pengaruh gaji, tunjangan kinerja dan insentif ...repository.uinjambi.ac.id/7406/1/skripsi tia.pdf4.1...
TRANSCRIPT
PENGARUH GAJI, TUNJANGAN KINERJA DAN INSENTIF
TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DITINJAU DARI
ASPEK SYARIAH PADA KANTOR DINAS LINGKUNGAN
HIDUP KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
FATHIYYATUR RAHMAH
501171575
Dosen Pembimbing:
Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si
M. Yunus,M.Si
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021 M/1442 H
iv
MOTTO
اعمل لدنياك كأنك تعيش أبد ا , واعمل لخرتك كأنك تموت اغد
“Bekerjalah untuk kehidupan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya
dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok.”
(Ali Bin Abi Thalib)
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’aalamiin
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat yang telah
diberikan baik kesehatan jasmani maupun rohani. Shalawat beriring salam juga di
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia
dari zaman zahiliyah munuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
saat ini.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada Tante Nurhasni dan Tante
Magdalena. Terima kasih atas dukungannya baik moril maupun materi yang telah
engkau berikan selama ini, doakan anakmu semoga sukses dunia dan akhirat.
Teruntuk abangku M. Yuzhil Farzum dan Kedua adik saya M. Walian
Ramadhan dan Putri Khofifah Aulia terima kasih untuk segala dukungan dan
do‟a nya. Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan
bantuan orang lain.
Terima kasih kepada keluarga, sahabat, teman-teman yang selalu ada
mendengarkan keluh kesah penulis, serta memberikan do‟a dan semangat yang
begitu luar biasa, terima kasih untuk selalu ada dalam suka maupun duka kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.
Semoga kita semua dalam Ridho-Nya dan menjadi amal baik dan mendapat
ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Aamiinn Yaarobbal „aalamiin.
vi
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaji yang
sesuai prinsip syariah terhadap motivasi kerja pegawai, pengaruhtunjangan
kinerja yang sesuai prinsip syariah terhadap motivasi kerja pegawai, danpengaruh
insentif yang sesuai prinsip syariah terhadap motivasi kerja pegawai Serta
pengaruh simultan gaji, tunjangan kinerja dan insentif yang sesuai prinsip
syariah terhadap motivasi kerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif,
metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan pendekatan
korelasional yang menganalisis pengaruh satu atau lebih variable X terhadap
variable Y. penelitian ini di lakukan pada pada Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi dengan jumlah responden sebanyak 77 orang. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan bahwa pembagian gaji yang sesuai dengan prinsip syariah
mempengaruhi secara signifikan motivasi kerja pegawai, pembagian tunjangan
kinerja yang sesuai dengan prinsip syariah mempengaruhi secara signifikan
motivasi kerja pegawai, dan pembagian insentif yang sesuai dengan prinsip
syariah mempengaruhi secara signifikan motivasi kerja pegawai pada Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi. Penelitian ini berimplikasi terhadap pegawai yang
semakin termotivasi dalam peningkatan kinerjanya jika pembagian gaji, tunjangan
kinerja dan insentif dilakukan sesuai dengan prinsip syariah, bagi organisasi
pemerintah akan lebih baik dalam pencapaian tujuan organisasi yang didukung
oleh kinerja pegawainya yangmeningkat karena peningkatan motivasi kerja.
Adapun bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi referensi ataupun pembanding
bagi hasil penelitiannya, sehingga dapat diambil kesimpulan yang bersifat umum
serta lebih representatif.
Kata kunci : Gaji,Tunjangan Kinerja, Motivasi Kerja
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga,
sahabat-sahabat dan pengikutnya.
Berkat rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul : “PENGARUH GAJI,
TUNJANGAN KINERJA DAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI
KERJA PEGAWAI DITINJAU DARI ASPEK SYARIAH PADA KANTOR
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA JAMBI”, Skripsi ini diajukan guna
memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Ucapan Terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun
yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Titin Agustin Nengsih, S.Si., M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun Skripsi ini.
viii
7. Bapak M. Yunus, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah
dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing II, yang juga telah memberikan
kesempatan untuk mengarahkan dan memberikan masukkan serta waktu
dan pikiran dalam membimbing Skripsi ini.
8. Semua Dosen dan Civitas Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
membimbing dan mengajar penulis selama proses belajar di bangku
kuliah.
9. Seluruh Pegawai Aparatur Sipil Negara Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi yang telah membantu memberikan fasilitas dan waktu dan arahan
pada penyusunan Skripsi ini.
10. Yang paling utama kedua tante saya tercinta Tante Nurhasni dan Tante
Magdalena yang telah memberikan dorongan moral serta materil, serta doa
dan kasih sayangnya pada penulis.
11. Abang M. Yuzhil Farzum dan Kedua adik saya M. Walian Ramadhan
dan Putri Khofifah Aulia yang telah banyak memberikan doa, support, dan
masukkan pada Skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan, Program Studi Ekonomi Syariah yang
memberikan doa dan support kepada penulis.
13. Semua pihak yang telah membantu terkhusus yang tidak bisa disebutkan
satu-persatu, sehingga selesainya penulisan Sksipsi ini.
Terimakasih atas semua kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan.
Penulis hanya bisa berdo‟a dan berikhtiar karena hanya Allah SWT yang
bisa membalas kebaikan untuk semua.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan dari
berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam Skripsi ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan.
Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna, khususnya bagi
penulis sendiri dan tentunya bagi para pembaca pada umumnya.
ix
Jambi, 30 Maret 2021
Penulis
Fathiyyatur Rahmah
NIM 501171575
x
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. ii
NOTA DINAS ...................................................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .................................................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................ 8
C. Batasan Masalah ............................................................................................. 8
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
E. Tujuan Masalah ............................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis .......................................................................................... 9
b. Manfaat Praktis ......................................................................................... 10
G. Sistematika Penulisan ................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN
A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 11
B. Studi Relevan ................................................................................................ 19
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 22
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 22
E. Hipotesis Statistik ......................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ........................................................................................... 26
B. Metode Penelitian ......................................................................................... 26
C. Jenis dan Sumber Data................................................................................. 26
D. Populasi dan Sampel..................................................................................... 27
xi
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 27
F. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 27
G. Metode Analisis Data .................................................................................. 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ......................................................................................... 30
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 35
C. Pembahasan .................................................................................................. 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 50
B. Saran ............................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lampiran Berita Acara Rekonsiliasi Penerimaan .................................... 6
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 20
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ...................................................................... 31
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................... 32
Tabel 4.3 Karekteristik Responden Tingkat Pendidikan........................................ 33
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan dan Golongan ............. 34
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................................. 22
4.1 Hasil Uji Korelasi Pearson Korelasi Gaji Terhadap Motivasi Kerja ........... 35
4.2 Hasil Uji Pearson Korelasi Tunjangan Kinerja Terhadap Motivasi Kerja ... 36
4.3 Hasil Uji Korelasi Insentif Terhadap Motivasi Kerja ................................. 37
4.4 Hasil Model Regresi Berganda Menggunakan Aplikasi R ......................... 39
4.5 Hasil Model Regresi Uji F Menggunakan Aplikasi R ................................ 40
4.6 Hasil Uji Model Regresi Uji T Menggunakan Aplikasi R .......................... 41
4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi Menggunakan Aplikasi R ....................... 44
4.8 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Aplikasi R .......................................... 45
4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Menggunakan Aplikasi R ................................ 46
4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas Menggunakan Aplikasi R ............................ 46
4.11 Hasil Uji Auto Korelasi Menggunakan Aplikasi R .................................. 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pegawai Aparatur Sipil Negara merupakan sumber daya manusia yang
dibutuhkan di dalam instansi pemerintahan. Sehingga pemenuhan kebutuhan
hidup Pegawai Aparatur Sipil Negara menjadi hal yang wajib bagi pemerintah.
Salah satu pemenuhan kebutuhan hidup Pegawai Aparatur Sipil dengan
memberikan gaji, tunjangan kinerja dan insentif. Sebagaimana di atur di dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Pegawai
ASN), Bahwa pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada
pegawai ASN serta menjamin kesejahteraan ASN.1 Dengan memberikan gaji,
tunjangan kinerja dan insentif dapat memotivasi Pegawai ASN untuk lebih
semangat dalam bekerja.
Memotivasi Pegawai Aparatur Sipil Negara diperlukan dalam setiap
instansi termasuk instansi pemerintahan. Instansi pemerintah adalah organisasi
yang merupakan kumpulan orang yang dipilih secara khusus untuk
melaksanakan tugas negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak2.
Tanpa adanya motivasi maka tidak ada semangat kerja bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara.
Semangat kerja yang ada di dalam diri seseorang terkadang menurun dan
meningkat, karena semangat kerja seseorang itu dipengaruhi oleh motivasi
1 Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hal 201.
2 Hardiansyah dalam Sri Ayu Damayanti, “Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja
Pegawai (Study Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya)” Skripsi (2018), hlm. 2.
2
yang mendasari pekerjaan yang dilakukan, jika motivasi yang dimiliki oleh
seseorang itu sesuai dengan keinginannya maka semangat kerja akan
meningkat, tapi jika motivasi yang dimiliki oleh seseorang itu kurang sesuai
dengan harapan yang diinginkannya maka semnagat kerja seseorang akan
menurun.3
Motivasi mempersoalkan bagaimana mendorong gairah kerja bawahan
agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Selain itu motivasi dapat
pula diartikan sebagai mana dorongan individu untuk melakukan tindakan
karena mereka ingin melakukannya.4
Dengan demikian, motivasi kerja sangat dibutuhkan seseorang agar dapat
meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi. Salah satu cara meningkatkan
motivasi kerja adalah dengan memberikan kompensasi. Kompensasi
merupakan kontra prestasi terhadap penggunnaan tenaga atau jasa yang telah
diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi merupakan jumlah paket yang
ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga
kerjanya.5 Kompensasi dapat berupa gaji, tunjangan kinerja dan insentif.
