penatalaksanaan gangguan dengar

51
01/19/22 01/19/22 1 PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN GANGGUAN DENGAR GANGGUAN DENGAR PRAMUSINTO ADHY PRAMUSINTO ADHY

Upload: sikunank

Post on 28-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 11

PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN GANGGUAN DENGARGANGGUAN DENGAR

PRAMUSINTO ADHYPRAMUSINTO ADHY

Page 2: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 22

““THOU SHALL NOT CURSE THE DEAF”THOU SHALL NOT CURSE THE DEAF”

Page 3: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 33

Pendahuluan Pendahuluan

Ggn dengar merupakan masalah yang Ggn dengar merupakan masalah yang cukup pelikcukup pelik

penatalaksanaan masih kurang mendapat penatalaksanaan masih kurang mendapat apresiasi dari masyarakat dan komunitas apresiasi dari masyarakat dan komunitas medis medis

stigma yang negatif tentang penderita stigma yang negatif tentang penderita ‘Tuli’. ‘Tuli’.

Page 4: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 44

Pendahuluan Pendahuluan

usia anak perkembangan komunikasi usia anak perkembangan komunikasi dan ekspresi emosi dan ekspresi emosi

usia dewasa manifestasi yang tidak usia dewasa manifestasi yang tidak begitu jelas begitu jelas

age inducedage induced dan dan noise induced hearing noise induced hearing lossloss

Page 5: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 55

Anatomi & fisiologiAnatomi & fisiologi

Page 6: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 66

Anatomi & fisiologiAnatomi & fisiologi

Page 7: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 77

Page 8: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 88

GANGGUAN DENGAR (TULI)GANGGUAN DENGAR (TULI)

TULI KONDUKTIFTULI KONDUKTIFTULI SENSORI NEURALTULI SENSORI NEURALTULI CAMPURTULI CAMPUR

Page 9: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 99

TULI KONDUKTIFTULI KONDUKTIF

Gelombang suara tidak ditransmisikan Gelombang suara tidak ditransmisikan secara efektif ke telinga dalam secara efektif ke telinga dalam

Ggn di :Ggn di :

1.1. CAECAE

2.2. Membran timpaniMembran timpani

3.3. Telinga tengahTelinga tengah

4.4. For. Rotundum/ For. ovaleFor. Rotundum/ For. ovale

Page 10: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1010

KARAKTERISTIK :KARAKTERISTIK :

1.1. Anamnesis : riwayat keluar cairan dari Anamnesis : riwayat keluar cairan dari telinga,infeksi telinga, atau tuli mendadak telinga,infeksi telinga, atau tuli mendadak sesaat setelah mencoba membersihkan sesaat setelah mencoba membersihkan telinga dengan jari.telinga dengan jari.

2.2. Tinitus Tinitus →→nada rendahnada rendah

3.3. paracusis of willisparacusis of willis

4.4. Air bone gapAir bone gap (ABG) (ABG)

Page 11: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1111

Page 12: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1212

Obstruksi pada CAE: Obstruksi pada CAE:

1.1. Aplasia congenitalAplasia congenital

2.2. Traecher collins syndromeTraecher collins syndrome

3.3. Stenosis CAEStenosis CAE

4.4. Exostosis CAEExostosis CAE

5.5. SerumenSerumen

6.6. Karsinoma CAEKarsinoma CAE

7.7. Kolaps CAE saat pemeriksaan audiometriKolaps CAE saat pemeriksaan audiometri

Page 13: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1313

tidak ditemukan adanya obstruksi :tidak ditemukan adanya obstruksi :

1.1. InfeksiInfeksi

2.2. Trauma : HemotympanumTrauma : Hemotympanum

3.3. Tumor di nasofaringTumor di nasofaring

4.4. alergialergi

Page 14: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1414

prognosis yang baikprognosis yang baik pemberian medikamentosa dan tindakan pemberian medikamentosa dan tindakan

pembedahan pembedahan

Page 15: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1515

TULI SENSORI-NEURALTULI SENSORI-NEURAL

Kerusakan jaras pendengaran :Kerusakan jaras pendengaran : Telinga dalam (Telinga dalam (sensory losssensory loss)) Syaraf pendengaran (Syaraf pendengaran (neural lossneural loss) )

Page 16: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1616

Ciri-ciri utama dari tuli sensoriCiri-ciri utama dari tuli sensori : :Anamnesis : Anamnesis : vertigovertigo ( (menierre diseasemenierre disease, ,

hipertensi kokhlear, atau hydrops hipertensi kokhlear, atau hydrops labyrynth)labyrynth)

