pendahuluan ii

60
PEMBAGIAN PARASIT PEMBAGIAN PARASIT

Upload: curiejk

Post on 09-Dec-2014

76 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan II

PEMBAGIAN PEMBAGIAN PARASITPARASIT

Page 2: Pendahuluan II

1. BERDASAR TEMPAT 1. BERDASAR TEMPAT MANIFESTASIMANIFESTASI

PARASITISMENYAPARASITISMENYA Ektoparasit Ektoparasit atau atau EktozoaEktozoa, parasit yg hidup , parasit yg hidup

pada permukaan tubuh inang, atau di dalam pada permukaan tubuh inang, atau di dalam liang-liang dalam kulit dan ruang telinga luar liang-liang dalam kulit dan ruang telinga luar yg mempunyai hubungan dengan dunia luar yg mempunyai hubungan dengan dunia luar baik yg permanen atau tdk permanen/datang baik yg permanen atau tdk permanen/datang pergipergi

Contoh: kutu manusia Contoh: kutu manusia Pediculus humanus Pediculus humanus capitis, P.h. corporis, Phthirus pubis, capitis, P.h. corporis, Phthirus pubis, dandan nyamuknyamuk

Page 3: Pendahuluan II

b. b. Endoparasit/entoparasit/entozEndoparasit/entoparasit/entoz

oaoa Parasit yg hidup dalam alat-alat tubuh (hati, Parasit yg hidup dalam alat-alat tubuh (hati,

paru, limpa, ginjal, otak), dalam sistem: paru, limpa, ginjal, otak), dalam sistem: alimentaris, sirkulasi, pernafasan, rongga: alimentaris, sirkulasi, pernafasan, rongga: dada, perut, persendian, dalam otot daging, dada, perut, persendian, dalam otot daging, dan jaringan tubuh lain.dan jaringan tubuh lain.

Contoh: Contoh: Toxoplasma gondii, Plasmodium spToxoplasma gondii, Plasmodium sp

Page 4: Pendahuluan II

2. 2. Berdasar lama waktu hidup Berdasar lama waktu hidup parasitisnyaparasitisnya

• 1. Parasit temporer,1. Parasit temporer,

• Parasit dalam mengunjungi inang pada waktu Parasit dalam mengunjungi inang pada waktu berselang, tidak menetap pada tubuh inang, berselang, tidak menetap pada tubuh inang, datangnya pd inang bila ia lapar, saatnya datangnya pd inang bila ia lapar, saatnya tidak tentutidak tentu

• contoh: pinjal, cimex, nyamukcontoh: pinjal, cimex, nyamuk

• 2. Parasit stasioner/permanen2. Parasit stasioner/permanen

• Parasit yg tinggal pada atau dalam tubuh Parasit yg tinggal pada atau dalam tubuh inang selama menyelesaikan seluruh siklus inang selama menyelesaikan seluruh siklus hidupnyahidupnya

• Contoh: Contoh: Plasmodium spPlasmodium sp

Page 5: Pendahuluan II

3.3. Berdasar Berdasar sifatsifat keparasitannyakeparasitannya

1. 1. Parasit insidentalParasit insidental, parasit yg secara kebetulan,, parasit yg secara kebetulan, atau sebagai suatu kecelakaan pd inang yg tdk wajar. atau sebagai suatu kecelakaan pd inang yg tdk wajar.

Contoh: cacing pita Contoh: cacing pita Dipylidium caninum,Dipylidium caninum, cacing cacing dewasa dalam usus anjing, karena kecelakaan terdpt pd dewasa dalam usus anjing, karena kecelakaan terdpt pd manusia, terutama pada anak-anak.manusia, terutama pada anak-anak.

2. 2. Parasit eratikaParasit eratika, parasit yg berparasit pd inang yg , parasit yg berparasit pd inang yg wajar tetapi lokasinya yg tdk wajar atau tdk spt wajar tetapi lokasinya yg tdk wajar atau tdk spt biasanya. Contoh: cacing gelang biasanya. Contoh: cacing gelang Ascaris lumbricoides, Ascaris lumbricoides, secara normal terdpt dalam usus duabelas jari manusia, secara normal terdpt dalam usus duabelas jari manusia, krn sesuatu hal a.l. kelaparan yg lama/gerakan krn sesuatu hal a.l. kelaparan yg lama/gerakan antiperistaltik, maka cacing migrasi ke empedu, masuk antiperistaltik, maka cacing migrasi ke empedu, masuk lambung pd infeksi berat lambung pd infeksi berat

Page 6: Pendahuluan II

Siklus hidup Siklus hidup D. caninum D. caninum dan dan A. lumbricoidesA. lumbricoides

Page 7: Pendahuluan II

3.Parasit obligat3.Parasit obligat Organisme yg utk kelangsungan hidup dan Organisme yg utk kelangsungan hidup dan

eksistensi jenisnya mutlak memerlukan eksistensi jenisnya mutlak memerlukan adanya organisme lain sebagai inang. adanya organisme lain sebagai inang. Contoh: semua organisme patogen, baik Contoh: semua organisme patogen, baik bakteri, virus, rickettsiales, protozoa, bakteri, virus, rickettsiales, protozoa, maupun metazoa adalah parasit obligatmaupun metazoa adalah parasit obligat

Parasit obligat tdk mampu hidup tanpa Parasit obligat tdk mampu hidup tanpa bantuan makan dari organisme lain jenis. bantuan makan dari organisme lain jenis. Prst obligat dg sendirinya akan musnah Prst obligat dg sendirinya akan musnah bila tdk mendpt kesempatan menemukan bila tdk mendpt kesempatan menemukan inang yg serasi, sebab parasit tsb tdk dpt inang yg serasi, sebab parasit tsb tdk dpt hidup mandirihidup mandiri

Page 8: Pendahuluan II

4. 4. Parasit FakultatifParasit Fakultatif

Organisme yg dlm keadaan normal Organisme yg dlm keadaan normal hidup mandiri, ttp krn sesuatu hidup mandiri, ttp krn sesuatu sebab terpaksa hidup sebagai parasitsebab terpaksa hidup sebagai parasit

Sifat hidup keparasitan tdk mutlak, Sifat hidup keparasitan tdk mutlak, bukan suatu keharusanbukan suatu keharusan

