panduan ppl

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah. Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan. Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. Di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim , PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan wawasan keagamaan di sekolah, penyuluh agama, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya. Mengingat pentingnya kegiatan PPL, perlu adanya rambu-rambu yang mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk

Upload: stitarbiyah

Post on 20-Jun-2015

2.216 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan PPL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi

mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Program Studi

Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk praktik

mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah.

Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2005 tentang guru dan

dosen, bahwa guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian

pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti

profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai

kompetensi yang dapat diandalkan.

Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan

salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang

dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi

riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan

bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan

lainnya.

Di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim , PPL tidak hanya

kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga

menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau

mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi

tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra

seperti pembuatan atau pengembangan wawasan keagamaan di sekolah,

penyuluh agama, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya.

Mengingat pentingnya kegiatan PPL, perlu adanya rambu-rambu yang

mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk

Page 2: Panduan PPL

membatasi kegiatan PPL, tetapi sebagai pedoman agar tujuan PPL benar-

benar dapat dicapai dan tepat sasaran.

1.2 TUJUAN

Tujuan pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan Program Studi

Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim

adalah sebagai berikut:

1. Memberikan wahana aplikasi kelimuan bagi mahasiswa

2. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon

guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang

siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan.

3. Menjalin kerjasama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai

mitra dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

1.3 TAHAP PELAKSANAAN

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dua tahap

yaitu;

1. Tahap Program Micro teaching yang terintegrasi dalam mata

kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar yang lebih dikenal dengan PPL

I,

2. Tahap Program Praktik Pengalaman Lapangan (Praktik Mengajar)

dilaksanakan di sekolah latihan dengan matakuliah PPL II.

1.4 PANITIA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

1. Kedudukan

Panitia Praktik Pengalaman Lapangan (PPPL) Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah Muara Enim adalah panitia pelaksana teknis praktik

kependidikan yang bertangung jawab kepada Pembantu Ketua I

Bidang Akademik, untuk menyelenggarakan dan mengelola

Page 3: Panduan PPL

pelaksanaan Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi

Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Panitia Program Pengalaman Lapangan

dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh tenaga edukatif yang

dapat merangkap menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL).

2. Tugas Panitia PPL

Panitia PPL bertugas merencanakan dan mongkordinasikan

pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dengan sekolah tujuan praktik.

3. Fungsi Panitia PPL

a. Merencakan dan mengatur pelaksanaan Program Pengalaman

Lapangan

b. Mengevaluasi pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan,

c. Mengembangkan mutu pelaksanaan Program Pengalaman

Lapangan.

Page 4: Panduan PPL

BAB II

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 / MICRO TEACHING

2.1 Persyaratan PPL 1 / Microteaching

Sebelum melakukan Praktik Mengajar di sekolah, mahasiswa Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim harus melalui pelatihan belajar

mengajar. Kegiatan latihan atau Microteaching tersebut dilakukan saat

mahasiswa menempuh mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan I.

Berikut beberapa pedoman yang berkaitan dengan pelaksaan Micro

Teaching:

1. Micro Teaching dilakukan saat mahasiswa menempuh mata kuliah

Praktik Pengalaman Lapangan 1.

2. Selama Menempuh mata kuliah PPL 1 atau Micro Teaching, setiap

mahasiswa harus melakukan kegiatan mengajar lebih dari 4

(empat) kali.

3. Kegiatan Micro Teaching dibimbing oleh dosen mata kuliah Praktik

Pengalaman Lapangan 1atau Microteaching dibantu tim PPL.

4. Kegiatan Micro Teaching dilakukan dengan pemanfaatan multi

media (komputer, LCD, dan media lain yang berhubungan dengan

materi pembelajaran)

5. Evaluasi Micro Teaching dilakukan berdasarkan kompetensi

mengajar masing-masing mahasiswa.

2.2 Tahap PPL 1 / Micro teaching

Kegiatan evaluasi Micro Teaching dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut;

a. Mengamati kemampuan mahasiswa dalam proses Micro Teaching.

Pembimbing mengamati kemampuan masing-masing mahasiswa

sehingga menemukan aspek-aspek dan materi pelatihan yang sesuai.

Page 5: Panduan PPL

Dalam pengamatan juga dilakukan diskusi antara dosen dan

mahasiswa.

b. Pembimbing dan Tim memberikan model pengajaran yang ideal.

Pembimbing memberikan contoh model-model pengajaran yang

dibutuhkan mahasiswa dan sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum

Berbasis Kompetensi.

c. Menilai proses latihan Micro Teaching yang dilakukan oleh

mahasiswa.

