percobaan 1

14
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR AIR Nama : BAYU DEFITRA NPM : 153610529 Kelas : 1B Asisten : HERFI VEBRIAN S.Pd JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

Upload: bayudefitra

Post on 26-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia daasaar

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan 1

LAPORAN PRAKTIKUMPENENTUAN KADAR AIR

Nama : BAYU DEFITRANPM : 153610529Kelas : 1BAsisten : HERFI VEBRIAN S.Pd

JURUSAN TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAUT.A 2015/2016

Page 2: Percobaan 1

PENENTUAN KADAR AIR

I. Tujuan Percobaan

A. Untuk mempelajari pengaruh air terhadap mutu tanaman.

B. Mempelajari metoda-metoda penentuan kadar air suatu tanaman

pangan.

C. Untuk mempelajari hubungan antara kadar air dan aktifitas Air (Aw).

II. Landasan teori

Air merupakan unsur terpenting dalam bahan makanan. Air sendiri

meskipun bukan merupakan sumber nutrien seperti bahan makanan ,

namun sangat essensial dalam kelangsungan proses biokimiawi organisme

hidup. Semua reaksi biokimia berlangsung dalam media air. Air

mempunyai sifat yang istimewa. Ion OH- dan H+ sangat menentukan sifat

biologis dan struktur molekul senyawa yang di dalamnya, seperti protein,

lipida, dan komponen sel yanmg lainnya.

Air dalam suatu sumber bahan makanan dalam berbagai bentuk :

1. Air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antar sel dan inter granular serta

dalam pori-pori suatu bahan makanan.

2. Air yang terikat secara lemah karena terserap (ardsopsi) pada

permukaan koloid makromolekuler seperti protein,pectin, pati,selulos.

Selain itu juga terdispersi diantara koloid sebagai pelarut zat-zat dalam

sel. Air dalam bentuk ini masih mempunyai sifat air bebas dan dapat

dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air dengan koloid

merupakan ikatan hydrogen.

3. Air dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat. Ikatannya

bersifat ionic sehingga relatif sukar untuk dihilangkan atau diuapkan .

Air ini tidak membeku meskipun pada suhu 0 ͦ F.

Page 3: Percobaan 1

Air dalam keadaan bebas terikat dapat membantu terjadinya proses

kerusakan bahan makanan misalnya proses mikrobiologis, kimiawi, dan

enzimatik. Sedangkan air dalam bentuk lain tidak membantu terjadinya

proses kerusakan tersebut diatas.

Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya

akan mencapai keseimbangan dalam kelembaban udara disekitarnya ,

kadar air bahan ini disebut dengan kadar air seimbang.

Aw (Aktifitas air) dapat diukur dengan cara lain yaitu dengan

mengikuti hukum Raoult :

Aw = Mw

Mw+Ms

Mw = Jumlah mol air

Ms= Jumlah mol terlarut

Ini terutama untuk membuat larutan yang mempunyai Aw yang diinginkan.

Penentuan kadar air dalam bahan Makanan

Kadar air dalam bahan makanan dapat ditentukan dengan berbagai

cara:

1. Metode pengeringan (Tehrmogravimetri)

Prinsipnya menguapkan air yang dalam bahan dengan jalan

pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan.

2. Metode Destilasi (Thermovolumetri)

Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan

air dengan pembawa cairan kimia yang mempunyai titik didih yang

lebih tinggi daripada air yang tidak bercampur dengan air serta

mempunyai berat jenis yang rendah dari air, seperti : toluene,

benzen, xylen, tetrakloroethilen dan xylol.

3. Metoda khenis (kimiawi)

Ada beberapa cara, antara lain :

a. Cara titrasi karl Fischer (1935), dengan cara menitrasi sample

dengan larutan iodine dalam methanol.

Page 4: Percobaan 1

b. Cara kalsium carbida, yaitu berdasarkan reaksi antara kalsium

carbida dan air menghasilkan gas etilen.

c. Cara asetil klorida yaitu berdasarkanreaksi asetil klorida dan air

menghasilkan asam yang dititrasi dengan basa.

4. Metode Fisi

Penentuan secara fisis ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,

anatara lain: berdasarkan tetapan dielektrikum, konduktivitas

listrik, dan NMR(Nuclear Magnetic Resonance)

5. Metode khusus , misalnya dengan kromatografi.

III. Alat dan bahan

Alat :

a. Timbangan

b. Gelas piala/kaca arloji

c. spatula

d. Peemanas Elektrik

Bahan :

a. Bacl2

b. CUSO4

IV. Gambar alat dan bahan

Alat :

Page 5: Percobaan 1

a. Timbangan b. Gelas piala/kaca arloji

c. Spatula d. Pemanas Elektrik

Bahan :

a. BaCl2 b. CuSO4

V. Langkah kerja

1. Timbang gelas piala dan kaca arloji, catat hasilnya.

2. Kemudian tambahkan berat gelas piala dan kaca arloji tersebut dengan

masing-masing berat sampel sebanyak 1,5 gr.

Page 6: Percobaan 1

3. Lalu tambah tambah kan Bacl2 atau CuSO4 pada gelas piala yang telah

di timbang.

4. Lalu panas kan gelas tersebut yang telah diisi zat tersebut sampai

menghasilkan embun dikaca arloji sebabai penutup dan sampai embun

tersebut hilang.

5. Setelah embun tersebut hilang,maka angkat gelas tersebut dan timbang

berapa berat nya

6. Dan catatatlah hasil nya

VI. Hasil Praktikum

Page 7: Percobaan 1

VII. Gambar hasil praktikum

Page 8: Percobaan 1

a. Sebelum BaCl22H2O dan CuSO45H2O dipanaskan

b. Saat BaCl22H2O dan CuSO45H2O dipanaskan

c. Sesudah BaCl22H2O dan CuSO45H2O dipanaskan

VIII. Pembahasan

Page 9: Percobaan 1

IX. Kesimpulan

Page 10: Percobaan 1

DAFTAR PUSTAKA

Daintith, J., 1997,Kamus Lengkap Kimia, 7, 17, Jakarta : Erlangga

Page 11: Percobaan 1

Charles W.,1980, Ilmu Kimia untuk Universitas, Edisi VI, 422, Erlangga,

Jakarta

Sudjana, Atep .et.al. (2007). Konsep Dasar Kimia untuk SD. Bandung:

UPI Press. Noname. (2005).

Morrison and Boyd, organic Chemistry, 3rd edition, new york

university,1976

Nevianita,Intan.2013.https://himka1polban.wordpress.com/laporan/kimia-

pangan/laporan-penentuan-kadar-air/. Diakses Pada Tanggal 15 november

2015 Jam 19:28 WIB, Pekanbaru.

Siade,Thry.2014.http://misskalabur.blogspot.co.id/2014/09/penentuan-

kadar-air-dan-kadar-abu.html. Diakses Pada Tanggal 15 november 2015

Jam 19:19 WIB, Pekanbaru.