systemic review skizofrenia

46
ARTIKEL PENELITIAN Sebuah Tinjuan Sistematis dari Prognosis Jangka Panjang pada Skizofrenia Onset Dini Lars Clemmensen, Ditte Lammers Vernal dan Hans- Christoph Steinhausen Abstrak Latar Belakang Tinjauan terkini menganalisis hasil jangka panjang dan prognosis dari skizofrenia onset dini berdasarkan pada studi sebelumnya yang diterbitkan tahun 1980. Metode Pencarian artikel secara sistematis yang dipublikasikan dalam literatur berbahasa Inggris setelah tahun 1980 mengidentifikasi total 21 studi, yang mencakup 716 pasien penderita skizofrenia onset dini (Early Onset Schyzophrenia) atau EOS disertai gangguan psikotik lainnya (MIX). Para penulis menilai hasilnya sebagai "baik," "moderat," atau "buruk". Usia rata-rata onset dalam studi ini <18 tahun. Hasil Secara umum, hasil pada studi dengan EOS lebih buruk dibandingkan hasil pada studi MIX. Hanya 15,4% dari pasien pada studi EOS dan 19,6% dari pasien pada studi

Upload: zacrouchy

Post on 05-Dec-2014

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Systemic Review Skizofrenia

ARTIKEL PENELITIAN

Sebuah Tinjuan Sistematis dari Prognosis Jangka Panjang

pada Skizofrenia Onset Dini

Lars Clemmensen, Ditte Lammers Vernal dan Hans-Christoph Steinhausen

Abstrak

Latar Belakang

Tinjauan terkini menganalisis hasil jangka panjang dan prognosis dari skizofrenia

onset dini berdasarkan pada studi sebelumnya yang diterbitkan tahun 1980.

Metode

Pencarian artikel secara sistematis yang dipublikasikan dalam literatur berbahasa

Inggris setelah tahun 1980 mengidentifikasi total 21 studi, yang mencakup 716

pasien penderita skizofrenia onset dini (Early Onset Schyzophrenia) atau EOS

disertai gangguan psikotik lainnya (MIX). Para penulis menilai hasilnya sebagai

"baik," "moderat," atau "buruk". Usia rata-rata onset dalam studi ini <18 tahun.

Hasil

Secara umum, hasil pada studi dengan EOS lebih buruk dibandingkan hasil pada

studi MIX. Hanya 15,4% dari pasien pada studi EOS dan 19,6% dari pasien pada

studi MIX mengalami hasil "baik". Sebaliknya, 24,5% dari pasien pada studi EOS

dan 33,6% pada studi MIX mengalami hasil "moderat", serta 60,1% pada studi

EOS dan 46,8% pada studi MIX mengalami hasil "buruk". Para penulis

mengidentifikasi berbagai efek yang signifikan pada hasil tersebut. Pada EOS,

penemuan tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh pengurangan sampel, yang

menunjukkan bahwa pada studi dengan tingkat drop-out yang tinggi, sedikit

pasien yang mengalami hasil "moderat", dan lebih banyak pasien mengalami hasil

"buruk", namun efek tersebut cukup kecil. Selain itu, efek tersebut kecil dan lebih

menguntungkan untuk pengukuran fungsi spesifik dibandingkan pengukuran

secara global, hasil yang buruk dengan jumlah kecil hingga sedang didapatkan

pada periode tindak lanjut > 10 tahun dan pada laki-laki, serta hasil yang buruk

Page 2: Systemic Review Skizofrenia

dengan jumlah kecil sampai besar didapatkan pada pasien didiagnosis sebelum

1970.

Simpulan

Berbeda dari manifestasi pada dewasa, manifestasi dini skizofrenia pada anak-

anak dan remaja masih memberikan prognosis yang sangat buruk. Berdasarkan

analisis dari kumpulan data ini, periode tindak lanjut yang lebih lama, jenis

kelamin laki-laki, dan pasien yang didiagnosis sebelum tahun 1970 banyak

berkontribusi pada EOS yang buruk.

Kata Kunci

Skizofrenia onset dini, skizofrenia onset kanak-kanak, course jangka panjang,

hasil, prognosis

Page 3: Systemic Review Skizofrenia

Latar Belakang

Belakangan ini, skizofrenia telah dianggap sebagai gangguan dengan

tingginya tingkat kronisitas dan kerusakan dari waktu ke waktu. Beberapa studi

terbaru menunjukkan prognosis yang lebih baik pada gangguan ini [1,2].

Biasanya, onset terjadi pada masa dewasa awal dengan frekuensi manifestasi yang

lebih rendah pada masa remaja dan kanak-kanak. Dalam literatur, definisi dari

skizofrenia onset dini (EOS) atau skizofrenia onset remaja, bervariasi dengan

studi yang menjelaskannya sebagai onset yang terjadi sebelum usia 17-21 tahun

[1,3-18].

Hampir sama, usia munculnya onset pada skizofrenia onset sangat dini

(VeOS) atau onset skizofrenia pada masa kanak-kanak (COS) juga bervariasi di

berbagai studi dengan definisi sebelum 12-15 tahun [3, 9, 15, 17, 19-25]. Definisi

EOS yang paling lazim adalah terjadinya onset sebelum usia 18 tahun, sedangkan

definisi VeOS yang paling lazim adalah terjadinya onset sebelum usia 13 tahun.

Sementara skizofrenia onset dewasa (AOS) telah dipelajari dengan sangat

rinci selama beberapa dekade, penelitian tentang EOS dan VeOS masih lebih

terbatas, sebagian karena prevalensinya yang rendah dan terdapat fakta bahwa

EOS tidak diakui dalam sistem diagnostik sebelum adanya DSM -III. Prevalensi

skizofrenia pada anak-anak dan remaja agak rendah, dengan perkiraan VeOS

bervariasi antara 1 per 10.000 [21], 1 per 30.000 pada anak-anak sebelum usia 13

tahun [13], dan 1,4 per 10.000 sebelum usia 15 tahun [26]. Suatu penelitian di

Finlandia menemukan bahwa 4,7% di antara pasien skizofrenia memiliki onset

saat atau sebelum usia 18 tahun [27].

Status nosologikal skizofrenia pada anak-anak telah dibahas selama

bertahun-tahun. Pada DSM-II, kategori skizofrenia masa kanak-kanak disebut

dengan psikotik dan gangguan autistik, namun, studi oleh Kolvin et al. [28]

menjelaskan bahwa skizofrenia pada anak-anak harus dibedakan dari gangguan

autistik. Sejak munculnya DSM-III, anak-anak dengan skizofrenia telah

didiagnosis dengan kriteria yang sama dengan orang dewasa [23, 29-31].

Stabilitas dan reliabilitas diagnosis dari EOS [31-35] serta validitas diagnosis pada

anak-anak dan remaja telah ditetapkan dengan jelas [1, 36-39].

Page 4: Systemic Review Skizofrenia

Pada tahun 2005, lebih dari 800 studi yang fokus pada hasil dari

skizofrenia, terlepas dari usia saat onset [40], namun, mayoritas melihat onset

dewasa. Kebanyakan penelitian tentang hasil EOS terbatas hanya sampel kecil dan

/ atau periode tindak lanjut yang singkat. Hasilnya kurang meyakinkan pada

seluruh penelitian, dengan beberapa menunjukkan prognosis menyerupai AOS

tetapi kebanyakan melaporkan prognosis yang lebih buruk [21, 23, 34, 38, 41],

hanya beberapa penelitian tidak setuju dengan pendapat ini [42-44].

Salah satu studi kohort terbaru dilakukan di Pusat Pencegahan dan

Intervensi Psikosis Dini (EPPIC) di Melbourne, Australia [45]. Studi kohort ini

mempelajari pasien dengan psikosis onset dini campuran dan dewasa. Pada tindak

lanjut yang cukup singkat selama 18 bulan, penelitian ini tidak menemukan

perbedaan yang signifikan antara onset dini dan dewasa pada variabel hasil yang

terkait remisi. Dalam analisis terbaru, periode tindak lanjut pada subsampel EOS

diperpanjang dengan rata-rata 6,9 tahun, para penulis menyatakan bahwa ada hasil

yang lebih baik pada kelompok EOS dibandingkan dengan kelompok onset

dewasa [42].

