laporan persalinan copy

114
LAPORAN HASIL PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS DI RUANG BERSALIN RSUD TAMBAK REJO SURABAYA PERIODE 9 SEPTEMBER SAMPAI DENGAN 18 SEPTEMBER 2002 DI SUSUN OLEH : THERESIA RETNO P. NIM 019930110 B SANTOSO NIM 019930123 B SUPANIK NIM 019930149 B RINIK Y. NIM 019930156 B SUBHAN NIM 010030170 B RAHAYU BUDI UTAMI NIM 010030173 B RIDAWATI SULAEMAN NIM 010030186 B SISWANTO NIM 010030199 B DAVID A. MANDALA NIM 010030206 B

Upload: helenna-chandra-dichni

Post on 04-Aug-2015

158 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Persalinan Copy

LAPORANHASIL PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

DI RUANG BERSALIN RSUD TAMBAK REJOSURABAYA

PERIODE 9 SEPTEMBER SAMPAI DENGAN 18 SEPTEMBER 2002

DI SUSUNOLEH :

THERESIA RETNO P. NIM 019930110 BSANTOSO NIM 019930123 BSUPANIK NIM 019930149 BRINIK Y. NIM 019930156 BSUBHAN NIM 010030170 BRAHAYU BUDI UTAMI NIM 010030173 BRIDAWATI SULAEMAN NIM 010030186 BSISWANTO NIM 010030199 BDAVID A. MANDALA NIM 010030206 B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATANSURABAYA

2002

Page 2: Laporan Persalinan Copy

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN

HASIL PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

DI RUANG BERSALIN RSUD TAMBAK REJO

SURABAYA

PERIODE 9 SEPTEMBER SAMPAI DENGAN 18 SEPTEMBER 2002

KEPALA RUANGAN PJMK KEP. MATERNITAS

SRI AMAH NI KETUT ALIT ARMINI, SKP

NIP : 140056243

1

Page 3: Laporan Persalinan Copy

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

HASIL PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

DI RUANG BERSALIN RSUD TAMBAK REJO

SURABAYA

PERIODE 9 SEPTEMBER SAMPAI DENGAN 18 SEPTEMBER 2002

KEPALA RUANGAN PJMK KEP. MATERNITAS

SRI AMAH NI KETUT ALIT ARMINI, SKP

NIP : 140056243

2

Page 4: Laporan Persalinan Copy

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadlirat Tuhan Yang Maha Esa berkat

rahmat dan bimbinganNya kami dapat meyelesaikan praktik klinik

keperawatan Maternitas di RB Rumah Sakit Umum Daerah Tambak Rejo ini

mulai tanggal: 9 sampai dengan 18 September 2002.

Terlaksananya praktek klinik maternitas dan selesainya laporan ini

adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai fihak, maka dalam

kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

dengan hati yang tulus kepada, Yth:

1. Direktur RSUD Tambak Rejo yang telah memberi kesempatan dan

fasilitas kepada kamii dalam melaksanakan praktek klinik Maternitas.

2. dr. Masyhudi SPOG sebagai kepala instalasi obstetri dan ginecologi yang

telah memberikan kesempatan, fasilitas dan bimbingan selama praktek

diruang bersalin.

3. Ibu Sri Amah selaku pembimbing klinik yang dengan sabar dan tekun

memberikan bimbingan, pengarahan dan dukungan moril selama praktek

klinik maternitas di RSUD Tambak Rejo.

4. Ibu Ni Ketut Alit Armini S Kp. Yang telah memberikan berbagai

pengarahan, kritik, saran, bimbingan dan tanggung jawab sejak kami

dinas di maternitas sampai selesainya pembuatan laporan persalinan ini.

5. Seluruh bidan dan perawat di RSUD Tambak Rejo yang telah banyak

membantu kami selama praktek klinik maternitas di RSUD Tambak Rejo.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua fihak

yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan pada kami selama

kami melaksanakan praktek klinik maternitas hingga terselesainya laporan

persalinan ini. Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu berbagai masukan dan kritik sangat kami harapkan. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami khususnya.

Surabaya, September 2002.

Penyusun

3

Page 5: Laporan Persalinan Copy

DAFTAR ISI

Halaman

.

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iii

KATA PENGANTAR........................................................................................iv

DAFTAR ISI......................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vii

BAB 1 : PENDAHULUAN...………………………………………………………...1

1.1 Latar belakang………………………………………………………...1

1.2 Pembatasan masalah………………………………………………...2

1.3 Tujuan………………..………………………………………………...2

1.4 Metode……………….………………………………………………...3

1.5 Sistematika penulisan………………………………………………...4

Bab 2 : TINJAUAN PUSTAKA…..………………………………………………...5

2.1 Konsep dasar…..……………………………………………….……..5

1) Pengertian…..……………………………………………….……..5

2) Faktor penyebab…..……………………………………………….6

3) Mekanisme Persalinan…..………………………………………..9

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan..…..………………………………..11

1) Pengkajian…………………..…..………………………………..11

2) Diagnosa keperawatan..…..…………………………………….16

3) Perencanaan..…..………………………………………………..17

4) Pelaksanaan..…..………………………………………………..17

5) Evaluasi..…..……………………………………………………..17

BAB 3 : TINJAUAN KASUS..…..…………………………………………………24

3.1 Pengkajian..…..………………………………………………………24

3.2 Diagnosa keperawatan..…..………………………………………..36

3.3 Rencana Tindakan..…..…………………………………………….36

3.4 Pelaksanaan..…..……………………………………………………38

3.5 Evaluasi..…..…………………………………………………………38

BAB 4 : PEMBAHASAN..…..…………………………………………………….43

4.1 Pengkajian..…..………………………………………………………43

4

Page 6: Laporan Persalinan Copy

4.2 Diagnosa keperawatan..…..………………………………………..43

4.3 Rencana Tindakan....…..……………………………………………44

4.4 Pelaksanaan....…..…………………………………………………..44

4.5 Evaluasi....…..………………………………………………………..44

BAB 5 : PENUTUP..…..………………………………………………………….45

5.1.Kesimpulan..…..……………………………………………………..45

5.2 Saran..…..……………………………………………………………46

DAFTAR PUSTAKA..…..………………………………………………………….47

LAMPIRAN..…..……………………………………………………………………48

5

Page 7: Laporan Persalinan Copy

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengkajian Intranatal Theresia Retno P.

Lampiran 2. Pengkajian Intranatal Santoso

Lampiran 3. Pengkajian Intranatal Supanik

Lampiran 4. Pengkajian Intranatal Rinik Y.

Lampiran 5. Pengkajian Intranatal Subhan

Lampiran 6. Pengkajian Intranatal Rahayu Budi Utami

Lampiran 7. Pengkajian Intranatal Ridawati Sulaeman

Lampiran 8. Pengkajian Intranatal Siswanto

Lampiran 9. Pengkajian Intranatal David A. Mandala

6

Page 8: Laporan Persalinan Copy

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.

Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung

dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam

penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan

pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai.

Persalinan pada manusia dibagi menjadi empat tahap penting dan

kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap tahap tersebut. (Ida Bagus

Gde Manuaba, 1999:138).

Dalam persalinan terjadi perubahan-perubahan fisik yaitu, ibu akan

merasa sakit pinggang dan perut, merasa kurang enak, capai, lesu, tidak

nyaman badan, tidak bisa tidur enak, sering mendapatkan kesulitan dalam

bernafas dan perubahan-perubahan psikis yaitu merasa ketakutan

sehubungan dengan dirinya sendiri, takut kalau terjadi bahaya atas dirinya

pada saat persalinan, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya, takut

yang dihubungkan dengan pengalaman yang sudah lalu misalnya mengalami

kesulitan pada persalinan yang lalu. Ketakutan karena anggapanya sendiri

bahwa persalinan itu merupakan hal yang membahayakan (Cristina’s

Ibrahim, 1993;80).

Menurut Susan Martin Tucker masalah lain yang timbul dalam

persalinan fisiologis akibat dari perubahan fisik adalah resiko cedera

terhadap ibu, resiko cidera terhadap janin dan gangguan membran mukosa.

WHO melaporkan sekitar 99 % kematian ibu terjadi di negara

berkembang. (2) Pada tahun 1994 dari 95.866 persalinan terdapat 67

kematian ibu (69,9 / 100.000 kelahiran hidup). (3) Jumlah kematian diluar

rumah sakit sangat tinggi 73,3 % dan di dalam rumah sakit 26,7 %. (4) Di

Jawa Timur tahun 2000 angka kematian ibu 396 / 100.000 kelahiran hidup.

(Depkes RI, 1997; 4).

Penyebab utama kematian ibu di negara yang sedang berkembang

sebagian besar adalah penyebab obstetri langsung yaitu; perdarahan post

partum, eklamsia, sepsis dan komplikasi dari keguguran. Penyebab kematian

ini sebagian besar dapat dicegah, karena di negara-negara dengan angka

kematian ibu yang rendah penyebab kematian ini tidak didapatkan lagi.

(Depkes RI, DNPK-KR 2001).

7

Page 9: Laporan Persalinan Copy

Mengingat ibu merupakan satu kesatuan dari Bio Psiko sosial spiritual

perlu mendapatkan perhatian khusus dari perawat dalam menyiapkan fisik

dan mental guna meningkatkan kesehatan dan mencegah komplikasi lebih

lanjut. Perawat merupakan salah satu tenaga dari team pelayanan kesehatan

yang keberadaanya paling dekat dengan ibu mempunyai peran penting

dalam mengatasi masalah melalui proses perawatan. Dalam melaksanakan

asuhan perawatan, perawat dituntut memiliki wawasan yang luas trampil dan

sikap profesional. Tindakan yang kurang tepat dapat menimbulkan

komplikasi.

2.1. PEMBATASAN MASALAH.

Sesuai latar belakang dan judul berlandaskan motivasi untuk terampil

dalam merawat ibu dengan persalinan fisiologis tetapi, mengingat

terbatasnya waktu, maka penulis membatasi asuhan keperawatan hanya

pada persalinan fisiologis yang dirawat di ruang bersalin RSUD Tambak Rejo

Surabaya, dengan waktu perawatan dua hari dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan mencegah komplikasi.

3.1. TUJUAN.

1) Tujuan Umum.

Mendapatkan gambaran secara nyata dan mengembangkan pola pikir ilmiah

dalam memberikan asuhan keperawatan pada kasus persalinan fisiologis

sesuai dengan standart keperawatan melalui pendekatan proses

keperawatan.

2) Tujuan Khusus:

Pada tujuan khusus diharapkan penulis mampu melaksanakan standart

keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan meliputi:

(1) Melaksanakan pengkajian data pada klien dengan persalinan fisiologis

meliputi: pengumpulan data, pegelompokan data, analisa data.

(2) Menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan persalinan

fisiologis sesuai dengan pengelompokan data.

(3) Menyusun rencana keperawatan dengan tujuan sesuai dengan diagnosa

keparawatan klien persalinan fisiologis.

(4) Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan

yang telah ditentukan.

8

Page 10: Laporan Persalinan Copy

(5) Melakukan evaluasi kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan.

(6) Mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam suatu laporan karya

tulis.

4.1. METODE.

1) Metode Penulisan.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Metode yang dipakai adalah metode

diskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

gambaran atas diskriptif tentang suatu keadaan secara subjectif (Soekidjo

Notoatmojo, 1993, 135).

2) Tehnik pengumpulan data :

(1) Observasi.

Adalah pengumpulan informasi melalui indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, perabaan dan alat perasa (Lismindar, 1990: 3).

(2) Wawancara.

Adalah pengumpulan data dimana perawat mendapatkan respon dari

klien dengan tatap muka (Carol Vestal Allen, 1998; 22)

(3) Studi keperawatan.

Merupakan suatu telaah (review) pustaka yang relevan dengan masalah

yang diteliti, dapat berupa cuplikan-cuplikan bahan pustaka yang

bersangkutan dangan hukum, teori / prinsip yang relevan dalam upaya

menjawab masalah yang diteliti (Djarwanto, 1999; 15).

(4) Studi Kasus

Yaitu memberikan asuhan keparawatan kepada penderita secara

langsung untuk memperoleh gambaran secara nyata / langsung melalui

proses asuhan keperawatan pada kasus (Komarudin, 1987; 48).

(5) Pemeriksaan Fisik.

Adalah melakukan pemeriksaan fisik pasien untuk menentukan masalah

kesehatan klien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi

(Nasrul Effendy, 1995;22).

(6) Studi Dokumenter.

Adalah mempelajari pelajaran tentang catatan-catatan keperawatan dan

kesehatan klien (Nasrul Effendy 1995;48)

9

Page 11: Laporan Persalinan Copy

5.1. SISTEMATIKA PENULISAN.

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan, meliputi latar belakang, batasan masalah, tujuan,

metode dan sistematika penulisan.

BAB 2 : Tinjauan Pustaka.

a. Konsep dasar medis yang menjelaskan pengertian, etiologi,

perubahan fisik dan psikis, tanda dan gejala.

b. Konsep dasar asuhan keperawatan sesuai dengan daftar

pustaka.

BAB 3 : Study Kasus.

Menguraikan tentang pengalaman nyata yang diperoleh selama

merawat klien dengan persalinan fisiologis mulai pengkajian,

diagnosa keparawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

BAB 4 : Pembahasan.

Menguraikan tentang kesenjangan yang tejadi antara teori dengan

kasus nyata serta memberi alternatif pemecahan masalah dengan

tujuan penulisan.

