power point miastenia gravis

21
Myasthenia Myasthenia Gravis Gravis Oleh: Lydia Monalisa Simanjuntak 208210041 Pembimbing: dr. Indra Bhakti Sp.S

Upload: lydia-monalisa-simanjuntak

Post on 08-Aug-2015

452 views

Category:

Documents


130 download

TRANSCRIPT

Page 1: Power Point Miastenia Gravis

Myasthenia GravisMyasthenia Gravis

Oleh: Lydia Monalisa Simanjuntak208210041

Pembimbing: dr. Indra Bhakti Sp.S

Page 2: Power Point Miastenia Gravis

DEFINISIDEFINISIMiastenia gravis adalah suatu penyakit yang bermanifestasi sebagai kelemahan dan kelelahan otot-otot rangka akibat defisiensi reseptor asetilkolin pada sambungan neuromuscular

Page 3: Power Point Miastenia Gravis

Emedicine.2009

Page 4: Power Point Miastenia Gravis

EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGIMiastenia gravis merupakan penyakit

yang jarang ditemui, dan dapat terjadi pada berbagai usia. Biasanya penyakit ini lebih sering tampak pada usia 20-50 tahun

Rasio perbandingan wanita dan pria yang menderita miastenia gravis adalah 6 : 4. Pada wanita, penyakit ini tampak pada usia yang lebih muda, yaitu sekitar 28 tahun, sedangkan pada pria, penyakit ini sering terjadi pada usia 42 tahun.

 

Page 5: Power Point Miastenia Gravis

PatofisiologiPatofisiologi

Page 6: Power Point Miastenia Gravis

Tanda Dan GejalaTanda Dan Gejalaa.ptosis

b.diplopia (persepsi adanya 2 bayangan) dengan keterbatasan gerak mata;

Page 7: Power Point Miastenia Gravis

c. kelemahan wajah yang meliputi c. kelemahan wajah yang meliputi ekspresi miastenik dan kelemahan ekspresi miastenik dan kelemahan saat menutup matasaat menutup mata

d.gejala dan tanda bulbar yang meliputi disfagia, dan disartria (suara hidung);

Page 8: Power Point Miastenia Gravis

e.keterlibatan otot-otot pernapasan

f. kelemahan otot leher dan ekstremitas gerak, memburuk pada sore atau malam hari dan setelah berolahraga atau fatig abilitas

Page 9: Power Point Miastenia Gravis

DIAGNOSISDIAGNOSIS---Anamnesa

1.Apakah munculnya kelemahan otot fluktuatif dan meningkat dengan aktivitas fisik?

2.Apakah kelemahan meningkat sepanjang hari dan pulih dengan istirahat?

3.Apakah muncul ptosis?

4.Adakah kelemahan dari ekstensi dan fleksi kepala?

5.Apakah kelemahan menyebar dari mata ke wajah untuk bulbar otot dan kemudian ke anggota tubuh?

Page 10: Power Point Miastenia Gravis

---Pemeriksaan FisikDapat ditemukan:

Ptosis

Kelemahan otot rahang --> mulut terbuka Kelemahan otot wajah --> wajah tanpa ekspresi Keterlibatan bulbar --> disartria, proses bicara disfoni dan

disfagia Kelemahan otot bulbar lain --> berhitung sejauh mungkin

sebisanya dalam satu napas. Regurgitasi cairan dari hidung Kelemahan otot leher --> terkulainya kepala. Refleks tungkai hiperaktif dan melemah pengulangan tes

Page 11: Power Point Miastenia Gravis

---Pemeriksaan Fisik Dapat dilakukan:

Meminta pasien untuk melihat keatas selama beberapa menit ( untuk menilai ptosis dan kelemahan ocular.

Meminta pasien untuk berhitung dari 100 sampai 1 dengan lantang (untuk menilai ganguan bicara )

Atau dengan tes secara repetitive otot-otot proksimal

Page 12: Power Point Miastenia Gravis

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan PenunjangFarmakologikal

Obat-obatan antikolin-esterase digunakan untuk konfirmasi diagnosis. Penyuntikan tensilon (edrophonium) intravena, short acting, 2-4 menit , 2-10mg secara perlahan dengan penyediaan persiapan atropin yang bisa digunakan untuk mengantisipasi efek seperti nausea dan bradikardia. Hasilnya positif bila terlihat perbaikan pada kelemahan objek tersebut. Injeksi kontrol saline dapat digunakan terutama hanya untuk mengontrol kelemahan tungkai. Tensilon tes ini dapat menunjukkan hasil yang negatif pada myasthenia ocular