Mengapa gaji, tunjangan kinerja dan insentif mempengaruh motivasi kerja.
karena gaji adalah kompensasi dasar berupa honorarium sesuai dengan beban
kerja, tanggung jawab jabatan dan risiko pekerjaan yang ditetapkan oleh
3 Sri Ayu Damayanti, “Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai (Study
Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya)” Skripsi (2018), hlm.1.
4 Melayu dan Veithzal dalam Sri Ayu Damayanti, “Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai (Study Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya)” Skripsi (2018),
hlm.1.
5Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2016), hlm. 289.
3
peraturan perundang-undangan. Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai
pencapaian kinerja.6 Sedangkan insentif tambahan kompensasi atas kinerja di
atas standar yang ditentukan.7
Sistem penggajian ASN saat ini terdiri dari gaji pokok, tunjangan jabatan
(bagi yang menduduki jabatan), tunjangan anak dan istri/suami, tunjangan
pangan dan tunjangan lainnya. Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
dijelaskan bahwa jika seseorang menginginkan gaji besar harus giat dan lebih
semangat bekerja. Kalau kinerja baik, maka gajinya juga baik, demikian
sebaliknya.8 Peningkatan jumlah gaji pokok ASN ditentukan oleh kenaikan gaji
berkala. Kenaikan gaji berkala menyesuaikan dengan kenaikan inflasi. Yang
mana kenaikaan gaji berkala diberikan setelah mempunyai masa kerja 2 tahun.
Misalnya ASN dengan gaji pokok Rp 2.465.900, kenaikan berkalanya Rp
2.613.854 dengan kenaikan 6%. Dengan selisish gaji sebelum dan sesudah
kenaikan sekitar Rp 147.954, maka jika dirapel selama enam bulan akan
diterima sebesar Rp 887.724. Di samping itu, terdapat berbagai bentuk
tunjangan diantaranya tunjangan jabatan yang terbagi menjadi 2 macam yaitu
tunjangan jabatan struktural (bagi yang menduduki jabatan struktural, misal
Eselon I, Eselon II, dan lain-lain), dan tunjangan jabatan fungsional khusus
(misal dosen, peneliti, arsiparis, dan lain-lain).9 Tunjangan tersebut berupa
tunjangan transportasi untuk mencukupi biaya transportasi yang dilakukannya
6
Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hal 202.
7 Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm 290.
8 Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hal 204.
9 Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hal 204.
4
untuk pergi ke tempat di mana bertugas, setidak-tidaknya satu kali satu kali
transportasi yang dilakukannya. Berikut tunjangan keluarga antara lain sebesar
10% untuk seorang istri/suami, dan 2% untuk seorang anak (maksimal 2 orang
anak) dan besaran ini dihitung dari gaji pokok). Dan terdapat pula tunjangan
pangan, diberikan sejumlah 10 kg setiap orang (pegawai, istri/suami, anak) dan
diberikan dalam bentuk natura @kg = Rp. 4.950.10
Pasal 79 ayat 5 UU-ASN No. 5 Tahun 2014 menyebutkan gajji ASN yang
bekerja pada pemerintahan daerah dibebankan pada anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD). Kemudian, pasal 80 ayat 6 berbunyi “Tunjangan ASN
yang bekerja pada pemerintahan daerah dibebankan pada anggaran pendapatan
dan belanja daerah”.11
Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa tunjangan kinerja
ASN yang bekerja di daerah sumber pembayar tunajangan berasal dari (APBD)
bukan dari (APBN). Jadi, semakin besar pendapatan asli daerah (PAD) suatu
daerah maka semakin besar pula tunjangan kinerja yang diperoleh namun
sebaliknya, semakin kecil PAD suatu daerah maka semakin kecil pula
tunjangan kinerja yang didapatkan oleh ASN tersebut.
Di samping itu, tunjangan kinerja ASN dipengaruhi oleh kehadiran berupa
jumlah jam kerja ASN yang dibuktikan dengan absensi sidik jari (elektronik)
dan tanda tangan (manual). Pemberlakuan jam kerja sebagai tolak ukur
pembayaran tunjangan kinerja. Namun pada kenyataannya banyak ASN yang
memiliki absensi yang baik tapi tidak memiliki output kinerja yang baik. Maka
10
Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hal 205.
11
Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hal 206.
5
di berlakukan pengisian E-kinerja secara rutin setiap bulannya bertujuan untuk
menyeimbangkan antara absensi dan kinerja sebagai pertimbangan pembayaran
tunjangan kinerja bagi ASN. Dengan adanya sistem absensi tersebut,
diharapkan ASN lebih disiplin dalam bekerja sehingga memperoleh tunjangan
kinerja yang diharapkan untuk mendorong semangat kerja agar tercapai kinerja
yang baik.
Insentif merupakan tambahan penghasilan pegawai yang diperoleh dari
hasil retribusi. Retribusi pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi berupa
retribusi kebersihan dan retribusi Hutan Kota. Perda No. 25 Tahun 2013
tentang perubahan atas Perwal No. 11 Tahun 2011 tentang tata cara pemberian
dan pemanfaatn insentif pemungutan retribusi daerah. Berdasarkan informasi
yang diperoleh dari wawancara dengan Kasubbag Keuangan Dinas Lingkungan
Hidup Kota Jambi. Insentif pada perangkat daerah ada karena adanya
pemungutan retribusi. Sebab, tidak semua perangkat daerah memperoleh insetif
bagi ASNnya.12
Sistem pemungutan retribusi pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi
terbagi 2 yaitu, retribusi kebersihan yang dipungut melalui tambahan
pembayaran retribusi pelayanan persampahan pada bidang usaha di kota jambi
setiap tahunnya , retribusi denda pembuangan smapah sembarangan dan
retirbusi Hutan Kota yang dipungut setiap kali ada pengunjung yang masuk ke
Hutan Kota.
12
Wawancara dengan Kasubbag Keuangan Dinas lingkungan Hidup Kota Jambi, tanggal
6 Oktober 2020 di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
6
Tabel 1.1
LAMPIRAN BERITA ACARA REKONSILIASI PENERIMAAN
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
JANUARI-
MARET
TAHUN 2020
TARGET
APRIL-
DESEMBER
TAHUN 2020
(RECOFUSING)
TARGET
YANG
TERCAPAI
DLH TAHUN
2020
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
11.500.000.000 8.845.640.000 9.803.466.139
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953 391.637.953 376.607.400
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad
Sabki
150.000.000 115.500.000 91.754.000
JUMLAH 12.041.637.953 9.352.777.953 10.271.827.539
Contoh pada tahun 2020, target pemungutan retribusi senilai Rp.
12.041.637.953/ tahunnya namun, pada bulan April 2020 terjadi pemangkasan
dikarenakan covid-19 sehingga target retribusi hanya senilai
RP.9.352.777.953/tahunnya. dalam setahun perangkat daerah harus mampu
mengumpulkan pertriwulan. Yang mana satu triwulan harus mencapai target
Rp. 2.338.194.488 agar dalam masa 4 triwulan diperoleh Rp.9.352.777.953.
Jika target terpenuhi maka ASN dapat memperoleh insentif berupa 5% dari
target yang di rencanakan pertriwulannya. Namun, Jika target melampaui batas
maka akan dikembalikan ke kas daerah atau jika tidak mencapai target maka
ASN tidak akan memperoleh insentif yang diharapkan.13
Pada tahun 2020,
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi mampu mencapai target bahkan over
13
Wawancara dengan Kasubbag Keuangan Dinas lingkungan Hidup Kota Jambi, tanggal
6 Oktober 2020 di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
7
target senilai Rp. 10.271.827.539 sehingga pemberian insentif untuk para ASN
pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi dapat terpenuhi. Maka dari itu,
insentif mampu meningkatkan motivasi kerja ASN agar lebih semangat dalam
mencapai target yang direncanakan.
Syariat islam dalam hal ini telah memberi pandangan bahwa kompensasi
bagi karyawan itu harus memenuhi beberapa prinsip. Menurut pandangan
Yusuf Qardhawi salah seorang ulama besar Islam yang dikutip oleh Syarifah
Nurfarhanah memaparkan suatu konsep bahwasanya penentuan upah itu harus
memenuhi 2 (dua) azas yaitu azas „adil‟ dan azas „layak dan wajar‟.14
Dari
pendapat tersebut ditarik kesimpulan dari hasil penelitian bahwa sistem
kompensasi pada instansi pemerintahan sudah memiliki azas adil dan alayak
wajar karna mengacu pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN), Bahwa pemerintah wajib membayar
gaji yang adil dan layak kepada pegawai ASN serta menjamin kesejahteraan
ASN.15
Namun, dari sistem kompensasi yang sudah memenuhi azas adil dan
layak masih ditemukan masalah berupa kurangnya motivasi kerja bagi ASN di
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi yang mana masih terdapat ASN yang
datang kerja terlambat dan kurang adanya semangat dalam bekerja.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul tentang : “Pengaruh Gaji, Tunjangan Kinerja dan Insentif
14 Yusuf Qardhawi dalam Syarifah Nurfarhana “Pengaruh Gaji dan Bonus Terhadap
Motivasi Kerja Pegawai Ditinjau Dari Aspek Syariah (Study Kasus di Kantor Dinas Pendidikan
Provinsi Sulawesi Selatan )”. Skripsi (2016), hal.7.
