pemeriksaan sistem perkemihan
DESCRIPTION
3. Pemeriksaan Penunjanga. URINALISISUrinalisis merupakan pemeriksaan rutin pada sebaagian besar kondisi klinis untuk menilai:1) Makroskopis1. Warna dan kerjernihan2. Bau3. Menilai keasaman dan berat jenis urin4. Untuk menilai keberadaan protein, glukosa & keton2) MikroskopisMendeteksi darah merah , darah putih, silinder, kristal, pus dan bakteriaCara Pengambilan Sampel Urin :a) Diambil saat pagi hari karena lebih pekatb) Dikumpulkan dalam wadah yang bersih dan terlindung dari kontaminasic) Disimpan dalam lemari pendingin b. RONTGENOGRAM ABDOMENMerupakan prosedur pemeriksaan dgn menggunakan sinar X untuk menilai :- Ukuran, bentuk & kesimetrisan organ (Ginjal, Ureter &VU)- Menilai Struktur penyokong jaringan dan tulang- Menilai adanya batu, tumor dan lain-lainPersiapan khusus: - Puasa (-)- Pembatasan cairan (-)Prosedur: Baring terlentang, tangan lurus ke atas kepala, penyinaran 1x Risiko: Radiasi kecil {pria pakai apron (pelindung testis), wanita indung telur tdk terlindungi krn dekat ginjal}c. INTRAVENA PYELOGRAFI (IVP)Melihat secara tdk langsung kondisi ginjal, pelvis, ureter, VU, uretra dgn radiopaq intravena injeksi Tujuan: a. Evaluasi kondisi ginjal, ureter, VUb. Mendeteksi batu ginjal, tumor, refluks vesiko uretral, hipertensi renovaskuler Persiapan:1) Inform consent2) Kaji alergi, yodium, kerang, udang, gangguan pembekuan darah/ cairan kontras lain à skin tes 3) Puasa 8 jam sebelum tes 4) Boleh minum cairan jernih sedikit 5) Pencahar sore hr sblm pemeriksaan 6) Jelaskan prosedur:a. Warna kemerahan wajah, pusing, hangat tempat injeksi normal saat kontras diinjeksi b. Rasa seperti ada logam di mulut c. Suara dentuman alat 7) Penurunan kecemasan Prosedur Hasil sinar X dibawa Baring terlentang Injeksi cairan kontras 1’ sampai ginjal à penyinaran diulang teratur mnt ke 5, 10, 15, 20 Setiap menit pd 5 mnt pertama difoto untuk memperoleh gambaran korteks ginjal Menit ke 5 ureter ditekan dgn alat dr karet di kedua sisi perut (memblok ureter, menjaga aliran kontras lbh byk) 10’ karet dilepas à penyinaran ureter, VU Mnt 15 à kaliks, pelvis & ureter Mnt 45 à VU, px BAK Kontraindikasi: asma, alergi, azotemia berat.Tugas perawat a. Kaji iv line à cegah zat kontras ke jaringan sekitar à bengkak, nyeri, kemerahan b. Observasi alergi (distres nafas, TD turun, urtikaria c. Ingatkan sensasi normald. Sesudah tes: Diet biasa Cairan tingkatkan mencegah dehidrasi Pantau intake output Monitor reaksi alergi terlambat Hasil normal: 1. Bentuk, ukuran, struktur ginjal, ureter, VU normal 2. Tdk menunjukkan tumor atau penyakit lain (poilikistik, hipertensi renovaskuler), batu ginjal Hasil abnormal:1. Glomerulonefritis à korteks nampak menipis, pyelonefritis & iskemia à korteks nampak spt termakan ngengat 2. Kaliks, pelvis, ureter --) nampak distorsi jika terdapat kista, lesi, obstruksi 3. Tdk ada ginjal/ lbh dr 2d. CT-SCAN GINJALMerupakan pemindaian ginjal yg memungkinkan visualisasi indirek saluran perkemihan dgn injeksi radioisotop iv dosis rendah , bertujuan : a. Mengetahui sirkulasi darah ginjal, struktur anatomi, fungsi ekskresi b. Mengetahui oklusi arteri renalis, obstruksi urinari c. Mengetahui hipertensi renovaskuler, pyelonefritis, glomerulonefritis, kondisi ren cangkokan, trauma d. Untuk klien yg alergi thd zat kontras