pengaruh model pembelajaran course review …
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X SMA NEGERI 2 JENEPONTO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NIRMA FADILLAH SUAIB
NIM: 105440003015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X SMA NEGERI 2 JENEPONTO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NIRMA FADILLAH SUAIB
NIM: 105440003015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id. Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : NIRMA FADILLAH SUAIB
NIM : 105 44000 3015
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X SMA NEGERI 2 JENEPONTO
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya
saya sendiri dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan,
NIRMA FADILLAH SUAIB
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id. Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : NIRMA FADILLAH SUAIB
NIM : 105 44000 3015
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Perjanjian,
NIRMA FADILLAH SUAIB
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Yakin
adalahkuncijawabandarisegalapermasalahandenganbermodalyakinmaupunOb
atmenjawabpenumbuhsemangathidup “
PERSEMBAHAN
Untuksemua orang yang kusayangi (Orang
tuakudansuamikusertatemansahabat-sahabatku) ………
Terimahkasiatasbantuan, doadanmotivasi yang telahdiberikan.
ABSTRAK
Nirma Fadillah Suaib. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar biologi Pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria Kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hilmi Hambali dan Pembimbing II Anisa.
Peneleitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto pada mata pelajaran biologi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay. Jenis penelitian ini quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group.Instrument penelitian yang digunakan adalah Pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran dilakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberkan perlakuan dan lembar observasi. Penegelolahan data dengan analisis statistic deskriptif dan analisis statistic inferensial.Variable yang diteliti dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Course Review Horay dan hasil belajar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan model pembelajarn Course Review Horay terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Course Review Horay di kelas control dan kelas eksperimen. Hal ini di tinjau dengan perbandingan hasil belajar belajar akhir kelas eksperimen terdapat peningkatan pada skor rata-rata 50, 17 keskor rata-rata 88, 40. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi. Hasilanalisis statistic inferensial dengan menggunakan analisis kovarian diperoleh nilai sig hitung (0,000) <α (0, 05) yang menunjukkan H0 ditolak dan HI diterima. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas control dan kelas eksperimen.
Kata Kunci : Course Review Horay,Hasil Belajar.
KATA PENGANTAR
Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertauhid atas anugerah pada
detik waktu, denyu tjantung, geraklangkah, serta rasa dan rasio pada-Mu, sang
khalik. Skiripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi
terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan
bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,
bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencampai kesempurnaan, tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis
kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua M. Suaib Djafar dan Darmawati yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,
membesarkan, mendidik, dan membiayai saya dan untuksumaiku yang telah
mengantarku kiri kanan selama saya bimbingan. Penulis dalam proses pencarian
ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga yang
takhentinya memberikan motivasi dan selalu menemaniku degan candanya,
kepada Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes dan Anisa, S.Pd., M.Pd pembimbing I dan
pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak
awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada: Dr. H. Abd.
Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin
Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar dan Irmawanty, S.Si.M.Si Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi serta seluruh dosen dan staf pegawai dalam lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penuli sucapkan kepada
kepala sekolah, guru staf SMA Negeri2 Jeneponto dan Kartia Djafar selaku guru
biologi di sekolah tersebut yang telah memberi izin dan bantuan untuk melakukan
penelitian, Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritika ndan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa sesuatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat meberi
manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri pribadi penulis Aamiin
Makassar, Januari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................iv
SURAT PERJANJIAN .......................................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................4
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................6
D. Manfaat Penlitian ...........................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................8
A. Kajian Pustaka ...............................................................................8
B. Kerangka Pikir ...............................................................................29
C. Hipotesis ........................................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................30
A. Rancangan Penelitian .....................................................................30
1. Jenis Penelitian ..........................................................................30
2. Desain Penelitian .......................................................................30
3. Variabel Penelitian ....................................................................31
4. Waktu dan Tempat ....................................................................31
5. Prosedur Penelitian....................................................................32
B. Populasi dan Sampel ......................................................................34
1. Populasi .....................................................................................34
2. Sampel .......................................................................................35
C. Definisi Oprasional Variabel .........................................................35
D. Instrumen Penelitian ......................................................................36
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................36
F. Teknik Analisis Data .....................................................................37
1. Statistik Deskriptif ....................................................................38
2. Statistik Inferensial....................................................................38
a. Uji Normalitas ......................................................................38
b. Uji Homogenitas...................................................................39
c. Uji Hipotesis .........................................................................39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................40
A. Hasil Penelitian ..............................................................................40
1. Analisis Statistik Deskriptif ......................................................40
2. Analisis Statistik Inferensial .....................................................40
B. Pembahasan ...................................................................................50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................57
A. Kesimpulan ....................................................................................57
B. Saran ..............................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Desain Penelitian .........................................................................................35
3.2 Sintaks Pembelajaran ...................................................................................37
3.3 Populasi Penelitian .......................................................................................38
3.4 Sampel Penelitian .........................................................................................38
3.5 Kriteria Hasil Belajar Siswa .........................................................................39
3.6 Kriteria Nilai Ketuntasan .............................................................................40
3.7 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ..................................................................40
3.8 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain .............................................................40
4.1 Deskripsi Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Siswa.............................42
4.2 Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen ....................43
4.3 Kategorisasi Interval Hasil Belajar Biologi Siswa Model
Course Review Horay ..................................................................................44
4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Kelas
Eksperimen Sebelum dan Sesudah Diberikan perlakuan (pretes dan posttest)
......................................................................................................................45
4.5 Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Kontrol Sebelum
Perlakuan dan Sessudah Perlakuan ..............................................................46
4.6 Kategorisasi Interval Hasil Belajar Biologi Siswa Model Pembelajaran
Konvensional ...............................................................................................47
4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa Pada Kelas
Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan (pretest dan posttest)
......................................................................................................................48
4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ...............................................................................................49
4.9 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Dan
Kontrol .........................................................................................................50
4.10 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain) .................................50
4.11 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................51
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Alga hijau ....................................................................................................29
2.2 Skema Kerangka Pikir .................................................................................35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ..........................................................................................61
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran .........................................64
Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Pretes-Posttest .........................................................77
Lampiran 4 Soal Pretest dan posttest ………………………….…...............91
Lampiran 5 Soal Lembar Kerja Siswa .............................................................115
Lampiran 6 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa …………………………….119
Lampiran 7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa ..........................................124
Lampiran 8 Lembar Validasi Instrumen .............................................................132
Lampiran 9 Persuratan ........................................................................................159
Lampiran 10 Dokumentasi ..................................................................................165
Lampiran 12Power Point (PPT)..........................................................................170
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak manusia yang harus dipenuhi
sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok
manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju,
sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Pendidikan
diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar
pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi
sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan
pendidikanny.
Dengan demikian pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan
dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan.1 Tujuan
pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar,
dan indah untuk kehidupan. Tujuan kehidupan memiliki dua fungsi yaitu
memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu
yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.2 Terwujudnya tujuan
pendidikan jika didalam adanya proses pembelajaran yang tidak menjenuhkan
dan membosankan para guru dan siswa. Adapun untuk mencapai keberhasilan
pendidikan suatu bangsa, perlu adanya peningkatan pembelajaran disetiap
jenjang pendidikan.
2
Pembelajaran merupakan suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap
pada diri orang lain. Usaha tersebut dapat dilakukan oleh seseorang ataupun
sekelompok orang yang memiliki kemampuan atau kompetensi pembelajaran
memiliki dua aspek yaitu belajar tertuju tertuu kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa dan mengajar beorientasi pada apa yang harus dilakukan
oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Menurut Winken pembelajaran
merupakan proses belajar siswa dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang
berlangsung didalam siswa.
Perubahan tingkah laku akibat belajar seseorang itu tidak akan terjadi
tanpa adanya aktivitas dan usaha yang sengaja. Proses pembelajran yang baik
adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri siswa dan guru tidak boleh semata-mata memberikan pengetahuan
kepada siswa/siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya
sendiri. Guru dapat membantu dalam membelajarkan yang dapat membuat
informasi menjadi lebih bermakna dan relavan bagi siswa. Proses tersebut
dapat dilakukan dengan memberian ide-ide, dan mengajak siswa dengan
menyadari dan menggunakan sendiri ide-ide tersebut, serta mengajak siswa
agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri dalam
belajar.
Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model
pembelajaran yang dapat menciptkan kondisi belajar yang menyenangkan
karena siswa di bagi dalam kelompok selanjutnya diberi pertanyaan dan
3
kelompok yang dapat menjawab benar dapat berteriak “horay” atau yel-yel
lainnya yang disukai. Model pembelajaran Course Reivew Horay juga
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam bersaing secara postif dalam
pembalajaran, selain itu juga dapat mengambangkan kemampuan dalam
berpikir kritis serta membantu siswa untuk mengingat konsep yang dipelajari
secara mudah. (Widodo 2009:)
Model Course Review Horay juga telah terbukti meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini terbukti dari penelitan yang dilakukan oleh Sulis Setiana,
dalam penelitiannya Sulis menerapkan model kooperatif tipe Course Review
Horay untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Sma Bulu Lor Jambon
Ponorogo. Keberhasilan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil
belajar siswa pada kelas X sebesar 75%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
model course review horay telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Penelitian lainnya yang telah berhasil dilakukan adalah penelitian dari
Menik Kusmami (2013). Menik melakukan penelitian dengan menerapkan
model kooperatif tipe course review horay dalam upaya mengetahui
keefektifan model kooperatif course review horay terhadap hasil belajar siswa
kelas X Sma Kaligansa Kulon 01 Kabupaten Brebes. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa model kooperatif tipe Course review horay terbukti efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Desi angraeny juga melakukan penelitian dengan jenis penelitian
tindakan kelas yang berjudul”peningkatan kualitas pembelajaran Ips melalui
model pembelajaran Course Review Horay pada siswa kelas IV SD Negeri
Sekaran 01 semarang” membuktikan bahwa model pembelajaran Course
Review Horay dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Slavin mengemukakan bahwa hasil penelitian membuktikan bahwa
penggunaan pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa di sekolah SMK Negeri 31 Jakarta dan menumbuhkan sikap
menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat meningkatkan harga diri.
Pembelajaran ini dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir
memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 2
Jeneponto didapatkan hasil bahwa nilai kelas X rata-rata 65, hal ini tidak
memenuhi nilai standar KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 75.
Oleh karena itu. Untuk mencapai nilai KKM diperlukan penerapan model
pembelajaran yang sesuai dengan tiap-tiap materi yang akan diajarkan oleh
guru sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Permasalahn yang terjadi pada siswa kelas X Biologi dapat diketahui
bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Tidak semua
siswa dapat memahami dan mengingat kembali materi yang telah dijelaskan
oleh guru. Di mana dalam proses pembelajaran biologi khususnya pada materi
Bakteri, sebagian besar dari siswa yang kurang memahami materi khususnya
pada ciri-ciri bakteri, struktur dan fungsi tubuh karena banyak bahasa latin
yang susah untuk di ingat oleh siswa. Sehingga materi perhatian sangat
penting saat pembelajaran agar siswa dapat mengingat materi yang telah
dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, model pembelajaran Course Review
Horay perlu diterapkan dalam proses pembelajaran tersebut, karena model
pembelajaran ini bersifat menyenangkan lebih memperhatikan pembelajaran
penjelasan guru yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Model pembelajaran Course Reivew Horay juga merupakan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk dapat mengubah suasana
pembelajaran langsung ini dalam kelas agar lebih menyenangkan, sehingga
siswa mudah tertarik karena model course review horay ini apabila siswa
tersebut dapat menjawab soal dengan benar maka diwajibkan berteriak “horay”
(Huda, 2013:229)
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan
penelitian dengan judul model pembelajaran “Course Review Horay perlu
dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap hasil belajar pada
siswa khususnya pada materi Archaebacteria dan Eubacteria kelas X SMA
Negeri 2 Jeneponto”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan dalam penelitian adalah
1. Untuk Mengetahui Hasil belajar Kognitif Course Review Horay terhadap
hasil belajar Siswa Pada materi Archaebacteria dan Eubacteria kelas X di
SMA Negeri 2 Jeneponto?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kognitif Course Review Horay
terhadap hasil belajar Siswa Pada materi Archaebacteria dan Eubacteria
kelas X di SMA Negeri 2 Jeneponto?
C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Hasil Belajar kognitif siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kognitif Course Review Horay pada materi Bakteri di kelas X
SMA Negeri 2 jeneponto.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Course Review Horay
Terhadap Hasil Belajar siswa materi Bakteri kelas X di SMA Negeri 2
Jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
Manfaat Teoritis
Mendapatkan pengetahuan tentang pengaruh hasil belajar biologi pada
materi Bakteri kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto model Course Review Horay.
a. Manfaat Praktis
1) Bagi guru memberikan wawasan bagi guru-guru untuk menggunakan model
pembelajaran yang mampu mengatasi keterbatasan objek yang dipelajari
sehingga memberikan dampak yang lebih efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran khususnya pada materi Bakteri
2) Bagi siswa meningkatkan hasil belajar siswa. Khususnya pada materi
Bakteri selain itu, mengajarkan kepada siswa agar lebih aktif dan kooperatif
dalam proses belajar, memecahkan masalah bersama-sama, berani
berpendapat, serta bertanggung jawab.
3) Bagi peneliti penelitian dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang
didapatkan di bangku kuliah serta menambah pengalaman, wawasan, dan
ilmu pengetahuan yang telah dimiliki peneliti.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
Menurut Susanto, Ahmad (2013:5) adalah kemampuan yang telah di
peroleh anak setelah melewati kegiatan belajar dimana belajar itu sendiri adalah
suatu proses dari seseorang yang hanya untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang menutup. dimana dalam kegiatan proses pembelajaran
kegiatan, guru harus tetapkan tujuan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam
belajar dapat dikatakan bahwa anak yang berhasil mencapai tujuan instruksional
atau sering disebut tujuan pembelajaran.
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar. dimana Perubahan ini berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan
dan sikap yang biasanya meliputi ranah kongnitif, afektif, dan psikomotorik
(Humasah, dkk. 2016: 20).
Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku
secara keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, efektif, maupun
psikomotor. Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks, baik bersifat pemecahan masalah, dan pentingnya peranan
kepribadian dalam proses serta hasil belajar (Ruhimat, 2012: 140).
Menurut sudjana (2009:3) Hasil belajar yaitu dapat dipahami dengan dua
kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar dimana hasil yaitu suatu
perolehan karena dilakukannya suatu kegiatan atau proses diamana akan
mengakibatkan perubahan input secara fungsional. Hasil belajar juga bagian
bagian terpenting dalam pembelajaran.
Pada jurnal pujangga terdapat hasil penelitian Pratiwi (2015:101) yang
mengemukakan bahwa salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
minat belajar siswa adalah tingkat pendidikan orang tua, perhatian orang tua.
Dimana faktor tesebut sangat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hasil prestasi belajar siswa. Orang tua merupakan salah satu komponen yang
harus bertanggung jawab atas pendidikan anak. Oleh karena itu sangat diperlukan
adanya pembinaan dan perhatian yang baik dalam proses belajar anak, maka
keterlibatan orang tua atas aktivitas anak dalam belajar merupakan salah satu hal
yang diperlukan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Husamah, dkk (2018: 12), bahwa
hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Adapun faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
a. Faktor internal: faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri siswa, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri siswa yang memengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan
ekonominya, pertengjaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang
terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik
dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar
siswa Hasil belajar siswa mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor.Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan
menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal.Faktor internal adalah factor
yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar individu.Faktor eksternal meliputi
lingkungan, metode, model ataupun strategi pembelajaran yang digunakan
(Prasasti dkk, 2011: 95-102).
2. Model Pembelajaran Course Review Horay
Menurut Trianto (2009:103-104) Model pembelajaran adalah suatu
kerangka atau pola yang digunakanan sebagai sistematik dalam merencanakan
sebuah pengalaman pembelajaran dikelas, sehingga pelajar dapat mencapai
tujuan pembelajaran tertentu, dimana belajar juga berfungsi sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran didalam kelas khususnya pada mata
pelajaran biologi.
Model pembelajaran Course Reivew Horay juga merupakan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk dapat mengubah suasana
pembelajaran langsung ini dalam kelas agar lebih menyenangkan, sehingga
siswa mudah tertarik karena model course review horay ini apabila siswa
tersebut dapat menjawab soal dengan benar maka diwajibkan berteriak
“horay” ataupun yel-yel yang telah disepakati oleh teman kelompok maupun
individu siswa itu sendiri (Huda, 2013:229)
Model pembelajaran Course Review Horey (CRH) merupakan suatu model
pembelajaran yang menggunakan teknik pengujian pemahaman dengan
menggunakan sebuah kotak yang di isi dengan nomor dimana nomor ini di
gunakan untuk menuliskan jawaban. jawaban yang benar akan ditandai
dengan vertical atau horoisontal, diagonal dan berteriak‟horay‟ (Malechah,
2010: 02).
