askep pada klien dengan gangguan sistem perkemihan

35
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN SISTEM PERKEMIHAN Ns. Sasteri Yuliyanti, Ns. Sasteri Yuliyanti, S.Kep S.Kep

Upload: joe-hatake-kenshin

Post on 24-Oct-2015

262 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

askep pada klien dengan gangguan sistem perkemihan

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KLIEN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHANSISTEM PERKEMIHAN

Ns. Sasteri Yuliyanti, S.KepNs. Sasteri Yuliyanti, S.Kep

Page 2: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

SISTEM PERKEMIHANSISTEM PERKEMIHAN

Merupakan sistem yang menghasilkan urin Merupakan sistem yang menghasilkan urin untuk mengeluarkan produk-produk sisa untuk mengeluarkan produk-produk sisa dari tubuhdari tubuh

Sistem perkemihan terdiri dari :Sistem perkemihan terdiri dari :

1.1. GinjalGinjal

2.2. UreterUreter

3.3. Vesika urinariaVesika urinaria

4.4. Uretra Uretra

Page 3: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan

Page 4: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Anatomi dan FisiologiAnatomi dan Fisiologi1.1. GinjalGinjal

- Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, lebarnya 6 cm dan - Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, lebarnya 6 cm dan beratnya antara 120-150 gram. Ukurannya tidak berbeda menurut bentuk beratnya antara 120-150 gram. Ukurannya tidak berbeda menurut bentuk dan ukuran tubuhdan ukuran tubuh

- Permukaan anterior dan posterior katup atas dan bawah serta pinggir - Permukaan anterior dan posterior katup atas dan bawah serta pinggir lateral ginjal berbentuk konveks sedangkan pinggir medialnya berbentuk lateral ginjal berbentuk konveks sedangkan pinggir medialnya berbentuk konkaf karena adanya hiluskonkaf karena adanya hilus

- Ada beberapa struktur yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus - Ada beberapa struktur yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus antara lain arteri dan vena renalis, saraf dan pembuluh getah beningantara lain arteri dan vena renalis, saraf dan pembuluh getah bening

- Struktur fungsional ginjal : Nefron- Struktur fungsional ginjal : Nefron

Page 5: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Anatomi dan FisiologiAnatomi dan Fisiologi2.2. UreterUreter

- Ureter adalah tabung/saluran yang - Ureter adalah tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Ureter merupakan lanjutan kemih. Ureter merupakan lanjutan pelvis renis, menuju distal & bermuara pelvis renis, menuju distal & bermuara pada vesica urinaria. Panjangnya 25 – pada vesica urinaria. Panjangnya 25 – 30 cm30 cmPersarafan ureter oleh plexus Persarafan ureter oleh plexus hypogastricus inferior T11- L2 melalui hypogastricus inferior T11- L2 melalui neuron² simpatis. neuron² simpatis. Terdiri dari dua bagian : Terdiri dari dua bagian : – pars abdominalis – pars abdominalis – pars pelvina – pars pelvina Tiga tempat penyempitan pada ureter :Tiga tempat penyempitan pada ureter :– uretero- pelvic junction– uretero- pelvic junction– tempat penyilangan ureter dengan – tempat penyilangan ureter dengan vassa iliaca sama dengan flexura vassa iliaca sama dengan flexura marginalis marginalis – muara ureter ke dalam vesica urinaria – muara ureter ke dalam vesica urinaria

Page 6: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Anatomi dan FisiologiAnatomi dan Fisiologi3. Vesica Urinaria3. Vesica Urinaria

• Disebut juga bladder/ kandung kemih. Vesica urinaria Disebut juga bladder/ kandung kemih. Vesica urinaria merupakan kantung berongga yang dapat diregangkan merupakan kantung berongga yang dapat diregangkan dasn volumenya dapat disesuaikan dengan mengubah dasn volumenya dapat disesuaikan dengan mengubah status kontraktil otot polos di dindingnya. status kontraktil otot polos di dindingnya.

• Secara berkala urin dikosongkan dari kandung kemih ke Secara berkala urin dikosongkan dari kandung kemih ke luar tubuh melalui ureter. luar tubuh melalui ureter.

