bab ii tinjauan teori a. depresi 1. pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/laksana wahyu cahya ningsih...

29
BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetian Depresi merupakan suatu perasanan sedih yang disertai dengan perlambatan gerak dan fungsi tubuh ( Hadi, 2004 ). Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam, yang bisa terjadi setelah kehilangan seseorang atau peristiwa menyedihkan lainnya, tetapi tidak sebanding dengan peristiwa tersebut dan terus menerus dirasakan melebihi waktu yang normal (Anonim, 2004 ). Depresi adalah kecemasan pada banyak cara dan berkesinambungan( Priest,1994 ). Depresi adalah masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta gagasan bunuh diri (Roan,1998). Depresi adalah penyakit mental dan emosional umum yang bisa terjadi pada siapa saja ( Bambang,1997). Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Upload: truongdieu

Post on 08-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEPRESI

1. Pengetian

Depresi merupakan suatu perasanan sedih yang disertai dengan

perlambatan gerak dan fungsi tubuh ( Hadi, 2004 ).

Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam, yang

bisa terjadi setelah kehilangan seseorang atau peristiwa menyedihkan

lainnya, tetapi tidak sebanding dengan peristiwa tersebut dan terus

menerus dirasakan melebihi waktu yang normal (Anonim, 2004 ).

Depresi adalah kecemasan pada banyak cara dan

berkesinambungan( Priest,1994 ).

Depresi adalah masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan

dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk

perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,

anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta gagasan

bunuh diri (Roan,1998).

Depresi adalah penyakit mental dan emosional umum yang bisa

terjadi pada siapa saja ( Bambang,1997).

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

2. Jenis Depresi

Menurut Martin ( dalam Hadi, 2004, Budiyanto, 1992, Priest, 1994 )

menyebutkan bahwa ada 3 jenis depresi yaitu :

a. Normal Grief Reaction.

Terjadi karena faktor dari luar dirinya yang merupakan bentuk dari

reaksi kehilangan sesuatu atau seseorang.

b. Endogenous Depresion

Penyebab datang dari dalam tetapi belum jelas. Bisa karena gangguan

hormon, kimia dalam otak atau susunan syaraf yang datang secara

bertahap.

c. Neurotic Depresion

Depresi ini terjadi jika depresi reaktif tidak terselesaikan secara baik

dan tuntas. Depresi ini merupakan respon terhadap stress dan

kecemasan yang telah ditimbun dalam waktu yang lama.

3. Teori Depresi

Ada beberapa teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan

munculnya gangguan depresi ( dalam Anonim 3), yaitu:

a. Teori Biologi

Teori biologi ini mempunyai asumsi bahwa penyebab depresi

terletak pada gen atau mal fungsi beberapa faktor fisiologik yang

memungkinkan faktor tersebut.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

b. Pandangan psikodinamika

Studi psikologik tentang depresi dimulai oleh Sighmund Freud dan

Karl Abraham. Keduanya menggambarkan bahwa depresi

merupakan reaksi kompleks terhadap kehilangan (loss). Freud dalam

bukunya “Mourning and Melancholia” menggambarkan bahwa rasa

sedih yang normal dan depresi sebagai respon dari kehilangan

seseorang atau sesuatu yang dicintainya (Davidson dan Neale, 1997).

Pada orang yang mengalami depresi terjadi pengurangan harga diri

secara luar biasa dan mengalami kemiskinan ego pada skala yang

besar (dalam Sarason dan Sarason,1989).

c. Pandangan Behavioral.

Teori belajar berasumsi bahwa antara depresi dan penguat yang

kurang ( Lack of Reinforcment ) saling berhubungan satu sama lain.

Pandangan Behavioral menjelaskan bahwa orang yang mengalami

depresi kurang menerima penghargaan (rewards) atau dengan kata

lain lebih mengalami hukuman (punishment) dari pada orang yang

tidak mengalami depresi.

d. Pandangan humanistik – eksistansial.