Telah dikemukakan bahwa perbedaan pada hasil di seluruh penelitian

mungkin lebih dengan tingkat kecacatan daripada di tingkat pemulihan [30].

Umumnya, ada kesepakatan bahwa jalur skizofrenia cukup heterogen baik pada

dewasa maupun anak-anak [41, 46, 47]. Berbagai prediktor hasil telah dipelajari

tanpa gambaran yang jelas muncul karena kurangnya studi replikasi. Namun, ada

bukti bahwa diagnosis VeOS memprediksi prestasi pendidikan yang lebih rendah,

kurang kemandirian secara ekonomi dan emosional, tingkat pekerjaan yang lebih

rendah, hubungan sosial yang buruk, dan kebutuhan perawatan psikiatris secara

kontinyu [21].

Tinjauan sistematis saat ini difokuskan pada analisis dari seluruh literatur

yang ada pada hasil jangka panjang EOS, yang diterbitkan sejak tahun 1980 di

jurnal berbahasa Inggris. Kami memilih untuk tidak menyertakan penelitian

sebelum tahun 1980 karena, terlepas dari validitas ilmiah mereka pada waktu itu,

penelitian tersebut fokus pada gejala, dan tidak melaporkan hasil fungsional sesuai

standar, serta tidak mengungkapkan kekurangannya dalam hal peserta penelitian.

Page 5: Systemic Review Skizofrenia

Selain deskripsi rinci, analisis terkini didasarkan pada simpulan uji statistik

kumpulan data pada seluruh studi dalam rangka untuk mempelajari efek dan

faktor prognostik. Laporan tersebut ditulis sesuai dengan pedoman dari

pernyataan PRISMA [48].

Metode

Identifikasi studi

Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan database sebagai

berikut: PsycINFO, Pubmed, dan PSYCarticles. Sebuah pencarian di PsycINFO

dan PSYCarticles untuk artikel berbahasa inggris yang diterbitkan sejak tahun

1980 dengan menggunakan kriteria "AB = onset skizofrenia remaja," ATAU

"skizofrenia masa kanak-kanak awal," ATAU "skizofrenia onset sangat awal,"

ATAU "skizofrenia onset awal" menghasilkan 455 hasil. Pencarian judul

publikasi dan abstrak di PubMed berdasarkan persyaratan dan pembatasan yang

sama menghasilkan total 485 artikel, 96 artikel dipilih untuk pemeriksaan lebih

lanjut. Selain itu, studi yang disebutkan dalam tinjauan artikel sebelumnya juga

dipertimbangkan. Proses pencarian literatur ditunjukkan pada Gambar 1.

Oleh karena kepentingan dalam melakukan analisis kuantitatif berdasarkan

uji statistik inferensial, kriteria eksklusi berikut digunakan: studi kasus tunggal,

studi yang hanya melaporkan parameter tunggal atau spesifik (misalnya, IQ atau

kematian) tetapi tidak ada pengukuran keseluruhan hasil yang memungkinkan

klasifikasi ke dalam "baik," "moderat" atau "buruk" (lihat di bawah), penelitian

yang hanya melaporkan parameter rerata hasil, penelitian yang tidak didasarkan

pada kriteria diagnostik yang diterima secara internasional (seperti yang terdapat

dalam ICD dan DSM), studi dengan periode tindak lanjut <1 tahun, dan studi

dengan deskripsi kriteria hasil yang buruk (misalnya, tidak ada skor fungsi

global). Pada kasus penerbitan rangkap, data dari sampel hanya dimasukkan sekali

dalam kumpulan data dengan studi yang mencakup penilaian terbaru. Analisis ini

melibatkan studi retrospektif dan prospektif.

Usia rata-rata ≤ 18 tahun diperlukan. Sebagian besar studi hanya

memasukkan pasien usia <18 tahun dan hanya beberapa penelitian yang juga

Page 6: Systemic Review Skizofrenia

memasukkan pasien usia 18 tahun [5, 11, 49, 50], satu studi memasukkan pasien

usia 19 tahun [6], dan satu studi [32] memasukkan beberapa pasien usia 20 tahun

pada saat onset, namun studi terakhir ini dimasukkan karena usia rata-rata saat

onset 16,8 tahun. Studi yang melaporkan data murni EOS dan studi yang

melaporkan data gabungan pada EOS serta penyakit psikotik lainnya (MIX)

dimasukkan dalam analisis.

Sejumlah total 21 studi yang cocok untuk analisis [ 1, 5, 6, 8, 11, 15, 18, 23, 29,

32, 38-41, 49-55].

Hasil pengukuran dan variabel efek

Semua data yang dikumpulkan hanya berasal dari materi yang

dipublikasikan. Penelitian dikategorikan sebagai pelaporan hasil dengan

menggunakan General Functioning Scale (GFS, termasuk Global Assessment of

Functioning (GAF, [56])), Children`s Global Assessment Scale (CGAS, [57]), dan

Global Assessment Scale (GAS, [58]) atau Study-Specific Functioning (SSF)

hasil. Semua studi GFS menggunakan skala dari 0 sampai 100. Sebanyak 10 studi

menggunakan skala GFS [ 5, 23, 32, 39, 40, 50-53, 55]. Penelitian GFS

dikategorikan sebagai hasil "buruk" (skor ≤ 50), hasil "moderat" (skor 51-70),

atau hasil "baik" (skor> 70). Dari sepuluh penelitian, lima diantaranya

menyimpang dari definisi kategori ketiga hasil tersebut. Seperti dijelaskan dalam

Tabel 1, empat penelitian menggunakan cut-off lain untuk "buruk," "moderat,"

dan "baik" [5, 23, 40, 52]. Satu studi [51] bahkan membagi kategori hasil “buruk”

ke dalam deteriorasi (<30) dan perbaikan minimal (30-50). Kedua kelompok

tersebut digabung menjadi kategori hasil "buruk" (<50), sedangkan semua

penilaian menyimpang lainnya dibahas langsung dalam analisis.

Hasil SSF juga dinilai "buruk," "moderat," atau "baik" tergantung pada

hasil yang didefinisikan dalam studi ini dan ditampilkan dalam Tabel 1. Pada dua

penelitian [6, 29] penilaian didasarkan pada skala hasil, sedangkan penilaian pada

sembilan penelitian lainnya [1, 8, 11, 15, 18, 38, 41, 49, 54] didasarkan pada

pengukuran kategori hasil. Berdasarkan tiga kategori hasil di atas dan penggunaan

nilai cut-off yang sama, tiga penulis dari penelitian ini melakukan penilaian secara

Page 7: Systemic Review Skizofrenia

independen dalam masing-masing studi. Didapatkan kesepakatan antara tiga

penulis tersebut pada penilaian independen dari 19 penelitian, dan setelah dua

penulis setuju dalam dua studi lainnya, kesepakatan juga tercapai pada kedua

penilaian yang lain.

Tingkat drop-out dijelaskan secara komprehensif dalam 17 studi dan

berkisar dari minimal 0% [6 , 23, 55] hingga maksimal 59% [15]. Alasan drop-out

meliputi subjek tidak terlacak, subjek menolak untuk berpartisipasi, kematian,

pindah tempat tinggal, dan bunuh diri. Akan tetapi terdapat satu studi yang

mengkategorikan bunuh diri sebagai ukuran hasil [50], namun karena kebanyakan

studi tidak melakukannya, kategori bunuh diri disingkirkan dari data ini agar

memiliki kriteria yang konsisten untuk semua peringkat.

Sebanyak lima variabel yang diprediksi, dipertimbangkan pada analisis

karena efeknya dalam pengukuran hasil: tingkat drop-out, jenis pengukuran

fungsi, durasi tindak lanjut, jenis kelamin, dan periode ketika pasien telah

didiagnosis. Durasi tindak lanjut dikelompokkan menjadi 1-10 dan > 10 tahun.

Cut-off tersebut dipilih untuk memperoleh ukuran sampel yang sebanding. Jika

durasi tindak lanjut tidak sesuai dengan salah satu dari dua kelompok hasil karena

variasi lamanya tindak lanjut dalam sampel, durasi rata-rata digunakan dalam

pengklasifikasian penelitian [5, 38, 49, 51].