Memberikan penilaian terhadap hasil latihan micro teaching

mahasiswa sesuai dengan format penilaian yang ditentukan dan/atau

berdasarkan hasil kesepakatan dengan mahasiswa.

d. Memberikan umpan balik terhadap kekurangan mahasiswa dan

memberikan bimbingan dan solusi terhadap permasalahan yang

dihadapi mahasiswa.

e. Mendiskusikan hasil Micro Teaching dengan sesama mahasiswa

dengan arahan pembimbing.

2.3 . Aspek-aspek yang dilatih dalam micro teaching

1. Ketrampilan membuka pelajaran, dengan komponen-komponen:

a. menarik perhatian siswa

(1) Letak posisi guru

(2) Penggunaan media pembelajaran

(3) Menerangkan dengan cara yang komunikatif.

b. Merangsang motivasi siswa,

(1) Menimbulkan kehangatan dan keantusiasan

(2) Memancing rasa ingin tahu

(3) Memperhatikan minat siswa.

c. Memberi acuan

(1) Mengemukakan tujuan pembelajaran

Page 6: Panduan PPL

(2) Menjelaskan batas-batas tugas

(3) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang akan

dilakukan

(4) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.

(5) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

d. Membuat kaitan

(1) Membuat kaitan antarmateri yang relevan

(2) Membandingkan pengetahuan baru dan tekah diketahui siswa

(3) Menjelaskan konsep sebelum memberikan uraian

2. Ketrampilan menutup pelajaran dengan komponen-komponen;

a. Meninjau kembali

(1) Merangkum kembali bahan pelajaran

(2) Siswa ditugas meringkas materi sajian

b. Mengevaluasi dengan bentuk-bentuk antara lain;

(1) Mengaplikasikan ide baru

(2) Mengevaluasi pendapat siswa

(3) Memberi soal-soal

c. Tindak lanjut dengan bentuk:

(1) Mengerjakan LKS

(2) Pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah

d. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:

(1) Mengerjakan LKS

(2) Pemberian tugas

3. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:

a. Kemampuan menganalisis dan merencanakan

(1) Yang berhubungan dengan isi pesan

- menganalisis masalah secara keseluruhan

Page 7: Panduan PPL

- Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur

yang dikaitkan

- Menggunakan hukum, rumus, generalisasi yangs sesuai

dengan hubungan yang telah ditentukan

- Pola penjelasan deduktif-induktif.

(2) Yang berhubungan dengan penerimaan pesan;

- Penjelasan cukup relevan dengan pertanyaan siswa

- Penjelasan memadai (mudah diserap siswa).

b. Kemampuan menyajikan suatu penjelasan, antara lain;

(1) Kejelasan

(2) Penggunaan contoh dan ilustrasi

(3) Pemberian tekanan

(4) Penjelasan yang sistematis

(5) Kemampuan mengadakan penggalan-penggalan penjelasan

(6) Balikan

4. Ketrampilan bertanya, dengan komponen;

a. Komponen ketrampilan bertanya

- jelas dan singkat

- Pemberian acuan

- Pemusatan

- Pindah gilir

- Penyebaran

- Pemberian waktu berpikir

- Pemberian tunjungan

b. Tingkat Pertanyaan

- Pengetahuan (C1)

- Pemahaman(C2)

- Penerapan(C3)

- Analisis(C4)

Page 8: Panduan PPL

- Sintesis(C5)

- Evaluasi(C6)

5. Ketrampilan variasi stimuli dengan komponen;

a. Variasi dalam gaya mengajar guru

- Penggunaan variasi suara

- Pemusatan perhatian

- Kesenyapan

- Mengadakan kontak dengan pandangan

- Gerakan badan dan mimik

- Pergantian posisi guru dalam kelas

b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran

- Relevan dalam tujuan pembelajaran

- Penggunaan multi media

- Penggunaan multi indera

- Ketrampilan mengoperasikan media

c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa: pola interaksi (Guru-

kelompok; guru-murid; murid-murid)

6. Ketrampilan penguatan, dengan komponen:

a. Penguatan verbal (kata-kata maupun kalimat)

b. Penguatan noverbal (mimik, pantomimic, sentuhan, dan gesture)

c. Cara penguatan (pemberian penguatan dengan segera, variasi

penguatan, dan ketepatan penguatan).

d. Prinsip penggunaan penguatan (kehangatan, kebermaknaan,

keantusiasan).

7. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok dengan komponen:

a. Memusatkan perhatian

- Merumuskan tujuan

- Merumuskan masalah dan merumuskan kembali

- Menandai hal-hal yang tidak relevan

Page 9: Panduan PPL

- Membuat rangkuman bertahap

b. Memperjelas masalah atau urun pendapat;

- Memparafrase

- Merangkum

- Menggali

- Menguraikan secara rinci

c. Mengalisis pandangan siswa

- Merekam ketidaksetujuan dan persetujuan

- Meneliti alasan

d. Meningkatkan peran serta siswa;

- menimbulkan perencanaan

- menggunakan contoh

- menggunakan hal-hal yang actual dan factual

- menunggu

- memberi dukungan

e. menyebarkan kesempatan berpartisipasi;

- meneliti pandangan

- mencegah pembicaraan yang berlebihan

- menghentikan (melarang) monopoli.

f. Menutup diskusi

- Merangkum

- Memberi gambaran yang akan dating

- Menilai

Page 10: Panduan PPL

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL II)

3. 1. Tahap Persiapan

Tahap persipan adalah suatu tahap dimana mahasiswa mempersiapkan

diri sebelum melaksanakan praktik mengajar si di sekolah yang ditunjuk.

Tahap persiapan tersebut adalah:

1. Mahasiswa sudah memprogram dan lulus mata kuliah Praktik

Pengalaman Lapangan 1/Microteching dengan nilai minimal C.

2. Mahasiswa mengorganisasikan diri membentuk kelompok terdiri dari

3-10 orang. Selanjutnya kelompok mahasiswa tersebut melakukan

observasi mandiri terhadap sekolah yang akan ditempati kegiatan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan observasi tidak hanya

berupa pengamatan sepintas tentang sekolah yang akan ditempati,

tetapi juga melakukan negosiasi dan pembicaraan lain yang

mengantarkan terlaksananya kegiatan PPL. Kegiatan observasi harus

dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa agar mahasiswa belajar

bersosialisasi dengan lembaga profesi yang akan digeluti. Sekolah

yang dijadikan media PPL diutamakan SMP/MTs dan SLTA/MA

(misalnya SMA,SMK,MA dan lain-lain).

3. Mahasiswa melaporkan hasil observasi (negosiasi mandiri) yang telah

dilakukan kepada pihak Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.

Selanjutnya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim akan

mengirim surat secara resmi kepada pihak sekolah tempat PPL dan

menugaskan dosen pembimbing PPL.

4. Setiap mahasiswa menyiapkan alat peraga,media, kliping, dan media

lain yang diperlukan dalam praktik.

Page 11: Panduan PPL

3.2. tahap Pembekalan

1. Pengarahan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

- Materi pengarahan berisi relevansi tuntutan sekolah dan materi

umum tentang perkembangan teoritis dan praktis.

- Masalah administrasi di sekolah

- Tata tertib dan masalah profesi keguruan

2. Pelepasan oleh pimpinan STI Tarbiyah

Dalam rangka peresmian pemberangkatan mahasiswa, diadakan

pelepasan oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara

Enim.

3.3. Thap Pelaksanaan PPL

Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah (STI.Tar) Muara Enim di bagi dua tahap yaitu :

tahab observasi/pengenalan lingkunagn dan tahab praktik mengajar

pendidikan.

3.2.1. Tahab Observasi/ Pengenalan Lingkungan

Tahab ini dilaksanakan selama 1 (satu) minggu sebelum mahasiswa

melaksanakan latihan pengajaran/latihan kependidikan lainnya.

Observasi bertujuan agar mahasiswa calon guru memperoleh

pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai keadaan

sekolah/madrasah tempat melakukan praktik.

Aspek-aspek yang diobservasikan adalah :

1. Situasi dan kondisi sekolah/madrasah tempat berpraktik pada

umumnya, meliputi :

a. Personalia pengelolaan sekolah/madrasah.

b. Denah gedung dan fasilitas sekolah/madrasah

c. Prosedur penggunaan dan pemeliharaan.

Page 12: Panduan PPL

2. Situasi pengelolaan kelas yang meliputi :

a. Pengetahuan tempat duduk

b. Susunan perabot kelas

3. Pelaksanaan tugas guru/pendidik pada umumnya dan guru

pamong pada khususnya.

4. Keadaan siswa pada umumnya.

5. Pekarangan/halaman sekolah/madrasah

6. Warung sekolah /kantin (kalau ada)

7. Perpustakaan sekolah.

3.2.2. Tahab Praktik Mengajar dan Kependidikan

Praktik mengajar dan latihan kependidikan dilakukan di

sekolah/madrasah tempat praktik selama 10 hari kerja (minimal 18 jam

pelajaran), latihan ini dilakukan langsung sesudah melakukan observasi.

Tahab ini merupakan hal yang penting dalam penempatan profesi

keguruan dengan menerapkan perpaduan antara teori dan metode serta

struktur organisasi bidang studi.