Menurut Huda (2015:130) menyatakan bahwa Langkah-Langkah model
pembelajaran Course Review horay (CRH) yaitu, sebagai berikut;
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru mendemonstrasikan / menyajikan materi sesuai topik dengan
tanya jawab.
c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
d. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 4/11/20
sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru
e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di
dalam kotak yang nomornya disebutkan guru.
f. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kotak,
guru dan siswa mendiskusikan soal yang diberikan tadi.
g. Bagi yang benar diisi tanda check list (√) dan langsung berteriak
horay atau menyanyikan yel-yel lainnya.
h. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan banyak yang berteriak
horray.
i. Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau
yang banyak memperoleh horay.
j. Kesimpulan dan penutup.
Menurut Huda (2013:229) menyatakan bahwa Kelebihan dan
Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay tidak ada model
pembelajaran terbaik Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Bisa jadi, suatu model pembelajaran cocok untuk materi dan
tujuan tertentu, tetapi kurang cocok untuk materi dan tujuan lainnya. Model
pembelajaran Course Review Horay demikian juga mempunyai kelebihan dan
kekurangan adapun kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut:
a. Kelebihan Model Pembelajaran Course Review Horay:
1) Pembelajarannya menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat
terjun kedalamnya.
2) Pembelajarannya tidak monoton karena diselingi dengan hiburan,
sehingga suasana tidak menegangkan.
3) Semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
4) Skill kerjasama antarsiswa yang semakin terlatih.
b. Kelebihan Model Pembelajaran Course Review Horay:
1) Penyamarataan nilai antara siswa pasif dan aktif.
2) Adanya peluang untuk curang.
3) Beresiko mengganggu belajar kelas lain.
3. Sintaks Model Pembelajaran Course Review Horay
Tabel 2.1 sintaks model pembelajaran Course Review Horay :
Fase-Fase Perlakuan Guru Perlakuan siswa
Fase1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menjelaskan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa
Siswa mencatat tujuan yang di sampaikan oleh guru
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan materi pelajaran/ informasi tentang Archaebacteria dan Eubacteria menggunakan model Course Review Horay
Siswa menyimak semua penjelasan guru tentang pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria
Fase 3
Membagi siswa dalam kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu seluruh siswa membuat kotak sesuai dengan kebutuhan dan di isi dengan nomor yang ditentukan guru.
Siswa membentuk kelompok secara berpasangan
Fase 4
Membimbing kelompok belajar dan bekerja
Guru membimbing kelompok kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Siswa dengan teman kelompok belajarnya mengerjakan tugas kemudian setelah itu presentasikan hasil kerja kalian
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok.
Guru memberikan kesempatan mempresentasikan hasil kerjanya.
Siswa dan teman kelompoknya akan menjawab pertanyaan yang akan di berikan oleh guru kemudian akan mempresentasikan Bersama teman
Bagi yang benar diisi tanda benar maka langsung berteriak „horay‟.
kelompoknya
Fase 6
Memberikan penghargaan/apresiasi
Guru memberikan apresiasi untuk menghargai upaya maupun hasil belajar siswa
Siswa merasa sangat bangga akan pemberian penghargaan dari guru
1. Hubungan antara Model Pembelajaran dan Materi
Materi Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik).
materi ini dianggap sulit oleh siswa karena banyak Bahasa latin yang perlu di
ingat kembali oleh siswa. Sehingga perlu adanya perhatian pada saat pembelajaran
berlangsung oleh karena itu, model pembelajaran Course Review Horay perlu di
terapkan dalam proses pembelajaran tersebut, karena model ini bersifat
menyenangkan sehingga siswa tersebut tidak mudah bosan pada saat guru
menjelaskan dengan materi pembelajaran.
2. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Marteyani dalam jurnal
pembelajaran biologi kajian biologi dan pembelajarannya menyatakan bahwa
model pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan secara
signifikan aktifitas dan hasil belajar biologi siswa pada materi pokok ciri-ciri
mahkluk hidup SMP negeri lampung.
2. Penelitian serupa juga dilakukan Fatimah dalam jurnal ilmiah sekolah dasar
yang menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Course
Review Horay dapat meningkatkan hasil dan keaktifan belajar siswa pada
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD kecamatan sumowono
kabupaten semarang tahun ajaran 2012-2013.
3. Materi Pembelajaran Bakteri
A. Pengertian Bakteri
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik).
Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama
sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 (setelah
ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme terutama bakteri
(bakteriologi) mulai berkembang.
b. Ciri Ciri Morfologi Bakteri
Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin hanya
menggunakan morfologi sel untuk informasi taksonomi. Namun demikian
morfologi tetap bernilai dalam taksonomi. Morfologi bakteri yang di
pertimbangkan adalah :
1. Bentuk sel bakteri
Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar (berdasarkan
bentuknya) yaitu:
a. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
- Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
- Diplococcus, jka berganda dua-dua
- Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
- Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
- Staphylococcus, jika bergerombol
- Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
b. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder,
dan mempunyai variasi sebagai berikut:
- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
c. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk
koma)
-Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
B. Ukuran sel bakteri
- Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 - 5,0 x 0,5 - 1,0 μm, diameter 0,6 - 3,5 μm
- Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100 X)
- Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron
1. Struktur Sel bakteri
-Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk
koma)
- Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
Struktur Sel bakteri dapat dibagi atas 3 bagian utama yaitu :
1. Dinding sel
2. Bagian internal berupa protoplasma yang mengandung :
• Membran sel
• Inclusion body
• Mesosom
• Ribosom
• Nukleoid (DNA)
3. Bagian eksternal
• Kapsul
• Flagela
• Pili
2.Dinding sel
Dinding sel bakteri sangat tipis dan elastis, terbentuk dari peptidoglikan yang
merupakan polimer unik yang hanya dimiliki oleh golongan bakteri. Fungsinya
dinding sel adalah- memberi bentuk sel, member perlindungan dari lingkungan
luar dan mengatur pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel Teknik pewarnaan
Gram adalah untuk menunjukan perbedaan yang mendasar dalam organisasi
struktur dinding sel bakteri atau cellanvelope.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel relatif tebal, terdiri dari berlapis-
lapis polymer peptidoglycan (disebut juga murein). Tebalnya dinding sel menahan
lolosnya komplek crystal violet-iodine ketika dicuci dengan alkohol atau aseton.
Bakteri Gram negatif memiliki dinding sel berupa lapisan tipis peptidoglycan,
yang diselubungi oleh lapisan tipis outer membrane yang terdiri dari
lipopolysaccharide (LPS). Daerah antara peptidoglycan dan lapisan LPS disebut
periplasmic space (hanya ditemui pada Gram negatif) adalah zona berisi cairan
atau gel yang mengandung berbagai enzymes dan nutrient-carrier proteins.
Kompleks Crystal violet-iodine mudah lolos melalui LPS dan lapisan tipis
peptidoglycan ketika sel diperlakukan dengan pelarut. Ketika sel diberi perlakuan
pewarna tandingan Safranin O, pewarna tersebut dapat diserap oleh dinding sel
bakteri Gram negatif.
3. Protoplasma
Yaitu semua material yang terdapat didalam dinding sel.
A. Membran sel : Terdapat dibagian dalam dinding sel, terdiri dari phospholipid
yang tersusun bilayer , dan mengandung berbagai protein yaitu:
– Enzym untuk reaksi
– Pori untuk proses difusi
– Reseptor untuk transpor
– Reseptors untuk mengenal, komunikasi, dan penempelan.
B. Sitoplasma : Merupakan cairan sel yang terdapat didalam plasma membran.
Terdiri dari 80% air, ribosom, berbagai enzim, koenzim, senyawa organik
(protein, lemak, karbohidrat, dll), senyawa anorganik.
C. Ribosom : organel sel yang berfungsi sebagai pabrik protein
D. Mesosome : Invaginasi dari plasma membran, dalam bentuk vesikel, tubule,
atau lamela
E. Nukleoid : Material genetik bakteri/kromosom bakteri/DNA , berbentuk
circular (melingkar), membawa sifat yg mengatur viabilitas bakteri.
F. Plasmid : Material genetik non esensial, ekstra kromosom, berbentuk melingkar
tetapi ukuran lebih kecil dari DNA, membawa sifat-sifat tambahan ketahanan
terhadap antibiotik, ultra violet, patogenisitas, produksi bakteriosin, dll, tetapi
tidak membawa sifat untuk viabilitas sel. Plasmid dapat berpindah antar bakteri,
atau dari bakteri ke sel tanaman inang (contoh pada Agrobakterium tumefaciens).