IVPPersiapan:a. Inform consentb. Pendidikan kesehatan c. Radioisotop diinjeksi iv pd selang infus d. Sensasi hangat, mual e. Risiko radioaktif (-)f. Pengobatan Ht dihentikan sementara Prosedur:a. Telungkup di meja periksa khusus b. Dokter mengambil foto dgn cepat dan berurutan 1x/detik selama 1’ à pelajari aliran darah seluruh ren c. Selanjutnya dokter akan melakukan tes mengukur wkt predaran larutan radioaktif di seluruh ginjal d. Citra diambil selama 20’ – 1 jamHasil normal:Tidak terdapat masalTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
1/12
Pengkajian
1. Anamnesa- Anamnesa merupakan suatu pengkajian terhadap masalah atau keluhan dari pasien
untuk mendapatkan informasi tentang suatu penyakit yang diderita danmerupakan
acuan dasar dalam penentuan pemeriksaan selanjutnya.
- Acuan 3W DAN 1 H What How Where When
2. Pemeriksaan Fisika. Umum : Status kesehatan secara umum : lemah, letarghi
Kesadaran : CM, Apatis, Delirium, Somnolen, Sopor, Koma
b. Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuhc. Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
1. Inspeksia) Kulit dan membran mukosa.
Catat warna, turgor, tekstur, dan pengeluaran keringat.
Kulit dan membran mukosa yang pucat, indikasi gangguan ginjal yang
menyebabkan anemia. Penurunan turgor kulit merupakan indikasi
dehidrasi
b) AbdomenPasien posisi terlentang, catat ukuran, kesimetrisan, adanya massa atau
pembengkakan, kembung.
c) Meatus urinaryLaki-laki posisi duduk atau berdiri, tekan ujung gland penis dengan
memakai sarung tangan untuk membuka meatus urinary.
Pada wanita : posisi dorsal litotomi, buka labia dengan memakai sarung
tangan. Perhatikan meatus urinary
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
2/12
2. Palpasia. Ginjal
- Harus hati-hati- Posisi pasien supinasi, Untuk melakukan palpasi Ginjal Kanan: Posisi di
sebelah kanan pasien Letakkan tangan kiri di bawah abdomen diantara
tulang iga dan lengkung iliaka. Tangan kanan dibagian atas.
Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kanan menekan sementara
tangan kiri mendorong ke atas. pada puncak inspirasi tekan tangan kanan
dalam-dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar
kedua tangan (tentukan ukuran, nyeri tekan). Pasien diminta membuang
nafas dan berhenti napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan bagaimana
ginjal kembali waktu ekspirasi.
- Dilanjutkan dengan palpasi Ginjal Kiri : Pindah di sebelah kiri penderita,Tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakang. Tangan
kiri diletakkan dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot
rectus, minta pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan
tangan kiri dalam-dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di
antar kedua tangan (normalnya jarang teraba).
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
3/12
b.Vesica urinaria- Tangan berada di antara sympisi pubis dan umbilicus- Normalnya keras dan halus.-
Pada org dewasa mungkin kandung kemih tidak dapat dipalpasi, kecualiterjadi distensi urin maka palpasi dilakukan di daerah simphysis pubis
dan umbilicus.
3. Perkusia. Ginjal
1. Atur posisi klien duduk membelakangi pemeriksa.2. Letakkan telapak tangan tidak dominan pada sudut kostovertebral
(CVA), lakukan perkusi atau tumbukan di atas telapak tangan dengan
menggunakan kepalan tangan dominan.
