refreshing - sumbatan hidung

Upload: nabillah-syafrilia

Post on 07-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    1/46

    Refreshing

    Sumbatan di Hidung

    Nama: Indana Zulfa

    NIM: 2011730042

    D!ter "embimbing:

    Dr# Rini $ebrianti% S'H'()*

    )+",NI'+R,,N )*INI) S',S+ 'H'

    R-M,H S,)I' -M-M D,+R,H .,N/,R 

    $,)-*',S )+D)'+R,N D,N )+S+H,',N

    -NI+RSI',S M-H,MM,DI,H /,),R',

    201

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    2/46

    ),', "+N,N',R 

    Puji syukur kehadirat Allah SWT. Penulis sampaikan karena dengan rahmat dan

    hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas referat ini tepat pada waktunya.  Tugas ini

     penulis susun untuk memenuhi tugas pada kepaniteraan klinik stase Telinga Hidung dan

    Tenggorokan THT! di "umah Sakit #mum $aerah %ota &anjar.Terima kasih penulis

    u'apkan kepada pihak-pihak yang telah mem(antu tersusunnya laporan ini terutama dokter 

     pem(im(ing THT kami, dr. "ini )e(rianti, Sp.THT-%*# Semoga laporan ini dapat

     (ermanfaat (agi semua pihak, sekarang maupun masa yang akan datang.

    &anjar, +aret /

    Penulis

    1

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    3/46

    D,$',R ISI

    KATA PENGANTAR................................................................................................. i

    BAB I................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN.................................................................................................... 1

    A) Anatomi Hidung......................................................................................... 1

    Penyebab Anatomis yang menyebaban !bst"usi Hidung #$).......................%

    B) &isio'ogi Hidung......................................................................................... (

    BAB II................................................................................................................ 1

    Anamnesis dengan Ke'u*an Utama +umbatan Hidung #1) #,) #%).......................1

    Peme"isaan &isi dengan Ke'u*an Utama +umbatan Hidung.......................1

    Gangguan yang da-at enyebaban +umbatan Hidung...............................1$

    A) Po'i- Hidung #1).........................................................................................1$

    B) Ke'ainan +e-tum #1)..................................................................................1/

    0) Rinitis A'e"gi............................................................................................ 1

    D) Rinitis 2asomoto".....................................................................................$%

    E) Rinitis ediamentosa #1).........................................................................$

    DA&TAR PU+TAKA.............................................................................................. ,

    $

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    4/46

    .,. I

    "+ND,H-*-,N

    ,5 ,natmi Hidung

    #ntuk mengetahui penyakit dan kelainan hidung, perlu diingat kem(ali tentang

    anatomi hidung. Anatomi dan fungsi fisilogis normal harus diketahui dan diingat kem(alise(elum terjadi peru(ahan anatomi dan fisiologi yang dapat (erlanjur menjadi suatu

     penyakit atau kelainan. ! 

    Hidung luar (er(entuk pyramid dengan (agian-(agiannya dari atas ke (awah0 ! 

    ! pangkal hidung(ridge!,

    ! (atang hidung dorsum nasi!

    1! pun'ak hidung tip!,

    2! ala nasi,

    3! kolumela,

    /! lu(ang hidung nares anterior!.

    1

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    5/46

    Hidung luar di(entuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh

    kulit, jaringan ikat dan (e(erapa otot ke'il yang (erfungsi untuk mele(arkan atau

    menyempitkan lu(ang hidung. %erangka tulang terdiri dari0 !

    ! tulang hidung os nasal!,

    ! prosesus frontalis os maksila,

    1! prosesus nasalis os frontal.

    Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari (e(erapa pasang tulang rawan yang

    terletak di (agian (awah hidung, yaitu0 !

    ! sepasang kartilago nasalis lateralis superior,

    ! sepasang kartilago nasalis lateralis inferior kartilago alar mayor!,

    1! tepi anterior kartilago septum.

    "ongga hidung atau ka4um nasi (er(entuk terowongan dari depan ke (alakang

    dipisahkan oleh septum nasi di (agian tengahnya menjadi ka'um nasi kanan dan kiri. Pintu

    atau lu(ang masuk ka4um nasi (agian depan dise(ut nares anterior dan lu(ang (elakang

    dise(ut nares posterior koana! yang menghu(ungkan ka4um nasi dengan nasofaring. ! 

    $

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    6/46

    &agian dari ka4um nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di (elakang

    nares anterior, dise(ut 4esti(ulum. 5esti(ulum ini dilapisi oleh kulit yang mempunyai

     (anyak kelenjar se(ase dan ram(ut-ram(ut panjang yang dise(ut 4i(rise. ! 

    Tiap ka4um nasi mempunyai 2 (uah dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior,

    dan superior. ! 

    $inding medial hidung ialah septum nasi. Septum di(entuk oleh tulang dan tulang

    rawan. &agian tulang adalah0 !

    ! lamina perpendikularis os etmoid,

    ! 4omer,

    1! krista nasalis os maksila,

    2! krista nasalis os palatine.

    &agian tulang rawan adalah0 !

    ! kartilago septum lamina kuadrangularis!, dan

    ! kolumela

    ,

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    7/46

    Septum dilapisi oleh perikondrium pada (agian tulang rawan dan periosteum pada

     (agian tulang, sedangkan diluarnya dilapisi oleh mukosa hidung. Pada dinding lateral

    terdapat 2 (uah konka. 6ang ter(esar dan letaknya paling (awah ialah konka inferior,

    kemudian yang le(ih ke'il ialah konka media, le(ih ke'il lagi ialah konka superior,

    seedangkan yang terke'il dise(ut konka suprema. %onka suprema ini (iasanya

    rudimenter. !

    $iantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang

    dise(ut meatus. Tergantung dari letak meatus, ada tiga meatus yaitu meatus inferior,

    medius, dan superior. +eatus inferior terletak diantara konka inferior dengan dasar hidung

    dan dinding lateral rongga hidung. Pada meatus inferior terdapat muara ostium! duktusnasolakrimalis. +eatus medius terletak di antara konka media dan dinding lateral rongga

    hidung. Pada meatus medius terdapat muara sinus frontal, sinus maksila, dan sinus etmoid

    anterior. Pada meatus superior yang merupakan ruang diantara konka superior dan konka

    media terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid.  !