Dalam salah satu penelitian, disebutkan tidak ada informasi tentang

distribusi jenis kelamin, dan hanya sedikit hasil penelitian mengenai jenis

kelamin. Beberapa penelitian mencatat perbedaan seks tanpa melaporkan data

bertingkat.

Pada akhirnya, diagnosis dianggap dengan cara membagi data-set ke

dalam studi dengan pasien EOS dan studi yang termasuk pasien skizofrenia serta

pasien dengan gangguan psikotik lainnya, yaitu, psikosis (MIX).

Analisis Statistik

Page 8: Systemic Review Skizofrenia

Tiga kategori "baik", "moderat", dan "buruk" yang dihitung dalam

persentase dan dibulatkan. Yang bertujuan untuk untuk menjumlahkan variasi

yang besar dalam ukuran sampel. Karena penyimpangan yang konsisten dan

signifikan dari data distribusi normal, non-parametrik dalam analisis. Efek dari

empat variabel memprediksi disebutkan di atas pada tiga ukuran hasil dianalisis

menggunakan uji Mann Whitney dengan penyesuaian Bonferroni dari p-nilai

mengoreksi beberapa pengujian. Mengingat lima tes, temuan yang signifikan pada

tingkat p = 0,01 dan sangat signifikan pada p = 0,002. Selain itu, ukuran efek

dihitung dengan menggunakan rumus rho = z / √ N), di mana 0,1

mengindikasikan efek yang kecil, 0,3 efek moderat, dan 0,5 dampak yang besar.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 20 (SPSS, Chicago).

Hasil

Tinjauan saat ini didasarkan pada 21 studi dengan 716 pasien di follow-up.

Informasi lengkap mengenai karakteristik penelitian dan temuan hasil yang

diberikan dalam Tabel 1 . Ukuran sampel berkisar 9-81 pasien dengan ukuran

kelompok rata-rata 44,4 (SD = 19,4). Ada perbedaan yang cukup besar dalam

desain, ukuran kelompok, metode, durasi follow up, jenis evaluasi, dan hilangnya

data. Klasifikasi diagnostik berubah selama periode di mana penelitian dilakukan

mengingat fakta bahwa pasien telah didiagnosis selama periode waktu yang luas

mulai 1920-2010. Sejak 1990-an, telah terjadi peningkatan ketergantungan pada

DSM-IV dan ICD-10. Dalam 16 studi yang terdiri dari 592 pasien, usia rata-rata

saat onset adalah 14,9 (SD = 1,6) tahun, lima penelitian yang dilaporkan hanya

rentang usia.

Durasi rata-rata follow up bervariasi antara 1,5 dan 42,0 tahun (rata-rata =

14,4, SD = 11,4). Dalam 20 studi didasarkan pada 707 pasien, total 394 laki-laki

(56,5%) yang disertakan. Follow up berulang didasarkan pada enam sampel dan

temuan yang dijelaskan dalam sembilan artikel. Sayangnya, data dari studi ini

tidak cocok untuk analisis pengukuran berulang karena kedua ukuran sampel

antara periode follow up dan durasi follow-up berbeda jauh. Total kelompok studi

(N = 21) dibagi menjadi kelompok EOS (N = 422) dan kelompok MIX (N = 294).

Page 9: Systemic Review Skizofrenia

Selain tambahan dalam variabel parameter dekriptif, tabel 1 berisi kolom:

kriteria hasil yang digunakan dalam berbagai penelitian, peringkat hasil asli, dan

hasil (dalam%) dibagi menjadi tiga kategori "baik," "moderat," dan "buruk,"

seperti yang dihitung dan dinilai oleh kita, berdasarkan data di kolom sebelumnya

yang berisi peringkat hasil aslinya.

Hasil dalam sampel murni EOS vs gangguan psikotik campuran

Seperti terlihat pada Tabel 2, studi hanya terdiri dari pasien EOS dengan

persentase 15,4% dengan hasil yang "baik", sedangkan 24,5% nya "moderat", dan

60,1% hasilnya "buruk". Dalam sampel MIX, angka tersebut 19,6% hasil "baik",

sedangkan 33,6% hasilnya "moderat", dan 46,8% nya "buruk".

Ada perbedaan yang signifikan dalam hasil antara EOS dan sampel MIX.

Sebagian signifikan lebih besar dari sampel MIX merupakan hasil yang "baik"

atau "moderat" dibandingkan dengan sampel EOS murni. Akibatnya, persentase

pasien dengan hasil yang buruk lebih kecil dalam sampel MIX daripada di sampel

EOS. Semua ukuran efek yang moderat.

Efek drop-out dalam sampel

Angka drop out di 17 studi berkisar antara minimum 0% dan maksimum

59%. Distribusi ini pendikotomian di median, dan studi diklasifikasikan sebagai

memiliki tinggi (> 28%) atau tingkat (<28%) drop out rendah. Efek gesekan pada

tiga parameter hasil dinilai dengan tes Mann Whitney dan menunjukkan

perbedaan yang sangat signifikan dalam "miskin" "moderat" dan kelompok

hasilnya tapi tidak dalam "baik" kelompok hasil (lihat Tabel 3 ). Tingkat

"moderat" hasil secara signifikan lebih tinggi dalam sampel gesekan rendah

dibandingkan dengan sampel gesekan tinggi, sedangkan sebaliknya yang terjadi

dalam kelompok "miskin" hasil dengan tingkat yang lebih tinggi dari hasil yang

buruk dalam sampel gesekan tinggi, namun, ukuran efek yang kecil. Sebaliknya,

tiga studi dengan tingkat drop out dari 0% semua tinggi nomor berpengalaman

hasil "miskin" [ 6 , 23 , 55 ], mulai dari 60,5% menjadi 79%.

Page 10: Systemic Review Skizofrenia

Pengaruh jangka waktu diagnosis

Data digolongkan menjadi dua kelompok penelitian, yaitu pasien yang

didiagnosis sebelum dan sesudah tahun 1970 dan semua pasien yang didiagnosis

pada tahun 1970 atau setelahnya. Tabel 8 menunjukkan perbandingan hasil dari

kedua kelompok. Dalam sampel EOS, terjadi penurunan yang sangat signifikan

dari hasil "baik" pada semua pasien yang didiagnosis setelah tahun 1970, namun,

efeknya hanya kecil. Sebaliknya, ada efek besar yang menunjukkan bahwa

proporsi hasil "moderat" meningkat secara signifikan, dan proporsi hasil "buruk"

menurun secara signifikan dari waktu ke waktu. Mengambil dari ketiga tingkat

laporan, hasil keseluruhan meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu.

Hanya ada satu MIX studi terdiri dari pasien yang didiagnosis sebelum

1970. Di sisi lain, ada efek yang jelas pada periode waktu yang moderat

menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dengan peningkatan proporsi

hasil "baik" dan "moderat" dan proporsi penurunan hasil "buruk".

Diskusi

Ini adalah tinjauan sistematis pertama dari hasil EOS yang mencakup

semua studi yang dipublikasikan dalam literatur bahasa Inggris sejak tahun 1980.

Analisis ini didasarkan pada uji statistik mengukur baik hasil umum dan efek dari

prediktor yang jelas. Tinjauan tersebut berfokus pada kecenderungan umum, kita

harus mempertimbangkan bahwa temuan laporan penelitian beraneka ragam,

meskipun sebagian keberagaman ini dapat dijelaskan secara heterogenitas dari

sindrom skizofrenia itu sendiri [61,62]. Selanjutnya, distribusi dari variabel hasil

utama "baik," "moderat," dan "buruk" berbeda-beda tergantung pada ukuran dan

definisi yang digunakan dalam berbagai penelitian.

Temuan utama adalah sebagai berikut: (a) hasil untuk EOS relatif terbatas

dan kurang baik dari sampel MIX, (b) sampel dengan tingkat drop out yang tinggi

dilaporkan lebih sedikit pada hasil "moderat" dan "buruk", meskipun ukuran efek

kecil, (c) ukuran efek dari pengukuran fungsi juga kecil, yang dapat dikaitkan

Page 11: Systemic Review Skizofrenia

dengan fakta bahwa dalam pengukuran fungsi sampel global EOS yang terkait

dengan buruknya hasil "baik" dan "buruk" dari langkah-langkah spesifik dari

fungsi; namun, dalam sampel MIX, langkah-langkah khusus dari fungsi yang

berhubungan dengan hasil yang lebih baik di ketiga tingkat, (d) di EOS, efek

durasi tindak lanjut menunjukkan hasil yang kurang menguntungkan setelah lebih

dari 10 tahun follow up, (e) hasil di kedua EOS dan sampel MIX kurang

menguntungkan pada laki-laki, dan (f) hasilnya lebih baik pada pasien yang telah

didiagnosis pada dekade lebih baru. Dalam paragraf selanjutnya, temuan besar

akan dimasukkan ke dalam perspektif.