Page 9: Pendahuluan II

5. 5. Parasit spurisoaParasit spurisoa

• Parasit yang terdapat di dalam hospes yg Parasit yang terdapat di dalam hospes yg bukan sebenarnya. Parasit tersebut bukan sebenarnya. Parasit tersebut diketahui pada saat pemeriksaan pasca diketahui pada saat pemeriksaan pasca mati. contoh : anjing gladag itu biasa makan mati. contoh : anjing gladag itu biasa makan tinja sapi yg mengandung telur cacing pita tinja sapi yg mengandung telur cacing pita Moniezia expansa. Moniezia expansa. Dlm alat pencernaan Dlm alat pencernaan anjing telur tdk tercerna, pada pemeriksaan anjing telur tdk tercerna, pada pemeriksaan tinja anjing di dapatkan telur tsb. Telur tinja anjing di dapatkan telur tsb. Telur cacing kmd disebut parasit spuriosacacing kmd disebut parasit spuriosa

Page 10: Pendahuluan II

4. Berdasar 4. Berdasar kebutuhankebutuhan jumlah jumlah individu hospesindividu hospes

1. Parasit Monoxen1. Parasit Monoxen Parasit yang hanya membutuhkan satu individuParasit yang hanya membutuhkan satu individu

inang dalam menyelesaikan seluruh siklus hidupnyainang dalam menyelesaikan seluruh siklus hidupnya contoh, semua kutu merup parasit monoxencontoh, semua kutu merup parasit monoxen

2. Parasit Heteroxen2. Parasit Heteroxen Parasit yg menyelesaikan siklus hidupnya Parasit yg menyelesaikan siklus hidupnya melampaui stadium2 yg tiap stadium membutuhkan melampaui stadium2 yg tiap stadium membutuhkan inang yang berlainan jenisnya satu sama lain contoh inang yang berlainan jenisnya satu sama lain contoh

Paragonimus westermani, Paragonimus westermani, ia membutuhkan siput air ia membutuhkan siput air tawar sbg hospes intermedier I dan udang sbg Hp II tawar sbg hospes intermedier I dan udang sbg Hp II

Page 11: Pendahuluan II

3. 3. Parasit polixenParasit polixen

Poly = banyak, Parasit yg Poly = banyak, Parasit yg memerlukan lebih dari satu individu memerlukan lebih dari satu individu inang, bahkan biasanya 5-8 inang ttp inang, bahkan biasanya 5-8 inang ttp semuanya dari 1 jenis (inang semuanya dari 1 jenis (inang perantara dan definitif dari 1 jenis). perantara dan definitif dari 1 jenis). Contoh caplak lunak (Argasidae) dan Contoh caplak lunak (Argasidae) dan caplak keras (Ixodidae) caplak keras (Ixodidae)

Page 12: Pendahuluan II

4. 4. Parasit diheteroxenParasit diheteroxen

Parasit yang membutuhkan 1 Parasit yang membutuhkan 1 hospeshospes

perantara dan 1 hospes definitif. perantara dan 1 hospes definitif. Contoh: Contoh: Taenia soliumTaenia solium

Page 13: Pendahuluan II

5. Berdasar tingkat efek 5. Berdasar tingkat efek penularan atau infestasinyapenularan atau infestasinya Tergantung berbagai faktor: umur parasit, Tergantung berbagai faktor: umur parasit,

jenis parasit, jenis inang, perawatan thd inang jenis parasit, jenis inang, perawatan thd inang dan lokasi geografikdan lokasi geografik

Patogenitas parasit dapat diukur berdasarPatogenitas parasit dapat diukur berdasar PertamaPertama : lesi yg ditimbulkannya yg berupa : lesi yg ditimbulkannya yg berupa

kerusakan jaringan lokalkerusakan jaringan lokal KeduaKedua : gangguan fungsi alat tubuh, : gangguan fungsi alat tubuh,

walaupun gangguan tdk nampak secara walaupun gangguan tdk nampak secara makroskopis ttp ada lesi fungsi, misal oleh makroskopis ttp ada lesi fungsi, misal oleh racun yg dikeluarkan oleh parasit atau produk racun yg dikeluarkan oleh parasit atau produk metabolismenyametabolismenya

KetigaKetiga : adanya bentukan jaringan baru : adanya bentukan jaringan baru

Page 14: Pendahuluan II

1.1. Parasit patogenParasit patogen

contoh contoh Plasmodium falciparum, Plasmodium falciparum, Trypanosoma sp, Leishmania spTrypanosoma sp, Leishmania sp

efek penularan parasit tergantung pd efek penularan parasit tergantung pd penyebaran geografisnyapenyebaran geografisnya

2.2. Parasit non-patogenParasit non-patogen

tdk identik dg tidak patogen, contoh tdk identik dg tidak patogen, contoh F. gigantica F. gigantica patogen thd sapi ttp non patogen thd sapi ttp non patogen thd dombapatogen thd domba

3.3. Parasit tidak patogenParasit tidak patogen

contoh: kebanyakan kutu, pinjal, contoh: kebanyakan kutu, pinjal, caplakcaplak

Page 15: Pendahuluan II

INFEKSI DAN INFESTASIINFEKSI DAN INFESTASI InfeksiInfeksi yaitu invasi tubuh oleh yaitu invasi tubuh oleh

mikroorganisme, atau oleh toksin yg mikroorganisme, atau oleh toksin yg dikeluarkan oleh mikroorganisme tsb, shg dikeluarkan oleh mikroorganisme tsb, shg timbul reaksi jaringan berupa radang. (sebelum timbul reaksi jaringan berupa radang. (sebelum terjadi peradangan, belum dsb infeksi)terjadi peradangan, belum dsb infeksi)

Mikroorganisme berupa virus, bakteri, Mikroorganisme berupa virus, bakteri, rickettsiales, dan Protozoa (rickettsiales, dan Protozoa (Trypanosoma, Trypanosoma, Leishmania),Leishmania), utk metazoa antara lain berupa utk metazoa antara lain berupa larva 2 cacing ascaris, larva lalat larva 2 cacing ascaris, larva lalat

Tetapi bila dalam tubuh parasit telah menjadi dewasa, Tetapi bila dalam tubuh parasit telah menjadi dewasa, tidak disbt infeksi ttp tidak disbt infeksi ttp infestasiinfestasi. Jadi infestasi A. Jadi infestasi Ascaris scaris spsp menunjukkan adanya cacing dewasa Ascaris. menunjukkan adanya cacing dewasa Ascaris.