    $inding inferior merupakan dasar rongga hidung dan di(entuk oleh os maksila dan

    os palatum. $inding superior atau atap hidung sangat sempit dan di(entuk oleh lamina

    kri(riformis, yang memisahkan rongga tengkorak dari rongga hidung. *amina kri(riformis

    merupakan lempeng tulang (erasal dari os etmoid, tulang ini (erlu(ang-lu(ang

    kri(rosa7saringan! tempat masuknya sera(ut-sera(ut saraf olfaktorius. $i (agian posterior,

    atap rongga hidung di(entuk oleh os sfenoid. ! 

    %8+P*9%S 8ST:8+9ATA* %8+! !

    %ompleks ostiomeatal %8+! merupakan 'elah pada dinding lateral hidung yang

    di(atasi oleh konka media dan lamina papirasea. Struktur anatomi penting yang mem(entuk 

    %

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    8/46

    %8+ adalah prosesus unsinatus, infundi(ulum etmoid, hiatus semilunaris, (ula etmoid,

    agger nasi dan resseus frontal. %8+ merupakan unit fungsional yang merupakan tempat

    4entilasi dan drenase dari sinus-sinus yang letaknya di anterior yaitu sinus maksila, etmoid

    anterior dan frontal. ;ika terjadi o(struksi pada 'elah yang sempit ini, maka akan terjadi

     peru(ahan patologis yang signifikan pada sinus-sinus yang terkait.

    P9N$A"AHAN H:$#N

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    9/46

     (erhu(ungan dengan sinus ka4ernosus. 5ena-4ena di hidung tidak memiliki katup, sehingga

    merupakan faktor predisposisi untuk mudahnya penye(aran infeksi sampai ke intra'ranial.

    P9"SA"A)AN H:$#N

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    10/46

    dilakukan. Pemilihan prosedur dimulai dengan anamnesis 'ermat dan pemeriksaan fisik 

    yang (aik. Pasien dapat mengeluh adanya kongesti nasal, sesak, atau mampet> mereka juga

    dapat mengeluh tidak nyenyak tidur atau sulit (ernapasa saat tidur. Se(agai tam(ahan untuk 

    memper(aiki o(struksi anatomis, dokter harus hati-hati men'ari penye(a( lain dari

    o(struksi seperti rhinitis alergika, sinusitis akut atau kronik , atau induksi o(at yang

    menye(a(kan rhinitis. Pemeriksan fisik hidung yang dilakukan adalah pemeriksaan

    eksternal dan internal dengan rinoskopi anterior dan nasal endoskopi diikuti pemeriksaan

    ulang setelah di(erikan dekongesan. 8(struksi yang mem(aik dengan dekongestan

     (iasanya dise(a(kan oleh a(normalitas mukosa.

    De8iasi Se&tum

    Pasien dengan simptomatik de4iasi septum mengeluh adanya rasa mampet yang

    kronik yang (iasanya unilateral, dapat disertai dengan riwayat trauma hidung lama.

    "inoskopi anterior dan endoskopi nasal memperlihatkan adanya de4iasi septum (eserta

    derajatnya. Se(agai tam(ahan, pemeriksaan rinoskopi posterior dapat melihat adanya

    defleksi septal kaudal. Penatalaksanaan untuk hal ini adalah septoplasty.

    )la&s !atu& nasal

    %atup nasal adalah (agian tersempit dari saluran hidung yang mempertahankan

    resistensi aliran udara> kea(normalan pada daerah ini dapat menye(a(kan o(struksi nasal.

    $ua tipe disfungsi katup nasal adalah se(agai (erikut0 satu meli(atkan disfungsi padadaerah katup nasal dan dua, meli(atkan kolaps dari struktur itu sendiri.

    (

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    11/46

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan (entuk jam pasir hourglass! atau pesek yang

    a(normal pin'hed appearan'e! pada segmen tengah hidung, kolaps (agian tengah pada

    kartilago alar saat inspirasi dalam, atau alur yang dalam pada (agian alar.

    Hi&ertrfi !n!a

    %onka inferior juga mempengaruhi aliran udara pada katup nasal tergantung dari

     (esarnya derajat halangan konka anterior. Selama inspirasi, (agian anterior dari konka

    inferior di region katup nasal menghasilkan le(ih dari ?1 dari resistensi saluran udara

     (agian atas. Pem(esaran konka inferior dapat menye(a(kan gejala o(struksi hidung dengan

     peningkatan resistensinya. "hinitis alergika, non rhinitis alergika, dan rhinitis

    medikamentosa menye(a(kan inflamasi konka. :nflamasi yang persisten, menye(a(kan

     pem(esaran kelenjar mu'us dan akumulasi kolagen di(awah mem(rane (asal mukosa nasal

    menghasilkan hipertrofi irregular. Penatalaksanaan untuk hipertrofi konka inferior termasuk 

     pem(erian antihistamin nasal sprays, dekongestan, kortikosteroid intranasal, sta(ilisasi sel

    mas, dan imunoterapi. Terapi pem(edahan juga dapat dilakukan.

    Concha bullosa

    %onka (ulosa adalah salah satu dari 4ariasi kelainan anatomis meatus median yang

    insidennya dilaporkan le(ih dari 3@. %onka (ulosa di'urigai ada jika terdapat pem(esaran

    konka media yang ditemukan saat endoskopi nasal. Pemeriksaan T s'an digunakan untuk 

    mengkonfirmasi diagnosis. 9ksisi endoskopik dari dinding lateral konka dapat

    memper(aiki tipe o(struksi ini.