15
Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hal 201.
8
Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Ditinjau dari Aspek Syariah Pada
Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
B. Identifikasi Masalah
Semangat kerja yang ada di dalam diri seseorang terkadang menurun dan
meningkat, karena semangat kerja seseorang itu dipengaruhi oleh motivasi
yang mendasari pekerjaan yang dilakukan, untuk memotivasi pegawai
diperlukan pemberian gaji, tunjangan kinerja dan insentif yang sesuai dengan
beban kerja yang dilakukan.
C. Batasan Masalah
Hasil penelitian ini penulis membatasi penelitiannya di Kantor Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi. Dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi ini akan diambil sampel yaitu para Pegawai ASN yang berjumlah 77
Pegawai.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan pada latar belakang
masalahtersebut, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Apakah ada pengaruh gaji terhadap motivasi kerja pegawai ditinjau dari
aspek syariah pada kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi?
2. Apakah ada pengaruh tunjangan kinerja terhadap motivasi kerja pegawai
ditinjau dari aspek syariah pada kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi?
3. Apakah ada pengaruh insentif terhadap motivasi kerja pegawai ditinjau
dari aspek syariah pada kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi?
9
4. Apakah ada pengaruh gaji, tunjangan kinerja dan insentif terhadap
motivasi kerja pegawai ditinjau dari aspek syariah pada kantor Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh gaji terhadap motivasi kerja pegawai
ditinjau dari aspek syariah pada kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi.
2. Untuk mengetahui pengaruh tunjangan kinerja terhadap motivasi kerja
pegawai ditinjau dari aspek syariah pada kantor Dinas Lingkungan Hidup
Kota Jambi.
3. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap motivasi kerja pegawai
ditinjau dari aspek syariah pada kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi.
4. Untuk mengetahui pengaruh gaji, tunjangan kinerja dan insentif terhadap
motivasi kerja pegawai ditinjau dari aspek syariah pada kantor Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti
mengenai bagaimana gaji, tunjangan kinerja dan insentif dapat
10
mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini akan menjadi masukan bagi Dinas Lingkungan Hidup
Kota Jambi untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi
kerja para pegawai ASN sehingga akan menjadi suatu referensi dan bahan
evaluasi bagi pegawai ASN untuk lebih meningkatkan semangat kerja.
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, berisikan latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II METODE PENELITIAN, berisikan metode-metode statistik yang
digunakan dalam penelitian ini.
BAB III GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA
JAMBI, berisikan pembahasan mengenai sejarah, visi misi danletak geografis
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, berisikan analisis dan interpretasi
hasil penelitian.
BAB V PENUTUP, berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Gaji
a. Menurut Ahli
Amanat Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara(Pegawai ASN). Bahwa pemerintah wajib membayar gaji
yang adil dan layak kepada pegawai ASN serta menjamin kesejahteraan
Pegawai ASN. Terkait hal ini menurut Kadarisman didalam bukunya
mengemukakan bahwa gaji pegawai merupakan salah satu jenis balas
jasa yang diberikan kepada seorang pegawai secara periodik (biasanya
sekali sebulan).16
Menurut Dessler gaji adalah sesuatu yang berkaitan
dengan uang yang diberikan kepada pegawai.17
b. Menurut Perspektif Islam
Penetapan gaji Rasulullah SAW memberikan contoh yakni
penentuan gaji bagi karyawan sebelum mereka menjalankan
pekerjaannya. Rasulullah SAW memberikan petunjuk bahwa dengan
memberikan informasi gaji yang akan diterima, diharapkan akan
16
Muh Kadarisman. Hlm 201 17
Marzolina, “Analisis Gaji Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja . Jurnal
Manajemen” Vol 21 No.2 (2013).
12
memberikan dorongan semangat bagi pekerja untuk memulai
pekerjaannya.18
Sebagaimana terdapat dalam sabda Rasulullah SAW sebagai
berikut:
أعطوا الأجير أجره قبل أن يجف عرقه
Artinya: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya
mengering.” (HR.Ibnu Majah, dishahihkan Al-Albani).19
c. Indikator
Indikator gaji berdasarkan aspek syariah terbagi 2, yaitu azas adil
serta azas layak dan wajar, sebagai berikut:20
1. Adil artinya besaran kompensasi yang dibayar kepada setiap
pegawai harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan,
risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja. Jadi adil bukan
berarti setiap pegawai menerima kompensasi yang sama besarnya.
2. Layak dan wajar berarti kompensasi yang diterima pegawai harus
dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal.
18
Dimyauddin dan Syarifah Nurfarhana, “Pengaruh Gaji Dan Bonus Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Ditinjau dari Aspek Syariah (Study Kasus di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan),” 2016, Hlm 12. 19
Didin Hafidhuddin, Hendri Tanjung dan Syarifah Nurfarhana, “Pengaruh Gaji dan
Bonus Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Ditinjau Dari Aspek Syariah (Study Kasus di Kantor
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan),” 2016, Hlm 16. 20
Melayu S.P Hasibuan dan Syarifah Nurfarhana, “Pengaruh Gaji Dan Bonus Terhadap
Motivasi Kerja Pegawai Ditinjau Dalam Aspek Syariah,” 2016, Hlm 16.
13
2. Tunjangan Kinerja
a. Menurut Ahli
Pasal 80 ayat 6 berbunyi “Tunjangan ASN yang bekerja pada
pemerintahan daerah dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja
daerah.”21
Kadarisman berpendapat bahwa tunjangan kinerja adalah
kompensasi dasar berupa honorarium yang dibayarakan sesuai
pencapaian kinerja.22
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai ASN, setiap pegawai
harus mempunyai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang akan
ditandatangani oleh atasanya.23
Tunjangan kinerja adalah bayaran, upah atau gaji tambahan yang
diterima oleh pegawai atas prestasi kerja yang telah ia berikan terhadap
organisasi yang besarannya diberikan atas hasil evaluasi jabatan dan
capaian prestasi Pegawai ASN itu sendiri.24
b. Menurut Perspektif Islam
Tunjangan kinerja diperoleh karna adanya pencapaian kinerja
tertentu yang telah dilakukan oleh pegawai. Ayat yang berkaitan dengan
hal tersebut terdapat dalam surah Al-Ahqaaf ayat 19:
ا عملىا اعمالهم وهم ل يظلمىن ﴿﴾ م ولكل درجت م
21
Muh Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara. Hlm 206. 22
Muh Kadarisman. Hlm 202. 23
Muh Kadarisman. Hlm 207. 24
Renggi dan Yummil, “Pengaruh Pemberian Tunjangan Kinerja Terhadap Motivasi
Kerja,” 2018.
14
Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang
telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi
mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang
mereka tiada dirugikan.”25
Setiap manusia akan mendapatkan imbalan dari apa yang telah
dikerjakannya dan masing-masing tidak akan dirugikan. Jadi ayat ini
menjamin dalam pemberian tunjangan kepada pegawai harus sesuai
dengan hasil kinerjanya.26
c. Indikator
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara mengemukakan bahwa
indikator tunjangan kinerja, yaitu:27
1. Kuantitas kerja, standar ini dilakukan dengan cara membandingkan
antara besarnya volume kerja yang seharusnya dengan kemampuan
sebenarnya.
2. Kualitas kerja, standar ini menekankan pada mutu kerja yang
dihasilkan dibandingkan volume kerja.
3. Pemanfaatn waktu, yang penggunaan masa kerja disesuaikan
dengan kebijaksanaan instansi.
4. Tingkat kehadiran. Asumsi yang digunakan dalam standar ini
adalah jika kehadiran pegawai dibawah standar kerja ditetapkan
25
Al-Ahqaaf (46) : 19, n.d. 26
Muh. Asnawi Ridwani, “Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Pemberian Tunjangan
Kinerja Pada PNS (Study Kasus di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gowa),” 2017, Hlm 66. 27
Anwar Prabu Mangkunegara dan Muh. Asnawi Ridwani, “Pandangan Ekonomi Islam
Terhadap Pemeberian Tunjangan Kinerja Pada PNS (Study Kasus di Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Gowa),” 2017, Hlm 32-33.
15
maka pegawai tersebut tidak akan mampu memberikan kontribusi
yang optimal bagi instansi.
5. Kerjasama, keterlibatan seluruh pegawai dalam mencapai target
yang ditetapkan akan mempengaruhi keberhasilan bagian yang
diawasi.
3. Insentif
a. Menurut Ahli
Insentif merupakan tambahan kompensasi atas kinerja di atas
standar yang ditentukan. Adanya insentif diharapkan menjadi faktor
pendorong untuk meningkatkan prestasi kerja di atas standar.28
Sarwoto mendefinisikan insentif sebagai sarana motivasi, dapat
diberi batasan perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja
kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih
besar untuk berprestasi bagi organisasi.29
b. Menurut Perspektif Islam
Islam mensyariatkan bahwa segala usaha yang dilakukan akan
mendapatkan balasan. Termasuk insentif, insentif berupa balasan atas
apa yang telah diusahakan. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam
surah An-Najm ayat 39 :
إلا ما سعى ﴿﴾وأن ليس للا نسن
28
Wibowo, Manajemen Kinerja. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm 290. 29
Imam, “Study Tentang Pemberian Intensif Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
Jurnal Paradigma” Vol 1 (220AD): No 3.