1. Jenis-jenis Bakteri
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan
menjadi dua golongan yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.
a. Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang
mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan,
kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam
makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.
b. Bakteri Autotrof
Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri
dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri
autotrof (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu:
1. Bakteri fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai
energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses
fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
2. Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia
yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh
bakteri ini adalah: Nitrosomonas. Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi
NH2, air dan energi.
Di samping terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara
mendapatkan makanan, ada juga penggolongan bakteri berdasarkan sumber
oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi. Bakteri itu dikelompokan
sebagai berikut:
a. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya.
Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
b. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses
respirasinya. Misal: Streptococcus lactis.
Sedangkan berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan lagi
menjadi:
a. Bakteri aerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung
oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
d. Bakteri anaerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal:
Clostridium tetani.
e. Bakteri anaerob fakulatif
yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal:
Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella.
B. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri yang
menguntungkan adalahbaktteri yang dapat dimanfaatkan dalam industry. Bakteri
yang merugikan adalah bakteri yang dapat membusuhkan atau yang hidup
parasite baik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1. Contoh bakteri yang menguntungkan
a. Eschershia coli. Membantu membusukkan makanan didalam usus besar
dan menghasilkan vitamin K.
b. Rizobium. Mengikat nitrogen bebas diudara, menyuburkan tanah
c. Azotobacter. Mengikat nitrogen bebas diudara, menyuburkan tanah
d. Lactobacillus casei. Membantu fermentasi pada proses pembuatan keju.
e. Acetobacter. Membantu dalam proses pembuatan nata de coco yang
terbuat dari air kelapa.
f. Acetobacter. Membantu dalam proses germentasi alcohol menjadi asam
cuka. Air tapal yang mengandung gula diubah menjadi alcohol.
g. Streptomyces griceus. Penghasil antibiotic treptomisin
h. Lactobacillus bulgaricus. Membantu proses fermentase pembuatan susu
asam (yougurt)
i. Psodomonas denitrifikasi. Menghasilkan vitamin B12.
2. Bakteri yang merugikan
Contoh bakteri yang merugikan
a. Mycobacterium tuberculosis. Penyebab penyakit TBC.
b. Mycobacterium leprae. Penyebab penyakit lepra
c. Treponema palidium. Penyebab penyakit sifilis (raja singa)
3. Sterilisasi
Dilakukan dengan cara:
a. Dimasukkan ke dalam oven kemudian dipanaskan pada suhu 170-180 C
selama 2 jam.
b. Dimasukkan dalam uap air panas (tanak). Alat yang disterilkan harus
dibungkus rapat. Dimasukkan dandang (pemeram air) selama satu jam pada
suhu 100 c
c. Dimasukkan kedalam pansteril yang disebut aotoklaf. Didala aptoklaf suhu
dapat mencapai 121 C dan tekanan 15 atm/cm2. Proses ini memerlukan
waktu singkat sekitar 15 menit tanpa diulang.
4. Pengawetan Makanan
Pengawetan makanan dilakukan dengan cara :
a. Diberi garam, misalnya ikan asin
b. Diberi gula, misalnya dodo
c. Diberi asam, misalnya acar
d. Dikeringkan, misalnya kerupuk
e. Dibandingkan, misalnya daging, ikan, buah dan sayuran Selain itu terdapat
pengawetan dengan pasteurisasi (pemanasan dengan suhu 700C)
5. Alga Hijau-Biru
Alga ini disebut alga hijau-biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna hijau-
biru dilibatkan oleh klorofil dan pikem biru (fikosianin). Alga hijau-biru dapat
dijumpai ditempat-tempat yang lembab misalnya diatas tanah, batu, tembok,
sawah, parit dan dilaut jika mongering koloni alga hijau-biru akan mengelupas
seperti kerak.
6. Ciri alga hijau-biru
Ciri utama adalah bersifat :
a. Prokariotik. Alga hijau-biru tidak memiliki membrane inti. Bahan inti
terdapat pada suatu daerah didalam sitoplasma.
b. Klorofilnya tidak dalam kloroplas alga ini memiliki klorofil a dan pigem biru.
Klorofilnya tidak dalam kloroplas melainkan pada membrane tilkoid.
7. Struktur sel alga hijau-biru
1. Alga hijau biru ada yang uniseluler, ada yang membentuk koloni, dan ada
pula yang membentuk benang.
2. Sel alga hijau-biru tersusun dari dinding sel, membrane sel, sitoplasma,
dan asam ini atau asam nukleat (DNA).
8. Reproduksi alga hijau-biru
1. Pembelahan sel. Alga hijau-biru bereproduksi dengan pembelahan biner
2. Fragmentasi. Dilakukan oleh alga hijau-biru berbentuk benang.
Fragmentasi (pemegang) filament yang panjang akan terputus menjadi
dua atau lebih benang pendek yang disebut hormogonium.
3. Pembentukan spora jika kondisi buruk, diantara sel-sel alga hijau ada
yang dapat membentuk endospore. Dindingnya menebal dan ukurannya
membesar. Bentukan ini disebut akinet.
9. Contoh alga hijau-biru
Crorococcus.
Gleocapsa.
Polycytis.
Oscillatoria.
Nostoc.
Anabaena.
10. Peran alga hijau-biru
a. Alga hijau-biru yang merugikan
Alga hijau-biru hidup di air ada yang mengeluarkan racun, racun tersebut
dapatmembunuh organisme lain yang meminumnya. Jika alga tumbuh ditembok,
maka tembok tersebut akan menjadi mudah lapuk. Penyebab licin di lantai kamar
mandi.
b. Alga hijau-biru yang menguntungkan.
Alga-hijau-biru bermanfaat dibidang pertanian dan instrusi
makanan.gleocapsa, nostoc, anabaena merupakan alga hijau-biruyang dapat
mengikat nitrogen diudara sehingga dapat menyuburkan tanah pertanian.
c. Adapula alga hijau-biru yang dijadikan makanan karena mengandung protein
yang cukup tinggi. Misalnya alga hijau-biru yang tubuhnya berbentuk spiral
dan disebut arthrospira (spirulina).
10. Archaebacteria
Acrhaebakteria dimasukkan dalam kelompok prokariot karena tidak
memiliki membrane inti. Struktur sel dan metabolism archaebacteria sama
dengan organisme prokariotik lainnya. Archaebacteria tidak ditemukan didaerah
berkondisi ekstrem, misalnya sumber air panas dan air asin.
Perbandingan ciri bakteri dan Archaebakteria
Karakteristik Bakteri
Membran inti Tidak ada
Dinding sel Mengandung peptidoglikan
RNA Polimerase Satu jenis
Lipid membrane Hidrokarbon bercabang
11. Jenis-jenis Archaebakteria
a. Metanogen
Archabakteria jenis metanogen hidup dilingkungan aerobik. Akan mati jika
ada oksigen. Metagnogen menghasilkan gas metana (CH4) dari gas Hidrogen (H2)
dan karbon dioksida (CO2) contoh genus metanogen adalah metanopyrus dan
methanobacterium.
b. Halofil
Halofil hidup dilingkaran dengan kadar garam tinggi, biasanya 12-15%,
sementara kadar garam laut sekitar 3,5%. Halofil dapat ditemui digreat salt lake
di Utah, dilaut mati contoh archabakteria ini antara lain halococcus, halorubrum,
haloarcula dan halobakterium.
c. Termoasidofil (termofil ekstrem)
Termosidofil hidup didaerah bersuhu tinggi dan bersifat asam, misalnya
sumber air panas. Kondisi optimum untuk hidupnya 60-800C. sebagian besar
termoasidofil merupakan organisme autotrof dan metabolismenya bergantungan
pada sulfur.
Contoh Archaebakteria ini adalah sulfolubus yang hidup didunia air panas
di Yellowstone national park. Contoh lain adalah polylobus fumarii yang hidup
pada suhu 106-113 0C.
12. Manfaat Archaebakteria dalam kehidupan
Archabakteria memiliki peranan sebagai organisme pengurai. Metanogen
dapat menguraikan sampah dan kotoran hewan menjadi metana. Metanogen juga
bermanfaat untuk menguraikan kelebihan hidrogen pada prosuk fermentasi yang
dihasilkan oleh organisme anaerobic lainnya.
Beberapa jenis archabakteria diambil enzimnya untuk digunakan sebagai zat
tambahan dalam detergen. Enzim yang dihasilkan tersebut juga dapat mengubah
pati jagung menjadidekstrin (bahan pengental makanan).