Infestasi Infestasi juga digunakan utk menunjukkan juga digunakan utk menunjukkan adanya serangga pada tbh inang, contoh adanya serangga pada tbh inang, contoh infestasi dg caplak,kutu, pinjalinfestasi dg caplak,kutu, pinjal

Page 16: Pendahuluan II

Pembagian infeksi dan Pembagian infeksi dan infestasiinfestasi

Berdasar pada cara infeksi dan infestasi dibagi Berdasar pada cara infeksi dan infestasi dibagi mjd 3 macam yaitu:mjd 3 macam yaitu:

1.1. Infeksi /infestasi autoktonInfeksi /infestasi autokton, adalah infeksi , adalah infeksi /infestasi yg didpt asli setempat, karena parasit /infestasi yg didpt asli setempat, karena parasit sdh secara endemis terdpt di tempat terjadinya sdh secara endemis terdpt di tempat terjadinya infeksi /infestasiinfeksi /infestasi

2.2. Infeksi endogenisInfeksi endogenis, apabila parasit yg tlh ada , apabila parasit yg tlh ada di dlm tbh inang biasanya tdk sampai di dlm tbh inang biasanya tdk sampai menimbulkan gejala penyakit, oleh krn suatu menimbulkan gejala penyakit, oleh krn suatu sebab, misal menurunnya ketahanan tbh inang, sebab, misal menurunnya ketahanan tbh inang, kurang gizi, lelah atau krn faktor dr dlm : kurang gizi, lelah atau krn faktor dr dlm : tekanan jiwa, penderitaan batin dsb kemudian tekanan jiwa, penderitaan batin dsb kemudian timbul gejala penyakit parasit yg bersangkutantimbul gejala penyakit parasit yg bersangkutan

Page 17: Pendahuluan II

3. Infeksi eksogenis3. Infeksi eksogenis, merup parasit yg , merup parasit yg secara normal tdk terdpt dlm tbh inang, ttp secara normal tdk terdpt dlm tbh inang, ttp jika kondisi tubuh inang turun maka parasit jika kondisi tubuh inang turun maka parasit patogen dpt memasuki tbh baik secara pasif patogen dpt memasuki tbh baik secara pasif maupun aktif.maupun aktif.Istilah eksogenis dipakai jika invasi oleh Istilah eksogenis dipakai jika invasi oleh parasit itu terjadi, ttp tdk timbul gejala parasit itu terjadi, ttp tdk timbul gejala penyakit, dan baru kemudian timbul gejala penyakit, dan baru kemudian timbul gejala penyakit setelah kondisi tbh rutunpenyakit setelah kondisi tbh rutuncontoh: penyakit gudig oleh tungau contoh: penyakit gudig oleh tungau Sarcoptes Sarcoptes tungau tsb tdk mampu memasuki tungau tsb tdk mampu memasuki kulit yg sehatkulit yg sehat

Page 18: Pendahuluan II

FAKTOR PENGGALAK PENULARAN FAKTOR PENGGALAK PENULARAN PENYAKIT PARASITPENYAKIT PARASIT

1.1. Aspek sosial budaya dan sosial ekonomiAspek sosial budaya dan sosial ekonomi(kondisi daerah, jenis pekerjaan, malnutrisi, sikap (kondisi daerah, jenis pekerjaan, malnutrisi, sikap hidup manusia) Menentukan kasus penularan hidup manusia) Menentukan kasus penularan parasitparasit contoh : insect borne parasitosis lebih sering di daerah contoh : insect borne parasitosis lebih sering di daerah pantai dan berawa dp di pegunungan, pekerja tambang pantai dan berawa dp di pegunungan, pekerja tambang lebih sering tertular cacing tambang,pekerja hutan & lebih sering tertular cacing tambang,pekerja hutan & pemburu terbuka thd penularan penyakit parasit yg pemburu terbuka thd penularan penyakit parasit yg ditularkan oleh serangga, pekerja perusahanditularkan oleh serangga, pekerja perusahan pengalengan susu, pengawetan daging, ikan pengalengan susu, pengawetan daging, ikan terbuka thd penularan zoonosis. Di daerah Timur terbuka thd penularan zoonosis. Di daerah Timur Tengah masih banyak penyamak kulit dg Tengah masih banyak penyamak kulit dg menggunakan tinja anjing, pekerja lebih sering menggunakan tinja anjing, pekerja lebih sering tertular hidatidosis dp tukang sepatu yg sama tertular hidatidosis dp tukang sepatu yg sama mengerjakan kulitmengerjakan kulit

Page 19: Pendahuluan II

HydatidosisHydatidosis

Page 20: Pendahuluan II

2. 2. Aspek Iklim dan CuacaAspek Iklim dan Cuaca►CuacaCuaca kondisi lingkungan yg kondisi lingkungan yg

tersusun dr temp, presipitasi, tersusun dr temp, presipitasi, tekanan barometris, lembab, arah tekanan barometris, lembab, arah dan kecepatan angin, awan yg dan kecepatan angin, awan yg menutupi dlsb.pd waktu dan tempat menutupi dlsb.pd waktu dan tempat ttt. Cuaca menentukan parasit jenis ttt. Cuaca menentukan parasit jenis yg manakah (yg tlh ada di suatu yg manakah (yg tlh ada di suatu daerah tsb) yg akan berkembangdaerah tsb) yg akan berkembang

►IklimIklim adalah jumlah kondisi cuaca adalah jumlah kondisi cuaca dalam periode yang lebih lama. Iklim dalam periode yang lebih lama. Iklim menentukan jenis parasit apakah yg menentukan jenis parasit apakah yg umumnya terdpt pd suatu tempat tttumumnya terdpt pd suatu tempat ttt

Page 21: Pendahuluan II

BENTUK-BENTUK ISTIMEWA BENTUK-BENTUK ISTIMEWA PARASITISMEPARASITISME

1.Hiper-parasitisme1.Hiper-parasitisme Ialah kondisi berupa infestasi oleh parasit Ialah kondisi berupa infestasi oleh parasit

yang jumlahnya kelewat batas (individu yang jumlahnya kelewat batas (individu inang ketempatan parasit dari satu jenis yg inang ketempatan parasit dari satu jenis yg jumlahnya jauh lebih besar dari biasanya)jumlahnya jauh lebih besar dari biasanya)

Contoh: manusia pada umumnya hanya Contoh: manusia pada umumnya hanya menganding 1 ekor cacing pita menganding 1 ekor cacing pita T. T. saginata / T. solium, saginata / T. solium, bila ditemukan lebih bila ditemukan lebih dari 2 atau 3 dsbt hiper-parasit dari 2 atau 3 dsbt hiper-parasit

Page 22: Pendahuluan II

2. 2. Super-parasitismeSuper-parasitisme

• Ialah parasit yang hidup pada parasit lainIalah parasit yang hidup pada parasit lain

• Contoh. Cacing daun primitif Contoh. Cacing daun primitif Cotylurus Cotylurus flabelliformisflabelliformis yang berparasit dalam usus yang berparasit dalam usus halus itik. Stadium serkaria parasit tsb halus itik. Stadium serkaria parasit tsb hidup pada stadium sporokista atau redia hidup pada stadium sporokista atau redia dari trematoda lain yg hidup sebagai dari trematoda lain yg hidup sebagai parasit dlm siput air tawar parasit dlm siput air tawar Planorbis Planorbis sp. sp.