10

Page 12: Laporan Persalinan Copy

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KONSEP DASAR

1) Pengertian :

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).

Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui

jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).

Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi

pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa

komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).

Pesalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak

belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa

alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari

24 jam melalui jalan lahir.

Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :

Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan

lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase : Fase Laten

(8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan Fase aktif (7 jam)

serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih

kuat dan sering selama Fase aktif.

Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.

Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam

pada multi.

Kala III : Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya plasenta, yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

Kala IV : Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama

postpartum.

11

Page 13: Laporan Persalinan Copy

2) Penyebab

Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara

pasti/jelas. Terdapat beberapa teori antara lain : (Rustam Muchtar, 1998).

(1) Penurunan kadar progesteron :

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya Estrogen

meninggikan kerentanan otot rahim.

Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar Progesteron

dan Estrogen di da;lam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar

Progesteron menurun sehingga timbul his.

(2) Teori oxytocin :

Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul

kontraksi otot-otot rahim.

(3) Keregangan otot-otot :

Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya

teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk

mengeluarkan isinya.

Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin

teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.

(4) Pengaruh janin :

Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang

peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama

dari biasa.

(5) Teori Prostaglandin :

Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu

sebab permulaan persalinan.

Hasil dari percobaab menunjukkan bahwa Prostaglandin F2 dan E2 yang

diberikan secara intra vena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi

myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan

adanya kadar Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun

darah perifer pada ibu-ibu hamilsebelum melahirkan atau selama

persalinan.

12

Page 14: Laporan Persalinan Copy

Secara skematis dikaitkan dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar sebagai berikut :

Prostaglandin

Sintesa Prostaglandin di

chorio amnion

Kontraksi Uterus

Kadar Oxytocin

Permiabilitas Na dalam

Myometrium

Cairan intra sel

Kontraksi Uterus

Fetus cortisol

Aktivasi Hormon Hypofise

dan Intra renal

Fetus normal

cukup/hampir cukup bulan

Kontraksi Uterus

Prostaglandin

Prostaglandin

Estroge

Aktivasi phospholipase

dalam selaput ketuban

Kontraksi Myometrium

Peregangan otot rahim

Sintesa

Kontraksi Myometrium

Prostaglandin

His : Kontraksi otot rahim yang terasa nyeri dan yang dapat menimbulkan

pembukaan servix pada persalinan

13

Page 15: Laporan Persalinan Copy

His : Kontraksi otot rahim yang terasa nyeri dan yang dapat menimbulkan pembukaan servix pada persalinan

Kala IDimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase : Fase Laten (8 jam) serviks

membuka sampai 3 cm Ansietas Kurang pengetahuan Kurangnya volume cairan Koping individu tidak

efektif Infeksi Cedera (janin)

Fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama Fase aktif. Nyeri Perubahan eliminasi urinResiko tinggi Cedera (ibu) Gangguan pertukaran gas CO Kurangnya volume cairan Kelelahan

Kala IIDimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.

Nyeri (Akut)Resiko tinggi CO Gangguan pertukaran gas Kerusakan integritas

kulit/jaringan Kurangnya volume cairan Infeksi Cedera (janin) Kelelahan

Kala IIIDimulai segera setelah lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

Resiko tinggi Kurangnya volume cairan Cedera (ibu) Kurang pengetahuan Nyeri Perubahan proses

keluarga

Kala IVDimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum.

Resiko tinggi Kurangnya volume cairan Cedera (ibu) Kurang pengetahuan Nyeri Perubahan proses

keluarga

14

Page 16: Laporan Persalinan Copy

3) Mekanisme Persalinan (Cunningham, Mac Donald & Gant, 1995)

Mekanisme Persalinan adalah proses keluarnya bayi dari uterus ke dunia luar

pada saat persalinan.

Gerakan utama pada Mekanisme Persalinan :

1. Engagement

Diameter biparietal melewati PAP

Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan

Multipara terjadi permulaan persalinan

Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada

PAP-Flexi Ringan.

2. Descent (Turunnya Kepala)

Turunnya presentasi pada inlet

Disebabkan oleh 4 hal :

a. Tekanan cairan ketuban

b. Tekanan langsung oleh fundus uteri

c. Kontraksi diafragma dan otot perut (kala II)

d. Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus.

Synclitismus dan Asynclitismus

Synclitismus

Sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir tepat

antara symplusis dan promotorium.

Os Parietal depan dan belakang sama tinggi.

Asynclitismus

Jika Sutura sagitalis agak ke depan mendekati symplusis atau

agak kebelakang mendekati promotorium.

Asynclitismus Posterior

Sutura sagitalis mendekati simplusis, Os parietal belakang

lebih rendah dari Os parietal depan.

Asynclitismus Anterior

Sutura sagitalis mendekati promotorium sehingga Os

parietal depan > Os parietal belakang.

15

Page 17: Laporan Persalinan Copy

3. Flexion

Majunya kepala mendapat tekanan dari servix, dinding panggul atau

dasar panggul Flexi (dagu lebih mendekati dada).

Keuntungan : Ukuran kepala yang melalui jalan lahir lebih kecil

(D. SOB = 9,5 cm) Outlet.

4. Internal Rotation

Bagian terrendah memutar ke depan ke bawah symphisis

Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir

(Bidang tengah dan PBP)

Terjadinya bersama dengan majunya kepala

Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar

panggul.

5. Extension

Defleksi kepala

Karena sumbu PBP mengarah ke depan dan atas

Dua kekuatan kepala

Mendesak ke bawah

Tahanan dasar panggul menolak ke atas

Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis sebagai

Hypomoclion lahir lewat perinium = occiput, muka dagu.

6. External Rotation

Setelah kepala lahir kepala memutar kembali ke arah panggul

anak untuk menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam

Ukuran bahu menempatkan pada ukuran muka belakang dari PBP.

7. Expulsi

Bahu depan di bawah symphisis sebagai Hypomoklion lahir

bahu belakang, bahu depan badan seluruhnya.

Kekuatan kedepan atas

16

Page 18: Laporan Persalinan Copy

2.2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERSALINAN FISIOLOGIS.

Dalam melaksanakan asuhan keparawatan pada klien dengan

persalinan fisiologis, penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan

dengan langkah langkah; pengkajian data,diagnosa , perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan

secara sistematis dan berkelanjutan.

2.2.1. Pengkajian.

1) Pengumpulan data.

(1) Biodata meliputi:

Nama agar dapat lebih mudah memanggil, mengenali klien antara

yang satu dengan yang lain agar tidak keliru. Umur mengetahui usia

ibu apakah termasuk resiko tinggi / tidak. Pendidikan pemberian

informasi yang tepat bagi klien. Penghasilan mengetahui bagaimana

taraf hidup dan sosial ekonomi klien. Pada pesalinan fisiologis biodta

didapatkan; Umur dalam kategori usia subur (15 – 49 tahun). Bila

didapatkan terlalu muda (kurang dari 20 tahun) atauterlalu tua (lebih

dari 35 tahun) merupakan keompok resiko tinggi. (Depks RI, 1993:

65).

(2) Keluhan Utama.

Pada umumnya klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar

ke perut, adanya his yang makin sering, teratur, keluarnya lendir dan

darah, perasaan selalu ingin buang air kemih, bila buang air kemih

hanya sedikit-sedikit (Cristina’s Ibrahim, 1993,7).

(3) Riwayat penyakit sekarang .

Dalam pengkajian ditemukan ibu hamil dengan usia kehamilan

anatara 38 –42 minggu (Cristina’s Ibrahim, 1993,3) disertai tanda-

tanda menjelang persalinan yaitu nyeri pada daerah pinggang

menjalar ke perut, his makin sering, tertaur, kuat, adanya show

(pengeluaran darah campur lendir).kadang ketuban pecah dengan

sendirinya. (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998; 165).

(4) Riwayat penyakit dahulu.

Adanya penyakit jantung, Hypertensi, Diabitus mielitus, TBC,

Hepatitis, penyakit kelamin, pembedahan yang pernah dialami, dapat

memperberat persalinan. (Depkes RI, 1993:66).

17

Page 19: Laporan Persalinan Copy

(5) Riwayat penyakit keluarga.

Adanya penyakit jantung, hipertensi, diabitus mielitus, keturunan

hamil kembar pada klien, TBC, Hepatitis, Penyakit kelamin,

memungkinkan penyakit tersebut ditularkan pada klien, sehingga

memperberat persalinannya. Depkes RI, 1993,66).

(6) Riwayat Obstetri.

Riwayat haid.

Ditemukan amenorhhea (aterm 38-42 minggu) (Cristina’s

Ibrahim, 1993,3), prematur kurang dari 37 minggu (D.B. Jellife,

1994:28).

Riwayat kebidanan.

Adanya gerakan janin, rasa pusing,mual muntah, daan lain-lain.

Pada primigravida persalinan berlangsung 13-14 jam dengan

pembukaan 1cm /jam, sehingga pada multigravida berlangsung 8

jam dengan 2 cm / jam (Sarwono Prawirohardjo, 1999,183).

(7) Riwayat psikososialspiritual dan budaya.

Perubahan psikososial pada trimester I yaitu ambivalensi, ketakutaan

dan fantasi . Pada trimester II adanya ketidak nyamanan kehamilan

(mual, muntah), Narchisitik, Pasif dan introvert. Pada trimester III

klien merasa tidak feminin lagi karena perubahan tubuhnya,ketakutan

akan kelahiran bayinya,distress keluarga karena adaanya perasaan

sekarat selama persalinan berlangsung (Sharon J Reeder Et all,

1987: 302).

(8) Pola Kebutuhan sehari-hari.

Nutrisi.

Adanya his berpengaruh terhadapkeinginan atau selera makan

yang menurun. (Sharon J Reeder Et all, 1987: 405).

Istirahat tidur.

Klien dapat tidur terlentang,miring ke kanan / kiri tergantung pada

letak punggung anak,klien sulit tidur terutama kala I – IV.

(Sarwono Prawirohardjo, 1999,192).

18

Page 20: Laporan Persalinan Copy

Aktivitas.

Klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas pada

aktivitas ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, tidak mebuat

klien cepat lelah, capai, lesu. Pada kala I apabila kepala janin

telah masuk sbagian ke dalam PAP serta ketuban pecah, klien

dianjurkan duduk / berjalan-jalan disekitar ruangan / kamar

bersalin. (Sarwono Prawirohardjo, 1999,192). Pada kala II kepala

janin sudah masuk rongga PAP klien dalam posisi miring ke

kanan / kiri . (Sarwono Prawirohardjo, 1999,195).

Eliminasi.

Adanya perasaan sering / susah kencing selama kehamilan dan

proses persalinan (Chritina”s Ibrahim, 1993:7). Pada akhir

trimester III dapat terjadi konstipasi. (Sharon J Reeder Et all,

1987: 406).

Personal Hygiene.

Kebersihan tubuih senantiasa dijaga kebersihannya. Baju

hendaknya yang longgar dan mudah dipakai, sepatu / alas kaki

dengan tumit tinggi agar tidak dipakai lagi. (Sarwono

Prawirohardjo, 1999,160).

Seksual.

Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan

seksual / fungsi dari sek yang tidak adekuat karena adanya

proses persalinan dan nifas. (Sharon J Reeder Et all, 1987: 285).

(9) Pemeriksaan.

Pemeriksaan umum meliputi:

Tinggi badan dan berat badan.

Ibu hamil yang tinggi badanya kurang dari 145 cm terlebih

pada kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi karena

kemungkinan besar memiliki panggul yang sempit. Berat

badan ibu perlu dikontrol secara teratur dengan peningkatan

19

Page 21: Laporan Persalinan Copy

berat badan selama hamil antara 10–12 kg. ( Depkes RI,

19993: 67).

Tekanan Darah.

Tekanan darah diukur pada akhir kala II yaitu setelah anak

dilahirkan biasanya tekanan darah akan naik kira-kira 10

mmHg (Cristina’s Ibrahim, 1993,:45).

Suhu badan nadi dan pernafasan.

Pada penderita dalam keadaan biasa suhu badan anatara

360-370 C, bila suhu lebih dari 375C dianggap ada kelainan.

Kecuali bagi klien setelah melahirkan suhu badan 375C- 378C

masih dianggap normal karena kelelahan. (Cristina’s Ibrahim,

1993,:46). Keadaan nadi biasanya mengikuti keadaan suhu,

Biola suhuu naik keadaan nadi akan bertambah pula dapat

disebabkan karena adanya perdarahan. (Cristina’s Ibrahim,

1993,:46).

Pada klien yang akan bersalin / bersalin pernafasanannya

agak pendek karena kelelahan, kesakitan dan karena

membesarnya perut (Cristina’s Ibrahim, 1993,:45),

pernafasan normal antara 80 – 100 X / menit, kadang

meningkat menjadi normal kembali setelah persalinan, dan

diperiksa tiap 4 jam.

2) Pemeriksaan fisik.

(1) Kepala dan leher.

Terdapat adanya cloasma gravidarum, terkadang adanya

pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva kadang pucat, sklera

kuning, hiperemis ataupun normal, hidung ada polip atau tidak, caries

pada gigi, stomatitis, pembesaran kelenjar. ( Depkes RI, 19993: 69).

(2) Dada.

Terdapat adanya pembesaran pada payudara, adanya

hiperpigmentasi areola dan papila mamae serta ditemukan adanya

kolustrum. ( Depkes RI, 1993: 69).

