p3-ukuran pusat & letak [compatibility mode]
TRANSCRIPT
UKURAN GEJALA PUSAT
&
UKURAN LETAKUKURAN LETAK
UKURAN GEJALA PUSAT & LETAK
• Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu populasi atau sampel
• Ukuran yang merupakan wakil kumpulan data mengenai populasi atau sampel
Ukuran gejala pusat : Ukuran letak : • Rata-rata/rata-rata hitung• Rata-rata ukur• Rata-rata harmonis• Modus
• Median• Kuartil• Desil• Persentil
Catatan:• Ukuran yang dihitung dari data dalam sampel disebut Statistik• Ukuran yang dihitung dari data dalam populasi disebut parameter
Rata-rata Hitung
Rumus untuk menentukan rata-rata hitung :( )X
n
xxxX n+++= ...21
n
xX
n
ii∑
== 1atau
dalam bentuk sederhana:x
X i∑=dalam bentuk sederhana:n
X i∑=
Contoh : Nilai ujian dari lima mahasiswa untuk mata kuliah statistikaadalah : 70,69,45,80, dan 56. Hitung rata-rata nilai kelimamahasiswa tersebut!
645
5680456970 =++++=X
Bila xi menyatakan nilai data, dan fi menyatakan frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian, maka:
∑∑=
i
ii
f
xfX
Contoh : Xi fi
70
69
5
6
Xi fi Xifi
70
69
45
5
6
3
350
414
135
( ) ( ) ( ) ( ) ( )6875,64
16
1035
11365
561801453696705 ==++++
++++= xxxxxX
69
45
80
56
6
3
1
1
45
80
56
3
1
1
135
80
56
Jumlah 16 1035
6875,6416
1035 ===∑∑
i
ii
f
xfX
Rata-rata Gabungan
Rata-rata gabungan dari k buah sampel dihitung dengan rumus:
∑∑=
i
ii
n
xnX
Contoh : Tiga sampel masing-masing berukuran 10, 6, dan 8. Sedangkan rat-ratanya masing-masing 145, 118, dan 162. Hitung rata-rata gabungannya!
( ) ( ) ( )9166667,143
24
3454
8610
1628118614510 ==++
++= xxxX
Data yang disusun dalam daftar distribusi frekuensi
∑∑=
i
ii
f
xfX xi = Tanda kelas = mid point
Contoh :
Nilai fi Xi fiXi
31-40 2 35,5 71
Data yang disusun dalam daftar distribusi frekuensi
∑∑=
i
ii
f
xfX
Rata-rata Gabungan
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
35,5
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
71
136,5
277,5
917
1812
1710
1146
Jumlah 80 6070
875,7580
6070 ==X
Cara 2 : Cara Coding/Cara Singkat
• Ambil salah satu tanda kelas (Xo)• Harga Xo diberi nilai C = 0• Tanda kelas > Xo berturut-turut diberi nilai C=+1, C=+2, dst• Tanda kelas < Xo berturut-turut diberi nilai C=-1, C=-2, dst
Jika panjang kelas interval (p)
+=∑∑ ii
f
cfpxX 0
Xo = mean duga, kelas interval yang memiliki frekuensi terbesar
+=
∑ ifpxX 0 frekuensi terbesar
Nilai fi Ci fiXi
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
-4
-3
-2
-1
0
+1
+2
-8
-9
-10
-14
0
+20
+24
Jumlah 80 +3875,75
375,05,75
80
3105,75
0
=+=
+=
+=
∑∑
X
X
X
f
cfpxX
i
ii
Rata-rata Ukur
Jika kita memiliki perbandingan tetap atau hampir tetap, maka rata-rata ukur U didefinisikan sebagai:
nnxxxxU ....... 321=
Contoh : Hitung rata-rata ukur untuk data x1 = 2, x2=4 dan x3=8
48.4.23 ==U 48.4.2 ==U
Untuk bilangan-bilangan bernilai besar:n
xU i∑=
loglog
( )
( )
4
6021,0
9031,06021,03010,03
1
8log4log2log3
1log
==
++=
++=
U
U
Untuk fenomena bersifat tumbuh (pertumbuhan penduduk, bakteri, dll), digunakan rata-rata ukur:
Contoh : Penduduk Indonesia pada akhir tahun 1946 ada 60 juta, akhir tahun 1956 ada 78 juta. Berapa rata-rata pertumbuhan penduduk setiap tahun?
t
t
xpP
+=100
10
Po = Keadaan awal atau permulaanPt = keadaan akhirt = Satuan waktu yang digunakan
waktusatuansetiapnpertumbuharataRatax −=
pertumbuhan penduduk setiap tahun?