16
Artinya : “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya.”30
Sebagaimana firman Allah SWT di atas bahwa setiap manusia
akan memperoleh apa yang telah diusahakannya, Allah SWT menyeru
setiap manusia agar rajin dan tidak pantang menyerah dalam
melaksanakan sesuatu yang telah dimulainya sehingga mendapat sesuai
dengan apa yang diinginkannya.31
c. Indikator
Menurut Sarwoto adapun indikator insentif sebagai berikut:32
1. Bonus, adalah uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil
kerja yang telah dilaksanakan.
2. Jaminan sosial, insentif dalam bentuk ini biasanya diberikan secara
kolektif, tanpa unsur kompetitif dan setiap pegawai dapat
memperolehnya secara rata dan otomatis.
3. Pemberian penghargaan, sesuatu yang diberikan kepada seseorang
karena sudah menghasilkan prestasi dalam mencapai tujuan-tujuan
instansi.
4. Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi ataupun secara
pribadi.
30
An-Najm (53) : 39, n.d. 31
Sri Ayu Darmayanti, “Pengaruh Insentif Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
(Study Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya),” 2018, Hlm 16. 32
Sarwonto dan Sri Ayu Damayanti, “Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja
Pegawai (Study Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya),” 2018, Hlm 17-19.
17
4. Motivasi Kerja
a. Menurut Ahli
Terdapat banyak pengertian tentang motivasi. Diantaranya adalah
Menurut Heller dalam Wibowo, yang menyatakan bahwa motivasi adalah
keinginann untuk bertindak. Ada pendapat bahwa motivasi harus
diinjeksi dari luar, tetapi sekarang semakin dipahami bahwa setiap orang
termotivasi oleh beberapa kekuatan yang berbeda. Di pekerjaan instansi
perlu memengaruhi pegawai untuk menyelaraskan motivasinya dengan
kebutuhan instansi.33
Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo, motivasi merupakan
proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan periaku pada
pencapaian tujuan.34
Robins berpendapat bahwa motivasiadalah
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam
memenuhi beberapa kemampuan individu.35
b. Menurut Perspektif Islam
Rasulullah SAW bersabda: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-
akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-
akan kamu mati besok.”36
(HR. Al-Baihaqi).
33
Wibowo, Manajemen Kinerja. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm 322. 34
Wibowo. Hlm 322-323. 35
Kiki Cahaya Setiawan, “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal
Psikologi Islam” Vol 1 No.2 (2015). 36
Sri Ayu Darmayanti, “Pengaruh Insentif Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
(Study Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya).” (2018), hlm. 32.
18
Dapat disimpulkan bahwasanya manusia merupakan khalifah di
muka bumi ini yang mana tidak boleh bermalas-malasan dalam
melakukan setiap pekerjaan. jadi, dalam bekerja sebaiknya bekerjalah di
dunia ini seakan-akan hidup selamanya dan dalam beribadah, beribadalah
untuk akhirat seakan-akan besok akan mati.
c. Indikator
Menurut Didin Hafidhuddin indikator motivasi kerja yang baik
ialah seusai dengan etika kerja Islami yang berdasarkan sifat-sifat
rasulullah, sebagai berikut:37
1. Shiddiq, berarti mempunyai kejujuran yang selalu melandasi ucapan,
keyakinan dan amal perbuatan.
2. Amanah, mempunyai arti bertanggung jawab dalam melaksanakan
setiap tugas dan kewajiban.
3. Tabligh, berarti mengajak sekaligus memberikan contoh kepada
pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam bekerja.
4. Fathanah, mempunyai arti mengerti, memahami dan menghayati
secara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya.
5. Isthiqomah, mempunyai arti konsisten dalam iman dan nilai-nilai
yang baik, meskipun menghadapi godaan dan tantangan.
37
Didin Hafidhuddin, Hendri Tanjung dan Syarifah Nurfarhana, “Pengaruh Gaji dan
Bonus Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Ditinjau dari Aspek Syariah (Study Kasus di Kantor
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan).” (2016). hal 34-36.
19
5. Hubungan Gaji, Tunjangan Kinerja dan Insentif terhadap Motivasi
Kerja
Gaji, tunjangan kinerja dan insentif berperan penting dalam meningkatkan
motivasi kerja pegawai. Dengan pemberian gaji, tunjangan kinerja dan
insentif yang tepat, pegawai akan semakin tinggi motivasinya dalam
bekerja dan hasil dari pekerjaannya pun menjadi jauh lebih baik. Begitu
pula sebaliknya, jika gaji, tunjangan kinerja dan insentif tidak sesuai
dengan pekerjaan yang telah dilakukan maka dapat menjadikan pegawai
tersebut tidak semangat dalam melakukan segala tugas yang diberikan.38
Maka dari itu gaji, tunjangan kinerja dan insentif yang diberikan harusnya
sesuai dengan beban kerja, kemampuan dan prestasi yang telah dilakukan
pegawai tersebut.39
Disimpulkan bahwa gaji, tunjangan kinerja dan insentif
sangat berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
B. Studi Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang mendasar penelitian ini adalah sebagai
berikut:
38
Sri Ayu Darmayanti, “Pengaruh Insentif Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
(Study Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya).”Skripsi (2018), hlm 33-34. 39
Sri Ayu Darmayanti. Skripsi (2018), hlm 34.
20
Tabel 2.1
Tinjauan Pustaka
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Syarifah
Nurfarhanah
Pengaruh gaji dan bonus
terhadap motivasi kerja
pegawai ditinjau dari aspek
syariah pada kantor Dinas
Pendidikan Sulawesi Selatan.
Pemberian gaji yang sesuai prinsip
syariah dan bonus untuk prestasi
yang dicapai akan mampu
meningkatkan motivasi pegawai40
2. Sri Ayu
Damayanti
Pengaruh insentif terhadap
motivasi kerja pegawai pada
kantor Bupati Kab. Aceh Barat
Daya
Penelitian menunjukkan adanya
pengaruh insentif terhadap
motivasi kerja sehingga hipotesis
awal dapat diterima41
3. M. Asnawi
Ridwan
Pandangan ekonomi Islam
terhadap pemberian tunjangan
kinerja pada PNS kantor
Kementrian Agama Kab. Gowa
Tunjangan kinerja pegawai sudah
sesuai dengan pandangan islam,
yang mana tunjangan yang
diberikan sesuai dengan beban
kerja pegawai42
4. Marzolina dan
kurniawaty
Fitri
Analisis Gaji dan Pengawasan
Terhadap Disipilin Kerja.
Variabel gaji berpengaruh positif
dan signifikan terhadap disiplin
kerja pegawai.43
5. Renggi dan
Yummil.
Pengaruh Pemberian
Tunjangan Kinerja Terhadap
Motivasi Kerja.
Pemberian tunjangan kinerja
berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja.44
40
Syarifah Nurfarhana, “Pengaruh Gaji dan Bonus Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
Ditinjau dari Aspek Syariah (Study Kasus di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi
Selatan).” hal.76. 41
Sri Ayu Darmayanti, “Pengaruh Insentif Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
(Study Kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya).” (2018), hlm 79. 42
Muh. Asnawi Ridwani, “Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Pemberian Tunjangan
Kinerja Pada PNS (Study Kasus di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gowa).” hlm. 66. 43
Marzolina, “Analisis Gaji dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja . Junal
Manajemen.” Vol. 21. No. 2. Universitas Riau: Pekanbaru. 2013.
21
6. Imam Ghozali
Mustafa
Studi Tentang Pemberian
Insentif Dalam Meningkatkan
Kinerja Pegawai.
Pemberian insentif mampu
mendorong semangat dan motivasi
kerja pegawai untuk meningkatkan
kinerja.45
7. Kiki Cahaya
Setiawan
Pengaruh Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan.
Terdapat pengaruh yang signifikan
motivasi kerja terhadap kinerja
pada karyawan46
8. Ismail Pengaruh besaran gaji terhadap
kinerja karyawan tetap di Bank
Syariah Mandiri Kota Jambi
Gaji berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.47
9. Ratih Widyarti Pengaruh disiplin kerja dan
insentif terhadap prestasi kerja
karyawan PT. Inti Indosawit
Subur Kebun Tungkal Ulu
Secara simultan disipin kerja dan
insentif berpengaruh signifikan
terhadap prestasi kerja.48
10. Vallent Aflan
Dino
Pengaruh motivasi kerja dan
lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan pada
PT. Jasa Raharja cabang jambi.
Pengaruh motivasi kerja dan
lingkungan kerja terhadap kepuasan
kerja secara simultan kedua
variabel tersebut sama-sama saling
mempengaruhi variabel Y.49
44
Renggi dan Yummil, “Pengaruh Pemberian Tunjangan Kinerja Terhadap Motivasi
Kerja.” 2018. 45
Imam, “Study Tentang Pemberian Intensif Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
Jurnal Paradigma.”Vol. 1, No. 3. 2020. 46
Kiki Cahaya Setiawan, “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal
Psikologi Islam.” Vol 1 No.2. Palembang, 2015. 47
Ismail, “Pengaruh Besaran Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Tetap (Study Kasus di
Bank Syariah Mandiri Kota Jambi)”. Hal. 66. 48
Ratih Widyarti, “Pengaruh Disiplin Kerja dan Insentif Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan (Study Kasus di PT. Inti Indosawit Subur Kebun Tungkal Ulu).” Hal.78. 49
Vallent Aflan Dino, “Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan (Study Kasus di PT. Jasa Raharja Cabang Jambi)”. Hal. 69.