Serkaria C. flabelliformis

Sporokista/redia dr trematoda lain

Siput Planorbis sp

Page 23: Pendahuluan II

3. 3. Poli-parasitismePoli-parasitisme

• Ialah satu hospes yang mengandung Ialah satu hospes yang mengandung banyak jenis parasit (adanya ko-banyak jenis parasit (adanya ko-endemisitas bbrp penyakit parasit, endemisitas bbrp penyakit parasit, disebabkan parasit tsb menggunakan disebabkan parasit tsb menggunakan vektor yang sama)vektor yang sama)

• Contoh: manusia terinfeksi oleh parasit Contoh: manusia terinfeksi oleh parasit malaria dan filariasis sekaligus, krn malaria dan filariasis sekaligus, krn parasit tsb menggunakan nyamuk yg parasit tsb menggunakan nyamuk yg sama sebagai vektornyasama sebagai vektornya

Page 24: Pendahuluan II

4. Larva migran4. Larva migran1. Larva migran viseral1. Larva migran viseral

Adalh suatu kondisi sebagai akibat invasi ke dlm alat tubuh Adalh suatu kondisi sebagai akibat invasi ke dlm alat tubuh oleh stadium larva cacing Nematoda, dan dalam alat tubuh oleh stadium larva cacing Nematoda, dan dalam alat tubuh

tsb larva tidak mampu menyelesaikan siklus tsb larva tidak mampu menyelesaikan siklus hidupnyasehingga hidupnyasehingga parasit muda itu mati dan kemudian diabsorbsi oleh jaringan parasit muda itu mati dan kemudian diabsorbsi oleh jaringan alat tubuh yg bersangkutan, tdk mencapai stadium dewasaalat tubuh yg bersangkutan, tdk mencapai stadium dewasa

Contoh: cacing gelang anjing dan kucing (Contoh: cacing gelang anjing dan kucing (Toxocara canis dan Toxocara canis dan cati) cati) mempunyai siklus hidup sama dg cacing gelang mempunyai siklus hidup sama dg cacing gelang manusia (manusia (Ascaris lumbricoides)Ascaris lumbricoides) : meliputi telur infektif : meliputi telur infektif tertelan oleh inangnya akan menetas menjadi larva, tertelan oleh inangnya akan menetas menjadi larva, kemudian larva bermigrasi dari usus ke jantung kanan dan kemudian larva bermigrasi dari usus ke jantung kanan dan paru (lintasan paru) kemudian ke bronkial dan trakea serta paru (lintasan paru) kemudian ke bronkial dan trakea serta kembali tertelan lewat epiglotis sampai ke usus yg ke 2 kembali tertelan lewat epiglotis sampai ke usus yg ke 2 untuk menjadi dewasa. Bila telur infektif tsb tertelan oleh untuk menjadi dewasa. Bila telur infektif tsb tertelan oleh manusia larva yg sampai ke jantung mengikuti peredaran manusia larva yg sampai ke jantung mengikuti peredaran darah besar dan kesasar ke berbagai organ viceral sampai darah besar dan kesasar ke berbagai organ viceral sampai berminggu-minggu lamanya dan menimbulkan granuloma berminggu-minggu lamanya dan menimbulkan granuloma eosinofilia atau nekrosis pada jaringan tsb.eosinofilia atau nekrosis pada jaringan tsb.

Page 25: Pendahuluan II

2. Larva migran kutan2. Larva migran kutan• Adalah suatu penyakit pd mns yang disebabkan Adalah suatu penyakit pd mns yang disebabkan

oleh larva stadium infektif cacing kait anjing oleh larva stadium infektif cacing kait anjing dan kucing dan kucing Ancylostoma brasiliensis Ancylostoma brasiliensis atau atau A. A. caninum. caninum.

• Larva tsb menembus kulit manusia Larva tsb menembus kulit manusia disembarang tempat, biasanya kulit daerah disembarang tempat, biasanya kulit daerah lengan, kaki juga kulit daerah anus. Penularan lengan, kaki juga kulit daerah anus. Penularan biasanya terjadi di tempat-tempat umum yg biasanya terjadi di tempat-tempat umum yg berpasir, dan basah, larva berjalan/merayap di berpasir, dan basah, larva berjalan/merayap di bawah kulit membentuk jendolan garis, bawah kulit membentuk jendolan garis, terbentuk papula atau vesikula berwarna merah terbentuk papula atau vesikula berwarna merah dan terasa gatal dan terasa gatal

• Larva migran kutan disebut ‘creeping eruption’ Larva migran kutan disebut ‘creeping eruption’ karena kondisi itu merayap di bwh kulit, pd karena kondisi itu merayap di bwh kulit, pd akhir perjalanan, papula atau vesikula itu pecah akhir perjalanan, papula atau vesikula itu pecah (erupsi) ttp(erupsi) ttp

Page 26: Pendahuluan II

ADAPTASI DAN TROPISME

Fenomena adaptasi yaitu penyesuaian thd lingkungan hidup. Parasit dan inang adalah 2 organisme hidup yg berlainan jenis dan asal. Jadi fenomena adaptasi tsb parasit menyesuaikan hidupnya dalam hal cara dan kebiasaan inang serta lingkungannya.

Page 27: Pendahuluan II

1. Adaptasi morfologis Adalah penyesuaian yang disertai dg

perubahan atau modifikasi dari salah satu atau beberapa bagian alat tubuh sehingga bagian alat tubuh menjadi tertentu baik bentuk, sifat maupun fungsinya.

Modifikasi terjadi agar parasit dapat mengikuti segala persyaratan utk hidup pd inang.

Untuk itu susunan tubuh harus disesuaikan dg sifat hidup parasit dan lingkungan tempat hidupnya

Page 28: Pendahuluan II

1.1. Modifikasi morfologis degeneratif

Terjadi reduksi atau penyusutan / pengurangan bahkan benar-benar terjadi degenerasi atau kemunduran bentuk alat tubuh dan jaringan-jaringan di sekitarnya yg memp. Hubungan faal dengan alat tubuh itu.

