekafiran 7. Sembuh dari gila 7. Sembuh dari gila 8. Ketika akan melakukan 8. Ketika akan melakukan ihram.ihram.9. Masuk ke kota Mekkah9. Masuk ke kota Mekkah10. Ketika Wukuf di Arafah10. Ketika Wukuf di Arafah11. Ketika akan Thawaf, 11. Ketika akan Thawaf, menurut Imam Syafi`i itu menurut Imam Syafi`i itu adalah salah satu sunnah adalah salah satu sunnah dalam berthawaf.dalam berthawaf.

Page 9: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

HAID HAID dan dan

NIFASNIFAS

Hal-Hal Yang Haram Dikerjakan Oleh Orang Yang Hal-Hal Yang Haram Dikerjakan Oleh Orang Yang JUNUBJUNUB

Shalat, Thawaf, Memegang/Menyentuh Mushaf, Berihram, Shalat, Thawaf, Memegang/Menyentuh Mushaf, Berihram, Masuk ke Masjid,Masuk ke Masjid, Melafazkan Ayat-ayat Al-Quran kecuali Melafazkan Ayat-ayat Al-Quran kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafaznya diambil dari ayat dalam hati atau doa/zikir yang lafaznya diambil dari ayat Al-Quran (namun ada pula pendapat yang membolehkan Al-Quran (namun ada pula pendapat yang membolehkan wanita haidh membaca Al-Quran dengan catatan tidak wanita haidh membaca Al-Quran dengan catatan tidak menyentuh mushaf dan takut lupa akan hafalannya bila menyentuh mushaf dan takut lupa akan hafalannya bila masa haidhnya terlalu lama, pendapat ini adalah pendapat masa haidhnya terlalu lama, pendapat ini adalah pendapat Imam Malik dalam Bidayatul Mujtahid). Imam Malik dalam Bidayatul Mujtahid). 1. Darah 1. Darah haidhaid, yaitu darah yang keluar dari kemaluan wanita atau tepatnya dari , yaitu darah yang keluar dari kemaluan wanita atau tepatnya dari

dalam rahim wanita dalam keadaan sehat (datang bulan),dalam rahim wanita dalam keadaan sehat (datang bulan), bukan karena bukan karena kelahiran atau karena sakitkelahiran atau karena sakit2. Darah 2. Darah istihadhahistihadhah, yaitu darah yang keluar dalam keadan sakit., yaitu darah yang keluar dalam keadan sakit.3. Darah 3. Darah nifasnifas, yaitu darah yang keluar bersama anak bayi sehabis melahirkan. , yaitu darah yang keluar bersama anak bayi sehabis melahirkan. Masing-masing mempunyai hukum tersendiri. Masing-masing mempunyai hukum tersendiri. HAID itu dimulai pada masa balighnya seorang wanita, kira-kira ada yang mulai HAID itu dimulai pada masa balighnya seorang wanita, kira-kira ada yang mulai usia 9 tahun menurut hitungan tahun hijriyah, dan haid akan berakhir hingga usia 9 tahun menurut hitungan tahun hijriyah, dan haid akan berakhir hingga memasuki memasuki sinnul ya`sisinnul ya`si (5o tahun atau usia menopause). Malah menurut mazhab (5o tahun atau usia menopause). Malah menurut mazhab Syafi’i tidak ada akhir, selama masih hidup tetaplah dianggap haid bila keluar Syafi’i tidak ada akhir, selama masih hidup tetaplah dianggap haid bila keluar darah. Diluar rentang waktu ini bukanlah darah haid tetapi darah penyakit. As darah. Diluar rentang waktu ini bukanlah darah haid tetapi darah penyakit. As Syafi`iyah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwaSyafi`iyah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwapaling cepat haid itu adalah satu hari satu malam. Dan umumnya 6 atau 7 hari.paling cepat haid itu adalah satu hari satu malam. Dan umumnya 6 atau 7 hari.Paling lama 15 hari 15 malam. Bila lebih dari itu maka darah istihadhahPaling lama 15 hari 15 malam. Bila lebih dari itu maka darah istihadhah.Masa suciMasa suci adalah jeda waktu antara dua haid yang dialami oleh seorang wanita. adalah jeda waktu antara dua haid yang dialami oleh seorang wanita.Masa suci memiliki dua tanda, pertama; keringnya darah dan kedua; adanya airMasa suci memiliki dua tanda, pertama; keringnya darah dan kedua; adanya airyang berwarna putih pada akhir masa haidyang berwarna putih pada akhir masa haid..