22
C. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa variabel yaitu gaji,
tunjangan kinerja dan insentif untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
pendapatan yang diterima. Berikut ini adalah kerangka pemikiran sistemastis:
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih
sementara, belum benar-benar berstatus sebagai tesis. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
Variabel 1
= Gaji tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi.
= Gaji berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas Lingkungan
Hidup Kota Jambi.
GAJI )
TUNJANGAN KINERJA )
INSENTIF )
MOTIVASI KERJA PEGAWAI (Y)
23
Variabel 2
= Tunjangan kinerja tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
= Tunjangan kinerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi.
Variabel 3
= Insentif tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi.
= Insentif berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi.
E. Hipotesis Statistik
1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah isu, problem, atau permasalahan yang dibahas,
dikaji, diteliti dalam riset sosial.
2. Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa harus
membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lainnya.
3. Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian adalah faktor penting yang menjadi pertimbangan
dalam menentukan metode pengumpulan data. Jenis dan sumber data dalam
penelitian ini adalah :
24
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis
dengan menggunakan kuisioner atau lisan dengan menggunakan metode
wawancara.50
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang menggunakan bahan yang bukan
dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh informasi untuk
menjawab masalah yang diteliti.51
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek
yang diteliti.52
b. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian
dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh
sampel.53
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka
50
Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017).
hal. 18. 51
Fenti Hikmawati. Hal 19. 52
Sedarmayanti dan Syarif Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung: CV Mandar Maju,
2011). hal. 121. 53
Sedarmayanti dan Syarif Hidayat. hal. 124.
25
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-
keterangan.54
b. Kuisioner
Kuisioner adalah suatu daftar yang berisikan rangakian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.55
c. Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.56
6. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen.
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
dependen.
54
Cholid dan Abu, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara: 2016).hal. 83.
55
Cholid dan Abu, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara: 2016). hal. 76. 56
Cholid dan Abu, Metodologi Penelitian. Hlm 70.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini ialah gaji, tunjangan kinerja, insentif dan
motivasi kerja pada Pegawai ASN di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini berupa data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian
deskriftif kuantitatif.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah :
1. Primer
Penelitian data primer yang dikumpulkan adalah data yang
diperoleh dengan mengajukan kuisioner dan pertanyaan kepada para
Pegawai ASN di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
2. Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku-buku dan
literature yang membahas mengenai materi penelitian yang dianggap
mendukung penelitian ini.
27
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai ASN dan non ASN
di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi yang berjumlah 151 Pegawai.
2. Sampel
Sampel yang akan diteliti adalah para Pegawai ASN di Dinas Lingkungan
Hidup Kota Jambi yang berjumlah 77 Pegawai
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan secara lisan dengan Kasubbag Keuangan di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi untuk mengumpulkan data dari objek
penelitian.
2. Kuisioner
Peneliti memberikan kuisioner kepada seluruh Pegawai ASN di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi.
3. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati situasi secara
langsung di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah motivasi kerja Pegawai.
28
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaji, tunjangan kinerja dan
insentif.
G. Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik
kuantitatif-desktriptif. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus
statistik. Adapun model model statistik yang digunakan adalah:
1. Regresi Linear Berganda
Metode regresi digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaji, tunjangan kinerja dan insentif
terhadao motivasi kerja pegawai.
2. Uji F
Uji F pada dasarnya dimaksudkan untuk membuktikan secara statistik
bahwa keseluruhan variabel independen berpengaruh secara bersama-sama
atau secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Dalam uji F, jika F-
hitung > F-tabel pada α =5%, maka ditolak dan diterima, artinya
seluruh variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Sedangkan jika F-hitung < F-tabel pada α =5%, maka
dan diterima, artinya tidak ada pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
29
3. Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
= tidak ada pengaruh yang signifikan anatar adanya gaji, tunjangan
kinerja dan insentif terhadap motivasi kerja pegawai.
= pengaruh yang signifikan anatar adanya gaji, tunjangan kinerja dan
insentif terhadap motivasi kerja pegawai.
2. Menentukan Tingkat Siginifikasi
Tingkat signifikan menggunakan α =5% (signifikasi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai F hitung > F tabel = ditolak
Nilai F hitung < F tabel = diterima
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini
perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel Independen (gaji, tunjangan kinerja dan insentif)
dalam menjelaskan variabel dependen (motivasi kerja pegawai).
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah antara lain membentuk Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Kota Jambi yang mempunyai kewenangan membantu Kepala Daerah
dalam melaksanakan perencanaan dan perumusan kebijakan, pembinaan serta
koordinasi di bidang pengendalian dampak lingkungan. Berdasarkan
kewenangan tersebut maka sasaran utama yang harus dicapai setiap tahunnya
adalah mengukur seberapa besar tujuan yang telah dicapai Dinas Lingkungan
Hidup Kota Jambi dalam menanggulangi dampak lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah. Jumlah Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga
Kerja Kontrak tercatat pada tahun 2021 berjumlah 151 orang.
51
1. Karakteristik Responden
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 77 responden yang merupakan pegawai di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi. Berikut ini adalah data karakteristik
pegawai:
a. Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-Laki 52 67,53 %
2 Perempuan 25 32,47 %
Total 77 100 %
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel diketahui bahwa berdasarkan karakteristik
pegawai berdasarkan jenis kelamin terdapat 67,53% pegawai laki-laki
dan 32,47% pegawai perempuan. Pada Dinas Lingkungan Hidup
pegawai laki-laki lebih dominan daripada pegawai perempuan karena
dibutuhkan petugas lapangan dalam menjalankan tugas.
51
b. Karakteristik Pegawai Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Frekuensi Persentase
28–38 tahun 17 22,0%
38-48 tahun 32 41,5%
48–58 tahun 20 25%
>58 tahun 9 11,5%
Jumlah 77 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah yang berusia 28-38 tahun
dengan persentase sebesar 22,0%. Usia 38-48 tahun dengan persentase
sebesar 41,5%. Usia 48-58 tahun dengan persentase sebesar 25%. Usia
>58 tahun dengan persentase sebesar 11,5%. Keseluruhan responden
berjumlah 77 orang. Pada Dinas Lingkungan Hidup masih terdapat 9
pegawai yang berumur >58 tahun dikarenakan adanya jabatan
fungsional.
51
c. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Tingkat Pendidikan
Keterangan Frekuensi Persentase
SD–SMP 7 11%
SMA 22 30%
S1 34 45%
S2/S3 10 14%
Jumlah 77 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden dengan
tingkat pendidikan SD–SMP sekitar 7 orang dengan persentase
sebesar 11%. Tingkat pendidikan SMA sekitar 22 orang dengan
persentase sebesar 22%.
Tingkat pendidikan S1 sekitar 34 orang dengan persentase
sebesar 45%. Tingkat pendidikan S2 dan S3 sekitar 10 orang dengan
persentase sebesar 14%. Dengan keseluruhan responden berjumlah 77
orang. Pada Dinas Lingkungan Hidup masih terdapat 7 pegawai yang
berpendidikan SD-SMP karena adanya pengangkatan honorer
menjadi pegawai pada jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
untuk dibutuhkan pegawai sebagai petugas kebersihan kantor.
51
d. Karakteristik Berdasarkan Jabatan dan Golongan
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan dan Golongan
Keterangan Frekuensi Persentase
I A–I D 6 7,4%
II A–II D 25 32,4%
III A–III D 36 44,7%
IV A–IV E 12 15,5%
Jumlah 77 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden dengan
jabatan dan golongan I A–I D sebesar 6 orang dengan presentase
7,4%. Responden dengan jabatan dan golongan II A–II D sebesar 25
orang dengan presentase 32,4%. Responden dengan jabatan dan
golongan III A–III D sebesar 36 orang dengan presentase 44,7%.
Responden dengan jabatan dan golongan IV A–IV E sebesar 12 orang
dengan presentase 15,5%. Dengan keseluruhan responden berjumlah
77 orang. Pada Dinas Lingkungan Hidup terdapat 6 pegawai yang
memiliki golongan rendah karena diperngaruhi oleh tingkat
pendidikan pegawai.
51
B. Hasil Penelitian
a. Uji Korelasi
Uji Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang
digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat
kuantitatif. Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena adanya
hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja.
1. Uji Korelasi Gaji Terhadap Motivasi Kerja
a) H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel gaji terhadap motivasi kerja.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
gaji terhadap motivasi kerja.
b) α = 5% = 0,05
c) Statistik uji
Uji Korelasi Pearson
d) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
Gambar 4.1, hasil uji korelasi pearson Korelasi Gaji Terhadap Motivasi Kerja.
51
e) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 1.5, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwasanya terdapat
hubungan positif antara variabel gaji terhadap variabel motivasi
kerja.
2. Uji Korelasi Tunjangan Kerja Terhadap Motivasi Kerja
a) H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel tunjangan kerja terhadap motivasi kerja.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara
variabeltunjangan kerja terhadap motivasi kerja.
b) α = 5% = 0,05
c) Statistik uji
Uji Korelasi Pearson
d) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
Gambar 4.2, hasil uji korelasi pearson Korelasi Tunjangan Kerja Terhadap
Motivasi Kerja
51
e) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 1.6, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwasanya terdapat
hubungan positif antara variabel tunjangan kerja terhadap
motivasi kerja.