Contoh kutu tubuh (Pediculus humanus capitis) merup jenis kutu yg sama asalnya dengan Phtryrus pubis (kutu rambut kelamin). Kaki kutu tubuh lebih panjang dari kutu rambut kemaluan. Reduksi panjang kaki tsb berguna utk hidup pada rambut kelamin yg berbentuk keriting dan lebih rapat satu dg yg lain sedang rambut kepala umumnya lurus dan longgar

Page 29: Pendahuluan II

1.2. Modifikasi morfologis neoformatif

Modifikasi dg bentukan baru (sebagian atau seluruh susunan alat tubuh) sehingga terjadi alat baru dg fungsi khusus.

Alat-alat bentukan baru tsb berguna utk menyesuaikan diri dg kehidupannya sbg parasit

Contoh: flagela, silia, membrana undulans merupakan baru

Page 30: Pendahuluan II

2. ADAPTASI BIOLOGIS ADALAH penyesuaian yg disertai dg perubahan2 faali utk

menyesuaikan diri thd faal lingkungan baik yg bersifat mentolerir maupun melawan faktor2 faal eksternal yg berasal dari inang

Merupakan adaptasi yg lebih azasi dibanding dengan adaptasi morfologis, bersifat mutlak terutama untuk endoparasit

Parasit yg hidup dlm saluran pencernaan harus mampu mengatasi produk faali inang yg berupa bahan-bahan sisa dan juga enzim2 pencernaan (lipase, peptidase, proteinase dll), getah pencernaan (getah empedu, lambung) yg secara faali mencerna semua bahan yg masuk dalam saluran pencernaan

Parasit mempunyai anti-kinase yg menetralkan getah pencernaan.

Page 31: Pendahuluan II

Antikinase sifatnya berbeda satu dg yg Antikinase sifatnya berbeda satu dg yg lainlain

Cacing yg berlokasi di duodenum Cacing yg berlokasi di duodenum menghasilkan antikinase yg berbeda menghasilkan antikinase yg berbeda sifatnya dengan yg berlokasi dalam sifatnya dengan yg berlokasi dalam usus besar, hati, ginjal dsbusus besar, hati, ginjal dsb

Adaptasi biologis tdk hanya Adaptasi biologis tdk hanya dihadapkan kpd faktor destruktif dr dihadapkan kpd faktor destruktif dr inang ttp juga faktor alam seperti inang ttp juga faktor alam seperti cuaca: temperatur dan aircuaca: temperatur dan air

Page 32: Pendahuluan II

Fenomena tropismeFenomena tropisme Baik adaptasi morfologi maupun biologis, Baik adaptasi morfologi maupun biologis,

parasit menunjukkan berbagai macam parasit menunjukkan berbagai macam tropismetropisme

Tropisme adalah kecenderungan hayati untuk Tropisme adalah kecenderungan hayati untuk bereaksi atau menanggapi dengan cara bereaksi atau menanggapi dengan cara khusus thd rangsangan dari luarkhusus thd rangsangan dari luar

Jumlah dan kualitas rangsangan dari luar tsb Jumlah dan kualitas rangsangan dari luar tsb berbeda utk msg2 jenis parasitberbeda utk msg2 jenis parasit

Dlm adaptasi morfologis jumlah tropisme lebih Dlm adaptasi morfologis jumlah tropisme lebih sedikit dp adaptasi biologissedikit dp adaptasi biologis

Sewaktu parasit menanggapi rangsangan yg Sewaktu parasit menanggapi rangsangan yg baik dan cocok secara biologis, maka posisi baik dan cocok secara biologis, maka posisi parasit itu berubah, mengarah kepd asal parasit itu berubah, mengarah kepd asal rangsanganrangsangan

Tergantung pada macam sumber pengaruh Tergantung pada macam sumber pengaruh rangsangan dibedakan menjadi:rangsangan dibedakan menjadi:

Page 33: Pendahuluan II

1.1.TermotropismeTermotropisme, adalah kecenderungan , adalah kecenderungan untuk bereaksi terhadap panas optimal. untuk bereaksi terhadap panas optimal. Contoh: larva 3 cacing tambang menemukan Contoh: larva 3 cacing tambang menemukan kulit karena tertarik oleh panas tubuh inang.kulit karena tertarik oleh panas tubuh inang.

2.2.KemotropismeKemotropisme, adalah kecenderungan utk , adalah kecenderungan utk bergerak menuju ke bahan kimia ttt yg bergerak menuju ke bahan kimia ttt yg dikeluarkan oleh inang.dikeluarkan oleh inang.Contoh: miracidium cacing Trematoda Contoh: miracidium cacing Trematoda memasuki kulit jenis siput karena tertarik oleh memasuki kulit jenis siput karena tertarik oleh lendir yg dikeluarkan oleh siput lendir yg dikeluarkan oleh siput

3.3.GeotropismeGeotropisme, kecenderungan untuk bereaksi , kecenderungan untuk bereaksi thd pengaruh berat, larva infektif cacing pd thd pengaruh berat, larva infektif cacing pd umunya bersifat geotropisme negatif, umunya bersifat geotropisme negatif, menjauh dari pusat bumi contoh larva menjauh dari pusat bumi contoh larva Haemonchus contortusHaemonchus contortus

Page 34: Pendahuluan II

4. 4. FototropismeFototropisme, adalah kecenderungan untuk , adalah kecenderungan untuk bereaksi thd cahaya yg optimal. Contoh: semua bereaksi thd cahaya yg optimal. Contoh: semua endoparasit bersifat fototropisme negatif, sedang endoparasit bersifat fototropisme negatif, sedang lalat penghisap darah sebagian bersifat lalat penghisap darah sebagian bersifat fototropisme positif. Contoh insekta menyerang fototropisme positif. Contoh insekta menyerang inang di siang hari (diurnal)inang di siang hari (diurnal)

5. 5. Histotropisme spesifikHistotropisme spesifik, adalah kecenderungan , adalah kecenderungan untuk memilih jaringan khusus sebagai habitat. untuk memilih jaringan khusus sebagai habitat. Contoh: larva Contoh: larva Trichinella spiralisTrichinella spiralis, memilih otot , memilih otot bergaris bergaris Plasmodium Plasmodium memilih darah sbg habitatmemilih darah sbg habitat

