ppl 1 man kendal_opt

Upload: andi-kurniawan

Post on 04-Mar-2016

256 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1

    DI MAN KENDAL

    Disusun oleh:

    Octa Nugroho, dkk

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan PPL 1 dengan lancar dan menyelesaikan laporan pelaksanaan PPL 1 di MAdrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal dengan baik dan lancar.

    Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban kami sebagai mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang telah melaksanakan kegiatan PPL 1 dan yang nantinya menjadi syarat untuk melaksanakan PPL 2. Keberhasilan dan kesuksesan dalam pelaksanaan PPL 1 tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari semua pihak yang terkait. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Prof. Dr. H. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri

    Semarang 2. Drs. Masugino, M.Pd selaku Kepala UPT PPL Universitas Negeri Semarang 3. Drs. Wisnu Sunarto,M.Si selaku Dosen Koordinator PPL MAN Kendal 4. Drs. H. Syaefudin, M.pd selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Kendal yang telah

    memberikan izin observasi selama kegiatan PPL 1 5. H. Maskur, S.Pd selaku Koordinator Guru Pamong MAN Kendal. 6. Bapak Ibu Guru, staf karyawan yang telah bersedia memberi waktu dan kesempatan

    dalam pelaksanaan PPL

    7. Siswa-Siswa MAN Kendal 8. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan PPL 1 kami

    Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan PPL 1 ini masih banyak

    kekurangan.Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi

    kesempurnaan kegiatan berikutnya. Semoga laporan PPL 1 ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan.

    Kendal, 26 Agustus 2014

    Penyusun

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul i Kata Pengantar ii

    Daftar Isi iii

    Halaman Pengesahan iv

    Daftar Lampiran v

    Bab 1 Pendahuluaan 1 A. Latar Belakang 1

    B. Tujuan dan Fungsi PPL 1 C. Manfaat 2 D. Metode Pendekatan 3 E. Pelaksanaan 3

    BAB II Hasil Pengamatan 4

    A. Keadaan Fisik Sekolah 4 B. Keadaan Lingkungan Sekolah 5 C. Fasilitas Sekolah 6 D. Penggunaan Sekolah dan Pembagian Jam Pelajaran 7 E. Keadaan Guru dan Siswa 9 F. Interaksi Sosial 10 G. Tata Tertib dan Pelaksanaannya 13 H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi 13

    BAB III PENUTUP 15 A. Simpulan 15 B. Saran 15

    REFLEKSI DIRI 17 LAMPIRAN 77

  • iv

    Halaman Pengesahan

  • v

    Daftar Lampiran

    1. Daftar nama praktikan UNNES

    2. Lampiran Fasilitas Sekolah 3. Lampiran data guru 4. Lampiran data siswa 5. Lempiran persebarab guru mata pelajaran 6. Lampiran staf tata usaha dan tenaga kependidikan 7. Lampiran pedoman tata tertib

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan dijumpai beragam aktivitas belajar. Dalam aktivitas

    belajar tersebut didapatkan hasil belajar dalam berbagai bentuk, baik yang berisfat akademik, perilaku, maupun terapan. Untuk mencapai hasil belajar tersebut, dibutuhkan tenaga pendidik yang mampu mencetak manusia-manusia yang cerdas dan berkualitas dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM). Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai perguruan tinggi negeri pencetak calon tenaga pendidik ikut berpartisipasi aktif dalam mencetak tenaga-tenaga pendidik yang berkompeten dan professional.

    Dalam mencetak tenaga pendidik yang berkualitas, Unnes menyelenggarakan salah satu kegiatan yaitu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang wajib diikuti seluruh mahasiswa pendidikan yang dilaksanakan di sekolah latihan. Kegiatan PPL ini diselenggarakan sebagai langkah awal mahasiswa program studi kependidikan yang sebelum terjun langsung dalam dunia pendidikan (sekolah). Dengan adanya PPL ini diharapkan mahasiswa program studi kependidikan sebagai calon guru mempunyai bekal dan kesiapan yang memadai pada saat kelak menjadi guru.Oleh karena itu, maka mahasiswa Universitas Negeri Semarang program kependidikan dituntut untuk menyiapkan diri dan memiliki kompetensi guru yang profesional. PPL disini berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memeiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

    Berdasarkan latar belakang di atas kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan dua kali yaitu PPL 1 dan PPL 2.Kegiatan dalam PPL 1 adalah observasi dan orientasi sekolah. Hal ini di maksudkan agar mahasiswa praktikan mengenal kondisi sekolah yang menjadi objek latihan , serta dalam program pelaksanaan PPL tersebut mahasiswa sudah memiliki mental yang baik sebagaimana yang harus dimiliki sebagai seorang pendidik.

    B. Tujuan dan Fungsi PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan membentuk mahasiswa praktikan

    agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-

  • 2

    prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

    Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

    C. Manfaat Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL1) ini diharapkan

    dapat memberikan manfaat, antara lain: Bagi Mahasiswa

    1. Sebagai bekal diri agar menjadi guru yang profesional. 2. Sebagai persembahan pengetahuan dan sumbangan dalam mengembangkan

    proses belajar dan mengajar. 3. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa

    dalam melakukan penelahaan dan perumusan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah praktikan.

    4. Berkesempatan mempraktikkan teori-teori yang telah didapat selama perkuliahan, untuk dipraktikkan di sekolah latihan secara optimal dalam KBM.

    5. Mengetahui dan memahami secara langsung proses pembelajaran dan kegiatan lainnya di sekolah latihan.

    Bagi Sekolah 1. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Membantu proses belajar mengajar. 3. Membantu pembenahan media belajar.

    Bagi Universitas Negeri Semarang (UNNES) 1. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan

    pertimbangan penelitian. 2. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan lembaga terkait. 3. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL sehingga

    kurikulum, metode dan pengolahan proses belajar mengajar di universitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

    D. Metode Pendekatan Pendekatan yang digunakan berupa wawancara, pengamatan, dan pengumpulan

    data-data sekolah yang berhubungan dengan laporan PPL 1.

  • 3

    E. Pelaksanaan

    Praktik Pengalaman Lapangan 1 ini dilaksanakan mulai 31 Juli 2014 sampai dengan 9 Agustus 2014 di Madrasah Aliyah Negeri Kendal.

  • 4

    BAB II

    HASIL PENGAMATAN

    A. Keadaan Fisik Sekolah Secara georafis letak MAN Kendal sangat strategis, yakni di pinggir jalan raya

    Soekarno-Hatta Kendal Jawa Tengal. Lingkungan MAN Kendal terbagi menjadi dua lokasi menempati kawasan Islamic Centre. Di lingkungan yang cukup padat ini MAN Kendal berdampingan dengan MTs Negeri dan MI Negeri Kendal , Juga berdekatan dengan Asrama Haji Kabupaten Kendal (masih tahap pembangunan). Di luar lingkungan, berdiri beberpa pondok pesantren dan lembaga-lembaga Pendidikan Islam sehingga menambah semarak suasana keagamaan di lingkungan sekitar MAN Kendal.

    Potensi Madrasah 1. Nama Madrasah : MAN Kendal 2. Alamat Madrasah : Jl. Raya Soekarno-HattaKotakPos 18

    Telp.(0294)381266 Kompleks Islamic Centre Bugangin Kendal 51314 3. Email : [email protected] 4. Website : www.mankendal.sch.id 5. Standar Madrasah : A 6. Nomor Statistik : 311332415222 7. Desa/Kelurahan : Bugangin 8. Kecamatan : Kendal 9. Kabupaten : Kendal 10. Provinsi : Jawa Tengah

    11. Kepala Madrasah : Drs. H. Syaifudin, M.pd 12. Luas Tanah : 15.993 m 13. Luas gedung : 7.290 m

    Terdiri a. Kantor : 112 m

    b. Gedung Workshop : 672 m c. Perpustakaan : 133 m d. Laboratorium : 720 m e. Pos jaga : 6 m f. Ruang Belajar : 2.088 m

    14. Asal Tanah : Pembelian dan Pinjaman

  • 5

    15. Status : Hak Milik dan Hak Guna Bangunan 16. Fasilitas : (terlampir)

    B. Keaadan Lingkungan Sekolah Sekolah yang terletak di Desa Bugangin Kendal, MAN Kendal merupakan sekolah

    yang luar biasa dan memiliki sarana prasarana belajar mengajar yang memadai. Selanjutnya, mengenai keadaan lingkungan di MAN Kendal meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Dilihat dari jenis bangunan yang mengelilingi sekolahan MAN Kendal.

    MAN Kendal memiliki dua kampus, yakni kampus MAN Kendal Utara dan selatan. Kampus MAN Kendal Utara dikelilingi oleh:

    a) Di sebelahutara : Sawah b) Di sebelahselatan : Masjid, KUA, dan toko-toko c) Di sebelahtimur : Gedung Workshop MAN Kendal d) Di sebelahbarat : MTs N Kendal

    Sedangkan Kampus MAN Kendal bagian selatan dikelilingi oleh pemukiman warga dan jalan kecil menuju Kompleks Islamic Center Desa Bugangin Kendal. 2. Dilihat dari kondisi lingkungan sekitar MAN Kendal seperti berikut :

    a) Berdasarkan observasi tingkat kebersihan yang terdapat di MAN Kendal sudah relative bersih karena parasiswa di sekolah tersebut sudah di biasakan hidup bersih dilingkungan sekolah, misalnya membiasakan membuang sampah ditempatnya.

    b) Berdasarkan observasi tingkat kebisingan yang terdapat di MAN Kendal. Suasana pembelajaran di MAN Kendal bagian selatan terganggu dengan kebisingan kendaraan yang melintas meskipun dekat dengan jalan raya. Sedangkan yang di sebelah utara sedikit terganggu dengan suara siswa MTs N Kendal. Hal tersebut di karenakan posisi bangunan kelas yang digunakan siswa belajar cukup dekat dengan jalan raya, 20 meter dari jalan raya. Namun, keadaan tersebut tidak menggangu konsentrasi siswa dalam belajar. Sehingga proses pembelajaran dapat tetap berlangsung secara kondusif.

    c) Berdasarkan observasi tingkat sanitasi yang terdapat di MAN Kendal sangat baik, baik MAN Kendal bagian utara maupun selatan. Dapat dilihat di setiap sudut kelas terdapat wastafel. Disediakan pula kaca di sudut-sudut tertentu untuk mengecek kerapian. Dari sisi kamar mandi guru dan siswa terlihat bersih dan

  • 6

    wangi. Hal ini menunjukkan bahwa warga MAN Kendal memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap sanitasi.

    d) Berdasarkan observasi jalan penghubung dengan sekolah MAN Kendal sangat strategis kerena terdapat 20 meter dari jalan utama, yaitu Jl. Soekarno-Hatta dan terletak di Kompleks Islamic Center.

    e) Berdasarkan observasi masyarakat sekitar, MAN Kendal bermata pencaharian pedagang. Kemudian terdapat juga perumahan yang tertata rapi dan bersih. Tingkat kepedulian terhadap kebersihan lingkungan cukup bagus. Hal tersebut dapat dilihat dari bersihanya lingkungan di sekitar perumahan tersebut.