3. Uji Korelasi Insentif Terhadap Motivasi Kerja
a) H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
variabelinsentif terhadap motivasi kerja.
b) H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
insentif terhadap motivasi kerja.
c) α = 5% = 0,05
d) Statistik uji
Uji Korelasi Pearson
e) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
Gambar 4.3, hasil uji korelasi pearson Korelasi Insentif Terhadap Motivasi
Kerja.
51
f) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 1.7, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwasanya terdapat
hubungan positif antara variabel insentif terhadap motivasi kerja.
b. Model Regresi Berganda
Regresi Berganda digunakan untuk mengestimasi hubungan antara
dua atau lebih variabel independen dan satu variabel dependen. Dalam hal
ini pengujian analisis regresi terutama digunakan untuk dua tujuan yang
berbeda secara konseptual.
Model regresi Y = b0 + b1 +b2 +b3 , dengan:
Y = Motivasi Kerja
X1 = Gaji
X2 = Tunjangan Kerja
X3 = Insentif
b0 = Konstanta atau intercept
b1 = Koefisien Regresi atau Slope X1
b2 = Koefisien Regresi atau Slope X2
b3 = Koefisien Regresi atau Slope X3
51
Gambar 4.4, hasil model regresi berganda menggunakan aplikasi R
Berdasarkan Gambar , maka diperoleh model berikut:
Y = 2,07041 + 0,54014 X1, + 0, 52748 X2 + 0,19321X3
b0 = 2,07041 persen
Jika gaji, tunjangan kerja, dan Insentif sama dengan nol (tidak ada
pendapatan) maka motivasi kerja adalah sebesar 2,07041.
b1 = 0,54014 persen
Setiap peningkatan gaji sebesar satu-satuan maka akan meningkatkan
motivasi kerja sebesar 0,54014.
b2 = 0,52748 persen
Setiap peningkatan tunjangan kerja sebesar satu-satuan maka akan
meningkatkan motivasi kerja sebesar 0,52748.
b3 = 0,19321 persen
Setiap peningkatan insentif sebesar satu-satuan maka akan
meningkatkan meningkatkan motivasi kerja sebesar 0,19321.
51
c. Uji F
Uji F digunakan untuk pengujian terhadap pengaruh semua variabel
independen didalam model. Uji statistik f pada dasarnya menunjukan
apakah semua variebel independen yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
1) H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas t
erhadap variabel terikat.
H1 = Minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat.
2) α = 5% = 0,05
3) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
Gambar 4.5, Hasil model regresi uji f menggunakan aplikasi R
51
4) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 1.9, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa minimal terdapat
satuvariabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat.
d. Uji T
Uji T dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis
nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil
secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
Gambar 4.6, hasil model regresi uji t menggunakan aplikasi R
Uji t b0
1) H0 = Parameter b0 tidak layak untuk masuk kedalam model regresi.
H1 = Parameter b0 tidak layak untuk masuk kedalam model regresi
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
51
Uji t b0
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa parameter b0 layak
untuk masuk kedalam model regresi.
Uji t b1 (gaji terhadap motivasi kerja)
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaji terhadap
motivasi kerja.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaji terhadap motivasi
kerja.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji t b1
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara gaji terhadap motivasi kerja.
Uji t b2 (Tunjangan kerja terhadap motivasi kerja)
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tunjangan
kerja terhadap motivasi kerja.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara tunjangan kerja
terhadap motivasi kerja.
51
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji t b2
Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
4) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000< 0,05 maka tolak H0
Maka sudah cukup bukti untuk mengatakan terdapat pengaruh yang
signifikan antara tunjangan kinerja terhadap motivasi kerja.
Uji t b3 (insentif terhadap motivasi kerja)
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif terhadap
motivasi kerja.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Insentif terhadap
motivasi kerja.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji t b3
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
5) KesimpulanBerdasarkan Gambar 4, diperoleh sebagai berikut:nilai P < α
yaitu 0,01< 0,05 maka maka tolak H0
Sudah sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara Insentif terhadap motivasi kerja.
51
e. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model
dalam menerangkan variabel dependen. Untuk menentukan nilai determinasi
dilakukan dengan melihat nilai R Square. Berikut hasil koefisien determinasi :
Gambar 4.7, hasil uji koefisien determinasi menggunakan aplikasi R
Berdasarkan Gambar 4, diperoleh sebagai berikut:
R2= 0,8822 x 100% = 88,22%
Sisa = 100% - 88,22% = 11,78%
Sehingga sebesar 88,22% keragaman dari variabel gaji, tunjangan
kinerja,dan insentif dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja. Kemudian
sisanya sebesar 11,78 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam model regresi.
51
f. Uji Asumsi Klasik
1. Uji normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data
berdistribusi normal sehingga dapat dipakai dalam model regresi
berganda. Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini
berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan pengujian dengan
pendekatan Kolmogorow-Smirnov. Jika signifikansi dari hasil uji
Kolmogorov-Smirnov >0,05 maka asumsi normalitaas terpenuhi. Hasil
uji normalitas adalah sebagai berikut :
Gambar 4.8, Hasil uji normalitas menggunakan aplikasi R
Kesimpulan : Hasil pengujian mengunakan aplikasi R
menunjukan bahwasannya data yang digunakan berdistribusi normal
dengan nilai p-value 0,07>0,05. Maka sudah cukup bukti untuk
menyatakan bahwasannya datayang digunakan telah berdistribusi
normal dan sudah layak untuk masuk kedalam model regresi.
2. Uji Multikolonearitas
Uji Multikolonearitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Dalam pengujian ini dapat menggunakan nilai variance infiation
factor (VIF). Uji multikolonieritas ini terpenuhi apabila angka VIF
tidak melebihi 10. Hasil uji multikolonieritas adalah sebagai berikut
51
Gambar 4.9, hasil uji multikolinearitas menggunakan aplikasi R
Kesimpulan : Hasil output menggunakan aplikasi R menunjukan
bahwasannya antara data gaji, tunjangan kerja, dan insentif dapat
dikatakan tidak terdapat multikolinearitas, karena nilai gaji,
Tunjangan Kerja, dan insentif lebih kecil dari 10. Sehingga dengan
demikian dari ketiga variabel bebas layak untuk masuk kedalam
model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual antara satu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain berbeda disebut
Heteroskedastisitas, sedangkan model yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui
dengan melihat tingkat signifikansinya, jika nilai signifikansinya >
alpha (5%), maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil uji
heteroskedastisitas :
Gambar 4.10, hasil uji heteroskedastisitas menggunakan aplikasi R
Kesimpulan : Berdasarkan hasil output menggunakan aplikasi R
di atas memperoleh nilai p-value 0,50 > 0,05 . Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa variabel yang diuji tidak mengandung
heteroskedastisitas. Artinya tidak ada korelasi antara besarnya data
51
dengan residual sehingga bila data diperbesar tidak menyebabkan
residual (kesalahan) semakin besar.
4. Uji Auto Korelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi linier terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu
pada periodet dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala auto korelasi dapat
dilakukan dengan mendeteksi percobaan Durbin-Watson (Uji DW)
dengan ketentuan jika D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak
terdapat auto korelasi. Hasil uji auto korelasi adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.11, hasil uji auto korelasi menggunakan aplikasi R
Kesimpulan : Berdasarkan gambar 1.4 Hasil pengujian
menggunakan aplikasi R diperoleh bahwa nilai Durbin Watson
(DW) 1,87 Ini berarti tidak terdapat auto korelasi yang terpenuhi.
C. Pembahasan Hasil Peneltian
1. Gaji
Variabel gaji berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
kerja. Dimana berdasarkan hasil uji menggunakan regresi linear berganda
hasil nya menunjukan bahwa variabel gaji memiliki nilai siginifikan (0,00
<0,05) dengan nilai koefisien sebesar 0,54014, sehingga ketika gaji
meningkat maka akan meningkatkan motivasi kerja.
Berdasarkan hasil analisis regresi menggunakan aplikasi R, hasil ini
sesuai dengan hipotesis awal yakni variabel gaji berpengaruh positif dan
51
signifikan terhadap motivasi kerja. Gaji pegawai merupakan salah satu
jenis balas jasa yang diberikan kepada seorang pegawai secara periodik
(biasanya sekali sebulan).
2. Tunjangan Kinerja
Variabel tunjangan kinerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi kerja. Dimana berdasarkan hasil uji menggunakan
regresi linear berganda hasil nya menunjukan bahwa variabel tunjangan
kinerja memiliki nilai siginifikan (0,00 <0,05) dengan nilai koefisien
sebesar 0,52748, sehingga ketika tunjangan kinerja meningkat maka akan
meningkatkan motivasi kerja.
Berdasarkan hasil analisis regresi menggunakan aplikasi R, hasil ini
sesuai dengan hipotesis awal yakni variabel tunjangan kinerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.
Tunjangan kinerja adalah bayaran, upah atau gaji tambahan yang
diterima oleh pegawai atas prestasi kerja yang telah ia berikan terhadap
organisasi yang besarannya diberikan atas hasil evaluasi jabatan dan
capaian prestasi Pegawai ASN itu sendiri.
3. Insentif
Variabel insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
kerja. Dimana berdasarkan hasil uji menggunakan regresi linear berganda
hasil nya menunjukan bahwa variabel insentif kinerja memiliki nilai
siginifikan (0,01<0,05) dengan nilai koefisien sebesar 0,19321, sehingga
ketika tunjangan kinerja meningkat maka akan meningkatkan motivasi
kerja.