Hasil Umum

Dalam tinjauan saat ini, kami menemukan bahwa 15,4% pasien EOS

menunjukan hasil "baik", 24,5% hasil "moderat", dan 60,1% mengalami hasil

"buruk". Jelas, temuan ini menunjukkan bahwa EOS adalah penyakit mental

dengan prognosis yang agak tidak menguntungkan, kesimpulan ini sesuai dengan

tinjauan sebelumnya [5,7,12,21,31,63,64]. Di sisi lain, ini ulasan sebelumnya

didasarkan pada data non-agregat, dan mereka tidak menggunakan analisis ketat

data sebagaimana penulis lakukan dalam tinjauan saat ini.

Selain itu, dari analisis ini, menjelaskan bahwa studi pasien dengan EOS

menunjukkan prognosis yang lebih buruk dari studi pada kedua pasien dengan

EOS dan pasien dengan gangguan psikotik lainnya (MIX). Akan tetapi, analisis

terpisah dari hasil gangguan psikotik tidak layak. Selain itu, perbedaan titik waktu

pengukuran dalam dua sampel mungkin sebagai tambahan. Namun demikian,

hasil yang berbeda dalam dua kelompok dapat berfungsi sebagai bukti tidak

langsung dari gangguan psikotik lainnya, contohnya gangguan skizoafektif,

schizophreniform atau gangguan bipolar dengan psikotik, kurang dipelajari secara

serius dalam hal kronisitas karena semua analisis didasarkan pada sampel psikotik

campuran yang menunjukkan hasil kurang baik daripada sampel EOS murni.

Temuan ini sesuai dengan penelitian serupa pada orang dewasa [2,65].

Page 12: Systemic Review Skizofrenia

Ketika mempertimbangkan dampak dari angka drop out, temuan yang

didapatkan sedikit berbeda dari yang diharapkan dalam sampel. Dalam sampel

dengan tingkat drop out yang tinggi, pasien dengan gangguan "moderat" kurang

ditindaklanjuti, dan mereka dengan hasil yang "buruk" lebih mungkin untuk di

tindak lanjut penilaian di berbagai situs, sedangkan tidak ada efek pada tingkat

"baik". Sebaliknya, tidak jelas apakah tingkat "buruk" hasil akan berbeda. Di satu

sisi, analisis kami menunjukkan bahwa hasil "buruk" menurun secara signifikan

dengan tingkat gesekan yang rendah. Di sisi lain, tiga studi tanpa gesekan pun

menunjukkan tingkat peningkatan hasil "buruk". Namun, kita harus ingat bahwa

efek ukuran untuk itu hanya kecil. Tingkat drop out yang tinggi sangat umum

dalam layanan kejiwaan dengan tingkat perkiraan antara 20 sampai 60% [66],

yang terbukti sejalan dengan temuan dalam tinjauan saat ini dengan tingkat drop

out antara 0 dan 59% dan rata-rata 29%.

Dampak dari Usia Saat Onset

Berbeda dengan EOS, hasil dalam studi pasien dewasa umumnya lebih

menguntungkan [5]. Hegarty et al. [67] hasil dari studi 320 orang dewasa pada

1895-1992 (lebih dari 50.000 pasien secara total) dan menemukan bahwa sekitar

40% membaik selama masa follow up. Jobe & Harrow [2] sembilan studi terakhir

Amerika Utara dan Studi WHO-Koordinasi Internasional Skizofrenia (ISO),

semua dengan periode follow-up 10 tahun atau lebih, dan menyimpulkan bahwa,

meskipun pasien dewasa dengan skizofrenia sebagai kelompok yang memiliki

hasil lebih buruk dibandingkan pasien kejiwaan lainnya, hanya beberapa pasien

menunjukkan hasil buruk dan progresif, tergantung pada ketatnya kriteria yang

digunakan untuk diagnosis, pengalaman 21-57% dengan hasil "baik".

Sebuah studi internasional terbaru yang meneliti hasil setelah tiga tahun

masa tindak lanjut dalam skizofrenia rawat jalan dewasa (N = 11,078 dari 37

negara) menemukan bahwa 66% mencapai remisi klinis diukur dengan CGI,

sedangkan hanya 25,4% mencapai remisi fungsional didefinisikan sebagai fungsi

sosial yang baik selama 6 bulan dalam hal kerja / status SMK, hidup mandiri, dan

Page 13: Systemic Review Skizofrenia

interaksi sosial yang aktif [68]. Ada perbedaan regional yang besar dalam

penelitian. Pasien di Eropa kurang memungkinkan untuk mencapai remisi klinis

tetapi akan menjadi lebih baik dalam hal remisi fungsional. Hasil umum baik

dalam kelompok EOS dan kelompok psikotik campuran dalam tinjauan saat ini

jelas menunjukkan bahwa skizofrenia dan psikosis yang berasal dari masa kanak-

kanak dan remaja rata-rata mempunyai hasil lebih buruk daripada AOS.

Dibandingkan dengan gangguan lain yang berasal dari masa kanak-kanak atau

remaja, EOS menonjol dengan cara yang tentu saja sangat buruk. Misalnya, hasil

dilihat dengan gangguan makan jauh lebih baik seperti yang ditunjukkan oleh

sejenis analisis oleh penulis senior [69,70].

Kesimpulan ini juga didukung oleh sebuah studi kohort baru-baru ini dari

Israel dengan 12,071 peserta. Studi ini menemukan bahwa onset sebelumnya

sesuai dengan keparahan gangguan dan memiliki beberapa dampak prognostik

[71]. Onset saat usia muda mungkin memiliki efek yang merugikan karena

dampaknya pada pengembangan dan pematangan neurobiologis di masa kecil dan

remaja, yang terbukti memiliki efek lebih tahan lama dalam hal gangguan kognitif

dan psikososial [1,32,35, 72].

Sejauh ini, hanya ada sejumlah kecil hasil studi didasarkan pada pasien

VeOS saja, dengan over representasi pada perempuan, sedangkan ada lebih

banyak studi dengan berbagai usia saat onset dalam rentang EOS didefinisikan

usia. Selain itu, tidak ada studi tunggal eksklusif berbasis pada pasien dengan

skizofrenia onset remaja, dengan demikian, tidak ada data kuat yang nyata untuk

perbandingan hasil VeOS. Jelas, analisis yang lebih rinci akan dibutuhkan.

Mengingat tingkat prevalensi rendah VeOS, hanya penelitian kolaboratif di

beberapa situs bisa pada ukuran sampel yang dibutuhkan untuk melihat diferensial

pada efek dari usia, jenis kelamin, gambaran klinis, atau efek pengobatan pada

hasil VeOS.

Dampak dari pengukuran fungsi

Page 14: Systemic Review Skizofrenia

Studi saat ini adalah untuk menganalisa dampak dari langkah-langkah

tertentu. Tidak mengherankan, munculnya langkah-langkah fungsi global sejak

tahun tujuh puluhan juga memiliki efek pada studi hasil dari EOS. Dalam studi

EOS murni, ada efek ukuran relatif kecil, menunjukkan bahwa studi berdasarkan

GFS lebih baru pada tingkat yang sedikit lebih rendah dari kedua hasil "baik" dan

"buruk" dan diferensiasi tidak ada di "moderat" hasil dari penelitian berdasarkan

SSF hasil. Dengan demikian, di EOS pola keseluruhan jelas tidak lebih

menguntungkan bagi salah satu dari kedua jenis hasil. Dalam studi MIX, efek itu

juga kecil agar lebih jelas menunjukkan hasil pola umum kurang yang

menguntungkan berdasarkan GFS bukan pada penilaian SSF. Dengan demikian,

kedua analisis menunjukkan temuan yang berbeda dalam dua jenis penelitian.