Page 10: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

HU

KU

M H

AID

HU

KU

M H

AID

Perbuatan Yang Haram Dilakukan oleh WANITA Perbuatan Yang Haram Dilakukan oleh WANITA HAIDHAID

Shalat, Shalat, seorang wanita yang sedang mendapatkan haid seorang wanita yang sedang mendapatkan haid diharamkan untuk melakukan salat. Begitu juga mengqada` diharamkan untuk melakukan salat. Begitu juga mengqada` salat. Sebab seorang wanita yang sedang mendapat haid telah salat. Sebab seorang wanita yang sedang mendapat haid telah gugur kewajibannya untuk melakukan salat.gugur kewajibannya untuk melakukan salat.Berwudu` atau mandi janabah,Berwudu` atau mandi janabah, seolah-olah darah haidhnya seolah-olah darah haidhnya sudah selesai, padahal belum selesai. Sedangkan mandi biasa sudah selesai, padahal belum selesai. Sedangkan mandi biasa tanpa berniat bersuci dari hadats besar, bukan merupakan tanpa berniat bersuci dari hadats besar, bukan merupakan larangan.larangan.Puasa,Puasa, dilarang menjalankan puasa dan untuk itu ia dilarang menjalankan puasa dan untuk itu ia diwajibkannya untuk menggantikannya (qadha’) di hari yang diwajibkannya untuk menggantikannya (qadha’) di hari yang lain.lain.Tawaf, Tawaf, seorang wanita yang sedang haid dilarang melakukan seorang wanita yang sedang haid dilarang melakukan tawaf. Sedangkan semua praktek ibadah haji lain tetap boleh tawaf. Sedangkan semua praktek ibadah haji lain tetap boleh dilakukan. Sebab tawaf itu mensyaratkan seseorang suci dari dilakukan. Sebab tawaf itu mensyaratkan seseorang suci dari hadas besar.hadas besar.Menyentuh mushaf dan Membawanya,Menyentuh mushaf dan Membawanya, melafazkan Ayat- melafazkan Ayat-ayat Al-Quran kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafaznya ayat Al-Quran kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafaznya diambil dari ayat Al-Quran secara tidak langsung.diambil dari ayat Al-Quran secara tidak langsung.Masuk ke Masjid.Masuk ke Masjid.Bersetubuh, Bersetubuh, wanita yang sedang mendapat haid haram wanita yang sedang mendapat haid haram bersetubuh dengan suaminya. Tidak cukup hanya selesai haid bersetubuh dengan suaminya. Tidak cukup hanya selesai haid saja tetapi sampaisaja tetapi sampaiia selesai mandi janabah. (QS. Al-Baqarah: 222).ia selesai mandi janabah. (QS. Al-Baqarah: 222).Cerai, Cerai, seorang yang sedang haid haram untuk bercerai.seorang yang sedang haid haram untuk bercerai.Dan bila dilakukan juga maka thalaq itu adalahDan bila dilakukan juga maka thalaq itu adalahthalaq bid`ah. (QS. Al-Thalaq: 1)thalaq bid`ah. (QS. Al-Thalaq: 1)

Page 11: Presentasi Fiqh   2

© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta© 2009 by Marhamah Saleh, Presented on Sept 11, 2009 - FITK UIN Jakarta