Berdasarkan hasil analisis regresi menggunakan aplikasi R, hasil ini
sesuai dengan hipotesis awal yakni variabel tunjangan kinerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.
Insentif merupakan tambahan kompensasi atas kinerja di atas standar
yang ditentukan.
51
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan Gaji, tunjangan kinerja dan insentif berperan penting dalam
meningkatkan motivasi kerja pegawai. Pemberian gaji, tunjangan kinerja
dan insentif yang tepat, pegawai akan semakin tinggi motivasinya dalam
bekerja dan hasil dari pekerjaannya pun menjadi jauh lebih baik. Begitu
pula sebaliknya, jika gaji, tunjangan kinerja dan insentif tidak sesuai
dengan pekerjaan yang telah dilakukan maka dapat menjadikan pegawai
tersebut tidak semangat dalam melakukan segala tugas yang diberikan.
Disimpulkan bahwa gaji, tunjangan kinerja dan insentif sangat
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di ambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Gaji terbukti berpengaruh terhadap motivasi kerja Pegawai ASN di
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi yang mana variabel gaji
memiliki nilai siginifikan (0,00 <0,05) dengan nilai koefisien sebesar
0,54014 Sehingga ketika gaji meningkat maka akan meningkatkan
motivasi kerja.
2. Tunjangan kinerja terbukti berpengaruh terhadap motivasi kerja
Pegawai ASN di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi yang mana
variabel tunjangan kinerja memiliki nilai siginifikan (0,00 <0,05)
dengan nilai koefisien sebesar 0,52748 Sehingga ketika tunjangan
kinerja meningkat maka akan meningkatkan motivasi kerja.
3. Insentif terbukti berpengaruh terhadap motivasi kerja Pegawai ASN di
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi yang mana variabel insentif
kinerja memiliki nilai siginifikan (0,01<0,05) dengan nilai koefisien
sebesar 0,19321. Sehingga ketika tunjangan kinerja meningkat maka
akan meningkatkan motivasi kerja.
4. Hasil simultan gaji, tunjangan kinerja dan insentif berperan penting
dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai.
51
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis akan menyampaikan
beberapa saran yang sekiranya yang dapat bermanfaat bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara di Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
1. Hendaknya para Pegawai ASN dalam bekerja menerapkan 4 sifat nabi
Muhamad SAW yaitu Shiddiq, Amanah, Fathanah dan Tablig.
2. Hendaknya Pegawai ASN bekerja dengan semangat dan baik agar
dapat meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi.
3. Hendaknya Pegawai ASN lebih disiplin lagi dalam bekerja seperti
masuk kerja tepat waktu dan tidak pulang cepat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta Selatan: Wali, 2012.
Muh. Kadarisman, Manajemen Aparatur Sipil Negara, Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018.
Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2016.
Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, Depok: PT Raja Grafindo Persada,
2017.
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, Bandung: CV.
Mandar Maju, 2011.
Cholid dan Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016.
Tim penulis Fakultas Syariah, pedoman penulisan Skripsi, Edisi Revisi, Jambi:
Fakultas Syariah UIN STS Jambi, 2012.
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Dasar Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN.
Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Walikota
No. 11 Tahun 2011 tentang tata cara pemberian dan pemanfaatn insentif
pemungutan retribusi daerah.
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2014 yang mengatur gaji pegawai ASN
(perubahan ke 16 dari Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 1977).
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2011 Tentang penilaian kinerja pegawai.
C. Skripsi
Sri Ayu Damayanti, “Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
(study kasus di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya)” Skripsi,
2018.
Syarifah Nurfarhana “Pengaruh Gaji dan Bonus Terhadap Motivasi Kerja
Pegawai Ditinjau dari Aspek Syariah (Study Kasus di Kantor Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan )” Skripsi,2016.
Muh. Asnawi Ridwani, “Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Pemberian
Tunjangan Kinerja Pada PNS (study kasus di kantor Kementerian Agama
Kabupaten Gowa)” Skripsi, 2017.
Suwondo Kamanjaya, “Pengaruh Jam Kerja, Pengalaman Kerja dan Layanan
GO-RIDE terhadap Pendapatan Driver Go-JEK (Study Kasus di Kota
Jambi)” Skripsi, 2018.
Ismail, “Pengaruh Besaran Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Tetap (Study Kasus
di Bank Syariah Mandiri Kota Jambi)” Skipsi, 2018.
Ratih Widyarti, “Pengaruh Disiplin Kerja dan Insentif Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan (Study Kasus di PT. Inti Indosawit Subur Kebun Tungkal Ulu)”
Skipsi, 2018.
Vallent Aflan Dino, “Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan (Study Kasus di PT. Jasa Raharja Cabang
Jambi)” Skipsi, 2019.
D. Jurnal
Marzolina dan Kurniawaty Fitri. Analisis Gaji dan Pengawasan Terhadap
Disipilin Kerja. Jurnal Manajemen. Vol. 21. No. 2. Universitas Riau:
Pekanbaru. 2013.
Renggi dan Yummil. Pengaruh Pemberian Tunjangan Kinerja Terhadap
Motivasi Kerja. Jurnal Manajemen Dakwah. 2018.
Imam, Studi Tentang Pemberian Insentif Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai.
Jurnal Paradigma. Vol. 1, No. 3. 2020.
Kiki Cahaya Setiawan, Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Psikologi Islam Universitas Islam Negeri Raden Patah Vol 1 No.2.
Palembang, 2015.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
1. Kuisioner
KUISIONER PENGARUH GAJI,BONUS DAN INSENTIF TERHADAP
MOTIVASI KERJA
Dimohon kepada Bapak/Ibu Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk dapat memberikan
jawaban dengan
menggunakan tanda pada kuisioner yang terdapat di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
No Indikator Pernyataan STS TS KS S SS
Gaji ( )
1. Memenuhi azas
adil
Gaji yang diterima
sesuai dengan beban
kerja,tanggung
jawab, dan
jabatan/kedudukan
di kantor.
Gaji yang diterima
sesuai dengan
tingkat pendidikan,
skill yang dimiliki.
Gaji yang diterima
selalu tepat waktu di
awal bulan.
2. Memenuhi azas
layak dan wajar
Gaji yang diterima
dapat mencukupi
kebutuhan pokok
sehari-hari.
Gaji yang diterima
dapat meningkatkan
semangat kerja
Tunjangan Kinerja )
1. Kuantitas Kerja Tunjangan Kinerja
diberikan sesuai
dengan kuantitas
pekerjaan yang
dihasilkan.
2. Kualitas Kerja Tunjangan Kinerja
diberikan sesuai
dengan kualitas
pekerjaan yang
dihasilkan.
3. Pemanfaatan
Waktu
Tunjangan Kinerja
yang diterima sesuai
dengan jam kerja.
4. Tingkat
Kehadiran
Tunjangan Kinerja
yang diterima sesuai
dengan absensi.
5. Kerjasama Tunjangan Kinerja
yang diterima sesuai
dengan target yang
dicapai bersama.
Insentif )
1. Bonus Insentif yang
diterima sesuai
dengan hasil kerja.
Insentif yang
diterima dapat
meningkatkan
semangat kerja.
2. Jaminan Sosial Insentif yang
diterima sama
seperti pegawai lain.
3. Pemberian
Penghargaan
Insentif yang
diterima sebanding
dengan prestasi
kerja.
4. Pemberian Pujian Insentif yang
diterima dapat
meningkatkan
motivasi kerja.
Motivasi Kerja (Y)
1. Shiddiq(jujur
berintegritas
tinggi)
Dalam bekerja saya
menghormati (tidak
mengurangi) hak-
hak masyarakat dan
sesama pegawai.
2. Fathanah
(mengerti dan
memahami
dengan baik
seluruh aspek
pekerjaan)
Saya bekerja
menggunakan
metode yang baik
dan benar
berdasarkan ilmu
pengetahuan, skill,
atau keahlian yang
saya miliki.
3. Amanah
(bertanggung
jawab)
Saya bertanggung
jawab penuh atas
pekerjaan dan hasil
pekerjaan saya.
4. Tabligh
(Mengajak dan
memberi contoh
yang baik)
Saya mampu
bekerjasama dengan
sesama pegawai dan
berusaha menjaga
silaturahmi dan
kekompakan dalam
lingkungan kerja.
5. Istiqomah
(konsisten, sabar
dan ulet)
Saya bekerja dengan
tekun dan
bersunggu-sungguh,
mengerahkan
segenap potensi
fisik dan akal yang
saya miliki.