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas X
SMA Negeri 2 Jeneponto, pada pembelajaran biologi masih terdapat beberapa
siswa yang belum bisa memahami materi dengan baik sehingga mereka pasif
pada saat proses belajar berlangsung. Tentunya ini menjadi kendala bagi
seorang guru, hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar dari beberapa
siswa. Karena tolak ukur keberhasilan siswa dalam proses belajar adalah hasil
belajar. Salah satu cara yang peneliti gunakan untuk memecahkan masalah
tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Course Review
Horay. Dengan memanfaatkan model pembelajaran Course Review Horay ini
bisa membantu dalam menyampaikan materi yang lebih menarik, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan menjadikan mereka
lebih aktif pada pembelajaran biologi. Tentunya hasil belajar siswa dapat
meningkat sesuai standar nilai KKM. Adapun Bagan kerangka pikir, sebagai
berikut.
Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah bagan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Adapun Hipotesis dari penelitian ini yaitu”Ada pengaruh model
pembelajaran Course Review Horay materi Bakteri terhadap hasil belajar
biologi di kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto.”
Proses belajar mengajar Siswa SMA Negeri 2 Jeneponto
Siswa belum bisa memahami dan mengingat materi biologi dengan baik
sehingga mereka pasif pada saat proses belajar
Penggunaan model Course Review Horay
Meningkatkan pemahaman siswa dan menjadikan mereka lebih aktif
Hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 2 Jeneponto memberi pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil
belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
1. Desain penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Eksperimen. Quasi Eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen
Penelitianini dilakukan Quasi Eksperimental Design (eksperimen semu)
karena dalam desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. dalam artian peneliti tidak dapat
mengendalikan variable secara penuh seperti pada data eksperimen yang
sebenarnya, namun peneliti bisa menghitungkan variable apa saja yang tak
mungkin untuk dikendalikan dan mempunyai pengaruh terhadap hasil
penelitian. Quasi Eksperimental Design dipandang sebagai eksperimen yang
semu dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model Course Review Horay
Terhadap Hasil Belajar Biologi pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria
Kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto.
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol, kelas eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan model Course
Review Horay dan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
(Sugiyono,2012) Keterangan:
X1: Pemberian perlakuan dengan menggunakan model pemebalajaran kooperatif berbentukkan model Course Review Horay oleh guru SMA Negeri 2 Jeneponto
X2: Pemberian perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbetukkan konvensional
O1: Pemberian nilai Pre-Test kelompok eksperimen
O2: Pemberian nilai Post-Test kelompok ekperimen
O3: Pemberian nilai Pre-Tets kelompok kontrol
O4: Pemberian nilai Post-Tets kelompok kontrol
2. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran Course Review Horay dan
variabel terikat yaitu hasil belajar biologi siswa.
3. Waktu dan tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020 semester
ganjil sekitar bulan Oktober-November. Penelitian dilaksanakan di SMA
Negeri 2 Jeneponto kelas X yang berlokasi di Kabupaten Jeneponto.
4. Prosedur penelitian
Berikut adalah rancangan peneliti dalam melaksanakan penelitian
a. Tahap Observasi
1) Melakukan wawancara dengan salah seorang guru biologi mengenai
permasalahan dalam pembelajaran biologi yang ada di SMA Negeri
2 Jeneponto.
2) Membuat surat izin penelitian untuk observasi ke sekolah
3) Bertemu dengan kepala sekolah untuk menyampaikan maksud dan
tujuan dengan membawa surat izin penelitian untuk observasi.
4) Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian.
5) Mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
b. Persiapan
1) Menentukan model pembelajaran sebagai solusi dari permasalahan
yang didapatkan setelah melakukan observasi di SMA Negeri 2
Jeneponto.
2) Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
3) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan RPP.
4) Membuat instrument penelitian berupa pretest dan posttest berupa
soal pilihan ganda sesuai dengan materi yang diajarkan.
5) Melakukan uji validasi instrument penelitian kepada dosen
pembimbing.
Adapun sintaks atau Fase-fase model pembelajaran Course Review Horay sebagai berikut:
Tabel 2.2 Sintaks Model pembelajaran kooperatif Course Review Horay
Fase-Fase Perlakuan Guru Perlakuan siswa
Fase1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menjelaskan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa
Siswa mencatat tujuan yang di sampaikan oleh guru
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan materi pelajaran/ informasi tentang Archaebacteria dan Eubacteria menggunakan model Course Review Horay
Siswa menyimak semua penjelasan guru tentang pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria
Fase 3
Membagi siswa dalam kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu seluruh siswa membuat kotak sesuai dengan kebutuhan dan di isi dengan nomor yang ditentukan guru.
Siswa membentuk kelompok secara berpasangan
Fase 4
Membimbing kelompok belajar dan bekerja
Guru membimbing kelompok kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Siswa dengan teman kelompok belajarnya mengerjakan tugas kemudian setelah itu presentasikan hasil kerja kalian
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok.
Siswa dan teman kelompoknya akan menjawab pertanyaan yang akan di berikan oleh guru kemudian akan mempresentasikan
Guru memberikan kesempatan mempresentasikan hasil kerjanya.
Bagi yang benar diisi tanda benar maka langsung berteriak „horay‟
Bersama teman kelompoknya
Fase 6
Memberikan penghargaan/apresiasi
Guru memberikan apresiasi untuk menghargai upaya maupun hasil belajar siswa
Siswa merasa sangat bangga akan pemberian penghargaan dari guru
(Modifikasi Peneliti, 2019)
c. Evaluasi yang termasuk dalam kegiatan ini adalah melakukan posttest agar
dapat mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
IPA 3 SMA Negeri 2 Jeneponto pada semester ganjil tahun ajaran
2019/2020. Sedangkan pada populasi terukur pada penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto pada semeseter ganjil
tahun ajaran 2019/2020, yang terbagi ke dalam 4 rombongan belajar
(Rombel).
Table 3.3 Distribusi Populasi
Rombongan Kelas Jumlah siswa
X 34
X 32
X 35
X 35
Jumlah 136
(Sumber. SMA Negeri 2 Jeneponto, 2019)
2. Sampel
Teknik Sampling yang digunakan yaitu dengan menggunakan
teknik Random sampling di iambil 2 kelas secara acak, dan dipilih 2 kelas
yaitu X IPA 3 sebagai kelompok kontrol yang diberi perlakuan yaitu
model Course Review Horay dan X IPA 4 sebagai kelompok eksperimen
yang diberi perlakuan yaitu model pembelajaran Konvensional. karena
kelas yang dipilih dapat dinyatakan (homogen) berdasarkan hasil nilai
ulangan harian mata pelajaran biologi
Tabel 2.3 Sampel
Kelas Jumlah siswa Keterangan
X IPA 3 35 Kelas kontrol
X IPA 4 35 Kelas eksperimen
Jumlah 70 (Sumber, SMA Negeri 2 Jeneponto, 2019)
C. Definisi Operasional Variabel
Adapun devinisi operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Model pembelajaran Course Review horay adalah model pembelajaran
yang dapat menciptkan kondisi belajar yang menyenangkan karena siswa
di bagi dalam kelompok selanjutnya diberi pertanyaan dan kelompok
yang dapat menjawab benar dapat berteriak “horay” atau yel-yel lainnya
yang disukai.
2. Hasil belajar adalah perubahan yang dialami oleh siswa yaitu peningkatan
hasil belajar kognitif siswa setelah mengalami kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan tersebut dapat diketahui melalui nilai terhadap bahan
pelajaran yang diajarkan yang didapat dari pretest dan posttest yang
berupa pilihan ganda sebanyak 30 nomor.
D. Instrumen penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar diberikan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa
terhadap materi yang telah dipelajari. Tes hasil belajar diberikan secara
bersamaan kepada seluruh siswa dalam bentuk tes obyektif (pilihan ganda)
sebanyak 30 nomor. Tes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang dilakukan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (pretest
dan posttes).
2. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk meninjau aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran.
3. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk meninjau aktivitas guru
dalam proses pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes Tertulis
Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami dan
menguasai materi. Tes tersebut akan diberikan kepada kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Tes yang akan diberikan disini adalah tes awal (pretest)
dan tes akhir (posttest) yaitu soal berbentuk pilihan ganda (multiple
choices) sebanyak 30 soal. Tes awal (pretest) adalah tes yang diberikan
sebelum pembelajaran, sedangkan tes akhir (posttest) adalah tes yang
diberikan setelah proses pembelajaran berlangsung yang bertujuan untuk
mengetahui pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran
2. Non Tes
a. Observasi
1) Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk meninjau
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
2) Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk meninjau
aktivitas guru dalam proses pembelajaran, ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung
b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang
diperolah dari observasi dan memberikan gambaran yang nyata
mengenai kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial yaitu analisis data
mengenai hasil pretest-postest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian
data mengenai pengaruh penggunaan model pembelajaran Course Review
Horay terhadap hasil belajar kognitif siswa di SMA Negeri 2 Jeneponto.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai
karkteristik data yang berasal dari suatu sampel. Pada tehnik analisis ini
hanya mendeskripsikan kondisi dari data yang sudah ada dan
menyajikannya dalam bentuk tabel, diagram, grafik dan bentuk lainnya
yang disajikan dalam uraian-uraian singkat dan terbatas.
Pada tehnik analisis data ini, data yang dianalisis adalah hasil
belajar siswa yang terlebih dahulu akan dibandingkan dengan interval nilai
dan predikat untuk KKM 75 seperti pada tabel berikut ini:
Table 3.6 Keriteria Hasil Belajar Siswa Interval Nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat Baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup 0-75 D Kurang
(Sumber: Kemendikbud, 2017)
Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan dalam mata
pelajaran biologi SMA Negeri 2 Jeneponto sebagai berikut :
Tabel. 3.7 Kriteria Nilai Ketuntasan Minimal
Nilai Kriteria
< 75 Tidak Tuntas
≥ 75 Tuntas
(SMA Negeri 2Jeneponto)
2. Analisis Statistik Inferensial
Adapun syarat yang harus dianalisis berdasarkan hipotesis yang
telah dirumuskan yaitu:
a. Uji Normalitas
Data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu sebelum pengujian normalitas dilakukan,
maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian uji normalitas data
dengan teknik chi-square dengan bantuan softwere SPSS 25. Uji
Kolmogorov-Smirno (Lilliefors Significance Correction), jika
signifikasi < 0,05 maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal,
jika signifikasi > 0,05 maka data berdistribusi dinyatakan normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelas penelitian (eksperimen dan kontrol) mempunyai varians yang
homogen atau tidak. Uji homogenitas varians dua buah variabel
independen dapat dilakukan dengan uji Fisher atau One-Way ANOVA
pada software SPSS 25. Kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi
jika hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti variansi pada
setiap kelompok sama.
c. Uji Normalitas N-Gain
Uji N-Gain digunakan untuk mengukur seberapa besar pemahaman
siswa setelah dilaksanakan pembelajaran setiap tes diberikan pada
awal dan akhir pertemuan, dan kenaikan siswa dalam pemahaman
ditandai oleh gain. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest.
Uji tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas peningkatan. Hasil
dari N-gain ini dijadikan perbandingan antara sebelum dan sesudah
pembelajaran dilakukan. Adapun kategori nilai Uji N-Gain sebagai
berikut :
Tabel 3.8 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain
( Hake, R. dalam Nurfadillah 2015 )
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan cara melakukan perhitungan
sehingga setiap rumusan masalah dapat ditemukan jawabannya secara
kuantitatif. Perhitungan uji hipótesis menggunakan uji Independent
Sample T-Test.
Skor N-Gain Kategori N-gain > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ N-gain ≥ 0,7 Sedang N-gain < 0.3 Rendah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Jeneponto, kabupaten
Jeneponto dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA 3
dan X IPA 4 pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 Penelitian ini
termasuk ke dalam penelitian eksperimen peneliti menggunakan quasi
eksperime untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran
Course review horay terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X di SMA
Negeri 2 Jeneponto.
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Deskripsi Aktivitas Siswa
Data Aktivitas siswa ini diperoleh melalui instrument observasi
aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dengan penerapan model pembelajaran Course Review Horay terhadap
hasil belajar biologi. Indikator aktivitas siswa terdiri dari Sembilan aspek
observasi, obervasi dilakukan berdasarkan petunjuk pada instrument
pengamatan yang dilakukan pada setiap pertemuan, data hasil pengamatan
aktivitas siswa disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:
b. Deskripsi Hasil Belajar Biologi kelas Eksperimen sebelum Diterapkan
Model Pembelajaran Course Review Horay terhadap (Pretest dan
posttest)
Berikut hasil belajar biologi siswa kelas X IPA 4 sebagai kelas
eksperimen sebelum diterapkan model pembelajaran Course Review
Horay, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Statistik Hasil Belajar pada kelas Eksperimen
Statistik Skor Statistik
Pretest posttest Ukuran Sampel 35 35
Rata-rata 50,17 88,40
Nilai Tengah 50 90
Std. Deviation 8,09 8,27
Nilai Terendah 28 65
Nilai Tertinggi 60 100
Berdasarkan tabel 4.1 hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen
sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan (pretest dan
posttest). Pada kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan (pretest) dengan
nilai rata-rata 50,17 dengan nilai tertinggi 60 Sedangkan setelah diberikan
perlakuan (posttest) dengan nilai rata-rata 88,40 dengan nilai tertinggi 100.
Secara rinci analisis deskriptip dapat dilihat pada lampiran. Jika skor
pretest dan posttest hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol di kelompokkan
ke dalam empat skala maka akan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2 dibawah
ini.
42
42
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Hasil Belajar Biologi Siswa kelas eksperimen Sebelum dan setelah diberikan perlakuan (pretest dan postest )
Interval
Kualitas
Pretest Post-test Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi
Presentase
(%) 93-100 Sangat baik 0 0 12 34,29
84-92 Baik 0 0 12 34,29
75-83 Cukup 0 0 8 22,85
<75 Kurang 35 100 3 8,57
Jumlah 35 100 35 100
Adapun grafik pengkategorian interval dan frekuensi pretest dan posttest
hasil belajar biologi siswa pada kelas Eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
gambar 4.1 dibawah ini :
Gambar 4.1 Grafik Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil Belajar biologi
Siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 4.2 dan gambar 4.1 terlihat bahwa tingkat skor
hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen diperoleh data untuk posttest
34,29 % siswa berada pada kategori sangat baik, 34,29 % siswa berada
0
5
10
15
20
25
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Frek
uen
si
Kategori Hasil Belajar Siswa
Post-Test Eksperimen
Post-Test Kontrol
pada kategori baik, dan 22,85 % siswa berada pada kategori cukup , 8,57%
siswa berada pada kategori kurang. Presentase tertinggi untuk perolehan
skor saat Posttest berada pada kategori sangat baik. sehingga hasil belajar
biologi siswa setelah diberikan perlakuan posttest pada kelas eksperimen
dengan menggunakan model Course Review Horay yaitu berada pada
kategori sangat baik. Sedangkan hasil belajar biologi setelah diberikan
perlakuan posttest pada kelas kontrol dengan menggunakan model
konvensinal biasa yaitu berada pada kategori cukup. Maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar biologi pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay mengalami
peningkatan dibandingkan kelas kontrol dengan menggunakan
pembelajaran konvensinal biasa.
Selanjutnya apabila data tes hasil belajar pretes dan posttest kelas
kontrol sebelum dan sesudah diterapkan metode konvensional, dikaitkan
dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.3 Distribusi ketentuan hasil belajar siswa kelas eksperimen
debelum dan sesudah diberikan perlakuan (pretest dan
posttest)
Nilai Hasil
Belajar
Kategori
Pretest Postest
Frekuensi Presentase (%)
Frekuensi Presentase (%)
<75 Tidak tuntas
0 0 3 8,58
>75 Tuntas 35 100 32 91,42
35 100 35 100
Berdasarkan pada tabel 4.3 mengenai data ketuntasan hasil belajar
biologi siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menerapkan
pembelajaran konvensinal biasa maka dapat disimpulkan bahwa kelas
eksperimen baik sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran
konvensional biasa masih ada siswa yang belum memenuhi ketuntasan
nilai hasil belajar siswa dimana minimal nilai ketuntasan siswa adalah 75.
c. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Kelas Kontrol (Pretest dan Post-tes) Tabel
4.4 Statistik hasil belajar biologi pada kelas kontrol sebelum dan sesudah
perlakuan
Statistik Skor Statistik
pretest posttest
Ukuran Sampel 35 35
Rata-rata 46,80 81,68
Nilai Tengah 47.00 80,00
Std. Deviation 10,68 6,00
Nilai Terendah 30 70
Nilai Tertinggi 67 93
Berdasarkan tabel 4.4 hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol sebelum
diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan (pretest dan posttest). Pada
kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (pretest) dengan nilai rata-rata 46,80
dengan nilai tertinggi 67. Sedangkan setelah diberikan perlakuan (posttest) dengan
nilai rata-rata 81,68 dengan nilai tertinggi 93.