    C. Fasilitas Sekolah

    MAN SELATAN 1. Ruang Kepala Madrasah 11. Laboratorium Bahasa 2. Ruang Guru 12. Ruang Multimedia 3. Ruang Administrasi / TU 13. Ruang Musik 4. Perpustakaan 14. Ruang Osis

    5. Ruang Kelas 15. Musholla (praying room) 6. Aula 16. Kantin 7. Asrama Boarding School 17. Toilet 8. Laboratorium Komputer 18. Parkir 9. Laboratorium Fisika 10. Laboratorium Kimia

    MAN UTARA 1. Gedung keterampilan 7. Ruang UKS 2. Ruang kelas 8. Lapangan olah raga

    3. Ruang guru 9. Kantin 4. Koperasi 10.Toilet

    5. Tempat parkir 11. Ruang BK/BP 6. Mushola 12. Gedung work shop

    No Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan

  • 7

    1 Ruang Belajar 36 9 darurat 2 Ruang Lab. Fisika 1 Dipakai kelas

    3 Ruang Lab. Biologi 1 Dipakai kelas

    4 Ruang Lab. Kimia 1 Masih dalam tahap renovasi

    5 Ruang Lab. Komputer 2 MAN Selatan

    6 Ruang Lab. Bahasa 1 MAN Selatan

    7 Ruang Lab.IPS 1 Dipakai kelas

    8 Ruang Perpustakaan 1 MAN Selatan

    9 Mushala 2 MAN Utara dan MAN Selatan

    10 Lapangan Basket 1 MAN Utara

    11 Lapangan Volley 2 MAN Utara

    12 Lapangan Bulutangkis 1 MAN Selatan

    13 Lapangan Tenis Meja 1 MAN Selatan 14 Ruang Kesenian 1 MAN Selatan

    15 Ruang Multimedia 1 MAN Selatan

    16 Ruang Workshop 1 MAN Utara

    17 Ruang Guru 2 MAN Utara dan MAN Selatan

    18 Ruang OSIS 1 MAN Selatan

    19 Ruang TU 1 MAN Selatan

    21 Ruang Internet 2 MAN Utara dan MAN Selatan

    22 Ruang PMR 1 MAN Selatan

    23 Ruang UKS 2 MAN Utara dan MAN Selatan

    D. Penggunaan Sekolah dan Pembagian Jam Pelajaran Gedung sekolah MAN Kendal yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta Komplek Islamic

    Center, Bugangin Kendal. Gedung sekolahan ini digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa MAN Kendal. Tidak ada sekolah lain yang menggunakan MAN Kendal sebagai tempat menuntut ilmu. Dalam hal ini, yang dimaksudkan adalah penggunaan gedung MAN Kendal yang digunakan sebagai tumpangan. Berdasarkan penjelasan beberapa guru yang telah cukup lama mengajar di MAN Kendal, diperoleh keterangan

  • 8

    bahwa sejak awal berdiri, gedung sekolah MAN Kendal belum pernah digunakan oleh pihak lain untuk melakukan proses belajar mengajar.Selain kegiatan belajar mengajar (KBM), terdapat pula kegiatan rutin namun tidak dilakukan setiap hari, antara lain adalah pengumpulan zakat, kegiatan amalan Ramadhan dan pembahasan kitab kuning yang dilakukan setiap bulan Ramadhan.

    Gedung sekolah MAN Kendal terdiri di dua lokasi yang berbeda, yaitu MAN utara dan MAN selatan. Gedung MAN selatan digunakan untuk KBM kelas XII, ruang guru, laboratorium-laboratorium yang sedang dalam proses renovasi, perpustakaan, ruang OSIS, kantor tata usaha, kantor kepala sekolah, aula, mushola, dan asrama Boarding School.Gedung aula MAN Kendal dapat disewa oleh pihak luar, biasanya disewakan untuk acara pernikahan ataupun workshop. Beberapa tahun yang lalu, gedung aula yang merupakan gedung PSBB (Pusat Sarana Belajar Bersama) digunakan untuk acara seminar bagi para guru di Kendal. Awalnya Boarding School digunakan untuk tempat menginap peserta pelatihan atau seminar dari kegiatan PSBB. Selain itu juga disewakan sebagai tempat kegiatan, seperti workshop, seminar, dan pelatihan yang ditangani oleh Bapak Purwadi. Dahulu juga ada PAN dan PKS dan setiap hari ahad ada wedding. Namun PSBB sempat vakum selama beberapa tahun hingga saat inipun masih vakum, sehingga Boarding School digunakan sebagai asrama untuk siswa-siswi MAN Kendal.

    Asrama Boarding School dikhususkan sebagai asrama untuk siswa tertentu dari kelas X sampai kelas XII dan siswa unggulan yang mengikuti kegiatan Full Day. Full Day sendiri merupakan kegiatan tambahan belajar yang dilakukan mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Dua tahun terakhir tempat tersebut dijadikan asrama anak- anak dan boarding untuk laki-laki. Setahun yang lalu asrama terpisah di dua tempat yang berbeda antara siswa laki-laki dan siswi perempuan. Untuk siswa laki-laki memakai asrama di sebelah barat, sedangkan siswi perempuan ditempatkan di asrama sebelah timur. Mulai tahun ini asrama hanya diperbolehkan untukperempuan saja.

    Sedangkan gedung utara digunakan untuk ruang kelas X dan XI, ruang guru, UKS, ruang BK, laboratorium bahasa, ruang tata busana, ruang keterampilan otomotif, dan elektronika. Dengan adanya pembagian gedung yang telah mencukupi kebutuhan, jadi tidak ada pembagian jadwal penggunaan gedung.

    Bentuk kerjasama antara MAN Kendal dengan lembaga pendidikan atau pihak lain yaitu:

  • 9

    1. MAN Kendal mempunyai gedung aula yang menurut keterangan Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana dapat digunakan oleh pihak luar yaitu sebagai gedung pernikahan, test PNS, PLPG, MGMP.

    2. Pada periode 2014-2015 MAN Kendal menerima mahasiswa-mahasiswi PPL dari Universitas Negeri Semarang sebanyak 24 mahasiswa yang terdiri dari beberapa program studi, seperti yang terlampir pada daftar mahasiswa praktikan. Mahasiswa yang PPL di MAN Kendal dapat menggunakan semua fasilitas yang ada secara maksimal untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan oleh guru praktikan.

    Alokasi waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) di MAN Kendal tercantum pada tabel berikut:

    HARI JAM KBM

    Senin 07.00-14.20

    Selasa 07.00-14.20

    Rabu 07.00-14.20

    Kamis 07.00-14.20

    Jum'at 06.45-11.30

    Sabtu 07.00-14.20

    Selain jam KBM secara regular, semua warga MAN Kendal melakukan semua kegiatan sesuai waktu yang sudah ditentukan. Ada kegiatan yang dilakukan pada siang, sore, dan malam setelah KBM regular selesai. Hal ini dikarenakan MAN Kendal telah memiliki ruangan kelas dan fasilitas yang cukup untuk mendukung KBM dan tidak adanya pihak luar yang menggunakan gedung sekolah dan fasilitas untuk KBM resmi. Kegiatan selain KBM yang dilakukan adalah kegiatan ekstrakurikuler.

    E. Keadaan Guru dan Siswa Hasil obsevasi dan orientasi di MAN Kendal.Para praktikan melakukan pencarian

    data antara lain, mengetahui jumlah guru dan sebarannya menurut mata pelajaran, jumlah siswa dan sebarannya tiap kelas, jumlah staf T.U dan tenaga kependidikan lainnya serta mengetahui jenjang pendidikan terakhir kepala sekolah,guru dan kependidikan.Observasi

  • 10

    yang lakukan untuk mendapatkan data tersebut,tidak lepas dari bantuan kepala T.U yang telah banyak membantu kami. 1) Jumlah Guru MAN Kendal dan sebarannya menurut mata pelajaran

    Jumlah Guru = 84 Rincian (Terlampir)

    2) Jumlah Siswa MAN Kendal dan penyebaran putra dan putri tiap kelas Jumlah siswa keseluruhan 1126 siswa Kelas X = 323 Kelas XI = 393 Kelas XII = 410 Rincian (Terlampir)

    3) Jumlah Staf TU dan Tenaga Kependidikan lainnya Jumlah TU = (Terlampir)

    4) Jenjang pendidikan terakhir kepala sekolah,guru dan tenaga kependidikan.(Terlampir)

    F. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah segala bentuk interaksi atau hubungan yang terjadi dalam

    satu masyarakat (society). Interaksi sosial di sekolah adalah semua interaksi atau hubungan yang terjadi dalam sekolah tersebut. Setelah mengadakan observasi dengan melakukan tanya jawab langsung dengan beberapa pihak terkait, maka praktikan akan mendeskripsikan beberapa interaksi atau hubungan sosial yang terjadi di MAN Kendal.

    a. Kepala sekolah dan guru Interaksi sosial antara kepala sekolah dan guru cenderung kurang dikarenakan

    adanya regulasi dalam struktur sekolah yaitu pergantian masa jabatan kepala sekolah.Selain itu di awal jabatannya, kepala sekolah membuat kebijakan-kebijakan baru yang ingin diterapkan di MAN Kendal ini, namun kebiijakan tersebut tidak diimbangi dengan daya dukung warga sekolah sehingga ada yang merasa bahwa kebijakan tersebut kurang tepat untuk di terapkan. Salah satu kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah adalah sholat berjamaah di sekolah dengan menggunakan Aula PSBB MAN Kendal yang sebelumnya sholat bejamaah hanya dilakukandi dalam mushola MAN Kendal.Ttujuan sholat berjamaah dipindahkan ke ruang aula agar seluruh siswa beserta guru juga bisa melaksanakan sholat berjamaah dalam satu waktu

  • 11

    karena ketika mereka sholat berjamaah di mushola, mereka harus bergantian dengan yang lain dan memakan waktu yang lama sehingga membuat ada beberapa yang tidak melaksanakan sholat dan juga ada yang terlambat masuk ke jam pelajaran berikutnya.

    Maka dari itu kepala sekolah membuat kebijakan dengan memindahkan ruangan sholat berjamaah ke aula yang lebih besar dan memadai untuk menampung banyak jamaah. Namun ada beberapa guru yang menentang kebijakan tersebut karena berfikir bahwa ketika ruang aula digunakan untuk sholat berjamaah, mereka meragukan tentang kebersihan aula, karena mungkin banyak debu, atau kotoran burung yang ada di aula. Kurangnya komunikasi antara guru dan kepala sekolah dikarenakan kesibukan masing-masing yang dapat dikatakan begitu padat karena tuntutan program kurtilas ini juga menyebabkan faktor miss komunikasi dan miss konsepsi antara kebijakan yang diterapkan oleh pak kepala sekolah oleh kesepakatan guru, sehingga interaksi antara kepala sekolah dengan guru masih dapat dikatakan kurang berjalan dengan baik.

    b. Guru dan guru Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kami, interaksi sosial antara guru

    dan guru cukup baik. Salah satu contoh observasi yang dilakukan secara langsung yaitu melalui pengamatan kami di sekolah, kami mengamati adanya interaksi yang baik antara guru satu dengan yang lainnya, hal tersebut terbukti bahwa setiap pagi mereka bertegursapa dan memberikan salam sehingga terjalin sebuah interaksi yang baik antara guru satu dengan yang lainnya, ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor yang menyebabkan interaksi antar guru bisa terjalin dengan baik diantaranya yaitu :

    1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan di antara guru guru. Karena rata-rata guru yang mengajar di MAN Kedal sudah mengabdi bertahun tahun di sekolah ini sehingga silaturahmi yang terjadi juga cukup erat.