3. Ulangi prosedur untuk ginjal kananTenderness dan nyeri pada perkusi CVA merupakan indikasi
glomerulonefritis atau glomerulonefrosis.
b. Kandung Kemih1. Perkusi area diatas kandung kemih, dimulai 5cm diatas simfisis2. Untuk mendeteksi perbedaan bunyi, perkusi kearah dasar kandung
kemih
3. Jika berisi urin menghasilkan bunyi pekak
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
4/12
4. AuskultasiGunakan diafragma/bel stetoskop untuk mengauskultasi bagian atas sudut
kostovertebral dan kuadran atas abdomen. Jika terdengar bunyi bruit (bising)
pada aorta abdomen dan arteri renalis, maka indikasi adanya gangguan aliran
darah ke ginjal (stenosis arteri ginjal).
3. Pemeriksaan Penunjanga. URINALISIS
Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pada sebaagian besar kondisi klinis untuk
menilai:
1)Makroskopis1. Warna dan kerjernihan2. Bau3. Menilai keasaman dan berat jenis urin4. Untuk menilai keberadaan protein, glukosa & keton
2)MikroskopisMendeteksi darah merah , darah putih, silinder, kristal, pus dan bakteria
Cara Pengambilan Sampel Urin :
a) Diambil saat pagi hari karena lebih pekatb) Dikumpulkan dalam wadah yang bersih dan terlindung dari kontaminasic) Disimpan dalam lemari pendingin
b. RONTGENOGRAM ABDOMEN
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
5/12
Merupakan prosedur pemeriksaan dgn menggunakan sinar X untuk menilai :
- Ukuran, bentuk & kesimetrisan organ (Ginjal, Ureter &VU)- Menilai Struktur penyokong jaringan dan tulang-
Menilai adanya batu, tumor dan lain-lain
Persiapan khusus:
- Puasa (-)- Pembatasan cairan (-)
Prosedur: Baring terlentang, tangan lurus ke atas kepala, penyinaran 1x
Risiko:
Radiasi kecil {pria pakai apron (pelindung testis), wanita indung telur tdk
terlindungi krn dekat ginjal}
c. INTRAVENA PYELOGRAFI (IVP)Melihat secara tdk langsung kondisi ginjal, pelvis, ureter, VU, uretra dgn radiopaq
intravena injeksi
Tujuan:
a. Evaluasi kondisi ginjal, ureter, VUb. Mendeteksi batu ginjal, tumor, refluks vesiko uretral, hipertensi
renovaskuler
Persiapan:
1) Inform consent2) Kaji alergi, yodium, kerang, udang, gangguan pembekuan darah/ cairan
kontras lainskin tes
3) Puasa 8 jam sebelum tes4) Boleh minum cairan jernih sedikit5) Pencahar sore hr sblm pemeriksaan6) Jelaskan prosedur:
a. Warna kemerahan wajah, pusing, hangat tempat injeksi normal saatkontras diinjeksi
b. Rasa seperti ada logam di mulutc. Suara dentuman alat
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
6/12
7) Penurunan kecemasan
Prosedur
Hasil sinar X dibawa Baring terlentang Injeksi cairan kontras 1 sampai ginjal penyinaran diulang teratur mnt
ke 5, 10, 15, 20
Setiap menit pd 5 mnt pertama difoto untuk memperoleh gambaran korteksginjal
Menit ke 5 ureter ditekan dgn alat dr karet di kedua sisi perut (memblokureter, menjaga aliran kontras lbh byk)
10 karet dilepaspenyinaran ureter, VU Mnt 15kaliks, pelvis & ureter Mnt 45VU, px BAK
Kontraindikasi: asma, alergi, azotemia berat.