1. Bidang Belajar :

a. Membuat persiapan tertulis dan persiapan diri setiap kali akan

mengajar.

b. Mencatat kehadiran siswa

c. Menggunakan metode dan dan prosedur mengajar yang sesuai

dengan kebutuhan pelaksanaan prosedur belajar mengajar

d. Mengikuti pertemuan-pertemuan guru yang berhubungan

dengan proses belajar mengajar

e. Membuat dan menggunakan alat peraga

f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar

g. Mengikuti pertemuan-pertemuan guru yang berhubungan

denan proses belajar mengajar

Page 13: Panduan PPL

h. Frekuensi pertemuan praktik mengajar sebanyak 10 (sepuluh

kali) tatap muka. Adapun mata pelajaran yang diajarkan untuk

umum (SMP/SMA/SMK) adalah bidang studi Pendidikan

Agama Islam. Sedangkan untuk MTs dan MA boleh memilih

bidang studi : Qur’an hadist, fiqh, SKI, Aqidah Akhlak.

i. Mengikuti upacara yang diselenggarakan disekolah tempat

praktik.

j. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.

2. Belajar mengenal siswa

Yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang berpraktik dalam

mengenal siswa adalah :

a. Mempelajari/mengingat nama-nama siswa dikelas tempat

praktik.

b. Memperhatikan dan mengenal siswa yang menonjol didalam

kelas mengenai ; prestasi belajar (baik atau buruk, fisik dan

interaksi sosial).

3. Mengadakan wawancara dengan siswa tentang :

a. Kegemaran-kegemarannya

b. Tugas-tugas rumah

c. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dirumah

d. Kesulitan-kesulitan disekolah

e. Perhatian sekolah dan orang tua terhadap kesulitanyang

dialami siswa

f. Bersama denan petugas BK (Bimbingan Konseling) membantu

memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami

masalah-masalah tertentu.

4. Belajar mengenal pengelolaan kelas.

Dengan izin kepala sekolah/madrasah. Mahasiswa calon guru

mencari informasi mengenai penyelengaraan dan pengelolaan

Page 14: Panduan PPL

sekolah yang mengangkat tenaga edukatif pelaksanaan

administrasi serta tenaga personalia dari kepala sekolah atau

petugas yang ditunjuk untuk menginformasikan hal-hal yang harus

dikenal mahasiswa meliputi :

a. Kurikulum

1). Mencatat dan mempelajari isi dan tujuan kurikulum sesuai

dengan bidang studi msing-masing

2). Mencatat dan mempelajari organisasi dan penyelenggaraan

kegiatan ekstra kurikuler

b. Pegawai / personalia

1). Mencatat nama kepala sekolah/madrasah, guru pendidikan

lain dan tata usaha, disertai pendidikan, masa kerja dan

tugas-tugasnya.

2). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penerimaan,

prosedur pengangkatan dan kenaikan pangkatpegawai,

perpindahan/mutasi guru.

3). Mencatat dan mempelajari usaha-usaha dan pengaturan

kesejahteraan sosial pegawai.

c. Kesiswaan

1). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penerimaan siswa

2). Mencatat dan mempelajari organisasi dan

penyelenggaraanbimbingan dan penyuluhan

3). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penilaian ujian dan

kenaikan kelas

4). Mempelajari pengaturan program ko-kurikuler

5). Mempelajari pengaturan keaktifan organisasi siswa intera

sekolah (OSIS).

Page 15: Panduan PPL

d. Peralatan pelajaran

1). Mempelajari pengaturan buku-buku pelajaran siswa

2). Mempelajari pengaturan perpustakaan sekolah

3). Mempelajari pengaturan alat-alat peraga untuk bidang studi

dan alat-alat laboraturium

4). Mempelajari pengaturan peralatan pelajaran Agama islam,

ketrampilan, olah raga dan lain-lain.

e. Pengaturan dan pemeliharaan gedung serta perlengkapan sekolah

1). Mengenal denah gedung dan fasilitas sekolah

2). Mempelajari pemeliharaan kebersihan gedung, lapangan olah

raga dan halaman sekolah

3). Mempelajari pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan

sekolah (kursi, meja, almari dan papan tulis).

4). Mempelajari inventaris tanah, gedung, dan perlengkapan

sekolah

f. Kantor Sekolah dan tata Usaha

1). Mencatat dan mempelajari struktur organisasi kantor sekolah

2). Mencatat dan mempelajari tugas dan peranan dari tiap

komponen kantor.

3.2.3. Tahap-tahapan PPL

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dapat

mengikuti kegiatan PPL dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Mahasiswa diserahkan kepada pihak sekolah oleh Dosen

Pendamping Lapangan.

