ppt low back pain kel. 3 cemput (pak) pleno (fix)

22
Agung kurniawan Dody rose Elviri ngedihu Hasanah Ridwan Najla M syuaib Riesti Roito Rizki Ovianti Yossey Pratiwi Zul Ahmad TUTOR : Dr. A. Baktiansyah, MKK, SpOk PENYAKIT AKIBAT KERJA LOW BACK PAIN KELOMPOK 3

Upload: anon352840425

Post on 20-Jan-2016

204 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Agung kurniawan

Dody rose

Elviri ngedihu

Hasanah Ridwan

Najla M syuaib

Riesti Roito

Rizki Ovianti

Yossey Pratiwi

Zul Ahmad

TUTOR : Dr. A. Baktiansyah, MKK, SpOk

PENYAKIT AKIBAT KERJA

LOW BACK PAIN KELOMPOK 3

Seorang pekerja wanita, Nn.AA, 25 tahun, pekerjaan: beutician pada perusahaan kecantikan XX. Keluhan Utama: Nyeri pinggang sejak 1 minggu lalu. Os merasakan nyeri pada pinggangnya. Nyeri timbul terutama setelah bekerja. Nyeri lebih terasa saat membungkuk. Bila nyeri timbul, Os merasa sangat terganggu karena harus berbaring agar merasa lebih nyaman. Nyeri yang timbul, tidak menjalar ke paha maupun tungkai bawah. Telah diobati dengan obat penahan sakit, yaitu Asam Mefenamat 500mg. Tetapi, menurut pengakuannya, rasa sakit hanya berkurang sedikit saja. Sebelumnya gejala ini hilang timbul sejak sekitar 1 tahun terakhir. Saat itu, gejala timbul setelah bekerja, tetapi bila istirahat dirumah atau libur, Os dapat pulih kembali tanpa perlu minum obat. Dalam 1 tahun terakhir, gejala sudah sering dirasakan.

Gejala terutama dirasakan timbul pada akhir jam kerja. Sebelumnya, setelah istirahat dirumah, keesokan harinya keluhan berkurang dan seringkali menghilang bila keesokan harinya adalah hari libur. Namun dalam 1 minggu, terakhir keluhan tidak membaik walau sudah beristirahat di rumah/libur. Bahkan, baru melayani 1-2 pelanggan saja, keluhan sudah dirasakan sangat mengganggu.

Low Back Pain

Tidak ada riwayat trauma fisik. Tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien. Pasien tidak memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol maupun merokok. Juga tidak terbiasa memakai sepatu berhak tinggi ataupun pakaian dan celana ketat. Os tidak memiliki kebiasaan olah raga. Bekerja sebagai Beutician selama 6 tahun 3 bulan di perawatan kecantikan. Tidak ada pekerjaan sebelumnya, maupun pekerjaan lain yang dilakukan oleh Os selain pekerjaan ini Alat kerja yang digunakan adalah tempat tidur klien, bangku, sarung tangan, masker, Ekstraktor Komedo, Berbagai cairan kimia untuk perawatan, Probe sterilisasi, lampu meja, Needle G-24, Tissue, Kapas, Alkohol 70%. Uraian tugasnya: Os bekerja selama 6 hari seminggu dengan 1 hari off. Os berangkat kerja dari tempat tinggalnya dengan menumpang bis kota, setelah sebelumnya berjalan kaki sekitar 5 menit untuk mencapai halte bis. Sebagai Beutician, Os memiliki tugas rutin utama untuk melayani facial (Perawatan kulit wajah), akan tetapi juga dapat mengerjakan perawatan dada maupun punggung. Tugas tambahan yang tidak rutin dilakukan dalah membereskan status pasien harian bersama dengan 3 orang rekannya. Dalam 1 hari kerja shift pagi, rata-rata Os dapat melayani 4-5 pelanggan. Sedangkan bila shift sore, pada umumnya hanya 3-4 pelanggan saja. Dalam bekerja, pasien wajib mempergunakan sarung tangan dan masker penutup mulut dan hidung dan kebanyakan pasien duduk di bangku.