Po = 60 jutaPt = 78 jutat = 10 tahun
1066
100110601078
+= xxx
t
t
xpP
+=100
10
++=100
1log1060log78logx
67,2=x Laju rata-rata pertumbuhan = 2,67% tiap tahun
Contoh : Data nilai 80 Mahasiswa
Nilai fi Xi log Xi filog Xi
31-40 2 35,5 1,5502 3,1004
Data yang disusun dalam daftar distribusi frekuensi
( )∑
∑=i
ii
f
xfU
loglog
8712,180
6923,149log
=
=U
Rata-rata Ukur
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
35,5
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
1,5502
1,6580
1,7443
1,8162
1,8779
1,9320
1,9800
3,1004
4,9740
8,7215
25,4268
45,0696
38,6400
23,7600
Jumlah 80 - - 149,6923
3361,74
8712,1
==
U
Rata-rata Harmonis (H)
Rata-rata harmonis dari data x1,x2, …,xn dalam sebuah sampel berukuran n, adalah:
∑=
ix
nH
1
Contoh : Hitung rata-rata harmonis untuk data 3, 5,6,6,7,10, dan 12
87,51111111
7 =++++++
=H
Ahmad bepergian pulang pergi. Waktu pergi melakukan kecepatan 10 km/jam, sedangkan waktu kembalinya 20 km/jam. Berapa rata-rata kecepatan pulang pergi Ahmad?
121
101
71
61
61
51
31 ++++++
jamkmH /3
113
201
101
2 =+
=
Data dalam daftar distribusi frekuensi;
∑
∑=
i
i
x
f
fH
Contoh : Nilai fi xi fi/xi
31-40 2 35,5 0,0563
Rata-rata Harmonis (H)
Untuk nilai statistika 80 mahasiswa:
4966,721035,1
80 ==H
xUH ≤≤
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
3
5
14
24
20
12
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
0,0659
0,0901
0,2137
0,3179
0,2339
0,1257
Jumlah 80 - 1,1035
MODUS
Modus merupakan suatu nilai yang sering banyak muncul
Contoh : Sampel dengan data sebagai berikut:20,80,75,60,50,85,45,60, dan 90 Modus = 60
Sampel dengan data sebagai berikut:20,80,75,60,50,85,45,65, dan 90 Tidak ada Modus
Modus Data dalam daftar distribusi frekuensi:
dengan:
Mo = Modus
b = Batas bawah kelas modal (kelas interval dengan frekuensi terbanyak)
p = Panjang kelas
b1 = Frekuensi kelas modal – frekuensi kelas interval sebelumnya
b2 = Frekuensi kelas modal – frekuensi kelas interval berikutnya
++=
21
1
bb
bpbMo
b
Nilai fi
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
Jumlah 80
Contoh : Data untuk 80 mahasiswa
6429,77
14
10105,70
20241424
1424105,70
=
+=
−+−−+=oM
++=
21
1
bb
bpbMo
Modus dari sekumpulan data bisa lebih dari satu
Nilai fi
75
60
92
64
35
8
7
8
7
2
Contoh : Diberikan data sebagai berikut:
ada 2 modus, yaitu 75 dan 92
35 2
MEDIAN
Median merupakan suatu nilai yang membagi dua suatu deretan nilai (distribusi frekuensi), sehingga banyaknya pengamatan di kedua bagianItu sama
Contoh : Sampel dengan data sebagai berikut:4,12,5,7,8,10, dan 10
Median = 8
Setelah disusun nilainya:
4,5,7,8,10, 10, 12
Untuk data berukuran genap, setelah disusun urutan nilainya,Mediannya merupakan rata-rata hitung dari dua data tengah
Contoh : Sampel dengan data sebagai berikut:12,7,8,14, 16, 19, 10, dan 8
Setelah disusun nilainya:
7,8,8,10, 12,14,16,19
( ) 1112102
1 =+=Me
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi
dengan:
Me = Median
b = Batas bawah kelas median (kelas dimana M terletak)
−+=
f
Fn
pbMe2
b = Batas bawah kelas median (kelas dimana Me terletak)
p = Panjang kelas Me
n = ukuran sampel (banyak data)
F = Jumlah frekuensi sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas Me
Nilai fi
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
Jumlah 80
Contoh : Data untuk 80 mahasiswa
Setengah dari seluruh data ada 40 buah (n)
Median terletak di kelas interval kelima
Dari kelas Median diperoleh:
b = 70,5 p = 10 f = 24 F = 24
−
+=F
n
2Jumlah 80
+=f
pbMe2
1667,7724
24280
105,70 =
−+=eM
Untuk , Me dan Mo yang sama besarnya, maka kurva halusnya simetris
Bentuk Kurva Norma
x
x Me Mo
Untuk kurva halus positif (Skewness) Positif atau negatif, secara empiris
ditemukan hubungan , Me dan Mo sebagai berikut:x
( )eo MxMx −=− 3
Dalam grafik, kedudukan ketiga nilai tersebut adalah:
xMeMo x Me Mo
Skewness Positif Skewness Negatif
Kwartil, Desil dan Persentil
• Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama, sesudah
disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut
kwartil
• Ada tiga buah kwartil, yaitu kwartil pertama (K1), kwartil kedua (K2),
kwartil ketiga (K3)
• Pemberian nama dimulai dari nilai kwartil terkecil
Bagimana menentukan letak Kwartil ???