Page 16: Panduan PPL

2. Mahasiswa melakukan kordinasi dengan guru pamong tentang

kegiatan PPL.

3. Mahasiswa melakukan Praktik mengajar secara

terbimbing/mandiri di sekolah tempat PPL.

4. Mahasiswa diharapkan hadir di sekolah setiap hari jam pertama

sampai jam terakhir.

5. Mahasiswa harus berpartisipasi dalam pengaturan piket sekolah.

6. Selama PPL mahasiswa tidak hanya melaksanakan tugas mengajar,

tetapi juga harus terlibat (dengan ijin pihak sekolah) dalam

kegiatan lain yang berkaitan dengan bidang keilmuan Agama Islam

seperti Peringatah Hari Besar Islam (PHBI), pengelolaan

perpustakaan, majalah sekolah, kegiatan mengaji, kelompok

diskusi, dan lain-lain.

7. Praktik Mengajar dilakukan 8-10 kali pertemuan dan minimal 8

minggu efektif. Selama 8 minggu tersebut mahasiswa harus selalu

hadir walaupun tidak mendapatkan jadwal mengajar (sesuai

peraturan sekolah).

8. Apabila mahasiswa sudah dianggap lulus oleh guru pamong, maka

praktik dapat diakhiri. Namun mahasiswa harus tetap aktif dalam

kegiatan yang lain di sekolah.

9. Bagi mahasiswa yang dianggap belum lulus oleh guru pamong,

dapat diberi latihan tambahan dengan ketentuan tidak melewati

batas waktu PPL.

10. Selama pelaksanaan PPL mahasiswa harus berperilaku seperti guru

dan menaati tata-tertib yang berlaku di sekolah tempat PPL

3.3. Orientasi Masalah Administrasi Pendidikan

Orientasi administrasi pendidikan meliputi hal-hal sebagi berikut:

Page 17: Panduan PPL

1. keadaan fisik (letak, denah, ruang kelas, runag BK, ruang TU,

musholla, dan lain-lain).

2. Fasilitas belajar

3. struktur organisasi sekolah (structural, OSIS, BK, dan lain-lain).

4. personalia sekolah dan personalia bimbingan dan konseling.

5. kurikulum sekolah

6. kalender pendidikan

7. tata tertib sekolah, tata tertib keperpustakaan, dan tata tertib

laboratorium.

8. keadaan siswa (statistik siswa)

9. prestasi sekolah yang pernah dicapai

3.4. DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

3.4.1. Persyaratan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Persyaratan Dosen yang menjadi membimbing PPL dan Micro

Teaching adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bidang keahlian yang memadai atau

2. Memiliki kemampuan atau

3. Mempunyai keahlian membimbing PPL, dan ditugaskan oleh

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim atas usul Panitia PPL.

3.4.2. Tugas Dosen Pembimbing lapangan

1. Membimbing pembuatan rencana pembelajaran

2. Membimbing metode-metode dan tehnik pembelajaran

3. Meninjau pelaksanaan PPL di sekolah

4. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPL (memberikan penilaian

kepada mahasiswa)

Page 18: Panduan PPL

3.4.3. Peninjauan PPL

Peninjauan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan oleh

Dosen Pembimbing Lapangan yang ditunjuk berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan pada point sebelumnya. Berikut beberapa pedoman

tetang pelaksanaan peninjauan PPL;

1. Peninjauan dilakukan minimal 3 kali oleh dosen pembimbing yang

telah ditentukan (penyerahan dan penjemputan mahasiswa serta

monitoring selama praktik.)

2. Setiap pembimbing PPL membimbing tidak lebih dari 3 sekolah

latihan.

3. Peninjau PPL harus mengisi lembar observasi dan mendiskusikan

tentang permasalahan mahasiswa dengan guru pamong.

3.5. Evaluasi Praktik Pengalaman lapangan

Agar penilaian praktik Pengalaman Mengajar dapat terarah diperlukan

rambu-rambu evaluasi. Berikut kriteria evaluasi PPL Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah Muara Enim:

1. Aspek-aspek yang dievaluasi dalam pelaksanaan PPL antara lain;

a. Proses persiapan mengajar; kesesuaian SAP dengan prinsip

kurikulum yang berlaku dan teori-teori mutakhir.

b. Kemampuan membuka pelajaran

c. Kemampuan mengelola kelas dan kegiatan lain yang berkaitan

dengan Proses Belajar Mengajar (lembar penilaian terlampir)

d. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik lain dan

ekstra kurikuler.

e. Laporan mahasiswa tentang pelaksanaan PPL.