    2. Adanya peraturan yang diterapkan sehingga menjadi budaya di sekolah MAN Kendal seperti sholat berjamaah, sehingga mereka dapat menjaga tali silahturahmi antar sesama melalui ibadah yang dilakukan secara bersama.

    3. Walaupun mereka terpisah dua kampus yang memiliki perbedaan jarak yang cukup jauh yaitu kampus MAN selatan dan MAN utara, namun mereka masih dapat menjalin interaksi mereka dengan baik dikarenakan guru guru harus lapor kehadiran di MAN selatan dan juga bila diadakan rapat selalu diadakan

  • 12

    diMAN selatan sehingga pertemuan/tatap muka antar sesama guru dapat terjalin walaupun tidak setiap waktu, selain itu walaupun kelas 10, 11, 12 itu kampusnya terpisah baik yang di utara maupun yang di selatan, namun tidak menutup kemungkinan pergantian untuk guru mengajar di kelas yang berbeda.

    (Penuturan dari ibu kantin dan pak asnawi, serta beberapa guru seperti guru BK yang kita wawancarai).

    c. Guru dan siswa Bentuk interaksi yang terjadi antar guru dan siswa di MAN Kendal seperti

    yang terlihat di MAN, setiap pagi ketika siswa datang ke sekolah meggunakan sepeda motor harus mematikan mesin motornya untuk masuk kedalam sekolah dan jika tidak mematikan mesin motornya maka akan ditegur oleh guru, atau ketika ada siswa yang terlambat datang guru langsung mengumpulkan mereka dan memberikan hukuman seperti yang terlihat pada saat pagi hari di MAN utara. Disitu terjadi interaksi antar guru dan siswa. Siswa yang terlambat banyak memberikan alasan kepada guru BK dan disitu mereka membuat kesepakatan untuk hukuman yang akan diterima. Setiap pagi guru juga mengarahkan para siswa untuk berdoa bersama terlebih dahulu dan para siswa menjalankan perintah tersebut seperti yang terjadi di MAN, pagi hari ketika bel masuk berbunyi, seorang guru menginstruksikan kepada para siswa dengan menggunakan pengeras suara untuk mulai berdoa bersama-sama.

    d. Siswa dan siswa Interaksi antar siswa di MAN Kendal ini terbentuk karena berbagai macam

    faktor. Peraturan yang diterapkan di sekolah ini juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi. Peraturan yang mewajibkan siswa untuk berdoa dan menghafal asmaul husna setiap pagi juga menciptakan sebuah interaksi, seperti yang terlihat di MAN Kendal bagian utara, setiap pagi ada salah satu siswa yang memimpin doa dengan menggunakan pengeras suara yang terdengar ke seluruh kelas dan siswa lain mengikuti secara bersamaan. Interaksi yang terjadi cukup baik di antara para siswa, terlihat setiap pagi siswa berangkat sekolah bersama-sama, di saat jam istirahat pun terlihat siswa yang asik bercanda dengan yang lain di depan kelas menunggu bel masuk selanjutnya, ada juga yang pergi ke kantin sekolah bersama. Interaksi ini juga menciptakan kelompok sejawat yang memunculkan solidaritas

  • 13

    diantara mereka. Seperti misalnya kelompok belajar yang memudahkan mereka dalam memahami pembelajaran yang diberikan. Selain itu walaupun mereka kampusnya terpisah akan tetapi mereka tetap mengenal antar satu sama yang lain karena mereka

    sering roling kegiatan sehingga mereka seling melihat antar satu dengan yang lainnya, dan juga walaupun siswa siswi di sini kebanyakan asalnya dari luar kota, namun banyak yang ngekos di daerah sekitar MAN juga sehingga interaksi di luar sekolah pun dapat terjalin, belum lagi buat siswa siswa yang boarding school itu menetap dalam satu atap di asrama sekolah sehingga interaksi dapat terjalin juga di asrama.

    e. Guru dan staff tata usaha Interaksi antara guru dan staf tata usaha cukup baik. Interaksi tersebut dapat

    dilihat kerjasama yang baik dalam mengatur pelaksanaan program-program di sekolah agar terlaksana dengan baik, tetapi masih sering terjadi miss komunikasi.

    f. Hubungan secara keseluruhan Pada umumnya interaksi sosial antara seluruh elemen-elemen di sekolah dapat

    dikategorikan masih kurang baik karena ada beberapa hal yang masih harus dibenahi diantaranya yaitu interaksi anatara kepala sekolah dengan beberapa elemen di sekolah.

    G. Tata Tertib dan Pelaksanaannya Sekolah merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran secara formal serta

    sumber disiplin untuk mencapai ilmu pengetahuan yang dicita-citakan. Untuk mewujudkan kedisiplinan diperlukan tata tertib yang memuat tugas dan kewajiban yang mencakup semua warga sekolah. Susunan tata tertib guru, siswa dan karyawan secara terinci terlampir di halaman lampiran.

    Dengan adanya tata tertib tersebut diharapkan dapat dipatuhi oleh seluruh warga sekolah sehingga tercipta ketertiban dan kedisiplinan yang mantap di lembaga pendidikan MAN Kendal. Pelaksanaan tata tertib secara keseluruhan sudah dipatuhi, namun ada sebagian tata tertib yang hanya sebagai aturan tertulis saja tanpa pengawasan banyak yang melanggarnya yaitu mengenai penggunaan Handphone di lingkungan sekolah pada saat jam pelajaran. Tata tertib yang sering dilanggar oleh siswa yaitu keterlambatan datang ke sekolah, kerapian dan atribut siswa dalam berpakaian. Setiap pelanggaran tata tertib terdapat poin-poinnya tersendiri berdasarkan kecil besarnya kesalahan dan dampak yang bisa ditimbulkan dari pelanggaran tersebut. Penanganan

  • 14

    pelanggaran tersebut biasanya langkah pertama yang dilakukan oleh pihak sekolah terutama wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru BK adalah melakuka pembinaan terhadap siswa, memberi motivasi dan solusi, ketika solusi tidak bisa didapatkan maka langkah selanjutnya adalah memanggil orang tua siswa yang bersangkutan, bersama-sama pihak sekolah mencari solusi yang terbaik untuk siswa.

    H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi 1. Struktrur Organisasi Sekolah

    Terlampir.

    2. Organisasi Kesiswaan Organisasi kesiswaan yang ada di MAN Kendal yaitu Organisasi Intra Sekolah

    (OSIS), Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK), Pramuka, dan Palang Merah Remaja (PMR)

    3. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan Kesiswaan dilaksanakan dalam rangka untuk pembinaan karakter bangsa agar memilki jiwa nasionalisme yang tinggi serta optimisme. Karenanya, selain dikembangkan potensi siswa melalui kegiatan akademik juga dikembangkan melalui kegiatan non akademik melalui ekstrakurikuler sebagai berikut:

    - Pramuka

    - PMR

    - KIR

    - Basket

    - Bola Volly

    - Badminton - Tenis Meja - Pencak Silat - STESA

    - English Club - Arabic Club - Qiroah - Kaligrafi

    4. Struktur Administrasi Struktur Administrasi terdiri dari :

  • 15

    a. Struktur administrasi Sekolah MAN Kendal dikepalai oleh seorang kepala madrasah yaitu Drs. H. Syaefudin, M.Pd yang mempunyai peranan sebagai berikut : - Sebagai educator - Sebagai manajer - Sebagai administrator - Sebagai supervisior

    b. Struktur Administrasi Kelas Struktur administrasi kelas yang ada disetiap kelas yaitu jurnal, data absensi, jadwal pelajaran, struktur organisasi kelas, jadwal piket, papan absensi, dan denah tempat duduk siswa dan guru. Setiap kelas dibimbing oleh satu wali kelas (daftar wali kelas terlampir).

    c. Struktur Administrasi Guru Sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinue guna mencapai visi, misi dan tujuan di sekolah yang diinginkan.

    d. Komite Sekolah Komite sekolah ini ada berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 April 2002 yang memiliki peran:

    - Pemberi timbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan disatuan pendidikan.

    - Pendukung (supporting agency), baik financial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

    - Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat disatuan pendidikan. 5. Alat bantu PBM

    Alat bantu PBM yang digunakan di MAN Kendal antara lain meliputi: papan tulis (white board dan atau black board), penghapus, spidol, kapur tulis, peralatan olahraga, laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, ruangan multimedia, lapangan olah raga, LCD di setiap kelas, perpustakaan, dan lab workshop.

    6. Kalender Akaemik Terlampir.

    7. Jadwal Pelajaran Terlampir

  • 16

    BAB III

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 1 di MAN Kendal telah berjalan dengan baik. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari pelaksanaan PPL 1 yang di laksanakan di MAN Kendal , antara lain:

    1. Mahasiswa praktikan lebih mengerti tentang keadaan fisik sekolah, administrasi sekolah, fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada disekolah, keadaan hubungan kepala sekolah dengan guru, hubungan guru dengan murid, tata tertib guru dan siswa, organisasi kesiswaan, kalender akademik sekolah, serta jenis- jenis aktivitas yang ada di sekolah.

    2. Sebelum melaksanakan pembelajaran mahasiswa praktikan di minta membuat perangkat pembelajaran terlebih dahulu, meliputi program tahunan, program semester, silabus, dan RPP. Untuk prosedur pembuatannya, mahasiswa praktikan menyesuaikan dengan instruksi dari guru pamong masing-masing.

    Harapan kami sebagai mahasiswa praktikan, dengan diadakannya PPL 1 ini semoga memberi manfaat sehingga dapat dijadikan bekal dalam mengajar untuk menjadi guru yang professional di masa yang akan datang.

    B. Saran Dalam kegiatan PPL 1, mahasiswa praktikan dapat memberikan saran yang

    sekiranya berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di MAN Model Kendal, yaitu:

    1. Tanaman hijau hendaknya banyak ditanam di sekitar sekolah agar suhu siang hari di lingkungan sekolah tidak terlalu panas walau di setiap ruangan telah dipasang AC atau kipas angin.

    2. Fasilitas pendukung pembelajaran, misalnya laboratorium bahasa, computer dan IPA dapat lebih diperhatikan lagi sehingga dalam penggunaannya bisa lebih maksimal.