Menentukan nilai kwartil:
• Susun data menurut urutan nilainya
• Tentukan letak kwartil
• Tentukan nilai kwartil
Letak kwartil ditentukan dengan rumus:
Bagimana menentukan letak Kwartil ???
( )4
1nikeDataKLetak i
+=
i = 1,2,3)
Contoh:
Sampel dengan data: 75,82,66,57,97,64,56,92,94,86,52,60,70
Setelah disusun: 52,56,57,60,64,66,70,75,82,86,92,94,97
( )2
13keData
4
1131keDataKLetak 1 =+=
Yaitu antara data ke 3 dan ke 4, setengah jauhnya dari data ke 3
Nilai K1 = Data ke 3 + ½ (Data ke 4 – Data ke 3)
( ) 5,5857602
157K1 =−+=
( )7keData
4
1132keDataKLetak 2 =+= 70K2 =
( )2
110keData
4
1133keDataKLetak 3 =+=
Yaitu antara data ke 10 dan ke 11, setengah jauhnya dari data ke 10
( ) 8986922
186K3 =−+=
Cara lain
( )4
1niKLetak i
+= i = 1,2, dan 3
ba,KLetak i = (baca: a koma b) ( ) ( )( )aa xxbax −+= +1i ,0)(K
( )5,3
1131KLetak =+= a = 3 dan b = 5)
Contoh :
( )5,3
4
1131KLetak 1 =+= a = 3 dan b = 5)
( ) ( )( )( ) ( )( )( ) ( )( )
( )( )
5,58K
35,057K
57605,057K
5,0)3(K
5,0)3(K
,0)(K
1
1
1
341
3131
1i
=+=
−+=
−+=
−+=
−+=
+
+
xxx
xxx
xxbax aa
Kwartil untuk data yang disusun dalam distribusi frekuensi
Kwartil ditentukan dengan rumus:
−+=
f
Fin
pbKi4
dengan:
b = Batas bawah kelas Ki (kelas dimana Ki akan terletak)
p = Panjang kelas Ki
F = Jumlah frekuensi sebelum kelas Ki
f = Frekuensi kelas Ki
Nilai fi
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
Jumlah 80
Contoh : Data untuk 80 mahasiswa Untuk menetapkan K3 diperlukan data3/4 x 80 = 60 data
Maka K3 terletak pada kelas interval ke-6
Dari kelas K3 diketahui: b = 80,5; p = 10; f = 20 dan F = 48
Dengan i = 3 dan n = 80
4
−
+=F
inJumlah 80
5,86
20
484803
105,80
4
3
=
−+=
−+=
i
i
K
x
K
f
FpbK
75% dari mahasiswa mendapat nilai ujian ≤ 86,5, sedangkan 25% lagi mendapat nilai ujian > 86,5
Desil
• Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat
sembilan pembagi, tiap pembagi disebut DESIL
• Ada 9 buah desil, disingkat D1, D2, …,D9 (desil pertama, desil kedua, dst)
Menentukan nilai desil:
Bagimana menentukan letak desil???