2. Alat Evaluasi PPL

a. lembar observasi praktik (terlampir)

b. Pedoman tentang penulisan laporan PPL

Page 19: Panduan PPL

c. Porto folio atau catatan khusus yang dibuat oleh guru pamong

tentang kognisi, afeksi, dan psikomotor setiap mahasiswa yang

melakukan praktik.

3. Pihak yang melakukan evaluasi (penilaian) dalam pelaksaaan

Praktik Pengalaman Lapangan adalah:

a. Guru pamong yang ditentukan oleh pihak sekolah

b. Dosen Pembimbing yang ditentukan oleh panitia PPL

3.6. .Guru Pamong

3.6.1 Hak Guru pamong

Guru pamong ditentukan oleh sekolah masing-masing. Guru pamong

memiliki hak penuh terhadap mahasiswa yang melakukan PPL. Berikut

beberapa pedoman tentang hak guru pamong;

1. Guru pamong berhak menegur, memberikan peringatan atau

memberikan sanksi kepada mahasiswa yang dinilai tidak

mematuhi aturan PPL.

2. Guru pamong berhak memberikan nilai seobjektif atas kelulusan

mahasiswa yang melakukan PPL.

3. Guru pamong berhak mendapat sertifikat sebagai guru Pamong

PPL dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim yang dapat

dipakai sebagai bahan kepangkatan dan keperluan lainnya.

3.6.2. Tugas Guru Pamong

1. Membimbing pembuatan rencana pembelajaran

2. Membimbing mengatur jadual pelaksanaan pembelajaran oleh

mahasiswa (praktik mengajar)

3. Mengatur pembagian tugas mahasiswa dalam kegiatan akademik

dan ektra kurikuler

4. Melakukan evaluasi terhadap mahasiswa (memberi penilaian)

Page 20: Panduan PPL

BAB IV

TATA TERTIB PELAKSANAAN PPL (PRAKTIK MENGAJAR)

4.1. UMUM

1. kelompok mahasiswa yang ditempatkan di suatu sekolah/madrasah

latihan disebut mahasiswa praktik pengalaman lapangan (PPL).

2. Praktik mengajar di sekolah latihan dikoordinir oleh seorang ketua

Unit dan dibantu oleh sekerataris.

3. kelompok mahasiswa dipimpin oleh seorang Dosen Pendamping

Lapangan (DPL) pertama kali hadir di sekolah menyerahkan secara

formal sesuai jadwal yang ditentukan.

4. mahasiswa harus selalu mendiskusikan permasalahan yang timbul

dalam pelaksanaan PPL.

5. mahasiswa diharapkan mengajar sesuai dengan jurusan.

6. penampilan mahasiswa di kelas dilengkapi dengan perangkat dan

media mengajar sesuai dengan intruksi guru pamong.

7. mahasiswa harus mempersiapkan Silabus dan rencana Pembelajaran

(RPP).

8. sebelum mengajar Silabus dan RPP harus diketahui dan

ditandatangani guru pamong.

9. perpindahan sekolah latihan harus seizin Kepala Sekolah dan Dosem

pembimbing Lapangan.

10. mahasiswa harus mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan sekolah

dan panitia PPL Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.

11. pelanggaran tata tertib akan diberi sanksi berupa: 1) peringatan, (2)

penangguhan izin praktik mengajar, (3) pencabutan izin praktik

mengajar.

12. mahasiswa wajib berpenampilan sopan dan rapi, termasuk pakaian

dan rambut (pria: tidak boleh gondrong) dan bersepatu.

Page 21: Panduan PPL

4.2. KHUSUS

1. mahasiswa akan dibimbing oleh guru pamong yang ditentukan oleh

Kepala Sekolah sesuai dengan jurusan dan bidang yang diampu.

2. mahasiswa harus mempersiapkan Silabus dan RPP.

3. kehadiran mahasiswa di sekolah diatur oleh Kepala Sekolah.

4. mahasiswa yang berhalangan hadir karena suatu hal harus yang dapat

dipertanggujawabkan harus seizin Kepala Sekolah/Guru Pamong.

Pemberitahuan dilakukan sekurang-kurangnya dua hari sebelumnya.