  • 17

    REFLEKSI DIRI

    A. Fakultas Ilmu Pendidikan

    1. Moh Setiawan (1102911027/Teknologi pendidikan) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib

    yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan Universitas Negeri Semarang. PPL merupakan suatu kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa di sekolah-sekolah sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang telah dipelajari agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu manajemen komponen-komponen pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan PPL ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yang professional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan yang meliputi 4 kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan pada PPL 1 yaitu berupa observasi yang berlangsung selama dua pekan. Selama PPL 2 praktikan telah melakukan observasi belajar mengajar, membuat perangkat pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah melakukan observasi di MAN Kendal ada beberapa hal yang dapat praktikan sampaikan sebagai bentuk refleksi diri setelah PPL 1 di MAN Kendal antara lain sebagai berikut :

    1. Kekuatan dan Kelemahan a) Keunggulan

    Keunggulan yang saya amati di MAN KENDAL dilihat dari aspek Teknologi Pendidikan - Mengajar Guru

    Setelah saya melakukan pengamatan dari beberapa proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru, kualitas guru di dalam penguasaan materi yang disampaikan sangat mendalam dan mempunyai wawasan pengetahuan yang luas. - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

    Dari hasil observasi yang saya lakukan tentang IT di MAN KENDAL yaitu sudah ada Hotspot Wifi, dan laboratorium komputer.

    b) Kelemahan - Mengajar Guru

    Setelah mengamati cara mengajar guru, masih ada beberapa guru yang belum memanfaatkan media pembelajaran secara efektif. guru masih menggunakan metode klasik di dalam mengajar. - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

    Dari hasil observasi yang saya lakukan di bidang IT, masih kurang pemanfaatan IT di MAN Kendal, karena ada beberapa komputer yang tidak bisa digunakan. Sarana Hotspot Wifi yang hanya ada di beberapa titik saja, sehingga hanya dapat diakses oleh sedikit warga sekolah.

    2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Bimbingan

  • 18

    Sarana dan prasarana di MAN Kendal cukup lengkap, dan pengadaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemajuan zaman, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar serta dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sebagai bukti adanya perlengkapan sarana dan prasarana yang berkualitas adalah MAN Kendal memiliki ruang kelas yang cukup banyak, laboratorium komputer, laboratorium design, serta bengkel-bengkel dengan peralatan yang memadai untuk keperluan praktik siswa.

    3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

    - Guru Pamong Guru pamong dalam pelaksanaan PPL 1 di Madrasah Aliyah Negeri kendal

    bisa dikatakan berkualitas, ini terlihat yang secara rutin mengadakan supervisi terhadap mahasiswa praktikan dan mengadakan pembinaan setiap saat bila praktikan membutuhkan bantuan. Bapak H. Maskur, S.Pd selaku guru pamong saya pun secara profesional membimbing saya dalam membuat program kerja. Dengan tangan terbuka beliau membantu saya untuk mendapatkan data tentang sekolah serta tentang perkembangan informasi di dalam dunia pendidikan. Secara keseluruhan kuantitas guru pamong dalam mendampingi praktikan menunjukkan profesionalitasnya dalam mengemban tugasnya.

    - Dosen Pembimbing Kualitas dosen pembimbing dalam pelaksanaan PPL 1 di Madrasah Aliyah

    Negeri Kendal dikatakan sangatlah berkualitas. disini yang bertindak sebagai dosen pembimbing praktikan adalah Bapak Dr. Yuli Utanto S.Pd.,M.Si. Jam terbang beliau dibidang Teknologi Pendidikan sudah sangat tinggi sehingga profesionalitas beliau tidak perlu diragukan lagi, hal itu terbukti dari kedatangan beliau di MAN Kendal sebagai kehadiran dosen pembimbing paling pertama yang melakukan bimbingan terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan dibandingkan dengan dosen pembimbing PRODI lainnya.

    4. Kualitas pembelajaran di MAN KENDAL Suasana proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara hikmat dalam ruangan

    kelas, bengkel, maupun dilapangan berlangsung dengan baik. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas, penguasaan materi, dan evaluasi belajar yang berkualitas. Siswa-siswa di sekolah ini memahami pelajaran yang telah diberikan dengan baik, sehingga memperlancar proses belajar mengajar.

    5. Kemampuan diri praktikan Dari hal ini saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang harus

    saya pelajari agar dalam hal melakukan proses profesi pengembang Teknologi Pendidikan dapat berjalan dengan baik. Saya pun masih membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam ruang lingkup kegiatan Pengembangan Teknologi Pembelajaran di sekolah. Selain itu menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan bahkan dengan siswa juga masih diperlukan.

    6. Nilai tambah yang diperoleh penulis setelah melaksanakan PPL 1

  • 19

    Adapun nilai tambah yang diperoleh saya selaku penulis setelah melaksanakan PPL1 selama 2 minggu ini adalah penulis dilibatkan secara langsung dalam proses belajar mengajar, mengelolaan administrasi sekolah, sehingga penulis menjadi paham tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar.

    7. Saran pengembangan bagi MAN KENDAL dan UNNES a. Saran pengembangan bagi MAN Kendal

    Adapun saran pengembangan dari penulis bagi MAN KENDAL adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana pembelajaran agar proses

    belajar mengajar lebih efisien. 2. Perlu adanya komunikasi yang lebih baik diantara warga MAN Kendal. 3. Perlu pemberian motivasi kepada siswa dalam mengikuti kegiatan

    ekstrakurikuler, karena kegiatan sekolah merupakan kebutuhan dalam mengembangkan bakat, minat, dan ketrampilan.

    4. Perlu adanya program pelatihan pada para guru agar para guru dapat mengetahui perkembangan pendidikan dan teknologi di zaman yang maju ini.

    b. Saran Pengembang bagi UNNES Adapun saran pengembangan dari penulis bagi UNNES adalah sebagai

    berikut: 1. Pihak UNNES seharusnya lebih sering menjalankan program ke sekolah-

    sekolah agar tidak terjadi miskonsepsi antara sekolah tempat PPL dengan program yang diberikan oleh UNNES.

    2. UNNES hendaknya lebih menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah- sekolah latihan agar kegiatan latihan di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar.

    3. UNNES perlu memberikan penghargaan yang pantas terhadap sekolah-sekolah latihan yang menjadi tempat PPL

    Kendal, Agustus 2014

    Mengetahui, Guru Pamong Praktikan

    H. Maskur, S.Pd Moh Setiawan NIP. 196902011997031001 NIM. 1102411027

  • 20

    2. Octa Nugroho (1102411059 / Kurikulum dan Teknologi pendidikan) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib

    yg harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan Universitas Negeri Semarang. PPL merupakan suatu kegiatan kurikuler yg harus dilakukan oleh mahasiswa di sekolah-sekolah, baik SMP maupun SMA sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yg telah dipelajari agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu manajemen komponen-komponen pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan PPL ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yg professional sesuai prinsip-prinsip pendidikan yg meliputi 4 kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan pada PPL 1 yaitu berupa observasi yg berlangsung selama dua pekan. Selama PPL 2 praktikan telah melakukan observasi belajar mengajar, membuat perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setelah melakukan observasi di MAN Kendal ada beberapa hal yg dapat praktikan sampaikan sebagai bentuk refleksi diri setelah PPL 1 di MAN Kendal antara lain sebagai berikut.

    1) Kekuatan dan Kelemahan Keunggulan

    Keunggulan yg kami amati di MAN KENDAL dilihat dari aspek Teknologi Pendidikan Mengajar Guru Setelah saya mengamati beberapa proses pembelajaran di kelas yg dilakukan oleh guru, kualitas guru di dalam penguasaan materi yg disampaikan sangat mendalam dan mempunyai wawasan pengetahuan yg luas. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dari hasil observasi saya tentang IT di MAN KENDAL yaitu sudah ada Hotspot Wifi, laboratorium computer.

    Kelemahan Mengajar Guru Setelah mengamati cara mengajar guru, masih ada beberapa guru yg belum memanfaatkan media pembelajaran secara efektif. guru masih menggunakan metode klasik di dalam mengajar. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dari hasil observasi yg saya lakukan di bidang IT, masih kurang pemanfaatan IT di MAN Kendal, karena banyak computer yg tidak bias digunakan. Sarana Hotspot Wifi yg hanya ada di beberapa titik saja, sehingga hanya dapat diakses oleh sedikit warga sekolah. Serta Wifi yg diproteksi dengan Password dan hanya beberapa orang yg tau tentang password tersebut.

    2) Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Bimbingan Sarana dan prasarana di MAN Kendal cukup berkualitas, lengkap, dan

    pengadaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemajuan zaman, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar dan akan menghasilkan lulusan yg berkualitas. Sebagai bukti adanya perlengkapan sarana dan prasarana yg berkualitas adalah MAN Kendal memiliki ruang teori, laboratorium komputer, ruang gambar, serta bengkel-bengkel dengan peralatan yg memadai untuk keperluan praktik siswa.

  • 21

    3) Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Guru Pamong Guru pamong dalam pelaksanaan PPL 1 di Madrasah Aliyah Negeri kendal bias dikatakan berkualitas, ini terlihat yg secara rutin mengadakan supervisi terhadap mahasiswa praktikan dan mengadakan pembinaan setiap saat bila praktikan membutuhkan bantuan. Di sini yg bertindak sebagai guru pamong adalahbapak H. Maskur, S.Pd juga secara profesional membimbing praktikan dalam membuat program kerja dan dengan tangan terbuka membantu praktikan untuk mendapatkan data tentang sekolah atau tentang perkemabangan ilmu di dunia pendidikan. Kuantitas guru pamong dalam mendampingi praktikan menunjukkan profesionalitasnya dalam mengemban tugas. Dosen Pembimbing

    Kualitas dosen pembimbing dalam pelaksanaan PPL 1 di Madrasah Aliyah Negeri Kendal dikatakan berkualitas.disisni yg bertindak sebagai dosen pembimbing praktikan adalah ibu Dr. Yuli Utanto S.Pd.,M.Si.jam terbang beliau dibidang Teknologi Pendidikan tidak perlu diragukan lagi sehingga profesionalitas beliau tidak diragukan lagi. Dosen pembimbing yg secara rutin mengadakan pengawasan terhadap mahasiswa praktikan PPL di Madrasah Aliyah Negeri Kendal, dosen pembimbing melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar yg dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan.

    4) Kualitas pembelajaran di MAN KENDAL Suasana proses belajar mengajar yg dilaksanakan baik dalam ruangan kelas,

    bengkel, maupun dilapangan berlangsung dengan baik. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas, penguasaan materi, dan evaluasi belajar yg berkualitas. Siswa-siswa di sekolah ini memahami pelajaran yg telah diberikan dengan baik, sehingga memperlancar proses belajar mengajar.

    5) Kemampuan diri praktikan Dari hal ini penulis menyadari bahwa masih banyak hal yg harus penulis

    pelajari agar dalam hal melakukan proses profesi pengembang Teknologi Pendidikan dapat berjalan dengan baik. Penulis juga membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak yg terlibat dalam lingkup kegiatan Teknologi Pendidikan di sekolah. Selain itu menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan bahkan dengan siswa juga perlu dibina dengan baik.

    6) Nilai tambah yg diperoleh penulis setelah melaksanakan PPL 1 Adapun nilai tambah yg diperoleh penulis setelah melaksanakan PPL1 selama

    2 minggu ini adalah penulis dilibatkan secara langsung dalam proses belajar mengajar, mengelolaan administrasi sekolah, sehingga penulis menjadi paham tentang masalah-masalah yg dihadapi dalam kegiatan pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar.