• Susun data menurut urutan nilainya
• Tentukan letak desil
• Tentukan nilai desil
Letak desil ditentukan dengan rumus:( )10
1nikeDataDLetak i
+=
(i = 1,2,…9)
Contoh:
Sampel dengan data: 75,82,66,57,97,64,56,92,94,86,52,60,70
Setelah disusun: 52,56,57,60,64,66,70,75,82,86,92,94,97
( )8,9keData
10
1137keDataDLetak 7 =+=
Yaitu antara data ke 9 dan ke 10, 0,8 jauhnya dari data ke 9
Nilai D7 = Data ke 9 + 0,8 (Data ke 10 – Data ke 9)
( ) 2,8582868,082D7 =−+=
Coba Anda tentukan letak desil yang lain!!!
Cara lain
( )10
1niLetak i
+=D i = 1,2,…,9
ba,DLetak i = (baca: a koma b) ( ) ( )( )aa xxbax −+= +1i ,0)(D
( )8,9
10
1137Letak 7 =+=D a = 9 dan b = 8)
Contoh :
107
( ) ( )( )( ) ( )( )( ) ( )( )
( )( )
2,85D
48,082D
82868,082K
8,0)9(D
8,0)9(D
,0)(D
7
7
i
9107
9197
1i
=+=
−+=
−+=
−+=
−+=
+
+
xxx
xxx
xxbax aa
Desil untuk data yang disusun dalam distribusi frekuensi
Desil ditentukan dengan rumus:
−+=
f
Fin
pbDi10
(i = 1,2,…9)
dengan:
b = Batas bawah kelas Di (kelas dimana Di akan terletak)
p = Panjang kelas Di
F = Jumlah frekuensi sebelum kelas Di
f = Frekuensi kelas Di
Nilai fi
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
Jumlah 80
Contoh : Data untuk 80 mahasiswa Untuk menetapkan D3 diperlukan data3/10 x 80 = 24 data
Maka D3 terletak pada kelas interval ke-4
Dari kelas D3 diketahui: b = 60,5; p = 10; f = 14 dan F = 10
Dengan i = 3 dan n = 80
10
−
+=F
inJumlah 80
5,70
14
1010803
105,60
10
3
3
=
−+=
−+=
D
x
D
f
FpbDi
Persentil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka didapat 99
pembagi, tiap pembagi disebut PERSENTIL
Menentukan nilai persentil:
Bagimana menentukan letak persentil???
• Susun data menurut urutan nilainya
• Tentukan letak persentil
• Tentukan nilai persentil
Letak desil ditentukan dengan rumus:( )100
1nikeDataLetak i
+=P
(i = 1,2,…,99)
Contoh:
Sampel dengan data: 75,82,66,57,97,64,56,92,94,86,52,60,70
Setelah disusun: 52,56,57,60,64,66,70,75,82,86,92,94,97
( )4,1keData
100
11310keDataPLetak 10 =+=
Yaitu antara data ke 1 dan ke 2, 0,4 jauhnya dari data ke 1
Nilai P10 = Data ke 1 + 0,4 (Data ke 2 – Data ke 1)
( ) 6,5352564,052P10 =−+=
Coba Anda tentukan letak persentil yang lain!!!
Cara lain
( )100
1niLetak i
+=P i = 1,2,…,99
baP ,Letak i = (baca: a koma b) ( ) ( )( )aa xxbax −+= +1i ,0)(P
( )4,1
100
11310Letak 10 =+=P a = 1 dan b = 4)
Contoh :
10010
( ) ( )( )( ) ( )( )( ) ( )( )
( )( )
6,53P
44,052P
52564,052P
4,0)1(P
4,0)1(P
,0)(P
10
10
10
1210
11110
1i
=+=
−+=
−+=
−+=
−+=
+
+
xxx
xxx
xxbax aa
Persentil Untuk Data Yang Disusun Dalam Distribusi Frekuensi
Persentil ditentukan dengan rumus:
−+=
f
Fin
pbPi100
(i = 1,2,…,99)
dengan:
b = Batas bawah kelas Pi (kelas dimana Pi akan terletak)
p = Panjang kelas Pi
F = Jumlah frekuensi sebelum kelas Pi
f = Frekuensi kelas Pi
Nilai fi
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
Jumlah 80
Contoh : Data untuk 80 mahasiswa Untuk menetapkan P10 diperlukan data10/100 x 80 = 8 data
Maka P3 terletak pada kelas interval ke-3
Dari kelas P10 diketahui: b = 50,5; p = 10; f = 5 dan F = 5
Dengan i = 10 dan n = 80
100
−
+=F
inJumlah 80
5,56
5
5100
8010
105,50
100
10
10
=
−+=
−+=
P
x
P
f
FpbPi