ME

NG

US

AP

M

EN

GU

SA

P

DU

A K

HU

FF

DU

A K

HU

FF

KHUFFKHUFF ialah sepatu atau segala jenis alas kaki yang bisa menutupi ialah sepatu atau segala jenis alas kaki yang bisa menutupi tapak kaki hingga kedua mata kaki, baik terbuat dari kulit maupun tapak kaki hingga kedua mata kaki, baik terbuat dari kulit maupun benda-benda lainnya.benda-benda lainnya. Makna mengusap ialah membasahkan tangan Makna mengusap ialah membasahkan tangan dengan air lalu mengusapkannya ke atas sepatu dalam masa waktu dengan air lalu mengusapkannya ke atas sepatu dalam masa waktu tertentu. tertentu. MASA BERLAKU: MASA BERLAKU: Jumhur ulama mengatakan seseorang Jumhur ulama mengatakan seseorang boleh tetap mengusap sepatunya selama waktu sampai tiga hari bila boleh tetap mengusap sepatunya selama waktu sampai tiga hari bila dia dalam keadaan safar. Bila dalam keadaan mukim hanya 1 hari. dia dalam keadaan safar. Bila dalam keadaan mukim hanya 1 hari. CARA: CARA: Mengusap sepatu dilakukan dengan cara membasahi tangan Mengusap sepatu dilakukan dengan cara membasahi tangan dengan air, paling tidak menggunakan tiga jari, mulai dari bagian atas dengan air, paling tidak menggunakan tiga jari, mulai dari bagian atas dan depan sepatu, tangan yang basah itu ditempelkan ke sepatu dan dan depan sepatu, tangan yang basah itu ditempelkan ke sepatu dan digeserkan ke arah belakang di bagian atas sepatu. Ini dilakukan digeserkan ke arah belakang di bagian atas sepatu. Ini dilakukan cukup sekali saja, tidak perlu tiga kali. Yang wajib menurut mazhab cukup sekali saja, tidak perlu tiga kali. Yang wajib menurut mazhab Syafi’iyah cukuplah sekedar usap sebagaimana boleh mengusap Syafi’iyah cukuplah sekedar usap sebagaimana boleh mengusap sebagian kepala, yang diusap bagian atas bukan bawah atau sebagian kepala, yang diusap bagian atas bukan bawah atau belakang.belakang.

SYARATSYARAT untuk Mengusap Sepatu: untuk Mengusap Sepatu:1. Berwudhu sebelum memakainya, suci dari hadas kecil maupun besar.1. Berwudhu sebelum memakainya, suci dari hadas kecil maupun besar.2. Sepatunya harus suci dan menutupi tapak kaki hingga mata kaki. Sepatu itu 2. Sepatunya harus suci dan menutupi tapak kaki hingga mata kaki. Sepatu itu harus rapat dari semua sisinya hingga mata kaki. Sepatu yang tidak sampai harus rapat dari semua sisinya hingga mata kaki. Sepatu yang tidak sampai menutup mata kaki tidak masuk dalam kriteria khuff yang disyariatkan, sehingga menutup mata kaki tidak masuk dalam kriteria khuff yang disyariatkan, sehingga meski dipakai, tidak boleh menjalankan syariat mengusap. Sepatu juga tidak meski dipakai, tidak boleh menjalankan syariat mengusap. Sepatu juga tidak bolong. Sebab bolongnya itu menjadikannya tidak bisa menutupi seluruh tapak bolong. Sebab bolongnya itu menjadikannya tidak bisa menutupi seluruh tapak kaki dan mata kaki. kaki dan mata kaki. 3. Tidak Najis. Bila sepatu terkena najis maka tidak bisa digunakan, Atau sepatu 3. Tidak Najis. Bila sepatu terkena najis maka tidak bisa digunakan, Atau sepatu yangyangterbuat dari kulit bangkai yang belum disamak menurut Hanafiyah dan terbuat dari kulit bangkai yang belum disamak menurut Hanafiyah dan Syafi’iyah. Syafi’iyah. 4. Tidak tembus air. Mazhab Malikiyah mengatakan sepatu tidak boleh tembus 4. Tidak tembus air. Mazhab Malikiyah mengatakan sepatu tidak boleh tembus air.air.Namun jumhur ulama menganggap itu boleh-boleh saja. Namun jumhur ulama menganggap itu boleh-boleh saja.

Page 12: Presentasi Fiqh   2

THE ENDTHE END

http://marhamahsaleh.wordpress.com/Email: [email protected]: [email protected]