Teori eksistensial memfokuskan kehilangan harga diri sebagai

penyebab depresi utama. Kehilangan harga diri dapat nyata atau

simbolik, misal kehilangan kekuasaan, status sosial atau uang. Teori

humanistic menekankan perbedaan self seseorang dengan keadaan

yang nyata sebagai sumber depresi dan kecemasan. Menurut

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

pandangan ini depresi terjadi jika perbedaan antara ideal self dan

kenyataan terlalu besar.

e. Pandangan Kognitif.

Teori depresi berdasarkan kognitif ini merupakan teori yang paling

sering digunakan dalam penelitian tentang depresi (dalam Susanty,

1997). Hal ini disebabkan karena teori kognitif selama ini sangat

efektif digunakan untuk terapi terhadap depresi. Teori ini

menyatakan bahwa seseorang yang berpikiran negatif tentang dirinya

akan menelusuri lebih lanjut bahwa mereka melakukan interpretasi

yang salah dan menyimpang dari realita. Salah satu teori kognitif

adalah teori depresi beck (Atkinson, 1991). Teori tersebut

menyatakan bahwa seseorang yang mudah terkena depresi telah

mengembangkan sikap umum untuk menilai peristiwa dari segi

negatif dan kritik diri.

4. Penyebab Depresi

Penyebab depresi belum sepenuhnya dimengerti. Sejumlah faktor

dapat menyebabkan seseorang cenderung menderita depresi

diantaranya:

a. Faktor biologik, misalnya faktor genetik, perubahan neuro

transmitter atau neuroendokrin, perubahan struktur otak, vaskular

risk factors, dan penyakit kelemahan fisik.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

b. Faktor psikologik, yaitu tipe kepribadian dan relasi interpersonal.

Peristiwa kehidupan, misalnya berduka kehilangan orang yang

dicintai, kesulitan ekonomi, dan perubahan situasi.

c. Penggunaan obat-obatan tertentu.

Depresi bisa terjadi atau semakin memburuk tanpa disertai stres

kehidupan yang nyata ataupun berarti. Wanita dua kali lebih mudah

terkena depresi, meskipun alasannya belum diketahui dengan jelas.

Penelitian jiwa menyebutkan bahwa wanita cenderung memberikan

respon terhadap kesengsaraan dengan cara menarik diri dan

menyalahkan dirinya sendiri. Sebaliknya, pria cenderung menolak atau

mengalihkannya kedalam berbagai kegiatan. (Dharmono, 2008)

5. Tanda Dan Gejala Depresi.

Gejala depresi adalah kumpulan dari perilaku dan perasaan yang

secara spesifik dapat dikelompokkan sebagai depresi. Namun setiap

orang mempunyai perbedaan yang mendasar, yang memungkinkan suatu

peristiwa atau perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan

reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain. Gejala utama

depresi yaitu efek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan,

berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah

dan menurunnya aktifitas. Namun gejala-gejala depresi dapat dilihat dari

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

tiga segi, yaitu gejala dilihat dari segi fisik, psikis dan sosial. Secara lebih

jelasnya, akan diuraikan sebagi berikut :

a. Gejala Fisik

Menurut beberapa ahli, gejala depresi yang kelihatan ini mempunyai

rentangan dan variasi yang luas sesuai dengan berat ringannya

depresi yang dialami. Namun secara garis besar ada beberapa gejala

fisik umum yang relatif mudah dideteksi.

Gejala itu seperti: gangguan pola tidur (sulit tidur, terlalu banyak atau

terlalu sedikit), konstipasi, pusing, makan berlebih, perubahan haid,

perubahan berat badan. Pada umumnya, orang yang mengalami

depresi menunjukkan perilaku yang pasif, menyukai kegiatan yang

tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV, makan tidur,

menurunnya efisiensi kerja.

Penyebabnya jelas, orang yang terkena depresi akan sulit

memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal, atau pekerjaan.

Sehingga, mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal

prioritas. Oleh karena itu, keharusan untuk tetap beraktivitas

membuatnya semakin kehilangan energi karena energi yang ada sudah

banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat

berfungsi seperti biasanya. Mereka mudah sekali lelah, capai padahal

belum melakukan aktivitas yang berarti, mudah merasa letih dan sakit.