6. 6. Histotropisme indiferenHistotropisme indiferen, adalah , adalah kecenderungan untuk memasuki jaringan tubuh kecenderungan untuk memasuki jaringan tubuh ttp macam yg disukainya kurang spesifik. Contoh: ttp macam yg disukainya kurang spesifik. Contoh: Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii yg hidup pd semua jaringan yg hidup pd semua jaringan kecuali drh merahkecuali drh merah

Page 35: Pendahuluan II

Hubungan Parasit-InangHubungan Parasit-Inang

1.1. Spesifitas dan freferensi inangSpesifitas dan freferensi inang

Parasit tdk hidup pd berbagai jenis hewan, Parasit tdk hidup pd berbagai jenis hewan, tetapi hidup berpreferensi (memp inang tetapi hidup berpreferensi (memp inang pilihan atau kesukaan). Contoh lalat kuda pilihan atau kesukaan). Contoh lalat kuda ((Tabanus Tabanus sp) suka menghisap darah kuda, sp) suka menghisap darah kuda, ttp bila di sekitar tdk ada kuda berubah ttp bila di sekitar tdk ada kuda berubah menghisap darah sapi/kerbau perubahan menghisap darah sapi/kerbau perubahan preferensi inang dpt menyebabkan preferensi inang dpt menyebabkan berubahnya pola penyebaran penyakit. berubahnya pola penyebaran penyakit. Jenis parasit yg berspesifikasi inang Jenis parasit yg berspesifikasi inang berderajat tinggi tsb membatasi dirinya pd berderajat tinggi tsb membatasi dirinya pd suatu jenis inang ex suatu jenis inang ex T.solium dan saginataT.solium dan saginata

Page 36: Pendahuluan II

2. Cara parasit mengatasi 2. Cara parasit mengatasi rintangan dalam siklus hidupnyarintangan dalam siklus hidupnya

1.1. Kesuburan yg luar biasaKesuburan yg luar biasa, contoh , contoh T. soliumT. solium dpt bertelur 500 ribu/hari, dpt bertelur 500 ribu/hari, Ascaris Ascaris lumbricoides lumbricoides dpt bertelur 200.000 ribu dpt bertelur 200.000 ribu /hari/ekor cacing betina/hari/ekor cacing betina

2.2. Resistens thd keadaan yg tidak baikResistens thd keadaan yg tidak baik, , contoh kemampaun hibernasi, estivasi, contoh kemampaun hibernasi, estivasi, selubung larva yg tunggal atau ganda, dinding selubung larva yg tunggal atau ganda, dinding telur yg tebal dan tahan thd kekeringantelur yg tebal dan tahan thd kekeringan

3.3. HermaproditismeHermaproditisme, Cestoda dan Trematoda , Cestoda dan Trematoda adalah cacing yg hermafroditadalah cacing yg hermafrodit

4.4. Partenogenesis dan PedogenesisPartenogenesis dan Pedogenesis, dari sel , dari sel tubuh pada hewan dewasa/muda dpt tubuh pada hewan dewasa/muda dpt terbentuk individuterbentuk individu

5.5. Toleransi yg tinggiToleransi yg tinggi (prinsip (prinsip parasit ?parasit ?))

Page 37: Pendahuluan II

3. Cara parasit merugikan inang3. Cara parasit merugikan inang1.1. Mengisap Mengisap makananmakanan inang inang, contoh cacing yg , contoh cacing yg

hidup di saluran pencernaanhidup di saluran pencernaan2.2. Mengisap darahMengisap darah, cairan tubuh, atau makan , cairan tubuh, atau makan

jaringan tubuh, contoh nyamuk,jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak, cacing caplak, cacing tambangtambang Ancylostoma Ancylostoma sp, sp, Pediculus sp, Fasciola sp Pediculus sp, Fasciola sp merusak dan makan jaringanmerusak dan makan jaringan

3.3. Merusak jaringanMerusak jaringan tubuh inang, contoh tubuh inang, contoh Plasmodium Plasmodium sp merusak erythrocyte, sp merusak erythrocyte, echinococcus echinococcus granulosus granulosus merusak dan menekan jaringanmerusak dan menekan jaringan

4.4. Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuhalat tubuh, contoh cacing filaria (, contoh cacing filaria (Wuchereria Wuchereria bancrofti, malayibancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah & pembuluh limfa kecil. daerah kaki bagian bawah & pembuluh limfa kecil. Sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran Sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh keluar dr pembuluh venola cairan tubuh keluar dr pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yg disebut penyakit menimbulkan bengkak kaki yg disebut penyakit kaki gajahkaki gajah

Page 38: Pendahuluan II

5. 5. Menimbulkan radangMenimbulkan radang, hampir , hampir semua parasit menimbulkan radang semua parasit menimbulkan radang yg bersifat lokalyg bersifat lokal

6. 6. Memudahkan masuknya Memudahkan masuknya mikroorganismemikroorganisme, misal pada parasit , misal pada parasit datang pergi dr serangga, mengisap datang pergi dr serangga, mengisap darah inang dg menusukkan bagian darah inang dg menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang dengan mulutnya ke dalam inang dengan melukai kulit kemudian merupakan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganismepintu masuk bagi mikroorganisme

Page 39: Pendahuluan II

7.Membentuk racun spesifik dan 7.Membentuk racun spesifik dan menaikkanmenaikkan sensitivitas inang, cacing2 dlm sensitivitas inang, cacing2 dlm saluran usus saluran usus Ascaris, D. latumAscaris, D. latum pd mns dpt pd mns dpt menghasilkan racun yg spesifik berupa menghasilkan racun yg spesifik berupa perilaku atau aktivitas histeris. Caplak (tick perilaku atau aktivitas histeris. Caplak (tick paralysis)paralysis)

8.8.Bahaya oleh parasit datang pergiBahaya oleh parasit datang pergi

serangan arthropoda parasit baik yg penggigit, serangan arthropoda parasit baik yg penggigit, pengisap, penusuk sambil menghisap drh dpt pengisap, penusuk sambil menghisap drh dpt menyebarkan mikroorganisme, juga menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan hewan, melelahkan, mengganggu ketenanngan hewan, melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang thd menurunkan ketahanan tubuh inang thd serangan penyakit lain. Penyakit2 parasit yg serangan penyakit lain. Penyakit2 parasit yg disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne parasitoses borne parasitoses

Page 40: Pendahuluan II

Modus penularan dan sumber infeksi

1. Kontak langsung, berpindahnya parasit dr satu inang ke lain dengan cara kontak langsung, contoh tungau gudig Sarcoptes scabiei

2. Per os (melalui mulut), bentuk infektif masuk ke dlm tubuh inang bersama makanan, minuman atau krn terjilat. Parasit yg menular pd inang melaui mulut bersama makanan dan minuman disebut food-borne parasitoses