Urutan tugasnya: Pemeriksaan awal dilakukan untuk memeriksa keadaan kulit wajah pasien. Waktu yang dibutuhkan sekitar 5-10 menit. Cleansing: membersihkan wajah pasien dari debu maupun makeup yang digunakan pasien. Peralatan dan material yang dipergunakan adalah busa/spons pembersih, cairan pembersih, air bersih dan handuk kain. Cairan pembersih adalah bahan kimia serupa sabun. Membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit. Chemical Peeling: mengoleskan cairan kimia ke tubuh atau wajah pasien. Peralatannya adalah wadah cairan kimia berupa mangkuk melamin, kuas, kapas, bahan kimia seperti asam susu, asam glikolat dan sebagainya, cairan kimia penetralisir. Proses ini berlangsung sekitar 5-10 menit. Ekstrasi: proses ini berlangsung 30-45 menit, terkadang bisa berlanjut sampai 1 jam. Peralatan yang digunakan adalah Ekstrator Komedo, lampu meja, tissue, needle. Komedo maupun jerawat pasien dikeluarkan dengan menggunakan ekstrator. Penerangan saat proses ini cukup baik. Sterilisasi: berlangsung 5-10 menit. Menggunakan sterilisator, alkohol 70%, kapas. Dalam proses ini, wajah atau tubuh pasien yang telah di ekstrasi, dibersihkan dan dihentikan perdarahannya. Massage: berlangsung 10-15 menit. Tidak ada peralatan yang dipergunakan dalam proses ini. Pasien bekerja dengan proses berdiri untuk proses ini. Masker: proses pemasangan masker berlangsung sekitar 5 menit.

Namun, kemudian dibiarkan sampai 15-30 menit baru diangkat. Material yang dibutuhkan adalah masker wajah dengan kandungan sulfur, kolagen dan sebagianya. Setelah proses ini, pasien boleh ditinggal sampai masker akan diangkat. Dalam pengamatan, sering kali pasien melakukan gerakan memutar pada pinggang untuk mengabil peralatan atau material yang dibutuhkan.Pemeriksaan Fisik: Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 120/70mmHg, Nadi 88X/menit, isi cukup, irama teratur, frekuensi napas 20X/ menit, suhu aksila 36.5°C. Berat badan 60kg, Tinggi badan 156cm, indeks massa tubuh 24.65(Overweight). Pemeriksaan fisik lain: normal. Pemeriksaan khusus Regio Lumbosakral: Range of motion: normal. Gerakan memutar: normal, nyeri (-), Gerak membungkuk: nyeri (+) disekitar tulang belakang L2-L3/L3-L4. Pemeriksaan jongkok dan berdiri: nyeri (-). Pemeriksaan berjalan dengan tumit: nyeri (-). Pemeriksaan berjalan dengan ujung kaki: nyeri (-). Pengamatan tempat kerja: tempat tidur klien dan bangku kerja tidak dapat dirubah ukurannya tinggi-rendahnya, sehingga relatif kurang sesuai, dan menjadikan pasien bekerja dengan kondisi yang tidak ergonomis yaitu membungkuk.Posisi kerja pasien: tulang belakang tidak tegak menyangga tubuh, terutama pada 3 titik yaitu pada leher, torakal dan tulang duduk. Akibatnya lengkung leher dan lengkung pada torakal membetuk sudut lebih dari 30 derajat dari sumbu tubuh berdampak menjadikan beban pada vetebra menjadi bertambah, khususnya pada lumbal yang merupakan penumpu berat tubuh, dan juga menjadikan struktur vetebra tidak stabil. Posisi duduk seperti itu menjadikan otot-otot dan struktur penyangga tulang belakang, khususnya pada scarum dan koksigis mendapat beban berlebihan

Diagnosis klinis pada kasus ini: Nyeri pinggang bawah sederhana

Diff.Diagnosis: -

Diagnosis Okupasi : ICD -10 : M.54-5 : LOW BACK PAIN

ANALISA MASALAH

♀ 25 thn

Bekerja sebagai beautician 6 thn 3 bln → bekerja 6 hari seminggu → berangkat

kerja naik bis kota

Nyeri pinggang 1 minggu lalu

Sebelumnya hilang timbul 1 thn terakhir

Nyeri timbul stlh

bekerja

Lebih terasa saat membungkuk &

di akhir jam kerja

Merasa nyaman jika berbaring &

beristrahat

Tidak menjalar

ke paha/tungk

ai

Di tempat kerja kebanyakan posisinya

adalah duduk

Diobati ( Asam

mefenamat) rasa sakitnya

↓ sedikit

Nama : Nn. AAUsia: 25 TahunJ.K : PerempuanPekerjaan : Beutician Perusahaan : Kecantikan XXStatus perkawinan : belum menikah

Status Kesehatan PenderitaDiagnosis penyakit akibat kerja

I. IDENTITAS PASIEN

Keluhan Utama: Nyeri pinggang sejak 1 minggu yang lalu.

R.P.S :Nyeri timbul pd akhir jam kerja, terasa berat saat membungkuk, tidak menjalar.

R.P.D :Timbul 1 th terakhir R.P.K : ---R. Pengobatan :Asam Mefenamat 500mg

II. RIWAYAT PENYAKIT

III. RIWAYAT PEKERJAAN

Uraian pekerjaan

Jenis pekerjaan Alat &Bahan yg digunakan Tempat kerja Lama kerja

beautician Tempat tidur klien, bangku, handscoon, masker,ekstraktor komedo, needle G-24, tissue & kapas,probe sterilisasi, lampu meja, alkohol 70 % dan Berbagai cairan kimia untuk perawatan

Perusahaan kecantikkan XX

6 tahun, 3 bulan

2. Uraian tugas/ pekerjaan

Pasien bekerja 6 hari seminggu dengan 1 hari off. Dalam 1 hari : shift pagi 4-5 klien & shift sore 3-4 klienTugas tambahan membereskan status pasien bersama 3 orang rekannya. (tidak rutin)Selama bekerja wajib menggunakan sarung tangan serta masker penutup mulut dan hidung.Posisi pasien kebanyakan duduk dibangku

Cleansing(5-10 menit)Chemical Peeling(5-10menit)

Ekstraksi (30-45 menit)Sterilisasi(5-10 mnt)

Massage (10-15 mnt)Masker(5 menit)

Nn.Aa, 25 th

Nn. AA Setelah Bekerja

1. Urutan Kegiatan

APD : Masker, sarung tangan

Bahaya Potensial

Fisik Lampu , jarum

Kimia Sabun, as.Susu, as. Glikolat, cairan kimia penetralisir, sulfur, kolagen.

Biologis -------

Ergonomi Kursi , meja, Posisi duduk membungkuk, pergerakan memutar pada pinggang.

Psikososial Waktu kerja (shift)

Gangguan kesehatan yang mungkin terjadi (skenario)

Risiko kecelakaan kerja : tertusuk jarum

sakit punggung / nyeri, kelelahan, nyeri otot, stres, nyeri bahu, nyeri di kaki, kaki bengkak dan lainnya.

Keadaan Umum : baik Tanda vital - TD : 120/70mmHg - frekuensi nafas : 20x/menit - Nadi : 88x/menit - suhu : 36,5 C Keadaan Gizi - BB : 60 kg - BMI : 24,6 %- TB : 156 cm - kesan : lebih Ekstremitas dan muscular system- Tangan : kanan & kiri baik- Kaki : pemeriksaan berjalan dengan tumit, nyeri (-)

pemeriksaan berjalan dengan ujung kaki, nyeri (-)

Status lokalis : Regio Lumbosakral range of motion (n) gerak memutar (n), nyeri (-)

gerakan membungkuk nyeri (+) di sekitar L2-L3/L3-L4

pm. jongkok dan berdiri normal nyeri (-)

IV. PEMERIKSAAN

Factor dari luar yang mempengaruhi keluhan pasien(selain pekerjaan)

Pada pasien ini, keluhan yang dirasakan sebenarnya lebih cenderung diakibatkan karena pekerjaan, namun selain itu pada pasien juga terdapat beberapa factor yang secara eksplisit berhubungan, mempengaruhi dan memperberat keluhan yaitu pasien memiliki berat badan lebih dan tidak memiliki kebiasaan berolahraga.

Pengamatan Tempat Kerja

• Tempat tidur klien dan bangku kerja tidak dapat diubah ukurannya tinggi-rendahnya, sehingga relatif kurang sesuai, dan menjadikan pasien bekerja dengan kondisi yang tidak ergonomis yaitu membungkuk.

• Posisi Kerja Pasien: • Tulang belakang tidak tegak menyangga tubuh, terutama pada 3

titik yaitu pada leher, torakal dan tulang Akibatnya lengkung leher dan lengkung pada torakal membetuk sudut lebih dari 30 dari sumbu tubuh berdampak menjadikan beban pada vetebra menjadi bertambah, khususnya pada lumbal yang merupakan penumpu berat tubuh, dan juga menjadikan struktur vetebra tidak stabil.