Pemeriksaan otologis biasanya normalPemeriksaan otologis biasanya normalPenurunan hantaran tulang dan udara, Penurunan hantaran tulang dan udara,

tanpa ada ABGtanpa ada ABG Ditemukan ‘recruitment’ & diplakusisDitemukan ‘recruitment’ & diplakusis

Page 17: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1717

Ciri-ciri tuli neural:Ciri-ciri tuli neural:Anamnesis :Anamnesis :- ketulian bisa mendadak terjadi unilateral ketulian bisa mendadak terjadi unilateral

oleh karena fraktur yang melibatkan oleh karena fraktur yang melibatkan meatus auditori internameatus auditori interna

- atau bisa juga bertahap dan bilateral atau bisa juga bertahap dan bilateral karena tuli progresive herediterkarena tuli progresive herediter

Page 18: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1818

Hantaran tulang dan udara menurun, Hantaran tulang dan udara menurun, tanpa ABGtanpa ABG

Tidak ditemukan ‘rekruitment’, bila ada Tidak ditemukan ‘rekruitment’, bila ada biasanya minimal.biasanya minimal.

Bakesy audiometri type III atau IVBakesy audiometri type III atau IV

Page 19: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 1919

Page 20: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2020

Klasifikasi Tuli sensorineuralKlasifikasi Tuli sensorineural Penyebab Tuli sensorineural dengan onset Penyebab Tuli sensorineural dengan onset

gradualgradual : :- PresbikusPresbikus- occupasional hearing lossoccupasional hearing loss- otosklerosis dan OMSK aspek sensorineuralotosklerosis dan OMSK aspek sensorineural- paget’s dan Van der Hoeve’s disease aspek paget’s dan Van der Hoeve’s disease aspek

sensorineuralsensorineural- pengaruh dari penguatan alat bantu dengarpengaruh dari penguatan alat bantu dengar- neritis syaraf auditori dan penyakit systemik neritis syaraf auditori dan penyakit systemik

(DM)(DM)

Page 21: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2121

PenyebabPenyebab Sudden bilateral sensoryneural Sudden bilateral sensoryneural hearing losshearing loss: :

- Infeksi : meningitisInfeksi : meningitis- Tuli fungsionalTuli fungsional- Obat-obatan ototoksikObat-obatan ototoksik- Multiple sklerosisMultiple sklerosis- SyphillisSyphillis- Penyakit otoimunPenyakit otoimun

Page 22: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2222

Penyebab Penyebab Sudden unilateral sensoryneural Sudden unilateral sensoryneural hearing losshearing loss: :

- MumpsMumps- Trauma kepala dan trauma akustikTrauma kepala dan trauma akustik- Infeksi virusInfeksi virus- Ruptur membran foramen rotundum atau Ruptur membran foramen rotundum atau

membran telinga tengahmembran telinga tengah- Kelainan pembuluh darahKelainan pembuluh darah- Komplikasi setelah tindakan pembedahan Komplikasi setelah tindakan pembedahan

telingatelinga- Fistula di foramen ovaleFistula di foramen ovale- Komplikasi tindakan anestesiKomplikasi tindakan anestesi- SyphillisSyphillis

Page 23: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2323

Penyebab Penyebab Congenital sensoryneural Congenital sensoryneural hearing losshearing loss : :

- HerediterHerediter- Kern Kern - IkterusIkterus- AnoksiaAnoksia- VirusVirus- Penyebab lain yang tidak diketahuiPenyebab lain yang tidak diketahui

Page 24: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2424

sangat sulit dalam menentukan penyebab sangat sulit dalam menentukan penyebab spesifik dari tuli sensori neural, spesifik dari tuli sensori neural,

klasifikasi diatas memberikan informasi klasifikasi diatas memberikan informasi yang sangat penting dalam menentukan yang sangat penting dalam menentukan tindakan yang akan kita pilih. tindakan yang akan kita pilih.

Klasifikasi diatas juga bisa untuk Klasifikasi diatas juga bisa untuk menentukan prognosis dari kelainan menentukan prognosis dari kelainan tersebuttersebut

Page 25: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2525

TULI CAMPUR ( KONDUKTIF DAN TULI CAMPUR ( KONDUKTIF DAN SENSORINEURAL)SENSORINEURAL)

gambaran tuli konduktif dan tuli gambaran tuli konduktif dan tuli sensorineural → tuli campursensorineural → tuli campur

tuli konduktif (otosklerosis) lalu diikuti tuli konduktif (otosklerosis) lalu diikuti dengan penurunan komponen dengan penurunan komponen sensorineuralsensorineural

tuli sensorineural (presbicusis) lalu terjadi tuli sensorineural (presbicusis) lalu terjadi kelainan konduktif mungkin sebagai akibat kelainan konduktif mungkin sebagai akibat dari infeksi telinga tengahdari infeksi telinga tengah

Page 26: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2626

Page 27: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2727

ALAT BANTU DENGARALAT BANTU DENGAR

alat elektroakustik yang memperkuat input alat elektroakustik yang memperkuat input sinyal akustik yang diterima alat ini sinyal akustik yang diterima alat ini dengan tujuan utama membuat suara dengan tujuan utama membuat suara menjadi terdengar lebih efektif oleh menjadi terdengar lebih efektif oleh penderita gangguan dengar.penderita gangguan dengar.