    7) Saran pengembangan bagi MAN KENDAL dan UNNES Saran pengembangan bagi MAN Kendal

    Adapun saran pengembangan dari penulis bagi MAN KENDAL adalah sebagai berikut:

  • 22

    Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana pembelajaran agar proses belajar mengajar lebih efisien

    Perlu adanya komunikasi yg lebih baik diantara warga MAN Kendal Perlu pemberian motivasi kepada siswa dalam mengikuti kegiatan

    ekstrakurikuler, karena kegiatan sekolah merupakan kebutuhan dalam mengembangkan bakat, minat, dan ketrampilan

    Saran Pengembang bagi UNNES Adapun saran pengembangan dari penulis bagi UNNES adalah sebagai berikut: Pihak UNNES seharusnya lebih sering menjalankan program ke sekolah-

    sekolah agar tidak terjadi miskonsepsi antara sekolah tempat PPL dengan program yg diberikan oleh UNNES

    UNNES hendaknya lebih menjalin kerjasama yg baik dengan sekolah- sekolah latihan agar kegiatan latihan di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar.

    Kendal, 25 Agustus 2014 Mengetahui Guru Pamong Praktikan

    H. Maskur, S.Pd Octa Nugroho NIP 196902011997031001 NIM 1102411059

  • 23

    B. Fakultas Bahasa dan Seni 1. Pandu Wicaksono (2301410024/Pend. Bahasa Prancis)

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I dengan baik. PPL I yang dilaksanakan mulai tanggal 05 Agustus 2014 sampai dengan 31 Oktober 2014 di MA Negeri 1 Kendal telah memberikan pelajaran, pengalaman dan masukan yang sangat berguna bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Syaefudin selaku Kepala Sekolah MA Negeri 1 Kendal beserta jajarannya, Bapak Drs. R.Aslam kusatyo S.pd selaku guru pamong, dan para karyawan serta segenap civitas akademika yang juga telah membantu dalam pelaksanaan orientasi dan observasi di MA Negeri 1 Kendal.

    PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan kegiatan yang diwajibkan bagi mahasiswa kependidikan sebagai sarana pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh pada semester-semester sebelumnya agar dapat memperoleh pengalaman serta ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di tempat pelatihan lainnya. PPL mahasiswa UNNES dilaksanakan selama tiga bulan dimulai 05 Agustus sampai dengan 31 Oktober 2013 yang dilaksanakan dalam dua tahap secara simultan yaitu PPL I dan PPL II.

    PPL I merupakan langkah awal bagi praktikan untuk melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan berbagai kegiatan seperti pengumpulan data akurat yang meliputi: keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, tata tertib, bidang pengelolaan administrasi, serta pembuatan refleksi diri praktikan selama PPL I.

    Dalam PPL I, praktikan banyak mendapatkan pengalaman yang berharga mengenai bagaimana menjadi pengajar yang berkualitas dan berkompeten khususnya bagi pengajar mata pelajaran Bahasa Prancis. Namun masih terdapat banyak hal yang perlu diperbaiki seperti bagaimana cara menguasai kelas, bagaimana cara mengajar yang baik dan benar, serta bagaimana cara bersosialisasi yang baik dengan siswa. Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan tersebut, meliputi: 1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Bahasa Prancis di MA N 1 Kendal

    Bahasa Prancis merupakan bahasa asing pilihan yang diajarkan di pendidikan formal di Indonesia, baik di tingkat SMA, MA, maupun SMK. Kekuatan

    Kekuatan pembelajaran Bahasa Prancis di MA N 1 Kendal terletak pada tersedianya bahan pembelajaran yang memadai seperti buku-buku, kamus, dan buku pegangan siswa sebagai pengganti LKS. Hal ini penting bagi guru dan siswa dalam melaksanakan KBM dengan lebih mudah. Kelemahan

    Kelemahan pembelajaran Bahasa Prancis di MA N 1 Kendal terletak pada pembelajar sendiri yang kurang ingin tahu dan kurang tertarik pada pelajaran Bahasa Prancis. Hal itu salah satunya dikarenakan sulitnya pembelajar dalam mempelajari tata bahasa dan pengucapannya. Dampak dari kurang tertariknya siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Prancis menyebabkan berkurangnya semangat dan motivasi belajar dalam pelajaran bahasa Prancis.

  • 24

    b) Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana PBM di MA Negeri 1 Kendal cukup memadai, di

    antaranya, perpustakaan, dan hotspot area dan juga terdapat laboratorium bahasa. Namun di sekolah latihan, ruang kelas belum dilengkapi dengan LCD proyektor sebagai sarana penunjang pembelajaran. c) Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

    Dalam praktek pengajaran di sekolah latihan ini tidak dapat diabaikan peranan guru pamong dan dosen pembimbing. Di MA Negeri 1 Kendal, guru-guru yang ditugasi sebagai guru pamong bagi mahasiswa tergolong guru yang sangat berpengalaman. Mahasiswa praktikan mendapatkan banyak pengalaman dari guru pamong berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengelolaan kelas. Drs. R.Aslam kusatyo S.pd selaku guru pamong telah banyak memberi masukan, arahan, dan bimbingan. Dosen pembimbing pun demikian halnya. Beliau sangat disiplin dan profesional dibidangnya, sewaktu bimbingan mahasisiwa praktikan juga merasa mendapat penjelasan dan pengarahan yang memuaskan. d) Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan

    Pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran di MA N 1 Kendal berjalan baik. Hal ini dapat dilihat mulai dari perencanaan pembelajaran yang baik yang ditandai dengan adanya perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh guru secara lengkap. Hal lain yang menunjang keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di MA N 1 Kendal adalah adanya jalinan interaksi yang baik pada saat pelajaran berlangsung. Akan tetapi mungkin perlu adanya variasi dalam penggunaan metode-metode pembelajaran, penggunaan laboratorium secara optimal agar siswa tidak merasa jenuh karena pembelaran yang monoton di kelas. e) Kemampuan Guru Praktikan

    Diterjunkannya mahasiswa untuk praktik pengalaman lapangan tentunya sudah betul-betul di pertimbangkan oleh pihak penyelenggara pendidikan di UNNES dalam hal ini UPT PPL UNNES. Dari beberapa semester mengikuti perkuliahan, pembekalan PPL, praktikan merasa sudah siap dalam PPL ini. Namun semua itu masih sangat memerlukan bimbingan dan panduan dari guru pamong yang berkaitan.

    Dalam PPL 1, praktikan merasa sangat kurang. Praktikan langsung bisa belajar dari Drs. R.Aslam kusatyo S.pd selaku guru pamong yang sudah lama mempunyai pengalaman mengajar. Karena itu praktikan bisa menggali lebih banyak ilmu sebagai bekal praktikan dalam melaksanakan PPL 2 dan sebagai bekal ketika menjadi guru. f) Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah Melaksanakan PPL

    Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi di MA Negeri 1 Kendal praktikan mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai banyak hal yang berkaitan dengan keadaan lingkungan sekolah, berinteraksi dengan warga sekolah baik dengan pimpinan sekolah, staf pengajar, staf tata usaha, siswa-siswa maupun warga sekolah yang lain, hubungan antar personal serta bagaimana seorang guru harus menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan sekolah sebagai bekal praktikan untuk melaksanakan PPL 2.

    Saran dan Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNES

  • 25

    Bagi Sekolah :

    MAN Kendal perlu membuka ekstra kurikuler Bahasa Prancis untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Prancis. Ketersediaan laboratorium bahasa juga akan menjadikan pembelajaran Bahasa Prancis lebih efisien.

    Bagi UNNES :

    1. Pihak universitas perlu lebih tanggap dalam melayani keluhan mahasiswa. Mulai dari pemlotingan sampai pembagian dosen pembimbing. Segala sesuatunya harus dipersiapkan secara lebih matang sehingga tidak terjadi miskomunikasi antara universitas dan sekolah tempat praktek PPL.

    2. Pembagian sekolah latihan perlu ditinjau dari nilai akademik mahasiswa sehingga sekolah tempat latihan dapat disesuaikan dengan kemampuan yang dimilki mahasiswa. Selain itu, banyaknya kelas yang mendapat pengajaran bahasa Prancis perlu digunakan sebagai pertimbangan agar proporsi mahasiswa praktikan proporsional dengan jumlah kelas yang tersedia.

    Kendal, Agustus 2014

    Mengetahui, Guru Pamong Praktikan

    Drs. R.Aslam kusatyo S.pd Pandu wicaksono NIP. 196307211992031001 NIM. 2301410024

  • 26

    2. Fahrani Hasnah Pratiwi (2301410026/Pend. Bahasa Prancis) Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang harus

    oleh seluruh mahasiswa semester VII program kependidikan Universitas Negeri Semarang. PPL dibagi menjadi dua tahap yakni PPL 1 dan PPL 2. Dalam PPL 1 mahasiswa wajib melakukan observasi di Sekolah latihan. Observasi yang dilakukan meliputi keadaan sekolah latihan dan lingkungannya serta proses kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang penulis laksanakan selama PPL 1 diMAN Kendal, penulis berpendapat bahwa MAN Kendal merupakan sekolah yang berkualitas baik.

    Selain dalam bidang akademik siswa juga diberi tambahan waktu untukmenyalurkan keterampilan seperti otomotif, elektro dan tata busana. Siswa juga dapat mengikuti macam-macam ekstra kurikuler seperti english conversation, PMR, Pramuka yang dilaksanakan pada hari tertentu. Hal ini dapat meningkatkan ketrampilan siswa MAN Kendal. Selama observasi penulis melihatbahwa siswa sudah aktif dalam proses pembelajar. 1) Kekuatan dan kelemahan Mata Pelajaran Bahasa Prancis

    Bahasa Prancis merupakan bahasa asing ketiga setelah bahasa Inggris danbahasa Arab yang diajarkan di MAN Kendal pada program bahasa. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran bahasa Prancis di MAN Kendal cukup mendapat perhatian para siswa. Hal ini dapat terlihat dari sikap sebagian siswa yang sangat antusias saat penulis mengajak berkomunikasi menggunakan bahasa Prancis. Walaupun sebagian siswa masih belum maksimal dalam menguasai prononciation bahasa Prancis. Penulis merasa bahwa penguasaan orale dan grammaire siswa masih sangat kurang. Namun dengan keantusiasan dan perhatian yang diberikan oleh siswa, penulis berharap kekurangan ini dapat segerateratasi.

    Bahasa Prancis adalah salah satu mata pelajaran di sekolah dan diujikan dalamujian sekolah, pembelajaran Bahasa Prancis di MAN Kendal mendapat alokasi 3 jam pelajaran selama seminggu untuk kelas X, 6 jam seminggu untuk kelas XI dan XII . Dengan mempelajari bahasa Prancis diharapkan siswadapat mempunyai pengetahuan lebih tentang bahasa dan budaya Prancis. 2) Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar di Sekolah Latihan

    Keberhasilan dalam suatu pembelajaran salah satunya ditentukan oleh faktorpendukung yakni sarana dan prasarana KBM. Sarana dan prasarana KBM di MAN Kendal cukup memadai. Pemanfaatan laboratorium bahasa harus selalu dimaksimalkan khususnya dalam keterampilan menyimak (comprehension orale) sehingga siswa menjadi terbiasa dengan document sonnore dari native speaker (penutur bahasa Prancis asli).

