anamnesa perkemihan

Upload: anonymous-ngtpw5n

Post on 08-Jul-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    1/94

    SKILLS LAB 1

    MASALAH TRAKTUS URINARIUS

    ANAMNESIS MASALAH SISTEM UROGENITAL

    Masalah / keluhan sistem traktus urinarius berdasarkan standar kompetensi dokter indonesia

    2012 adalah sebagai berikut :

    REVIEW KETERAMPILAN ANAMNESIS

    Saat melakukan anamnesis pada pasien, jangan lupa menerapkan aspek komunikasi

    efektif, yaitu:

    Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

    Mengumpulkan informasi

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    2/94

    Memahami perspektif pasien

    Memberi penjelasan dan informasi

    Berikut akan kita bahas beberapa keluhan yang disebabkan oleh penyakit genitourinaria,

    sehingga diharapkan dengan teknik anamnesis yang baik dapat membantu dalam menegakkan

    diagnosis penyakit tersebut.

    1. Nyeri

    Nyeri yang disebabkan oleh kelainan yang terdapat pada organ urogenitalia dirasakan sebagai

    nyeri lokal yaitu nyeri yang dirasakan di sekitar organ itu sendiri, atau berupa referred pain 

    yaitu nyeri yang dirasakan jauh dari tempat organ yang sakit.

    Di bidang urologi banyak dijumpai bermacam-macam nyeri yang dikeluhkan oleh pasien

    sewaktu datang ke tempat praktek, yaitu:

    Nyeri ginjal : sering dikeluhkan di daerah punggung yaitu sekitar pinggang atau daerah

    lumbar. Nyeri bersifat tumpul dan konstan. Nyeri biasanya mejalar sepanjang daerah subcosta

    menuju umbilikus atau kuadran bawah abdomen.

    Nyeri kolik : akibat spasme otot polos ureter karena gerakan peristaltiknya

    1

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    3/94

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    4/94

    terhambat oleh batu, bekuan darah, dan lainnya. Nyeri terasa sangat sakit, hilang timbul

    sesuai dengan gerakan peristaltik otot polos. Pertama-tama dirasakan di daerah sudut

    kostovertebra kemudian menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke

    daerah kemaluan.

    Nyeri vesika : dirasakan di daerah suprasimfisis. Terjadi akibat overdistensi buli-buli yang

    mengalami retensi urine atau terdapat inflamasi

    pad

    buli-buli. Inflamasi buli dirasakan sebagai perasaan kurang nyaman

    di

    daerah suprapubik. Nyeri muncul ketika buli terisi penuh dan nyeri

    berkurang pada saat selesai miksi. Tidak jarang pasien sistitis merasa nyeri yang sangat hebat

    seperti ditusuk-tusuk pada akhir miksi dan kadang kala disertai dengan hematuria.

    Nyeri prostat : umumnya disebabkan inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar prostat

    dan distensi kapsul prostat. Lokasi nyeri akibat inflamasi ini sulit untuk ditentukan tetapi pada

    umumnya dapat dirasakan pada abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosakral, atau nyeri

    rektum. Sering diikuti dengan keluhan miksi berupa frekuensi, disuria, bahkan retensi urine.

    Nyeri testis / epididimis : nyeri pada daerah kantong skrotum dapat berasal dari nyeri akibat

    kelainan di kantong skrotum (nyeri primer) atau nyeri (refered pain) yang berasal dari organ

    di luar kantong skrotum. Nyeri testis dirasakan hingga ke daerah abdomen sehingga

    dikacaukan dengan nyeri karena kelainan organ abdominal. Begitu pula nyeri akibat inflamasi

    pada ginjal dan inguinal, seringkali dirasakan di daerah skrotum. Nyeri tumpul di sekitar

    testis dapat disebabkan karena varikokel, hidrokel, maupun tumor testis.

    Nyeri penis : dirasakan pada daerah penis yang sedang tidak ereksi (flaksid) biasanya

    merupakan referred pain dari inflamasi pada mukosa buli-buli atau uretra, yang terutama

    dirasakan pada meatus uretra eksternum. Selain itu parafimosis dan keradangan padaprepusium maupun glans penis memberikan rasa nyeri yang terasa pada ujung penis. Nyeri

    yang terjadi pada saat ereksi mungkin akibat penyakit Peyronie atau priapismus.