Jelas saja, depresi itu sendiri adalah perasaan negatif. Jika seseorang

menyimpan perasaan negatif maka jelas akan membuat letih karena

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

membebani pikiran dan perasaan dan orang tersebut harus

memikulnya dimana saja dan kapan saja, suka tidak suka.

b. Gejala Psikis

Gejala-gejala psikis yang sering muncul adalah sebagai berikut:

1) Kehilangan rasa percaya diri.

Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung

memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri

sendiri. Pasti mereka senang sekali membandingkan antara dirinya

dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai,

beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih

diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negative lainnya.

2) Sensitif.

Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala

sesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering

peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang

berbeda oleh mereka, bahkan disalah artikan. Akibatnya, mereka

mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud

orang lain (yang sebenarnya tidak ada apa-apa), mudah sedih,

murung, dan lebih suka menyendiri.

3) Merasa diri tidak berguna.

Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi

orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang

seharusnya mereka kuasai. Misalnya, seorang manajer mengalami

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain. Dalam persepsinya,

pemutasian itu disebabkan ketidak mampuannya dalam bekerja dan

pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi

sesuai dengan yang diharapkan.

4) Perasaan bersalah.

Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang

mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang

menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan

mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan.

Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain

dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut.

5) Perasaan terbebani.

Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang

dialaminya. Mereka merasa terbebani berat karena merasa terlalu

dibebani tanggung jawab yang berat.

6) Secara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup.

Tantangan yang ada, proyek, hobi, atau rekreasi tidak memberikan

kesenangan.

c. Gejala Sosial

Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada

akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktifitas

rutin lainnya). Bagaimana tidak, lingkungan tentu akan bereaksi

terhadap perilaku orang yang depresi tersebut yang pada umumnya

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih,

mudah sakit). Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada

masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan atau bawahan. Masalah

ini tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya juga

seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok

dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal.

Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif

menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.

( Maryam. et all, 2008, Syamsudin, 2008, Idris, 2008, Hadi, 2004 dan

Priest, 1994 )

6. Rentang Depresi

Rentang depresi dapat digolongkan menjadi 3 menurut PPGDJ-III yaitu

a. Depresi Ringan, dengan ciri – ciri :

1) sekurang – kurangnya harus ada 2 atau 3 gejala utama depresi

2) ditambah sekurang – kurangnya 2 dari gejala lainya

3) tidak boleh ada gejala berat diantaranya

4) lamanya seluruh episode berlangsung sekurang – kurangnya

sekitar 2 minggu

5) hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan social yang

biasa dilakukan.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

b. Depresi sedang, dengan cirri - ciri :

1) sekurang – kurangnya harus ada 2 atau 3 gejala utama depresi

seperti pada depresi ringan

2) ditambah sekurang – kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala

lainya

3) lamanya seluruh episode berlangsung minimal sekitar 2 minggu

4) menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial

pekerjaan dan urusan rumah tangga

c. Depresi berat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1) Depresi berat tanpa gejala psikotik, ciri – cirinya :

(a) semua 3 gejala depresi harus ada,

(b) ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainya dan

beberapa diantaranya harus berintensitas berat,

(c) bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi

psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau

atau mampu untuk melaporkan banyak gejala secara rinci.

(d) episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang –

kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan

beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk

menegakan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2

minggu.

(e) sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan

kegiatan social, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali

pada taraf yang sangat terbatas.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

2) Depresi berat dengan gejala psikotik, ciri – cirinya:

(a) episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut depresi

berat tanpa gejala psikotic.

(b) disertai waham, halusinasi atau stupor depresif, waham

biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau

malapetaka yang mengancam dan pasien merasa bertanggung

jawab atas hal itu. Halusinasi audiotorik (suara) atau olfaktorik

(penciuman) biasanya berupa suara yang menghina atau

menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi

psikomotorik yang berat dapat menuju pada stupor. Jika

diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai

serasi atau tidak serasi dengan efek (mood congruent).