Page 28: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2828

Page 29: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 2929

Secara umum alat bantu dengar dibagi Secara umum alat bantu dengar dibagi menjadi 3 kategori :menjadi 3 kategori :

1.1. Alat bantu dengar analogAlat bantu dengar analog

2.2. Alat bantu dengar hybridAlat bantu dengar hybrid

3.3. Alat bantu dengar digital Alat bantu dengar digital

Page 30: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3030

Analog Analog

Page 31: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3131

Digital Digital

Page 32: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3232

macam alat bantu dengar :macam alat bantu dengar :- Body aidBody aid- Eyeglass aidEyeglass aid- Behind-The-Ear (BTE) aidBehind-The-Ear (BTE) aid- In-The-Ear (ITE) aidIn-The-Ear (ITE) aid- In-The-Canal (ITC) aidIn-The-Canal (ITC) aid- completely in the canalcompletely in the canal

Page 33: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3333

Page 34: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3434

KARAKTER ELEKTROAKUSTIK KARAKTER ELEKTROAKUSTIK ALAT BANTU DENGARALAT BANTU DENGAR

penguat akustik (acoustic gain)penguat akustik (acoustic gain) akustik outputakustik output respons frekwensi dasar (basic respons frekwensi dasar (basic

frequency respons)frequency respons) frequency rangefrequency rangedistorsi.distorsi.

Page 35: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3535

Noise supression circuitNoise supression circuit Automatic gain control circuit (AGC)Automatic gain control circuit (AGC) Feedback reduction circuitFeedback reduction circuit

Page 36: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3636

KANDIDAT AMPLIFIKASIKANDIDAT AMPLIFIKASI

Page 37: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3737

SELEKSI DAN EVALUASI ABM

Jenis ABMJenis ABM Derajat gangguan dengarDerajat gangguan dengar

Behind-the-earBehind-the-ear Mild, moderate, severe, profound hearing Mild, moderate, severe, profound hearing lossloss

In-the-earIn-the-ear Mild, moderate, moderately-severe hearing Mild, moderate, moderately-severe hearing lossloss

In-the-canalIn-the-canal Mild to moderately severe hearing lossMild to moderately severe hearing loss

Completely-in-the-canalCompletely-in-the-canal Mild to moderateMild to moderate

Bone conduction aidBone conduction aid Mild to moderate conductive hearing lossMild to moderate conductive hearing loss

Page 38: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3838

COCHLEAR IMPLANTCOCHLEAR IMPLANT

alternatif lain selain amplifikasi yang alternatif lain selain amplifikasi yang konvensional konvensional

3 komponen utama:3 komponen utama: 1. 1. MikrofonMikrofon, menangkap informasi akustik dan , menangkap informasi akustik dan

merubahnya menjadi sinyal elektrik.merubahnya menjadi sinyal elektrik. 2. 2. prosesor eksternalprosesor eksternal yang akan memproses yang akan memproses

sinyal dengan strategi yang sudah di sinyal dengan strategi yang sudah di programkan.programkan.

3. 3. elektrodaelektroda yang ditanamkan secara yang ditanamkan secara pembedahan di kokhlea dekan saraf auditori.pembedahan di kokhlea dekan saraf auditori.

Page 39: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 3939

Page 40: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4040

Page 41: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4141

KRITERIA PENGGUNAAN KRITERIA PENGGUNAAN COCHLEAR COCHLEAR IMPLANTIMPLANT UNTUK DEWASA UNTUK DEWASA

Usia lebih dari 18 thUsia lebih dari 18 th

Gangguan dengar berat – profound bilateralGangguan dengar berat – profound bilateral

Hanya mendapat sedikit perbaikan setelah Hanya mendapat sedikit perbaikan setelah menggunakan ABMmenggunakan ABM

Page 42: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4242

KRITERIA PENGGUNAAN KRITERIA PENGGUNAAN COCHLEAR COCHLEAR IMPLANT IMPLANT UNTUK ANAKUNTUK ANAK ( (12 – 24 bulan)12 – 24 bulan)

