pendahuluan

5
LAPORAN I Penyusunan DED P2KH Kabupaten Kendal 2013 1.1 LA T A R BELA KANG Kota Hijau meru paka n kota yan g ramah lingku ngan deng an mema nfaat kan secara efekti f dan efisien sumb er day a air dan energy, menguran gi limb ah, mene rapka n syst em transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Kota Hijau (be rkel anju tan) meru paka n kota yan g diba ngun dengan terus menerus memu puks emua asse t kota meli puti manu sia, ling kung an terb angun, sumb er day a alam, lin gku ngan dan kua li tas prasaran a per kot aan. Kot a Hi jau juga merup aka n kot a yang melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Pengembangan Kota Hijau juga berarti pemb angu nan manu sia kota yang berinisiatif dan beke rjasa madalam melakukan perubahan dan gerakan bersama. Pengembangan Kota Hijau di Indonesia memerlukan gerak bersama seluruh unsur peman gku kep ent ing an kota. Pen gemba ngan Kota Hi jau juga memerlukan perubahan ino!asiprakarsa mendasar (dari praktek hingga nilai-nilai) dan massif. "n da ng -und an g #o . $% &a hu n $' ' tentang Pe na taan u ang se cara tegas mengamanatkan *'+ dari ilayahkota berujud uang &erbuka Hijau (&H), $'+ &H public dan '+ &H pri!at. Pengalokasian*'+ &H ini ditetapkan dalam Peraturan aerah (Perda) tentang &/ Kota dan &/ Kabupaten. Implementasi Fisik Kota Hijau di Kabupaten Kendal I -1

Upload: jose-stevens

Post on 12-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LAPORAN

TRANSCRIPT

LAPORAN I Penyusunan DED P2KH Kabupaten Kendal 2013

1.1 LATAR BELAKANGKota Hijau merupakan kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air dan energy, mengurangi limbah, menerapkan system transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.Kota Hijau (berkelanjutan) merupakan kota yang dibangun dengan terus menerus memupuksemua asset kota meliputi manusia, lingkungan terbangun, sumber daya alam, lingkungan dan kualitas prasarana perkotaan. Kota Hijau juga merupakan kota yang melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Pengembangan Kota Hijau juga berarti pembangunan manusia kota yang berinisiatif dan bekerjasamadalam melakukan perubahan dan gerakan bersama. Pengembangan Kota Hijau di Indonesia memerlukan gerak bersama seluruh unsur pemangku kepentingan kota. Pengembangan Kota Hijau juga memerlukan perubahan/inovasi/prakarsa mendasar (dari praktek hingga nilai-nilai) dan massif.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara tegas mengamanatkan 30% dari wilayahkota berwujud Ruang Terbuka Hijau (RTH), 20% TRH public dan 10% RTH privat. Pengalokasian30% RTH ini ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang RTRW Kota dan RTRW Kabupaten.Penataan Ruang sebagai matra spasial pembangunan kota merupakan alat untuk mengkoordinasikan pembangunan perkotaan secara berkelanjutan. Selaras dengan amanat UUPR pasal 3, perlu diwujudkan suatu bentuk pengembangan kawasan perkotaan yang mengharmonisasikan lingkungan alamiah dan lingkungan buatan. Upaya untuk membangkitkan kepedulian masyarakat dan mewujudkan keberlangsungan tata kehidupan kota, antara lain dapat dilakukan dalam bentuk perwujudan Kota Hijau.

Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang telah dirintis oleh Kementerian Pekerjaan Umum c.q. Direktorat Jenderal Penataan Ruang, merupakan salah satu langkah nyata Pemerintah Pusat bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/ Kabupaten dalam memenuhi ketetapan UUPR, terutama terkait pemenuhan luasan TRH perkotaan, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim di Indonesia. P2KH merupakan inovasi program perwujudan RTH perkotaan yang berbasisi komunitas.P2KH merupakan inisiatif untuk mewujudkan kota hijau secara inklusif dan komprehensif untuk mewujudkan 8 (delapan) atribut kota hijau, yang meliputi :

1) Perencanaan dan perancangan kota yang ramah lingkungan (Green Design)

2) Ketersediaan ruang terbuka hijau (Green Open Space)

3) Konsumsi energy yang efisien ( Green Energy)4) Pengelolaan air yang efektif (Green Water)

5) Pengelolaan limbah dengan prinsip 3R (Green Waste)

6) Bangunan hemat energy atau bangunan hijau (Green Building)

7) Penerapan system transportasi yang berkelanjutan (Green Transportation)

8) Peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau (Green Community)

Pada tahun 2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum memprakarsai Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota dalam mewujudkan kota hijau. P2KH diawali dengan penggalangan prakarsa dan komitmen kabupaten/kota untuk mewujudkan Kota Hijau melalui perumusan local action plan atau Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH).

Pada tahap inisiasi, P2KH difokuskan pada perwujudan 3 (tiga) atribut, yaitu :

1) Perencanaan dan perancangan kota yang ramah lingkungan

2) Perwujudan ruang terbuka hijau 30%

3) Peningkatan peran masyarakat melalui komunitas hijau.

Memasuki tahap up-scaling pada tahun 2013, selain mewujudkan 3 (tiga) atribut tersebut, implementasi diperluas pada 5 (lima) atribut lainnya, yaitu :

1) Pemanfaatan sumber energy yang efisien dan ramah lingkungan (Green Energy)

2) Peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air (Green Water)

3) Pengelolaan limbah dengan prinsip 3R (Green Waste)

4) Penerapan bangunan ramah lingkungan (Green Building).

5) Pengembangan sistem tranportasi yang berkelanjutan (Green Transportation)

Dalam rangka mewujudkan atribut tersebut, sebagai tindaklanjut dari kegiatan perumusan RAKH, maka pemerintah akan melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang Kota Hijau yang terdiri dari kegiatan Penyempurnaan dan Penetapan RAKH menuju implementasi kota hijau, Pelaksanaan Kegiatan Forum Komunitas Hijau dan pembuatan dokumen perencanaan teknis (DED) Peningkatan Kuantitas RTH berupa Taman Ramah Lingkungan serta Pendampingan Implementasi Fisik Kegiatan Peningkatan Kuantitas RTH.1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN1.2.1 MaksudKegiatan Penyusunan DED dimaksudkan sebagai salah satu upaya mendorong terwujudnya kota hijau melalui peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau(RTH) yang sesuai dengan karakteristik Kota dalam rangka implementasi RTRW Kota/Kabupaten amanat UUNo. 26/ 2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 ayat (2).

1.2.2 Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah menyusun Detail Engineering Design (DED) RTH berdasarkan rencana induk (masterplan) RTH, sebagai acuan bagi kontraktor pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, serta sebagai dokumen dalam kegiatan pengadaan jasa pemborongannya.

1.2.3 Sasaran

Sasaran kegiatan Perencanaan Teknis (DED) P2KH Kabupaten Kendala ini meliputi :

a. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Teknis (DED) berdasarkan Masterplan RTH sebagai acuan pelaksanaan konstruksi fisik dalam rangka Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Kendal tahun 2013.

b. Tersusunnya Dokumen Lelang, untuk pelaksanaan Pengadaan Jasa Pelelangan Pelaksanaan / Pemborongan.

c. Terlaksananya Proses Pengadaan Jasa Pelelangan Pelaksanaan / Pemborongan Pembangunan RTH Dalam Rangka Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Kendal Tahun 2013..

d. Terlaksananya pendampingan implementasi fisik Kegiatan Peningkatan Kuantitas RTH Kabupaten Kendal Tahun 2013.1.3 LINGKUP KEGIATANKegiatan Penyusunan Perencanaan Teknis (DED) mencakup antara lain meliputi :

1) Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan :

a. Gambar pra-rancangan arsitektur landscape yang meliputi : siteplan, tampak, potongan, dan jaringan utilitas kota

b. Garis besar persyaratan teknis (outline specification)

c. Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost estimate).2) Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan :

a. Gambar Rancangan landscape yang meliputi : site plan, detail gambar rencana, yaitu :

Rencana Tata Hijau (Softcape)

Rencana Hardscape (Main entrance, Plaza, Parkir sepeda, Pedestrian)

Rencana Penempatan Kran-kran penyiram taman

Rencana Penempatan Tempat Sampah dan Komposter

Rencana Titik Lampu dan penempatan Solar Cell

b. Gambar detail landscape yang meliputi :

Detail Penanaman Pohon dan Daftar Pohon

Detail Perkerasan (Pedestrian)

Detail Toilet dan Pos Jaga

Detail Parkir Sepeda

Detail Tempat Sampah, Komposter dan Taman

Detail Signage Nama Taman

c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan

d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar)

e. Penyusunan gambar rencana, detail pelaksanaan pekerjaan dan dokumen pelelangan.

3) Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang meliputi :

a. Petunjuk Pelelngan

b. Persyaratan Teknis

c. Gambar rencana dan detail landscape.d. Rencana Kerja dan Syarat-syarat.

e. Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi

4) Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail.

1.4 KELUARAN1) Dokumen DED yang meliputi :

a. Laporan perencanaan arsitektur lansekap lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Rencana site plan mencakup seluruh elemen lansekap

c. Gambar DED sofscape dan hardscape lengkap dengan ukuran kertas A3.2) Dokumen Lelang, meliputi :

a. Rencana Anggaran Biaya (RAB/ EE).

b. Rincian volume pekerjaan (BQ).

c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

3) Dokumen Pengadaan Jasa pemborongan implementasi pengembangan RTH.

Implementasi Fisik Kota Hijau di Kabupaten Kendal

I -1