7. Skala Depresi Lansia menurut Beck & Beck.

Beck memandang individu yang mengalami depresi perasaan dan

perilakunya diakibatkan oleh persepsi negatif mereka dan verbalisme-

mereka. Penelusuran literatur yang dilakukan oleh Beck menemukan

konsistensi yang menarik perhatian mengenai depresi, seperti adanya

penurunan mood, kesedihan, pesimisme tentang masa depan, retardasi

dan agitasi, sulit berkonsentrasi, menyalahkan diri sendiri, lamban dalam

berpikir serta serangkaian tanda vegetatif seperti gangguan dalam nafsu

makan maupun gangguan dalam hal tidur. Beck sendiri membuat

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

simptom-simptom itu menjadi simptom - simptom emosional, kognitif,

motivasional dan vegetatif fisik, yang secara rinci sebagai berikut :

a. Simptom Emosional

Merupakan perubahan perasaan atau tingkah laku yang merupakan

akibat langsung dari keadaan perasaannya. Dalam mengukur manifestasi

emosi, adalah penting untuk menghitung tingkat mood dan tingkah laku

individu. Kondisi berkenaan dengan gejala emosional itu adalah suasana

hati sedih. Suasana hati didefinisikan secara berbeda oleh setiap

penderita. Maka dari itu peneliti harus mengetahui deskripsi dan konotasi

dari kata yang digunakan oleh penderita.

Intensitas deviasi perasaan harus diperhatikan pula sehingga

penggunaan kata yang mewakili durasi harus dipertimbangkan. Penderita

juga mempunyai perasaan yang negatif terhadap diri. Hal ini mungkin

berhubungan dengan perasaan disphoria, tetapi yang cenderung

mengarah pada diri sendiri. Kehilangan kebahagiaan atau kepuasan

merupakan suatu proses yang terus berkembang. Kondisi ini muncul

berawal pada aktivitas tertentu dan seiring dengan perkembangan

depresi, kemudian meluas pada berbagai aktivitas lainnya termasuk

pelaksanaan peran yang menjadi tanggung jawabnya. Kehilangan

keterlibatan emosi kasih sayang diwujudkan dengan menurunnya derajat

ketertarikan pada aktivitas tertentu atau menurunnya perhatian terhadap

orang lain. Penderita juga lebih sering menangis, stimulus yang pada

keadaan sebelumnya tidak membuatnya menangis pada saat ini justru

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

menimbulkan tangisan. Tetapi, pada tahap yang lebih parah, pasien justru

tidak dapat menangis lagi meskipun ia menginginkannya. Hilangnya

respon yang menggembirakan dalam arti hilangnya kemampuan

menangkap humor. Humor tidak lagi memberikan kepuasan, semua

dilihat secara serius bahkan dapat menimbulkan respon tersinggung.

b. Simptom Kognitif

Beck menyatakan manifestasi kognitif yang muncul, antara lain

adanya penilaian diri yang rendah, harapan-harapan yang negatif,

menyalahkan dan mengkritik diri sendiri, tidak dapat memutuskan dan

adanya distorsi body image. Adanya penilaian diri yang rendah muncul

dengan adanya harga diri yang rendah. Ia menilai dirinya sebagai seorang

yang berkekurangan meskipun mempunyai hal-hal spesifik yang penting.

Penderita depresi mempunyai harapan negatif yang ditandai dengan

munculnya pesimisme yang berhubungan erat dengan rasa ketidak

berhargaan. Mereka mempunyai bayangan buruk dan penolakkan

terhadap kemungkinan berbagai perubahan. Mereka berkeyakinan bahwa

kondisi kekurangannya akan berlangsung terus atau akan menjadi

semakin buruk. Gejala lainnya adalah penyalahan terhadap diri atau

memikul tanggung jawab pada diri sebagai penyebab kesulitan atau

masalah yang terjadi. Segala hal yang merugikan dianggap berasal dari

kekurangannya. Bahkan pada kasus yang lebih parah, penderita mungkin

menyalahkan dirinya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak berkaitan

dengan dirinya. Penderita juga mengalami kesulitan dalam membuat

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

keputusan, bimbang memilih alternatif yang ada atau keputusannya

sering berubah. Keadaan tersebut terjadi disebabkan; pertama penderita

mengantisipasi membuat keputusan yang salah, kedua karena adanya

kehilangan kemauan dan kecenderungan menghindar atau meningkatkan

ketergantungan pada lingkungannya.