3. Per kutan (melalui kulit) baik secara aktif maupun pasif, contoh: L3 cacing tambang (A. duodenale), serkaria Trematoda darah (Schistosoma sp)

4. Diaplasenter, parasit menular dr induk ke fetus yg dikandungnya (Toxoplasma gondii)

Page 41: Pendahuluan II

5. Transmammer (melalui air susu)

6. Urogenital (melalui alat kelamin) contoh Trychomonas vaginalis

Page 42: Pendahuluan II

2. Sumber penularan

1. Tanah, penyakit parasit yg ditularkan dari tanah dsbt soil-borne parasitoses

2. Air, contoh sercaria trematoda darah

3. Tumbuhan, contoh Hemonchus sp

4. Penderita dan reservoir

Page 43: Pendahuluan II

Vektor

Vektor berarti pembawa atau pengangkut agen penyakit (patogen) baik virus, bakteri, rickettsiales

Dalam parasitologi vektor adalah hewan yg memindahkan parasit stadium infektif dr penderita ke hewan penerima

Berbagai arthropoda telah terbukti peka (susceptible) thd bermacam2 agen penyakit

Berbagai parasit (cacing atau protozoa) dpt berkembang dan menyelesaikan sebagian dr hidupnya dlm tbh arthropoda tsb sbg tempat tinggal sementara

Page 44: Pendahuluan II

Vektor primer dan vektor sekunder

Vektor primer, penanggungjawab utama atau penyebab utama terjadinya penularan

Vektor sekunder, artinya secara normal vektor tsb tdk penting sbg penyebar penyakit, ttp dlm kead wabah kmd vektor sekunder dianggap sebagai vektor penting

Page 45: Pendahuluan II

Vektor mekanis dan vektor biologis

Vektor mekanis adalah hewan pengangkut parasit yg dlm tbh vektor itu parasit tdk tumbuh secara nyata, tdk pula berkembang dan berlipat ganda.

Vektor mekanis biasanya tdk esensial utk siklus hidup suatu parasit

Contoh lalat rumah yg membawa telur Ascaris atau kista amoeba

Page 46: Pendahuluan II

Vektor Biologis

Adlh hewan biasanya arthropoda penghisap darah, yg mengangkut patogen dan seblum diterimakan kepada inang baru, maka patogen tersebut tumbuh dan berkembang (pada Metazoa ex. Filaria sp) atau berkembang biak (pada parasit Protozoa ex. Plasmodium)

Page 47: Pendahuluan II

Klasifikasi transmisi penyakit oleh arthropoda

1.Transmisi siklo-propagatif, parasit patogen mengalami perubahan2 dan berlipat-ganda dlm tubuh arthropoda. Contoh: Plasmodium sp

2. Transmisi siklo-developmental, parasit patogen mengalami perubahan2 tetapi tidak berbiak dalam tubuh vektor arthropoda. Contoh: Filaria sp

Page 48: Pendahuluan II

Ekologi parasitEkologi parasit Cabang ilmu hayat yg mempelajari ttg Cabang ilmu hayat yg mempelajari ttg

hubungan organisme hidup dan hubungan organisme hidup dan lingkungannyalingkungannya

Dlm ekologi parasit mempelajari hubungan Dlm ekologi parasit mempelajari hubungan antara parasit dengan lingkungan antara parasit dengan lingkungan habitatnya terutama mengenai distribusi habitatnya terutama mengenai distribusi parasit dg tekanan pd sumber makanannya parasit dg tekanan pd sumber makanannya dan interaksi jenis2 parasit dlm satu habitat.dan interaksi jenis2 parasit dlm satu habitat.

Berdasar pembagian parasit menjadi ekto Berdasar pembagian parasit menjadi ekto dan endo parasit, mk ekologi parasit juga dan endo parasit, mk ekologi parasit juga membatasi dirinya pada hubungan antara membatasi dirinya pada hubungan antara parasit dg lingkungan habitat di dalam parasit dg lingkungan habitat di dalam tubuh inang dan lingkungan habitat di luar tubuh inang dan lingkungan habitat di luar tubuh inang atau di alam bebastubuh inang atau di alam bebas

Page 49: Pendahuluan II

1. Ekologi parasit dalam tubuh 1. Ekologi parasit dalam tubuh inanginang

Kondisi habitat yg dibutuhkan oleh Kondisi habitat yg dibutuhkan oleh parasit adalah pH, tekanan CO2, parasit adalah pH, tekanan CO2, tekanan oksigen, oksidasi-reduksi tekanan oksigen, oksidasi-reduksi potensial, temperatur, viskositas, potensial, temperatur, viskositas, tekanan osmosis yg sesuai dg faal tekanan osmosis yg sesuai dg faal parasitparasit

Habitat harus tersedia makananHabitat harus tersedia makananKondisi I utk kelangsungan hidupnya, Kondisi I utk kelangsungan hidupnya,

yg II selain kelangsungan hidup juga yg II selain kelangsungan hidup juga utk reproduksi/kelangsungan jenisnya utk reproduksi/kelangsungan jenisnya

Page 50: Pendahuluan II

Endoparasit pada tubuh inang terdapat dlm Endoparasit pada tubuh inang terdapat dlm macam2 sistem peralatan tubuh, yaitu :macam2 sistem peralatan tubuh, yaitu :

Sistem alimentari, respirasi, sirkulasi atau Sistem alimentari, respirasi, sirkulasi atau alat tubuh spt: ginjal, otak, hati, limpa dllalat tubuh spt: ginjal, otak, hati, limpa dll

Makin tinggi tingkat vertebrata inang Makin tinggi tingkat vertebrata inang makin kompleks sistem tsb, keadaan tsb makin kompleks sistem tsb, keadaan tsb menguntungkan bagi organisme parasit.menguntungkan bagi organisme parasit.

Makin sempurna sistem tsb makin tinggi Makin sempurna sistem tsb makin tinggi daya-guna/daya pakainya bagi parasitdaya-guna/daya pakainya bagi parasit

Sistem peralatan yg majemuk tsb Sistem peralatan yg majemuk tsb menyediakan bidang2 permukaan, lekuk2 menyediakan bidang2 permukaan, lekuk2 atau rongga yg membtk habitat yg cocok atau rongga yg membtk habitat yg cocok bagi parasitbagi parasit

Page 51: Pendahuluan II

i. Sistem alimentarii. Sistem alimentari

Merupakan habitat yg berbahaya bagi Merupakan habitat yg berbahaya bagi parasit yg baru masuk tubuh inang ….?parasit yg baru masuk tubuh inang ….?