Dengan kata lain, heterogenitas sampel MIX mendukung hasil SFS di mana

pengukuran mungkin memiliki tip lebih dekat dengan perbedaan dalam komposisi

diagnostik sampel.

Namun, penafsiran ini hanya asumsi yang perlu dikaji lebih jauh.

Khususnya, baik validitas dan dari langkah-langkah yang perlu dipelajari secara

lebih rinci. Sejauh ini telah diuji hanya dalam bagian untuk beberapa tindakan

GFS pada anak umum dan pasien psikiatri remaja [73] tetapi tidak secara khusus

pada pasien yang menderita skizofrenia. Secara khusus, kekacauan gejala GAF

dan berfungsi dalam penilaian yang lebih rendah pada gejala, sehingga seseorang

dengan gejala tetapi fungsional akan menghasilkan hasil palsu.

Dampak intervensi

Secara umum, ada sangat sedikit informasi tentang dampak intervensi pada

hasil EOS, meskipun semua sampel pasien terlihat secara klinis dan menerima

pengobatan. Kecuali dari studi tunggal [72], semua studi memberikan pengobatan

seperti biasa. Dalam sebuah studi intervensi tindak lanjut berdasarkan Australian

Early Psychosis Prevention and Intervention Center (EPPIC) studi, penulis

menemukan terdapat peningkatan skor GAF dengan skor GAF rata-rata 64 di

follow-up [42]. Sebagai perbandingan, Oie et al. [74] menemukan skor rata-rata

47,7 GAS dalam kelompok EOS mereka yang terdiri dari 15 pasien yang dinilai

Page 15: Systemic Review Skizofrenia

ketika secara klinis stabil pada pengobatan antipsikotik dan ditindaklanjuti selama

13 tahun. Selain itu, Kao et al. [75] menemukan skor GAF rata-rata 47 pada 19

pasien EOS setelah 1 tahun follow up, dan Gochman et al. [76] menemukan skor

rata-rata 43,6 CGAS setelah setidaknya 8 tahun masa tindak lanjut. Dalam studi

intervensi tunggal termasuk dalam tinjauan saat ini, skor GAF rata-rata adalah 35

pada kelompok intervensi dan 24 pada kelompok kontrol [55]. Hanya Ledda et al.

[53] menemukan skor CGAS rata-rata 62,1, yang cukup sebanding dengan temuan

dari studi EPPIC [42].

Namun demikian, dalam studi kedua [42], tingkat erosi besar (22/63) pada

total kelompok EOS dan dijelaskan hanya satu orang yang bunuh diri. Tidak jelas

apakah 21 pasien lain yang tidak ditindaklanjuti merupakan subkelompok dengan

hasil yang kurang menguntungkan karena penulis tidak memberikan analisis

menyeluruh. Dengan demikian, klaim penulis bahwa temuan hasil mereka lebih

unggul daripada hasil sebelumnya belum dibuktikan.

Dampak durasi tindak lanjut

Analisis saat ini mengungkapkan, dengan ukuran efek kecil sampai sedang,

yang melalui tiga tingkat, hasilnya memburuk dengan periode tindak lanjut yang

lebih lama (> 10 tahun) pada sampel EOS, tetapi asosiasi agak melengkung dalam

sampel MIX dengan kedua hasil “baik "dan" buruk” meningkat at the expense of

“moderat " dengan periode tindak lanjut yang lebih panjang. Perbedaan-perbedaan

ini menunjukkan bagian yang berbeda dari psikosis lain, selain dari skizofrenia.

Namun demikian, temuan ini perlu ditafsirkan dengan hati-hati karena dua periode

tindak lanjut ≤ 10 dan> 10 tahun yang agak luas dan mencerminkan keterbatasan

data tidak memungkinkan untuk analisis yang lebih detail. Selanjutnya, analisis

didasarkan pada serangkaian cross-sectional daripada studi longitudinal.

Sayangnya, di antara hasil dari 21 studi analisis ini, hanya ada enam sampel yang

dinilai berulang kali untuk tindak lanjut dan dijelaskan dalam 9 artikel [8, 11, 29,

35, 41, 53, 54, 59, 60] . Penelitian oleh Krausz dan Müller-Thomsen [11]

menunjukkan adanya peningkatan proporsi hasil "baik" dari follow-up pertama

selama 5 tahun ke tindak lanjut kedua selama 11 tahun (19 sampai 31%),

sedangkan tingkat "buruk" hasilnya menurun (74 menjadi 59%) dengan proporsi

Page 16: Systemic Review Skizofrenia

agak konstan dari hasil "moderat" (7 sampai 10%). Temuan ini berbeda dengan

temuan dari tinjauan saat ini. Lay et al. [41]) mempelajari sekelompok psikotik

campuran yang sebelumnya telah ditindaklanjuti [35]. Sayangnya, sekitar

sepertiga dari kelompok itu keluar di antara dua penilaian, sehingga itu tidak jelas

apakah iya atau tidak adanya sedikit pergeseran dari hasil "moderat" ke hasil

yang "buruk" (32-36%) itu temuan yang valid. Tak satu pun dari studi

longitudinal memanfaatkan uji statistik inferensial dari setiap perubahan yang

signifikan dari proses gangguan dari waktu ke waktu.

Dampak Jenis Kelamin

Tinjauan saat ini mendukung gagasan bahwa jenis kelamin pria memiliki

prognosis yang kurang menguntungkan pada EOS tetapi juga dalam sampel MIX.

Namun demikian, seperti yang sudah dijelaskan pada bagian metode, ada

keterbatasan data untuk analisis yang tepat dari efek jenis kelamin. Dengan

beberapa pengecualian [1, 11, 41, 52, 55], sebagian besar studi bukan hasil

stratifikasi menurut jenis kelamin, dengan demikian, dua jenis analisis restriksi

harus ditunjukkan. Perbandingan langsung dari subsampel kecil cocok untuk

perbandingan langsung jelas disukai wanita dalam hal memiliki hasil yang lebih

baik. Analisis tambahan didasarkan pada sampel yang lebih besar dibandingkan

hasil sampel kurang atau lebih dari setengah dari sampel yang terdiri dari laki-

laki. Temuan itu sejalan dengan hasil sebelumnya yang menunjukkan bahwa jenis

kelamin pria merupakan faktor prognostik negatif.

Ketika melihat berbagai penelitian dipertimbangkan dalam tinjauan ini,

orang dapat melihat bahwa beberapa studi melaporkan kecenderungan untuk hasil

yang buruk untuk laki-laki [1, 5, 6, 8, 11, 15], tetapi hanya dua di antaranya

terdapat perbedaan statistik yang signifikan [ 5, 8]. Satu studi menemukan hasil

spesifik "rendah" pada wanita yang terbukti tidak signifikan secara statistik [49].

Sebaliknya, sebagian besar dari 20 studi melaporkan tidak ada dampak prognostik

jenis kelamin [39, 40] atau tidak menentukan atau menyebutkan jenis kelamin ada

kaitannya dengan ukuran hasil [18, 23, 29, 32, 38, 41, 51, 53, 54 ]. Satu studi

mencatat bahwa risiko bunuh diri meningkat sekitar 30 kali pada laki-laki [50].

Page 17: Systemic Review Skizofrenia

Dalam 21 studi daftar distribusi jenis kelamin, rata-rata proporsi laki-laki

hanya 55%, penemuan yang mengejutkan bahwa skizofrenia biasanya memiliki

onset lebih awal diantara laki-laki daripada di antara perempuan [17] dan bahwa

onset terlambat setelah usia 45 biasanya di antara perempuan [24]. Khususnya

yang berkaitan dengan onset VeOS, poin literatur untuk dominasi laki-laki [12]

dengan rasio sekitar 2-2.5:1 [17, 24, 64], namun, dalam dua studi VeOS, jenis

kelamin perempuan dominan di kedua tipe pasien [, 23 29]. kesimpulannya, ada

beberapa indikasi bias potensial jenis kelamin dalam hasil studi dalam yang

terdiri dari lebih banyak wanita daripada yang diharapkan. Penjelasan potensial

termasuk tingkat putus yang le bih tinggi pada laki-laki dari hasil penilaian karena

kepatuhan yang kurang dan / atau tingkat kematian yang lebih tinggi.