Secara rinci analisis deskriptif dapat dilihat pada lampiran. Jika skor pretest
dan posttest hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol dikategorisasikan
kedalam empat skala diperoleh hasil seperti pada tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Hasil Belajar Biologi Siswa kelas kontrol Sebelum dan setelah diberikan perlakuan (pretest dan postest )
No
Interval
Kualita
Pretest Post-test Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi Presentase
(%) 1 93-100 Sangat
Baik 0 0 2 5,71
2 84-92 Baik 0 0 8 22,86
3 75-83 Cukup 0 0 20 57,14
4 <75 Kurang 35 100 5 14,29
Jumlah 100 100 35 100
Adapun grafik pengkategorian interval dan frekuensi pretest dan posttest
hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol dan kelas Eksperimen dapat
dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini :
Gambar 4.6 Grafik Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil Belajar Siswa
kelas Kontrol dan kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.3 dan gambar 4.2 terlihat bahwa tingkat skor
hasil belajar biologi siswa kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan
(pretest) dimana untuk perolehan skor berada pada kategori kurang yaitu
100%. Dan untuk hasil belajar siswa kelas eksperimen sebelum diberikan
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Frek
uen
si
Kategori Hasil Belajar Siswa
Pre-Test Kontrol
Pre-Test Eksperimen
perlakuan (pretest) dimana untuk perolehan skor berada pada kategori
kurang. Sehingga hasil belajar biologi siswa sebelum diberikan perlakuan
(pretest) pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen berada pada
kategori kurang.
Tabel 4.7 Distribusi ketentuan hasil belajar siswa kelas Kontrol
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (pretest dan
posttest)
Nilai Hasil
Belajar
Kategori
Pretest Postest
Frekuensi Presentase (%)
Frekuensi Presentase (%)
<75 Tidak tuntas
0 0 5 14,29
>75 Tuntas 35 100 30 85,71
35 100 35 100
Berdasarkan pada tabel 4.7 deskripsi nilai ketuntasan hasil belajar
siswa kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran
konvensional biasa maka dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol Sebelum
diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional biasa 0% siswa
belum mencapai KKM namun, setelah diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional seluruh siswa telah mencapai KKM dimana
nilai ketuntasan siswa adalah 75.
2. Analisis Statistik Inferensial
Pengelolahan dan analisis data statistic inferensial dimaksudkan untuk
menganalisis data dengan membuat generalisasi pada data sampel agar
hasilnya dapat diberlakukan pada populasi. Untuk menguji hipotesis
penelitian, dilakukan dengan tahapan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Pengujian Prasyarat Analisis
Adapun persyaratan analisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data pada penelitian ini digunakan uji
Kolmogorov-smirnow dan Shapiro-Wilk SPSS Ver.25 untuk mengetahui
data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dengan pengambilan
keputusan, jika nilai signifikan > 0.005 maka data normal, sebaliknya jika
nilai signifikan < 0,005 maka data tidak normal. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar biologi pretest-posstes kelas eksperimen
dan kelas kontrol berdistribusi normal. Berikut tabel 4.8 uji normalitas
data :
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Nilai Signifikansi
Pretest Eksperimen 0,132
Posttest Eksperimen 0,148
Pretest Kontrol 0,138
Posttest Kontrol 0,128
Berdasarkan tabel 4.8 Hasil uji normalitas semua nilai baik pretest maupun
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dimana
perhitungan yang diperoleh kurang dari nilai taraf signifikan 0,05 Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai kedua kelas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil pengujian normalitas populasi, kelas eksperimen
maupun kelas kontrol mempunyai data yang terdistribusi normal, maka
dilanjutkan uji homogenitas. Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui
apakah variansi kedua populasi homogeny (sama). Pengujian homogenitas dapat
dihitung dengan menggunakan uji Homogenitas of Varianse dengan bantuan
softwere SPSS 25. Adapun hipotesis yang diuji sebagai berikut :
Tabel 4.9 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Sig 0,076 0,065 Taraf Sig (a) Kesimpulan Kedua Data Homogen Kedua Data Homogen
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji homogenitas semua nilai baik pretest
maupun posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil > 0,05 jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan varians diantara kedua kelompok
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol kedua varians sama-sama bersifat
homogen.
3. Uji Gain (N-Gain)
Uji gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara nilai pretest dan
posttest pada kelas eksperimen maupun kontrol. Adapun hasil perhitungan uji
normalitas gain adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain)
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest N-Gain
Kategori Pretest Posttest N-gain
Kategori
Jumlah siswa
35 siswa 35 siswa
Nilai rata-rata
50,17 88,40 0,75 Tinggi 46,80 81,68 0,63 Sedang
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data hasil belajar siswa baik pada
kelas eksperimen termasuk kategori tinggi karena nilai rata-rata N-Gain berada
antara 0,75 sedangkan pada kelas kontrol data hasil belajar siswa berada pada
kategori sedang karena nilai rata-rata N-Gain berada pada rentang nilai 0,30-0,75.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki perbedaan pada hasil
belajar.
4. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis yang menghasilkan kesimpulan
data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka uji hipotesis
akan dilakukan dengan uji Independent Sample Test. Pengujian hipotesis
dilakukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya pengaruh hasil belajar antara
model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran
konvensional biasa siswa kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto. Pengujian akan
diolah menggunakan analisis Independet Sampel Test yang terdapat dalam
perangkat lunak SPSS versi 25 for Windows. Data hasil perhitungan disajikan
pada tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Statistik Pretest Posttest
Sig 0,005 Taraf Sig (α)
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji hipotesis dengan menggunakan taraf
signifikasi 0,05 tampak bahwa nilai p (sig 2-tailed) adalah 0,000 < 0,05, ini berarti
ditolak dan diterima maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil
belajar biologi menggunakan model pembelajaran Course Review Horay siswa
kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan diatas maka secara kuantitatif
hasil penelitian eksperimen ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar yang
signifikan anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran konvensional biasa dan model pembelajaran
Course Review Horay pada kelas X IPA SMA Negeri 2 Jeneponto.
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya
perbedaan nilai antara eksperimen dan kontrol di SMA Negeri 2 Jeneponto. Data
hasil belajar siswa kelas eksperimen SMA Negeri 2 Jeneponto pada mata
pelajaran biologi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Course
Review Horay dapat diketahui dengan melihat kategori hasil belajar pada tabel
yang telah disajikan sebelumnya dengan menunjukkan bahwa kelas eksperimen
mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Review Course
Horay dapat meningkatkan jumlah siswa yang masuk ke dalam kategori tingkat
penguasaan sangat baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Menik Kusmami (2013). Menik melakukan penelitian dengan menerapkan
model kooperatif tipe Course Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar
siswa terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Kaligansa Kulon 01 Kabupaten
Brebes. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa model kooperatif tipe Course
Review Horay terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kiswandi, dkk.(2013: 18) dalam
Unnes Journal Of Mathematics Education mengemukakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran lain. Hal ini dikarenakan kemampuan pemahaman konsep siswa
yang diajar dengan menggunakan model Course Review Horay lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran yang
lain. Pembelajaran dengan menggunakan model Course Review Horay mampu
meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam materi pembelajaran hal ini
disebabkan dalam pembelajaran siswa lebih aktif dalam membangun
pengetahuannya dimana dalam proses belajar siswa diajak berdiskusi guna
membahas materi yang dipelajari dengan berbagai pertanyaan guru untuk
membantu siswa membangun pengetahuannya. Pertanyaan yang diberi telah
disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa.Siswa dituntut untuk memberi pendapat
mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru sehingga dari
pertanyaan tersebut diharapkan siswa mampu membuat kesimpulan dari
permasalahan yang dipelajari.
Hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah
menggunakan model Course Review Horay dimana sebelum diberi perlakuan
berada pada kategori kurang. Sedangkan sesudah diberi perlakuan berada pada
kategori sangat baik. Berdasarkan catatan lapangan yang peneliti dapatkan pada
proses pembelajaran ini, siswa cukup antusias untuk menyampaikan informasi
kepada teman-temannya dan dituntut untuk lebih kreatif dan aktif dalam setiap
kelompok. Hal ini terbukti dari usaha masing-masing kelompok, karena setiap
kelompok memiliki perwakilan untuk maju kedepan menjelaskan hasil diskusinya
sehingga dapat membiasakan siswa mempunyai sikap menghargai penjelasan dari
temannya. Siswa mampu bekerjasama mengembangkan pengetahuan seperti
berpikir dan berkomunikasi dalam mengumpulkan informasi baru yang diperoleh
dari pembelajaran dengan teman sekelompoknya. Berdasarkan data tersebut
kegiatan diskusi yang dilakukan berpengaruh cukup baik terhadap hasil belajar
khususnya ranah kognitif dan psikomotor.
