percobaan (fenotip)
DESCRIPTION
PercobaanTRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mekanisme pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut ilmu
genetika). Pengetahuan tentang adanya sifat menurun pada makhluk hidup
sebenarnya sudah lama berkembang hanya belum dipelajari secara sistematis,
penelitian mengenai pola-pola penurunan sifat baru diketahui pada abad ke-19
oleh Mendel. Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada
individu yang tepat sama, sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari
hasil perkawinan individu memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari
kedua induk atau orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua
induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies
dimana terjadi secara alami atau secara buatan.
Faktor penentu sifat dikenal dengan istilah gen. kromosom adalah
pembawa faktor keturunan. ominan adalah hasil gen fungsional, menutup
penampilan dari alel mutan, dan resesif adalah alel dari gen yang tidak
menghasilkan hasil yang berfungsi, hasil yang defisien atau hasil yang jumlahnya
sedikit, sedangkan sifat keturunan yang dapat diamati/ lihat (warna, bentuk,
ukuran) dinamakan fenotip, dan sifat dasar yang tidak nampak dan tetap (tidak
berubah-ubah karena lingkungan) pada suatu individu dinamakan genotip.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan praktikum Beberapa
Karakter (Fenotip) Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola
Sederhana.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus
pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah Bagaimana cara
mempelajari beberapa sifat yang dikendalikan oleh gen dominan atau resesif.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus
pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah untuk mengetahui
cara mempelajari beberapa sifat yang dikendalikan oleh gen dominan atau
resesif.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat dilaksanakannya praktikum Beberapa Karakter (Fenotip)
Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah agar dapat
mengetahui cara mempelajari beberapa sifat yang dikendalikan oleh gen dominan
atau resesif.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gen merupakan unit keturunan berupa suatu segmen tertentu dari molekul
DNA, umumnya terletak dalam kromosom dan memperlihatkan ekspresinya berupa
fenotip. Biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda berupa huruf tunggal dan
merupakan huruf pertama dari suatu sifat turunan, misalnya T = tinggi; H = merah;
B = bulat; dan sebagainya. Sedangkan alel adalah anggota dari sepasang atau suatu
seri dari gen-gen yang terdapat pada suatu lokus (tempat) tertentu pada kromosom-
kromosom homolog (Suryo, 1996).
Seekor hewan yang mempunyai dua gen yang sama, dua hitam (BB) atau dua
coklat (bb) disebut homozigot untuk sifat tersebut. Suatu gen dengan satu gen
dominan dan satu gen resesif (Bb) disebut heretozigot “hibrida”. Gen resesif adalah
genyang memperlihatkan dampaknya jika homozigot dan gen dominan akan
memperlihatkan dampaknya, baik homozigot maupun heterozigot (walker, 1984).
DNA adalah suatu polimer yang terdiri dari empat jenis monomer yang
berbeda yang dinamakan nukleotida. Informasi yang diberikan dalam bentuk urutan
nukleotida spesifit yang dimiliki oleh masing-masing gen, kurang lebih bagaikan
informasi yang tertulis yang dikomunikasikan dalam bentuk urutan huruf-huruf yang
membentuk arti. Bahasa berfifat simbolik. Otak menerjemahkan kata-kata dan
kalimat menjadi gambaran atau gagasan mental. Pemrograman sifat-sifat ini dalam
bentuk DNA adalah salah satu tema pemersatu biologi (Campbell, 2002).
DNA atau genom merupakan materi genetik yang amat penting dalam sistem
biologis termasuk pada manusia. Informasi genetik yang disandi oleh DNA ini
diturunkan dari setiap generasi ke generasi berikutnya mengalami proses mutasi dan
seleksi (Sander,C., 2000). Proyek pemetaan genom manusia telah berhasil dilakukan.
Dalam laporannya The International Human Genome Sequencing Consortium
memperkirakan bahwa dari 3 milyar pasang basa genom manusia, terdapat sekitar
30.000 – 35.000 gen fungsional yang menyandi sintesis berbagai jenis protein (Radji,
2005).
Penyebaran gen dapat terjadi jika ada persilangan atau perkawinan antar
individu dalam suatu populasi. Berdasarkan jumlah sifat yang disilangkan, terdapat
dua macam persilangan yaitu persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid.
Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat beda sedangkan
persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan dua sifat beda. Persilangan
dihibrid ini lebih rumit dibandingkan dengan persilangan monohibrid karena pada
persilangan dihibrid melibatkan dua lokus. Okasha (2012) menyatakan bahwa
konsep penting dalam genetika populasi yang melibatkan dua lokus adalah adanya
keterkaitan antar keduanya. Persilangan dapat dilakukan secara acak maupun
terkontrol. Menurut Fulford et al. (1997) penyebaran gen dengan persilangan acak
dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan diferensi atau persamaan beda
hingga. Penelitian tentang penentuan probabilitas genotip keturunan dalam suatu
populasi dengan menggunakan persamaan diferensi sudah pernah dilakukan
(Wijayanto, dkk, 2013).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus pada Manusia yang
diwariskan dengan Pola Sederhana dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Oktober
2014 pukul 08.00-11.00 WITA, dan bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu
Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus
pada Manusia yang diwariskan dengan Pola Sederhana adalah alat tulis yang
digunakan untuk mencatat hasil pengamatan.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip)
Khusus pada Manusia yang diwariskan dengan Pola Sederhana adalah data 10
macam fenotip dari 10 keluarga yang digunakan sebagai obyek pengamatan.
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus pada
Manusia yang diwariskan dengan Pola Sederhana adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan data 10 macam fenotip dari 10 keluarga
2. Menentukan genotip dari setiap fenotip yang diperoleh
3. Menentukan gamet dari kedua orangtua pada keluarga yang akan diamati
4. Membuat peta silsilah keluarga serta menuliskan genotipnya
5. Menyilangkan kedua gamet orangtua dengan menggunakan tabel punnet
6. Menandai genotip yang dimiliki oleh anak dari keluarga yang diamati
7. Mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan
AabbccddeeFfggHHIIJj aaBbCcddeeffggHHIIjj
aabbCcddeeFfggHHIIjj AabbCcddeeffggHHIIjj AabbccddeeFfggHHIIjj
Keterangan:
Laki-L laki-laki
perempuan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus
pada Manusia yang diwariskan dengan Pola Sederhana adalah sebagai berikut:
1. Peta Silsilah Keluarga
2. Fenotip Anggota Keluarga
Fenotip Anggota Keluarga dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Fenotip anggota keluarga
No.Anggota Keluarga
Fenotip Keterangan
1. Ayah Widow’s peak, lidah tidak menggulung, daun telinga menempel, ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kiri di atas, mata bulat, alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut keriting.
A- : Widow’s peak
aa : Garis Rambut
Lurus
B- : Lidah
Menggulung
bb : Lidah Tidak
Menggulung
C- : Daun Telinga
Menggantung
cc : Daun Telinga
Menempel
D- : Ibu Jari
Melengkung
dd : Ibu Jari Lurus
E- : Tidak Ada
Rambut pada Jari
Ruas Kedua
ee : Ada Rambut pada
Jari Ruas Kedua
F- : Genggaman
Tangan Kiri
ff : Genggaman
Tangan Kanan
G- : Mata Sipit
gg : Mata Bulat
H- : Alis Tidak
Bersambung
hh : Alis Bersambung
I- : Dagu Tidak
2. Ibu Garis rambut lurus, lidah menggulung, daun telinga menggantung, ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kanan di atas, mata bulat, alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus.
3. Anak Pertama
(Perempuan)
Garis rambut lurus, lidah tidak menggulung, daun telinga menggantung, ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kiri di atas, mata bulat, alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus.
4. Anak Kedua
(Perempuan)
Widow’s peak, lidah tidak menggulung, daun telinga menempel, ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kiri di atas, mata bulat, alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus.
5. Anak Ketiga (Laki-Laki)
Widow’s peak, lidah tidak menggulung, daun telinga menggantung, ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kanan di atas, mata bulat,
alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus.
Terbelah
ii : Dagu Terbelah
J- : Rambut Keriting
jj : Rambut Lurus
Persilangan Menggunakan Tabel Punnet
aBCdefgHIj aBcdefgHIj abCdefgHIj abcdefgHIj
AbcdeFgHI
J
AaBbCcddeeFfggHHIIJj
AaBbccddeeFfggHHIIJ
j
AabbCcddeeFfggHHIIJj
AabbccddeeFfggHHIIJj
AbcdeFgHI
j
AaBbCcddeeFfggHHIIjj
AaBbccddeeFfggHHIIjj
AabbCcddeeFfggHHIIjj
AabbccddeeFfggHHIIjj
AbcdefgHI
J
AaBbCcddeeffggHHIIJj
AaBbccddeeffggHHIIJj
AabbCcddeeffggHHIIJj
AabbccddeeffggHHIIJj
AbcdefgHI
j
AaBbCcddeeffggHHIIjj
AaBbccddeeffggHHIIjj
AabbCcddeeffggHHIIjj
AabbccddeeffggHHIIjj
abcdeFgHIJ
aaBbCcddeeFfggHHIIJj
aaBbccddeeFfggHHIIJj
aabbCcddeeFfggHHIIJj
aabbccddeeFfggHHIIJj
abcdeFgHIj
aaBbCcddeeFfggHHIIjj
aaBbccddeeFfggHHIIjj
aabbCcddeeFfggHHIIjj
aabbccddeeFfggHHIIjj
abcdefgHIJ
aaBbCcddeeffggHHIIJj
aaBbccddeeffggHHIIJj
aabbCcddeeffggHHIIJj
aabbccddeeffggHHIIJj
abcdefgHIj
aaBbCcddeeffggHHIIjj
aaBbccddeeffggHHIIjj
aabbCcddeeffggHHIIjj
aabbccddeeffggHHIIjj
Keterangan :
Genotip Anak Pertama, Kedua dan Ketiga
Ayah
Ibu
B. Pembahasan
Variasi genetik manusia merupakan keanekaragaman gen yang
menunjukan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia.
Setiap manusia memiliki gen-gen yang berbeda-beda. Tidak ada dua orang
manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar identik. Adanya
perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi.
Perbadaan pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada
tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu.
Fenotipe adalah suatu karakteristik baik struktural, biokimiawi,
fisiologis, dan perilaku yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh
genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya. Pengertian fenotipe mencakup
berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme.
Genotipe (harafiah berarti “tipe gen”) adalah istilah yang dipakai untuk
menyatakan keadaan genetik dari suatu individu atau sekumpulan individu
populasi. Genotipe dapat merujuk pada keadaan genetik suatu lokus maupun
keseluruhan bahan genetik yang dibawa oleh kromosom (genom). Genotipe dapat
berupa homozigot atau heterozigot.
Pola pewarisan sifat berawal dari gen yang diwariskan oleh orang tua
kepada anaknya. Gen tersebut akan memprogram sifat khusus yang nantinya
akan muncul saat manusia mulai berkembang. Gen tersebut dikatakan dominan
ketika gen tersebut bersama gen lain dan dikatakan resesif ketika ia berpasangan
dengan gen dominan, maka ia akan tertutupi tetapi apabila ia berpasangan dengan
sesame gen resesif maka ia akan muncul.
Ekspresi gen adalah proses dimana informasi dari gen yang digunakan
dalam sintesis produk gen fungsional. Ekspresi gen terjadi melalui beberapa
tahapan yaitu pertama terjadinya sintesis molekul RNA oleh RNA polymerase,
yang menggunakan sekuen basa-basa dari satu utas DNA sebagai cetakan dalam
reaksi polimerisasi, seperti pada replikasi DNA. Proses ini disebut transkripsi.
Lalu Molekul-molekul protein kemudian disintesis melalui penggunaan sekuen
basa dari molekul RNA untuk mengarahkan penggabungan asam-asam amino
menurut urutan tertentu. Proses ini disebut translasi. Akan tetapi dalam populasi
manusia umumnya banyak ditemukan variasi genetik yang tentunya dipengaruhi
oleh mutasi dan seleksi dari genom.
Pengamatan kali ini menentukan genotip dalam satu keluarga, yang
dibuat dalam pohon keturunan dengan mengacu pada 10 karakter fenotip yang
telah ditentukan. Karakter-karakter fenotip yang diamati berupa sifat dominan
dan resesif diantaranya yaitu Widow’s peak, lidah menggulung, daun telinga
menggulung atau bebas, ibu jari melengkung, ada atau tidaknya rambut pada jari
ruas kedua, genggaman tangan pada saat mengunci, mata sipit, alis tidak
bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus dan diberi simbol pada
pengamatan genotip pada masing-masing 10 karakter tersebut.
Untuk pengamatan karakter Widow’s peak diberi simbol A, lidah
menggulung diberi simbol B, daun telinga menggulung diberi simbol C, ibu jari
melengkung diberi simbol D, ada atau tidaknya rambut pada jari ruas kedua
diberi simbol E, genggaman tangan pada saat mengunci diberi simbol F, mata
sipit diberi simbol G, alis bersambung diberi simbol H, dagu tidak terbelah
diberi simbol I, dan rambut lurus diberi simbol J. Dari 10 karakter fenotip
tersebut telah ditentukan sifat dominan dan resesif pada masing-masing karakter.
Untuk sifat dominan diberi simbol huruf Kapital dan sifat resesif diberi simbol
huruf kecil.
Pengamatan fenotip dan genotip yang dilakukan pada satu keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan tiga orang anak, dimana anak pertama dan kedua perempuan,
kemudian anak ketiga yaitu laki-laki . Dari hasil pengamatan fenotip, seorang
ayah memiliki Widow’s peak, lidah tidak menggulung, daun telinga menempel,
ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kiri di
atas, mata bulat, alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut keriting
sedangkan untuk pengamatan genotipnya telah ditentukan sesuai urutan fenotip
ayah tersebut yaitu AabbccddeeFfggHHIIJj.
Selanjutnya pengamatan pada fenotip ibu, ibu memiliki karakter fenotip yaitu
Garis rambut lurus, lidah menggulung, daun telinga menggantung, ibu jari lurus,
ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kanan di atas, mata
bulat, alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus sedangkan
untuk karakter genotip ibu memiliki aaBbCcddeeffggHHIIjj. Dari hasil persilangan
menggunakan tabel punet antar ayah dan ibu, ada 32 kemungkinan sifat berbeda
yang akan diturunkan pada anak-anak suami-istri tersebut.
Berdasarkan pengamatan karakter fenotip pada anak pertama yaitu
perempuan yaitu memiliki Garis rambut lurus, lidah tidak menggulung, daun
telinga menggantung, ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua, genggaman
tangan ibu jari kiri di atas, mata bulat, alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah
dan rambut lurus. Hasil pengamatan tersebut, garis rambut yang lurus diturunkan
oleh gen ibu sedangkan lidah menggulung diwariskan oleh gen ayah yang semua
karakter fenotip anak pertama dapat dibedakan dengan orang tua dengan melihat
karakter genotipnya yaitu aabbCcddeeFfggHHIIjj.
Selanjutnya anak kedua perempuan memiliki karakter fenotip Widow’s
peak, lidah tidak menggulung, daun telinga menempel, ibu jari lurus, ada rambut
pada jari ruas kedua, genggaman tangan ibu jari kiri di atas, mata bulat, alis tidak
bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus. Karakter fenotip anak yaitu
garis rambut ternyata diwariskan dari gen ayah yang memiliki karakter yang
sama, sedangkan untuk karakter genotipnya yaitu AabbccddeeFfggHHIIjj.
Kemudian anak terakhir yaitu laki-laki Widow’s peak, lidah tidak menggulung,
daun telinga menggantung, ibu jari lurus, ada rambut pada jari ruas kedua,
genggaman tangan ibu jari kanan di atas, mata bulat, alis tidak bersambung, dagu
tidak terbelah dan rambut lurus. Dari pengamatan anak terakhir tersebut hampir
semua karakter diturunkan oleh gen ayah, ada beberapa sifat resesif yang
diwariskan oleh gen ibu yaitu genggaman tangan kanan diatas dan rambut lurus
sedangkan karakter genotipnya yaitu AabbCcddeeffggHHIIjj.
.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan pada praktikum
Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus pada Manusia yang diwariskan dengan Pola
Sederhana adalah untuk mempelajari sifat pada manusia dapat ditentukan dengan
melihat 10 karakter pada satu kelurga yaitu Widow’s peak, lidah menggulung,
daun telinga menggulung atau bebas, ibu jari melengkung, ada atau tidaknya
rambut pada jari ruas kedua, genggaman tangan pada saat mengunci, mata sipit,
alis tidak bersambung, dagu tidak terbelah dan rambut lurus. serta menentukan
genotip karakter tersebut.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum kali ini adalah selalu
menigkatkan dam membangun kerjasama antar praktikan dan antar asisten demi
kelancaran selama mengikuti praktikum dan praktikum-praktikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. A.N., Reece., J.B., & Mitchell. L.G., 1999. Biologi Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
Radji. M., 2005, Pendekatan Farmakogenomik Dalam Pengembangan Obat Baru, J. Majalah Ilmu Kefarmasian, II (1) : 2
Suryo, 1996, Genetika, UGM, Yogyakarta.
Villee. Walker. Barnes, soegiri., N., 1984. Zoologi umum edisi keenam, UGM, Yogyakarta.
Wijayanto. D.A., Hidayat. R., Hasan. M., 2013. Penerapan Model Persamaan Diferensi dalam Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan dengan Dua Sifat Beda. J. Ilmu Dasar, 14 (2): 79
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
PERCOBAAN II
BEBERAPA KARAKTER (FENOTIP) KHUSUS PADA MANUSIA YANG
DIWARISKAN DENGAN POLA SEDERHANA
OLEH
NAMA : MISRAWATI M. ABDUL
STAMBUK : F1D113 027
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN PEMBIMBING : DESTY TRIYASWATI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014