    Sarana yang sudah tersedia di MAN Kendal antara lain, recorder, laboratorium bahasa, LCD dan alat-alat penunjang pembelajaran yang lain. Penggunaan fasilitas tersebut dapat digunakan oleh semua pihak dalam pembelajaran setelah mendapat izin dari bagian sarana dan prasarana. 3) Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

    Guru pamong praktikan PPL di sekolah latihan adalah Drs. R. AslamKussatyo, S.Pd, yang berkenan memberikan arahan dan bimbingan kepada praktikan terkait masalah pengenalan lapangan dan gambaran praktik mengajar bahasa Prancis. Selain itu, beliau adalah seorang guru pembimbing yang ramah, sabar, fleksibel, dan kreatif. Beliau memiiki gaya mengajar yang berbeda dibandingkan guru lain. Beliau gemar sekali member motivasi kepada siswa, sehingga siswa sangat senang jika diajar oleh beliau. Sedangkan untuk dosen pembimbing praktikan adalah Sudarwoto, M.Pd. Beliau adalah dosen dari prodi

  • 27

    pendidikan dan sastra Prancis, dan praktikan kenal baik dengan beliau. Beliau adalah dosen yang baik, ramah serta simpel dalam memberikan materi, arahan dan bimbingan yang memotivasi pratikan agar selalu menjadi lebih baik lagi. 4) Refleksi kualitas pembelajaran

    Proses pembelajaran yang ada di MAN Kendal tidak dilakukan monoton,tetapi untuk meningkatakan keterampilan kebahasaan, siswa perlu untuk terus menerus berlatih. Siswa harus berperan aktif di dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana yang ada di kelas juga sangat menunjang untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inofatif. 5) Kemampuan Diri Praktikan

    Kemampuan diri praktikan dalam kegiatan PPL adalah melakukan observasi secara cermat. Walaupun demikian, kemampuan tersebut harus selalu ditingkatkan agar potensi diri praktikan dapat diarahkan sebagai pendukung proses pembelajaran seorang calon guru professional. Kompetensi pedagogik, professional, soial, dan kepribadian merupakan modal awal yang diharapkan dapat membantu kelancaran kegiatan PPL ini. Banyak hal yang perlu praktikan benahi dan pelajari dari guru pamong, baik mengenai model pembelajaran ataupun teknik penguasaan kelas, sehingga dalam menyampaikan materi, bukan hanya mudah dipahami siswa tetapi juga menyenangkan. 6) Nilai Tambah Yang Diperoleh Setelah Mengikuti PPL 1

    mengikuti PPL 1 praktikan lebih mengerti mengenai peran dan tugasdari personal yang ada di sekolah dan bagaimana cara berinteraksi dan berperan serta dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Selain itu praktikan juga memperoleh gambaran langsung pembelajaran di luar kelas, cara mengelola kelas serta cara menyampaikan mata pelajaran. 7) Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang

    Untuk meningkatkan mutu pendidikan di MAN Kendal yang sudah cukup baik, perlu adanya penambahan dan pemaksimalan sarana dan prasarana yang ada di sekolah MAN Kendal.

    Bagi UNNES, sebagai tempat pencetak tenaga kependidikan yang professional maka UNNES harus benar-benar menyeleksi calon mahasiswa, khususnyamahasiswa yang mengambil progam kependidikan. Dan menyiapkan danmeningkatkan mutu serta kualitas mahasiswa yang akan terjun kedalam duniapendidikan.

    Demikian refleksi diri yang bisa praktikan sampaikan. Semoga apa yang telah praktikan tulis bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang baik bagi semua pihak.

    Kendal, 16 Agustus 2014

    Mengetahui, Guru Pamong, Praktikan,

    Drs. R. Aslam Kussatyo, S.Pd Fahrani Hasnah Pratiwi NIP. 196307211992031001 NIM. 2301409006

    3. Emy Finta Cinawati (2301411005/Pend. Bahasa Prancis) Berdasarkan Peraturan Rektor Unnes Nomor 14 Tahun 2012 tentang pedoman

    Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa program pendidikan, bahwa Universitas Negeri Semarang sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga

  • 28

    Kependidikan (LPTK) melalui UPT PPL telah menetapkan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu program wajib yang harus dilaksanakan oleh semua mahasiswa yang mengambil program pendidikan. Kegiatan PPL ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga pendidik yang profesional sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi personal, profesional dan kompetensi kemasyarakatan.

    PPL dilaksanakan selama tiga bulan. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di MAN Kendal, mulai tanggal 4 Agustus 2014 sampai dengan 31 Oktober 2014 diharapkan dapat memberikan pengalaman yang bermanfaat baik bagi praktikan maupun bagi sekolah latihan. Dalam pelaksanaannya terdapat banyak kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan antara lain melaksanakan observasi serta orientasi mengenai kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah, pengadministrasian sekolah, pengadministrasian kelas dan guru, tata tertib siswa dan guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, kalender pendidikan, sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah, serta kegiatan belajar mengajar di MAN Kendal yang berlokasi di Bugangin kompleks islamic centre, kabupaten Kendal.

    Selain dalam bidang akademik, ada pula berbagai jenis ekstrakulikuler yang mana siswa siswi dapat menyalurkan bakat, minat dan keterampilannya seperti: rebana, pramuka,PMR, jurnalistik, otomotif, elektro, tata busana, dan sebagainya.

    A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Prancis Mata pelajaran Bahasa Prancis merupakan salah satu mata pelajaran yang

    diajarkan untuk kelas X , XI Bahasa dan kelas XII Bahasa di MAN Kendal. Guru mata pelajaran Bahasa Prancis sebagai fasilitator harus menggunakan metode yang sesuai dengan indikator yang hendak dicapai pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kekuatan pada mata pelajaran Bahasa Prancis adalah pada aspek penguasaan, aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik siswa. Secara umum kelemahan mata pelajaran Bahasa Prancis adalah mata pelajaran ini dianggap sulit baik dari segi pelafalan dan penulisan. Para siswa menganggap mata pelajaran Bahasa Prancis sehingga siswa kurang berminat dalam mempelajarinya lebih jauh dan kesulitan saat mengikuti mata pelajaran ini.

    B. Ketersediaan sarana dan prasarana proses belajar mengajar di sekolah latihan Sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) di MAN Kendal cukup

    memadai. Dalam pengajaran mata pelajaran Bahasa Prancis, sekolah menyediakan sarana prasarana yang menunjang kegiatan pengajaran sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Prancis. Dalam hal sarana dan prasarana mata pelajaran Bahasa Prancis MAN Kendal mempunyai fasilitas, seperti: LAB BAHASA, White Board , LCD, ruang komputer, Buku ajar, dan perpustakaan. C. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing

    Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing praktikan selama melaksanakan PPL I di MAN Kendal adalah guru mata pelajaran Bahasa Prancis yang bernama Ida Juwariyah,S.Pd. berkompeten dan senior serta memiliki pengalaman dalam hal mengajar, sehingga siswa dapat memahami dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Adapun cara beliau mengajar yakni memberikan contoh-contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi baru, mengajak siswa untuk berfikir bersama dalam proses pembelajarannya, dengan mengadakan tanya jawab ataupun memberikan penugasan kepada siswa. Pembelajaran berlangsung santai tetapi tetap serius. Hal ini juga merupakan salah satu strategi agar siswa dapat dengan mudah menangkap materi pelajaran yang disampaikan. D. Kualitas pembelajaran di sekolah

  • 29

    MAN Kendal untuk tahun pendidikan 2014/2015 menggunakan Kurikulum Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.Pelajaran bahasa Prancis kelas X Menggunakan kurikulum 2013 sedangkan yang kelas XI menggunakan kurikulum KTSP. E. Kemampuan diri praktikan

    Dalam PPL I, praktikan melaksanakan PBM di dalam kelas. Selain itu praktikan juga mengamati segala jenis kegiatan yang dilaksanakan di MAN Kendal. Melalui pengamatan tersebut, praktikan mendapat berbagai pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat berguna bagi praktikan untuk bekal nanti.

    Praktikan juga berusaha menyesuaikan diri dengan memahami pembelajaran yang dilakukan guru pamong, dan mencoba untuk mengaktualisasikan diri dalam pembelajaran dengan bimbingan dari guru pamong dan arahan dari dosen pembimbing. F. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL I

    Setelah melakukan PPL I, mahasiswa diharapkan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diberikan oleh pihak sekolah terutama guru bidang studi tentang bagaimana seorang guru bersikap di depan siswa dan bagaimana cara mengajar aktif dan mendapat pengetahuan membuat perangkat pembelajaran.

    Ada banyak hal yang praktikan peroleh sebagai masukan, motivasi dan nilai tambah lainnya. Praktikan menyadari apa yang diperoleh dan dipelajari dibangku kuliah tidak sama dengan realita di lapangan atau kenyataan yang ada. Hal ini yang memotivasi praktikan untuk lebih banyak belajar agaimana menyampaikan materi yang lebih baik dan mudah dimeengerti. G. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes

    Berkaitan dengan pembelajaran bidang studi Bahasa Prancis di MAN Kendal. Saran yang dapat diberikan antara lain, sarana dan prasarana pendukung pembelajaran agar lebih dilengkapi, dipelihara dengan baik dan digunakan serta dimanfaatkan demi kemajuan belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang lebih bervariasi akan mendukung siswa untuk dapat mencapai kemampuan yang optimal, dan sebaiknya guru lebih kreatif dan menggunakan sarana yang telah disediakan oleh sekolah guna meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam pelajaran bahasa Prancis di MAN Kendal.

    Demikian refleksi diri yang praktikan bisa sampaikan. Semoga apa yang telah praktikan tulis bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang baik bagi semua pihak

    .

    Kendal, .....Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pamong Guru Praktikan

    IDA Djuwariyah, S.Pd Emy Finta Cina Wati NIP.197201282007012016 NIM. 2301411005

    4. Afrani Maris T (2301411006/Pend. Bahasa Prancis) Setiap tahun, Universitas Negeri Semarang mengadakan Praktik Pengalaman

    Lapangan atau biasa disingkat PPL bagi mahasiswa kependidikan yang telah menempuh minimal 110 sks. Mahasiswa diminta untuk terjun sacara langsung ke sekolah-sekolah yang menjadi mitra UNNES untuk mengamati dan belajar menyampaikan ilmu yang telah didapat atau dipelajari selama kira-kira 6 semester atau tiga tahun.

  • 30

    PPL dibagi menjadi 2, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 merupakan kegiatan observasi dan orientasi yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan di sekolah untuk lebih siap dalam melakukan praktek mengajar di sekolah yang sebelumnya juga telah dilaksanakan micro teaching dan pemebekalan dari universitas. Sedangkan PPL 2 merupakan kegiatan bagi mahasiswa praktikan untuk menyampaikan materi kepada siswa di sekolah mitra.