Hal ini sehubungan dengan teori yang dikemukakan oleh sitihuzaifah (2014)
yang mengatakan model pembelajaran Course Review Horay yang dirancang
untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat
dipelajari secara tepat dan efisien. Model pembelajaran ini memiliki pandangan
bahwa para siswa tidak hanya dituntut untuk mampu membentuk konsep melalui
proses mengklasifikasi data akan tetapi mereka juga dapat membentuk susunan
konsep dengan kemampuannya sendiri.
Hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah
penerapan pembelajaran konvensional dimana sebelum diberi perlakuan
menggunakan model pembelajaran konvensional berada pada kategori kurang
sedangkan sesudah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran
konvensional berada pada kategori sangat baik.Pada kelas kontrol proses
pembelajaran berlangsung kurang aktif, dalam mengajukan pertanyaan mengenai
materi yang telah dijelaskan oleh guru. Sehingga siswa kurang mampu memahami
materi Bakteri. Banyak siswa yang acuh ketika penyampaian materi. Hal ini
disebabkan model yang dipakai belum menarik dan gaya mengajar kurang bisa
membuat siswa menjadi aktif.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian fathnur (2018) mengemukakan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran lain. Hal ini dikarenakan kemampuan
pemahaman konsep siswa yang diajar dengan menggunakan model Course
Review Horay lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran yang lain. Pembelajaran dengan menggunakan model Course
Review Horay mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam materi
pembelajaran hal ini disebabkan dalam pembelajaran siswa lebih aktif dalam
membangun pengetahuannya dimana dalam proses belajar siswa diajak berdiskusi
guna membahas materi yang dipelajari dengan berbagai pertanyaan guru untuk
membantu siswa membangun pengetahuannya. Pertanyaan yang diberi telah
disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa.Siswa dituntut untuk memberi pendapat
mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru sehingga dari
pertanyaan tersebut diharapkan siswa mampu membuat kesimpulan dari
permasalahan yang dipelajari.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui sampel memiliki rata-rata
nilai yang bersifat homogen. Hal tersebut dikatakan kedua sampel mempunyai
kemampuan yang sama dan dapat digunakan dalam sampel penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai posttest siswa pada materi Archaebacteria
dan Eubacteri pada kelas eksperimen maupun kontrol mengalami
peningkatan.Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa kedua kelompok
tersebut berdistribusi normal dan homogen.
Hasil hipotesis pertama dengan uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.10 Untuk
uji t pada taraf signifikan (0,05). Kolom keputusan dibuat berdasarkan pada
ketentuan pengujian uji t, yaitu Pvalue lebih besar dibandingkan taraf signifikan
maka dinyatakan H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay pada kelas eksperimen
dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa pada materi Bakteri.
Berdasarkan hasil analisis uji rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran Course Review Horay berada pada kategori
tinggi sedangkan pada kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran
konvensional berada pada kategori sedang. Dari analisis rata-rata N-Gain Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Course Review Horay lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pada proses penelitian ini masih
terdapat beberapa kendala dan kekurangan ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung, yaitu siswa sulit dikondisikan sehingga pembelajaran kurang
kondusif. Solusi yang dapat diterapkan oleh guru yaitu membuat keadaan belajar
yang menarik agar siswa tidak bosan. Sedangkan kelebihan pada penelitian ini
yaitu siswa dapat lebih aktif dan mulai membiasakan diri untuk berbicara di depan
teman-temannya, siswa menghargai penjelasan dari siswa lainnya dan saling
bekerjasama dengan anggota kelompoknya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa mulai dari pretest dan posttest pada kelas eksperimen
maupun kelas kontol mengalami perubahan atau peningkatan pada kelas
eksperimen pretest 100% pada kategori kurang, posttest untuk kelas
eksperimen 32,29% pada kategori sangat baik.
2. Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Course Review Horay
terhadap hasil belajar biologi materi Biologi siswa kelas X SMA Negeri 2
Jeneponto melalui model Course Review Horay dilihat dari hasil statistik
inferensial dengan uji hipotesis dimana kelas eksperimen maupun kelas
kontrol nilai probabilitasnya 0,005 < 0,05 artinya terdapat pengaruh.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, ada beberapa yang penulis sarankan sebagai
berikut:
1. Kepada guru biologi SMA Negeri 2 Jeneponto agar dalam pembelajaran
biologi disarankan untuk mengajar dengan menerapkan pembelajaran Course
Review Horay dan model pembelajaran konvensional meskipun di hasil
penelitian penulis yang lebih unggul ialah pembelajaran Course Review
Horay namun tidak ada salahnya untuk memakai model pembelajaran
konvensional yang digunakan lebih efektif dan berusaha untuk menciptakan
58
pembelajaran yangaktif dan menyenangkan supaya siswatidak merasa bosan
dalam mengikuti pembelajaran biologi.
2. Kepada penentu kebijakan dalam bidang pendidikan agar hasil penelitian ini
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di Sekolah Menengah Atas terkhusus SMA Negeri 2 Jeneponto
3. Diharapkan kepada peneliti lain agar melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai model pembelajaran Course Review Horay ini pada materi dan
sampel yang berbeda pula.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Model-pembelajaran-Course-Review Horay.10 Desember 2011.
Darmadi. 2017. Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam dinamika Belajar siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Dimyati, dkk. 2009. Belajar dan pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka cipta Fathnur. 2018. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental.
Yogyakarta: Deepublish. Fifendy, Mades. 2017. Mikrobiologi. Depok: Kencana Handayani, Nuri. 2009. Buku Kantong Biologi SMA Jakarta: PT. Buku Kita Hanif, dkk, 2017. Statistic Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. Hermawan, Puput. dkk. 2014. Pengaruh Model Kooperatif tipe Course Review
Horray Terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal Didaktika Dwija Indria (Solo), Vol 2(1).
Johar, Arifin. 2017. SPSS 24 Untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media
Pratama. Kaswandi, dkk. 2018. Model pembelajaran concept attainment dan cognitive
terhadap kemampuan pemahaman konsep. Unnes jounal of mathematics education
Lefudin. 2017. Belajar Pembelajaran Dilengkapi dengan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Nurfadillah. 2015. Pengaruh Penggunaan Strategi Mastery Learning Terhadap
Hasil Belajar IPS Siswa MTS Al-Khairiyah Tegal Perang Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2014/2015. (Skripsi)
Mediatati, Nani, dkk. 2016. Penggunaan Model Pembelajaran Course Review
Horray dengan Media Flipchart Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKN. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (2).
Malechah. 2010. Conceptual Learning & Learning Style (Kajian Konseptual
Tentang Belajar dan Gaya Belajar. journal.uniera.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Maret 2016
Pratiwi, N, K. 2015. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMK Kesehatan Di Kota Tengerang. Jurnal Pujangga. 1 (2): 101
Rohana, dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course
Review Horay dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa. Ekuivalen-Pendidikan Biologi.
Rusman. (2013). Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme
Guru-edisi 2. Jakarta:Raja Wali Pers Sihotang, Togap, dkk. 2015, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Course Review Horray terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ekonomi Akutansi, Vol. 1(1).
Sitihuzaifah, dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperstif tipe
Course Review Horray Terhdap Hasil Belajar Biologi Di SMA Negeri 11 Palembang Betrin Jayu Novpridey. Jurnal Pembelajaran Biologi, Vol 1(2).
Sri, dkk, 2015. Desain Laboratorium Skala Mini untuk Pembelajaran Sains
Terpadu. Yogyakarta: Deepublish. Sugiyono. 2017. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta Sukmadianata, Nana Syaodih. 2016 metode penelitian pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Saondi, O, dkk. 2015. Buku Praktis Memahami Penelitian Tindakan. Yogyakarta :
CV Budi Utama. Sinar, 2018.Metode Active Learning Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar Siswa. Yogyakarta: CV Budi Utama Subagya, 2010.Paradigma Pedagogi Reflektif Mendampingi Siswa Menjadi
Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: KANISUS Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Setiowati, Tetty, Deswaty Furqonita. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Suryabrata, Sumadi. 2014. Metode Penelitian. Jakarta:PT Rajagrafindo Persad
Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Ula, dkk. 2013. Revolusi Belajar-Optimalisasi Kecerdasan Melalui Pembelajaran
Berbasis Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Z
S
2