Dampak jangka waktu diagnosis

Rentang waktu dari diagnosis awal pada pasien sangat bervariasi antara

1920 dan 2010. Selama periode ini, terdapat perubahan besar dalam pemahaman

skizofrenia termasuk klasifikasi nosological, penilaian, dan intervensi

berlangsung. Dengan demikian, analisis kami mengambil efek jangka waktu

potensial yang berefek ke rekening. Pengaturan data yang dikelompokkan ke

dalam studi terdiri pasien yang didiagnosis sebelum atau setelah 1970 dan pasien

semua didiagnosis pada tahun 1970 atau setelahnya. Pengelompokan ini tidak

ideal karena masih didasarkan pada heterogenitas yang cukup besar dalam hal

waktu ketika pasien didiagnosis. Namun demikian, itu merupakan pendekatan

yang layak dan pragmatis dan mencerminkan fakta bahwa beberapa perubahan

besar dalam klasifikasi skizofrenia baik di ICD dan DSM terjadi di tahun tujuh

puluhan. Penemuan menunjukkan bahwa hasil keseluruhan di EOS dan bahkan

lebih jelas dalam sampel MIX meningkat dari waktu ke waktu, dengan demikian,

orang dapat berargumentasi bahwa kemajuan dalam pengobatan dan rehabilitasi

skizofrenia mungkin memiliki efek yang menguntungkan bagi mereka yang lahir

dan didiagnosis setelahnya. Singkatnya, kita juga dapat menyimpulkan bahwa

relatif rendah keseluruhan jangka panjang hasil EOS, sebagian, karena studi

inklusi terdiri dari pasien yang telah didiagnosis beberapa dekade yang lalu.

Keterbatasan

Page 18: Systemic Review Skizofrenia

Pertama, kami memutuskan hanya mengambil studi yang baru diterbitkan

setelah tahun 1980, dengan asumsi bahwa studi ini dapat mencerminkan kerangka

internasional yang agak umum pemahaman tentang nosology skizofrenia dan

psikosis. Bahkan dengan pembatasan ini, ada rentang waktu yang besar di mana

pasien telah didiagnosis. Bahkan lebih penting lagi, mungkin ada masalah umum

dengan pengambilan sampel. Ada kemungkinan bias baik pada saat presentasi

klinis pertama dan penilaian tindak lanjut. Para pasien yang terlalu terpengaruh

dengan remisi gejala yang cepat tidak mungkin dimasukkan pada awal studi.

Selain itu, tidak sepenuhnya jelas yang tidak mempengaruhi pengurangan

terutama pada tingkat hasil "rendah". Dalam tinjauan saat ini, kami telah

menggunakan kategori hasil "baik," "moderat," dan "buruk". Kategori ini biasanya

digunakan dalam literatur hasil dari berbagai gangguan mental. Sementara tiga

penulis tinjauan ini menunjukkan konvergensi yang sangat baik pada peringkat

hasil dari berbagai penelitian mengenai klasifikasi ini, salah satunya dapat

berargumentasi bahwa cut-off dari tiga kelompok hasil diperdebatkan. Namun

demikian, cut-off kami (> 70 = baik, 51-70 = sedang, dan <50 = buruk)

menunjukkan beberapa jenis validitas karena memeiliki batas yang jelas untuk

fungsi pengukuran GFS. Enam penelitian GFS didasarkan pada beberapa definisi,

sedangkan lima studi menggunakan definisi yang sedikit berbeda. Dua penelitian

[40, 51] menggunakan cut-off > 60 lebih rendah dari > 70 untuk definisi hasil

"baik", sedangkan tiga studi [5, 23, 52] lebih rendah cut-off <40 untuk hasil "

buruk ". Dengan demikian, perbedaan-perbedaan ini menyiratkan definisi yang

kurang ketat dari hasilnya, sehingga temuan kami mungkin sedikit lebih baik jika

kita telah menerima definisi ini. Bahkan di antara kelima penelitian, meskipun,

tidak ada set yang sejalan penuh definisi. Dengan demikian, prosedur kami tidak

hanya masuk akal dalam hal pembangunan berbagai pengukuran GFS tetapi juga

menjabat sebagai kompromi yang baik mengingat heterogenitas definisi hasil

"baik," "moderat," dan "buruk".

Beberapa keterbatasan dalam ulasan skizofrenia, seperti yang dinyatakan

oleh Jobe & Harrow [2] dan Kastil dan Morgan [77], juga relevan untuk analisis

saat ini. Perbandingan studi tindak lanjut disetujui dengan kriteria yang berbeda

Page 19: Systemic Review Skizofrenia

berupa diagnosis dan variabel hasil, pemilihan sampel (yaitu, bias antara

pengindeksian rawat inap dan rawat jalan), berbagai durasi tindak lanjut,

perbedaan tradisi pendekatan diagnostik dari Amerika dan Eropa, dan desain

prospektif dan retrospektif yang mengarah ke ketepatan dari akuisisi data yang

berbeda. Selain itu, banyak penelitian telah menggunakan penilaian yang berbeda

untuk diagnosis dan hasil. Berbagai penelitian telah kehilangan pasien karena

bunuh diri, yang dihitung sebagai drop-out, namun, ada yang berargumentasi

bahwa bunuh diri dari segi hasil harus dicantumkan dalam kelompok hasil

“buruk", seperti yang disarankan oleh Jarbin [50].

Selain itu, tidak adanya data yang jelas tentang tingkat kematian di EOS dan

VeOS adalah kelemahan dari hasil studi yang harus ditangani dalam penelitian

selanjutnya. Sejak EOS dan VeOS sangat langka, pasien sering datang dari

wilayah geografis yang luas untuk unit penelitian spesialis, dengan demikian,

beberapa pasien perlu perjalanan jauh untuk menjadi bagian dari penelitian ini. Ini

mungkin bias sebagian besar individu yang paling terpengaruh akan melakukan

perjalanan sejauh ini untuk menjadi bagian dari sebuah studi, yang juga

menunjukkan bahwa pasien yang memiliki hasil terbaik ada kemungkinan drop

out.

Akhirnya, tidak ada kesimpulan perusahaan yang dapat dibuat sejauh ini

untuk efek dari intervensi, dan tidak jelas apakah variasi yang besar adalah karena

intervensi yang berbeda, manifestasi klinis yang bervariasi, atau interaksi

keduanya. Seperti studi gangguan lain, penelitian tentang dampak intervensi pada

kursus dan hasil adalah yang paling diabaikan. Penelitian lebih lanjut jelas

diperlukan.

Simpulan

Analisis yang mendalam terhadap bukti yang tersedia pada poin hasil EOS

dan poin VeOS masih agak prognosis buruk untuk manifestasi awal skizofrenia.

Hasil skizofrenia lebih buruk daripada untuk gangguan psikotik lainnya, yang

berlaku untuk kedua orang dewasa dan skizofrenia onset dini. Dalam kedua AOS

dan EOS, meskipun, ada banyak perbedaan individu sehingga perjalanan dan hasil

Page 20: Systemic Review Skizofrenia

skizofrenia agak heterogen. Pengetahuan lebih mendalam tentang jangka panjang

EOS mungkin akan timbul perbaikan pada desain penelitian masa depan.

Terutama, tentu saja setiap pasien pada akhirnya akan mendapat keuntungan dari

pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan pengobatan gangguan serius

ini.

Penelitian selanjutnya pada hasil jangka panjang EOS mungkin

bermanfaat dengan mengikuti : (a) biasanya menggunakan kriteria diagnostik dan

penilaian standar, (b) penjelasan rinci tentang karakteristik sampel, (c) tingkat

perbedaan sampel rendah, (d) diulang dan jangka panjang tindak lanjut penilaian

dengan instrumen standar meliputi gejala klinis dan fungsi, (e) informasi rinci

tentang jenis dan durasi intervensi termasuk efeknya pada hasil, dan (f)

penggunaan sampel agregat besar. Sampel ini dapat diidentifikasi dalam register

nasional sehingga potensi bias sampel yang disebabkan oleh perekrutan rumah

sakit setempat bisa dihindari.