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    12/46

    Choanal Atresia

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    13/46

     Fungsi Respirasi

    Sistem sekresi dan 4as'ular dari ka4um nasal yang luas, dan sinus paranasal

    menye(a(kan penghangatan dan pelem(apan udara untuk dapat diproses di saluran

     pernapasan (agian (awah. Hidung menghangatkan udara yang dihirup sampai dengan 1B o

    memfasilitasi pertukaran gas di al4eolar. %elem(apan yang dihasilkan (erasal dari

    kandungan air mu'us yang se'ara langsung mentransudasi dari pem(uluh darah hidung dan

    diproduksi oleh kelenjar nasal. ! 

     Fungsi Penciuman

    Pusat olfaktorius (ertempat di ruang sinonasal. Se'ara anatomis, neuroepitel

    olfaktorius terse(ar melalui ka4um nasal superior, (ertempat diantara septum dan

     permukaan medial dari konka superior, (ilateral. Setiap reseptor olfaktorius

    memperesentasikan tipe reseptor yang (er(eda. ! 

     Fungsi Perlindungan

    +ukosa sinonasal yang normal ter(uat dari lapisan epitel, lamina propira,

    su(mu'osa, dan periosteum. Sel epitel nasal (ersilia, semu-(ertingkat, sel kolumnar dengan

     jumlah sel go(let yang (er4ariasi. Aliran udara yang kontak dengan permukaan mukosa

    hidung akan disaring sedemikian rupa agar partikel tidak ikut terhisap. Partikel le(ih ke'il

    dari .3 5m dapat melewati rongga hidung dan sampai di saluran pernapasan (agian

     (awah. Penyaringan udara dilakukan dengan (antuan silia dan mu'us. ! 

    &erdasarkan teori stru'tural, teori e4olusioner dan teori fungsional, fungsi fisiologis

    hidung dan sinus paranasal adalah0 !

    1

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    14/46

    ! )ungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara air conditioning !, penyaring udara,

    humidifikasi, penyeim(ang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik 

    lokal>

    ! )ungsi penghidu karena terdapatnya mukosa olfaktorius dan reser4oir udara untuk 

    menampung stimulus penghidu>

    1! )ungsi fonetik yang (erguna untuk resonansi suara, mem(antu proses (i'ara dan

    men'egah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang>

    2! )ungsi stati' dan mekanik untuk meringankan (e(an kepala, proteksi terhadap

    trauma dan pelindung panas>

    3! "efleks nasal

    )#N

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    15/46

    Suhu udara yang melalui hidung diatur sehingga (erkisar 1Bo. )ungsi pengatur 

    suhu ini dimungkinkan oleh (anyaknya pem(uluh darah di (awah epitel dan adanya

     permukaan konka dan septum yang luas.

    Partikel de(u, 4irus, (akteri, dan jamur yang terhidup (ersama udara akan disaring

    di hidung oleh> a! ram(ut vibrissae! pada 4esti(ulum nasi, (! silia, '! palut lendir. $e(u

    dan (akteri akan melekat pada palut lendir dan partikel-partikel yang (esar akan

    dikeluarkan dengan refleks (ersin.

    )#N

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    16/46

    "esonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika (er(i'ara dan menyanyi.

    Sum(atan hidung akan menye(a(kan resonansi (erkurang atau hilang, sehingga terdengar 

    suara sengau rinolalia!. Hidung mem(antu proses pem(entukan kata-kata. %ata di(entuk 

    oleh lidah, (i(ir, dan palatum mole. Pada pem(entukan konsonan nasal m, n, ng! rongga

    mulut tertutup dan hidung ter(uka palatum mole turun untuk aliran udara.

    "9)*9%S NASA* !

    +ukosa hidung merupakan reseptor refleks yang (erhu(ungan dengan saluran

    'erna, kardio4askuler, dan pernapasan. :ritasi mukosa hidung akan menye(a(kan refleks

     (ersin dan napas (erhenti. "angsang (au tertentu akan menye(a(kan sekresi kelenjar liur,

    lam(ung, dan pankreas.

    1,

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    17/46

    .,. II

    S-M.,',N HID-N

    Sum(atan hidung dapat terjadi oleh (e(erapa faktor, oleh karena itu perlu

    anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti. &erikut alur pemeriksaan yang dapat

    dilakukan untuk mem(antu mengarahkan gejala pada diagnosis.

    ,namnesis dengan )eluhan -tama Sumbatan Hidung 15 35 45

    Sejak kapan tim(ul keluhanC

    +akin lama makin tersum(at?tidak 

    Apakah keluhan (erlangsung terus menerus?hilang tim(ulC $isertai nyeriC

    Apakah pada satu atau kedua hidung?(ergantianC $ipengaruhi posisis tertentu

    rinitis 4asomotor!C

    $isertai keluhan-keluhan lain?tidak gatal-gatal, (ersin-(ersin, rinorhea, mimisan,

     (er(au!

    Adakah riwayat kontak se(elumnya dengan alergenC

    "iwayat trauma pada hidungC

    "iwayat penggunaan dekongestan untuk jangka waktu lama rinitis

    medikamentosa!C

    1%

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    18/46

    +erokok?peminum alkohol (eratC

    %eluhan mulut dan tenggorokan keringC

    "iwayat pekerjaan

    $iagnosis (anding0

    ◦ "hinitis akut, kronis, alergi!

    ◦ &enda asing

    ◦ Polyp hidung dan tumor hidung

    ◦ %elainan anatomi atresia 'hoana, de4iasi septum!

    ◦ Trauma

    "emeri!saan $isi! dengan )eluhan -tama Sumbatan Hidung

    A. *uar  

    • &entuk hidung

    • $orsum nasi

    &. $alam

    13

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    19/46

    • +ukosa normal, hiperemis, pu'at, keunguan!

    • %onka hipertrofi?atrofi?normal!

    • Sekret, massa

    •  Passage udara

    • Septum de4iasi?normal!

    Rins!&i ,nterir 2!

    a! $ilakukan tamponade selama 3 menit dengan kapas yang di(asahi larutan lidokain

    @ dan efedrin

     (! Angkat tampon hidung

    '! :nspeksi mulai dari0

    ◦ uping hidung 4esti(ulum nasi!