Gangguan dengar sangat berat bilateralGangguan dengar sangat berat bilateral

Terlambat perkembangan pendengaran Terlambat perkembangan pendengaran ( kuesioner orang tua )( kuesioner orang tua )

Tidak ada kontra indikasi medisTidak ada kontra indikasi medis

Pertimbangan untuk dilakukan program pendidikan Pertimbangan untuk dilakukan program pendidikan perkembangan auditoriperkembangan auditori

Page 43: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4343

KRITERIA PENGGUNAAN KRITERIA PENGGUNAAN COCHLEAR COCHLEAR IMPLANT IMPLANT UNTUK ANAKUNTUK ANAK ((25 bulan – 17 th)25 bulan – 17 th)

Gangguan dengar sangat berat bilateralGangguan dengar sangat berat bilateral

Terlambat perkembangan pendengaran ( word Terlambat perkembangan pendengaran ( word recognition score < 30 % benar )recognition score < 30 % benar )

Tidak ada kontra indikasi medisTidak ada kontra indikasi medis

Pertimbangan untuk dilakukan program pendidikan Pertimbangan untuk dilakukan program pendidikan perkembangan auditoriperkembangan auditori

Page 44: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4444

Resepien cochlear implant :Resepien cochlear implant :Ketulian postlingually pada anak2 dan Ketulian postlingually pada anak2 dan

dewasadewasa Tuli kongenital pada anakTuli kongenital pada anak Tuli kongenital pada dewasaTuli kongenital pada dewasa

Page 45: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4545

TINDAKAN PEMBEDAHANTINDAKAN PEMBEDAHAN

Page 46: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4646

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

cedera nervus fasialiscedera nervus fasialisanak-anakanak-anak →OMA→ →OMA→infeksi di daerah infeksi di daerah

implan →pengangkatan kembali implanimplan →pengangkatan kembali implan persiapan preoperatifpersiapan preoperatif tehnik bedahtehnik bedah yg baik yg baik

Page 47: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4747

REHABILITASIREHABILITASI

REHABILITASI GANGGUAN DENGAR REHABILITASI GANGGUAN DENGAR PADA ANAKPADA ANAK

manajemen orang tua – anak yang manajemen orang tua – anak yang adekuatadekuat

penggunaan ABMpenggunaan ABMspeech and language trainingspeech and language trainingserta perkembangan dari kognitif dan serta perkembangan dari kognitif dan

persepsi.persepsi.

Page 48: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4848

REHABILITASI GANGGUAN DENGAR REHABILITASI GANGGUAN DENGAR PADA DEWASAPADA DEWASA : :

Informed concernInformed concernPenyesuaian psikologis Penyesuaian psikologis FittingFitting ABM (bila diindikasikan ABM (bila diindikasikan ) )auditory trainingauditory training Speech readingSpeech reading

Page 49: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 4949

KESIMPULANKESIMPULAN Fungsi pendengaran dalam komunikasi sudah Fungsi pendengaran dalam komunikasi sudah

diakui, kesadaran tentang penatalaksanaan diakui, kesadaran tentang penatalaksanaan masih kurangmasih kurang

dibutuhkan kerjasama baik dari komunitas dibutuhkan kerjasama baik dari komunitas medis, keluarga, pasangan hidup, orang tua medis, keluarga, pasangan hidup, orang tua dan lingkungan sekitarnya.dan lingkungan sekitarnya.

Rehabilitasi Rehabilitasi mencakup minimal 2 fase, fase mencakup minimal 2 fase, fase yang pertama yaitu identifikasi dari masalah yang pertama yaitu identifikasi dari masalah yang ditimbulkan akibat dari derajat dan tipe yang ditimbulkan akibat dari derajat dan tipe gangguan dengar terhadap komunikasi, gangguan dengar terhadap komunikasi, edukasi, sosial , dan fungsi kognitif. edukasi, sosial , dan fungsi kognitif.

Page 50: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 5050

Fase berikutnya adalah fase intervensi, Fase berikutnya adalah fase intervensi, apakah gangguan dengar penderita bisa apakah gangguan dengar penderita bisa mendapat terapi medikamentosa, mendapat terapi medikamentosa, pembedahan atau alat bantu dengar.pembedahan atau alat bantu dengar.

ABM dan Cochlear implant merupakan ABM dan Cochlear implant merupakan salah satu dari bagian dalam rehabilitasi salah satu dari bagian dalam rehabilitasi

Page 51: Penatalaksanaan Gangguan Dengar

04/17/2304/17/23 5151