4.3. SIKAP

Sikap merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang calon guru,

karena dalam pembentukan professional tenaga pendidikan, unsur sikap

sangat menentukan. Berikut klasifikasi sikap peserta PPL :

1. Sikap yang bersifat umum

a. Menggunakan pakaian yang rapi, sopan, tidak memakai baju kaos,

baju teluk belango, baju batik dan ber celana jeans.

b. Mengatur rambut dan menghias diri sesuai tata tertip sekolah

c. Membiasakan member hormat/salam kepada kepala sekolah, guru

pamong, dosen pembimbing serta dalam melaksanakan kegiatan

PPL.

d. Berusaha mengintegrasikan diri dengan guru-guru tempat PPL.

e. Memperhatikan tata tertib sekolah, mempelajari dan melaksanakan

nya.

f. Sebelum memulai pelajaran apakah papan tulis sudah bersih, alat

pelajaran yang diperlukan sudah tersedia.

g. Dalam kegiatan proses pembelajaran peserta PPL hendaknya tidak

berbicara membelakangi murid, berbicara sambil menulis dipapan

tulis, tidak terus menerus duduk dalam menjelaskan pelajaran, tidak

Page 22: Panduan PPL

terlalu banyak pindah tempat, memasukan tangan kedalam saku

celana/rok, mempermainkan benda-benda seperti penghapus, kapur

dan sebagainya.

h. Dalam kegiatan pelaksanaan PPL hendaknya calon guru/pendidik:

tidak mengajar pada saat kelas masih gaduh, bersifat humor tetapi

dalam batas kewajaran, tidak menghukum murid/siswa bila perlu

sebaiknya menghubungi guru pamong, tidak merokok selama

kegiatan PPL.

2. Sikap antara sesama mahasiswa PPL

a. Memanggil Bapak/Ibu kepada teman sesame mahasiswa PPL

b. Saling mengingatkan bila melihat kesalahan teman

c. Saling membantu agar antar sesama peserta PPL

d. Bersikap opan santun terhadap sesame peserta PPL

e. Tidak sombong (merasa bisa), arogan selama kegiatan PPL

3. Sikap terhadap kepala sekolah

a. Menghubungi kepala sekolah pada awal kegiatan PPL

(melapor)

b. Memperhatikan penjelasan kepala sekolah, mempelajari serta

melaksanakan sebaik mungkin

c. Bersikap hormat kepada kepala sekolah

d. Pamit kepada kepala sekolah setelah kegiatan PPL berakhir

4. Sikap terhadap guru pamong

a. Bersikap hormat kepada guru pamong

b. Melaksanakan tugas yang diberikan guru pamong

c. Berkonsultasi terhadap guru pamong jika ada kasus

d. Jangan meninggalkan kelas mendahului guru pamong

5. Sikap terhadap dosen pembimbing

a. Harus memberitahukan kegiatan PPL kepada dosen

pembimbing

Page 23: Panduan PPL

b. Hormat dan patuh pada dosen pembimbing

c. Melaksanakan tugas yang diberikan dosen pembimbing

6. Sikap peserta PPL terhadap siswa

a. Pergaulan dengan murid/siswa berada pada batas-batas

kewajaran, sopan santun

b. Tidak mengadakan hubungan yang bersifat pribadi dengan

peserta didik.

c. Peserta PPL hendaknya menjaga jarak dalam hubungan dengan

peserta didik.

7. Sikap peserta PPL terhadap tugas

a. Berusaha kenalan dengan staf sekolah tempat PPL

b. Berada di sekolah 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai

c. Berada di sekolah praktik 18 jam/perminggu untuk tugs PPL

maupun tugas lainnya.

d. Mengisi daftar hadir yang disediakan sekolah

e. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam rangka

pelaksanaan PPL.

Page 24: Panduan PPL

BAB V

PENILAIAN KEGIATAN PENGALAMAN LAPANGAN

A.penelitian

Yang berhak memberikan penelitian dalam kegiatan PPL ini, adalah:

1. Kepala sekolah

2. Guru pamong

3. Dosen pembimbing

B. sifat penelitiian.

1. Menyuruh, yaitu meliputi aspek pengetahuan ,sikap dan keterampilan

mahasiswa peserta

2. Kontinyu, yaitu dari permulaan sampai dengan berakhirnya kegiatan

PPL

3. Objektif, yaitu menilai apa adanya.

4. membimbing, yaitu agar mahasiswa peserta PPL dapat memperbaiki

kekurangan dan menetapkan aspek-aspek yang sudah baik

C. Sasaran penilaian

Sasaran penilaian diorientasikan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Laporan hasil observasi PPL yang meliputi:

a. Isi laporan

b. Bentuk laporan

c. Penggunaan bahasa

d. Kerapian/kebersihan

2. Komponen profesional yang meliputi

a. Persiapan tertulis yang meliputi:

1) Perumusan tujuan pengajaran (dalam bentuk stuan

pelajaran)

2) Perencanaan kegiatan belajar mengajar (RP)

3) Perencanaan menggunakan alat bantu.

4) Pemilihan materi pengajaran.

Page 25: Panduan PPL

5) Pemilihan metode pengajaran.

6) Penyusunan alat evaluasi.