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    5/94

    Edema

    Edema bisa ringan, berat, dan generalisata. Biasanya terjadi di daerah periorbital, wajah,

    pergelangan kaki, dan tungkai bawah. Ascites bisa didapatkan pada SN.

    Perubahan warna/gambaran urin

    Hematuria makroskopik atau gross hematuria yaitu bila adanya darah dalam urin dapat dilihat

    dengan mata telanjang, sedangkan mikroskopik bila

    2

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    6/94

    diketahui dengan pemeriksaan mikroskop. Hematuria inisial (darah pada awal berkemih)

    menunjukkan penyebab berasal dari uretra. Hematuria terminal (darah setelah berkemih)

    menunjukkan penyebab berasal dari kandung kemih atau prostat, sedangkan bila terjadi

    mulai dari awal hingga akhir berkemih kemungkinan karena perdarahan glomeruler.

    Urin bewarna gelap (dark urine) juga bisa disebabkan karena mioglobinuria (pada

    rhabdomiolisis) atau karena hemoglobinuria (pada hemolisis).

    Hematuria tanpa disertai nyeri ( painless hematuria) kemungkinan karena tumor atau

    perdarahan glomeruler.

    Hematuria disertai nyeri kemungkinan diakibatkan oleh adanya batu, kista atau infeksi

    yang berat.

    Blood clots menunjukkan perdarahan non glomeruler, penyebab tersering adalah batu,

    trauma, tumor dan kista.

    Keluhan saat berkemih atau perubahan pola berkemih

    Disuria : rasa tidak enak yang dapat berupa rasa nyeri atau panas saat berkemih. Disuria

    yang terjadi di awal miksi biasanya berasal dari kelainan utetra dan jika terjadi pada akhir

    miksi adalah kelainan pada kandung kemih. ISK merupakan penyebab tersering pada

    dewasa. Gejala sistemik dan nyeri pinggang menunjukkan adanya ISK asenden

    (pielonefritis).

    Frekuensi atau polakisuria : meningkatnya frekuensi berkemih, volume urin bisa sedikitmisalnya pada sistitis, bisa juga banyak (poliuria). Setiap hari orang normal rata - rata

    berkemih sebanyak 5 hingga 6 kali dengan volume kurang lebih 300 ml setiap berkemih.

    Nokturia : polakisuria yang terjadi pada malam hari. Pada pasien usia tua tidak jarang

    terjadi peningkatan produksi urine pada malam hari karena

    kegagalan ginjal melakukan konsentrasi (pemekatan urine).

    Hesitansi : awal keluarnya urin menjadi lebih lama dan seringkali pasien harus mengejan

    untuk memulai berkemih.

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    7/94

    Pancaran keluarnya urin lemah, tidak jauh dan kecil (bahkan urine jatuh di dekat kaki

    pasien).

    Intermitensi : di pertengahan miksi seringkali miksi berhenti kemudian memancar lagi /

    miksi terputus-putus.

    Terminal dribbling : berkemih diakhiri dengan perasaan masih terasa ada sisa urin di

    dalam buli (BAK tidak puas) dengan masih keluar tetesan –  tetesan urin.

    Enuresis : ketidakmampuan menahan miksi

    Retensi urin : ketidakmampuan berkemih. Retensi akut ditandai dengan nyeri,

    sensasi kandung kemih yang penuh dan distensi kandung kemih ringan. Retensi kronis

    ditaandai dengan gejala-gejala iritasi kandung kemih (frekuensi, disuria, volume sedikit),

    atau tanpa nyeri, distensi yang nyata, inkontinensia urin. Retensi urin sering ditemukan

    pada pria usia lanjut (sering akibat kelainan prostat).

    3

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    8/94

     

    Inkontinensia urin : ketidakmampuan seseorang untuk menahan urin yang keluar

    dari kandung kemih, baik disadari ataupun tidak disadari.

    Perubahan jumlah urin

    Poliuria : volume total urin meningkat(>3l/24 jam). Penyebabnya antara lain karena

    gangguan mekanisme konsentrasi urin atau karena jumlah air yang diminum berlebihan.

    Oliguria : volume total urin

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    9/94

    Luka yang terdapat pada glans penis atau leher penis mungkin menunjukkan adanya luka

    sifilis, chancroid, herpes simpleks, atau karsinoma sel skuamosa. Tampak kelainan berupa

    kutil pada penis.

    Sistematika Data Anamnesis

    Data anamnesis terdiri atas beberapa kelompok data penting sebagai berikut:

    Identitas pasien

    Riwayat penyakit sekarang (didahului keluhan utama)

    4

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    10/94

    Riwayat penyakit dahulu

    Anamnesis sistem

    Riwayat penyakit keluarga

    Riwayat pribadi, sosial-ekonomi-budaya.

    Identitas pasien

    Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat rumah, suku, agama, status perkawinan,

    dan pekerjaan. Seperti diketahui, data-data dari identitas pasien ini sangat penting oleh

    karena data tersebut sangat berkaitan dengan masalah klinik maupun gangguan sistem

    atau organ tertentu misal penyakit tertentu berkaitan dengan umur, jenis kelamin,

    perkerjaan dan suku bangsa tertentu pula.

    Riwayat penyakit sekarang

    Dalam mendalami riwayat penyakit sekarang (simptom) jangan lupa mengejar

    anamnesisnya di dalam kerangka “Tujuh Butir Mutiara”  di bawah ini:

    Lokasi keluhan

    Karakter atau sifat keluhan

    Berat ringannya kelainan (severity)

    Waktu terjadinya (misal : nyeri dada diperberat dengan batuk)

    Faktor-faktor pencetus dan yang memperberat

    Faktor yang meringankan keluhan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    11/94

    Manifestasi lain yang menyertainya (seringkali simptom ini merupakan bagian dari

    satu sindrom)

    Teknik Anamnesis :

    Pikirkan Organ serta Prosesnya, bukan Penyakitnya 

    Pelajarilah bahan preklinik serta klinik yang telah anda terima

    sebab dalam anamnesis ini anda akan mencari apa yang anda ketahui serta ingat.

    “ Anda melihat apa yang anda cari dan anda mengenali apa yang anda ketahui.”

    5

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    12/94

    Riwayat penyakit dahulu

    O Catatlah penyakit-penyakit yang pernah diderita beserta waktunya, yang 

    ditanyakan termasuk apakah pasien pernah mengalami kecelakaan atau operasi,

    maupun keadaan alergi.

    Riwayat penyakit dahulu ini mencakup anamnesis tentang penyakit sistem urogenital

    (nyeri pinggang, nyeri kolik, riwayat keluar batu / pasir dari salauran kencing,

    hipertensi, dll.

    Pada pasien dengan riwayat kecelakaan atau operasi dicatat keterangan tentang waktu,

    indikasi operasi, lamanya penyembuhan, sembuh sempurna atau tidak.

    Anamnesis sistem

    Bila ada keluhan yang berhubungan dengan keluhan utama, catatlah deskripsi

    lengkap. Bila tidak ada keluhan, berilah tanda negatif (-).

    5. Riwayat penyakit keluarga

    Anggota keluarga meliputi: kakek, nenek, ayah, ibu, saudara,laki-laki, saudara

    perempuan, dan ank-anak pasien. Tanyakan tentang keadaan kesehatan masing-

    masing bila masih hidup atau penyabab meninggal. Cari tahu hal-hal yang

    berhubungan dengan peran hereditas atau kontak diantara anggota keluarga, misalnya

    hipertensi, obesitas, penyakit degenerative lain. Bila mengenai penyakit herediter

    misal diabetes mellitus, buatlah gambar diagram untuk mencari anggota-anggota

    keluarga yang menderita penyakit yang sama.

    6. Riwayat sosial ekonomi dan budaya

    Riwayat sosial mencakup keterangan pendidikan, perkerjaan (macam jam kerja,

    pengaruh lingkungan kerja, dll), asuransi, aktivitas diluar kampus (olahraga, hobi,

    organisasi), perumahan, perkawinan (lamanya, jumlah anak, keluarga

    berencana,perkawinan sebelumnya), tanggungan, makanan (teratur atau tidak, variasi,

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    13/94

    banyaknya, berapa kali makan sehari, komposisi makan sehari-hari, pengunyahan,

    nafsu makan, dan pencernaan), tidur(lamanya, teratur, ventilasi, jumlah orang dalam

    satu kamr tidur, penyebab gangguan tidur), kebiasaan merokok, teh, kopi,

    alkohol,obat dan jamu.

    6

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    14/94

    Hal terakhir yang ditanyakan ialah tentang kesulitan hidup yang dihadapi pasien, yang

    mungkin mengenai masalah perkerjaan, keluarga, keuangan, dan sebagainya. Data-data dari

    riwayat pribadi,sosial ekonomi, budaya dan keluarga inii merupakan informasi penting, baik

    dalam kaitannya dengan masalah klinik atau penyakit yang diderita saat ini dan sebagai bahanpertimbangan dalam pengelolaan yang optimal untuk pasien selanjutnya.

    Dari berbagai riwayat diatas, yang perlu ditanyakan adalah hal-hal yang berhubungan dengan

    penyakit pasien.

    Berikut adalah tabel keluhan-keluhan yang sering terjadi dalam sistem urogenital beserta

    kemungkinan diagnosisnya.

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    15/94

    7

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    16/94

    Keluhan

    Poin Anamnesis

    Sistem yang

    Commonest Differential

    berhubungan

    Grouping

    Differentials

    Clues to differential

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    17/94

    Frekuensi/ 

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    18/94

    •Disuria

    disuria/ 

    Timing

    General

    Urological

    Sistitis

    •Frekuensi dan urgensi

    nokturia

    •Kapan mulainya

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    19/94

    •Demam, berkeringat

    •Onset akut atau bertahap

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    20/94

    •Disuria

    •Durasi

    Urological

    Uretritis

    • Discharge uretra yang purulen

    •Progresi

    •Storage(penyimpanan):

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    21/94

    •Intermiten atau kontinu

    frekuensi, volume,

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    22/94

    urgensi, nokturia

    •Disuria

    Berkemih

    •Infeksi: disuria, hematuria

    Pielonefritis

    •Nyeri pinggang

    •Tanyakan perkiraan

    •Prostat (pada laki-laki):

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    23/94

    •Demam/menggigil

    volume urin dan

    hesitansi, dribbling, rasa

    •Muntah

    frekuensinya

    tidak puas setelah

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    24/94

    berkemih

    Benign

    •Pancaran urin yang lemah dan

    prostatic

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    25/94

    t erminal dribbling

    hyperplasia

    •Hesistensi

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    26/94

    (BPH)

    •Inkontinensia overflow

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    27/94

    •Elderly male

    Kemungkinan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    28/94

    lain

    Ansietas

    Detrusor instability

    Batu kandung kemih/uretra distal

    Prostatitis

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    29/94

    Kehamilan

    Obat-obatan (contohnya diuretik)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    30/94

    8

    Hematuria

    Timing

    General

    •Kapan mulainya

    •Demam,berkeringat,

    •Onset akut atau bertahap

    rash,

    •Durasi

    nyeri/pembengkakan

    •Progresi

    sendi

    •Intermiten atau kontinu

    Urological

    Hematuria

    •Storage: frekuency,

    •Perkirakan jumlah

    volume, urgensi,

    perdarahan

    nokturia

    •Darah saja atau urin

    •Infeksi: disuria

    bercampur darah

    •Prostat (pada laki-laki):

    (perubahan warna

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    31/94

    hesitansi, dribbling, rasa

    urin)

    tidak puas setelah

    •Riwayat penggunaan

    berkemih

    kateter

    •Gejala-gejala anemia.

    Urological

    Bladder

    •Painless haematuria

    transitional cell

    •Riwayat terpapar amin aromatic

    carcinoma

    (e.g. pewarna tekstil, pelukis)

    (BTCC)

    Trauma uretra,

    •Riwayat penggunaan kateter atau

    misalnya pada

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    32/94

    trauma

    pemasangan

    kateter

    ISK

    •Frekuensi/disuria/urgensi

    Urethritis

    •Disuria

    • Discharge uretra purulen

    Batu

    •Nyeri pinggang hingga paha

    Kemungkinan

    Urological

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    33/94

    lain

    Glomerulonefritis

    Benign prostatic hyperplasia/ prostate

    cancer Renal cell carcinoma

    Polycystic kidney disease

    Skistosomiasis

    TB Ginjal

    Haematological e.g. anticoagulation, sickle cell,

    coagulation disorders

    Infective endocarditis

    Obat-obatan (e.g. sulphonamides,

    cyclophosphamide, NSAIDs)

    Mensturation

    9

    Poliuria Timing

    •Kapan mulainya

    •Onset akut atau bertahap

    •Durasi

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    34/94

    •Progresi

    •Intermiten atau kontinu

    Polyuria

    •Perkirakan volume urin dan frekuensi

    berkemih

    •Perkirakan intake cairan

    •Other symptoms

    General

    •Demam,berkeringat,  malaise, rash,

    nyeri/pembengkakan nyeri

    Urological

    •Storage: urgensi,

    nokturia

    •Infeksi: disuria, 

    haematuria

    •Prostat (laki-laki): 

    hesitansi, dribbling, rasa

    tidak puas setelah

    berkemih.

    Endokrin

    Diabetes

    •Polidipsi/ haus

    mellitus

    •Poliuria

    •Penurunan berat badan dan mudah

    lelah

    •Gangguan penglihatan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    35/94

    Diabetes

    • Polidipsi/ haus

    insipidus

    •Poliuria

    Urological

    Chronic kidney

    •Gejala non spesifik

    seperti fatig,

    disease

    kelemahan, gatal, dispnea

    Kemungkinan Cushing syndrome

    lain

    Psychogenic polydipsia

    Obat-obatan (seperti. diuretics, alcohol, lithium, tetracyclines)

    10

    Incontinensia Timing

    •Kapan mulainya

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    36/94

    •Onset akut atau

    bertahap

    •Durasi •Progresi

    •Intermiten atau kontinu

    Incontinence

    •Apakah urin keluar tanpa usaha atau tidak 

    terkontrol sama sekali.

    •Apakah pasien bisa merasakan sensasi

    ingin berkemih

    • Perkirakan volume urin dan frekuensi

    berkemih

    •Kebiasaan BAB (apakah ada konstipasi)

    Urological

    Inkontinensia

    •Incompetent

    • pelepasan urine yang tidak 

    •Storage: frekuensi,

    tekanan

    sphincter

    terkontrol selama aktivitas yang

    volume, urgensi,

    meningkatkan tekanan intra

    nokturia

    abdomen seperti saat batuk,

    •Infeksi: disuria, hematuria

    bersin, mengangkat beban berat,

    •Prostat (pada laki-laki)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    37/94

    dll.

    hesitansi, pancaran yang

    •Faktor risiko: multipara, post

    lemah / dribbling, rasa

    menopause

    tidak puas setelah

    berkemih

    Inkontinensia

    •Detrusor

    • Pelepasan urine yang

    urgensi

    instability (e.g.

    tidak terkontrol sebentar

    idiopathic,

    setelah ada peringatan

    cystitis, stone)

    ingin berkemih.

    •Hyperrele!ia

    (e.g. MS, CVA,

    spinal cord

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    38/94

    injury)

    Overflow

    •Prostatic

    •Dri""ling & pancaran urin lemah

    incontinence

    hypertrophy

    •Hesitansi

    •Striktur atau batu

    •Pasien laki-laki tua atau dengan

    riwayat obstruksi

    True

    •Fistula antara

    •Urin merembes terus menerus

    incontinence

    kandung kemih

    dengan vagina

    atau uretra

    Mixed

    -

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    39/94

    •Campuran tipe-tipe di atas

    incontinence

    11

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    40/94

    Kemungkinan

    Post-prostatectomy atau operasi daerah pelvis

    lain

    lainnya

    Bladder stone/ tumour

    Fistula

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    41/94

    Post-pelvic fracture

    Psychogenic

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    42/94

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    43/94

    12

    Retensi Timing

    •Kapan mulainya

    •Onset akut atau bertahap

    •Durasi •Progresi

    •Intermiten atau kontinu

    Retention

    •Riwayat konstipasi

    Urological

    Urological

    Prostatic

    • Riwayat hesitansi, pancaran yang

    •Storage: frekuensi,

    hypertrophy

    lemah dan terminal dribbling

    •Laki-laki lansia

    volume, urgensi, nokturia

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    44/94

    •Infeksi :disuria, hematuria

    Urethral

    •Riwayat trauma atau pengggunaan

    stricture

    kateter berulang.

    • Prostat (pada laki-laki)

    hesitansi, pancaran yang

    Bladder neck 

    •Dapat terjadi hemturia

    lemah / dribbling, rasa

    obstruction (e.g.

    tidak puas setelah berkemih

    tumour,

    calculus)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    45/94

    ISK

    •Disuria

    Kemungkinan

    Urinary

    lainConstipation

    Prostatitis

    Pelvic mass Genital herpes

    Clot retention (after bleed e.g. from tumour) Phimosis

    Neurological MS

    Spinal cord compression

    Obat-obatan (Anticholinergic)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    46/94

    13

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    47/94

    2. PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN (GINJAL DAN TRAKTUS URINARIUS)

    Pemeriksaan fisik ginjal akan direview lagi di modul skill lab ini, akan tetapi dititikberatkanpada kelainan-kelainan berupa aplikasi kasus.

    Seringkali kelainan-kelainan di bidang urologi memberikan manifestasi penyakit umum

    (sistemik) atau tidak jarang pasien-pasien urologi kebetulan menderita penyakit lain. Oleh

    karena itu diperlukan pemeriksaan :

    Adanya hipertensi mungkin merupakan tanda dari kelainan ginjal.

    Status gizi pasien harus diperhatikan, kakeksia merupakan tanda yang sering ditemui pada

    keganasan, dan obesitas dapat menjadi tanda dari abnormalitas endokrin.

    Pada pemeriksaan kulit harus diperhatikan apakah terdapat jaundice, kemerahan (butterfly

    rush pada SLE) atau bekas garukan (uraemic puritis).

    Pemeriksaan JVP untuk menentukan apakah terdapat overload cairan.

    Ginekomastia dapat ditemukan pada pasien yang mendapat terapi hormonal untuk kanker

    prostat, selain itu ginekomastia juga bisa terjadi pada kelainan endokrin.

    Flapping tremor pada uremia.

    Edema pada genitalia dan ekstrimitas bawah berhubungan dengan dekompensatio kordis,

    gagal ginjal, sindrom nefrotik, atau obstruksi kelenjar limfe daerah pelvis atau retroperitoneal.

    Dll

    Semua keadaan di atas mengharuskan dokter untuk memeriksa keadaan umum pasien secara

    menyeluruh. Pada pemeriksaan urologi harus diperhatikan setiap organ mulai dari

    pemeriksaan ginjal, buli-buli, genitalia eksterna dan pemeriksaan neurologi.

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    48/94

    14

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    49/94

    Penilaian Keterampilan Komunikasi (anamnesis)

    Nama mahasiswa

    :

    Penguji :

    Tanggal Pemeriksaan

    :

    Nilai :

    Aspek yang dinilai

    Nilai

    o

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    50/94

    Membina sambung rasa, bersikap baik dan sopan serta

    menunjukkan empati (dinilai terakhir)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    51/94

    2

    : sempurna dan menjaga kontak mata selama

    percakapan

    1

    : kurang sempurna atau kontak mata terjaga tidak 

    sepanjang percakapan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    52/94

    0

    : buruk 

    Memberi salam dan memperkenalkan diri

    1

    : melakukan keduanya

    0

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    53/94

    : melakukan< 2

    Menanyakan identitas penderita

    Nama, umur, alamat, pekerjaan

    2

    : 4 poin

    1

    : 2-3 poin

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    54/94

    0

    :< 2 poin

    Menanyakan keluhan utama

    2

    : melakukan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    55/94

    0

    : tidak melakukan

    Menggali riwayat penyakit sekarang

    1

    : melakukan

    0

    : tidak melakukan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    56/94

    a. onset dan durasi

    b. frekuensi

    c. karakter atau sifat keluhan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    57/94

    d. berat ringannya kelainan (severity)

    e. faktor –  faktor yang memperberat

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    58/94

    f. faktor –  faktor yang meringankan keluhan

    g.keluhan lain yang menyertai

    Melakukan anamnesis sistem lain* yang berhubungan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    59/94

    dengan keluhan utama

    2

    : minimal 3 sistem lain yang berhubungan erat

    1

    : < 3 sistem lain

    0

    : tidak melakukan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    60/94

    Menanyakan riwayat pengobatan

    2

    : menanyakan 4 hal (nama obat, atas anjuran siapa,

    dosis (sudah berapa banyak), bagaimana angsurannya

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    61/94

    1

    : menanyakan 2 -3 item saja

    0

    : menanyakan 1 item / tidak melakukan

    15

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    62/94

    Menggali riwayat penyakit dahulu yang berhubungan

    2

    : menanyakan dan berhubungan dengan RPS

    1

    : menanyakan tapi tidak berhubungan dengan RPS

    0

    : tidak menanyakan

    Menggali riwayat penyakit keluarga yang

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    63/94

    berhubungan

    2

    : menanyakan dan berhubungan dengan RPS

    1

    : menanyakan tapi tidak berhubungan dengan RPS

    0

    : tidak menanyakan

    Menanyakan sosial, kebiasaan dan gizi

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    64/94

    0

    2

    : menanyakan keduanya dan berhubungan

    1

    : menanyakan tetapi tidak berhubungan

    0

    : tidak melakukan

    Melakukan cross check terhadap jawaban pasien

    1

    2

    : melakukan cross check dengan lengkap dan benar

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    65/94

    1

    : melakukan crosscheck tetapi kurang lengkap atau

    ada yang salah

    0

    : tidak melakukan

    Menanyakan pada pasien apakah masih ada yang

    2

    ingin disampaikan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    66/94

    2

    : sempurna

    1

    : tidak sempurna

    0

    : tidak melakukan

    Dinilai terakhir : bertanya dengan pertanyaan terbuka

    3

    2

    : menggunakan 3 pertanyaan terbuka dengan tepat

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    67/94

    1

    : hanya menggunakan 1 -2 pertanyaan terbuka

    dengan tepat

    0

    : tidak menggunakan pertanyaan terbuka

    Mencatat hasil kesimpulan anamnesis

    4

    Menggunakan bahasa yang dipahami responden

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    68/94

    5

    2

    : sempurna

    1

    : tidak sempurna

    0

    : tidak melakuka

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    69/94

    16

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    70/94

    CHECKLIST PEMERIKSAAN GINJAL, VESIKA URINARIA DAN ASCITES

    NAMA MAHASISWA :

    PENGUJI

    :

    TANGGAL

    :

    NILAI :

    Aspek Keterampilan

    Skor

    o

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    71/94

    Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemeriksaan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    72/94

    .

    dan pentingnya pemeriksaan yang akan dilakukan.

    2: Menjelaskan keduanya

    1: Menjelaskan salah satunya

    0: Tidak menjelaskan keduanya

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    73/94

    Meminta izin/persetujuan kepada pasien.

    .

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    74/94

    Meminta pasien membuka baju seperlunya agar daerah

    .

    pemeriksaan terbuka

    Memeriksa pasien dari sebelah kanan.

    .

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    75/94

    CRITICAL POIN : DIANGGAP GAGAL BILA DI

    SEBELAH KIRI

    Inspeksi

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    76/94

    Inspeksi abdomen (menilai tinggi abdomen, bekas

    .

    luka/operasi, massa/benjolan, tanda-tanda radang/trauma, gerakan

    peristaltic, dsb).

    2

    : menyebutkan 7-8 item

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    77/94

    1

    : menyebutkan 5-6 item

    0

    : selain criteria di atas

    MENANYAKAN HASIL KEPADA PENGUJI

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    78/94

    Palpasi Ginjal

    Ginjal Kanan:

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    79/94

    .

    Letakkan tangan kiri di belakang pasien, pararel pada costa

    12, dengan ujung jari menyentuh sudut costovertebral. Angkat dan

    cobalah mendorong ginjal kanan ke depan.

    2

    : teknik sempurna (melakukan semua tahap)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    80/94

    1

    : teknik kurang sempurna (tidak melakukan semua tahap)

    0

    : selain criteria di atas

    Letakkan tangan kanan dengan lembut pada kuadran kanan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    81/94

    atas, di sebelah lateral dan sejajar terhadap otot rektus. Mintalah

    pasien untuk bernafas dalam. Pada waktu puncak inspirasi, tekanlah

    tangan ke kuadran kanan atas, di bawah arkus costae, dan cobalah

    “menangkap# gin$al di antara kedua tangan.

    2

    : teknik sempurna (melakukan semua tahap)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    82/94

    1

    : teknik kurang sempurna (tidak melakukan semua tahap)

    0

    : selain criteria di atas

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    83/94

    17

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    84/94

    Mintalah pasien membuang nafas kemudian menahan nafas.