    Dalam refleksi ini, praktikan melakukan PPL 1 tahun 2014 di MAN Kendal. Dalam pelaksanaannya, PPL 1 berlangsung selama 2 minggu. Setelah mengikuti upacara penerjunan dari UNNES tanggal 4 Agustus 2014 31 Oktober 2014, seluruh mahasiswa praktikan yang terdiri dari berbagai program pendidikan antara lain :

    1. Teknologi Pendidikan terdiri dari 2 mahasiswa praktikan; 2. Pendidikan Bahasa Perancis terdiri dari 4 mahasiswa praktikan; 3. Pendidikan Bahasa Arab terdiri dari 6 mahasiswa praktikan; 4. Pendidikan Fisika terdiri dari 2 mahasiswa praktikan; 5. Pendidikan Kimia terdiri dari 4 mahasiswa praktikan; 6. Pendidikan Sosiologi Antropologi terdiri dari 4 mahasiswa praktikan; 7. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi terdiri dari 2 mahasiswa

    praktikan; diterima oleh sekolah mitra, MAN Kendal pada tanggal 5 Agustus 2014. Mulai keesokan harinya sampai pada tanggal 31 Oktober 2014, seluruh mahasiswa praktikan mengamati keadaan sekolah dari keadaan fisik, keadaan intern sekolah sampai proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

    Di sekolah MAN Kendal, para praktikan melakukan observasi dan orientasi sekolah yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, administrasi kelas, administrasi guru, tata tertib guru dan siswa, sarana dan prasarana sekolah serta interaksi sosial yang terjadi dalam lingkungan sekolah. Melalui cara seperti ini praktikan dapat mengetahui keadaan sekolah dan keadaan kelas beserta cara mengajar guru terutama pada interaksi guru dengan murid, dan kegiatan seperti ini praktikan diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan kelas dan memahami karakteristik siswa sehingga dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

    Dari hasil observasi dan orientasi selama PPL1 yang telah dilakukan, praktikan menyimpulkan: 1) Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Bahasa Prancis

    Berdasarkan pengamatan cara mengajar dan wawancara dari guru pamong, praktikan dapat menarik kesimpulan bahwa disini, tidak begitu terlihat apa yang menjadi kekuatan pembelajaran Bahasa Prancis karena mata pelajaran Bahasa Prancis di MAN Kendal diberikan di kelas X dengan kurikulum 2013 namun XI dan XII menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan itupun hanya di program Bahasa, jadi siswa kelas XI Bahasa benar-benar belum mengetahui seperti apa Bahasa Prancis tersebut. Namun, para siswa antusias dan siap untuk mempelajari bahasa Prancis.

    Namun pembelajaran Bahasa Prancispun tak luput dari kelemahan. Kelemahan yang ada ataupun terlihat dari pembelajaran Bahasa Prancis yaitu kurangnya pengetahuan awal siswa tentang Bahasa Prancis, sehingga ada beberapa siswa yang masih bingung dan kaget dengan Bahasa Prancis. 2) Ketersediaan Sarana dan Prasarana KBM di Sekolah Praktikan

    Sarana dan prasarana KBM di MAN Kendal, cukup menunjang untuk pembelajaran bahasa. Di sekolah ini, sudah tersedia Laboratorium Bahasa yang bisa digunakan untuk pelajaran menyimak. Namun, laboratorium bahasa yang

  • 31

    terkendala masih baru ini, belum memiliki perlengkapan yang ada dalam laboratorium dan belum dapat digunakan sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi hal tersebut, sekolah sudah menyediakan speaker portable. Penggunaan media lainpun, seperti LCD, layar proyektor masih belum dimiliki oleh setiap kelas. Hanya ada beberapa kelas yang dapat menggunakannya secara permanen, yaitu kelas unggulan. Jadi untuk kelas lainnya, diijinkan untuk meminjam LCD ke tata usaha untuk membantu proses belajar mengajar. 3) Kualitas Guru Pengampu dan Dosen Pembimbing

    MAN Kendal memiliki 2 guru pengampu / pengajar pelajaran Bahasa Prancis, yaitu Bapak Aslam yang mengajar kelas XII Bahasa dan Ibu Ida Juwariyah selaku guru pamong praktikan yang mengajar kelas X Bahasa dan XI Bahasa. Ibu Ida Juwariyah ini merupakan guru Bahasa Prancis yang menyelesaikan studinya di UNNES dan telah mengajar di MAN Kendal selama beberapa tahun. Dengan pengelamannya yang telah ditempun beliau, praktikan menganggap Ibu Ida telah berpengalaman dalam mengajarkan Bahasa Prancis dengan kemampuan dan kebiasaan yang dimilikinya, sehingga beliau tahu metode dan model apa yang akan beliau gunakan untuk mengajar. Dosen pembimbing mahasiswa praktikan program studi pendidikan bahasa Perancis di MAN Kendal tahun 2014 yaitu Drs. Sudarwoto, M.Pd. Beliau adalah lulusan dari luar negeri. 4) Kualitas Pembelajaran di Sekolah Praktikan

    Kualitas pembelajaran di MAN Kendal sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari proses pembelajaran yang berlangsung kondusif dan berjalan lancar. Keterampilan guru dalam pengelolaan kelas juga cukup baik. Interaksi yang positif antara guru dan siswa sudah terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa pada saat penugasan yang diberikan oleh guru, baik mengerjakan langsung maupun tugas yang bersifat take home. Tidak hanya aktif di dalam kelas saja, namun mereka juga aktif dalam kegiatan sekolah lainnya. Misalnya banyak kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh setiap siswa. apalagi didukung dengan workshop yang setiap kelas bergilir sesuai dengan jadwal masing-masing kelas. Siswa-siswa terlihat disiplin ketika memasuki kelas, sebelum masuk para siswa membaca asmaul Husna bersamasama untuk mengawali pelajaran. 5) Kemampuan Diri Praktikan

    Di sekolah latihan ini, para praktikan Pendidikan Bahasa Prancis telahmenempuh mata kuliah di bidang ketrampilan berbahasa, budaya dan sistem pengajarannya di sekolah. Mahasiswa praktikan dituntut untuk dapat menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada siswa kelas Bahasa yang menjadi kelas dimana praktikan menerapkan kemampuannya. Dengan bekal yang cukup dari UNNES dan kemampuan mahasiswa yang cukup, mahasiswa praktikan berusaha sebaik mungkin untuk dapat menyampaikannya secara benar.

    6) Nilai Tambah Setelah Mengikuti PPL I Setelah praktikan mengikuti PPL 1, mahasiswa praktikan telah mengerti peran

    dan tugas sebagai warga sekolah di MAN Kendal. Praktikan juga memperoleh gambaran langsung mengenai pembelajaran guru pamong di dalam kelas, karakteristik anak didik, cara berinteraksi antara guru dengan siswa, cara pengelolaan kelas dan cara penyampaian materi mata pelajaran Bahasa Prancis dengan menarik dan mudah dipahami sehingga peserta didik tertarik dan dapat menyerap pelajaran yang disampaikan dengan baik. 7) Saran Pengembangan bagi Sekolah dan UNNES

    Kaitannya dengan pembelajaran di MAN Kendal, saran yang dapat diberikanantara lain sarana dan prasarana pendukung KBM agar dapat dimaksimalkan penggunaannya demi kemajuan belajar siswa. Penggunaan media

  • 32

    pembelajaran yang bervariasi akan mendukung siswa untuk dapat mencapai keberhasilan yang optimal, guru lebih kreatif memanfaatkan media pembelajaran untuk memperlancar KBM Bahasa Prancis, menyediakan tempat parkir yang lebih kondusif bagi guru, memanfaatkan laboratorium bahasa dengan baik, dan kebersihan, pengaktifan mushola di sekolah. Kemudian saran untuk UNNES yaitu agar dalam pembekalan praktikan, lebih matang dipersiapkan dan hubungan antara sekolah harus lebih baik agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang data siswa yang akan PPL di sekolah yang di tuju, menjalin kerjasama yang baik bagi semua pihak sekolah.

    Kendal, 19 Agustus 2014

    Mengetahui Guru Pamong, Mahasiswa Praktikan,

    Ida Juwariyah, S.Pd. Afrani Maris T NIP. 19720128 200701 2 016 NIM 2301411006

  • 33

    5. M. Nurur Rouf (2303410022/Pend. Bahasa Arab) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan kurikuler yang

    harus dilakukan oleh mahasiswa prakt ikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswan praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL dibagi dalam dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2..

    Madrasah yang dijadikan objek PPL adalah Madrasah Aliyah Negeri Kendal. Madrasah ini terletak di desa Bugangin sekitar 100 meter dari pantura Jalan Soekarno Hatta Kota Kendal. Setelah melakukan observasi dan orientasi di sekolah tersebut yang menjadi bagian kegiatan dalam PPL 1, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai bentuk refleksi diri, yaitu : 1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Bahasa Arab

    Bahasa Arab mempunyai potensi kekuatan pembelajaran yang cukup besar dikarenakan Bahasa Arab sendiri merupakan bahasa agama islam, agama yang memang di anut oleh siswa sekolah tersebut. Adapun kelemahan pembelajaran bahasa Arab berdasarkan hasil observasi diantaranya: a. Jarak antara MAN selatan dan utara yang cukup jauh sehingga menguragi

    efesiensi waktu b. Tidak ada native speaker sehingga dzauq allughah siswa belum mendekati

    sesuai tradisi penutur asli c. Siswa belum terbiasa imla sehingga kesulitan dalam menangkap isi bacaan

    yang diperdengarkan d. Siswa masih belum percaya diri ketika maju kedepan e. Siswa masih takut salah ketika maju kedepan f. Tidak adanya media pembelajaran yang mendukung yang disediakan oleh

    sekolah baik yang bersifat permanen seperti laboratorium bahasa maupun yang tidak permanen seperti tape recorder, LCD di masing-masing kelas dsb.

    2. Sarana dan Prasarana Secara umum sarana dan prasarana MAN KENDAL cukup baik mulai dari

    ruang kelas yang memadai, musholla, kamar kecil, aula, ruang multimedia walaupun penggunaannya oleh guru kurang maksimal, kantin, lapangan olahraga dan sebagainya. Dan secara khusus untuk media pembelajaran yang mendukung tiap mata pelajaran masih sangat kurang 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

    Kualitas guru pamong yang memiliki disiplin ilmu bahasa Arab dan pengalaman yang luas membuat Ibu Wiwik Subaidah, S.Ag dapat menyampaikan pelajaran dengan baik kepada siswa dengan berbagai pendekatan, metode dan teknik .Selama observasi berlangsung, praktikan melihat dalam proses belajar mengajar guru juga melibatkan keaktifan siswa yaitu dengan metode ceramah kemudian tanya jawab, menerjemahkan berpasangan atau kelompok, dan aktifitas berbicara. Guru selalu mengadakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dari buku paket yang relevan.