7) Keterampilan menulis dalam buku persiapan

b. Pelaksanaan mengajar yang meliputi:

1) Penguasaan materi pelajaran

2) Keterampilan berkomunikasi.

3) Penerapan segi didaktik/metodik yang meliputi:

Membuka dan menutup pelajaran

Gaya dan antusias belajar

Penggunaan ilustrasi dan contoh-contoh

Memberikan motivasi

Cara mengajukan pertanyaan

Perhatian pada setiap individu

Kualitas penjelasan-penjelasan yang diberikan.

Cara menjawab pertanyaan

Pemberian tugas

Disiplin kelas

Pandangan mata

Kualitas interaksi belajar mengajar

Penggunaan alat praga

Keterampilan menulis dipapan tulis

4) Pencapai tujuan pelajaran

3. Penilaian terhadap komponen personal adalah:

a. Disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh kepala

sekolah.

b. Disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh guru

pamong.

c. Disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh dosen

pembimbing.

Page 26: Panduan PPL

d. Kepemimpinan dalam menanggapi tugas dan memecahkan

masalah yang dihadapi.

e. Kejujuran dalam melaksanakan tugas.

f. Tanggung jawab terhadap tugas.

g. Ketetapan hadir dimuka kelas.

h. Cara berpakaian.

4. Komponen sosial

Penilaian terhadap komponen ini meliputi:

a. Kualitas hubungan denga siswa

b. Kualitas hubungan dengan guru pamong

c. Kualitas hubungan dengan dewan guru disekolah tempat PPL

d. Kerjasama antara peserta PPL

D. kreteria penilaian

Kreteria penilaian disesuaikan debgan table

Huruf Angka Bobot Nilai Predikat

A

B

C

D

E

4

3

2

1

0

80 – 100

70 – 79

60 – 69

56 – 59

0 - 55

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Mahasiswa peserta PPL dapat dinyatakan lulus apabila nilai akhir C.

Catatan:

1. Sekolah tempat PPL dapat menggunakan skala angka 0-100.

2. Transfer nilai kedalaman huruf atau skala 0-4 dilaksanakan oleh

ketua pelaksanaan PPL pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)

Muara Enim

5. Komponen nilai dan pembobotannya

Page 27: Panduan PPL

Komponen nilai dinyatakandengan huruf NL perinciannya adalah

sebagai berikut:

a. Komponen nilai hasil observasi (bobot 1)

1) Isi laporan , dengan nilai N1

2) Bentuk laporan, dengan nilai N2

3) Penggunaan bahasa, dengan nilai N3

4) Kerapian/kebersihan, dengan nilai N4

Nilai akhir laporan:

NO= N1+N2+N3+N4

4

Catatan : Laporan hasil observasi dinilai oleh kepala sekolah dan dosen pembimbing

b. Nilai Komponen Profesional (bobot 5)

1. Persiapan tertulis mendapat nilai N 1 dengan bobot K1 = 2

2. Pelaksanaan mengajar mendapat nilai N2 dengan bobot K2 = 3

NP = 2N1 + 3N2 5

c. Nilai komponen personal

Komponen-komponen: kehadiran, disiplin, kepemimpinan,

kejujuran dengan bobot yang sama nilai akhir NP dengan bobot 2.

d. Nilai komponen

Komponen yaitu pergaulan di sekolah dan kerja sama

menghasilkan NS dengan bobot 2.

6. Rumusan penelitian

Rumusan untuk memperoleh nilai akhir atau nilai kumpulan dari

pelaksanaan program pengalaman lapangan nilai akhir NK adalah

sebagai berikut :

NK = 1NO + 5 NF + 2 NP + 2 NS 10 Keterangan :

Page 28: Panduan PPL

NK = Nilai Kesimpulan

NO = Nilai Observasi

NF = Nilai Profesional

NP = Nilai Personal

NS = Nilai Sosial

Contoh :

Seorang peserta PPL melaksanakan kegiatan mengajar sebanyak 6 kali

untuk nilai observasi adalah :

1. Nilai Observasi laporan : (NO) = 7

2. Untuk persiapan tertulis dan pelaksanaan mengajar nilai sebagai

berikut :

Praktik Nilai Persiapan N1 Nilai Pelaksanaan N2

1

2

3

4

5

6

6

6

7

6

7

7

6

6

6

6

7

7

Nilai rata-rata N1 = 6,5 Nilai rata-rata N1 = 6,3

Page 29: Panduan PPL

PENILAIAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM NAMA MAHASISWA :

NIM/JURUSAN :

SEKOLAH TEMPAT PPL :

PENAMPILAN KE :

HARI / TANGGAL :