• Organ ini mempunyai fungsi sebagai reservoir urine Organ ini mempunyai fungsi sebagai reservoir urine (200 - 400 cc). Dindingnya mempunyai lapisan otot (200 - 400 cc). Dindingnya mempunyai lapisan otot yang kuat. yang kuat.

• Vesica urinaria mempunyai bagian:Vesica urinaria mempunyai bagian:• Apex: Dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa • Apex: Dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa kantong allantois ) sampai ke umbilicus membentuk kantong allantois ) sampai ke umbilicus membentuk ligamentum vesico umbilicale mediale. ligamentum vesico umbilicale mediale. • Corpus• Corpus• Fundus • Fundus Vesica urinaria dipersarafi oleh saraf otonom Vesica urinaria dipersarafi oleh saraf otonom

4. Urethra 4. Urethra

Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan oleh tubuh melalui ginjal, ureter, vesica urinaria.oleh tubuh melalui ginjal, ureter, vesica urinaria.

Page 7: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Anatomi dan FisiologiAnatomi dan Fisiologi Unit fungsional ginjal adalah nefron, yang pada manusia setiap ginjal Unit fungsional ginjal adalah nefron, yang pada manusia setiap ginjal

mengandung 1-1,5 juta nefronmengandung 1-1,5 juta nefron Setiap nefron mempunyai dua komponen utama:Setiap nefron mempunyai dua komponen utama:

1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan 1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari darah.yang difiltrasi dari darah.2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin 2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam perjalanannya menuju pelvis ginjal.dalam perjalanannya menuju pelvis ginjal.

Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu : Filtrasi glomerulus, reabsorpsi zat dari tubulus renal proses ginjal yaitu : Filtrasi glomerulus, reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari darah ke tubulus renal. Pembentukan kedalam darah dan sekresi zat dari darah ke tubulus renal. Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan yang bebas protein dari urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen.kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen.

Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel dalam batas-batas normalcairan ekstra sel dalam batas-batas normal

Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah.pengaturan tekanan darah.

Page 8: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Proses berkemihProses berkemih

Berkemih merupakan proses pengosongan Berkemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih).vesika urinaria (kandung kemih).

Vesika urinaria dpt menimbulkan Vesika urinaria dpt menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria berisi kurang rangsangan saraf bila urinaria berisi kurang lebih 250 – 450 cc (pd org dewasa) dan 200 lebih 250 – 450 cc (pd org dewasa) dan 200 – 250 cc( pd anak2)– 250 cc( pd anak2)

Page 9: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Mekanisme berkemihMekanisme berkemih

Vesika urinaria berisi urine Vesika urinaria berisi urine saraf2 saraf2 dinding vesika urinaria dinding vesika urinaria medulla spinalis medulla spinalis kortek serebral (pst pengontrol kortek serebral (pst pengontrol berkemih) otak mll medula spnalis berkemih) otak mll medula spnalis neuromotoris neuromotoris tjd koneksasi otot detrusor tjd koneksasi otot detrusor & relaksasi otot internal & relaksasi otot internal urine dilepas dr urine dilepas dr vesika urinaria; masih tertahan sfingter vesika urinaria; masih tertahan sfingter eksternal eksternal relaksasi sfingter eksternal relaksasi sfingter eksternal berkemihberkemih

Page 10: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Komposisi urineKomposisi urine

Air (96%)Air (96%) Larutan (4%)Larutan (4%)

a. larutan organik : urea, amonia, kreatin, & a. larutan organik : urea, amonia, kreatin, & as. Uratas. Urat

b. larutan anorganik : natrium, klorida, b. larutan anorganik : natrium, klorida, kalium, sulfat, magnesium, fosfor dsb.kalium, sulfat, magnesium, fosfor dsb.