Diagnosa Penyakit Akibat Kerja

• Diagnosa kerja : nyeri pinggang bawah sederhana

• Diagnosa difrensial :• Diagnosa Okupasi : ICD-10 : M.54-5 : Low

Back Pain

1. Ad vitam ad bonamAd Sanasionam ad bonamAd Fungsionam ad bonam

2. Okupasi dubia ad bonam

Prognosa

LOW BACK PAIN

Merupakan nyeri dan ketidaknyamanan, yang terlokalisasi dibawah sudut iga terakhir (costal margin) dan di atas lipat bokong bawah (gluteal inferior fold), dengan atau tanpa nyeri pada tungkai. LBP diklasifikasikan oleh durasi gejala, dikatakan akut (kurang dari 4 minggu), sub akut (4-12 minggu), kronis (lebih dari 12 minggu)

FAKTOR RISIKO (SKENARIO)Usia, Jenis kelamin, Pekerjaan, Aktivitas / olahraga, Abnormalias struktur dan Riwayat episode LBP sebelumnya

Epidemiologi

Angka kejadian di indonesia masih belum diketahui, namun diperkirakan antara 37 – 40 %, Biasa usia yang terkena 25-60 tahun (dewasa muda-tua), Laki-laki dan perempuan bisa terkena LBP dengan tingakatan resiko yang sama

No Jenis permasalahan

Rencana Tindakan Target waktu dan evaluasi

keterangan

1 LBP Medik : analgetik, NSAID, antidepresan Non medik :Fisioterapi dan rehabilitasi medikExercise : peregangan otot paha, cat stretch & camel stretch, pelvic tilt, partial curl, extensi panggul

3-7 hari nyeri berkurang / hilang

2 Ergonomi Pasien : edukasi dan pelatihan posisi kerja yang baik dan benar

Management : mengganti alat-alat kerja yang lebih ergonomi , penyediaan sarana mess,

7 hari -Derajat posisi duduk-- jarak mata dengan objek- pengadaan kursi dan tempat tidur ergonomis

3 Status Gizi Penurunan BB, olahraga teratur, diet seimbang

Dalam wkt 10 mgg BB menjadi 55-50 kg

0,5-1 kg BB/minggu

PENCEGAHAN

• Olahraga• Mengatur pola makan• Hindari obesitas• Duduk dengan posisi lutut lebih tinggi daripada

panggul• Gunakan bantal saat duduk lama• Hindari stres

a. Lying supine hamstring stretch

b. Knee to chest stretch c. Pelvic Tilt

d. Sitting leg stretch

e. Hip and quadriceps

stretch

g. cat stretch & camel stretch

f. Ekstensi panggul h. partial curl

Management

Management

•Diberikan kursi yang nyaman, agar posisi dari seorang beautician tidak membungkuk karena duduk dalam posis membungkuk dalam waktu jangka panjang dapat menjadi faktor risiko LBP•Tempat tidur klien dapat di naik turunkan untuk menyesuaikan dengan posisi dari seorang beautician.•Tempat peralatannya harus disamping seorang beautician agar, dia tidak memutar untuk mengambil peralatannya. •Pembatasan waktu kerja.•Screening pra-kerja•Pasien bekerja hampir 1 minggu penuh, disarankan kepada pihak salon untuk memberikan batas atau mengurangi waktu bekerja pada pasien dan menambah pekerja lain (shift).

EDUKASI

• Edukasi diberikan kepada kedua belah pihak baik pihak salon maupun pihak pekerja :

Pihak Salon : edukasi mengenai bahaya yang akan terjadi dari posisi yang tidak ergonomis dan menyarankan untuk melakukan pelatihan kepada pekerja.

Pekerja : diberikan pelatihan mengenai cara yang dapat mencegah keluhan yang sama pada pekerja di salon tersebut. Pelatihan berupa exercise yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit pada penderita low back pain dan membetulkan kembali diskus yang terganggu

Kesimpulan

• Pasien didiagnosis menderita low back pain karena kondisi pekerjaan pasien. Untuk penyembuhan diberikan terapi secara rehabilitatif untuk memperbaiki kondisi pasien.

•Management diberikan kepada pihak salon untuk memperbaiki keadaan yang mendukung terjadinya low back pain. Juga menyarankan melakukan edukasi kepada serta pelatihan kepada pekerja agar terhindar dari resiko terkena low back pain di kemudian hari.

THANK YOU^,^

pertanyaan

• Bagaimana apabila pihak management lebih memilih untuk mengganti beautician

• Hubungan penyakit akibat kerja dengan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan