pengelolaan letak lintang dalam kehamilan dan persalinan

25
PENGELOLAAN LETAK LINTANG DALAM KEHAMILAN DAN PERSALINAN Rima Yulia Effriyanti

Upload: ravannofanizza

Post on 19-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

LETAK LINTANG

TRANSCRIPT

  • PENGELOLAAN LETAK LINTANG DALAM KEHAMILAN DAN PERSALINANRima Yulia Effriyanti

  • PENDAHULUAN

    Letak lintang axis dari fetus tegak lurus dengan ibu.

  • INSIDENSI322 kelahiran tunggal (0,3 %) Mayo Clinic dan Univ. of Iowa Hospital 1 dari 335 kelahiran janin tunggal dalam 4 tahun Parkland Hospital 1 dari 200 kelahiran

  • ETIOLOGIPenyebabnya :Relaksasi yang tak biasa dinding abdomen paritas yang tinggi (5 x > angka kejadiannya).Preterm fetus juga pd fetus yang maserasiPlacenta previaUterus yang abnormal tonus uterus tidak baik serta posisi uterus yang sangat miring, mioma uteri, uterus arkuata atau subseptata.

  • Cairan amnion yang banyakContracted pelvisPada bayi kembar pada bayi yang keduaTumor pelvis.

    Wanita dg riwayat persalinan > 4 x kecenderungan 10 x terjadi letak lintang

  • Uterus jatuh kedepan Axis panjang fetus menjauhi axis jalan lahir Posisi oblik atau lintang Relaksasi dinding abdomen abdomen berbentuk pendulus

  • DIAGNOSISAbdomen lebar abnormal fundus uteri sedikit diatas umbilikus. Kutub fetus tidak terdeteksi di fundus dan ballotement kepala janin ada di salah satu fossa iliaka dan pinggul disisi lainPosisi punggung diidentifikasi dianggap sebagai denominator.

  • Bila punggung dorsoanterior bagian keras teraba sepanjang bagian depan abdomenBila punggung dorsoposterior teraba tonjolan ireguler bagian kecil janin Pada auskultasi BJ janin dapat didengar di bawah umbilicus pada posisi dorsoanterior.Pada pemeriksaan dalam pada masa kehamilan sulit mengenali bagian janin.

  • Pada tahap awal persalinan, bila bagian dada dapat diraba teraba bagian dari kosta. Bila pembukaan makin melebar scapula dan clavicula dapat dibedakan. Posisi axilla posisi ibu terhadap arah bahu, atau menunjukkan arah kepala janin

    Pemeriksaan ultrasonografi dapat memperkuat diagnosis

  • PERJALANAN PERSALINANPersalinan spontan janin yang tumbuh sempurna mustahilSetelah pecahnya ketuban dan bila persalinan berlanjut:Bahu janin terdorong ke pelvis lengan terjadi prolaps.

  • Setelah terjadi tahap penurunan, bahu tertahan tepi pelvik inlet & kepala janin fossa iliaca dan pinggul Uterus terus berkontraksi tidak berhasil mengatasi sumbatan. Setelah beberapa lama Cincin retraksi menjadi melebar dan dapat dikenali.

  • Situasi ini disebut neglected transverse lie tidak diatasi ruptur uteri dan kematian ibu & janin.

    Jika janin relatif kecil (< 800 g) & pelvis ibu lebar persalinan spontan bisa dilakukan Janin didorong dengan posisi kepala menekan abdomen dan janin lahir dalam keadaan terlipat (conduplicatio corpore).

  • Bagian dinding dada dibawah bahu paling terkait nampak pada vulva. Bagian kepala & dada melalui kavum pelvis pada saat bersamaan dan fetus dapat keluar

    Cara lain kemungkinan kelahiran spontan (jarang terjadi) evolutio spontanea Variasinya yaitu mekanisme Douglas dan Denman.

  • Bahu sampai di bawah arkus pubis laterofleksi dari tulang belakang.

    Mekanisme Douglas:Laterofleksi terjadi ke& pd tulang pinggang atas setelah bahu lahirlahir bagian toraks perut, bokong dan kepala Mekanisme Denman:Laterofleksi terjadi keatas & tulang pinggang bawah setelah bahu lahir lahir bokong, dada dan kepala Karena his yang kuat bahu & kepala tertahan pd ramus superior os pubis leher teregang

  • PROGNOSIS Persalinan dengan presentasi bahu meningkatkan risiko ibu dan janin. Kematian ibu ruptur uteri spontan atau traumatik dari tindakan versi dan ekstraksi yang tidak baik. Penanganan yang baik morbiditas dapat meningkat dikarenakan plasenta previa, prolaps tali pusat, dan tindakan operatif.

  • MANAGEMEN Versi luar dilakukan:Kehamilan sekitar 32 mgg setelah kontraindikasi disingkirkan. Mudah kemungkinan reversi tinggi. Kontrol rutin dilakukan 1 minggu setelah tindakan ini. Bila terjadi reversi versi luar ulang. Bila posisi janin gagal dipertahankan hingga usia 36 mgg posisi tidak stabil

  • Pasien harus rawat inap pada 35 minggu kehamilan kemungkinan ruptur membran dan prolaps tali pusat sangat besar Elektif sectio cesaria Bila versi gagal dilakukan & terdapat kontraindikasi :

  • Pada janin yang mati/fetus yang malformasi kongenital: Persalinan pervaginan dilakukan dengan pengawasan tinggi dengan syarat janin dapat dilakukan versi dalam/embriotomi (dekapitasi atau eviserasi). Bila teknik sulit karena leher anak yang tinggi seksio sesaria.

  • Bila pasien datang pada:Tahap awal persalinan versi luar, bila gagal sectio cesaria Pada tahap akhir persalinan dan kondisi ibu serta janin baik sectio cesaria pilihan terbaik.

  • Persalinan pervaginam maupun tindakan versi dalam dapat :Mengakibatkan ruptur uteri serta kematian janin. Meningkatkan risiko infeksi partus lama

  • Menurut Protap RSHS jika janin telah mati:TBBA 1700 gram seksio sesarea.