Page 11: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Faktor yg mempengaruhi eliminasiFaktor yg mempengaruhi eliminasiurineurine

Diit dan asupanDiit dan asupan Respon keinginan awal utk berkemihRespon keinginan awal utk berkemih Gaya hidupGaya hidup Stres psikologikStres psikologik Tingkat aktivitasTingkat aktivitas Tingkat perkembanganTingkat perkembangan Kondisi penyakitKondisi penyakit

Page 12: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

SosiokulturalSosiokultural Kebiasaan seseorangKebiasaan seseorang Tonus ototTonus otot PembedahanPembedahan PengobatanPengobatan Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan diagnostik

Page 13: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Masalah/gangguan eliminasi urineMasalah/gangguan eliminasi urine

Retensi urin : penumpukan urine dlm vu akibat Retensi urin : penumpukan urine dlm vu akibat ketidak mampuan vu utk mengosongkan vu shg ketidak mampuan vu utk mengosongkan vu shg menyebabkan distensi vumenyebabkan distensi vu

Inkontinensia urine : ketidak mampuan otot Inkontinensia urine : ketidak mampuan otot sfingter eksternal sementara/ menetap untuk sfingter eksternal sementara/ menetap untuk mengontrol ekskresi urinemengontrol ekskresi urine

Enuresis : ketidak sanggupan menahan kemih Enuresis : ketidak sanggupan menahan kemih (ngompol)(ngompol)

Perubahan pola eliminasi urine : keadaan seseorang Perubahan pola eliminasi urine : keadaan seseorang yg mengalami g3 pd eliminasi urine yg disebabkan yg mengalami g3 pd eliminasi urine yg disebabkan oleh obstruksi anatomi, kerusakan motorik oleh obstruksi anatomi, kerusakan motorik sensorik, infeksi sal kemihsensorik, infeksi sal kemih

Page 14: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Perubahan pola eliminasi urine : keadaan Perubahan pola eliminasi urine : keadaan seseorang yg mengalami gangguan pada seseorang yg mengalami gangguan pada eliminasi urine yg disebabkan oleh obstruksi eliminasi urine yg disebabkan oleh obstruksi anatomi, kerusakan motorik sensorik, infeksi anatomi, kerusakan motorik sensorik, infeksi sal uran kemihsal uran kemih

a. Disuria, rasa sakit & kesulitan dlm berkemiha. Disuria, rasa sakit & kesulitan dlm berkemihb. Poliuria, produksi urin abnormal dlm jml besarb. Poliuria, produksi urin abnormal dlm jml besarc. Urinaria supresi, berhentinya produksi urin scr c. Urinaria supresi, berhentinya produksi urin scr

mendadakmendadak

Page 15: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Tindakan mengatasi masalahTindakan mengatasi masalaheliminasi urineeliminasi urine

Menolong buang air kecil (BAK) dengan Menolong buang air kecil (BAK) dengan menggunakan urinalmenggunakan urinal

Melakukan kateterisasiMelakukan kateterisasi

Page 16: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

EtiologiEtiologi

a.a. Intake cairan Jumlah dan tIntake cairan Jumlah dan tipipe makanan e makanan b.b. AktivitasAktivitas c.c. ObstruksiObstruksi d.d. InfeksiInfeksie.e. KehamilanKehamilanf.f. Penyakit; pembesaran kelenjar ptostatPenyakit; pembesaran kelenjar ptostatg.g. Trauma sumsum tulang belakangTrauma sumsum tulang belakangh.h. Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis, Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis,

kandung kemih,urethra.kandung kemih,urethra.i.i. Umur  Umur  j.j. Penggunaan obat-obatanPenggunaan obat-obatan

Page 17: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Faktor predisposisi/Faktor pencetusFaktor predisposisi/Faktor pencetus

a.a. Respon keinginan awal untuk berkemih Respon keinginan awal untuk berkemih

b.b. Gaya hidupGaya hidup

c.c. Stress psikologiStress psikologi

d.d. Tingkat perkembanganTingkat perkembangan

e.e. Kondisi PatologisKondisi Patologis

f.f. Obat-obatanObat-obatan

Page 18: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Tanda dan gejalaTanda dan gejala

Retensi UrinRetensi Urin

1)1) Ketidak nyamanan daerah pubis.Ketidak nyamanan daerah pubis.

2)2) Distensi dan ketidaksanggupan untuk Distensi dan ketidaksanggupan untuk berkemih.berkemih.

3)3) Urine yang keluar dengan intake tidak Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang.seimbang.