Gelap,selalu berubah-ubah fisiko-Gelap,selalu berubah-ubah fisiko-kimianya, terdapat asam lambung dan kimianya, terdapat asam lambung dan enzim yg berbahaya bagi enzim yg berbahaya bagi kelangsungan hidup parasit, pH kelangsungan hidup parasit, pH berubah-ubah, hampir tdk ada berubah-ubah, hampir tdk ada oksigen, selalu terdpt benturan2 fisik oksigen, selalu terdpt benturan2 fisik pd isi saluran usus karena peristaltikpd isi saluran usus karena peristaltik

Page 52: Pendahuluan II

Proses pergantian faali yg berlangsung dr Proses pergantian faali yg berlangsung dr stadium infektif pra-parasitis sampai stadium infektif pra-parasitis sampai terjadinya hidup parasitis tsb sangat terjadinya hidup parasitis tsb sangat majemuk dan dimulai ketika parasit majemuk dan dimulai ketika parasit masuk ke dlm lambungmasuk ke dlm lambung

Proses belum diketahui seluruhnya dg Proses belum diketahui seluruhnya dg jelasjelas

Proses pergantian faali dimulai oleh Proses pergantian faali dimulai oleh rangsangan2 dr inangrangsangan2 dr inang waktu parasit waktu parasit stadium infektif masuk tubuh nangstadium infektif masuk tubuh nang

Rangsangan inang meliputi: temperatur Rangsangan inang meliputi: temperatur tubuh inang, pH lingkungan yg asam pd tubuh inang, pH lingkungan yg asam pd lambung, basa dlm usus, proses reduksi-lambung, basa dlm usus, proses reduksi-oksidasi, dan pengaruh CO2oksidasi, dan pengaruh CO2

Berbagai penelitian telah dikerjakan sbb:Berbagai penelitian telah dikerjakan sbb:

Page 53: Pendahuluan II

pH lingkungan

Parasit berviabilitas tinggi tahan thd asam dan basa serta getah pencernaan dan sebaliknya

Contoh Trichinella spiralis dalam daging babi/anjing bila berviabilitas tinggi, ketika dicerna hanya jaringan daging yg dicerna dan larva akan bebas dlm usus kmd menjadi dewasa

Page 54: Pendahuluan II

Enzim-enzim dan getah cerna

Sekret inang yg berupa getah cerna berupa garam2 empedu, dan getah lambung (HCL) serta enzim2 : tripsin dan amilase mencerna kulit khitin dan membran pembungkus L2 yg masih dlm telur cacing askarid. Oleh getah lambung L2 terbebaskan (hipotesis yg diduga berlaku in vivo ttp in vitro tidak terbukti

Page 55: Pendahuluan II

Temperatur

Teori yg menyatakan bahwa menetasnya larva cacing askarid tsb adalah temperatur

Proses bebasnya L2 dari telur tsb analog dg proses menetasnya anak ayam

Pada telur ayam tsb bukan semata-mata temperatur yg tinggi (42oC) yg menetaskan telur, ttp temp yg ada pada lingkungan tsb merangsang faal embrio ayam dlm telur utk tumbuh dan akhirnya ayam anak mampu memecah kulit telur

Page 56: Pendahuluan II

Kesimpulan Proses ekskistasi telur yg mengandung larva

atau ookista yg mengandung parasit muda serta lepasnya selubung pelindung larva infektif adalah merupakan proses yg majemuk dan terpadu

Proses tsb merupakan reaksi thd semua faktor2 yg mempengaruhinya (pH lingkungan, getah cerna, enzim-enzim, serta temperatur tubuh inang sendiri)

Reaksi tdk satu persatu oleh faktor2 yg ada, ttp secara bersama-sama, berupa satu kesatuan shg merangsang parasit stadium infektif tsb memulai melanjutkan siklus hidupnya dlm tubuh inang

Page 57: Pendahuluan II

Sistem sirkulasi

Komposisi kimia drh berbeda-beda menurut jenis hewannya, dan jumlah serta macam bahan larut dlm darah tsb tgt pd kebiasaan makan hewan sbg sumber makanan

Bahan makanan yg larut dlm drh lebih kecil dp yg dlm saluran usus, shg lebih mudah diabsorbsi oleh tubuh parasit drh

Pd pemeriksan di bawah elektro mikroskop ternyata ultrastruktur strutur protozoa parasit pd burung berbeda dg yg pd mammalia, terutama mitokondrianya. Struktur mitokondria tsb yg menentukan mengapa parasit darah pd burung tdk dpt hidup amfibi, reptilia, dan mammalia

Page 58: Pendahuluan II

Sistem respirasi

Beberapa jenis nematoda dlm siklus hidupnya mempunyai lintasan paru, tetapi belum banyak yg diketahui hubungan parasit paru dengan kondisi lingkungan dlm paru

Page 59: Pendahuluan II

2. Ekologi parasit di luar tubuh inang

Di luar inang parasit tergantung selain pada adanya makanan yg cukup juga tergantung pd kondisi faktor2 meteorologi

Faktor2 meteorologi yg berpengaruh besar pada keangsungan hidup parasit adalah :

1. Data biometeorologi (Temperatur rata2 harian/mingguan atau bulanan

2. Penguapan air

3. Kandungan air dlm tanah

Page 60: Pendahuluan II

3. Pengaruh faktor cuaca terhadap siklus hidup parasit

Air, curah hujan, dan embun, Trematoda membutuhkan curah hujan minimum 150mm/thn, sedang trichostrongylus 50 mm/thn.

Temperatur, tiap jenis parasit menghendaki kisaran temp yg berbeda-beda (nematoda ant 18oC dan 38oC, dibawab 18oC kelangsungan hidup prst terhambat)

Sinar matahari, berpengaruh besar thd SH parasit diduga adalah sinar ultra violet dpt mematikan larva cacing nematoda dlm waktu kurang dr 3 jam

Ultra violet td dr 3 regio: fotoelektrik, eritremal dan germisidal. Sinar matahari langsung mempunyai pengaruh 2 macam: eritremal (meninggikan temp), dan germisidal (mematikan larva).

Faktor waktu, stadium infektif sebenarnya lebih tahan thd faktor cuaca, L2 askaris lumbricoides tahan thd bahan kimia dan antiseptik, namun ketahanan akan berkurang dengan bertambahnya umur, dan selanjutnya habis viabilitas dan vitalitas stadium infektif dan akhirnya mati