Page 13: Power Point Miastenia Gravis

Serological Anti-acetylcholine receptor antibody

(anti AChR)Antibodi reseptor asetilkolin terdeteksi pada 90% pasien dan spesisifik untuk penyakit ini. Pada myasthenia ocular hanya 60% yang menunjukkan hasil positif. Titer yang meninggi berhubungan dengan keparahan daripada penyakit.Tes ini dapat diandalkan untuk mendiagnosis myasthenia gravis autoimun. Hasil tes anti-AChR Ab sering negatif pada pasien dengan anemia gravis okular.2 Serial titer Ab sendiri tidak berguna secara klinis untuk menilai respon pasien.

Page 14: Power Point Miastenia Gravis

Terapi medikamentosaTerapi medikamentosa• Inhibitor asetilkolinesterase

Agen ini menginhibisi AChE, meningkatkan konsentrasi ACh pada neuromuscular junction dan meningkatkan aktivasi reseptor ACh.

Piridostigmin (tablet 60 mg). Dosis awal 4 x 15 mg (1/4 tablet), setelah 2 hari dapat ditingkatkan 4 x 30 mg; jika perlu ditingkatkan menjadi 4 x 60 mg. Dosis maksimum 6 tablet/hari (360 mg/hari). Jika tidak berespons dapat diberi kortikosteroid ataupun azathioprine.

Page 15: Power Point Miastenia Gravis

• Immunomodulatory therapy– Kortikosteroid (prednisolon)

Dapat diberikan selang sehari. Dosis pertama 10 mg (1 kali pagi hari),

ditingkatkan 10 mg sampai mencapai 1,5 mg/kg/selang sehari atau misalnya 100 mg/hari. Dosis ini dipertahankan sampai pasien

mengalami remisi (beberapa bulan). Dosis dapat dikurangi per 10 mg setiap 3-4 minggu sampai 20 mg/selang sehari. Dosis kemudian dikurangi 1 mg setiap bulan dan diberikan kembali dengan dosis tinggi bila relaps.

Page 16: Power Point Miastenia Gravis

– Azathioprin Dosis awal 2 x 25 mg, dapat ditingkatkan 25 mg/hari sampai mencapai 2,5 mg/kg/hari. Sebelum terapi, sebaiknya dilakukan evaluasi darah rutin (hitung jenis) dan fungsi hati. Evaluasi ini dilakukan setiap minggu selama 8 minggu, kemudian setiap 3 bulan.

– Intravenous Immunoglobulin (IVIg) Mekanisme kerja pada pemberian IVIg γ-

globulin adalah mengurangi kemotaksis atau aktivitas makrofag.

Page 17: Power Point Miastenia Gravis

Terapi bedahTerapi bedahThymectomy• Timus memproduksi T-limfosit (system

imun)• Pada penderita myasthenia

graviskelenjar timuspeningkatan jumlah sel (hyperplasia timus) atau tumor (timoma) pembentukan antibody berlebihan.

• Timektomi adalah pilihan pengobatan dalam myasthenia gravis, terutama jika ditemukan: thymoma dan myasthenia gravis general

Page 18: Power Point Miastenia Gravis

• Thymectomy menjadi standar perawatan dilakukan pada– pasien dengan timoma– Pasien usia 10-55 tahun tanpa timoma

dengan myasthenia gravis umum • Thymectomy dapat menyebabkan

remisi• lebih sering pada pasien muda

dengan durasi penyakit singkat, timus hiperplastik, dan titer antibodi yang tinggi.

• Dapat timbul remisi 7-10 tahun setelah operasi, pada 40-60% pasien

Page 19: Power Point Miastenia Gravis

Plasmapheresis (Plasma Exchange) • Untuk terapi jangka pendek pada

pasien miastenia gravis dengan eksaserbasi akut

• Cara: darah diganti dengan sel darah merah, sehingga plasma dibuang dan diganti dengan suplemen, yaitu human albumin dan larutan normal salin

• Plasmapheresis reguler jangka panjang secara digunakan jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan penyakit ini.

Page 20: Power Point Miastenia Gravis

EDUKASIEDUKASI

Mengedukasi pasien tentang kelemahan yang mungkin timbul dan latihan untuk melatih kelelahan.

Pasien harus aktif supaya tidak mudah lelah namun memperhatikan istirahat dan menghindari aktivitas fisik yang berat

Page 21: Power Point Miastenia Gravis