4)4) Meningkatnya keinginan berkemih dan resahMeningkatnya keinginan berkemih dan resah

5)5) Ketidaksanggupan untuk berkemihKetidaksanggupan untuk berkemih

Page 19: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Inkontinensia urinInkontinensia urin

1)1) pasien tidak dapat menahan keinginan BAK pasien tidak dapat menahan keinginan BAK

sebelum sampai di WCsebelum sampai di WC

2)2) pasien sering mengompolpasien sering mengompol

Page 20: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

PengkajianPengkajian

1.Riwayat keperawatan eliminasi1.Riwayat keperawatan eliminasi

a)a) Pola eliminasiPola eliminasi

b)b) Gambaran urin dan perubahan yang terjadiGambaran urin dan perubahan yang terjadi

c)c) Masalah eliminasiMasalah eliminasi

d)d) Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti : Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti :

penggunaan alat bantu,diet, cairan, aktivitas penggunaan alat bantu,diet, cairan, aktivitas

dan latihan, medikasi dan stress.dan latihan, medikasi dan stress.

Page 21: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Riwayat kesehatanRiwayat kesehatan Anamnesis yang meliputi : Keluhan utama, riwayat Anamnesis yang meliputi : Keluhan utama, riwayat

penyakit lain yang pernah dideritanya maupun pernah penyakit lain yang pernah dideritanya maupun pernah diderita oleh keluarganya dan riwayat penyakit yang diderita oleh keluarganya dan riwayat penyakit yang diderita saat inididerita saat ini

NyeriNyeri Riwayat infeksi traktus urinarius mencakup terapi Riwayat infeksi traktus urinarius mencakup terapi

atau perawatan yang dialami, gejala panas, riwayat atau perawatan yang dialami, gejala panas, riwayat pengunaan kateterpengunaan kateter

Gejala kelainan urinasi : disuri, hesitancy, Gejala kelainan urinasi : disuri, hesitancy, inkontinensiainkontinensia

Adakah riwayat : hematuri, nokturi, renal kalkuli, Adakah riwayat : hematuri, nokturi, renal kalkuli, kelainan yang mempengaruhi fungsi ginjalkelainan yang mempengaruhi fungsi ginjal

Page 22: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Untuk wanita : persalinan, infeksi vaginaUntuk wanita : persalinan, infeksi vagina Pajanan dengan zat-zat toksinPajanan dengan zat-zat toksin Riwayat merokokRiwayat merokok Penggunaan obat atau alkoholPenggunaan obat atau alkohol

Page 23: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

2.Pemeriksaan fisik2.Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik abdomen terkait dengan Pemeriksaan fisik abdomen terkait dengan

eliminasi urine meliputi inspeksi, eliminasi urine meliputi inspeksi,

auskultasi, perkusi dan palpasiauskultasi, perkusi dan palpasi

Page 24: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Dilakukan secara menyeluruhDilakukan secara menyeluruh Fokus pada sistem urinaryFokus pada sistem urinary Pemeriksaan ginjalPemeriksaan ginjal Pemeriksaan buli-buliPemeriksaan buli-buli Pemeriksaan genetalia eksternaPemeriksaan genetalia eksterna Rectal toucherRectal toucher Pemeriksaan neurologiPemeriksaan neurologi

Page 25: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

1.1. Pemeriksaan USGPemeriksaan USG

2.2. Pemeriksaan foto rontgenPemeriksaan foto rontgen

3.3. Pemeriksaan laboratorium urin dan fesesPemeriksaan laboratorium urin dan feses

Page 26: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium UrinalisisUrinalisis Pemeriksaan darah rutinPemeriksaan darah rutin Faal ginjalFaal ginjal ElektrolitElektrolit Faal hepar, faal pembekuanFaal hepar, faal pembekuan Tumor markerTumor marker Analisis semenAnalisis semen Analisis batuAnalisis batu Kultur urinKultur urin Sitologi urinSitologi urin PAPA

Page 27: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Pemeriksaan radiologiPemeriksaan radiologi Foto polos abdomenFoto polos abdomen PIVPIV UretrografiUretrografi RPGRPG APGAPG USGUSG Ct ScanCt Scan Sintigrafi Sintigrafi

Page 28: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

1.1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan Kelebihan volume cairan b.d penurunan filtrasi glomerulus dan retensi cairanfiltrasi glomerulus dan retensi cairan

2.2. Resiko infeksi b.d gangguan sistem imun Resiko infeksi b.d gangguan sistem imun dan pertahanan tubuhdan pertahanan tubuh