20

Page 22: Laporan Persalinan Copy

(3) Perut.

Adanya pembesaran pada perut membujur, hyperpigmentasi linea

alba / nigra, terdapat striae gravidarum. ( Depkes RI, 1993: 70).

Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari bawah prosesus xypoideus, usia

kehamilan prematur pertengahan pusat dan prosesus xypoideus,

punggung kiri / punggung kanan , letak kepala, sudah masuk PAP

atau belum. Adanya his yang makin lama makin sering dan kuat.

(Cristina’s Ibrahim, 1993,: 7).

Auskultasi : ada / tidaknya DJJ,frekwensi antara 140 – 160 x / menit .

(Depkes RI, 1993: 75).

(4) Genetalia

Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban. Bila

terdapat pengeluaran mekonium yaitu feses yang dibnetuk anak

dalam kandungan, menandakan adannya kelainan letak anak.

(Cristina’s Ibrahim, 1993,:50).

Pemeriksaan dalam untuk mengetahui jauhnya dan kemajuan

persalinan, keadaan servic, panggul serta keadaan jalan lahir.

(Depkes RI, 1993: 76).

(5) Ekstremitas.

Pemeriksaan udema untuk melihat kelainan-kelainan karena

membesarnya uterus, karena pre eklamsia atau karena karena

penyakit jantung / ginjal. (Cristina’s Ibrahim, 1993,:47). Ada varices

pada ekstremitas bagian bawah karena adanya penekanan dan

pembesaran uterus yang menekan vena abdomen (Sharon J Reeder

Et all, 1987: 412).

3) Pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Rh, Jenis

penentuan, waktu pembekuan, hitung darah lengkap, dan kadang-

kadang pemeriksaan serologi untuk sifilis. (Persis Mary Hamilton,

1995: 151).

21

Page 23: Laporan Persalinan Copy

2.2.2. Diagnosa Keperawatan.

1) Kala I (Sharon J Reeder Et all, 1987: 476).

(1) Perubahan perfusi jaringan : peredaran darah ke plasenta, secundair

terhadap posisi ibu selama proses persalinan.

(2) Defisit volume cairan berhubungan dengan penurunan intake cairan.

(3) Perubahan membran mukosa berhubungan dengan pernafasan

mulut.

(4) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pembatasan

intake selama proses persalinan.

(5) Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kontraksi

uterus .

(6) Defisit perawatan diri berhubungan dengan imobilitas selama proses

persalinan.

(7) Perubahan pola istirahat tidur berhubungan dengan proses

persalinan.

(8) Inefektif koping individu berhubungan dengan ketidak mampuan

relaksasi atau bernafas dengan benar.

(9) Defisit pengetahuan berhubungan dengan perubahan peran.

(10)Inefektif koping individu / keluraga berhubungan dengan masuk

rumah sakit selama proses persalinan.

(11)Inefektif koping keluarga berhubungan dengan nyeri yang dirasakan

klien.

2) Kala II (Sharon J Reeder Et all, 1987: 478).

(1) Inefektif koping individu berhubungan dengan proses fisik selama

proses persalianan.

(2) Takut berhubungan dengan lingkungan baru.

(3) Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus.

3) Kala III dan IV. (Sharon J Reeder Et all, 1987: 494).

(1) Nyeri berhubungan dengan involusi uterus , episiotomi.

(2) Resiko infeksi (Vagina, perinium) berhubungan dengan infeksi

scundair bakteri sampai proses persalinan, persalinan dan episiotomi.

(3) Perubahan pola istirahat tidur, perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh.

(4) Perubahan peran berhubungan dengan kurangnya pengalaman,

kurangnya model peran.

22

Page 24: Laporan Persalinan Copy

Diagnosa Keperawatan Persalinan Tahap I (Fase Laten) :

Kekuranagan volume cairan (resiko terhadap).

Tujuan : Kebutuhan klien selam kala I terpenuhi.

Kriteria Hasil :

Mukosa bibir tidak kering.

Klien tidalk merasa haus.

TTV :

Tekanan darah : 120 / 80

Nadi : 80 – 88 x / menit.

Respirasi rate : 18 – 20 x / menit.

Suhu 365 – 37 0 C

Tindakan / intervensi Rasional

Mandiri :Pantau masukan / haluaran. Perhatikan berat jenis urine. Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih sedikitnya sekali setiap hari – 1,5 – 2 jam.

Pantau suhu setiap 4 jam, lebih sering bila tinggi. Pantau tanda-tanda vital / DJJ sesuai indikasi.Kaji produksi mukus, jumlah air mata dalam mata, turgor kulit.Berikan cairan jernih dan es batu sesuai izin.Kaji praktik budaya mengeni masukan.

Berikan perawatan mulit dan permen keras sesuai izin.Kolaborasi:Berikan bolus cairan parentral, sesuai indikasi.

Pantau kadar hematokrit. (Ht).

Masukan dan haluaran harus diperkirakan sama, tergantung pada derjat hidrasi. Konsentrasi urine meningkat sesuai peningkatan haluaran urin dan waspada terhadap dehidrasi. Penurunan janin dapat diganggun bila kandung kemin distensi.Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan suhu, Teknan darah pernafasan dan detak jantung janin.Tanda tambahan dari hidrasi akuat atau terjadinya dehidrasi.Membantu meningkatkan hidrasi dan dapat menyediakan kalori.Beberapa budaya (mis, beberapa orang Afrika, penduduk bagian seltan Amerika Serikat) minum the khusus, meyakinkan mereka merangsang kemajuan persalinan secara kontinue,Menurunkan ketidak nyamanan karena mulut kering.

Mungkin diperlukan bila masukan oral tidak adekuat atau terbatas. Bertindak sebagai oengaman dalam kejadian dehidrasi atau hemoragi, mengatasi beberapa efek negatif dari anestesia atau anlgesia.Ht meningkat sesuai penurunan komponen plasma pada adanya dehidrasi berat.

Diagnosa Keperawatan Persalinan Tahap I (Fase Aktif) :

23

Page 25: Laporan Persalinan Copy

Nyeri.

Tujuan:

Klien dapat beradaptasi terhadap nyeri pada kala pembukaan .

Kitreria hasil:

Ibu tampak tenang diantara kontraksi.

Ibu tidak teriak oleh konstraksi datang.

Ibu mengatakan nyeri tapi masih bisa mengontrol nyeri.

Tindakan / intervensi Rasional

Mandiri:Kaji derajat ketidak nyamanan melalui isyarat verbal dan non verbal; verbal; perhatikan pengaruh budaya pada respons nyeri

Bantu dalam penggunaan tehnik pernafasan / relaksasi yang tepat dan pada masase abdomen.

Bantu tindakan kenyamanan (mis; gosokan punggung/kaki, tekanan sakral, istirahat punggung, perawatan mulut, perubahan posisi, perawatan perineal dan pertukaran linen).

Anjurkan klien untuk berkemih setiap 1-2 jam. Palpasi di atas simfisi pubis untuk menentukan distensi, khususnya setelah blok saraf.

Berikan informasi tenang ketersediaan analgeia, rspons/efek samping biasanya (klien dan janin), dan durasi efek analgetik pada lampu atau sitiuasi penyerta.

Dukung keputusan klien

Tindakan dan reaksi nyeri adalah individual dan berdasarkan pengalaman masa lalu, memahami perubahan fisiologis, dan latar belakang budaya.Dapat memblok impuls nyeri dalam korteks serebral memlalui respons kondisi dan stimulasi kutan. Memudahkan kemajuan persalinan normal.Meningkatkan relaksasi dan higiene; meningkatkan perasaan sejahtera (Catatan posisi miring kiri menurunkan tekanan uterus pada vena kava, tetapi pengubahan posisi secara periodik mencegah iskemia jaringan dan / atau kekakuan otot dan meningkatkan kenymanan.Mempertahankan kandung kemih bebas distensi, yang dapat meningkatkan ketidak nyamanan, mengakibatkan kemungkinan trauma, mempengaruhi penurunan janin, dan meperlama persalinan. Analgesia epidural atau paraservical dapat mempengaruhi sensasi penuh.Memungkinkan klien membuat pilihan persetujuan tentang cara pengontrolan nyeri. (Catatan: Bila tindkan konservatif tidak efektif dan meningkatkan tegangan ototo meghalangi kemajuan persalinan, penggunaan medikasi yang minimal dapat meningkatkan rlaksasi, memperpendek persalinan, membatasi keletihan, dan mencegah komplikasi).Membantu menurunkan perasaan

24

Page 26: Laporan Persalinan Copy

tentangmenggunakan atau tidak menggunakan obat-obatan dengan cara yang tidak menghakimi. Lanjutkan dorongan untuk upaya dan penggunaan tehnik relaksasi.

Instruksikan klien dalam menggunakan analgesik yang dikontrol klien, pantau caranya menggunakan.Hitung waktu dan catat frkwensi, intensitas, dan durasi pola konstraksi uterus setiap 30 menit.

Kaji sifat dan jumlah tampilan vagina, dilatasi servival, penonjolan, lokasi janin dan penurunn janin.

Berikan tindakan pengamanan, mis, anjrkan klien untuk bergerak dengn perlahan, memperthankan penghalang tempat tidur setelah pemberian obat dan sokong kki selama pemindahan.

Kaji tekanan darah dan nadi setiap 1-2 menit setelah injeksi regional selama 15 menit pertama, kemudian setiap 10 – 15 menit untuk sis waktu persalinan. Posisikan pada posisi miring kiri dengan kepala datar dan kaki ditinggikan , atau meninggikan lutut dan mengubah posisi uterus secara manual ke kiri sesuai indikasi.

Libatkan klien dalam prcakapan untuk mengkaji sensori, pantau pola pernafasan dan nadi.

gagal pada klien / pasangan yang telah mengantisipasi kelahiran yang tidak diobati dan tidak mengikuti rencana tersebut. Meningkatkan rasa kontrol dan dapat mencegah /menurunkan kebutuhan medikasi.Memungkinkan klien untuk mengatur kontrol nyerinya sendiri, biasanya dengan sedikit medikasi.

Memantau kemajuan persalinan dan memberikan informasi untuk klien. (catatan: Agens anastetik dapat mengubah pola kontraksi uterus).Dilatasi servical seharusnya ,2 cm/jam pada nulipara dan 1,5 cm/jam pada multi para, tampilan vagina meningkat dengan turunnya janin. Pilihan dan waktu pemberian obat dipengaruhi oleh drajat dilatasi dan pola kontraksi.Anestesi blok regional menghasilkan paralisis vasomotor, sehingga gerakan tiba-tiba dapat mencetuskan hipotensi, Analgetika mengubah persepsi, dan klien dapat jatuh karena mencoba turun dari tempat tidur.Hipotensi maternal, efek samping paling umum dari anastesi blok regional, dapat mempengaruhi oksigenasi janin. Hipotensi telentang dapat terjadi karena posisi litotomi selama pemberian anestesi paraservical. Posisi miring kiri meningkatkan aliran balik vena dan meningkatkan sirkulasi plasenta, Kaji variabelitas DJJ. Agens seperti bupivakiain (Macaine) dan Kloroprokain hidroklorida (Nesacaine) mempunyai efek kecil pada variabilitas DJJ; perubahan harus diselidiki secara seksama. (Catatan: Risiko berkenaan dengan anestesi kaudal meliputi perforasi kulit kepala janin, serta rectum ibu).Respon toksik sistemik dengan perubhan sensori terjadi bila obat diabsorbsi ke dalam sistem vasculair. Perubahan sensori dapat juga menjadi indikator awal dari terjadinya hipoksia. Gangguan fungsi pernafasan terjadi bila analgesia

25

Page 27: Laporan Persalinan Copy

Kaji terhadap kehangatan, kemerahan pada ibu jari atau bantalan kaki dan distribusi seimabang dari obat spinal.Kolaborasi:Berikan analgesik seperti alfaprodin hidroklorida(Nisentil) atau meperidin hidroklorida (Demerol) dengan kekuatan tranquilizer dengan IV atau IM yang dalam di antara kontraksi, bila diindikasikan.

Lakukan atau bantu dengan blok paraservical bila serviks dilatasi 4-5 cm. (anastesi dapat diberikandalam dosis tunggal atau secara kontinu dengan menggunakan indwelling kateter).Berikan oksigen dan tingkatkan masukan cairan biasa bila tekanan sistolik turun di bawah 100 mmHg atau turun lebih dari 30 % di bawah tekanan dasar.Pantau DJJ secara elektrolik, dan catat penurunan variabilitas atau bradicardia. Dapatkan sample kulit kepala janin bila bradikardia menetap selama 30 menit atau lebih.

Berikan bolus IV 500 – 1000 ml dari larutan Ringer Laktat tepat sebelum pemberian blok peridural.Berikan anestesi blok peridural, epidural atau kaudal dengan menggunakan kateter indwelling.

Berikan soksinilkolin klorida dan bantu dengan intubasi bila terjadi kejang.

terlalu tinggi menimbulkan paralisis diafragma.Meyakinkan penempatan kateter yang tepat untuk kontinuitas blok dan kadar yang adkuat dari agens anestesi.Rute IV disukai karena menjamin pemberian analgetik lebih cepat dan absorbsi seimbang. Medikasi diberikan dengan rute IM memerlukan sampai 45 menit untuk mencapai kadar plasma adekuat, dan ambilan maternal mungkin bervariasi, khususnya bila obat dinjeksikan ke dalam lemak subcutan sebagai pengganti otot.Menganastesi pleksus hipogstrik inferior dan ganglia, memberikan kelegaan selama dilatasi servic. (catatan: Blok paraservical dapat menyebabkan bradikardia janin berat).Meningkatkan volume cairan sirkulasi, perfusi plasenta, dan ketersediaan oksigen untuk ambilan janin.