    ◦ &angunan di rongga hidung

    ◦ +eatus nasi inferior 

    ◦ %onka inferior 

    1/

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    20/46

    ◦ +eatus nasi medius

    ◦ %onka medius

    ◦ %eadaan septa nasi

    ◦ %eadaan rongka hidung normal?tidak> sempit?le(ar> polip, tumor, (enda

    asing!

    ◦ $is'harge dalam rongga hidung, jika ada dideskripsikan

    Rins!&i "sterir 2!

    a! "ongga mulut disemprot dengan lidokain spray @

     (! Tunggu (e(erapa saat

    '! +asukkan?pasang ka'a laring pada daerah ismus fausium arah ka'a ke kranial

    d! 94aluasi (ayangan-(ayangan di rongga hidung posterior nasofaring!.

    e! *ihat (ayangan di nasofaring

    ◦ )ossa "ossenmuler 

    ◦ Torus tu(arius

    1(

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    21/46

    ◦ +uara tu(a auditi4a eusta'hii

    ◦ Adenoid

    ◦ %onka superior 

    ◦ Septum nasi posterior 

    ◦ hoana

    "emeri!saan "enun9ang dengan )eluhan -tama Sumbatan Hidung 15 25 

    • #ji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau (erseri  skin End-point

    Titration!ET) untuk mengetahui alergen penye(a( dapat di'ari dengan 'ara

     pemeriksaan tes 'ukit kulit>

     

    Pemeriksaan :g9>

     

    9ndoskopi>

     

    T S'an>

    angguan 6ang da&at Men6ebab!an Sumbatan Hidung

    Sum(atan hidung dapat dise(a(kan oleh keadaan anatomis ataupun penyakit, antara

    lain0

    ,5 "li& Hidung 15

    Polip hidung ialah massa lunak yang mengandung (anyak 'airan di dalam rongga

    hidung, (erwarna putih kea(u-a(uan, yang terjadi aki(at inflamasi mukosa. Polip dapat

    tim(ul pada penderita laki-laki maupun perempuan, dari usia anak-anak sampai usia lanjut.

    &ila ada polip pada anak di(awah usia tahun, harus disingkirkan kemungkinan

    1

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    22/46

    meningokel atau meningoensefalokel. $ulu, diduga predisposisi tim(ulnya polip nasi ialah

    adanya rhinitis alergi atau penyakit atopi, tetapi makin (anyak penelitian yang

    mengemukaan (er(agai teori dan para ahli sampai saat ini menyatakan (ahwa etiologi polip

    nasi masih (elum diketahui dengan pasti.

     Patogenesis

    Pem(entukan polip sering diasosiasikan dengan inflamasi kronik, disfungsi saraf 

    otonom serta predisposisi geneti'. +enurut teori &ernstein, terjadi peru(ahan mukosa

    hidung aki(at peradangan atau aliran udara yang (ertur(ulensi, terutama di daerah sempit

    di kompleks ostiomeatal. Terjadi prolapse su(mokosa yang diikuti oleh reepitelisasi dan

     pem(entukan kelenjar (aru. ;uga terjadi peningkatan penyerapan natrium oleh permukaan

    sel epitel yang (eraki(at retensi air sehingga ter(entuk polip.

    Teori lain mengatakan karena ketidakseim(angan saraf 4asomotor terjadi

     peningkatan permea(ilitas kapiler dan gangguan regulasi 4as'ular yang mengaki(atkan

    dilepasnya sitokin-sitokin dari sel mast, yang akan menye(a(kan edema dan lama-

    kelamaan menjadi polip. &ila proses terus (erlanjut, mukosa yang sem(a( makin mem(esar 

    menjadi polip dan kemudian akan turun ke rongga hidung dengan mem(entuk tangkai.

     "akroskopis

    Se'ara makroskopis polip merupakan massa (ertangkai dengan permukaan li'in,

     (er(entuk (ulat atau lonjong, (erwarna putih kea(u-a(uan, agak (ening, lo(ular, dapat

    tunggal atau multiple dan tidak sensiti4e (ila ditekan?ditusuk tidak terasa sakit!. warna

    14

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    23/46

     polip yang pu'at terse(ut dise(a(kan karena mengandung (anyak 'airan dan sedikitnya

    aliran darah ke polip. &ila terjadi iritasi kronis atau proses peradangan warna polip dapat

     (eru(ah menjadi kemerah-merahan dan polip yang sudah menahun warnanya dapat

    menjadi kekuning-kuningan karena (anyak mengandung jaringan ikat.

    Tempat asal tum(uhnya polip terutama dari kompleks ostio-meatal di meatus

    medius dan sinus etmoid. &ila ada fasilitas pemeriksaan dengan endoskop, mungkin tempat

    asal tangkai polip dapat dilihat. Ada polip yang tum(uh kea rah (elakang dan mem(esar di

    nasofaring, dise(ut polip koana. Polip koana ke(anyakan (erasal dari dalam sinus maksila

    dan dise(ut juga polip antro-koana. Ada juga se(agian ke'il polip koana yang (erasal dari

    sinus etmoid.

     "ikroskopis

    Se'ara mikroskopis tampak epitel pada polip (7serupa dengna mukosa hidung

    normal yaitu epitel (ertingkat semu (ersilia dengan su(mukosa yang sem(a(. Sel-selnya

    terdiri dari limfosit, sel plasma, eosinofil, neutrofil, dan makrofag. +ukosa mengandung

    sel-sel go(let. Pem(uluh darah, saraf, dan kelenjar sangat sedikit. Polip yang sudah lama

    dapat mengalami metaplasia epitel karena sering terkan aliran udara, menjadi epitel

    transisional, ku(ik atau gepeng (erlapis tanpa keratinisasi.

    &erdasarkan jenis sel peradangannya, polip dikelompokkan menjadi , yaitu polip

    tipe eosinofilik dan tipe neutrofilik.