Singkatan

EOS: Early onset schizophrenia; VEOS: Very early onset schizophrenia; AOS:

Adult onset schizophrenia; MIX: Studies including both EOS and other psychotic

disorders; GFS: General functioning scale; SSF: Study-specific functioning; GAF:

Global assessment of functioning; CGAS: Children's global assessment scale;

GAS: Global assessment scale.

References

1. Helgeland MI, Torgersen S: Stability and prediction of schizophrenia from

adolescence to adulthood. Eur Child Adolesc Psychiatry 2005, 14:83–94.

Page 21: Systemic Review Skizofrenia

2. Jobe TH, Harrow M: Long-term outcome of patients with schizophrenia: a

tinjauan. Can J Psychiatry 2005, 50:892–900.

3. American Academy of Child and Adolescent Psychiatry: Practice

parameter for the assessment and treatment of children and adolescents

with schizophrenia. American Academy of Child and Adolescent

Psychiatry. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 2001, 40:4S–23S.

4. Basso MR, Nasrallah HA, Olson SC, Bornstein RA: Cognitive deficits

distinguish patients with adolescent- and adult-onset schizophrenia.

Neuropsychiatry Neuropsychol Behav Neurol 1997, 10:107–112.

5. Fleischhaker C, Schulz E, Tepper K, Martin M, Hennighausen K,

Remschmidt H: Long-term course of adolescent schizophrenia. Schizophr

Bull 2005, 31:769–780.

6. Gillberg IC, Hellgren L, Gillberg C: Psychotic disorders diagnosed in

adolescence. Outcome at age 30 years. J Child Psychol Psychiatry 1993,

34:1173–1185.

7. Hollis C: Adolescent schizophrenia. Adv Psychiatr Treat 2000, 6:83–92.

8. Inoue K, Nakajima T, Kato N: A longitudinal study of schizophrenia in

adolescence.I. The one- to three-year outcome. Jpn J Psychiatry Neurol

1986, 40:143–151.

9. Kim Y, Kim BN, Cho SC, Kim JW, Shin MS: Long-term sustained

benefits of clozapine treatment in refractory early onset schizophrenia: a

retrospective study in Korean children and adolescents. Hum

Psychopharmacol 2008, 23:715–722.

10. Kimura S, Asai S, Wakeno M, Aoki N: On early and mid-adolescent

schizophrenia. Part 1: Phenomenological aspects. Folia Psychiatr Neurol

Jpn 1978, 32:41–56.

11. Krausz M, Muller-Thomsen T: Schizophrenia with onset in adolescence:

an 11-year followup. Schizophr Bull 1993, 19:831–841.

12. Kyriakopoulos M, Frangou S: Pathophysiology of early onset

schizophrenia. Int Rev Psychiatry 2007, 19:315–324.

Page 22: Systemic Review Skizofrenia

13. Mattai AK, Hill JL, Lenroot RK: Treatment of early-onset schizophrenia.

Curr Opin Psychiatry 2010, 23:304–310.

14. McKenna K, Gordon CT, Rapoport JL: Childhood-onset schizophrenia:

Timely neurobiological research. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry

1994, 33:771–781.

15. Reichert A, Kreiker S, Mehler-Wex C, Warnke A: The psychopathological

and psychosocial outcome of early-onset schizophrenia: preliminary data

of a 13-year follow-up. Child Adolesc Psychiatry Ment Health 2008, 2:6.

16. Vyas NS, Hadjulis M, Vourdas A, Byrne P, Frangou S: The Maudsley

early onset schizophrenia study. Predictors of psychosocial outcome at 4-

year follow-up. Eur Child Adolesc Psychiatry 2007, 16:465–470.

17. Werry JS: Child and adolescent (early onset) schizophrenia: a tinjauan in

light of DSM-III-R. J Autism Dev Disord 1992, 22:601–624. Clemmensen

et al. BMC Psychiatry 2012, 12:150 Page 14 of 16

http://www.biomedcentral.com/1471-244X/12/150

18. Werry JS, McClellan JM, Andrews LK, Ham M: Clinical features and

outcome of child and adolescent schizophrenia. Schizophr Bull 1994,

20:619–630.

19. American Psychiatric Association: Diagnostic and statistical manual of

mental disorders. 4th edition. Washington, DC: American Psychiatric

Association; 1994.

20. Eggers C, Bunk D, Volberg G, Ropcke B: The ESSEN study of

childhoodonset schizophrenia: selected results. Eur Child Adolesc

Psychiatry 1999, 8:21–28.

21. Gonthier M, Lyon MA: Childhood-Onset Schizophrenia: An Overview.

[References]. Psychol Sch 2004, 41:803–811.

22. Hollis C: Child and adolescent (juvenile onset) schizophrenia. A case

control study of premorbid developmental impairments. Br J Psychiatry

1995, 166:489–495.

Page 23: Systemic Review Skizofrenia

23. Remschmidt H, Martin M, Fleischhaker C, Theisen FM, Hennighausen K,

Gutenbrunner C, Schulz E: Forty-two-years later: the outcome of

childhood-onset schizophrenia. J Neural Transm 2007, 114:505–512.

24. Russell AT: The clinical presentation of childhood-onset schizophrenia.

Schizophr Bull 1994, 20:631–646.

25. Schothorst PF, Emck C, Van EH: Characteristics of early psychosis.

Compr Psychiatry 2006, 47:438–442.

26. McKenna K, Gordon CT, Lenane M, Kaysen D, Fahey K, Rapoport JL:

Looking for childhood-onset schizophrenia: the first 71 cases screened. J

Am Acad Child Adolesc Psychiatry 1994, 33:636–644.

27. Cannon M, Jones P, Huttunen MO, Tanskanen A, Huttunen T, Rabe-

Hesketh S, Murray RM: School performance in Finnish children and later

development of schizophrenia: a population-based longitudinal study.

Arch Gen Psychiatry 1999, 56:457–463.

28. Kolvin I: Studies in the childhood psychoses. I. Diagnostic criteria and

classification. Br J Psychiatry 1971, 118:381–384.

29. Eggers C, Bunk D: The long-term course of childhood-onset

schizophrenia: a 42-year followup. Schizophr Bull 1997, 23:105–117.

30. Merry SN, Werry JS: Course and Prognosis. In Schizophrenia in children

and adolescents. Edited by Remschmidt H. Cambridge: Cambridge

University Press; 2001:268–298.

31. Asarnow JR, Tompson MC, McGrath EP: Annotation: childhood-onset

schizophrenia: clinical and treatment issues. J Child Psychol Psychiatry

2004, 45:180–194.

32. Aarkrog T: Psychotic adolescents 20–25 years later. Nord J Psychiatry

1999, 53(Suppl 42):i-36.

33. Fraguas D, de Castro MJ, Medina O, Parellada M, Moreno D, Graell M,

Merchan-Naranjo J, Arango C: Does diagnostic classification of early-

onset psychosis change over follow-up? Child Psychiatry Hum Dev 2008,

39:137–145.

Page 24: Systemic Review Skizofrenia

34. Jarbin H, von Knorring AL: Diagnostic stability in adolescent onset

psychotic disorders. Eur Child Adolesc Psychiatry 2003, 12:15–22.

35. Schmidt M, Blanz B, Dippe A, Koppe T, Lay B: Course of patients

diagnosed as having schizophrenia during first episode occurring under

age 18 years. Eur Arch Psychiatry Clin Neurosci 1995, 245:93–100.

36. Asarnow JR: Childhood-onset schizotypal disorder: a follow-up study and

comparison with childhood-onset schizophrenia. J Child Adolesc

Psychopharmacol 2005, 15:395–402.

37. Castro-Fornieles J, Baeza I, la SE D, Gonzalez-Pinto A, Parellada M,

Graell M, Moreno D, Otero S, Arango C: Two-year diagnostic stability in

early-onset first-episode psychosis. J Child Psychol Psychiatry 2011,

52:1089–1098.

38. Hollis C: Adult outcomes of child- and adolescent-onset schizophrenia:

diagnostic stability and predictive validity. Am J Psychiatry 2000,

157:1652–1659.

39. Maziade M, Gingras N, Rodrigue C, Bouchard S, Cardinal A, Gauthier B,

Tremblay G, Cote S, Fournier C, Boutin P, et al: Long-term stability of

diagnosis and symptom dimensions in a systematic sample of patients with

onset of schizophrenia in childhood and early adolescence. I: nosology,

sex and age of onset. Br J Psychiatry 1996, 169:361–370.