Bradikardia dan penurunan variabilitas janin adalah efek samping yang biasa dari blok paraservical. Efek samping ini dapat mulai 2 – 10 menit setelah pemberian anatetik dan dapat berakhir selama 5 – 10 menit.Peningkatan kadar cairan sirkulasi membantu mencegah efek samping hipotensi berkenaan dengan blok.Memberikan kelegaan bila persalinan aktif ditentukan, penguatan melalui kateter memberikan kenyamanan terus menerus selama melahirkan. Analgesia ini tidak mengganggui aktivitas uterus dan/ atau refleks Ferguson. Ini merelaksasikan servicks dan mempermudah proses persalinan, tetapi dapat mengubah rotasi janin internal dan menurunkan kemampuan klien untuk mengejan bila diperlukan.Reaksi toksik sistemik pada anastetil epidural dapat mengubah sendorium ataiu menyebabkan kejang bila obat diabsorbsi ke dalam sistem vasculair.

Dignosa Keperawatan Persalinan Tahap II (Pengeluaran) :

26

Page 28: Laporan Persalinan Copy

Nyeri akut.

Tujuan : Ibu dapat beradaptasi terhadap nyeri akibat his persalinan.

Kriteria Hasil:

Ibu dapat mengejan dengan benar,

Ibu tampak lebih tenang.

Ibu istirahat diantara kontraksi.

Tindakan / intervensi Rasional.

Mandiri: Identifikasi derajat ketidak nyamanan dan sumbernya.

Berikan tindakan kenyamanan seperti perawatan mulut, perawatan . masase perineal, linen dan pembalut yang bersih dan kering, lingkungan sejuk (680sampai 720 F), kain sejuk lembab untuk wajah dan leher, atau kompres panas pada perineum, atau punggung sesuai kebutuhan.

Berikan informasi pada klien / pasangan tentang tipe anstesia yang tersedia pada tahab ini khususnya untuk situasi melahirkan (mis, anestetik lokal, subaraknoid, atau blok pudendal, penguatan epidural atau kaudal) atau Stimulasi saraf elektrikal Transkutan (TENS). Tinjau ulang keuntungan / kerugian dengan tepat.

Pantau dan catat aktivitas uterus pada setiap kontraksi.

Berikan informasi dan dukungan yang berhubungan dengan kemajuan persalinan.

Anjurkan klien/pasangan untuk mengatur upaya untuk mengejan dengan spontan, daripada dilakukan

Mengklasifikasikan kebutuhan, memungkinkan intervensi yang tepat.

Meningkatkan kenyamanan psikologis dan fisik, memungkinkan klien menfokuskan pada persalinan dan menurunkan kebutuhan terhadap analgesia atau anastesia.

Meskipun klien yang mengalami stress persalinan dan tingkat ketidaknyamanan dpat mempengaruhi ketrampilan pembuatan keputusan noemal., ia masih memerlukan kontrol dan membuat keputusan persetujuan sendiri berkenaan dengan anstesia. (catatan: Pilihan blok radiks saraf harus dibatasi pada situasi rumah sakit dimana peralatan kedaruratan tersedia).

Memberikan informasi/dokumentasi legal tentang kemajuan kontinu; membantu mengidentifikasi pola kontraksi abnormal, memungkinkan pengkajian dan intervensi segera.

Pertahankan supaya pasangan tetap mendapatkan informasi tentang perkiraan kelahiran; menguatkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan itu berarti dan “akhirnya sudah terlihat.”

Anastetik dapat mengganggu kemampuan klien untuk merasakan sensasi berkenaan dengan kontraksi,

27

Page 29: Laporan Persalinan Copy

terus - menerus, mendorong selama kontraksi. Tekankan pentingnya menggunakan obat abdomen dan merelakskan dasar pelviks.

Pantau penonjolan perienal dan rektal, pembukaan muara vagina dan tempat janin.

Bantu klien dalam memilih posisi optimal untuk mengejan; (Misalnya jongkok atau rekumben lateral, posisi semifowler (ditinggikan 30 – 60 derajat), atau penggunaan kursi melahirkan. Kaji keefektifan upaya untuk mengejan; bantu klien untuk merelakskan semua otot dan beristirahat di antara kontraksi.

Pantau tekanan darah (TD) dan nadi ibu, dan DJJ. Perhatikan reaksi merugikan yang tidak biasanya terhadap obat-obatan, seperti reaksi antibodi-antigen, paralisis pernafasan, atau blok spinal. Catat reaksi merugikan seperti mual, muntah, retensi urine, pelambatan depresi pernafasan dan pruritus pada wajah, mata atau mulut.

KolaborasiKaji kepenuhan kandung kemih. Kateterisasi diantara kontraksi bila distensi terlihat dan klien tidak mampu menghindari.

Dukung dan posisikan blok sedal atau anestesi spinal, lokal, pudendal sesuai indikasi

Anestesi lokal :Bantu sesuai kebutuhan pada pemberian anestesi lokal sebelum episiotomi.

mengakibatkan mengejan tidak efektif. Upaya mengejan spontan yang bukan terus – menerus menghindari efek negatif dari Valsava manuver berkenaan dengan penurunan kadar oksigen ibu dan janin. Relaksasi dasar pelviks menurunkan tahanan untuk upaya mendorong, memaksimalkan upaya untuk mengeluarkan janin.Pemutaran anal ke arah luar dan penonjolan perineal terjadi saat verteks janin turun, menandakan kebutuhan untuk persiapan kelahiran.

Posisi yang tepat dengan relaksasi jaringan perineal mengoptimalkan upaya mengejan, memudahkan kemajuan persalinan, menurunkan ketidaknyamanan dan menurunkan kebutuhan terhadap penggunaan forsep. Relaksasi komplit di antara kontraksi meningkatkan istirahat dan membantu membatasi regangan/kelelahan otot.

Hipotensi ibu disebabkan oleh penurunan tahanan perifer saat percabangan vaskuler dilatasi adalah reaksi merugikan yang utama terhadap blok peridual atau subaraknoid. Hipoksia janin atau bradikardia mungkinterjadi, karena penurunan sirkulasi dalam bagian plasenta ibu. Reaksi merugikan yanglain setelah pemberian anastetik spinal atau peridural, khususnya bila morfin digunakan

Meningkatkan kenyamanan, memudahkan turunnya janin,dan menurunkan risiko trauma kandung kemih yang disebabkan oleh bagian presentasi janin.Posisi yang tepat menjamin penenpatan tepat dari obat-obatan dan membantu mencegah komplikasi.

Menganestesi jaringan perineal lokal untuk memperbaiki tujuan.

28

Page 30: Laporan Persalinan Copy

Diagnosa Keperawatan Persalinan Tahap III (Pengeluaran Plasenta) :

Perubahan peran berhubungan dengan kurangnya model peran.

Tujuan : klien dapat berperan sebagai ibu setelah kelahiran bayinya.

Kriteria Hasil :

Ibu ingin didekatkan dengan bayinya.

Ibu mengatakan ingin merawat anaknya sendiri.

Tindakan / intervensi Rasional.

Fasilitasi interaki antara klien dan / pasangan dan bayi baruy lahir sesegera mungkin setelah melahirkan.

Berikan klein dan ayah kesempatan untuk menggendong bayi dengan segera setelah kelahiran bila kondisi bayi stabil.

Tunda penetesan salep profilaksis mata (mengandung eritomisin atau tetrasiklin) sampai klien / pasangan dan bayi telah berinteraksi.

Membantu mengembangkan ikatan emosi sepanjang hidup di antara angota keluarga. Ibu dan bayi mempunyai periode yang sangat sensitif pada waktu di mana kemampuan interaktif ditingkatkan.Kontak fisik dini membantu mengembangkan kedekatan. Ayah juga lebih mungkin untuk berpartisipasi dalam aktivitas merawat bayi dan merasa ikatan emosi lebih kuat bila mereka secara aktif terlibat dengan bayi segera setelah kelahiran.Memungkinkan bayi untuk membuat kontak mata dengan orangtua dan secara aktif berpartisipasi dalam interaksi, bebas dari penglihatan kabur yang disebabkan oleh obat.

29

Page 31: Laporan Persalinan Copy

BAB 3

TINJAUAN KASUS.

Tanggal masuk : 11 September 2002 Jam masuk : 01.25 WIB

Ruang/kelas : VK/ III Kamar No. : …….

Pengkajian tanggal : 11 September 2002 Jam : 01.25 WIB.

A. IDENTITAS

Nama pasien : Ny SM Nama suami : Tn SW

Umur : 27 tahun Umur : 34 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa: Jawa/ Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SLTA.

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Pogot lama 3/10 Alamat : Jl Pogot lama 3/10 a

Status perkawinan : kawin

B. RIWAYAT KEPERAWATAN :

1. RIWAYAT OBSTETRI

A Riwayat Menstruasi :

Menarche : umur 14 th. Siklus : teratur

Banyaknya : sedang Lamanya : 4- 7 hari

HPHT : 20 Desember 2001 Keluhan : (-)

TP : 27 September 2002

B Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

NO. TAHUN Umur kehamilan penyulit jenis penolong penyulit laserasi infeksi perdarahan Jenis bb pj

1

2

1995

Hamil ini

9 bulan - spt Bidan - - - - ♂ 3,1

kg

51

30

Page 32: Laporan Persalinan Copy

C Genogram

27 th 34 th

7 th

D Kehamilan Sekarang :

Diagnosa : G …II…..P1….A…0…… H 1

Imunisasi : TT 1 (Ö ) sudah belum

TT2 (Ö ) sudah belum

ANC berapa kali …8 kali

Keluhan selama hamil :

(Ö ) mual

(Ö ) muntah

(Ö ) pusing

Lainnya ; ……………………………………

Pengobatan selama hamil ya (Ö ) tidak

Pergerakan janin : (Ö ) ya tidakSejak usia, 4, 5 bulan

Rencana perawatan bayi : (Ö ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain lain

Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :

Breast care : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Perineal care: ( ) Ya (Ö ) Tidak

Nutrisi : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Senam nifas : ( ) Ya (Ö ) Tidak

KB : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Menyusui : ( ) Ya (Ö ) Tidak

31

Page 33: Laporan Persalinan Copy

E Persalinan Sekarang :

1. Keluhan His

Mulai kontraksi tanggal/jam 11 September 2002.

(Ö ) teratur tidak

interval : 10 menit

lama : 3 X 35 “

Kekuatan : adekuat

2. Pengeluaran Pervagina

Jenis : Lendir Darah Darah lendir (Ö ) Air ketuban.

Jumlah : + 50 ml warna jernis

3. Periksa Dalam : Jam 01.25 WIB

Oleh Rahayu Budi Utami

Hasil pembukaan 4 cm

Effecement 75 %

Ketuban : ( - )

Presentasi anak : kepala

Bidang Hodge II

4. Kala Persalinan :

a. Kala I :

- Mulai persalinan : Tgl 11 Sep 2002. Jam 01.25 WIB

- Lama kala I :1 Jam 20 Menit

- Pengobatan yang didapat : ( - )

b. Kala II :

- Mulai : Tgl 11 Sep 2002 Jam 02.45.

- Lama kala II : - Jam 05 Menit

- Pengobatan yang didapat : ( - )

- Penyulit : ( - )

- Cara mengatasi : ( - )

- Keadaan bayi :

Lahir tgl : 11 Sep 2002 Jam 02.50 WIB.

Jenis Kelamin : Perempuan

Apgar Score 1 : 6

Apgar Score 5 : 8

32

Page 34: Laporan Persalinan Copy

c. Kala III

- Mulai : Tgl 11 Sep 2002…Jam… 02.50

- TFU 1 jari bawah pusat .kontraksi uterus : (Ö ) baik jelek

- Lama Kala III : - Jam 5 Menit.

- Cara kelahiran plasenta : (Ö ) spontan tindakan

Sebutkan ……………..

- Kotiledon : (Ö ) lengkap tidak

- Selaput : (Ö ) lengkap tidak

- Perdarahan selama persalinan : + 200 CC.

- Pengobatan yang didapat : Piton 1 ampul.

Beferan 1 Suppositoria.

Methergin 1 ampul.

d. Kala IV :

- Keadaan Umum : baik

- Tanda vital :

TD : 135/100 mmHg P : 20 X/menit

N : 80 .X/menit S : 36,4 °C

- TFU : 2 jari bawah pusat

- Kontrakssi uterus : (Ö ) baik jelek

- Perdarahan : (Ö ) Ya ( - ) tidak Jumlah : 300 CC

- Perineum : (Ö ) Ruptur spontan Episiotomi

- Jumlah Hecting : selujur dan HZ 4

5. Keadaan Bayi :

a. BB : 2550 gram

b. PB : 48 CM

c. Pusat : (Ö ) Normal Abnormal

d. Perawatan tali pusat :

(Ö ) Alkohol 70%

Bethadine

Lainnya :……………

e. Anus : (Ö ) berlubang tertutup

f. Suhu : 36,8 °C

g. Lingkar kepala :

33

Page 35: Laporan Persalinan Copy

Lingkaran Sub Occipito Bregnatica : 9,5 Cm.

Lingkaran Fronto Occipitalis : 11,5 Cm

Lingkaran Mento Occipitalis : 9,5 Cm.

h. Kelainan kepala :

( - ) Caput succedanum ( - ) Cephal Hematoma

( - ) Hidocephalus ( - ) Microcephalus

( - ) Anencephalus

Lain – lain : tidak ada

Pengobatan yang didapat : -

2. Riwayat Keluarga Berencana

Melaksanakan KB : (Ö ) ya ( ) tidak

Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan :

( ) IUD ( ) Pil (Ö ) suntik ( ) Implant

( ) lain – lain. Sebutkan -

Sejak kapan menggunakan kontrasepsi Th 1995 sampai Januari 2001.

Masalah yang terjadi : tidak ada

3. Riwayat Kesehatan :

Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada

Pengobatan yang didapat : tidak ada

Riwayat penyakit keluarga

( - ) Penyakit diabetes mellitus

( - ) Penyakit jantung

( - ) Penyakit hipertensi

( - ) Penyakit lainnya : sebutkan ……………………………………

4. Riwayat Lingkungan

Kebersihan : baik

Bahaya : tidak ada

5. Aspek Psikososial

34

Page 36: Laporan Persalinan Copy

a. Persepsi ibu setelah bersalin : merasa gembira karena anaknya lahir

dengan selamat

b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan

sehari – hari ? ; tidak

c. Harapan yang ibu inginkan setelah bersalin : merawat anaknya

sendiri

d. Ibu tinggal dengan siapa : suami dan anaknya

e. Siapa orang yang terpenting bagi ibu : suami

f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : mendukung ibu

g. Kesiapan mental menjadi ibu : ya

6. Kebutuhan Dasar Khusus :

1. Pola nutrisi

a. Frekwensi makan : 3 x/hari

b. Nafsu makan : ( ) baik (Ö ) tidak nafsu , alasan nyeri pada

perut,malas makan

c. Jenis makanan rumah : nasi, lauk, sayur.

d. Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : ( ) ada (Ö ) tidak ada

Bila ada sebutkan sebutkan : ……………………………………

2. Pola eliminasi

BAK

a. Frekwensi : 4 – 5 kali

b. Warna : kuning jernih

c. Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada

BAB

a. Frekwensi : 1 kali/sehari

b. Warna : kuning kecoklatan

c. Bau : khas feces

d. Konsistensi : lunak padat

e. Keluhan : tidak ada.

3. Pola personal Hygiene

35

Page 37: Laporan Persalinan Copy

a. Mandi

Frekwensi : 2 x/hari

Sabun : (Ö ) Ya ( ) tidak.

b. Oral hygiene

Frekwensi : 2 x/hari

Waktu : (Ö ) Pagi (Ö ) sore ( ) Setelah makan

c. Cuci rambut

Frekwensi : 1 x/seminggu

Shampo : (Ö ) ya ( ) tidak

4. Pola istirahat dan tidur

Lama tidur : 6 – 8 Jam /hari

Kebiasaan sebelum tidur : nonton TV

Keluhan : tidak ada

5. Pola aktifitas dan latihan

Kegiatan dalam pekerjaan : mengurus rumah

Waktu bekerja : (Ö ) Pagi (Ö ) sore ( ) Malam

Olah raga : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Jenisnya : -

Frekwensi : -

Kegiatan waktu luang : menonton TV

Keluhan dalam aktifitas : tidak ada

6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Merokok : ( ) Ya , sebutkan (Ö ) Tidak

Minuman keras : ( ) Ya , sebutkan (Ö ) Tidak

Ketergantungan obat : ( ) Ya , sebutkan (Ö ) Tidak

36

Page 38: Laporan Persalinan Copy

7. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : baik Kesadaran : kompos mentis

Tekanan darah :140/90mmHg Nadi : 84 x/menit

Respirasi : 20 X/mnt Suhu : 36,9 x/menit

Berat badan : 65 kg Tinggi badan : 160 cm

1. Sistem penglihatan

Posisi mata : (Ö ) simetris ( ) Asimetris

Kelopak mata : (Ö ) Normal ( ) Ptosis

Gerakan mata : (Ö ) Normal ( ) Abnormal

Pergerakan bola mata : (Ö ) Normal ( ) Abnormal

Konjungtiva : (Ö ) Normal /merah ( - ) Anemis ( - ) sangat

merah

Kornea : (Ö ) Normal ( - ) keruh berkabut (-)

terdapat perdarahan

Sklera : ( ) Ikterik (Ö ) Anikterik

2. Sistem Pernafasan

Jalan nafas : (Ö ) Bersih ( - ) Sumbatan

( - ) sputum ( - ) Lendir ( - ) Darah ( - ) Lidah

Pernafasan : ( ) Sesak (Ö ) Tidak sesak

(Ö ) Dengan aktifitas ( ) Tanpa aktifitas

Suara nafas : (Ö ) Vesikuler / normal (Ö ) Bronkovesikuler

( - ) Ronkhi ( - ) Wheezing

Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : ( ) Ya

(Ö ) Tidak

Lain – lain : tidak ada

3. Sirkulasi jantung

Kecepatan denyut apical : 100 x/menit

Irama : (Ö ) Teratur ( ) Tidak teratur

Kelainan bunyi jantung : ( - ) Murmur ( - ) Gallop

Sakit dada : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Timbul : ( - ) Saat beraktifitas ( - ) Tanpa aktifitas

37

Page 39: Laporan Persalinan Copy

Karakter : ( - ) Seperti ditusuk- tusuk

( - ) Seperti terbakar

( - ) Seperti tertimpa benda berat.

4. Sistem Pencernaan

Keadaan mulut

Gigi : ( ) Carries (Ö ) Tidak

Memakai gigi palsu : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Lainnya : tidak ada

5. Sistem Uro Genital :

BAK

Pola rutin : 7 – 8 x/hari (Ö ) Terkontrol ( ) Tidak terkontrol

Jumlah : 150 cc/24jam

Warna : (Ö ) Kuning Jernih ( ) Kuning kecoklatan

( ) Merah ( ) Putih

- Lainnya : ……………………………………………………………….

6. Sistem Integumen/ Muskuloskeletal

Turgor kulit : (Ö ) Elastis ( ) Sedang ( ) Buruk

Warna kulit : kuning langsat

Kontraktur pada persendian ekstremitas : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Lainnya : ( - )

7. Dada dan Axilla

Mammae : membesar (Ö ) Ya ( ) Tidak

Areolla mammae : hiperpigmentasi

Papila mammae : Menonjol ( ) Datar ( ) Kedalam (Ö )

Colostrum : Keluar ( ) Ya (Ö ) Belum

38

Page 40: Laporan Persalinan Copy

PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN & GENITAL

ANTENATAL & INTRANATAL POSNATAL

Inspeksi

Membesar : ya

Arah : membujur vertikal

Linea : Nigra

Striae : Albicans

Luka bekas operasi :

( ) Ya (Ö ) Tidak

Palpasi

Leopold I :

TFU : 34 cm

Berisi bokong

Leopod II : punggung kiri

Leopold III : kepala

Leopold IV : Tangan

konvergen/sejajar/divergen

Osborn Test :

TBJ : 3190 grm

Kontraksi : baik

Auskultasi :

DJJ : 12 –11 - 12

Data Tambahan :

Perineum : ada aliran cairan ketuban

putih jernih

Inspeksi

Mengecil : ya

Arah : membujur vertikal.

Linea : Nigra

Striae : Albicans

Luka bekas operasi :

( ) Ya (Ö ) Tidak

PERINEUM

Utuh / laserasi : Tidak

Episiotomi : Tidak

Jenis episiotomi :

( ) Medialis

( ) Lateralis

( ) Mediolateralis

Ruptur : Ya

Tanda – tanda infeksi : tidak ada

Lokhea : rubra

Warna : merah darah

Banyaknya : 50 cc

Bau : darah/amis

Oedem / Hematom : tidak ada

Palpasi

TFU : 2 jari bawah pusat

Kontraksi : baik

Kondisi vesika urinaria

Distensi : Tidak

39

Page 41: Laporan Persalinan Copy

C. DATA PENUNJANG

1. Laboratorium : ( - )

2. USG : ( - )

3. Rontgen : ( - )

4. Terapi yang didapat Amoxilin 3 X 500 mg, asam metanamat 3 X 500

mg, beferan 1 sup

D. DATA TAMBAHAN

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Surabaya, 11 September 2002.

Pemeriksa

40

Page 42: Laporan Persalinan Copy

A N A L I S A D A T A

DATA ETIOLOGI PROBLEM

S : Ibu mengatakan tidak nafsu makan mulai kemarin siang, sejak perut terasa mules-mules.Ibu mengatakan mules-mules sejak tanggal 10 september 2002 jam 14.00 WIB.

O : Makan tidak mauPasien terbaring lemah di tempat tidurKetuban (-)Tidak mau / menolak bila diberi roti & mie.

His persalinan

Mules-mules dan nyeri pada daerah pinggang

Keinginan untuk makan menurun

Intake<<

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

S : Ibu mengatakan tidak kuat menahan sakit di perut dan pinggang

O : His Adekuat 3 x 40 “DJJ (+), TFU.....Gerakan janin (+)Skala nyeri 8 - 9. 4 cmIbu berteriak bila his datang, ket (-)

Inpartu fase laten

4 cm

His adekuat

His persalinan

Nyeri

S : Ibu bertanya kapan bayinya lahir.Ibu bertanya apakah bisa melahirkan secara normal.O : Ibu tampak cemasWajah tegangG II P 1 - 1T : 140/90 RR : 20 x/mt S : 360CN : 84x/mt.

Kurangnya informasi

Ketakutan menghadapi persalinan

Kurang pengetahuan

tentang prosedur persalinan

cemas

41

Page 43: Laporan Persalinan Copy

DIAGNOSA KAPERAWATAN

1. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

intake yang kurang selama persalinan.

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri berat) berhubungan dengan his

persalinan.

3. Cemas (sedang) berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang

prosedur persalinan

RENCANA KEPERAWATAN

Dx Kep & hasil yang diharapkan Rencana keperawatan

Gangguan rasa nyaman (nyeri berat) berhubungan dengan his persalinan.Tujuan : klien dapat beradaptasi

dengan nyeri (his persalinan) dalam waktu 2 x 60 menit

Kriteria hasil Klien tidak berteriak bila his

datang Ibu dapat beradaptasi bila nyeri

datang. Persalinan berakhir dengan

normal

1. Jelaskan pada ibu tentang sebab-sebab nyeri timbul.

2. Jelaskan pada ibu kapan nyeri timbul,berapa lama nyeri akan berlangsung.

3. Diskusikan pada ibu kapan ibu dapat mengalami peningkatan dan penurunan nyeri.

4. Ajarkan pada ibu cara-cara beradaptasi terhadap nyeri selama proses persalinan.

5. Monitor kembali tingkat nyeri , frekwensi , durasi dan lokasi nyeri tiap 30 menit.

6. Monitor his setiap 10 menit, pimpin persalinan bila pembukaan telah lengkap.

Cemas (sedang) berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang prosedur persalinanTujuan : Ibu mengatakan tidak cemas dalam waktu 1 x 60 menitKritria hasil: Ibu mengatakan tidak cemas lagi Wajah tidak tegang Tekanan darah: 120/80 Nadi : 80 x /menit. Suhu : 365-370C RR: 18 – 20 x /menit. Bayi lahir secara spontan.

1. Kaji ulang keadaan cemas pada ibu.

2. Memberikan kenyamanan dan ketenraman pada ibu selama menanti proses persalinan:Tinggal dan selalu berada di dekat ibu.

3. Jelaskan pada ibu tentang proses prsalinan menggunakan kata-kata perlahan dan tenang, menggunakan kalimat yang pendek dan sederhana.

4. Perlihatkan rasa empati pada ibu dengan datang secara tenang, memberikan sentuhan pada ibu dan biarkan ibu menggenggam tangan perawat sambil berbicara tentang kecemasannya.

42

Page 44: Laporan Persalinan Copy

5. Tanyakan kembali pada ibu tentang pengalamanya yang menyenangkan pada persalinannya yang lalu.

6. Monitor tanda-tanda vital dan kecemasan setelah diberikan penjelasan tentang prosedur proses persalinan.

7. Tanyakan pada ibu mekanisme koping yang digunakan ibu saat menghadapi kecemasan pada persalinan dahulu.

8. Evaluasi kecemasan ibu dengan bertanya kepada ibuu tentang kesiapanya menghadapi persalinan ini.

43

Page 45: Laporan Persalinan Copy

TINDAKAN DAN EVALUASI.

Tanggal Jam Tindakan SOAP TT

11/9/02 01.25

01.30

01.45

Membina hubungan sling percaya dan kenyamanan serta kekentraman pada ibu , selalu berada

didekat ibu; memberikan

sentuhan pada ibu . Memberikan support

pada ibu.

Menjelaskan pada ibu tentang nyeri yangg dirasakan selama menanti proses persalinan – persalinan secara perlahan dan tenang, dengan menggunakan kalimat pendek dan sederhana. Rasa nyeri timbul

karena adanya his / kontraksi otot-otot rahim, itu adalah hal yang normal / fisiologis.

Nyeri akan timbul bila ada his / perut kencang dan akan hilang bila his tidak ada.

Mengajarkan pada ibu cara-cara beradaptasi terhadap nyeri dan mengurangi nyeri : Menganjurkan ibu

untuk nafas dalam dan meghembuskan dari mulut secara perlahan –lahan dilakukan bila rasa nyeri / kenceng-kenceng timbul.

Mengalihkan perhatian ibu dengan mengajak ibu berbicara.

Menanjurkan ibu miring kiri karena

Tanggal 11 September 2002-09-18 Jam: 02.00 WIBDiagnosa IIS: Ibu mengatkan lega

karena anaknya sudah lahir.

Ibu mengtakan sudah bisa beradaptasi dengan nyeri yang ada setelah melahirkan .

O: Bayi lahir secara

spontan. Berat badan : 2550 gr Panjang badan : 48

cm. Apgar skore : 8-9 Pasien tampak lebih

tenang. Expresi wajah ceria.A :Masalah nyeri dapat diatasi ibu dengan baik.P :Pertahankan intervensi untuk beradaptasi terhadap nyeri setelah persalinan.

Diagnosa III.11 September 2002.Jam 02.30 WIB.S: Ibu mengatakan

bahagia sekali dapat melahirkan dengan normal.

Ibu mengatakan senang karna anaknya selamat & normal.

O: Wajah tampak

gembira Wajah berseri-seri. Tekanan darah :

130/80 mmHg.

44

Page 46: Laporan Persalinan Copy

02.00

02.10

02.15

02.20

02.45

dapat memperlancar peredaran darah & mempercepat turunya kepala bayi.

Menganjurkan ibu berdo’a menurut agama & kepercayaanya.

Monitor his tiap 10 menit 3 X 40 “

Mengevaluasi kembali kemampuan ibu dalam beradaptasi terhadap nyeri. Ibu tidak berteriak-

teriak bila his datang / kenceng kenceng.

Ibu mengikuti semua anjuran perawat dalam mengatasi nyri.

Ibu miring kekiri.

Menanyakan kepada ibu tentang pengalaman melahirkan sebelumnya.Ibu mengatakan sudah lupa, karena sudah 7 tahun yang lalu. Ibu mengatakan

rasanya sakitan melahirkan yang sekarang dari pada yang pertama.

Memonitor tanda-tanda vital ibu : Tekanan darah :

135/100 mmHg. Nadi : 80x/mt. Suhu : 363 0C Respirasi rate :

20x/mt

Menjelaskan kepada ibu tentang prosedur persalinan yang akan dijalankan ibu nanti

Mengajarkan cara

Nadi : 80x/mt. Suhu : 364 0C Respirasi rate : 20

x/mt. Ibu selalu bertanya

tentang keadaan anaknya .

Ibu selalu tersenyum bila bicara tentang anaknya.

A: Masalah cemas

teratasi P: Pertahankan

intervensi untuk mengurangi cemas setelah persalinan.

45

Page 47: Laporan Persalinan Copy

02.50

02.30

mengedan yang baik, saat lengkap.

Mengevaluasi kecemasan ibu dengan menanyakan pada ibu kesiapan menghadapi persalinan. Ibu mengatakan

akan berjuan melahirkan anaknya.

Ibu mengatakan tidak cemac lagi.

Ibu mengatakan siap kapan saja dipimpin untuk bersalin.

46

Page 48: Laporan Persalinan Copy

SYAIR OBSTETRI

LAPORAN PARTUS PERSALINAN NORMAL

Tanggal : 11 september 2002

Jam 02.30 S : Mules mules bertambah sering

Klien ingin meneran

O : status genetalis dalam batas normal

Status obstetrikus :

Fundus uteri 34 cm punggung kiri, TBJ ; 3190 grm

PD : pembukaan lengkap, ketuban : negatif

Kepala H : III, ubun- ubun kecil kiri depan

Tunggal

A : Ibu partus kala II GII P 1 A 1 0001

Janin hidup, presentasi kepala, tunggal

P : Pecahkan ketuban

Pimpin mengejan

Jam ……. Ketuban dipecahkan

Jam 02.45 Pimpin meneran

Klien dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his

Kepala turun menurut jalan lahir sehingga tampak di depan

vulva

Tampak perineum meregang

Tampak suoksiput dengan bawah simpisis, dengan suboksiput

sebagai hipomoklion kepala melakukan defleksi maksimal

Berturut-turut lahir ; uub,dahi, mulut, dagu, dan seluruh kepala

Kepala mengadakan paksi luar, dengan pegangan biparietal

dan tekan ke bawah dan ke atas, lahir bahu depan dan

belakang. Dengan kaitan pada ketiak dilahirkan trochanter

depan, belakang, seluruh kaki

Jam 02.50 : lahir bayi perempuan

Berat 2550 gram, PB 48 cm, AS 6 – 8

47

Page 49: Laporan Persalinan Copy

Jam 02.55 lahir plasenta

Spontan lengkap

Berat 700 gram, ukuran 20 X 25 cm tebal 2 cm

Panjang tali pusat 70 cm

Insersio sentral

Roberkan : -

Klien mendapat terapi piton, methergin, berfen

(dilakukan perineurafi dengan simpul cutgut)

48

Page 50: Laporan Persalinan Copy

BAB 4

PEMBAHASAN

Bab ini akan disajikan tentang kesenjangan antara bab 2 dan bab 3,

dengan prinsip pendekatan proses perawatan antara lain:

1. Pengkajian.

Data fokus pada ibu dengan inpartu (ibu intranatal) pada BB 2

(tinjauan teori) dibahas tentang masalah seksual, sedangkan pada

kasus nyata masalah seksual tidak dikaji, dikarenakan hal tersebut

dianggap wajar dan fisiologis.

2. Diagnosa keperawatan.

Pada kasus nyata didapatka diagnosa keperawatan : Resiko

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake

yang kurang selama proses persalinan. Gangguan rasa nyaman (nyeri

berat) berhubungan dengan his persalinan dan cemas (sedang)

berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur

persalinan. Sedangkan pada tinjauan teori (Bab 2) didapatkan

diagnosa keperawatan sebagai berikut: Perubahan perfusi jaringan,

peredaran darah ke plasenta sekunder terhadap posisi ibu selama

proses persalinan. Defisit volume cairan berhubungan dengan

penurunan intake cairan. Perubahan membran mukosa berhubungan

dengan pernafasan mulut. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan pembatasan intake selama proses persalinan. Gangguan rasa

nyaman (Nyeri akut) berhubungan dengan kontraksi uterus. Defisit

perawatan diri berhubungan dengan immobilisasi selama proses

persalinan. Perubahan pola istirahat tidur berhubungan dengan proses

persalinan. Inefektif kopingg individu berhubungan dengan ketidak

mampuan relaksasi atau bernafas dengan benar. Defisit pengetahuan

berhubungan dengan perubahan peran. Inefektif koping individu /

keluarga berhubungan dengan masuk rumah sakit selama proses

persalinan. Inefektif koping keluarga berhubungan dengan nyeri yang

dirasakan.

Pada kasus nyata masalah inefektif koping individu dan keluarga

berhubungan dengan masuk rumah sakit tidak timbul karena pasien

49

Page 51: Laporan Persalinan Copy

adalah ibu dengan multi para (G II), sehingga tidak ada masalah yang

timbul dengan masuknya ke rumah sakit.

3. Rencana Keperawatan.

Pada penulisan rencana keperawataan, khususnya pada penulisan

tujuan pada tiap-tiap diagnosa keprawatan pada kasus nyata

dicantumkan kriteria waktu kapan tujuan itu akan dicapai. Hal itu

dilakukan untuk mempermudah perawat dalam mengevaluasi

kemajuan / kriteria yang diharapkan.

Sedangkan dalam tinjauan teori pada Bab 2, kriteria waktu dalam

penulisan tujuan tidak dicantumkan, karena dalam teori sulit untuk

memprediksi waktu dalam pencapaian suatu kriteria.

Rencana tindakan yang diberikan pada diagnosa gangguan rasa

nyaman (nyeri) pada tinjauan teori dapat diterapkan pada kasus nyata,

tetapi ada beberapa rencana tindakan yang tidak dapat diterapkan di

kasus nyata, antara lain: Anjurkan klien untuk berkemih setiap 1-2 jam

di kamar mandi. Hal ini tidak dapat dilakukan di kamar mandi karena

pada kasus nyata keadaan pasien mengalami ketuban pecah

prematur, sehingga klien disarankan untuk tidak terlalu sering turun

dari tempat tidur. Bahkan pasien diharapkan tetap berada di tempat

tidur dengan semua aktivitas di bantu.

4. Tindakan keperawatan / implementasi.

Pada tindakan keperawatan / implementasi tidak terdapat kesenjangan

antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka., karena pada

implementasi merupakan aplikasi / penerapan dari rencana tindakan

yang ditulis.

5. Evaluasi.

Evaluasi pada tinjauan kasus sesuai dengan kriteria waktu yang

dicantumkan dalam tujuan. Sedangkan pada tinjauan teori evaluasi

belum bisa diterapkan karena tidak dicantumkan waktu pada tujuan.

Pada studi kasus, evaluasi dibuat dalam evaluasi proses dan evaluasi

hasil dalam bentuk catatan perkembangan.

50

Page 52: Laporan Persalinan Copy

BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Setelah membahas mengenai uraian asuhan keperawatan pada klien

dengan persalinan fisiologis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dalam melakukan pengkajian pada klien dengan persalinan fisiologis

didapatkan data spesifik berupa adanya his yang makin teratur dan

kuat menjalar dari pinggang ke perut, pengeluaran pervagina baik

berupa darah, lendir, cairan ketuban. Pada pemeriksaan dalam

ditemukan pembukaan dan effacement yang mencapai 100 % dan

posisi bagian terendah janin.

2. Dalam perencanaan perlu dituliskan target waktu dari masing-masing

kriteria hasil yang disesuaikan dengan keadaan klien untuk

memudahkan evaluasi. Pelaksanaan asuhan keperawatan akan lebih

berhasil sesuai dengan tujuan dan kriteria yang diharapkan bila dalam

perawatan melibatkan secara aktif peran perawat, klien dan tenaga

kesehatan lain.

3. Perawat / penolong harus cukup fleksibel menentukan mengenai hal-

hal yang biasa dilakukan selama proses persalinan maupun pemilihan

posisi saat melahirkan, harus menjaga privacy bila klien

menginginkan.

4. Perawat / penolong persalinan secara terus menerus harus melakukan

proses pengambilan keputusan terhadap klien meskipun tidak

didapatkan kelainan dan tidak ada masalah, penolong persalinan

harus menilai klien dan janin berulang-ulang selama kala I, kala II, kala

III dan pasca persalinan untuk mengetahui kondisi klien dan janin.

5. Dalam memberikan asuhan pertolongan persalinan harus

memperhatikan tehnik pencegahan infeksi untuk mengurangi

kemungkinan terjadinya infeksi dan memberikan perlindungan klien

maupun perawat / petugas sendiri.

6. Tidak semua diagnosa keperawatan yang ada muncul pada kasus

nyata sebagaimana yang tercantum dalam tinjauan pustaka.

51

Page 53: Laporan Persalinan Copy

B. Saran.

Berdasarkan kesimpulan diatas kami memberanikan diri untuk

memberikan saran sebagai beikut:

1. Dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak boleh membeda-

bedakan status klien.

2. Dalam melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses

keperawatan perlu adanya pendekatan dengan klien yaitu; menjalin

hubungan saling percaya sehingga klien mau mengungkapkan apa

yang dirasakan dan masalah keperawatan yang dihadapi dapat

teratasi.

3. Perawat harus menjaga diri sendiri dengan menerapkan tehnik

aseptik, antiseptik sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

4. Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan khususnya pada

kasus persalinan fisiologis hendaknya perawat memiliki pengetahuan,

wawasan luas dan ketrampilan guna pengembangan serta perbaikan

mutu pelayanan kesehatan.

5. Dalam melakukan pengkajian pada klien dengan persalinan fisiologis,

perawat diharuskan memiliki sikap sabar, sopan, teliti, cermat,

mempunyai pengetahuan, wawasan yang luas dan ketrampilan yang

memadai sehingga proses persalinan berlangsung aman dan ibu

merasa nyaman tanpa komplikasi.

52

Page 54: Laporan Persalinan Copy

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Vestal Carol. (1998). Memahami Proses Keperawatan dengan Pendekatan Latihan. EGC. Jakarta.

Bagian Obstetri & Ginekologi, FK.Unpad. (1993). Obstetri. Elstar. Bandung.

Carpenito,Lynda Juall. (2001) Buku Saku Diagnosa Keperawatan. ed.8. EGC. Jakarta.

Depkes RI. (1997). Pedoman Penamhanan Pertolongan Persalinan dan Nifas Bagi Petugas Puskesmas. Jakarta.

Djarwanto. (1999). Petunjuk Teknis Penyusunan Skripsi. BPFE. Yogyakarta.

Doenges, Marilynn E. (2001). Rencana perawatan maternal/bayi : Pedoman untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. EGC. Jakarta.

Effendy, Nasrul. (1995). Pengantar Proses Keperawatan. EGC. Jakarta.

Hamilton, Persis Mary. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas edisi VI. EGC. Jakarta.

Ibrahim, Cristina. (1993). Ilmu Kebidanan. Bhrata Niaga Media. Jakarta.

JNPK – KR. (2001). Pelatihan Asuhan Persalinan bersih dan aman. JHPIEGO. Jakarta.

Komarudin. (1987). Metode Penulisan Skripsi dan Tesis. Angkasa. Bandung.

Lismidar. (1990). Proses Keperawatan Cetakan I. UI Press. Jakarta.

Manuaba, Gde Ida Bagus. (199). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arean. Jakarta.

Mochtar Rustam. (1993). Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi. EGC. Jakarta.

Notoatmodjo Soekidjo. (1993). Metodologi Penelitian Kesehatan. Bineka Cipta. Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. (1995). Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. (1999). Ilmu Kebidanan edisi ketiga cetakan kelima. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

53

Page 55: Laporan Persalinan Copy

Reeder, Sharon J. Ect all. (1987). Maternity Nursing Sixteenth Edition. Lippincot Company. London.

54

Page 56: Laporan Persalinan Copy

LAMPIRAN

55

Page 57: Laporan Persalinan Copy

DEPARTEMEN PENDIDIIKAN KEBUDAYAAN

PSIK – FK UNAIR SURABAYA

Nama Mahasiwa : SUBHAN

NIM : 010030170

FORMAT PENGKAJIAN INTRANATAL

UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS

Tanggal masuk : 14 September 2002 Jam masuk : 22.30 WIB

Ruang/kelas : VK/ III Kamar No. : …….

Pengkajian tanggal : 14 September 2002 Jam : 22.30 WIB.

IDENTITAS

Nama pasien : Ny M Nama suami : Tn AK

Umur : 28 tahun Umur : 32 tahun

Suku/Bangsa : Madura / Indonesia Suku/Bangsa: Madura / Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA.

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Surabaya Alamat : Surabaya

Status perkawinan : kawin

RIWAYAT KEPERAWATAN :

RIWAYAT OBSTETRI

Riwayat Menstruasi :

Menarche : umur 14 th. Siklus : teratur

Banyaknya : sedang Lamanya : 4- 7 hari

HPHT : 25 Januari 2002 Keluhan : (-)

TP : 1 Oktober 2002.

Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

56

Page 58: Laporan Persalinan Copy

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

NO. TAHUN Umur kehamilan penyulit jenis penolong penyulit laserasi infeksi perdarahan Jenis bb pj

1

2

3

4

1993

1998

2001

Hamil ini

9 bulan

9 bulan

9 bulan

-

-

lintang

Spt

Spt

SC

Dokter

Bidan

Dokter

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3,1

3,1

3,0

kg

52

51

50

cm

Genogram

28 th 32 th

9 th 4 th 1 th

Kehamilan Sekarang :

Diagnosa : G IV P 3 A 0 H 3

Imunisasi : TT 1 (Ö ) sudah belum

TT2 (Ö ) sudah belum

ANC berapa kali : 8 kali

Keluhan selama hamil :

(Ö ) mual

(Ö ) muntah

(Ö ) pusing

Lainnya ; ……………………………………

Pengobatan selama hamil ya (Ö ) tidak

Pergerakan janin : (Ö ) ya tidakSejak usia, 4, 5 bulan

Rencana perawatan bayi : ( Ö ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain lain

Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :

Breast care : (Ö ) Ya ( ) Tidak

57

Page 59: Laporan Persalinan Copy

Perineal care: (Ö ) Ya ( ) Tidak

Nutrisi : (Ö ) Ya ( ) Tidak

Senam nifas : (Ö ) Ya ( ) Tidak

KB : (Ö ) Ya ( ) Tidak

Menyusui : (Ö ) Ya ( ) Tidak

Persalinan Sekarang :

Keluhan His

Mulai kontraksi tanggal/jam 14 September 2002 jam : 11.00.

(Ö ) teratur ( ) tidak

interval : 10 menit

lama : 3 X 35 “

Kekuatan : adekuat

Pengeluaran Pervagina

Jenis : ( ) Lendir ( ) Darah ( ) Darah lendir (Ö ) Air ketuban.

Jumlah : - ml warna : -

Periksa Dalam : Jam 22.45 WIB

Oleh Subhan

Hasil pembukaan 4 cm

Penipisan (Effecement) 75 %

Konsistensi lunak

Presentasi anak : kepala

Denominator SS

Arah melintang

Penurunan Bidang Hodge I

Ketuban : ( + )

Warna : ( - )

Jumlah : ( - ) ml.

Bagian kecil janin : ttb.

UPD : Normal

58

Page 60: Laporan Persalinan Copy

Kala Persalinan :

Kala I :

- Mulai persalinan : Tgl 15 Sep 2002. Jam 00.00 WIB

- Lama kala I : 1 Jam 20 Menit

- Pengobatan yang didapat : ( - )

Kala II :

- Mulai : Tgl 15 Sep 2002 Jam 01.20 WIB.

- Lama kala II : - Jam 05 Menit

- Pengobatan yang didapat : ( - )

- Penyulit : ( - )

- Cara mengatasi : ( - )

- Keadaan bayi :

Lahir tgl : 15 Sep 2002 Jam 01.25 WIB.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Apgar Score 1 : 7

Apgar Score 5 : 8

Kala III

- Mulai : Tgl 15 Sep 2002 Jam 02.50

- TFU 1 jari bawah pusat

- kontraksi uterus : (Ö ) baik ( ) jelek

- Lama Kala III : - Jam 5 Menit.

- Cara kelahiran plasenta : (Ö ) spontan ( ) tindakan

Sebutkan ……………..

- Kotiledon : (Ö ) lengkap ( ) tidak

- Selaput : (Ö ) lengkap ( ) tidak

- Perdarahan selama persalinan : + 200 CC.

- Pengobatan yang didapat : Piton 1 ampul.

Beferan 1 Suppositoria.

Methergin 1 ampul.Kala IV :

- Keadaan Umum : baik

- Tanda vital :

TD : 135/100 mmHg P : 20 X/menit

N : 80 .X/menit S : 36,4 °C

- TFU : 2 jari bawah pusat

- Kontrakssi uterus : (Ö ) baik ( - ) jelek

59

Page 61: Laporan Persalinan Copy

- Perdarahan : (Ö ) Ya ( - ) tidak Jumlah : 300 CC

- Perineum : (Ö ) Ruptur spontan ( ) Episiotomi

- Jumlah Hecting : selujur dan HZ 4

Keadaan Bayi :

BB : 2800 gram

PB : 49 CM

Pusat : (Ö ) Normal ( ) Abnormal

Perawatan tali pusat :

( Ö ) Alkohol 70%

( ) Bethadine

( ) Lainnya :……………

Anus : ( Ö ) berlubang ( ) tertutup

Suhu : 36,8 °C

Lingkar kepala :

Lingkaran Sub Occipito Bregnatica : 9,5 Cm.

Lingkaran Fronto Occipitalis : 11,5 Cm

Lingkaran Mento Occipitalis : 9,5 Cm.

Kelainan kepala :

( - ) Caput succedanum ( - ) Cephal Hematoma

( - ) Hidocephalus ( - ) Microcephalus

( - ) An encephalus

Lain – lain : tidak ada

Pengobatan yang didapat : -

Riwayat Keluarga Berencana

Melaksanakan KB : ( Ö ) ya ( ) tidak

Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan :

( ) IUD ( ) Pil ( Ö ) suntik ( ) Implant

( ) lain – lain. Sebutkan -

Sejak kapan menggunakan kontrasepsi Th 1995 sampai Januari 2001.

Masalah yang terjadi : tidak ada

60

Page 62: Laporan Persalinan Copy

Riwayat Kesehatan :

Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada

Pengobatan yang didapat : tidak ada

Riwayat penyakit keluarga

( - ) Penyakit diabetes mellitus

( - ) Penyakit jantung

( - ) Penyakit hipertensi

( - ) Penyakit lainnya : sebutkan ……………………………………

Riwayat Lingkungan

Kebersihan : baik

Bahaya : tidak ada

Aspek Psikososial

Persepsi ibu setelah bersalin : merasa gembira karena anaknya lahir dengan

selamat

Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari –

hari ? ; tidak

Harapan yang ibu inginkan setelah bersalin : merawat anaknya sendiri

Ibu tinggal dengan siapa : suami dan anaknya

Siapa orang yang terpenting bagi ibu : suami

Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : mendukung ibu

Kesiapan mental menjadi ibu : ya

Kebutuhan Dasar Khusus :

Pola nutrisi

Frekwensi makan : 3 x/hari

Nafsu makan : ( ) baik ( Ö ) tidak nafsu, alasan nyeri pada perut,

malas makan

Jenis makanan rumah : nasi, lauk, sayur.

Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : ( ) ada ( Ö ) tidak ada

Bila ada sebutkan sebutkan : ……………………………………

Pola eliminasi

BAK

61

Page 63: Laporan Persalinan Copy

Frekwensi : 4 – 5 kali

Warna : kuning jernih

Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada

BAB

Frekwensi : 1 kali/sehari

Warna : kuning kecoklatan

Bau : khas feces

Konsistensi : lunak padat

Keluhan : tidak ada.

Pola personal Hygiene

Mandi

Frekwensi : 2 x/hari

Sabun : ( Ö ) Ya ( ) tidak

Oral hygiene

Frekwensi : 2 x/hari

Waktu : ( Ö ) Pagi ( Ö ) sore ( ) Setelah makan

Cuci rambut

Frekwensi : 1 x/seminggu

Shampo : ( Ö ) ya ( ) tidak

Pola istirahat dan tidur

Lama tidur : 6 – 8 Jam /hari

Kebiasaan sebelum tidur : nonton TV

Keluhan : tidak ada

Pola aktifitas dan latihan

Kegiatan dalam pekerjaan : mengurus rumah

Waktu bekerja : ( Ö ) Pagi ( Ö ) sore ( ) Malam

Olah raga : ( ) Ya ( Ö ) Tidak

Jenisnya : -Frekwensi : -

Kegiatan waktu luang : menonton TV

Keluhan dalam aktifitas : tidak ada

Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Merokok : ( ) Ya , sebutkan ( Ö ) Tidak

62

Page 64: Laporan Persalinan Copy

Minuman keras : ( ) Ya , sebutkan ( Ö ) Tidak

Ketergantungan obat : ( ) Ya , sebutkan ( Ö ) Tidak

63

Page 65: Laporan Persalinan Copy

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : baik Kesadaran : kompos mentis

Tekanan darah :140/90mmHg Nadi : 84 x/menit

Respirasi : 20 X/mnt Suhu : 36,9 x/menit

Berat badan : 62 kg Tinggi badan : 146 cm

Sistem penglihatan

Posisi mata : ( Ö ) simetris ( ) Asimetris

Kelopak mata : ( Ö ) Normal ( ) Ptosis

Gerakan mata : ( Ö ) Normal ( ) Abnormal

Pergerakan bola mata: ( Ö ) Normal ( ) Abnormal

Konjungtiva : ( Ö ) Normal /merah ( - ) Anemis

( - ) sangat merah

Kornea : ( Ö ) Normal ( - ) keruh berkabut

( - ) terdapat perdarahan

Sklera : ( - ) Ikterik ( ) Anikterik

Sistem Pernafasan

Jalan nafas : ( Ö ) Bersih ( - ) Sumbatan

( - ) sputum ( - ) Lendir ( - ) Darah ( - ) Lidah

Pernafasan : ( ) Sesak ( Ö ) Tidak sesak

( Ö ) Dengan aktifitas ( ) Tanpa aktifitas

Suara nafas : ( Ö ) Vesikuler / normal

( Ö ) Bronkovesikuler ( - ) Ronkhi ( - ) Wheezing

Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : ( ) Ya

( Ö ) Tidak

Lain – lain : tidak ada

Sirkulasi jantung

Kecepatan denyut apical : 100 x/menit

Irama : ( Ö ) Teratur ( ) Tidak teratur

Kelainan bunyi jantung : ( - ) Murmur ( - ) Gallop

Sakit dada: ( ) Ya ( Ö ) Tidak

Timbul : ( - ) Saat beraktifitas ( - ) Tanpa aktifitas

64

Page 66: Laporan Persalinan Copy

Karakter : ( - ) Seperti ditusuk- tusuk

( - ) Seperti terbakar

( - ) Seperti tertimpa benda berat.

Sistem Pencernaan

Keadaan mulut

Gigi : ( ) Carries ( Ö ) Tidak

Memakai gigi palsu : ( ) Ya ( Ö ) Tidak

Lainnya : tidak ada

Sistem Uro Genital :

BAK

Pola rutin : 7 – 8 x/hari ( Ö ) Terkontrol ( ) Tidak terkontrol

Jumlah : 150 cc/24jam

Warna : ( Ö ) Kuning Jernih ( ) Kuning kecoklatan

( ) Merah ( ) Putih

- Lainnya : ……………………………………………………………….

Sistem Integumen/ Muskuloskeletal

Turgor kulit : ( Ö ) Elastis ( ) Sedang ( ) Buruk

Warna kulit : kuning langsat

Kontraktur pada persendian ekstremitas : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya (Ö ) Tidak

Lainnya : ( - )

Dada dan Axilla

Mammae : membesar ( Ö ) Ya ( ) Tidak

Areolla mammae : hiperpigmentasi

Papila mammae : Menonjol ( ) Datar ( ) Kedalam ( Ö )

Colostrum : Keluar ( ) Ya ( Ö ) Belum

65

Page 67: Laporan Persalinan Copy

PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN & GENITAL

ANTENATAL & INTRANATAL POSNATAL

Inspeksi

Membesar : ya

Arah : membujur vertikal

Linea : Nigra

Striae : Albicans

Luka bekas operasi :

( Ö ) Ya ( ) Tidak

Palpasi

Leopold I :

TFU : 33 cm

Berisi bokong

Leopod II : punggung kiri

Leopold III : kepala

Leopold IV : Tangan

konvergen/sejajar/divergen

Osborn Test :

TBJ : 3190 grm

Kontraksi : baik

Auskultasi :

DJJ : 12 – 12 - 12

Data Tambahan :

Perineum : ada aliran cairan ketuban

putih jernih

Inspeksi

Mengecil : ya

Arah : membujur vertikal.