3.3. Cemas b.d diagnosis keganasan dan Cemas b.d diagnosis keganasan dan kemungkinan metastasekemungkinan metastase

4.4. Nyeri b.d inflamasi, sumbatan dan abrasi Nyeri b.d inflamasi, sumbatan dan abrasi saluran kemih oleh pindahnya batusaluran kemih oleh pindahnya batu

Page 29: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

5. Gangguan eliminasi urin b.d sumbatan 5. Gangguan eliminasi urin b.d sumbatan aliran urin oleh batualiran urin oleh batu

6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan 6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhtubuh

7. Ketidakefektifan perfusi ginjal 7. Ketidakefektifan perfusi ginjal berhubungan dengan traumaberhubungan dengan trauma

8. Resiko kerusakan integritas kulit8. Resiko kerusakan integritas kulit

9. Kurang pengetahuan9. Kurang pengetahuan

Page 30: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

PERENCANAANPERENCANAAN

Tujuan Tujuan Memahami eliminasi urin nomalMemahami eliminasi urin nomal Meningkatkan pengeluaran urin yang normalMeningkatkan pengeluaran urin yang normal Mencapai pengosongan kandung kemih yg Mencapai pengosongan kandung kemih yg

lengkaplengkap Mencegah infeksiMencegah infeksi Mempertahankan integritas kulitMempertahankan integritas kulit Mendapatkan rasMendapatkan rasaa aman aman

Page 31: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Intervensi Intervensi

Peningkatan kesehatan untuk memelihara serta Peningkatan kesehatan untuk memelihara serta melindungi fungsi sistem kemih melindungi fungsi sistem kemih

Penyuluhan klienPenyuluhan klien Meningkatkan perkemihan normalMeningkatkan perkemihan normal Menstimulasi reflek berkemih Menstimulasi reflek berkemih Mempertahankan kebiasaan eliminasi Mempertahankan kebiasaan eliminasi Mempertahankan asupan cairan yg adekuat Mempertahankan asupan cairan yg adekuat Meningkatkan pengosongan kandung kemih scr Meningkatkan pengosongan kandung kemih scr

lengkap.lengkap. Pencegahan infeksiPencegahan infeksi Pemeliharaan pPemeliharaan peerriinneeum yg baikum yg baik

Page 32: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Perawatan akutPerawatan akut

KateterisasiKateterisasi Memasukkan selang plastik aau karet mll Memasukkan selang plastik aau karet mll

uretra ke kandung kemih.uretra ke kandung kemih. Meredakan rasa tidak nyaman akibat distensi Meredakan rasa tidak nyaman akibat distensi

kandung kemihkandung kemih Mengambil spesimen urin sterilMengambil spesimen urin steril Mengkaji residu urin setelh pengosongan Mengkaji residu urin setelh pengosongan

kandung kemihkandung kemih Penatalaksanaan jangka panjang klien yg Penatalaksanaan jangka panjang klien yg

mengalami cidera medula spinalismengalami cidera medula spinalis

Page 33: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Perawatan RestorasiPerawatan Restorasi

Menguatkan otot panggul Menguatkan otot panggul Meningkatkan kontraksi otot dasar panggul.Meningkatkan kontraksi otot dasar panggul. Mempertahankan integritas kulit Mempertahankan integritas kulit Cuci kulit yg teriritasi urin dgn sabun dan air Cuci kulit yg teriritasi urin dgn sabun dan air

hangathangat Pakai pelembabPakai pelembab Bladder trainingBladder training Melatih kembali kandung kemih untuk Melatih kembali kandung kemih untuk

mengembalikan pola normal perkemihan mengembalikan pola normal perkemihan

Page 34: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan

Evaluasi Evaluasi

Klien mampu berkemih secara normal tanpa mengalami Klien mampu berkemih secara normal tanpa mengalami

gejala-gejala ggn perkemihangejala-gejala ggn perkemihan

Karakteristik urin : kekuningan, jernih, tidak Karakteristik urin : kekuningan, jernih, tidak

mengandung unsur yg abnormalmengandung unsur yg abnormal

Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yg Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yg

mempengaruhi eliminasimempengaruhi eliminasi

Tidak terjadi komplikasi akibat perubahan pola eliminasiTidak terjadi komplikasi akibat perubahan pola eliminasi

Page 35: Askep Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan