pr refreshing gangguan depresi
DESCRIPTION
depresiTRANSCRIPT
Pertanyaan Refreshing Gangguan Depresi
1. Serotonin dan Indolamin pada depresi
Serotonin (5-hydroxytryptamine, 5-HT) adalah suatu neurotransmiter monoamino yang
disintesis pada neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-sel
enterokromafin dalam saluran pencernaan. Hormon ini dipercaya sebagai pemberi
perasaan nyaman dan senang.
Hipotesis indolamin membuat pernyataan untuk 5-hidroxitriptamin (5 HT). Metabolit
utamnya asam 5-hidroksi indolasetat (5HIAA) menurun dalam LCS pasien depresi, dan 5
HIAA rendah pada otak pasien yang bunuh diri. Hipotesis ini juga menyebut rendahnya
neurotransmiter serotonin (5-HT) otak menyebabkan depresi dan peningkatan serotonin
(5-HT) dapat menyebabkan mania.
2. Depresi Unipolar dan Depresi Bipolar
Depresi klinis atau depresi mayor atau disebut juga depresi “unipolar” dideskripsikan
sebagai ayunan suasana seseorang yang menurun atau hanya satu arah.
Depresi bipolar adalah perubahan suasana hati seseorang yang menurun dilanjutkan
peningkatan suasana hati (manik) diikuti dengan penurunan suasana hati kembali.
Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013 (dalam Renstra Kementrian Kesehatan
2015-2019) mengatakan bahwa prevalensi gangguan mental emosional (gejala-gejala
depresi dan ansietas), sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas.
3. Kejadian bunuh diri pada depresi dan bipolar
Pada depresi didapatkan gejala fisik, emosi, dan kognitif seperti kurang bertenaga,
gangguan tidur, kehilangan selera makan, rasa sedih, gelisah, pesimis, merasa tidak
berarti dan pikiran ingin bunuh diri. Sehingga dapat disimpulkan pada gangguan depresi
bunuh diri bisa dilakukan saat depresi tiba-tiba memuncak (impulsif) atau dilakukan
dengan cara direncanakan.
Pada gangguan afektif bipolar tidak ada periode tertentu yang menunjukkan kapan
waktunya seseorang akan bunuh diri karena penderita depresi bipolar justru banyak yang
melakukannya pada saat fase bahagia (mania) (American Association of Suicidology).