Linea : Nigra

Striae : Albicans

Luka bekas operasi :

( Ö ) Ya ( ) Tidak

PERINEUM

Utuh / laserasi : Tidak

Episiotomi : Tidak

Jenis episiotomi :

( ) Medialis

( ) Lateralis

( ) Mediolateralis

Ruptur : Ya

Tanda – tanda infeksi : tidak ada

Lokhea : rubra

Warna : merah darah

Banyaknya : 50 cc

Bau : darah/amis

Oedem / Hematom : tidak ada

Palpasi

TFU : 2 jari bawah pusat

Kontraksi : baik

Kondisi vesika urinaria

Distensi : Tidak

66

Page 68: Laporan Persalinan Copy

DATA PENUNJANG

Laboratorium : ( - )

USG : ( - )

Rontgen : ( - )

Terapi yang didapat Amoxilin 3 X 500 mg, asam metanamat 3 X 500 mg,

beferan 1 sup

DATA TAMBAHAN

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Surabaya, 14 September 2002.

Pemeriksa

67

Page 69: Laporan Persalinan Copy

A N A L I S A D A T A

DATA ETIOLOGI PROBLEM

S : Ibu mengatakan tidak nafsu makan mulai kemarin siang, sejak perut terasa mules-mules.Ibu mengatakan mules-mules mulai tanggal 14 september 2002 jam 11.00 WIB.

O : Makan tidak mauPasien terbaring lemah di tempat tidurKetuban ( + )Tidak mau / menolak bila diberi roti & mie.

His persalinan

Mules-mules dan nyeri pada daerah pinggang

Keinginan untuk makan menurun

Intake<<

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

S : Ibu mengatakan tidak kuat menahan sakit di perut dan pinggang

O : His Adekuat 3 x 40 “DJJ (+), TFU.33 cmGerakan janin (+)Skala nyeri 8 - 9. 4 cmIbu berteriak bila his datang, ket (-)

Inpartu fase laten

4 cm

His adekuat

His persalinan

Nyeri

S : Ibu bertanya kapan bayinya lahir.Ibu bertanya apakah bisa melahirkan secara normal.O : Ibu tampak cemasWajah tegangG IV P 3 - 3T : 140/90 RR : 20 x/mt S : 360CN : 88 x/mt.

Kurangnya informasi

Ketakutan menghadapi persalinan

Kurang pengetahuan

tentang prosedur persalinan

cemas

68

Page 70: Laporan Persalinan Copy

DIAGNOSA KAPERAWATAN

4. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

intake yang kurang selama persalinan.

5. Gangguan rasa nyaman (nyeri berat) berhubungan dengan his

persalinan.

6. Cemas (sedang) berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang

prosedur persalinan

RENCANA KEPERAWATAN

Dx Kep & hasil yang diharapkan Rencana keperawatan

Gangguan rasa nyaman (nyeri berat) berhubungan dengan his persalinan.Tujuan : klien dapat beradaptasi

dengan nyeri (his persalinan) dalam waktu 2 x 60 menit

Kriteria hasil Klien tidak berteriak bila his

datang Ibu dapat beradaptasi bila nyeri

datang. Persalinan berakhir dengan

normal

1. Jelaskan pada ibu tentang sebab-sebab nyeri timbul.

2. Jelaskan pada ibu kapan nyeri timbul,berapa lama nyeri akan berlangsung.

3. Diskusikan pada ibu kapan ibu dapat mengalami peningkatan dan penurunan nyeri.

4. Ajarkan pada ibu cara-cara beradaptasi terhadap nyeri selama proses persalinan.

5. Monitor kembali tingkat nyeri , frekwensi , durasi dan lokasi nyeri tiap 30 menit.

6. Monitor his setiap 10 menit, pimpin persalinan bila pembukaan telah lengkap.

Cemas (sedang) berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang prosedur persalinanTujuan : Ibu mengatakan tidak cemas dalam waktu 1 x 60 menitKritria hasil: Ibu mengatakan tidak cemas lagi Wajah tidak tegang Tekanan darah: 120/80 Nadi : 80 x /menit. Suhu : 365-370C RR: 18 – 20 x /menit. Bayi lahir secara spontan.

9. Kaji ulang keadaan cemas pada ibu.

10. Memberikan kenyamanan dan ketenraman pada ibu selama menanti proses persalinan:Tinggal dan selalu berada di dekat ibu.

11. Jelaskan pada ibu tentang proses prsalinan menggunakan kata-kata perlahan dan tenang, menggunakan kalimat yang pendek dan sederhana.

12. Perlihatkan rasa empati pada ibu dengan datang secara tenang, memberikan sentuhan pada ibu dan biarkan ibu menggenggam tangan perawat sambil berbicara tentang kecemasannya.

69

Page 71: Laporan Persalinan Copy

13. Tanyakan kembali pada ibu tentang pengalamanya yang menyenangkan pada persalinannya yang lalu.

14. Monitor tanda-tanda vital dan kecemasan setelah diberikan penjelasan tentang prosedur proses persalinan.

15. Tanyakan pada ibu mekanisme koping yang digunakan ibu saat menghadapi kecemasan pada persalinan dahulu.

16. Evaluasi kecemasan ibu dengan bertanya kepada ibuu tentang kesiapanya menghadapi persalinan ini.

70

Page 72: Laporan Persalinan Copy

TINDAKAN DAN EVALUASI.

Tanggal Jam Tindakan SOAP TT

15/9/02 00.05

00.10

00.25

Membina hubungan sling percaya dan kenyamanan serta ketentraman pada ibu , selalu berada

didekat ibu; memberikan

sentuhan pada ibu . Memberikan support

pada ibu.

Menjelaskan pada ibu tentang nyeri yang dirasakan selama menanti proses persalinan – persalinan secara perlahan dan tenang, dengan menggunakan kalimat pendek dan sederhana. Rasa nyeri timbul

karena adanya his / kontraksi otot-otot rahim, itu adalah hal yang normal / fisiologis.

Nyeri akan timbul bila ada his / perut kencang dan akan hilang bila his tidak ada.

Mengajarkan pada ibu cara-cara beradaptasi terhadap nyeri dan mengurangi nyeri : Menganjurkan ibu

untuk nafas dalam dan meghembuskan dari mulut secara perlahan –lahan dilakukan bila rasa nyeri / kenceng-kenceng timbul.

Mengalihkan perhatian ibu dengan mengajak ibu berbicara.

Menanjurkan ibu

Tanggal 15 September 2002 Jam: 00.40 WIBDiagnosa IIS: Ibu mengatkan lega

karena anaknya sudah lahir.

Ibu mengtakan sudah bisa beradaptasi dengan nyeri yang ada setelah melahirkan .

O: Bayi lahir secara

spontan. Berat badan :2800

gram. Panjang badan : 49

cm. Apgar skore : 7 - 8 Pasien tampak lebih

tenang. Expresi wajah ceria.A :Masalah nyeri dapat diatasi ibu dengan baik.P :Pertahankan intervensi untuk beradaptasi terhadap nyeri setelah persalinan.

Diagnosa III.15 September 2002.Jam 01.10 WIB.S: Ibu mengatakan

bahagia sekali dapat melahirkan dengan normal.

Ibu mengatakan senang karna anaknya selamat & normal.

O: Wajah tampak

gembira Wajah berseri-seri. Tekanan darah :

130/80 mmHg.

71

Page 73: Laporan Persalinan Copy

00.40

00.50

00.55

01.00

01.25

miring kiri karena dapat memperlancar peredaran darah & mempercepat turunya kepala bayi.

Menganjurkan ibu berdo’a menurut agama & kepercayaanya.

Monitor his tiap 10 menit 3 X 40 “

Mengevaluasi kembali kemampuan ibu dalam beradaptasi terhadap nyeri. Ibu tidak berteriak-

teriak bila his datang / kenceng kenceng.

Ibu mengikuti semua anjuran perawat dalam mengatasi nyri.

Ibu miring kekiri.

Menanyakan kepada ibu tentang pengalaman melahirkan sebelumnya.Ibu mengatakan sudah lupa, karena sudah 7 tahun yang lalu. Ibu mengatakan

rasanya sakitan melahirkan yang sekarang dari pada yang pertama.

Memonitor tanda-tanda vital ibu : Tekanan darah :

140/100 mmHg. Nadi : 80x/mt. Suhu : 363 0C Respirasi rate :

20x/mt.

Menjelaskan kepada ibu tentang prosedur persalinan yang akan dijalankan ibu nantiMengajarkan cara

Nadi : 80 x/mt Suhu : 364 0C Respirasi rate : 20x/mt Ibu selalu bertanya

tentang keadaan anaknya .

Ibu selalu tersenyum bila bicara tentang anaknya.

A: Masalah cemas

teratasi P: Pertahankan

intervensi untuk mengurangi cemas setelah persalinan.

72

Page 74: Laporan Persalinan Copy

01.30

01.10

mengedan yang baik, saat lengkap.

Mengevaluasi kecemasan ibu dengan menanyakan pada ibu kesiapan menghadapi persalinan. Ibu mengatakan

akan berjuan melahirkan anaknya.

Ibu mengatakan tidak cemac lagi.

Ibu mengatakan siap kapan saja dipimpin untuk bersalin.

73

Page 75: Laporan Persalinan Copy

DEPARTEMEN PENDIDIIKAN KEBUDAYAAN

PSIK – FK UNAIR SURABAYA

Nama Mahasiwa : SUBHAN

NIM : 010030170

SYAIR OBSTETRI I

LAPORAN PARTUS PERSALINAN NORMAL

Tanggal : 15 September 2002

Jam 00.00 S : Mules mules bertambah sering

Klien ingin meneran

O : Status genetalis dalam batas normal

Status obstetrikus :

Fundus uteri 33 cm punggung kiri, TBJ ; 3190 grm

PD : pembukaan lengkap, ketuban : Positif

Kepala H : III, ubun- ubun kecil kiri depan

Tunggal

A : Ibu partus kala II GIV P 3 - 3

Janin hidup, presentasi kepala, tunggal

P : Pecahkan ketuban

Pimpin mengejan

Jam ……. Ketuban dipecahkan

Jam 01.20 Pimpin meneran

Klien dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his

Kepala turun menurut jalan lahir sehingga tampak di depan

vulva

Tampak perineum meregang

Tampak subksiput dengan bawah simpisis, dengan suboksiput

sebagai hipomoklion kepala melakukan defleksi maksimal

Berturut-turut lahir ; uub,dahi, mulut, dagu, dan seluruh kepala

Kepala mengadakan paksi luar, dengan pegangan biparietal

dan tekan ke bawah dan ke atas, lahir bahu depan dan

belakang. Dengan kaitan pada ketiak dilahirkan trochanter

depan, belakang, seluruh kaki

74

Page 76: Laporan Persalinan Copy

Jam 01.25 : lahir bayi laki-laki

Berat 2800 gram, PB 49 cm, AS 7 – 8

Jam 01.30 lahir plasenta

Spontan lengkap

Berat 500 gram, ukuran 20 X 20 cm tebal 2 cm

Panjang tali pusat 50 cm

Insersio sentral

Roberkan : -

Klien mendapat terapi piton, methergin, beriferan

(dilakukan perineurafi dengan simpul cutgut)

75

Page 77: Laporan Persalinan Copy

DEPARTEMEN PENDIDIIKAN KEBUDAYAAN

PSIK – FK UNAIR SURABAYA

Nama Mahasiwa : SUBHAN

NIM : 010030170

SYAIR OBSTETRI II

LAPORAN PARTUS PERSALINAN NORMAL

Tanggal : 10 September 2002

Jam 09.00 S : Mules mules bertambah sering

Klien ingin meneran

O : Status genetalis dalam batas normal

Status obstetrikus :

Fundus uteri 28 cm punggung kiri, TBJ ; 2330 grm

PD : pembukaan lengkap, ketuban : positif

Kepala H : III, ubun- ubun kecil kiri depan

Tunggal

A : Ibu partus kala II GI P 0 - 0

Janin hidup, presentasi kepala, tunggal

P : Pecahkan ketuban

Pimpin mengejan

Jam ……. Ketuban dipecahkan

Jam 10.40 Pimpin meneran

Klien dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his

Kepala turun menurut jalan lahir sehingga tampak di depan

vulva

Tampak perineum meregang

Tampak suoksiput dengan bawah simpisis, dengan suboksiput

sebagai hipomoklion kepala melakukan defleksi maksimal

Berturut-turut lahir ; uub,dahi, mulut, dagu, dan seluruh kepala

Kepala mengadakan paksi luar, dengan pegangan biparietal

dan tekan ke bawah dan ke atas, lahir bahu depan dan

belakang. Dengan kaitan pada ketiak dilahirkan trochanter

depan, belakang, seluruh kaki

76

Page 78: Laporan Persalinan Copy

Jam 10.45 : lahir bayi perempuan

Berat 2500 gram, PB 48 cm, AS 7 – 8

Jam 10.50 Lahir plasenta

Spontan lengkap

Berat 700 gram, ukuran 20 X 25 cm tebal 2 cm

Panjang tali pusat 40 cm

Insersio sentral

Roberkan : -

Klien mendapat terapi piton, methergin, beriferan

(dilakukan perineurafi dengan simpul cutgut)

77