     #iagnosis Polip Nasi

    $

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    24/46

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    25/46

    Nas(ends!&i

    Adanya fasilitas endoskop teleskop! akan sangat mem(antu diagnosis kasus polip

    yang (aru. Polip stadium dan kadang-kadang tidak terlihat pada pemeriksaan rinoskopi

    anterior tetapi tampak dengan pemeriksaaan nasoendoskopi. Pada kasus polip koanal juga

    sering dapat dilihat tangkai polip yang (erasal dari ostium asesorius sinus maksila.

    "emeri!saan Radilgi

    )oto polos sinus paranasal posisi Waters, AP, aldwell dan lateral! dapat

    memperlihatkan pene(alan mukosa dan adanya (atas udara-'airan di dalam sinus, etapi

    kurang (ermanfaat pada kasus polip. Pemeriksaan tomografi 'omputer T%, T  scan!

    sangat (ermanfaat untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal

    apakah ada proses radang, kelainan anatomi, polip atau sum(atan pada kompleks

    ostiomeatal. T% terutama diindikasikan pada kasus polip yang gagal dio(ati dengan terapi

    medikamentosa, jika ada komplikasi dari sinusitis dan pada peren'anaan tindakan (edah

    terutama (edah endoskopi.

    P9NATA*A%SANAAN

    Tujuan utama pengo(atan pada kasus polip nasi ialah menghilangkan keluhan-

    keluhan, men'egah komplikasi dan men'egah rekurensi polip. Pem(erian kortikosteroid

    untuk menghilangkan polip nasi dise(ut juga polipektomi medikamentosa. $apat di(erikan

    topi'al atau sistemik. Polip tipe eosinofilik mem(erikan respons yang le(ih (aik terhadap

     pengo(atan kortikosteroid intranasal di(andingkan polip tipe neutrofilik.

    $$

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    26/46

    %asus polip yang tidak mem(aik dengan terapi medikamentosa atau polip yang

    sangat masif dipertim(angkan untuk terapi (edah. $apat dilakukan ekstraksi poli

    polipektomi! menggunakan senar polip atau 'unam dengan analgesi lokal, etmoidektomi

    intranasal atau etmoidektomi ekstranasal untuk polip etmoid, operasi aldwell-*u' untuk 

    sinus maksila. 6ang ter(aik ialah (ila tersedia fasilitas endoskop maka dapat dilakukan

    tindakan &S9) &edah Sinus 9ndoskopi )ungsional!.

    .5 )elainan Se&tum 15

    %elainan septum yang sering ditemukan ialah de4iasi septum, hematoma septum

    dan a(ses septum.

    D+I,SI S+"'-M

    &entuk septum normal ialah lurus di tengah rongga hidung tetapi pada orang

    dewasa (iasanya septum nasi tidak lurus sempurna di garis tengah. $e4iasi septum yang

    ringan tidak akan mengganggu, akan tetapi (ila de4iasi itu 'ukup (erat, menye(a(kan

     penyempitan pada satu sisi hidung. $engan demikian dapat mengganggu fungsi hidung dan

    menye(a(kan komplikasi.

     Etiologi

    $,

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    27/46

    Penye(a( yang paling sering adalah trauma. Trauma dapat terjadi sesudah lahir,

     pada waktu partus, atau (ahkan pada masa janin intrauterine. Penye(a( lainnya ialah

    ketidak seim(angan pertum(uhan. Tulang rawan septum nasi terus tum(uh, meskipun (atas

    superior dan inferior telah menetap. $engan demikian terjadilah de4iasi pada septum nasi

    itu.

    .+N'-) D+$RMI',S

    &entuk deformitas septum ialah0

    1) $e4iasi, (iasanya (er(entuk huruf atau S>

    2) $islokasi, yaitu (agian (awah kartilago septum keluar dari krista maksila dan

    masuk ke dalam rongga hidung>

    3) Penonjolan tulang atau tulang rawan septum, (ila memanjang dari depan ke

     (elakang dise(ut krista, dan (ila sangat run'ing dan pipih dise(ut spina>

    4) &ila de4iasi atau krista septum (ertemu dan melekat dengan konka dihadapannya

    dise(ut sinekia. &entuk ini akan menam(ah (eratnya o(struksi.

    $e%ala &linik 

    $%

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    28/46

    %eluhan yang paling sering pada de4iasi septum ialah sum(atan hidung. Sum(atan

     (isa unilateral, dapat pula (ilateral, se(a( pada sisi de4iasi terdapat konka hipotrofi,

    sedangkan pada sisi se(elahnya terjadi konka yang hipertrofi, se(agai aki(at mekanisme

    kompensasi.

    %eluhan lainnya ialah rasa nyeri di kepala dan di sekitar mata. Selain dari itu

     pen'iuman (isa terganggu, apa(ila terdapat de4iasi pada (agian atas septum. $e4iasi

    septum dapat menyum(at ostium sinus, sehingga merupakan faktor presiposisi terjadinya

    sinusitis.

    Terapi

    &ila gejala tidak ada atau keluhan sangat ringan, tidak perlu dilakukan tindakan

    koreksi septum. Ada dua jenis tindakan operatif yang dapat dilakukan pada psien dengan

    keluhan yang nyata yaitu reseksi su(mukosa dan septoplasti.

    H+M,'M, S+"'-M !

    $3

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    29/46

    Se(agai aki(at trauma, pem(uluh darah su(mukosa akan pe'ah dan darah akan

     (erkumpul di antara perikondrium dan tulang rawan septum, dan mem(entuk hematoma

     pada septum.

    &ila terjadi fraktur tulang rawan, maka darah akan masuk ke sisi lain, sehingga

    ter(entuk hematoma septum (ilateral. Adanya kumpulan darah di su(-perikondrium akan

    mengan'am 4italitas tulang rawan yang hidupnya tergantung dari nutrisi perikondrium.

    $e%ala &linik 

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    30/46

    %omplikasi hematoma septum yang mungkin terjadi ialah0 a(ses septum dan

    deformitas hidung luar seperti hidung pelana  saddle nose!.

    ,.S+S S+"'-M !

    %e(anyakan a(ses septum dise(a(kan oleh trauma yang kadang-kadang tidak 

    disadari oleh pasien. Seringkali didahului oleh hematoma septum yang kemudian terinfeksi

    kuman dan menjadi a(ses.

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    31/46

    $efinisi menurut WH8 A":A Allergi' "hinitis and its :mpa't on Asthma! tahun

    adalah kelainan pada hidung dengan gejala (ersin-(ersin, rinore, rasa gatal dan

    tersum(at setelah mukosa hidung terpapar allergen yang diperantarai oleh :g9.  ! 

     &lasifikasi Rinitis 'lergi !

    Saat ini digunakan klasifikasi rhinitis alergi (erdasarkan rekomendasi WH8

    initiati4e A":A tahun , yaitu (erdasarkan sifat (erlangsungnya di(agi menjadi0

    . Intermitten kadang-kadang!0 (ila gejala kurang dari 2 hari?minggu atau kurang

    dari 2 minggu.

    . "ersisten;meneta& (ila gejala le(ih dari 2 hari?minggu dan le(ih dari 2 minggu.

    Sedangkan untuk derajat (erat ringannya penyakit, rhinitis alergi di(agi menjadi0

    . Ringan (ila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan akti4itas harian, (ersantai,

     (erolahraga, (elajar, (ekerja dan hal-hal lain yang mengganggu.

    . Sedang(berat (ila terdapat satu atau le(ih dari gangguan terse(ut diatas.

     #iagnosis

    $iagnosis rhinitis alergi ditegakkan (erdasarkan0

    $

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    32/46

    ,namnesis

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    33/46

    langit-langit yang tinggi, sehingga akan menye(a(kan gangguan pertum(uhan gigi-geligi

     facies adenoid !. $inding posterior faring tampak granuler dan edema cobblestone

    appearance!, serta dinding lateral faring mene(al. *idah tampak seperti gam(aran peta

     geographic tongue! !

    "emeri!saan "enun9ang

    :n 4itro0

    Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat. $emikian pula

     pemeriksaan :g9 total  prist-paper radio immunosorbent test) seringkali menunjukkan nilai

    normal, ke'uali (ila tanda alergi pada pasien le(ih dari satu ma'am penyakit, misalnya

    selain rhinitis alergi juga menderita asma (ronkial atau urtikaria. Pemeriksaan ini (erguna

    untuk prediksi kemungkinan alergi pada (ayi atau anak ke'il dari suatu keluarga dengan

    data alergi yang tinggi. *e(ih (ermakna aalah pemeriksaan :g9 sepesifik dengan "AST

     Radio mmuno !orbent 'ssay Test !. Pemeriksaan sitology hidung dari se'ret hidung atau

    kerokan mukosa walaupun tidak dapat memastikan diagnosis, tetap (erguna se(agai

     pemeriksaan pelengkap. $itemukannya eosinofil dalam jumlah (anyak menunjukkan

    kemungkinan alergi inhalan. ;ila (asophil G3 sel?lap! mungkin dise(a(kan alergi makanan,

    sedangkan jika ditemukan sel P+N menunjukkan adanya infeksi (akteri. !

    :n 5i4o0

    Alergen penye(a( dapat di'ari dengan 'ara pemeriksaan tes 'ukit kulit, uji

    intrakutan atau intradermal yang tunggal atau (erseri  skin End-point Titration!ET), S9T

    ,

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    34/46

    dilakukan untuk allergen inhalan dengan menyuntikkan allergen dalam (er(agai

    konsentrasi yang (ertingkat kepekatannya. %euntungan S9T, selain allergen penye(a( juga

    derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui.

    #ntuk alergi makanan, uji kulit yang akhir-akhir ini (anyak dilakukan adalah

     ntracutaneus Provocative #ilutional Food Test (P#FT), namun se(agai (aku emas dapat

    dilakukan dengan diet eliminasi dan pro4okasi *hallenge Test+!. Alergen ingestan se'ara

    tuntas lenyap dair tu(uh dalam waktu minggu. %arena itu pada *hallenge Test+

    makanan yang di'urigai di(erikan pada pasien setelah (erpantang selama 3 hari,

    selanjutnya diamati reaksinya. Pada diet eliminasi, jenis makanan setiap kali dihilangkan

    dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenismakanan. ! 

     Penatalaksanaan

    . Terapi yang paling ideal adalah dengan menghindari kontak dengan allergen

     penye(a( dan eliminasi.

    . +edikamentosa

    Antihistamin yang dipakai adalah antagonis histamine H- yang (ekerja se'ara

    inhi(itor kompetitif pada reseptor H- sel target, dan merupakan preparat

    farmakologik yang paling sering dipakai se(agai lini pertama pengo(atan rhinitis

    alergi. Pem(erian dapat dalam kom(inasi atau tanpa kom(inasi dengan dekongestan

    se'ara peroral.

    ,1

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    35/46

    Preparat kortikosteroid dipilih (ila gejala terutama sum(atan hidung aki(at respons

    fase lam(at tidak (erhasil diatasi dengna o(at lain. 6ang sering dipakai adalah

    kortikosteroid topi'al (eklometason, (udesonid, flunisolid, flutikason, mometason furoat,

    dan triamsinolon!. %ortikosteroid topi'al (ekerja untuk mengurangi jumlah sel mastosit

     pada mukosa hidung, men'egah pengeluaran protein sitotoksik dari eosinofil, mengurangi

    aktifitas limfosit, men'egah (o'ornya plasma. ! 

    Preparat antikolinergik topi'al adalah ipratropium (romide, (ermanfaat untuk mengatasi

    rinore, karena aktifitas inhi(isi reseptor kolinerfik pada permukaan sel efektor.

    Pengo(atan (aru lainnya untuk rhinitis alergi adalah anti leukotrien Iafirlukast?

    montelukast!, anti :g9, $NA rekom(inan. !

