penatalaksanaan batu empedu
TRANSCRIPT
Penatalaksanaan Batu EmpeduPenatalaksanaan penyakit batu empedu dapat berupa:
Litolisis dengan asam empedu oral Terapi pelarutan secara kontak ERCP ESWL (Ectracorporeal Shock Wave Lithotripsy Bedah/Cholecystectomy
o Open Cholecystectomyo Laparoscopic cholecystectomyo Percutaneous cholecystomy
Sphincterotomy
Cara yang paling bagus dalam menghilangkan batu empedu adalah dengan cara bedah karena angka kekambuhan yang lebih kecil dan keberhasilan yang lebih tinggi.
Laparoscopic CholecystectomyCholecystectomy adalah usaha upaya untuk mengangkat batu empedu dan kandung empedu. Saat ini cholecystectomy dilakukan 85% dengan cara laparoscopy.
ALASAN KENAPA LEBIH MEMILIH DENGAN CARA LAPAROSCOPIC
1. Lebih cepat waktu operasinya2. Sakit post operasi lebih berkurang3. Luka bekas opearsi yang terbentuk itu lebih kecil.4. Fase recovery nya lebih cepat.5. Angka kematian lebih kecil
INDIKASI
Operasi ini dilakukan pada pasien yang memiliki gejala sesuai dengan penyakit batu empedu dan setelah pasien dipastikan diagnosisnya melalui beberapa pemeriksaan misalnya dengan USG. Biasanya operasi ini dilakukan dalam waktu 24-72 jam setelah pasien masuk rumah sakit. Penilaian apakah dilkaukan atau tidaknya operasi ini yaitu:
1. Gejala yang timbul seberapa parah2. Komplikasi yang muncul 3. Kondisi pasien apa yang bisa memperparah komplikasi post operasi (misalnya calcified or
porcelain gallblader (kandung empedunya mengeras karena mengandung kalsium karbonat)
KONTRAINDIKASI
Beberapa ahli tidak mau melakukan operasi ini bila:
1. Pasien dalam keadaan hamil
2. Obesitas3. Kolesistitis akut4. Bleeding disorder5. Sehabis melakukan operasi abdominal lainnya6. Kanker kandung empedu7. Sepsis
Namun beberapa ahli juga berani untuk melakukan di bawah kondisi ini semua kecuali untuk kanker dan sepsis. Kanker karena adanya resiko penyebaran sel kanker karena adanya aliran udara yang turbulent di dalam pneumoperitoneum.
PERIOPERATIVE
Biasanya pasien puasa makan 6 jam sebelum operasi Antibiotik profilaksis diberikan misalnya cefoxitin (mefoxin) IV Patient diberikana anestesi umum
TEKNIK
1. Pasien dipasang NGT (nasogastric tube) lalu diinsisi 2 cm di atas umblicus2. Cavum abdominal diberikan tekanana 12mmHg CO2 supaya distensi lalu endoskopi
dimasukkan pada lubang umbilicus3. Pasien dipososikan dalam kebalikan posisisi Tredelenburg supaya colon dan omentum
jatuh 4. Kanula pertama, 10mm dipasang dua pertiga umbilkus dan xiphisternum di kanan garis
mid sternal -> untuk memotong misalnya jaringan2 yang menempel pada gallbladerKanula kedua, 5mm, dipasang 3 cm inferior dari costal margin pada garis midclavicula -> untuk memisahkan gallblader dari liverKanula ketig, 5mm jugam dipasang 4cm inferior dari costal margin pada garis midaxillaris ->untuk menjepit dan menarik leher dari kandung empedu
5. Pemotongan dimulai pada leher gallblader sampai duktus sistikus. Setelah duktus sistikus dan arterinya terlihat, clip titanum diapasang di antara leher gallblader dan duktus sistikus. Arteri sistikus juga diclip dan dipisahkan
Operasi ini berlangsung biasanya kurang dari 1 jam.
POST OPERATIVE
Setelah selesai dilakukannya operasi, pasien harus selalu dimonitor dan diawasi:
1. Tekanan darahnya2. Nadi3. Respirasi4. Temperatur5. Biasanya selama 24-48jam pasien diberikan cairan IV sampai pasien mampu mencerna
makanan secara baik.6. 8 jam setelah dioperasi biasanya pasien diminta untuk berjalan7. Pasien diperbolehkan pulang setelah 3-5 hari dan dapat kembali bekerja 2 minggu
KOMPLIKASI YANG DAPAT MUNCUL POSTOPERASI
1. Pendarahan2. Infeksi3. Resiko akibat bius total4. Bile duct injury5. Luka pada organ-organ di sekitarnya6. Batu empedu yang masuk ke cavum peritonea7. Fistula billiary-enteric
Open CholecystectomyUntuk indikasi dan kontraindikasinya secara garis besar sama. Namun tekniknya berbeda:
1. Pemberian anastesi yang diikuti dengan pemasangan NGT. Lalu mulai insisi 4cm di bawah costal margin memanjang dari garis midsternum sampai garis axillaris.
2. Setelah cavum peritoneal terbuka lihat ada tidaknya hiatus, lambungm duodenum dan alat pencernaan lainnya. Lalu palpasi kandung empedu dari ampullla, fundus terus hingga ke CBD hingga ke colon
3. Potong semua yang menempel pada kandung empedu dan ductus-ductus lalu jepit arteri sistikusnya
4. Potong gallbladernya5. Lihat apakah ada pendarahan di sekitarnya
PrognosisDengan Pengobatan
Prognosisnya baik, angka mortalitasnya 0,1% setelah operasi. Namun 10% pasien mengeluhkan gejala sakit yang sama yang biasa disebut sindrom post cholecystectomy.
Tanpa Pengobatan
Jika tidak diberikan pengobatan bisa muncul akut colesistitis dalam 7-10 hari dan bisa sampai terjadi gangren dan perforasi (10%)
Jika tidak dilakukan operasi dan hanya minum obat, kemungkinan muncul kembali adalah 60%