    Pelan-pelan lepaskan tekanan tangan kanan dan rasakan bagaimana

    ginjal kembali ke posisi pada waktu ekspirasi. (apabila teraba,

    tentukan ukuran dan ada tidaknya nyeri tekan)

    2

    : teknik sempurna (melakukan semua tahap)

    1

    : teknik kurang sempurna (tidak melakukan semua tahap)

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    85/94

    0

    : selain criteria di atas

    Melakukan palpasi ginjal kiri (DISEBUTKAN SAJA)

    1

    : melakukan

    0

    : tidak melakukan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    86/94

    Menanyakan hasil kepada penguji

    Nyeri Ketok Ginjal

    Ginjal kanan :

    .

    Letakkan telapak tangan kiri pada sudut costovertebral kanan

    dan diketok dengan sisi ulner kepalan tangan kanan. Nilai apakah

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    87/94

    pasien merasa nyeri atau tidak.

    2

    : teknik sempurna dan menyebutkan 1 item

    1

    : teknik kurang sempurna dan menyebutkan 1 item

    0

    : selain criteria di atas

    Ginjal kiri :

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    88/94

    Letakkan telapak tangan kiri pada sudut costovertebral kiri

    dan diketok dengan sisi ulner kepalan tangan kanan. Nilai apakah

    pasien merasa nyeri atau tidak.

    2

    : teknik sempurna dan menyebutkan 1 item

    1

    : teknik kurang sempurna dan menyebutkan 1 item

    0

    : selain criteria di atas

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    89/94

    Menanyakan hasil kepada penguji

    Palpasi Kandung Kemih

    Menilai apakah kandung kemih penuh/tidak, ada tidaknya

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    90/94

    .

    massa/benjolan, ada tidaknya nyeri tekan.

    Menanyakan hasil kepada penguji

    Pemeriksaan Ascites

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    91/94

    Demonstrasi pemeriksaan shifting dullness untuk 

    .

    menentukan ada/ tidaknya ascites

    m

    2

    : melakukan dengan sempurna (jari tidak diangkat setelah

    m

    terdengar perkusi redup)

    1

    : melakukan tapi tidak sempurna

    0

    : tidak melakukan

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    92/94

    Demonstrasi pemeriksaan undulasi untuk menentukan ada/ 

    0.

    tidaknya ascites

    2

    : melakukan dengan sempurna (meminta pasien meletakkan

    18

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    93/94

    tanggan tegak lurus di umbilicus, pemeriksa mengetuk di satu sisi dan merasakan

    getaran di sisi lain

    1 : melakukan tapi tidak sempurna

    0 : tidak melakukan

    Menanyakan hasil kepada penguji

    PENUTUP

    Mencatat ke dalam Rekam Medik dan menjelaskan hasil pemeriksaan

    kepada pasien berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan tadi

    termasuk perkiraan diagnosa serta minimal satu diagnosa banding menggunakan bahasa

    pasien (bahasa awam).

    (Mahasiswa menyebutkan terlebih dahulu dengan bahasa kedokteran kepada

    tutor baru kemudian menyampaikan dengan bahasa awam ke pasien ).

     Pada tahap ini rentang nilai adalah 0 –  4.

     4 : menyampaikan diagnosa dan minimal 1 diagnosa banding dengan tepat

    (memakai bahasa awam)

     3 : menyampaikan diagnosa dan minimal 1 diagnosa banding dengan tepat (TIDAK

     memakai bahasa awam)

     2 : salah satunya salah atau tidak tahu tapi disampaikan dengan bahasa awam.

    1 : salah satunya salah atau tidak tahu serta TIDAK disampaikan dengan bahasa

     awam.

  • 8/19/2019 anamnesa perkemihan

    94/94

    0 : keduanya salah atau tidak tahu

    Menyampaikan anjuran kepada pasien sebagai tindak lanjut berdasarkan diagnose tadi.

     Pada tahap ini rentang nilai adalah 0 –  3.

     3 : menyampaikan 2 anjuran dengan tepat dan menggunakan bahasa awam

     2 : menyampaikan 2 anjuran dengan tepat tapi TIDAK dengan bahasa awam

    1: menyampaikan salah satu anjuran saja dengan tepat dengan menggunakan

     bahasa awam

    0: anjuran salah/ selain criteria di atas