40. Röpcke B, Eggers C: Early-onset schizophrenia: a 15-year follow-up. Eur

Child Adolesc Psychiatry 2005, 14:341–350.

41. Lay B, Blanz B, Hartmann M, Schmidt MH: The psychosocial outcome of

adolescent-onset schizophrenia: a 12-year followup. Schizophr Bull 2000,

26:801–816.

42. Amminger GP, Henry LP, Harrigan SM, Harris MG, Varez-Jimenez M,

HerrmanH, Jackson HJ, McGorry PD: Outcome in early-onset

schizophrenia revisited: Findings from the Early Psychosis Prevention and

Intervention Centre long-term follow-up study. Schizophr Res 2011,

131:112–119.

Page 25: Systemic Review Skizofrenia

43. King LJ, Pittman GD: A follow-up of 65 adolescent schizophrenia

patients. Dis Nerv Syst 1971, 32:328–334.

44. Jansson B, Alstrom J: The relation between prognosis, symptoms and

background factors in suspected schizophrenic insufficiencies in young

people. Acta Psychiatr Scand Suppl 1967, 198:1–96.

45. Schimmelmann BG, Conus P, Cotton S, McGorry PD, Lambert M:

Pretreatment, baseline, and outcome differences between early-onset and

adult-onset psychosis in an epidemiological cohort of 636 first-episode

patients. Schizophr Res 2007, 95:1–8.

46. Wiersma D, Wanderling J, Dragomirecka E, Ganev K, Harrison G, Der An

HW, Nienhuis FJ, Walsh D: Social disability in schizophrenia: its

development and prediction over 15 years in incidence cohorts in six

European centres. Psychol Med 2000, 30:1155–1167.

47. Carpenter WT Jr, Kirkpatrick B: The heterogeneity of the long-term

course of schizophrenia. Schizophr Bull 1988, 14:645–652.

48. Moher D, Liberati A, Tetzlaff J, Altman DG: Preferred reporting items for

systematic tinjauans and meta-analyses: the PRISMA statement 7. J Clin

Epidemiol 2009, 62:1006–1012.

49. Cawthron P, James A, Dell J, Seagroatt V: Adolescent onset psychosis. A

clinical and outcome study. J Child Psychol Psychiatry 1994, 35:1321–

1332.

50. Jarbin H: Long-term Outcome, Suicidal behaviour, Quality of Life and

Expressed Emotion in Adolescent Onset Psychotic Disorders. 2003.

51. Asarnow JR, Tompson MC, Goldstein MJ: Childhood-onset

schizophrenia: a followup study. Schizophr Bull 1994, 20:599–617.

52. Hassan GA, Taha GR: Long term functioning in early onset psychosis:

two years prospective follow-up study. Behav Brain Funct 2011, 7:28.

53. Ledda MG, Fratta AL, Pintor M, Zuddas A, Cianchetti C: Early-onset

psychoses: comparison of clinical features and adult outcome in 3

diagnostic groups. Child Psychiatry Hum Dev 2009, 40:421–437.

Page 26: Systemic Review Skizofrenia

54. McClellan JM, Werry JS: Schizophrenic psychosis. In Risks and outcomes

in developmental psychopathology. Edited by Steinhausen HC, Vehulst

FC. Oxford: Oxford University Press; 1999:267–282.

55. Rund BR: The relationship between psychosocial and cognitive

functioning in schizophrenic patients and expressed emotion and

communication deviance in their parents. Acta Psychiatr Scand 1994,

90:133–140.

56. Hall RC: Global assessment of functioning. A modified scale.

Psychosomatics 1995, 36:267–275.

57. Shaffer D, Gould MS, Brasic J, Ambrosini P, Fisher P, Bird H, Aluwahlia

S: A children's global assessment scale (CGAS). Arch Gen Psychiatry

1983, 40:1228–1231.

58. Endicott J, Spitzer RL, Fleiss JL, Cohen J: The global assessment scale. A

procedure for measuring overall severity of psychiatric disturbance. Arch

Gen Psychiatry 1976, 33:766–771.

59. Eggers C: Verlaufweisen kindlicher und präpuberaler Schizophrenien,

Monogrpahien aus dem Gesamtgebiete der Psychiatric, bd. 9. Berlin:

Springer; 1973.

60. Eggers C: Course and prognosis in childhood schizophrenia. J Autism

Child Schizophr 1978, 8:21–36.

61. Malla A, Payne J: First-episode psychosis: psychopathology, quality of

life, and functional outcome. Schizophr Bull 2005, 31:650–671.

62. Hollis C: Diagnosis and differential diagnosis. In Schizophrenia in

children and adolescents. Edited by Remschmidt H. Cambridge:

Cambridge University Press; 2001:82–119.

63. Masi G, Mucci M, Pari C: Children with schizophrenia: clinical picture

and pharmacological treatment. CNS Drugs 2006, 20:841–866.

64. Remschmidt HE, Schulz E, Martin M, Warnke A, Trott GE: Childhood-

onset schizophrenia: history of the concept and recent studies. Schizophr

Bull 1994, 20:727–745.

Page 27: Systemic Review Skizofrenia

65. Harrison G, Hopper K, Craig T, Laska E, Siegel C, Wanderling J, Dube

KC, Ganev K, Giel R, Der An HW, et al: Recovery from psychotic illness:

a 15- and 25-year international follow-up study. Br J Psychiatry 2001,

178:506–517.

66. Reneses B, Munoz E, Lopez-Ibor JJ: Factors predicting drop-out in

community mental health centres 1. World Psychiatry 2009, 8:173–177.

67. Hegarty JD, Baldessarini RJ, Tohen M, Waternaux C, Oepen G: One

hundred years of schizophrenia: a meta-analysis of the outcome literature.

Am J Psychiatry 1994, 151:1409–1416. Clemmensen et al. BMC

Psychiatry 2012, 12:150 Page 15 of 16

http://www.biomedcentral.com/1471-244X/12/150

68. Haro JM, Novick D, Bertsch J, Karagianis J, Dossenbach M, Jones PB:

Crossnational clinical and functional remission rates: Worldwide

Schizophrenia Outpatient Health Outcomes (W-SOHO) study. Br J

Psychiatry 2011, 199:194–201.

69. Steinhausen HC, Weber S: The outcome of bulimia nervosa: findings from

one-quarter century of research. Am J Psychiatry 2009, 166:1331–1341.

70. Steinhausen HC: The outcome of anorexia nervosa in the 20th century.

Am J Psychiatry 2002, 159:1284–1293.

71. Rabinowitz J, Levine SZ, Hafner H: A population based elaboration of the

role of age of onset on the course of schizophrenia. Schizophr Res 2006,

88:96–101.

72. Mayoral M, Zabala A, Robles O, Bombin I, Andres P, Parellada M,

Moreno D, Graell M, Medina O, Arango C: Neuropsychological

functioning in adolescents with first episode psychosis: a two-year follow-

up study. Eur Psychiatry 2008, 23:375–383.

73. Dyrborg J, Larsen FW, Nielsen S, Byman J, Nielsen BB, Gautre-Delay F:

The Children's Global Assessment Scale (CGAS) and Global Assessmnt

of Psychosocial Disability (GAPD) in clinical practice–substance and

reliability as judged by intraclass correlations. Eur Child Adolesc

Psychiatry 2000, 9:195–201.

Page 28: Systemic Review Skizofrenia

74. Oie M, Sundet K, Ueland T: Neurocognition and functional outcome in

early-onset schizophrenia and attention-deficit/hyperactivity disorder: a

13-year follow-up. Neuropsychology 2011, 25:25–35.

75. Kao YC, Liu YP: Effects of age of onset on clinical characteristics in

schizophrenia spectrum disorders. BMC Psychiatry 2010, 10:63.

76. Gochman PA, Greenstein D, Sporn A, Gogtay N, Keller B, Shaw P,

Rapoport JL: IQ stabilization in childhood-onset schizophrenia. Schizophr

Res 2005,77:271–277.

77. Castle DJ, Morgan V: Epidemiology. In Clinical Handbook of

Schizophrenia.Edited by Mueser KT, Jeste DV. New York: The Guilford

Press; 2008:14–24.