2. Data Hail Penelitian
No Gaji (X1) Total
Tunjangan Kinerja (X2) Total Insentif (X3) Total Motivasi Kerja (Y) Total
1 3 4 7 5 4 5 4 5 23 5 4 4 4 17 4 4 5 4 4 21
2 5 5 10 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
3 4 5 9 3 3 5 5 5 21 4 5 5 5 19 5 5 4 5 3 22
4 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
5 5 5 10 5 5 5 5 5 25 5 5 4 4 18 4 5 5 5 5 24
6 5 4 9 4 5 5 5 4 23 5 5 4 4 18 4 5 5 4 5 23
7 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
8 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
9 4 5 9 4 5 5 4 5 23 4 4 4 5 17 5 4 4 5 5 23
10 5 4 9 4 3 5 4 5 21 5 5 5 5 20 5 4 5 4 3 21
11 5 4 9 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 20 3 4 5 4 4 20
12 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
13 5 4 9 4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 20 5 5 5 4 4 23
14 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
15 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
16 4 3 7 3 5 5 4 5 22 4 3 3 5 15 3 4 4 3 5 19
17 4 4 8 4 4 5 5 4 22 4 4 4 5 17 4 5 4 4 4 21
18 5 5 10 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
19 5 4 9 4 4 5 5 5 23 4 4 4 5 17 4 5 4 4 4 21
20 5 5 10 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
21 5 4 9 4 5 5 5 5 24 5 4 5 5 19 5 5 5 4 5 24
22 2 4 6 2 2 4 5 5 18 5 2 3 4 14 4 5 5 4 2 20
23 3 3 6 4 3 4 4 4 19 4 4 3 3 14 3 4 4 3 3 17
24 4 4 8 4 3 4 5 4 20 4 3 3 4 14 4 5 4 4 3 20
25 4 5 9 5 4 5 5 5 24 5 5 5 5 20 5 5 5 5 4 24
26 5 5 10 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 19 4 5 5 5 5 24
27 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 15 3 4 4 4 4 19
28 4 4 8 4 4 4 4 5 21 5 3 4 4 16 4 4 5 4 4 21
29 5 5 10 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
30 3 4 7 3 4 4 4 4 19 4 3 3 5 15 4 4 4 4 4 20
31 4 4 8 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 18 4 5 5 4 5 23
32 4 5 9 4 4 4 5 4 21 3 3 4 5 15 5 5 3 5 4 22
33 5 5 10 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 18 5 5 4 5 5 24
34 5 4 9 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 17 5 5 4 4 5 23
35 5 5 10 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 19 5 5 5 5 5 25
36 4 4 8 4 4 5 5 5 23 5 4 4 4 17 4 5 5 4 4 22
37 5 5 10 5 5 5 4 5 24 5 4 5 5 19 4 4 5 5 5 23
38 4 4 8 4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19
39 4 4 8 3 3 4 4 4 18 4 3 4 4 15 4 4 4 4 3 19
40 4 4 8 4 3 4 4 4 19 5 5 4 4 18 4 4 5 4 3 20
41 5 5 10 4 4 5 4 4 21 4 5 5 5 19 4 4 4 5 4 21
42 4 4 8 4 4 5 5 5 23 4 4 5 4 17 4 5 4 4 4 21
43 5 5 10 3 4 5 5 5 22 5 4 5 4 18 4 5 5 5 4 23
44 4 4 8 3 4 5 5 5 22 5 4 4 4 17 3 5 5 4 4 21
45 4 4 8 4 4 5 5 5 23 4 4 5 4 17 4 5 4 4 4 21
46 4 4 8 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 16 2 4 4 4 5 19
47 4 4 8 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21
48 5 5 10 4 4 5 5 5 23 4 3 5 4 16 4 5 4 5 4 22
49 3 4 7 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21
50 4 4 8 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
51 4 4 8 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21
52 4 4 8 4 4 5 5 5 23 5 4 4 4 17 4 5 5 4 4 22
53 4 4 8 3 4 4 5 5 21 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21
54 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
55 4 4 8 4 4 5 5 5 23 5 4 4 4 17 4 5 5 4 4 22
56 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
57 4 4 8 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21
58 5 5 10 4 4 5 5 5 23 5 4 5 5 19 5 5 5 5 4 24
59 4 4 8 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21
60 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20
61 3 4 7 4 4 5 5 5 23 5 4 4 4 17 4 5 5 4 4 22
62 4 4 8 4 4 5 4 4 21 5 4 4 5 18 4 4 5 4 4 21
63 4 5 9 4 5 5 5 4 23 5 5 4 4 18 4 5 5 5 5 24
64 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
65 3 4 7 3 3 4 4 4 18 4 3 3 4 14 4 4 4 4 3 19
66 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
67 3 3 6 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 13 3 4 4 3 4 18
68 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20
69 3 3 6 3 3 4 4 4 18 4 4 3 3 14 4 4 4 3 3 18
70 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
71 4 4 8 4 4 5 5 5 23 5 4 3 3 15 4 5 5 4 4 22
72 3 3 6 4 3 5 5 5 22 5 4 4 4 17 4 5 5 3 3 20
73 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
74 3 3 6 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15
75 4 4 8 4 4 5 5 5 23 5 3 4 4 16 4 5 5 4 4 22
76 4 4 8 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
3. Data Insentif
LAMPIRAN BERITA ACARA REKONSILIASI PENERIMAAN
Bulan Januari 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
11.500.000.000 -
1.144.433.627
1.144.433.627
9,95
2 Pendapatan Denda Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953 -
32.401.900
32.401.900
8,27
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
150.000.000 -
9.329.000
9.329.000
6,22
JUMLAH
12.041.637.953
-
1.186.164.527
1.186.164.527
9,85
Bulan Februari 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
11.500.000.000
1.144.433.627
948.058.255
2.092.491.882
18,20
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum (Kebersihan)
391.637.953
32.401.900
17.508.000
49.909.900
12,74
3 Retribusi Masuk Hutan Kota H.Muhammad Sabki
150.000.000
9.329.000
10.767.000
20.096.000
13,40
JUMLAH
12.041.637.953
1.186.164.527
976.333.255
2.162.497.782
17,96
77 3 3 6 3 3 4 4 4 18 4 3 3 3 13 3 4 4 3 3 17
Bulan Maret 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
11.500.000.000
2.092.491.882
819.405.691
2.911.897.573
25,32
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
49.909.900
18.439.500
68.349.400
17,45
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
150.000.000
20.096.000
9.229.000
29.325.000
19,55
JUMLAH 12.041.637.953
2.162.497.782
847.074.191
3.009.571.973
24,99
Bulan April 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
2.911.897.573
637.669.582
3.549.567.155
40,13
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
68.349.400
29.464.800
97.814.200
24,98
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
29.325.000
-
29.325.000
25,39
JUMLAH
9.352.777.953
3.009.571.973
667.134.382
3.676.706.355
39,31
Bulan Mei 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
3.549.567.155
472.666.876
4.022.234.031
45,47
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
97.814.200
4.086.000
101.900.200
26,02
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
29.325.000
-
29.325.000
25,39
JUMLAH 9.352.777.953
3.676.706.355
476.752.876
4.153.459.231
44,41
Bulan Juni 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
4.022.234.031
736.584.740
4.758.818.771
53,80
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
101.900.200
23.440.200
125.340.400
32,00
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
29.325.000
5.575.000
34.900.000
30,22
JUMLAH
9.352.777.953
4.153.459.231
765.599.940
4.919.059.171
52,59
Bulan Juli 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
4.758.818.771
948.839.193
5.707.657.964
64,53
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
125.340.400
44.582.400
169.922.800
43,39
3 Retribusi Masuk Hutan Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
34.900.000
11.649.000
46.549.000
40,30
JUMLAH
9.352.777.953
4.919.059.171
1.005.070.593
5.924.129.764
63,34
Bulan Agustus 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
5.707.657.964
775.435.781
6.483.093.745
73,29
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
169.922.800
36.008.000
205.930.800
52,58
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
46.549.000
15.131.000
61.680.000
53,40
JUMLAH 9.352.777.953
5.924.129.764
826.574.781
6.750.704.545
72,18
Bulan September 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
6.483.093.745
838.334.003
7.321.427.748
82,77
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
205.930.800
31.419.000
237.349.800
60,60
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
61.680.000
9.248.000
70.928.000
61,41
JUMLAH 9.352.777.953
6.750.704.545
879.001.003
7.629.705.548
81,58
Bulan Oktober 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
7.321.427.748
766.779.397
8.088.207.145
91,44
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
237.349.800
41.923.200
279.273.000
71,31
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
70.928.000
2.989.000
73.917.000
64,00
JUMLAH
9.352.777.953
7.629.705.548
811.691.597
8.441.397.145
90,26
Bulan November 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
8.088.207.145
834.012.889
8.922.220.034
100,87
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
279.273.000
44.406.000
323.679.000
82,65
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
73.917.000
9.280.000
83.197.000
72,03
JUMLAH 9.352.777.953
8.441.397.145
887.698.889
9.329.096.034
99,75
Bulan Desember 2020
No URAIAN
PENERIMAAN
TARGET
TAHUN
ANGGARAN
2020
REALISASI
% BULAN
LALU BULAN INI S/D BULAN
INI (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 = 6/3
x 100%
1 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
8.845.640.000
8.922.220.034
881.246.105
9.803.466.139
110,83
2 Pendapatan Denda
Retribusi Jasa Umum
(Kebersihan)
391.637.953
323.679.000
52.928.400
376.607.400
96,16
3 Retribusi Masuk Hutan
Kota H.Muhammad Sabki
115.500.000
83.197.000
8.557.000
91.754.000
79,44
JUMLAH
9.352.777.953
9.329.096.034
942.731.505
10.271.827.539
109,83
4. Dokumentasi
Foto wawancara dengan Kasubbag Keuangan DLH Kota Jambi
Foto wawancara dengan Kasubbag Umum dan Kepegawaian DLH
Kota Jambi
Foto pengisian kuisioner
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Fathiyyatur Rahmah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tangal Lahir : Jambi 29 Juli 1999
NIM : 501171575
Alamat : Jl. IR. H. Juanda RT 26 Kel. Simpang 3
Sipin Kec. Kota Baru Kota Jambi
Nama Ayah : Drs. M. Abid Amin (ALM)
Nama Ibu : Pialus, A.M.K (ALM)
B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 42 Kota Jambi : 2011
2. MTS PPM Al-Hidayah Jambi : 2014
3. MA Jabal Nur Tangerang : 2017
4. UIN STS Jambi : Sekarang