    Singgih Kuswardono S.Pdi, MA, salah seorang dosen Founding Father Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang. Seorang dosen pembimbing yang sangat ideal , ideal dari segi empat kompetensi pendidik. Satu

  • 34

    hal yang membuat praktikan sangat kagum kepadanya yaitu mengajar dengan cinta, mengajar dengan kasih sayang, mengajar dengan sentuhan hati, bukan dengan emosi. Gaya bahasa bicaranya berbahasa Arab juga sangat enak, sebuah gaya bahasa yang memperlihatkan bahwa beliau bebicara dengan cinta, bukan dengan emosi. 4. Kemampuan Diri Praktikan

    Mahasiswa praktikan yang berasal dari program studi pendidikan bahasa Arab jurusan Bahasa dan Sastra Asing dan Fakultas Bahasa dan Seni disamping mendapatkan teori tata bahasa dan 4 kemahiran berbahasa dan juga mendapatkan teori pembelajaran bahasa Arab (kompetensi profesional dan pedagogik) seperti metodologi pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perencanaan pembelajaran dan sebagainya. Namun, hal tersebut tidak cukup. Untuk kompetensi kepribadian, praktikan dibekali juga mata kuliah pengembangan kepribadian yang dikelompokkan dalam MKDK (Mata Kuliah Dasar Kepribadian) seperti Pendidikan Agama sesuai agama yang dianut, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Dan kompetensi sosial praktikan peroleh melalui bersosial sekedar ngopi dengan teman satu prodi, dengan dosen, mahasiswa prodi lain terutama melalui kegiatan UKM Rebana Modern, ikut membantu acara masyarakat Banaran dan Sekaran khususnya yang berbau pengajian dan nasionalitas, teman sepondok, organisasi ektra peduli kerukunan antar umat beragama dan berbangsa dan sebagainya. 5. Nilai Tambah Setelah Mengikuti PPL 1

    Setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 1 praktikan lebih mengerti mengenai peran dan tugas dari personal yang ada disekolah dan cara bersosialisasi dengan warga sekolah. Selain itu guru praktikan memperoleh gambaran langsung mengenai pembelajaran di dalam kelas, karakteristik anak didik sehingga lebih bertindak realistis bukan idealis mengajar full berbicara dengan bahasa Arab, cara berinteraksi antara guru dengan siswa, cara mengelola kelas dan cara menyampaikan mata pelajaran bahasa Arab dengan menarik dan mudah dipahami sehingga peserta didik senang, tertarik dan dapat menyerap pelajaran yang disampaikan dengan baik. 6. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan UNNES

    Keberhasilan dalam pembelajaran tidak hanya bergantung pada siswa dan guru, namun juga didukung oleh sarana dan prasarana serta pemberdayaan warga sekolah secara bijaksana. Saran dari pihak praktikan untuk pengembangan bagi pihak sekolah adalah perlunya pemanfaatan lingkungan sekolah yang begitu luas sebagai sarana proses pembelajaran. Misalnya dengan memaksimalkan pemanfaatan Laboratorium bahasa/multimedia yang mampu memberikan kemampuan siswa dalam mendengar (Istima). Selain itu juga diharapkan sekolah selalu menjaga hubungan kerjasama yang harmonis antara MAN Kendal dengan Universitas Negeri Semarang untuk mewujudkan mutu pendidikan yang lebih unggul dan berdaya saing kuat.

    Kendal, Agustus 2014 Mengetahui: Guru Pamong, Mahasiswa Praktikan

    Wiwik Subaidah, S.Ag M. Nurur Rouf NIP. 1976070772006042041 NIM 2303410022

  • 35

    6. Ana Kurniati (2303411003/Pend. Bahasa Arab) Praktik Pengalaman Lapangan atau yang sering disebut dengan PPL

    merupakan kegiatan wajib yang ditempuh oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang khususnya bagi mahasiswa program studi kependidikan, sebagai latihan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh dalam perkuliahan ke dalam praktek di lapangan. PPL dibagi menjadi dua tahap yakni PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan PPL 1 meliputi pembekalan Peer Teaching, pembekalan dan orientasi PPL di UNNES, serta observasi dan orientasi di sekolah atau tempat latihan.

    Observasi yang dilakukan meliputi keadaan sekolah latihan dan lingkungannya serta proses kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan tersebut. PPL 1 ini dilaksanakan mulai dari tanggal 4-16 Agustus 2014. Untuk kegiatan PPL 2 praktikan sudah melakukan praktik kegiatan belajar mengajar, dari membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran, melakukan kegiatan pembelajaran serta membuat evaluasi pembelajaran. Untuk kegiatan PPL 2 ini berlangsung sekitar 2 bulan. Kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan oleh praktikan yaitu :

    1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Bahasa Arab Hasil observasi praktikan terhadap proses pembelajaran Bahasa Arab pada

    kelas XI yang mendapatkan alokasi waktu 3 jam per minggu ini menghasilkan kesimpulan bahwa mata pelajaran bahasa Arab sudah mendapatkan perhatian yang berarti bagi peserta didiknya. Begitupun dengan kelas XII yang mendapatkan alokasi waktu 2 jam per minggunya. Berdasarkan pengamatan dan komunikasi langsung yang praktikan lakukan terhadap peserta didik mengenai Bahasa Arab mereka beranggapan bahwa meskipun Bahasa Arab adalah bahasa yang sulit tapi bisa menjadi suatu pembelajaran bahasa yang menyenangkan jika media dan metode yang diterapkan menarik. Selain untuk membentuk moral juga mengenalkan bahasa arab untuk pemula walaupun sering peserta didik tidak menyadarinya. Yang kedua adalah kegiatan penunjang seperti ekstrakurikuler halaqoh arabiyah, MTQ, Kaligrafi, tahfidz Alquran bagi siswa yang berada di boarding school, membaca asmaul husna, dsb sedikit banyak berpengaruh terhadap pengenalan bahasa arab bagi peserta didik. Kebiasaan mengucapkan Bahasa Arab dan pengenalan huruf merupakan hal yang sangat menunjang bagi pembelajaran Bahasa Arab dari adanya kegiatan ini. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana KBM di Sekolah Praktikan

    Sarana yang tersedia di MA Negeri Kendal antara lain, recorder, laboratorium bahasa, laptop, LCD dan alat-alat penunjang pembelajaran yang lain. Penggunaan fasilitas tersebut dapat digunakan oleh semua pihak dalam pembelajaran setelah mendapat izin dari bagian sarana dan prasarana.

    Laboratorium bahasa yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran bahasa khususnya keterampilan mendengar sudah termanfaatkan dengan baik sehingga peserta didik dapat terbiasa mendengarkan komunikasi Bahasa Arab oleh Native Speaker jika diperlukan. 3. Kualitas Guru Pamong

    Guru pamong memiliki peranan yang sangat penting dalam kesuksesan praktikan dalam melaksanakan PPL 1 maupun PPL 2. Guru pamong Bahasa Arab MAN Kendal mahasiswa PPL UNNES Semester Gasal Tahun Ajaran 2014/2015 adalah Drs. H. Sunardi, M.Ag. Kualitas guru pamong yang memiliki disiplin ilmu Bahasa Arab dengan pengalaman dan pengetahuan yang banyak membuat beliau dapat menyampaikan pelajaran dengan baik kepada peserta didik. Beliau adalah sosok pendidik yang begitu sabar, ulet, tegas dan bertanggung jawab.

  • 36

    4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Secara keseluruhan, kualitas pembelajaran Bahasa Arab di MAN Kendal kelas

    XI dan XII sudah cukup baik dilihat dari penyampaian materi dan realisasi pendidikan karakter pada peserta didik. Hal ini tampak dari peserta didik yang disiplin dan memiliki kesantunan terhadap terhadap guru. Guru Bahasa Arab di MAN Kendal kelas XI dan XII masih menggunakan kurikulum KTSP dalam proses pengajarannya dimana EEK (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi) yang menjadi tiga aspek dalam pembelajaran inti tersebut sudah terlaksana dengan baik oleh guru Bahasa Arab. 5. Kemampuan Diri Praktikan Proses pembelajaran yang telah dilakukan prektikan selama kuliah 6 semester ini banyak mendapat ilmu yang dapat digunakan sebagai bekal sebagai calon guru profesional. Ada juga beberapa mata kuliah yang menyediakan pelatihan pembuatan media dan bahan pembelajaran. Namun, hal tersebut tidak cukup, kurangnya pengalaman praktikan merupakan kelemahan dari praktikan. Sehingga yang dibutuhkan praktikan adalah latihan dan terus latihan mengajar di depan peserta didik selain itu banyak hal di luar rencana terjadi sehingga menuntut guru praktikan agar lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab agar tidak monoton dan terkesan membosankan. 6. Nilai Tambah Selama Mengikuti PPL 1

    Selama observasi, mahasiswa praktikan belajar langsung dari guru pamong yang mengajar di dalam kelas. Dari kegiatan tersebut mahasiswa banyak belajar hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran khususnya memahami karakteristik dan psikologi peserta didik yang praktisnya belum kami dapatkan sebelumnya.

    Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi kami dalam mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin terjadi di dalam kelas berkaitan dengan karakteristik peserta didik. Kemampuan diri praktikan secara paedagogik, profesional, kepribadian dan sosial semakin bertambah dengan adanya observasi ini. 7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan Unnes a. Bagi Sekolah Keberhasilan dalam pembelajaran tidak hanya bergantung pada peserta didik dan guru, namun juga didukung oleh sarana dan prasarana serta pemberdayaan warga sekolah secara bijaksana. Hal ini telah dilaksanakan di MAN Kendal dengan cukup baik. Saran dari praktikan untuk pengembangan bagi pihak sekolah adalah perlunya pemaksimalan pemanfaatan penunjang kegiatan pembelajaran seperti media pembelajaran, laboratorium bahasa, media komunikasi, dan lain sebagainya. b. Bagi Unnes

    Perlu adanya optimalisasi kegiatan pembekalan PPL, agar mahasiswa mengetahui secara jelas, apa yang harus mereka lakukan di sekolah serta intensifikasi komunikasi antara pihak UNNES dengan Madrasah agar tidak terjadi kerancuan komunikasi sehingga kegiatan PPL dapat berjalan lancar.

    Kendal, 20 Agustus 2014

    Mengetahui: Guru Pamong, Mahasiswa Praktikan,

    Drs. H. SUNARDI, M.Ag Ana kurniati NIP. 196707121998031005 NIM. 2303411003

  • 37

    7. Izzatun Nisa (2303411012/Pend. Bahasa Arab) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan semua kegiatan kurikuler

    yang harus dilaksanakan mahasiswa sebagai pelatihan penerapan teori dari semua mata kuliah yang dipersyaratkan agar memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah/tempat latihan. Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) praktik mengajar/ bimbingan konseling, praktik administrasi pendidikan, dan kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah latihan.

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari terdiri dari dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 dimulai dengan kegiatan peerteaching dan pembekalan yang dilaksanakan di kampus masing-masing mahasiswa. PPL 1 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan observasi dan orientasi di Madrasah tempat latihan selama dua minggu efektif dengan dibimbing oleh koordinator guru pamong. Setelah PPL 1 berakhir, mahasiswa melakukan PPL 2 yang berupa kegiatan latihan pengajaran terbimbing atas bimbingan guru pamong.

    PPL I yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Agustus sampai dengan tanggal 18 Agustus, merupakan kegiatan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan. Mahasiswa mengamati keadaan madrasah sampai proses berlangsungnya belajar mengajar. Praktikan melakukan observasi dan orientasi madrasah yang berkaitan dengan kondisi fisik madrasah, struktur organisasi madrasah, administrasi madrasah, administrasi kelas, administrasi pendidik, tata tertib pendidik dan pesertadidik, sarana dan prasarana madrasah dan lain-lain. Praktikan juga melakukan pengamatan terhadap guru pamong. Kegiatan PPL I berisi kegiatan pemodelan yang dilakukan oleh guru pamong. Melalui pemodelan ini praktikan dapat mengetahui keadaan kelas dan cara mengajar pendidik terutama pada interaksi pendidik dengan peserta didik, dan diharapkan praktikan bisa meyesuaikan diri dengan keadaan kelas dan memahami karakteristik peserta didik sehingga dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif dan kondusif. Dari hasil observasi selama PPL 1 yang telah dilakukan, praktikan dapat menyimpulkan:

    1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Bahasa Arab Bahasa Arab adalah salah satu mata pelajaran di Madrasah dan diujikan dalam

    ujian Madrasah. Mata pelajaran bahasa Arab dianggap sebagai mata pelajaran agama yang dapat mengantarkan