    ,$

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    36/46

    ,,

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    37/46

    D5 Rinitis asmtr

    "initis 5asomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanyainfeksi, alergi, eosinophilia, peru(ahan hormonal kehamilan, hipertiroid!, dan pajanan o(at

    kontrasepsi oral, antihipertensi, &-blocker , aspirin, klorpromaIin dan o(at topikal hidung

    dekongestan. ! 

    "initis ini digolongkan menjadi non-alergi (ila adanya alergi?allergen spesifik tidak 

    dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan alergi yang sesuai anamnesis, tes 'ukit kulit,

    kadar anti(ody :g9 spesifik serum!. %elainan ini dise(ut juga vasomotor catarrh,

    vasomotor rinorhea, nasal vasomotor instability, atau juga non-allergic perennial rhinitis.

    $isfungsi sistem saraf otonom telah lama diduga (erperan dalam inflamasi nasal

    kronik dan rhinitis.

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    38/46

    Sera(ut simpatis hidung (erasal dari korda spinalis segmen Th -, menginer4asi

    terutama pem(uluh darah mukosa dan se(agian kelenjar. Sera(ut simpatis melepaskan ko-

    transmiter noradrenalin dan neuropeptide 6 yang menye(a(kan 4asokonstriksi dan

     penurunan sekresi hidung. Tonus simpatis ini (erfluktuasi sepanjang hari yang

    menye(a(kan adanya peningkatan tahanan rongga hidung yang (ergantian setiap -2 jam.

    %eadaan ini dise(ut se(agai siklus nasiJ. $engan adanya siklus ini, seseorang akan

    mampu untuk dapat (ernapas dengan tetap normal melalui rongga hidung yang (eru(ah-

    u(ah luasnya.

    Sera(ut saraf parasimpatis (erasal dari nu'leus sali4atori superior menuju ganglion

    sfenopalatina dan mem(entuk ner4ous 4idianus, kemudian menginer4asi pem(uluh darahdan terutama kelenjar eksokrin. Pada rangsangan akan terjadi pelepasan ko-transmiter 

    asetilkolin dan 4asoaktif intestinal peptide yang menye(a(kan peningkatan sekresi hidung

    dan 4asodilatasi, sehingga terjadi kongesti hidung.

    &agaimana tepatnya saraf otonom ini (ekerja (elumlah diketahui dengan pasti,

    tetapi mungkin hipotalamus (ertindak se(agai pusat penerima impuls eferen, termasuk 

    rangsang emosional dari pusat yang le(ih tinggi. $alam keadaan hidung normal, persarafan

    simpatis le(ih dominan. "hinitis 4asomotor diduga se(agai aki(at dari ketidak-seim(angan

    impuls saraf otonom di mukosa hidung yang (erupa (ertam(ahnya akti4itas sistem

     parasimpatis.

    . Neuropeptida

    Pada mekanisme ini terjadi disfungsi hidung yang diaki(atkan oleh meningkatnya

    rangsangan terhadap saraf sensoris sera(ut di hidung. Adanya rangsangan a(normal saraf 

    sensoris ini akan diikuti dengan peningkatan pelepasan neuropeptide seperti  substance P 

    dan calcitonin gene-related protein yang menye(a(kan peningkatan permea(ilitas 4as'ular 

    ,3

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    39/46

    dan sekresi kelenjar. %eadaan ini menerangkan terjadinya peningkatan respon pada hiper-

    reaktifitas hidung.

    1. Nitrik 8ksida

    %adar nitrik oksida N8! yang tinggi dan persisten di lapisan epitel hidung dapat

    menye(a(kan terjadinya kerusakan atau nekrosis epitel, sehingga rangsangan non spesifik 

     (erinteraksi langsung ke lapisan su(-epitel. Aki(atnya terjadi peningkatan reaktifitas

    sera(ut trigeminal dan recruitment  refleks 4as'ular dan kelenjar mukosa hidung.

    2. Trauma

    "initis 4asomotor dapat merupakan komplikasi jangka panjang dari trauma hidung

    melalui mekanisme neurogenik dan?atau neuropeptida.

    $e%ala &linik  !

    Pada rhinitis 4asomotor, gejala sering di'etuskan oleh (er(agai rangsangan non-

    spesifik, seperti asap?rokok, (au yang menyengat, parfum, minuman (eralkohol, makanan

     pedas, udara dingin, pendingin dan pemanas ruangan, peru(ahan kelem(apan, peru(ahan

    suhu luar, kelelahan dan stress?emosi. Pada keadaan normal faktor-faktor tadi tidak 

    dirasakan se(agai gangguan oleh indi4idu terse(ut.

    ,/

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    40/46

    %elainan ini mempunyai gejala yang mirip dengan rhinitis alergi, namun gejala

    yang dminan adalah hidung tersumbat, (ergantian kiri dan kanan, tergantung pada

     posisi pasien. Selain itu terdapat rinore yang mukoid atau serosa. %eluhan ini  9arang

    disertai dengan ge9ala mata. ! 

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    41/46

    ini perlu di(edakan dengan rhinitis alergi. Permukaan konka dapat li'in atau (er(enjol-

     (enjol hipertrofi!. Pada rongga hidung terdapat se'ret mukoid, (iasanya sedikit. Akan

    tetapi pada golongan rinore sekret yang ditemukan ialah serosa dan (anyak jumlahnya.

    Pemeriksaan la(oratorium dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan rhinitis

    alergi. %adang ditemukan juga eosinofil pada sekret hidung, akan tetapi dalam jumlah

    sedikit. Tes 'ukit kulit (iasanya negatif. %adar :g9 spesifik tidak meningkat.

     Penatalaksanaan !

    &er4ariasi, tergantung pada faktor penye(a( dan gejala yang menonjol. Se'ara garis

     (esar di(agi dalam0

    ! +enghindari stimulus?faktor pen'etus

    ! Pengo(atan simptomatis, dengan o(at-o(atan dekongestan oral, 'u'i hidung dengan

    larutan garam fisiologis, kauterisasi konka hipertrofi dengan larutan AgN81  3@

    atau triklor-asetat pekat. $apat juga di(erikan kortikosteroid topi'al -

    mikrogaram. $osis dapat ditingkatkan sampai 2 mikrogram sehari. Hasilnya akan

    terlihat setelah pemakaian paling sedikit selama minggu. Saat ini terdapat

    kortikosteroid topi'al (aru dalam larutan aEua seperti flutikason propionate dan

    mometason furoat dengan pemakaian 'ukup satu kali sehari dengan dosis 5g.

