ppt karbohidrat
TRANSCRIPT
KARBOHIDRATAnggota Kelompok :
Hafiz Rahma A H1A009033
Mita Yuandini H1A009043
Ika Hani Astuti H1A010027
M.Wisnu Nugroho H1A010028
Rizki Nur Aprilia H1A010029
Henny Prasetyaningsih H1A010030
Firda Amalia H1A010031
May May H1A010032
Akhmad Nawawi H1A010033
Weiz Adnani Kurniawan H1A010034
PendahuluanPolihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul
karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan
oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat
gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Pada awalnya,
istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n
atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun
demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen,
fosfor dan sulfur.
Karbohidrat
Gugus Fungsi
Aldosa
Ketosa
Kompleksitas
Monosakarida
Disakarida
Oligosakarida
Polisakarida
Klasifikasi Karbohidrat
Diklasifikasikan berdasarkan:
Gugus fungsinyaAldosa adalah karbohidrat yang memiliki
gugus fungsi aldehid pada atom C terminal CH=O.
Ketosa adalah karbohidrat yang memiliki gugus fungsi keton pada atom C kedua =O.
Berdasarkan kompleksitasnya
Monosakarida
Disebut juga gula sederhana, terdiri dari satu unit polihidroksi aldehid atau keton (karbohidrat tunggal). Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin.Contoh dari monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Oligosakarida
Karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan 2-8 gugus monosakarida. terdiri dari rantai pendek (6-8) unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.Contoh: Maltotriose glukosa + glukosa + glukosa. Kelompok oligosakarida diantaranya juga termasuk disakarida.
Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan lebih dari 6 gugus monsakarida. terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Contohnya: Glikogen, Amilum, Selulosa, Dextrin
Penamaan D dan L
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan
awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga
dekstrosa. Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu molekul D-Glukosa dan L-
Glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk glukosa ini
adalah posisi gugus hidrogen (-H) dan alkohol (–OH) dalam
struktur molekulnya. Glukosa yang berada dalam bentuk
molekul D & L-Glukosa dapat dimanfaatkan oleh sistim tumbuh-
tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia hanya dapat
memanfaatkan D Glukosa. Notasi D & L dilakukan karena
adanya atom C dengan konfigurasi asimetris seperti pada
gliseraldehida
Penamaan D dan LMasing-masing dari empat karbon
C-2 melalui C-5 yang kiral ,
artinya bahwa empat obligasi
tersebut terhubung ke empat
bagian yang berbeda dari
molekul. Dalam D-glukosa,
keempat bagian harus dalam tiga
dimensi tertentu pengaturan.
Yakni, ketika molekul ditarik
dalam proyeksi Fischer , yang
hydroxyls pada C-2, C-4, dan C-5
harus berada di sisi kanan,
sementara pada C-3 harus berada
di sisi kiri.
Penamaan D dan L*Bentuk Siklik
Pentosa dan heksosa
dapat membentuk struktur
siklik melalui reaksi gugus
keton atau aldehida
dengan gugus OH dari
atom C asimetrik terjauh.
Pembentukan Hemiasetal dan Hemiketal
Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal.
Hemiasetal siklik dapat terbentuk sebagai hasil reaksi antara gugus hidroksil dan karbonil pada rantai yang sama.
Gula PereduksiGula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa. Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi. Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktifitas enzim, dimana semakin tinggi aktifitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan. Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi asam dinitro salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS)
Uji Kualitatif oleh Gula Pereduksi
Uji Molisch
• Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat
• Pada uji ini asam sulfat pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan glikosidik, menghasilkan monosakarida yang akan didehidrasi menjadi furfural dan turunannya. Furfural mengalami sulfonasi dengan alpha naftol yang akan menghasilkan cincin warna ungu kompleks (merah-ungu) yang menunjukan adanya karbohidrat.
Uji Benedict
• Uji Benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tartat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Hasil tes ini memberikan endapan warna hijau, kuning atau merah jingga yang memberikan perkiraaan semikualitatif adanya sejumlah gula yang mereduksi.
Uji Barfoed
• Uji ini digunakan untuk membedakan monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida.
• untuk membedakan monosakarida, disakarida, polisakarida tergantung berapa lama pemanasan sampai terbentuk endapan tembaga oksida yang berwarna merah bata.
Turunan KarbohidratHemiselulosa tersusun dari unit D-glukosa, D-manosa, L-arabiosa dan D-xilosa. Hemiselulosa yaitu polisakarida yang mengisi ruang antara serat-serat selulosa dalam dinding sel tumbuhan.
Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa.
Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu, yang menyebabkan rasa manis.
Galaktosa: berasal dari pemecahan disakarida.Sukrosa: terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
Maltosa: hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah menjadi dua molekul glukosa.Laktosa (gula susu): banyak terdapat pada susu, dalam tubuh laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.
Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk cadangan karbohidrat dan Serat