c. Simptom Motivasional

Berkaitan dengan hasrat dan ketergugahan penderita yang cenderung

regresif. Istilah regresif dikaitkan dengan aktivitas yang dilakukan,

dengan derajat tanggung jawab atau dengan banyaknya energi yang akan

digunakan. Penderita melarikan diri dari aktivitas yang menuntut peran

dewasa dan memilih aktivitas yang lebih memiliki karakteristik peran

anak-anak. Kehilangan motivasi positif, kelumpuhan kemauan, adalah

ciri yang menyolok. Untuk melakukan tugas utama, seperti makan,

perawatan diri atau mencari pengobatan merupakan hal yang berat bagi

mereka. Mereka cenderung menghindar dan ingin mengelakkan diri dari

pola yang biasa atau rutin dalam hidupnya. Rutinitas dinilai

membosankan, tidak berarti atau memberatkan. Mereka sangat ingin

mendapat bantuan, bimbingan atau arahan dari orang lain. Lebih parah

lagi mereka dapat berkeinginan bunuh diri yang muncul dalam berbagai

bentuk. Hal ini dialami sebagai harapan yang pasif (“Saya harap, saya

orang mati “), sebagai harapan aktif (“Saya ingin bunuh diri “), atau

sebagai pikiran yang berulang, obsesif, tanpa kualitas kemauan

melakukan aktivitas seperti melamun. Harapan ini kadang-kadang

menetap, tapi ada juga yang timbul dan menghilang.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

d. Simptom Gejala Fisik – Vegetatif

Perwujudan gejala vegetatif dan fisik benar-benar dipertimbangkan

peneliti sebagai bukti untuk melihat gangguan otonom atau hypothalamic

yang bertanggung jawab terhadap keadaan depresi (Cambell, 1953.

Kraines, 1957). Gejala fisik yang muncul adalah kondisi mudah lelah, hal

tersebut sering dirasakan sebagai fenomena fisik murni dan sebagian

menganggap sebagai kelelahan akibat kehilangan energi. Gejala

kehilangan nafsu makan untuk beberapa penderita bisa merupakan tanda

awal dan kembalinya nafsu makan mungkin menjadi tanda pula bahwa

kehidupannya telah kembali. Penderita juga tidur lebih sedikit daripada

orang normal dan terdapat derajat kegelisahan yang menyolok selama

semalam. Pada beberapa kasus, mereka juga kehilangan minat seksual,

baik pada diri sendiri maupun terhadap lawan jenis. Model kognitif

depresi berkembang dari observasi-observasi klinis yang sistematis dan

pengujian-pengujian eksperimental yang berulang kali (Beck, 1979).

Model kognitif mendalilkan 3 (tiga) konsep spesifik, yaitu :

1) Concept of Cognitive Triad

Cognitive Triad berisi 3 (tiga) pola kognitif utama yang

menyebabkan penderita memandang dirinya, masa depannya dan

pengalamannya secara ideosinkretik, yaitu didominasi oleh pola-pola

kognitif yang negatif.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

2) Schemas

Unsur utama yang kedua dari Model Kognitif berisi konsep skema.

Konsep ini digunakan untuk menjelaskan mengapa penderita depresi

mempertahankan penyebab rasa sakit dan sikap menyalahkan diri

walaupun terdapat bukti objektif dari faktor-faktor positif dalam

hidupnya.

3) Cognitive Error

Pada individu depresi ditemui karakteristik pemikiran yang

mencerminkan berbagai penyimpangan dari kenyataan. Kesalahan

sistematik dalam pemikiran penderita menambah kepercayaan terhadap

keakuratan konsep negatifnya walaupun bukti yang sebenarnya sangat

berlawanan (Beck, 1967).

Individu yang mempunyai gabungan sifat dari konsep yang telah

dijabarkan diatas, memiliki predisposisi untuk mengembangkan depresi

klinis pada kehidupan selanjutnya. gabungan sifat dari konsep depresi

tersebut dapat menjadi depresi, tergantung pada kondisi yang mampu

mengaktifkan gabungan sifat dari konsep tersebut. Diantaranya adalah :

a) Stres Yang Spesifik

Kondisi atau peristiwa yang memiliki persamaan dengan pengalaman

traumatic pada masa lalu dapat menjadi stres kelompok ini. Kondisi-

kondisi yang dapat menimbulkan stres yang spesifik dikemukakan Beck

antara lain situasi yang dapat menurunkan harga diri (ditolak cinta,

kegagalan dalam studi, mendapat PHK, diasingkan keluarga), situasi yang

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

menghambat tujuan penting atau dilemma yang harus dipecahkan,

penyakit, gangguan fisik atau abnormalitas, kemunduran fisik atau

kematian, rangkaian situasi stres yang berulang sehingga mematahkan

toleransi stresnya terhadap situasi tersebut.

b) Stres Yang Non Spesifik

Individu akan dapat mengembangkan bentuk gangguan psikologis

bila dihadapkan pada stres yang berlebihan. Misalnya : bencana yang

tidak terduga. Tetapi, kadang-kadang depresi tercetus tidak melalui

peristiwa tunggal yang berlebihan melainkan dari serangkaian peristiwa

yang dialami.

c) Faktor-Faktor Lain

Merupakan faktor yang mampu mengembangkan depresi, di luar dua

faktor di atas. Beck menyebut salah satu faktor itu sebagai ketegangan

psikologis, yaitu stimulasinya berlebihan atau berkepanjangan

periodenya. (Iskandarsyah 2006, Saptorini 2008 )

B. KOPING

1. Pengertian

Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan

masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap

situasi yang mengancam ( Mustikasari, 2008, Keliat,1998).

Sedangkan menurut Rasmun (2004), koping adalah respon individu

terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologi.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

Koping merupakan suatu proses pengolahan tuntutan eksternal dan

internal yang dinilai sebagai beban atau melebihi sumber yang dimiliki

seseorang. Dalam hal ini koping merupakan proses penyelesaian masalah

menurut Lazarus & Folkman 1984 (dalam Hamid,1997).

Koping adalah respon terhadap ketegangan eksternal yang berfungsi

mencegah menghindari tekanan emosional.( Pearlin & Schooler 1978

dalam Hamid, 1997 ).

Koping merujuk pada pengatasan suatu situasi yang menimbulkan

ancaman terhadap individu sehingga mengatasi perasaan tidak nyaman

seperti ansietas, rasa takut, berduka dan bersedih (Millern,1983 dalam

Hamid,1997 ).

2. Jenis Koping

Menurut Rasmun, ( 2004 ) dan Mustikasari, ( 2008 ) jenis koping ada dua

yaitu:

1. Koping Psikologis

Pada umumnya gejala yang ditimbulkan akibat stres psikologi

tergantung pada dua faktor yaitu:

a. bagaimana persepsi atau penerimaan individu terhadap stresor,

artinya seberapa besar ancaman yang dirasakan individu tersebut

terhadap stressor yang diterimanya.

b. keefektifan strategi koping yang digunakan oleh individu, artinya

dalam menghadapi stresor jika strategi yang digunakan efektif maka

menghasilkan adaptasi yang baik dan menjadi suatu pola baru dalam

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

kehidupan, tetapi jika sebaliknya dapat mengakibatkan gangguan

kesehatan fisik maupun psikologis.

2. Koping psikososial

Adalah reaksi psiko-sosial terhadap adanya stimulus stres yang

dihadapi oleh klien, menurut Stuart dan Sundeen (1991),

mengemukakan bahwa terdapat dua kategori koping yang dapat

digunakan untuk mengatasi stres dan kecemasan;

a. Reaksi yang berorientasi pada tugas, cara ini digunakan untuk

menyelesaikan masalah konflik dan memenuhi kebutuhan dasar.

Terdapat 3 macam reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu;

1) Perilaku menyerang ( Fight )

Individu menggunakan energinya untuk melakukan perlawanan

dalam rangka mempertahankan integritas pribadinya dan perilaku

yang ditunjukkan dapat berupa konstruktif maupun destruktif.

2) Perilaku Menarik Diri ( Withdrawl )

Individu menunjukan perilaku pengasingan diri dari lingkungan

dan orang lain, jadi secara fisik dan psikologik meninggalkan

lingkungan yang menjadi sumber stressor.

3) Kompromi

Kompromi merupakan tindakan konstruktif yang dilakukan oleh

individu untuk menyelesaikan masalah yang dilakukan dengan

bermusyawarah atau negoisasi.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

b. Reaksi yang berorientasi pada Ego.

Reaksi ini digunakan oleh individu dalam menghadapi stres atau

kecemasan sehingga dapat mengurangi kecemasan, tetapi jika

digunakan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan gangguan

orientasi realita dengan memburuknya hubungan interpersonal dan

produktifitas kerja. Adapun mekanisme pertahanan diri yang

bersumber dari ego yaitu;

1) Kompensasi

Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan

secara tegas menonjolkan keistimewaan atau kelebihan yang

dimilikinya.

2) Penyangkalan (denial)

Menyatakan ketidak setujuan terhadap realitas dengan berusaha

mengatakan tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Mekanisme

pertahanan ini adalah paling sederhana dan primitif.

3) Mengalihkan (displacement)

Pengalihan emosi yang semula ditujukan pada seseorang atau

benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit mengancam

dirinya.

4) Disosiasi

Kehilangan kemampuan mengingat peristiwa yang terjadi pada

dirinya.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

5) Identifikasi (identification)

Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang dia

kagumi berupaya dengan mengambil atau menirukan pikiran-

pikiran, perilaku dan selera orang tersebut.

6) Intelektualisasi (intelectualization)

Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari

pengalaman yang tidak menyenangkan.

7) Introjeksi (introjection)

Perilaku dimana individu menyatukan nilai orang lain atau

kelompok kedalam dirinya.

8) Isolasi

Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu

dapat bersifat sementara atau berjangka lama.

9) Proyeksi

Keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan emosi

kepada orang lain karena kesalahan yang dilakukannya sendiri.

10) Rasionalisasi

Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima

masyarakat untuk membenarkan kesalahannya.

11) Reaksi formasi

Pembentukan sikap dan pola perilaku yang bertentangan dengan

apa yang sebenarnya.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

12) Regresi

Kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan merupakan ciri

khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.

13) Represi

Menekan perasaan atau pengalaman yang menyakitkan dari

kesadaran yang cenderung memperkuat mekanisme ego lainnya.

14) Pemisahan (splitting)

Sikap mengelompokkan orang atau keadaan semuanya baik atau

semuanya buruk, kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif

dan negatif di dalam diri sendiri.

15) Sublimasi

Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya di mata

masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam

penyalurannya secara normal.

16) Supresi

Menekan perasaan yang menyakitkan ke alam tak sadar sampai dia

melupakan peristiwa yang menyakitkan itu.

17) Undoing

Tindakan atau perilaku atau komunikasi yang menghapuskan

sebagian dari tindakan atau perilaku atau komunikasi sebelumnya

merupakan mekanisme pertahanan primitif.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

3. Faktor yang Mempengaruhi Strategi Koping

a. Kesehatan Fisik.

Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam

usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga

yang cukup besar.

b. Keyakinan atau pandangan positif.

Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting,

seperti keyakinan akan nasib (eksternal locus of control) yang

mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan

(helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi koping

tipe : problem-solving focused coping.

c. Keterampilan Memecahkan masalah.

Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi,

menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk

menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan

alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan

pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu

tindakan yang tepat.

d. Keterampilan sosial.

Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan

bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai

sosial yang berlaku di masyarakat.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

e. Dukungan sosial.

Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi

dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua,

anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat

sekitarnya.

f. Materi.

Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang barang

atau layanan yang biasanya dapat dibeli.( Anonim 2, 2008 )

C. Lanjut Usia.

1. Pengertian.

Lanjut usia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada dasar

kehidupan manusia( Keliat,1999)Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2),(3),(4)

UU No.13 tahun1998 tentang kesehatan disebutkan bahwa lansia adalah

seseorang yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Menjadi tua ditandai dengan

adanya kemunduran fisik, kognitif, orientasi, serta tidak mudah menerima hal

baru.

Penuaan menurut Depkes.RI ( dalam Maryam, et all., 2008 ) adalah

suatu proses alami yang tidak dapat dihindari berjalan secara terus menerus,

dan berkesinambungan yang menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan

biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan

tubuh secara keseluruhan. Lansia dapat diklasifikasikan menjadi lima dalam

Maryam,et all ( 2008),yaitu sebagai berikut:

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

a. Pralansia, sesorang yang berusi antara 45 – 59 tahun.

b. Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

c. Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan

masalah kesehatan.

d. Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan

dapat menghasilkan barang atau jasa.

e. Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,

sehingga hidupnya bergantung pada orang lain.

2. Teori penuaan

Ada beberapa teori yang berkaitan dengan penuaan dalam Maryam,et all,

2008 yaitu:

a. Teori – teori biologi

1) Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory)

Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk

spesies- spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari

perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul atau

DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai

contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin ( terjadi

penurunan kemampuan fungsional sel). Pada Teori ini terkenal

dengan pemakaian dan rusak yang terjadi karena kelebihan

usaha dan stres sehingga menyebabkan sel-sel tubuh lelah (rusak).

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

2) Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)

Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat

khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat

tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.

3) Teori “immunology slow virus”

Sistem imune menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan

masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan

organ tubuh.

4) Teori stres

Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.

Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan

lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel

tubuh lelah terpakai.

5) Teori radikal bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya

radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen

bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas

ini dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.

6) Teori rantai silang

Sel-sel yang tua atau usang , reaksi kimianya menyebabkan ikatan

yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan

kurangnya elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.

7) Teori program

Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang

membelah setelah sel-sel tersebut mati.

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

b. Teori kejiwaan sosial

1) Aktivitas atau kegiatan (activity theory)

Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan

secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang

sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan

sosial. Ada beberapa pokok-pokok teori aktifitas yaitu; moral dan

kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan

sepenuhnya dari lansia di masyarakat, kehilangan peran akan

menghilangkan kepuasan seseorang lansia.

2) Kepribadian berlanjut (continuity theory)

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.

Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada

seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality

yang dimiliki.

3) Teori pembebasan (disengagement theory)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang

secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan

sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia

menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering

terjadi kehilangan ganda (triple loss), yakni : kehilangan peran,

hambatan kontak social, berkurangnya kontak komitmen.

4) Teori perkembangan.

Teori ini menekankan pentingnya mempelajari apa yang dialami

lansia pada saat muda hingga dewasa dan teori ini menjelaskan

bagaimana proses menjadi tua merupakan suatu tantangan dan

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

bagaimana jawaban lansia terhadap berbagai tantangan tersebut

yang dapat bernilai positif atau negatif.

5) Teori Stratifikasi Usia.

Pokok dari teori ini adalah arti usia dan posisi dalam kelompok usia

bagi masyarakat, terdapat transisi yang dialami kelommpok,

terdapatnya mekanisme pengalokasian peran diantara penduduk.

6) Teori Spiritual.

Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada pengertian

hubungan individu dengan alam semesta dan persepsi individu

tentang arti kehidupan.

D. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Teori

( Tabel.1.1)

Faktor biologi

Faktor psikologi

Depresi Lansia

Depresi Tidak ada

Depresi Sedang

Depresi Ringan

Depresi Berat

Perilaku Koping

Perilaku Menarik

Perilaku menyera

ng

Kompromi

Penggunaan Obat tertentu

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORI A. DEPRESI 1. Pengetianrepository.ump.ac.id/5517/3/Laksana Wahyu Cahya Ningsih BAB II.pdf · A. DEPRESI . 1. Pengetian . Depresi merupakan suatu perasanan sedih

2. Kerangka Konsep

( Tabel. 2 )

( Tabel.3 )

3. Hipotesis.

Ha: Terdapat hubungan antara depresi dengan perilaku koping pada lansia

di Panti Wredha Dewanata Cilacap.

Ho: Tidak ada hubungan antara depresi dengan perilaku koping pada

lansia di Panti Wredha Dewanata Cilacap.

Tidak Depresi Perilaku Koping Lansia

- Perilaku menyerang - Kompromi - Perilaku Menarik Diri

Depresi Lansia - Depresi ringan - Depresi sedang - Depresi berat

Perilaku Koping Lansia

- Perilaku menyerang - Kompromi - Perilaku Menarik Diri

Hubungan Antara Depresi..., Laksana Wahyu Cahya Ningsih, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2009