    Pada kasus dengan rinore yang (erat, dapat ditam(ahkan antikolinergik topi'al

    ipratropium (romide!. Saat ini sedang dalam penelitian adalah terapi desensitisasi

    dengan o(at 'apsai'in topi'al yang mengandung lada.

    ,

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    42/46

    1! 8perasi, dengan 'ara (edah-(eku, elektrokauter, atau konkotomi parsial konka

    inferior.

    2! Neuronektomik ner4ous 4idianus, yaitu dengan melakukan pemotongan pada

    ner4ous 4idianus, (ila dengan 'ara diatas tidka mem(erikan hasil optimal. 8perasi

    ini tidaklah mudah, dapat menim(ulkan komplikasi, seperti sinusitis, diplopia, (uta,

    gangguan lakrimasi, neuralgia atau anestesis infraor(ita dan palatum. $apat juga

    dilakukan tindakan blocking ganglion sfenopalatina.

    +5 Rinitis Medi!amentsa 15

    "initis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung (erupa gangguan respons

    normal 4asomotor yang diaki(atkan oleh pemakaian 4asokonstriktor topi'al tetes hidung

    atau semprot hidung! dalam waktu lama dan (erle(ihan, sehingga menye(a(kan sum(atan

    hidung yang menetap. $apat dikatakan (ahwa hal ini dise(a(kan oleh pemakaian o(at yang

     (erle(ihan drug abuse!.

     Patofisiologi

    +ukosa hidung merupakan organ yang sangat peka terhadap rangsangan atau iritan,

    sehingga harus (erhati-hati memakai topi'al 4asokonstriktor. 8(at topi'al 4asokonstriktor 

    dari golongan simpatomimetik akan menye(a(kan siklus nasi terganggu dan akan (erfungsi

    normal kem(ali apa(ila pemakaian o(at itu dihentikan.

    Pemakaian topi'al 4asokonstriktor yang (erulang dan dalam waktu lama akan

    menye(a(kan terjadinya fase dilatasi (erulang rebound dilatation! setelah 4asokonstriksi,

    sehingga tim(ul gejala o(struksi. Adanya gejala o(struksi ini menye(a(kan pasien le(ih

    sering dan le(ih (anyak lagi memakai o(at terse(ut. Pada keadaan ini ditemukan kadar 

    agonis alfa-adrenergik yang tinggi di permukaan hidung. Hal ini akan diikuti dengan

    ,4

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    43/46

     penurunan sensiti4itas reseptor alfa-adrenergik di pem(uluh darah sehingga terjadi suatu

    toleransi. Akti4itas dari tonus simpatis yang menye(a(kan 4asokonstriksi dekongesti

    mukosa hidung! menghilang. Akan terjadi dilatasi dan kongesti jaringan mukosa hidung.

    %eadaan ini dise(ut juga se(agai rebound congestion.

    %

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    44/46

    %erusakan terjadi pada mukosa hidung pada pemakaian o(at tetes hidung dalam

    waktu lama ialah0

    ! Silia rusak 

    ! Sel go(let (eru(ah ukurannya

    1! +em(rane (asal mene(al

    2! Pem(uluh darah mele(ar 

    3! Stroma tampak edema

    /! Hipersekresi kelenjar mu'us dari peru(ahan pH se'ret hidung

    B! *apisan su(mukosa mene(al

    F! *apisan periostium mene(al

    8leh karena itu pemakaian o(at topi'al 4asokonstriktor se(aiknya tidak le(ih dari

    satu minggu, dan se(aiknya yang (ersifat isotoni' dengna se'ret hidung normal pH antara

    /,1-/,3!.

    $e%ala dan Tanda

    %1

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    45/46

    Pasien mengeluh hidungnya tersum(at terus menerus dan (erair. Pada pemeriksaan

    tampak edema?hipertrofi konka dengan se'ret hidung yang (erle(ihan. Apa(ila di(eri

    tampon adrenalin, edema konka tidak (erkurang.

     Penatalaksanaan

    ! Hentikan pemakaian o(at tetes atau semprot 4asokonstriktor hidung

    ! #ntuk mengatasi sum(atan (erulang rebound congestion!, dapat di(erikan

    kortikosteroid oral dosis tinggi jangka pendek dan dosis diturunkan se'ara (ertahap

    tapering off) dengan menurunkan dosis se(anyak 3 mg setiap hari. $apat juga

    dengan pem(erian kortikosteroid topi'al selama minimal minggu untuk 

    mengem(alikan proses fisiologik mukosa hidung

    1! 8(at dekongestan oral (iasanya mengandung pseudoefedrin!

    %$

  • 8/18/2019 Refreshing - Sumbatan Hidung

    46/46

    D,$',R "-S',),

    1. Soethipto, Damayanti, Mangunkusumo, Endang dan Wardani, Retno

    S. Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. 6aa"ta 7 &KUI8 $1$. *.4/9113.

    $. Johnson, Jonas T. dan Rosen, Clark A. Bailey's Head & Neck Surgery

    Otolaryngology. P*i'ade'-*ia 7 s.n.8 $1%. *.,349,(: %/9%/: %$

    ,. Wijaya, Wenny. SCRB!. ;!n'ine< 6une $1%. ;Diuti-7 $ a"=* $1/.<

    *tt-s7>>???.s="ibd.=om>do=>$$//31,>Anamnesis9THT.

    %. !S, "agian #lmu $esehatan T%T&$' dan Surakarta, RS Moe(ardi. &K UN+. ;!n'ine< ;Diuti-7 $ , $1/.<

    *tt-7>>@.uns.a=.id>stati=>'e>GABUNGANANUAL+T39$1$9ED.-d@.