Tugas perawat
a. Kaji iv line cegah zat kontras ke jaringan sekitar bengkak, nyeri,kemerahan
b. Observasi alergi (distres nafas, TD turun, urtikariac. Ingatkan sensasi normal
d. Sesudah tes: Diet biasa Cairan tingkatkan mencegah dehidrasi Pantau intake output Monitor reaksi alergi terlambat
Hasil normal:
1. Bentuk, ukuran, struktur ginjal, ureter, VU normal2. Tdk menunjukkan tumor atau penyakit lain (poilikistik, hipertensi
renovaskuler), batu ginjal
Hasil abnormal:
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
7/12
1. Glomerulonefritis korteks nampak menipis, pyelonefritis & iskemiakorteks nampak spt termakan ngengat
2. Kaliks, pelvis, ureter --) nampak distorsi jika terdapat kista, lesi,obstruksi
3. Tdk ada ginjal/ lbh dr 2
d. CT-SCAN GINJALMerupakan pemindaian ginjal yg memungkinkan visualisasi indirek saluran
perkemihan dgn injeksi radioisotop iv dosis rendah , bertujuan :
a. Mengetahui sirkulasi darah ginjal, struktur anatomi, fungsi ekskresib. Mengetahui oklusi arteri renalis, obstruksi urinaric. Mengetahui hipertensi renovaskuler, pyelonefritis, glomerulonefritis,
kondisi ren cangkokan, trauma
d. Untuk klien yg alergi thd zat kontras IVP
Persiapan:
a. Inform consentb. Pendidikan kesehatanc. Radioisotop diinjeksi iv pd selang infusd. Sensasi hangat, muale. Risiko radioaktif (-)f. Pengobatan Ht dihentikan sementara
Prosedur:
a. Telungkup di meja periksa khususb. Dokter mengambil foto dgn cepat dan berurutan 1x/detik selama 1
pelajari aliran darah seluruh ren
c. Selanjutnya dokter akan melakukan tes mengukur wkt predaran larutanradioaktif di seluruh ginjal
d. Citra diambil selama 20 1 jam
Hasil normal:
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
8/12
Tidak terdapat masalah pada struktur, aliran darah, fungsi ginjal
Hasil abnormal:
- Sirkulasi buruk di seluruh ginjal oleh trauma, penyempitan arteri utama,infark
- Adanya tumor, kista, abnormalitas bawaan, abses, polikistik, nekrosistubular akut, infeksi berat, penolakan ginjal cangkokan
e. USG (Ultrasonografi) GINJALMerupakan gelombang suara berfrekuensi tinggi, yang ditransmisikan dr sebuah
transducer menuju ginjal dan struktur sekitarnya dimana pantulan gelombang
akan dikonversikan menjadi citra anatomis dan ditampilkan pd layar monitor
Mendeteksi akumulasi cairan, massa, malformasi, perubahan ukuran, obstruksi,
bentuk, posisi, komplikasi setelah transplantasi
Prosedur:
1. Telungkup/ duduk2. Jely konduktif ultrasonik dioles pd area yg akan discan3. Transducer digerakan di atas jely memancarkan berkas suara melewati
jaringan tubuh dgn beda kepadatan direfleksi ke transducer sbg gaung
diubah mjd impuls listrik ditayangkan pd osiloskop (30mnt)
4. Klien diminta bernafas dalam untuk menunjukkan gerakan ginjal slmrespirasi
Setelah tes:
Bersihkan jely Diet biasa
Hasil normal:
Ukuran, letak ginjal normal
Hasil abnormal:
Kista penuh cairan tdk memantulkan gelombang suara, tumor gemaganda, bentuk-bentuk tidak teratur, abses memantulkan sedikit gelombang
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
9/12
f. MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING)Teknik pencitraan non-invasif memberi informasi sama dgn CT-scan ginjal
Keuntungan:
pajanan radiasi ion (-), kontras (-)
Prinsip:
atom tertentu dlm tubuh yg berinteraksi dgn medan magnet kuat dr alat
memancarkan sinyal2, setelah dianalisa menghasilkan struktur bayangan yg
detail
MRI lbh rinci dr CT-scan sehingga struktur pembuluh darah ginjal tergambar
jelas
g. SITOSKOPIMetode untuk melihat langsung uretra dan VU.Alat sistokop diinsersi melalui
uretra terdiri dari: selubung plastik/ karet, sebuah obturator, teleskop dan sebuah
saluran untuk menginsersi kateter atau alat beah khusus
Prosedur terasa nyeri, risiko perforasi dan infeksi. Dapat diberikan anestesi
umum, spinal atau lokal
Cairan (iv/ oral) ditingkatkan sebelum, selama prosedur mempertahankan aliran
urin membuang bakteri, antibiotik k/p
Sebelum prosedur:
a. Inform consentb. Enema/ katartik mlm hr sblm tesc. Anestesi lokal, dorong konsumsi cairan orald. Anestesi umum, puasa lwt tengah malame. Jelaskan prosedur: spt kateter, pertahankan posisi, aliran cairan iv selama
prosedur
f. Analgesik ssi program
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
10/12
Selama prosedur:
a. Posisi litotomib. Bersihkan perineum dgn larutan antiseptikc. Jelaskan insersi menimbulkan keinginan kuat u/ berkemih (sadar)d. Jelaskan u/ mempertahankan posisi berbaring (sadar)
Setelah prosedur:
a. Tirah baring sesuai programb. Tanda2 retensic. Observasi karakteristik urin, keruh, darahd. Dorong asupan cairan dan monitore. Observasi demam, disuria, perubahan TDf. Obat2an redakan spasme VU dan/ nyeri punggung bagian bawah
h. BIOPSI GINJALMenentukan sifat, luas, dan prognosis penyakit ginjal melalui pengambilan irisan
jaringan korteks ginjal u/ diperiksa dgn teknik mikroskopik canggih
Metode: perkutaneus tertutup atau pembedahan terbuka
Mendiagnosa penyakit ginjal, monitor kemajuan penyakit ginjal, mencek
efektivitas terapi.
Sebelum tes:
a. Inform consentb. Penkes prosedur, sensasic. Kaji pemeriksaan hematologi (hitung darah lengkap, waktu perdarahan,
waktu protombin, jml trombosis, tipe serta pemeriksaan silang u/
kemungkinan transfusi)
d. Ambil spesimen urin untuk analisis rutin, kultur, sensitivitase. IVP, USG, foto polos abdomenmembantu menentukan tempat biopsif. Puasa 8 jam sblm tes
Prosedur:
a. Anestesi lokal
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
11/12
b. Berbaring pd permukaan rata dgn bantal/ kantong pasir dibawah perut u/meninggikan ginjal
c. Nafas dalam saat ginjal dirabad. Tahan nafas, tdk bergerak jarum anestesi masuk mll otot2 punggung
sampai ditarik kembali
e. Dibuat insisi kecil pd kulit teranestesi, tahan nafas & tdk bergerak saatdokter menusukkan jarum dgn stylet (jarum biopsi) u/ mengambil
spesimen
Implikasi keperawatan selama prosedur:
a. Beri dukungan emosional, turunkan kecemasanb. Latih pernafasanc. Jelaskan sensasi yg dirasakan
Setelah tes:
a. Tekan area biopsi 3-5 menit untuk menghentikan perdarahan, pasangperban
b. Baring terlentang paling sedikit selama 12 jam u/ meminimalkanperdarahan
c. Pantau TV, perdarahan, nyeri, balut tekand. Observasi warna, jml, karakteristik urine. Pemeriksaan hematologif. Konsumsi cairan peroralg. Kurangi aktivitas berat selama 2 minggu
Kontraindikasi:
Kanker ginjal, gangguan perdarahan, hipertensi, hanya ada 1 ginjal
Komplikasi:
Perdarahan, hematoma, fistula arteriovenous, infeksi
Hasil normal:
-
5/26/2018 Pemeriksaan Sistem Perkemihan
12/12
Irisan jaringan menunjukkan struktur normal
Hasil abnormal:
Kanker atau penyakit ginjal lainnya